diklat_pim pola baru integritas
DESCRIPTION
xxxxxTRANSCRIPT
OVERVIEW DIKLATKEPEMIMPINAN
TINGKAT II, III, DAN IV
BADAN DIKLAT DIYhttp://diklat.jogjaprov.go.id
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARAREPUBLIK INDONESIA
SISTEMATIKA PENYAJIAN1. Apa tujuan dan kompetensi yang ingin
dicapai dalam penyelenggaraanDiklatpim?
2.Mengapa demikian?3.Bagaimana mencapai tujuan sasaran dan
kompetensi tersebut?
TUJUAN• Diklatpim Tingkat II meningkatkan kompetensi
kepemimpinan strategis pada pejabat strukturaleselon II yang akan berperan dalam melaksanakantugas dan fungsi kepemerintahan di instansinyamasing-masing.
• Diklatpim Tingkat III mengembangkankompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabatstruktural eselon III yang akan berperan dalammelaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan diinstansinya masing-masing.
• Diklatpim tingkat IV membentuk kompetensikepemimpinan operasional pada pejabat strukturaleselon IV yang akan berperan dan melaksanakantugas dan fungsi kepemerintahan di instansinyamasing-masing.
KOMPETENSI• Diklatpim Tingkat II Kompetensi kepemimpinan
strategis kebijakan yaitu kemampuan menetapkanstrategi kebijakan instansinya dan memimpinkeberhasilan implementasi strategi kebijakantersebut.
• Diklatpim Tingkat III Kompetensi kepemimpinantaktikal yaitu kemampuan menjabarkan visi dan misiinstansi ke dlam program instansi dan memimpinkeberhasilan pelaksanaan program tersebut.
• Diklatpim tingkat IV Kompetensi kepemimpinanoperasional yaitu kemampuan membuatperencanaan kegiatan instansi dan memimpinkeberhasilan implementasi pelaksanaan kegiatantersebut.
HIRARKI KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
II
III
IV
STAF
I KEPEMIMPINANVISIONER
KEPEMIMPINANSTRATEGIK
KEPEMIMPINANOPERASIONAL
KEPEMIMPINANTAKTIKAL
ESELON
Mengapa Pemimpin Perubahan?
• Sektor publik di Indonesia umumnya tertinggal dengankorporasi dan organisasi nirlaba dalam banyak hal:wawasan global, adopsi teknologi, orientasi padakebaruan dan inovasi, kapabilitas personil, dsb.
• Dibandingkan dengan sektor publik di negara-negaraASEAN, Sektor publik di Indonesia dalam banyak halmemiliki kualitas yang lebih rendah. Dalam indeks dayasaing global titik lemah ada pada sektor publik.
• Sektor publik menjadi salah satu faktor strategis bagidaya saing dan kualitas sektor swasta, menentukankualitas dari lingkungan bisnis.
Mengapa….?• Untuk memperbaiki kualitas sektor publik diperlukan
adanya kepemimpinan birokrasi yang visioner,berkarakter, dan mampu memimpin trasnformasi sektorpublik. K/L/D yang inovatif dan berkinerja tinggi biasanyadipengaruhi oleh kualitas kepemimpinannya.
• Dalam budaya paternalistik posisi pemimpin sangatstrategis. Konsentrasi kekuasaan ada pada pimpinan.Penguatan kapasitas kepemimpinan memiliki efek yangsangat besar terhadap kualitas penyelenggaraanpemerintahan.
• Upaya untuk membentuk kepimpinan di birokrasipemerintahan belum optimal. Investasi pada hal inimasih sangat kecil; kebijakan, program dan kegiatan,sumberdaya.
MENGAPA PEMIMPIN PERUBAHAN?
