dinamika koalisi partai politik dalam pencalonan kepala...

23
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018 108 Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala Daerah pada Pilkada Banten 2017 Mahpudin, Abdul Hamid, Shanty Kartika Dewi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected], [email protected], [email protected] Abstract: This paper study about the dynamics of the coalition of political parties in the process of regional head candidacy in the elections of Banten in 2017. There are two coalitions of political parties in carrying the candidate pair in the elections of Banten in 2017, candidate pair number one is Wahidin Halim and Andika Hazrumy and candidate pair number two, namely Rano Karno and Embay Mulya Syarief. In the process of raising the two pairs of candidates there are various political dynamics that occur in it. Therefore, to understand the dynamics and configuration of the coalition is used coalition theory from Arend Lijpart which divides the coalition into two forms: policy blind coalitions and policy based coalition. The method used in this research is qualitative method with case study approach. The results of this study indicate that the coalition of political parties in Banten 2017 election tends more towards the form of coalition policy blind coalition is a coalition that emphasizes the maximization of power rather than pay attention to the proximity of the ideological distance and platform of the party. Party coalitions tend to be pragmatic, elitist, oligarchic and office-oriented seeking. Keywords: Coalition, Political Party, The elections of Banten in 2017. Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang dinamika koalisi partai politik dalam proses pencalonana kepala daerah pada Pilkada Banten tahun 2017. Terdapat dua koalisi partai politik dalam mengusung pasangan calon pada Pilkada Banten 2017 yaitu pasangan calon nomor urut satu yaitu Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dan pasangan calon nomor urut dua yaitu Rano Karno dan Embay Mulya Syarief. Dalam proses memunculkan kedua pasangan calon tersebut terdapat beragam dinamika politik yang terjadi di dalamnya. Karena itu, untuk memahami dinamika dan konfigurasi koalisi tersebut digunakan teori koalisi dari Arend Lijpart yang membagi bentuk koalisi menjadi dua yaitu: policy blind coalitions dan policy based coalition. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa koalisi partai politik pada Pilkada Banten 2017 cenderung lebih mengarah pada bentuk koalisi policy blind coalition yaitu koalisi yang menekankan pada maksimalisasi kekuasaan ketimbang memperhatikan kedekatan jarak ideologi dan platform partai. Koalisi partai cenderung pragmatis, elitis, oligarkis dan berorientasi office seeking. Kata Kunci: Koalisi, Partai Politik, Pilkada Banten 2017. Pendahuluan Koalisi merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah negara yang menganut sistem multi-partai. Koalisi menjadi sesuatu yang tidak bisa dinafikan ditengah kehadiran berbagai partai politik namun disaat yang bersamaan tidak adanya partai yang

Upload: letruc

Post on 20-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

108

DinamikaKoalisiPartaiPolitikdalamPencalonanKepalaDaerahpadaPilkadaBanten2017

Mahpudin,AbdulHamid,ShantyKartikaDewi

ProgramStudiIlmuPemerintahanFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitikUniversitasSultanAgengTirtayasa

[email protected],[email protected],[email protected]

Abstract:Thispaperstudyaboutthedynamicsofthecoalitionofpoliticalpartiesintheprocess of regional head candidacy in the elections of Banten in 2017. There are twocoalitionsofpoliticalparties incarryingthecandidatepair in theelectionsofBantenin2017,candidatepairnumberone isWahidinHalimandAndikaHazrumyandcandidatepairnumbertwo,namelyRanoKarnoandEmbayMulyaSyarief.Intheprocessofraisingthetwopairsofcandidatestherearevariouspoliticaldynamicsthatoccurinit.Therefore,to understand the dynamics and configuration of the coalition is used coalition theoryfromArendLijpartwhichdividesthecoalitionintotwoforms:policyblindcoalitionsandpolicybased coalition.Themethodused in thisresearch isqualitativemethodwith casestudyapproach.TheresultsofthisstudyindicatethatthecoalitionofpoliticalpartiesinBanten2017electiontendsmoretowardstheformofcoalitionpolicyblindcoalitionisacoalition that emphasizes the maximization of power rather than pay attention to theproximityoftheideologicaldistanceandplatformoftheparty.Partycoalitionstendtobepragmatic,elitist,oligarchicandoffice-orientedseeking.Keywords:Coalition,PoliticalParty,TheelectionsofBantenin2017.Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang dinamika koalisi partai politik dalam prosespencalonana kepala daerah pada Pilkada Banten tahun 2017. Terdapat dua koalisipartai politik dalam mengusung pasangan calon pada Pilkada Banten 2017 yaitupasangan calon nomor urut satu yaitu Wahidin Halim dan Andika Hazrumy danpasangan calon nomor urut dua yaitu Rano Karno dan Embay Mulya Syarief. Dalamproses memunculkan kedua pasangan calon tersebut terdapat beragam dinamikapolitikyangterjadididalamnya.Karenaitu,untukmemahamidinamikadankonfigurasikoalisitersebutdigunakanteorikoalisidariArendLijpartyangmembagibentukkoalisimenjadi dua yaitu: policy blind coalitions dan policy based coalition. Adapun metodeyangdigunakanpadapenelitian ini adalahmetodekualitatifdenganpendekatanstudikasus.Hasildaripenelitian inimenunjukkanbahwakoalisipartaipolitikpadaPilkadaBanten2017cenderunglebihmengarahpadabentukkoalisipolicyblindcoalitionyaitukoalisi yang menekankan pada maksimalisasi kekuasaan ketimbang memperhatikankedekatanjarakideologidanplatformpartai.Koalisipartaicenderungpragmatis,elitis,oligarkisdanberorientasiofficeseeking.KataKunci:Koalisi,PartaiPolitik,PilkadaBanten2017.Pendahuluan

Koalisi merupakan sebuahkeniscayaan dalam sebuah negara yangmenganut sistem multi-partai. Koalisi

menjadi sesuatu yang tidak bisadinafikan ditengah kehadiran berbagaipartai politik namun disaat yangbersamaan tidak adanya partai yang

Page 2: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

109

tampil sebagai pemenang mayoritas.Apalagikoalisiinididukungolehsebuahregulasi yang memberikan ruang bagipartai untuk bergabung danbekerjasama dengan partai lain dalampengajuan bakal pasangan calon padapemilihan presiden maupun kepaladaerah melalui sebuah mekanismesistem pemilihan yang dikenal denganistilah presidensial threshold – yaituambang batas bagi partai politik untukdapatmengusungpasangancalon.

Hadirnya partai politik sejatinyamerupakanbentukperjuanganideologisyangmewakili karakteristik dariwarganegara. Ideologi partai politik inimenjadi platform dan landasan dalammenentukan arah, tujuan dankeberlangsungan partai sekaligusmenjadi identitas partai yangmerepresentasikan para pemilih(voters).Berangkatdaripemahamanini,partai politik diharapkan dalammengedepankan agenda-agenda partaimulaidariprosesperumusan,artikulasidan agregasi kebijakan seyogyanyaselaras dengan ideologi partai yangditawarkan kepada warga negara yangkemudianberdampakpadakepentinganumum.HalinisenadasebagaimanayangdikemukakanolehAgustino(2014:141)bahwa salah satu tujuan utama partaipolitik ialah mencari danmempertahankan kekuasaan untukmewujudkan program-program yangdisusun berdasarkan ideologi tertentu.Ideologi partai ini salah satunyatermanifestasikan lewat koalisi partaiyang dibangun pada saat pemilu baikpadatatarannasionalmaupunlokal.

Namun fenomena koalisi partaipolitik yang dibangun dalam setiapperayaan pemilu dewasa ini justrucenderungabaiterhadapideologipartai.Hal ini dapat terkonfirmasi misalnyapada kasus Pilpres tahun 2014 silam.

Peta politik seakan terbelah menjadiduakekuatanutamadalammengajukanpasangan calon, yaituKoalisi IndonesiaHebat (KIH) – terdiri dari partai PDIP,PKB,NasdemdanHanura–mengajukanpasangancalonJokoWidodo-JusufKalla.Selanjutnya Koalisi Merah Putih (KMP)– terdiri dari Partai Golkar, Gerindra,PAN, PPP dan PKS yang mengajukanpasangancalonPrabowoSubianto-HattaRajasa. Dua koalisi tersebutmerwarnaipersaingan pemilihan presiden untuktampilsebagaipemenang.

Pada koalisi tersebut ditemukanbeberapa anomali; pertama, koalisicenderung tidak dibangun atas dasarpertimbangan ideologi partai. PartaiGerindra yang berideologi nasionalis-sekuler justru dapat berdampingandengan PPP dan PKS yang berideologiIslam. Kedua, meskipun dua koalisiutama ini bersaing secara sengit dalammemperebutkan kursi kepala negara,namun dalam perjalanannya justrumengalami pergeseran yang cukupdinamis khususnya pasca Pilpres 2014,dimana partai tidak lagi menunjukankomitmen terhadap dasar awalpembentukan koalisi. Sebagai contoh,partaiPANmisalnyadimanasebelumnyatergabung dalam barisan KMP namunbelakangan ini pindah barisan ke KIHyang tidak lain merupakan koalisipendukung pemerintah yangmemenangkan kompetisi pada Pilpres2014.

Untuk menjelaskan lebih lanjutmengenai anomali koalisi partai politikdalamkonteks Pilkada, tulisan ini akanmenyoroti koalisi partai politik padaPemilihan Gubernur dan WakilGubernur Banten tahun 2017. SejakBanten manjadi Provinsi pada tahun2000, Pemilihan kepala daerah telahdilaksanakan sebanyak tiga kali.Dinamika politik lokal pada proses

Page 3: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

110

pemilihan pasangan Gubernur danWakilGubernurBantensangatmenarikuntuk disimak. Hal ini tidak lepas darikarakteristik unik yang dimilki Bantendalamkonfigurasi politik lokal. Dimanaterdapat peranan Jawara (localstrongmen) sebagai aktor politik yangsangat berpengaruh di Banten (Hamid,2014). Begitu pula dengan peta koalisipartai dalam bursa pencalonan kepaladaerah di Banten juga tidak kalahmenarikuntukditelaahlebihlanjut.

Pada Pilkada Gubernur 2017terdapatduapasangancalonyangsama-sama diusung oleh koalisi partai yaitu:1) pasangan Wahidin Halim-AndikaHazrumi diajukan oleh koalisi partaiyang terdiri dari 7 partai (Golkar,Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, Hanura,dan PAN); 2) pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief diajukan olehkoalisipartai yang teridiridari3partai(PDIP,PPP,danNasdem).

