diktat bts genap 2015
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
1/24
PETUNJUK PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN SEMUSIM
Oleh :
LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
2/24
2
ACARA I
SISTEM PERTANAMAN
A. TUJUAN
Mahasiswa mampu menerapkan teknik budidaya tanaman semusim dengan
pola tanam tumpangsari dan mengelola usahatani dengan baik.
B. LANDASAN TEORI
Sistem pertanaman ganda adalah suatu stategi produksi tanaman terdiri atas
berbagai kegiatan meningkatkan hasil tanaman per satuan luas lahan per satuan waktu
melalui penanaman beberapa jenis tanaman secara bersamaan ( intercropping ),
berurutan ( squential cropping ), atau kombinasi antara tanaman tunggal dan tanaman
campuran secara berurutan pada petak lahan sama selama setahun (Andrews dan
Kassam, 1976 cit . Tohari, 2002). Sistem pertanaman ganda dinilai secara ilmiah tepat
sebagai suatu strategi agronomi adaptif. Diperkirakan dapat memperkecil berbagai
masalah berkaitan dengan kenaikan jumlah penduduk didaerah tropik. Kontribusi
pertanaman ganda adalah penyediaan bahan pangan, bergizi dan aman dan sekaligus
pengkonversian peran dan fungsi lingkungan hidup bagi generasi mendatang (Tohari,
2002)
Menurut Prajitno (1992), tumpang sari didefinisikan sebagai pertanaman yang
terdiri atas lebih dari satu macam tanaman yang ditanam di lahan yang sama secara
simultan, diatur dalam satu atau kumpulan baris secara berselang-seling. Pola tanam
tumpangsari merupakan bentuk sistem pertanian terpadu yang pada awalnya dicirikan
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
3/24
3
dengan jenis tumbuhan bervariasi dan ada keterpaduan antara tanaman, hewan, dan
manusia (Francis, 1986).
Pengusahaan pertanaman untuk mendapatkan panenan lebih dari satu kali dari
satu jenis maupun beberapa jenis tanaman dalam satu bidang tanah selama satu waktu
tertentu lazim dinamakan pertanaman ganda (multiple cropping ). Menurut Beet
(1982), multiple cropping adalah menumbuhkan atau menanam lebih dari satu jenis
tanaman pada lahan yang sama dalam kurun waktu satu tahun. Multiple cropping
meliputi antara lain :intercropping, relay cropping, sequential cropping, crop rotaion,
dan mixed cropping .
Produksi yang lebih tinggi pada tanaman tumpang sari dapat diperoleh dengan
diusahakan menanam tanaman yang habitusnya berbeda, sehingga 2 jenis tanaman
yang ditumpang sarikan akan memanfaatkan faktor-faktor pertumbuhan dengan lebih
baik jika tanaman yang ditumpang sarikan mempunyai kanopi, struktur dan sistem
perakaran yang berbeda. Pasangan tanaman yang ditumpang sarikan harus di pilih
sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan ruang dan waktu seefisien mungkin
serta menekan pengaruh kompetisi sekecil-kecilnya (Prajitno, 1992).
Pola tanam tumpangsari perlu memperhatikan interaksi antara tanaman yang
ditanam atau dengan kata lain pengaruh satu tanaman terhadap tanaman lain yang
ditanam secara bersama-sama dalam satu lahan. Dalam menentukan atau memilih
jenis tanaman dalam sistem tumpang sari harus diperhatikan adalah sifat dan ciri
pertumbuhannya (Beet, 1982).
Menurut Gomes dan Gomes (1983), tanaman yang dipilih hendaknya yang
berbeda famili, bukan tanaman yang mempunyai problem dalam satu jenis hara,
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
4/24
4
kebutuhan unsur hara utama berbeda jenis atau macam dan waktunya, tipe (bentuk
dan ukuran) perakaran berbeda dan saling melengkapi secara fisiologi.
Pengaruh kompetisi pada tajuk dan akar tanaman dalam tumpang sari dapat
diukur dalam bentuk : (1) keuntungan hasil tanaman, (2) kelengkapan sumber, (3)
kemampuan kompetisi, (4) keragaman kompetisi dari setiap bagian tanaman
(Snoydon, 1996).