BIROKRASITANTANGANINTERNAL:
PELAYANAN PUBLIKTANTANGAN EXTERNAL:GLOBALISASI: AEC 2015
TEKNIKAL ADAPTIVE
MANAGEMENT LEADERSHIP
“BAGAIMANA” MEREFORM
FORMALAUTHORITY
INFORMALAUTHORITY
FINITE DINAMIS
(Sumber: World Bank Institute)
• Pemisahan antara pekerjaaan leadershipdengan clerical work (thinking dan doing).Pemimpin harus fokus pada strategicworks bukan rutin dan clerical work.– Banyak pejabat publik mengeluh 80
persennya waktu dan enerji habis untukmengurus pekerjaan administratif, enerjiuntuk kegiatan strategis terbatas. 80-20rules.
JALAN PANJANG MENUJUPERUBAHAN….
DIKLAT MASA DEPAN2007: Need BasedTraining
PEMBAHARUAN SISTEMDIKLAT APARATUR:2008 SD 2011: LeadershipCompetency Model
REVIEW PEMBAHARUANSISTEM DIKLAT APARATUR2012 SD SEKARANG:Adaptive Leadership
Apa yang perlu dilakukan?
• Diklat Kepemimpinan Pembaharuan:– Meningkatkan kapasitas merencanakan, melaksanakan, mengelola
konflik yang terjadi sebagai akibat perubahan, dan memastikanperubahan berjalan sesuai dengan ekspektasinya.
– Pemimpin instansi dari peserta memberi otorisasi kepada peserta.– Menjual gagasan perubahan kepada stakeholder yang ada di
instansinya. Menjadikan gagasan perubahan menjadi milikbersama
– Menempatkan peserta diklat dalam leadership laboratory, pesertamengelola proses perubahan yang sesungguhnya dibawahbimbingan mentor, coach, dan counselor.
– Melibatkan pimpinan masing-masing instansi pengirim dalamproses pembelajaran; Apreasiasi dan kepemilikan; Peranpemimpin instansi untuk menyiapkan calon pemimpin
Tahap IDiagnosaKebutuhanPerubahanOrganisasi
Tahap IITaking Ownership
(Breakthrough I)
Tahap IIIMerancangPerubahan danMembangun Tim
Tahap IVLaboratoriumKepemimpinan(Breaktrough II)
Tahap VEvaluasi
13 Sesi ( 39 JP)13 Sesi ( 39 JP)
6 Sesi ( 18 JP)6 Sesi ( 18 JP)
44 Sesi ( 132 JP)44 Sesi ( 132 JP)
12 Sesi ( 36 JP)12 Sesi ( 36 JP)
8 Sesi ( 24 JP)8 Sesi ( 24 JP)
1. INTEGRITAS DANWAWASAN KEBANGSAAN
2. Pembekalan isu strategis3. Diagnostic Reading4. Penjelasan Proyek Perubahan
1.Coaching2.Counselling
1.Inovasi2.Membangun
TimEfektif3.Benchmarking ke
best practice4.Merancang Proyek
Perubahan5.Merancang6.Seminar Presentasi Proyek
Perubahan8.Pembekalan
ImplementasiProyek Perubahan
1.Coaching2.Counselling
1.Seminar LaboratoriumKepemimpinan
2.Evaluasi Kepemimpinan
LIMA TAHAPAN PEMBELAJARANDIKLATPIM II
LAN-RI NANA RUKMANA D.W.
Kurikulum Diklatpim Tingkat II
1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahana. Integritas dan Wawasan Kebangsaan;b. Pembekalan isu strategis;c. Organisasi Berkinerja Tinggi;d. Diagnostic Reading;e. Penjelasan Proyek Perubahan.
2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I)
Kurikulum Diklatpim Tingkat II (lanjt…)
3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tima. Inovasi;b. Benchmarking ke Best Practice;c. Membangun Tim Efektif;d. Merancang Proyek Perubahan;e. Seminar Presentasi Proyek Perubahan;f. Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan5. Tahap Evaluasi
a. Seminar Laboratorium Kepemimpinan;b. Evaluasi.
