dinas kesehatan - depkes.go.id · banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi...
TRANSCRIPT
DINAS KESEHATAN Kabupaten Lingga
Terwujudnya Lingga Sehat 2015,
didukung lingkungan dan perilaku sehat
dengan pelayanan berkualitas dan
peran serta masyarakat
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ii
PENGARAH dr. IGNASIUS LUTI, MPH
Kepala Dinas Kesehatan
TIM PENYUSUN SYAMSURI, SKM
ABDUL LATHIF, SE HERMANSYAH, SKM
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga iii
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur senantiasa dipersembahkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
Buku Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2012 dapat diselesaikan.
Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian
program dan kegiatan pada tahun 2012. Sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Lingga, termasuk kinerja dari penyelenggaraan
pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya mendukung
tercapainya Lingga Sehat 2015.
Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat
keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam
penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami
membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan
selanjutnya lebih baik dan berkualitas. Namun dengan segala keterbatasan
dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Kabupaten Lingga
tahun 2012 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang
didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data
dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga iv
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola
program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Puskesmas se-
Kabupaten Kabupaten Lingga dan semua lintas sektor yang ada, yang telah
membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil
Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012.
Dabo Singkep, Mei 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LINGGA dr. IGNASIUS LUTI, MPH PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19580209 199102 1 001
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga v
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR TABEL LAMPIRAN ................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................4
1.3 Sistematika Penulisan ...........................................5
BAB II. GAMBARAN UMUM ........................................................8
2.1 Geografis ...............................................................8
2.2 Kependudukan.................................................... 11
2.3 Keadaan Ekonomi .............................................. 17
2.4 Keadaan Pendidikan .......................................... 18
2.5 Indeks Pembangunan Manusia .......................... 20
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 21
3.1 Mortalitas ............................................................ 22
3.2 Morbiditas ........................................................... 31
3.3 Status Gizi .......................................................... 49
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga vi
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN ................................... 55
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar .............................. 56
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............. 85
4.3 Perilaku Hidup Bermasyarakat ........................... 87
4.4 Pembinaan Kesehatan Lingkungan ................... 90
BAB V. SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN..................... 92
5.1 Sarana Kesehatan .............................................. 92
5.2 Tenaga Kesehatan ............................................. 98
5.3 Pembiayaan Kesehatan ................................... 100
BAB VI. KESIMPULAN ............................................................. 104
6.1 Kesimpulan ....................................................... 104
6.2 Saran ................................................................ 106
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Lingga Tahun 2012 ......................... 13 Tabel 2.2 Perkembangan Produk Domestik Bruto Kabupaten Lingga ......................................................... 18 Tabel 2.3 Perkembangan IPM Kabupaten Lingga Tahun 2011 .... 20 Tabel 3.1 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............. 31 Tabel 3.2 Persentase Malaria berdsarkan Kunjungan di Puskesmas ................................................................ 34 Tabel 3.3 Jumlah Kauss TB Paru dan Angka Kesuksesan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 .............. 36 Tabel 3.4 Jumlah Kasus DBD di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 ......................................................... 46 Tabel 3.5 Gambaran Kasus Diare di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 ......................................................... 47 Tabel 3.6 Jumlah BBLR di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2010 sampai tahun 2012 ..................................... 51 Tabel 4.1 Cakupan Jamkesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................................................... 83 Tabel 5.1 Rasio Puskesmas per-Kecamatan terhadap 100.000 Penduduk di Kabupaten Lingga tahun 2012 ................. 93 Tabel 5.2 Sebaran Tenaga Kesehatan di Rumah sakit/Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................... 100 Tabel 5.3 Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................................................. 101
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta wilayah administrasi Kabupaten Lingga ........... 10 Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................................... 13 Gambar 2.3 Persentase Penyebaran penduduk Kabupaten Lingga ..................................................... 16 Gambar 2.4 Persentase Melek Huruf berdasarkan jenis Kelamin Di Kabupaten Lingga tahun 2011 .............. 19 Gambar 3.1 Jumlah kasus kematian bayi di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 ................................................... 23 Gambar 3.2 Jumlah kasus kematian balita di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 ................................................... 25 Gambar 3.3 Jumlah kasus kematian ibu maternal di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 ................................................................ 27 Gambar 3.4 Persentase kematian ibu maternal Kabupaten
Lingga Tahun 2012 ................................................... 28 Gambar 3.5 Umur harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2008-2011 ...................................................... 30 Gambar 3.6 Persentase penyakit terbanyak berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Linggga tahun 2012 ................................................................ 32 Gambar 3.7 Annual Parasite Incidence (API) Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012 .......................................... 35
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ix
Gambar 3.8 Jumlah Balita Gizi Buruk di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................................... 53 Gambar 4.1 Persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 Ibu hamil Di Kabupaten Lingga tahun 2010-2012 .................... 59 Gamabr 4.2 Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Di Kabupaten Lingga tahun 2010-2012 .................... 60 Gamabr 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 .......... 61 Gambar 4.4 Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2010-201 ................................................. 62 Gamabr 4.5 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Persalinan Ibu Nifas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................................................... 63 Gambar 4.6 Persentase cakupan kunjungan neonatus lengkap per Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 .. 64 Gambar 4.7 Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................................................... 65 Gambar 4.8 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD di Kabupaten Lingga Tahun 2012................................. 66 Gambar 4.9 Persentase cakupan peserta KB aktif dan KB baru menurut Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2011-2012 ...................................................... 67 Gambar 4.10 Persentase cakupan peserta KB baru dan aktif Berdasarkan Alat kontrasepsi Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 .................................................. 68 Gambar 4.11 Persentase Hasil Cakupan Desa UCi perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ........ 70 Gambar 4.12 Cakupan Desa UCI Kab Lingga 2011-2012 ............. 70 Gambar 4.13 Cakupan Bayi Yang Ditimbang di Kab Lingga .......... 71
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga x
Gambar 4.14 Persentase pemberian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................ 72 Gambar 4.14 Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................................... 73 Gambar 4.15 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Perwilayah Kerja Puskesmas tahun 2012 ................ 76 Gambar 4.16 Ibu hamil resti/komplikasi yang ditangani perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................................................... 78 Gambar 4.17 Neonatus resti/komplikasi yang ditangani perwilayah Kerja Puskesmas Di Kab. Lingga Tahun 2012 ........ 79 Gambar 4.18 Cakupan Rasio Tambal/Cabut Gigi tahun 2012 ....... 82 Gambar 4.19 Persentase cakupan pelayanan usila Di Kabupaten Lingga Tahun 2011 ........................... 84 Gambar 4.20 Cakupan rawat jalan dan inap di sarana pelayanan kesehatan pelayanan Di Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................................... 85 Gambar 4.21 Persentase pemantauan rumah tangga ber-PHBS Di Kabupaten Lingga tahun 2011 ............................. 88 Gambar 4.22 Jumlah posyandu yang aktif di Kabupaten Lingga tahun 2011 ................................................................ 89 Gambar 4.23 Persentase pemantauan rumah sehat Di Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................. 91 Gambar 5.1 Jumlah pustu dan polindes per-puskesmas di Kabupaten Lingga Tahun 2012................................. 94 Gambar 5.2 Starata Posyandu di Kabupaten Lingga Tahun 2011 98 Gambar 5.3 Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012 ..................... 102
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xi
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 4 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 5 : Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 6 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 7 : Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 8 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 9 : Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Dan Afp Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 10 : Jumlah Kasus Baru Tb Paru Dan Kematian Akibat Tb Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xii
Tabel 11 : Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 12 : Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 13 : Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 14 : Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 15 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 16 : Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 17 : Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 18 : Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 19 : Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 20 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 21 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xiii
Tabel 22 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 23 : Jumlah Kasus Dbd Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 24 : Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 25 : Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 26 : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 27 : Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 28 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 29 : Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 30 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 32 : Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xiv
Tabel 33 : Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 34 : Proporsi Peserta Kb Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 35 : Jumlah Peserta Kb Baru Dan Kb Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 36 : Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 37 : Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 38 : Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 39 : Cakupan Imunisasi Dpt, Hb, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 40 : Cakupan Imunisasi Bcg Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 41 : Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 42 : Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 43 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xv
Tabel 44 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 45 : Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmaskabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 46 : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Sd & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 47 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 48 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 49 : Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 50 : Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis Klb Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 51 : Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 52 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 53 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 54 : Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 55 : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xvi
Tabel 56 : Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 57 : Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 58 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 59 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 60 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 61 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 62 : Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 63 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 64 : Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 65 : Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 66 : Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 67 : Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xvii
Tabel 68 : Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 69 : Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 70 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 71 : Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 72 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 73 : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 74 : Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 75 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 76 : Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 77 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 78 : Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tabel 79 : Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan urusan wajib di setiap daerah,
dimana pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam berbagai laporan pembangunan, kesehatan merupakan
indikator utama yang mencerminkan kemajuan suatu negara. Dalam
Milenium Development Goals (MDGs) disebutkan tentang target
pencapaian pembangunan kesehatan merupakan sasaran yang hendak
dicapai pada tahun 2015.
Sedemikian pentingnya pelayanan kesehatan, maka dalam UUD
1945 yang diamandemen, khususnya pada pasal 28H disebutkan “
….setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan”. Pencantuman hak
atas pelayanan kesehatan bertujuan untuk menjamin hak – hak kesehatan
yang fundamental seperti yang tercantum dalam deklarasi hak – hak azasi
manusia “ Health is a fundamental human right”. Demikian juga pada pasal
34 UUD 1945 dicantumkan bahwa “negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas kesehatan …”. Dengan demikian dapat dikatakan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 2
bahwa negara telah menempatkan kesehatan sebagai bagian dari
kesejahteraan rakyat yang harus tersedian dan merata.
Secara nasional komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai
dokumen perencanaan nasional, antara lain dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010–2014 dan Inpres No. 3
tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan, Dan secara
khusus dimuat didalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Lingga 2011-2015.
Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai
sejak tahun yang lalu, yang secara nyata telah berhasil mengembangkan
sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan. Namun demikian apabila dibandingkan
dengan negara lainnya, kondisi derajat kesehatan di Indonesia masih
rendah, hal ini dapat dilihat dari angka kematian bayi dan angka kematian
ibu yang masih tinggi.
