diktat bts genap 2015

Upload: luthfi-jr

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    1/24

    PETUNJUK PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN SEMUSIM

    Oleh :

    LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PURWOKERTO

    2016 

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    2/24

      2

    ACARA I

    SISTEM PERTANAMAN

    A. TUJUAN

    Mahasiswa mampu menerapkan teknik budidaya tanaman semusim dengan

     pola tanam tumpangsari dan mengelola usahatani dengan baik.

    B. LANDASAN TEORI

    Sistem pertanaman ganda adalah suatu stategi produksi tanaman terdiri atas

     berbagai kegiatan meningkatkan hasil tanaman per satuan luas lahan per satuan waktu

    melalui penanaman beberapa jenis tanaman secara bersamaan ( intercropping ),

     berurutan ( squential cropping ), atau kombinasi antara tanaman tunggal dan tanaman

    campuran secara berurutan pada petak lahan sama selama setahun (Andrews dan

    Kassam, 1976 cit . Tohari, 2002). Sistem pertanaman ganda dinilai secara ilmiah tepat

    sebagai suatu strategi agronomi adaptif. Diperkirakan dapat memperkecil berbagai

    masalah berkaitan dengan kenaikan jumlah penduduk didaerah tropik. Kontribusi

     pertanaman ganda adalah penyediaan bahan pangan, bergizi dan aman dan sekaligus

     pengkonversian peran dan fungsi lingkungan hidup bagi generasi mendatang (Tohari,

    2002)

    Menurut Prajitno (1992), tumpang sari didefinisikan sebagai pertanaman yang

    terdiri atas lebih dari satu macam tanaman yang ditanam di lahan yang sama secara

    simultan, diatur dalam satu atau kumpulan baris secara berselang-seling. Pola tanam

    tumpangsari merupakan bentuk sistem pertanian terpadu yang pada awalnya dicirikan

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    3/24

      3

    dengan jenis tumbuhan bervariasi dan ada keterpaduan antara tanaman, hewan, dan

    manusia (Francis, 1986).

    Pengusahaan pertanaman untuk mendapatkan panenan lebih dari satu kali dari

    satu jenis maupun beberapa jenis tanaman dalam satu bidang tanah selama satu waktu

    tertentu lazim dinamakan pertanaman ganda (multiple cropping ). Menurut Beet

    (1982), multiple cropping adalah menumbuhkan atau menanam lebih dari satu jenis

    tanaman pada lahan yang sama dalam kurun waktu satu tahun. Multiple cropping

    meliputi antara lain :intercropping, relay cropping, sequential cropping, crop rotaion,

    dan mixed cropping .

    Produksi yang lebih tinggi pada tanaman tumpang sari dapat diperoleh dengan

    diusahakan menanam tanaman yang habitusnya berbeda, sehingga 2 jenis tanaman

    yang ditumpang sarikan akan memanfaatkan faktor-faktor pertumbuhan dengan lebih

     baik jika tanaman yang ditumpang sarikan mempunyai kanopi, struktur dan sistem

     perakaran yang berbeda. Pasangan tanaman yang ditumpang sarikan harus di pilih

    sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan ruang dan waktu seefisien mungkin

    serta menekan pengaruh kompetisi sekecil-kecilnya (Prajitno, 1992).

    Pola tanam tumpangsari perlu memperhatikan interaksi antara tanaman yang

    ditanam atau dengan kata lain pengaruh satu tanaman terhadap tanaman lain yang

    ditanam secara bersama-sama dalam satu lahan. Dalam menentukan atau memilih

     jenis tanaman dalam sistem tumpang sari harus diperhatikan adalah sifat dan ciri

     pertumbuhannya (Beet, 1982).

    Menurut Gomes dan Gomes (1983), tanaman yang dipilih hendaknya yang

     berbeda famili, bukan tanaman yang mempunyai problem dalam satu jenis hara,

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    4/24

      4

    kebutuhan unsur hara utama berbeda jenis atau macam dan waktunya, tipe (bentuk

    dan ukuran) perakaran berbeda dan saling melengkapi secara fisiologi.

