perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peningkatan nilai ...... · games method of environment...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN NILAI PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN
GAMES METHOD OF ENVIRONMENT PADA SISWA KELAS V
SDN DUKUH 01 MOJOLABAN SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
M. HERY YULI SETIAWAN
K7108174
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : M. Hery Yuli Setiawan
NIM : K7108174
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN NILAI PEDULI
LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN GAMES METHOD OF
ENVIRONMENT PADA SISWA KELAS V SDN DUKUH 01 MOJOLABAN
SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
M. Hery Yuli Setiawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN NILAI PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN
GAMES METHOD OF ENVIRONMENT PADA SISWA KELAS V
SDN DUKUH 01 MOJOLABAN SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
M. HERY YULI SETIAWAN
K7108174
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sukarno, M. Pd. Idam Ragil W Atmojo, S. Pd., M. Si.
NIP. 19570203 198303 1 001 NIP. 19830813 200912 1 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.
Hari : Rabu
Tanggal : 25 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd. ________________
Sekretaris : Drs. Usada, M. Pd ________________
Anggota I : Drs. Sukarno, M. Pd. ________________
Anggota II : Idam Ragil W Atmojo, S.Pd., M. Si. ________________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan,
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan M. Si.
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
M. Hery Yuli Setiawan. PENINGKATAN NILAI PEDULI LINGKUNGAN
MELALUI PENERAPAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT PADA
SISWA KELAS V SDN DUKUH 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai peduli
lingkungan melalui penerapan games method of environment pada siswa kelas V
SDN Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 dan
mendiskripsikan kendala-kendala dalam penerapan games method of environment
untuk meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa pada siswa kelas V SDN
Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa
kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo yang berjumlah 30 siswa.
Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah hasil angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas
data yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data
yang digunakan adalah analisis interaktif dan diskriptif komparatif.
Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan games
method of environment dapat meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa pada
siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo. Sedangkan kendala-
kendala yang terjadi selama penerapan games method of environment dalam
meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa meliputi : (1) Siswa kurang proaktif
karena belum menganal peneliti yang berperan sebagai guru (2) Siswa tidak
terbiasa dengan metode permainan dalam pembelajaran di sekolah (3) Siswa
susah untuk dikondisikan pada kelompok dan siswa laki-laki dan perempuan
tidak mau untuk bergandengan tangan atau masih malu-malu.
Kata kunci: Nilai peduli lingkungan, games method of environment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
M. Hery Yuli Setiawan. IMPROVEMENT OF THE ENVIRONMENT CARE
VALUE THROUGH GAMES METHOD OF ENVIRONMENT IN THE
FIFTH GRADE STUDENTS OF STATE ELEMENTARY SCHOOL
DUKUH 01 MOJOLABAN SUKOHARJO IN ACADEMIC YEAR
2011/2012. Minithesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret
University Surakarta. July 2012.
The purpose of the research is to improve of the environment care
value through games method of environment in the fifth grade students of State
Elementary School Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo in academic year 2011/2012
and describe the constrains in the application games method of environment to
improve of the environment care value in the fifth grade students of State
Elementary School Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo in academic year 2011/2012.
This research forms is Classroom Action Research and it was
conducted in two cycles. Each cycle consists of four step, there are planning,
acting, observing, and reflecting. The subject of this research is the fifth grade
students of State Elementary School Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo, amounting
to 30 students. The source of data came from teacher and students. Technique of
the data collecting used are questionnaire, observation, interview, and
documentation. The data validity used triangulation data and triangulation
method. Technique of the data analysis used is interactive analysis and
comparative description.
Result of this research indicate that the average score of the
environment care value before action is 85,76 with a percentage of classical
completeness is 20%. On the cycle I, the average value of student rising to 96,85
with a percentage of classical completeness is 53,3%. On the cycle II, the average
value of student rising again become 106,7 with a percentage of classical
completeness is 80%.
The conclusion of this research indicate that through games method of
environment can improve of the environment care value in the fifth grade
students of State Elementary School Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo in academic
year 2011/2012. However, problems that happen during the application of games
method of environment to improve the environment care value of the students
are: (1) student is less proactive because haven’t known about the researcher
acting as teacher (2) students don’t familiar with playing method in teaching
prosess in the school (3) student are difficult to be conditioned in groups, male
student and female students don’t want to be holding or still shy.
Keywords: improvement the environment care value, games method of
environment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Hidup adalah perjuangan dan pilihan. Maka kita harus memperjuangkan pilihan
kita itu.
(Penulis)
Tidak ada rahasia untuk sukses. Ini adalah hasil sebuah persiapan, kerja keras,
dan belajar dari kesalahan.
(Colin Powel, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat)
Kamu harus bermimpi sebelum mimpimu menjadi kenyataan.
(A P J Abdul Kalam, Presiden India ke-11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Ibu dan Ayahku tercinta,
Joko S.H. dan Suyatmi, terimakasih atas segala kasih sayang yang telah
kalian berikan selama ini.
Dosen-dosenku Program Studi PGSD UNS yang aku hormati.
Adikku tersayang, Isnaini Nur Rohmah.
Teman-teman seperjuanganku di HIMA PGSD,
Bersama kalian aku merasakan apa itu sebuah perjuangan untuk meraih asa
dan cita-cita.
Almamaterku, UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN NILAI PEDULI
LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN GAMES METHOD OF
ENVIRONMENT PADA SISWA KELAS V SDN DUKUH 01 MOJOLABAN
SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini
tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai
pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Sukarno, M. Pd. selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Idam Ragil W Atmojo, S.Pd., M. Si. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Eddy Hendratno, S. E. selaku Kepala SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban,
Sukoharjo, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan
data dalam penelitian.
7. Mukiyem, S. Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban,
Sukoharjo, yang telah memberikan bimbingan dan telah merelakan waktu
untuk berkolaborasi dengan penulis dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
8. Para siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo yang telah
bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang turut dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
C. Pembatasan masalah................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 8
1. Nilai Peduli Lingkungan ...................................................................... 8
a. Pengertian Nilai .............................................................................. 8
b. Hakikat Lingkungan Hidup ............................................................ 8
c. Hakikat Nilai Peduli Lingkungan................................................ 10
2. Metode Permainan Lingkungan Hidup (Games Method of
Environent) ........................................................................................ 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
a. Pengertian Metode ...................................................................... 12
b. Jenis-jenis Metode ....................................................................... 14
c. Metode Permainan ...................................................................... 16
d. Games Method of Environment (Permainan Lingkungan Hidup)
..................................................................................................... 19
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 22
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 23
D. Hipotesis .................................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 25
1. Setting Penelitian .............................................................................. 25
2. Jadwal Penelitian ............................................................................... 25
B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 26
C. Sumber Data ............................................................................................ 26
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 27
E. Validitas Data .......................................................................................... 28
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 29
G. Indikator Kinerja ..................................................................................... 31
H. Prosedur Penelitian ................................................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 37
A. Deskripsi Kondisi Awal ........................................................................ 37
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan ........................................................... 42
C. Perbandingan Hasil Antar Siklus ........................................................... 74
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 76
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................... 79
A. Simpulan ............................................................................................... 79
B. Implikasi ................................................................................................ 80
C. Saran ...................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 83
LAMPIRAN ....................................................................................................... 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 24
3.1. Model Analasis Interaktif Miles dan Huberman ...................................... 30
3.2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2006: 16) ......................... 32
4.1. Grafik Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kelas V pada
Kondisi Awal ............................................................................................ 38
4.2. Grafik Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kelas V pada
Kondisi Awal ............................................................................................ 39
4.3. Grafik Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kelas V pada
Kondisi Awal ............................................................................................ 41
4.4. Grafik Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I .................. 49
4.5. Grafik Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I .......... 50
4.6. Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I .................................. 53
4.7. Grafik Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I .......... 54
4.8. Grafik Perkembangan Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada Kondisi
Awal dan Siklus I ..................................................................................... 56
4.9. Grafik Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II ................. 66
4.10. Grafik Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II ......... 67
4.11. Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus II ................................. 70
4.12. Grafik Rekapitulasi Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II ................. 71
4.13. Grafik Perkembangan Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada Siklus I dan
Siklus II..................................................................................................... 72
4.14. Grafik Perkembangan Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II ...................................................................... 74
4.15. Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Hasil Belajar IPA Siswa pada
Siklus I dan Siklus II ................................................................................ 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Permainan Lingkungan Hidup
atau Games Method of Environment ........................................................ 18
3.1. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 25
4.1. Daftar Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kelas V pada
Kondisi Awal ............................................................................................ 37
4.2. Distribusi Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada Kondisi
Awal ......................................................................................................... 38
4.3. Distribusi Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada
Kondisi Awal ........................................................................................... 39
4.4. Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kondisi Awal ........... 40
4.5. Distribusi Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I ............. 49
4.6. Distribusi Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I ..... 50
4.7. Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I .............................................. 53
4.8. Rekapitulasi Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I .............................. 54
4.9. Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kondisi Awal dan
Siklus I ...................................................................................................... 55
4.10. Distribusi Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II ......... 65
4.11. Distribusi Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kelas V
pada Siklus II ............................................................................................ 67
4.12. Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus II ............................................. 69
4.13. Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II .................... 70
4.14. Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I dan Siklus
II................................................................................................................ 72
4.15. Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II ................................................................................ 74
4.16. Perkembangan Hasil Evaluasi Belajar IPA Kelas V ................................. 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ........................................................................................................ 86
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ........................ 90
3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ............................................. 97
4. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ........................................................... 98
5. Kunsi Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 .................................. 99
6. Kriteria Penilaian Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ...................................... 100
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........................ 101
8. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ............................................. 108
9. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ........................................................... 109
10. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 .................................. 110
11. Kriteria Penilaian Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ...................................... 111
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ....................... 112
13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ........................................... 119
14. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 .......................................................... 120
15. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1................................. 121
16. Kriteria Penilaian Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ..................................... 122
17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ....................... 123
18. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ........................................... 129
19. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 .......................................................... 130
20. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2................................. 131
21. Kriteria Penilaian Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ..................................... 132
22. Pedoman Observasi Kemampuan Guru Mengajar ..................................... 133
23. Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengajar Siklus I dan II................ 137
24. Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengajar Siklus I .............................. 138
25. Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengajar Siklus II ............................. 139
26. Pedoman Observasi Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa ............ 140
27. Lembar Observasi Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Pra
Siklus, Siklus I, dan Siklus II ..................................................................... 142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
28. Hasil Observasi Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Pra Siklus . 144
29. Hasil Observasi Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I ..... 145
30. Hasil Observasi Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II .... 146
31. Kisi-Kisi Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa ..................................... 147
32. Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa ..................................................... 148
33. Hasil Skor Angket Peduli Lingkungan Siswa Pra Siklus........................... 150
34. Hasil Skor Angket Peduli Lingkungan Siswa Siklus I............................... 151
35. Hasil Skor Angket Peduli Lingkungan Siswa Siklus II ............................. 152
36. Rekapitulasi Skor Hasil Nilai Peduli Lingkungan Siswa Pra Siklus ......... 153
37. Rekapitulasi Skor Hasil Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I ............. 154
38. Rekapitulasi Skor Hasil Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II ............ 155
39. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar IPA Kelas V Materi Kegiatan Manusia
yang Mengakibatkan Perubahan Permukaan Bumi Pra Siklus .................. 156
40. Rekapitulasi Hasil Nilai Evaluasi Siswa Siklus I ....................................... 157
41. Rekapitulasi Hasil Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ..................................... 158
42. Pedoman Wawancara Untuk Guru Sebelum Penerapan Games Method
of Environment ........................................................................................... 159
43. Hasil Wawancara Untuk Guru Sebelum Penerapan Games Method of
Environment ............................................................................................... 160
44. Pedoman Wawancara Untuk Guru Setelah Penerapan Games Method of
Environment ............................................................................................... 162
45. Hasil Wawancara Untuk Guru Setelah Penerapan Games Method of
Environment ............................................................................................... 163
46. Pedoman Wawancara Untuk Siswa Sebelum Penerapan Games Method
of Environment ........................................................................................... 165
47. Hasil Wawancara Untuk Siswa Sebelum Penerapan Games Method of
Environment ............................................................................................... 166
48. Pedoman Wawancara Untuk Siswa Setelah Penerapan Games Method of
Environment ............................................................................................... 168
49. Hasil Wawancara Untuk Siswa Setelah Penerapan Games Method of
Environment ............................................................................................... 169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
50. Lembar Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa ....................................... 171
51. Lembar Evaluasi Belajar Siswa ................................................................. 174
52. Foto Penelitian Tindakan Kelas ................................................................. 176
53. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 179
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi perkembangan IPTEKS, pemanfaatan alam
dan lingkungan serta isinya tidak lagi seimbang dengan usaha perbaikan dan
pelestariannya. Masalah lingkungan hidup yang terjadi semakin kompleks,
seperti yang terjadi di akhir–akhir ini contohnya pencemaran lingkungan erosi,
banjir, tanah longsor, pemanasan global, dan lain sebagainya. Hal tersebut jika
dibiarkan tentu saja akan mengakibatkan dampak negatif bagi kelangsungan
hidup manusia. Kerusakan lingkungan tersebut terjadi karena tingkah laku
manusia itu sendiri yang didasari atas ketidaktahuan dan ketidakpedulian
manusia terhadap akibat yang akan muncul atas tindakannya tersebut.
Pada dasarnya masalah lingkungan merupakan tanggung jawab
bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Semua warga
berkewajiban menjaga keberlangsungan lingkungan hidup tersebut, termasuk
pada dunia pendidikan. Mereka harus ikut berpartisipasi dalam pengupayaan
pelestarian lingkungan hidup sehingga akan tercipta lingkungan hidup yang
nyaman untuk keberlangsungan hidup manusia.
Salah satu masalah lingkungan hidup yang sering kita jumpai
adalah mengenai kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan merupakan
masalah yang mendasari masalah – masalah lingkungan hidup lainnya yang
lebih kompleks. Jika kebersihan lingkungan rendah, maka akan muncul
dampak negatif dan masalah lingkungan hidup yang lebih besar. Usaha
mengatasi masalah lingkungan hidup sudah dilaksanakan oleh pemerintah.
Pemerintah sudah menggalakkan peduli lingkungan kepada masyarakat.
Sosialisasi peduli lingkungan tidak hanya diberikan kepada masyarakat umum
saja melainkan juga melalui lembaga – lembaga yang ada di Indonesia dan
salah satunya adalah lembaga pendidikan.
Dalam lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar usaha
menumbuhkan kesadaran pada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
hidup sangat penting, selain itu karakter siswa sekolah dasar sangatlah di
harapkan agar peduli terhadap lingkungan dengan cara ikut serta atau
berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup. Lingkungan
kedua setelah lingkungan keluarga bagi siswa adalah sekolah, guru cukup
berperan dalam mengembangkan dan meningkatkan karakter siswa tentang
peduli lingkungan serta kemampuan kreativitas dan motivasi belajar.
Pengolahan lingkungan hidup tergantung dari partisipasi terhadap
lingkungan pada setiap individu. Partisipasi tersebut akan ada jika setiap
individu telah memahami arti dari lingkungan hidup, serta dampak yang akan
muncul karena kesalahan pemanfaatan lingkungan dan sumber daya alam.
Diharapkan melalui partisipasi menjaga lingkungan hidup diharapkan akan
tumbuh kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Berdasarkan observasi di SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban pada
tanggal 9 Januari 2012 mengenai perilaku siswa terhadap kebersihan sekolah
masih rendah. Ditemukan beberapa fakta mengenai hal tersebut, diantaranya
yaitu: 1) banyaknya siswa yang masih sering membuang sampah di sembarang
tempat, 2) banyaknya sampah yang masih berserakan di lingkungan sekolah, di
dalam kelas dan luar kelas, 3) di laci meja masih terdapat banyak sampah –
sampah berupa kertas yang tidak terpakai, 4) banyak siswa yang tidak
mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah, dan 5) banyak siswa
yang tidak peduli terhadap kebersihan kamar mandi siswa.
Hasil observasi di atas dikuatkan dengan wawancara dengan guru
dan siswa di SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban pada tanggal 9 Januari 2012
mengenai perilaku siswa terhadap kepedulian siswa terhadap lingkungan
terutama hal kebersihan sekolah masih rendah. Menurut penjelasan guru
tingkat kepedulian siswa memang masih rendah, siswa masih sering
membuang sampah sembarangan meskipun sudah ada peraturan yang telah
dibuat dan sanksi kepada siswa yang tidak menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Guru juga sudah sering mengingatkan siswa untuk menjaga
lingkungan. Dalam pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan guru juga
sudah mencoba menyisipkan pesan agar siswa menjaga kebersihan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pelestarian lingkungan. Menurut penjelasan beberapa siswa yang diwawancarai
memang beberapa mengaku bahwa sering membuang sampah tidak di tempat
sampah dengan berbagai alasan, juga beberapa mengaku menghindari piket
kelas dan kerja bakti, menurut mereka guru memang kadang mengigatkan akan
pentingnya kebersihan lingkungan.