Berdasarkan hal di atas telah ditetapkan berbagai indikator yang
akan dijadikan pembanding dalam mengukur keberhasilan pembangunan
kesehatan di suatu daerah seperti indikator yang telah ditetapkan
khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dalam rangka menuju
pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Profil Kesehatan ini adalah gambaran situasi kesehatan di
Kabupaten Lingga, yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil
pembangunan kesehatan selama satu tahun. Masalah kesehatan ini timbul
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 3
sebagai akibat dari dampak pembangunan. Data dan informasi yang
termuat dalam profil kesehatan ini berupa data tentang kesehatan dan data
pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Keberadaan
data pendukung tersebut sangat membantu untuk menganalisis terhadap
situasi/gambaran kesehatan di suatu daerah sehingga data yang diperoleh
akan lebih akurat. Profil kesehatan ini disajikan secara sederhana dan
informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai
sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan yang
telah dilakukan selama tahun 2012 dibandingkan dengan target yang sudah
ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi dalam upaya
“Terwujudnya Lingga Sehat 2015, didukung lingkungan dan perilaku
sehat dengan pelayanan berkualitas dan peran serta masyarakat”.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur pembagian kewenangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengandung
konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki Sistem
Kesehatan sendiri, termasuk dukungan sistem informasinya. Profil
Kesehatan adalah salah satu produk dari sistem informasi kesehatan.
Untuk itu disusunlah Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2012 ini.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 4
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Lingga
tahun 2012 adalah didapatkan gambaran derajat kesehatan masyarakat
Kabupaten Lingga yang merupakan keluaran dari pelaksanaan
pembangunan kesehatan selama satu tahun di Kabupaten Lingga.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten
Lingga Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis, demografi,
tingkat pendidikan di kabupaten Lingga tahun 2012
2. Diperolehnya data dan gambaran tentang situasi derajat kesehatan
Kabupaten Lingga.
3. Diperolehnya tingkat pencapaian pembangunan kesehatan di
Kabupaten Lingga tahun 2012.
4. Diketahuinya kondisi sumber daya kesehatan yang ada di kabupaten
Lingga Tahun 2012.
5. Diketahuinya permasalahan yang dihadapi dalam proses
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kabupaten Lingga
tahun 2012.
6. Terdokumentasinya data dan informasi derajat kesehatan
masyarakat kabupaten Lingga.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 5
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam menyusun Buku Profil Kesehatan ini kami menggunakan
sistematika sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil
Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2012 dan sistematika dari
penyajiannya
BAB II. Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang Gambaran umum Kabupaten Lingga.
Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal : kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
BAB III. Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang hasil pembangunan kesehatan sampai
dengan tahun 2012 yang mencangkup angka kematian, umur harapan
hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini berisikan uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2012 dalam rangka
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 6
tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan dibidang
kesehatan yang telah dilakukan. Program tersebut meliputi pencapaian
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta upaya perbaikan
gizi masyarakat.
BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pembangunan sumber daya bidang
kesehatan sampai tahun 2012. Gambaran tentang keadaan sumber daya
mencakup tentang keadaan tenaga, sarana kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.
BAB VI. Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun
2012. Selain ringkasan keberhasilan-keberhasilan yang telah dipaparkan,
bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka upaya menuju Kabupaten Lingga Sehat yang didukung lingkungan
dan perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan peran serta
masyarakat.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 7
LAMPIRAN
Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan
Riau tahun 2012 mengacu kepada data lampiran yang disusun oleh Pusat
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 8
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. GEOGRAFIS
Kabupaten Lingga secara geografis terletak di antara 0 derajat 20
menit Lintang Utara dengan 0 derajat 40 menit Lintang Selatan dan 104
derajat Bujur Timur dan 105 derajat Bujur Timur dengan batas-batas
wilayah Kabupaten Lingga meliputi :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Batam dan
Laut Cina Selatan
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Bangka dan Selat
Berhala
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Indragiri Hilir
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Cina Selatan
Luas wilayah keseluruhan + 211.772 km2 yang terdiri dari luas
daratan 2.117,72 km2 dan lautan 209.654,28 km2 . Wilayah Kabupaten
Lingga terdiri dari 606 pulau besar dan kecil. Tidak kurang dari 90
diantaranya sudah dihuni, sedangkan sisanya 516 belum berpenghuni.
walaupun belum berpenghuni sebagiannya sudah dimanfaatkan untuk
berbagai aktifitas kegiatan pertanian, khususnya pada usaha perkebunan.
Jika dilihat dari topografinya, maka sebagian besar daerah di
Kabupaten Lingga adalah berbukit-bukit. Berdasarkan data dari Badan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 9
Pertanahan Nasional (BPN), terdapat 73.947 ha yang berupa daerah
berbukit-bukit, sementara daerah datarnya hanya sekitar 11.015 ha.
Klasifikasi kemiringan lahan di Kabupaten Lingga dapat diklasifikasikan
menjadi enam kelas lereng, yaitu 0-2 %, 2-8 %, 8-15 %, 15-25 %, 25- 40 %,
dan > 40 %.
Wilayah Kabupaten Lingga pada umumnya berupa daerah dengan
kemiringan yang cukup tinggi, dimana terdapat sebanyak 76,92 persen
wilayah yang memiliki kemiringan lebih dari 15 %. Sedangkan yang berupa
dataran (kemiringan kurang dari 2 %) hanya seluas 3,49 ha atau 3,14
persen saja. Hal ini sesuai dengan keadaan topografi Kabupaten Lingga
yang didominasi daerah yang berbukit – bukit.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lingga pada umumnya
adalah podsolik merah kuning, litosol, dan organosol. Adapun lapisan
tanahnya berstruktur remah sampai gumpal. Sedangkan lapisan bawahnya
berselaput liat dan teguh. Sementara untuk jenis batu – batuannya, batuan
Pluton Asam (Acid Pluton) yang berupa batuan sejenis granit tersebar pada
kawasan Gunung Daik di bagian barat Pulau Lingga, selain itu terdapat juga
batuan endapan dari Zaman Prateseiser yang tersebar di seluruh Pulau
Lingga.
Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dibentuk berdasarkan UU
No.31 Tahun 2003. Secara administrasi pada awal tahun 2012 Kabupaten
Lingga memiliki 57 Desa/ Kelurahan dan 5 Kecamatan. Dimana pada akhir
tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Lingga melakukan pemekaran desa
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 10
dan kecamatan baru yaitu terdapat 12 desa dan 4 kecamatan baru, hanya
saja belum menjalankan administrasi pemerintahan.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Lingga
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 11
2.2. KEPENDUDUKAN
Peningkatan mutu kesehatan manusia merupakan sasaran yang ingin
dicapai dalam pemberian pelayanan kesehatan, dengan memandang
konsep manusia adalah sebagai insan individu dan sosial berkarakter
dinamis. Peningkatan pelayananan kesehatan selayaknya bertumpu pada
kondisi kehidupan individu dan masyarakat. Sebagaimana prinsip pertama
pembangunan berkelanjutan: “Manusia (penduduk) merupakan pusat
perhatian pembangunan berkelanjutan, dan dikehendaki agar memiliki
kehidupan yang sehat dan produktif dalam keserasian dengan alam”, salah
satu cara untuk mencapai sasaran itu adalah melalui kebijakan
kependudukan.
Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan
penduduk secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya
menekan tingkat kematian dan morbiditas (tingkat ketersakitan). Hal itu
secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya mengendalikan
tingkat kelahiran. Di belakang tingkat kematian, morbiditas, dan kelahiran
pendudukan terdapat variabel-variabel lain yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Maka kebijakan kependudukan di bidang kesehatan harus
memperhatikan dan memperhitungkan keberadaannya.
Kependudukan merupakan aspek penting dalam pembangunan,
sebagai dasar pelaksanaan, sekaligus tujuan (sasaran) dan pengguna
hasil-hasil yang dicapai. Sebagai dasar pelaksanaan terkait dengan dasar
kebijakan pembangunan. Dinamika kependudukan berpengaruh pada
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 12
hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Ukuran tingkat dinamikanya
digunakan penanda atau indikator yang terukur yang bisa dibaca,
digunakan, dibanding bagi kepentingan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan pembangunan, misalnya: tingkat pertumbuhan pendudukan,
tingkat kelahiran, kematian, angka kematian bayi, usia harapan hidup,
angka kematian ibu dan sebagainya. Ketersediaan indikator
kependudukan, tingkat pemahaman konseptual, terutama penggunaanya
oleh pihak-pihak penyusunan dan pengelola pembangunan (contohnya: di
bidang kesehatan) sangat berarti bagi rumusan kebijakan dan
pelaksanaannya.
2.2.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 yang
dijadikan sebagai acuan penentuan sasaran capaian program adalah
102.377 jiwa yang diambil dari jumlah penduduk pada akhir tahun 2011.
Secara keseluruhan terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 5,39%. Berikut
rincian jumlah penduduk menurut kecamatan tahun 2012.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 13
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Sex Ratio
1 Lingga 8.971 9.535 18.506 94.08
2 Singkep 15.691 16.414 32.105 95.60
3 Singkep Barat 8.665 9.253 17.918 93.65
4 Lingga Utara 5.702 6.181 11.883 92.25
5 Pancur 10.541 11.424 21.965 92.27
Jumlah Penduduk 49.570 52.807 102.377 93.87
Sedangkan kategori berdasarkan usia dapat kita lihat pada piramida
penduduk dibawah ini :
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012
10% 5% 0,0 5% 10%
Laki-Laki Perempuan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 14
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa kategori usia 25-29
tahun merupakan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Lingga. Salah
satu faktor penyebab terjadinya kenaikan pertumbuhan penduduk
diakibatkan adanya migrasi penduduk dari luar daerah untuk mencari
pekerjaan dan mengikuti penerimaan pegawai negeri sipil di Kabupaten
Lingga.
2.2.2. Rasio Jenis Kelamin
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari
perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan banyaknya
penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan data yang yang diperoleh
pada awal tahun 2012 oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Lingga, Didapatkan Rasio Jenis Kelamin sebesar 93,87 %. Hal
ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar
dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Data rinci mengenai Sex Ratio
menurut kecamatan di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel lampiran
“Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, Kelompok umur, Rasio Beban
Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan Kabupaten Lingga
Tahun 2012” (Tabel 2).
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 15
2.2.3. Rasio Beban Tanggungan
Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif
(penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah dan penduduk yang
berumur enam puluh empat tahun ke atas) dan banyaknya penduduk yang
termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang berusia lima belas tahun
sampai enam puluh empat tahun).