Pada masa sekarang ini, pola tanam tumpangsari dilakukan karena berbagai
alasan fisioteknik maupun sosial ekonomi antara lain pemanfaatan faktor lingkungan
yang lebih baik, stabilitas hasil yang lebih tinggi pada berbagai lingkungan,
perlindungan terhadap tanah, menjaga keseimbangan antara masukan dan bahan
pangan (Beet, 1982). Tumpangsari juga dapat mengurangi resiko gagal panen,
memaksimalkan hasil tanaman dan pengelolaan kesuburan tanah yang lebih baik
(Barke dan Francis, 1986).
Penelitian teknologi pertanaman ganda, terutama tumpangsari, biasanya
diarahkan pada identifikasi kombinasi tanaman penyusun dan praktek manajemen
terkait memaksimalkan produktivitas per satuan luas lahan.Nisbah kesetaraan lahan
biasanya digunakan untuk mengevaluasi suatu teknologi pertanaman tumpangsari
(Palaniapan, 1985).
Menurut Fatimah et al ., 1990, nilai nisbah kesetaraan lahan yang tinggi
menunjukkan adanya keuntungan yang tinggi. Untuk memperoleh keuntungan yang
tinggi dari sistem tumpangsari dapat ditempuh dengan :
1. Memperkecil persaingan. Tanaman yang digunakan harus dipilih sedemikian rupa
sehingga kebutuhan terbesar akan unsur hara, cahaya matahari, dan air dalam
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
5/24
5
waktu bersamaan tidak terganggu; untuk tujuan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan tanaman yang berbeda spesies atau periode pemasakannya.
2.
Memperkecil kerusakan akibat pengganggu. Kombinasi tanaman harus dipilih
sedemikian rupa sehingga keberadaan spesies tanaman yang satu gangguannya
dapat dikurangi oleh tanaman yang lain.
3. Memperbesar pengaruh kebersamaan. Dalam hal ini dapat digunakan tanaman-
tanaman yang mempunyai sifat berbeda, misalnya tanaman membutuhkan
nitrogen dalam jumlah yang banyak hendaknya dikombinasikan dengan tanaman
yang dapat menambah nitrogen dalam tanah dari hasil pengikatan N dari udara.
4. Memperbesar penutupan permukaan tanah. Penutupan permukaan tanah sangat
penting dalam usaha mengurangi erosi tanah terutama pada lahan yang bercurah
hujan tinggi.
C. BAHAN DAN ALAT
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain benih jagung manis,
sorgum, kangkung, bawang daun, bawang merah, bayammerah, bayam hijau, pakcoy,
caisim, kubis dataran rendah, brokoli, sawi putih, seledri, kucai, pupuk kandang,
pupuk urea, KCl, SP-36.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, sabit, tali rafia, roll
meter, tugal, sprayer, oven, kantong plastik, timbangan analitik, alat tulis.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
6/24
6
D. PROSEDUR KERJA
1. Rancangan Praktikum
Penanaman secara monokultur dan tumpangsari dilaksanakan di lapangan
(kebun percobaan). Pada praktikum ini, dicoba dengan menggunakan rancangan
percobaan, yaitu Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan berbagai jenis
komoditas.
2. Pelaksanaan percobaan :
a. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dua tahap, yaitu pengolahan tanah I bertujuan
untuk membajak tanah dan menghilangkan gulma yang tumbuh; pengolahan tanah II
bertujuan untuk menggemburkan dan menghaluskan tanah sehingga tanah menjadi
gembur dan rata. Pengolahan II dilakukan sampai tanah siap untuk ditanami.
b. Penanaman dan pemupukan dasar
Penanaman dilakukan secara tumpangsari antara tanaman utamabuncis atau
jagung dengan komoditas lainnya. Penanaman dilakukan serempak untuk semua
petak/perlakuan. Penanaman dilakukan setelah pupuk kandang diberikan sebagai
pupuk dasar.
c. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan sebanyak 1/2 bagian pupuk N dilakukan pada saat 4
minggu setelah tanam.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
7/24
7
d. Pengairan
Pemberian air dilakukan bila tanaman kekurangang air/kekeringan, tergantung
kepadacurah hujan pada hari tersebut.
f. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan tergandung kepada serangan,
dengan menggunakan pestisida.
g. Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati dalam praktikum ini meliputi variabel pertumbuhan,
komponen hasil dan hasil serta kondisi lingkungan. Untuk Tanaman jagung variabel
yang diamati adalah tinggi tanaman setiap 2 mingguan, luas daun, biomassa tanaman,
LAB dan LPT, bobot tongkol. Untuk tanaman yang ditumpangsarikan meliputi tinggi
tanaman setiap 2 mingguan, bobot brangkasan, LAB dan LPT, jumlah daun .Variabel
lingkungan yang diamati adalah sekapan cahaya yang diamati setiap 2 mingguan
menggunakan light meter dan dinyatakan dalam satuan lux. Pengamatan dilakukan
diatas tajuk jagung, dibawah tajuk jagung diatas tajuk sorgum dan dibawah tajuk
sorgum yang dilakukan pada jam 12.00 -12.30 (saat intensitas maksimum).
Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung persentase cahaya yang diserap
oleh jagung dan dengan persaman (1) :
I jagung = %100a
b-a .......................................
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
8/24
8
I sorgum = %100 b
c- b ........................................
Keterangan :
I jagung = cahaya yang diserap jagung (%)
I Sorgum = cahaya yang diserap sorgums (%)
a = cahaya diatas tajuk jagung (lux)
b = cahaya dibawah tajuk jagung diatas tajuk sorgum (lux)
c = cahaya dibawah tajuk sorgum (lux)
Analisis pertumbuhan meliputi LAB dan LPT dihitung dari data yang telah
terkumpul kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut (Gardner et al ., 1991) :
1. Laju asimilasi bersih (LAB)
LAB =LD1LD2
LD1InLD2Inx
T1T2
BK1-BK2
g/dm2/hari ……..
2. Laju pertumbuhan tanaman (LPT)
LPT =T1T2
BK1BK2x
LT
1
g/m2/hari ……………………………..
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
9/24
9
Keterangan :
BK1= berat kering total panen 1 (g), BK2 = berat kering total panen 2 (g), LD1 =
luas daun panen 1 (cm
2
), LD2= luas daun panen 2 (cm
2
),T1= waktu panen 1
(hari),T2 = waktu panen 2 (hari),BKH = berat kering hasil (g), BKT = berat
kering total (g)
E. ANALISIS DATA
Data dianalisis dengan sidik ragam sesuai rancangan yang digunakan. Apabila
pada sidik ragam perlakuan menunjukkan pengaruh nyata pada taraf 5%, maka untuk
mengetahui perbedaan antara perlakuan dianalisis dengan DMRT ( Duncan’s Multiple
Range Test ). Data yang ditampilkan dengan grafik kemudian dibuat persamaan
sigmoid.
DAFTAR PUSTAKA
Beets, W. C. 1982. Multiple Cropping and Tropical Farming System. Gower
Publishing Company. Limited Hampshire. England. 156 p.
Fatimah, S., S. L. Aminah, K. Ananda, dan A. Sulandari.1990. Usaha Peningkatan
Produktivitas Lahan Dengan Tumpangsari Pada Pertanaman Tebu. Fakultas
Pertanian. Universitas Gadjah Mada.
Francis, C. A. 1986. Introduction : Distribution and Importance of Multiple
Cropping . In Francis, CA. Multiple Cropping System. Macmillan Publishing
Company. New York. 1-19.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
10/24
10
Gomes, A. A. And K. A. Gomez. 1983. Multiple Cropping System in The Humid
Tropic of Asia. IDRC.Kanada.
Palaniappan. 1985. Cropping System In The Tropic : Principles And Management .
Wiley Eastern Limited. New Delhi.
Prajitno, D. 1988. Pengelolaan Teknologi Produksi Tanaman Dalam Kemantapan
Swasembada Pangan, Khususnya Dilahan Marginal . Kertas kerja disampaikan
pada diskusi panel perhimpunan agronomi Indonesia. Bogor.
_________. 1992. Pengoptimalan Sistem Pertanaman di Daerah Aliran Sungai
Progo.Program Pasca Sarjana UGM. Disertasi.
Snoydon, R. W. 1996. Interactions Below Ground The Use Of Nutrients And Water.
Workshop on intercropping . Hyderabad.