Hal tersebut didukung dengan data yang diperoleh dari angket nilai
peduli lingkungan siswa pada lampiran 33 halaman150 dan pengamatan siswa
pada lampiran 28 halaman 144 yang kemudian dijumlah dan dirata-rata dapat
dilihat lampiran 36 halaman 153. Dari data yang ada, ditemukan bahwa nilai
peduli lingkungan siswa masih terbilang rendah. Dari seluruh siswa kelas V SD
Negeri Dukuh 01 sejumlah 30 siswa, siswa yang memperoleh skor dibawah 75
sejumlah 8 siswa atau sebesar 26,66%, siswa yang memperoleh skor 76-99
sejumlah 16 siswa atau sebesar 53,33%, siswa yang memperoleh skor 100-125
sejumlah 6 siswa atau sebesar 20%. Rata-rata skor angket dan pengamatan nilai
peduli lingkungan pada saat pratindakan adalah 85.76 dengan rentangan skor
terendah adalah 62 dan nilai tertinggi adalah 109. Padahal diketahui bahwa
Kriteria niali peduli lingkungan tinggi yang telah ditetapkan adalah ≥100. Nilai
peduli lingkungan pada siswa kelas V secara lebih jelas dapat dilihat pada
lampiran 36 halaman 153. Dari hasil angket dan pengamatan pada saat
pratindakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat 6 siswa dari 30
siswa yang tuntas atau sebesar 20%. Dengan demikian, masih terdapat 24 siswa
atau sebesar 80% yang belum tuntas dan dapat dikatakan bahwa target nilai
peduli lingkungan siswa masih rendah.
Pada pengamatan ini diperoleh informasi bahwa banyak guru yang belum
mengetahui metode pembelajaran yang cocok jika ingin menerapkan dan
meningkatkan 18 nilai karakter salah satunya nilai peduli lingkungan. Guru
jarang menggunakan metode khusus untuk memberikan pengarahan kepada
siswa mengenai betapa pentingnya sikap peduli lingkungan. Nilai peduli
lingkungan biasanya diberikan guru kepada siswa hanya sebagai selingan atau
nasehat ketika guru menjelaskan suatu materi pelajaran dan hal tersebut hanya
diberikan secara singkat tanpa ada pendalaman terhadap nilai karakter tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Hal ini mengakibatkan anak tidak terlalu memperhatikan betapa pentingnya
nilai peduli lingkungan karena tidak ada penekanan dari guru terhadap betapa
pentingnya kebersihan lingkungan.
Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa pendidikan yang
diperoleh pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap
berikutnya dan meningkatkan produktivitas kerja dimasa dewasa (Semiawan,
2002: 20). Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Ali Nugraha (2005: 243)
menyatakan bahwa: Level pendidikan usia dini merupakan jenjang pendidikan
yang fundamental, karena akan menentukan karakter dasar seseorang dalam
berperilaku dan bertindak di masa dewasanya, termasuk perilaku terhadap alam
dan lingkungan. Guru harus memahami bahwa anak bukan manusia dewasa,
anak memiliki potensi namun potensi tersebut dapat berkembang jika diberi
rangsangan, bimbingan, bantuan, dan perlakuan yang sesuai dengan tingkatan
pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu pada proses
pembelajaran anak usia dini sampai dengan sekolah dasar pemahaman pada
setiap anak adalah faktor penting yang perlu diperhatikan oleh pendidik atau
guru.
Untuk membantu menumbuhkan karakter siswa dalam partisipasi
kebersihan lingkungan dapat ditumbuhkan melalui metode yang tepat, salah
satunya dapat melalui games method of environment atau metode permainan
lingkungan hidup. Metode permainan lingkungan hidup merupakan metode
baru yang dapat digunakan dalam upaya membentuk karakter peduli
lingkungan. Metode ini banyak sekali permainan – permainan yang dapat
digunakan sebagai alternatif untuk mengembangkan pengetahuan dan
kepedulian anak terhadap kebersihan lingkungan hidup.
Anak juga akan lebih aktif dalam berpartisipasi selama
pembelajaran karena disini, pembelajaran banyak melibatkan aktivitas dan
keaktifan siswa. Metode ini juga belum pernah digunakan oleh guru sebagai
sarana pembelajaran mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Dengan keunggulan yang dimiliki oleh games method of
environment, maka diharapkan nilai kepedulian siswa terhadap lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dapat ditingkatkan. Hal itulah yang mendorong perlunya dilakukan penelitian
mengenai penggunaan metode pembelajaran dengan teknik permainan yang
bertemakan lingkungan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa
tentang lingkungan hidup dan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam
kebersihan di lingkungan khususnya lingkungan sekolah.
Untuk itulah peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Nilai Peduli Lingkungan
Melalui Penerapan games method of environment pada Siswa Kelas V SDN
Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.”
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Nilai peduli lingkungan siswa yang masih rendah.
2. Kurangnya pengetahuan siswa dan guru mengenai pentingnya nilai peduli
lingkungan.
3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dalam meningkatkan
nilai peduli lingkungan siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar hasil penelitian tindakan kelas ini lebih mendalam dan
permasalahan yang dikaji tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka
peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Nilai peduli lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor
yang menunjukan peningkatan kesadaran diri dalam menjaga kebersihan
di lingkungan sekolah.
2. Games method of environment yang dimaksud dalam penelitian adalah
metode pembelajaran dengan cara permainan yang berhubungan dengan
lingkungan pembelajaran IPA materi Dampak Kegiatan Manusia terhadap
Permukaan Bumi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan games method of environment dapat meningkatkan nilai
peduli lingkungan pada siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban
Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Apakah kendala – kendala penerapan games method of environment dalam
meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa pada siswa kelas V SD Negeri
Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan nilai peduli lingkungan melalui penerapan games
method of environment siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolahan
Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.
2. Mendiskripsikan kendala – kendala penerapan games method of
environment dalam meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa pada
siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar secara tepat
guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya
yang berhubungan dengan hal yang sama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
1) Meningkatkan kepedulian lingkungan kepada anak pada pembelajaran
IPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2) Melatih peserta didik agar tanggap terhadap kerusakan lingkungan dan
membudayakan sikap peduli lingkungan.
3) Meningkatkan aktivitas belajar sehingga meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
4) Melatih peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam
menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi.
5) Membuat peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPA,
melalui games method of environment sehingga dapat membantu peserta
didik dalam memperluas ilmu pengetahuan alam.
6) Menambah motivasi belajar peserta didik untuk mengikuti pelajaran
IPA.
b. Bagi Guru
1) Sebagai pertimbangan guru dalam memilih metode pembelajaran yang
akan digunakan dalam memberikan materi pelajaran IPA.
2) Memberikan informasi pembelajaran IPA menggunakan metode games
method of envirotnment yang berkarakter bangsa agar dapat meningkat
kan karakter peserta didik peduli lingkungan.
c. Bagi Sekolah
1) Menumbuhkan budaya meneliti di SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban yang
dilakukan oleh siapapun.
2) Mampu memberikan sumbangan serta mendorong sekolah untuk selalu
melakukan inovasi dalam rangka perbaikan pembelajaran melalui games
method of environment guna peningkatan karakter bangsa dalam
pembelajaran IPA.
3) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran IPA.
4) Memberikan sumbangan yang positif khususnya dalam penghilangan
image mata pelajaran IPA yang dianggap sulit.
5) Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang
inovatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KajianTeori
1. Nilai Peduli Lingkungan
a. Pengertian Nilai
Nilai merupakan suatu barang atau benda yang memiliki arti.
Frondizi (2001: 7) Perbedaan antara nilai dengan benda. Benda adalah
sama dengan sesuatu yang di nilai, yaitu sesuatu yang ditambah dengan
nilai di dalamnya. Oleh karena itu, nilai bukan merupakan benda atau
pengalaman, juga bukan merupakan esensi; nilai adalah nilai.
Seseorang telah menunjukan nilai sebagai “kualitas tersier” dengan
maksud untuk membedakannya dengan dua kategori kualitas yang lain.
Karena berupa kualitas, nilai merupakan ada yang bersifat parasitis yang
tidak dapat hidup tanpa didukung oleh objek yang riel, dan membawa
eksistensi yang mudah rusak, setidak–tidaknya merupakan kata sifat yang
mudah rusak (Frondizi 2001: 9).
Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas
dasar pilihannya, Gordon Allfort (1964) dalam Mulyana (2004: 9). Definisi
ini dilandasi oleh pendekatan psikologis, karena itu tindakan dan
perbuatannya seperti keputusan benar-salah, baik-buruk, indah-tidak indah,
adalah hasil proses psikologis. Termasuk kedalam wilayah ini seperti
hasrat, sikap, keinginan, kebutuhan dan motif.
Dari uraian, maka dapat disimpulkan bahwa nilai adalah kualitas
ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan, masyarakat,
bangsa, negara.Dalam bentuk apresiasi sikap yang dapat di terjemahkan
dalam angka untuk mempermudah penilaiaan.
b. Hakikat Lingkungan Hidup
Lingkungan merupakan suatu kesatuan dari beberapa komponen
benda mati maupun benda hidup atau makhluk hidup dan lingkungan sosial
yang menjadi satu. Lingkungan sama halnya dengan lingkungan hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
karena pada dasarnya keduanya adalah segala sesuatu yang ada disekitar
manusia dan mempengaruhi segala kegiatan manusia. Senada dengan hal
tersebut, Emil Salim (1979: 16) menyebutkan bahwa lingkungan hidup
adalah segala kondisi atau keadaan dan pengaruh lingkungan yang terdapat
dalam ruang yang di tempati manusia dan mempengaruhi hal – hal
termasuk kehidupan manusia.
Undang – undang No.4 tahun 1982 tentang pokok –pokok
pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 menyebutkan: “lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk di dalam manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain” (Darsono, 1995: 15).
Kemudian pada Undang – undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab I Pasal 1 ayat (1)
disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
daya keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (Hardjasoemantri 1997:
554).
Furthermore, the impact of any environmental policy depends
crucially on the existence of uncertainty. Governmental activities influence
not only the expected values of economic variables but also their volatility
and in general this leads to counteracting effects on enviromental
education (Susanne Soretz 2003: 5)
Kegiatan pemerintahan yang di dasarkan pada kebijakan tidak
hanya mempengaruhi nilai-nilai variable ekonomi tetapi menyebabkan atau
mempengaruhi pendidikan lingkungan secara umum.
Lingkungan dikelompokan menjadi beberapa komponen menurut
Tandjung (1992: 27) lingkungan dikelompokan menjadi tiga yaitu
lingkungan fisik, lingkungan hayati dan lingkungan sosial. Ketiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang berinteraksi dan saling
mempengaruhi satu dengan lainya.Hal tersebut diperkuat oleh pendapat
(Darsono, 1995: 17) yang menyatakan bahawa lingkungan dapat dibedakan
menjadi tiga komponen, yaitu lingkungan fisik, lingkungan biologi,
lingkungan sosial.Lingkungan fisik (physical environment) yaitu
lingkungan yang berupa benda – benda tidak hidup yang terdiri atas air,
udara, tanah, energi dan berbagai bahan mineral yang terkandung di
dalamnya. Lingkungan biologi (biological environment) atau lingkungan
hayati yaitu lingkungan benda – benda hidup yang meliputi unsur – unsur
hewan, tumbuhan dan bahan baku hayati. Lingkungan social (social
environment) yaitu lingkungan yang unsur – unsurnya terdiri atas sistem
sosial, ekonomi, budaya dan kesejahteraan masyarakat.
Lingkungan hidup bukan semata – mata persoalan teknis.
Demikian pula krisis ekologi global yang kita alami dewasa ini adalah
persoalan moral, krisis moral secara global.
Jadi dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia
yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan hayati, dan lingkungan sosial
yang dapat mempengaruhi segala aktivitas manusia dalam menjalani
kehidupannya.
c. Hakikat Nilai Peduli Lingkungan
Dewasa ini banyak sekali permasalahan yang muncul di
lingkungan hidup, masalah tersebut karena ketidakpedulian manusia
terhadap lingkungannya.Hal tersebut dikarenakan sifat dari manusia yang
seakan – akan tidak membutuhkan lingkungan sebagai tempat untuk
melangsungkan kehidupannya. Menurut Keraf, (2002: xii) masalah
lingkungan hidup adalah masalah moral, persoalan perilaku manusia.
Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini, baik pada
lingkup global maupun lingkup nasional, sebagian besar bersumber dari
perilaku manusia. Kasus – kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
hutan, atmosfir, air, tanah, dan seterusnya bersumber pada prilaku manusia
yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli, dan hanya mementingkan diri
sendiri.
Masalah – masalah tersebut muncul karena faktor dari manusia itu
sendiri. Manusia lupa akan tanggung jawabnya untuk menjaga
lingkungannya agar tetap bersih, indah dan nyaman. Kepedulian manusia
akan lingkungan manusia mulai memudar dan lingkungan dibiarkan rusak.
Nilai peduli lingkungan adalah suatu sikap yang ditunjukan dengan
tingkat kualitas kesadaran atau kesadaran manusia terhap lingkungan.
Manusia mempunyai kesadaran dn tanggung jawab atas tingkat kualitas
lingkungan hidup. Manusia berkeyakinan tinggi kualitas lingkungan makin
banyak pula manusia dapat mengambil keuntungan dan makin besar pula
daya, dukung lingkungan hidup itu untuk manusia (Soedjiran
resosoedarmo, Kuswata Kartawinata, Aprilani Soegiarto, 1993: 168) sikap
peduli lingkungan yang dimiliki manusia sebagai hasil dari proses belajar,
dapat meningkatkan kepedulian manusia akan kelestarian daya dukung dari
alam lingkungannya.
Pada dasarnya, peduli lingkungan adalah perilaku atau perubahan
manusia yang secara sadar terhadap lingkungan dengan dilandasi sikap
tanggung jawab karena kerusakan lingkungan oleh mental manusia.
Menurut Chiras (1985) dalam Retnowati (2005: 25)ciri- ciri mental
manusia yang dapat merusak lingkungan yaitu: (1) berpandangan bahwa
sumber kekayaan alam tidak tidak terbatas, (2) berpandangan bahwa
manusia bukan bagian dari alam (3) berpandangan bahwa alam ada untuk
dikuasai dan digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia.Berdasarkan uraian tersebut peduli lingkungan dimana manusia
yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan karena memahami bahwa
manusia adalah bagian dari lingkungan tersebut dan selalu berupaya
mengubah sikap dan hidupnya sehingga tercapai kondisi lingkungan yang
lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Untuk membangun nilai peduli lingkungan sebagai dasar
kesadaran merupakan hal yang sangat vital, diperlukan pribadi yang
mampu mendorong meningkatkan kesadaran, yang akan timbul dengan
adanya pembelajaran konsep pendidikan berkarakter. Hal ini sejalan
dengan pendapat Nirarita (2003: 25) pendidikan lingkungan bertujuan
untuk mewujudkan manusia berwawasan lingkungan dan memiliki
kemampuan untuk mengelola lingkungan secara bijaksanan dan
berkelanjutan.
Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan yang dimaksud
dengan nilai peduli lingkungan adalah kegiatannyata dalam merencanakan
serta memilih tindakan terhadap lingkungan. Dalam kaitanya dengan
aktivitas siswa Sekolah Dasar di lingkungan Sekolah dan rumah, perilaku
kepedulian lingkungan siswa ini tercermin dari kegiatan siswa tersebut
secara sadar dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
serta lingkungan rumah, memanfaatkan lingkungan secara efisien serta
mengatur dan memelihara lingkungan sehingga nyaman dan asri.
2. Metode Permainan Lingkungan Hidup (Games Method of Environment)
a. Pengertian Metode
Metode merupakan cara yang di lakukan untuk mencapai suatu
tujuan seperti pendapat Sudjana (2001: 7-8) yang menyebutkan metode
adalah cara yang telah teratur dan terpikirkan baik – baik untuk mencapai
suatu maksud. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditemukan. Sedangkan menurut Anitah (2009: 45) “metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran.”
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sumantri (1999: 134) bahwa
metode merupakan cara – cara yang ditempuh guru untuk menciptakan
situasi pengajaran yang benar – benar menyenangkan dan mendukung bagi
kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang
memuaskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.Sedangkan
"pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik"
(Darsono, 2000:24).Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur.
Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik
penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara indVidual ataupun
secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Hal ini mendorong seorang guru
untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat
diserap dengan baik oleh siswa.Mengajar secara efektif sangat bergantung
pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.
Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara
baru untuk menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi.
Metode-metode yang digunakan pun haruslah bervariasi untuk menghindari
kejenuhan pada siswa. Namun metode yang bervariasi ini tidak akan
menguntungkan bila tidak sesuai dengan situasinya. Baik tidaknya suatu
metode pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Winarno
Surakhmad dalam Djamarah dalam Wahyuni(2007: 32) mengatakan
bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: (1) peserta didik, (2) tujuan yang akan dicapai, (3) situasi
belajar mengajar, (4) fasilitas belajar mengajar, (5) materi pelajaran, (6)
besar kelas, (7) guru.
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas.
Salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan dan
pemilihan metode.Suatu metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
harus benar-benar dikuasai.Sehingga pada saat penggunaannya dapat
menciptakan suasana interaksi edukatif. Untuk menghindari kejemuan dan
berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang disampaikan maka
hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi. Bahkan metode
yang digunakan dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar secara
mandiri dengan menggunakan teknik tersendiri.
Dengan demikian metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena
penyampaianitu berlangsung dalam interaksi edukatif metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang diperlukan oleh guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan
demikian, metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses
belajar mengajar.
b. Jenis – jenis Metode
Metode pembelajaran memiliki berbagai jenis seperti beberapan
jenis metode yang disebutkan Anitah (2009: 85-120), ada beberapa metode
instruksional yang dapat digunakan sebagai metode alternatif yang dapat
diterapkan di dalam kelas. Adapun metode – metode tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Metode ceramah
Metode ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh
guru terhadap kelas.Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah
“berbicara”. Dalam ceramahnya, kemungkinan guru menyelipkan
pertanyaan – pertanyaannya, akan tetapi kegiatan belajar peserta didik
terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok – pokok
penting yang dikemukakan guru, bukan menjawab pertanyaan –
pertanyaan peserta didik.