Semakin tinggi persentase rasio ketergantungan berarti semakin
tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
mempunyai hidup penduduk yang lebih produktif atau tidak produktif dan
sebaliknya. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang
secara kasar dalam menunjukan keadaan eknonomi suatu negara apakah
tergolong maju atau negara yang sedang berkembang. Di Kabupaten
Lingga rasio beban tanggungan adalah sebesar 45%.
2.2.4. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah
dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari
berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Kemampuan suatu wilayah dalam
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 16
Lingga;
18,08%
Singkep;
31,36%Singkep Barat;
17,50%
Lingga Utara;
11,61%
Senayang;
21,46%
Lingga Singkep Singkep Barat Lingga Utara Senayang
mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah
dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya
tekanan-tekanan penduduk.
Persebaran penduduk atau distribusi penduduk dipengaruhi berapa-
berapa faktor antara lain:
1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak
penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam
dan sebaliknya.
2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu
basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.
3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat
banyak bertempat tinggal di daerah datar
4. Sumber air.
5. Perhubungan atau transportasi
Berikut ini persentase penyebaran penduduk di 5 kecamatan yang berada
di Kabupaten Lingga.
Gambar 2.3 Persentase Penyebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Lingga
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 17
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat dari jumlah penduduk
Kabupaten Lingga yang tersebar di 5 kecamatan, tergambarkan jumlah
penduduk paling terbesar terdapat di Kecamatan Singkep yaitu sebesar
31,36%. Hal ini disebabkan daya serap lapangan pekerjaan dan geliat
pelaku ekonomi lebih tinggi di kecamatan tersebut dibandingkan dengan
kecamatan lain. Ditambah lagi jika dilihat dari faktor-faktor diatas faktor
perhubungan dan transportasi juga sangat berperan penting pada
persebaran penduduk di Kabupaten Lingga.
2.3. KEADAAN EKONOMI
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi
yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya
dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 18
Tabel 2.2
Pendapatan Domestik Regional Bruto Daerah
S E K T O R
T A H U N
2011 2010 2009 2008
Rupiah (juta)
% Rupiah (juta)
% Rupiah (juta)
% Rupiah (juta)
%
Pertanian 240.687 37,55 231.954 38,59 223.597 39,66 215.911 40,83
Pertambangan 12.302 1,92 11.377 1,89 10.359 1,84 9.355 1,77
Industri Pengolahan 75.133 11,72 75.148 12,50 75.163 13,33 75.223 14,23
Listrik dan Air Bersih 907 0,14 851 0,14 804 0,14 760 0,14
Bangunan 40.824 6,37 36.446 6,06 32.411 5,75 28.642 5,42
Perdagangan, Hotel, Restoran
150.025 23,41 135.719 22,58 122.982 21,81 110.537 20,91
Angkutan/Komunikasi 57.558 8,98 52.218 8,69 46.784 8,30 41.762 7,90
Bank/Keu/Perum 30.466 4,75 27.280 4,54 24.438 4,33 21.897 4,14
Jasa 33.078 5,16 30.083 5,00 27.298 4,84 24.667 4,67
Total 640.979 100 601.076 100 563.837 100 528.755 100
Laju Pertumbuhan 6,60 6,60 6,63 6,65
2.4. KEADAAN PENDIDIKAN
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena
pendidikan bisa berpengaruh terhadap prilaku kesehatan seseorang.
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang berpendidikan
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat. Persentase
penduduk yang buta huruf menurut jenis kelamin di tiap kecamatan
ditunjukan dalam gambar sebagai berikut.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 19
Gambar 2.4 Persentase Melek Huruf berdasarkan Jenis kelamin
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Profi l Kesehatan Kabupaten Lingga 2011
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase penduduk
Kabupaten Lingga yang melek huruf mengalami peningkatan dibandingkan
dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun ini adalah sebesar 81,6%
sedangkan tahun sebelumnya sebesar 72,7%. Peningkatan melek huruf
menunjukan keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf.
Sedangkan persentase penduduk yang melek huruf menurut jenis kelamin
laki-laki 81,38% dan perempuan 81,81%. Data ini menunjukan bahwa
perempuan memiliki tingkat melek huruf yang setara dengan laki-laki. Hal
ini menunjukan bahwa hak untuk mendapat pendidikan laki-laki dan
perempuan sama dan sudah menjadi proritas bagi orang tua.
77
78
79
80
81
82
83
84
Lingga Singkep Singkep
Barat
Lingga
Utara
Senayang
Laki-Laki 81,8 83,11 79,91 81,74 79,47
Perempuan 82,55 82,47 80,97 83,22 80,17
81,8
83,11
79,91
81,74
79,47
82,55 82,47
80,97
83,22
80,17
PE
RS
EN
TA
SE
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 20
2.5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index
(HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM
merupakan cerminan status kemampuan dasar penduduk diantaranya
angka harapan hidup, pengetahuan dan keterampilan serta akses
sumberdaya dalam mencapai hidup yang lebih layak atau sejahtera.
Perkembangan IPM di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel 2.3
dibawah, dimana IPM Kabupaten Lingga tahun 2011 sebesar 71,68. Hal ini
mengindikasikan bahwa pelaksanaan program-program pembangunan di
Kabupaten Lingga berdampak positif dalam upaya pencapaian tujuan
pembangunan.
Tabel 2.3 Perkembangan IPM di Kabupaten Lingga
Tahun 2007 sampai dengan 2011
Sumber : BPS Pusat.
KABUPATEN 2007 2008 2009 2010 2011
LINGGA 70,25 70,74 71,05 71,35 71.68
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 21
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
dimana yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup
serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya seperti
morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan sebagai indikator
adalah angka kelahiran hidup, sedangkan untuk mortalitas adalah angka
kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita per 1.000
kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran. Sehingga
keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator
diatas dan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program.
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,
melainkan juga dipengaruhi faktor prilaku masyarakat, lingkungan,
pendidikan, lingkungan keturunan, dan faktor lainnya.
Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu
keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 22
walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan
mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk
mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis
situasi dan kecenderungan di masa mendatang.
3.1. MORTALITAS
3.1.1. Angka Kematian Bayi
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari
tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat
AKB.
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) merupakan salah satu
aspek yang sangat penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan
manusia di sebuah negara dari sisi kesehatan masyarakatnya. Angka
kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai
usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesbilitas dan pelayanan kesehatan dengan
tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 23
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat AKB.
Menurunnya AKB memberikan gambaran adanya peningkatan dalam
kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Gambar 3.1
Jumlah Kasus Kematian Bayi Di Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Dari gambar 3.1 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 ada
terjadi peningkatan jumlah kematian bayi di beberapa kecamatan dan total
keseluruhan yaitu pada tahun 2011 terdapat 25 kematian bayi sedangkan
ditahun 2012 terdapat 36 kasus.
Beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa
kehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa perinatal).
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yang
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Daik 7 5 6
Dabo Lama 7 8 18
Raya 7 2 1
Pancur 4 3 3
Senayang 4 3 6
Tajur Biru 9 2 0
Penuba 0 2 2
02468
101214161820
JUM
LA
H K
AS
US
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 24
lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahir
yang rendah. Sedangkan kemungkinan penyebab lainnya adalah kejadian
kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intra uterus) dan kegagalan nafas
secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir
(asfiksia lahir). Hal ini dapat diartikan bahwa kematian bayi pada masa
perinatal dipengaruhi pada kondisi ibu saat melahirkan.
3.1.2. Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun per 1000 kelahiran hidup.
Angka kematian balita Indikator ini terkait langsung dengan target
kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan
lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan
kesehatannya. AKABA kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan
ekonomi penduduk.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 25
Gambar 3.2 Jumlah Kasus Kematian Balita Di Puskesmas Kabupaten Lingga
Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Gambar 3.2 diatas menunjukan terjadi peningkatan jumlah kematian
anak balita pada tahun 2012 jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
ditahun 2011 terdapat 6 kasus sedangkan ditahun 2012 terdapat 8 kasus.
Walaupun tidak terjadi peningkatan yang signifikan hal ini juga memerlukan
perhatian khusus. Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan oleh
berbagai macam hal, diantaranya selain disebabkan penyakit seperti
pneumonia juga disebabkan karena kecelakaan.
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Daik 2,2 0 0
Penuba 0 0 2
Dabo Lama 3,9 2 0
Raya 2,2 2 2
Pancur 1,5 0 2
Senayang 1,4 1 0
Tajur Biru 1,3 1 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
JUM
LA
H K
AS
US
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 26
3.1.3. Angka Kematian Ibu Maternal
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal
dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42
hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. AKI berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan
masa nifas..
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 resiko jumlah kematian ibu. Dari
hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu
ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan
pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras
yang terus menerus.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 27
Gambar 3.3 Jumlah Kasus Kematian Ibu Maternal Di Puskesmas
Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Pada gambar 3.3 diatas dan dari data profil 2012 terdapat 7
kematian ibu dari 2.419 jumlah lahir hidup. Hal ini menunjukan terjadinya
peningkatan angka kematian ibu dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari
2.008 jumlah lahir hidup terdapat 5 kematian ibu maternal. Hal ini
menggambarkan terjadinya peningkatan jumlah kasus kematian ibu
maternal, walaupun tidak terlalu signifikan ini juga memerlukan perhatian
karena dapat menghambat upaya untuk mewujudkan target tujuan
pembangunan Milenium Development Goals (MDGs) .
Penyebab kematian yaitu perdarahan,eklampsia atau gangguan
akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi,
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Daik 1 0 0
Penuba 0 0 1
Dabo Lama 1 1 3
Raya 0 1 2
Pancur 1 2 1
Senayang 2 0 0
Tajur Biru 3 1 0
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 28
dan infeksi. Perdarahan, yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi
secara mendadak. Sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas
terjadi karena retensio plasenta dan atonia uteri. Hal ini mengindikasikan
kurang baiknya manajemen tahap ketiga proses kelahiran dan pelayanan
emergensi obstetrik dan perawatan neonatal yang tepat waktu.
Gambar 3.4 Persentase Kematian Ibu Maternal
Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa kematian ibu maternal di
Kabupaten Lingga paling banyak terjadi pada masa nifas yaitu sebanyak 4
kasus dari 7 kasus atau sebesar 57,1%. Selain disebabkan oleh faktor-
faktor penyakit lain pemantauan pasca melahirkan perlu ditingkatkan.