Tabel1

KoalisiPartaiPolitikdalamPilkadaGubernurBantentahun2017

Sumber:KPUBanten,2017

Dari fenomena koalisi partaipolitik pada kasus Pilkada Banten,terdapat beberapa hal yang menarikuntukdilakukanpenelitian lebih lanjut;Pertama, Terjadinya pergeseran koalisipartai politik pada dua momentumPilkada Gubernur Banten pada tahun2011 dan 2017. Misalnya pada PilkadaGubernur2011,partaiPDIPdanGolkarberkoalisi mengajukan pasangan calonRatu Atut Chosiyah-Rano Karno tetapipadapilkadaberikutnyadi tahun2017,PDIP dan Golkar tidak tampil sebagaipartai yang berkoalisi dalammengusung pasangan calon. Artinya

peta koalisi cenderung lebih cair dantidak permanen. Meski demikian,nampaknyakoalisipartaimasihmenjadistategi utama dalam mengusung calonGubernurdanWakilGubernur

Kedua, kecenderungan polakoalisi partai politik dalam Pilkadasangatmenyebardannyarissulituntukdiramalkan (Wardani, 2007 : 18).Kecenderungan koalisi partai padatingkat nasional tidak selalu selarasdenganpolakoalisipartaidi aras lokal.Hal ini dapat terkonfirmasi padapemilihan presiden danwakil presidentahun 2014 misalnya, dimana partai

PasanganCalon

PartaiPengusungPerolehanKursi

diDPRDTotalKursi

Wahidin Halim– AndikaHazrumy

Golkar 15kursi

57Kursi

Gerindra 10kursiDemokrat 8kursiPKS 8kursiPKB 7kursi

Hanura 6kursiPAN 3kursi

Rano Karno –Embay MulyaSyarief

PDIP 15kursi28KursiPPP 8kursi

Nasdem 5kursi

Page 4: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

111

PDIP dan Hanura tergabung dalamKoalisi Indonesia Hebat (KIH)mendukung pasangan calon presidendan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla.Namun, pada kasus Pilkada Banten2017misalnya partai PDIP danHanurajustru tampail bersaing dalampencalonan gubernur dan wakilgubernurBanten.

Ketiga, fenomena koalisi partaipada pilkada Banten 2017 cenderungtidak berimbang dimana Rano-Embaydiusung oleh koalisi yang terdiri daritiga partai, sedangkan Wahidin-Andikadisusung oleh koalisi yang berjumlahsepuluh partai. Tidak heran jikakemudian mucul istilah borong partai(koalisigemuk).Meskipunjumlahpartaiyang berkoalisi tidak menjaminterhadap hasil pemilu tetapi tentu haltersebut akan berkonsekuensi padaprosesdankeputusan-keputusanpolitiktertentuyangterjadididalamnya.

Dari ketiga hal diatas membuatkajian mengenai koalisi partai politikpada Pilkada Banten 2017 menjadipenting untuk diteliti guna melihatdinamikayangterjadipadatubuhpartaipolitik sebagai mesin utama dalamproses memunculkan kandidat yangakanbersaingpadabursaPilkada.

MetodePenelitian

Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif dengan pendekatanstudikasus.Datayangdigunakandalampenelitian ini merupakan data primerdan sekunder. Data primer diperolehdengancarawawancaradenganberagaiinforman yang dianggap relevan padamasalah yang dibahas dalampenelitianini. Sedangkandata sekunderdiperolehdari hasil studi literatur dan data-datapendukung lainnya yang berkaitandengan koalisi partai politik dalamlanskappolitiklokal.

Untuk menganalisa dinamikakoalisi pada Pilkada Banten 2017,tulisan ini menggunakan dua teoriutama sebagai pisau analisa yaitu teorikoalisi.KoalisimenurutArend Lijphard(1984) dapat dikelompokkan secaragarisbesarmenjadiduakelompokyaitu,koalisi yang tidak didasarkan ataspertimbangan kebijakan (policy blind-coalitions) tetapi hanya untukmemaksimalkan kekuasaan dan koalisiyangdidasarkanpadapreferensitujuankebijakan yang hendak direalisasikan(policy-based colitions). Bentuk koalisikelompokpertamamenekankanprinsipukuran atau jumlah kursi di parlemen,minimal winning coalitions dan asumsipartai bertujuan “office seeking”(memaksimalkan kekuasaan). Bentukkoalisi seperti loyalitas peserta koalisitidakterjamindansulitdiprediksi.

Sementara koalisi kelompokkedua menekankan kesamaan dalampreferensi kebijakan, minimal conectedcoalition (terdiridaripartai-partaiyangsama dalam skala kebijakan danmeniadakanpatneryangtidakpenting),dan asumsi koalisi partai, bertujuan“policy seeking”, yaitu mewujudkankebijakansesuaikepentinganpartai.HasildanDiskusi

Tahun 2017 merupakan tahunpolitik bagi Provinsi Banten karenamenjadi salah satu daerah yangmenyelenggarakan pilkada serentaktahapkedua.Palingtidakterdapat101wilayah,yakni7provinsi,76kabupatendan 18 kota yang mengadakankontestasi elektoral di tingkat lokal.Pilkada serentak di Provinsi Bantenmenjadi istimewa karena melibatkanpartisipasi seluruhwarga Banten yang

Page 5: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

112

tersebar di delapan kabupaten dankota.Geliatpolitikdaripartaidancalonkandidat kian memanas tatkalamendekatimasa-masapenentuanbakalpasangan calon Gubernur dan WakilGubernur.Bahkan,wargaBanten turutharap-harap cemas menunggukepastian dari partai politik ditengahpenantianhadirnyasepasangfiguryangberkualitas dan berintegritas untukmemimpinBanten lima tahunkedepankearahperubahanyanglebihbaik.

Secara umum pelaksanaanPilkada Banten yang diselenggarakanserentak secara nasional pada tanggal15 Februari 2017 berjalan denganlancar tanpa adanya permasalahanyang berarti. Meskipun demikianterdapatbeberapacatatanyangpentinguntuk diperhatikan. Pilkada Bantenberdasarkan pengamatan Bawaslu dansejumlah stakeholder masuk dalamurutan ketiga secara nasional sebagaidaerah yang rawan terjadinya konflikdan politik uang. Selain itu, dalamproses pelaksanaan pemilihan padaPilkada Banten juga diwarnai olehadanyaPemungutanSuaraUlang(PSU)di 15 TPS yang berada di KecamatanTelukNagaKabupatenTangerang.PSUdilaksanakan sesuai dengan hasilkesepakatan bersama antara KPU danBawaslu Banten karena terjaditindakan yang menyalahi prosedurdimana PPS membuka kotak suarasetelah pemungutan suara tanpadisaksikan oleh panitia pengawas dansaksidaricalon.PSUyangdigelardi15TPS ini memiliki nilai yang strategis

bagi pemenangan pasangan calonkarena potensi suara diperkirakanmencapai 7.000-8.000 suara. PSUtersebut kemudian diselenggarakanpadatanggal17Februari2017.

Ditengahberbagai temuankasuspelanggarandalamprosespelaksanaanpemilihan Gubernur dan WakilGubernur periode 2017-2022,Pasangan Wahidin Halim dan AndikaHazrumy akhirnya berhasilmemenangkan pertarungan elektoral.WahidinHalimdanAndikaunggultipisjika dibandingkan dengan perolehansuara Rano Karno dan Embay MulyaSyarief. Berdasarkan hasil rekapitulasimanual yang dilakukan oleh KPUBanten, pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy meraih 2.411.213suara atau 50,95 persen sementarapasangan Rano Karno-Embay MulyaSyarief meraih sebanyak 2.321.323suara atau 49,05 persen. Wahidinhalim-Andika Hazrumy unggul tipisdengan selisih suara sebesar 1,90persen atau sebanyak 89.890 suara.Sedangkan tingkat partisipasi pemilihmencapai62,78persen.

Halmenarik lainnyadariPilkadaGubernur Banten adalah mengenaidinamika koalisi partai politik dalampencalonan pasangan gubernur danwakil gubernur pada Pilkada Banten2017. Koalisi partai politik tersebutkemudianmemunculkanduapasangancalon yang bersaing dalam kontestasielektoraldiBanten sebagaimanadapatdilihatpadatabeldibawahini:

Page 6: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

113

Tabel2PasanganCalon,PartaiPengusungdanIdeologiPartai

Sumber:Peneliti,2017

PasanganCalon PartaiPengusung IdeologiPartaiPengusung

WahidinHalimdanAndikaHazrumy

Golkar(15kursi) Nasionalis-SekulerGerindra(10kursi) Nasionalis-SekulerPartaiDemokrat(8kursi) Nasionalis-Religius

PKS(8kursi) IslamPKB(7kursi) PluralisBerbasismasaislamtradisionalHanura(6kursi) Nasionalis-ReligiusPAN(3kursi) PluralisBerbasismasaislammodernis

RanoKarnodanEmbayMulyaSyarief

PDIP(15kursi) Nasionalis-SekulerPPP(8kursi) IslamNasdem(5kursi) Nasionalis-Sekuler

Page 7: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

114

Pasangan Wahidin Halim danAndika Hazrumy didukung oleh koalisidengan anggota koalisi yang palingbanyak berjumlah tujuh partai politik.Konfigurasi ideologi partai politikbervariasi.Duapartaiberalirannasionalissekuler yaitu Golkar dan Gerindra, duapartai dengan ideologi pluralis berbasismasaIslamyaituPANdanPKB,duapartaiberaliran nasionalise-religius terdapatpada Partai Demokrat dan Hanurasedangkan partai yang beraliran Islamada satu yaitu PKS. Berbanding terbalik,pasangan Rano Karno dan Embay MulyaSyariefdidukungolehkoalisipartai yangterbilang cukup ramping yaitu sebanyaktiga partai. Meski demikian, konfigurasiideologi partai pengusung juga beragam.Dua partai beraliran nasionalis-sekulerterdapat pada PDIP dan Nasdem sertasatupartaiberideologiIslamyaituPPP.