Tohari. 2002. Sistem Pertanaman Ganda : Suatu Strategi Agronomi Adaptif Daerah
Tropik Basah. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas
Pertanian. Universitas Gadjah Mada.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
11/24
11
ACARA II
PENGARUH JENIS TANAMAN PADA SISTEM TUMPANGSARI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
A. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh jenis tanaman pada system
tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
B. LANDASAN TEORI
1. Jagung manis ( Zea mays saccharata Sturt )
Jagung manis merupakan tanaman pangan semusim yang banyak
dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini memiliki tingkat adaptasi yang cukup
tinggi sehingga dapat dibudidayakan baik didataran tinggi maupun didataran
rendah.
Di Indonesia jagung manis dapat dibudidayakan pada suhu optimum 21-270
Cdengan pH tanah 5-8. Tanaman ini memerlukan unsure nitrogen dalam jumlah
besar.Namun pemberian pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara
nitrogen, kalium dan phospat.
2. Sorghum (Sorghum bicolor )
Sorghum (Sorghum bicolor ) adalah salah satu jenis gandum yang merupakan
pokok di beberapa daerah tandus dan tropis, misalnya di Afrika. Sorghum dapat
beradaptasi dan mempunyai produk yang baik di daerah tersebut. Bagian penting
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
12/24
12
dari sorghum adalah zat tepung (amilosa dan amilopektin) serta enzim yang
mendepolimerisasi zat tepungnya.
Sorghum memiliki tinggi yang bervariasi antara 0-6 m. Akarnya dalam, kuat
dan meluas. Daunnya memiliki panjang antara 0.3-1.4 m, lebar 1-13 cm dengan
pinggiran daun rata atau bergelombang.
3. Kacang Gude (Cajanus cajan)
Kacang yang termasuk dalam kelompok besar leguminoceae ini merupakan
perdu tegak yang tingginya antara 1,5 hingga 3 meter, dan tumbuh baik pada
dataran rendah sampai 2.000 meter di atas permukaan laut. Kacang ini cukup
toleran terhadap kekeringan atau pada temperatur yang tinggi dan tumbuh baik di
daerah yang kurang subur. Tumbuhan ini belum banyak dibudidayakan dan
pemanfaatannya masih sangat terbatas, hanya sebagai sayuran tambahan, sehingga
nilai ekonomisnya masih rendah.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan daerah tropis dan subtropis.India
merupakan negeri asal tumbuhan ini, kemudian menyebar ke seluruh bagian dunia,
mulai dari Afrika hingga ke Indonesia.Di negeri asalnya India, tumbuhan ini
merupakan sumber makanan utama, bahkan sangat populer di Afrika Selatan dan
Amerika Tengah.Kacang Hiris merupakan sumber protein dan vitamin B yang
cukup penting.
4. Kangkung( Ipomoea sp.)
Kangkung merupakan tanaman sayuran komersial yang bersifat
menjalar.Memiliki batang kecil, bulat panjang, dan berlubang didalamnya. Jenis
kangkung yang enak dimakan dan terkenal antara lain kangkung darat ( Ipomoea
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
13/24
13
reptans L. Poir) dan kangkung air ( Ipomoea aquatic Forsk). Kangkung dapat
dengan mudah ditanam disemua tipe tanah asalkan tanahnya subur (cukup
mengandung lumpur dan cukup air).Waktu tanam kangkung yang baik adalah pada
musim hujan untuk kangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.
5. Bawang daun(Al li um sp.)
Bawang daun merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput.Disebut
bawang daun karena yang dikonsumsi hanya daunnya atau bagian daun yang
masih muda.Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung ( Allium fistulosum
L.) dan bawang prei ( Allium porrum L.).
Bawang daun dapat dikembangbiakan dengan anak tunas dan biji, tetapi pada
umumnya dikembangbiakan dengan anak tunas. Tanaman ini dapat tumbuh baik
pada tanah yang subur, gembur dan pH antara 6,5-7. Waktu bertanam yang baik
ialah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.Pada musim hujanpun
bawang daun dapat ditanam karena tahan hujan.
6. Bawang merah (Al li um spp.)
Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,
berbatang pendek, dan berakar serabut.Daunnya panjang serta berongga seperti
pipa.Pangkal daunnya dapat berubah fungsi menjadi umbi lapis.Oleh karena itu,
bawang merah disebut umbi lapis.