    Pengaruh kompetisi pada tajuk dan akar tanaman dalam tumpang sari dapat

    diukur dalam bentuk : (1) keuntungan hasil tanaman, (2) kelengkapan sumber, (3)

    kemampuan kompetisi, (4) keragaman kompetisi dari setiap bagian tanaman

    (Snoydon, 1996).

    Pada masa sekarang ini, pola tanam tumpangsari dilakukan karena berbagai

    alasan fisioteknik maupun sosial ekonomi antara lain pemanfaatan faktor lingkungan

    yang lebih baik, stabilitas hasil yang lebih tinggi pada berbagai lingkungan,

     perlindungan terhadap tanah, menjaga keseimbangan antara masukan dan bahan

     pangan (Beet, 1982). Tumpangsari juga dapat mengurangi resiko gagal panen,

    memaksimalkan hasil tanaman dan pengelolaan kesuburan tanah yang lebih baik

    (Barke dan Francis, 1986).

    Penelitian teknologi pertanaman ganda, terutama tumpangsari, biasanya

    diarahkan pada identifikasi kombinasi tanaman penyusun dan praktek manajemen

    terkait memaksimalkan produktivitas per satuan luas lahan.Nisbah kesetaraan lahan

     biasanya digunakan untuk mengevaluasi suatu teknologi pertanaman tumpangsari

    (Palaniapan, 1985).

    Menurut Fatimah et al ., 1990, nilai nisbah kesetaraan lahan yang tinggi

    menunjukkan adanya keuntungan yang tinggi. Untuk memperoleh keuntungan yang

    tinggi dari sistem tumpangsari dapat ditempuh dengan :

    1.  Memperkecil persaingan. Tanaman yang digunakan harus dipilih sedemikian rupa

    sehingga kebutuhan terbesar akan unsur hara, cahaya matahari, dan air dalam

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    5/24

      5

    waktu bersamaan tidak terganggu; untuk tujuan ini dapat dilakukan dengan

    menggunakan tanaman yang berbeda spesies atau periode pemasakannya.

    2. 

    Memperkecil kerusakan akibat pengganggu. Kombinasi tanaman harus dipilih

    sedemikian rupa sehingga keberadaan spesies tanaman yang satu gangguannya

    dapat dikurangi oleh tanaman yang lain.

    3.  Memperbesar pengaruh kebersamaan. Dalam hal ini dapat digunakan tanaman-

    tanaman yang mempunyai sifat berbeda, misalnya tanaman membutuhkan

    nitrogen dalam jumlah yang banyak hendaknya dikombinasikan dengan tanaman

    yang dapat menambah nitrogen dalam tanah dari hasil pengikatan N dari udara.

    4.  Memperbesar penutupan permukaan tanah. Penutupan permukaan tanah sangat

     penting dalam usaha mengurangi erosi tanah terutama pada lahan yang bercurah

    hujan tinggi.

    C. BAHAN DAN ALAT

    Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain benih jagung manis,

    sorgum, kangkung, bawang daun, bawang merah, bayammerah, bayam hijau, pakcoy,

    caisim, kubis dataran rendah, brokoli, sawi putih, seledri, kucai, pupuk kandang,

     pupuk urea, KCl, SP-36.

    Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, sabit, tali rafia, roll

    meter, tugal, sprayer, oven, kantong plastik, timbangan analitik, alat tulis.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    6/24

      6

    D. PROSEDUR KERJA

    1. Rancangan Praktikum

    Penanaman secara monokultur dan tumpangsari dilaksanakan di lapangan

    (kebun percobaan). Pada praktikum ini, dicoba dengan menggunakan rancangan

     percobaan, yaitu Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan berbagai jenis

    komoditas.