Jikamelihatdikotomikoalisipartaipolitik diantara kedua pasangan calonnampak bahwa dua partai besar yangmemiliki kekuatan politik cukup kuat diBanten tidak bergabung membentukkoalisi. Dua partai besar yang dimaksudadalah Golkar dann PDIP, ihwal inimenjadimenariksebabdalamperjalananpesta demokrasi elektoral di Bantenmenunjukkan bahwa Golkar dan PDIPselalubergandenganmembentuksebuahkoalisi dalam pencalonan pasanganGubernur dan Wakil Gubernur. Namun,Golkar dan PDIP bersebrangan dalamkonteks Pilakada Gubernur Banten ditahun 2017. Apakah kemudiankonfigurasi peta koalisi partai politikpada Pilkada Banten Banten 2017mempertimbangkanaspekideologisatautidak,makaakanterlihatdariprosesdandinamikapolitikyangterjadididalamnyasehinggakemudianpartai-partaiberhasilmemunculkan dua pasangan calongubernurdanwakilgubernur.

Koalisi Partai Pendukung PasanganCalon Wahidin Halim dan AndikaHazrumy Proses memasangkan WahidinHalimyangberasaldariPartaiDemokratdengan Andika Hazrumy yang berasaldari Golkar dan kemudian diikuti olehlima partai lain yang bergabung dalambarisan koalisi bukanlah sebuah perkarayang tanpa dihiasi dinamika politik yangterjadi diantara partai politik. Dari sudutpandang Partai Golkar misalnya, sempatterjadi dilema dalam menentukan figuryang akan diusung dalam formasi calongubernur dan calon wakil gubernur.Sebelumnya sempat muncul nama-namalainyangjugaberpotensimendapatrestudariGolkar.

Terjadi konflik internal di tubuhpartai Golkar karena adanya perebutanmengenaisiapakandidatyangakanmajupada kontestasi Pilkada Bantenberdasarkan dukungan partai Golkar.Konflik tersebut terjadi antara AndikaHazrumy dan Haerul Jaman yang sama-sama menginginkan restu dari Golkarsebagai calon gubernur. Oleh karena itudalammengusulkannamabakalcalonkeDPD Golkar Provinsi Banten, suara dipengurus partai tingkat Kabupaten/Kotaterpecah. Dari 8 DPC Partai Golkar ditingkat Kabupaten/Kota, Haerul Jamandiusulkan oleh 2 DPC Kabupaten/Kotayaitu Kota Serang dan Kota Cilegonsedangkan selebihnya mengusulkanAndikaHazrumy.

“KarenadidalamjuklakDPPPartaiGolkar tentang Pilkada bahwaPilkada Provinsi itu harusmengusulkan nama berdasarkanhasil pleno DPD Partai Golkartingkat Provinsi, yang kemudiannama yang harus digodog dalamrapat pleno itu adalah hasil darirapat-rapat pleno di tingkatkabupaten/kota. Nah dari

Page 8: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

115

kabupaten kota pak Andikadiusungkan oleh 8 DPCkabupaten/kota dan pak Jamanhanya diusulkan oleh 2kabupaten/ kota. Sehingga secarapoin, Pak Andika lebih berpotensiuntuk diusung dalam Pilgub.Termasuk Bu Tatu misalnya, kanbeliau baru terpilih dalamPilkadaKabupaten Serang 2015 kemarin,tentuBuTatuharusmenyelesikanterlebih dahulu tugas-tugasnya diSerang”. (wawancara denganBahrul Ulum, sekretaris DPDGolkarProvinsiBanten).Sepak terjangHaerul Jamanharus

terhenti ketika Golkar mendeklarasikannama Andika Hazrumy sebagai calonGubernur Banten. Keberhasilan AndikaHazrumy yang mendapat restu dariGolkarsebenarnyatidakluputdariperanstrategis yang dimiliki ibunya, AtutChosiyah yang memiliki jejaring sangatkuat dengan DPP. Sebelum penangkapanAtut Chosiyah, mantan Gubernur BanteninipernahmendudukijabatanstrategisdiDPP Partai Golkar sebagai Bendahara.BegitupuladenganayahnyaAndika,Alm.HikmatTometyangpernahmenjadiketuaDPD Golkar di Banten dianggap turutberkontribusidalammembesarkannamaGolkar di Banten. Sementara jabatanketua DPD Golkar Banten saat iniditempatiolehbibinyaAndika,yaituRatuTatu Chasanah. Hal ini ditambah denganpengalaman politik Andika yang cukupluas sebagai politisi yang pernahmenjabat di DPD dan DPR RI sekaligusketua Karang Taruna Provinsi Banten.Atas dasar inilah yang kemudianmembuatAndikamempunyaiposisiyangkuat untuk dicalonkan oleh GolkarmenandingiHaerulJaman.

Haerul Jaman tidak puas dengankeputusan politik DPD Golkar yangmengusung Andika Hazrumy sebagai

calongubernur.Karenaitu,HaerulJamantetap meneruskan ambisi politiknyadenganmendaftarkepartailaintermasukkePDIPdenganmenawarkandirisebagaibakal calon pendamping Rano Karno.Keputusan politik Haerul Jaman yangtetap“keukeuh”majusebagaibakalcalonpadaPilkadaBanten2017membuatsuhupolitik di tubuh Golkarmemanas karenaadanya dua kader partai yang bersaingdalam proses pencalonan. Tidak inginmembuat keadaan semakin pelik, RatuTatuChasanahyangkapasitasnyasebagaiKetua DPD Golkar Banten akhirnya“memecat”JamandarijabatannyasebagaiPlt DPC Golkar Kota Serang. Jamanberanggapan bahwa upaya pemecatandirinya dari kepengurusan Golkar tidaklain sebagai upaya dari pihak AndikaHazrumyuntukmenjegalJaman.

Dari sudut pandang PartaiDemokrat, pencalonan figur WahidinHalim dapat dengan mudahnya diterka.Selain kader internal Partai Demokrat,Wahidin memiliki pengalaman politikyang cukup matang sebagai mantanWalikota Tangerang dua periode danpadasaatitumenempatikursidiDPRRI.Kemunculan nama Wahidin Halim diPartaiDemokratbukanlahcalonkandidattunggalyangberasaldariinternalpartai.

Terdapat empat orang kaderinternal yang berpotensi mendapatkanrekomendasi dukungan dari PartaiDemokrat. Keempat kader tersebutadalah Didik Mukrianto yang kala itumenempati jabatan sebagai SekretarisFraksi PartaiDemokrat diDPRRI. Tidakhanya itu, Didik juga mempunyaisejumlah jabatan strategis yakni sebagaiketua umum nasional Karang Tarunasehingga sosoknya dianggapmerepresentasikan kalangan pemudaBanten. Selain Didik Mukriyanto, PartaiDemokrat juga mempersiapkan kaderlainnya seperti Aeng Haerudin, Ketua

Page 9: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

116

DPD Partai Demokrat Banten, Wali KotaTangerang Arief R Wismansyah danBupatiLebakItiOctaviaJayabaya.

Keputusan perihal rekomendasidukungan partai berada di tingkat DPPsementara hasil keputusan politik,Wahidin Halim akhirnya lolos menjadinamayangmendapatkanrestudariPartaiDemokrat untuk maju pada konstestasiPilkada Banten. Terpilihnya Wahidinsebagai kader yang lolos seleksi tentuberangkat dari pertimbangan hitung-hitungan politik rasional bahwaWahidindianggap sebagai figur yang memilikibanyak pengalaman politik yang cukupmatang. Selain karena kepemimpinannyayang dianggap berhasil selamamenjabatsebagaiWalikotaTangerangduaperiode,dalamhitung-hitunganelektoralWahidinselalumenangmutlakketikadiamenjadicalon Walikota Tangerang denganperolehan suara mencapai lebih dari 60persen. Bahkan saat bersaing denganpasanganAtut Chosiyah danRanoKarnopada Pilkada Banten 2011 lalu, Wahidinmampu menguasai perolehan suara diwilayah Tangerang sehingga selisihperolehan suaraWahidin saat itu secarakeseluruhan tidak terlalu besar denganperolehan yang diraih Pasangan AtutChosiyahdanRanoKarno.

Wilayah Tangerang memilikigeopolitik yang cukup strategis karenamemiliki jumlah penduduk yang besar.Meskipun demikian, betapapun luasnyapengalamanpolitikyangdimilikiWahidintentu tetap menjalin komunikasi politikdengan partai lain mengingat perolehansuara Partai Demokrat di DPRD Bantentidaklahsignifikanyaituhanyamemiliki8kursi. Artinya, baik Wahidin Halim danPartaiDemokrat tidak bisamenutup dirimengajak partai lain untuk membentukkoalisi.

BerbedadenganGolkardanPartaiDemokrat yang mengusung pasangan

calon berasal dari internal partai, partai-partai yang lain ikut merapat dalambarisan koalisi pendukung PasanganWahidin Halim dan Andika Hazrumy.Namunbukanberartitidakadadinamikapolitik yang terjadi didalamya. PKSmisalnya, sebenarnya mencobamendorong kader internal untuk majudalam kontestasi Pilkada Banten.Tersebut nama Anton Apriyanto, kaderPartai PKS yang juga tercatat pernahmenjabatsebagaiMenteriPertanianpadamasaSusiloBambangYudhoyonoperiode2004-2009, ditambah beliau merupakanputradaerahyanglahirdiSerang,Banten.TetapiAntonmenolaktawaranPKSuntukmaju pada Pilkada Banten jika hanyadipasangkan sebagai calon wakilgubernur.Terdapat“gengsipolitik”ketikakapasitas Anton sebagaimantanmenterinamundi tanah kelahirannya pada ajangPilkada Banten hanya ditempatkansebagai wakil gubernur. Padahal Antonsebenarnya merupakan figur yangmenempati posisi teratas mengalahkandari sejumlah nama yangdirekomendasikan PKS ke DPP yaituZulkiflemansyahdanJazuliJuwaeni.

“Sebenarnya kita tertarik waktu itudaritimsanajugamenawarkaninginmerebut Pak Anton jadi wakilnyakarena Pak Rano-nya sendiri jugasadar ada kelemahan di sisimemimpin birokrasi,maka tim Ranowaktu itu coba inginmenyandingkanRano dengan Pak Anton. Ini sosokyang ideal. DPP nya juga tertarikuntuk itu. Sayangnya, ketikamelakukan lobby beberapa kalidengan Pak Anton rada sulit, karenapakAntonnggamaukarenamungkindia itu merasa agak gengsi karenakapasitasnyapernahmenjadimenterijadi nggamau kalau jadiwakil kalaujadi gubernurnya Pak Anton mau”.(wawancara dengan Yoga Pratama,KabidHumasDPWPKSBanten).

