dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan

19
DILEMA ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN Oleh I Gusti AyuAdnya Saraswati P07124214 003 Kadek Diah Tantri Suhendrawidi P07124214 007 Made Aprillia Negari P07124214 008 Ni Luh Eka Sapitri P07124214 011 I Gusti Agung Ayu Cahyaningrum Ananta P07124214 017 Kadek Devi Ary Suta P07124214 022 Ni Putu Manis Mustika Dewi P07124214 023 Ni Putu Ayu Sinta Puji Rahayu P07124214 025

Upload: nantacahya

Post on 06-Nov-2015

322 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

makalah ini menyangkut mengenai dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan yang sedang berkembang di era globalisasi ini

TRANSCRIPT

DILEMA ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Oleh

I Gusti AyuAdnya SaraswatiP07124214 003Kadek Diah Tantri SuhendrawidiP07124214 007Made Aprillia Negari P07124214 008Ni Luh Eka SapitriP07124214 011I Gusti Agung Ayu Cahyaningrum AnantaP07124214 017Kadek Devi Ary SutaP07124214 022Ni Putu Manis Mustika DewiP07124214 023Ni Putu Ayu Sinta Puji Rahayu P07124214 025Ni Putu Devi Nita Sari P07124214 027Ni Komang Ngurah Apni Sulistyawati SJP07124214 028Anak Agung Novi AnjaswariP07124214 029Ni Nyoman Juni Astuti P07124214 031Ni Luh Putu SukarningsihP07124214 037Kadek Vebny Lia PrimantariP07124214 040Ni Putu Rima Retno PratiwiP07124214 044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN KEBIDANAN2015KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya lah, makalah yang berjudul Dilema Etik dan Moral dalam Pelayanan Kebidanan ini dapat kami selesaikan. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Denpasar, 27 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISIHalaman juduliKata PengantariiDaftar IsiiiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah11.3 Tujuan21.4 Manfaat2BAB II PEMBAHASAN2.1 Hal-hal yang menjadi dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan32.2Upaya yang dilakukan untuk mengatasi konflik dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan 4BAB III PENUTUP3.1 Simpulan83.2 Saran8Daftar Pustaka95

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi kebidanan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas.Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi.Sikap etis professional yang kokoh dari setiap bidan akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan kebidanan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.Fungsi pengetahuan etik bagi bidan adalah memberikan bantuan yang positif bagi bidan untuk menghindarkan dari prasangka dalam melakukan pekerjaannya. Etik memliki dimensi kode etik, yaitu : anggota profesi & klien, anggota profesi & sistem kesehatan, anggota profesi & profesi kesehatan, sesama anggota profesi . Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain manusia. Kaitan antara etika dan moralitas adalah bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang membahas tentang moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat. Kode etik merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan baik yang berhubungan dengan klien, keluarga masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya sendiri.1.2 Rumusan MasalahAtas dasar latar belakang diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah yaitu :1. Apa saja yang menjadi masalah konflik dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan?2. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi konflik dan dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi masalah konflik dan dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan.2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi konflik dan dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan.

1.4 ManfaatPenulisan makalah ini bermanfaat untuk menyalurkan kembali ilmu mengenai dilema etik dan moral dalam pelayanan kebidanan sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Hal-hal yang Menjadi Dilema Etik dan Moral dalam Pelayanan KebidananMasalah etik dan moral yang mungkin terjadi dalam praktek kebidanan:1. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan karena: Bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat Bertanggung jawab terhadap keputusasn yang diambil2. Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik dibutuhkan: Pengetahuan klinik yang baik Pengetahuan yang up to date Memahami isu etik dalam pelayanan kebidanan3. Harapan bidan di masa depan: Bidan dikatakan professional, apabila menerapkan etika dalam menjalankan praktik kebidanan Dengan memahami peran bidan tanggung jawab profesionalisme terhadap pasien atau klien akan meningkat Bidan berada dalam posisi baik memfasilitasi klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menerapkan dalam stategi dalam praktik kebidanan.Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan etika dan moral dalam pelayanan kebidanan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:1. Persetujuan dalam proses melahirkan.2. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.3. Kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anastesi.4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.5. Konsep normal pelayanan kebidanan.6. Bidan dan pedidikan seks.

Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:1. Perawatan intensif pada bayi.2. Skrening terhadap bayi.3. Transplantasi bayi.4. Teknik reproduksi dan kebidanan.Beberapa contoh dilema dan isu etik dalam pelayanan kebidanan, meliputi:1. Bayi tabung.2. Aborsi.3. Euthanasia.2.1.1 Contoh Kasus dalam Masalah Konflik Dilema Etik dan Moral dalam Pelayanan Kebidanan :Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan anamneses dia mengatakan tidak mau diepisiotomi. Ternyata selama Kala II, kemajuan Kala II berlangsung lambat, perineum masih tebal dan kaku. Keadaaan ini dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya menolak diepisiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan denyut jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan bidan untuk melakukan tindakan episiotomi, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya.Bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujun pasien, dilakukan karena untuk melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan pasien, maka bidan akan dihadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Sehingga inilah merupakan contoh gambaran dilema moral.Bila bidan melakukan tindakan tanpa persetujuan pasien, bagaimana ditinju dari segi etik dan moral. Bila tidak dilakukan tindakan, apa yang akan terjadi pada bayinya.