    2. Pelaksanaan percobaan :

    a. Pengolahan tanah

    Pengolahan tanah dilakukan dua tahap, yaitu pengolahan tanah I bertujuan

    untuk membajak tanah dan menghilangkan gulma yang tumbuh; pengolahan tanah II

     bertujuan untuk menggemburkan dan menghaluskan tanah sehingga tanah menjadi

    gembur dan rata. Pengolahan II dilakukan sampai tanah siap untuk ditanami.

    b. Penanaman dan pemupukan dasar

    Penanaman dilakukan secara tumpangsari antara tanaman utamabuncis atau

     jagung dengan komoditas lainnya. Penanaman dilakukan serempak untuk semua

     petak/perlakuan. Penanaman dilakukan setelah pupuk kandang diberikan sebagai

     pupuk dasar.

    c. Pemupukan susulan

    Pemupukan susulan sebanyak 1/2 bagian pupuk N dilakukan pada saat 4

    minggu setelah tanam.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    7/24

      7

    d. Pengairan

    Pemberian air dilakukan bila tanaman kekurangang air/kekeringan, tergantung

    kepadacurah hujan pada hari tersebut.

    f. Pengendalian hama dan penyakit

    Pengendalian hama dan penyakit dilakukan tergandung kepada serangan,

    dengan menggunakan pestisida.

    g. Variabel Pengamatan

    Variabel yang diamati dalam praktikum ini meliputi variabel pertumbuhan,

    komponen hasil dan hasil serta kondisi lingkungan. Untuk Tanaman jagung variabel

    yang diamati adalah tinggi tanaman setiap 2 mingguan, luas daun, biomassa tanaman,

    LAB dan LPT, bobot tongkol. Untuk tanaman yang ditumpangsarikan meliputi tinggi

    tanaman setiap 2 mingguan, bobot brangkasan, LAB dan LPT, jumlah daun .Variabel

    lingkungan yang diamati adalah sekapan cahaya yang diamati setiap 2 mingguan

    menggunakan light meter dan dinyatakan dalam satuan lux. Pengamatan dilakukan

    diatas tajuk jagung, dibawah tajuk jagung diatas tajuk sorgum dan dibawah tajuk

    sorgum yang dilakukan pada jam 12.00 -12.30 (saat intensitas maksimum).

    Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung persentase cahaya yang diserap

    oleh jagung dan dengan persaman (1) :

    I jagung = %100a

     b-a  .......................................

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    8/24

      8

    I sorgum = %100 b

    c- b  ........................................

    Keterangan :

    I jagung = cahaya yang diserap jagung (%)

    I Sorgum = cahaya yang diserap sorgums (%)

    a = cahaya diatas tajuk jagung (lux)

     b = cahaya dibawah tajuk jagung diatas tajuk sorgum (lux)

    c = cahaya dibawah tajuk sorgum (lux)

    Analisis pertumbuhan meliputi LAB dan LPT dihitung dari data yang telah

    terkumpul kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut (Gardner et al ., 1991) :

    1.  Laju asimilasi bersih (LAB)

    LAB =LD1LD2

    LD1InLD2Inx

    T1T2

    BK1-BK2

      g/dm2/hari …….. 

    2.  Laju pertumbuhan tanaman (LPT)

    LPT =T1T2

    BK1BK2x

    LT

    1

     g/m2/hari …………………………….. 

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    9/24

      9

    Keterangan :

    BK1= berat kering total panen 1 (g), BK2 = berat kering total panen 2 (g), LD1 =

    luas daun panen 1 (cm

    2

    ), LD2= luas daun panen 2 (cm

    2

    ),T1= waktu panen 1

    (hari),T2 = waktu panen 2 (hari),BKH = berat kering hasil (g), BKT = berat

    kering total (g)

    E. ANALISIS DATA

    Data dianalisis dengan sidik ragam sesuai rancangan yang digunakan. Apabila

     pada sidik ragam perlakuan menunjukkan pengaruh nyata pada taraf 5%, maka untuk

    mengetahui perbedaan antara perlakuan dianalisis dengan DMRT ( Duncan’s Multiple

     Range Test ). Data yang ditampilkan dengan grafik kemudian dibuat persamaan

    sigmoid.