TAHAP PENYELENGGARAANDIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
Tahap I:DiagnosaKebutuhanPerubahanOrganisasi
Tahap II:Breakthrough1: TakingOwnership
Tahap IIIMerancangPerubahan danMembangunTim
Tahap IVBreakthroughII: LeadershipLaboratory
Tahap V:Evaluasi
15 Hari
9 Hari
5 Hari
60Hari
2 Hari
PemimpinPerubahan
Kurikulum Diklatpim Tingkat III
1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahana. Wawasan Kebangsaan;b. Integritas;c. Pembekalan isu strategis;d. Diagnostic Reading;e. Penjelasan Proyek Perubahan.
2. Tahap Taking Ownership
Kurikulum Diklatpim Tk III (lanjt…)3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim
a. Pengembangan Potensi Diri;b. Inovasi;c. Jejaring Kerja;d. Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan;e. Membangun Tim Efektif;f. Benchmarking ke Best Practice;g. Merancang Proyek Perubahan;h. Seminar Presentasi Proyek Perubahan;i. Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan5. Tahap Evaluasi
a. Seminar Laboratorium Kepemimpinan;b. Evaluasi Kepemimpinan.
TAHAP PENYELENGGARAANDIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
Tahap I:DiagnosaKebutuhanPerubahanOrganisasi
Tahap II:Breakthrough1: TakingOwnership
Tahap IIIMerancangPerubahan danMembangunTim
Tahap IVBreakthroughII: LeadershipLaboratory
Tahap V:Evaluasi
17 Hari
13 Hari
5 Hari
60Hari
2 Hari
PemimpinPerubahan
Kurikulum Diklatpim Tingkat IV1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan
a. Pilar-Pilar Kebangsaan;b. Integritas;c. Standar Etika Publik;d. SANRI;e. Pembekalan Isu Aktual Substantif Lembaga;f. Diagnostic Reading;g. Penjelasan Proyek Perubahan.
2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I)
Kurikulum Diklatpim Tingkat IV (lanjt…)3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim
a. Kecerdasan Emosi;b. Pengenalan Potensi Diri;c. Berpikir Kreatif dan Inovasi;d. Koordinasi dan Kolaborasi;e. Membangun Tim Efektif;f. Benchmarking ke Best Practice;g. Merancang Proyek Perubahan;h. Seminar Presentasi Proyek Perubahan;i. Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.
4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II)5. Tahap Evaluasi
a. Seminar Laboratorium Kepemimpinan;b. Evaluasi.
• Tahap penentuan area dari strategi/ program/kegiatan organisasi yang akan mengalamiperubahan
• Metode pembelajaran : lecturing, diskusi, visitasike lokus yang dapat menumbuhkembangkanwawasan kebangsaan & integritas, studi/analisisissu stratejik instansional
22
• Tahap membangun kesadaran bersama (pesertadengan atasan, kolega , bawahan dan stakeholderterkait) akan pentingnya melakukan reformasi pada areastrategi/program/kegiatan yang bermasalah sesuai leveljabatan
• Off Campus• Metoda pembelajaran : Coaching & Counselling• Atasan langsung berperan sebagai mentor yang
memberikan bimbingan langsung dan persetujuan(kewenangan penuh) kepada peserta terhadap areayang akan dijadikan sebagai proyek perubahan
• Progress kegiatan off campus dipantau olehpenyelenggara melalui media teknologi informasi
23
TAKING OWNERSHIP
COACHDAN
COUNSELLOR REFORMER/PESERTA DIKLATPIM
MENTOR
TIM
• Membekali peserta dengan pengetahuan membuatrancangan perubahan yang komprehensif menuju kondisiideal pelaksanaan strategi/program/kegiatan organisasi
• Metode Pembelajaran: lecturing, visitasi, benchmarking,penyusunan produk
• Target: Menyusun Rancangan Proyek Perubahan(individu)
• Atasan langsung (sebagai mentor) ikut mengujikelayakan Rancangan Proyek Perubahan
25
• Tahap melakukan implementasi Proyek Perubahan yangtelah dirancang
• Off campus• Peserta memimpin pelaksanaan perubahan dengan
melibatkan stakeholders internal & eksternal dan resourcesyang ada (dana, SDM, informasi, jejaring dsb).
