perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengambilan ... · adalah analisis gender harvard 1 dan...

184
PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT PADA IBU HAMIL BERISIKO TINGGI DALAM PERSPEKTIF GENDER (Studi di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Kesehatan Masyarakat Minat Utama Kesehatan Ibu dan Anak Oleh Septiana Juwita NIM. S 021308077 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: duongnguyet

Post on 21-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT

PADA IBU HAMIL BERISIKO TINGGI

DALAM PERSPEKTIF GENDER

(Studi di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Kesehatan Masyarakat

Minat Utama Kesehatan Ibu dan Anak

Oleh

Septiana Juwita

NIM. S 021308077

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

ii

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT

PADA IBU HAMIL BERISIKO TINGGI

DALAM PERSPEKTIF GENDER

(Studi di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)

Disusun oleh:

Septiana JuwitaNIM. S021308077

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Mengetahui,Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc., PhDNIP: 1955102119941210

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Hemanu J., MPdNIP. 195603031986031001 .......................... ..............

Pembimbing II Prof. Dr. Ismi Dwi A.N., M.Si.NIP. : 196108251986012001

.......................... ..............

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

iii

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT

PADA IBU HAMIL BERISIKO TINGGI

DALAM PERSPEKTIF GENDER

(Studi di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)

Disusun oleh:

Septiana JuwitaNIM. S021308077

Telah dipertahankan di depan penguji Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal ………………… 2015

Tim Penguji

Mengetahui,Direktur

Program Pasca Sarjana UNS

Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.PdNIP: 196007271987021001

Kepala Program StudiMagister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc., PhDNIP: 1955102119941210

Jabatan Nama Tanda Tangan

Tanggal

Ketua Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc., PhDNIP.1955102119941210

........................ ...................

Sekretaris Dr. drg. Adi Prayitno, M.Kes.NIP:195911011986011001

……………….

…………….

Anggota Penguji

1. Prof. Dr. Hermanu J., MPd.NIP. 195603031986031001

2. Prof. Dr. Ismi Dwi A.N., MSi.NIP. 196108251986012001

........................

........................

.................

...

.................

...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWTyang telah melimpahkan segala

rahmat dan karunia-Nya yang tidak bisa ternilai. Shalawat dan salam kita ucapkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para

pengikutnya.

Tesis dengan judul “Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit pada Ibu

Hamil Berisiko Tinggi Dalam Perspektif Gender(Studi Di Wilayah Puskesmas

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)”ini dapat tersusun atas bantuan berbagai pihak,

instansi terkait maupun materiil. Untuk itu, perkenankanlah penulis dengan segala

kerendahan hati menghaturkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc., PhD selaku Ketua Jurusan Studi Magister

Ilmu Kesehatan Masyarakat dan penguji I yang telah membimbing penulis selama

penyusunan tesis.

4. Prof. Dr. Hemanu J., MPd selaku pembimbing I, atas bimbingan, masukan,

pengarahan dan motivasi bagi penulis.

5. Prof. Dr. Ismi Dwi A.N., M.Si.selaku pembimbing II, atas bimbingan, masukan,

pengarahan serta motivasi bagi penulis.

6. Dr. drg. Adi Prayitno, M.Kes selaku penguji II yang telah membimbing penulis

selama penyusunan tesis.

7. Kepala Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang memberikan ijin

penelitian penulis untuk melakukan dpenelitian di Wilayah Kerja Puskesmas

Gondangrejo.

8. Kedua orang tua tercinta (Bapak Daljuwito & Ibu Suminem)serta saudaraku (Desi

Murdiana), yang telah memberikan dukungan baik moral, spiritual dan materiil.

9. Keluarga tercintasuami (M. Fauzi) dan anakku (Prana Danesh Humaira) yang

tercinta saya yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tulus kepada

penulis.

10. Sahabat-sahabatku (Sunarti, Angga, dan Prass) yang selalu memeberi semangat

dan dukungan dalam penulisan tesis ini baik secar moral dan spiritual.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

vi

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan

serta membantudalam penyelesaian tesis ini.

Sebagai buah karya manusia, penulis menyadari tulisan ini tidak luput dari segala

kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap adanya masukan kritikan serta saran yang

membangun demi perbaikan karya ini.

Surakarta, Agustus 2015

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

vii

Septiana Juwita, S021308077. 2015. Referral Decision Making to Hospital for High Risk Maternal in Gender Perspektive. Supervisor: Hermanu Joebagio. Co-supervisor: Ismi D. A. Nurhaeni. Public Health Sciene Program, Graduate Program, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Background: Sustainable Development Goals (SDGs) is continue program ofMillennium Development Goals (MDGs) wich made by United Nations. One of targetsto be achieved to reduce Maternal Mortality Rate (MMR) by gender to sexual health, reproduction and reproductive rights. Decrease in mortality rate is one of them withreferral decision making to hospital for high risk maternal in order to improve healthand prevent mother and her fetus. This study aimed to describe referral decision makingto hospital for high-risk maternal in gender perspective in Karanganyar Regency.Subject and Methods: This study is descriptive qualitative with phenomenologicalapproach. Location health center in Gondangrejo District Karanganyar Regency withfive couples of informants were high risk maternal. Technique used of collecting datausing in-depth interviews. Data analisis used gender analysis Harvard 1 and interactive.Result: Access and control activities in referral decision making to hospital for high risk maternal in a gender perspective on finance, prenatal care, and information more dominant wife had access, but the wife did not have control while in preparation for labor saving and husband was more dominant in having access and control. Factors affecting referral decision making to hospital were for high risk maternal knowledgefactor, wife was more dominant medium for factors attitude, perception, and economy, husband was more dominant. Referral decision making to hospitals for high riskmaternal in gender perspective in families with the majority of automatic level, categoryand type of personal empirical dominant husband owned.Conclusion: wife's and husband role in family referral decision making to hospital for high risk maternal in gender perspective still oriented patriarchal culture in some communities in Indonesia, especially in Java .

Keywords: referral decision making, maternal high risk, gender perspetive

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

viii

Septiana Juwita. S021308077. 2015. Pengambilan Keputusan Rujukan Ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi Dalam Perspektif Gender.Pembimbing I: Hermanu Joebagio, Pembimbing II: Ismi Dwi A. Nurhaeni. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar belakang: Sustainable development goals merupakan kelanjutan program milleniumdevelopmentgoals yang dibuat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Salah satu target yang harus dicapai adalah menurunkan angka kematian ibu dengan kesetaraan gender terhadap kesehatan seksual, reproduksi dan hak-hak reproduksi. Penurunan angka kematian tersebut salah satunya dengan pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi guna memperbaiki kesehatan dan mencegah ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanpengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di Kabupaten Karanganyar.Metode penelitian: Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dengan lima pasang informan. Teknik yang dugunakan dalam pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Analisis yang digunakan adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. Hasil: Akses dan kontrol kegiatan dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan, pemeriksaan kehamilan, dan informasi istri lebih dominan memiliki akses, namun istri tidak memiliki control sedangkan pada tabungan dan persiapan persalinan suami lebih dominan dalam memiliki akses dan kontrol. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit yaitu pada faktor pengetahuan kehamilan berisiko tinggi, istri lebih dominan sedang untuk faktor sikap, persepsi, dan ekonomi, suami lebih dominan. Pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil risiko tinggi di dalam keluarga dalam perspektif gender mayoritas dengan tingkat otomatis, kategori empiris dan jenis pribadi yang dominan dimiliki suami. Kesimpulan: Peran istri dan suami dalam rumah tangga untuk pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender masih menekankan pada budaya patriaki pada sebagian masyarakat di Indonesia khususnya di Jawa.

Kata kunci: pengambilan keputusan rujukan, hamil risiko tinggi, perspektif gender

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................

ABSTRACT …………………………………………………………………..

ABSTRAK ……………………………………………………………………

DAFTAR ISI.....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................

DAFTAR TABEL .............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .………………………..……….....………............

B. Rumusan Masalah....……………………………...........................

C. Tujuan Penelitian……………………………………....................

D. Manfaat Penelitian....……………………………..........................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka............................……….....................................

B. Penelitian Relevan.......……………......……………...…...............

C. Kerangka Berpikir......……………………...…………...................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ..........................................................

B. Jenis Penelitian .........................…..………………….....................

C. Subyek Penelitian ............................................................................

D. Teknik Sampling ..............................................................................

E. Alat Pengumpulan Data...................................................................

F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................

G. Validitas Data ..................................................................................

H. Teknik Anlisis .................................................................................

I. Etika Penelitian .................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dekripsi Lokasi Penelitian ..............................................................

B. Sajian Data ......................................................................................

C. Temuan Studi ..................................................................................

D. Pembahasan ....................................................................................

vi

viii

ix

x

xii

xiii

xiv

1

6

7

7

9

52

55

58

58

59

59

60

60

61

62

63

66

73

81

130

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................

B. Implikasi .........................................................................................

C. Saran ...............................................................................................

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

150

151

151

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar2.1 Model Pemecahan Masalah....................................................

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................

34

57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Profil Kegiatan .............................................................................

Tabel 2.2 Akses dan Kontrol : Sumberdaya dan Keuntungan .....................

Tabel 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Relasi Gender ......................

Tabel 2.4 Penelitian Relevan .......................................................................

48

50

50

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Surat Permohonan Untuk Menjadi Partisipan

Surat Persetujuan Penelitian

Instrumen Penelitian

Surat Rekomendasi Studi Pendahuluan dari BangKesBangPol

Kabupaten Karanganyar

Surat Rekomendasi Studi Pendahuluan BapPeDa Kabupaten

Karanganyar

Surat Rekomendasi Pendahuluan dari DinKes Kabupaten Karanganyar

Surat Rekomendasi Penelitian dari BangKesBangPol Kabupaten

Karanganyar

Surat rekomendasi Penelitian dari BapPeDa Kabupaten Karanganyar

Surat Rekomendasi Penelitian dari DinKes Kabupaten Karanganyar

Kartu Konsultasi Penyusunan Tesis Mahasiswa Program Studi Pasca

Sarjana Universitas Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konferensi PBB di Rio de Jeneiro Juni 2012 telah menyepakati

peluncuran sebuah proses untuk tujuan pembangunan berkelanjutan

(Sustainable Development Goals/SDGs). Program SDGs merupakan

kelanjutkan program dari MDGs. Program SDGs memiliki 17 tujuan yang

akan dicapai. Salah satu programnya adalah target nomor tiga point satu yaitu

dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) dari 289.000 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi kurang dari 70 per 100.000

kelahiran hidup secara global pada tahun 2030. Pencapaian target AKI pada

tahun 2030 harus dipastikan dengan mempromosikan kesejahteraan dan hidup

sehat pada semua umur (United Nation, 2014; WHO, 2014).

PBB juga menyebutkan bahwa target SDGs nomor lima tentang

pencapaian kesetaraan gender yaitu semua perempuan dan anak harus

diberdayakan, terutama untuk menjamin akses universal terhadap kesehatan

seksual, reproduksi dan hak-hak reproduksi yang disepakati sesuai dengan

Program Aksi Inetenasional Conference on Population Development (ICPD)

dan Beijing Platform for Action dan dokumen hasil review konferensi mereka

(United Nation, 2014). Hal ini berarti bahwa dalam pencapaian target

penurunan AKI diperlukan hak-hak reproduksi untuk mencapai kesetaraan

gender.

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

2

Secara budaya di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan regulasi

penghapusan tindakan diskrimitatif terhadap perempuan telah berdasarkan

hasil The Convertion of All Forms Discrimination Againts Women (CEDAW)

yang telah diselenggarakan oleh PBB sejak tahun 1979 yang mebesarkan isu

ketidaksetaraan gender yang sudah diratifikasi oleh Indonesia pada UU No. 7

1984 tentang pengesahan konvensi mengenai penghapusan segala bentuk

diskriminasi terhadap wanita (Dewi, 2006). Kenyataannya nilai-nilai budaya

masih memiliki sifat diskriminatif, sehingga kesetaraan dan keadilan gender

dalam kesehatan masih terhambat untuk mewujudkannya. Seharusnya akses

dan kontrol dimiliki laki-laki dan perempuan untuk mengambil keputusan

atas diri sendiri.

Salah satu indikatror penentu derajat kesehatan masyarakat adalah

angka kematian ibu (AKI). Dalam pencapaian MDGs, telah dilakukan

berbagai upaya yang terencana dan dituangkan dalam Rencana Pembangunan

Jarak Menengah (RPJM) tahun 2010-2014. Salah satu sasaran yang telah

ditetapkan yaitu target menurunkan AKI pada tahun 2014 menjadi

118/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan SDKI tahun 2007, AKI di

Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran hidup dan pada

tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 359/100.000 kelahiran hidup.

Padahal target MDGs tahun 2015 dalam menurunkan AKI menjadi

102/100.000 kelahiran hidup (Kemenperpenas/Bappenas, 2013).

Tingginya angka kematian ibu (AKI) tercermin di tingkat propinsi

termasuk Jawa Tengah. Di Jawa Tengah dilaporkan bahwa AKI mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

3

peningkatan mulai tahun 2010 sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup, tahun

2011 mengalami peningkatan menjadi 116,01/100.000 kelahiran hidup.

Kemudian meningkat lagi tahun 2012 menjadi 116,34/100.000 kelahiran

hidup (Dinkes Prov. Jawa Tengah, 2013). Sedangkan di tingkat kabupaten,

seperti Kabupaten Karanganyar AKI pada tahun 2009 sebesar 64,9/100.000

kelahiran hidup mengalami peningkatan pada tahun 2010 menjadi

128,6/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2011 mengalami penurunan

sebesar 99,1/100.000 kelahiran hidup, namun pada tahun 2012 mengalami

peningkatan menjadi sebesar 127,1/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kab.

Karanganyar 2013).

Unicef (2013) melaporkan bahwa setiap satu jam ada perempuan

meninggal dunia setelah melahirkan atau karena sebab-sebab yang

berhubungan dengan kehamilan. Faktor penyebab kematian pada ibu tersebut

yaitu disebabkan oleh perdarahan hebat setelah melahirkan, infeksi setelah

melahirkan, pre-eklamsi dan eklamsi, aborsi, serta komplikasi saat persalinan.

Sebenarnya kematian ibu dapat dicegah dengan perawatan saat hamil,

penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan dukungan keluarga

selama hamil (WHO, 2014). Penyebab kematian maternal di Indonesia

dengan komplikasi kebidanan paling sering terjadi adalah hipertensi dalam

kehamilan (32%), infeksi (31%), perdarahan pasca bersalin (20%), abortus

(4%), dan lain-lain (13%) (Kemenkes, 2014).

Selain faktor-faktor penyabab kematian maternal tersebut, kematian

maternal dapat disebabkan oleh cepat atau tidaknya dalam pengambilan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

4

keputusan di dalam keluarga dengan melakukan perundingan antar anggota

keluarga (suami, orang tua, dan anak) dan tetangga sehingga dapat

menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk ke

rumah sakit. Keterlambatan pengambilan keputusan rujukan dapat disebabkan

oleh pihak keluarga yang terlambat dalam mengenali risiko tinggi ibu

bersalin, terlambat dalam mencari pertolong persalinan, terlambat dalam

mencari transportasi, dan terlambat dalam mengambil keputusan membawa

ke rumah sakit yang disebabkan adat istiadat (Fibriana, 2007).

Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi pengambilan

keputusan merujuk dalam perspektif gender sebagai salah satu determinan

kematian ibu, seperti penelitian yang dilakukan Shrestha (2012) di Nepal

menunjukkan bahwa perempuan masih mengikuti keputusan yang diambil

oleh suami dalam kesehatan kehamilannya dan akses pelayanan kesehatan

kehamilannya walaupun perempuan lebih memiliki pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan daripada suami. Berbeda dengan penelitian Hou dan

Ma (2013) di Pakistan menemukan bahwa kekuatan pengambilan keputusan

berada di tangan ibu sehingga kekuatan ibu dapat meningkatkan pemanfaatan

pelayanan kesehatan ibu. Namun apabila pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh suami, maka akan memiliki efek yang buruk terhadap

pelayanan kesehatan ibu. Meningkatkan kemampuan dan pemberdayaan

perempuan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan pemanfaatan

pelayanan kesehatan ibu dengan baik. Penelitian Rokhmah (2011) di

Sumbersari Jember menemukan bahwa 83% dari enam kasus kematian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

5

maternal dari data laporan Puskesmas Sumbersari Jember tahun 2006-2010

terjadi di pelayanan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan perempuan

diahadapkan pada konstruksi gender yeng memposisikan perempuan lebih

lemah dari laki-laki dalam pengambilan keputusan dan mendapatkan akses

pelayanan kesehatan yang kurang baik.

Pengambilan keputusan rujukan dalam perspektif gender pada ibu

hamil berisiko tinggi merupakan suatu gambaran dalam proses memperbaiki

kondisi kesehatan ibu dan janin serta suatu proses yang rumit dengan

melibatkan tahapan-tahapan seperti pemahaman adanya masalah, pencarian

alternatif pemecahan masalah, dan evaluasi alternatif yang akhirnya untuk

memutuskan rujukan pada ibu hamil berisiko tinggi dapat dilakukan ibu

sendiri dengan cepat dan tepat. Penentuan kesehatan ibu hamil berisiko tinggi

adalah ibu sendiri, bukan orang lain. Pengambilan keputusan di dalam

keluarga sering terlambat yang diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti

keterlambatan yang datang dari pemberi pelayanan kesehatan (provider)

maupun dari keluarga (suami).

Kasus kematian ibu di Kabupaten Karanganyar, terbanyak ditemukan di

Kecamatan Jumantono sebanyak 2 kasus (1 kasus kematian ibu bersalin

dengan umur 20-34 tahun dan 1 kasus kematian ibu nifas dengan umur ≥ 35

tahun), Kecamatan Karanganyar sebanyak 2 kasus (kematian ibu nifas dengan

umur ≥ 35 tahun) dan Kecamatan Kebakkramat sebanyak 2 kasus (kematian

ibu nifas dengan umur ≥ 35 tahun. Cakupan ibu hamil berisiko tinggi dan

komplikasi sebanyak 20% dari 15.212 jumlah ibu hamil di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

6

Karanganyar. Wilayah Puskesmas Gondangrejo memiliki 1.285 ibu hamil.

Ibu hamil berisiko tinggi yang dideteksi oleh tenaga kesehatan di Wilayah

Puskesmas Gondangrejo sebanyak 257 kasus dan yang mendapat penangan

rujukan ke rumah sakit sebanyak 115 kasus pada tahun 2013 (Dinkes Kab.

Karanganyar, 2013).

Dari uraian mengenai pengambilan keputusan rujukan, penulis ingin

mengambil penelitian pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit dari

faktor keluarga (ibu hamil dan suami) dengan perspektif gender. Pengambilan

keputusan rujukan di tingkat keluarga (suami dan istri) dalam perspektif

gender di Indonesia masih perlu dieksplor dan detiliti. Oleh karena itu,

peneliti tertarik mengambil judul penelitan ‘Pengambilan Keputusan Rujukan

ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender’.

B. Tujuan Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana akses dan kontrol dalam pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di

dalam rumah tangga?

2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif

gender di dalam rumah tangga?

3. Bagaimana pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu

hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di dalam rumah tangga?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

7

C. Penelitian

1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit

pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di Kabupaten

Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini untuk:

a. Mendeskripsikan akses dan kontrol dalam pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam

persepktif gender di dalam rumah tangga.

b. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

dalam perspektif gender di dalam rumah tangga.

c. Mendeskripsikan pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada

ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di dalam rumah

tangga.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi

teoritis mengenai pengambilan keputusan rujukan pada ibu hamil risiko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

8

tinggi dalam perspekstif gender. Diharapkan manajemen kesehatan ibu

dan anak dapat berkembang.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan

referensi bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar untuk menyusun

program penurunan AKI, khususnya berkaitan dengan pengambilan

keputusan rujukan pada ibu hamil risiko tinggi dalam perspektif gender.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjuan Pustaka

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang harus

dijaga dan perlu mendapat perhatian dan dukungan dari keluarga

(BKKBN, 2003). Kehamilan adalah keadaaan mengandung janin

dalam rahim karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa (KBBI, 2014).

Kehamilan merupakan suatu keadaan hamil selama sembilan bulan

atau seorang ibu membawa janin dan bayi di dalam rahimnya. Selain

itu kehamilan bagi sebagian besar perempuan merupakan masa

kebahagiaan yang luar biasa. Namun selama kehamilan, keduanya

(ibu dan janin) akan menghadapi berbagai risiko kesehatan. Karena

alasan ini penting bahwa semua kehamilan harus dipantau oleh ahli

penyedia layanan (WHO, 2014).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Hamil normal yang dirasakan ibu selama 280 hari (40 minggu atau

sembilan bulan lebih tujuh hari) yang dihitung dari hari pertama haid

terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan, yaitu triwulan pertama

dimulai dari konsepsi sampai usia kehamilan 12 minggu, triwulan

kedua dimulai dari usia kehamilan masuk minggu ke 13 sampai usia

9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

10

kehamilan 28 minggu, dan trimester ketiga dimulai dari usia

kehamilan masuk minggu ke 29 sampai 40 minggu (Prawiroharjo,

2010).

b. Tanda Bahaya Kehamilan

Sebagian besar kaum perempuan menginginkan kehamilan dan

melahirkan lancar. Namun komplikasi kehamilan datang kapan saja

dan tidak dapat diprediksi. Masalah ini benar-benar terjadi dan penting

untuk dipastikan bahwa kejadian ini harus segara mendapat

pertolongan dan tidak boleh ditunda dalam memberikan pertolongan.

Oleh karena itu, semua ibu hamil, suami dan keluarganya harus

menyadari dan mengetahui tanda-tanda bahaya dan komplikasi

kehamilan serta dapat mencari pelayanan kesehatan yang tepat. Hal ini

sangat penting untuk deteksi dini dan juga merupakan bagian penting

dari rencana kelahiran bayi dan darurat untuk dilakukan pengambilan

tindakan lanjutan dan rujukan yang tepat (WHO, 2013).

Tanda bahaya kehamilan dan komplikasi kehamilan sudah

disebut dengan kehamilan berisiko tinggi. Kehamilan berisiko tinggi

merupakan kehamilan disertai dengan kondisi yang dapat

mengakibatkan risiko terjadinya kelainan atau ancaman bahaya pada

ibu dan janin. Kehamilan berisiko tinggi memerlukan penanganan

khusus terhadap ibu dan janin. Jika kehamilan berisiko tinggi tidak

segera medapat penanganan maka kehidupan atau kesehatan ibu dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

11

janin akan terancam bahaya karena adanya gangguan kehamilan

(Bobak et al, 2005).

Menurut WHO (2013) bahwa jika ibu hamil sudah diketahui

tanda-tanda bahaya kehamilan, maka ibu hamil harus segera dibawa

ke rumah sakit agar segera mendapat pertolongan. Berikut tanda-tanda

bahaya kehamilan secara umum, yaitu: perdarahan pervaginam yang

tidak wajar, kejang, sakit kepala berat dan pandangan kabur, demam

dan terlalu lemah untuk bangkit dari tempat tidur, nyeri berat hebat,

dan napas cepat atau susah bernapas.

Apabila ibu hamil sudah memiliki gejala seperti: panas, nyeri

perut, terasa sakit, dan bengkak pada jari, wajah dan kaki, maka

segera diperiksakan ke pelayanan kesehatan terdekat agar mendapat

pelayanan kesehatan lebih lanjut.

Lebih jelasnya, tanda bahaya dalam kehamilan dibagi dalam

trimester, karena tanda bahaya dalam kehamilan ini tiap trimesternya

berbeda-beda dan komplikasi yang dialami juga berbeda-beda pula.

Oleh karena itu, tanda bahaya dalam kehamilan dibagi menjadi tigas

trimester sebagai berikut:

1) Trimester pertama

a) Perdarahan pervaginam. Perdarahan selama trimester

kehamilan dapat memprediksi kompliksi ibu dan janin.

Komplikasi yang terjadi, yaitu kehamilan ektopik, mola, dan

abortus (Riahinejad et al, 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

12

Perdarahan pada awal kehamilan ini harus segera mendapat

penanganan yang serius yaitu dengan menyiapkan fasilitas

tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat

keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah,

respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera

lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat.

Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu

dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat

penting untuk segera memulai penanganansyok, yaitu pasang

infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi

cairandarah sesuai dengan keperluan (Saifuddin, 2002).

b) Mual muntah berlebihan. Mual dan muntah yang terjadi dalam

kehamilan biasanya relatif sedikit dan jangka waktu yang

singkat, serta akan berhenti sekitar minggu ke 12-14. Mual

muntah ini disebabkan karena meningkatnya hormon estrogen

dan HCG dalam serum. Jika ibu hamil mengalami mual dan

muntah berkepanjangan, maka akan mengakibatkan suatu

komplikasi yang disebut hiperemesis gravidarum (Tiran,

2014).

Penanganan mual muntah menurut Tiran (2014) pada ibu

hamil adalah pertama, istirahat, tidur, mengambil cuti kerja,

dan menjaga dehidrasi. Kedua, melakukan akupunktur /

akupresur pada pergelangan akurat berada pada titik neugian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

13

Ketiga, minum minuman herbal dan mencium aroma terapi,

seperti: teh jahe-menghindari jika menderita mulas, pada

antikoagulan, pendarahan dan teh peppermint menghindari jika

kardiovaskular penyakit (jantung stimulan). Keempat,

melakukan terapi homeopati adalah energi berbasis terapi dan

tidak bekerja suatu obat. Obat harus secara individual

ditentukan oleh praktisi tepat terlatih. Kelima, melakukan

hipnoterapi, hal ini sangat bermanfaat jika riwayat stres,

kecemasan, depresi pernah dialami. Hipnoterapi bisa dilakukan

dengan self-help DVD tersedia atau mencari bantuan

profesional. Keenam, adaptasi nutrisi dengan makan sedikit-

sedikit dan sering, makan apa pun yang menarik, serta minum

suplemen vitamin B6 dan suplemen mungkin dapat membantu.

Ketujuh, jika stres, maka lakukan konsultasikan dengan

praktisi yang memenuhi syarat berpengalaman dalam

pekerjaan bersalin. Gunakan aromaterapi dan pijat refleksi

lembut misalnya Tai chi atau Qi gong.

c) Sakit kepala hebat. Sakit kepala selama kehamilan terjadi

secara signifikan mengakibatkan gangguan kesehatan umum

(Turner, 2012). Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh

pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya

peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan

mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

14

tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit

kepala/pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat

disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan

yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat

menyebabkan sakit kepala (Sulistyawati, 2009).

d) Kram perut yang hebat. Kram perut saat trimester awal

kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah

atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa

menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi

karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya

pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan

ligamen merenggang untuk menyokong rahim (Sulistyawati,

2009).

e) Selaput kelopak mata pucat. Selaput kelopak mata pucat dapat

diakibatkan kadar hemoglobin dalam darah kurang

(Hemoglonin normal pada ibu hamil adalah 10,5-12 gr/dl,

maka disebut anemia. Anemia merupakan masalah medis yang

banyak terjadi pada wanita hamil. Jumlah sel darah merah

dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai

untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.

Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah

meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari

cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

15

daripada sel-selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan

hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam

darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia (Hanifa,

2007).

f) Demam tinggi. Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh

lebih 38°C dalam kehamilan merupakan suatu masalah.

Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam

kehamilan. Penanganan umumnya dengan: istirahat baring,

minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. Komplikasi

yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain:

sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi

saluran kemih atas) (Saifuddin, 2002).

g) Kejang. Pada umumnya kejang didahului oleh makin

memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–

gejalasakitkepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila

semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun

kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan

gejala dari eklamsia. Penanganan umumnya dengan baringkan

pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk

mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau

darah, bebaskan jalan nafas, dan hindari jatuhnya pasien dari

tempat tidurLakukan pengawasan ketat. Komplikasi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

16

dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria

(Saifuddin, 2002).

2) Trimester kedua

a) Pre-eklamsi merupakan komplikasi serius dari kehamilan yang

berpotensi mengancam kehidupan ibu dan bayi. Ia meliputi

sejumlah kelainan yang mungkin ada di dalam kondisi klinis

yang lain. Pre-eklampsia merupakan penyebab utama dari

kematian dan kesakitan ibu dan perinatal dan juga sindrom

yang dapat mengakibatkan ibu gagal ginjal, gangguan hati,

cerebral atau coagulatory fungsi sendiri atau komplikasi.