    DAFTAR PUSTAKA

    Beets, W. C. 1982. Multiple Cropping and Tropical Farming System. Gower

    Publishing Company. Limited Hampshire. England. 156 p.

    Fatimah, S., S. L. Aminah, K. Ananda, dan A. Sulandari.1990. Usaha Peningkatan

     Produktivitas Lahan Dengan Tumpangsari Pada Pertanaman Tebu. Fakultas

    Pertanian. Universitas Gadjah Mada.

    Francis, C. A. 1986.  Introduction : Distribution and Importance of Multiple

    Cropping . In Francis, CA. Multiple Cropping System. Macmillan Publishing

    Company. New York. 1-19.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    10/24

      10

    Gomes, A. A. And K. A. Gomez. 1983.  Multiple Cropping System in The Humid

    Tropic of Asia. IDRC.Kanada.

    Palaniappan. 1985. Cropping System In The Tropic : Principles And Management .

    Wiley Eastern Limited. New Delhi.

    Prajitno, D. 1988.  Pengelolaan Teknologi Produksi Tanaman Dalam Kemantapan

    Swasembada Pangan, Khususnya Dilahan Marginal . Kertas kerja disampaikan

     pada diskusi panel perhimpunan agronomi Indonesia. Bogor.

     _________. 1992.  Pengoptimalan Sistem Pertanaman di Daerah Aliran Sungai

     Progo.Program Pasca Sarjana UGM. Disertasi.

    Snoydon, R. W. 1996. Interactions Below Ground The Use Of Nutrients And Water.

    Workshop on intercropping . Hyderabad.

    Tohari. 2002. Sistem Pertanaman Ganda : Suatu Strategi Agronomi Adaptif Daerah

    Tropik Basah. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas

    Pertanian. Universitas Gadjah Mada.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    11/24

      11

    ACARA II

    PENGARUH JENIS TANAMAN PADA SISTEM TUMPANGSARI

    TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

    A.  TUJUAN

    Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh jenis tanaman pada system

    tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.

    B.  LANDASAN TEORI

    1.  Jagung manis ( Zea mays saccharata Sturt )  

    Jagung manis merupakan tanaman pangan semusim yang banyak

    dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini memiliki tingkat adaptasi yang cukup

    tinggi sehingga dapat dibudidayakan baik didataran tinggi maupun didataran

    rendah.

    Di Indonesia jagung manis dapat dibudidayakan pada suhu optimum 21-270 

    Cdengan pH tanah 5-8. Tanaman ini memerlukan unsure nitrogen dalam jumlah

     besar.Namun pemberian pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara

    nitrogen, kalium dan phospat.

    2.  Sorghum (Sorghum bicolor )

    Sorghum (Sorghum bicolor ) adalah salah satu jenis gandum yang merupakan

     pokok di beberapa daerah tandus dan tropis, misalnya di Afrika. Sorghum dapat

     beradaptasi dan mempunyai produk yang baik di daerah tersebut. Bagian penting

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    12/24

      12

    dari sorghum adalah zat tepung (amilosa dan amilopektin) serta enzim yang

    mendepolimerisasi zat tepungnya. 

    Sorghum memiliki tinggi yang bervariasi antara 0-6 m. Akarnya dalam, kuat

    dan meluas. Daunnya memiliki panjang antara 0.3-1.4 m, lebar 1-13 cm dengan

     pinggiran daun rata atau bergelombang.

    3.  Kacang Gude (Cajanus cajan)  

    Kacang yang  termasuk dalam kelompok besar leguminoceae ini merupakan

     perdu tegak yang tingginya antara 1,5 hingga 3 meter, dan tumbuh baik pada

    dataran rendah sampai 2.000 meter di atas permukaan laut. Kacang ini cukup

    toleran terhadap kekeringan atau pada temperatur yang tinggi dan tumbuh baik di

    daerah yang kurang subur. Tumbuhan ini belum banyak dibudidayakan dan

     pemanfaatannya masih sangat terbatas, hanya sebagai sayuran tambahan, sehingga

    nilai ekonomisnya masih rendah.