Bawang merah ( bawang yang berumbi merah) ada beberapa jenis yang
terkenal, yaitu bawang merah biasa atau brambang atau syalot ( Allium
ascalonicum ) dan bawang merah besar atau bawang bombai atau bawang timur
(Allium cepa L.)
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
14/24
14
Bawang merah dapat tumbuh dengan baik bila tanahnya subur, banyak humus
(gembur), tidak tergenang air dan aerasinya baik. Selain itu, pH tanahnya dijaga
antara 5,5 -6,5. Jika pH-nya terlalu asam ( lebih rendah dari 5,5), garam aluminium
(Al) larut dalam tanah. Garam alluminium tersebut akan bersifat racun terhadap
tanaman bawang hingga tumbuhnya menjadi kerdil. Jika pH-nya lebih tinggi dari
6,5 ( netral sampai basa), unsur Mangan (Mn) tidak dapat dimanfaatkan hingga
umbi-umbinya menjadi kecil.
Bawang merah dapat dikendalikan dengan umbi dan biji.Namun,
pengembangbiakan dengan biji tidak pernah dilakukan karena perawatannya
sulit.Bibit umbi bawang merah sebaiknya kecil atau sedang. Jika umbi yang
digunakan besar, akan timbul pemborosan. Selain itu, bentuk umbinya lebih baik
bulat dan telah disimpan dalam gudang 1-2 bulan.
7. Bayam( Amaranthus sp.)
Bayam termasuk tanaman semusim yang berbentuk perdu atau
semak.Tanaman ini banyak digemari masyarakat karena rasanya enak, lunak dan
dapat memperlancar pencernaan.Bayam ada yang dibudidayakan ada juga yang
tidak dibudidayakan.Bayam yang bisa ditanam (diusahakan) umumnya berbiji
hitam, diantaranya bayam cabut dan bayam tahun. Jenis bayam lainnya adalah
bayam belanda atau spinach (Spinacea oleracea).
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik didataran rendah atau didataran
tinggi. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah dengan pH
sekitar 6-7.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
15/24
15
8. Brokoli ( Brassica oleracea var. botr ytis L. subvar. cymosa Lamm )
Tanaman brokoli memerlukan curah hujan yang cukup tinggi (1000-1500 cm
/tahun).Tanaman ini tumbuh baik pada suhu udara antara 13-24 derajat C.
Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman ini antara 80-90%.Stadia
pembibitan memerlukan intensitas cahaya lemah sehingga memerlukan naungan
untuk mencegah cahaya matahari langsung yang membahayakan pertumbuhan
bibit.Sedangkan pada stadia pertumbuhan diperlukan intensitas cahaya yang kuat,
sehingga tidak membutuhkan naungan.Ketinggian yang cocok untuk bertanam
broccoli adalah antara 1000-2000 m dpl.Namun ada beberapa varietas dapat
ditanam pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 1000 m dpl.
Pembukaan lahan tanaman brokoli yaitu dengan cara tanah digemburkan dan
dibalik dengan dicangkul atau dibajak sedalam 40-50 cm, dibersihkan dari sisa-
sisa tanaman dan diberi pupuk dasar. Setelah itu, dibiarkan terkena sinar matahari
selama 1-2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan
membunuh sumber-sumber pathogen.Penentuan pola tanam tanaman sangat
bergantung kesuburan tanah dan varietas tanamandengan jarak tanam 50 x 65-70
cm. Pola penanaman ada dua yaitu larikan dan teratur seperti pola bujur sangkar;
pola segi tiga sama sisi; pola segi empat dan pola barisan (barisan tunggal dan
barisan ganda). Pola segi tiga sama sisi dan bujur sangkar tergolong baik karena
didapatkan jumlah tanaman lebih banyak.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
