dimensi ekologi/lingkungan · pdf filedimensi ekologi merupakan dimensi eksternal ......
TRANSCRIPT
Agenda
I. PendahuluanII. Batasan dan Ruang LingkupIII. Karakter LingkunganIV. Adaptasi terhadap Lingkungan
Marlan Hutahaean 2
I. Pendahuluan Dimensi ekologi merupakan dimensi eksternal
dalam Administrasi Publik. Dimensi ini sangat mempengaruhi dimensi
kebijakan, manajemen, organisasi dan etika. Pentingnya pengaruh ekologi dimulai sejak
munculnya konsep ekologiadministrasi/organisasi, atau sejakteridentifikasinya konsep “system terbuka” olehF.E.Emery (Robbins, 1991 dalam Keban, 2008)yang mengakui adanya interaksi antaralingkungan dn organisasi.
Marlan Hutahaean 3
I. Pendahuluan Dalam penerapan Administrasi Publik di Negara
sedang berkembang, konsep ekologiadministrasi sangat berpengaruh.
Pengaruh itu adalah bahwa Administrasi Publikyang lahir di dunia Barat belum tentu seluruhnyatepat digunakan di Negara sedang berkembang.
Pemaksaan penerapan Administrasi Publik yangutuh dari dunia Barat itu, ternyata membawadampak negatif di Negara sedang berkembang.
Misalnya penerapan nilai efisiensi danefektivitas yang hanya diterima secaraformalitas oleh aparat birokrasi.
Marlan Hutahaean 4
I. Pendahuluan Penerapan Administrasi Publik Amerika Serikat ini di
negara sedang berkembang mengalami tantangan dariahli Administrasi Pembangunan.
Pada akhir 1960-an hingga akhir 1970-an tantangan itudatang dari beberapa kelompok pakar dari universitasIndiana, Michigan State, Syracuse, Southern California,Pittsburgh, termasuk tokoh individual seperti Rondinelli,Bryant and White, Kiggundu, Ingle, Uphoff, Korten,Lindenberg dan Crosby, Chambers, Brinkenhoff, Leonard,dan Paul.
Milton J. Esman dari Universitas Pittsburgh bahkanmemberikan kritikan pada awal tahun 1990-an yangdituliskan dalam bukunya,”Management Dimensions ofDevelopment : Perspective and Strategies.”
Marlan Hutahaean 5
I. Pendahuluan Inti pandangan pengkritik ini antara lain : agar penerapan
Administrasi Publik di Negara sedang berkembangmengadaptasi dengan lingkungan setempat, yaitumenerapkan partisipasi, desentralisasi, implementasi danpendekatan pembelajaran.
Disamping itu, perlu mengapresiasi kearifan local, yaitunilai-nilai positif yang telah berkembang di Negaratersebut.
Disisi lain melakukan penolakan terhadap ajaranmodernisasi Barat, system sentralisasi yang berlebihan,penggunaan proses dan strategi yang “top down”, dsb.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa ekologi yangberbeda menghendaki dimensi ekologi Administrasi Publikyang berbeda pula. Dengan demikian, maka AdministrasiPublik Indonesia berbeda dengan Malaysia, Thailand,Singapura, Philipina, dan sangat mungkin antar daerah(kebijakan asimetris) Marlan Hutahaean 6
II. Batasan dan Ruang Lingkup Ekologi atau lingkungan merupakan seluruh factor yang
berada di luar organisasi. Ekologi mencakup : (1) lingkungan umum (general
environment) yang mempengaruhi organisasi secara tidaklangsung, seperti kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya,dan hukum. (2) lingkungan khusus (specific environment)yang memiliki pengaruh yang terasa secara langsungseperti pelanggan, pemasok, pesaing, pemerintah, serikatpekerja, asosiasi, kelompok penekan, kelompokkepentingan, dll. (Robbins,1991 dalam Keban, 2008)
Sementara itu, ruang lingkup yang harus diperhatikanadalah sebagaimana yang disetir oleh Katz dan Kahn(1978) yang harus selalu dimonitor, yaitu: (1) nilai-nilaimasyarakat, (2) lingkungan politik/legal, (3) lingkunganekonomi/tenaga kerja, (4) lingkungan informasi/teknologi,dan (5) lingkungan fisik/geografis.