    Tumbuhan ini merupakan tumbuhan daerah tropis dan subtropis.India

    merupakan negeri asal tumbuhan ini, kemudian menyebar ke seluruh bagian dunia,

    mulai dari Afrika hingga ke Indonesia.Di negeri asalnya India, tumbuhan ini

    merupakan sumber makanan utama, bahkan sangat populer di Afrika Selatan dan

    Amerika Tengah.Kacang Hiris merupakan sumber protein dan vitamin B yang

    cukup penting.

    4.  Kangkung( Ipomoea sp.)  

    Kangkung merupakan tanaman sayuran komersial yang bersifat

    menjalar.Memiliki batang kecil, bulat panjang, dan berlubang didalamnya. Jenis

    kangkung yang enak dimakan dan terkenal antara lain kangkung darat (  Ipomoea

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    13/24

      13

    reptans  L. Poir) dan kangkung air (  Ipomoea aquatic  Forsk). Kangkung dapat

    dengan mudah ditanam disemua tipe tanah asalkan tanahnya subur (cukup

    mengandung lumpur dan cukup air).Waktu tanam kangkung yang baik adalah pada

    musim hujan untuk kangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.

    5.  Bawang daun(Al li um sp.)  

    Bawang daun merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput.Disebut

     bawang daun karena yang dikonsumsi hanya daunnya atau bagian daun yang

    masih muda.Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung ( Allium fistulosum 

    L.) dan bawang prei ( Allium porrum L.).

    Bawang daun dapat dikembangbiakan dengan anak tunas dan biji, tetapi pada

    umumnya dikembangbiakan dengan anak tunas. Tanaman ini dapat tumbuh baik

     pada tanah yang subur, gembur dan pH antara 6,5-7. Waktu bertanam yang baik

    ialah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.Pada musim hujanpun

     bawang daun dapat ditanam karena tahan hujan.

    6.  Bawang merah (Al li um spp.)  

    Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,

     berbatang pendek, dan berakar serabut.Daunnya panjang serta berongga seperti

     pipa.Pangkal daunnya dapat berubah fungsi menjadi umbi lapis.Oleh karena itu,

     bawang merah disebut umbi lapis.

    Bawang merah ( bawang yang berumbi merah) ada beberapa jenis yang

    terkenal, yaitu bawang merah biasa atau brambang atau syalot ( Allium

    ascalonicum )  dan bawang merah besar atau bawang bombai atau bawang timur

    (Allium cepa L.)

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    14/24

      14

    Bawang merah dapat tumbuh dengan baik bila tanahnya subur, banyak humus

    (gembur), tidak tergenang air dan aerasinya baik. Selain itu, pH tanahnya dijaga

    antara 5,5 -6,5. Jika pH-nya terlalu asam ( lebih rendah dari 5,5), garam aluminium

    (Al) larut dalam tanah. Garam alluminium tersebut akan bersifat racun terhadap

    tanaman bawang hingga tumbuhnya menjadi kerdil. Jika pH-nya lebih tinggi dari

    6,5 ( netral sampai basa), unsur Mangan (Mn) tidak dapat dimanfaatkan hingga

    umbi-umbinya menjadi kecil.

    Bawang merah dapat dikendalikan dengan umbi dan biji.Namun,

     pengembangbiakan dengan biji tidak pernah dilakukan karena perawatannya

    sulit.Bibit umbi bawang merah sebaiknya kecil atau sedang. Jika umbi yang

    digunakan besar, akan timbul pemborosan. Selain itu, bentuk umbinya lebih baik

     bulat dan telah disimpan dalam gudang 1-2 bulan.