Page 10: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

117

PKS tentu saja merasa kesulitan

menanggapi keinginan Anton karenatidak mempunyai kekuatan politik yangmemadai untuk mengusung pasangancalon secara mandiri mengingat PKShanya memperoleh 8 kursi di DPRDsehingga sangat sulit dalammengupayakanAntonuntukmajusebagaicalon Gubernur sebagimanakeinginannya. Sebenarnya jikamembandingkan dengan PartaiDemokrat, PKS punya peluangmengantarkan Anton menjadi calongubernur mengingat baik PartaiDemokratmaupunPKSsama-samahanyamemiliki8kursi.Tetapi sinyaldukunganpartai-partai koalisi lebih berpihakkepadaWahidinHalim sementarauntukmerapat pada barisan koalisi Ranosemakin tidak ada kemungkinan karenaRano sendiri adalah incumbent sehinggatidak mungkin Rano mau ditempatkanpadaposisicalonwakilgubernur.

Lain hal dengan PKS, PartaiGerindra memiliki posisi yang sangatstrategis dalam membangun konfigurasipeta koalisi partai politik dalampencalonan kepala daerah mengingatposisiGerindrasebagaipartaiterbesarketigadiDPRDBantendenganperolehan10kursi.Karena itu,Gerindra tidaknampakterlihat terburu-buru untuk masukkedalam barisan koalisi. Berbagaikomunikasi politik terus dilakukan keberbagai partai politik dengan harapanmelalui peta kekuatan Partai Gerindrayang dimiliki dapat mengusung figurbakal calon yang berasal darirekomendasi Gerindra. Tetapi Gerindratidak mempunyai kader internal partaiyang diunggulkan untuk ditawarkandalam formasi pasangan calon gubernurdanwakilgubernur.

Meskipun sempat beredarspanduk dan baliho Ketua DPD Gerindra

Provinsi Banten, Budi Heryadi yangmendeklarasikandirisebagaibakalcalon,tetapi seiring waktu berjalan, namanyamenghilang dalam pentas dinamikapolitik dalam hal pencalonan kepaladaerah. Hilangnya nama Budi Heryadidikarenakan tidak didukung oleh modalpopularitas yang cukup memadaidibandingkansejumlahnamabakalcalonlain yang jelas lebih unggul secarapopularitasdanelektabilitassepertiRanoKarno,WahidinHalim,Haerul JamandanMulyadiJayabaya.

Atas dasar ini pula Gerindraperlahan mencoba mendekati ATN(AhmadTaufiqNuriman)untukdidorongmasuk dalam bursa pencalonan PilkadaBanten. ATN merupakan mantan WakilBupati Kabupaten Serang dua periode.Sebenarnya ATN tidak mempunyaikendaraan partai politik, karena itu ATNgencar melakukan komunikasi politik keberbagai partai untuk mendapat restu.Tetapi restu dari Gerindra terbuka lebarmengingat figur ATN yang memilikikedekatan dengan PrabowodimanaATNpernah menjadi anak didik Prabowoketika menjabat sebagai mantan DanjenKopassus (www.tangselpos.co.id/ 10Januari 2018). Posisi ATN ini pula yangkemudian mengalahkan figur BudiHeryadi meskipun kapasitasnya sebagaiketuaDPDGerindraBanten.

Selain memiliki kedekatanpersonal dengan Prabowo, ATN jugamemiliki pengalaman politik yang lebihungguldibandingBudiHeryadi.Meskipundemikian, ATN menyadari bahwa modalsosialdanpolitikyangdimilikinyabelummampu mengalahkan bakal calon“mainstream” yang ralatif masih unggulyaituRanoKarno,WahidinHalim,AndikaHazrumy danMulyadi Jaya Baya. Karenaitu, ATN hanya berambisi untukmenempati posisi Banten II yaitu calonwakil gubernur terlepas apakah harus

Page 11: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

118

menjadi pendamping Rano KarnomaupunWahidinHalim.

DPP Gerinda sebenarnya sudahmendeklarasikan akan mengusung ATNsebagai wakil calon yang akanmendampingi RanoKarnodari PDIP.Halini sebagaimana yang tercantum dalamsurat rekomendasi dari DPP PartaiGerindra Nomor 0-325/Rekom/DPPGERINDRA/2016un-tukmenyandingkancalongubernurpetahanaRano Karno dan mantan Bupati SerangAhmad Taufik Nuriman. Suratrekomendasi tersebut hanya tinggalmenunggu keputusan dari PDIP. Artinyaada peluang cukup besar bagi Gerindrauntuk membentuk koalisi dengan PDIP.Sayangnya, surat rekomendasidarPartaiGerinda kurang ditanggapi secara seriusoleh beberapa elit di PDIP. DPP PDIPKorwil Jabar-Banten, Ribka Tjiptaningsecara personal tidak menyukai figurATN. Keduanya sempat berpolemiklantaran ATN kerap mengaitkan PDIPdengan isu komunis. ATN yang kala itumenjabat sebagai Bupati Serang pernahmengeluarkanstatementyangmenyerangRibkasebagaianakketurunankomunis.

Polemik yang terjadi antara ATNdan Ribka menjadi penyebab mengapaDPP PDIP tidak mengeluarkan suratrekomendasi pencalonan yang samadengan surat rekomendasi yangdikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra.MerasakecewadengankeputusanpolitikDPP PDIP, Partai Gerindra akhirnyaberpindah haluan dengan masuk padabarisan koalisi partai lain. Sayangnya,keberuntunganbelumberpihakpadaATNdan Gerindra, bahwa keputusan politikdari partai koalisi nampaknya lebihmemihak pada figur Wahidin Halim danAndika Hazrumy untuk mengisi formasibakalpasangancalongubernurdanwakilgubernur. Sejak saat itu pula nama ATN

mulai menghilang dari panggungpencalonanPilkadaBanten.

Partai Hanura, PKB dan PAN jugamemberikan dukungan terhadappasangan Wahidin Halim dan AndikaHazrumy. Dukungan partai dilimpahkankepadamerekatidaklepasdariminimnyakader internal partai yang potensialuntuk diusung menjadi pasangan calongubernur dan wakil gubernur. Dalamproses penjaringan bakal calon, baikPartai Hanura, PKB dan PAN lebihdidominasi oleh figur yang berasal dariekternalpartai.

Di Hanura misalnya figur yangmengikuti penjaringan bakal calon dipartai tersebut adalah DimyatiNatakusuma, Andika Hazrumy, MulyadiJayabaya, Wahidin Halim, Tb HairulJaman dan Ahmad Taufik Nuriman.Namun figurWahidin Halim dan AndikaHazrumy yang akhirnya menempatiurutanteratasuntukdipasangkansebagaipasangan gubernur dan wakil gubernurpada Pilkada Banten 2017. Selain tidakmemiliki kader internal yang potensial,Partai Hanura, PKB dan PAN tidakmemiliki kekuatan politik yang cukupkuat mengingat posisi mereka di DPRDBanten terbilang kecil jika dilihat dariperolehan jumlah kursi sehingga tidakmempunyai bargaining politik yangsignifikan dalam percaturan pemetaanpasangangubernurdanwakilgubernur.

Dari sini nampak terlihat bahwaperan figur sangat mendominasi dalampembentukan koalisi partai politiksampai memunculkan paket calonpasangan gubernur dan wakil gubernur.Bakal calon melakukan komunikasi keberbagaipartaipolitiksebanyakmungkinuntuk mendapatkan dukungan politikdari mesin partai. Katakanlah figurWahidin dan Andika Hazrumymeskipunberasal dari partai yang besar tetapimereka tetap melakukan safari politik

Page 12: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

119

untuk mengakumulasi semaksimalmungkindukungandaripartaipolitik.

Menjadimanarikketikamembahasalasan dibalik keputusan Wahidin Halimuntuk maju menjadi calon gubernurbersamaAndikaHazrumy.Wahidin padasaat bertarung dengan Ibunya AndikaHazrumy, Atut Chosiyah pada kontestasiPilkada Banten 2011 termasuk yangpaling vokal dalam mengkritik kinerjapemerintahan Atut Chosiyah yangdianggap korup dan nepotisme.Wahidinmerupakan seteru politik bagi AtutChosiyah yang sering berkomentar ataspraktikdinastipolitikyangdibangunolehkelurga Atut Chosiyah dengan tentakel-tentakel yang berdiaspora hingga keseanteroBanten.

Bahkan pada saat Pilkada Banten2011, isumelawan dinasti politik sangatkuat danmenjadi andalan bagi pasanganWahidin halim dan Irna Narulita untukmengkritik rivalnya, Atut Chosiyah danRano Karno. Nyaris tidak pernah adakemungkinan bahwa Wahidin akanberdampingan dengan keluarga AtutChosiyahkarenaterlanjurdianggapkotordi mata Wahidin. Komitmen dan kritikWahidinuntukmemerangipraktikpolitikdinasti dan korupsi keluarga Atut, telahmembuat banyak orang percaya bahwasebagai tokoh Banten, Wahidin denganpengalaman panjangnya di birokrasi danpolitik merupakan figur pemimpin yangmemiliki kearifan dan integritas yangunggul. Wahidin bukanlah tipe pemburukuasa tanpa basis moralitas (Sutisna,2017:97).

TetapinuranidanmoralitaspolitikWahidin Halim tercederai ketika Iamemutuskan untuk berpasangan denganAndikaHazrumydalamformasipasangancalongubernurdanwakilgubernurpadaPilkadaBanten2017.Banyakpublikyangkecewa, Wahidin yang selama inidianggap resisten terhadap isu dinasti

dan korupsi justru masuk dalamlingkarankeluargaAtutChosiyahmelaluiAndika Hazrumy. Menurut Agus Sutisna,pakar politik lokal Banten, keputusanWahidin Halim yang berdampingandengan Andika Hazrumy merupakanbentuk inkonsistensi Wahidin. Hal initidak lepas dari adanya pertimbangan-pertimbangan pragmatis Wahidin untukmemenangkankontestasiPilkada.AndikaHazrumy dianggap memiliki semuaprasyarat yang dibutuhkan untukmemenangipertarungan.