2.2Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Konflik Dilema Etik dan Moral dalam Pelayanan KebidananDilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada. Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan, memperhatikan hal-hal berikut:1. Bidan harus mempunyai responbility dan accountability.2. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani dengan rasa hormat.3. Pusat perhatian pelayanan kebidanan adalah safety and wellbeing mother.4. Bidan berusaha menyokong pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan menyatakan pilihannya pada pengalaman situasi yang aman.5. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan adalah: knowledge, ajaran intrinsik, kemampuan berpikir kritis, kemampuan membuat keputusan klinis yang logis.Teori pengambilan keputusan, yaitu:1. Teori UtilitarismeKetika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.2. Teori DeontologyMenurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam harus dikembalikan3. Teori HedonismeMenurut Aristippos, sesuai kodratnya, setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.4. Teori EudemonismeMenurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita.Pengambilan keputusan yang etis, Ciri-cirinya:a.Mempunyai pertimbangan yang benar atau salahb.Sering menyangkut pilihn yang sukarc.Tidak mungkin dielakkand.Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman,lingkungan sosial2.2.1 Cara menghadapi masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidananMenghadapi masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidananmenurut Daryl Koehn (1994) bidan dikataka profesional bila dapat menerapkan etika dalam menjalankan praktik. Bidan ada dalam posisi baik yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktik kebidanan.1. Informed ChoiceInformed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentan alternatif asuhan yang akan dialaminya. Menurut kode etik kebidanan internasionl (1993) bidan harus menghormati hak informed choice ibu dan meningkatkan penerimaan ibu tentang pilihan dalam asuhan dan tanggung jawabnya terhadap hasil dari pilihannya. Definisi informasi dalam konteks ini meliputi, informasi yang sudah lengkap diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman resiko, manfaat, keuntungan dan kemungkinan hasil dari tiap pilihannya.Pilihan (choice) berbeda dengan persetujuan (consent) :a. Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan.b. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya dan menerapkan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya sendiri.2. Bagaimana pilihan dapat diperluas dan menghindari konflikMemberi informai yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias dan dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang lain, sebaiknya tatap muka. Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu menggunakan haknya dan menerima tanggungjawab keputusan yang diambil. Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu sudah diberikan informsi yang lengkap tentang dampak dari keputusan mereka.Untuk pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan, mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan protokol dan petunjuk teknis baik di tingkat daerah, propinsi untuk semua kelompok tenaga pemberi pelayanan bagi ibu. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence based, diharapkan konflik dapat ditekan serendah mungkin. Tidak perlu takut akan konflik tetapi mengganggapnya sebagai sutu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang obyektif bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif pada perubahan3.Beberapa jenis pelayanan yang dapat dipilih kliena.Bentuk pemeriksaan ANC dan skrening laboratorium ANCb.Tempat melahirkanc.Masuk ke kamar bersalin pada tahap awal persalinan.d.Di dampingi waktu melahirkane.Metode monitor djjf.Augmentasi, stimulasi, induksig.Mobilisasi atau posisi saat persalinaan h.Pemakaian analgesiai.Episiotomi j.Pemecahan ketuban k.Penolong persalinan l.Keterlibatan suami pada waktu melahirkanm.Teknik pemberian minuman pada bayi n.Metode kontrasepsi

BAB IIIPENUTUP

3.1 SimpulanSikap etis professional yang kokoh dari setiap bidan akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan kebidanan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan etika dan moral dalam pelayanan kebidanan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain persetujuan dalam proses melahirkan, memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan, kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anastesi, pelaksanaan USG dalam kehamilan, konsep normal pelayanan kebidanan, bidan dan pedidikan seks.Upaya yang dapat untuk menangani masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan dengan cara menggunakan teori pengambilan keputusan. Bidan dalam posisi baik yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktik kebidanan.

3.2 SaranDari makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pengambilan keputusan yang benar dan tepat untuk menjadi calon Tenaga Kesehatan terutama sebagai seorang Bidan.

DAFTAR PUSTAKA

Buruhi, Harudin.2014.Dilema Etik dalam Kebidanan. (online). http://hardinburuhi88.blogspot.com/2014/07/dilema-etik-dalam-kebidanan.html. Diakses pada:26 Maret 2015, pukul 12.40 WITAMarimba,Hanum.2008.Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan.Mitra Cendikia:Jogjakarta.Sujiantini,Dewi,NildaSintya.2011.Etika Profesi Kebidanan.Rohima Press:YogyakartaWahyuningsih,HeniPuji.2006.Etika Profesi Kebidanan.Fitramaya:Yogyakarta