• Metoda pembelajaran : Coaching & Counselling• Atasan langsung berperan sebagai mentor yang memberikan
bimbingan langsung dan pemantauan pelaksanaan proyekperubahan
• Progress kegiatan off campus dipantau oleh penyelenggaramelalui media teknologi informasi
26
LEADERSHIP LABORATORY
COACHDAN
COUNSELLOR REFORMER/PESERTA DIKLATPIM
MENTOR
TIM
TAHAP EVALUASI• Tahap untuk menilai kompetensi hasil dari program
diklatpim.• Evaluasi dilakukan sejak awal proses pembelajaran sd
akhir : aspek sikap perilaku & kualitas perubahan yangdihasilkan
• Forum :a. Seminar Laboratorium Kepemimpinan
(Berbagi pengalaman tentang keberhasilan dankegagalan melakukan perubahan/reform)
b. Evaluasi akhir Kepemimpinan (rekap hasil akhir)• Evaluator memberikan report dari awal pembelajaran sd
akhir
KURIKULUM DIKLATPIMTAHAP CLUSTER MATA DIKLAT
DiagnosaKebutuhanPerubahan
Self Mastery 1. Integritas & WawasanKebangsaan
2. Pilar-pilar kebangsaan3. SANRI4. Standar Etika Publik
DiagnosticReading
1. Diagnostic Reading2. Organisasi Berkinerja Tinggi
TakingOwnership
Coaching &Counselling
MerancangPerubahan &Membangun Tim
Inovasi 1. Inovasi2. Berpikir Kreatif & Inovasi3. Pengenalan Potensi Diri4. Budaya Kerja …..5. Benchmarking ke Best
Practice
TAHAP CLUSTER MATA DIKLATMerancangPerubahan &MembangunTim
Tim Efektif 1. Tim Efektif2. Jejaring Kerja3. Koordinasi & Kolaborasi4. Kecerdasan Emosional
ProdukPembelajaran
1. Policy Brief2. Proyek Perubahan
LabKepemimpinan
Coaching &Counselling
Evaluasi 1. Seminar LK2. Evaluasi akhir
PE
SE
RTA
AGENDA PEMBELAJARAN
3. Inovasi4. TimEfektif
2.
DiagnosaPerubahan
5. ProyekPerubahan
1.Penguasaan
Diri
PE
MIM
PIN
PE
RU
BA
HA
N
AGENDA PEMBELAJARANP
E S
E R
TA
IMPLEMENTASIPROYEK
PERUBAHAN
BUKTIIMPLEMENTASI
PROYEKPERUBAHAN
DIAGNOSAKEBUTUHANPERUBAHAN
KONFIRMASIKEBUTUHANPERUBAHAN
RANCANGANPROYEK
PERUBHAN
Off Campus
On Campus
PE
SE
RTA
DE
NG
AN
KO
MP
ETE
NS
I
Metoda Pembelajaran
TAHAP I TAHAPII
TAHAP III TAHAPIV
TAHAP V
lecturing Coaching lecturing Coaching PresentasiDiskusi Counselling diskusi Counselling Evaluasi
visitasi kelokus terpilih
visitasi ke lokusterpilih
studi/analisisissu stratejik
benchmarking,
penyusunanproduk
KETERKAITANAGENDA PEMBELAJARAN
PenguasaanDiri
DiognosaOrganisasi
Inovasi
Tim Effektif
ProyekPerubahan
PemimpinPerubahan
PesertaDiklat
Integritas dan Wawasan KebangsaanDIKLATPIM TINGKAT II
PENJELASAN MATA DIKLAT
CLUSTER MATA DIKLAT
PIM I
• IntegritasdanwawasanKebangsaan
PIM II
• IntegritasdanWawasanKebangsaan
PIM III
• WawasanKebangsaan
• Integritas
PIM IV
• Pilar2Kebangsaan
• Integritas• Standar
Etika Publik• SANKRI
DAYA SAINGNASIONAL
ORGANISASIBERKINERJATINGGI
PELAKSANAANPROGRAMINSTANSI
PELAKSANAANKEGIATAN UNITKERJA
• Menjelaskandeskripsi singkatdan tujuanpembelajaran
• Eksplorasimengenaiintegritas danwawasankebangsaan
Pendahuluan
• Visitasi• Menfasilitasi diskusi hasil
visitasi terkait integritasdan wawasan kebangsaan
• Memandu peserta untukmerumuskan aktualisasiintegritas dalammeningkatkan OrganisasiBerkinerja Tinggi
Penyajian • Memfasilitasimempresentasikanaktualisasi integritas danwawasan kebangsaan