Sebagaimana diketahui, Andikamemilikijaringanpolitikyangcukupkuatkarena ditopang oleh kekuatan Golkar.Sampai saat ini Golkar masih menjadikekuatanpolitikyangdominandiBantenmelalui jejaring partai yang menembushingga tingkat grass roots. Posisi Golkardiperkuat dengan banyaknya kader yangmenjadikepaladaerahdikabupaten/kotaProvinsi Banten bahkan memiliki ikatankekerabatan dengan Andika Hazrumy.Misalnya, Tatu Chasanah adalah bibiAndika yang menjabat sebagai BupatiKabupaten Serang. Begitu pula adaKhairul Jaman, paman tiri Andika yangmenjabatsebagaiBupatiWalikotaSerang.Sedangkan Airin, kaka ipar Andika yangmenjabat sebagai Walikota TangerangSelatan. Sementara untuk posisi BupatiCilegon, Kabupaten dan Kota Tangerangmeski tidakmemiliki ikatan kekerabatandengan Andika namunmerupakan kaderyang berasal dari Gokar. Banyaknyakepala daerah di tingkat kabupaten ataukota yang berasal dari Golkar tersebuttentu dapat membantu Andika dalammelakukan mobilisasi politik danmenggalangdukungansuara.

Selain modal politik yang cukupkuat, secara finansial, Andika jugaterbilangsangatsiap.Alasan-alasaninilahyankemudiantelahmenggeser idealismeseorang Wahidin untuk kemudian

Page 13: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

120

mendekati Andika. Tentu Wahidin tidakingin jika kemudian Andika merapat keRanokarenaituakansangatmenyulitkanbagi Wahidin dalam memenangkanPilkada. Keputusan politik Wahidin iniyang kemudian menuai kekecewaanbanyak pihak karena dianggap tidakmampu menjaga konsistensi dalamberperangmelawankorupsidiBanten.

Formasi pencalonan pasanganWahidin Halim dan Andika Hazrmuysebagai calon gubernur dan wakilgubernur tidak lepas dari dinamikapolitik yang terjadi didalamnya. Jikamengikut pada logika politik rasional,Partai Golkar dengan kapasitasnyasebagai partai besar yang memiliki 15KursidiDPRDBantenseharunyamampumenempatkan Andika Hazrumy sebagaicalon gubernur bukan calon wakilgubernur. Berbanding terbalik, PartaiDemokratyanghanyamemiliki8KursidiDPRD Banten tetapi mampumengantarkan Wahidin Halim menjadicalon gubernur. Partai Golkar yangmenempatkan Andika Hazrumy padaposisi wakil gubernur berangkat daripertimbangan politis bahwa saat itu isukorupsi dan dinasti masih hangat diBanten terlebih terseretnya AtutChosiyah, Ibunya Andika dalam jeratankasus korupsi yang berimbas padaburuknyaimageGolkar.

Menempatkan Andika Hazrumysebagai wakil gubernur mendampingiWahidin Halim merupakan keputusanpolitik yang aman baik bagi Golkarmaupun Andika sehingga tidakmenimbulkan kesan menghidupkankembali trah dinasti politik Atut. Karenawalau bagaimanapun, posisi Guburnurbiasanya lebih mendapat sorotandibandingkan posisi wakil gubernur.Selain itu, Partai Golkar dan anggotakoalisipartaisadarbahwatidakidealjikakemudian menyandingkan Andika

Hazrumy sebagai calon gubernur danWahidinHalimyangmenjadi calonwakilgubernur karena dari segi kematanganusia dan pengalaman politik, WahidinHalim jauh lebih unggul dibandingkanAndika Hazrumy. Atas dasar inilahmengapa kemudian Wahidin dianggaplebih pantas menempati posisi calongubernur dan Andika sebagai WakilGubernur.

Partai Golkar yang hanyamenempatkan Andika Hazrumy padaposisi Wakil Gubernur tidak lepas daristrategi politik yang sedang dimainkanoleh Partai Golkar dan Andika Hazrumy.Posisi Andika Hazrumy sebagai calonwakil gubernur hanyalah batu loncatanuntuk tujuan politik yang lebih besar.Andika Hazrmy jika berhasilmemenangkankontestasipilkadadengankapasitasnya sebagai calon wakilgubernur tentu akan mendongkrakpopularitasdanelektabilitasAndikapadasaat kontestasi Pilkada Banten periodeselanjutnya. Popularitas dan elektabilitasAndika menjadi sangat berharga bagiGolkarkarenaAndikadiproyeksikanakanmenempati calon gubernur periodepilkadayangakandatang.

Untukmemuluskanstrategipolitiktersebut adalah dengan me-lobby pihakWahidinHalimagarhanyamenjabatsatuperiode. Dengan kata lain, Partai Golkartidak menghendaki Wahidin Halim majukembali pada kontestasi Pilkada Bantenperiode selanjutnya. Bargaining politicstersebutpalingtidakdapat terkonfirmasimelalui lobby antara kubu AndikaHazrumy dengan kubu Wahidin Halimpada saat proses pencalonan danpembentukankoalisi.

“Nahkemudianwaktu itusayatauketika ada pembicaraan dengantim sebelah (Golkar dan Andika)ituyangdipimpinTCW(TBChairiWardana) mereka menyodorkan

Page 14: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

121

syarat-syarat itu yah yangmengharuskan Wahidin hanyasatu periode. Kemudian dia harusmenguasai proyek dinas ini, dinasitu ya kan ada dinas pendidikan,dinas PU dan lain sebagainya”.(wawancaradenganYogaPratama,Kabid Humas DPW PKS ProvinsiBanten).

Dari petikan wawancara tersebutdapat disimpulkan bahwa keputusanpolitik Partai Golkar yang menempatkanAndika Hazrumy pada posisi wakilgubenur dengan berbagai kekuatan dandominasi Partai Golkar di Bantenbukanlah sebuah kebetulan belaka tetapiada muatan politis disana yang cobadipersiapkan oleh Partai Golkar danAndika Hazrumy dalam menghadapimomentumpolitikyangakandatang.Koalisi Partai Pendukung PasanganCalon Rano Karno dan Embay MulyaSyarief Koalisi partai politik pendukungRano Karno dan Embay Mulya Syariefterdiridari tigapartaipolitikyaituPDIP,PPP dan Nasdem. Koalisi ini memilikiukuran yang kecil karena hanyaterbentuk dari kerjasama antara tigapartai politik dengan jumlah perolehankursidiDPRDsebanyak28kursi. Sangatberbanding jauh dengan koalisi partaipolitik yang mendukung pasanganWahidin Halim dan Andika Hazrumydengan jumlah anggota partai koalisisebanyak 7 partai dan perolehan jumlahkursidiDPRDBantenmencapai47kursi.Sebuah fenomena koalisi yang terbilangunik dalam konteks Pilkada Bantendimana calon yang berasal dariincumbent tidak didukung oleh koalisipartaiyanggemuk.PadahaljikamengacupadasejarahperjalanandinamikaPilkada

Banten, calon incumbent selalu suksesmenarikperhatianbanyakpartai. Posisi Rano Karno dalamkapasitasnya sebagai bakal calon yangberasal dari incumbent memberikankeuntungan politik tersendiri terutamadalam hal modal politik berupapopularitasdanelektabilitasRanoKarno.Hal ini senada dengan beberapa hasilsurvei dinama Rano selalu menempatiposisi teratas mengungguli bakal calonlainnya dari segi populartias danelektabilitas. Misalnya berdasarkan hasildari lembaga survei Indobarometer yangdilakukan pada 7-12 April 2016,Elektabilitas Rano Karno mencapai 34,5persen lebih unggul jika dibandingkandenganbakalcalonlainnya.

Sebenarnya RanoKarno danPDIPbanyakdiminatiolehpartaipolitikuntukmembentuk koalisi. Bahkan Golkardengan diinisasi oleh Andika Hazrumypunsempatmembukakomunikasipolitikdengan PDIP. Namun, sikap politik PDIPterkesan over optimistis sehingga tidakmembuka lebarruangkomunikasipolitikdengan partai-partai lain untukberkoalisi. Tawaran koalisi juga sempatdatangdariGerindradenganmengajukanAhmad Taufik Nuriman (ATN) untukmendamping Rano. Tetapi tawarantersebut tidak mendapat respon positifdari PDIP karena beberapa elit PartaiPDIP kurang berkenan terhadap sosokATN. Penolakan tersebut salah satunyadikarenakan ATN pernah berpolemikdengan PDIP dimana semasa menjabatsebagaiWakilBupatiSerang,ATNpernahmelontarkan pernyataan bahwa PDIPadalah komunis. Bahkan ATN dalamsebuah rapat terbuka partai politikpernahmengeluarkan pernyataan bahwamendukung Jokowi sama denganmendukung PKI (www.bantennews.co.id13Maret2018).

Page 15: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

122

PDIP sempat mengalami konflikinternal partai karena adanya perebutanrekomendasi partai perihal siapa figuryang akan maju dalam bursa PilkadaBanten. Jaya Baya (JB) yang merupakankaderinternalPDIPmemilikiambisiyangkuat untuk maju dalam Pilkada Banten.Berbagaikomunikasipolitiksudahgencardilakukan oleh JB baik ke PDIP maupunke partai lainnya. Begitu pula berbagaispanduk dan baliho sudah banyakbertebaran di jalan-jalan seolahmeneguhkan bahwa JB siap maju diPilkada Banen. Tetapi nampaknya, figurRano masih mendominasi sebagai kaderyang lebih unggul dibanding JB. Ini tidaklain dikarenakan oleh kenyataan bahwaRano merupakan seorang incumbentdenganpopularitasdanelektabilitasyangrelatif lebih unggul dibandingkan JB.Meski demikian, JB juga memiliki modalsosial dan politik yang cukup mumpunibagi PDIP, terutama berbicara soal basismasa di Lebak,mengingat JBmerupakanmantan Bupati Lebak dua periode darikaderPDIP. Jaya Baya sepertinya tidak puas(baca kecewa) dengan keputusan politikPDIP yang memberikan rekomendasikepada Rano Karno. JB akhirnya“membelot” dari PDIP dengan beralihdukungan kepada pasangan calonWahidin Halim-Andika Hazrumy. Inidapat terlihat dari hadirnya JB dalamsetiap deklarasi yang diselenggarakanoleh partai politik pengusung WahidinHalim-Andika Hazrumy(www.titiknol.co.id 15 Januari 2018).Namun, keputusan politik JB untukmendukung Wahidin Halim dan AndikaHazrumy tidak berlangsung lama. JBberbalik arah mendukung Rano Karnodan Embay dengan alasan bahwa sikappolitik tersebut berdasarkan instruksipimpinan PDIP dan sebagai kader partai