Hipertensi setelah 20 minggu kehamilan adalah penting untuk

diagnosis (Barden, 2006). Pre-eklampsia ditandai dengan tiga

tanda yang sering disebut trias, yaitu: bengkak pada beberapa

bagian tubuh, protein urin positif, dan tekanan darah lebih dari

160/100 mmHg,

b) Eklampsi ditandai dengan tiga tanda pre-eklamsi dan disertai

dengan kejang,

c) Keluar cairan ketuban. Apabila ibu merasa ada aliran cairan

yang keluar dari jalan lahir, sebaiknya segera dibawa ke

fasilitas kesehatan. Pasalnya, tanda ini merupakan indikasi

ketuban pecah dini yang membahayakan janin.

d) Janin tidak bergerak. Normalnya, janin bergerak lebih dari 12

kali gerakan yang dirasakan ibu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

17

e) Denyut jantung janin abnormal. Tanda bahaya yang terakhir

adalah abnormalitas DJJ dan gerakan janin. Denyut jantung

janin normalnya antara 120-160 x/permenit. Gejala tersebut

menandakan bahaya fetal distress yang berujung pada

kematian janin.

3) Trimester ketiga

a) Perdarahan vagina dalam kehamilan. Pada masa awal sekali

kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang

sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya.

Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal

terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan

ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi.

Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu

tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang

tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau

perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,

kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan

lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak,

dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa

nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau

abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).

b) Keluar air ketuban sebelum waktunya. Sering dinamakan

ketuban pecah dini, apabila terjadi sebelum persalinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

18

berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan

membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh

kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat

berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan

dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan

ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test)

merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).

c) Kejang. Pada umumnya kejang didahului oleh makin

memburuknya keadaan dan terjadinya gejala -gejala sakit

kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin

berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun

kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan

gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).

d) Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal tiga kali dalam

satu jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan

kelima atau keenam. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan

bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.

Bayi harus bergerak paling sedikit tiga kali dalam satu jam jika

ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum

dengan baik (Pusdiknakes, 2003).

e) Demam Tinggi. Ibu menderita demam dengan suhu tubuh

>38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam

tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

19

kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat

baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan

suhu (Saifuddin, 2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi

dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke

dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan

timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat

dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi

dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas

(Pusdiknakes, 2003).

f) Nyeri perut yang hebat. Nyeri abdomen yang tidak

berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan

tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis,

kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan

preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,

abrupsio placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya

(Pusdiknakes, 2003).

g) Sakit kepala hebat. Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan,

dan seringkali merupakan ketidak nyamanan yang normal

dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu

masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap

dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

20

sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan

bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit

kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-

eklampsia (Pusdiknakes, 2003).

h) Selaput kelopak mata pucat. Anemia dalam kehamilan adalah

kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada

trimester pertama dan ketiga, <10,5gr% pada trimester kedua.

Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil

terjadi hemodilusi, terutama pada trimester kedua. Anemia

dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi dan

perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling

berinteraksi (Saifuddin, 2002).

2. Kematian Maternal

a. Definisi Kematian Maternal

Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of

The International Clasificasion of Desease (ICD-10) mendefinisikan

kematian ibu hamil merupakan kematian perempuan selama hamil

atau selama 42 hari setelah melahirkan, tanpa membedakan letak dan

waktu kehamilan, dari berbagai sebab yang terkait oleh kehamilan

maupun penanganannya tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau

penyakit lain. Dari definisi ini dapat dibedakan kematian maternal

menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Kematian langsung

merupakan kematian yang diakibatkan oleh komplikasi obstetrik pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

21

kondisi kehamilan (kehamilan, kelahiran, hingga pasca kelahiran),

intervensi, penanganan yang tidak tepat, atau gabungan dari hal-hal

tersebut. Kematian tidak langsung merupakan kematian yang

diakibatkan oleh penyakit yang sudah ada sejak sebelum hamil

maupun yang timbul saat hamil dan tidak diakibatkan oleh penyebab

obstetrik langsung namun diperparah oleh efek fisiologis dari

kehamilan (WHO, 2012).

Kasus kematian maternal langsung yaitu disebabkan oleh

pendarahan, infeksi, eklampsia, persalinan lama dan abortus (Broek &

Falconer, 2011). Hal ini sering disebabkan oleh beberapa faktor yang

berkaitan dengan pemberian layanan kesehatan (rendahnya

keterampilan petugas kesehatan, sulitnya membuat kondisi steril,

kurangnya akses terhadap transfusi darah, anestesi, dan obat-obatan)

serta faktor sosial (agama, kemiskinan, rendahnya kedudukan dan

peranan perempuan, serta rendahnya kemampuan dan tingkat

pendidikan perempuan) (Piane, 2008).

b. Determinan Kematian Maternal

Risiko terjadinya kematian maternal pada negara berkembang

adalah lebih dari 200 kali lipat penduduk dibandingkan pada

penduduk di Eropa Barat dan Amerika Utara. Pada tahun 2005 hampir

99% kematian maternal terjadi di negara berkembang (Piane, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

22

Faktor-faktor yang mempengeruhi kematian maternal menurut

McCarthy dan Maine (1992) dikelompokkan menjadi tiga determinan,

yaitu sebagai berikut:

1) Determinan dekat

Determinan dekat merupakan proses yang paling dekat

dengan kejadian kematian ibu. Dterminan dekat terdiri dari

kejadian kehamilan yang mengalami komplikasi kehamilan serta

komplikasi kehamilan dan persalinan merupakan penyebab

komplikasi langsung kematian yang disebabkan oleh perdarahan,

infeksi, eklamsi, partus macet dan ruptur uteri (Syarifudin dan

Hamidah, 2009).

Penyebab kematian maternal di Indonesia tahun 2010 dengan

komplikasi kebidanan paling sering adalah hipertensi dalam

kehamilan (32%), infeksi (31%), perdarahan pasca bersalin (20%),

abortus (4%), dan lain-lain (13%) (Kemenkes, 2014).

a) Komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan dapat

mengancam jiwa dan bahkan sampai mengakibatkan kematian.

Komplikasi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah

hipertensi dalam kehamilan, infeksi dan perdarahan pasca

bersalin (Kemenkes, 2014).

b) Komplikasi persalinan dan nifas. Komplikasi yang timbul pada

persalinan dan masa nifas merupakan penyebab langsung

kematian maternal. Komplikasi yang terjadi menjelang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

23

persalinan, saat dan setelah persalinan terutama adalah

perdarahan, partus macet atau partus lama dan infeksi akibat

trauma pada persalinan (Kemenkes, 2014).

Kemenkes (2014) menyatakan bahwa komplikasi

kehamilan ibu dapat dicegah dan ditangani bila: ibu segera

mencari pertolongan ke tenaga kesehatan, tenaga kesehatan

melakukan prosedur penanganan yang sesuai dengan

menggunakan pemantauan partograf, manajemen aktif kala

tiga untuk mencegah perdarahan, tenaga kesehatan mampu

melakukan identifikasi dini komplikasi,apabila komplikasi

terjadi, tenaga kesehatan mampu memberikan pertolongan

pertama dan melakukan tindakan stabilitas pasien sebelum

melakukan rujukan,proses rujukan efektif, dan pelayanan di

rumah sakit cepat dan tepat guna.

2) Determinan antara

a) Status kesehatan ibu. Status kesehatan ibu yang berpengaruh

terhadap kejadian kematian ibu meliputi status gizi, anemia,

penyakit yang diderita ibu, dan riwayat komplikasi pada

kehamilan dan persalinan (Kemenkes, 2013).

b) Status kesehatan reproduksi. Status kesehatan reproduksi

sangat penting untuk diketahui pada ibu hamil berisiko

tinggisehingga dapat mengakibatkan kematian maternal.

Kematian meternal dapat diakibatkan oleh usia ibu hamil,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

24

jumlah kelahiran, jarak kehamilan, dan status perkawinan ibu

hamil (Depkes RI, 2008).

(1) Terlalu tua

Perempuan hamil pada usia lebih dari 35 tahun dapat

menyebabkan perempuan terpapar komplikasi medik dan

obstetrik, seperti risiko terjadinya hipertensi kehamilan,

diabetes, penyakit kardiovaskuler, penyakit ginjal dan

gangguan fungsi paru. Selain itu perdarahan, insidensi

perdarahan akibat solusio plasenta dan plasenta previa,

cara persalinan dengan seksio sesaria, persalinan prematur

akan meningkat (De Chaney & Natan, 2003).

(2) Terlalu muda

Perempuan hamil pada usia di bawah 20 tahun juga

merupakan risiko tinggi untuk hamil dan melahirkan

(Depkes RI, 2004). Komplikasi kehamilan diusia muda

juga sering timbul adalah anemia, partus dan partus macet.

Selain itu kurangnya akses ke pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan perawatan kehamilan dan persalinan

merupakan penyebab utama terjadinya kematian maternal

di usia muda. Keadaan ini diperburuk oleh kemiskinan dan

kebuta–hurufan, ketidaksetaraan kedudukan antara pria

dan wanita, pernikahan usia muda dan kehamilan yang

tidak diinginkan (WHO, 2000).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

25

(3) Terlalu sering

Jumlah kehamilan atau sering disebut paritas, 2–3 paritas

merupakan paritas paling aman jika ditinjau dari sudut

kematian maternal. Paritas ≤ 1 (belum pernah

melahirkan/baru melahirkan pertama kali) dan paritas > 4

memiliki angka kematian maternal lebih tinggi. Paritas

lebih dari tiga dengan usia tua, secara fisik ibu mengalami

kemunduran untuk menjalani kehamilan. Namun, pada

kehamilan kedua atau ketigapun jika kehamilannya terjadi

pada keadaan yang tidak diharapkan (gagal KB, ekonomi

tidak baik, interval terlalu pendek), dapat meningkatkan

risiko kematian maternal (Depkes RI, 2004). Menurut

hasil SKRT 2001, proporsi kematian maternal tertinggi

terdapat pada ibu yang berusia > 34 tahun dan paritas > 4

(18,4%) (Djaja et al, 2003).

(4) Terlalu dekat

Meningkatnya risiko kehamilan untuk terjadinya kematian

maternal dapat juga disebabkan karena jarak antar

kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari dua tahun).

Sehingga persalinan dengan interval kurang dari 24 bulan

(terlalu sering) sudah merupakan kelompok risiko tinggi

untuk terjadi perdarahan postpartum, kesakitan dan

kematian ibu. Jarak antar kehamilan yang disarankan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

26

adalah paling sedikit dua tahun, untuk memungkinkan

tubuh wanita dapat pulih dari kebutuhan ekstra pada masa

kehamilan dan laktasi (Depkes RI, 2004).

c) Akses pelayanan kesehatan. Akses pelayanan kesehatan

merupakan kemudahan penggunaan fasilitas pelayanan

kesehatan yang dilakukan individu dengan kebutuhan akan

pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan faktor

penentu antara jarak tempat tinggal dan waktu tempuh ke

sarana kesehatan, serta status soasial (Depkes RI, 2008).

d) Perilaku penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan. Perilaku

penggunaan fasilitas kesehatan merupakan suatu respon

seseorang terhadap rangsangan obyek yang berhubungan

dengan sakit, sistem layanan kesehatan, makanan dan

lingkungan dalam penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan

(Maulana, 2007). Perilaku yang dilakukan ibu hamil berisiko

tinggi meliputi perilaku ibu hamil dalam memeriksakan

kehamilannya secara rutin serta mengikuti saran bidan atau

dokter agar masalah dan komplikasi yang dialami segera

terdeteksi sehingga ibu hamil akan segera mendapatkan

penangan dan tempat pelayanan rujukan yang tepat dengan

harapan tidak akan terjadi kematian maternal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

27

3) Determinan jauh

Determinan jauh secara tidak langsung mempengaruhi

kematian maternal. Determinan jauh dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu meliputi: pertama, status perempuan dalam keluarga

dan masyarakat terdiri dari pendidikan, pekerjaan, dan

pendapatan. Kedua, status keluarga dalam masyarakat terdiri dari

pendapatan keluarga, tempat tinggal, pendidikan anggota

keluarga, dan pekerjaan anggota keluarga. Ketiga, status

masyarakat meliputi kesejahteraan dan sumber daya di

masyarakat(Fibriana, 2007).

Determinan jauh pada kematian maternal berkaitan erat

dengan the Three Delays Models menurut Thorsen et al (2012),

yaitu:

a) Terlambat dalam pengambilan keputusan

Mengungkapkan bahwa keterlambatan dalam

pengambilan keputusan pada ibu hamil berisiko tinggi masih

sering terjadi. Anggota keluarga atau orang lain baru

mengambilan keputusan untuk mencari pertolongan untuk

ibu hamil berisiko tinggi ketika ibu tersebut hampir

meninggal dunia (Thorsen et al, 2012). Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan untuk ibu

hamil berisiko tinggi sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

28

(1) Mengetahui tanda, gejala, dan keseriusan

Untuk mendapatkan perawatan kesehatan maternal

dengan komplikasi kebidanan berawal dari pengenalan

tanda dan gejala bahaya kehamilan. 11 dari 32 maternal

memiliki tanda dan gejala penyakit pada dua hari hingga

satu bulan sebelumnya dan mereka atau keluarga mereka

baru memutuskan untuk mencari perawatan di rumah

sakit. Mereka cenderung meremehkan keselamatan

maternal denagan masalah kebidanan. Suami mereka

berpendapat bahwa mereka menunda karena mereka fikir

masalah itu tidak serius dan dengan kepercayaan

maternal tersebut akan menjadi lebih baik (Thorsen et al,

2012).

(2) Melakukan persalinan tradisional dan persalinan rumah

Faktor lainnya adalaha ibu hamil yang meninggal dunia

karena telah mendapat pertolongan persalinan dari

petugas tradisional (tradisional birth attendant) atau

melahirkan di rumah daripada memutuskan untuk

langsung ke pelayanan kesehatan. Dalam kasus yang lain

penolong persalinan tradisional biasa dipanggil untuk

melakukan persalinan di lokasi terpencil yang jauh dari

fasilitas kesehatan dan biasanya dalam keadaan

mendesak (Thorsen et al, 2012).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

29

b) Terlambat mencapai fasilitas rujukan

Ketika rumah sakit jauh dari tempat tinggal,

transportasipun menjadi penting untuk mengambil tindakan

segera sehingga akan diterima dan konsekuensi dalam

menolong nyawa ibu dan bayi. Tiga dari 17 keluarga

mengatakan bahwa transportasi menajdi hambatan dalam

pengambilan keputusan. Satu keluarga tersebut tinggal di area

yang padat penduduk di dekat rumah sakit. Namun, suami

masih memiliki masalah untuk menemukan transportasi pada

waktu yang tepat dengan kenyataan dalam keadaan darurat.

Dua keluarga tinggal di daerah pedesaan dan mereka hanya

memiliki gerobak. Dalam keadaan darurat, ibu hamil berisiko

tinggi dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan gerobak.

Namun dalam perjalan ke rumah sakit, ibu hamil tersebut

meninggal dunia. Dari tiga kasus tersebut, semua memiliki

masalah transportasi yang mengakibatkan ibu hamil berisiko

tinggi menjadi terlambat dalam menuju fasilitas kesehatan dan

terlambat menerima pengobatan(Thorsen et al, 2012).

c) Terlambat mendapat pertolongan

Ketika ibu hamil berisiko tinggi terlambat mencapai

fasilitas kesehatan, mereka tidak mendapatkan perawatan atau

tindakan yang tepat sehingga terlambat dalam mendapatkan

pertolongan. Keterlambatan tersebut diakibatkan karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

30

kurangnya tenaga kesehatan yang terampil,tindakan klinis

tidak memadai (dokumentasi dan riwayat pasien), diagnosa

yang tidak terjawab, kurangnya komunikasi antara tenaga

kesehatan dengan keluarga, penyangkalan terhadap

keterbatasan keterampilan teknis, kurangnya pengawasan dan

perhatian pada pasien, kekurangan darah, dan kurangnya

cairan(Thorsen et al, 2012).

3. Pengambilan Keputusan Rujukan

a. Definisi Keputusan Rujukan

Menurut Salusu (2006) keputusan merupakan suatu hasil atau

keluaran yang diambil dari proses mental dan kognitif yang

membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan dari beberapa

altenatif yang tersedia. Keputusan tersebut memiliki suatu tujuan

dengan melalui pelaksanaan atau tindakan.

Keputusan menurut Salusu (2006) memiliki empat tingkatan

dengan kadar yang berbeda-beda. Empattingkatan keputusan tersebut

adalah:

1) Keputusan otomatis

Keputusan yang dibuat dengan keputusan yang sangat sederhana.

2) Keputusan berdasarkan informasi yang diharapkan

Keputusan ini sedikit kompleks, karena informasi yang ada

memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Namun jika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

31

keputusan belum dibuat, maka informasi tersebut harus dipelajari

terlebih dahulu.

3) Keputusan berdasarkan pertimbangan

Keputusan ini merupakan tingkat keputusan yang harus lebih

banyak membutuhkan informasi. Informasi tersebut dikumpulkan

dan kemudian dianalisis untuk dipertimbangkan dalam

mendapatkan keputusan.

4) Keputusan berdasarkan ketidakpastian ganda

Keputusan ini merupakan tingkat yang paling kompleks, karena

jika semakin banyak informasi yang diperlukan dan informasi

tersebut ternyata sudah terdapat ketidakpastian sehingga

keputusan tersebut banyak mengandung risiko dan terdapat

keraguan dalam pengambilan keputusan.

Keputusan menurut Suwanto (2009) dibagi menjadi dua jenis,

yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama. Keputusan pribadi

merupakan keputusan yang diambil untuk kpentingan diri sendiri

dan dilakukan secara perorangan. Sedangkan keputusan bersama

merupakan keputusan yang diambil berdasarkan kesepakatan

bersama dan untuk kepentingan bersama dan tidak boleh

menggantungkan satu pihak dan merugikan pihak yang lainnya.

Menurut Salusu (2006) keputusan dikategorikan menjadi

empat apabila dilihat dari cara memperoleh informasi, yaitu

keputusan representasi merupakan keputusan yang dihadapi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

32

denganbanyak informasi dan mengetahui dengan tepat bagaimana

memanipulasi informasi tersebut, keputusan empiris merupakan

keputusan yang kurang memiliki informasi namun mengetahui

bagaimana memperoleh informasi dan pada saat informasi diperoleh,

keputusan informasi merupakan keputusan yang kaya akan informasi

namun informasi harus diliputi dengan kontroversi tentang

bagaimana memperoleh informasi tersebut,serta keputusan

eksplorasi merupakan keputusan yang kurang akan informasi dan

tidak ada katasepakat yang dianut untuk mencari informasi serta

tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses

pengintegrasian yang dikombinasikan dengan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu

diantaranya (Setiadi, 2003). Manurut Shull, pengambilan keputusan

merupakan proses kesadaran manusia terhadp kejadian seseorang

maupun sosial berdasarkan kejadian yang faktual serta nilai

pemikiran mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau beberapa

alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang

dihadapi (Rochaety, 2008). Dapatkan disimpulkan bahwa

pengambilan keputusan merupakan proses yang dilakukan seseorang

berguna untuk mempertahankan diri dalam kehidupannya dengan

memecahkan permasalahan yang timbul melalui pencarian jawaban

pemecahan masalah yang tepat dan sesuai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

33

Rujukan dalam pelayanan kesehatan bisa dikatakan merujuk.

Permenkes RI no. 001 tahun 2012 tentang sistem rujukan layanan

kesehatan perseorangan menjelaskan bahwa merujuk merupakan

pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan

dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbal balik baik

secara vertikal maupun horizontal yang menjadi kewajiban tenaga

kesehatan. Sehingga tenaga kesehatan perlu mencarikan fasilitas

kesehatan yang lebih memadai dan menghantarkan agar pasien

tersebut segera mendapatkan pertolongan kesehatan dalam keadaan

yang membahayakan.

Pengambilan keputusan pada ibu hamil berisiko tinggi untuk

dirujuk ke palayanan kesehatan yang lebih memadai merupakan

suatu pengambilan keputusan yang berbelit dan sering melibatkan

beberapa pihak, yaitu suami dan keluarga karena ibu hamil berisiko

tinggi sering tidak memiliki kekuatan dalam pengambilan keputusan

rujukan.

Proses pemecahan masalah dilakukan dengan aliran timbal

balik yang berkesinambungan diantara faktor lingkungan, proses

kognitif dan afektif serta tindakan. Proses pemecahan masalah

terdapat lima tahapan yang berjalan berurutan, yaitu pemahaman

adanya masalah merupakan adanya perbedaan yang dirasakan antara

status hubungan yang ideal dengan yang sebenarnya, pencarian

altefnatif pemecahan masalah merupakan proses mencari informasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

34

yang relevan dari lingkungan luar untuk memecahkan masalah, atau

mengaktifkan pengetahuan dari ingatan, evaluasi alternatif

merupakan suatu proses untuk mengevaluasi alternatif yang ada

dalam konteks kepercayaan utama tentang konsekuensi yang relevan

dan mengkombinasikan pengetahuan untuk membuat

keputusan(rujukan), penggunaan pasca keputusan (rujukan) dan

evaluasi ulang alternatif yang dipilih merupakan pemakaian

alternatif merujuk dan mengevaluasi berdasarkan kinerja yang

dihasilkan(Setiadi, 2003).

Gambar 2.1 Model Pemecahan Masalah(Setiadi, 2003)

b. Pengambilan keputusan keluarga ke rumah sakit

Perempuan memiliki suatu periode krisis dalam kehidupan,

salah satunya yaitu hamil. Kehamilan dapat menimbulkan suatu

perubahan yang cukup drastis, baik perubahan fisik maupun

perubahan psikologis. Perubahan secara fisik pada ibu hamil seperti

perubahan bentuk tubuh yang ditandai dengan meningkatnya berat

badan, timbulnya kloasma gravidarum pada wajah (topeng pada

wajah), timbulnya garis-garis pada akibat peregangan kulit (biasanya

Pemahaman adanya masalah

Pencarian alternatif pemecahan

Evaluasialternatif

Keputusan (rujukan)

Penggunaan pasca keputusan (rujukan) dan evaluasi ulang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

35

pada kulit perut, kulit paha) dan lain sebaginya. Sehingga perubahan

fisik tersebut dapat mempengaruhi perubahan secara psikologis.

Perubahan psikologis akan menimbukan suatu pengharapan dengan

disertai kecemasan dalam menyambut kelahiran bayi. Sehingga akan

menimbulkan suatu sikap dan reaksi antar anggota dalam keluarga,

seperti sikap dan reaksi seorang suami pada kehamilan istri akan

berbeda pada setiap suku, bangsa serta mungkin akan ebih tergantung

pada budaya/ada istiadat setempat (Dinkes Kabupaten Demak, 2007).

Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat

dipengaruhi oleh lingkungan (masyarakat). Keluarga memiliki

anggota yang terdiri ayah, ibu, dan anak serta seseorang yang tinggal

di dalam rumah tangga tersebut. Keluarga memiliki kontribusi dalam

menyampaikan informasi kesehatan, memberikan dukungan yang

kuat dalam status kesehatan anggota keluarga, sebagai tempat

penemuan kasus dini, menjadi dukungan sosial bagi anggota keluarga

lainnya, mempengaruhi dan menentukan penggunaan pelayanan

kesehatan, serta dapat mengembangkan sistem perawatan di dalam

keluarga (Efendi & Makhfudli, 2009).

Masyarakat di Indonesia yang tinggal di pedesaan dengan

tingkat pendidikan yang rendah serta memiliki status ekonomi-sosial

yang rendah pula, masih menganut garis keturunan patrilineal.

Patrilineal merupakan keluarga yang dihubungkan dengan jalur

keturunan dari laki-laki (suami). Sehingga masyarakat cenderung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

36

menerima konsep peranan antara laki-laki dan perempuan secara

tradisional yang dalam pengambilan keputusan ditingkat keluarga

adalah laki-laki (suami). Di dalam keluarga di pedesaan, suamilah

yang paling sering banyak berbicara sehingga pengambilan keputusan

terkahir di dalam keluarga adalah suami (Efendi & Makhfudli, 2009).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

rujukan adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu manusia terhadap

sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami atau

hasil suatu obyek yang dihadapinya atau hasil usaha manusia

untuk memahami suatu objek tertentu (Surajiyo, 2007).

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu umur yang

dihitung sejak dilahirkan sampai berulang tahun yang terakhir

sebagai lama waktu hidup seseorang, tingkat pendidikan

mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah mengambil

keputusan dan bertindak, media massa (televisi, radio, koran,

majalah, dan lain sebaginya)meberikan informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif sehingga menghasilkan

perubahandalam peningkatan pengetahuan, lingkunganakan

menimbulkan adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

37

akan direspon sebagai pengetahuan seseorang (Wawan & Dewi,

2011).

2) Sikap

Sikap merupakan suatu hal mental dan syaraf berhubungan

dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasikan melalui

pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau

dinamis terhadap perilaku. Sikap merupakan kecenderungan

dalam memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang

disenangi maupun tidak disenangi(Setiadi, 2003).

3) Persepsi

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang

dimulai dari proses penginderaan sampai individu mengalami apa

yang telah dilakukan sehingga dapat menyadari dan

mengungkapkan dari proses penginderaan tersebut. Persepsi dapat

timbul secara spontan ketika sesesorang mendapat rangsangan

(pengalaman) sehingga seseorang dapat menginterpretasikan hasil

dari pengindraannya (Sunaryo, 2006).

4) Sosial budaya

Sosial budaya merupakan salah faktor yang mempengaruhi

keputusan dalam merujuk. Sosial budaya membentuk kepribadian

tidak lain adalah pola perilaku konsisten yang menggambarkan

sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola

reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

38

bukan untuk sikap dan perilaku yang lain (Azwar, 2005). Selain

itu, sosial budaya juga merupakan suatu kebiasaan dan tradisi

yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan

bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan (Wawan

& Dewi, 2011).

5) Ekonomi

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu

(Wawan & Dewi, 2011). Sehingga, keadaan ekonomi akan

mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan. Membayar biaya

perawatan kesehatan merupakan suatu masalah besar bagi

masyarakat (Kozier, 2010). Biaya yang dikeluarkan oleh pasuen

yang berobat ke pelayanan kesehatan menimbulkan persepsi

bahwa biaya perawatan kesehatan yang mahal atau biaya

kesehatan yang murah (Tjiptono, 2005). Keadaan ekonomi di

dalam keluarga termasuk pekerjaan, beban tanggungan biaya

hidup di dalam keluarga, dan penghasilan di dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit

pada ibu hamil berisiko tinggi. Karena keluarga yang memiliki

cukup uang, maka mereka dapat memilih tempat pelayanan

kesehatan yang sesuai, aman dan berkualitas. Sedangkan keluarga

yang tidak memiliki cukup uang, maka mereka akan mencari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

39

berbagai macam bantuan yang telah diprogramkan pemerintah

sebagai akses pembiayaan untuk dapat membawa ibu hamil

berisiko tinggi ke rumah sakit. Akses pelayanan kesehatan yang

dibuat baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seperti

mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan

Jamkesda.

Masyarakat di Indonesia yang tinggal di pedesaan dengan tingkat

pendidikan yang rendah serta memiliki status ekonomi-sosial yang rendah

pula, masih menganut garis keturunan patrilineal. Patrilineal merupakan

keluarga yang dihubungkan dengan jalur keturunan dari laki-laki (suami).

Sehingga masyarakat cenderung menerima konsep peranan antara laki-

laki dan perempuan secara tradisional yang dalam pengambilan

keputusan ditingkat keluarga adalah laki-laki (suami). Di dalam keluarga

di pedesaan, suamilah yang paling sering banyak berbicara sehingga

pengambilan keputusan terkahir di dalam keluarga adalah suami (Efendi

& Makhfudli, 2009).

Hal ini tidak terlepas bahwa informan adalah orang Jawa sehingga

kental dengan budaya patriarki. Pinem (2009) menyatakan bahwa

patriarki merupakan keadaan masyarakat yang menempatkan kedudukan dan

posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek

kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

40

4. Gender

a. Gender

Konsep gender berbeda dengan konsep seks. Gender merupakan

suatu peran yang ditukarkan antara laki-laki dan perempuan pada

masyarakat, seperti peran sosial, perilaku, kegiatan, dan sifat. Kalau

seks adalah suatu karakter biologis dan fisik yang menentukan laki-

laki dan perempuan (WHO, 2014).