• Menfasilitasi Pesertamembuat danmenyampaikan komitmenterhadap integritas
Penutup
Kegiatan BM Integritas dan WasbangDiklatpim II
SlideInfocusFilm PendekKisah/Strory Teling
TransportasiSlideFilm PendekKasusFlip chartInfocus
Format KomitmenFlip chartInfocus
1. Deskripsi Singkat2. Hasil Belajar3. Indikator Hasil Belajar4. Pengalaman Belajar5. Media Pembelajaran.
RINGKASAN MATA DIKLATPIM II
INTEGRASI DAN WAWASANKEBANGSAAN
DISKRIPSI SINGKAT
Mata Diklat ini membekali pesertadengan kemampuan menunjukkan itegritas dansemangat nasionalisme dalam mengelola strategi instansimenuju organisasi yang berkinerja tinggi melaluipembelajaran Integritas, Semangat dan JiwaKebangsaan, dan Organisasi Berkinerja Tinggi. Matadiklat disajikan secara interaktif melalui metode ceramahinteraktif, diskusi,studi kasus, simulasi, studi lapangandan demonstrasi. Keberhasilan peserta dinilai darikemampuannya menunjukan pribadi yang berintegritas,jiwa dan semangat nasionalisme dalam mengelolastrategi instansinya menuju organisasi berkinerja tinggi.
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
• SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN INI PESERTADIHARAPKAN:
1. Memahami Pemimpin Berintegritas2. Memahami Kesaktian Pancasila3. Memahami Semangat dan Jiwa Kebangsan4. Memahami Karakter Kebangsaan dan Daya Saing
MATERI POKOK1. PEMIMPIN BERINTEGRITAS2. KESAKTIAN PANCASILA3. SEMANGAT DAN JIWA
KEBANGSAAN4. ORGANISASI BERKINERJA TINGGI
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
1. Pemimpin Berintegritas 1) Pengertian Kepemimpinan2) Pengertian Integritas, Etika dan Moral3) Pengetian Kepemimpinan dalam Strata Kehidupan Nasional4) Urgensi Pemimpin Beretika dan Berintegritas5) Prinsip Dasar Pemimpin Berintegritas6) Karakteristik Pemimpin Yang Berntegritas
2. Kesaktian Pancasila 1) Pengertian Kesaktian Pancasila2) Kepemimpinan Dalam Perspektif Pancasila sebagai Falsafah
Bangsa3) Karakteristik Pemimpin Pancasilais dalam Organisasi Publik
3.Semangat dan Jiwa Kebangsaan 1) Pengertian Jiwa Kebangsaan2) Membangun Semangat Jiwa Kebangsaan3) Implementasi Kepemimpinan yg memiliki semangat dan Jiwa
Kebangsaan dalam Organisasi Publik4) Peran Pemimpin yang memiliki Semangat dan Jiwa Kebangsaan
dalam Organisasi Publik
4.Organisasi Berkinerja Tinggi 1) Pengertian Organisasi2) Pengertian Kinerja Organisasi3) Ciri-ciri Organisasi Berkinerja Tinggi4) Peningkatan Kinerja Organisasi Menuju Organisasi Berkinerja
Tinggi
SUB MATERI POKOK
PENGALAMAN BELAJARUntuk memperoleh hasil belajar di atas,peserta melalui serangkaianpengalamanan belajar, yaitu mulai darimembaca materi diklat sesuai materipokok, mendengar, dan berdiskusibaik dengan tenaga pengajar maupunsesama peserta tentang materi pokok,melakukan simulasi, membahaskasus yang relevan dengan materipokok. Di penghujung pembelajaran,peserta menghasilkan suatu produkpembelajaran yang menunjukkankompetensi dalam Diklat Integritas danWawasan Kebangsaan.