16/24
16
9. Seledri (Apium greveolens L.)
Seledri adalah tanaman yang berada dalam satu keluarga dengan wortel,
peterseli, mitsuba dan ketumbar.Seledri adalah tanaman setahun atau dua tahun
yang berasal dari daerah subtropis. Untuk berkecambah, seledri memerlukan
temperatur antara 9-20 derajat C, sedangkan untuk pertumbuhan selanjutnya
diperlukan suhu udara 15-24 derajat C.Kelembaban optimum berkisar antara 80-
90%.Lahandengan penyinaran cahaya matahari yang cukup.Curah hujan optimum
berkisar 60-100 mm/bulan karena seledri kurang tahan air hujan. Tanaman ini
sangat baik jika dibudidayakan di dataran tinggi berudara sejuk dengan ketinggian
1.000-1.200 m dpl.Benih disemai di bedengan persemaian dengan lebar 100-120
cm, tinggi 30-40 cm dan panjang sesuai lahan yang ada. Bedengan dipersiapkan
dengan cara:
Mengolah tanah sedalam 30-40 cm
Mencampurkan 2 kg/m2 pupuk kandang matang dan 2 kg/ha pasir
(jika tanah berliat) dengan tanah yang telah diolah tadi.
Menaungi bedengan dengan plastik bening atau anyaman daun kelapa.
Tinggi bedengan di sisi timur 120-150 cm dan sisi barat 80-100 cm.
Cara menyemai benih: benih disemai di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm
dengan jarak antar alur 10-20 cm. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram
permukaan bedengan sampai lembab. Lubang tanam dibuat di dalam bedengan
dengan jarak tanam 25 x 30 cm.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
17/24
17
10. Pakcoy(Brassica rapa cv. Pakchoy )
Pakcoy ditanam dengan benih langsung atau dipindah tanam dengankerapatan
tinggi; yaitu sekitar 20 – 25 tanaman/m2, dan bagi kultivar kerdilditanam dua kali
lebih rapat. Kultivar genjah dipanen umur 40-50 hari, dan kultivar lain
memerlukan waktu hingga 80 hari setelah tanam. Pakcoy memiliki umur pasca
panen singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10 hari, pada
suhu 0.Menurut Sutirman (2011) pakcoy bukan tanaman asli Indonesia, menurut
asalnya di Asia.Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca
dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Daerah penanaman yang
cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan1.200 meter di atas
permukaan laut. Namunbiasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai
ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di
tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan
dari dataran rendah maupun dataran tinggi.Meskipun demikian pada kenyataannya
hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Tanaman pakchoy tahan terhadap
air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau
yangperlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur
11. Sawi Putih (B. Juncea L. Var. RugosaRoxb. & Prain )
Di Indonesia dikenal tiga jenis sawiyaitu:sawi putih atau sawi jabung, sawi
hijau dan sawi huma. Sawi putih (B. JunceaL. Var. RugosaRoxb. & Prain)
memiliki batang pendek, tegap dan daunlebar berwarna hijau tua, tangkai daun
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
18/24
18
panjang dan bersayap melengkung ke bawah.Sawi hijau, memiliki ciri-ciri batang
pendek, daun berwarna hijau keputih-putihan, serta rasanya agak pahit, sedangkan
sawi huma memiliki ciri batang kecil-panjang dan langsing, daunpanjangsempit
berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daunpanjang dan bersayap
(Rukmana, 1994).Jarak tanam yang digunakan umumnya 20x20 cm.
12. Caisim (Brassica campestr is L. var.)
Caisim(Brassica junceaL.)merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-
tropis, namunmampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis.Caisim pada
umumnya banyak ditanam dataran rendah, namun dapat pula didataran
tinggi.Caisim tergolong tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi (panas).Saat
ini, kebutuhan akancaisim semakin lama semakin meningkat seiring dengan
peningkatanpopulasi manusiadan manfaat mengkonsumsi bagi kesehatan.
Rukmana (1994) menyatakan caisimmempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis
crop, kubis bungadan brokoli. Bibit yang telah berumur 2 minggu(berdaun 4helai)
dipindahkan ke media tanam dalam polybag dengan ukuran 21 cm x 10 cm. Bibit
yang dipilih adalah bibit yang sehat, baikdan seragam. Jarak tanam antar caisim
adalah 15 cm x 15 cm.