2) Metode tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses
belajar mengajar melalui interaksi dua arah (two way traffic) dari guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh
jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta
didik. Dalam metode tanya jawab, guru dan peserta didik sama – sama
aktif. Namun, demikian keaktifan peserta didik patut mendapat
perhatian yang sungguh – sungguh sehingga hal itu tidak harus banyak
bergantung pada keaktifan guru.
3) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai aktivitas
pemecahan masalah.
4) Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pembelajaran yang memandang peserta didik di dalam suatu kelas
sebagai suatu kelompok atau dibagi kedalam kelompok – kelompok
kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
5) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah merupakan metode mengajar yang dilakukan
guru, orang luar atau manusia sumber yang sengaja diminta atau peserta
didik untuk menunjukkan kepada kelas tentang suatu benda asli , tiruan
(wakil benda) atau suatu proses.
6) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu metode mengajar yang melibatkan guru
bersama peserta didik mencoba mengerjakan sesuatu dan mencoba
mengamati proses dan hasil percobaan itu.
7) Metode sosiodrama dan bermain peran
Kedua buah metode tersebut mengandung pengertian yang dapat
dikatakan sama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih
gantikan. Metode sosiodrama merupakan metode mengajar dengan cara
mempertunjukkan kepada peserta didik tentang masalah – masalah
hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
c. Metode Permainan
Permainan merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh anak,
bahkan sudah menjadi kegiatan pokok bagai anak, dalam permaian anak
dapat belajar dan mendapatkan pengalaman.Makan metode Permainan
adalah suatu penyajian melalui berbagai bentuk permainan (Depdikbud,
1994: 42).Penerapan metode permainan dimaksud agar member
pengalaman secara langsung bagi siswa. Pengalaman yang dialami dan
dilakukan sendiri akan melekat dalam ingatan dan pada suatu saat konsep
yang tertanam itu dapat dikeluarkan kembali untuk memecah masalah
dalamkehidupan sehari – hari.
Bermain merupakan bagian dari anak menurut Semiawan (2002:
20) permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang
tidak anak kenali sampai pada anak yang ketahui dan dari yang tidak
diperbuatnya, sampai mampu melakukannya. Bermain memiliki nilai nilai
dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupansehari –
hari seorang anak, yaitu: 1) pada permulaan setiap pengalaman bermain
memiliki unsur resiko, 2) unsur lain adalah pengulangan, 3) fakta bahwa
aktvitas permainan sederhana dapat menjadi kendaraan untuk menjadi hajat
permainan yang begitu kompleks, dapat dilihat dan terbukti setelah anak
menjadi remaja, 4) melalui bermain anak secara aman dapat menyatakan
kebutuhannya tanpa dihukum atau terkena teguran.
Berfikir mengenai anak tidak lepas dari permainan, anak selalu
menimbulkan asosiasi mengenai bermain.Menurut Retnowati (2005:40)
permainan harus dipandang sebagai latihan fungsi – fungsi yang sangat
penting dalam kehidupan dewasa nanti.Adapun hal yang banyak
mendasarkan teori Darwin dan Rousseau memandang permainan
berdasarkan teori rekapitulasi, yaitu sebagai ulangan (rekapitulasi) bentuk –
bentuk aktifitas yang dalam perkembangan jenis manusiapernah memegang
peranan yang dominan (Haditono, 2001:132).
Schaller (1841) berpendapat bahwa permainan memberi
kelonggaran sesudah orang melakukan tugasnya dan sekaligus mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sifat membersihkan. Sedangkan teori permainan seorang ahli psikologi
Rusia Ljublinskaja (1961) memandang permainan sebagai pencerminan
realitas, sebagai bentuk awal memperoleh pengetahuan (Haditono,
2001:133). Dengan kata lain permainan merupakan kondisi awal dimana
anak dapat mendapatkan pengetahuan.
Permainan menurut Nicolson and Williams (1975) dalam Minoo
Alemi (2010: 427) “The games are a form of teaching which may be used
in circumstances where ordinary approaches are not well tolerated; when
attention is hard to get and harder to keep”
"Permainan adalah bentuk pengajaran yang dapat digunakan ketika
semua pendekatan dan perhatian tidak dapat digunakan dengan baik, ketika
perhatian adalah sulit untuk mendapatkan dan sulit untuk menjaga"
Beberapa pengertian bermain dijabarkan oleh Semiawan (2002:20)
bahwa bermain adalah (1) aktvitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena
menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian, (2) bagi
anak bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikan, (3)
bermain adalah salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk
pertumbuhannya, (4) bermaian adalah medium dimana anak mencoba diri,
bukan saja dalam fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif.
Permainan dapat digunakan untuk sarana penyampaian informasi
pada anak seperti menurut Sujana (2001:138) permainan (games)
digunakan untuk menyajikan informasi kepada para peserta didik dengan
menggunakan simbol – simbol atau alat komunikasi lainya, permainan
dapat bersifat kompetitif yang ditandai dengan adanya pemain yang
menang dan yang kalah, permainan dapat pula memperlihatkan situasi atau
masalah kepada para peserta didik.
Permainan dan kegiatan yang dilakukan di dalam lingkungan
sekitar siswa, akan menjadi media (alat) bagi guru untuk memberikan
pengalaman langsung dan menyampaikan pesan – pesan (Nirarita, 2003:
16). Bermain melalui merupakan kegiatan paling disukai anak – anak dapat
dipakai sebagai sarana untuk untuk mencapai tujuan, dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
mempergunakan cara – cara dan hal – hal yang sudah anak kenal, sehingga
akan lebih mudah mengkomunikasikan pesan – pesan yang diinginkan
(Nirarita, 2003: 33). Suasana gembira dan pengalaman yang diperoleh anak
– anak selama bermain akan menimbulkan bekas yang lebih dalam dari
pada pemberian pesan dalam suasana yang tegang dan asing bagi mereka
(Jonny, 2001: 33).
Tabel 2.1.Keunggulan Dan KelemahanMetode Permainan Lingkungan
Hidup atau Games Method of Environment
No Keunggulan Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Permainan menumbuhkan
kegembiraan dan tidak
melelahkan dalam belajar
Kompetisi dan ingin menang
dirasakan oleh para peserta
Dapat menggunakan alat – alat
yang mudah didapatkan
didaerah setempat murah dan
gampang di gunakan.
hadih bagi pemenang dirasakan
langsung
Penilaian bersama oleh
pengamat dan pemain
Permainan belum diterima
sepenuhnya oleh masyarakat
Mungkin timbul perasaan untuk
mengalahkan yang lain bukan
berkerja sama
Membutuhkan keterampilan
dalam mencari dan
mengembangkan alat yang
sesuai dengan kondisi daerah
Dorongan dirasakan hanya untuk
dapat hadiah dan belajar
Kadang – kadang melebihi
waktu yang telah ditentukan
Sumber: Sudjana (2001: 140).Metode dan Teknik Pembelajaran
Partisipasif. Falah Production, Bandung
Berdasarkan uraian berbagai teori metode permaianan di atas
menurut para ahli maka dapat di ambil kesimpulan bahwa metode
pembelajaran permainan merupakan metode yang digunakan dalam
pembelajaran untuk menumbuhakan rasa menyenangkan dan berkesan
sehingga anak dapat menerima dan memahami pesan atau materi yang di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
ajarkan oleh guru dengan lebih baik karena dalam kondisi menyenangkan
dan berkesan.
d. Games Method of Environment (Permainan Lingkungan Hidup)
Penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan nilai peduli lingkungan sehingga dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam kebersihan (Oding dan Eka, 2005:20).Metode
belajar mengajar yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam
situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih berperan serta lebih terbuka
dan sensitive dalam kegiatan belajar mengajar, salah satu contoh metode
pembelajaran yang bersifat partisipasi adalah games method of
envirotnment (GME) atau metode permainan lingkungan hidup (Mepeling).
Menurut Semiawan (2002:45 terdapat 4 langkah pada metode
perminan lingkungan hidup:
1)kegiatan mencairkan suasana, membangkitkan semnagat, rasa
tertarik serta rasa ingin tahu. (2) Kegiatan yang bertujuan untuk
memusatkan perhatian siswa pada sesuatu hal sehingga pikiran mereka
dapat mengikuti kegiatan berikutnya, secara ilmiah siswa dikondisikan
untuk dapat menyadari apa yang dilihat, didengar dan dibaui serta apa
yang di terima melalui intuisi atau perasaan. (3) Melakukan kegiatan
yang memberikan pengalaman langsung untuk berdekatan dengan
alam, mengamati, dan berkomunikasi dengan alam sehingga timbul
ketenangan jiwa dan keterbuka hati untuk menyerap pengalaman
tersebut tanpa dipengaruhi kondisi pikiran. (4) Tahapan akhir
merupakan acara berbagai pengaaman dan perasaan. Acara berbagai
ini dilakukan untuk membuka diri terhadap kesadaran yang lebih
dalam sehingga kita merasa gembira dan tersentuh oleh keindahan
serta kekuatan pencipta “Tuhan”, sehingga muncul penghargaan
kesadaran yang baru terhadap alam.
Games method of environment atau permaian lingkungan hidup
adalah metode pembelajaran yang dilakukan di luar ruang atau di dalam
ruang (kelas), memiliki aturan dan menggunakan alat bantu permainan di
mana dalam permainan tersebut terdapat suatu pesan mengenai lingkungan
hidup yang disampaikan kepada siswa melalui cara bermain yang dapat
menciptakan suasana gembira pada setiap siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Metode permainaan lingkungan hidup atau games method of
environment yang dikembangkan di taman Nasional Gunung Halimun
dapat meningkatkan nilai peduli lingkungan pada siswa. Menurut Ditjen
perlindungan dan konserfasi alam taman Nasional Gunung Halimun dalam
Nararita (2003:3) yang berkerja sama dengan pemerintah Jepang melalui
Program Biodversity Conservation Project dan berkerjasama dengan
Wetlands International terdapat 18 jenis permainan lingkungan hidup
(games method of environment) yang dapat digunakan untuk dapat
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan partisipasi siswa sekolah dasar
mulai dari kelas IV hingga kelas VI terhadap lingkungan hidup,
diantaranya:
1. Klasifikasi
2. Permainan selimut
3. Aku perlu. . .!
4. Dimanakah aku?
5. Ini rumahku. . . . . duniaku!
6. Jaring – jarring kehidupan
7. Bioakumulasi
8. Petualangan menuju puncak berbatu
9. Secukupnya saja
10. Puzzle
11. Berburu harta karun (nature bingo)
12. Erosi dan siklus air
13. Kesanku
14. Jaring – Jaring makanan (II)
15. Piramida makanan
16. Bioakumulasi pestisida
17. Oh deer game- kebutuhan hidup dan kompetisi
18. Evaluation game– evaluasi
Dari ke- 18 jenis permainan tersebut peneliti menggunakan 1 jenis
permainan yang sesuai dengan tujuan penelitian serta sesuai dengan standar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
kompetensi dan kompetensi dasar pada materi pelajaran IPA sekolah dasar
yaitu Dampak Kegiatan Manusia terhadap Permukaan Bumi.
Tahapan games method of environment atau permainan lingkungan
hidup berjudul INI RUMAHKU…. DUNIAKU.
1. Siapkan alat dan bahan berupa
Alat dan bahan:
Kartu bertuliskan nama pohon, air, tanah, dan rumput, topi, tali rapia,
dan gunting.
2. Setelah alat dan bahan siap, lalu siswa diminta berdiri membentuk
lingkaran. Kemudian tanyakan apa saja yang terdapat di hutan.
3. Guru menjelaskan bahwa mereka akan berperan sebagai ekosistem
hutan.
4. Guru memilih 3 orang untuk menjadi air, 4 orang untuk menjadi tanah,
7 orang menjadi rumput (di sesuaikan dengan jumlah siswa)
5. Siswa yang tersisa akan berperan sebagai pohon dan hewan, misal
kijang ataupun hewan yang lainya. Sementara guru berperan sebagai
manusia.
6. Lalu siswa yang menjadi hewan dan pohon harus memikirkan apa saja
yang mereka butuhkan untuk kelangsungan hidupnya.
7. Kemudian setiap hewan dan pohon harus memiliki dua kebutuhan
hidupnya yang paling utama. Mereka harus menggandeng atau
memegang tangan siswa lain yang menjadi kebutuhan mereka.
Misalnya perlu air dan tanah, hewan perlu air dan rumput.
8. Biarkan hiruk pikuk terjadi secara spontan, beberapa siswa yang
menjadi air akan diperebutkan dan ditarik oleh siswa lain yang menjadi
hewan dan pohon.
9. Setelah suasana tenang, dan semua saling berpegangan guru bertindak
sebagai manusia yang merusak lingkungan misalnya dengan meracuni
air, merusak pohon, membuang sampah di sungai, membuang sampah
sembarangan.
10. Tariklah siswa yang menjadi pohon atau air sampai mereka jongkok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah :
Penelitian yang dilakukan oleh Lussana Rossita Dewi pada tahun 2009
yang berjudul Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) dan
Group Investigation (GI) Pada Materi Pokok Ekosistem Ditinjau Dari Sikap
Peduli Lingkungan Siswa. Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana
UNS. Dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Persamaan dari penelitian Lussana (2009)
dan penelitian ini terdapat pada variabel terikatnya yaitu mengenai sikap peduli
lingkungan. Sedangkan perbedaannya terdapat pada variabel bebasnya, penelitian
yang dilakukan oleh Lussana, menggunakan model pembelajaran STAD dan GI,
sedangkan penelitian ini menggunakan metode berupa games method of
environment.
Penelitian yang dilakukan oleh Ning Rahayu pada tahun 2004 yang
berjudul Pengaruh Metode Permainan (Games) Terhadap Kesadaran Lingkungan
Hidup Siswa Sekolah Dasar (SD) Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal (MULOK).
Dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kesadaran
lingkungan hidup antara siswa yang memperoleh pengajaran melalui metode
permainan (Games) dengan siswa yang memperoleh pengajaran melalui metode
ceramah. Persamaan dari penelitian Ning Rahayu dan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti terdapat pada variabel bebasnya yaitu mengenai metode permainan
(games). Perbedan penelitian Ning Rahayu dengan penelitian ini yaitu penelitian
Ning Rahayu adalah penelitian kuantitatif eksperimen sedangkan yang diadakan
peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
C. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2009: 60) kerangka berpikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma
penelitian.
Pada kondisi awal nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh
01 Mojolaban masih rendah, hal tersebut di sebabkan oleh guru dalam melakukan
pembelajaran masih bersifat konvensional, artinya walaupun guru sudah
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, tetapi belum memanfaatkan
media pembelajaran secara maksimal sehingga pembelajaran yang dilakukan
kurang bermakna (menarik minat belajar peserta didik dan belum menimbulkan
kesan bagi siswa).
Untuk mengatasi hal tesebut diperlukan sebuah penanggulangan yang
tepat. Adapun alternatif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan inovatif.Dalam penelitian
ini, peneliti memilih menerapkan games method of environment sebagai alternatif
dalam meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa. Penerapan games method of
environment ini akan melatih kesadaran siswa terhadap arti pentingnya kebersihan
lingkungan karena melalui permainan siswa akan lebih senang dalam memaknai
suatu hal yang diajarkan oleh guru. Metode ini akan diterapkan dengan
menggunakan Siklus I dan Siklus II yang melalui tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Diharapkan penerapan games method of environment ini dapat
meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01
Mojolaban Sukoharjo. Kerangka berpikir ini dapat digambarkan seperti pada
gambar 2.1 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka
hipotesis dari penelitian ini adalah: penerapan games method of environment dapat
meningkatkan nilai peduli lingkungan pada siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01
Mojolaban Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kondisi
Akhir
Tindakan
Nilai peduli lingkungan
siswa kelas V SD Negeri
Dukuh 01 Mojolaban
Sukoharjo meningkat
Dalam proses pembelajaran
guru menggunakan Games
method of environment
Siklus I
Pengenalan dan
aplikasi Games Method
of Environment
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus II
Aplikasi Games
method of environmet
Kondisi
awal
Guru menggunakanmetode
pembelajaran yang masih
bersifatkonvensional
Nilai Peduli Lingkungan
siswa SD Negeri Dukuh
01 Mojolaban Sukoharjo
rendah
Observasi
Refleksi
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting dan Jadwal Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri Dukuh 01
Mojolaban semester II tahun pelajaran 2011/2012, yang beralamatkan di jalan
Giri Jaya No 3, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo. Alasan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dukuh 01 yaitu
karena belum pernah digunakan sebagai tempat penelitian sejenis seperti yang
dilakukan oleh peneliti.
2. Jadwal Penelitian
Peneliti merencanakan penelitian selama 5 bulan yaitu mulai bulan
Januari 2012 s.d. Juli 2012. Adapun rincian waktu kegiatan penelitian dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan
Waktu Penelitian
Bulan
Janua
ri Februari Maret April Mei Juni Juli
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Observasi dan
wawancara di SD x
2. Penyusunan dan
pengajuan proposal x x x x x x
3. Seminar proposal x
4. Mengurus ijin
penelitian x x
5. Persiapan penelitian x
6. Pelaksanaan siklus 1 x x
7. Pelaksanaan siklus II x x
8. Analisis data x x
9. Penyusunan laporan
hingga penjilidan
skripsi
x x x x x x x x x x x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukohajo, berjumlah 30 siswa, terdiri dari 14
laki-laki dan 16 perempuan. Pada dasarnya mereka dari latar belakang yang
berbeda-beda. Dari 30 siswa kelas V ini kesemuanya adalah anak yang normal
(tidak ada anak yang berkebutuhan khusus).
