perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluasi prosedur .../evaluasi-prosedur... · important...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KABUPATEN KARANGANYAR
Tugas Akhir
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
FEBRIANA MURTININGSIH
F3309050
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
EVALUASI PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH (BMD) DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRAK
Oleh:
Febriana Murtiningsih F3309050
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur yang ditetapkan dalam penghapusan barang milik daerah dan tindak lanjutnya oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Penulis melakukan peelitian ini karena Barang Milik Daerah (BMD) merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Untuk mendukung pengelolaan barang milik daerah secara efisien dan efektif serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan aset daerah, maka pemerintah daerah perlu memiliki dan mengembangkan sistem informasi yang komprehensif dan handal sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Metode observasi dilakukan pada saat magang kerja, wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai pegawai yang menagani penghapusan barang milik daerah, dan analisis dokumen dengan cara menganalisis data yang berhubungan dengan peghapusan barang milik daerah di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Secara keseluruhan dari prosedur yang diterapkan sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55, tetapi panitia penghapusan barang milik daerah hanya disusun satu kali dalam satu tahun. Jadi penulis merekomendasikan agar panitia penghapusan dibentuk setiap ada penghapusan, agar terjadi praktek yang sehat dalam prosedur penghapusan barang milik daerah. Kata Kunci: prosedur, penghapusan barang milik daerah, hibah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
EVALUASI PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH (BMD) DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRACT
Oleh:
Febriana Murtiningsih F3309050
The purposes of this research are to understand the procedure which is appointed the abolishing of the Region Goods (BMD) and the next action after conducted by Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
The writer has done the research because Region Goods (BMD) is the important thing in goverment coordination and public service. In order to support in managing Region Goods (BMD) eficienly and effectively and also create the transparent policy to manage the region asset, so the regional goverment needs to have and expand the informational system comprehensively and profesionaly as the tool to make a decision.
This research uses observational method, interview, and document analysis. The observasional research has been done by work training, interviewing was done by interview the employees who handle the abolishing of the Region Goods (BMD), and analyzing document by analyze the data which is dealing with abolishing of the Region Goods (BMD) in DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
Overall, by the applyng procedure is based Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55, because there has been a clear seperating function, but the abolishing of the Region Goods (BMD) committee is only arranged once time in year. Because of that, the writer gives recommendation in order to the abolhising committee is formed every the abolhising is held. Therefore, it can be weel practice in the abolishing of the Region Goods (BMD) procedure. Keyword: procedure, the abolishing of the Region Goods (BMD), grant
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang
yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
mempunyai keberuntungan yang besar.
(Q.S. Fushshilat: 35)
Sungguh berarti hidup kita apabila dapat bermanfaat bagi orang lain.
(Penulis)
Hidup ini perjuangan, hidup ini tantangan, bukan suatu beban.
(Penulis)
Kegagalan bukan hal terburuk, yang terburuk adalah tidak mau mencoba.
(Penulis)
Tugas akhir ini penulis
persembahan kepada:
· Allah SWT
· Bapak dan Ibu tercinta
· Kakak dan Adikku tersayang
· Sahabat dan Teman Semua
· Almamaterku
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah Subbhanahu Wa Taalla, Rabb semesta
alam yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang mengharapkan keridhaan-
Nya, dan tidak pernah menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-
Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya
semata, apapun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat akhir perkuliahan, dalam
mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada pihak-pihak yang
membantu penyusunan Tugas Akhir ini:
1. Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan menunjukkan jalan yang penuh
kuasa-Nya.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Drs. Eko Arief Sudaryono, M.Si., Ak., selaku Pembimbing Akademik,
terima kasih atas bimbingan dan sarannya.
5. M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak., selaku Pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama
masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,
bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum
dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
8. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian serta
memberikan bantuan dan informasi selama penulis mengadakan penelitian.
9. Bidang Akuntansi dan Aset yang telah memberikan informasi data untuk
penelitian yang diadakan penulis, serta bantuan selama mengadakan
penelitian.
10. Bapak dan Ibu, yang selalu memberikan motivasi, doa, kasih sayang, dan
yang selama ini telah memberikan arti hidup kepada penulis.
11. Kakakku Evi dan Adikku Bintang yang penulis sayangi yang telah
menemaniku selama ini, memberikan motivasi untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
12. Riyaya Tri Raharja yang telah menemaniku selama ini, selalu memberikan
cinta dan kasih sayang. Sukses buat Skripsinya, semoga cepet selesai. Amiiin..
13. Untuk sahabat-sahabatku Kaendah, Lusi, Evi, Logam, Fanda, dan Gunawan
terima kasih kerjasamanya selama ini berjuang demi menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
14. Teman-teman satu bimbingan Cita, Iin, Tyas, Jefri, Putri, Salmi, dan Bayu
yang berjuang untuk bisa konsultasi dengan pembimbing kita. Sukses buat
kita semua. Amiiin.......
15. Teman-teman Akuntansi 2009 yang telah mau menjadi teman untuk penulis
selama kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
16. Teman-teman kos “Almamater” yang telah menjadi keluarga kedua untuk
penulis, terutama anak-anak atas, Widya, Dian, Mb.Santi, Dek Sri dan Dek
Ratna.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas
Akhir ini, meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
dan menyusun Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi akademi,
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar, serta para pembaca yang budiman.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum DPPKAD Kab. Karanganyar ....................... 1
1. Dasar Hukum DPPKAD Kab. Karanganyar........................ 1
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran............................................. 6
3. Struktur Organisasi............................................................... 8
4. Deskripsi Jabatan................................................................. 11
B. Latar Belakang Masalah ............................................................. 28
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 31
D. Tujuan Penelitian........................................................................ 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
E. Manfaat Penelitian...................................................................... 31
F. Metode Penelitian ....................................................................... 32
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 34
1. Pengertian Sistem dan Prosedur........................................... 34
2. Pengertian Barang Milik Daerah.......................................... 34
3. Jenis-jenis Aset Tetap Pemerintah....................................... 35
4. Penggolongan Barang Milik Daerah.................................... 35
5. Pengertian Penghapusan Barang Milik Daerah................... 39
6. Dasar-dasar Penghapusan Barang Milik Daerah................. 39
7. Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah...................... 41
8. Bentuk-bentuk Pemindahtanganan Tindak Lanjut
Penghapusan Barang Milik Daerah..................................... 42
9. Prosedur Pelaksanaan Hibah............................................... 43
10. Syarat Barang Milik Daerah yang akan Dihibahkan.......... 44
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................... 44
1. Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah
DPPKAD Kabupaten Karanganyar.................................... 44
2. Bagian Terkait Penghapusan BMD.................................... 45
3. Dokumen yang digunakan Penghapusan BMD................. 46
4. Catatan yang digunakan Penghapusan BMD..................... 47
5. Evaluasi Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah
DPPKAD Kabupaten Karanganyar..................................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
6. Prosedur Pelaksanaan Hibah .............................................. 54
7. Bagian Terkait Pelaksanaan Hibah..................................... 55
8. Dokumen yang Digunakan dalam Hibah........................... 56
9. Evaluasi Prosedur Pelaksanaan Hibah Terhadap BMD
yang Dihapuskan................................................................ 62
10. Kesesuaian Prosedur Penghapusan BMD pada DPPKAD
dengan Permendagri.......................................................... 64
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN........................................................................ 67
B. KELEMAHAN...................................................................... 67
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN.......................................................................... 69
B. REKOMENDASI................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Perbandingan Prosedur Pelaksanaan Penghapusan BMD
pada DPPKAD dengan Prosedur dalam Permendagri.................................59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman
I.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar ......................... 10
2.1 Prosedur Bagian Pengurus Barang Milik Daerah (BMD)
di SKPD (Penghapusan BMD)................................................................. 48
2.2 Prosedur Bagian Koordinator Pengelolaan BMD (DPPKAD)
(Penghapusan BMD)................................................................................ 49
2.3 Prosedur Bagian Pengelola BMD
(Penghapusan BMD)............................................................................... 50
1.4 Prosedur Bagian Panitia Penghapusan BMD
(Penghapusan BMD)................................................................................ 51
1.5 Prosedur Bagian Pengurus BMD di SKPD
(Pelaksanaan Hibah)................................................................................ 58
1.6 Prosedur Bagian Pengelola BMD
(Pelaksanaan Hibah)................................................................................ 59
1.7 Prosedur Bagian DPRD
(Pelaksanaan Hibah)................................................................................ 60
1.8 Prosedur Bagian Panitia Hibah
(Pelaksanaan Hibah)................................................................................ 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Pernyataan Penulisan Tugas Akhir.