Gender merupakan perbedaan peran manusia yang

membutuhkan proses yang lama antara laki-laki dan perempuan.

Pembentukan gender yang dtentukan oleh faktor-faktor yang ikut

membentuk, kemudian disosialisasikan, diperkuat, bahkan

dikonstruksikan melalui sosial dan atau budaya kemudian

dilanggengkan oleh iterpretasi agama dan mitos-mitos, seolah-olah

telah menjadi kodrat laki-laki dan perempuan. Proses selanjutnya

perbedaan gender dianggap satu ketentuan Tuhan yang sudah tidak

dapat diubah sehingga perbedaan tersebut dianggap kodrati (Mufidah,

2003).

Fakih (2003) menyatakan bahwa ketidakadilan gender sering

ditimbulkan dari perbedaan gender, yang paling utama adalah kaum

perempuan baik di dalam lingkungan rumah tangga, masyarakat,

budaya maupun negara. Ketidakadilan gender terwujud dalam berbagai

macam bentuk, antara lain:

1) Stereotipe

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

41

Stereotipe merupakan penandaan atau pelabelan terhadap

suatu kelompok tertentu (perempuan). Pelabelan umumnya

ditunjukkan pada kaum perempuan yang bersifat negatif.

Pelabelan tersebut terjadi karena pemahaman terhadap posisi

perempuan sering keliru.

2) Subordinasi

Subordinasi merupakan penempatan pada kaum tertentu

(perempuan) pada posisi yang tidak penting. Hal tersebut berawal

dari anggapan bahwa perempuan adalah kaum

irrasional/emosional sehingga perempuan tidak pantas menjadi

pemimpin.

3) Marginalisasi

Marginalisasi merupakan penyingkiran dari kaum tertentu

yang mengakibatkan kemiskinan sehingga perekonomian kaum

tertentu melemah. Marginalisasi gender tersebut dapat berasal

dari kebijakan pemerintah, keyakinan, tafsiran agama, budaya dan

asumsi ilmu pengetahuan.

4) Kekerasan

Kekerasan merupakan serangan terhadap fisik serta

integritas mental psikologi seseorang. Kekerasan yang

diakibatkan oleh bias gender disebut gender related violence.

Kekerasan tersebut terjadi karena ketidak setaraan kekuatan di

dalam masyarakat. Macam-macam bentuk kekerasan gender

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

42

terhadap kaum perempuan yaitu pemerkosaan, kekerasan dalam

rumah tangga, pemaksaan dalam menggunakan alat dan metode

kontrasepsi, dan pelecehan seksual.

5) Beban kerja

Beban kerja ganda merupakan anggapan bahwa kaum

perempuan lebih memiliki sifat memelihara dan rajin sehingga

pekerjaan domestik di dalam rumah tangga (seperti memasak,

mencuci, mengurus anak, membersihkan rumah) menjadi

tanggung jawab perempuan. Di kalangan keluarga miskin,

konsekuensi beban ganda harus diterima oleh perempuan dan di

satu sisi perempuan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi di dalam keluarga di sisi lain perempuan harus

bertanggungjawab atas rumah tangganya. Akhirnya bias gender

dapat menjadikan perempuan menanggung beban ganda.

b. Perspektif Gender

Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual, sekumpulan

asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi asumsi manusia sehingga

menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu. Perspektif

membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan

dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk

dipandang secara rasional (Henselin, 2007). Jadi perspektif gender

merupakan asumsi seseorang dalam peran antara laki-laki dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

43

perempuan di masyarakat, seperti peran sosial, perilaku, kegiatan, dan

sifat.

Perspektif gender merupakan suatu jalan yang berlapis-lapis dan

kompleks dalam perbedaan sosial antara pengertian jenis kelamin dan

faktor-faktor terstruktur pada organisasi kehidupan masyarakat.

Perspektif gender merefleksikan gagasan gender sebagai kontruksi

sosial yang tergantung pada faktor-faktor ideologi, budaya, agama,

ekonomi, etnik, dan sejarah. Berdasarkan pembangunan masyarakat,

tugas peran gender didasarkan pada pengesahan stuktur sosial

patriakal yang masih berlangsung di masyarakat (Cambronero-Size,

2013).

Mengintegrasikan perspektif gender dalam bidang kesehatan

dengan mempertimbangkan faktor ideologi, budaya, agama, ekonomi,

etnik dan sejarah untuk mengatasi masalah kesehatan.Misalnya dengan

menggali perbedaan dalam sosialisasi antara perempuan dan laki-laki

sehubungan dengan peran keluarga, prospek kerja dan kelompok

penduduk yang memahami pola kesehatan dan penyakit (Cambronero-

Size, 2013).

c. Analisis Gender

Analisis Gender marupakan analisis yang menggali dan

menyoroti hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam

masyarakat, dan ketidaksetaraan dalam hubungan mereka, dengan

menanyakan: siapa yang melakukan apa? Siapa memiliki apa? Siapa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

44

yang memutuskan? Bagaimana caranya? Siapa yang kuat? Siapa yang

kehilangan? Kapan kita mengajukan pertanyaan ini, kita juga bertanya:

laki-laki yang mana? Perempuan yang mana? Analisis gender

memilah-milah antara wilayah pribadi (melibatkan hubungan pribadi)

dan ruang publik (yang berkenaan dengan hubungan dengan

masyarakat luas). Anlisis gender melihat bagaimana hubungan

kekuasaan dalam rumah tangga tekait dengan mereka yang berada di

internasional, negara, pasar, dan di tingkat masyarakat (Marchetal,

2005).

Pekerjaan gender dan pembangunan merupakan dasar dari

analisis gender. Hal ini memajukan kesetaraan antara laki-laki dan

perempuan sebagai kunci dalam menempatkan masalah perempuan

yang mengatakan bahwa perhatian mereka pada agenda utama dari

orang yang membentuk lembaga dimana wanita dan pria hidup

(negara, organisasi non-pemerintah, dan lain-lain) (Macrhet al, 2005).

Metode analisis gender menawarkan alat bantu yang berupa

karangka kerja dalam wacana gender. Metode analisis gender tidak

hanya membahas tentang kebutuhan perempuan secara khusus,

melainkan tentang bagaimana cara mengatasisi gender, bahwa

pembangunan sosial yang menjadi peran antara laki-laki atau

perempuan (WHO, 2002).

Dampak dari pembangunan sosial pada efetivitas kegiatan,

ketidaksetaraan gender dianggap sebagai ketidakadilan sosial.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

45

Ketidaksetaraan gender dalam kerangkakerja berfungsi untuk

mamastikan bahwa laki-laki dan perempuan kemungkinan sama dalam

memberikan kontribusi dan manfaat terhadap pembangunan

berkelanjutan. Beberapa kerangka kerja menunjukan suatu tujuan

untuk memajukan kesetaraan, secara keseluruhan berfokus pada

intervensi pembangunan efektif (WHO, 2002).

Kerangka kerja gender dapat berisi rumusan garis besar tentang

serangkaian keyakinan dan tujuan serta juga dapat bersifat perspektif

(sudah dirumuskan terlebih dahulu) berupa serangkain alat dan tata

cara penggunaannya. Beberapa tujuan kerangka kerja, yaitu sebagai

suatu alat analisis untuk berpikir dalam memahami atau memeriksa

dinamika suatu keadaan atau kelompok masyarakat tertentu, sebagai

alat bantu peraga dan perencanaan untuk mengemukakan butir-butir

pokok dengan cara sederhana untuk membantu seseorang membuat

keputusan, alat komunikasi untuk melatih seseorang, danalat

evaluasi(Marchetal, 2005).

Analisis gender yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi

ibu hamil berisiko tinggi dalam pengambilan keputusan pada rencana

penelitian ini menggunakan kerangka analisis gender menurut Harvard

I yang menganalisis kebutuhan gender. March et al (2005)

mengemukakan bahwa kerangka kerja Harvard I ini dikembangkan

oleh para peneliti di Harvard Institude for International Development.

Harvard I merupakan jaringan atau matriks di tingkat mikro atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

46

rumah tangga. Kerangka ini memiliki komponen yang saling terkait,

yaitu profil kegiatan harian, profil akses dan kontrol terhadap

sumberdaya dan manfaat, analisis faktor-faktor yang berpengaruh, dan

analisis jalannya kegiatan.

Tujuan dari kerangka kerja harvard I untuk menunjukkan

adanya masalah ekonomi bagi pengalokasian sumberdaya kepada

perempuan maupun laki-laki. Selain itu kerangka kerja ini juga

membantu para perencana merancang kegiatan yang lebih efisien serta

meningkatkan produktivitas secara menyeluruh. Hal tersebut dilakukan

dengan cara memetakan kerja antara laki-laki dan perempuan dalam

suatu komunitas dan menyoroti perbedaan yang penting (March et al,

2005).

Empat komponen kegiatan yang saling terkait di tingkat mikro

atau rumah tangga sebagai berikut:

1) Profil kegiatan

Profil kegiatan ini mengidentifikasi tugas-tugas produktif dan

reproduktif serta menjawab pertanyaan: Siapa mengerjakan apa?

perincian yang dibutuhkan tergantung pada sifat kegiatan tertentu.

Bidang-bidang yang akan dimasukkan secara langsung dengan

kegiatan harus diuaraikan dengan terperinci. Tergantung pada

konteks dan parameter yang adapat diuji, seperti a) golongan umur

dengan mengidentifikasi apakah perempuan dewasa, laki-laki, anak

atau orang tua mereka melakukan suatu aktivitas, b) alokasi waktu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

47

dengan menegaskan beberapa persentase waktu yang dialokasikan

pada setiap aktivitas, apakah dilakukan secara musiman atau tiap

hari?, c) tempat aktivitas dengan menegaskan dimana aktivitas

tersebut berlangsung? Di rumah, di ladang atau di komunitas

(Mach et al, 2005).

Tabel 2.1 Profil Kegiatan

Jenis kegiatan Perempuan/gadisLaki-laki

dewasa/anakKegiatan produksi

Pertanian PendapatanTenaga kerjaDan lain sebagainya

Kegiatan reproduksiTerkait airPengolahan makananTerkait kesehatanDan lain sebagainya

2) Profil akses dan kontrol : sumberdaya dan keuntungan

Profil akses dan kontrol mengidentifikasi sumberdaya dan

keuntungan dan mengidentifkasi serta menyusun daftar

sumberdaya yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang

diidentifikasi dalam profil kegiatan. Profil kegiatan ini untuk

menunjukkan siapa yang memiliki akses pada sumberdaya dan

kontrol atas penggunaannya. Keuntungan diwujudkan dari produksi

rumah tangga serta penggunaan sumberdaya juga diidentifkasi dan

disusun daftarnya. Orang yang mengontrol atas sumberdaya

Sumber: March et al (2005)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

48

merupakan orang yang akhirnya dapat membuat keputusan

mengenai penggunaan sumberdaya tersebut. Misalnya menjawab

pertanyaan, “Bagaimana sumberdaya itu digukanan? Apakah

sumberdaya itu dapat dijual? Dan lain sebagainya.”

Tabel 2.2 Akses dan Kontrol

Akses KontrolPerempu

anLaki-laki

Perempuan

Laki-laki

SumberdayaTanahPeralatanTenaga kerjaUangPendidikan /pelatihanDan lain sebagainya

Keuntungan Pendapatan sampinganKepemilikan asetKebutuhan pokok

(pangan, sandang, papan)

Pendidikan Kekuasaan/prestise

politikDan lain sebagainya

Sumber: March et al (2005)

3) Faktor-faktor yang berpengaruh

Faktor-faktor yang berpengaruh ini memetakan faktor-faktor yang

mempengaruhi perbedaan gender pada pembagian kerja, akses, dan

kontrol. Mengidentifikasi pengaruh yang telah terjadi dan saat ini

dapat menyajikan suatu indikasi perubahan dan kecenderungan di

masa yang akan datang. Faktor-faktor tersebut juga harus dapat

dipertimbangkan pada kesempatan dan keterbatasan yang mereka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

49

hadapi saat ini untuk meningkakan keterlibatan dalam kegiatan dan

program pembangunan (March et al, 2005).

Faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya termasuk membentuk

semua relasi gender, memberikan kesempatan dan pembatasan

yang berbeda pada laki-laki dan perempuan. Faktor-faktor tersebut

jauh lebih baik, luas dan saling berkaitan. Faktor-faktor tersebut

meliputi: norma masyarakat dan hierarki sosial (struktur kekuasaan

keluarga/masyarakat dan keyakinan agama), kondisi demografi,

struktur isntitusi (dasar birokrasi pemerintahan, rencana generasi

dan penyebaran pengetahuan, ketrampilan dan teknologi), kondisi

umum ekonomi (tingkat kemiskinan dan tingkat inflasi, distribusi

pendapatan, ketentuan perdagangan internasional dan

infrastruktur), peristiwa politik internal dan eksternal, parameter

hukum, pelatihan dan pendidikan, serta sikap masyarakat untuk

para pekerja pembangunan/bantuan (March et al, 2005).

Mengidentifikasi faktor-faktor pengaruh bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor manakah dan bagaimana faktor-faktor

tersebut mempengaruhi aktivitas/sumberdaya. Hal tersebut akan

membantu keterbatasan dan kesempatan eksternal dididentifikasi

sehingga perlu dipertimbangkan dalam membuat suatu program

kegiatan. Faktor-faktor tersebut dapat membantu mengantisipasi

apa yang dipakai akan dibutuhkan untuk membuat kesuksesan

intervensi dari sebuah perspektif gender (March et al, 2005).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

50

Tabel 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Relasi Gender

Faktor Pengaruh Batasan Kesempatan Norma masyarakat dan

hierarki socialFaktor demografiStruktur kelembagaanFaktor ekonomiFaktor politikParameter hukum Pelatihan Sikap masyarakat pada

pekerja pembangunan

4) Analisis siklus kegiatan

Analisis siklus kegiatan terdiri dari kumpulan pertanyan yang

didesain untuk membantu dalam menguji suatu proposal kegiatan

atau intervensi tempat yang dilihat dari perspektif gender,

menggunakan data pilah gender dan menangkap efek perbedaan

dari perubahan sosial pada laki-laki dan perempuan (March et al,

2005).

Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi empat dimensi, yaitu:

dimensi dalam identifikasi kegiatan (menilai kebutuhan

perempuan, menegaskan sasaran umum kegiatan, mengidentifikasi

pengaruh negatif), dimensi perempuan dalam desain kegiatan

(dampak kegiatan bagi aktivitas perempuan, dampak kegiatan

terhadap akses dan kontrol perempuan), dimensi perempuan dalam

implementasi kegiatan (personalia, struktur organisasi, operasi dan

logistik, keuangan, fleksibilitas), dan dimensi perempuan dalam

Sumber: March et al (2005)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

51

evaluasi kegiatan (syarat-syarat data, pengumpulan dan analisis

data) (March et al, 2005).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

37

B. Penelitian Relevan

Tabel 2.4 Peneltian Relevan

No.Nama

Peneliti/Tahun

Judul Metode Hasil

1. Astuti, 2008.

Pola Pengambilan Keputusan Keluarga dan Bidan Dalam Merujuk Ibu Bersalin Ke Rumah Sakit pada Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Demak.

Kualitatif pendekatan fenomenologis yang bersifat retospektif

Kematian ibu bersalin diakibatkan oleh cepat atau tidaknya dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga dengan melibatkan perundingan antar anggota keluarga (suami, orang tua, dan anak) dan tetangga sehingga dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan

2. Musadad et al, 2003

Pengambilan Keputusan pada Pertolongan Persalinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Studi operasional peningkatan peran serta suami/bapak dan orang tua pada ibu

Pengambil keputusan di keluarga untuk mencari pertolongan persalinan sebesar 36,7 % dilakukan oleh istri, 30,7% dilakukan oleh suami, 16,9 % dilakukan oleh orang tua/mertua, dan 0,9% dilakukan orang lain. Pola pengambilan keputusan dalam keluarga untuk mencari pertolongan persalinan bervariasi menurut daerah, lamanya berkeluarga, dan sumber pendapatan utama keluarga.

3. Shrestha, 2012

Gender Study on Knowledge and Decision Making on Maternal Health Care in Nepal

Deskriptif dan cross sectional

Perempuan di Nepal lebih memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan daripada suami, namun mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengambil keputusan pada akses pelayanan kesehatan. Mereka masih mengikuti keputusan suaminya

4. Hou & Ma, 2013

The effect of women’s decision-making power on maternal health services uptake: evidence from Pakist an

Masyarakat Pakistan dan survei penilaian standar pendapatan

Kekuatan pengambilankeputusan di Pakistanberada pada ibu sehingga ibu dapatmeningkatkanpenyerapan pelayanan kesehatan ibu. Meningkatkan kemampuan dan pemberdayaan perempuan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

38

ibudengan baik

No.Nama

Peneliti/Tahun

Judul Metode Hasil

5. Rokhmah, 2011

Maternal Health: A Gender Perspective

Deskriptif analitik menggunakan data sekunder dari laporan Program Ibu dan Anak di 2006-2010

Faktor-faktor medis penyebab kematian ibu dapat menjadikan perempuan harus menghadapi konstruksi gender yang mereka ditempatkan pada posisi lebih lemah dibandingkan dengan pria mendapatkan akses dan kontrol dalam pelayanan kesehatan yang baik.

6. Walton and

Schbley, 2013

Maternal healthcare in Bangladesh and gender equity:A review article

Peninjauan dan analisis sistematik dengan literatur yang berhubungan dengan keadilan gender dan penghalang sosio-ekonomi pada kesehatan maternal untuk mata pencaharian di Banglades

Kebutuhan sosial ekonomi digambarkan dengan mata pencaharian perempuan pedesaan di Banglades mengingat sosio-ekonomi merupakan inti masalah dalam kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu akar masalah pasti yang dihadapi pada kematian dan kesakitan maternal yang dialami perempuan Banglades pada periode sebelum dan sesudah melahirkan serta menjadi menghalang yang serius keadilan gender dan persamaan hak.

7. Abushaikha&Khalaf, 2014

Exploring the Roles of Family Members in Women’s Decision to Use Postpartum Healthcare Services from the Perspectives of Women and Health Care Providers.

Kualitatif eksplorasi danfocus groups discussionsdengan menggunakan inductive content analysis.

Tiga peran perempuan (peran pendukung, peran perlawan, dan peran aktif dalam peran perawatan) dalam anggota keluarga di Yordania mempengaruhi keputusan perempuan dalam menggunakan layanan kesehatan pasca melahirkan. Oleh karena itu, perlu pendekatan yang berpusat pada keluarga saat memberikan pelayanan postpartum untuk meningkatkan peran keluarga yang positif (perbaikan posisi perempuan dengan laki-laki) dan membatasi yang negatif (tidak menyebutkan perempuan) untuk mempromosikan kelangsungan pelayanan kesehatan digunakan selama periode pasca melahirkan.

53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

7

Perbedaan antara peneliti-peneliti sebelumnya sebagai berikut, penelitian

yang dilakukan Astuti (2008) di Indonesia dengan desain penelitian kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi yang bersifat retrospektif mengemukakan

bahwa kematian ibu bersalin diakibatkan oleh cepat atau tidaknya dalam

pengambilan keputusan di dalam keluarga dan penyebab keterlambatan dalam

pengambilan keputusan. Didukung dengan penelitian Musadad et al (2003) di

NTT bahwa pengambilan keputusan terbesar ada pada istri, suami, orang

tua/mertua, dan tetangga. Namun bisa jadi pengambilan keputusan pertolongan

persalinan diambil karena daerah, lamanya menikah, dan sumber pendapatan

suami. Shrestha (2012) di Nepal menyatakan bahwa suami masih dominan

dalam kesehatan ibu sehingga perempuan tidak memiliki kesempatan untuk

mengambil keputusan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hou dan Ma

(2013) menyatakan bahwa peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu

disebabkan karena ibu memiliki kekuatan dalam pengambilan keputusan

kesehatan sehingga kemampuan dan pemberdayaan perempuan juga

meningkat.Penelitian sebelumnya Rokhmah (2011) menyebutkan bahwa faktor-

faktor medis penyebab kematian ibu dapat menjadikan perempuan harus

menghadapi konstruksi gender sehingga mereka ditempatkan pada posisi lebih

lemah daripada pria dalam mendapatkan akses dan kontrol dalam pelayanan

kesehatan yang baik.Walton &Schbley (2013) menemukan bahwa di Banglades

keadaan sosial-ekonomi yang digambarkan dengan mata pencaharian menjadi

akar dari masalah kemiskinan. Padahal kemiskinan menjadi penghalang yang

serius bagi keadaan gender dan kesetaraan hak. Kemudian penelitian Abusaikha

& Khalaf (2014) menemukan bahwa tiga peran gender pada peran perempuan

54perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

8

mempengaruhi keputusan perempuan dalam penggunaan pelayanan kesehatan

setelah melahirkan.

Penelitian yang akan dilakukan penulis berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Perbedaan tersebut terletak pada jenis penelitian, fokus penelitian,

waktu, tempat penelitian, dan sampel ibu hamil berisiko tinggi dan suami. Jenis

yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif

dengan pendekatan fenomenologis, fokus penelitian pada pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu berisiko tinggi dalam perspektif

gender antara istri dan suami, waktu penelitian akan dilakukan pada bulan April

2015 dan tempat di Puskesmas Gindangrejo Kabupaten Karanganyar.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir penelitian yang dilakukan dalam pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender

melibatkan banyak faktor yang berkaitan dengan kesetaraan gender dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi. Hal-

hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu

hamil berisiko tinggidalam keluarga ada enam hal yaitu: persepsi, pengetahuan,

sikap, geografis, sosial-budaya, dan ekonomi. Keenam faktor tersebut akan

mempengaruhi akses rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi. Akses

untuk merujuk pada ibu hamil berisiko tinggi ke rumah sakit dalam keluarga akan

ditentukan dengan kemungkinan keluarga ibu hamil berisiko tinggi mengikuti

pembiayaan dalam penangan ibu hamil berisiko tinggi dengan BPJS atau Jamkesda

atau mandiri. Dari keenam faktor dalam pengambilan keputusan rujukan dan akses

55perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

9

rujukan ke rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi yang akhirnya

akan mengantarkan kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakit pada hamil berisiko tinggi di dalam keluarga untuk mencegah kematian

maternal.

56perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

7

s

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

57

Akses rujukan ibu hamil berisiko tinggi

ke RS

Kontrol dalam pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil bersiko tinggi

Perspektif gender untuk mencegah

kematian maternal

Ekonomi pasangan ibu hamil berisiko tinggiIstri Suami

Sikap pasangan ibu hamil berisiko tinggi

Istri Suami

Persepsi pasangan ibu hamil berisiko tinggiIstri Suami

Pengetahuan pasangan ibu hamil berisiko tinggi

Istri Suami

Sosial-budaya pasangan ibu hamil berisiko tinggi

Istri Suami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

58

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan diWilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar pada bulan April-Mei 2015. Alasan pemilihan tempat penelitian

yaitupada tahun 2013 dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar,

Puskesmas Gondangrejo terdapat 1.285 ibu hamil dengan 257 ibu hamil

berisiko tinggi dengan perincian 115 kasus mendapat penanganan rujukan,

sedangkan 142 kasus tidak mendapat penanganan rujukan yang salah satunya

disebabkan oleh keterlambatan dalam pengambilan keputusan rujukan pada

ibu hamil berisiko tinggi.Pada tahun 2014 dari data Puskesmas Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar memiliki ibu hamil sebanyak sebanyak 1.489 ibu

hamil dan terdapat 278 kasus ibu hamil berisiko tinggi.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

pendekatan fenomenologis karena penelitian ini akan menggambarkan

berkaitan dengan tujuan usulan penelitian yang ingin

mengeksplorasipengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu

hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender, teknis analis bersifat kualitatif,

dan fakta yang diungkap dalam penelitian yang akan dilakukan merupakan

penafsiran dari subjek penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

59

C. Subyek Penelitian

Subyek yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah

informan/partisipan atau narasumber pasanganibu hamil berisiko tinggi (ibu

hamil dan suami) dengan kehamilan yang kedua atau lebih dan usia

kehamilan masuk ke trimester tiga.Informan didapat dari register PWS-KIA

tahun 2013-2014 yang ada di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar yangpeneliti pilah-pilah sesuai kriteria yang peneliti tentukan.

Informan yang terpilih sesuai dengan kroteria ada di desa Wonorejo, Tuban,

Banyu Urip, Bulurejo dan Selorejo.

D. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknikpurposivesampling dengan jenis

based electioncriterion sampling yang telah ditentukan yaitu sepasang ibu

hamil (istri dan suami) yang kaya informasi tentang pengambilan keputusan

rujukan ke RS terhadap ibu hamil berisiko tinggi dengan kriteria sebagai

berikut: ibu dengan kehamilan kedua atau lebih, kehamilan memasuki

timester ketiga, dan ibu hamil yang memiliki risiko tinggi seperti usia ibu saat

hamil kurang dari atau lebih dari 35 tahun dan memiliki tanda-tanda

kehamilan risiko tinggi.

Teknik pengambilan sampling yang dilakukan peneliti dengan cara

membaca register PWS-KIA wilayah kerja Puskesmas Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar kemudian memilah data sesuai dengan kriteria yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

60

sudah peneliti tentukan. Banyaknya subyek penelitian adalah 5 pasang (suami

dan istri) informan.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penulis sendiri sebagai instrumen langsung yang akan berperan dalam

menggali informasi mendalam terkait dengan kebutuhan dan tujuan dalam

penelitian ini.Penulis akan melakukan pengumpulan data melalui wawancara

yang dilakukan bersama partisipan. Oleh karena penulismerekam semua hasil

wawancara dengan menggunakan alat perekam yang memiliki keakuratan

dalam merekam proses wawancara baik kualitas suara rekaman dan durasi

rekaman yang cukup panjang. Selain itu, penulismenggunakan alat bantu

berupa buku dan bolpoint untuk mencatat hal-hal penting terkait kata kunci

penting dan kejadian yang penting.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah

observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.Obeservasi dilakukan pada

saat wawancara dengan obeservasi berstruktur yaitu melakukan observasi

menggunakan pedoman observasi pada saat observasi. Wawancara

mendalamdilakukan untuk menggali lebih dalam keperluan klarifikasi

informasi tentang hal yang diteliti secara informal, proses wawancara didasari

sepenuhnya pada perkembangan pertanyaan spontan dan alami meskipun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

61

peneliti memiliki pedoman wawancara. Pertanyaan yang akan digunakan

adalah pertanyaan terbuka supaya keluarga dan ibu hamil berisiko tinggi

dapat mengeksplor lebih banyak terkait pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakitpada ibu hamil dalam perspektif gender. Dokumentasi seperti

foto, gambar, data-data riwayat penyakit digunakan untuk mendukung

kejadian yang sudah terjadi dan mendukung hasil wawancara mendalam.

Hasil wawancara dan observasi dapat diwawancara apabila didukung dengan

dokumentasi yang ditemukan bersamaan dengan pelaksanaan observasi,

wawancara dan dokumentasipadapartisipan.Penulismenggunakan catatan

lapangan (field notes) selama proses wawancara dengan partisipan seperti apa

yang didengar, dialami dan difikirkan oleh peneliti untuk merefleksikan data

yang didapat oleh peneliti.

G. Validitas Data

Penulis melakukan uji instrumen untuk memenuhi validitas instrumen

saat mengumpulkan data melalui wawancara. Validitas data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan triangulasi, yaitu sumber, metode, dan

teori.

Pertama triangulasi sumber yaitu dalam penelitian ini membandingkan

hasil yang dikatakan secara pribadi dengan sumber yang berbeda. Kedua

triangulasi metode yaitu dalam penelitian ini melakukan lebih dari

pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Ketiga triangulasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

62

teori dalam penelitian membandingkan hasil yang diperoleh dengan beberapa

teori yang ada.

Dalam penelitian ini, pertama penulis melakukan wawancara untuk

mengetahui proses ibu hamil berisiko tinggi untuk mengambil keputusan

rujukan ke rumah sakit, kemudian penulis mengobservasi dan terkahir

mengalisis rencana pengambilan keputusan dalam perspektif gender. Dari

metode tersebut, maka hasil validitas akan dibandingkan dan dapat ditarik

kesimpulan, data mana yang validitasnya lebih kuat.

H. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahanalisis

genderHarvard I mengenai pemetaan kebutuhan gender ditingkat mikro atau

rumah tangga dalam pengambilan keputusan dan analisis interaktif.Analisis

gender Harvard I digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk pemetaan

kebutuhan gender di tingkat mikro atau keluarga untuk mengambil keputusan

dalam memilih hak kesehatannya sendiri. Hak kesehatan dalam penulisan ini

merupakan hak untuk mengambil keputusan rujukan rujukan ke rumah sakit

pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender.

Analisis interaktif juga digunakan dalam penelitian ini, analisis

memiliki tiga komponen yaitu: pertama, reduksi data sebagai proses

rangkuman inti dimulai dari pemilahan data kasar yang berupa data naratif

yang diambil dari data-data yang sesuai dengan tujuan penelitianagar tidak

terjadi bias kemudian dibuat berdasarkan poin-poin yang sistematis. Reduksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

63

data berlangsung secara terus-menerus selama penelitian kualitatif

berlangsung hingga sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir

disusun. Kedua, penyajian data merupakan merupakansuatu pengorganisasi

informasi, gambaran dalam bentuk narasi yangmemungkinkan simpulan

penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang

disusun secara logis dansistematis, sehingga memudahkan peneliti untuk

memahamiberbagai kejadian, serta memungkinkan peneliti untuk melakukan

tindakan lain berdasarkanpemahamantersebut. Ketiga, penarikan kesimpulan

dirumuskan berdasarkan seluruh hal yang terdapatdalam reduksi data dan

sajian data. Jika kesimpulan masih dirasa kurang yakin, maka penulis akan

menggali dalam field note, jika field note belum diperoleh data yang

diinginkan, maka peneliti akan mencari lagi data di lapangan. Kesimpulan

perlu diverifikasi supaya yakin dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga

pernyataan akan memiliki landasan kuat dari proses analisis terhadap

fenomena yang ada (Sutopo, 2006).

I. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini penulis sebagai instrumen pengumpul data

yangberhubungan langsung dengan partisipan, maka penulis harus

memperhatikan prinsip etika penelitian. Prinsip etika dalam melakukan

penelitian kualitatif menurut (Creswell, 2003) sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

64

1. Inform and voluntary consent

Hak partisipan sangat perlu dihormati dalam penelitian ini supaya

keikutsertaan mereka dalam penelitian bukan karena keterpaksaan.

Oleh karena itu, penulis sebaiknya memberikan informasi yang

relevan terhadap partisipan terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan penulis sebelum mendapatkan persetujuan dari partisipan

dengan partisipan mengisi dan menanda tangani inform consent yang

telah dibuat peneliti. Dalam lampiran persetujuan (inform consent)

diikuti klausa menyatakan partisipasi partisipan dalam penelitian ini

adalah suka rela (voluntary consent).

2. Otonomi

Partisipan memiliki hak untuk menerima dan menolak untuk

berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan.

3. Kerahasiaan dan anonimitas

Kerahasiaan informasi dan anonimitas partisipan sangat perlu dijaga

karena menjaga prinsip tidak merugikan partisipan dengan

menjelaskan tujuan dan manfaat dari peneltian, serta dengan menjaga

kerahasian informasi partisipan.

4. Resiprokal

Memberi penghargaan kepada partisipan atas partisipasi mereka

dalam penelitian sebagai wujud timbal balik (resiprokal) untuk

mengganti rugi atas waktu dan usaha yang telah dilakukan partisipan

yang terlibat dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

65

Resiprokal ini akan dilakukan penulis di akhir proses penelitian

bersama partisipan yaitu pada saat proses klarifikasi data terakhir

dengan partisipan (validasi).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil Singkat Puskemas Gondangrejo

Pelayanan Kesehatan ditingkat Puskesmasmerupakan sarana pelayanan

kesehatan dasar yang menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan,

kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk

Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular

dan pengobatan. Terdapat 2 macam puskesmas yakni Puskesmas Non

Perawatan yang menyelenggarakan pelayanan puskesmas seperti pada

umumnya dan Puskesmas Perawatan yang selain menyelenggarakan

pelayanan seperti tersebut diatas juga menyediakan fasilitas pelayanan rawat

inap pada pasien.

Puskesmas Gondagrejo Kalioso adalah salah satu unit Pelaksana Teknis

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar yang merupakan di wilayah

kerjanya. Lokasi Puskesmas Gondangrejo adalah di Jalan Raya Solo –

Purwodadi Km 12 Desa Tuban Kalioso.

Wilayah Puskemas Gondangrejo terdiri dari 13 desa, yaitu: Plesungan,

Wonorejo, Jeruk Sawit, Jatikuwung, Selokaton, Rejosari, Bulurejo, Tuban,

Krendowahono, Dayu, Wonosari, Karangjati, dan Kragan. Puskesmas

Gondangrejo terletak di Desa Tuban dengan luas wilayah 54,63 km2, dengan

66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

67

luas wilayah tersebut terdapat 20.791 KK yang tersebar merata. Semua

wilayah kecamatan,penduduk dapat dijangkau dengan roda empat sampai

plosok.

Puskesmas Gondangrejo terdiri dari 1 Puskesmas Induk, 3 Puskesmas

Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Jatikuwung, Puskesmas Pembantu

Plesungan dan Puskesmas Pembantu Kragan. Puskesmas Gondangrejo

membawahi Posyandu sebanyak 124 unit, Posyandu Lansia sebanyak 79 unit

dan PKD sebanyak 79 unit.

2. Visi, Misi Puskesmas dan Motto Puskesmas Gondangrejo

a. Visi

Puskesmas menjadi bagian kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan

kecamatan Gondangrejo sehat.

b. Misi

1) Perbaikan sistem administrasi dan manajemen

2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

3) Peningkatan mutu pelayanan

c. Tujuan Puskesmas Gondangrejo

1) Tujuan Umum

Tersusunnya perencanaan kegiatan tahunan Puskesmas Gondangrejo

berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraan Puskesmas secara

efektif dan efisien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

68

2) Tujuan Khusus

a) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas

Kecamatan Gondangrejo dalam upaya mengatasi masalah atau

sebagian masalah kesehatan masyarakat.

b) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas

Kecamatan Gondangrejo dari berbagai sumber pendanaan.

3. Program Kesehatan Puskesmas Gondangrejo

a. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Program ini bertujuan untuk menurunkan kematian ibu dan kematian

bayi serta memberikan pelayanan usia reproduktif/remaja. Sasaran kegiatan

ini adalah Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS), bayi,

balita, anak prasekolah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui dan

menopause.

Program ini mempunyai kegiatan pokok antara lain adalah

pemeriksaan ibu hamil, pertolongan persalinan, deteksi resti kehamilan dan

persalinan, pelayanan bayi dan balita, pelayanan gangguan reproduksi,

pembinaan TK, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi kegiatan KIA.

b. Program Imunisasi

Program ini bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh

dari suatu penyakit, meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan

angka kesakitan/kematian yang disebabkan penyakit yang dapat dicegah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

69

dengan imunisasi. Sasaran kegiatan adalah bayi, Wanita Usia Subur (WUS)

dan murid SD/MI.

Program ini mempunyai kegiatan pokok antara lain persiapan alat

imunisasi, persiapan vaksin, pelaksanaan imunisasi, pencatatan dan

pelaporan serta evaluasi kegiatan program imunisasi.

c. Program Keluarga Berencana (KB)

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kelahiran dan

pelayanan serta konseling akseptor. Sasaran kegiatan adalah pasangan usia

subur (PUS). Program ini mempunyai kegiatan pokok untuk memberikan

motivasi, konseling dan pelayanan dalam hal efek samping, komplikasi dan

kegagalan.

d. Program Gizi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat.

Sasaran program adalah bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Kegiatan

yang dilakukan antara lain adalah pemantauan status gizi bayi, balita, ibu

hamil dan ibu menyusui di posyandu serta memberikan konseling gizi.

e. Program Kesehatan Lingkungan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

tentang pentingnya kesehatan lingkungan terutama sarana air bersih dan

jamban keluarga, rumah sehat dan saluran pembuangan air limbah. Sasaran

kegiatan adalah semua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Gondangrejo.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

70

Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain adalah pemeriksaan

sanitasi sarana air bersih, pemeriksaan sanitasi jamban keluarga, penilaian

rumah sehat, pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum, pemeriksaan

sanitasi tempat pengelolaan makanan, pemeriksaan sanitasi tempat

pengelolaan pestisida dan pemeriksaan sanitasi tempat pembuangan

sampah.

f. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka morbiditas dan

mortalitas yang disebabkan oleh penyakit menular dan tidak menular.

Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah pengunjung Puskesmas

Gondangrejo dan sasaran potensial adalah masyarakat umum. Kegiatan

pokok yang dilakukan adalah penemuan kasus TBC, kusta dan malaria,

deteksi dini kasus demam berdarah, pemberian pengobatan dan

penyuluhan.

g. Program Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PKM)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan

masyarakat di bidang kesehatan. Sasaran kegiatan adalah masyarakat

dengan kegiatan pokoknya antara lain penyuluhan baik di dalam

puskesmas maupun di luar, kerjasama lintas sektoral dan pembinaan peran

serta masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

71

h. Program Pengobatan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan/pengobatan yang optimal. Sasaran kegiatan adalah semua warga

masyarakat. Kegiatan pokok yang dilakukan di luar ruang adalah

melaksanakan Puskesmas keliling di wilayah kerja Puskemas Gondangrejo,

penyuluhan pada individu, keluarga dan kelompok. Kegiatan di dalam

gedung antara lain adalah melaksanakan pengobatan rawat jalan dan

penyuluhan pada individu, keluarga dan kelompok.

i. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang

kesehatan di sekolah, mempunyai sikap positif terhadap usaha kesehatan

untuk pribadi, keluarga, masyarakat sekolah dan lingkungan. Sasaran

kegiatan adalah anak didik, guru dan lingkungan sekolah. Beberapa

kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan ke sekolah, imunisasi murid

sekolah, pelayanan UKS dan penjaringan.

j. Program Puskesmas

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga

agar mandiri mengatasi masalah kesehatannya. Sasaran kegiatan adalah

keluarga yang rawan kesehatan atau yang potensial terhadap timbulnya

masalah kesehatan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah kunjungan

pembinaan pada keluarga yang mempunyai kasus penyakit antara lain TB

paru, kusta, balita kekurangan energi protein (KEP), ibu hamil pre eklamsi/

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

72

eklamsi, ibu hamil anemia, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

Neonatal beresiko tetanus neonatorium.

k. Program Kesehatan Gigi dan Mulut

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi

pelayanan dalam rangka tercapainya kesehatan gigi dan mulut yang

optimal serta meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan

gigi dan mulut. Sasaran kegiatan adalah masyarakat umum yang rentan

terhadap penyakit gigi, anak pra sekolah, anak sekolah dasar (SD) dan ibu

hamil.

l. Program Kesehatan Jiwa

Program ini bertujuan untuk menemukan pasien gangguan jiwa,

menurunkan angka pasien gangguan jiwa, pengobatan pasien jiwa,

pemberian penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terjadi

pengasingan/pemasungan pada pasien gangguan jiwa. Sasarannya adalah

semua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gondangrejo. Kegiatan

pokok yang dilakukan adalah pencarian pasien baru, pengobatan,

konsultasi/rujukan dan pemberian penyuluhan.

m. Program Laboratorium

Program ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium

untuk menunjang diagnosa suatu penyakit. Sasaran kegiatan adalah semua

pasien rawat jalan dan rawat inap serta masyarakat umum yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

73

membutuhkan pemeriksaan laborat. Kegiatan pokok antara lain adalah

hematologi, urinalisa, parasitologi dan pemeriksaan lain-lain.

n. Rawat Inap

Program ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan tindak

lanjut bagi masyarakat dan sebagai pusat rujukan antara. Sasaran kegiatan

adalah masyarakat. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain adalah

melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan kasus, menerapkan

standar praktek keperawatan sesuai prosedur dan melibatkan pasien dan

keluarga dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang optimal.

o. Program Lansia

Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan

mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang berguna dan berdaya guna

dalam kehidupan dan masyarakat serta untuk meningkatkan kesadaran pada

usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya dan meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan usia lanjut. Sasaran adalah lansia. Kegiatan pokok

yang dilakukan adalah pengamatan status gizi lansia dan pengamatan

penyakit penyerta lansia antara lain DM, hipertensi, ginjal dan jantung.

B. Sajian Data

1. Profil Pasangan Informan 1 (Pasangan Bapak S dan Ibu M)

Bapak S merupakan kepala keluarga di dalam rumah tangga ini. Bapak

S usia 40 tahun dengan pendidikan terkahir SMP. Bapak S bekerja sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

74

satpam di salah satu BMT di daerah Karanganyar. Selain itu, Bapak S juga

memiliki pekerjaan sambilan, yaitu dengan membuka layanan jasa pajak

untuk menambah penghasilan keluarga. Di dalam kegiatan rumah tangga,

terkadang bapak S juga membantu. Penghasilan bapak S selama satu bulan RP

1.700.000,-. Penghasilan tambah dari pajak setiap bulannya sekitar Rp

2.000.000,- sampai dengan Rp 2.500.000,-.

Bapak S memiliki istri yang bernama ibu M, usia 37 tahun dengan

pendidikan terakhir SMP. ibu M sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu M

sekarang hamil yang ketiga dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki

trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 37 minggu. Ibu M dulu

pernah berjualan es di perempatan dekat rumahnya, tapi semenjak hamil ibu

M tidak berjualan karena mulai musim hujan turun, penghasilan dari

penjualan es menurun sehingga ibu M berhenti berjualan. Kehamilan ibu M

memiliki tanda bahaya kehamilan berupa tekanan darah tinggi serta usia ibu

saat hamil diatas 35 tahun. Sehingga ibu dikatakanibu hamil dengan risiko

tinggi.

Bapak S dan ibu M bertempat tinggal di alamat dukuh Ceplukan RT 2

RW 17 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar. Pasangan ini sudah dikaruniai dua anak. Anak pertama

perempuan usia 17 tahun, masih sekolah di SMA. Anak kedua laki-lakai usia

10 tahun. Bapak S sudah menyiapkan tabungan untuk persiapan anak yang

akan dilahirkan ibu M walaupun bapak S sudah ikut asuransi BPJS yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

75

diselenggarakan dari kantornya dengan potong gaji tiap bulan. Bapak S

mengikutkan keluarga asuran BPJS kelas dua.

2. Profil Pasangan Informan 2 (Bapak D dan Ibu Ma)

Bapak D merupakan kepala rumah tangga di kluarga ini. Bapak D usia

50 tahun dengan pendidikan terkahir SD. Bapak D bekerja sebagai buruh di

salah satu rumah makan dan toko batik Maya Ratna di daerah Karanganyar.

Bapak D disana melakukan pekerjaan seperti melayani pembeli yang beli soto

ataupun baju batik. Selain itu, bapak D juga memiliki pekerjaan sambilan,

yaitu dengan sebagai supir angkot untuk menambah penghasilan keluarga. Di

dalam kegiatan rumah tangga, terkadang bapak D juga membantu.

Penghasilan bapak D selama satu bulan sekitar RP 1.200.000,- itu sudah

termasuk bonus dari baju batik yang dijualkan oleh bapak D.

Bapak D memiliki istri yang bernama Ibu Ma, usia 37 tahun dengan

pendidikan terakhir SD. Ibu Ma ini merupakan istri kedua, begitu juga bapak

D merupakan suami kedua dari ibu Ma. Ibu Ma sebagai ibu rumah tangga

(IRT). Ibu M sekarang hamil yang ketiga dan usia kehamilan sekarang sudah

memasuki trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 35 minggu. Ibu

Ma memiliki pekerjaan sambilan yang dikerjakan di rumah, yaitu ngelas

plastik yang diambil dari pengepul. Yang perbendelnya dihargai dari pengepul

RP 1.500,-. Isi plastik perbendelnya sekitar 1000 lembar. Dalam sehari ibu

Ma mendapat 5 bendel plastik yang dilas, itupun kalau ibu Ma bisa

mengerjakan. Dalam kehamilan ibu Ma memiliki salah satu tanda gejala

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

76

kehamilan, yang berupa tekanan darah tinggi, kaki bengkak, kadang disertai

pusing dan usia ibu saat hamil lebih dari 35 tahun. Sehingga ibu dikatakan ibu

hamil dengan risiko tinggi.

Bapak D dan ibu Ma bertempat tinggal di alamat Dukuh Jeruksawit

kelurahan Banyu Urip Kecamatan Wonorejo Kabupaten Karanganyar.

Pasangan ini baru akan dikaruniai anak pertama. Bapak D di dalam

pernikahan dengan istri pertama dikaruniai satu anak perempuan yang usianya

15 tahun, anak tersebut masih sekolah di bangku SMP, dan hidup bersama

ibunya. Ibu Ma dari pernikahan pertamanya juga memiliki dua anak laki-laki,

yaitu anak pertama usia 18 tahun dan sudah bekerja, sedangkan anak kedua

usia 5 tahun dan masih sekolah TK. Pasangan ini sudah memiliki tabungan

untuk biaya persalinan ibu sebanyak Rp 500.000,-. Pasangan ini tidak

memiliki jaminan kesehatan apapun. Namun pasangan ini akan mencari BPJS

untuk mengcover biaya persalinan ibu Ma dengan sudah mempersiapkan kartu

keluarga, KTP suami istri dan surat-surat pengantar dari RT, RW, Kepala

Desa dan Kecamatan setempat.

3. Profil Pasangan Informan 3 (Bapak P dan Ibu N)

Bapak P merupakan kepala rumah tangga di kluarga ini. Bapak P usia

42 tahun dengan pendidikan terkahir SMP. Bapak P bekerja sebagai buruh di

tempat pemotongan hewan sebaggai tukang jagal hewan di daerah dekat

rumah. Bapak P disana melakukan pekerjaan seperti melayani pembeli yang

beli soto ataupun baju batik. Bapak P tidak memiliki pekerjaan sambilan. Di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

77

dalam kegiatan rumah tangga, terkadang bapak P juga membantu. Penghasilan

bapak P selama satu bulan sekitar RP 1.500.000,-.

Bapak P memiliki istri yang bernama Ibu Ng, usia 38 tahun dengan

pendidikan terakhir SMP. Ibu Ng sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu Ng

sekarang hamil yang ketiga dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki

trimester ketiga, yaitu 40 minggu. Ibu Ng tidak memiliki pekerjaan sambilan.

Dalam kehamilan ibu Ma memiliki salah satu tanda gejala kehamilan, yang

berupa Haemogloobin) Hb termasuk rendah, yaitu 8,6 gr/dl, usia ibu saat

hamil lebih dari 38 tahun dan dengan usia kehamilan sudah lebih dari tanggal

perkiraan. Sehingga ibu dikatakan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Bapak P dan ibu Ng bertempat tinggal di alamat Dukuh Tuban Kidul RT

6 RT 05 Kelurahan Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

Pasangan ini memiliki 2 anak. Anak pertama laki-laki usia 16 tahun dan anak

kedua juga laki-laki usia 11 tahun. Pasangan ini tidak memiliki tabungan

untuk biaya persalinan ibu. Namun pasangan ini memiliki jaminan kesehatan

apapun yaitu Jamkesmas dan masih bisa digunakan untuk nati kalau ibu

bersalin.

4. Profil Pasangan Informan 4 (Bapak WS dan Ibu Si)

Bapak WS merupakan kepala keluarga di dalam rumah tangga ini.

Bapak S usia 40 tahun dengan pendidikan terkahir SD. Bapak WS bekerja

sebagai buruh bangunan di Solo. Selain itu, Bapak WS juga memiliki

pekerjaan sambilan, yaitu mencari barang bekas. Di dalam kegiatan rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

78

tangga, terkadang bapak WS juga membantu seperti menyapu. Penghasilan

bapak WS selama sehari RP 50.000,-. Penghasilan tambah dari dari hasil jual

rongsok sekitar Rp 6.000,-. Penghasilan selama satu bulan Rp 1.200.000,-.

Bapak WS memiliki istri yang bernama Ibu Si, usia 38 tahun dengan

pendidikan terakhir SD. Ibu Si sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu Si

sekarang hamil yang keempat dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki

trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 36 minggu. Ibu Si memiliki

riwayat kehamiln yang buruk, yaitu pernah mengalami keguguran. Dalam

kehamilan ibu Si merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi karena ibu Si

sudah mengandung lebih dari dua kali (grandemultipara), pernah kegugran,

tensi darah tinggi, kaki bengkak serta usia ibu saat hamil lebih dari 35 tahun.

Sehingga ibu dikatakan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Bapak WS dan ibu Si bertempat tinggal di alamat Dukuh Gunung Duk

Rt 1 Rw 5 Kelurahan Bulurejoo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar. Pasangan ini sudah dikaruniai empat anak. Anak pertama laki-

laki usia 18 tahun, dulu lahir ditolong duku. Anak kedua laki-laki usia 13

tahun, dulu lahir di bidan. Anak ketiga perempuan usia 11 tahun, dulu lahir di

bidan. Pasangan ini tidak memiliki tabungan untuk persiapan anak yang akan

dilahirkan ibu Si. Pasangan ini memiliki jaminan asuransi kesehatan yang

berupa Jamkesmas yang diperoleh waktu mencari kartu keluarga setelah anak

pertama lahir. Walapun sudah lama mendapatkan kartu Jamkesmas, namun

keluarga ini masih bisa memakai kartu Jamkesmas sampai sekarang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

79

5. Profil Pasangan Informan 5 (Bapak Su dan Ibu Su)

Bapak Su merupakan kepala keluarga di dalam rumah tangga ini.

Bapak Su usia 36 tahun dengan pendidikan terkahir SD. Bapak Su bekerja

sebagai tukang batu di daerah selatan stadion Manahan Surakarta. Selain itu,

Bapak Su tidak memiliki pekerjaan sambilan. Bapak Su berangkat bekerja

pukul 7 pagi dan muai bekerja jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore. Sampai

di rumah jam 5 sore. Dalam kegiatan rumah tangga, bapak Su sering juga

membantu dalam kegiatan rumah tangga. Penghasilan bapak Su seharinya

mendapat upah antara Rp 60.000,- sampai dengan Rp 65.000,- dan upah

tersebut diterima tiap hari sabtu.

Bapak Su memiliki istri yang bernama Ibu Su, usia 36 tahun dengan

pendidikan terakhir SD. Ibu Su sebagai buruh di pasar Legi, disana ibu Su

menemani kakak perempuan jualan empon-empon (bumbu dapur). Ibu Su

bekerja dari pagi sampai sore dan memiliki pnghasilan tiap harinya Rp

40.000,-. Ibu Su sekarang hamil yang kelima dan usia kehamilan sekarang

sudah memasuki trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 39 minggu.

Ibu Su memiliki riwayat kehamilan yang buruk yaitu tensi darah tinggi sejak

kehamilan keempat. Kehamilan sekarangpun ibu juga memiliki tensi darah

inggi yaitu 180 - 190. Oleh karena itu ibu tidak dapat memakai alat

kontrasepsi yang berupa pil KB, suntik KB dan implant. Selain itu juga ibu

hamil lebih dari dua kali dan usia ibupun juga sudah lebih dari 35 tahun.

Maka dari itu ibu termasuk ibu hamil berisiko tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

80

Bapak Su dan ibu Su bertempat tinggal di alamat dukuh Watu Ireng,

Kelurahan Selorejo Kecamatan Gindangrejo Kabupaten Karanganyar.

Pasangan ini sudah dikaruniai empat anak. Anak pertama laki-laki usia 15

tahun, anak kedua laki-lakai usia 12 tahun, anak ketiga perempuan usia 8

tahun dan anak keempat perempuan usia 4 tahun. Bapak Su dan ibu Su tidak

memiliki tabungan untuk persiapan bersalin ibu Su. Bapak Su dan ibu Su juga

tidak memiliki jaminan kesehatan baik berupa jamkesmas maupun BPJS.

Alasan tidak ikut BPJS karena bapak Su dan ibu Su tidak mampu dalam

mengangsur biaya BPJS tiap bulannya.

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan dua model yaitu analisis

Harvard I satu mengenai analisis gender dan juga menggunakan model kerangka

interaktif. Analisis gender adalah suatu metode atau alat untuk mendeteksi

kesenjangan atau disparitas gender melalui penyediaan data dan fakta serta

informasi tentang gender yaitu data yang terpilah antara laki-laki dan perempuan

dalam aspek akses, peran, kontrol dan manfaat. Analisis gender dapat

disimpulkan sebagai suatu proses menganalisis data dan informasi secara

sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan

mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki dan

perempuan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dalam penelitian ini

berfokus pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko

tinggi dalam perspektif gender.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

81

Dalam menghadapi kehamilan risiko tinggi pada beberapa informan

tersebut, maka keluarga tersebut harus mampu mengelola sumberdaya yang

mereka miliki dengan seefektif dan seefisien mungkin agar persiapan persalinan

sebagai tujuan jangka panjang dapat tercapai untuk menekan terjadinya kematian

ibu dan bayi. Terkait dengan sumberdaya yang dimiliki oleh keluarga tersebut,

maka setiappotensi yang ada setidaknya dapat diikutsertakan dalam berbagai

kegiatan rumah tangga. Dalam hal ini tidak hanya istri saja yang didorong untuk

memaksimalkan perannya, tetapi juga suami. Suami dan istri terkadang dituntut

berperan ganda, disamping sebagai pengurus rumah tangga, maka dituntut pula

untuk sebagai pencari nafkah untuk menambah pendapatan.

C. Temuan Studi

Analisis gender dalam penelitian ini menggunakan kerangka Harvard.

Kerangka Harvard I terdiri atas sebuah matriks yang mengumpulkan data pada

tingkat mikro (rumah tangga) yang terdiri dari tiga komponen yang berhubungan

satu dengan lainnya. Berikut ini disajikan tabel model Harvard I yang sekaligus

juga digunakan analisis model interaktif. Adapun tiga komponen tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

82

1. Profil Akses dan Kontrol terhadap Pengambilan Keputusan Rujukan ke

Rumah Sakit pada ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di

dalam Rumah Tangga

Profil akses dan kontrol dalam model Harvard I bertujuan untuk merinci

sumber-sumber apa yang dikuasai laki-laki dan perempuan untuk

melaksanakan kegiatannya dan manfaat apa yang diperoleh setiap orang dari

hasil kegiatan tersebut. Profil ini memperlihatkan siapa yang memiliki akses

kepada sumberdaya dan kontrol atas penggunaannya, selanjutnya

diidentifikasi, disusun dalam daftar apakah perempuan dan laki-laki

mempunyai akses atau tidak kepada sumberdaya dan kontrol atas

penggunaannya.

Hasil wawancara mengenai profil akses dan kontrol dalam

mengidentifikasikan dan menyusun daftar sumberdaya yang digunakan untuk

melakukan pekerjaan yang diidentifikasi dalam profil kegiatan dalam

mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil dengan risiko

tinggi di dalam rumah tangga. Profil ini memperlihatkan siapa yang memiliki

akses kepada sumberdaya dan kontrol atas penggunaannya. Keuntungan yang

diwujudkan dari produksi rumah tangga serta penggunaan sumberdaya juga

diidentifikasi dan disusun daftarnya. Kolom-kolom menunjukkan apakah

perempuan dan laki-laki mempunyai akses kepada sumberdaya dan kontrol

atas penggunaannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

83

Hasil analisis gender dari profil kegiatan akses dan kontrol terhadap

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

dalam perspektif gender di dalam rumah tangga dapat dilihat dari hasil

wawancara yang telah dirangkum dalam sebuah tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1. Profil kegiatan Akses dan Kontrol terhadap Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dam Perspektif Gender di dalam Rumah Tangga

No KegiatanPasangan Informan

1 2 3 4 5Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Akses1 Uang √ √ √ √ √2 Tabungan √ √3 Persiapan persalinan √ √4 Periksa kehamilan √ √ √ √ √5 Informasi √ √ √ √ √ √ √Kontrol1 Uang √ √ √ √ √ √2 Tabungan √ √3 Persiapan persalinan √ √4 Periksa kehamilan √ √ √ √ √5 Informasi √ √ √ √ √ √

Sumber : hasil wawancara dengan InformanKeterangan :Lk : laki-lakiPr : perempuan√ : dominan

Hasil analisis gender dari wawancara yang didapat menunjukkan

bahwa keseluruhan istri dari lima pasang informan lebih dominan

memilikiakses dalam keuangan rumah tangga. Namun, suami lebih memiliki

kontrol dalam keuangan rumah tangga yang digunakan untuk kepentingan

kesehatan istri hamil dengan risiko tinggi yang akan melahirkan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

84

dibuktikan dengan pasangan informan 1, pasangan informan 2, dan pasangan

informan 3.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil jawaban dari wawancara dari

pertanyaan kepemilikan akses keuangan di dalam rumah tangga dan kontrol

keuangan untuk kesehatan ibu hamil dengan risiko tinggi dan rujukan ke

rumah sakit pada ibu hamil risiko tinggi sebagai berikut:

Pasangan Informan 1

Akses keuangan rumah tangga pada pasangan informan ini, istri lebih

dominan karena suami memberi uang pada istri untuk mengelola dalam

pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang dibuktikan dengan pernyataan istri

sebagai berikut :

“Saya mbak. …di dalam rumah tangga, saya yang mengurus keuangan rumah tangga mbak karena bapak menyerahkan keuangannya kepada saya.”