13. Kubis dataran rendah (Brassica oleracea var. capitata L.)
Jumlah curah hujan 80% darijumlah normal (30 cm) memberikan hasil rata-
rata 12% dibawah rata-rata normal.Stadia pembibitan memerlukan intensitas
cahaya lemah sehingga memerlukan naungan untuk mencegah cahaya matahari
langsung yang membahayakan pertumbuhan bibit. Sedangkan pada stadia
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
19/24
19
pertumbuhan diperlukan intensitas cahaya yang kuat, sehingga tidak membutuhkan
naungan.Tanaman kubis dapat hidup pada suhu udara 10-24 derajat C dengan suhu
optimum 17 derajat C. Untuk waktu singkat, kebanyakan varietas kubis tahan
dingin (minus 6-10 derajatC), tetapi untuk waktu lama, kubis akan rusak kecuali
kubis berdaun kecil(
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
20/24
20
14. Kucai (Al li um schoenoprasum, L .)
Kucai adalah tanaman yang berumur panjang (perrenial) (Pinzon, dkk., 2013)
dimana dapat terus hidup hingga beberapa tahun jika keadaan tanahnya terus
dijaga, yaitu tanah yang subur (Andarwulan dan Faradilla, 2012).
C. BAHAN DAN ALAT
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain benih jagung manis,
sorgum, kacang gude, kangkung, bawang daun, bawang merah, bayam merah,
bayam hijau, pakcoy, caisim, kubis dataran rendah, brokoli, sawi putih, seledri,
kucai, pupuk kandang, pupuk urea, KCl, SP-36.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, sabit, tali rafia,
roll meter, tugal, sprayer, oven, kantong plastik, timbangan analitik, alat tulis.
D. PROSEDUR KERJA
1. Rancangan Praktikum
Praktikum ini akan dilaksanakan di lahan percobaan dengan komoditas jagung
manis, sorgum, kacang gude, kangkung, bawang daun, bawang merah, bayam merah,
bayam hijau, pakcoy, caisim, kubis dataran rendah, brokoli, sawi putih, seledri, kucai.
Percobaan ini dengan rancangan acak kelompok faktorial.Faktor yang dicoba adalah
dengan 14 jenis komoditas.Ulangan sebanyak lima kali.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
21/24
21
2. Pelaksanaan Praktikum
1.
Persiapan lahan
Lahan yang akan di tanami harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar,
serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan
dengan cangkul. Setelah itu buatlah bedengan dengan panjang 3 meter dan lebar 2
meter serta tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah
bedengan jadi, taburkan pupuk kandang hingga merata.
2. Penanaman
Dibuat lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak tanam sesuai dengan
komoditas masing-masing.Masukan 2-3 benih kedalam lubang, lalu tutup
kembali.Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga basah.sebaiknya
penanaman benih di lakukan pada pagi atau sore hari.
3. Perawatan tanaman
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman harus di jaga dan rawat
dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman diantaranya adalah
a. Penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
b. Penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
c. Pemupukan, dilakukan untuk menambah unsur hara yang ada dalam tanah
supaya tanaman tidak kekurangan unsur hara.
4.
Pemanenan
Panen dapat di lakukan setelah tanaman mencapai masak morfologis.
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
22/24
22
3.Variabel Pengamatan
a. Jagung
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Luas daun(diamati setiap 2 minggu)
Jumlah tongkol per tanaman
Bobot tongkol + klobot
Jumlah biji pertongkol
b. Sorgum
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Luas daun(diamati setiap 2 minggu)
c. Kangkung
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Bobot basah akar(diamati setiap 2 minggu)
Bobot basah tajuk(diamati setiap 2 minggu)
d. Bawang daun
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Bobot basah tanaman(diamati setiap 2 minggu)
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
23/24
23
e. Bawang merah
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Bobot umbi segar
Diameter umbi
f. Bayam
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Bobot basah tajuk
Bobot basah akar
g. Pakchoi, Brokoli, Kubis, Sawi Putih dan Caisim
Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Bobot basah tajuk
Bobot basah akar
h. Seledri dan Kucai
Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)
Luas daun(diamati setiap 2 minggu)
Jumlah batang
-
8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015
24/24
24
E. ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F dan apabila berbeda nyata
dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf kesalahan 5 %.
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchel. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI
Press, Jakarta.
Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plant . Academic Press, London.
Pasaribu, D dan Suprapto S. 1985.Pemupukan NPK pada Sorgum.Sorgum.Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Deptan, Bogor.
Sunarjono, H. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.