Pemantauan kehamilan secara teratur sebenarnya dapat mencegah
17,30%; 17%
28,60%; 28%57,10%; 55%
Kematian Ibu Hamil Kematian Ibu Bersalin Kematian Ibu Nifas
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 29
kematian ibu serta menjamin akses terhadap perawatan yang sederhana
dan murah yang dapat mencegah kematian ibu.
3.1.4. Umur Harapan Hidup
Umur harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani
oleh seorang bayi saat lahir sampai pada tahun tertentu saat ia meninggal.
Data angka harapan hidup di suatu negara berguna untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dan
meningkatkan drajat kesehatan. Angka harapan hidup yang rendah di suatu
daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan dan
program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, mencakup gizi dan
kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Oleh karena itu angka
harapan hidup merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan program-program
kesehatan.
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial
ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup
penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui
Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizid dan
kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga
memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada
gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 30
memperpanjang usia harapan hidupnya. Gambar 3.5 dibawah ini
menunjukan Usia harapan Hidup penduduk Kabupaten Lingga selama tiga
tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
Gambar 3.5 Umur harapan Hidup Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2008-2011
Sumber : BPS Kabupaten Lingga
Gambar 3.5 menunjukan bahwa umur harapan hidup penduduk
kabupaten Lingga semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011,
angka harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga adalah sekitar 70,26
tahun, hal ini berarti bahwa bayi yang lahir pada tahun 2011 diperkirakan
akan dapat hidup selama kurang lebih 70. Hal ini mungkin merupakan
pengaruh positif dengan bertambahnya jumlah tenaga
kesehatan,bertambahnya fasilitas kesehatan baik itu rumah sakit,
puskesmas maupun pustu dan polindes serta adanya jaminan kesehatan
daerah atau yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Lingga (JKL).
69,88
70,02
70,16
70,26
69,6
69,7
69,8
69,9
70
70,1
70,2
70,3
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 31
3.2. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari
suatu penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu.
Morbiditas Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang yang
sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan
kelompok yang sehat atau kelompok yang berisiko.
3.2.1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan diseluruh
puskesmas se-Kabupaten Lingga dapat diketahui sepuluh penyakit
terbanyak berdasarkan kunjungan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 3.1 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012
No Nama Penyakit Jumlah Penyakit
1 Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut 20.359
2 Hipertensi 8.278
3 Gastritis dan Duodentis 5.395
4 Osteopaties dan Chandrophaties 3.246
5 Diare dan Gastroenteritis Oleh Infeksi Sebab Lain 2.669
6 Asthma dan Status Asthmaticus 2.257
7 Kelainan Dermatitis,Ekzim dan Papulosquana 1.819
8 Malaria Klinis 1.733
9 Infeksi Pada Kulit 1.464
10 Arthopathies 1.431
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 32
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa penyakit
tertinggi berdasarkan kunjungan di Puskesmas adalah ISPA Akut yaitu
20.359 kasus (41,85%). Persentase jumlah penyakit terbesar kunjungan ke
puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3.6 Persentase Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan
Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Penyakit terbesar kunjungan di puskesmas pada tahun 2012 ISPA
masih menempati urutan pertama, sama halnya dengan tahun sebelumnya.
Kecenderungan penyakit ISPA Akut kemungkinan disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan seperti halnya di saat ini di
Kabupaten Lingga banyak sekali pembukaan jalan atau perbaikan jalan
maupun tempat lewatnya kendaraan tambang disekitar pemungkiman
Infeksi Saluran
Pernapasan Atas
Akut, 41,85%
Hipertensi, 17,02%
Gastritis dan
Duodentis, 11,09%
Osteopaties dan
Chandrophaties,
6,67%
Diare dan
Gastroenteritis Oleh
Infeksi Sebab Lain,
5,49%
Asthma dan Status
Asthmaticus, 4,64%
Kelainan
Dermatitis,Ekzim
dan Papulosquana,
3,74%
Malaria Klinis, 3,56% Infeksi Pada Kulit, 3,01%
Arthopathies, 2,94%
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 33
penduduk yang menyebabkan debu-debu beterbangan. Faktor lain status
gizi (malnutrisi), ataupun prilaku dan pengetahuan. Untuk mengurangi
penyakit ini perlu penatalaksanaan yang tepat dan benar pada saat
penemuan dini. Adapun hal yang terpenting lagi adalah perlunya dilakukan
usaha-usaha promkes ataupun sosialisasi kepada masyarakat tentang
penyakit ISPA itu sendiri.
3.2.2. Penyakit Menular.
3.2.2.1. Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang
dikenal dengan Plasmodium, dimana ia menginfeksi sel-sel darah merah.
ini ditandai dengan siklus menggigil, demam, sakit, dan berkeringat. Malaria
merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendalian dan
penurunan kasusnya merupakan komitmen internasional dalam MDG’s.
Penyakit malaria di tularkan oleh nyamuk Anopheles betina,
menyerang manusia di seluruh dunia. Malaria merupakan salah satu
penyakit yang tidak pernah hilang (emerging) yang menunjukkan
kecenderungan meningkatnya kasus di beberapa negara.
Peningkatan penularan malaria sangat terkait dengan iklim baik
musim hujan maupun musim kemarau dan pengaruhnya bersifat lokal
spesifik. Pergantian musim akan berpengaruh baik langsung maupun tidak
langsung terhadap vektor pembawa penyakit. Pergantian global iklim yang
terdiri dari temperatur, kelembaban, curah hujan, cahaya dan pola tiupan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 34
angin mempunyai dampak langsung pada reproduksi vektor,
perkembangannya, longevity dan perkembangan parasit dalam tubuh
vektor. Sedangkan dampak tidak langsung karena pergantian vegetasi dan
pola tanam pertanian yang dapat mempengaruhi kepadatan populasi
vektor.
Penduduk berisiko adalah penduduk yang tinggal di daerah berisiko
terjadi penularan malaria atau endemis malaria pada satuan wilayah terkecil
seperti desa/dusun dalam kurun waktu satu tahun. Annual Parasite
Incidence atau API (o/oo) adalah jumlah penderita positif malaria per seribu
penduduk Angka kesakitan dan kematian akibat malaria di pukesmas se-
Kabupaten Lingga dapat digambarkan sebagai berikut ;
Tabel 3.2 Persentase Malaria Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA
MENINGGAL CFR DIPERIKSA POSITIF POSITIF %
1 Lingga Daik 666 50 7.5 0 0
2 Penuba 232 98 42.2 0 0
3 Singkep Dabo Lama 632 40 6.3 0 0
4 Singkep Barat Raya 625 179 28.6 0 0
5 Lingga Utara Pancur 371 140 37.7 0 0
6 Senayang Senayang 858 331 38.6 0 0
7 Tajur Biru 1.396 396 28.4 0 0
Jumlah 4.780 1.234 25.8 0 0
Angka Kesakitan (API) Per 1.000 Penduduk 12.1
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 35
Gambar 3.7 Annual Parasite Incidence (API) Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012
Dari tabel dan gambar diatas diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten
Lingga termasuk Hight Case Incidence karena angka API > 5/1000
penduduk. Tergambarkan dari tahun sebelumnya terjadi penurunan yang
tidak signifikan (pada tahun 2011 API Kabupaten Lingga 12,2 sedangkan
ditahun 2012 sebesar 12,1) dan belum menunjukan keberhasilan program
walaupun dalam usaha pengobatan di Kabupaten Lingga sudah boleh
dikatakan baik karena kematian akibat malaria maupun ukuran angka
kematian (kematian yang disebabkan oleh malaria falciparum)
dibandingkan dengan jumlah penderita malaria jenis parasit P. falciparum
pada periode waktu yang sama (CFR) didapatkan nol.
3.2.2.2. TB Paru
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman Mycobakterium
tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh
12,5
12,2
12,1
11,9
12
12,1
12,2
12,3
12,4
12,5
12,6
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 36
dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi
infeksi primer. Millenium Devolopment Goals (MDG’S) menjadikan penyakit
TB paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target untuk dihentikan
dan dicegah penyebarannya.
Penemuan penderita baru BTA (+) di Kabupaten Lingga tahun 2011
sebanyak 110 kasus, meningkat apa bila dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu sebanyak 57 orang. Berikut dibawah ini gambaran jumlah kasus TB
Paru di Kabupaten Lingga.
Tabel 3.3 Jumlah Kasus TB Paru dan Angka Kesuksesan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012
PUSKESMAS
TAHUN 2011 TAHUN 2012
Jumlah Kasus Angka Kesuksesan Jumlah Kasus Angka Kesuksesan
Daik 5 0.00 23 86.96
Penuba 4 0.00 5 80.00
Dabo Lama 11 0.00 45 80.00
Raya 5 140.00 9 33.33
Pancur 4 75.00 4 125.00
Senayang 11 36.36 12 83.33
Tajur Biru 17 17.65 12 150.00
JUMLAH 57 29.82 110 87.27
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Gambar 3.3 menunjukan bahwa angka kesuksesan (Angka
kesembuhan + Cakupan pengobatan lengkap) pada tahun 2012 jauh
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dan jika dilihat dari jumlah
penemuan kasus tahun 2012 ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya,
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 37
hanya saja jika dilihat dari target penemuan kasus 160/100000 Kabupaten
Lingga belum memenuhi, ini berarti belum maksimalnya pelaksanaan
program TB Paru yang ada di Dinas Kesehatan kabupaten Lingga, jadi
diperlukan program-program jitu untuk lebih memaksimalkan target
penemuan kasus TB Paru tersebut.
3.2.2.3. HIV & AIDS
Salah satu tujuan yang ingin dicapai MDG’s dalam kurun waktu
1990-2015 adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target mengendalikan
penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru tahun
2015.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,
FIV, dan lain-lain).
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak
langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 38
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh
tersebut.
Kasus HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es,
dimana jumlah penderita yang dilaporkan lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah penderita yang ada sebenarnya.adapun penyebabnya adalah
berkaitan dengan adanya stigma dalam masyarakat dimana penyakit ini
merupakan penyakit aib bagi mereka. Akibanya masyarakat enggan untuk
memeriksakannya.