Akses keuangan rumah tangga pada pasangan informan ini didukung

dengan pernyataan suami sebagai beriku:

“untuk masalah itu, semua saya serahkan pada ibu, setelah saya terima gaji, sebagian besar uang saya serahkan pada ibu untuk keperluan rumah tangga, terserah mau dipakai apa yang peting untuk keperluan rumah tangga.”

Namun, istri tidak memiliki kontrol keuangan rumah tangga untuk

kesehatan kehamilan istri dengan risiko tinggi dalam pemilihan rujukan ke

rumah sakit, suami lebih dominan yang dibuktikan dengan pernyataan istri

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

85

“...untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak, karena dia yang bertanggung jawab keuangan. …untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak…”

Pernyataan tentang kontrol keuangan tersebut diperkuatdengan

pernyataan suami sebagai berikut :

“…itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mbak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak, karena disana ada saudara.”

Pasangan Informan 2

Akses keuangan dalam rumah tangga pasangan informan ini,istri lebih

dominan karena setelah suami terima gaji, maka istri langsung diberi sebagian

besar gaji yang diterima suami untuk mengelola keuangan dalam memenuhi

kebutuhan rumah tangga yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai

berikut :

“saya mbak …saya yang mengatur keuangan rumah tangga, begitu bapak terima gaji, sebagian banyak uang diberikan kepada saya untuk kebutuhan rumah tangga mbak.”

Akses keuangan rumah tangga pasangan informan ini didukungan

dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“…biasanya ibu mbak, jadi kalau saya terima gaji mingguan itu, saya ambil sedikit uang dari gaji saya untuk keperluan saya dan selebihnya itu saya serahkan pada ibu untuk keperluan dan kebutuhan rumah tangga. Ya cukup tidak cukup ya segitu mbak.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

86

Namun, dalam kontrol keuangan rumah tangga untuk kesehatan

kehamilan istri dengan risiko tinggi dalam pemilihan rujukan ke rumah sakit,

suami lebih dominan yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“…paling saya ngikut suami aja mbak. Kalau seperti itu saya lebih nurut dengan keputusan suami mbak. Saya sistemnya begini mbak, kalau saya sebagai ibu rumah tangga, kalau ada apa-apa itu yang bertanggung jawab itukan kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga seperti apa nanti ya dituruti mbak”

Kontrol keuangan rumah tangga tersebut diperkuat dengan pernyataan

suami sebagai berikut:

“…saya mbak yang memilih di rumah sakit sebagai rujukan untuk ibu”

Pasangan Informan 3

Akses keuangan di dalam rumah tangga pada pasangan informan ini,istri

lebih dominan karena suami menyerahkan uang untukmengelola keuangan

rumah tangga pada istri yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai

berikut :

“…Bapak menyerahkan uang kepada saya, dia menyerahkan urusan keuangan rumah tangga pada saya mbak.”

Akses keuangan di dalam rumah tangga pasangan ini didukung

pernyataan suami bahwa keseluruhan gaji diberikan pada suami, jika untuk

keperluan suami, suami minta pada istri yang dibuktikan pernyataan suami

sebagai berikut :

“saya kalau setelah terima upah dari juragan saya, uang itu saya serahkan ibu semua. Kalau saya butuh untuk beli rokok atau untuk keperluan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

87

apa-apa saya minta ke ibu. Soalnya biar ibu itu percaya dengan saya mbak kalau saya tidak neko-neko, hehehe…. (sambil tertawa).”

Namun istri tidak memiliki kontrol dalam keuangan dalam kesehatan

kehamilan untuk memilih rujukan ke rumah sakit dengan alasan suami sebagai

kepala rumah tangga yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“...tidak mbak, saya nurut suami, karena suami yang bertanggung di dalam rumah tangga. Suami kan kepala keluarga”

Kontrol keuangan rumah tangga tersebut diperkuat dengan pernyataan

suami sebagai berikut:

“…kepala rumah tangga, otomatis saya mbak. ...tidak ada, ya saya yang memilih dimana ibu nanti akan dirujuk mbak dan ditegaskan lagi dengan pernyataan”

Pada pasangan informan empat, ditemukan bahwa istri lebih dominan

dalam akses dan kontrol di dalam keuangan rumah tangga untuk kesehatan ibu

hamil berisiko tinggi dan memilih rumah sakit rujukan.Karena saat hamil,

istrilah yang mengalami dan merasakan kehamilan dengan risiko tinggi, maka

seharusnya istri yang mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit. Dalam

rumah tangga pasangan informan empat ini, peran istri (perempuan) sudah

memiliki kedudukan gender yang baik di dalam rumah tangga karena suami

sadar bahwa kesehatan ibu hamil dalam menentukan tempat rujukan ada pada

istri bukan pada suami, sehingga istri lebih dihargai kedudukannya di dalam

rumah tangga terutama dalam kesehatan kehamilan ibu. Hal ini dibuktikan

pada hasil wawancara sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

88

Pasangan Informan 4

Akses keuangan dalam rumah tangga pasangan ini lebih dominan istri

karena setelah suami terima gaji, istri langsung meminta uang pada suami

untuk segera guna membayar hutang dan memenuhi kebutuhan rumah tangga

yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai beriku :

“Untuk urusan keuangan rumah, juga saya mbak yang mengaturnya mbak. Hari sabtu, sepulang bapak kerja, saya minta uang bapak dari hasil gajian, uang itu aka segera saya gunakan untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan keluarga.”

Diperkuat dengan penyataan suami bahwa pada hari penerimaan gaji

sepulang kerja, istri langsung meminta uang guna membayar utang dan beli

sayur untuk memasak yang dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai

berikut :

“ibu, karena kalau Sabtu pas pulang kerja, ibu langsung meminta uang semua gajian saya. Ya buat bayar utang dan untuk beli sayur …”

Dalam kontrol keuangan rumah tangga pasangan ini, istri lebih dominan

dalam kesehatan kehamilannya dan menentukan pilihan rumah sakit rujukan

yang dibuktikan pernyataan istri sebagai berikut:

“…tidak ada yang memutuskan, saya sendiri yang memutuskan, masalahnya saya kan yang hamil dan suami tidak merasakan apa yang saya rasakan bu”

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan suami sebagai

berikut:

“tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut” dan didukung dengan peryataan, “iya saya mendukung pokoknya saya nurut saja””

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

89

Pada pasangan kelima, ditemukan bahwa istri lebih memiliki akses

keuangan dalam rumah tangga. Namun, istri memiliki kesempatan yang sama

dalam kontrol keuangan rumah tangga guna merawat kesehatan kehamilan

istri hamil dengan risiko tinggi dan memilih rumah sakit rujukan.Hal ini

membuat istri dihargai peran dalam kontrol keuangan rumah tangga yang

sejajar dengan saumi. Suami boleh jadi pintar dalam hal memperoleh uang

tetapi harus diimbangi dengan istri yang juga pandai mengatur uang sehingga

kondisi keuangan keluarga tetap sehat.Dibuktikan dari hasil wawancara

dengan pasangan informan kelima sebagai berikut :

Pasangan Informan 5

Akses keuangan rumah tangga pasangan ini lebih dominan istri karena

setelah suami terima gaji, suami memberi sebagian gajinyauntuk memenuhi

kebutuhan sehari-haridan kegiatan sosial yang dibuktikan dengan pernyataan

istri sebagai beriku :

“bapak kalau sudah gajian itu sebagian uangnya diserahkan kepada saya, uang itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk kebutuhan seperti jagong itu mbak.”

Akses keuangan lebih dominan istri diperkuat dengan pernyataan suami

sebagai berikut :

“ya pokoknya saya dapat gaji segitu dan sebagian saya berikan pada ibu ya terserah ibu mau dipakai seperti apa, ya terserah yang penting kebutuhan rumah tangga seperti makan terpenuhi.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

90

Dalam rumah tangga pasangan informan ini, istri dan suami memiliki

kontrol keuanangan yang sama untuk kesehatan kehamilan istri hamil dengan

risiko tinggi dalam menentukan pilihan rumah sakit sebagai rujukan yang

dibuktikan pernyataan istri sebagai berikut:

“sama-sama mbak. …soalnya sayakan darah tinggi. Terus pak Didik (dokter kandungan) itu mengatakan bahwa usia ibu sudah tua, anak ibu sudah banyak terus ya terus harus operasi dengan steril saja. Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Pernyatan istri dan suami memiliki kontrol yang sama dalam keuangan

rumah tangga tersebut diperkuat dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“sama-sama mbak” “ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu “

Hasil analisis gender akses dan kontrol tabungan dan persiapan

persalin menunjukkan bahwa hanya dua pasangan informan yang memiliki

tabungan untuk persiapan persalinan istrinya (pasangan informan 1 dan

pasangan informan 2).Hal ini dibuktikan dengan jawaban dari pertanyaan

mengenai akses dan kontrol tabungan yang dimiliki untuk persiapan

persalinan ibu kalau ada kegawatdaruratan saat bersalin sebagai berikut:

Pasangan informan 1

Akses tabungan rumah tangga untuk persiapan persalinan jika terjadi

kegawat daruratan pada istri saat hamil dengan risiko tinggi pada pasangan

informan ini istri tidak memiliki peran yang dominan yang dibuktikan dengan

pernyataan istri sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

91

“…untuk biaya persalinan tidak ada, tapi untuk persalinan nanti memakai kartu BPJS. …kalau ini kan mengeluarkan biaya tiap bulannya. …mengeluarkan iuran tiap bulan, itu yang menyalurkan dari kantor bapak.”

Pernyataan akses tabungan dan persiapan persalinan tersebutdiperkuat

dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“…untuk mempersiapkan biaya persalinan karena kehamilan ibu, Insya Allah sudah, ada tapi ya cuma untuk persalinan saja.”

Oleh karena itu istri tidak memiliki kontrol dalam tabungan di dalam

rumah tangga untuk persiapan persalinan jika terjadi kegawat daruratan pada

istri hamil berisiko tinggi yang dibuktikan pernyataan istri sebagai berikut :

…untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak, karena dia yang bertanggung jawab keuangan. …untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak…”

Kontrol tabungan dalam rumah tangga untuk persiapan persalinan istri

hamil dengan risiko tinggi diperkuat dengan pernyataan suami sebagai

berikut:

“…itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mbak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak, karena disana ada saudara.”

Pasangan informan 2

Akses dan kontrol tabungan untuk persiapan persalinan pada istri hamil

dengan risiko tinggi di dalam rumah tangga pada pasangan informan ini suami

lebih dominan yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

92

“bapak memiliki simpanan sekitar Rp 500.000,- mbak, nanti kekurangnnya dipikir nanti mbak setelah melahirkan, mungkin suami nanti cari pinjeman mbak…paling saya ngikut suami aja mbak. Kalau seperti itu saya lebih nurut dengan keputusan suami mbak. Saya sistemnya begini mbak, kalau saya sebagai ibu rumah tangga, kalau ada apa-apa itu yang bertanggung jawab itukan kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga seperti apa nanti ya dituruti mbak”

Pernyataan akses dan kontrol tabungan untuk persiapan persalinan pada

istri hamil berisiko tinggi diperkuat dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“Saat ini kami belum punya tabungan, saya cuma punya Rp 500 ribu paling nanti pinjam sama juragan mbak.

“saya mbak yang memilih di rumah sakit sebagai rujukan untuk ibu”

Namun,pada ketiga pasang informan tidak memiliki akses dan kontrol

dalam tabungan dan persiapan persalinan (pasangan informan 1, pasangan

informan 4 dan pasangan informan 5). Oleh karena itu tidak dapat dilihat pada

analisis gender karena tidak ada tabungan, maka persiapan persalinan tidak

ada. Mereka dalam persiapan persalinan mengandalkan pinjam uang pada

saudara, tetangga maupun jaminan kesehatan seperti Jamkesmas atau BPJS.

Hal ini dibuktikan dari jawaban dari pertanyaan tentang kepemilikan tabungan

untuk persiapan persalinan sebagai berikut:

Pasangan informan 3

Akses dan kontrol dalam tabungan untuk persiapan persalinan pada istri

hamil dengan risiko tinggi pada pasangan informan ini tidak dimiliki suami

maupun istri yang dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

93

“tidak punya tabungan mbak, ya semisal kalau ada apa-apa dengan persalinan ya cari hutangan uang ke saudara mbak”

Pasangan informan 4

Akses dan kontrol tabungan untuk persiapan persalinan jika pada istri

hamil dengan risiko tinggi pada pasangan informan ini tidak dimiliki istri

maupun suami yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“tidak punya. …untuk hidup sehari-hari saja kurang, apa yang mau ditabung mbak”

Pernyatan akses dan kontrol tersebut diperkuat dengan pernyataan suami

sebagai berikut:

“tidak ada. …apa yang mau ditabungkan mbak, buat makan aja masih kurang”

Pasangan informan 5

Akses dan kontrol dalam tabungan untuk persiapan persalinan jika istri

terjadi kegawatdaruratan pada istri hamil dengan risiko tinggi juga tidak

dimiliki pasangan informan ini baik istri maupun suami yang dibuktikan

dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“Untuk persiapan persalinan kami belum ada tabungan, rencana sih pakai simpan pinjam saja”

Hasil analisis gender akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan

menunjukkan bahwa empat pasang informan (pasangan informan 1, pasangan

informan 3, pasangan informan 4 dan pasangan informan 5), istri lebih

dominan daripada suami dalam akses dan kontrol pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

94

kehamilan.Tetapi ada satu pasang informan dalam kepemilikan akses

pemeriksaan kehamilan lebih dominan suami (pasangan informan 2). Hal ini

dibuktikan dari hasil wawancara pasangan informan satu, pasangan informan

tiga, pasangan informan empat, dan pasangan informan lima dari pertanyaan

tentang siapa yang memutuskan untuk pemeriksaan kehamilan ibu sebagai

berikut:

Pasangan informan 1

Akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan pada istri hamil dengan risiko

tinggi di dalam rumah tangga pasangan ini istri lebih dominan yang

dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“..untuk pemeriksaan kehamilan, saya yang mengajak suami untuk periksa mbak. …di bidan. …disini ada PKD. …biasanya kalau USG saya diantar sampai masuk ke dalam ruang periksa…”

Pernyataan akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan diperkuat dengan

pernyataan suami sebagai berikut:

“kalau saya manut istri itu, kalau minta kontrol hamil ya saya antar. …kalau USG saya mendampingi ibu dan kalau ke PKD kalau saya ada waktu ya saya antar dan dampingi…”

Pasangan informan 3

Akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan pada istri hamil dengan risiko

tinggi di dalam rumah tangga pada pasangan informan ini, istri lebih dominan

daripada suami yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“Saya yang menginginkan untuk memeriksakan kehamilan”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

95

Pernyataan Akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan tersebut diperkuat

dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“iya tapi istri saya sering ngeyel. …Saat periksa hamil, pertama ibu pergi sendiri, tapi setelah udah hamil tua ini, saya yang mengantar. ...saya kalau ngantar periksa di luar, tidak mau ikut masuk. …kalau ngantar periksa di luar, tidak mau ikut masuk”

Pasangan informan 4

Akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan pada istri dengan hamil risiko

tinggi pada pasangan informan ini di dalam rumah tangga istri lebih dominan

yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“saya sendiri, kalau saya pingin tahu bayinya yang ada di perut ya saya periksa, kalau tidak ya tidak. …saudara saya. …iya, bapak nya pas kerja. …kalau pas USG bapak ikut masuk. …iya suami. Kalau pas periksa di bu H bapaknya tidak ikit masuk soalnya pas ramai”

Pernyataan akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan terebut dibuktikan

dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“Untuk periksa hamil, yang minta priksa ya istri saya sendiri...saya ndak mudeng soalnya pokoknya apa apa saya ikut istri aja. …baru satu kali ngantar. …takut dimarahin. …umur kehamilannya udah besar kok gak pernah di periksain”

Pasangan informan 5

Akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan pada istri hamil dangan risiko

tinggi di dalam rumah tangga pada pasangan informan ini,istri juga lebih

dominan yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“Saya yang minta untuk periksa hamil mbak...”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

96

Pernyataan akses dan kontrol pemeriksaan kehamilan diperkuat dengan

pernyataan suami sebagai berikut :

“Kalo yang pengen mintra priksa ya ibu, saya hanya mengantar saja dan saya tunggu di luar. ..kecuali kalo agak gawat maka saya dipanggil.”

Lain halnya dengan pasangan informan dua, akses dan kontrol

pemerikasaan kehamilan lebih dominan suami dibuktikan dengan pernyataan

pasangan informan sebagai berikut:

Pasangan informan 2

Akses pemeriksaan kehamilan pada istri hamil dengan risiko tinggi di

dalam rumah tangga istri lebih dominan yang dibuktikan dengan pernyataan

istri sebagai beerikut :

“Suami saya yang meminta saya untuk periksa kehamilan, jadi suami yang mengantar periksa ke bidan mbak.”

Namun dalam pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil berisiko tinggi

pada pasangan ini, suami lebih dominan daripada istri yang dibuktikan dengan

pernyataan suami sebagai berikut :

“setiap bulan saya mengajak kontrol kehamilan istri saya mbak. …saya nunggu di luar saja. …kontrol di bidan”

Hasil analisis gender menunjukkan bahwa dua pasang informan

(pasangan informan 1 dan pasangan informan 2) istri dan suami memiliki

akses informasi kehamilan risiko tinggi digunakan untuk memilih rujukan ke

rumah sakit pada ibu hamil risiko tinggi di dalam rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

97

tangga.Pernyataantersebut dibuktikan dari hasil wawancara dengan, pasangan

informan dua, dan pasangan informan tiga sebagai berikut:

Pasangan informan 1

Pasangan informan ini, akses informasi kehamilan risiko tinggi guna

memilih rumah sakit rujukan di dalam rumah tangga dimiliki istri dan suami

yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“ada.. penyuluhan.. kalau penyuluhan itu biasanya didapatkan kader posyandu itu diberikan penyuluhan kehamilan masalah pola makan sama pemeriksaan kehamilan sama imunsasi. Terus kesehatan ibu dan bayi biasanya… ya paling sekitar kehamilan dan imunisasi. …Tanda bahaya kehamilan itu ya perdarahan, kaki membengkak, terus mengeluarkan cairan yang sebelum melahirkan sebelum waktunya. …kalau terjadi seperti itu palingkan ke dokter paling nanti diberi obat dan disuruh istirahat oleh dokter.”

Pernyataan akses informasi kehamilan risiko tinggi juga dimiliki suami

yang dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

“ya yang saya tahu itu keguguran karena kecapean, trus tensi tinggi karena kecapean. …kalau tensi tinggi berbahaya itu saya tahunya informasi dari PKD (bidan). Kalau kelahiran kalau tensinya tinggi itukan harus dioperasi kan…”

Namun, istri tidak memiliki kontrol informasi kehamilan risiko tinggi

guna memilih rumah sakit rujukan di dalam rumah tangga dengan pernyataan

istri sebagai berikut:

“…untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak…”

Pernyataan kontrol informasi kehamilan risiko tinggi guna memilih

rumah sakit rujukan diperkuat dengan pernyatansuami sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

98

“…itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mbak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak, karena disana ada saudara.”

Pasangan informan 2

Pada pasangan informan ini istri dan suami juga memiliki akses

informasi kehamilan risiko tinggi guna menentukan rumah sakit rujukan yang

dibuktikan pernyataan istri sebagai berikut:

“saya belum begitu tahu banget tentang tanda bahaya kehamilan. Tapi saya cuman tahu dari baca buku itu (buku periksa hamil/KIA) dan saya tahu seperti ini ya saya konsultasi ke bidan. Kata bidan kalau begini (ibu menunjuk kaki yang bengkak) kalau darahnya belum naik itu tidak bahaya. Kalau saya sudah tahukan saya agak tenang sedikit. Tensi saya kalau tidak ada 150 berarti kan saya tidak bahaya. Saya cuman berdoa saja pada Gusti Alloh diparingi gampang, lancar...”

Pernyataan akses informasi kehamilan risiko tinggi untuk menentukan

kehamilan dibuktikan dengan pernyataan sebagai suami beriku :

“ya perdarahan itu mbak. …ya kalau melahirkan itu. …dari bidan”

Namun, istritidak memiliki kontrol informasi kehamilan risiko tinggi

untuk menentukan rumah sakit rujukan dibuktikan dengan pernyataan istri

sebagai berikut:

“Suami mengambil keputusan apa saja, saya nurut.”

Pernyataan tersebut diperkuat dengan dengan pernyataan suami sebagai

berikut dari:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

99

“…ya saya bawa ke rumah sakit. … untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak, karena dia yang bertanggung jawab keuangan. …untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak…”

Pada pasangan informan tiga, istri lebih dominan memiliki akses

informasi kehamilan risiko tinggi guna menentukan rumah sakit rujukan.

Walaupun istri memiliki akses informasi, namun istri tidak memiliki kontrol

atas informasi kehamilan risiko tinggi guna menentukan rumah sakit rujukan.

Sehingga, peran gender dalam hal ini tidak baik, karena seharusnya istri yang

menentukan rumah sakit rujukan sesuai dengan keinginan istri karena istri

yang merasakan kehamilan.

Pasangan informan 3

Pada pasangan informan ini istri lebih dominan memiliki informasi

kehamilan risiko tinggi untuk menentukan rumah sakit rujukan di dalam

rumah tangga yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut :

“saya tahu mbak kalau Hb rendah itu bahaya, karena bu bidan bilang kalau Hbnya tidak naik, nanti akan ada pengaruh ke bayi “

Serta bidan juga menyarankan kalau Hb tidak naik ketika menjelang

persalinan maka ibu akan dirujuk ke rumah sakit yang dibuktikan dengan

pernyataan istri sebagai berikut :

“o iya mbak, bu bidan bilang gitu. Kalau sampai Hb saya tidak naik maka saya kalau lahiran besok akan dirujuk. Selain itu bu bidan kalau Hb segitu dengan usia saya segini tidak mendapat pertolongan yang lebih baik maka ibu dan bayi tidak baik”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

100

Padahal suami kurang peduli dengan keadaan kehamilan istri hamil

dengan risiko tinggi karena bapak tidak pernah ikut masuk ke ruang periksa

walaupun bapak mengantar istri periksa hamil, ketidakpedulian itu dibuktikan

dengan pernyataan suami sebagai berikut

“saya kalau ngantar periksa di luar, tidak mau ikut masuk. …saya kalau nyium obat langsung pusing”

Suami hanya memiliki harapan baik setelah istri periksa kehamilan yang

dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

“iya bu, yang penting kalau kabar nya bagus ya alhamdulillah”

Walaupun istri lebih dominan memiliki informasi kehamilan risiko

tinggi, tetapi suami yang lebih memiliki kontrol kehamilan risiko tinggi untuk

memilih rujukan ke rumah sakit yang dibuktikan dengan pernyatan suami

sebagai berikut :

“kalau belum ada keluhannya ya di tunggu dulu, dilihat keadaannya yang penting sehat. …ya tidak apa-apa di rujuk kalau memang harus dirujuk ke rumah sakit. …kepala rumah tangga, otomatis saya mbak. ...tidak ada, ya saya yang memilih dimana ibu nanti akan dirujuk mbak.”

Pada pasangan informan empat istri lebih dominan dalam memiliki

akses dan kontrol di dalam informasi kehamilan risiko tinggi untuk menetukan

rumah sakit rujukan. Istri lebih memiliki banyak informasi kehamilan risiko

tinggo sehingga istri memiliki kontrol dalam mengambil keputusan rujukan ke

rumah sakit untuk bersalin. Pasangan ini menunjukkan bahwa istri di dalam

rumah tangga memiliki peran gender yang baik karena informasi tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

101

kesehatan kehamilan yang dimiliki ibu dapat mengantar ibu dalam memilih

rumah sakit rujukan pilihan ibu sendiri yang didukung dengan suami. Berarti

suami menyamakan kedudukan istri sama dengan suami di dalam rumah

tangga dalam pengambilan keputusan kesehatan istri ketika hamil. Hal ini

dibuktikan dengan hasil wawancara pada pasangan keempat sebagai berikut :

Pasangan informan 4

Akses dan kontrol infomasi kehamilan risiko tinggi guna menentukan

rumah sakit rujukan di dalam rumah tangga pasangan informan ini,istri lebih

dominan yang dibuktikan dengan pernyatan sebagai berikut:

“saya pas periksa di Puskesmas itu kan saya pusing, terus bidan memeriksa saya kalau darah (tensi darah) saya tinggi dan kaki saya bengka. Terus saya disuruh makan sayur-sayuran kecuali daun kates karena dapat menghabiskan cairan air ketuban (air ketuban keruh)”

Pernyataan istri diperkuat dengan pernyataan bapak yang memiliki

informasi tentang tanda bahaya kehamilan pada istrinya yang dibuktikan

dengan pernyataan sebagai berikut:

“saya tidak tahu tentang kayak gitu”

Karena suami memberi kesempatan pada istri untuk memilih rumah

sakit yang digunakan untuk rujukan saat terjadi kegawat daruratan pada ibu

hamil dengan risiko tinggi yang dibuktikan dengan pernyataan sebagai

berikut:

“ya di rumah sakit kecil aja bu, ditempat pak joko (RSUD Surakarta yang terletak di Ngipang.…bisa pakai jamkesmas, gratis sma sekali tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

102

dipungut biaya. …tidak ada yang memutuskan, saya sendiri yang memutuskan, masalahnya saya kan yang hamil dan suami tidak merasakan apa yang saya rasakan bu”

Pernyataan suami memberikan istri ksempatan untuk memilih rumah

sakit sebagai tempat rujukan dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai

berikut :

“tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut. …iya saya mendukung pokoknya saya nurut saja”

Pada pasangan informan lima istri lebih dominan memiliki akses

informasi namun di dalam kontrol infomasi kehamilan risiko tinggi guna

menentukan rumah sakit rujukan dilakukan bersama-sama antara istri dan

suami. Istri memang memiliki informasi kesehatan kehamilan risiko tinggi

yang didapat dari tenaga kesehatan seperti bidan atau dokter namun istri disini

tidak memiliki hak sepenuhnya dalam menentukan kesehatan kehamilan

terutama dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit. Sehingga

peran gender dalam informasi kehamilan risiko tinggigunamenentukan

rujukan ke rumah sakit sama dengan suami namun ini kurang baik karena

sebenarnya kondisi kesehatan ibu hamil itu yang mengetahui istri sendiri. Hal

ini dibuktikan dengan pernyataan dari hasil wawancara sebagai berikut :

Pasangan informan 5

Pada pasangan informan lima ini, istri lebih memiliki akses informasi

kemahilan risiko tinggi guna menentuka rujukan ke rumah sakit yang istri

ketahui dari bidan yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

103

“Tanda bahaya kehamilan termasuk yang saya alami ini, darah tinggi. …dari bu bidan mbak karena saya dibilangin kalau besok mbak Parmi sesar saja karena tensinya tinggi terus. …soalnya sayakan darah tinggi. Terus pakDidik (dokter kandungan) itu mengatakan bahwa usia ibu sudah tua, anak ibu sudah banyak terus ya terus harus operasi dengan steril saja.”