2. Surat Keterangan Magang dari DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55.
4. Daftar Barang Milik Daerah yang Dihapuskan dari Daftar Inventaris Barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH (BMD) DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRAK
Oleh:
Febriana Murtiningsih F3309050
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur yang ditetapkan dalam penghapusan barang milik daerah dan tindak lanjutnya oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Penulis melakukan peelitian ini karena Barang Milik Daerah (BMD) merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Untuk mendukung pengelolaan barang milik daerah secara efisien dan efektif serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan aset daerah, maka pemerintah daerah perlu memiliki dan mengembangkan sistem informasi yang komprehensif dan handal sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Metode observasi dilakukan pada saat magang kerja, wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai pegawai yang menagani penghapusan barang milik daerah, dan analisis dokumen dengan cara menganalisis data yang berhubungan dengan peghapusan barang milik daerah di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Secara keseluruhan dari prosedur yang diterapkan sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55, tetapi panitia penghapusan barang milik daerah hanya disusun satu kali dalam satu tahun. Jadi penulis merekomendasikan agar panitia penghapusan dibentuk setiap ada penghapusan, agar terjadi praktek yang sehat dalam prosedur penghapusan barang milik daerah. Kata Kunci: prosedur, penghapusan barang milik daerah, hibah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH (BMD) DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRACT
Oleh:
Febriana Murtiningsih F3309050
The purposes of this research are to understand the procedure which is appointed the abolishing of the Region Goods (BMD) and the next action after conducted by Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
The writer has done the research because Region Goods (BMD) is the important thing in goverment coordination and public service. In order to support in managing Region Goods (BMD) eficienly and effectively and also create the transparent policy to manage the region asset, so the regional goverment needs to have and expand the informational system comprehensively and profesionaly as the tool to make a decision.
This research uses observational method, interview, and document analysis. The observasional research has been done by work training, interviewing was done by interview the employees who handle the abolishing of the Region Goods (BMD), and analyzing document by analyze the data which is dealing with abolishing of the Region Goods (BMD) in DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
Overall, by the applyng procedure is based Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55, because there has been a clear seperating function, but the abolishing of the Region Goods (BMD) committee is only arranged once time in year. Because of that, the writer gives recommendation in order to the abolhising committee is formed every the abolhising is held. Therefore, it can be weel practice in the abolishing of the Region Goods (BMD) procedure. Keyword: procedure, the abolishing of the Region Goods (BMD), grant
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN
KARANGANYAR
1. DASAR HUKUM
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,
bahwa pemberian otonomi kepada daerah Kabupaten dan Kota didasarkan
atas asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan
bertanggungjawab. Berdasarkan asas desentralisasi tersebut, pemerintah
daerah Kabupaten Karanganyar selaku pelaksana daerah otonom,
mempunyai hak dan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri dalam rangka menggali potensi daerah dan meningkatkan
sumber daya yang ada secara optimal, termasuk sumber-sumber
pendapatan daerah guna meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat sekaligus sebagai upaya peningkatan stabilitas politik dan
kesatuan bangsa.
Terbentuknya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) di Kabupaten Karanganyar ini merupakan wujud
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.
Sebelum berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah, tahun 1971 hanyalah merupakan “bagian penghasilan”
dibawah Administratur Keuangan Kabupaten Karanganyar. Kemudian atas
dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang
Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah, maka susunan bagian
dibawah Administratur Keuangan mengalami perubahan dan muncul
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang
Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
di bawah Bupati. Yang menjadi dasar Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
KPUD 7/12/41/101 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pendapatan
Daerah Kabupaten/ Kota. Dengan adanya keputusan tersebut, maka
dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 7
Tahun 1979, kemudian diperbarui dengan Peraturan Daerah Karanganyar
Nomor 9 Tahun 2001. Untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 307 Tahun 2001 tentang
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Karanganyar.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar diatur
melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1989
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah
Tingkat II, sebagaimana telah diperbarui dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2001 dan terakhir diperbarui
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar
sehingga berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah.
Sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, peranan masyarakat atau publik di era reformasi dan
otonomi daerah dewasa ini menjadi semakin penting. Masyarakat bukan
lagi sebagai obyek pembangunan, tetapi juga subyek pembangunan.
Otonomi daerah akan berdampak pada semakin besarnya wewenang
dan tanggungjawab yang diberikan kepada daerah dalam mengelola
pembangunan dan keuangan didaerahnya masing-masing. Disamping hal
ini akan berdampak pada sejumlah positif, perlu diantisipasi kemungkinan
timbulnya dampak negatif. Salah satu dampak negatif desentralisasi dalam
pengelolaan pembangunan dan keuangan daerah adalah kemungkinan
bergesernya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dari pusat ke daerah.
Guna mengantisipasi hal ini dimensi partisipasi dan akuntabilitas publik
dalam pengelolaan pembangunan dan keuangan daerah menjadi penting.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Salah satu wujud akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan
pembangunan keuangan daerah adalah dengan diwajibkannya pimpinan
unit kerja di Pemerintah Daerah untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan di lingkungan kerja pada
setiap akhir tahun anggaran. Di samping itu, dalam pengelolaan Anggaran
Daerah telah terjadi perubahan pendekatan yang harus lebih menekankan
pada pentingnya aspek kinerja (performance). Dengan menerapkan
anggaran kinerja (performance budgeting), pihak eksekutif tidak saja
dituntut untuk mempertanggungjawabkan beberapa dan kemana setiap
sumber dana yang dimiliki daerah teralokasi, tetapi juga harus melihat
apakah dana teralokasi tersebut sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan
masyarakat. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar
yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah.
Kedudukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah sebagai pengelola
sumber Pendapatan Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati
Karanganyar. DPPKAD dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Karanganyar No. 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah
Kabupaten Karanganyar. Tugas-tugas DPPKAD yaitu melaksanakan
Urusan Pemerintah Daerah berdasar Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan
dalam bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
meliputi: Sekretariat, Bidang Pendaftaran dan Pendataan, Penetapan dan
Penagihan, Anggaran, Perbendaharaan dan Kas, dan Akuntansi dan Aset
Daerah, serta bidang kewenangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah adalah pengelola pendapatan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok sebagaimana telah diatur dalam
Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2009, Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi
pendaftaran dan pendataan, penetapan dan anggaran, perbendaharaan
dan kas, akuntansi dan aset daerah, serta kesekretariatan.
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan melaksanakan pelayanan
umum di bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang
meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan dan anggaran,
perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah, serta
kesekretariatan.
c. Membina dan melaksanakan tugas bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang meliputi pendaftaran dan pendataan,
penetapan dan anggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset
daerah, serta kesekretariatan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
a. Visi
Visi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Karanganyar: “Menjadikan Dinas Yang Professional Dan
Akuntabel di Bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah melalui program intensifikasi dan eksentifikasi dalam rangka
mendukung Kabupaten Karanganyar menuju tingkat pendapatan
terkemuka di Jawa Tengah ”.
b. Misi
1) Menjadikan aparatur yang profesional dalam Pengelolaan
Pendapatan dan Belanja Daerah.
2) Mewujudkan tertib Administrasi Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah.
3) Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang
pendapatan, administrasi keuangan dan aset daerah.
4) Mewujudkan pengelolaan pendapatan daerah yang transparan, tertib
dan akuntabel dalam rangka peningkatan pendapatan daerah.
5) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam rangka pengelolaan
pendapatan, keuangan dan aset daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Tujuan
1) Menjadikan perencanaan anggaran keuangan daerah merupakan
program daerah yang prospektif dan realistis untuk dilaksanakan.
2) Meningkatkan upaya perbaikan terhadap mutu pelayanan di bidang
keuangan daerah.
3) Menjadikan mutu pertanggungjawaban anggaran daerah sebagai
suatu bentuk akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah yang
transparan.
4) Meningkatkan profesionalisme SDM di bidang keuangan.
d. Sasaran
1) Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana sumber-sumber
pendapatan daerah yang memadai.
2) Makin efektif dan efisien pengelolaan sumber-sumber pendapatan
daerah.
3) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun
anggaran.
4) Terjalin hubungan kerja sama yang harmonis dengan semua pihak
yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah.
5) Terselenggaranya koordinasi yang mantap antar unit kerja
pengelolaan pendapatan daerah dan dengan daerah tetangga di
bidang pendapatan daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
3. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dan Tata Kerja pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Pasal 26 tentang
Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah adalah
sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, terdiri atas:
1) Subbagian Perencanaan
2) Subbagian Keuangan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan terdiri atas:
1) Seksi Pendaftaran
2) Seksi Pendataan
d. Bidang Penetapan dan Penagihan terdiri atas:
1) Seksi Penetapan
2) Seksi Penagihan
e. Bidang Anggaran terdiri atas:
1) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
2) Seksi Pengendalian Anggaran.
f. Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri atas:
1) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
2) Seksi Penerimaan dan Pengeluaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
g. Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri atas:
1) Seksi Akuntansi
2) Seksi Aset Daerah
h. Unit Pelaksana Teknis
i. Kelompok Jabatan Fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Gambar I. 1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4. DESKRIPSI JABATAN
a. KEPALA DINAS
1) Tugas Kepala Dinas adalah:
a) Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
b) Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
c) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik
secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.
2) Fungsi Kepala Dinas adalah:
a) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah
Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan dan
penagihan, anggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan
aset daerah serta kesekretariatan.
b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan
pelayanan umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan aset daerah, yang meliputi pendaftaran dan pendataan,
penetapan dan penagihan, anggaran, perbendaharaan dan kas,
akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. SEKRETARIS
1) Tugas Sekretaris adalah:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mngendalikan kegiatan
perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan
dinas.
b) Merumuskan program kegiatan Sekretaris berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Fungsi Sekretaris adalah:
a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan
dinas secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3) Sekretaris terdiri atas 3 kepala subbagian sebagai berikut:
a) Kepala Subbagian Perencanaan
(1) Tugas Kepala Subbagian Perencanaan adalah:
(a) Menyusun program kegiatan Subbagian Perencanaan
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
(b) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(2) Fungsi Kepala Subbagian Perencanaan adalah:
(a) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(b) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)/
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Kepala Subbagian Keuangan
(1) Tugas Kepala Subbagian Keuangan adalah:
(a) Menyusun program kegiatan Subbagian Keuangan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
(b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
(2) Fungsi Kepala Subbagian Keuangan adalah:
(a) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan
administrasi keuangan.
(b) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
anggaran dengan cara membandingkan laporan
perkembangan realisasi belanja dengan rencana
pembiayaan yang telah disusun untuk bahan laporan
kepada atasan.
c) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian
(1) Tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah:
(a) Menyusun program kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(b) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi
umum dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
(2) Fungsi Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah:
(a) Melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta
pelaporan keuangan di lingkungan dinas.
(b) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. KEPALA BIDANG PENDAFTARAN DAN PENDATAAN
1) Tugas Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan adalah:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
Bidang Pendaftaran dan Pendataan.
b) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang
di lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang
optimal.
2) Fungsi Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan adalah:
a) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan Bidang
Pendaftaran dan Pendataan obyek dan subyek pajak dan
retribusi daerah serta pendataan PBB.
b) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan pendataan
ijin HO, ijin bangunan dan ijin perumahan.
3) Bidang Pendaftaran dan Pendataan terdiri atas 2 kepala seksi
sebagai berikut:
a) Kepala Seksi Pendaftaran
(1) Tugas Kepala Seksi Pendaftaran adalah:
(a) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pendaftararan
wajib pajak dan wajib retribusi kepada atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
(b) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
(2) Fungsi Kepala Seksi Pendaftaran adalah:
(a) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pendaftararan
wajib pajak dan wajib retribusi kepada atasan.
(b) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
b) Kepala Seksi Pendataan
(1) Tugas Kepala Seksi Pendataan adalah:
(a) Menyusun rencana kegiatan di Bidang Pendataan,
mencatat data obyek dan subyek.
(b) Menghimpun, mengelola, dan mencatat data obyek
dan subyek pajak dan retribusi daerah.
(2) Fungsi Kepala Seksi Pendataan adalah:
(a) Melaksanakan pendataan ijin HO, ijin bangunan, dan
ijin perumahan.
(b) Melaksanakan kegiatan pendataan Notaris atau PPAT
dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB).
d. KEPALA BIDANG PENETAPAN DAN PENAGIHAN
1) Tugas Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan adalah:
a) Merumuskan program kegiatan di Bidang Penetapan dan
Penagihan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
b) Merekomendasi surat perjanjian yang ada hubungannya dengan
tontonan untuk pemberian saran teknis pembayaran pajaknya.
2) Fungsi Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan adalah:
a) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan.
b) Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah yang telah
melampaui jatuh tempo sesuai peraturan yang berlaku agar
pembayaran pajak dan retribusi daerah tertib dan lancar.
3) Bidang Penetapan dan Penagihan terdiri atas 2 kepala seksi sebagai
berikut:
a) Kepala Seksi Penetapan
(1) Tugas Kepala Seksi Penetapan adalah:
(a) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya
baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
(b) Menyiapkan blangko penerbitan surat ketetapan guna
mendapatkan penetapan pajak dan retribusi dari
Kepala Seksi Penetapan untuk diproses lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
(2) Fungsi Kepala Seksi Penetapan adalah:
(a) Menyerahkan surat ketetapan kepada wajib pajak dan
wajib retribusi untuk membayar pajak dan retribusi
kepada bendahara.
(b) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai
cerminan penampilan kerja.
b) Kepala Seksi Penagihan
(1) Tugas Kepala Seksi Penagihan adalah:
(a) Membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian
kegiatan Seksi Penagihan.
(b) Menyusun program kegiatan di Seksi Penagihan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) Fungsi Kepala Seksi Penagihan adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dan Kepala Subbagian di
lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil
kerja yang optimal.
(b) Menyusun rencana kerja di Bidang Penagihan
pelaksanaan administrasi dan pendistribusian surat
menyurat dan dokumentasi yang berhubungan dengan
penagihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
e. KEPALA BIDANG ANGGARAN
1) Tugas Kepala Bidang Anggaran adalah:
a) Membantu Kepala di dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di
Bidang Anggaran.
b) Merumuskan program kegiatan di Bidang Anggaran
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pelaksanaan kegiatan.
2) Fungsi Kepala Bidang Anggaran adalah:
a) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang
di lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang
optimal.
b) Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan APBD
dan perubahan APBD perkembangan dan sebagai bahan
perumusan kebijakan atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3) Bidang Anggaran terdiri atas 2 kepala seksi sebagai berikut:
a) Kepala Seksi Pengendalian Anggaran
(1) Tugas Kepala Seksi Pengendalian Anggaran adalah:
(a) Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan
Seksi Pengendalian Anggaran.
(b) Menyusun program kegiatan di Seksi Pengendalian
Anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan
(2) Fungsi Kepala Seksi Pengendalian Anggaran adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan
Kepala Subbidang di lingkungan dinas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
(b) Menyelenggarakan pengendalian APBD sesuai dengan
ukuran, kompleksitas dan sifat dari tugas dan fungsi
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
(1) Tugas Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan
Anggaran adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(a) Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan
Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran.
(b) Menyusun program kegiatan di Seksi Perencanaan dan
Penyusunan Anggaran berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) Fungsi Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan
Anggaran adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan
Kepala Subbagian di lingkungan dinas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
(b) Membuat Surat Edaran Bupati tentang petunjuk
penyusunan RKA-SKPD, Penetapan APBD maupun
Perubahan APBD.
f. KEPALA BIDANG PERBENDAHARAAN DAN KAS
1) Tugas Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas adalah:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, menbina dan mengendalikan kegiatan di
Bidang Perbendaharaan dan Kas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b) Merumuskan program kegiatan di Bidang Perbendaharaan dan
Kas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2) Fungsi Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas adalah:
a) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang
di lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
b) Menyusun konsep peraturan, keputusan, edaran serta petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Bupati dalam rangka
pelaksanaan APBD.
3) Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri atas 2 kepala seksi sebagai
berikut:
a) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
(1) Tugas Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
adalah:
(a) Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas
dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan kegiatan di Seksi
Perbendaharaan dan Pengendalian Kas.