yang baik, JB harus man’ut segalakeputusanpartai. Tawaran untuk pendamping Ranojuga datang dari Nasdem yangmenyodorkan nama Wawan Iriawan.Wawan merupakan ketua DPD NasdemProvinsi Banten. Namun, tawarantersebut juga tidak kunjung mendapatpersetujuandariPDIPdananggotapartaikoalisi. Terlebih, posisi Nasdem sangatlemah mengingat hanya memperolehkursi di DPRD Banten sebanyak 5 kursisehingga bargaining politic Nasdemdalam mengajukan calon dari internalpartai sangat lemah.NasdemmerapatkePDIPlebihmenekankanpadaalasanfigurRano Karno yang dianggap memilikikelebihan yaitu: calonincumbent,memiliki popularitas danelektabilitasyangtinggiberdasarkanhasilriset dari berbagai lembaga survei(wawancara dengan Aries Alwani,Sekretaris Wilayah Partai NasdemProvinsiBanten). Karena itu yang menjadi peluanguntuk mengisi pos calon wakil gubernursebenarnya terubuka lebar bagi PPP.Partai yang berasakan Islam tersebutmemiliki kekuatan politik yang cukupsignifikan dalam pembentukan petakoalisi. Namun PPP mengalami dilemaperihal calon yang akandirekomendasikan untuk mendampingiRano Karno. Sempat muncul namaMardiono yang berasal dari kalanganpengusaha. Namun nama Mardiono punperlahan menghilang dari bursapencalonan karena popularitasnyakurang dikenal oleh masyarakat luas.Sampaipadaakhirnya,PPPmengusulkannama Embay Mulya Syarif untukmendampingiRanoKarno. KemunculanEmbayMulya Syariefterbilang mengejutkan publik. Banyakyang tidak menyangka bahwa sosokEmbaydapatnaikpadabursapencalonan

Page 16: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

123

kepala daerah sebagai calon wakilgubernur mendampingi Rano Karno.Pasalnya, Embay tidak pernah terlihat diruang publik melakukan berbagaikegiatan sosialisasi atau memasangspanduk dalam bentuk apapun untukmengklaim bahwa dirinya akan majupada Pilkada Banten. Figur Embay yangmuncul belakangan diluar dugaan publiktelah melengkapi formasi penempatanpasangan calon gubernur dan wakilgubernur.DeklarasipasangancalonRanoKarno-Embay Mulya Syarief termasukkalah cepat dengan pasangan calonkompetitornya Wahidin Halim-AndikaHazrumy. Tentu ini tidak lepas dariadanya tarikmenarikyang terjadi antaraRano dan PDIP serta anggota koalisidalammemilihcalonpendampingRano. Majunya Embay sebagai calonWakil Gubernur Banten mendampingiRano tidak lepas dari pertimbanganlogikapolitikpragmatis.Embaydianggapmampu meng-cover segala kelemahanRano.TerdapatbeberapapoinkelemahanRano yang dapat menjadi penghambatbagi Rano dan partai pendukungnyadalamsuksesikompetisielektoral. Pertama,secarasosio-historisRanoKarno bukanlah salah satu tokoh yangtermasuk dalam barisan sejarah parapejuang pendirian Provinsi Banten. Halini akan menjadi kelemahan bagi Ranokarena dianggap tidak memilikikontribusi bagi pembangunan di Banten.Kedua, secara sosio-kultural,RanoKarnobukan termasuk tokoh yang berasal dariasli Banten. Padahal dalam kontekspolitik lokal di Banten, politik identitasdalam konteks putra asli daerah (PAD)masih sangat kuat. Kelemahan tersebutsemakin diperparah dengan kenyataanbahwa Rano Karno kurang dalam halmembangun relasi yang intensif dengantokoh-tokohdiBanten.

Bagi partai politik, denganmengangkat figur Embay sebagai calonwakil gubenur dianggap mampumenetralisir segala kekurangan Rano.SosokEmbayselainputraaslidaerahjugamerupakan salah satu tokoh yangberpengaruh dalam sejarah prosespendirian Provinsi Banten. Selain itu,Embay merupakan representasi darikalanganJawaradanUlama,duahalyangsangat identik dengan masyarakatBanten. Embay merupakan seorangmuslim yang agamis sangat tepat untukmewakili karakteristik masyarakatBantenyangsangatkentaldengannuansakeislaman. Di lain pihak, bagi Rano denganmemilih Embay sebagai pendampingnyamerupakan bentuk konsistensi Ranountuk membangun pemerintahan yangbersihsehinggatidakmemilihcalonyangberasal dari lingkaran keluarga DinastiAtut. Di awal Rano memang memilikisemangat membangun isu berperangmelawan korupsi. Ini pula yang menjadipenjelasan mengapa Haerul Jaman gagalmendampingi Rano meskipun sempatmendapatkan tawaran dari berbagaipartai anggota koalisi. Sebab, memilihJaman sebagai calon wakil Rano dapatmenjadi boomerang karena publikmenganggapinkonsistensiRano. Sebenarnya, Embay sendiri tidakpernah berniat untuk maju dalamkontestasi Pilkada Banten. Begitustrategisnya peran dan posisi Embay diBanten, tawaran untuk maju sebagaicalon gubernur atau wakil gubernurselalu mengalir dari berbagai partaipolitik,khususnyapartaiyangberasaskanIslam. Tidak hanya PPP yang menjadipartai Embay, PKS, PKB dan PAN seringmenawari Embay untukmaju setiap kalimemasukimomentumpolitik di ProvinsiBanten. Dari awal memang Embaykonsisten untuk tidak terjun ke dalam

Page 17: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

124

dunia politik praktis. Embay nampaknyalebihnyamansebagaiseorangpengusahaterkenal di Banten. Namun demikian,berbagai lobby politik yang terus terusdilakukan oleh PPP telah meluluhkanEmbaysampaipadadetik-detikterkakhirpendaftaran calon gubernur dan wakilgubernur ke KPU Banten, Embay tampilsebagai calonwakil gubernur dari partaiPPPmendampingiRano.

Proses pencalonan Rano Karnodan Embay Mulya Syarief terbilangsangat alot dan penuh dengan dramapolitik.RanoKarnodanPDIPyangsudahmerasa “diatas angin” karena banyaknyahasil lembaga survei yang mengatakanRano Karno unggul dari segi popularitasdan elektabilitas, tetapi dalam prosesperjalanannya justru baik Rano Karnodan PDIP mengalami dilema yangberkepanjangan perihal siapa yang akanmendampingi Rano Kano sebagai calonWakil Gubernur. Dibalik terpilihnyaEmbay Mulya Syarif sebagai calonpendampingRanoKarno tidak lepasdaridinamika politik didalamnya. SebelumEmbay muncul ke permukaan, PDIPmengalamikonflik internalpartaiperihalsiapabakalcalonyangakanmendampingiRano Karno. Baik Rano dan PDIP keraptidak menemukan satu kesepakatanpolitikyangsamamengenaikriteriacalonwakilgubernuruntukRano.

PolemikditubuhPDIPpalingtidakterjadi karena adanya ketegangan antarapermintaan di internal DPP PDIP danRano Karno. Rano sendiri sebenarnyamenginginkan calon wakilpendampingnya berasal dari seorangbirokratkarenamenyadariRanomemilikikelemahandalammemimpinbirokrasidiBanten.KarenaitumunculahnamaRantaSoeranta(SekdaBanten)danAsmudjiHW(mantan birokrat). Tetapi, internal DPPPDIPmenginginkanAndikaHazrumydanHaerulJamanmenjadipendampingRano,

terlebih kedua nama tersebut memangmenginginkanberpasangandenganRano.Karena Andika Hazrumy sudah terlanjutmendeklarasikandirisebagaicalonwakilgubernur mendampingi Wahidin Halim,maka figur Haerul Jaman menjadisemakin kuat. Hal ini diperkuat darisebuahkeputusanpolitikdarielitPDIPdiseluruh tingkat DPC Kabupaten/Kota diBanten secara serempak mengusulkannamaHaerulJamankeDPPPDIP.

Seperti diketahui, di internal DPPPDIP penggodokan nama pendampingRano berlangsung hampir satu bulan.Sejumlahnamayang sejak awalmemangdisodorkan Rano seperti Sekda BantenRanta Suharta, mantan Bupati SerangAhmadTaufikNuriman,Walikota SerangTb Haerul Jaman, dan mantan birokratAsmudji HW, perlahan mengerucut keduanama.PertarungandiDPPmeruncinguntuk mengunci satu dari dua nama,yakni Tb Haerul Jaman dan RantaSuharta. Nama Embay sejak awal tidakpernah masuk dalam bursa bakal calonwagub yang diusulkan Rano maupunpartai koalisi (www.radarbanten.co.id 13Maret2018).

Rano Karno pada dasarnya tidakberkenan untuk berpasangan denganHaerul Jaman karena Ia berkomitmenuntuk membangun pemerintahan yangbersih dengan lepas dari bayang-bayangpolitik dinasti. Menggandeng HaerulJaman sebagai calon wakil gubernurmendampingi Rano merupakan bentukinkonsistensi Rano. Sebenarnya Ranosangat berharap internal DPP PDIPmengizinkandirinyaberpasangandengancalonwakilpilihannya.

Proses yang sangat alot dalamproses penentuan calon wakil gubernuryang akan mendampangi Rano baikantara internal DPP PDIP maupunanggota partai koalisi membuat PPPkemudian menyodorkan nama Embay

Page 18: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

125

Mulya Syarif untukmenjadi pendampingRano. Untuk memuluskan rencanatersebut, DPP PPP segera mengeluarkansurat dukungan kepada Embay untukmendampingi Rano. Namun permintaanPPPyangmengusulkanEmbaytidaksertamerta direspon secara positif olehinternal DPP PDIP. DPP PDIP KorwilJabar-Banten, Ribka Tjiptaning tidakmenginginkanRano berpasangan denganEmbaykarenaEmbaymemilikikedekatansecara personal dengan Ahmad TaufikNuriman(ATN).Bahkansepertidiketahuisebelumnya, Embay sempat menjadi timsukses ATN dalam proses pencalonanbakalcalon.