Pernyataan tersebut diperkuat suami bahwa suami tidak memiliki

informasi kehamilan risiko tinggi yang dibuktikan dengan pernyataan suami

sebagai beriku :

“Kalau tanda bahaya kehamilan… ibu yang tahu mbak karena ibu yang periksa” “ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu ““sama-sama mbak”

Walaupun istri memiliki akses informasi kehamilan risiko tinggi, namun

istri diberi kesempatan suami untuk kontrol informasi kehamilan risiko tinggi

untuk ikut menentukan rumah sakit rujukan dengan pernyataan istri ebagai

berikut :

“soalnya sayakan darah tinggi. Terus pak Didik (dokter kandungan) itu mengatakan bahwa usia ibu sudah tua, anak ibu sudah banyak terus ya terus harus operasi dengan steril saja. Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Pernyataan istri diperkuat dengan pernyataan suami sebagai berikut :

“sama-sama mbak” “ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu “

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

104

2. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit

pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di dalam Rumah

Tangga

Hasil analisis gender dari faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan rujukan kerumahsakit pada ibu hamil brisiko tinggi dalam

perspektif gender di dalam keluaraga dirangkum dalam tebal 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di dalam Rumah Tangga

FaktorPasangan Informan

1 2 3 4 5Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Pengetahuan

√ √ √ √ √ √

Sikap

√ √ √ √ √ √

Persepsi

√ √ √ √ √ √

Sosial Budaya

Ekonomi

√ √ √ √ √ √

Sumber : Hasil Wawancara dengan InformanKeterangan :Lk : laki-lakiPr : perempuan√ : pengambil keputusan

: tidak ada pengaruh: dominan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

105

Hasil analisis gender yang dirangkum dalam tabel 4.2 didapat bahwa

ada dua pasang informan (pasangan informan 1 dan pasangan informan 2)

antar istri dan suami sama-sama memiliki pengetahuan kehamilan risiko.

Namun istri pasangan informan tidak memiliki hak untuk mengambil

keputusan rujukan ke rumah sakit. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari segi

pengetahuan istri lebih dihargai dan memiliki kedudukan yang sama di dalam

pengambilan keputusan dalam memeriksakan kesehatan kehamilan istri.Hal

ini dibuktikan dengan pernyataan informan satu dan informan dua sebagai

berikut:

Pasangan informan 1

Pasangan informan ini, istri dan suami memiliki pengetahuan kehamilan

risiko tinggi yang sama yang dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai

berikut:

“ya pemikiran sendiri, karena ya banyak informasi yang saya dapat, makanya saya memilih untuk rujukan ke rumah sakit. Disamping itukan karena kehamilan karena usia yang agak lanjut (lebih dari 35 tahun) itu ada kendala. Ya kita ambil risiko terburuk dulu mbak… harapannya sih sehat tapi kan kalau usia agak lanjut kan mungkin agak kecenderungan ada kendala yang tidak diinginkan, mungkin ada perdarahan dulu, ketuban pecah, tensi darah tinggi”

Suami juga memeiliki pengetahuan kehamilan risiko tinggi yang

diketahui suami dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

“ya yang saya tahu itu keguguran karena kecapean, trus tensi tinggi karena kecapean” dan “kalau tensi tinggi berbahaya itu saya tahunya informasi dari PKD (bidan). Kalau kelahiran kalau tensinya tinggi itukan harus dioperasi kan…”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

106

Walapun istri dan suami memiliki penegetahuan kehamilan risiko tinggi

guna menentukan rujukan ke rumah sakit yang sama, namun suami yang

memiliki keputusan rujukan ke rumah sakit yang dibuktikan dengan

pernyataan sebagai istri berikut:

“Untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak…”

Pernyataan yang menentukan keputusan rujukan tersebut diperkuat

dengan pernyataan suami sebagai berikut:

“itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mbak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak, karena disana ada saudara..”

Pasangan informan 2

Pada pasangan informan ini, istri dan suami memiliki pengetahuan

kehamilan risiko tinggi yang sama yang dibuktikan dengan pernyataan

sebagai istri berikut:

“saya belum begitu tahu banget tentang tanda bahaya kehamilan. Tapi saya cuman tahu dari baca buku itu (buku periksa hamil/KIA) dan saya tahu seperti ini ya saya konsultasi ke bidan”.

Pengetahuan kehamilan risiko tinggi pada suami yang didapat dari bidan

dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut berikut:

“ya perdarahan itu mbak, …ya kalau melahirkan itu. …dari bidan

Walaupun istri dan suami sama-sama memiliki pengetahuan kehamilan

risiko tinggi, suamilah yang menentukan keuputusan rujukan ke rumah sakit

yang dibuktikan dengan pernyataan sebagai istri berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

107

“suami mbak, karena saya pasrah saja mbak dengan suami. Suami mengambil keputusan apa saja, saya nurut. …paling saya ngikut suami aja mbak. Kalau seperti itu saya lebih nurut dengan keputusan suami mbak. Saya sistemnya begini mbak, kalau saya sebagai ibu rumah tangga, kalau ada apa-apa itu yang bertanggung jawab itukan kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga seperti apa nanti ya dituruti mbak”.

Pernyataan pengambilan keputusan rujukan diperkuat dengan

pernyataan suami sebagai berikut:

”saya mbak yang memilih di rumah sakit sebagai rujukan untuk ibu”

Berbeda dengan hasil analisis pasangan informan tiga, yaitu istri lebih

dominan memiliki pengetahuan kehamilan risiko tinggi yang didapat dari

tenaga kesehatan seperti bidan dan dokter namun istri tidak dapat menentukan

keputusan rujukan ke rumah sakit sesuai dengan keinginan istri untuk

menyelamatkan ibu dan bayi. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan istri

sebagai berikut:

“saya tahu mbak kalau Hb rendah itu bahaya, karena bu bidan bilang kalau Hb nya tidak naik, nanti akan ada pengaruh ke bayi. …bu bidan menyuruh istirahat yang teratur, makan teratur, makannya ya nasi lauk pauk sama buah-buahan”

Adanya kekuarangtahuan tentang pengetahuan kehamilan dibuktikan

dengan pernyataan suami sebagai berikut:

“tidak tahu mbak tanda bahaya kehamilan itu seperti apa”

Walaupun istri memiliki pengetahuan kehamilan risiko tinggi dari bidan,

tetapi istri tidak memiliki hak untuk mengambil keutusan rujukan ke rumah

sakit yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

108

”saya mbak yang memilih di rumah sakit sebagai rujukan untuk ibu”

Pernyataan pengambilan keputusan rujukan yang dilihat dari faktor

pengetahuan kehamilan risiko tinggi yang tidak dimiliki dibuktikan dengan

pernyataan suami sebagai berikut:

“kepala rumah tangga, otomatis saya mbak. …tidak ada, ya saya yang memilih dimana ibu nanti akan dirujuk mbak”

Lain halnya dengan pasangan informan empat menunjukkan bahwa istri

memiliki pengetahuan kehamilan risiko tinggi dan memiliki keputusan

rujukan ke rumah sakit lebih dominan di dalam keluarga. Sehingga istri dapat

memilih rumah sakit rujukan sesuai dengan harapan istri untuk

menyelamatkan ibu dan bayinya. Keadaan ini mencerminkan bahwa

pengetahuan mempunyai keeratan hubungan dengan pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi, artinya semakin tinggi

pengetahuan ibu maka kecenderungan ibu memilih tempat rujukan ke rumah

sakitHal tersebut dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“saya pas periksa di Puskesmas itu kan saya pusing, terus bidan memeriksa saya kalau darah (tensi darah) saya tinggi dan kaki saya bengka. Terus saya disuruh makan sayur-sayuran kecuali daun kates karena dapat menghabiskan cairan air ketuban (air ketuban keruh)”

Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan suami yang tidak tahu

tentang tandah baya kehamilan yang dibuktikan dengan pernyataan suami

sebagai berikut:

“saya tidak tahu tentang kayak gitu (tanda bahaya kehamilan)”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

109

Pada pasangan informan ini, istri juga memiliki hak untuk memilih

rumah sakit rujukan untuk menyelamatkan kesehatan ibu sendiri dan bayinya

dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“ya di rumah sakit kecil aja bu, ditempat pak joko (RSUD Surakarta yang terletak di Ngipang). ..bisa pakai jamkesmas. gratis, sama sekali tidak dipungut biaya”

Pernyataan istri dalam keputusan rujukan ke rumah sakit diperkuat

dengan pernyataan suami sebagai berikut:

“tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut. …iya saya mendukung pokoknya saya nurut saja”

Pada pasangan lima, istri lebih memiliki pengetahuan kehamilan risiko

tinggi dalam rumah tangga yang didapat dari tenaga kesehatan seperti bidan

dan dokter, namun dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakitistri

dan suami memiliki peran yang sama walapun suami tidak memiliki

pengetahuan kehamilan risiko tinggi yang dibuktikan dengan pernyataan istri

sebagai berikut:

“Tanda bahaya kehamilan termasuk yang saya alami ini, darah tinggi. …dari bu bidan mbak karena saya dibilangin kalau besok mbak Parmi sesar saja karena tensinya tinggi terus. …soalnya sayakan darah tinggi. Terus pak Didik (dokter kandungan) itu mengatakan bahwa usia ibu sudah tua, anak ibu sudah banyak terus ya terus harus operasi dengan steril saja.”

Walaupun bapak bapak tidak memiliki pengetahuan kehamilan risiko

tinggi namun suasmi memberikan kesempatan pada istri untuk berdiskusi

bersama dam mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit yang dibuktikan

dengan pernyataan istri sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

110

“sama-sama mbak. …Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan suami sebagai berikut:

“ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu. …sama-sama mbak”

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan rujukan ke rumah

sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender adalah sikap

wawancara pada kelima pasangan informan menunjukkan bahwa ada berbagai

variasi sikap dalam pengambilan keputusan, yaitu tiga pasang informan

(pasangan informan1, pasangan informan 2, dan pasangan informan 3), suami

lebih dominan pada sikap yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit, satu pasangan informan (pasangan informan 4) yaitu

istri memiliki sikap dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit dan

satu pasang informan (pasangan informan 5) memiliki sikap dalam

pengambilan sikap secara bersama-sama dalam pengambilan keuputusan

rujukan ke rumah sakit. Walaupun informan mempunyai sikap positif dalam

memandang rumah sakit sebagai tempat yang tepat rujukan pada ibu hamil

risiko tinggi.

Hasil analisis gender faktor sikap yang mempengaruhi pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi di dalam

rumah tangga menunjukkan ada tiga pasang informan dengan suami lebih

dominan dalam sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit yang

ditunjukkan pada pasangan informan 1, pasangan informan 2, dan pasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

111

informan 3. Hasil analisis tersebut dibuktikan dengan pernyataan sebagai

berikut dar:

Pasangan informan 1

Faktor sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada

pasangan ini suami lebih dominan ketika suami mengetahui bahwa istri hamil

dengan risiko tinggi dan saat bersalin perlu dirujuk untuk menyelamatkan ibu

dan banyinya. Siakap suami dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai

berikut:

“itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mabak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak, karena disana ada saudara..”

Dari suami sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit

didukung pernyataan istri sebagai berikut:

“Untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak, karena dia yang bertanggung jawab keuangan”

Pasangan informan 2

Pernyataan pasangan informan satu sama dengan pernyataan pasangan

informan ini bahwa suami lebih dominan memiliki sikap pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada istri hamil dengan risiko tinggi untuk

menyelamatkan ibu dan bayi yang dibuktikan dengan pernyataan suami

sebagai berikut:

“ya saya bawa ke rumah sakit“

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

112

Sikap pengambilan keputusan rujukan oleh suami ini didukung dengan

pernyataan istri sebagai berikut:

“…paling saya ngikut suami aja mbak. Kalau seperti itu saya lebih nurut dengan keputusan suami mbak. Saya sistemnya begini mbak, kalau saya sebagai ibu rumah tangga, kalau ada apa-apa itu yang bertanggung jawab itukan kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga seperti apa nanti ya dituruti mbak”.

Pasangan informan 3

Pernyataan pasangan ini juga menunjukkan bahwa sikap pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada istri hamil risiko tinggi oleh suami

lebih dominan untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dibuktikan dengan

pernyataan suami sebagai berikut:

“ya tidak apa-apa di rujuk kalau memang harus dirujuk ke rumah sakit”

Pernyataan sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit

didukung dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“…saya nurut suami, karena suami yang bertanggung di dalam rumah tangga. Suami kan kepala keluarga”

Dari ketiga pasang informan diatas berbeda dengan pasangan informan

empat mengenai sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada

ibu hamil risiko tinggidi dalam rumah tangga lebih dominan istri. Hal ini

membuktikan bahwa peran istri dalam sikap pengambilan keutusan rujukan ke

rumah sakit memiliki kedudukan yang sama dalam kesehatan di dalam rumah

tangga yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

113

“tidak ada yang memutuskan, saya sendiri yang memutuskan, masalahnya saya kan yang hamil dan suami tidak merasakan apa yang saya rasakan bu”

Didukung dengan pernyataan sikap pengambilan keputusan yang

dibuktikan dengan pernyataan saumi sebagai berikut:

“tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut. …iya saya mendukung pokoknya saya nurut saja”

Lain halnya dengan pernyataan pasangan informan lima tentang faktor

sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil risiko

tinggi untuk menyelamatkan ibu dan bayi, yaitu antara suami dan istri yang

dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“soalnya sayakan darah tinggi. Terus pak Didik (dokter kandungan) itu mengatakan bahwa usia ibu sudah tua, anak ibu sudah banyak terus ya terus harus operasi dengan steril saja. Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Pernyataan sikap pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit

dibuktikan juga dengan pernyataan bapak sebagai berikut:

“ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu. …sama-sama mbak”

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pengambilan keputusan

pemilihan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil dalam perspektif gender di

dalam keluarga adalah persepsi.Hasil analisis gender persepsi kehamilan

risiko tinggi yang mempengaruhi keputusan rujukan ke rumah sakit di salam

keluarga, suami lebih dominan. Persepsi tersebut dutunjukkan oleh pasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

114

informan 1, pasangan informan dua dan pasangan informan tiga. Hal tersebut

dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

Pasangan informan 1

Persepsi kehamilan risiko tinggi yang mempengaruhi keputusan rujukan

ke rumah sakit lebih dominan suami karena adanya siapa yang bertanggung

jawab di dalam keuangan orang lain yang dibuktikan dengan pernyataan istri

sebagai berikut:

“Untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak, karena dia yang bertanggung jawab keuangan”

Didukung dengan pernyataan persepsi keputusan rujukan ke rumah sakit

oleh suami lebih dominan dengan pernyataan suami sebagai berikut:

“itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mabak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak, karena disana ada saudara..”

Pasangan informan 2

Sama halnya dengan pasangan informan ini bahwa sikap pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil lebih dominan karena suami

mengatakan bahwwa bidan yang memeriksa bekerja di rumah sakit yang

dipilih bapak untuk merujuk yang dibuktikan dengan pernyataan sebagai

berikut:

”kalau saya sebenarnya inginkan di tempatnya itu, Ngipang” dengan alasan “kan yang ngontrol tiap bulannya kan bidannya itu, kan mengetahui itu lo mbak… (bidan yang memeriksa mengetahui kehamilan ibu)”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

115

Pasangan informan 3

Pasangan informan ini juga suami lebih dominan memiliki persepsi

keputusan rujukan ke rumah sakit pada istri hamil dengan risiko tinggi.

Persepsi ini disebabkan karena jarak, waktu yang ditempuh lebih cepat dan

fasilitas rumah sakit yang komplit dibuktikan dengan pernyataan suami

sebagai berikut:

“karena kalau rumah sakit Gemolong itu kan dekat, jalannya juga sudah bagus, ya hanya 15 menit dari rumah. …setahu orang desa kan rumah sakit Jebres (RSU Dr. Moewardi) besar, peralatannya juga memadai dan lengkap…”

Oleh karena suami lebih dominan memiliki persepsi pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada istri hamil risiko tinggi, maka istri

mengikuti keputusan suami dari persepsi suami yang dibktikan dengan

pernayataan istri sebagai berikut:

“saya nurut suami, karena suami yang bertanggung di dalam rumah tangga. Suami kan kepala keluarga”

Pada analisis gender pada informan empat ditemukan bahwa istri lebih

dominan dalam faktor persepsi dalam keputusan rujukan ke rumah sakit pada

ibu hamil sehingga dari persepsi istri lebih dominan juga dalam pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit karena jaminan kesehatan dengan gratis

yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“ya di rumah sakit kecil aja bu, ditempat pak joko (RSUD Surakarta yang terletak di Ngipang). …bisa pakai jamkesmas. gratis, sama sekali tidak dipungut biaya”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

116

Dalam persepsi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu

hamil berisiko tinggi suami mendukung dengan rumah sakit yang dipilih istri

yang dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

“tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut. …iya saya

mendukung pokoknya saya nurut saja”

Lain halnya dengan analisis gender pada pasangan informan lima ini,

istri lebih dominan dalam persepsi pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit karena informasi harus dirujuk yang disampaikan oleh bidan dan dokter

yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagai berikut:

“kalau bu bidan menganjurkan ke RB Rahma Bunda. …soalnya sayakan darah tinggi. Terus pak Didik (dokter kandungan) itu mengatakan bahwa usia ibu sudah tua, anak ibu sudah banyak terus ya terus harus operasi dengan steril saja:

Walaupun istri lebih dominan memiliki persepsi pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil risiko tinggi, namun suami memberi

kesempatan istri dengan diskusi antara istri dan suami uuntuk memilih rumah

sakit yang dibuktikan dengan pernyataan istri sebagi berikut:

“Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Didukung dengan pernyataan persepsi keputusan rujukan yang

dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

“ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu. …sama-sama mbak”

Hasil analisis gender dari faktor yang mempengaruhi keputusan

rujukan pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

117

rumah tangga menunjukkan bahwa sosial budaya yang ada pengaruhnya di

dalam pengambilan keputusan. Sosial budaya dipenelitian ini menanyakan

tentang mitos kehamilan dan kelahiran, adat istiadat yang ada di masyarakat

sekitar tempat tinggal informan. Faktor sosial budaya dibuktikan dengan

penyataan dari lima pasang informan di bawah ini:

Pasangan informan 1

Istri : “kalau mitos disini seperti anak kecil tidak boleh dibawa keluarwaktu magrib, takut nanti kalau kena sawan. Trus kalau jagong ditempat nikahan suruh minta kembangannya, katanya nanti anaknya bisa kena sawan gitu. Dan sebagainya banyak mbak… kalau saya tidak percaya… biasa saja. Trus kalau pergi dibawain bawang sama dlingoblenge… kalau saya sudah saya kemana-mana. Anak kalau anak masih punya orang tua jaman dulu itu pasti banyak peringatan. …kalau mitoni itu mungkin ya kepercayaan bisa mbak.. tapi kalau saya menghormati orang tua saja mbak… karena kalau kita cuman menghormati orang tua jaman dulu… kalau tidak percaya tapi saya dulu juga pernah mengalami waktu hamil pertama… kan kita masih punya orang tua,, agar kita menghindari perselisihan… sama itu kalau anak sudah lahir anak selamatan bancaan… istilah nya kita niatnya syukuran… tapi karena kalau menghormati orang tua maka istilahnya bancaan… tapi anak ke 2 tidak. …sanksi adat istiadat disini tidak ada… sini kan agamanya islam jadi banyak yang meninggalkan. Tapi juga masih ada mitoni dan kondangan-kondangan… sudah luntur mbak… karena yang sepuh-sepuh sudah gak ada mbak…”

Suami : “di daerah sini tidak ada mitos-mitos yang ada di masyarakat. …adat istiadat setempatpun pun juga tidak ada ada mbak”

Pasangan informan 2

Istri : “saya kurang begiru tahu mbak tapi kalau anak keduan saya itu kecapa mbak. Tidak tahu mbak, cuman kata orang-orang biar lancar mbak dalam melahirkan. Tapi tetap percaya Gusti Alloh dan saya nurut suami. …adat istiadat disini ada mbak, bancaan nasi sayur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

118

gudangan. Setiap 5 hari / sepasar setelah bayi lahir. Selapanan juga ada sekali ya seandainya lahirnya sabtu kliwon ya nanti bancaannya sabtu kliwin berikutnya yang sebulan. Ya itu cuman bancaan nasi gudangan. …kalau saat hamil ya ada mbak. Kalau anak pertama itu mitoni. Tapi kalau anak keduadan selanjutnya tidak mbak. …kalau saya kurang tahu mbak, tapi ada kalau pada orang yang mantenan terus minta talek atau bunganya atau apanya yang dipakai buat mantennya terus dioleskan seidkit ke badannya ibu hamil mbak. Tapi saya selama hamil tidak bantu di seperti itu mbak. kalau kegiatan sosial disini tidak ada paksaan ibu hamil harus mengerjakan apa, sesuka hati mbak. Kalau ibu hamil ingin sesuatu malah disuruh ngomong. Kalau nanti tidak keturutan nanti ibu bisa sakit perut. Kalau pas rewangan itu diringankan mbak”

Suami : “saya tidak mengetahui soal mitos-mitos yang ada di masyarakat daerah Jeruksawit sini. … adat istiadat, kalau mitoni ada tapi kalau disini saya tidak tahu mbak”

Pasangan informan 3

Istri : “kalau disini mitosnya…(sambil mengingat)… tidak ada kayaknya mbak”

Suami : “kalau adat istiadat ya bancaan sepasaran bayi itu mbak” dan “paling bancaan yang untuk anak-anak kecil itu, bancaan gudangan dan tukon pasar itu mbak”

Pasangan informan 4

Istri : “Mitos di masyarakat Gunung Duk ndak ada bu. …kalau sini adatnya mitoni kalau hamil dan bancaan (syukuran) anak-anak kalau bayi sudah lahir”

Suami : “saya tidak tahu mitos itu apa bu. ..paling disini kalau hamil ada mitoni dan bancaan anak kecil”

Pasangan informan 5

Istri : “Mitos-mitos yang ada disini tidak ada itu mbak”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

119

Suami : “kalau adat disni masih, seperti ‘brokohan’. Brokohan itu kalau sudah lahir dibrokohi seperti dibancai. Kalau satu minggu bayi sudah puput (tali pusat sudah lepas sendiri dari bayi) itu ya sepasar. Selapanan itu juga masih yang buat anak-anak itu”

Hasil analisis gender faktor selanjutnya yang mempengaruhi

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

dalam perspektif gender di dalam rumah tangga adalah ekonomi, faktor

ekonomi ini diperoleh dari pendapatan keluarga. Walaupun ada ibu yang juga

bekerja untuk memenuhi kebutuhan kelurga, tetapi tanggung jawab untuk

memberi nafkah adalah kewajiban suami dan hal ini telah dilakukan dengan

baik oleh suami, dimana kesemuanya telah bekerja di berbagai bidang.

Faktor ekonomi yang yang mempengaruhi pengambilian keputusan

rujukan ke rumah sakit ditemukan bahwaada empat pasangan informan

dengan suami lebih dominan dalam bekerja untuk mencari nafkah untuk

memenuhi kebutuhan keluaga. Dari keempat pasangan informan(pasangan

informan 1, pasangan informan 2, dan pasangan informan 3) tersebut

pengambilan keputusan rujukan dominan suami. Hal tersebut ditunjukkan dari

pernyataan pasangan informan sebagai berikut:

Pasangan informan 1

Pasangan informan ini menunjukan bahwa faktor ekonomi yang

mempengaruhi pengambialan keputusan keluarga dilakukan suami dengan

cara bekerja sebagi security di salah satu BMT di Karanganyar dan membuka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

120

jasa pajak kendaraan bermotor untuk mencari tambahan penghasilan keluarga

yang dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai berikut:

”saya bekerja di KJKS. …Koperasi Jasa Keuangan Syariah sebagi keamanan. …itu security. …dengan penghasilan perbulan Rp. 1.700.000,-perbulan yang dipotong untuk membayar asuransi tiap bulan sebanyak Rp 55.000,- untuk satu keluarga yang dibuktikan dengan pernyataan. …untuk sebulannya Rp 1.700.000,- …masih dipotong iuran BPJS Rp 55.000,- per bulaln mbak… sudah termasuk satu keluarga. …ya itu, sampingan itu jasa pajak” dengan penghasilan dengan penghasilan yaitu Rp 2.000.000,- - Rp 2.500.000,-, untuk bulan kemari Rp 2.700.000,- , ya cukup mbak dengan itu…”

Oleh karena itu bapak S berani memutuskan ibu akan dirujuk ke rumah

sakit Kustati ketika ibu Ma nanti akan bersalin walaupun jarak rumah ke

rumah sakit itu jauh. Sehingga untuk masalah ekonomipun tidak menjadi

kendala bagi keluarga ini yang dibuktikan dengan pernyatan suami sebagai

berikut:

“itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mbak. … kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak”

Pasangan informan 2

Pada pasangan ini pun faktor ekonomi yang mempengaruhi

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

di dalam rumah tangga lebih dominan suami. Suami bekerja sebagai buruh di

toko batik dan rumah makan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan

memiliki penghasilan tambahan yang dibuktikan dengan pernyataan suami

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

121

“gaji perbulan Rp 1.000.000,-. …mendapat bonusannya dari pembeli yang beli banyak itu dapat bonusan mbak. Sistem pemberian bonus itu kalau ada baju yang laku 1 itu ditambahi Rp 1.000,- kalau bajunya laku 10 potong ya bonusnya Rp 10.000,- gitu mbak. untuk penghasilan total perbulan sekitar Rp 1.200.00,- mbak”

Oleh karena itu, suami memutuskan berencana mencari BPJS untuk

sebagai usaha untuk meringankan beban pada jaminan kesehatan keluarga

seperti ibu bersalin yang dibuktikan dengan pernyataan yang dibuktikan

dengan pernyataan suami sebagai berikut:

“ya biaya itu mbak… kalau saya rencana mau cari BPJS mbak, saya juga sudah mempersiapkan syarat-syaratnya dari RT, RW nanti pak Lurah terus saya bawa ke Purwosari (kantor BPJS)”

Pasangan informan 3

Begitu juga dengan pasangan nomer tiga, faktor ekonomi yang

mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil

berisiko tinggi lebih dominan suami di dalam rumah tangga karena suami

yang berkerja mencari untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebagai

buruh jagal sapi dan tidak memiliki pekerjaan sampingan. Sehingga suamilah

yang memiliki peran dalam menganbil keuputusan rujukan ke rumah sakit di

dalam rumah tangga yang dibuktikan dengan pernyataan suami sebagai

berikut:

“saya buruh pemotongan hewan sapi, mmm jadi jagal sapi di dekat sini, gaji perbulan yang saya dapat satu setengah jutaan (Rp 1.500.000,-). …tidak punya pekerjaan sampingan mbak”

Pada saat mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit, suami juga

yang memutuskan rujukan ke rumah sakit dalam rumah tangga, walaupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

122

dikatakan bahwa dengan gaji perbulan yang didapat kurang bisa memenuhi

kebutuhan rumah tangga, namun suami berusaha mencarikan jeminan

kesehatan untuk keluarga trutama pada saat istri akan bersalin dengan

dibuktikan pernyataan suami sebagai berikut:

“…saya punya nya jamkesmas. …syarat-syaratnya ya bawa KK sama KTP sama surat rujukan”

Lain halnya dengan pasangan informan empat, walaupun faktor

ekonomi yang mempengaruhi pengambilan keutusan ke rumah sakit pada ibu

hamil risiko tinggi lebih dominan suami. Suami bekerja sebagaiburuh bangun

dan memiliki pekerjaan sampingan dengan mengambil sampah dan dijual ke

pengepul untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang dibuktikan dengan

pernyataan sebagai berikut:

“ saya bekerja sebagai buruh banguna di solo mbak, perhari saya digaji lima puluh ribu (Rp 50.000,-). Selain itu cari rongsok kalau pulang kerja trus saya kumpulkan dan saya jual kadang-kadang laku enam rimu (Rp 6.000,-) kadang lebih. Kadang, Sebulannya saya dapat sekitar Rp 1.200.000,- dari hasil itu”

Namun dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit, istri

lebih dominan karena istri yang merasakan kehamilannya dan istri yang harus

menentukan keputusan rujukan ke rumah sakit yang dibutkikan dengan

pernyataan sebagai berikut:

“tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut. …iya saya mendukung pokoknya saya nurut saja”

Serta ada satu pasangan istri dan suami sama-sama bekerja dan dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

123

ditunjukkan pasangan informan lima. Pada pasangan ini, istri dan suami sama-

sama bekerja dan sama-sama memiliki kesempatan dalam engambilan

keputusan ke rumah sakit ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi. Istri

bekerja sebagai buruh dengan membantu kakanya jualan empon-empon dan

suami bekerja sebagai buruhh bangunan dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga dengan dibuktikan dengan pernytaan istri sebagai

berikut:

“Saya ya buruh di pasar legi. Disana nemani mbak saya jualan empon-empon (bumbu pawon), perharinya saya di dakasih upah empat puluh ribu (Rp

40.000,-)”

Pernyataan tentang suami bekerja dibuktikan dengan pernyataan suami

sebagai berikut:

“saya tukang batu di selatan manahan, ngerjakan perumahan mbak. Kadang saja diberi upah kadang Rp 60.000,- kadang Rp 65.000,-. “

Pasangan informan ini juga tidak memiliki jaminan kesehatan, untuk

memenuhi kesehatan keluarga terutama pada ibu hamil risiko tinggi istri dan

suami menyelatkan ibu dan bayi dengan mencari pinjaman uang untuk

membiayai. Sehingga dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit,

istri dan suami melakukan diskusi telebih dahulu yang dibuktikan dengan

pernyataan istri sebagai berikut:

“…Walaupun biaya tidak ada ya kami pinjam-pinjam uang. … BPJS (sambil berpikir) tidak punya mbak”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

124

Begitu juga menyatakan hal yang sama debuktikan dengan pernyataan

sebagai berikut:

“BPJS kami tidak punya mbak”

Pada saat pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit, suami istri

memiliki kesempatan yang sama yang dibuktikan dengan pernyatan istri

sebagai berikut:

“Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Didukung dengan pernyataan suami tentang keputusan rujukan yang

dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

“ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu. …sama-sama mbak”

3. Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko

Tinggi dalam Perspektif Gender di dalam Rumah Tangga

Hasil analisis gender mengenai pengambilan keputusan memiliki empat

tingkatan dengan kadar yang berbeda pada keputusan rujukan ke rumah sakit

pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender di dalam rumah tangga

dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

125

Tabel 4.3.Tingkatan Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di dalam Rmah Tangga

Jenis KelaminPengambilan Keputusan

Otomatis Informasi Pertimbangan

Ketidakpastian ganda

Pasangan Informan 1Laki-LakiPerempuanPasangan Informan 2Laki-LakiPerempuanPasangan Informan 3Laki-LakiPerempuanPasangan Informan 4Laki-LakiPerempuanPasangan Informan 5Laki-LakiPerempuan

Sumber : Hasil wawancara dengan informanKeterangan :

Laki-lakiPerempuan

Hasil analisis gender pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa informan

mempunyai tingkat pengambilan keputusan yang berbeda ada yang

menggunakan pengambilan keputusan dengan tingkat kadar otomaris lebih

dominan diambil oleh suami dengan dibuktikan dengan tiga pasang informan

(pasangan informan 1, pasangan informan 2 dan pasangan informan 3) dan

satu pasang informan lebih dominan istri (pasanag informan 4), dan

satupasang informan (pasangan informan 5) mengambil keputusan rujukan ke

rumah sakit diambil dengan tingkat kadar pertimbangan dilakukan bersama-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

126

sama. Ada juga pasang informan menggunakan pengambilan keputusan

otomatis satu pasangan pengambilan keputusan didomonasi suami (pasangan

informan 3) dan satu pasangan didominasi istri (pasangan informan 4).