1. Visitasi peserta dibawa ke tempat bersejarah (monumen,museum). Peserta diberi tugas secara individu menulis apa sajaterkait dengan nilai-nilai yang diperoleh dari kunjunganlapangan, kesan, pesan dll
2. Film Pendek peserta diminta menonton film pendek,kemudian diminta mengomentasi dan kemudianmendiskusikannya
3. CeramahWidyaiswara memberikan pemahaman tentangdiklat Integritas dan Wawasan Kebangsaan
4. Diskusi peserta mendiskusikan pentingnya wawasankebangsaan dan semangat nasionalisme bagi aparatur siilnegara
5. Aktualisasi peserta diminta menulis bagaimanaimplementasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan semangatnasionalisme dalam pelaksanaan program di unit kerjanya.
METODE PEMBELAJARAN
EVALUASI PEMBELAJARAN
• PEMAHAMAN PESERTA TENTANGPEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS
• CONTOH PEMIMPIN YANGBERINTEGRITAS DI INDONESIA
• PENGERTIAN KESAKTIAN PANCASILA• PENGERTIAN SEMANGAT DAN JIWA
KEBANGSAAN• ORGANISASI BERKINERJA TINGGI.
INTEGRITAS DAN WAWASANKEBANGSAAN
INTEGRITAS
47
NANA RUKMANA D.W.
Mata Diklat ini membekalipeserta dengankemampuanmenunjukkan integritas,jiwa dan semangatnasionalisme dalammengelola strategiinstansi menujuorganisasi yangberkinerja tinggi melaluipembelajaran Integritas,Semangat dan JiwaKebangsaan, sertaorganisasi berkinerjatingi.
INTEGRITAS :KESESUAIAN ANTARAHATI, UCAPAN DANTINDAKAN
INTEGRITAS:KEMAMPUAN UNTUKSENANTIASAMEMEGANG TEGUHPRINSIP-PRINSIPMORAL SECARAKONSISTEN
NANA RUKMANA D.W.
• Mematuhi Peraturandan Etika Organisasi
• Jujur• Memegang Teguh
Komitmen• Bertanggung Jawab• Konsisten Antara
Ucapan dan Tindakan• Kearifan Dalam
Membedakan YgBenar dan Salah
NANA RUKMANA D.W.
Integritas Nasional
Keselarasan
Keserasian
Keseimbangan
SUATU PROSESPENYATUAN ATAUPEMBAURANBERBAGAI ASPEKSOSIAL BUDAYAKE DALAMKESATUAN WILAYAHDAN PEMBENTUKANIDENTITASNASIONAL ATAUBANGSA
52
INTEGRASI
NASIONAL
Pembauran / penyatuan
kebangsaan
Integritas Nasional(proses penyatuan/ pembauran berbagaiaspek sosbud kedalam kesatuan wilayah +pembentukan identitas nasional / bangsa)
Menjamin terwujudnya :1. Keselarasan terciptanya suasana
adam + tibtur, (ketentramanlahir/batin)
2. Keserasian terpadunya unsur ygterlibat dlm kehidupan bersama
3. Keseimbangan keadaan dimana unsur– unsur tsb diperlakukan sewajarnya
Konsep Integritas NasionalIndonesia
NEGARA DIBENTUK TIDAK UNTUK MENJAMINKEPENTINGAN SESEORANG, TETAPI MENJAMINKEPENTINGAN MASYARAKAT SELURUHNYA SEBAGAIPERSATUAN
NEGARA ADALAH SUATU MASYARAKAT YANGINTEGRAL, SEGALA GOLONGAN, BAGIAN, SELURUHANGGOTANYA BERHUBUNGAN ERAT SATU SAMALAIN DAN MERUPAKAN PERSATUAN MASYARAKATYANG ORGANIS
NEGARA TIDAK MEMIHAK KEPADA SESUATU GOLONGANYANG PALING KUAT, ATAU YANG PALING BESAR , TIDAKMENGANGGAP KEOENTINGAN SESEORANG SEBAGAIPUSAT, AKAN TETAPI NEGARA MENJAMIN KESELAMATANHIDUP BANGSA SELURUHNYA SEBAGAI PERSATUANYANG TIDAK DIPISAHKAN