(b) Menyusun program kegiatan di Seksi Perbendaharaan
dan Pengendalian Kas berdasarkan peraturan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) Fungsi Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan
Kepala Subbagian di lingkungan dinas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
(b) Mengurus, mengajukan dan mencairkan dana-dana
yang berasal dari pusat, propinsi dan lainnya.
b) Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran
(1) Tugas Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran adalah:
(a) Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pegendalian
kegiatan di Seksi Penerimaan dan Pengeluaran.
(b) Menyusun program kegiatan di Seksi Penerimaan dan
Pengeluaran berdasarkan hasil evaluasi kegiatan
tahuan lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
(2) Fungsi Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan
Kepala Subbagian di lingkungan dinas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
(b) Mengumpulkan hasil analisis Seksi Anggaran belanja
langsung, belanja tidak langsung dan belanja modal
untuk disajikan sebagai bahan laporan dan evaluasi
kepada atasan.
g. KEPALA BIDANG AKUNTANSI DAN ASET DAERAH
1) Tugas Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah adalah:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah.
b) Merumuskan program kegiatan di Bidang Akuntansi dan Aset
Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
2) Fungsi Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah adalah:
a) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang
di lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
b) Mengkoordinasi pelaksanaan akuntansi baik langsung maupun
tidak langsung dengan Bidang dan UPTD di lingkungan dinas
maupun bendahara pada SKPD terhadap keabsahan setoran
pendapatan daerah maupun terhadap SP2D, pengeluaran, dan
pembiayaan yang telah diambil (sesuai pembebanan rekening).
3) Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri atas 2 kepala seksi
sebagai berikut:
a) Kepala Seksi Akuntansi
(1) Tugas Kepala Seksi Akuntansi adalah:
(a) Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pegendalian
kegiatan di Seksi Akuntansi.
(b) Menyusun program kegiatan Seksi Akuntansi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2) Fungsi Kepala Seksi Akuntansi adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan
Kepala Subbagian di lingkungan dinas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
(b) Menyusun laporan bulanan, triwulanan, dan tahuanan
pendapatan dan belanja serta pembiayaan daerah
berdasarkan catatan akuntansi sebagai bahan penyajian
data kepada atasan maupun penyusunan laporan
kinerja daerah.
b) Kepala Seksi Aset Daerah
(1) Tugas Kepala Seksi Aset Daerah adalah:
(a) Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pegendalian
kegiatan di Seksi Aset Daerah.
(b) Menyusun program kegiatan Seksi Aset Daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan
(2) Fungsi Kepala Seksi Aset Daerah adalah:
(a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan
Kepala Subbagian di lingkungan dinas baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(b) Melaksanakan pengawasan pembukuan secara
sistematis dan kroniologis mengenai aset
h. UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana operasional
dinas daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Unit Pelaksana Teknis Daerah mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis operasional dinas atau kegiatan teknis penunjang dinas
yang mempunyai wilayah kerja tertentu dalam satu atau beberapa
kecamatan.
i. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas membantu
sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dalam
melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian dan keterampilan.
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai bidang keahliannya dan
setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk
oleh pejabat berwenang diantara tenaga profesional yang ada dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
B. LATAR BELAKANG
Setiap daerah di Indonesia diberikan hak untuk melakukan otonomi
daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung
jawab yang dapat menjamin perkembangan dan pembangunan daerah. Sesuai
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Tingkat
Kabupaten diberi kewenangan yang luas dalam menyeleggarakan semua
urusan pemerintahan mulai dari perencanaan, pengendalian pembangunan,
perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan sarana dan
prasarana umum, penanganan bidang kesehatan, penyeleggaraan pendidikan,
penanggulangan masalah sosial, pelayanan bidang ketenagakerjaan, fasilitasi
pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, pengendalian lingkungan
hidup, pelayanan pertanahan, pelayanan kependudukan, dan catatan sipil,
pelayanan administrasi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan dasar
lainnya, dan urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
undangan.
Otonomi daerah akan berdampak pada semakin besarnya wewenang
dan tanggung jawab yang diberikan kepada daerah dalam mengelola
pembangunan dan keuangan didaerahnya masing-masing. Disamping
berdampak positif, perlu diantisipasi kemungkinan timbulnya dampak negatif.
Salah satu dampak negatif desentralisasi dalam pengelolaan pembangunan dan
keuangan daerah adalah adanya kemungkinan bergesernya korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) dari pusat ke daerah. Guna mengantisipasi hal ini dimensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
partisipasi dan auntabilitas publik dalam pengelolaan pembangunan dan
keuangan daerah menjadi penting.
Upaya untuk mewujudkan prinsip good governance bahwa Pemerintah
Kabupaten Karanganyar harus menyajikan laporan keuangan yang transparan
dan akuntable. Tujuannya agar semua yang dilaporkan bisa
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, termasuk aset tetap berupa Barang
Milik Daerah. Karena barang milik daerah sebagai salah satu unsur penting
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat harus dikelola dengan baik dan benar. Namun pengelolaan barang
milik daerah ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dalam prakteknya,
banyak faktor yang menjadi kendala, antara lain tenaga SDM untuk
menyajikan laporan keuangan belum cukup banyak, kebijakan untuk
pengelolaan barang yang belum mengakomodir semua hal yang diperlukan,
penguasaan dan pemeliharaan barang agar tidak hilang, rusak, atau dicuri , dan
sebagainya. Meskipun belum sempurna seperti yang diharapkan tetapi
penataannya harus dimulai karena barang milik daerah adalah kekayaan yang
harus dipelihara, diamankan, dan dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai
amanah yang harus diemban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Barang milik daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat harus dikelola
dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat mewujudkan pengelolaan
barang milik daerah dengan memperhatikan azas fungsional, azas kepastian
hukum, azas transparansi, azas efisiensi, azas akuntabilitas, dan azas kepastian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
nilai. Untuk mendukung pengelolaan barang milik daerah secara efisien dan
efektif serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan aset daerah, maka
pemerintah daerah perlu memiliki dan mengembangkan sistem informasi yang
komprehensif dan handal sebagai alat untuk pengambilan keputusan.
Aset atau barang milik daerah merupakan potensi ekonomi yang
dimiliki oleh daerah. Potensi ekonomi bermakna adanya manfaat finansial dan
ekonomi yang bisa diperoleh pada masa yang akan datang, yang bisa
menunjang peran dan fungsi pemerintah daerah sebagai pemberi pelayanan
publik kepada masyarakat.
Pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan dan
penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran,
penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi. Tentu dari kegiatan
pengelolaan barang milik daerah diatas terdapat sistem dan prosedur yang
digunakan agar pengelolaannya berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Alasan inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul
“Evaluasi Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar”.
Untuk mengetahui bagaimana prosedur penghapusan barang milik daerah yang
ada pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar, apakah sudah sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
C. RUMUSAN MASALAH
Mengingat begitu banyaknya kepemilikan Barang Milik Daerah
Kabupaten Karanganyar maka diperlukan prosedur yang tepat dan sesuai
dengan yang ada dalam Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55,
agar pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Karanganyar bisa optimal,
penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur yang diterapkan dalam penghapusan Barang Milik
Daerah (BMD) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar?
2. Apakah prosedur yang diterapkan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55?
D. TUJUAN PENELITIAN
Dari permasalahan diatas, maka secara keseluruhan tujuan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui prosedur yang diterapkan dalam penghapusan Barang Milik
Daerah (BMD) oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
2. Mengetahui kesesuaian antara prosedur penghapusan barang milik daerah
yang diterapkan pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
evaluasi kinerja dalam penghapusan Barang Milik Daerah (BMD) agar
menjadi lebih baik.
2. Bagi Pembaca atau Pihak Lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi
pembaca dan acuan bagi mahasiswa serta dapat memberikan bahan
referensi bagi perpustakaan sebagai bahan acuan yang dapat menambah
ilmu pengetahuan. Selain itu, menjadi sumber informasi tambahan bagi
peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan pemerintah daerah atau
peneliti lain yang sejenis dan pengembangan lain dari penelitian ini.
F. METODE PENELITIAN
1. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan
komunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan. Pada penelitian ini
penulis melaksanakan teknik wawancara yaitu dengan mengajukan
pertanyaan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah
yang ingin dibahas yaitu sistem yang diterapkan dalam penghapusan aset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
daerah/ barang milik daerah apakah sudah sesuai dengan peraturan yang
dimuat dalam Permendagri nomor 17 tahun 2007.