    7.  Bayam( Amaranthus sp.)  

    Bayam termasuk tanaman semusim yang berbentuk perdu atau

    semak.Tanaman ini banyak digemari masyarakat karena rasanya enak, lunak dan

    dapat memperlancar pencernaan.Bayam ada yang dibudidayakan ada juga yang

    tidak dibudidayakan.Bayam yang bisa ditanam (diusahakan) umumnya berbiji

    hitam, diantaranya bayam cabut dan bayam tahun. Jenis bayam lainnya adalah

     bayam belanda atau spinach (Spinacea oleracea).

    Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik didataran rendah atau didataran

    tinggi. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah dengan pH

    sekitar 6-7.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    15/24

      15

    8.  Brokoli ( Brassica oleracea var. botr ytis L. subvar. cymosa  Lamm ) 

    Tanaman brokoli memerlukan curah hujan yang cukup tinggi (1000-1500 cm

    /tahun).Tanaman ini tumbuh baik pada suhu udara antara 13-24 derajat C.

    Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman ini antara 80-90%.Stadia

     pembibitan memerlukan intensitas cahaya lemah sehingga memerlukan naungan

    untuk mencegah cahaya matahari langsung yang membahayakan pertumbuhan

     bibit.Sedangkan pada stadia pertumbuhan diperlukan intensitas cahaya yang kuat,

    sehingga tidak membutuhkan naungan.Ketinggian yang cocok untuk bertanam

     broccoli adalah antara 1000-2000 m dpl.Namun ada beberapa varietas dapat

    ditanam pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 1000 m dpl.

    Pembukaan lahan tanaman brokoli yaitu dengan cara tanah digemburkan dan

    dibalik dengan dicangkul atau dibajak sedalam 40-50 cm, dibersihkan dari sisa-

    sisa tanaman dan diberi pupuk dasar. Setelah itu, dibiarkan terkena sinar matahari

    selama 1-2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan

    membunuh sumber-sumber pathogen.Penentuan pola tanam tanaman sangat

     bergantung kesuburan tanah dan varietas tanamandengan jarak tanam 50 x 65-70

    cm. Pola penanaman ada dua yaitu larikan dan teratur seperti pola bujur sangkar;

     pola segi tiga sama sisi; pola segi empat dan pola barisan (barisan tunggal dan

     barisan ganda). Pola segi tiga sama sisi dan bujur sangkar tergolong baik karena

    didapatkan jumlah tanaman lebih banyak.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    16/24

      16

    9.  Seledri (Apium greveolens  L.)

    Seledri adalah tanaman yang berada dalam satu keluarga dengan wortel,

     peterseli, mitsuba dan ketumbar.Seledri adalah tanaman setahun atau dua tahun

    yang berasal dari daerah subtropis. Untuk berkecambah, seledri memerlukan

    temperatur antara 9-20 derajat C, sedangkan untuk pertumbuhan selanjutnya

    diperlukan suhu udara 15-24 derajat C.Kelembaban optimum berkisar antara 80-

    90%.Lahandengan penyinaran cahaya matahari yang cukup.Curah hujan optimum

     berkisar 60-100 mm/bulan karena seledri kurang tahan air hujan. Tanaman ini

    sangat baik jika dibudidayakan di dataran tinggi berudara sejuk dengan ketinggian

    1.000-1.200 m dpl.Benih disemai di bedengan persemaian dengan lebar 100-120

    cm, tinggi 30-40 cm dan panjang sesuai lahan yang ada. Bedengan dipersiapkan

    dengan cara:

      Mengolah tanah sedalam 30-40 cm

     

    Mencampurkan 2 kg/m2 pupuk kandang matang dan 2 kg/ha pasir

    (jika tanah berliat) dengan tanah yang telah diolah tadi.

      Menaungi bedengan dengan plastik bening atau anyaman daun kelapa.

    Tinggi bedengan di sisi timur 120-150 cm dan sisi barat 80-100 cm.