Pemahaman Integrasi Nasional Dapat dilihatDari Dua Segi :
SECARA HORIZONTAL :MEMBAHAS BAGAIMANA
MEMPERSATUKAN RAKYATNYAYANG MAJEMUK, HIDUP DALAM
BERBAGAI GOLONGANPRIMORDIAL
YANG BERANEKA RAGAM NILAILEMBAGA SERTA ADAT
KEBIASAANNYA,SEHINGGA MERASA BAGIAN DARI
SATU BANGSA YANG SAMA
SECARA VERTIKAL :MEMBAHAS BAGAIMANA
MEMPERSATUKAN PEMERINTAHNASIONAL DENGAN RAKYATNYA,
YANG TERSEBAR DALAMDAERAH YANG LUAS
Wawasan Kebangsaan
55
PANCASILA
FILSAFAHBANGSA
FALSAFAH HIDUP
IDEOLIGI
IDIOLOGIBANGSA
CITA-CITA(IDEALISME)
DASAR NEGARA(NORMA / ATURAN)
PEMBUKAAN UUD 1945
BUDAYA NAS.DI DAERAH
KEBIASAANPERILAKU
SEHARI-HARI
DOKTRIN/AJARAN
NILAIDASAR
NILAIINSTRUMENTAL
NILAIPRAKSIS
PASAL-PASAL &ATURAN PERUNDANGAN
DIBAWAHNYA
PELAKSANAANATURAN
SEHARI-HARI
JALURHUKUM
JALURDOKTRIN/ AJARAN
JALURBUDAYA
PELAKSANAANAJARAN/PRAKTEK
SEHARI-HARI
NANA RUKMANA D.W.
Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan & Bangsa
Wawasan Kebangsaan
Implikasi
Wawasan : CaraPandangKebangsaan : Ciriciri yangmenandai golbangsa tertentuKesadaran dirisebagai wargadari suatu negara
Sudut pandang ataucara memandang ygmengandungkemampuan seseorangatau kelompok orang,untuk memahamikeberadaan jatidirinyasebagai suatu bangsa,juga dalam memandangdirinya dan bertingkahlaku sesuai denganfalsafah hidupbangsanya baik dalamlingkungan internalmaupun eksternal
Menentukan carasuatu bangsa,mendayagunakankondisi geografis,sejarah,Ipoleksosbudhankam negaranya dalammencapai cita citadan menjaminkepentingannasionalnya
Penerapan WawasanKebangsaan
ASPEK MORAL :
Adanya komitmenuntuk menjagaEksistensi danpeningkatan kualitasbangsa
ASPEK INTELEKTUAL
Adanya pengetahuanyang memadai untukmenghadapi berbagaitantangan dan berbagaipotensi yang dimilikibangsa
Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Tekad Bersama untuk berkehidupan kebangsaanyang bebas, merdeka dan bersatu
Cinta Tanah Air dan Bangsa
Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat
Kesetiakawan Sosial
Masyarakat Adil dan Makmur
Penghargaan terhadap harkat dan manusia sebagaimahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa
60
PADA HAKEKATNYA DILANDASI OLEHPANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DANPANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA
PERLU DIPAHAMIJATIDIRI BANGSA
PAHAMI SECARA MENDALAMFALSAFAH PANCASILAJADIKAN PEDOMANDALAM BERTINGKAH LAKU
•MENGUTAMAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN•RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN BANGSA•PENGHARGAAN TERHADAP MARTABAT BANGSA•CINTA TANAH AIR DAN BANGSA,DEMOKRASI DAN•KESETIAKAWANAN SOSIAL•BHINEKA TUNGGAL IKA
MAKNAWAWASANKEBANGSAAN
TERBENTUKKARAKTERBANGSA
Banyak kalangan yang melihatperkembangan politik, sosial,ekonomi dan budaya di Indonesiasudah sangat memprihatinkan.