2. Analisis Dokumen
Merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari buku-
buku, literatur, dokumen-dokumen dan sebagainya dalam segala bentuk
catatan yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Beberapa definisi sistem dan prosedur menurut ahli bidang
ekonomi adalah sebagai berikut:
Mulyadi (2001: 5) mendefinisikan sistem sebagai “sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Mulyadi (2001: 5) mendefinisikan prosedur sebagai “suatu urutan
kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
2. Pengertian Barang Milik Daerah
Beberapa definisi mengenai barang milik daerah adalah sebagai
berikut:
Permendagri Nomor 17 (2007: 25) mendefinisikan Barang Milik
Daerah adalah “semua kekayaan daerah baik yang dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun yang
berasal dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak beserta bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan
tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga
lainnya”.
Menurut Halim (2004: 78) menyatakan bahwa Aktiva Tetap adalah
“aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode
akuntansi dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan
pelayanan publik. Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber
dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan,
donasi, dan pertukaran dengan aktiva lainnya”.
Menurut Andayani (2007: 93) menyatakan bahwa Aktiva Tetap
“merupakan aktiva yang bersifat jangka panjang dan aktiva tidak berwujud
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan
pemerintah atau digunakan untuk masyarakat umum.
3. Jenis-jenis Aset Tetap Pemerintah
Menurut Halim (2002: 72) menyatakan bahwa aset tetap
pemerintahan itu adalah sebagai berikut:
a. Aset yang digunakan dalam operasional pemerintah (operating asset)
b. Aset yang berciri sejarah (heritage asset dan community asset)
c. Aset yang bersifat infrastruktur
4. Penggolongan Barang Milik Daerah
Permendagri Nomor 17 (2007: 42) penggolongan barang milik
daerah terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut ini:
a. Tanah seperti Tanah Perkampungan, Tanah Pertanian, Tanah
Perkebunan, Kebun Campuran, Hutan, Tanah Kolam Ikan, Danau/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Rawa, Sungai, Tanah Tandus/ Rusak, Tanah Alang-Alang dan Padang
Rumput, Tanah Penggunaan Lain, Tanah Bangunan dan Tanah
Pertambangan, Tanah Badan Jalan dan lain-lain sejenisnya.
b. Peralatan dan Mesin
1) Alat-alat besar
Alat-alat besar darat, alat-alat besar apung, alat-alat bantu dan lain-
lain sejenisnya.
2) Alat-alat Angkutan
Alat Angkutan Darat Bermotor, Alat Angkutan Darat Tak
Bermotor, Alat Apung Bermotor, Alat Apung Tak Bermotor, Alat
Angkut Bermotor Udara, dan lain sejenisnya.
3) Alat-alat bengkel dan alat ukur
Alat Bengkel Bermotor, Alat Bengkel Tak Bermotor, dan lain
sejenisnya.
4) Alat-alat pertanian/ peternakan
Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman, Alat Pemeliharaan
Tanaman/ Pasca Penyimpanan dan lain sejenisnya.
5) Alat-alat kantor dan rumah tangga
Alat Kantor, Alat Rumah Tangga, dan lain sejenisnya.
6) Alat studio dan alat komunikasi
Alat Studio, Alat Komunikasi dan lain sejenisnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
7) Alat-alat kedokteran
Alat Kedokteran seperti Alat Kedokteran Umum, Alat Kedokteran
Gigi, Alat Kedokteran Keluarga Berencana, Alat Kedokteran Mata,
Alat Kedokteran THT, Alat Rontgen, Alat Farmasi, dan lain
sejenisnya.
8) Alat-alat laboratorium
Unit Alat Laboratorium, Alat Peraga/ Praktek Sekolah dan lain
sejenisnya.
9) Alat-alat keamanan
Senjata Api, Persenjataan Non Senjata Api, Amunisi, Senjata Sinar
dan lain sejenisnya.
c. Gedung dan Bangunan
1) Bangunan Gedung
Bangunan Gedung Tempat Kerja, Bangunan Gedung, Bangunan
Instalasi, Bangunan Gedung Tempat Ibadah, Rumah Tempat
Tinggal dan gedung lainnya yang sejenis.
2) Bangunan Monumen
Candi, Monumen Alam, Monumen Sejarah, Tugu Peringatan dan
lain-lain sejenisnya.
d. Jalan, Irigasi dan Jaringan
1) Jalan dan Jembatan
Jalan, Jembatan, Terowongan dan lain-lain sejenisnya.
2) Bangunan Air/ Irigasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Bangunan Air Irigasi, Bangunan Air Pasang, Bangunan Air
Pengembangan Rawa dan Polde, Bangunan Air Penganan Surya
dan Penanggul, Bangunan Air Minum, Bangunan Air Kotor dan
Bangunan Air Lain yang sejenisnya.
3) Instalasi
Instalasi Air Minum, Instalasi Air Kotor, Instalasi Pengolahan
Sampah, Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan, Instalasi
Pembangkit Listrik, Instalasi Gardu Listrik dan lain sejenisnya.
4) Jaringan
Jaringan Air Minum, Jaringan Listrik dan lain sejenisnya.
e. Aset tetap lainnya
1) Buku dan Perpustakaan
Buku seperti Buku Umum Filsafah, Agama, Ilmu Sosial, Ilmu
Bahasa, Matematika dan Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Praktis, Arsitektur, Kesenian, Olahraga, Geografi, Biografi,
Sejarah dan lain sejenisnya.
2) Barang Bercorak Kesenian /Kebudayaan
Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan seperti Pahatan, Lukisan
Alat-alat Kesenian, Alat Olahraga, Tanda Penghargaan, dan lain
sejenisnya.
3) Hewan /Ternak dan Tumbuhan
Hewan seperti Binatang Ternak, Binatang Unggas, Binatang
Melata, Binatang Ikan, Hewan Kebun Binatang dan lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sejenisnya. Tumbuh-tumbuhan seperti Pohon Jati, Pohon Mahoni,
Pohon Kenari, Pohon Asem, dan lain sejenisnya termasuk pohon
ayoman/ pelindung.
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan
5. Pengertian Penghapusan Barang Milik Daerah
Permendagri Nomor 17 (2007: 3) mendefinisikan penghapusan
“sebagai tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang
dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan pengguna dan atau/ atau kuasa pengguna dan/ atau
pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
berada dalam penguasaannya”.
Menurut Andayani (2007: 101) menyatakan bahwa, “aset tetap
dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau jika aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomis dimasa yang
akan datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas
harus dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan”.
6. Dasar Penghapusan Barang Milik Daerah (BMD)
Permendagri Nomor 17 (2007: 70) menyatakan bahwa dasar-dasar
penghapusan BMD adalah sebagai berikut:
a. Penghapusan barang tidak bergerak
1) Rusak berat, terkena bencana alam/ force majeure
2) Tidak dapat digunakan secara optimal (idle)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3) Terkena planologi kota
4) Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
5) Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan
koordinasi
6) Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategi Hankam
b. Penghapusan barang bergerak
1) Pertimbangan Teknis
a) Secara fisik barang tidak dapat dipergunakan lagi karena rusak
dan tidak ekonomis bila diperbaiki.
b) Secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi.
c) Telah melampaui batas waktu kegunaanya/ kadaluwarsa.
d) Karena penggunaan mengalami perubahan dasar spesifikasi dan
sebagainya.
e) Selisih kurang dalam timbangan/ ukuran disebabkan
penggunaan/ susut dalam penyimpanan/ pengangkutan.
2) Pertimbangan Ekonomis
a) Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle.
b) Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila
dihapus, karena biaya opeerasional dan pemeliharaannya lebih
besar dari manfaat yang diperoleh.