    Cara menyemai benih: benih disemai di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm

    dengan jarak antar alur 10-20 cm. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram

     permukaan bedengan sampai lembab. Lubang tanam dibuat di dalam bedengan

    dengan jarak tanam 25 x 30 cm.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    17/24

      17

    10. Pakcoy(Brassica rapa cv. Pakchoy )

    Pakcoy ditanam dengan benih langsung atau dipindah tanam dengankerapatan

    tinggi; yaitu sekitar 20 – 25 tanaman/m2, dan bagi kultivar kerdilditanam dua kali

    lebih rapat. Kultivar genjah dipanen umur 40-50 hari, dan kultivar lain

    memerlukan waktu hingga 80 hari setelah tanam. Pakcoy memiliki umur pasca

     panen singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10 hari, pada

    suhu 0.Menurut Sutirman (2011) pakcoy bukan tanaman asli Indonesia, menurut

    asalnya di Asia.Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca

    dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Daerah penanaman yang

    cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan1.200 meter di atas

     permukaan laut. Namunbiasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai

    ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di

    tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan

    dari dataran rendah maupun dataran tinggi.Meskipun demikian pada kenyataannya

    hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Tanaman pakchoy tahan terhadap

    air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau

    yangperlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur

    11. Sawi Putih (B. Juncea L. Var. RugosaRoxb. & Prain )

    Di Indonesia dikenal tiga jenis sawiyaitu:sawi putih atau sawi jabung, sawi

    hijau dan sawi huma. Sawi putih (B. JunceaL. Var. RugosaRoxb. & Prain)

    memiliki batang pendek, tegap dan daunlebar berwarna hijau tua, tangkai daun

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    18/24

      18

     panjang dan bersayap melengkung ke bawah.Sawi hijau, memiliki ciri-ciri batang

     pendek, daun berwarna hijau keputih-putihan, serta rasanya agak pahit, sedangkan

    sawi huma memiliki ciri batang kecil-panjang dan langsing, daunpanjangsempit

     berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daunpanjang dan bersayap

    (Rukmana, 1994).Jarak tanam yang digunakan umumnya 20x20 cm.

    12. Caisim (Brassica campestr is L. var.)

    Caisim(Brassica junceaL.)merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-

    tropis, namunmampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis.Caisim pada

    umumnya banyak ditanam dataran rendah, namun dapat pula didataran

    tinggi.Caisim tergolong tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi (panas).Saat

    ini, kebutuhan akancaisim semakin lama semakin meningkat seiring dengan

     peningkatanpopulasi manusiadan manfaat mengkonsumsi bagi kesehatan.

    Rukmana (1994) menyatakan caisimmempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis

    crop, kubis bungadan brokoli. Bibit yang telah berumur 2 minggu(berdaun 4helai)

    dipindahkan ke media tanam dalam polybag dengan ukuran 21 cm x 10 cm. Bibit

    yang dipilih adalah bibit yang sehat, baikdan seragam. Jarak tanam antar caisim

    adalah 15 cm x 15 cm.

    13. Kubis dataran rendah (Brassica oleracea  var. capitata  L.)

    Jumlah curah hujan 80% darijumlah normal (30 cm) memberikan hasil rata-

    rata 12% dibawah rata-rata normal.Stadia pembibitan memerlukan intensitas

    cahaya lemah sehingga memerlukan naungan untuk mencegah cahaya matahari

    langsung yang membahayakan pertumbuhan bibit. Sedangkan pada stadia

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    19/24

      19

     pertumbuhan diperlukan intensitas cahaya yang kuat, sehingga tidak membutuhkan

    naungan.Tanaman kubis dapat hidup pada suhu udara 10-24 derajat C dengan suhu

    optimum 17 derajat C. Untuk waktu singkat, kebanyakan varietas kubis tahan

    dingin (minus 6-10 derajatC), tetapi untuk waktu lama, kubis akan rusak kecuali

    kubis berdaun kecil(

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    20/24

      20

    14. Kucai (Al li um schoenoprasum, L .)

    Kucai adalah tanaman yang berumur panjang (perrenial) (Pinzon, dkk., 2013)

    dimana dapat terus hidup hingga beberapa tahun jika keadaan tanahnya terus

    dijaga, yaitu tanah yang subur (Andarwulan dan Faradilla, 2012).