C. Sumber Data
Sumber data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan
dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Data penelitian yang telah
dikumpulkan berasal dari berbagai sumber. Sumber data atau informasi tersebut
antara lain:
1. Informasi data yang diperoleh dari narasumber yang terdiri dari peserta didik
kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo yang berjumlah 30 siswa
dan guru kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo.
2. Dokumen
Dokumen yang dikumpulkan berupa data nilai hasil angket peduli lingkungan
siswa dan nilai evaluasi IPA siswa kelas V baik sebelum maupun sesudah
dilakukan tindakan. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan dokumen lain yang
berupa: silabus IPA kelas V, RPP IPA kelas V semester II, dan foto proses
pembelajaran.
3. Hasil Pengamatan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan games
method of environment untuk meningkatkan nilai peduli lingkungan pada siswa
kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo.
4. Hasil wawancara terhadap guru kelas SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban,
Sukoharjo. Kegiatan wawancara dilakukan dua kali yakni sebelum tindakan
dan sesudah tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Studi Dokumentasi
Teknik ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang
berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Teknik ini digunakan
untuk mengumpulkan data tentang kepedulian siswa kelas V SD Negeri
Dukuh 01 terhadap lingkungannya. Data tersebut berupa dokumen
diantaranya: Silabus IPA kelas V (lampiran 1 halaman 86), Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA kelas V semester II (lampiran 2
halaman 90 dan lampiran 7 halaman 101), daftar skor angket nilai peduli
lingkungan (lampiran 36, 37, dan 38 halaman 153), dan foto serta video proses
pembelajran (lampiran 52 halaman 176).
2. Observasi
Observasi dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data tentang nilai
peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo
Pengamatan di lakukan sebelum, selama dan sesudah siklus penelitian
berlangsung. Dalam kegiatan ini peneliti bertindak sebagai pengajar,
sedangkan guru kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, sukoharjo bertindak
sebagi pengamat atau observer. Pengamatan terhadap guru difokuskan pada
kemampuan guru kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo (yang
diperankan oleh peneliti) dalam mengelola dan menerapkan penerapan metode
permainan lingkungan hidup (games method of environment) dalam
pembelajaran IPA yang dinilai mengunakan pedoman dan lembar observasi
kemampuan guru mengajar yang dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 133
lampiran 23 halaman 137. Adapun hasil penilaian guru mengajar dapat dilihat
pada lampiran 24 halaman 138 dan 25 halaman 139. Observasi terhadap
peserta didik difokuskan pada perilaku atau kegiatan siswa kelas V SD Negeri
Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo dalam menjaga lingkungan sekitar seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
kebersihan, dan upaya pelestarian lingkungan (lihat lampiran 26 halaman 140
dan 27 halaman 143).
3. Wawancara
Teknik wawancara dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data
tentang nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 dilakukan
terhadap guru kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban melalui tanya jawab
menggunakan pedoman wawancara sebagai acuannya. Guna memperoleh data
yang berkenanan dengan aspek-aspek pembelajarn, penentuan tindakan, dan
respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan dalam upaya
peningkatan nilai peduli lingkungan siswa. Wawancara dilakuakn diawal
(sebelum pelaksanaan tindakan atau sebelum pembelajaran dengan penerapan
metode permainan lingkungan hidup (games method of environment) dan
dilakukan diakhir (setelah pelaksanaan tindakan atau setelah pembelajaran
menggunakan metode permainan lingkungan hidup (games method of
environment). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap guru kelas
V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo. Pedoman wawancara pada
lampiran 42 halaman 159.
4. Angket
Teknik ini dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data tentang
sejauh mana peningkatan hasil nilai kepedulian siswa terhadap lingkungan.
Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa SD Negeri Dukuh 01
Mojolaban, Sukoharjo yang berjumlah 30. Angket ini disesuaikan dengan
indikator peduli lingkungan (skala penilaian mengunakan skala Likert).
Format angket lampiran 32 halaman 148.
E. Validitas Data
Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap suatu data (Iskandar, 2009: 84). Teknik triangulasi
dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
hasil wawancara dengan informan kunci kemudian peneliti mengkonfirmasikan
dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil
pengamatan penelitian di lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data
terjamin. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Triangulasi Sumber
Teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh
dari satu informan dengan informan yang lain. Teknik ini membandingkan
dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang telah
diperoleh, misalnya peneliti membandingkan antara hasil wawancara yang
dilakukan dengan siswa, guru kelas V, dan kepala sekolah.
2. Triangulasi Metode
Melalui teknik ini, kebenaran data diuji dengan cara mengumpulkan
data-data sejenis dengan menggunakan metode yang berbeda. Peneliti bisa
mengumpulkan data dari observasi dan kemudian melakukan wawancara
mendalam dengan informan dari sumber terpercaya dan kemudian di tindak
lanjuti dengan menggunakan tes dan dokumentasi agar data lebih akurat lagi
kebenarannya. Dalam penelitian ini, peneliti mengkroscekkan beberapa
metode yaitu studi dokumentasi, wawancara, observasi, dan juga tes.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data secara
interaktif (Miles dan Huberman) dan teknik deskriptif komparatif.
. Menurut Miles dan Huberman (2007: 16-20), model analisis
interaktif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1) reduksi
data, 2) display/penyajian data, dan 3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.
Langkah-langkah analisis data secara interaktif dapat dilihat pada gambar 3.1
berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 3.1. Model Analasis Interaktif Miles dan Huberman (2007: 20)
Berdasarkan alur langkah-langkah analisis data model interaktif pada
gambar tersebut, maka dapat hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan
fokus masalah. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan semua instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan
fokus masalah atau hipotesis dan membuang data yang tidak relevan.
Misalnya, data hasil tes hasil belajar, data dari obeservasi, ditambah data
wawancara dan dokumentasi diambil yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
Reduksi data pada penelitian di kelas V SD Negeri Dukuh 01 ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari proses pembelajaran, angket
kepedulian lingkungan, silabus, wawancara, observasi, dan foto kegiatan
belajar mengajar melalui penerapan games method of environment.
2. Penyajian data
Penyajian data akan disajikan dengan bentuk teks naratif. Data yang
diperoleh biasanya sangat dan tidak mungkin dipaparkan secara keseluruhan.
Untuk itu, dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun
secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau
menjawab masalah yang diteliti. Data yang sudah didapat di kelas kemudian
disusun menjadi matrik yang digunakan untuk penelitian.
Pengumpulan Data
(Data Collection)
Reduksi Data
(Data Reduction)
Penyajian Data
(Data Display)
Penarikan
Kesimpulan/Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data
dan display data sehingga data dapat disimpulkan dan peneliti masih
berpeluang menerima masukan. Penarikan kesimpulan dilakukan bertahap
yaitu dari kesimpulan yang tepat dengan cara diskusi bersama kolaborator.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan perolehan skor
angket sebelum siklus dan sesudah dilakukannya siklus. Angket diberikan
lebih dari satu kali. Jika nilai peduli lingkungan siswa mengalami
peningkatan, maka tindakan yang dilakukan peneliti dikatakan berhasil.
Penarikan kesimpulan pada penelitian siswa kelas V SD Negeri Dukuh
01 dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru kelas V tentang
perkembangan nilai peduli lingkungan siswa yang telah dicapai pada setiap
siklus untuk menentukan dan melanjutkan langkah penelitian berikutnya.
Sedangkan untuk analisis deskriptif komparatif, Suwandi berpendapat,
“teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan
membandingkan hasil antarsiklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum
penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus (2009: 61).
Jadi, dalam penelitian ini nilai peduli lingkungan siswa akan
dibandingkan pada setiap siklusnya. Nilai peduli lingkungan siswa yang
diperoleh melalui angket dan observasi pada saat pratindakan dibandingkan
dengan hasil yang diperoleh pada saat siklus I. Kemudian, hasil tindakan pada
siklus I dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada saat siklus II. Setelah
itu, semua hasil yang diperoleh, meliputi hasil pada saat pratindakan, siklus I,
dan siklus II dibandingkan secara keseluruhan apakah mengalami peningkatan
atau tidak.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini bersumber dari dokumentasi, hasil
observasi, hasil wawancara, dan angket yang berpatokan pada skor kepedulian
lingkungan. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai peduli lingkungan siswa
kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo mencapai skor ≥100 atau ber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kriteria tinggi. Penelitian ini akan diakhiri jika ≥ 80% (24 Siswa) dari 30 siswa
kelas V yang memiliki skor nilai peduli lingkungan siswa berkriteria tinggi.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan melalui empat tahap (Suharismi, 2006:
16), yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada
gambar 3.2.
Gambar 3.2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2006: 16)
Berdasarkan model penelitian tindakan kelas gambar 3.2, dapat
dijelaskan bahwa keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur
untuk membentuk sebuah siklus, dimana satu putaran kegiatan beruntun yang
kembali kelangkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap penyusunan
rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Prosedur
tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada
lampiran 2 halaman 90 dan lampiran 7 halaman 101.
2) Menentukan pokok bahasan
3) Menyusun instrumen, meliputi:
Perencanaan
Siklus I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
a) Kisi-kisi soal dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 97 dan
lampiran 8 halaman 108.
b) Soal evaluasi dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 98 dan
lampiran 9 halaman 109.
c) Kriteria penilaian mengenai materi perkembangan teknologi dapat
dilihat pada lampiran 6 halaman 100 dan lampiran 11 halaman 111.
d) Lembar observasi nilai peduli lingkungan siswa dapat dilihat pada
lampiran 26 halaman 140 dan lembar pengamatan lampiran 27
halaman 142. Sedangkan lembar observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada lampiran 23 halaman 137.
e) Kisi-kisi angket nilai peduli lingkungan siswa lampiran 31
halaman 147 dan angket nilai peduli lingkungan siswa dapat di
lihat lampiran 32 halaman 148.
b. Tindakan
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru dan menerapkan
rencana yang telah dirancang yaitu melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan games method of environment. Dalam hal ini, pelaksanaan
pembelajaran dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Pembelajaran dimulai dari penjelasan guru mengenai mengidentifikasi
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk
hidup dan lingkungan pada pertemuan pertama dan materi mengenai
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Permukaan Bumi pada pertemuan
kedua, kemudian pengenalan games method of environment lalu siswa
bermain dengan salah satu permainan dari games method of environment
yaitu “Ini Duniaku Ini Rumahku”. Permainan tersebut digunakan agar
siswa lebih aktif selama proses pembelajaran. Permainan ini digunakan
setelah guru selesai menyampaikan materi secara singkat. Penerapan
permainan ini diterapkan pada saat tahap elaborasi. Adapun penerapan
langkah – langkah dari permainan “Ini Duniaku Ini Rumahku” dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1. Guru menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk permainan
“Ini Duniaku Ini Rumahku”.
2. Guru mengorganisasi siswa untuk membentuk sebuah lingkaran dan
kemudian guru menggali pengetahuan siswa tentang sumber daya
alam.
3. Guru menjelaskan petunjuk atau aturan main dari permainan ini.
4. Guru memilih 4 orang untuk menjadi air, 6 orang untuk menjadi tanah,
7 orang menjadi rumput.
5. Siswa yang tersisa akan berperan sebagai hewan, misal kijang ataupun
hewan yang lainya. Sementara guru berperan sebagai manusia.
6. Lalu siswa yang menjadi hewan dan pohon harus memikirkan apa saja
yang mereka butuhkan untuk kelangsungan hidupnya.
7. Kemudian setiap hewan dan pohon harus memiliki dua kebutuhan
hidupnya yang paling utama. Mereka harus menggandeng atau
memegang tangan siswa lain yang menjadi kebutuhan mereka.
Misalnya perlu air dan tanah, hewan perlu air dan rumput.
8. Biarkan hiruk pikuk terjadi secara spontan, beberapa siswa yang
menjadi air akan diperebutkan dan ditarik oleh siswa lain yang
menjadi hewan dan pohon.
9. Setelah suasana tenang, dan semua saling berpegangan guru bertindak
sebagai manusia yang merusak lingkungan misalnya dengan meracuni
air, merusak pohon, membuang sampah di sungai, membuang sampah
sembarangan.
10. Tariklah siswa yang menjadi pohon atau air sampai mereka jongkok.
c. Pengamatan atau Observasi
Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu mitra untuk mengamati
jalannya proses pembelajaran yang meliputi aktvitas guru dan siswa serta
saat siswa sedang istirahat (selama siswa berada di sekolah). Selain itu,
dalam tahap ini peneliti juga menilai hasil perkembangan nilai peduli
lingkungan siswa dengan angket yang telah disusun oleh peneliti dan
pengumpulan data pendukung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Refleksi
Tahap ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, apa
yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan
tindakan yang dilakukan. Guru dan peneliti bersama-sama membahas hasil
pembelajaran yang telah dicapai, meliputi: hasil pembelajaran yang kurang
maksimal, angket, RPP dan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai
hasil evaluasi yang akan digunakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada
lampiran 12 halaman 112 dan lampiran 17 halaman 123.
2) Menentukan pokok bahasan
3) Menyusun instrumen, meliputi:
a) Kisi-kisi soal dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 119 dan
lampiran 18 halaman 129.
b) Soal evaluasi dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 120 dan
lampiran 19 halaman 130.
c) Kriteria penilaian mengenai materi perkembangan teknologi dapat
dilihat pada lampiran 16 halaman 122 dan lampiran 21 halaman
132.
d) Lembar observasi nilai peduli lingkungan siswa dapat dilihat pada
lampiran 26 halaman 140 dan lembar pengamatan lampiran 27
halaman 142. Sedangkan lembar observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada lampiran 23 halaman 137.
e) Kisi-kisi angket nilai peduli lingkungan siswa lampiran 31
halaman 147 dan angket nilai peduli lingkungan siswa dapat di
lihat lampiran 32 halaman 148.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b. Tindakan
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar pada hasil
refleksi siklus I, peneliti memperbaiki tindakan sesuai dengan RPP yaitu
pembelajaran IPA menggunakan games method of environment yang
sudah diperbaiki dan disempurnakan sesuai tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, tetapi pokok bahasan yang diajarkan berbeda. Pokok
bahasan atau materi yang diajarkan pada siklus II yaitu Menjelaskan
tingkat kemudahan pengambilan hasil laut, sungai, hutan, tanah galian
tanpa pelestarian, dengan permaian kedua yang bernama
c. Pengamatan atau Observasi
Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu mitra untuk mengamati
jalannya proses pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan siswa serta
saat siswa sedang istirahat (selama siswa berada di sekolah). Selain itu,
dalam tahap ini peneliti juga menilai hasil perkembangan nilai peduli
lingkungan siswa dengan angket yang telah disusun oleh peneliti dan
pengumpulan data pendukung.
d. Refleksi
Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka dilakukan analisis
semua data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan
angket. Sasaran pada siklus II yaitu nilai peduli lingkungan siswa kelas V
SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban Sukoharjo meningkat dan siswa yang
mendapat skor sama atau dikatakan tuntas sebanyak ≥80% (24 siswa)
dari 30 siswa. Apabila hasil pada siklus ini menunjukkan bahwa indikator
kinerja telah tercapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan games
method of environment pembelajaran kelas V telah berhasil meningkatkan
nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban
Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh
01 Sukoharjo, diperoleh dari observasi (lampiran 28 halaman 144), wawancara
dengan guru kelas (lampiran 43 halaman 160) dan siswa kelas V serta data skor
rata-rata nilai peduli lingkungan siswa. Berdasarkan observasi, wawancara dengan
guru kelas, siswa kelas V diperoleh keterangan bahwa nilai peduli lingkungan
siswa selama ini masih rendah, terbukti dari skor rata-rata hasil angket peduli
lingkungan siswa dan pengamatan nilai peduli lingkungan siswa kelas V yang
berjumlah 30 siswa (36 halaman 153), hanya terdapat 6 siswa (20%) yang
mencapai Kriteria peduli lingkungan 100 bahkan skor rata-rata kelas yang dicapai
baru 85,76. Daftar skor siswa kelas V pada kondisi awal atau sebelum
penggunaan games method of environment secara singkat dapat dilihat pada tabel
4. 1.
Tabel 4.1. Daftar Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Kelas V pada Kondisi
Awal
NO Angket Pengamatan NO Angket Pengamatan NO Angket Pengamatan
1 114 89,5 11 116 90,5 21 112 91
2 89 69,5 12 90 75 22 118 91,5
3 121 100,5 13 123 101,5 23 120 100
4 114 94,5 14 113 91,5 24 82 66
5 90 72,5 15 104 84,5 25 114 87
6 80 65 16 105 80 26 85 72,5
7 115 92,5 17 109 82 27 113 86,5
8 97 81 18 121 100,5 28 105 80
9 107 86 19 118 94 29 76 63
10 122 103,5 20 127 106 30 74 62
Berdasarkan daftar skor angket nilai peduli lingkungan pada kondisi
awal (tabel 4.1), maka dapat dibuat distribusi skor nilai peduli lingkungan siswa
kelas V pada kondisi awal seperti pada tabel 4.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 4.2. Distribusi Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada Kondisi
Awal
No IntervalFrekuensi
(fi)
Nilai Tengah
(xi)Fi.xi
Persentase
(%)
1 74 - 82 4 78 312 13,33
2 83 - 91 4 87 348 13,33
3 92 - 100 1 96 96 3,33
4 101 - 109 5 105 525 16,66
5 110 - 118 10 114 1140 33,3
6 119-127 6 123 738 20
105,8 100Nilai rata - rata kelas
Distribusi skor angket nilai peduli lingkungan siswa kelas V pada kondisi
awal yang terlihat pada tabel 4.2 dapat disajikan dalam grafik seperti pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1. Grafik Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa kelas V pada
Kondisi Awal.
Bersadarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1, skor hasil prasiklus angket nilai
peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar 105,8,
siswa yang memperoleh skor antara 74-82 sebanyak 4 siswa atau 13,33%. Siswa
yang memperoleh skor antara 84-91 sebanyak 4 siswa atau 13,33%. Siswa yang
memperoleh skor antara 92-100 sebanyak 1 siswa atau 3,33%. Siswa yang
memperoleh skor antara 101-109 sebanyak 5 siswa atau 16,6%. Siswa yang
13,3% 13,3%
3,33%
16,6%
33,3%
20%
0
2
4
6
8
10
12
74 - 82 83 - 91 92 - 100 101 - 109 110 - 118 119-127
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
memperoleh skor antara 110-118 sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Siswa yang
memperoleh skor antara 119-127 sebanyak 6 siswa atau 20%.
Berdasarkan hasil pengamatan nilai peduli lingkungan siswa pada
kondisi awal (tabel 4.1), maka dapat di sajikan distribusi skor pengamatan nilai
peduli lingkungan siswa kelas V pada kondisi awal seperti pada tabel 4. 3.
Tabel 4.3. Distribusi Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa pada
Kondisi Awal
No IntervalFrekuensi
(fi)
Nilai Tengah
(xi)Fi.xi
Persentase
(%)
1 50 - 55 9 52,5 472,5 30
2 56 - 61 4 58,5 234 13,33
3 62 - 67 6 64,5 387 20
4 68 - 73 4 70,5 282 13,33
5 74 - 79 1 76,5 76,5 3,33
6 80 - 85 6 82,5 495 20
46.6 100Nilai rata - rata kelas
Distribusi skor angket nilai peduli lingkungan siswa kelas V pada kondisi
awal yang terlihat pada tabel 4.3 dapat disajikan dalam grafik seperti pada
gambar 4.2.
Gambar 4.2. Grafik Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa kelas V
pada Kondisi Awal.
30%
13,3%
20%
13,3%
3,33%
20%
0123456789
10
50 - 55 56 - 61 62 - 67 68 - 73 74 - 79 80 - 85
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Bersadarkan tabel 4.3 dan gambar 4.2, skor prasiklus hasil Pengamatan
nilai peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar 64,9,
siswa yang memperoleh skor antara 50-55 sebanyak 9 siswa atau 30%. Siswa
yang memperoleh skor antara 56-61 sebanyak 4 siswa atau 13,33%. Siswa yang
memperoleh skor antara 62-67 sebanyak 6 siswa atau 20%. Siswa yang
memperoleh skor antara 68-73 sebanyak 4 siswa atau 13,33%. Siswa yang
memperoleh skor antara 74-79 sebanyak 1 siswa atau 3,33%. Siswa yang
memperoleh skor antara 80-85 sebanyak 6 siswa atau 20%.
Dari kedua data tersebut yaitu angket nilai peduli lingkungan siswa dan
pengamatan nilai peduli lingkungan siswa pada kondisi awal sebelum di terapkan
metode permainan lingkungan hidup atau games method of environment dapat
dibuat rata – rata untuk mengetahui katagori tingkat peduli lingkungan siswa
dengan kriteria 0 sampai dengan 75 rendah, 76 sampai dengan 99 sedang, dan 100
sampai dengan 125 tinggi. Dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kondisi Awal
No IntervalFrekuensi
(fi)
Nilai Tengah
(xi)Fi.xi
Persentase
(%)
1 62-69 4 65,5 262 13.33
2 70-77 4 73,5 294 13.33
3 78-85 5 81,5 407,5 16.66
4 86-93 9 89,5 805,5 30
5 94-101 5 97,5 487,5 16.66
6 102-109 3 105,5 316,5 10
18,53 100Nilai rata - rata kelas
Distribusi nilai peduli lingkungan siswa kelas V pada kondisi awal yang
terlihat pada tabel 4. 4 dapat disajikan dalam grafik seperti pada gambar 4.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gambar 4.3. Grafik Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa kelas V
pada Kondisi Awal.
Dari tabel 4.4 dan gambar 4.3, skor nilai peduli lingkungan siswa kelas
V sebelum diterapkan metode permainan lingkungan hidup atau games method of
environment diperoleh rata–rata skor sebesar 85,76. Siswa yang memperoleh skor
62-69 sebanyak 4 siswa atau 13,3%. Siswa yang memperoleh skor 70-77
sebanyak 4 siswa atau 13,3%. Siswa yang memperoleh skor 78-85 sebanyak 5
siswa atau 16,66%. Siswa yang memperoleh skor 86-93 sebanyak 9 siswa atau
30%. Siswa yang memperoleh skor 94-101 sebanyak 5 siswa atau 16,6%. Siswa
yang memperoleh skor 102-109 sebanyak 3 siswa atau 10%.
Sementara itu, siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban,
Sukoharjo dinyatakan memiliki nilai peduli lingkungan yang tinggi apa bila skor
mencapai minimal 100 sampai dengan125. Berdasarkan daftar skor nilai peduli
lingkungan siswa kelas V pada kondisi awal (tabel 4. 1) siswa yang mendapat
skor di bawah 100 yaitu sebanyak 24 siswa atau 80%, dan siswa yang mendapat
nilai sama atau di atas skor 100 yaitu 6 siswa atau 20% . dengan kata lain nilai
peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo
masih rendah, sehingga perlu dilakukan tahap pelaksanaan perbaikan.
13,3% 13,3%
16,66%
30%
16,66%
10%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
62-69 70-77 78-85 86-93 94-101 102-109
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 Siklus. Dimana seperti
siklusnya terdidi dari 2kali pertemuan dan 4 tahap yaitu (1) perencanaan,
(2)pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi dan (4) refleksi.
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanaklan sesui dengan jadwal yang sudah
ditentukanyakni selama 1 minggu mulai tanggal 21 sampai dengan 28 Maret
2012. Adapun tahapanya dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Senin, 19 Maret
2012. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi
permasalahan yang muncul yakni penerapan games method of environment.
Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan di
laksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Rabu 21 dan Sabtu 24
Maret 2012. Adapun diskripsi perencanan siklus I adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanana Pembelajaran
(RPP) IPA selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit
setiap pertemuan . RPP yang disusun meliputi : standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,
materi pembelajaran, metode daan model pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian
(lampiran 2 halaman 90 dan 7 halaman 101)
2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
adalah:
a) Ruang kelas didesain sesuai dengan metode pembelajaran games
method of environment yakni meja kelas tata mundur kebelakang
kemudia tersisa tempat untuk melakukan permainan, dan menaruh
meja untuk tempat media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b) Menyiapkan perangkat media diantaranya: laptop, LCD proyektor,
Speakar aktif, dan flip cart tanah, hewan, air, pohon, dan rumput.
Selain itu juga menyiapkan handycam untuk pendokumentasian
proses pembelajaran.
3) Menyiapkan Lembar pengamatan Nilai Peduli Lingkungan
Lembar pengamatan digunakan untuk memantau peningkatan nilai
pedulian lingkungan siswa setelah pelaksanana pembelajaran IPA
dengan mengunakan games method of environment. Pengamatan yang
dilakuakn meliputi pada aktivitas siswa di dalam kelas saat pembelajaran
dan di luar kelas saat jam istirahat, seperti siswa membuang sampah
pada tempatnya, tidak membuang sampah di dalam kelas, tidak merusak
tanaman dan menjaga kebersihan kamar mandi. Lembar pengamatan
dapat dilihat di lampiran 27 halaman 142.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan
guru menerapkan metode pembelajaran games method of environment.
peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau
pengamat.
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan ke-1dilaksanakan pada hari Rabu 21 Maret 2012. Pada
pertemuan ke-1 pembelajaran IPA kelas V mempelajari tentang sumber
daya alam dan kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi.
Adapun langkah langkah pembelajaranya adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan memberikan
salam. Kemuadian guru mengecek kehadiran siswa dan
mengkondisikan siswa. Guru juga memberikan motivasi dan apersepsi
kepada siswa pembelajaran apersepsi bertujuan untuk mengali
pengetahuan awal siswa tentang sumber daya alam. Setelah itu, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti terbagi dalam 3 tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Dalam tahap tahap ini, guru dan siswa melakukan beberapa
kegiatan, yaitu: guru membuat bagan peta kehidupan, guru
bertanya pada salah satu siswa tentang hal yang di lakukan pada
hari itu sebelum berangkat sekolah kemudian guru mengadakan
tanya jawab dengan siswa tentang sumber daya dan siswa di ajak
menyebutkan segala sumber daya alam yang dibutuhkan pada saat
kegiatan itu. Kemudian guru memberikan penjelasan pengerian
sumber daya alam dan jenisnya melalui LCD proyektor.
(2) Elaborasi
Dalam tahap ini, guru mengajak siswa untuk melakukan permainan
lingkungan hidup ( games method of environment). Guru membagi
siswa menjadi 2 kelompok setiap kelompok 20 siswa pembagian
kelompok di lakukan dengan dinamika kelompok. Kemudian guru
menjelaskan cara dan peraturan permainan. Kemudian siswa dan
guru melakukan perminan ini duniaku rumahku. Permaianan
dilakukan bergatian pertama kelompok 1 dan kelompok 2
mengamati, begitu sebaliknya. Langkah-langkah permainan
sebagai berikut : (1) siswa membentuk lingkaran, (2) siswa di beri
flipchart dan di kalungkan dileher, (3) dengan bimbingan guru,
siswa dibiarkan beberapa saat untuk mencari pasangan dan secara
otomatis membentuk lingkaran, (4) siswa memerankan ekosistem
alam sesui dengan flipchard (5) kemudian guru berperan sebagai
manusia yang merubah permukaan bumi untuk memnuhi
kebutuhanya. Kemudian setelah melakukan permainan setiap
kelompok berdiskusi dan mengerjakan LKS (lembar kerja siswa)
yang telah disediakan. Kemudian siswa mempresentasikan tentang
permainan yang telah dilakukan dan LKS yang telah di kerjakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
(3) Konfirmasi
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah penilaian dari
permainan yang telah dilaksanakan siswa yang paling cepat
mendapat pasangan sesui dengan kebutuhanya dalam ekosistem
yang diperankan maka akan mendapat penghargaan. Siswa dengan
bimbingan guru mengevaluasi jalanya permainan yang telah
dilakukan. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
materi yang terkandung dalam permainan yang berhubungan
dengan pokok bahasan pembelajaran IPA sumber daya alam dan
jenis-jenis sumber daya alam. Guru memberikan penghargaan
kepada siswa atas partisipasi dan keaktifanya dalam pembelajaran.
Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
yang belum memahami materi yang diajarkan. Dalam tahap ini
siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
c) Kegiatan Akhir
Pada tahapan ini, siswa mengerjakan soal – soal evaluasi secara
individu, bentuk evaluasi berupa 5 soal uraian (dapat di lihat pada
lampiran 4 halaman 98) dan pada akhir pembelajaran guru
memberikan PR secara tindak lanjut kepada siswa dah diakhiri dengan
salam penutup.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Maret 2012. Pada
pertemuan ke-2 pembelajaran IPA kelas V mempelajari materi kegiatan-
kegiatan manusia yang dapat mengubah permukan bumi. Adapun langkah-
langkah pembelajaran pada dasarnya hampir sama dengan pertemuan 1
hanya saja materi yang diajarkan bertambah dan metode permainan
lingkungan hidup (games method of environmet) dilakukan di luar ruangan
atau di halaman sekolah. Kegiatan–kegiatan yang dilakukan dalam
pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
a) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan
kegiatan awal pada pertemuan ke-1. Guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa dan
mengkondisikan siswa. Guru juga memberikan motivasi dan apersepsi
kepada siswa. Pemberian apersepsi bertujuan untuk menggali
pengetahuan awal siswa tentang kegiatan-kegiatan manusia yang dapat
merubah permukaan bumi, dengan mengunakan tanya jawab mengenai
kegiatan manusia. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan
pembelajaaran yang akan dilakasanakan.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti terbagi dalam 3 tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Dalam tahapan ini, guru dan siswa melakukan beberapa kegiatan,
yaitu : guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang
perubahan permukaan bumi oleh kegiatan manusia dan siswa juga
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan manusia dan dampak terhadap
permukaan bumi. Kemudian guru mengunakan media LCD
proyektor guru memperlihatkan kegiatan-kegiatan manusia untuk
mendapatkan sumber daya alam dan dampaknya, guru memberikan
penjelasan tentang materi tersebut.
(2) Elaborasi
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa
hampir sama dengan kegiatan inti di pertemuan ke-1. Guru mulai
menerangkan metode pembelajaran permainan lingkungan (games
method of environment) ini duniaku rumahku. Guru menjelaskan
cara permainan dan aturan permainan, guru membagi kelompok
siswa dengan dinamika kelompok dari 30 siswa dibagi menjadi 2
kelompok, pada pertemuan ini permainan dilakukan di luar kelas
atau di halaman sekolah. Guru menginstuksikan pada siswa untuk
membuat lingkaran setiap kelompok, guru membagikan flipchart
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
kepada siswa yang kemudian dikalungkan pada leher, kemudian
siswa mencari pasangan sesuai dengan kebutuhan ekosistem yang
di perankan siswa, guru dalam permainan ini berperan sebagai
manusia yang melakukan kegiatan memanfaatkan sumber daya
alam dan merubah permukaan bumi. Setelah melakukan permainan
siswa berdiskusi kelompok tentang materi yang terdapat pada
permainan dan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) secara
berkelompok. Kemudian salah satu siswa mewakili kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi.
(3) Konfirmasi
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah penilaian dari
permainan yang telah dilaksanakan siswa yang paling cepat
mendapat pasangan sesuai dengan kebutuhanya dalam ekosistem
yang diperankan maka akan mendapat penghargaan. Siswa dengan
bimbingan guru mengevaluasi jalannya permainan yang telah
dilakukan. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
materi yang terkandung dalam permainan yang berhubungan
dengan pokok bahasan pembelajaran IPA kegiatan manusia yang
mengakibatkan perubahan permukaan bumi. Guru memberikan
penghargaan kepada siswa atas partisipasi dan keaktifanya dalam
pembelajaran. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa yang belum memahami materi yang diajarkan.
Dalam tahap ini siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
c) Kegiatan Akhir
Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu.
Bentuk soal evaluasi pada pertemuan ini adalah 5 soal uarian (dapat
dilihat pada lampiran 9 halaman 109). Selain mengerjakan soal
evaluasi siswa diminta untuk mengisi angket nilai peduli lingkungan
untuk melihat peningkatan nilai pedulian siswa terhadap lingkungan
setelah dilakukan siklus I. Dan pada akhir pembelajaran guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
memberikan PR sebagai tindak lanjut kepada siswa dan diakhiri
dengan salam penutup.
c. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan pada saat
siswa berada di luar kelas atau pada saat istirahat. Dalam pembelajaran
peneliti melibatkan dan berkolaborasi dengan guru kelas, guru kelas berperan
sebagai observer untuk mengamati pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu meningkatkan nilai peduli dalam pembelajaran IPA materi
kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan permukaan bumi
siswa kelas V melalui penerapan games method of environment (metode
permainan lingkungan hidup). Observer mengamatai kegiatan guru selama
proses pembelajaran berlangsung dengan mengunakan lembar observasi yang
telah disediakan (dapat dilihat di lampiran 23 halaman 137). Selain hal
tersebut pengamatan juga dilakukan oleh peneliti pada saat siswa diajar oleh
guru kelas dan saat jam istirahat dalam hal nilai pedulia lingkungan yang
dimiliki oleh siswa dengan lembar pengamatan yang sudah disediakan (dapat
dilihat pada lampiran 27 halaman 142). Hasil pengamatan selanjutnya
digunakan sebagai dasar tahap refleksi pada siklus I.
Berdasarkan hasil pengamatan nilai peduli lingkungan siswa selama
proses siklus I pada pertemuan 1 dan 2, diperoleh hasil dan gambaran tentang
aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran sebagai berikut:
1) Sumber Data Angket
Dalam hal ini siswa diamati dari hasil skor angket niali peduli
lingkungan siswa setelah pembelajaran penerapan games method of
enfironmnet selesai (lihat lampiran 31 halaman 147). Aspek yang diamati
meliputi sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan meliputi menjaga
kebersihan, menjaga pelestarian, upaya pelestarian alam. Berdasarkan
rekapitulasi skor angket nilai peduli lingkunagan yang diperolah siswa
pada pertemuan 1 dan 2 (lampiran 37 halaman 154). Maka hasil skor
angket siswa dapat dilihat dengan tabel 4.5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 4.5. Distribusi Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I
No Interval NilaiFrekuensi
(fi)
Nilai Tengah
(xi)fi.xi Persentase
1 82 - 91 3 86,5 259,5 10
2 92 - 101 4 96,5 386 13,33
3 102 - 111 2 106,5 213 6,66
4 112 - 121 6 116,5 699 20
5 122 - 131 9 126,5 1138,5 30
6 132 - 141 6 136,5 819 20
30 3515 100
Skor Rata-rata= 3515 : 30 = 117,16 Berdasarkan distribusi data skor hasil angket siswa pada siklus I
yang terlihat pada tabel 4.5, dapat disajikan dalam grafik 4.4.