Berdasarkan konsep diatas penemuan kasus HIV/AIDS di
Kabupaten Lingga tahun 2012 yaitu sebanyak 16 kasus, penemuan kasus
ini melalui sweeping ke berbagai lokalisasi dan penemuan kasus di rumah
sakit. Dari jumlah kasus tersebut belum dapat disimpulkan bahwa itu jumlah
kasus yang sebenarnya di Kabupaten Lingga. Ini berarti masih ada terdapat
kasus tersembunyi dan belum terdeteksi dimasyarakat. Maka untuk
penemuan kasus perlu dilakukan sweeping yang lebih luas agar benar-
benar mendapat gambaran kasus HIV/AIDS yang sesungguhnya di
Kabupaten Lingga. Dan dalam upaya pencegahan kegiatan yang bersifat
terpadu dan promotif sangatlah diperlukan.
3.2.2.4 ISPA
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah
yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia
tanpa atau disertai radang parenkim paru. ISPA adalah suatu tanda dan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 39
gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik
atau bakteri, virus maupun riketsia tanpa atau disertai radang dari parenkim.
Yang menjadi fokus di program kesehatan pada penyakit ISPA
adalah pneumonia, hal ini dikarenakan peneumonia merupakan salah satu
penyebab kematian pada anak. Peneumonia adalah proses infeksi akut
yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Di Kabupaten Lingga pada tahun 2012, ISPA masih menempati
urutan pertama merupakan jumlah penyakit terbanyak kunjungan di
puskesmas yaitu sebanyak 20.359 kasus. Sedangkan pneumonia pada
tahun 2012 di jumpai 5 kasus, dimana pada tahun sebelumnya tidak di
jumpai kasus tersebut.
3.2.2.5 KUSTA
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun dan
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang
saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Strategi global WHO
menetapkan indikator Eliminasi Kusta adalah angka penemuan penderita
(new Case Detection Rate,NCDR) yang menggantikan indikator utamanya
yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000
penduduk.
Penyakit kusta dibagi menjadi dua jenis penyakit yaitu Paucibacillary
(PB) dan Multibacillary (MB). Ciri-ciri tipe Paucibacillary adalah lesi kulit
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 40
(macula datar, papula yang ,meninggi, nodus) dengan jumlah satu sampai
lima lesi, hipopigmentasi/eritema, distribusi tidak simetris, hilang sensasi
yang jelas, terjadi kerusakan syaraf hanya satu cabang dan memerlukan
waktu pengobatan 6 bulan, dimana di Kabupaten Lingga kasus kusta
dengan tipe ini tidak ditemuinya kasus. Sedangkan tipe Multibacillary
terdapat 1 kasus baru dengan ciri-ciri adalah lesi kulit lebih dari lima tempat
makula datar,papula yang meninggi, nodus), distribusi lebih simetris, hilang
sensasi, terjadi kerusakan saraf pada banyak cabang dan memerlukan
waktu pengobatan 12 bulan. Seperti diketahui pada tahun sebelumnya total
dijumpai tiga kasus, dengan berjalannya waktu pasien yang diobati tidak
berhasil dan mengalami kematian. Ini menjadi catatan penting bagi Dinas
Kesehatan Kabupaten Lingga dimana perlu dilakukan pendalaman lebih
lanjut untuk melihat apa penyebab langsung dari meninggalnya pasien
kusta tersebut.
3.2.3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
3.2.3.1. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang terjadi
pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang dapat dicegah namun
dapat berakibat fatal, yang disebabkan oleh produksi eksotoksin dari kuman
Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini mengeluarkan toksin yang
dapat menyerang sistem syaraf pusat.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 41
Di Kabupaten Lingga sejak 3 tahun terakhir ini berdasarkan laporan
dari seluruh puskesmas seluruh kecamatan tidak ada dijumpai adanya
laporan mengenai kasus Tetanus Neonatorum.
3.2.3.2. Campak
Campak (Morbili) adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan
stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis
dan bercak koplik.Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim
biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam demam,
scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi.
Morbili merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan
sering terjadi komplikasi yang serius. Hampir semua anak di bawah 5 tahun
di negara berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di negara
maju biasanya menyerang anak usia remaja atau dewasa muda yang tidak
terlindung oleh imunisasi.
Di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 terdapat 6 kasus, sedangkan
pada tahun sebelumnya berdasarkan laporan dari seluruh wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga pada tahun 2011 tidak dijumpai
adanya kasus campak tersebut. Dari keenam kasus tersebut semuanya
mendapat perawatan yang baik sehingga tidak ditemuinya kematian yang
diakibatkan kasus campak.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 42
3.2.3.3. Difteri
Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan. Lebih
sering menyerang anak-anak. penyakit ini akibat terjangkit bakteri yang
bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Kuman difteri disebarkan
oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari
jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang
terkontaminasi penderita.
Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas
dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat
lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit.
Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau
jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan
kekurangan oksigen dalam darah.
Untuk kasus difteri dari laporan beberapa tahun ini di Kabupaten
Lingga tidak dijumpai adanya kaus difteri tersebut.
3.2.3.4. Polio/AFP
Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus. Ini menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan
total dalam hitungan jam. Individu yang terkena polio mempunyai gejala
demam disertai lumpuh layuh mendadak dan pada pemeriksaan tinja
ditemukan virus polio. Individu tersebut bisa carier dimana virus hidup di
ususnya dalam waktu cukup lama untuk menularkan pada individu lain.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 43
Sekitar 4 sampai 8 persen infeksi poliovirus tidak menimbulkan gejala
serius, hanya gejala minor seperti sakit tenggorokan, demam,
lemah,gangguan pencernaan (sembelit) dan gejala umum lainnya seperti
pada penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus polio dapat melumpuhkan
bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan kotoran manusia.
Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak balita. Polio dapat
dicegah secara efektif dengan vaksin polio oral. Vaksin ini aman bahkan
untuk anak yang sedang sakit sekalipun. Anak yang menerima dosis vaksin
berkali-kali akan terlindungi seumur hidup.
Sekitar 1 % hingga 2 % individu yang terinfeksi berkembang menjadi
poliomyelitis nonparalitik meningitis aseptik dengan kekakuan sementara
pada leher, punngung atau kaki. Sedikitnya 2 % dari semua korban infeksi
polio akan menjadi lumpuh. Polio tidak dapat diobati, penyakit ini hanya bisa
dicegah melalui imunisasi. Vaksin polio diberikan berkali-kali, untuk
melindungi seorang anak dalam hidupnya. Eradikasi polio adalah salah satu
cara untuk menghentikan transmisi virus polio ke manusia. Strategi
Eradikasi Polio diantaranya imunisasi rutin yang tinggi pada imunisasi dasar
dan Pekan Imunisasi Nasional.
AFP ( accute Flaccid Paralysis ) adalah kondisi yang abnormal
ditandai dengan melemahnya, lumpuhnya atau hilangnya kekuatan otot
tanpa penyebab yang jelas. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit atau
trauma yang mempengaruhi syaraf yang berhubungan otot. AFP ini sering
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 44
juga dijelaskan sebagai tanda cepat munculnya serangan otot seperti
penyakit polio.
Di Kabupaten Lingga sudah beberapa tahun ini dan tahun 2012 juga
tidak dijumpai adanya laporan kasus AFP.
3.2.4. Penyakit Potensi KLB/Wabah
Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Diare merupakan penyakit
yang berpotensi KLB/Wabah di Indonesia. Karena DBD sering
menyebabkan kematian begitu juga dengan diare.
3.2.4.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau
Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun
berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue
merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam
berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan
dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi
virus dengue di seluruh dunia.
Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-
beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 45
anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien
usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit
kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual
dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah
putih (leukopenia) dan trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat
diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien
juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah,
pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan
pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).
Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya
menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah
dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau
pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan
kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah,
pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya
memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah
juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk
membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari
demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah. Fase kritis
DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan
suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan
mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit
dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 46
setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat
mengakibatkan kematian.
Di Kabupaten Lingga untuk tahun 2012 ditemui 12 kasus DBD (IR
11.7) sedangkan tahun sebelumnya terdapat 5 kasus DBD (IR 4.9). ini
berarti terjadinya peningkatan kasus jika dilihat pada tahun sebelumnya.
Berikut ini gambaran penyebaran kasusu DBD di Kabupaten Lingga.
Tabel 3.4 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue
Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012
PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
Daik 0 0 0.0
Penuba 0 0 0.0
Dabo Lama 5 0 0.0
Raya 0 0 0.0
Pancur 7 0 0.0
Senayang 0 0 0.0
Tajur Biru 0 0 0.0
JUMLAH 12 0 0.0
IR/100.000 11.7 0 0.0
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
3.2.4.2. Diare
Diare adalah penyakit yang dapat terjadi akibat kebersihan
lingkungan yang kurang. Diare dapat menyebabkan sindrom iritasi usus
atau penyakit kronis lainnya dari usus besar. Pengertian Diare yaitu adalah
buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Jadi diare dapat diartikan suatu
kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari
dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 47
atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung
atau usus.
Diare terbagi 2 macam, yaitu : Diare Akut (diare yang terjadi secara
mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat) dan Diare Kronik
(diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dg kehilangan BB atau BB
tidak bertambah selama masa diare tersebut).
Penyebab timbulnya diare adalah gangguan makanan yang tidak
dapat diserap dan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga
usus. Akibat dari diare adalah kehilangan air dan elektrolit yang
mengakibatkan gangguan asam basa, gangguan gizi, hipoglikemia dan
gangguan sirkulasi darah. Berikut gambaran kasus diare di puskesmas se
Kabupaten Lingga tahun 2012.
Tabel 3.5 Gambaran Kasus Diare Di Puskesmas Kabupaten Lingga
Tahun 2012
PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS TAHUN 2012
JUMLAH KASUS YANG DITANGANI
Daik 352 561
Penuba 0 221
Dabo Lama 339 1,358
Raya 361 758
Pancur 378 503
Senayang 285 477
Tajur Biru 262 452
Jumlah Kasus 1.718 4.331
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Jumlah perkiraan kasus diare merupakan perkiraan jumlah penderita
diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 48
kesakitan x jumlah penduduk disatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun.
Angka kesakitan adalah angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas
Diare tahun 2006 yaitu sebesar 423/1000 penduduk. Sehingga dari tabel
diatas persentase penderita diare yang ditangani tampak rendah, karena
nilai tersebut didapatkan dari jumlah kasus reel yang datang dan dilayani di
sarana kesehatan. Mengingat jumlah kasus yang lumayan besar
diharapkan perlu perhatian lebih, khususnya dalam usaha promosi
kesehatan, seperti kita ketahui bersama bahwa prilaku masyarakat dan
lingkungan sangat berperan penting sebagai penyebab terjadi kasus diare.