DilemaPDIPdalammencarisosokcalon wakil gubernur pendamping Ranotidak kunjung mendapatkan titik terangkarenaalotnyaproseskomunikasipolitikdiantara calon kandidat dan PDIP.Namun,detik-detikpendaftaranpasangancalon ke KPU Banten sudah semakinmendekat. Dalam situasi keterdesakan,akhirnya Embay Mulya Syarief secararesmi disandingkan dengan Rano Karno.EmbaymerupakanrekomendasidariPPPyang kemudian diterima oleh PDIP.Terkait dengan sosokEmbay, Rano tidakmempermasalahkan bahkan menyambutdenganbaik.Tetapisayangnya,muculnyaEmbay di saat-saat injury timemembuatnamanya tidak tertera dalam daftarpasangan calon yang diumumkan olehSekjenDPPPDIP,HastoKristyanto.

Dari101calongubernurdanwakilgubernur, hanya 7 calon kepala daerahyang nama-namanya disebutkan olehSekjen PDIP. Sementara 94 calon kepaladaerah lainnya hanya diumumkan lewatsitus resmi PDIP. Dari 7 calon kepaladaerah tersebut untuk Pilkada Banten,hanya nama Rano yang diumumkansementara nama calon wakilnya tidakada.Padahalpadasaatmalampenentuanitu tepatnya hari Selasa, 20 September

2016, Embay hadir langsung di kantorDPP PDIP yang berlokasi di Menteng,Jakarta Pusat. Bahkan pengumumantersebut disiarkan secara langung olehsejumlahtelevisinasional(Asiman,2016:138-139).

Tidak adanya nama EmbayMulyaSyarief dalam daftar pasangan calonkepala daerah yang dimumkan olehSekjen PDIP disebabkan karena Embaybaru saja mendapatkan restu dari DPPPDIP untuk mendampingi Rano Karnobeberapaharisebelummalampenentuanpengusungan calon kepala daerah yangdiumumkan oleh DPP PDIP. MeskipunEmbaydatanglangsungmenghadiriacarapengumuman dukungan calon oleh DPPPDIP dan telah menyepakati untukdisandingkan dengan Rano Karno padahari sebelumnya tetapi tidak menjaminbahwa Embay benar-benar mendapatrestu dari PDIP. Tidak adanya namaEmbayMulya Syarief dalam daftar namacalon yang diusung oleh PDIP membuatpublikbertanya-tanyaperihalsiapabakalcalon pendamping Rano Karno yangsesungguhnya, terlebih pimpinan DPPPDIP tidak memberikan keterangansecara resmi kepadamedia perihal tidakadanya nama calon wakil gubernurpendamping Rano Karno dalam daftarpengumumanpengusungancalon.

Tetapi semua teka-teki perihalpendamping Rano sesungguhnya mulaimenemukan titik terang pada saatKetuaUmum PDIP, Megawati Soekarno Putriakhirnya menandatangani rekomendasipengusungan Rano Karno dan EmbayMulyaSyariefsebagaicalongubernurdanwakil gubernur. Deklarasi pasangan iniberlangsung di Stadion Maulana Yusuf,Ciceri Kota Serang pada hari Jum’at 23September2016.

Dalam konteks partai politik,terbangunnya peta koalisi dalampencalonan Rano Karno dan Embay juga

Page 19: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

126

tidak lepas dari pertimbangan komposisiideologipartaiuntukkepentingansuksesipada pemenangan pasangan calon yangmereka dukung. PDIP dan Nasdemmerupakan partai dengan alirannasionalis-sekuler sehingga kedua partaitersebut merasa mengalami kesulitandalam melakukan mobilisasi pemilihmengingat berdasarkan pada kondisisosio-kultural, pemilih di Bantenmayoritas muslim dan masyarakatBantensangatkentaldengannuasaIslam.Mengajak partai yang berasakan IslamatauberbasismasaIslammenjadisebuahalternatif bagi PDIP dan Nasdem dalammengamankan perolehan suara. Saat ituPPP menjadi partai yang dianggapmemiliki sinyal yang kuat untukbergabung dengan PDIP untukmendampingi Rano Karno. PPPmemanfaatkan peluang atas kegamangandalam proses pengisian calon wakilgubernur yang akan mendampingi RanokarenaalotnyanegosiasipolitikbaikdarisudutpandangPDIPmaupunRanoKarno.KetikaPDIPmembukakomunikasipolitikdengan PPP, sinyal untuk memintarekomendasinamabakalcalonyangakanmendampingi Rano dari PPP semakinterbuka. Koalisi diantara keduanyamenjadi sulit dihindarkan. Dengan katalain,pertimbangankoalisiiniberorientasijangka pendek, ideologi partai hanyadijadikan simbol untuk tujuanmaksimalisasiperolehansuara.

“Kita berkoalisi, karena PDIP kanmurni nasionalis, sementara diBanten kan karakteristikmasyarakatnya religius, makapikirannya sederhana membutuhkanwarna hijau di daerah hijau”(Wawancara dengan Agus Setiawan,KetuaDPDPPPProvinsiBanten)

Berdasarkan keterangan yangdiperoleh dari hasil wawancara dengan

ketua DPD PPP Provinsi Banten, AgusSetiawan bahwa koalisi partai politikdalamkonteksPilkadaBanten2017yangteridiridaripartaiPPP,PDIPdanNasdemdalam mendukung pasangan calon RanodanEmbaysalahsatunyajugaterinspirasidari eskalasi koalisi nasional dimanaketiga partai tersebut masuk dalam satubarisan Koalisi Indonesia Hebat (KIH),koalisi pemerintahan. Meskipundemikian, nampaknya konfigurasi koalisilokal yang mengacu pada peta koalisinasional masih dianggap “kebetulan”mengingatpadabeberapadaerahbahkanmasihpadasatuprovinsiyangsamapun,dinamika koalisi cenderung dinamis danselaluberubah-ubah.

MeskipunRanoKarnomerupakancalon yang dengan popularitas danelektabilitas yang sangat tinggidibandingkan dengan calon lainberdasarkan hasil dari berbagai lembagasurvei, tetapi hasil akhir dari prosespenghitungan suara sah KPU Bantenjustru memenangkan pasangan WahidinHalim dan Andika Hazrumy. Perolehansuarakeduapasangantersebutsangatlahtipis. Pasangan Rano Karno dan EmbayMulya Syarief unggul di enamkabupaten/kota sementara pasanganWahidin Halim dan Andika Hazrumyunggul hanya di dua kabupaten/kota.Meskipun demikian, total dari jumlahkeseluruhan perolehan suara, pasanganWahidin Halim dan Andika Hazrumytampil sebagai pemenang. PasanganWahidin Halim dan Andika Hazrumymeraih 2.411.213 suara atau 50,95persen sementara pasangan Rano Karnodan Embay Mulya Syarief meraihsebanyak 2.321.323 suara atau 49,05persen. Wahidin halim-Andika Hazrumyunggultipisdenganselisihsuarasebesar1,90persenatausebanyak89.890suara.

Page 20: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

127

Bentuk Koalisi Partai: Ideologis atauPragmatis

Jika mengacu pada teori koalisimenurut Arend Lijpart yang membagibentuk koalisi menjadi dua yaitu policybasedcoalitionsdanpolicyblindcoalitions,makadalamkontekskoalisipartaipolitikpadaPilkadaBanten2017cendrunglebihmengarahpadabentukkoalisiyangkeduayaitupolicyblindcoalition.Koalisibentukinilebihmenekankanpadamaksimalisasikekuasaan ketimbang memperhatikankedekatan jarak ideologi dan platformpartai. Hal ini nampak pada konfigurasikoalisi partai politik pasangan WahidinHalimdanAndikaHazrumydimanatujuhpartai politik yang mendukung merekamempunyai varian ideologi yang sangatberagam, ada yang beraliran nasionalis-sekuler,nasionalis-agamisdanislamis.

Meminjam istilah Agus Sutisnayang menyebut bentuk koalisi tersebutdengan istilah “koalisi campur sari”.Karena pertimbangan ideologi partaitidak menjadi prioritas dalammembentukkoalisi,makaorientasiutamadari alasan terbentuknya koalisi iniadalah untukmemaksimalkan kekuasaan(officeseeking).HalinidilihatdarikoalisiWahidinHalimdanAndikaHazrumyyangberhasil mengumpulkan dukungannpartai dengan perolehan kursi di DPRDmelebihi50+1persen.Dari75totalkursiDPRD Banten, koalisi partai politikpendukungpasanganWahidinHalimdanAndika Hazrumy mencapai 47 kursi.Karena itu, koalisi Wahidin dan Andikadapat dikatakan telah mencapai bataskemanangan minimal (Minimal winningcoalitions). Sementara jika dilihat darijumlahpartaikoalisiWahidindanAndikayang mencapai 7 kursi maka dapatdikatakan bahwa koalisi ini termasukoversizedcoalition. Lain halnya dengan koalisi partaipendukung pasangan Rano Karno dan

Embay. Koalisi partai belum dapatdikatakan minimal winning coalitionskarenahanyamencapaijumlahperolehankursi DPRD Banten sebanyak 28 kursi,sangat jauh dari ketentuan 50+1 persen.Koalisi partai ini pun terbilang rampingkarenahanyaterdiridaritigapartaiyaituPDIP, PPP dan Nasdem. Meskipundemikian,bukanberartibahwakoalisiinimengarah pada bentuk policy basedcoalitions yaitu koalisi yangmengedepankan kedekatan ideologipartai.KoalisipasanganRanodanEmbayjugamencerminkanbahwaideologipartaibelum menjadi prioritas utama yangmelatarbelakangi pembentukan koalisi.Ini dapat terlihat dari tiga partai koalisimenunjukkan variasi ideologi yangberagam. PDIP dan Nasdem denganideologi nasionalis-sekuler sedangkanPPP merupakan partai yang berasaskanIslam. Komposisi koalisi yang tidakmencerminkan hubungan kedekatanjarakideologipartai.

Konfigurasi peta koalisi partaipolitik kedua pasangan calon yangmengarah pada bentuk policy blindcoalition inidiperkuatolehargumen lainyang menjadi ciri dari bentuk koalisitersebut. Pertama, menekankan prinsipukuran atau jumlah kursi. Sebagaimanayangtelahdisinggungsebelumnyabahwakoalisiyangmengarahpadabentukpolicyblind coalition lebih mengutamakanpertimbangan jumlah kursi yangdiperoleh partai politik di legislatifdengan mengabaikan asas dan ideologiyang menjadi identitas partai. Artinya,partai-partai akan membuka hubungankerjasamadenganpartailainsemaksimalmungkin dalam proses pencalonankandidat. Dalamkonteks PilkadaBanten,koalisiininampakdaripasanganWahidinHalim dan Andika Hazrumy yang suksesmengumpulkandukungan7partaipolitik

Page 21: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

128

dengan jumlah perolehan kursi di DPRDBantenmencapai47kursi.