Bahkan, kekuatiran itu menjadisemakin nyata ketika menjelajahpada apa yang dialami oleh setiapwarganegara, yakni memudarnyawawasan kebangsaan.
Apa yang lebih menyedihkan lagiadalah bilamana kita kehilanganwawasan tentang makna hakekatbangsa dan kebangsaan yang akanmendorong terjadinya dis-orientasidan perpecahan
Konflik horizontal dan vertikal yang terjadidalam kehidupan sosial merupakan salahsatu akibat dari semua krisis yang terjadi,
yang tentu akan melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa.
Apalagi bila melihat bahwa bangsaIndonesia merupakan bangsa yang plural
seperti beragamnya suku, budaya daerah,agama, dan berbagai aspek politik
lainnya, serta kondisi geografis negarakepulauan yang tersebar.
Semua ini mengandung potensi konflik(latent sosial conflict) yang dapat
merugikan dan mengganggu persatuandan kesatuan bangsa.
Apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampai pada krisiskepercayaan diri, maka eksistensi Indonesia sebagai bangsa(nation) sedang dipertaruhkan.
Maka, sekarang ini adalah saat yang tepat untuk melakukanreevaluasi terhadap proses terbentuknya “nation and characterbuilding” kita selama ini, karena boleh jadi persoalan-persoalanyang kita hadapi saat ini berawal dari kesalahan dalammenghayati dan menerapkan konsep awal “kebangsaan” yangmenjadi fondasi ke-Indonesia-an.
Kesalahan inilah yang dapat menjerumuskan Indonesia, sepertiyang ditakutkan Sukarno, “menjadi bangsa kuli dan kuli diantara bangsa-bangsa.” Bahkan, mungkin yang lebih buruk lagidari kekuatiran Sukarno, “menjadi bangsa pengemis danpengemis di antara bangsa-bangsa”.
Maka dalam hubungan “nation and characterbuilding” seperti yang diuraikan di atas, beberapa halberikut terkandung di dalam gagasan awalnya:
Pertama, Kemandirian (self-reliance), atau menurutistilah Presiden Soekarno adalah “Berdikari” (berdiridi atas kaki sendiri).
Kedua, Demokrasi (democracy), atau kedaulatanrakyat sebagai ganti sistem kolonialis.
Ketiga, Persatuan Nasional (national unity). Keempat, Martabat Internasional (bargainingpositions). Indonesia tidak perlu mengorbankanmartabat dan kedaulatannya sebagai bangsayang merdeka untuk mendapatkan prestise,pengakuan dan wibawa di dunia internasional.
Rasa kebangsaan bukan monopoli suatu bangsa,tetapi ia merupakan perekat yangmempersatukan dan memberi dasar keberadaan(raison d’entre) bangsa-bangsa di dunia.Dengan demikian rasa kebangsaan bukanlahsesuatu yang unik yang hanya ada dalam diribangsa kita karena hal yang sama juga dialamibangsa-bangsa lain.
Wawasan kebangsaan mengandung pulatuntutan suatu bangsa untuk mewujudkan jati diri,serta mengembangkan perilaku sebagai bangsayang meyakini nilai-nilai budayanya, yang lahirdan tumbuh sebagai penjelmaankepribadiannya.
Wawasan kebangsaan yakni pikiran-pikiran yangbersifat nasional dimana suatu bangsa memmilikicita-cita kehidupan dan tujuan yang jelas.
Terima kasih…