3) Karena hilang/ kekurangan perbendaharaan atau kerugian
a) Kesalahan atau kelalaian Penyimpan dan/ Pengurus Barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
b) Diluar Kesalahan/ kelalaian Penyimpan dan/ atau Pengurus
Barang.
c) Mati, bagi tanaman atau hewan/ ternak.
d) Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga (force majeure)
7. Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah yang Dimuat dalam
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55
a. Kepala Daerah membetuk Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah
yang susunan personilnya terdiri dari unsur teknis terkait.
b. Tugas Panitia Penghapusan meneliti barang yang rusak, dokumen
kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan/
perbaikan maupun data lainnya yang dipandang perlu.
c. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan
melampirkan data kerusakan, laporan hilang dari kepolisian, surat
keterangan sebab kematian dan lain-lain.
d. Selanjutnya pengelola mengajukan permohonan persetujuan kepada
Kepala Daerah mengenai rencana penghapusan barang dimaksud
dengan melampirkan Berita Acara hasil penellitian Panitia
Penghapusan.
e. Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah, penghapusan ditetapkan
dengan Surat Keputusan Pengelola atas nama Kepala Daerah, juga
menetapkan cara penjualannya dengan cara lelang umum melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Kantor Lelang Negara atau lelang terbatas dan/ atau disumbangkan/
dihibahkan atau dimusnahkan.
f. Apabila akan dilakukan lelang terbatas, Kepala Daerah membentuk
Panitia Pelelangan terbatas untuk melaksanakan penjualan/ pelelangan
terhadap barang yang telah dihapuskan dari daftar Inventaris Barang
Milik Daerah.
g. Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan
tidak dapat dipergunakan lagi seperti alat Kantor dan Alat Rumah
Tangga yang sejenis termasuk kendaraan khusus lapangan seperti Alat
Angkutan berupa kendaraan Alat Berat, Mobil Jenazah, Truk,
Ambulance atau kendaraan lapangan lainnya yang ditetapkan
penghapusannya oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala
Daerah.
8. Bentuk-bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan
barang milik daerah meliputi:
Permendagri Nomor 17 (2007: 71-83) bentuk-bentuk
pemindahtanganan sebagai tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang
milik daerah adalah sebagai berikut:
a. Penjualan
Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah
kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b. Tukar-menukar
Tukar-menukar adalah pengalihan kepemilikan barang milik
daerah yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan pemerintah
pusat, antar pemerintah daerah, atau antara pemerintah daerah dengan
pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang,
sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.
c. Hibah
Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah
daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari
pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian
d. Penyertaan modal pemerintah daerah
Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan
kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan
yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk
diperhitungkan sebagai modal pada Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) atau badan hukum lainnya.
Disini penulis lebih fokus ke dalam pembahasan penghapusan
barang milik daerah dengan tindak lanjut pelaksanaan hibah.
9. Prosedur Pelaksanaan Hibah yang Termuat dalam Permendagri Nomor 17
Tahun 2007.
a. Pengelola barang mengajukan usul hibah kepada Kepala Daerah
disertai dengan penjelasan kelengkapan data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Kepala Daerah membentuk tim untuk meneliti dan mengkaji terhadap
rencana pelaksanaan hibah dengan memperhatikan kepentingan sosial,
keagamaan, kemanusiaan, dan penyelenggaraan pemerintahan.
c. Apabila Kepala Daerah menyetujui usul hibah tersebut, maka Kepala
Daerah mengajukan permohonan kepada DPRD untuk pelaksanaan
hibah.
d. Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, ditindak lanjuti dengan
Surat Keputusan Penghapusan barang yang dimaksud dan dituangkan
dalam berita acara hibah.
10. Syarat barang milik daerah yang akan dihibahkan:
a. Bukan merupakan barang rahasia negara/ daerah.
b. Bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c. Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
dan penyelenggaraan pemerintahan negara/ daerah.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah pada DPPKAD Kabupaten
Karanganyar.
a. Bagian pengurus BMD yang berada di SKPD mengajukan Surat
Permohonan Penghapusan (SPP) kepada koordinator pengelolaan
BMD yaitu DPPKAD.
b. DPPKAD selaku koordinator pengelolaan BMD menerima SPP dan
kemudian membentuk panitia penghapusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
c. DPPKAD setelah membentuk panitia penghapusan mengadakan rapat
koordinasi untuk melaksanakan penelitian terhadap kondisi barang
milik daerah yang akan dihapuskan.
d. DPPKAD dan Panitia Penghapusan melakukan penelitian terhadap
BMD yang akan dihapuskan, mencatat kondisi barang yang dituangkan
dalam berita acara, kemudian dikirim ke Sekretaris Daerah selaku
pengelola BMD.
e. Sekretaris Daerah menerima berita acara dan daftar barang yang akan
dihapuskan dan selanjutnya mengajukan surat permohonan
penghapusan kepada Bupati.
f. Apabila Bupati menyetujui maka Sekretaris Daerah selaku pengelola
akan mengeluarkan surat keputusan penghapusan atas nama Bupati.
2. Bagian Terkait Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah DPPKAD
Kabupaten Karanganyar.
a. Bagian Pengurus Barang Milik Daerah SKPD
Pengurus barang milik daerah SKPD membuat surat yang
ditujukan kepada Bidang Akuntansi dan Aset DPPKAD yang berisi
permintaan penghapusan barang milik daerah dengan menjelaskan
kondisi barang.
b. Bagian Koordinasi Pengelolaan Barang Milik Daerah (DPPKAD)
Sebagai Koordinator pengelolaan barang milik daerah
DPPKAD bertugas membentuk panitia penghapusan, mengadakan
rapat sebelum melakukan penghapusan dan meneliti barang milik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
daerah yang akan dihapuskan serta menuangkan kondisi barang dalam
berita acara.
c. Bagian Pengelola Barang Milik Daerah (Sekretaris Daerah)
Sebagai pengelola barang milik daerah Sekretaris Daerah
bertugas mengajukan persetujuan kepada Bupati selaku Kepala Daerah
atas penghapusan barang milik daerah.
d. Bagian Panitia Penghapusan BMD
Sebagai panitia penghapusan BMD bertugas melakukan
penghapusan terhadap barang yang direncanakan akan dihapuskan dari
Daftar Inventaris Barang Daerah.
3. Dokumen yang Digunakan
Dalam prosedur pelaksanaan penghapusan barang milik daerah
di DPPKAD Kabupaten Karanganyar, semua dokumen yang
digunakan sudah sesuai dengan yang ada dalam Permendagri Nomor
17 Tahun 2007.
a. Surat Permohonan Penghapusan Barang Milik Daerah
Surat yang dibuat oleh pengurus barang milik daerah di SKPD,
ditujukan kepada koordinator pengelolaan barang milik daerah,
bertujuan untuk mengajukan permohonan penghapusan barang milik
daerah yang ada di SKPD.
b. Berita Acara Hasil Penelitian
Surat pernyataan hasil penelitian oleh panitia penghapusan
terhadap barang milik daerah yang akan dihapuskan, didalamnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dijelaskan kondisi barang dan tindak lanjut setelah barang milik daerah
tersebut dihapuskan.
c. Surat Keputusan Penghapusan
Setelah mendapat persetujuan dari Bupati, penghapusan
ditetapkan dengan surat keputusan pengelola atas nama Bupati.
Penghapusan barang milik daerah bisa dilaksanakan apabila surat ini
ada.
4. Catatan yang digunakan
a. Daftar Inventaris Barang Milik Daerah
Daftar semua barang milik daerah kabupaten Karanganyar yang
berada di SKPD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Prosedur Bagian Pengurus Barang Milik Daerah (BMD) di SKPD
SPP = Surat Permohonan Penghapusan
Gambar 2. 1 Bagan Alir Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Prosedur Bagian Koordinator Pengelolaan BMD (DPPKAD)
1
SPP
Membentuk PanitianPenghapusan BMD
Mengadakan Rapat koordinasiuntuk melaksanakan penelitian
terhadap kondisi BMD yang akandihapuskan
Mengadakan penelitian terhadapBMD yang akan dihapuskan
21
2DBAD 1
BA
Arsip diDPPKAD
Dikirim ke SekretarisDaerah selakuPengelola BMD
2
DBAD = Daftar barang yang akan dihapuskan
BA = Berita Acara
Gambar 2. 2 Bagan Alir Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Prosedur Bagian Pengelola BMD
SKP :Surat Keputusan Penghapusan
DBD : Daftar Barang Dihapuskan
Gambar 2. 3 Bagan Alir Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Prosedur Bagian Panitia Penghapusan BMD
DIBDD :Daftar Invertaris Barang Daerah yang Dihapuskan
Gambar 2. 4 Bagan Alir Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
5. Evaluasi Prosedur Penghapusan Barang Milik Daerah pada DPPKAD
Kabupaten Karanganyar.
a. Evaluasi Bagian Terkait
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun
2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
Bab XI ayat 53 sampai 55, penerapan prosedur penghapusan barang
milik daerah dilihat dari struktur pemisahan fungsi dan tugas yang
dijalankan sudah sesuai. Berdasarkan informasi dan data yang
diperoleh dapat diketahui hasil evaluasi adalah sebagai berikut:
1) Dalam prosedur penghapusan barang milik daerah pada
DPPKAD Kabupaten Karanganyar terdapat beberapa bagian
yang terkait di dalam pelaksanaannya yaitu, bagian pengurus
barang milik daerah di SKPD, bagian koordinator pengelolaan
BMD (DPPKAD), bagian pengelola BMD, bagian panitia
penghapusan. Masing-masing bagian memiliki tugas dan
wewenang yang berbeda-beda, tetapi saling berkaitan satu
dengan yang lainnya.