3.2.5. Filariasis
Filariasis atau yang sering kita sebut dengan Penyakit Kaki Gajah
adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan oleh
cacing filaria dan ditularkan oleh nyamk. penyakit ini dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantung buah zakar,
payudara dan kelamin wanita.
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year
2020). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan
DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis
dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah
kecacatan dan mengurangi penderitanya.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 49
Di Kabupaten Lingga sendiri juga telah ditetapkan sebagai daerah
endemis filariasis, karena pada tahun 2012 ditemui 31 kasus baru ditambah
10 kasus lama. Beberapa kasus baru ini ditemui melalui SDJ (survey darah
jadi) disatu wilayah kerja Puskesmas Pancur, yaitu di Desa Duara, dari 300
sampel yang diambil ditemukan 31 positif filariasis. Untuk itu pada tahun
2013 direncanakan berbagai kegiatan dalam pelaksanaan awal program
eliminasi seperti sosialisai, pembentukan kader dan pengobatan masal
pemberian tablet filariasis untuk seluruh masyarakat Kabupaten Lingga.
3.3. STATUS GIZI
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan
masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan
pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya
masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan
penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah
kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan
produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam
keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan sosial, krisis
ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan
untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi
masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 50
masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya.
Dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan
tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan
kerja.
Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya
masih didominasi oleh masalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status
Gizi Balita, Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan masalah Kurang
Vitamin A (KVA).
3.3.1. Berat Badan Lahir Rendah
Kelahiran bayi prematur BBLR merupakan salah satu masalah
kesehatan utama dalam masyarakat dan merupakan penyebab utama
kematian neonatal serta gangguan perkembangan saraf dalam jangka
panjang. Penelitian epidemiologi dan mikrobiologi-imunologi akhir-akhir ini
telah mengatakan bahwa penyakit periodontal dapat menjadi faktor risiko
untuk terjadinya kelahiran bayi prematur BBLR. Mekanismenya mencakup
perpindahan patogen periodontal ke jaringan plasenta serta aksi dari
lipopolisakarida dan mediator inflamasi.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 51
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas,
morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan
dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan. Penyebab
terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain
adalah umur, status gizi ibu dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit
vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan
penyebab terjadinya BBLR.
Tabel 3.6 dibawah ini menunjukan jumlah Bayi berat lahir rendah dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 di puskesmas Kabupaten Lingga
terus meningkat.
Tabel 3.6 Jumlah BBLR Di Puskesmas Kabupaten Lingga
Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
PUSKESMAS JUMLAH KASUS
TAHUN 2010 JUMLAH KASUS TAHUN
2011 JUMLAH KASUS
TAHUN 2012
Daik 3 16 9
Penuba 0 0 3
Dabo Lama 50 39 54
Raya 13 25 16
Pancur 1 3 2
Senayang 2 5 4
Tajur Biru 11 5 2
Jumlah Kasus 69 93 90
Tabel diatas menunjukan di Kabupaten Lingga pada tahun 2012
terjadinya penurunan jumlah BBLR dibandingkan dengan tahun
sebelumnya (pada tahun 2011 persentase dari bayi yang ditimbang 9,2 %
menjadi 3.7% pada tahun 2012). Hanya saja penurunannya belum
signifikan, oleh sebab itu perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 52
dari seluruh elemen. Dan kedepannya diharapkan adanya partisipasi aktif
dari pihak terkait terutama tenaga kesehatan untuk lebih banyak melakukan
penyuluhan di desa-desa kepada ibu hamil tentang faktor-faktor penyebab
terjadinya BBLR.
3.3.2. Status Gizi Balita
Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan
pengukuran antropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut
Umur (BB/U), Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi Badan per
Umur (TB/U).
Dalam penilaian status gizi harus ada ukuran baku. Baku
antropometri yang digunakan antara lain baku rujukan WHO-NCHS yang
dipublikasikan oleh WHO sebagai pembanding dan penilaian status gizi.
Untuk klasifikasi status gizi berdasarkan baku antropometri perlu adanya
batasan-batasan tertentu. Salah satu cara penyajian indeks antropometri
adalah penggunaan Z –score, karena dengan Z –score hasil status gizi
yang diluar batas masih dapat dideteksi, hasil perhitungan telah dibakukan
menurut simpangan baku sehingga dapat dibandingkan untuk setiap
kelompok umur dan indeks antropometri.
Untuk penilaian gizi buruk jika yang dipakai pada penilaian
berdasarkan BB/U untuk kondisi bayi/balita yang tinggi badannya
kurang/pendek tidak tergambarkan kondisi gizi yang sebenarnya, sehingga
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 53
untuk penilaian gizi buruk yang lebih proporsional sebaiknya digunakan
penilaian berdasarkan BB/TB.
Timbulnya masalah balita gizi buruk disebabkan oleh berbagai
macam faktor yang sangat kompleks. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang langsung
mempengaruhi antara lain penyakit dan asupan gizi, yang keduanya
dipengaruhi oleh pola asuh, kondisi ekonomi dan lingkungan.
Gambar 3.8 Jumlah Balita Gizi Buruk di Puskesmas
Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2011
Gambar 3.8 diatas merupakan jumlah gizi buruk berdasarkan
penilaian BB/U. Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya terjadi
peningkatan kasus dari 241 kasus (tahun 2011) menjadi 270 kasus (tahun
2012). Jumlah kasus tersebut merupakan kasus komulatif yang terjadi
sepanjang tahun 2012 akan tetapi kondisi terkahir pada bulan Desember
hanya terdapat 59 kasus. Sedangkan jika dilihat jumlah kasus gizi buruk
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
36
12
77
46
25
6
68
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 54
berdasarkan penilaian BB/TB terjadi penurunan jumlah kasus, dimana pada
tahun 2011 terdapat 48 kasus sedangkan tahun 2012 ditemukan 43 kasus.
Begitu juga dengan sebelumnya angka tersebut merupakan komulatif
selama satu tahun, kondisi per Desember 2012 hanya terdapat 15 kasus.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk penurunan jumlah kasus
gizi buruk diantaranya pemberian tambahan makanan dan vitamin, konsling
gizi dan demonstrasi pembuatan makanan lokal. Pada tahun 2013 Dinas
Kesehatan masih melaksanakan program kegiatan tersebut.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 55
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan perorangan adalah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta
swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Dalam melaksanakan
upaya kesehatan masyarakat tersebut adalah “Terwujudnya Lingga Sehat
2015, didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan
berkualitas dan peran serta masyarakat”.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut menuju Lingga Sehat 2015,
Dinas Kesehatan menukung misi antara lain ; (1) Mendorong terlaksananya
pembangunan daerah berwawasan kesehatan, (2) Menggerakkan
masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, (3) Memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan terjangkau dan (4)
Memberdayakan peran serta masyarakat.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 56
Program Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga yang utama adalah
kegiatan-kegiatan dalam usaha mempercepat pencapaian MDGs dan
berdasarkan target RPJMD Kabupaten Lingga 2015, selain itu, dalam
upaya meningkatkan pelayanan dasar diantaranya meningkatkan status
puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk, dari puskesmas non
perawatan dijadikan puskesmas perawatan, dari puskesmas menjadi
rumah sakit dan menambah bangunan baru baik itu pustu maupun polindes.
Hal ini juga diikut sertakan penyebaran tenaga bidan-bidan desa dan dokter
keluarga yang merupakan perpanjangan program dari Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau dengan pemberian tambahan insentif dengan
harapan adanya penambahan insentif ini diikuti juga peningkatan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pendekatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
secara global telah diakui sebagai pendekatan yang tepat dalam mencapai
kesehatan bagi semua dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan
yang responsif. Bila dipahami, PHC adalah kontak pertama individu,
keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan, maka
pengertian ini sesuai dengan salah satu substansi SKN 2009 yang
menyatakan bahwa, Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan
dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan
pelayanan kesehatan sebagai proses awal pelayanan kesehatan langsung
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 57
maupun pelayanan kesehatan penunjang, dengan mekanisme rujukan
timbal-balik. Termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat
darurat. Pelaku PHC adalah Pemerintah dan/atau Swasta. Di jajaran
Pemerintah, PHC dilaksanakan oleh Puskesmas dan jejaringnya.
Sedangkan di kalangan swasta, PHC dilaksanakan oleh dokter praktik,
bidan praktik, dan bahkan oleh pengobat tradisional (Battra).
1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih cukup tingi. Banyak
faktor yang mempengaruhinya baik faktor didalam maupun diluar
kesehatan. Dari segi medis sebenarnya sudah diketahui usaha-usaha
preventif dan pengobatan yang mampu menolong wanita hamil, bersalin,
bayi dan balita sehingga dapat terhindar dari bahaya kematian. Hanya saja
sistem pelayanan terhadap hal ini terasa masih kurang memadai. Adapun
faktor-faktor diluar kesehatan antara lain: kemiskinan, kurang memadainya
pelayanan kesehatan, keterbatasan sarana transportasi, situasi geografi
yang sulit, komunikasi antar lokasi pemukiman yang sulit terjangkau,
rendahnya tingkat pendidikan wanita, keterbatasan jumlah tenaga terlatih
dan profesional serta etos kerja yang masih rendah.
Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan,
pelayanan terhadap ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk, kunjungan
neonatus, dan kunjungan bayi.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 58
1.1.1.1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan kesehatan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu
hamil selama masa kehamilannya sesuai dengan pedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif,
hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat
kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali
pada trimester dua dan dua kali pada trisemester ketiga. Angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu
hamil. Gambaran cakupan K1 dan K4 Kabupaten Lingga dalam 2 tahun
terakhir dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut ini :
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 59
Gambar 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil
Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Dari Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa persentase cakupan baik K1
dan K4 dari tahun ketahun terjadi kenaikan. Akan tetapi target SPM belum
tercapai, untuk itu ada beberapa yang perlu ditingkatkan salah satu
diantaranya adalah sistem pencatatan dan pelaporan dari tingkat dasar
(pustu/polindes) maupun puskesmas induk.
1.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan
Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian
besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
K1 87 90,3 97
K4 82,35 84,2 86,55
87
90,3
97
82,35
84,2
86,55
75
80
85
90
95
100
PE
RS
EN
TA
SE
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 60
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan (profesional).