Marlan Hutahaean 7
II. Batasan dan Ruang Lingkup Igor Anshoff (Certo&Peter dalam Keban, 2008)
menyebutkan kondisi lingkungan yangmempengaruhi organisasi : (1) kecenderunganglobal, (2) perubahan moneter, (3) inflasi, (4)hubungan dengan Negara lain, (5) perubahanpasar, (6) teknologi, (7) munculnya industrybaru, (8) meningkatnya kesejahteraankonsumen, (9) perubahan sikap masyarakat, (10)control pemerintah, (11) tekanan serikatpekerja, (12) krisis lingkungan alam fisik, (13)kepercayaan masyakarat, (14) kompetisidiantara Negara sedang berkembang, (15)kekurangan sumberdaya strategis, (16)perubahan sikap terhadap pekerjaan
Marlan Hutahaean 8
III. Karakter Ekologi Dua karakter ekologi : (1) turbulence, dan (2) munificien
(Katz dan Kahn, 1978; March dan Simon, 1958; Thompson,1967 dalam Keban, 2008).
Turbulence berkenaan dengan sifat lingkungan yangmengalami perubahan yang kacau balau atau tetap stabil.
Munificien berkenaan dengan sifat lingkungan yangmengalami tingkat kelangkaan atau kelimpahansumberdaya yang penting.
Organisasi yang hendak bertahan hidup harusmemperhatikan kedua hal di atas. Organisasi harusmengamati apakah kedua ciri lingkungan itu akan terjadiatau tidak.
Kompetisi, kerjasama, pengambilan keputusan,penyesuaian kualitas SDM, perubahan jumlah SDM,perubahan strategi, diversifikasi, penghematan,konsentrasi, restrukturisasi, merupakan contoh nyatarespon organisasi atas kedua ciri lingkungan tersebut.
Marlan Hutahaean 9
III. Karakter Ekologi
Upaya untuk mengenal danmengkaji perihal lingkungandisumbangkan pula oleh disiplinilmu Manajemen Strategis.Dalam disiplin ilmu ini, kita
mengenal analisis SWOT (strengths,weaknesses, opportunities, threats)Di Indonesia, untuk mengkaji ini,
maka setiap instansi wajib memilikiRenstra.
Marlan Hutahaean 10
IV. Adaptasi terhadap Ekologi
Adaptasi dapat berupa perubahanstrategi, struktur dan budaya kerja.Strategi : Kompetisi vs Koopersi.Kompetisi terkait dengan perebutan
sumberdaya yang langka.Kooperasi terkait dengan membagi
sumberdaya yang langka tersebut.
Marlan Hutahaean 11
IV. Adaptasi terhadap Ekologi Studi tentang hubungan antara organisasi dan lingkungan
dilakukan oleh Michael T. Hannan dan John Freeman(1977).
Untuk adaptasi, unit, manajer dan koalisi dominanmelakukan scanning terhadap lingkungan untukmendapatkan informasi tentang peluang, ancaman,merumuskan respon strategis, dam melakukanpenyesuaian struktur organisasi secara tepat.
Kajian juga dilakukan oleh Stephen P. Robbins (1990dalam Keban, 2008).
Robbins menggambarkan bahwa menghadapi lingkunganyang tidak menentu, organisasi akan mengaturstrukturnya lebih kompleks, yaitu menciptakan unit-untikhusus dalam jumlah lebih besar dan mengaplikasikanlebih banyak spesialis.
Marlan Hutahaean 12
IV. Adaptasi terhadap EkologiKesimpulan dari kajian Robbins : Efek lingkungan terhadap satu organisasi merupakan satu
fungsi dependensi; Lingkungan dinamis memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap perubahan sturktur daripada satu lingkunganyang statis;
Kompleksitas organisasi dan ketidaktentuan lingkunganberhubungan secara langsung, artinya semakin tidaktentu lingkungan, semakin kompleks satu organisasi.
Formalisasi dan ketidaktentuan lingkungan berhubunganterbalik, artinya semakin tinggi ketidakmenentuanlingkungan, semakin rendah tingkat formalisasi;
Semakin kompleks lingkungan, semakin tinggi tingkatdesentralisasi; dan
Lingkungan yang sangat tidak ramah akan menuntutsentralisasi yang temporer.
Marlan Hutahaean 13