Gambar 4.4. Grafik Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I
Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.4, skor hasil angket nilai
peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar
117,17, siswa yang memperoleh skor antara 82-91 sebanyak 3 siswa atau
10%. Siswa yang memperoleh skor antara 92-101 sebanyak 4 siswa atau
13,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 102-111 sebanyak 2 siswa
atau 6,7%. Siswa yang memperoleh skor antara 112-121 sebanyak 6 siswa
atau 20%. Siswa yang memperoleh skor antara 122-131 sebanyak 9 siswa
atau 30%. Siswa yang memperoleh skor antara 132-141 sebanyak 6 siswa
atau 20%.
10%
13,3%
6,7%
20%
30%
20%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
82 - 91 92 - 101 102 - 111 112 - 121 122 - 131 132 - 141
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Skor rata-rata hasil angket nilai peduli lingkungan siswa kelas V
SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban adalah 117,17.
2) Observasi Pengamatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Dalam aspek ini, sikap yang diamati meliputi beberapa hal, yaitu:
(1) siswa membuang sampah, (2) malaksanakan tugas piket, (3) perlakuan
terhadap tanaman, (4) Perilaku Siswa cuci tangan sebelum makan (lihat
lampiran 29 halaman 145). Dari hasil pengamatan diperoleh hasil sebgai
berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa
Siklus I
No IntervalFrekuensi
(fi)
Nilai tengah
(xi)Fi.xi Persentase (%)
1 55 - 60 6 57,5 345 20
2 61` - 66 3 63,5 190,5 10
3 67 - 72 3 69,5 208,5 10
4 73 - 78 2 75,5 151 6,66
5 79 - 84 7 81,5 570,5 23,33
6 85 - 90 9 87,5 787,5 30
30 2253 100
75.1Skor Rata - rata= 2253 : 30 =
Berdasarkan distribus data skor pengamatan nilai peduli
lingkungan siswa pada siklus I pada tabel 4.6, dapat disajikan pada grafik
4.5.
Gambar 4.5. Grafik Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa
Siklus I
20%
10% 10%
6.6%
23.3%
30%
0
2
4
6
8
10
55 - 60 61 - 66 67 - 72 73 - 78 79 - 84 85 - 90
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.5, skor hasil pengamatan nilai
peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar
75,1, siswa yang memperoleh skor antara 55 – 60 sebanyak 6 siswa atau
20%. Siswa yang memperoleh skor antara 61-66 sebanyak 3 siswa atau
10%. Siswa yang memperoleh skor antara 67-72 sebanyak 3 siswa atau
10%. Siswa yang memperoleh skor antara 73-78 sebanyak 2 siswa atau
6,6%. Siswa yang memperoleh skor antara 79-84 sebanyak 7 siswa atau
23,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 85-90 sebanyak 9 siswa atau
30%.
Skor rata-rata hasil pengamatan nilai peduli lingkungan siswa kelas
V SD Negeri Dukuh 01 adalah 75,1 dengan kreteria sedang.
3) Observasi Aktivitas Guru
Aktivitas guru diamati dengan menggunakan lembar observasi
yang dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 138. Pengamatan dilakukan
selama kegiatan pembelajaran IPA dengan metode permainan lingkungan
hidup (games method of environment) berlangsung. Dari hasil pengamatan
diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Pada aspek persiapan pembelajaran, guru sudah mempersiapkan media
dan segala yang diperlukan selama pembelajaran dengan baik tapi guru
masih kurang pandai dalam hal mengkondisikan siswa.
b) Pada aspek membuka pelajaran, guru sudah cukup baik dalam
membuka pelajaran, mengabsen siswa satu per satu, memberikan
motivasi dan apesepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan baik.
c) Pada aspek kejelasan dan sistematika penyampaian materi, guru cukup
menguasai materi yang diajarkan tapi terkadang guru kurang runtut
dalam menyampaikan materi tersebut.
d) Pada aspek ketepatan strategi pembelajaran, guru sudah menggunakan
strategi yang tepat dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang hendaki dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
e) Pada aspek penerapan model pembelajaran, guru sudah menerapkan
model pembelajaran inovatif dengan baik dan melibatkan keaktifan
siswa .
f) Pada aspek ketepatan dan daya tarik media, guru sudah menggunakan
media yang sangat tepat dan menarik sehingga siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran.
g) Pada aspek kemampuan menggunakan media, guru sudah terampil
dalam menggunakan media. Penerapan media oleh guru sangat luwes
dan baik.
h) Pada aspek menumbuhkan partisipasi aktif dan antusiasme dalam
belajar, guru sudah melakukannya dengan cukup baik yaitu guru sudah
mengajukan pertanyaan yang mampu merangsang pengetahuan siswa
dan mengajak siswa untuk ikut serta aktif dalam permainan.
i) Pada aspek memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran,
guru kurang optimal dalam melakukannya. Guru hanya beberapa kali
bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham atau belum
mengenai materi yang dijelaskan.
j) Pada aspek melakukan penilaian atau evaluasi, guru sudah
melakukannya dengan baik, baik evaluasi secara individu maupun
kelompok dan instrument penilaian pun sudah sesuai dengan indikator
yang ditetapkan.
k) Pada aspek menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, lancar,
baik dan benar, guru sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Namun, kadang kala guru menggunakan bahasa yang sulit dipahami
oleh siswa dan siswa pun kebingungan.
l) Pada aspek menutup pembelajaran, guru sudah melibatkan siswa
dalam membuat rangkuman dan menarik kesimpulan serta
memberikan tindak lanjut yang berupa PR.
Untuk lebih jelasnya, berikut rekapitulasi hasil pengamatan
aktivitas guru dalam pembelajaran IPA siklus I (Lampiran 24 halaman
138) yang disajikan dalam bentuk tabel 4.7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 4.7. Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I
No Keterangan Nilai Persentase (%)
1 Pertemuan 1 3 75
2 Pertemuan 2 3,25 81,25
Nilai Rata-rata 3,125 78,125
Berdasarkan nilai kemampuan guru mengajar pada siklus I yang
terlihat pada tabel 4.7, dapat disajikan dalam gambar 4. 6.
Gambar 4.6. Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I
Berdasrkan tabel 4.7 dan gambar 4.6 nilai kemampuan guru
mengajar di kelas V pada siklus I diperoleh nilai rata-rat sebesar 3,125, hal
ini dapat diartikan bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah baik
dengan kriteria memuaskan, tetapi masih terdapat beberapa kekurangan
yang perlu ditingkatkan lagi.
d. Refleksi
Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan pada siklus I dengan
2 kali pertemuan. Peneliti telah melakukan tindakan pada pembelajaran IPA
kelas V SD Negeri Dukuh 01 dengan mengunakan metode permainan
lingkungan hidup (games method of environment) setelah itu melakukan
pengamatan perkembangan nilai peduli lingkungan siswa yang di bantu oleh
kolabolator melalui angket nilai peduli lingkungan siswa dan pengamatan nilai
peduli lingkungan siswa yang telah diruikan sebelumnya. Dari kedua data
3
3,25
3,125
2.85
2.9
2.95
3
3.05
3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
pertemuan 1 pertemuan 2 Nilai Rata-rata
nila
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
tersebut dapat diambil skor rata-rata untuk melihat nilai peduli lingkungan
siswa dengan keriteria skor nilai peduli lingkungan sebagai berikut : 0 sampai
dengan 74 rendah, 75 sampai dengan 99 sedang, 100 sampai dengan 125
tinggi. Dapat di lihat pada lampiran 37 halaman 154 dan disajikan pada tabel
4.8.
Tabel 4.8. Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I
NoInterval
NilaiFrekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi)fi.xi
Persentase
(%)
1 69-76 4 72,5 290 13,33
2 77-84 3 80,5 241,5 10
3 85-92 3 88,5 265,5 10
4 93-100 5 96,5 482,5 16,66
5 101-108 9 105 945 30
6 109- 116 6 113,5 681 20
30 2905,5 100
Skor Rata-rata= 22905.5 : 30 = 96.85
Berdasarkan distribusi data nilai peduli lingkungan siswa pada siklus I
pada tabel 4.8, dapat disajikan pada grafik 4.7.
Gambar 4.7. Grafik Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa
Siklus I
13,33%
10% 10%
16,66%
30%
20%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
69-76 77-84 85-92 93-100 101-108 109- 116
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.7, skor rata-rata nilai peduli
lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar 96.85, siswa
yang memperoleh skor antara 69-76 sebanyak 4 siswa atau 13,33%. Siswa
yang memperoleh skor antara 77-84 sebanyak 3 siswa atau 10%. Siswa yang
memperoleh skor antara 85-92 sebanyak 3 siswa atau 10%. Siswa yang
memperoleh skor antara 93-100 sebanyak 5 siswa atau 16,66%. Siswa yang
memperoleh skor antara 101-108 sebanyak 9 siswa atau 30%. Siswa yang
memperoleh skor antara 109-116 sebanyak 6 siswa atau 20%.
Dari rekapitulasi jumlah skor nilai peduli lingkungan siswa dan
pengamatan nilai peduli lingkungan siswa pada pertemuan 1 dan 2 yang dapat
dilihat pada tabel 4. 8, maka siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban
yang memiliki nilai peduli lingkungan siswa berkriteria tinggi sejumlah 11
siswa, dan berkeriteria tinggi sejumlah 15 siswa.
Berdasarkan data yang di peroleh pada saat observasi, data kemudian
dianalisis. Analisis hasil tindakan siklus I direfleksikan sesuai dengan proses
pembelajaran yang dilakukan tahap refleksi dilakukan dengan cara melihat
ketercapaian skor nilai peduli lingkungan siswa perkembangan skor nilai
peduli lingkungan siswa saat kondisi awal dan siklus I. Setelah itu, hasil yang
dicapai pada siklus I di bandingkan dengan indikator yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja pada pada penetian ini yaitu penelitian dinyatakan
berhasil apabila ada minimal 80% dari jumlah siswa mendapatkan skor nilai
peduli lingkungan tinggi diatas 100. Adapun data perkembangan nilai peduli
lingkungan siswa pada kondisi awal dan sklus I dapat di lihat di tabel 4.8.
Tabel 4.9. Perkembngan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Kondisi Awal
dan Siklus I
No Keterangan Kondisi awal Siklus I
1 Skor Terendah 62 69
2 Skor Tertinggi 109 116
3 Skor Rata-rata 85,76 96,85
4 Ketercapaian 20% 53,3%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Untuk memperjelas data perkembangan nilai peduli lingkungan siswa
kondisi awal dan siklus I, dapat disajikan dalam gambar 4.8.
Gambar 4.8. Grafik Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Pada
Kondisi Awal Dan Siklus I
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.8, maka dapat diketahui bahwa :
1) Skor terendah nilai peduli lingkungan siswa mengalami peningkatan yaitu
dari 62 menjadi 69.
2) Skor tertinggi nilsi peduli lingkungan siswa juga mengalami peningkatan
yaitu dari 109 menjadi 116.
3) Skor rata-rata nilai peduli peduli lingkungan siswa mengalami peningkatan
sebanyak 11,08, yaitu dari skor 85,76 menjadi 96,85
4) Ketercapian peningkatan nilai peduli lingkungan siswa dalam
pembelajaran IPA materi kegiatan manusia yang mengakibatkan
perubahan permukaan bumi mengunakan metode permainan lingkungan
hidup (games method of environment) mengalami peningkatan sebanyak
33,3%, yaitu dari 20% menjadi 53,3%. dari data tersebut, dapat diartikan
bahwa jumlah siswa dinyatakan mencapai standar skor yang memiliki nilai
peduli lingkungan baik naik sejumlah 10 siswa, yaitu pada kondisi awal
yang mencapai skor standar sejumlah 6 siswa pada siklus I siswa yang
mencapai skor standar naik menjadi 16 siswa.
62
85,77
109
20%
69
96,85
116
53,3%
0
20
40
60
80
100
120
140
Skor terendah Skor rata-rata Skor tertinggi KetercapaianKondisi awal Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berdasarkan data yang diperoleh pad siklus I, ditemukan beberapa
Kendala, yaitu:
a) Bagi Guru
(1) Penguasaan kelas oleh guru yang belum optimal saat siswa melakukan
permainan.
(2) Guru dalam menyampaikan perintah atau penjelesan masih terkadang
mengunakan bahasa yang susah dimengerti dan dipahami oleh siswa
sehinga membuat siswa kebingungan
(3) Guru mengalami kesulitan dalam melakukan pengamatan nilai peduli
lingkungan siswa pada jam istirahat atau di luar kelas.
b) Bagi siswa
(1) Siswa kurang proaktif karena belum menganal peneliti yang berperan
sebagai guru.
(2) Siswa tidak terbiasa dengan metode permainan dalam pembelajaran di
sekolah.
(3) Masih ada siswa yang masih kurang mengerti cara permainan tersebut.
(4) Siswa susah untuk dikondisikan pada kelompok dan siswa laki-laki
dan perempuan tidak mau untuk bergandengan tangan atau masih
malu-malu.
Berdasarkan data perkembangan nilai peduli lingkungan yang dicapai
serta kekurangan pelaksanana tindakan pada siklus I diatas, tindakan yang di
lakukan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Penelitian dikatakan berhasil apa bila siswa yang mencapai skor standar nilai
peduli lingkungan mencapai 80% atau sejumlah 24 siswa ke atas. Sedangkan
pada tindakan siklus I ini, siswa yang sudah tercapai baru 53,3% atau 16
siswa. Dengan demikian penelitian ini dinyatakan belum mencapai target yang
telah di tentukan masih kurang 26,7% atau 8 siswa dari 30 siswa untuk
mencapai target. Oleh karena itu, perlu adanya tindak lanjut ke siklus II utnuk
memperbaikai kekurangan pada siklus I dan mencapai target nilai peduli
lingkungan siswa 80% dari 30 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
2. Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan yakni selama 1 minggu mulai tanggal 2 April sampai dengan 7
April 2012. Pada siklus II, peneliti tetap bertindak sebagi guru. Materi yang
diajarkan tetap sama yaitu kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan
permukaan bumi tapi beberapa perbedaan langkah-langkah pembelajarabnya,
pada siklus II pemainan di lakukan di luar kelas dan bersama tidak
berkelompok. Adapun tahap-tahap dari kegiatan yang dilakukan adalah sebgai
berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan perencanana siklus II dilakukan pada hari Kamis 29 Maret
2012. Peneliti dan guru kelas V SD Negeri Dukuh 01 yang berperan
sebagai kolaborator mendiskusikan rancangan tindakan berdasarka pada
hasil refleksi pad siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada
hari Senin dan hari Rabu, 2 dan 4 April 2012. Hal-hal yang perlu diperbaiki
guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan games method of
environment untuk meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa sebagai
upaya mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi pada siklus I adalah:
1) Guru lebih berusaha untuk dapat meningkatkan dalam penguasaan kelas
dan pengkondisian siswa dalam pembelajarna dengan cara membuat
pembelajaran lebih menarik dengan permainan pancingan.
2) Guru lebih memperjelas perintah dan penjelasan pada siswa agar siswa
lebih jelas dan siswa akan lebih mudah menerima penjelasan dan pesan
atau informasi yang disampaikan guru. Termasuk dalam pemilihan
bahasa yang lebih mudah dipahami oleh siswa.
3) Guru tidak membagi siswa dalam kelompok namun siswa dijadikan
satu kelompok atau bermain bersama–sama untuk lebih menarik dan
mengefektifkan permaian tersebut dan lebih terkesan mengasikan.
4) Guru memberikan banyak motivasi atau dorongan pada siswa agar tidak
malu-malu dalam pelaksanaan permainan dan agar siswa lebih
mendapatkan kesan dalam permainan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Adapun deskripsi perencanan tindakan pada siklus II meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanana Pembelajaran (RPP)
Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA
selama 2 kali pertemuan dengan alokasi 2 x 35 menit di setiap
pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,
materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. RPP
dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 112 dan lampiran 17 halaman
123.
2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana pendukung yang dipersiapkan untuk melaksanakan
pembelajaran adalah:
a) Ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar.
b) Peneliti menyediakan tempat khusus dengan menggunakan meja
guru untuk menaruh perangkat multimedia.
c) Menyiapkan perangkat multimedia, diantaranya: laptop dan LCD
proyektor serta media IPA KIT.
d) Menyiapkan kamera digital yang digunakan untuk
mendokumentasikan proses pembelajaran IPA.
e) Guru memberikan tanda pengenal kepada siswa yang berupa
gambar bintang dan didalamnya dituliskan nomor urut siswa dan
kemudian dipasang di baju siswa.
3) Menyiapkan Lembar Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan
Lembar pengamatan digunakan untuk memantau peningkatan nilai
pedulian lingkungan siswa setelah pelaksanana pembelajaran IPA
dengan mengunakan games method of environment. Pengamatan yang
dilakukan meliputi pada aktivitas siswa di dalam kelas saat
pembelajaran dan di luar kelas saat jam istirahat, seperti siswa
membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
kelas, tidak merusak tanaman dan menjaga kebersihan kamar mandi.