2) Pemisahan fungsi yang ada dalam prosedur penghapusan BMD
pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar telah dipisahkan
menurut fungsi pengelolaan BMD, fungsi koordinator
pengelolaan BMD, fungsi penghapusan. Fungsi pengelolaan
BMD dilaksanakan oleh bagian pengurus barang milik daerah di
SKPD dan bagian pengelola BMD, fungsi koordinator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pengelolaan BMD dilaksanakan oleh bagian koordinator
pengelolaan BMD (DPPKAD), fungsi penghapusan dilaksanakan
oleh bagian panitia penghapusan BMD. Dengan adanya
pemisahan fungsi ini, sistem penghapusan barang milik daerah
pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar telah memenuhi
pengendalian internal yang cukup baik.
b. Evaluasi Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam prosedur penghapusan
barang milik daerah pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar adalah
sebagai berikut:
1) Surat Permohonan Penghapusan (SPP)
2) Berita Acara (BA)
3) Surat Keputusan Penghapusan (SKP)
Dalam prosedur penghapusan barang milik daerah, mulai dari
prosedur permohonan penghapusan dari SKPD, hingga proses
penghapusannya dan tindak lanjut terhadap barang milik daerah yang
dihapus semua dokumen dan surat-surat yang dibutuhkan diotorisasi
oleh bagian yang berwenang. Mulai dari surat permohonan
penghapusan BMD dari SKPD harus mendapat persetujuan dari
pengurus BMD yang ada di SKPD. Begitu juga dengan dokumen yang
dikeluarkan oleh bagian koordinator pengelolaan BMD (DPPKAD)
telah di otorisasi oleh kepala bagiannya masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Masing-masing surat atau dokumen yang dikeluarkan dari
semua bagian dalam prosedur penghapusan BMD telah di otorisasi
oleh kepala bagian yang bersangkutan dan mendapatkan nomor urut
surat masuk dan keluar. Sehingga dengan penggunaan nomor urut
yang ada dapat dilakukan pengendalian internal untuk menghindari
penyalahgunaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selain itu
dokumen yang keluar selalu rangkap, satu sebagai arsip disetiap
bagian terkait dan satu yang dikeluarkan.
c. Evaluasi Catatan yang digunakan
Catatan yang digunakan dalam prosedur penghapusan barang
milik daerah pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar adalah Daftar
Inventaris Barang Milik Daerah (DIBMD). Catatan ini digunakan
untuk mencatat barang milik daerah yang akan dihapuskan dan
barang milik daerah yang sudah dihapuskan. Catatan ini dikelola oleh
bagia yang terkait yaitu DPPKAD selaku fungsi koordinator
pengelolaan barang milik daerah Kabupaten Karanganyar.
6. Prosedur Pelaksanaan Hibah sebagai Tindak Lanjut Penghapusan Barang
Milik Daerah (BMD) pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
a. Pengurus BMD di SKPD mengajukan Surat Permohonan Hibah
(SPH) atas BMD yang dihapuskan kepada Bupati dengan penjelasan
data lengkap.
b. Setelah mendapat Surat Permohonan Hibah (SPH) dari pengurus
BMD, Bupati menunjuk pengelola BMD untuk membentuk panitia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
hibah dan melaksanakan penelitian terhadap barang yang aka
dihibahkan.
c. Apabila Bupati menyetujui usul hibah maka Bupati mengajukan Surat
Permohonan Hibah (SPH) Kepada DPRD.
d. Apabila DPRD menyetujui usul hibah maka akan keluar Surat
Keputusan Hibah (SKH) dan Berita Acara pelaksanaan hibah.
e. Selanjutnya panitia hibah dapat melaksanakan serah terima barang
yang dihibahkan, semuanya itu dituangkan dalam berita acara hibah.
7. Bagian Terkait Prosedur Pelaksanaan Hibah sebagai Tindak lanjut
Penghapusan BMD.
a. Bagian pengurus BMD yang berada di SKPD.
Pengurus BMD yang berada di SKPD membuat surat
permohonan hibah terhadap barang milik daerah yang dihapuskan,
ditujukan kepada bagian pengelola barang milik daerah (Sekretaris
Daerah).
b. Bagian Pengelola BMD (Sekretaris Daerah).
Bagian pengelola BMD yaitu Sekretaris Daerah menerima surat
permohonan pelaksanaan hibah terhadap barang milik daerah yang
dihapuskan, kemudian melaksanakan penelitianterhadap barang dan
mengajukan ke DPRD degan melampirkan penjelasan kondisi barang
milik daerah yang akan dihibahkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
c. Bagian DPRD.
DPRD menerima surat permohonan hibah dan penjelasan
kondisi barang milik daerah yang akan dihibahkan, melakukan
pengkajian terhadap surat permohonan hibah. Apabila DPRD
menyetujui maka akan mengeluarkan surat keputusan hibah yang
kemudian diberikan kepada panitia hibah.
d. Bagian Panitia Hibah.
Panitia hibah bertugas melaksanakan serah terima barang milik
daerah yang dihibahkan setelah mendapat surat keputusan hibah dari
DPRD.
8. Dokumen yang digunakan dalam prosedur hibah
a. Surat Permohonan Hibah
Surat permohonan hibah dibuat untuk mengajukan permohonan
pelaksanaan hibah terhadap barang milik daerah yang dihapuskan,
diajukan kepada pengelolabarang milik daerah (Sekretaris Daerah).
b. Berita Acara Hibah
Berita acara hibah berisi berita tentang pelaksanaan hibah dan
kondisi barang yang akan dihibahkan dan didalamnya juga termuat
harga perolehan barang milik daerah yang dihibahkan, serta penerima
hibah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
c. Surat Keputusan Hibah
Merupakan surat yang dibuat oleh DPRD yang merupakan
surat final keputusan pelaksanaan hibah, hibah dapat dilaksanakan
apabila surat ini dikeluarkan oleh DPRD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Prosedur Bagian Pengurus BMD di SKPD
SPH: Surat Permohonan Hibah
Gambar 2. 5 Bagan Alir Pelaksanaan Hibah BMD yang Dihapuskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Prosedur Bagian Pengelola BMD
Gambar 2. 6 Bagan Alir Pelaksanaan Hibah BMD yang Dihapuskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Prosedur Bagian DPRD
SKH : Surat Keputusan Hibah BA : Berita Acara
Gambar 2. 7 Bagan Alir Pelaksanaan Hibah BMD yang Dihapuskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Prosedur Bagian Panitia Hibah
BAH : Berita Acara Hibah
Gambar 2. 8 Bagan Alir Pelaksanaan Hibah BMD yang Dihapuskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
9. Evaluasi Prosedur Pelaksanaan Hibah Terhadap BMD yang Dihapuskan
a. Evaluasi Bagian Terkait
Prosedur pelaksanaan hibah untuk BMD yang dihapuskan
pada DPPKAD Kabupaten Karaganyar sudah cukup baik, dilihat dari
pemisahan bagian-bagiannya. Mulai dari bagian pengurus BMD,
bagian pengeola BMD, bagian persetujuan DPRD, dan bagian panitia
hibah. Semua bagian tersebut mempunyai tugas dan wewenang
masing-masing yang saling berkaitan.