    C.  BAHAN DAN ALAT

    Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain benih jagung manis,

    sorgum, kacang gude, kangkung, bawang daun, bawang merah, bayam merah,

     bayam hijau, pakcoy, caisim, kubis dataran rendah, brokoli, sawi putih, seledri,

    kucai, pupuk kandang, pupuk urea, KCl, SP-36.

    Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, sabit, tali rafia,

    roll meter, tugal, sprayer, oven, kantong plastik, timbangan analitik, alat tulis.

    D.  PROSEDUR KERJA

    1.  Rancangan Praktikum

    Praktikum ini akan dilaksanakan di lahan percobaan dengan komoditas jagung

    manis, sorgum, kacang gude, kangkung, bawang daun, bawang merah, bayam merah,

     bayam hijau, pakcoy, caisim, kubis dataran rendah, brokoli, sawi putih, seledri, kucai.

    Percobaan ini dengan rancangan acak kelompok faktorial.Faktor yang dicoba adalah

    dengan 14 jenis komoditas.Ulangan sebanyak lima kali.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    21/24

      21

    2.  Pelaksanaan Praktikum

    1. 

    Persiapan lahan

    Lahan yang akan di tanami harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar,

    serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan

    dengan cangkul. Setelah itu buatlah bedengan dengan panjang 3 meter dan lebar 2

    meter serta tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah

     bedengan jadi, taburkan pupuk kandang hingga merata.

    2.  Penanaman

    Dibuat lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak tanam sesuai dengan

    komoditas masing-masing.Masukan 2-3 benih kedalam lubang, lalu tutup

    kembali.Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga basah.sebaiknya

     penanaman benih di lakukan pada pagi atau sore hari.

    3.  Perawatan tanaman

    Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman harus di jaga dan rawat

    dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman diantaranya adalah

    a.  Penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan

     b.  Penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.

    c.  Pemupukan, dilakukan untuk menambah unsur hara yang ada dalam tanah

    supaya tanaman tidak kekurangan unsur hara.

    4. 

    Pemanenan

    Panen dapat di lakukan setelah tanaman mencapai masak morfologis.

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    22/24

      22

    3.Variabel Pengamatan

    a.  Jagung

     

    Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Luas daun(diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah tongkol per tanaman

      Bobot tongkol + klobot

      Jumlah biji pertongkol

     b.  Sorgum

      Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Luas daun(diamati setiap 2 minggu)

    c.  Kangkung

     

    Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Bobot basah akar(diamati setiap 2 minggu)

      Bobot basah tajuk(diamati setiap 2 minggu)

    d.  Bawang daun

     

    Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Bobot basah tanaman(diamati setiap 2 minggu)

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    23/24

      23

    e.  Bawang merah

      Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

     

    Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Bobot umbi segar

      Diameter umbi

    f.  Bayam

      Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Bobot basah tajuk

      Bobot basah akar

    g.  Pakchoi, Brokoli, Kubis, Sawi Putih dan Caisim

      Tinggi tanaman (diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

     

    Bobot basah tajuk

      Bobot basah akar

    h.  Seledri dan Kucai

      Jumlah daun (diamati setiap 2 minggu)

      Luas daun(diamati setiap 2 minggu)

      Jumlah batang

  • 8/18/2019 Diktat Bts Genap 2015

    24/24

      24

    E. ANALISIS DATA

    Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F dan apabila berbeda nyata

    dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf kesalahan 5 %.

    DAFTAR PUSTAKA

    Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchel. 1991.  Fisiologi Tanaman Budidaya. UI

    Press, Jakarta.

    Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plant . Academic Press, London.

    Pasaribu, D dan Suprapto S. 1985.Pemupukan NPK pada Sorgum.Sorgum.Pusat

    Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Deptan, Bogor.

    Sunarjono, H. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.