Hasil analisis keputusan dikategorikan menjadi empat pada

pengambilan keputusan rujukan dalam perspektif gender di dalam rumah

tangga juga dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4. Kategori Pengambilan Keputusan Rujukan Ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di dalam Rumah Tangga

Informan Pengambilan Keputusan

Representasi Empiris Informasi EksplorasiLk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Pasangan Informan 1 Pasangan Informan 2 Pasangan Informan 3 Pasangan Informan 4 Pasangan Informan 5

Sumber : Hasil Wawancara dengan InformanKeterangan :

Pengambil keputusan

Tabel 4.4. tersebut menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan

menurut kategori dalam pengambilan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil

berisiko tinggi dalam perspektif gender di dalam rumah tangga menunjukkan

bahwa kategori keuputusan empiris yang digunakan untuk pengambilan

keputusan rujukan. Hasil analisiS tabel 4.4 menunjukkan bahawa suami lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

127

dominan dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit yang

dibuktikan dengan tiga pasang informan (pasangan informan 1, pasangan

informan 2, dan pasangan informan 3), satu pasang informan informan

(pasangan informan 4) didominasi istri, dan satu pasang informan (pasangan

informan) istri dan suami memiliki kesempatan yang sama. Pengambilan

keputusan empiris merupakan pengambilan keputusan yang kurang memiliki

informasi namun mengetahui bagaimana memperoleh informasi dan pada saat

informasi diperoleh. Dalam hal ini informasi diperoleh dari tenaga kesehatan

baik bidan ataupun melalui Puskesmas sebagai referensi informasi dari

informan.

Hasil analisis gender pengambilan keputusan ada dua jenis yaitu

keputusan pribadi dan keputusan bersama pada pengambilan rujukan pada ibu

hamil risiko tinggi yang dapat dilihat dalam tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5. Jenis Pengambilan Keputusan Rujukan Ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di dalam Rumah Tangga

Informan / Pengambil Keputusan

Pengambilan KeputusanPribadi Bersama-sama

Lk Pr Lk PrPasangan Informan 1 Pasangan Informan 2Pasangan Informan 3Pasangan Informan 4Pasangan Informan 5

Sumber : Hasil Wawancara dengan InformanKeterangan :

Pengambil keputusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

128

Hasil analisis gender pada tabel 4.5 menyatakan bahwa keputusan

mennurut jenisnya dalam pengambilan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil

berisiko tinggi mayoritas adalah pengambilan keputusan dengan jenis pribadi

dengan pengambilan keputusan tersebut lebih dominan suami. Hal tersebut

ditunjukkan bahwa 3 pasangan informan menyatakan suami lebih dominan

mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit (pasangan informan 1, pasangan

informan 2, dan pasangan 3), dan satu pasang informan yaitu istri yang

dominan (pasangan informan 4) dalam mengambil keutusan rujukan ke rumah

sakit serta satu pasang informan (informan 5) dengan pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit diputuskan secara bersama-sama.

Dari hasil analisis gender menurut tingkat, kategori dan jenis

pengambilan keputusan rujukan menunjukkan bahwa dapat dilihat dari bukti

pernyataan dari pasangan informan sebagai berikut:

Pasangan informan 1

Pada pasangan informan ini pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit pada ibu hamil berisiko tinggi lebih dominan suami yang dibuktikan

dengan pernyataan sebagai berikut:

Istri : “Untuk rujukan ke rumah sakit, kalau saya sih nurut bapak, karena dia yang bertanggung jawab keuangan”

Suami : “itu saya mbak yang menentukan di rumah sakit mana ibu harus dirujuk mbak, itu kan periksa dan saya mendampingi periksa di PKD, kalau tensinya tinggi nanti di rujuk, kalau dirujuk ya di rumah sakit Kustati saja mbak.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

129

Pasangan informan 2

Pada pasangan informan ini pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit pada ibu hamil berisiko tinggi lebih dominan suami yang dibuktikan

denga pernyataan sebagai berikut:

Istri : “Suami mengambil keputusan apa saja, saya nurut.” Bagi ibu, keputusan terbaik itu yang diambil oleh suami yang dibuktikan dengan pernyataan. … paling saya ngikut suami aja mbak. Kalau seperti itu saya lebih nurut dengan keputusan suami mbak. Saya sistemnya begini mbak, kalau saya sebgai ibu rumah tangga kalau ada apa-apa itu yang bertanggung jawab itukan kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga seperti apa nanti ya dituruti mbak”

Suami : ”saya mbak yang memilih di rumah sakit sebagai rujukan untuk ibu”

Pasangan informan 3

Pada pasangan informan ini pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit pada ibu hamil berisiko tinggi lebih dominan suami yang dibuktikan

dengan pernyataan sebagai berikut:

Istri : “tidak mbak, saya nurut suami, karena suami yang bertanggung di dalam rumah tangga. Suami kan kepala keluarga”

Suami : “kepala rumah tangga, otomatis saya mbak” dan “tidak ada, ya saya yang memilih dimana ibu nanti akan dirujuk mbak”

Pasangan informan 4

Pada pasangan informan ini pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit pada ibu hamil berisiko tinggi lebih dominan istri yang dibuktikan

dengan pernyataan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

130

Istri : “tidak ada yang memutuskan, saya sendiri yang memutuskan, masalahnya saya kan yang hamil dan suami tidak merasakan apa yang saya rasakan bu”

Suami : “tinggal istrinya saya mau nya kemana, saya nurut. …iya saya mendukung pokoknya saya nurut saja”

Pasangan informan 5

Pada pasangan informan ini pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit pada ibu hamil berisiko tinggi diambil secara bersama-sama yang

dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:

Istri : Makanya bapak dan saya memutuskan untuk dirujuk ke RB Rahma Bunda Kebakkramat.”

Suami : “ya bapak dengan ibu. Kami membicarakan dulu. …sama-sama mbak”

D. Pembahasan

1. Profil kegiatan Akses dan Kontrol terhadap Pengambilan Keputusan Rujukan

ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif Gender di

dalam Rumah Tangga

Profil kegiatan kesehatan di dalam rumah tangga yang diambil dalam

penelitian ini adalah seperti dalam keuangan, tabungan, persiapan persalinan,

pemeriksaan dan informasi kehamilan risiko tinggi dalam pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit. Profil kegiatan kesehatan kehamilan risiko

tinggi di dalam keluarga tunjukkan tabel 4.1 analisis gender.

Hasil penelitian profil aktivitas keuangan dalam rumah tangga ini

menunjukkan bahwa peran penting istri memiliki peran penting dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

131

mengelola keuangan rumah tangga, karena pada dasarnya istri lebih detil

dalam mengurus keuangan rumah tangga.Walaupun istri di dalam rumah

tangga bukan sekedar menjadi sosok yang hanya mengasuh, mendidik anak-

anak serta mengurus suami dan rumah. Namun, suami lebih memiliki kontrol

dalam keuangan rumah tangga yang digunakan untuk kepentingan kesehatan

istri hamil dengan risiko tinggi yang akan melahirkan Dalam kontrol

penggunannyapun di dalam rumah tangga, suami tetap memegang peran

utama dalam kontrol keuangan rumah tangga. Hasil tersebut ditemukan bahwa

istri lebih dihargai sebagai perempuan sehingga istri memiliki peran penting

dalam pengelolaan keuangan rumah tangga walupun tidak memiliki peran

kontrol keuangan di dalam rumah tangga.Pada kontrol keuangan rumah

tangga dalam kesehatan ibu hamil hamil berisiko tinggi perempuan tidak

memiliki hak dan tidak dipercaya di dalam kesehatan istri hamil ketika

memerlukan tempat rujukan ke rumah sakit untuk menyelamatkan ibu dan

bayi. Suami boleh jadi pintar dalam hal memperoleh uang tetapi harus

diimbangi dengan istri yang juga pandai mengatur uang sehingga kondisi

keuangan keluarga tetap sehat.

Hasil penelitian profil kegiatan tabungan dan persiapan persalian

ditemukan dalam penelitian ini adalah ada dua pasang informan yang

memiliki akses dan kontol dalam tabungan dan persiapan pesalinan istri hamil

risiko tinggi. Dari kedua pasangan informasi menunjukkan bahwa suami lebih

dominan dalam akses dalam kepemilikan tabungan dan persiapan persalinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

132

serta kontrol dalam kepemilikan tabungan dan persiapan persalinan pada istri

hamil risiko tinggi. Pada kedua pasangan menunjukkan bahwa istri tidak

memiliki peran gender yang lebih baik dan sama di dalam tabungan dan

persiapan persalinan ibu hamil risiko tinggi. Sehingga dirasa istri kurang di

dalam kepemilikan tabungan dan persiapan persalian pada kesehatan ibu

hamil risiko tinggi. Walaupun istri tidak memiliki akses dan kontrol dalam

tabungan dan persiapan persalinan, namun suami sadar dan perhatian pada

istri bahwa istri perlu uang untuk persiapan persalinan walaupun hanya sedikit

tapi itu sudah dianggap suami memiliki peran gender di dalam rumah tangga

tentang kesehatan ibu hamil. Selain itu, pada aktivitas ini juga ditemukan

bahwa ada tiga pasang informan yang tidak memiliki akses dan kontrol dala

tabungan dan persiapan persalianan pada ibu hamil risiko tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada peran gender di dalam rumah tangga untuk

kesehatan ibu hamil risiko tinggi. Ketiga pasang informasi tersebut dalam

persiapan persalinan mengandalkan pinjam uang pada saudara, tetangga

maupun jaminan kesehatan seperti Jamkesmas atau BPJS

Hasil penelitian profil kegiatan pemeriksaan kehamilan ditemukan

bahwa istri berperan lebih dominan memiliki akses di dalam rumah tangga.

Walaupun suami mengantar periksa hamil hanya pada saat USG, kehamilan

tua, atau ketika ibu mengalami tanda bahaya kehamilan. Bahkan suami hanya

akan ikut masuk ketika dipanggil bidan atau dokter untuk memberitahu hasil

pemeriksaan yang berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayinya. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

133

menunjukkan bahwa istri kurang diperhatikan dan kurang dihargai suami

sebagai dalam kesehatan kehamilan mereka, seakan-akan kesehatan

kehamilan seorang istri merupakan tanggung istri sendiri dan tidak ada

campur tangan dari suami. Memang benar bahwa kesehatan kehamilan yang

menentukan adalah ibu hamil sendiri bukan suami.Sebenarnya kesehatan istri

hamil itu juga merupakan tanggung jawab suami dan istri di dalam rumah

tangga. Namun, ada juga pasangan informan pada aktivitas pemeriksaan

kehamilan itu lebih dominan pada akses dan kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa peran gender di dalam rumah tangga pasangan informan ini kurang

baik karena yang menentukan untuk periksa kehamilan adalah suami.

Walaupun dirasa suami sadar akan pentingnya kesehatan istri saat hamil.

Padahal yang hamil dan merasakan keadaan saat hamil adalah istri. tetapi

suamilah yang menginginkan dan memutuskan untuk periksa hamil.

Hasil peneliatian profil kegiatan informasi tanda bahaya kehamilan

risiko tinggi di dalam rumah tangga, istri lebih dominan memiliki informasi

tentang bahaya kehamilan daripada suami. Namun istri tidak memiliki kontrol

informasi kehamilan risiko tinggi di dalam rumah tangga guna memilih rumah

sakit rujukan untuk menyelamat ibu dan bayi. Peran gender istri di rumah

tangga menjadi tidak baik, karena seharusnya istri memiliki hak dalam

menentukan rumah sakit rujukan dengan informasi kehamilan risiko tinggi

untuk memilih rumah sakit rujukan yang diperoleh ibu dari tenaga medis

seperti bidan dan dokter maupun buku yang dibaca, karena istri yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

134

mengetahui kondisi kesehatan kehamilannya. Hal tersebut menjadi kurang

adil bagi istri di dalam peran gender di dalam rumah tangga. Walaupun istri

lebih dominan dalam mengetahui informasi dalam tanda bahaya kehamilan

namun hal ini terlihat bahwa perhatian suami kepada istri hamil tidak ada

tentang bahaya kehamilan yang dialami istrinya serta menunjukkan bahwa

istri tidak dihargai dan tidak memiliki kedudukan yang sama tentang

kesehatan di dalam rumah tangga. Hal ini dibuktikan dengan beberapa suami

ada yang mengantar periksa kehamilan tetapi beberapa memilih untuk

menunggu di luar, tidak ikut masuk ke ruang periksa sehingga akses informasi

tentang tanda bahaya kehamilan kurang atau tidak diketahui oleh suami.

Namun, suamilah yang memiliki kontrol dalam pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi di dalam rumah tangga.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kusumo, et.al (2013) bahwa

perempuan sebagai istri menyadari perannya secara tradisional, dengan

memandang bahwa kedudukan istri dalam keluargalebih rendah dari pada

suami sehingga wajar jika wewenang untuk mengambil keputusanada di

tangan suami. Istri menilai bahwa suami yangberkewajiban mencari nafkah

dan istri bertanggung jawab dalam mengurus rumah tanggadan tidak ingin

bertukar posisi meskipun secara ekonomis menguntungkan. Namun di

lainpihak istri juga ingin terlibat lebih jauh di sektor publik, hal tersebut

terlihat bahwa istri boleh membantu suami dalam mencari nafkah, istri boleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

135

terlibat dalamorganisasi sosial serta persepsi istri bahwa perempuan berhak

mengakses dan mengontrol sumberdaya yang ada.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Kusumawati (2012)

yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan di dalam sebuah keluarga

bukanlah tugas istri saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh

anggota keluarga, terutama bagi pasangan suami istri. Lebih baik lagi apabila

kesepakatan mengenai masalah keuangan dimana ibu mengatur keuangan dan

bapak juga berperan sebagai kontrol agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Keterbukaan, komunikasi dan kesepakatan bersama adalah prinsip yang harus

dipegang teguh oleh masing-masing pasangan dalam mengelola keuangan

keluarga.

Hasil penelitian ini juga bertentangan dengan pernelitian Rossnanda

(2011), menyatakan bahwa bahwa tiap anggota keluarga menjalankan

perannya masing-masing dengan baik. Namun jika ada anggota keluarga lain

mengalami kesulitan, maka mereka saling membantu. Selain sebagai ayah

yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, ia juga ikut andil dalam

urusan rumah tangga atau sekedar membantu pekerjaan di rumah; sedangkan

anak, selain memiliki tugas utama yaitu sekolah dan mentaati aturan yang ada

di rumah, anak juga memiliki tanggung jawab untuk membantu mengurus

rumah dan membantu orangtua dalam mengelola pekerjaan-pekerjaan yang

ada di rumah minimal mengurus barang-barangnya sendiri, sedangkan sebagai

istri, selain mengurus dan mengelola rumah tangga, ibu juga berperan sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

136

pencari nafkah untuk membantu keuangan rumah tangga; berbeda seorang

istri yang hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, ia akan banyak memiliki

waktu untuk mengurus rumah tangga, suami dan anak-anak.

Hasil penelitian dari anaisis gender dari profil kegiatan pada akses

kesehatan kehamilan risiko tinggi di dalam rumah tangga dengan studi di

Puskesmas Gondangrejo Karanganyar disimpulkan bahwa keuangan,

pemeriksaan kehamilan, dan informasi lebih dominan istri. Namun, dalam

kontrol keuangan, pemeriksaan kehamilan, dan informasi dalam pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit lebih dominan suami. Sedangkan pada

akses dan kontrol tabungan dan persiapan persalinan lebih dominan suami.

Dari hasil kesimpulan jika dilihat dari persepektif gender peran antara istri dan

suami tidak seimbang, karena dalam kesehatan kehamilan pada istri hamil

risiko tinggi tidak memiliki kedudukan dan hak sejajar dengan suami di dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit ibu memiliki akses kegiatan di

dalam rumah tangga. Padahal istri hamil risiko tinggi merasakan kesehatan

kehamilannya sendiri yang seharusnya istri juga memiliki hak untuk

memutuskan rumah sakit untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.

2. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit

pada ibu Hamil Risiko Tinggi antara dalam Pespektif Gender di dalam Rumah

Tangga di dalam Rumah Tangga

Faktor yang mempengaruhi pengambilam keputusan rujukan yaitu

pengetahuan, sikap, persepsi, sosial budaya, dan ekonomi yang dianalisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

137

yang ditunjukkan pada tabel 4.2 tabel analisis gender. Pada penelitian ini,

keputusan rujukan pada ibu hamil berisiko tinggi dalam pespektif gender pada

rumah tangga dengan menggunakan analisis gender ditemukan bahwa faktor

pengetahuan, sikap, persepsi, dan ekonomi.

Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemilihan rujukan

ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender salah

satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan ini diperoleh dari bidan, dokter dan

buku yang dibaca untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Pada faktor

pengetahuan kehamilan risiko tinggi pada istri lebih dominan karena istri lebih

mempunyai pengetahuan khususnya tentang ibu hamil yang berisiko tinggi

karena sering berinteraksi dengan dokter danbidan.Walapun istri memiliki

pengetahuan kehamilan risiko tinggi, tetapi istri tidak memiliki hak

sepenuhnya untuk menentukan rumah sakit rujukan. Namun, istri tidak

memiliki hak untuk mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit karena di

dalam faktor pengetahuan ini suami yang lebih dominan. Dilihat dari

perspektif gender, hal tersebut menunjukkan bahwa istri tidak memiliki hak

dan kedudukan yang sama di dalam kesehatan untuk pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi.

Hasil analisis gender fakor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi selanjutnya adalah

sikap. Sikap merupakan pernyataan informan mengenai rumah sakit yang

akan menjadi rujukan padda ibu hamil risiko tinggi. Faktor sikap dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

138

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit, suamilah lebih dominan.

Dilihat dalam perspektif gender, istri hamil dengan risiko tinggi dalam

penelitian ini istri tidak memiliki kesempatan dan kedudukan sama dengan

suami untuk menyikapi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit dalam

rumah tangga.

Hasil analisis gender faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

rujukan ke rumah sakit selanjutnya adalah persepsi. Persepsi ini diperoleh dari

persepsi informan terhadap rumah sakit sebagai tempat rujukan dalam

pengambilan keputusan. Faktor persepsi yang ditunjukkan dengan akses jalan,

fasilitas rumah sakit, orang lain, dan jaminan kesehatan seperti Jamkesmas

dan BPJS. Faktor persepsi ini juga akan mempengaruhi pola pengambilan

keputusan rumah tangga dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit sehingga

dapat memperoleh penanganan kelahiran yang lebih baik. Persepsi dalam

penelitian ini lebih dominan dimiliki suami. Dilihat dariperspektif gender, hal

persepsipun perempuan (istri) tidak memiliki hak dan peran dalam memilih

tempat rujukan ke rumah sakit yang untuk menyalamatkan ibu dan bayinya.

Hasil analisis gender gender faktor sosial budaya yang mempengaruhi

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi.

Sosial budaya merupakan kebiasaan atau tradisi masyarakat yang diperoleh

dari penalaran. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa, sosial budaya yang ada

di masyarakat Kabupaten Karanganyar ini memiliki sosial budaya seperti

mitos dan adat istiadat. Mitos yang didapat dalam peneliti ini adalah anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

139

tidak boleh dibawa keluar waktu magrib dan ibu hamil kalau pergi dibawain

bawang dan dlingobenge. Adat istiadat yang ada di masyarakat adalah mitoni,

syukuran setelah melahirkan yang disebutkan. Namun faktor sosial tidak

mempengaruhi pengambilan keputusan ke rumah sakit pada ibu hamil dalam

perspektif gender di dalam rumah tangga di dalam rumah tangga.

Hasil analis gender faktor ekonomi pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakit lebih dominan suami. Faktor ekonomi yang dilakukan suami

dengan cara bekerja untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga.Perkerjaan suami yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu security,

buruh bangunan, menjadi jasa pajak kendaraan bermotor, dan pemulung.

Memang laki-laki yang bertanggung jawab terhadap perekonomian rumah

tangga sebagai orang yang mencari nafkah, sehingga faktor ekonomi juga

dapat berpengaruh terhadap biaya di rumah sakit.Serta pada pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit di dalam rumah tangga pada ibu hamil

berisiko tinggi, suami lebih dominan. Walaupun dari penghasilan yang

didapat suami kurang mencukupi kebutuhan keluarga, namun suami

bertanggung jawab atas biaya untuk rujukan ibu hamil hamil berisiko tinggi

dengan cara meminjam uang ke tetangga atau saudara dan mencari jaminan

kesehatan berupa Jamkesmas dan BPJS dengan melengkapi syarat-syaratnya.

Dilihat dari perspektif gender walaupun istri tidak memiliki kesempatan dan

kedudukan dalam memilih rumah sakit rujukan, namun bapak memiliki peran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

140

gender di dalam keluarga yang bagus karena bertanggung jawab atas ibu dan

bayi.

Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Surajiyo (2007) menyatakan

bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu manusia terhadap sesuatu atau

segala perbuatan manusia untuk memahami atau hasil suatu obyek yang

dihadapinya atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu,

meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi akan

membuat suami dan istri mempunyai sikap dan persepsi dalam mengambil

keputusan dalam penentuan rujukan ke rumah sakit. Hal ini juga dipengaruhi

faktor sosial budaya, dimana faktor sosial budaya merupakan salah faktor

yang mempengaruhi keputusan dalam merujuk.

Hasil penelitian ini mendukung penyataan Dinkes Kabupaten Demak

(2007) yang meunyakan bahwa kehamilan dapat menimbulkan suatu

perubahan yang cukup drastis, baik perubahan fisik maupun perubahan

psikologis. Perubahan secara fisik pada ibu hamil seperti perubahan bentuk

tubuh yang ditandai dengan meningkatnya berat badan, timbulnya kloasma

gravidarum pada wajah (topeng pada wajah), timbulnya garis-garis pada

akibat peregangan kulit (biasanya pada kulit perut, kulit paha) dan lain

sebaginya. Sehingga perubahan fisik tersebut dapat mempengaruhi perubahan

secara psikologis. Perubahan psikologis akan menimbukan suatu pengharapan

dengan disertai kecemasan dalam menyambut kelahiran bayi. Sehingga akan

menimbulkan suatu sikap dan reaksi antar anggota dalam keluarga, seperti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

141

sikap dan reaksi seorang suami pada kehamilan istri akan berbeda pada setiap

suku, bangsa serta mungkin akan lebih tergantung pada budaya/ada istiadat

setempat.

Peran bidan atau dokter juga berpengaruh dalam pengambilan keputusan

rujukan suami istri dengan kehamilan risiko tinggi. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Sari (2013) yang menyatakan bahwa kualitas bidan

ataupun dokter yang disediakan pihak rumah sakit merupakan hal penting

yang harus dicermati oleh rumah sakit karena dapat mempengaruhi citra dari

rumah sakit. Citra tersebut dapat menjadi suatu pertimbangan pasien dalam

memilih suatu rumah sakit yang akan menangani masalah kesehatanya. Pasien

akan menganggap suatu pelayanan rumah sakit tersebut baik apabila mereka

merasa kualitas dari dokter-dokter di rumah sakit tersebut baik dan banyak

orang yang sudah pernah menggunakan jasanya dan orang-orang tersebut

berpendapat baik serta banyak sekali orang yang mengunjungi, maupun

mengetahui pelayanan dari rumah sakit tersebut.

Penelitian ini mendukung penelitian Wawan dan Dewi (2010)

menyatakan bahwa status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga,

keadaan ekonomi akan mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.

Membayar biaya perawatan kesehatan merupakan suatu masalah besar bagi

masyarakat. Biaya yang dikeluarkan oleh pasien yang berobat ke pelayanan

kesehatan menimbulkan persepsi bahwa biaya perawatan kesehatan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

142

mahal atau biaya kesehatan yang murah. Selain itu faktor harga juga

berpengaruh dalam pengambilan keputusan rujukan rumah sakit pada suami

atau istri dengan kehamilan risiko tinggi. Konsumen akan mengharapkan

harga yang ditawarkan produsen dapat terjangkau dan sesuai dengan

keinginannya. Harga akan menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi

konsumen dalam memutuskan pembeliannya, konsumen akan

membandingkan harga dari produk pilihan mereka dan kemudian

mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk

serta jumlah uang yang harus dikeluarkan. Harga dalam industri jasa rumah

sakit menurut pendapat dari Aditama (2002) adalah biaya di sebuah rumah

sakit tidak hanya tertuju kepada besarnya tarif yang harus dibayar tiap pasien

untuk satu jenis pemeriksaan atau tindakan tetapi namun keseluruhan biaya

yang harus dibayar oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit.

Keberadaan rumah sakit yang bersedia menerima pasien dengan BPJS,

Jamkesmas dapat menjadi rujukan bagi informan untuk mendapatkan layanan

kesehatan.