Wahidin Halim dan AndikaHazrumy memiliki kepentingan untukmengumpulkan dukungan partaisemaksimalmungkintidakhanyasebatasuntuk memenangkan pemilihan tetapijuga untuk mengontrol dinamika politikyang terjadi di ranah DPRD Banten.Dengan mendapatkan dukunganmayoritas parlemen akan menjaminbahwa pemerintahannya didukungmayoritas anggota parlemen di DPRDBanten. Peta politik di DPRD sejatinyamemang tidak bisa dinafikan karenaterdapatpersayaratanambangbatasbagipartai dalam mengusulkan pasangancalonkepaladaerah.

Kedua, asumsi partai bertujuanoffice seeking. Karena ideologi partaitidakmenjadipertimbanganutamadalammembentuk koalisi maka tendensipragmatisme menjadi sangat kentaradimana partai-partai politik lebihberorientasi untuk mencari kekuasaanlewat kontestasi pilkada. Kebijakan-kebijakanpartaiyangdituangkanmelaluiprogram dan kinerja calon pasangankepala daerah menjadi tidak penting.Partai-partai akan merapat membentukkoalisi dengan partai lain yang memilikipotensi kemenangan maksimal. Artinya,selain partai, peran figur bisa menjadialasan yang kuat terhadap prosesterbentuknya koalisi selama memilikikriteriakemenangan.Bahkanfaktor figurbisa lebih unggul dibandingkan faktorpartai politik dalam penentuan petakoalisi.

Dalam konteks Pilkada Banten2017 memperlihatkan bagaimana peranfigur sangat sentral dalam prosespembentukan koalisi partai. Bakal calonmelakukan safari politik ke berbagaipartai politik untuk mendapatkandukungan. Begitu pula kriteria dari figur

menjadi pertimbangan partai untukmemberikan dukungan terlepas daripartai mana mereka berasal dan apakahfigur tersebut memiliki komitmen yangsamadenganideologidanplatformpartaiyang bersangkutan. Figur Rano Karnoyang kapasitasnya sebagai incumbent,Wahidin Halim yang dianggap memilikipengalaman birokrasi dan politik yangsangat matang, Andika Hazrumy denganhegemoni Golkar dan jaringan keluaragadinastiAtutChosiyahyangkuatdiBantendan Embay Mulya Syrief yangmerepresentasikan kalangan islamis dantokoh Banten yang berpengaruh,kesemuaannyamemilikialasankuatyangmelatarbelakangi partai-partai politikuntuk memberikan dukungan atau tidakkepada calon kandidat yangbersangkutan.

Calon kandidat yang memilikipopularitas, elektabilitas dan potensikemenanganmaksimal berpeluang besardalammerebut dukungan partai.Metodesurveikerapdijadikansebagaisalahsatudasar pertimbangan politik bagi partaiuntuk melihat calon kandidat yangpotensial dan kemudian memberikandukungan.Dengandemikian,haltersebutsemakin memperkuat bahwa kriteriakedekatan jarak ideologi partai tidakmendapat perhatian utama. Perilakupartai mencerminkan sifat pragmatisketimbang ideologis. Sebagaimana yangdikutip dari hasil wawancara denganberbarapapartai:

“Ya kan Nasdem itu sudah sayakatakantadidalamkoalisiinimelihatfigur bahwa Rano telah memasukipersyaratan dan hasil survei,popularitasnya tinggi. Jadi kalau punmisalnya Rano dari Golkar, makaNasdem akan berkoalisi denganGolkar…..Kalaukoalisi itukanbukandipengaruhi oleh partai. Partai initidak tahu bahwa Rano ini diusung

Page 22: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

129

oleh partai mana pun kan kita tidaktahu. Masing-masing partai itu adamekanisme tertentu. Nah, Nasdemadasistemyangdibangun.KemudianternyatadisanaadaPDIPdanPPPyasudah bergabung. Karena bergabungitu konteksnya dalam rangkapendaftaran.Karenaadapersyaratanambang batas”. (Wawancara denganAris Alwani, SekretarisWilayah DPPNasdemProvinsiBanten).

Lain halnya dengan PPP yang

menganggap bahwa tidak terjadibenturanideologiyangdianutolehpartaimeskipun komposisi koalisi merupakanperpaduan antara nasionalis-sekuler danislamis.

“Benturan ideologi itu ngga ada. Itusecara teori iya ada perbedaanideologi.Tapisecarapraktiknggaada.Karena kita tau bahwa Indonesia initidak hanya dipandu oleh nilai-nilaikeislaman tetapi ada kebhinekaanyangmemang sudah sama-sama kitaterima sebagai nilai. Jadi ga adamasalah perbedaan ideologi”(wawancara dengan Agus Sutisna,KetuaDPDPPPProvinsiBanten).

Beberapa pernyataan dari elit

partai politik diatas menunjukkaninkonsistensimereka terhadap nilai-nilaiideologis yang dibangun partai politiksebagai identitas politik mereka yangmembedakan dengan partai lain.Sekalipunmisalnyadalamkontekskoalisi,ideologi partai tidak menjadipertimbangan utama, paling tidak dalamhal penentuan dukungan calon kandidatmemiliki komitmen dan preferensi yangsama dengan agenda perjuanganideologis partai politik. Tetapi dalamkonteks Pilkada Banten 2017, haldemikian belum nampak terlihat. Koalisipartai politik masih dikendalikan oleh

kompromi politik antarpartai yangpragmatis.

Ketiga,argumenyangmenguatkanbahwakoalisipartaipadaPilkadaBanten2017 cenderung mengarah pada praktikpolicyblindcoalitionsadalahkoalisisulitdiprediksi dan loyalitas peserta koalisitidakterjamin.Petakoalisipadaakhirnyamenjadi sangat cair dan dinamis sertasulit diprediksikan mengenai konfigurasipeta politik yang akan terbentuk padaPilkadaBanten selanjutnya.Hal inidapatterkonfirmasi dengan meilihatperkembangan koalisi partai politikdalam setiap momentum Pilkada diBantenyangselaluberubah.Terjadi pergeseran peta koalisi yangsangat dramatis. Golkar dan PDIP yangselalu beriringan selama dua periodePilkada Banten tetapi pada saat PilkadaBanten 2017 mereka harus berhadapan.Begitupula dengan Wahidin Halim yangsejak awal diprediksi tidak akanberkoalisidengancalonyangberasaldaridinasti keluarga Atut karena memilikikomitmen anti-korupsi, tetapi Pilkada2017prediksiitumeleset.WahidinHalimmenggandeng Andika Hazrumy sebagaipasangan calon gubernur dan wakilgubernuryangberasaldariPartaiGolkarsekaligus merupakan bagian dari dinastiAtutChosiyah.

Sifatkoalisiyangcairdandinamisini pula yang kemudian menjadi alasanmengapa loyalitas anggota partai koalisitidak terjamin. Tidak ada yangmenunjukkan komitmen bahwa koalisiyang terbentuk hari ini akan dipeliharauntuk menghadapi pilkada selanjutnya.Sekalipunmemperlihatkan adanya unsurkesamaan peta koalisi pada pilkadasebelumnya tidak lebih dari sekedarsebuahkebetulan.Bahkan,dalamkonteksperkembangan peta koalisi partai politikdalam setiap momentum Pilkada Bantenbelum menunjukkan adanya konsep

Page 23: Dinamika Koalisi Partai Politik dalam Pencalonan Kepala ...repository.fisip-untirta.ac.id/956/1/naskah 9.pdf · dua kekuatan utama dalam mengajukan ... Islam. Kedua, meskipun dua

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI ILMU PEMERINTAHAN 2018

130

koalisi yang permanen. Konsep koalisiyang dibentuk sangat parsial dansituasional.Kesimpulan

Pilkada Banten berada dalampusaranpragmatismpartaipolitik.Koalisipartai politik yang terbentuk lebihmengarah pada bentuk policy blindcoalition.Padaakhirnya,dinamikakoalisipartai politik dalam pencalonan kepaladaerah pada Pilkada Banten 2017cenderungpragmatis, elitis, oligarkisdanberorientasi office seeking. Koalisi tidakditopang oleh alasan untuk memenuhikepentingan visi dan ideologi dari partaipolitik yang tergabung. Koalisi tidakdibangun atas asas keseimbangansehingga sangat terlihat dominasikekuasaan berada dan ditentukan olehpartai politik yang lebih besar. Motivasiberkoalisisangatpragmatis.

ReferensiAgustino, Leo. (2014). Pengantar Ilmu

Politik.Serang:UnirtaPress.Asiman, Syair. (2016). Embay Mulya

Syarief: Jawara Wong Cilik. KabarBanten:SerangBanten.

Bantennews.co.id. Baru Sehari Daftar,NamaTaufikNurimanBakalDicoretPDIP. Diakses 13 Maret 2018 darihttps://www.bantennews.co.id/baru-sehari-daftar-nama-taufik-nuriman-bakal-dicoret-pdip/.

Hamid, Abdul. (2014). A Familiy Matter:Political Corruption in Banten,Indonesia. Asian Politics and Policy6(4),557-593

Lijphart, Arend. (1984). Democracies:Patterns of Majoritarian andConsensus Government in Twenty-OneCountries.Yale:YaleUniversity.

Radarbanten.co.id. Pilgub 2017, PDIPAkhirnya Putuskan Embay sebagaiPendampingRano.Diakses13Maret2018 dari https://radarbanten.-

co.id/pilgub-2017-pdip-akhirnya-putuskan-embay-sebagai-pendamping-rano/.

Sutisna, Agus. (2017).Memilih Gubernur,Bukan Bandit: Demokrasi elektoraldan Pilgub 2017 di Tanah Jawara.Yogyakarta:Deeppublish.

Tangselpos.co.id. ATN Dekat denganPrabowo. Diakses 10 Januari 2018dari https://tangselpos.co.id/atn-dekat-dengan-prabowo/.

Titiknol.co.id. Ada Jayabaya di DeklarasiHanura Dukung Pasangan WH-Andika. Diakses 15 Januari 2018darihttps://titiknol.co.id/politik/ada-jayabaya-di-deklarasi-hanura-dukung-pasangan-wh-andika/.

Wardani,BudiEko.(2007).KoalisiPartaiPolitik Dalam Pemilihan KepalaDaerah Secara Langsung: KasusPilkadaProvinsiBanten.Tesis:UI