Lembar pengamatan dapat dilihat di lampiran 27 halaman 142.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V
untuk menerapkan metode pembelajaran permainan lingkungan hidup
(games method of environment) dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai
pengajar dan guru sebagai observer atau pengamatan.
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin, 2 April 2012. Pada
pertemuan ke-1 pembelajaran IPA kelas V mempelajari tentang
sumber daya alam dan kegiatan manusia yang dapat merubah
permukaan bumi. Adapun langkah langkah pembelajaranya adalah
sebagai berikut:
(a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan memberikan
salam. Kemuadian guru mengecek kehadiran siswa dan
mengkondisikan siswa. Guru juga memberikan motivasi dan
apersepsi kepada siswa pembelajaran apersepsi bertujuan untuk
mengali pengetahuan awal siswa tentang sumber daya alam.
Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
(b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti terbagi dalam 3 tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Dalam tahap ini, guru dan siswa melakukan beberapa
kegiatan, yaitu: guru mengadakan tanya jawab dengan siswa
tentang sumber daya alam dan mengingat kembali materi yang
diajarkan pada siklus I pertemuan 1. Siswa juga diajak untuk
menyebutkan segala jenis sumber daya alam yang mereka
ketahui. Kemudian, guru memberikan penjelasan mengenai
sumber daya alam dan dampak kegiatan manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
memanfaatkan sumber daya alam secara berlebih. Melalui
LCD proyektor guru memberikan gambaran sumber daya
alam.
(2) Elaborasi
Dalam tahap ini, guru dan siswa melakukan permainan atau
games ini duniaku rumahku, sebelum mulai bermain guru
menjelaskan kepada siswa tentang cara bermain dan peraturan
permainan. Permainan dilakukan bersama-sama menjadi satu
kelompok, permainan dilakukan di luar kelas atau di halaman
sekolah, setelah siswa keluar di halaman siswa membuat
lingkaran besar dengan bergandengan tangan kemudian guru
membagikan flipchart kepada siswa yang kemudian
dikalungkan pada leher, kemuadian siswa mencari pasangan
sesuai dengan kebutuhan ekosistem yang di perankan siswa,
guru dalam permainan ini berperan sebagai manusia yang
melakukan kegiatan memanfaatkan sumber daya alam dan
merubah permukaan bumi. Sebelum melakukan permainan ini
duniaku rumahku guru memberikan siswa permainan
pancingan yaitu permainan secukupnya saja, setelah itu siswa
dan guru melakukan permainan ini duniaku rumahku. Setelah
selesai melakukan permainan siswa mengerjakan LKS di
halaman sekolah.
(3) Konfirmasi
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah penilaian
dari permainan yang telah dilaksanakan siswa yang paling
cepat mendapat pasangan sesuai dengan kebutuhanya dalam
ekosistem yang diperankan maka akan mendapat
penghargaan. Siswa dengan bimbingan guru mengevaluasi
jalanya permainan yang telah dilakukan. Guru memberikan
umpan balik kepada siswa tentang materi yang terkandung
dalam permainan yang berhubungan dengan pokok bahasan
pembelajaran IPA sumber daya alam dan jenis-jenis sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
daya alam. Guru memberikan penghargaan kepada siswa atas
partisipasi dan keaktifanya dalam pembelajaran. Kemudian
guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang
belum memahami materi yang diajarkan. Dalam tahap ini
siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
(c) Kegiatan Akhir
Pada tahapan ini, siswa mengerjakan soal – soal evaluasi secara
individu, bentuk evaluasi berupa 5 soal uraian (dapat di lihat pada
lampiran 14 halaman 120) dan pada akhir pembelajaran guru
memberikan PR secara tindak lanjut kepada siswa dah diakhiri
dengan salam penutup.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Rabu 4 April 2012. Pada
pertemuan ke-2, pembelajaran IPA kelas V dengan mengunakan games
method of environment mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang
kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan permukaan
bumi. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada dasarnya hampir sama
dengan pertemuan 1 hanya saja materi yang diajarkan bertambah.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan 2 adalah sebagai
berikut:
a) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan
kegiatan awal pada pertemuan ke-1. Guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam. Kemudian, guru mengecek kehadiran siswa dan
mengkondisikan siswa. Guru juga memberikan tanda pengenal kepada
siswa agar memudahkan observer dan guru dalam mengamati kegiatan
siswa. Guru juga memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa.
Pemberian apersepsi bertujuan untuk menggali pengetahuan awal
siswa tentang kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan
perubahan permukaan bumi. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti terbagi dalam 3 tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Dalam tahapan ini, guru dan siswa melakukan beberapa kegiatan,
yaitu: guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang
perubahan permukaan bumi oleh kegiatan manusia dan siswa juga
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan manusia dan dampak terhadap
permukaan bumi. kemudian guru mengunakan media IPA KIT,
guru memperlihatkan sumber daya alam yang diambil oleh
manusia dan mengakibatkan perubahan permukaan bumi, guru
memberikan penjelasan tentang materi tersebut.
(2) Elaborasi
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa
hampir sama dengan kegiatan inti di pertemuan ke-1. Guru mulai
menerangkan metode pembelajaran permainan lingkungan (games
method of environment) ini duniaku rumahku. Guru menjelaskan
cara permainan dan aturan permainan, permainan dilakukan di luar
kelas atau di halaman sekolah. Guru menginstruksikan pada siswa
untuk membuat lingkaran setiap kelompok, guru membagikan
flipchart kepada siswa yang kemudian dikalungkan pada leher,
kemudian siswa mencari pasangan sesuai dengan kebutuhan
ekosistem yang di perankan siswa, guru dalam permainan ini
berperan sebagai manusia yang melakukan kegiatan memanfaatkan
sumber daya alam dan merubah permukaan bumi. Mengerjakan
lembar kerja siswa (LKS) di halaman sekolah, selain mengerjakan
LKS siswa membuat suatu karya mengenai kesan setelah
melakukan permainan terhadap lignkunganya, bisa berupa puisi,
gambar, pantun ataupun cerita.
(3) Konfirmasi
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah penilaian dari
permainan yang telah dilaksanakan siswa yang paling cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
mendapat pasangan sesuai dengan kebutuhanya dalam ekosistem
yang diperankan maka akan mendapat penghargaan. Siswa dengan
bimbingan guru mengevaluasi jalanya permainan yang telah
dilakukan. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
materi yang terkandung dalam permainan yang berhubungan
dengan pokok bahasan pembelajaran IPA materi kegiatan-kegiatan
manusia yang mengakibatkan perubahan permukaan bumi. Guru
memberikan penghargaan kepada siswa atas partisipasi dan
keaktifanya dalam pembelajaran. Kemudian guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi
yang diajarkan. Dalam tahap ini siswa bersama-sama guru
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c) Kegiatan Akhir
Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal-soal evalusi secara individu.
Bentuk soal evaluasi pada pertemuan ini adalah 5 soal urian (dapat
dilihat pada lampiran 19 halaman 130). Selain mengerjakan soal
evaluasi siswa diminta untuk mengisi angket nilai peduli lingkungan
untuk melihat nilai pedulian siswa terhadap lingkungan setelah
dilakukan siklus II. Dan pada akhir pembelajaran guru memberikan PR
sebagai tindak lanjut kepada siswa dan diakhiri dengan salam penutup.
c. Pengamatan atau Observasi
pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan pada saat
siswa berada di luar kelas atau pada saat istirahat. Dalam pembelajaran
peneliti melibatkan dan berkolaborasi dengan guru kelas, guru kelas berperan
sebagai observer untuk mengamati pelaksanaan tindakan sesui dengan tujuan
penelitian yaitu meningkatkan nilai peduli dalam pembelajaran IPA materi
kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan permukaan bumi
siswa kelas V melalui penerapan games method of environment (metode
permainan lingkungan hidup). Observer mengamatai kegiatan guru selama
proses pembelajaran berlangsung dengan mengunakan lembar observasi yang
telah disediakan (dapat dilihat di lampiran 23 halaman 137). Selain hal
tersebut pengamatan juga dilakuan oleh peneliti pada saat siswa diajar oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
guru kelas dan saat jam istirahat dalam hal nilai pedulian lingkungan yang
dimiliki oleh siswa dengan lembar pengamatan yang sudah disediakan (dapat
diliat pada lampiran 27 halaman 142). Hasil pengamatan selanjutnya
digunakan sebgai dasar tahap refleksi pada siklus II.
Berdasarkan hasil pengamatan nilai peduli lingkungan siswa selama
proses siklus I pada pertemuan 1 dan 2, diperoleh hasil dan gambaran
tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran sebagai berikut:
1) Sumber Data Angket
Dalam hal ini siswa diamati dari hasil skor angket nilai peduli
lingkungan siswa setelah pembelajaran penerapan games method of
enfironmnet selesai (lihat lampiran 32 halaman 148). Aspek yang diamati
meliputi sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan meliputi menjaga
kebersihan, menjaga pelestarian, upaya pelestarian alam.
Berdasarkan rekapitulasi skor angket nilai peduli lingkunagan yang
diperolah siswa pada pertemuan 1 dan 2 (lampiran 38 halaman 155). Maka
hasil skor angket siswa dapat dilihat dengan tabel 4.10.
Tabel 4.10. Distribusi Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus
II
NoInterval
NilaiFrekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi)fi.xi
Persentase
(%)
1 110 - 115 3 112,5 337,5 10
2 116 - 121 7 118,5 829,5 23,33
3 122 - 127 4 124,5 498 13,33
4 128 - 133 7 130,5 913,5 23,33
5 134 - 139 4 136,5 546 13.33
6 140 - 145 5 142,5 712,5 16,66
30 765 3837 100
Skor Rata-rata = 3937 : 30 = 127.9
Berdasarkan distribusi data skor hasil angket siswa pada siklus I
yang terlihat pada tabel 4.10, dapat disajikan dalam grafik 4.9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Gambar 4.9. Grafik Skor Angket Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II
Berdasrkan tabel 4.10 dan gambar 4.9, skor hasil angket nilai
peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar
128,3, siswa yang memperoleh skor antara 110-115 sebanyak 3 siswa atau
10%. Siswa yang memperoleh skor antara 116-121 sebanyak 7 siswa atau
23,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 122-127 sebanyak 4 siswa
atau 13,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 128-133 sebanyak 7
siswa atau 23,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 134-139 sebanyak
4 siswa atau 13,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 140-145
sebanyak 5 siswa atau 16,6%.
Skor rata-rata hasil angket nilai peduli lingkungan siswa kelas V
SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban adalah 127,9 dengan kriteria Sedang.
2) Observasi Pengamatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Dalam aspek ini, sikap yang diamati meliputi beberapa hal, yaitu:
(1) siswa membuang sampah, (2) malaksanakan tugas piket, (3) perlakuan
terhadap tanaman, (4) mencuci tangan sebelum makan (lihat lampiran 30
halaman 146). Dari hasil pengamatan diperoleh hasil sebgai berikut:
10%
23,3%
13,3%
23,3%
13,3%
16,66%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
110 - 115 116 - 121 122 - 127 128 - 133 134 - 139 140 - 145
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 4.11. Distribusi Skor Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan Siswa
Kelas V Pada Siklus II
No IntervalFrekuensi
(fi)
Nillai Tengah
(xi)Fi.xi
Persentase
(%)
1 70 - 74 2 72 144 6,66
2 75 - 79 4 77 308 13,33
3 80 - 84 4 82 328 13,33
4 85 - 89 7 87 609 23,33
5 90 - 94 8 92 736 26,66
6 95 - 99 5 97 485 16,66
30 2610 100
87Skor Rata-rata= 2610 : 30 =
Berdasarkan distribus data pengamatan nilai peduli lingkungan
siswa pada siklus II pada tabel 4.11, dapat disajikan pada grafik 4.10.
Gambar 4. 10. Grafik Skor Hasil Pengamatan Nilai Peduli Lingkungan
Siswa Siklus II.
Berdasarkan tabel 4. 11 dan gambar 4.10, skor hasil pengamatan
nilai peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas
sebesar 87, siswa yang memperoleh skor antara 70-74 sebanyak 2 siswa
atau 6,6%. Siswa yang memperoleh skor antara 75-79 sebanyak 4 siswa
atau 13,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 80-84 sebanyak 4 siswa
atau 13,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 85-89 sebanyak 7 siswa
6,6%
13,3% 13,3%
23,3%
26,3%
16,6%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
70 - 74 75 - 79 80 - 84 85 - 89 90 - 94 95 - 99
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
atau 23,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 90-94 sebanyak 8 siswa
atau 26,6%. Siswa yang memperoleh skor antara 95-99 sebanyak 5 siswa
atau 16,6%.
Skor rata-rata hasil pengamatan nilai peduli lingkungan siswa kelas
V SD Negeri Dukuh 01 adalah 87 dengan kriteria tinggi.
3) Observasi Aktifitas Guru
Aktivitas guru diamati dengan menggunakan lembar observasi
yang apat dilihat pada lampiran 23 halaman 137. Pengamatan dilakukan
selama kegiatan pembelajaran IPA dengan metode permainan lingkungan
hidup (games method of environment) berlangsung. Dari hasil pengamatan
diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Pada aspek persiapan pembelajaran, guru sudah mempersiapkan media
dan segala yang diperlukan selama pembelajaran dengan baik, guru
juga sudah baik dalam mengkondisikan siswa.
b) Pada aspek membuka pelajaran, guru sudah cukup baik dalam
membuka pelajaran, mengabsen siswa satu per satu, memberikan
motivasi dan apesepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan baik.
c) Pada aspek kejelasan dan sistematika penyampaian materi, guru cukup
menguasai materi yang diajarkan , guru juga dalam menjelaskan
runtut.
d) Pada aspek ketepatan strategi pembelajaran, guru sudah menggunakan
strategi yang tepat dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang hendaki dicapai.
e) Pada aspek penerapan model pembelajaran, guru sudah menerapkan
model pembelajaran inovatif dengan baik dan melibatkan keaktifan
siswa .
f) Pada aspek ketepatan dan daya tarik media, guru sudah menggunakan
media yang sangat tepat dan menarik sehingga siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
g) Pada aspek kemampuan menggunakan media, guru sudah terampil
dalam menggunakan media. Penerapan media oleh guru sangat luwes
dan baik.
h) Pada aspek menumbuhkan partisipasi aktif dan antusiasme dalam
belajar, guru sudah melakukannya dengan cukup baik yaitu guru sudah
mengajukan pertanyaan yang mampu merangsang pengetahuan siswa
dan mengajak siswa untuk ikut serta aktif dalam permainan.
i) Pada aspek memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran,
guru kurang optimal dalam melakukannya. Guru hanya beberapa kali
bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham atau belum
mengenai materi yang dijelaskan.
j) Pada aspek melakukan penilaian atau evaluasi, guru sudah
melakukannya dengan baik, baik evaluasi secara individu maupun
kelompok dan instrument penilaian pun sudah sesuai dengan indikator
yang ditetapkan.
k) Pada aspek menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, lancar,
baik dan benar, guru sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.
l) Pada aspek menutup pembelajaran, guru sudah melibatkan siswa
dalam membuat rangkuman dan menarik kesimpulan serta
memberikan tindak lanjut yang berupa PR.
Untuk lebih jelasnya, berikut rekapitulasi hasil pengamatan
aktivitas guru dalam pembelajaran IPA siklus II (Lampiran 25 halaman
139) yang disajikan dalam bentuk tabel 4.12.
Tabel 4.12 . Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus II
No Keterangan Nilai Persentase (%)
1 Pertemuan 1 3,5 87,5
2 Pertemuan 2 3,66 91,5
Nilai Rata-rata 3,58 89,5
Berdasarkan nilai kemampuan guru mengajar pada siklus II yang
terlihat pada tabel 4.12, dapat disajikan dalam gambar 4.11.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 4.11. Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus II
Berdasrkan tabel 4.12 dan gambar 4. 11 nilai kemampuan guru
mengajar di kelas V pada siklus I diperoleh nilai rata-rat sebesar 3,58. Hal
ini dapat diartikan bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah baik
dengan kriteria memuaskan.
d. Refleksi
Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan pada siklus II
dengan 2 kali pertemuan. Peneliti telah melakukan penilaian yang dibantu
oleh kolabolator diperoleh 2 data yaitu data angket siswa dan pengamatan
perilaku peduli lingkungan yang telah diuraikan sebelumnya. Dari kedua
data tersebut, kemudian dapat dikroscekkan antara kudua data untuk
menentukan tingkat nilai peduli lingkungan siswa dan dapat disajikan pada
tabel 4.13.
Tabel 4.13. Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus II
No IntervalFrekuensi
(fi)
Nillai Tengah
(xi)Fi.xi
Persentase
(%)
1 90-95 3 92,5 277,5 10
2 96-101 6 98,5 591 20
3 102-107 6 104,5 627 20
4 108-113 9 110,5 994,5 30
5 114-119 4 116,5 466 13,33
6 120-125 2 122,5 245 6,66
30 3201 100
106,7Skor Rata-rata= 3201 : 30 =
3,5
3,66
3,58
3.4
3.45
3.5
3.55
3.6
3.65
3.7
pertemuan 1 pertemuan 2 Nilai Rata-rata
nila
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Berdasarkan distribus data nilai peduli lingkungan siswa pada siklus II
pada tabel 4.13, dapat disajikan pada grafik 4.12.