Hasil penelitian dari analisis gender tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan ibu risiko tinggi di dalam rumah

tangga dengan studi di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar adalah

pengetahuan, sikap, persepsi, dan ekonomi. Dari faktor pengetahuan dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit lebih dominan suami

walaupun istri memiliki pengetahuan kehamilan risiko tinggi untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

143

menentukan keputusan rujukan ke rumah sakit. Sedangkan faktor sikap,

persepsi dan ekonomi lebih dominan suami dan suami lebih dominan dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit yang dipengaruhi faktor

tersebut. Dari hasil kesimpulan jika dilihat dari persepektif gender peran

antara istri dan suami tidak seimbang, karena faktor yang ditemukan dalam

pengambilan keputusan, istri hamil risiko tinggi tidak memiliki kedudukan

dan kesempatan di dalam rumah tangga. Padahal istri hamil risiko tinggi

merasakan kesehatan kehamilannya sendiri yang seharusnya istri juga

memiliki hak untuk memutuskan rumah sakit untuk menyelamatkan ibu dan

bayinya.

3. Pengambil Keputusan Rujukan ke Rumah Sakit pada Ibu Hamil Risiko Tinggi

dalam Perspektif Gender di dalam Rumah Tangga

Pengambilan keputusan keluarga dalam merujuk ibu hamil berisiko

tinggi ke rumah sakit dalam perspektif gender di dalam keluarga merupakan

suatu proses pengambilan keputusan yang melibatkan beberapa keputusan.

Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara kedua atau lebih alternatif

tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suami memegang peranan

yang lebih dominan dalam pengambilan keputusan rujukan hal ini disebabkan

karena suami merupakan kepala keluarga.

Pengambilan keputusan rujukan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

menurut tingkatan, kategori, dan jenis. Faktor yang mempengaruhi menrut

dibagi menjadi empat, yaitu keputusan otomatis, keputusan berdasarkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

144

informasi yang diharapkan, keputusan berdasarkan pertimbangan, dan

berdasarkan ketidakpastian ganda. Faktor yang mempengaruhi menurut

kategori dibagi menjadi dua, yaitu keputusan dengan kategori representatif,

keputusan empiris, keputusan informasi, dan keputusan eksplorasi. Sedangkan

faktor yang mempengaruhi keputusan menurut jenisnya ada dua, yaitu

keputusan pribadi dan keputusan bersama.

Hasil penelitian yang menggunakan analisis gender menunjukkan bahwa

informan mempunyai jenis pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit

pada ibu hamil berisiko tinggi di dalam keluarga, mayoritas dengan tingkatan

otomatis dansuami lebih dominan dalam pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakit. Keputusan otomatis merupakan keputusan diambil dengan cara

sederhana dan seketika itu juga. Hasil analisis gender tersebut menunjukkan

bahwa suami lebih dominan dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah

sakit. Sehingga dalam perspektif gender, penelitian ini menunjukkan bahwa

istri hamil risiko tinggi tidak memiliki kesempatan dan kedudukan yang sama

dalam mengambil keputusan rujukan ke rumah sakit sesuai dengan keinginan

istri di dalam keluarga untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.

Hasil penelitian dengan analisis gender pada kategori pengambilan

keputusan rujukana ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam

perspektif gender di dalam rumah tangga mayoritas kategori keputusan

rujukan empiris dan suami lebih dominan dalam mengambil keputusan

rujukan ke rumah sakit. Keputusan empiris merupakan keputusan yang yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

145

tidak memiliki banyak informasi kehamilan risiko tinggi untuk dirujuk ke

rumah sakit tetapi informan tahu cara memperoleh informasi untuk

menentukan keputusan rujukan dalam menyelamatkan ibu dan bayinya.

Dalam penelitian ini informasi diperoleh dari tenaga kesehatan baik bidan,

dokter, tenaga kesehatan di Puskesmas, dan kader kesehatan sebagai referensi

informasi dari informan.Bidan memiliki peran yang besar dalam

mempengaruhi pengambilan keputusan pihak keluarga dalam merujuk ibu

bersalin. Karena bidan yang mengenali tanda-tanda bahaya dari ibu bersalin

dan juga yang mengetahui bahwa ibu bersalin perlu dirujuk. Hal ini didukung

oleh pihak keluarga yang cenderung awam mengenai tanda-tanda bahaya dari

ibu bersalin sehingga untuk mengetahui ibu bersalin dalam kondisi bahaya

atau tidak, pihak keluarga membutuhkan masukan informasi dari pihak yang

kompeten (bidan yang membantu persalinan). Dalam perspektif gender, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa tidak memiliki kesempatan memilih

rumah sakit dan kedudukan yang sama dalam pengambilan keputusan rujukan

ke rumah sakit pada kesehatan dan menyelamatkan ibu dan bayi.

Hasil penelitian dengan analisis gender pada jenis pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam

perspektif gender di dalam rumah tangga mayoritas jenis keputusan rujukan

pribadi. Keputusan pribadi merupakan keputusan yang diambil untuk

kepentingan diri sendiri dan dilakukan secara perorangan untuk menentukan

keputusan rujukan dalam menyelamatkan ibu dan bayinya. Hasil analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

146

gender penelitian ini, suami lebih dominan untuk mengambil keputusan

rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil risiko tinggi dengan keputusan pribadi.

Hal ini dilihat dalam perspektif gender menunjukkan bahwa istri tidak

memiliki kesempatan untuk memilih dan hak dalam menentukan

kesehatannya sendiri untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.

Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Menurut Salusu (2006)

bahwa keputusan empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki

informasi namun mengetahui bagaimana memperoleh informasi dan pada saat

informasi diperoleh dalam hal ini informasi diperoleh dari tenaga kesehatan

baik bidan ataupun melalui Puskesmas sebagai referensi informasi dari

informan.Hal ini dilihat dari analisis gender yang rangkum dalam tabel

4.4bahwa bidan memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi

pengambilan keputusan pihak keluarga dalam merujuk ibu bersalin. Hal ini

disebabkan bidan memiliki informasi kehamilan dengan risiko tinggi dan juga

yang mengetahui bahwa ibu bersalin perlu dirujuk.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Musadad, et el., (2003)

bahwa pengambil keputusan di keluarga untuk mencari pertolongan

persalinan sebesar 36,7 % dilakukan oleh istri, 30,7% dilakukan oleh suami.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian dari Shrestha (2012)

bahwa perempuan di Nepal lebih memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya

kehamilan daripada suami, namun mereka tidak memiliki kesempatan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

147

mengambil keputusan pada akses pelayanan kesehatan. Mereka masih

mengikuti keputusan suaminya.

Hasil penelitian ini dengan menggunakan analisis gender dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

dalam perspektif gender di dalam keluarga dalam studi di Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dapat disimpulkan bahwa pengambilan

keputusan mayoritas dengan tingkat otomatis, kategori empiris dan jenis

pribadi. Pengambilan keputusan tersebut didominasi suami. dalan perspektif

gender, penelitian ini menunjukkan bahwa lemahnya perempuan yang tidak

memiliki kedudukan yang sama di dalam rumah tangga dalam pengambilan

keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi.

Hasil keseluruhan penelitian ini dengan menggunakan analisis gender dapat

disimpulkan bahwa semua keluarga (suami) menyadari tentang tanda bahaya

kehamilan karena telah diberikan informasi dari bidan, dokter maupun Puskesmas

dan kader tempat informan melakukan pemeriksaan kehamilan. Pihak keluarga

menyadari, walaupun pada dasarnya tidak siap untuk dirujuk karena masalah biaya

tetapi adanya faktor-faktor harapan supaya ibu mendapat pertolongan dan selamat.

Harapan yang dimiliki oleh pihak keluarga menjadi motivasi kuat untuk bisa

menyelamatkan ibu yang dalam kondisi kritis untuk segera mendapatkan

pertolongan dan caranya dengan mematuhi apabila ada anjuran merujuk.

Demikian, harapan ini mendukung pola pengambilan keputusan merujuk yang

dapat mencegah terjadinya keterlambatan dalam merujuk ke rumah sakit. Hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

148

penelitian ini yang menyatakan bahwa laki-laki sebagai faktor dominan dalam

pengambilan keputusan karena laki-laki adalah kepala rumah tangga, yang harus

bekerja setiap hari untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Walaupun istri

memiliki banyak informasi kehamilan risiko tinggi namun istri tidak memiliki

kesempatan untuk memilih rumah sakit rujukan dan tidak memiliki kedudukan

yang sama dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit di dalam

keluarga. Hal ini jika dilihat dari perspektif gender, peran istri dan suami dalam

rumah tangga untuk pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu

hamil berisiko tinggi masih menekankan pada budaya patriaki. Pada budaya

patriaki, suami memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan keluarga

yang disebabkan suami merupakan kepala keluarga yang memiliki peran sebagai

penentu nasib dan penggunaan sumber-sumber ekonomi keluarga.

Banyak dasar-dasar nilai patriarki dalam masyarakat Jawa yang

menempatkan posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Segala keputusan

yang berkait dengan diri perempuan diputuskan oleh laki-laki. Dibandingkan laki-

laki perempuan diberi aturan ketat, dibatasi dengan kata kodrat perempuan. Wanita

tidak diberi sektor publik bahkan wanita harus terima ketika laki-laki

menyuruhnya berhenti bekerja atau tidak diizinkan bekerja.

Hasil keseluruhan penelitian ini sesuai dengan pernyataan Efendi &

Makhfudli (2009) bahwa masyarakat di Indonesia yang tinggal di pedesaan dengan

tingkat pendidikan yang rendah serta memiliki status ekonomi-sosial yang rendah

pula, masih menganut garis keturunan patrilineal. Patrilineal merupakan keluarga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

149

yang dihubungkan dengan jalur keturunan dari laki-laki (suami). Sehingga

masyarakat cenderung menerima konsep peranan antara laki-laki dan perempuan

secara tradisional yang dalam pengambilan keputusan ditingkat keluarga adalah

laki-laki (suami). Di dalam keluarga di pedesaan, suamilah yang paling sering

banyak berbicara sehingga pengambilan keputusan terkahir di dalam keluarga

adalah suami.

Hal ini tidak terlepas bahwa informan adalah orang Jawa sehingga kental

dengan budaya patriarki. Hasil pkeselurhan penelitian ini juga sesuai dengan

pernyataan Pinem (2009) bahwa patriarki merupakan keadaan masyarakat yang

menempatkan kedudukan dan posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam

segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

150

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko

tinggi dalam perspektif gender di dalam keluarga meliputi akses dan kontrol

kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu hamil, faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit, serta cara

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit. Walaupun istri memiliki

akses keuangan, akses pemeriksaan kehamilan, informasi dan pengetahuan

kehamilan risiko tinggi. namun suami lebih dominan daripada pada istri dalam

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi.

Suami dalam pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit mayoritas

menggunakan pengambilan keputusan tingkat otomastis, kategori

pengambilan keputusan empiris, dan jenis pengambilan keputusan pribadi. Hal

ini menunjukkan bahwa peran istri dan suami dalam rumah tangga untuk

pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi

dalam perspektif gender masih menekankan pada budaya patriaki karena

suami memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakit yang disebabkan suami merupakan kepala keluarga yang berperan

sebagai penentu nasib dan penggunaan sumber-sumber rumah tangga pada

sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya di Jawa.

150

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

151

B. Implikasi

1. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diketahui besar

kecilnya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan keluarga dalam merujuk ibu hamil risiko tinggi ke rumah sakit,

oleh karena itu perlu pengembangan penelitian lanjutan untuk mengetahui

faktor yang mempengaruhi keputusan pengambilan rujukan dalam

perspektif gender yang lebih mendalam khususnya pada faktor sosial

budaya dan ekonomi.

2. Hasil penelitian kemungkinan diketahui bahwa informasi yang didapat

kurang akurat karena informan masih menebak dalam pengambilan

keputusan yang akan dilakukan, sehingga hal ini menjadi dasar bagi

pengembangan penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian pada ibu

yang telah dirujuk ke rumah sakit sehingga hasil penelitian mengenai

faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan rujukan menjadi

lebih baik

C. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Perlunya pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya

tindakan untuk merujuk ibu bersalin ke rumah sakit bagi istri yang

mengalami kehamilan risiko tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

152

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melalukan faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit,

khususnya dari faktor tenaga kesehatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

DAFTAR PUSTAKA

Abushaikha, L. & Khalaf, I. 2014. “Exploring the Roles of Family Members in Women’s Decision to Use Postpartum Healthcare Services from the Perspectives of Women and Health Care Providers”. Woman & Health Vol. 54 no. 6 hlm. 502-512.

Aditama, C.Y. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UI Press.

Astuti, S.P. 2008. Pola Pengambilan Keputusan Keluarga dan Bidan Dalam Merujuk Ibu Bersalin Ke Rumah Sakit pada Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Demak. Semarang: Tesis Universitas Diponegoro.

Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barden. 2006.Pre-Eclampsia: “Contribution of Maternal ConstitutionalFactors And The Consequences For Cardiovascular”. Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology vol. 33 hlm. 826-830.

BKKBN. 2003. Kamus Istilah Kependudukan KB dan Keluarga Sejahtera. Jakarta.

Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2005. Buku Ajar Keperwatanan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Broek, N.R., Van Den, dan Falconer, A. D. 2011. “Maternal Mortality and Millennium Development Goal 5”. British Medical Bulletin vol. 99 hlm. 25–38.

Cambronero-Saiz, B. 2013. Gender Pilicies and Advertizing Practices that Affect Women’s Health. Spain: Department of Public Health, University of Alicante.

Cresswell, J.W. 2003. Research Design and Marketing Qualitative, Quantitative, and Mixes Methodes Approachhes. USA: SAGE Publications.

Croyle, RT. 2005. Theory at a Glance: Application to Health Promotion and Health Behavior (Second Edition). United Nation: Department of Health and Human Services, National Institutes of Health.

De Cheney, A.H. & Nathaan, L. 2003. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment. 9th edition. Mc. Graw – Hill: Inc.

Depkes RI. 2004. Kajian Kematian Ibu dan Anak di Indonesia. Jakarta: Balibangkes.

Depkes RI. 2008. Program Pelayanan Reproduksi dan Pelayanan Integratis di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta.

Depkes RI. 2008. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional 2007. Jakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

Dewi, S.R. 2006. “Gender Mainstreaming: Feminisme, Gender dan TransformasiInstitusi”. Jurnal Perempuan vol. 50 hlm. 7-16.

Dinkesprov Jawa Tengah. 2013. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang.

Dinkes Kabupaten Demak. 2007. Laporan Kesehatan Keluarga (KESGA) dinas Kesehatan Kabupaten Demak. Demak.

Dinkes Kabupaten Karanganyar. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar 2013. Karanganyar.

Djaja, S., Mulyono., L, dan Afifah, T. 2003. “Penyebab Kematian Maternal di Indonesia, Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001”. Majalah Kedokteran Atmajayavol. 2 no.3 hlm. 191-202.

Efendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Fakih, M. 2003. Analisis Gender dan Tranformasional, Yogyakarta : Pustaka pelajar.

Fibriana, A.I. 2007. Faktor-faktor Risiko yang Mempengaruhi Kematian Maternal (Studi Kasus di Kabupaten Cilacap). Semarang : Tesis Universitas Diponegoro.

Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Henslin, J.M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga.

Hou, X. & Ma, N. 2013. “The Effect of Women’s Decision-makingPower on MaternalHealth Services Uptake: Evidence from Pakistan”. Health Policy & Planning vol. 28 no. 2 hlm. 176-184.

KBBI. 2014. Hamil. http://kbbi.web.id/hamil. diakses tanggal 24-11-2014 jam 21.46 WIB.

Kemenkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013. Jakarta.

Kemenperpenas/Bappenas. 2013. Evaluasi Paruh Waktu RPJM 2010-2014. Jakarta.

Kusumawati, Y. 2012. “Peran Ganda Perempuan Pemetik Teh. Jurnal Komunitas”, Vol 4 No. 2 : 157-167.

Kusumo, RAB., Charina, A., Mukti, GW. 2013. “Analisis Gender Dalam Kehidupan Keluarga Nelayan Di Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis”. Jurnal Social Economic of Agriculture Vol. 2 (1) hlm. 42-5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 7 Vol 1. Jakarta: EGC.

March, C., Smyth, I., Mukhopadyay, M. 2005. A Guide to Gender Analysis and Planning. Oxford: Oxfam UK.

Musadad, A., Rochmalina,dan Rahajeng, E. 2003. “Pengambilan Keputusan pada Pertolongan Persalinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 2 no. 1 hlm. 200-208.

Permenkes RI no. 001 tahun 2012 tentang sistem rujukan layanan kesehatan perseorangan.

Piane, G.M. 2008. “Evidence-based Practices to Reduce Maternal Mortality: ASystematic Review”. Journal of Public HealthVol.31 no.1 hlm. 26–31.

Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta : Trans Media.

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

Pusdinakes, WHO, dan JHPIEGO. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta.

Riahinejad, S.,Motamedi, N., Saadat, N., Mostofiniya, M., and Toghiani, A. 2011. “Effect of Vaginal Bleeding in First Trimester of Pregnancy on PregnancyOutcomes”. Journal of Isfahan Medical School vol. 29 no.156 hlm. 1-7.

Rochaety, E. 2008. SIM Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Rokhmah, D. 2011. Kesehatan Ibu: Sebuah Perspektif Gender (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember). Jember: Tesis Universitas Jember.

Saifudin, B.S. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Salusu, J.2006. Pengambilan KeputusanStratejik untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Grasindo.

Sari, PCP. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Berobat Serta Dampaknya Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Kasus Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang). Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor: Kencana.

Shrestha. 2012. Gender Study on Knowledge and Decision Making on Maternal Health Care in Nepal. Health Prospect vol. 11 hlm. 1-6.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Penerbit: Salemba Medika.

Sunaryo. 2006. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Pusat Penelitian Universitas Sebelas Maret.

Suwanto, F.T.I. 2009. Ayo Belajar PendidikanKewarganegaraan. Yogyakarta:Kanisius.

Syarifudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Thorsen, V.C., Sundby, J., and Malata, A. 2012. “Piecing Together the Maternal Death Puzzle through Narratives: The Three Delays Model Revisited”. Journal Plos Onevol. 7 no. 12 hlm. 1-12.

Tiran, D. 2014. “Nausea and Vomiting in Pregnancy: An ‘Alternative’ Approach to Care”. British Journal Midwifery vol. 22 no. 8 hlm. 544-550.

Tjiptono, Fandy. (2005). Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer. Jogyakarta: Andi.

Turner, D.P. 2012. “Predictors of Headache Before, During, and After Pregnancy: A Cohort Study”. American Headache Society vol. 52 no. 3 hal. 348-362.

Unicef. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak. http://www.unicef.org/indonesia/id/A5_-_B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_REV.pdf. diakses tanggal 13-11-2014 jam 11.37 WIB.

United Nation. 2014. Sustainable Development Goals. https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/1579SDGs%20Proposal.pdf Diakses tanggal 13-01-2015 jam 23.30 WIB.

Wawan dan M. Dewi 2011.Teori dan pengukuran pengetahuan,sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Walton, L.M., dan Schbley, B. 2013. “”Maternal Health Care in Bangladesh and Gender Equity: A Review Artikel”. Online Journal of Health Ethic Vol. 9 no. 1 hlm. 1-18.

WHO. 2000. Making Pregnancy Safer, a Health Sector Strategy for Reducing Maternal and Perinatal Morbidity and Mortality. New Delhi: WHO-SEARO.

WHO. 2002. Gender Analysisin Health : a Review of Selected Tools. Switzerland.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

WHO. 2012. Trends in maternal mortality: 1990 to 2010. Geneva: WHO.

WHO. 2013. Counselling for Maternal and Newborn Health Care: a Handbook for Building Skills. Switzerland: WHO Press.

WHO. 2014. Maternal Mortality. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/diakses tanggal 12-2-2015 jam 4.33 WIB.

WHO. 2014. Pregnancy. http://www.who.int/topics/pregnancy/en/. Diakses tanggal 24-11-2014 jam 22.04 WIB.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

PERMOHONAN UNTUK MENJADI PARTISIPAN

Kepada Yth

Bapak/Ibu

Di Wilayah Puskesmas Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Septiana Juwita

NIM : S021308077

adalah mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas

Sebelas Maret Surakarta, akan mengadakan penelitian yang berjudul “Pengambilan

Keputusan Rujukan Ke Rumas Sakitpada Ibu Hamil Berisiko Tinggi dalam Perspektif

Gender (Studi Di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)”.

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi bapak/ibu sebagai

partisipan. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian akademis.

Sehubungan dengan hal tersebut saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk menjadi

informan penelitian ini dengan memberikan jawaban secara tulus dan jujur atas

pertanyaan yang saya ajukan.

Atas perhatian dan kesediaannya sebagai partisipan penelitian ini, saya ucapkan

terimakasih.

Surakarta, April 2015

Peneliti

Septiana Juwita

Lampiran 1perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

PERSETUJUAN PENELITIAN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Bapak/Ibu : ........................... (diisi peneliti)

Usia : ........................... (diisi peneliti)

Kehamilan Ibu ke : ........................... (diisi peneliti)

Usia kehamilan Ibu : ........................... (diisi peneliti)

Setelah memahami isi penjelasan dari lembar permohonan menjadi partisipan, maka

dengan ini menyatakan persetujuan saya menjadi partisipan dan bersedia untuk direkam

dalam penelitian ini serta bersedia memberikan jawaban secara tulus dan jujur sesuai

dengan kemampuan saya.

Saya percaya dan menyadari sepenuhnya bahwa jawaban dari pertanyaan yang

diajukan akan dijamin kerahasisaanya oleh peniliti.

Demikian bantuan saya kepada saudara, semoga berhasil dan bermanfaat bagi

kepentingan penelitian akademis ini.

Surakarta, April 2015

Hormat Saya

(.................................................................)

Partisipan

Lampiran 3perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

INSTRUMEN PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUJUKAN KE RUMAH SAKIT

PADA IBU HAMIL BERISIKO TINGGI DALAM PERSPEKTIF GENDER

A. Pendahuluan

Wawan cara mendalam dilakukan untuk mengambil data melalui

penggalian informasi yang luas dan mendalam pada subyek penelitian baik dari

pengalamannya maupun ungkapan perasaannya. Suasana wawan cara diatur

sedemikian rupa sehingga subyek akan kooperatif dalam berkomunikasi

dengan jujur dan terbuka, dengan demikian data akan mudah untuk dianalisis.

Penggunaan bahasa tidak harus pas dengan pertanyaan di bawah ini,

namun dapat disesuaikan dengan situasi wawancara, kondisi responden yang

sedang sakit atau kondisi responden yang malas berkomunikasi secara formal

dan kaku, bisa diselingi dengan obrolan yang lain, komentar lain yang memang

menarik untuk dicatat, namun tetap terarah dalam topik yang dibicarakan.

B. Tujuan

Memperoleh informasi, tanggapan, pendirian dari subjek penelitian

secara jujur sebagai data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, hasil

wawancara digunakan sebagai sumber data.

Waktu : lamanya waktu 30 menit sampai 60 menit

Subjekpenelitian : ibu hamil berisiko tinggi dan suaminya

Tempat : ditentukan atas kesepakatan subjek dan peneliti

C. Penjelasan

1. Subyekdiberipenjelasan yang menyangkut maksud dan tujuan dan

diharapkan dapat memberi informasi, tanggapan apa adanya yang

menyangkut permasalahan yang diteliti.

2. Informasi yang diberikan hanya untuk kepentingan penelitian saja dan

dijamin kerahasiaannya.

3. Semua isi wawancara akan dicatat dan direkam dengan tape recorder:

apakah subjek setuju?

D. Jenis Data yang dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan mengenai karakteristik pasangan ibu hamil

berisiko tinggi dan suami, pembagian peran pasangan ibu hamil berisiko tinggi

Lampiran 3perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

dan suami di dalam rumah tangga, akses pasangan ibu hamil berisiko tinggi

dan suami ke rumah sakit, kontrol dalam pengambilan keputusan rujukan ke

rumah sakit terhadap pasangan ibu hamil berisiko tinggi dan saumi di dalam

rumah tangga, pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit untuk mencegah

kematian maternal. Tentunya dari semua data tersebut dikaitkan dengan

perspektif gender.

E. Daftar Pertanyaan Mendalam

1. Umum

Hari/tanggal/jam :

Tempat :

Nama pewawancara :

2. Demografi

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Alamat :

Pendidikan terakhir :

Hamil ke :

Usia kehamilan :

Jumlah anak hidup : ... perempuan ; ... laki-laki

Jumlah anak mati : ... perempuan ; ... laki-laki

3. Daftar Pertanyaan Terbuka

1) a. Dapatkah Anda menceritakan tentang pekerjaan Anda?

b. Dapatkah Anda menceritakan penghasilan keluarga selama satu

bulan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga?

c. Bagaimana dengan tabungan untuk mempersiapkan persalinan ibu?

d. Bagaimana dengan tabungan selain untuk mempersiapkan persalinan

ibu?

f. Dapatkah Anda menceritakan tentang membagi waktu antara bekerja

dengan kesehatan keluarga?

2) a. Dapatkah Anda menceritakan tentang bagaimana Anda merawat

anak?

b. Bagaimana pengaruh merawat anak dengan kehamilan ibu?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

3) a. Dapatkah Anda menceritakan tentang keputusan memiliki jumlah

anak?

4) a. Dapatkah Anda menceritakan kehamilan itu seperti apa?

b. Bagaimana Anda bisa mengatakan kehamilan seperti itu?

5) a. Apakah Anda mengetahui kehamilan dari segi kesehatan? Dapatkah

Anda menceritakan kehamilan dari sisi kesehatan?

b. Bagaimana Anda bisa mengetahui kehamilan dari sisi kesehatan?

c. Dapatkah Anda menceritakan tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil

itu seperti apa?

d. Bagaimana Anda mencegah terjadinya tanda bahaya yang akan

terjadi pada ibu hami?

e. Jika Anda menemui tanda bahaya pada ibu hamil di dalam keluarga.

Bagaimana tindakan yang akan Anda lakukan?

f. Menurut Anda, adakah kendala dalam melakukan tindakan untuk

mencegah terjadinya tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil

menjadi parah? Dapatkah Anda menceritakan hal itu?

g. Dapatkah Anda menceritakan, bagaimana cara mengantisipasi

kendala dalam mencegah terjadinya tanda bahay akan menjadi

semakin lebih parah?

h. Dapatkah Anda menceritakan manfaat dari kehamilan yang Anda

ceritakan tadi?

6) a. Dapatkah Anda menceritakan mitos-mitos / adat budaya tentang

kehamilan yang ada di masyarakat Gondangrejo?

b. Dapatkah Anda menceritakan tanggapan Anda mengenai mitos-mitos

/ adat budaya yang ada di masyarakat sini?

c. Dapatkah Anda menceritakan sanksi mitos-mitos / adat budaya yang

ada di masyarakat sini jika tidak dilaksanakan?

7) a. Dapatkah Anda menceritkan riwayat penyakit dan riwayat kehamilan

ibu sebelumnya?

b. Dapatkah Anda menceritakan tindakan yang dilakukan dalam

menangani kehamilan ibu sebelumnya?

c. Dapatkah Anda menceritakan kondisi kehamilan ibu saat ini?

d. Bagaimana Anda dapat mengetahui tentang kondisi kehamilan ibu

saat ini?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

e. Setelah Anda mengetahui kondisi kehamilan ibu saat, dapatkah Anda

menceritakan tindakan apa yang akan Anda lekukan?

8) a. Ketika ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan (risiko tinggi)

dianjurkan oleh bidan/dokter untuk segera dirujuk ke RS agar ibu

dan janin segera mendapat penanganan dan pertolongan. Dapatkah

Anda menceritakan bagaimana pengambilan keputusan rujukan ke

RS pada ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan?

b. Dapatkah Anda menceritakan kendala seperti apa dalam pengambilan

keputusan rujukan ke RS pada ibu hamil dengan tanda bahaya

kehamilan (risiko tinggi) yang mungkin akan terjadi?

c. Dapatkah Anda menceritakan jarak, kodisi jalan, alat transportasi

dalam merujuk ibu dengan tanda bahaya kehamilan (risiko tinggi) ke

RS?

d. Dapatkah Anda menceritakan cara mendapatkan uang untuk dapat

membayar biaya RS?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGAMBILAN ... · adalah analisis gender Harvard 1 dan analisis interaktif. ... pada ibu hamil berisiko dalam perspektif gender pada keuangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user