Pemisahan fungsi juga dilakukan terhadap prosedur
pelaksanaan hibah sebagai tindak lanjut penghapusan barang milik
daerah, diantaranya fungsi pengurus BMD, fungsi pengelola BMD,
dan fungsi pelaksanaan hibah. Semua fungsi mempunyai tugas dan
wewenang masing-masing.
b. Evaluasi Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pelaksanaan hibah
sebagai tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang milik daerah
adalah sebagai berikut:
1) Surat Permohonan Hibah
2) Berita Acara Hibah
3) Surat Keputusan Hibah
Dalam prosedur pelaksanaan hibah sebagai tindak lanjut
penghapusan barang milik daerah, mulai dari prosedur permohonan
hibah dari SKPD, hingga proses penyerahan barang yang dihibahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
semua dokumen dan surat-surat yang dibutuhkan diotorisasi oleh
bagian yang berwenang. Mulai dari surat permohonan hibah BMD
dari SKPD harus mendapat persetujuan dari pengurus BMD yang ada
di SKPD. Masing-masing surat atau dokumen yang dikeluarkan dari
semua bagian dalam prosedur pelaksanaan hibah telah di otorisasi
oleh kepala bagian yang bersangkutan dan mendapatkan nomor urut
surat masuk dan keluar. Sehingga dengan penggunaan nomor urut
yang ada dapat dilakukan pengendalian internal untuk menghindari
penyalahgunaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selain itu
dokumen yang keluar selalu rangkap, satu sebagai arsip disetiap
bagian terkait dan satu yang dikeluarkan.
Setiap dokumen yang timbul dari urut-urutan prosedur yang
ada telah mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang
melakukan otorisasi pada bagian masing-masing, jadi ada
pengendalian intern terhadap dokumen yang digunakan dalam
prosedur yang dilaksanakan. Hal tersebut dapat memperkecil adanya
tindak KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) pada pelaksanaan
penghapusan BMD dengan tindak lanjut hibah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
10. Kesesuaian Prosedur Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Daerah
dengan Prosedur dalam Permendagri Nomor 17 Tahun 2007.
Tabel II. 1 Perbandingan Kesesuaian Prosedur Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik
Daerah DPPKAD dengan Prosedur dalam Permendagri Nomor 17 Tahun 2007.
No Permendagri No.17 2007 DPPKAD Karanganyar Ket
1. Pengurus barang milik daerah SKPD membuat surat permohonan penghapusan kepada Koordinator penghapusan BMD.
Pengurus barang milik daerah SKPD membuat surat yang ditujukan kepada DPPKAD yang berisi permintaan penghapusan barang milik daerah dengan menjelaskan kondisi barang.
Sesuai
2. Koordinator pengelolaan BMD membetuk Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah yang susunan personilnya terdiri dari unsur teknis terkait, dengan Surat Keputusan Bupati.
DPPKAD sebagai koordinator pengelolaan BMD membentuk panitia penghapusan barang milik daerah dengan Surat Keputusan Bupati
Sesuai
3. Tugas Panitia Penghapusan meneliti barang yang rusak, dokumen kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan/ perbaikan maupun data lainnya yang dipandang perlu.
Panitia penghapusan mengadakan rapat untuk selanjutnya meneliti barang yang akan dihapus.
Sesuai
4. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan melampirkan data kerusakan, laporan hilang dari kepolisian, surat keterangan sebab kematian dan lain-lain.
Panitia penghapusan meneliti barang milik daerah yang akan dihapus, meneliti dokumen kepemilikan barang, administrasi penggunaan, pembiayaan, dan data lainnya yang sekiranya dibutuhkan, dan hasil penelitian dituangkan dalam berita acara.
Sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel II. 1 (Lanjutan) Perbandingan Kesesuaian Prosedur Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Daerah
DPPKAD dengan Prosedur dalam Permendagri Nomor 17 Tahun 2007.
5. Selanjutnya pengelola mengajukan permohonan persetujuan kepada Kepala Daerah mengenai rencana penghapusan barang dimaksud dengan melampirkan Berita Acara hasil penellitian Panitia Penghapusan
DPPKAD mengajukan permohonan persetujuan penghapusan kepada Sekretaris Daerah selaku pengelola BMD dengan melampirkan berita acara, dan selanjutnya surat diajukan kepada Kepala Daerah.
Sesuai
6. Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah, penghapusan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengelola atas nama Kepala Daerah, juga menetapkan cara penjualannya dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang Negara atau lelang terbatas dan/ atau disumbangkan/ dihibahkan atau dimusnahkan.
Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah, penghapusan ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris Daerah atas nama Kepala Daerah.
Sesuai
7. Apabila akan dilakukan lelang terbatas, Kepala Daerah membentuk Panitia Pelelangan terbatas untuk melaksanakan penjualan/ pelelangan terhadap barang yang telah dihapuskan dari daftar Inventaris Barang Milik Daerah.
Selanjutnya apabila ditetapkan cara penjualannya, dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang Negara, atau lelang terbatas, disumbangkan, dan dimusnahkan.
Sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Prosedur pelaksanaan penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD
Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan yang termuat dalam Permendagri
Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik
Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55. Mulai dari pemisahan bagian-bagian yang
terkait, dokumen, dan catatan yang digunakan sudah sesuai dengan yang ada
didalam Permendagri. Bagian yang terkait dipisahkan menurut fungsi masing-
masing, dokumen yang dikeluarkan pada setiap bagian mendapat otorisasi dari
pihak yang berwenang melakukan otorisasi.
Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah DPPKAD Kabupaten
Karanganyar masing-masing surat atau dokumen yang dikeluarkan dari semua
bagian dalam prosedur penghapusan BMD telah di otorisasi oleh kepala bagian
yang bersangkutan dan mendapatkan nomor urut surat masuk dan keluar.
Sehingga dengan penggunaan nomor urut yang ada dapat dilakukan pengendalian
internal untuk menghindari penyalahgunaan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan, selain itu dokumen yang keluar selalu rangkap, satu
sebagai arsip disetiap bagian terkait dan satu yang dikeluarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB III
TEMUAN
A. KELEBIHAN
1. Dalam prosedur penghapusan Barang Milik Daerah pada DPPKAD
Kabupaten Karanganyar telah ada pemisahan fungsi, fungsi
pengelolaan BMD, fungsi koordinator pengelolaan BMD, dan fungsi
penghapusan.
2. Semua dokumen yang digunakan mendapat otorisasi dari pihak yang
berwenang pada masing-masing bagian yang ada pada prosedur
penghapusan BMD, sehingga penggunaannya dapat
dipertanggungjawabkan dan memperkecil terjadinya tindak Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN) pada penghapusan BMD yang ada di
DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
3. Dalam prosedur hibah sebagai tindak lanjut pelaksanaan penghapusan
barang milik daerah juga terdapat pengendalian intern yang cukup
baik, adanya berita acara hibah merupakan salah satu cara
pengendalian terhadap terjadinya tindak KKN.
B. KELEMAHAN
Selain kelebihan, prosedur penghapusan barang milik daerah pada
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar juga memiliki kelemahan. Disini penulis menemukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
kelemahan bahwa panitia penghapusan barang milik daerah yang
diterapkan pada DPPKAD dalam satu tahun hanya disusun satu kali.
Menurut penulis hal itu tidak baik, seharusnya paitia disusun baru setiap
kali ada pelaksanaan penghapusan, agar terjadi perputaran panitia dan
pemegang tugas yang diberikan, serta mewujudkan praktek yang sehat
dalam prosedur pelaksanaan penghapusan barang milik daerah pada
DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Sistem penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD Kabupaten
Karanganyar sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah Bab XI ayat 53 sampai 55. Hal ini dapat dilihat dari
pembagian fungsi pada masing-masing bagian dan penggunaan dokumen
yang diotorisasi oleh pihak yang berwenang pada setiap bagian.
2. Panitia pelaksana penghapusan barang milik daerah disusun satu tahun
sekali dan hanya melibatkan satu orang wakil dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang bersangkutan mengadakan penghapusan barang milik
daerah.
B. REKOMENDASI
Panitia penghapusan sebaiknya disusun setiap ada pelaksanaan
penghapusan tidak dalam satu tahun anggaran hanya disusun sekali. Menurut
penulis hal itu tidak baik, seharusnya panitia disusun baru setiap kali ada
pelaksanaan penghapusan, agar terjadi perputaran panitia dan pertukaran tugas
yang diberikan, serta mewujudkan praktek yang sehat dalam prosedur
pelaksanaan penghapusan barang milik daerah pada DPPKAD Kabupaten
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Wuryan. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Malang: Bayumedia.
Halim, Abdul. 2006. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Hall, James A. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007. 2007. Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Karanganyar. Sekretaris Daerah
Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2012. Pedoman
Penulisan Tugas Akhir. www.dppkad.kra.ac.id.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78