Gambar 4.12. Grafik Rekapitulasi Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa
Siklus II
Berdasarkan tabel 4.13 dan gambar 4.12, skor hasil pengamatan nilai
peduli lingkungan siswa kelas V diperoleh skor rata-rata kelas sebesar
106.7, siswa yang memperoleh skor antara 90-95 sebanyak 3 siswa atau
10%. Siswa yang memperoleh skor antara 96-101 sebanyak 6 siswa atau
20%. Siswa yang memperoleh skor antara 102-107 sebanyak 6 siswa atau
20%. Siswa yang memperoleh skor antara 108-113 sebanyak 9 siswa atau
30%. Siswa yang memperoleh skor antara 114-119 sebanyak 4 siswa atau
13,3%. Siswa yang memperoleh skor antara 120-125 sebanyak 2 siswa atau
6,66%.
Dari rekapitulasi skor angket nilai peduli lingkungan siswa dan
pengamatan nilai peduli lingkungan siswa pada pertemuan 1 dan 2 yang
dapat dilihat pada tabel 4.13 maka siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01
Mojolaban yang memiliki nilai peduli lingkungan siswa berkriteria tinggi
sejumlah 24 siswa, dan sedang sejumlah 6 siswa.
10%
20% 20%
30%
13,33%
6,66%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
90-95 96-101 102-107 108-113 114-119 120-125
Fre
kue
nsi
Interval Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Berdasarkan data yang di peroleh pada saat observasi, data kemudian
dianalisis. Analisis hasil tindakan siklus II direfleksikan sesuai dengan
proses pembelajaran yang dilakukan tahap refleksi dilakuksan dengan cara
melihat ketercapainan skor nilai peduli lingkungan siswa perkembangan
skor nilai peduli lingkungan siswa saat kondisi awal dan siklus II. Setelah
itu, hasil yang dicapai pada siklus II di bandingkan dengan indikator yang
telah ditetapkan.
Indikator kinerja pada pada penelitian ini yaitu penelitian dinyatakan
berhasil apabila ada minimal 80% dari jumlah siswa mendapatkan skor nilai
peduli lingkungan tinggi diatas 100. Adapun data perkembangan nilai peduli
lingkungan siswa pada kondisi awal dan siklus I dapat di lihat di tabel 4.14.
Tabel 4.14. Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Siklus I dan
Siklus II
No Keterangan Siklus I Siklus II
1 Skor Terendah 69 90
2 Skor Tertinggi 116 121
3 Skor Rata-rata 96,85 106,7
4 Ketercapaian 53,3% 80%
Untuk memperjelas data perkembangan skor nilai peduli lingkungan
siswa siklus I dan siklus II, dapat disajikan dalam gambar 4.13.
Gambar 4.13. Grafik Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
69
96,85
116
53,3%
90
106,7
121
80%
0
20
40
60
80
100
120
140
Skor terendah Skor rata-rata Skor tertinggi Ketercapaian
Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Berdasarkan tabel 4.14 dan gambar 4.13, maka dapat diketahui bahwa:
1) Skor terendah nilai peduli lingkungan siswa mengalami peningkatan
yaitu dari 69 menjadi 90.
2) Skor tertinggi nilsi peduli lingkungan siswa juga mengalami peningkatan
yaitu dari 116 menjadi 121.
3) Skor rata-rata nilai peduli peduli lingkungan siswa mengalami
peningkatan sebanyak 9,85, yaitu dari 96,85 skor menjadi 106,7.
4) Ketercapaian peningkatan nilai peduli lingkungan siswa dalam
pembelajaran IPA materi kegiatan manusia yang mengakibatkan
perubahan permukaan bumi mengunakan metode permainan lingkungan
hidup (games method of environment) mengalami peningkatan sebanyak
26,7%, yaitu dari 53,3% menjadi 80%. dari data tersebut, dapat diartikan
bahwa jumlah dinyatakan mencapai standar skor yang memiliki nilai
peduli lingkungan, yaitu pada kondisi awal yang mencapai skor standar
sejumlah 6 siswa dan pada siklus I siswa yang mencapai skor standar
naik menjadi 16 siswa kemudian pada siklus II siswa yang mencapai
skor standar naik menjadi 24 siswa. Dengan demikina dapat dinyatakan
pula bahwa masih ada 6 siswa yang nilai peduli lingkunganya belum
mencapai skor standar atau dikatakan memiliki nilai peduli lingkungan
baik.
Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat
bahwa dilihat dari data perkembangan nilai peduli lingkungan yang dapat
dilihat pada tabel 4.14 dan gambar 4.13 dapat dikatakan sudah berhasil. Hal
ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang sudah mencapai skor standar
peduli lingkungan sudah memenuhi kriteria indikator kinerja yang telah
ditetapkan, yaitu 80% dan Skor rata-rata kelas juga sudah mencapai
indikator kinerja yaitu 106,7 dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan games method of
environment dapat meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD
Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Berdasarkan hasil analisa setelah diadakan tindakan siklus I dan II
dapat diketahui meningkatnya nilai peduli lingkungan siswa melalui penerapan
games method of environment maka nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD
Negeri Dukuh 01 mengalami peningkatan. Peningkatan dapat dilihat pada data
perkembangan nilai peduli lingkungan siswa, skor rata-rata dan ketercapaian yang
dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15. Perkembangan skor nilai peduli lingkungan siswa pada Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II
No Keterangan Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Skor Terendah 62 69 90
2 Skor Tertinggi 109 116 121
3 Skor Rata-rata 85,76 96,85 106,7
4 Ketuntasan (%) 20% 53,3% 80%
Untuk memperjelas data perkembangan skor nilai peduli lingkungan
siswa kelas V pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disajikan dalam
gambar 4.14.
Gambar 4.14. Grafik Perkembangan Skor Nilai Peduli Lingkungan Siswa Pada
Kondisi Awal, Siklus I Dan Siklus II
62
109
85,77
20%
69
116
96,85
53,3%
90
121
106,7
80%
0
20
40
60
80
100
120
140
Skor Terendah Skor Tertinggi Skor Rata-rata Ketercapaian (%)Kondisi Awal Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.14, dapat dilihat bahwa nilai
peduli lingkungan siswa mengalami peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I
dan siklus II. Dengan adanya perkembangan nilai peduli lingkungan siswa
tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai peduli lingkungan siswa sudah
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi dalam beberapa aspek,
yaitu:
1. Nilai terendah mengalami kemajuan atau peningkatan, yaitu pada kondisi awal
62 dan pada siklus II menjadi 90.
2. Nilai tertinggi mengalami peningkatan, yaitu dari 109 menjadi 121.
3. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebanyak 20,93, yaitu dari 85,76
menjadi 106,7.
4. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan sebesar 60%, yaitu dari 20%
menjadi 80%.
Berdasarkan hasil nilai evaluasi belajar siswa mata pelajaran IPA
materi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukan bumi secara tidak
langsung juga mengalami peningkatan. Hal tersebut terbukti dengan
meningkatnya nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 65,5, lebih tinggi dari KKM
65, pada siklus I rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 72, pada siklus II
rata-rata kelas mengalami peningkatan kembali menjadi 75,33 dan dapat dilihat
pada lampiran 39,40 dan 41 halaman 156. Perkembangan hasil evaluasi belajar
IPA kelas V dapat di lihat pula pada table 4.16.
Tabel 4.16. Perkembangan Hasil Evaluasi Belajar IPA Kelas V
No Keterangan Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1 Nilai Terendah 40 45 45
2 Nilai Tertinggi 80 90 95
3 Nilai Rata-rata 65,5 72 75
4 Ketuntasan Klasikal (%) 63,33% 80% 86,66%
Untuk memperjelas data perkembangan nilai evaluasi IPA siswa kelas
V pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disajikan dalam gambar 4.15.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Gambar 4.15. Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Hasil Belajar IPA Siswa Pada
Kondisi Awal, Siklus I Dan Siklus II
Dari data di atas dapat di lihat nilai evaluasi IPA siswa kelas V SDN
Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo dari kondisi awal, siklus I dan Siklus II
mengalami peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata 65,5, mengalami
peningkatan pada siklus II nilai rata-rata 75. Dengan demikian metode permainan
lingkungan atau games method of environment selain terbukti dapat meningkatkan
nilai peduli lingkungan siswa juga secara tidak langsung meningkatkan hasil
evaluasi belajar IPA siswa kelas V materi kegiatan manusia yang dapat
mengakibatkan perubahan permukaan bumi.
D. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan pada subbab A
sampai dengan C diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan games method
of environment dapat meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa kelas V SD
Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.
Dalam penelitian ini, nilai peduli lingkungan siswa kelas IV SD Negeri
Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo sudah mengalami peningkatan. Hal tersebut
dibuktikan dari adanya perkembangan skor rata-rata kelas dan ketercapaian siswa
yang dicapai pada saat pratindakan atau pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
40
80
65,5 63,33%
45
90
72
80%
45
95
75
86,66%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Ketercapaian (%)Kondisi Awal Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Pada kondisi awal dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelasnya hanya
mencapai 85,76 sedangkan untuk ketercapaian nilai peduli lingkungan sebesar
20% atau sebanyak 6 siswa. Kemudian pada siklus I mulai ada peningkatan. Skor
rata-rata kelas naik menjadi 96,85 dan ketercapaian siswa peduli lingkungan
53,3%. Nilai peduli lingkungan yang telah dicapai pada siklus I belum mencapai
indikator kinerja yang telah ditetapkan, yaitu siswa yang memperoleh skor standar
peduli lingkungan atau di atas skor 100 sebanyak 16 siswa atau sebesar 53,3%.
Maka, peneliti tetap melanjutkan ke siklus II karena nilai peduli lingkungan siswa
belum mencapai indikator kinerja yang telah di tetapkan (80%). Pada siklus II
pembelajaran, metode dan kinerja guru lebih di tingkatkan lagi. Pada siklus II
terjadi peningkatan pesat, nilai rata-rata kelas siswa mencapai 106,7 dan
ketercapaian nilai peduli lingkungan siswa 80% atau 24 siswa dari 30 siswa telah
mencapai standar skor nilai peduli lingkungan. Peningkatan dapat dilihat pada
data perkembangan nilai peduli lingkungan siswa, Skor rata-rata dan ketercapaian
yang dapat dilihat pada tabel 4.14.
Peningkatan tersebut tentu saja dikarenakan adanya partisipasi aktif
dari siswa selama pembelajaran berlangsung, melalui sikap afektif siswa. Hal
tersebut dikarenakan penggunaan games method of environment dapat menarik
perhatian dan antusiasme siswa dalam belajar sehingga memberikan kesan dan
pengalam siswa mengenai perlunya kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya
hal tersebut namaun juga kemudahan bagi siswa untuk memahami materi yang
diajarkan. Hal tersebut memberikan bukti bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas ini telah berhasil dan diakhiri pada siklus II.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Oding dan Eka (2005:20)
bahwa penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan nilai peduli lingkungan sehingga dapat meningkatkan partisipasi
siswa dalam kebersihan. Pendapat tersebut juga di perkuat oleh Semiawan
(2002:20) bahwa bermain adalah (1) aktvitas yang dipilih sendiri oleh anak,
karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian, (2)
bagi anak bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikan, (3)
bermain adalah salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
pertumbuhannya, (4) bermaian adalah medium dimana anak mencoba diri, bukan
saja dalam fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif.
Dalam penerapan games method of environment atau metode
permainan lingkungan hidup dalam meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa
tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I dan kendalan-
kendala bisa dipebaiki di siklus II. Kendala-kendala dalam penerapan games
method of environment tersebut antara lain :
Beberapa kendala yang di hadapi oleh guru yaitu guru mengalami
kesulitan dalam mengelola kelas. Pada saat permainan berlangsung guru kurang
mampu menguasai kelas dan mengendalikan siswa, guru dalam menyampaikan
perintah masih kurang dapat dipahami oleh siswa sehingga membuat siswa
kebingungan dalam melaksanakan perintah guru, siswa juga kurang proaktif
karena belum terbiasa diajar oleh peneliti yang berperan sebagai guru, siswa tidak
terbiasa mengunakan atau diajar dengan metode permainan, siswa susah untuk
dikondisikan pada saat mereka bekerja kelompok. Selain itu, pada saat permaian
berlangsung, siswa laki-laki dan perempuan tidak mau untuk bergandengan
tangan atau masih malu-malu.
Selain itu, jika penelitian ini dikaitkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ning Rahayu yang merupakan penelitian yang relevan dalam
penelitian ini, maka kedua penelitian ini sama-sama dapat mengatasi permasalahn
yang dihadapi. Jika dalam Ning Rahayu, metode permainan (Games) mempunyai
pengaruh terhadap kesadaran lingkungan hidup siswa. Maka, dalam penelitian ini
games method of environment dapat meningkatkan nilai peduli lingkungan pada
siswa ketercapaian indikator yang sangat memuaskan, yakni 80% siswa mencapai
Skor dengan kategori tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus dengan penerapan games method of environmnet dalam pembelajaran
IPA pada peserta didik kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo dapat
disimpulkan bahwa games method of environment dapat meningkatkan nilai
peduli lingkungan siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo.
Peningkatan nilai peduli lingkungan tersebut dapat dibuktikan dengan
meningkatnya skor nilai peduli lingkungan pada setiap siklusnya yaitu pada
tindakan prasiklus skor rata-rata nilai peduli lingkungan siswa 85,76, siklus I skor
rata-rata nilai peduli lingkungan siswa 96,85, dan siklus II skor rata-rata nilai
peduli lingkungan 106,7. Nilai peduli lingkungan siswa pada tindakan prasiklus
sebanyak 6 siswa atau 20%. Pada siklus I sebanyak 16 siswa atau 53,3%,
sedangkan pada siklus II sebesar 24 siswa atau 80%. Hal ini menunjukkan
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 26,7%, sedangkan peningkatan
ketuntasan dari prasiklus sampai siklus II sebesar 60%. Dengan demikian
ketercapaian nilai peduli lingkungan siswa telah mencapai standar skor nilai
peduli lingkungan atau ketercapaian telah mencapai target yang diharapkan.
Selain itu dalam penerapan games method of environment untuk
meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa mengalami kendala-kendala antara
lain:
1. Penguasaan kelas oleh guru yang belum optimal saat siswa melakukan
permainan.
2. Siswa sulit memahai perintah yang di sampaikan oleh guru sehinga siswa
masih bingung dalam melakukan permainan.
3. Guru mengalami kesulitan dalam melakukan pengamatan nilai peduli
lingkungan siswa pada jam istirahat atau di luar kelas.
4. Siswa kurang proaktif karena belum menganal peneliti yang berperan sebagai
guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
5. Siswa tidak terbiasa dengan metode permainan dalam pembelajaran di
sekolah.
6. Siswa susah untuk dikondisikan pada kelompok dan siswa laki-laki dan
perempuan tidak mau untuk bergandengan tangan atau masih malu-malu.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan proses
dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut berasal dari guru maupun peserta didik. Di samping itu juga
dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan. Faktor dari guru meliputi
kemampuanguru dalam mengembangkan dan menyampaikan materi,
keterampilan guru dalam mengelola kelas, penggunaan media sebagai sarana
dalam menyampaikan materi dan penerapan metode pembelajaran. Faktor dari
siswa meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pemberian tindakan dari siklus I, dan II memberikan deskripsi bahwa
masih terdapat kekurangan selama proses pembelajaran IPA penerapan games
method of environment. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi
pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaan
tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat
dideskripsikan terdapatnya peningkatan baik kualitas proses maupun nilai peduli
lingkungan siswa. Dari segi proses, terdapat peningkatan keaktifan siswa selama
pembelajaran dan keterampilan guru dalam mengelola kelas. Adapun dari segi
hasil, terdapat peningkatan skor rata-rata nilai peduli lingkungan dari siklus I
hingga siklus II.
Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat diketahui bahwa penerapan games method of envoronment untuk
meningkatkan nilai peduli lingkungan siswa kelas V Sekolah Dasar. Dengan
demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang tepat dalam
menentukan metode pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan nilai peduli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
lingkungan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
kelas V.
Menunjukan pentingnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi
dan inovatif, salah satunya games method of environment (metode permainan
lingkungan hidup) yang sudah terbukti dapat menciptakan suasana belajar
menyenangkan dan berkesan sehingga dapat meningkatkan nilai peduli
lingkungan siswa dan dapat pula meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya
dalam pembelajaran IPA.
C. Saran
Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada
beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
mengupayakan pelatihan bagi guru agar dapat menerapkan games method of
environment, sehingga terdapat inovasi penerapan metode pembelajaran dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.
2. Bagi Guru
a) Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran
dengan menggunakan games method of environment pada pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Pemanfaatan .
b) Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan
merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa
menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif dan
bermakna. Hal ini membuat peserta didik tidak mudah bosan dan tetap
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pedulian terhadap lingkungan dan prestasi belajar siswa.
c) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan terhadap
siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang berbeda dan
bervariasi.
d) Usahakan mempunyai hubungan yang baik dengan siswa, sehingga tidak
ada perasaan takut siswa kepada guru.
3. Bagi Siswa
a) Siswa harus lebih berperan aktif selama penerapan games method of
environment. Siswa juga harus lebih meningkatkan keberaniannya dalam
menjawab, bertanya, dan bekerja sama dalam proses pembelajaran, untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar.
b) Siswa harus lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, menjaga
pelestarian alam, dan mengupayakan pelestarian.
c) Siswa juga harus lebih mengembangkat inisiatif, kreatif, aktif, dan motivasi
dalam proses pembelajaran, untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan hasil belajar.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya
lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan
dengan pembelajaran yang menerapkan games method of environmnet guna
melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan nilai peduli lingkungsan yang belum tercakup dalam penelitian
ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.