Gambar 4.2 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Pada gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2012 cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan cukup baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukan target pencapaian SPM sudah tercapai, dan perlu
dipertahankan serta ditingkatkan. Gambaran cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar 4.3 berikut ini :
76,3379,6
96,8
0
20
40
60
80
100
120
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 61
Gambar 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Dari gambar 4.3 diatas terlihat keseluruhan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan sudah mencapai target SPM (target SPM 90 %). Untuk
itu program-program yang selama ini dilakukan tetap terus dipertahankan
seperti penyebaran bidan-bidan disemua desa yang ada di Kabupaten
Lingga dan Program kemitraan antara bidan dan dukun di desa.
1.1.1.3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas
minimal sebanyak 3 kali dengan waktu: 1).Kunjungan nifas pertama (KF1)
92,0
93,0
94,0
95,0
96,0
97,0
98,0
99,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
97,2
99,2
95,0
96,1
98,6 98,9
97,7
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 62
pada 6 jam setelah persalinan sampai 7 hari; 2).Kunjungan nifas kedua
(KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3). Kunjungan
nifas ketiga (KF3) dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan.
Pelayanan yang diberikan meliputi: 1). Pemeriksaan tekanan darah,
nadi, respirasi dan suhu; 2). Pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3).
Pemeriksaan lokhia dan pervaginam lainnya; 4). Pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, 5). Pemberian kapsul vitamin A 200.000
IU sebanyak 2x (2x24 jam), dan 6). Pelayanan KB pasca persalinan.
Gambar 4.4 Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Dari gambar 4.4 diatas terlihat bahwa persentase ibu nifas yang
mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Lingga dari tahun ketahun
menunjukan peningkatan yang cukup baik dan mencapai target SPM serta
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Ibu Nipas Mendapat
Yankes73 81,7 97,1
73
81,7
97,1
0
20
40
60
80
100
120
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 63
sudah hampir merata diseluruh wilayah puskesmas yang ada di Kabupaten
Lingga seperti terlihat pada gambar 4.5 dibawah ini
Gambar 4.5
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas per Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
1.1.1.4. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan
pada neonatus (0 – 28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0 – 7 hari
dan satu kali pada umur 8 – 28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan
neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan
kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
92,0
93,0
94,0
95,0
96,0
97,0
98,0
99,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
97,2
100,0
94,7
98,1
100,0
97,4 97,7
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 64
Gambar 4.6 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap per Puskesmas
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Dari gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa penyebaran cakupan
kunjungan neonatus sudah hampir merata dan sudah memenuhi indikator
cakupan target Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dan target SPM.
1.1.1.5. Kunjungan Bayi
Kunjungan bayi adalah bayi yang mendapat pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar. Paling sedikit 4 kali
kunjungan diluar kunjungan neonatus yaitu 1 kali pada umur 29 hari - 3
bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali
pada umur 9 – 11 bulan.
Dengan kunjungan bayi kita dapat mendeteksi secara dini mungkin
bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan,
82,0
84,0
86,0
88,0
90,0
92,0
94,0
96,0
98,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
97,4
93,9
99,6
96,4 95,1
88,3
95,7
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 65
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan
pertumbuhan imunisasi serta meningkatkan kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang.
Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Dari gambar diatas jelas terlihat cakupan kunjungan bayi di seluruh
puskesmas yang ada di Kabupaten Lingga sangat rendah, jauh sekali dari
target. Untuk itu perlu evaluasi ulang dari kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan selama ini dan perlu dicari solusi yang jitu untuk mengatasi
masalah tersebut. Mungkin upaya penyuluhan perlu dilakukan sesering
mungkin, karena sudah jadi kebiasaan dimasyarakat membawa bayi
menemui ketenaga kesehatan apabila dalam keadaan sakit saja.
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
54,3
60,5 59,8 58,2
65,7 61,6
58,2
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 66
1.1.2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah
Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan
pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan
kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak Sekolah Dasar/Sederajat,
serta pelayanan kesehatan pada anak remaja, baik yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader
kesehatan, guru UKS, dan dokter kecil. Di Kabupaten Lingga upaya
penjaringan kesehatan siswa SD setingkat sudah hampir merata di seluruh
puskesmas seperti tergamabar dibawah ini.
Gambar 4.8 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
93,0
94,0
95,0
96,0
97,0
98,0
99,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
95,1
99,2
98,1
96,7
98,8
97,2
95,3
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 67
1.1.3. Pelayanan Keluarga Berencana
Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat
digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui peserta
KB Aktif, kelompok sasaran program yang sedang menggunakan alat
kontrasepsi, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan
akseptor.
Pelayanan Kesehatan dalam keluarga berencana dimaksudkan
untuk mengatur jarak kehamilan bagi Pasangan Usia Subur (PUS) agar
membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Masa subur seorang wanita
memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita
melahirkan menjadi cukup tinggi. Usia subur wanita biasanya 15 – 49 tahun.
Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran anak, PUS tersebut
diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB.
Gambar 4.9 Persentase Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru
Kabupaten Lingga Tahun 2011-2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Tahun 2011 Tahun 2012
KB Aktif 78,45 69,32
KB Baru 9,58 9,52
9,58 9,52
78,45
69,32
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 68
Dari gambar diatas tergambarkan bahwa Di Kabupaten Lingga
persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan alat/cara KB
baru pada tahun 2012 hanya 9.52%. sedangkan persentase KB Aktif adalah
sebanyak 69.32%, angka ini masih dibawah target 2012 yaitu 70%.
Untuk meningkatkan cakupan peserta KB perlu diupayakan
pengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek
kualitas, teknik dan aspek manajerial pelayanan KB. Dari aspek kualitas
sendiri perlu diterapkan pelayanan yang sesuai dengan standard dan
variasi pilihan metode KB, sedangkan dari segi teknis perlu dilakukan
pelatihan klinis dan non-klinis secara berkesinambungan. Selanjutnya
aspek manajerial, pengelola program KB perlu melakukan revitalisasi dalam
segi analisis situasi program KB dan sistem pencatatan dan pelaporan
pelayanan KB.
Gambar 4.10 Persentase KB Aktif Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi Di
Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
0,4% 0,0% 0,2% 3,2%
61,0%
34,8%
0,4%0,0% 0,0%
IUD MOP MOW Implant Suntik Pil Kondom Obat Vagina lainnya
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 69
Gambar 4.10 diatas menunjukan bawa proporsi pemakai kontrasepsi
adalah terbanyak yaitu 61,0%. Hal ini mungkin dikarenakan akses untuk
memperoleh pelayanan kontrasepsi suntik relative lebih mudah dimana
hampir diseluruh desa terdapat jaringan pelayanan KB. Sementara itu
partisipasi pria untuk menjadi KB aktif dengam menpergunakan kontrasepsi
MOP dan kondom sangatlah sedikit.
1.1.4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada
sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang
dapat dicegah dengan Immunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah
mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.
UCI Desa merupakan indikator penting dalam program imunisasi.
Target UCI tahun 2012 adalah >85 %, artinya target UCI tercapai bila
minimal 85 % desa/kelurahan di kabupaten/kota telah memenuhi target
imunisasi campak sebagai imunisasi rutin terakhir. Cakupan UCI Desa
tahun 2012 Kabupaten Lingga saat ini adalah 78,95 % (45 desa UCI dari
57 desa yang ada) artinya masih jauh dibanding target (85 %). Adapun
cakupan UCI Desa tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar berikut:
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 70
Gambar 4.11 Persentase Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Gambar 4.12 Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI)
Di Kabupaten Lingga Tahun 2011-2012
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
85,7%
100,0%
81,8%100,0%
62,5%
50,0%
57,1%
Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru
TAHUN 2011 TAHUN 2012
DESA UCI 77,19 78,95
77,19
78,95
76,00
76,50
77,00
77,50
78,00
78,50
79,00
79,50
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 71
1.1.5. Perbaikan Gizi Masyarakat
4.1.5.1 Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan
melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan, serta
pengamatan langsung terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Gambar 4.13 Cakupan Bayi Yang Ditimbang Di Kabupaten Lingga
Tahun 2011 – 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
Berdasarkan gambar diatas tahun 2012 terjadi penurunan
persentase jumlah balita yang ditimbang di posyandu, pada tahun 2012
hanya 57.30% sedangkan pada tahun 2011 mencapai 74,8%. Hal ini
menunjukkan kecendrungan peran serta masyarakat dalam menimbangkan
anaknya cendrung menurun, keadaan ini menggambarkan rendahnya
partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Melalui program
74,58
57,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tahun 2011 Tahun 2012
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 72
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Vit A pd Bayi 16,7 30,6 39,9 33,7 35,4 14,7 33,6
Vit A pd Balita 69,0 72,6 54,0 59,1 49,8 47,4 48,3
Vit A Pada Ibu Nifas 68,2 84,7 81,4 82,2 87,8 78,8 84,2
16,7
30,6
39,933,7 35,4
14,7
33,6
69,072,6
54,059,1
49,8 47,4 48,3
68,2
84,781,4 82,2
87,8
78,884,2
PE
RS
EN
TA
SE
pengentasan kemiskinan, telah dianggarkan dana untuk meningkatkan
kembali peran dan fungsi posyandu, dengan harapan meningkat pula peran
aktif masyarakat.
4.1.5.2 Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A merupakan zat gizi penting bagi manusia terutama untuk
kesehatan mata. Selain itu, Vitamin A juga dibutuhkan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapatkan vitamin A tidak
mudah terkena penyakit seperti diare, campak ataupun infeksi lainnya.
Pada tahun 2012 cakupan tertinggi pemberian vitamin A pada Bayi
di Puskesmas Dabo Lama, untuk pemberian vitamin A pada Balita cakupan
tertinggi di Puskesmas Penuba,sedangkan Vitamin A pada Ibu Nifas yaitu
di Puskesmas Pancur seperti tergambarkan dibawah ini.
Gambar 4.13
Persentase Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 73
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru
77,64
98,54
90,38 89,6092,00 90,21
97,41
72,81
83,21 83,72 85,18
87,0084,62
87,04
Fe1 Fe3
4.1.5.3. Pemberian Tablet Besi
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi
karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Anemia karena
defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil
dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi
pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.
Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 menurut
puskesmas di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.14 Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe1 dan Fe3
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2011
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 74
4.1.5.4. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita dengan gizi
buruk yang ditangani di sarana kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Di Kabupaten Lingga dalam kurun waktu 2 tahun ini, semua balita
gizi buruk mendapat perawatan, artinya cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan semakin baiknya
pelaksanaan program dan partisipasi masyarakat dalam perawatan gizi
buruk balita.
4.1.5.5. Bayi Keluarga Miskin yang mendapatkan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI)
Untuk mencegah terjadinya gizi kurang sekaligus mempertahankan
gizi baik pada keluarga miskin, maka program pemberian MP-ASI berbahan
baku lokal merupakan alternatif terbaik. Walaupun saat ini makanan bayi
komersial banyak dijual di pasar, namun bagi keluarga miskin, produk ini
bisa menjadi barang mewah yang sulit dijangkau untuk jangka waktu yang
relatif lama. Dengan bahan pangan lokal diperoleh harga yang murah,
mudah didapat dan lebih bervariasi. Syarat MP-ASI yang perlu dipenuhi
agar kebutuhan zat gizi bayi atau anak dapat terpenuhi harus mengandung
cukup energi baik mutu maupun jumlahnya bagi setiap kelompok umur,
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 75
memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral
dengan jumlah yang cukup dan diterima dengan baik oleh bayi.
Dalam rangka mempercepat pencapaian MDGs di Kabupaten
Lingga melalui dana sharing program pengentasan kemiskinan berupaya
agar seluruh bayi dari keluarga miskin mendapat pemenuhan asupan gizi
yang seimbang. Untuk itu pada tahun 2012 seluruh bayi keluarga miskin
yang ada diseluruh wilayah kerja puskesmas yang berada di Kabupaten
Lingga semuanya (100%) mendapat makanan pendamping ASI. Dengan
harapan tidak terjadi gizi kurang dan sekaligus mempertahankan gizi baik
pada keluarga miskin.
4.1.5.6. Bayi Yang Mendapat ASI-Eksklusif
Dengan adanya Peraturan Pemerintah tentang pemberian ASI
Eksklusif yang telah memuat pengertian tentang pemberian ASI Eksklusif
maka perbedaan ini tidak boleh lagi terjadi, Sudah Ada Peraturan
Pemerintah Pemberian ASI Eksklusif,sudah harus mempunyai pengertian
yang sama antar sesama program yaitu “ASI Eksklusif adalah ASI yang
diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.”
Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 2012. Tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. PP Pemberian ASI Eksklusif
ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Kesehatan nomor 36
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 76
tahun 2009 tentang kesehatan pasal 129, ayat 1 “Pemerintah bertanggung
jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk
mendapatkan air susu ibu secara eksklusif”. Dan ayat 2 : “ketentuan lebih
lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah”.
Gambar 4.15 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Pada profil kesehatan Kabupaten Lingga 2011, belum
tergambarkan atau tidak ada data persentase cakupan bayi yang mendapat
ASI eksklusif. Sedangkan tahun 2012 seperti terlihat pada gambar 4.15
diatas, belum seluruh puskemsas memiliki data tersebut. Untuk itu perlu
perhatian ditahun mendatang agar lebih maksimal dalam hal pencatatan
dan pelaporan.
37,0
28,2
6,4
0,0
16,2
0,0 10,7p e r se n t a se
Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 77
1.1.6. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara
rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan
dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan
pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang
hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan
untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan
sedangan RS yang dilengkapi berbagai fasilitas di samping memberikan
pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk
kunjungan rawat jalan. Terdapat 2 RS rujukan di Kabupaten Lingga yaitu
RSUD Dabo dan RS Lapangan Lingga.
1.1.6.1. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Risti)/Komplikasi Yang Ditangani
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah keadaan ibu hamil yang
mengancam kehidupannya maupun janinnya. Sedangkan komplikasi pada
proses persalinan adalah keadaan dalam proses persalinan yang
mengancam kehidupan ibu maupun janinnya. Komplikasi dalam kehamilan
dan persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh sebab itu maka
persalinan harus ditangani oleh tenaga kesehatan.
Pada tahun 2012 jumlah ibu hamil risti sebanyak 517 orang (20%)
dari 2.587 ibu hamil yang ada dan yang mendapat penanganan dari tenaga
kesehatan sebanyak 410 (79,2%), keadaan ini menunjukan bahwa masih
terdapat 20,8% ibu hamil resiko tinggi yang tidak mendapat penanganan
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 78
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Jumlah Bumil 331 137 811 452 300 286 270
Bumil Resti 66 27 162 90 60 57 54
Yang Ditangani 57 26 121 85 60 55 6
331
137
811
452
300 286 270
66 27
162
90 60 57 54
57 26 121
85
60 55 6
KA
SU
S
oleh tenaga kesehatan. Apabila ditinjau lebih jauh dari 20,8% ibu hamil
resiko tinggi ini ternyata lebih cenderung mencari pertolongan ke tenaga
non kesehatan (dukun).
Persentase Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi yang ditangani
tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.16 Ibu Hamil Resti/Komplikasi Yang Ditangani
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa penanganan kasus
risiko tinggi pada ibu hamil di Puskesmas Tajur Biru sangatlah rendah,
hanya 6 orang ditangani dari 54 kasus (11,1%). Rendahnya cakupan
penanganan terhadap ibu hamil resiko tinggi/komplikasi di Puskesmas ini
mungkin di sebabkan letak geografis daerah ini banyak terdiri dari pulau-
pulau kecil dan terpencil dengan akses terhadap sarana transportasi yang
sulit dijangkau.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 79
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Jumlah Neonatus 308 131 731 422 284 290 253
Neonatus Resti 46 20 110 63 43 44 38
Yang Ditangani 25 15 67 52 13 14 29
308
131
731
422
284 290253
46 20
110 63
43 44 38
25 15 67
52
13
14 29
KA
SU
S
1.1.6.2. Neonatus Resiko Tinggi (Risti)/Komplikasi Yang Ditangani
Neonatus Resiko tinggi yang ditangani adalah cakupan neonatus
yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan. Diperkirakan sekitar 15% dari bayi lahir hidup akan
mengalami komplikasi nenonatal.
Pada tahun 2012 jumlah Neonatus risti sebanyak 363 orang (15%)
dari 2.419 neonatus yang ada dan yang mendapat penanganan dari tenaga
kesehatan sebanyak 215 (59,3%), keadaan ini menunjukan sangat jauh
dari harapan atau target SPM. Persentase neonatus yang ditangani tahun
2012 dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.17 Neonatus Resti/Komplikasi Yang Ditangani
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 80
Begitu juga dengan gambar grafik diatas tidak jauh beda yang
terjadi pada bumil resti, Rendahnya cakupan penanganan terhadap
neonatus resiko tinggi/komplikasi di bebarapa puskesmas ini di sebabkan
letak geografis daerah ini banyak terdiri dari pulau-pulau kecil dan terpencil
dengan akses terhadap sarana transportasi yang sulit dijangkau.
1.1.7. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat
Puskesmas di Kabupaten Lingga tahun 2012 berjumlah 7 buah yang
tersebar di bebarapa kecamatan yang terdiri dari 4 puskesmas perawatan
dan 3 puskesmas non perawatan. Kabupaten Lingga juga mempunyai 1
buah Rumah sakit umum daerah dan 1 buah Rumah Sakit
Lapangan/Rumah Sakit Bergerak. Untuk kedua jenis rumah sakit ini sudah
memiliki kemampuan pelayanan kegawatdaruratan. Sedangkan dari 7
puskesmas hanya 4 puskesmas yang memiliki kemampuan pelayanan
kegawat daruratan. Untuk itu kedepan diharapkan semua puskesmas yang
ada di Kabupaten Lingga diharapkan mampu melakukan pelayanan
kegawat daruratan dan puskesmas juga dapat meningkatkan pelayanannya
dengan menaikan tingkatan puskesmas menjadi puskesmas perawatan.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 81
1.1.8. Pelayanan Kesehatan Gigi
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Salah
satu program upaya kesehatan pengembangan di puskesmas adalah
program kesehatan gigi dan mulut. Program upaya kesehatan gigi dan
mulut di puskesmas terdiri atas pelayanan kesehatan gigi di balai
pengobatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS), dan usaha
kesehatan gigi masyarakat (UKGM).
Pelayanan medik gigi dasar yang diberikan di puskesmas adalah
tumpatan gigi tetap dan gigi sulung, perawatan saluran akar, pencabutan
gigi tetap dan gigi sulung, pengobatan, pembersihan karang gigi, tindakan
bedah ringan seperti insisi abses, dan operkulektomi.
Cakupan rasio tambal/cabut gigi tetap di Kabupaten Lingga dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Hal ini
mungkin dipengaruhi dengan meratanya penyebaran dokter gigi,
peningkatan sarana dan prasarana alat kedokteran gigi di puskesmas-
puskesmas dan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan giginya. Tetapi dari data yang ada hal ini belum terjadi untuk
disemua puskesmas karena penyebaran dokter gigi yang tidak merata dan
tidak semua puskesmas memiliki dokter gigi. Berikut gambaran rasio
tambal/cabut gigi tetap tahun 2010-2012 di Kabupaten Lingga.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 82
Gambar 4.18 Cakupan Rasio Tambal/Cabut Gigi
Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
1.1.9. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan
kesehatan Pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan
kesehatan penduduk miskin. Dalam hal tersebut diselenggarakan dalam
mekanisme Jaminan Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran program
masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu.
Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas yaitu untuk meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin
dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
secara efektif dan efisien.
0,04
0,1
0,13
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0,14
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 83
Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu Kabupaten Lingga
selain Jamkesmas juga memiliki Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
sendiri seperti yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Lingga (JKL).
Berikut adalah gambaran jumlah penduduk miskin dan tidak mampu yang
tercakup dalam jaminan kesehatan tahun 2012.
Tabel 4.1 Cakupan Jamkesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Puskesmas Jumlah Penduduk Peserta Jamkesmas Jamkesda/JKL
Daik 13,274 4,402 5,992
Penuba 5,232 1,155 1,908
Dabo Lama 32,105 2,384 9,400
Raya 17,918 1,701 7,700
Pancur 11,883 3,634 5,900
Senayang 11,277 3,534 4,877
Tajur Biru 10,688 4,794 4,223
Jumlah 102.377 21,604 40,000
Untuk jumlah/kuota jamkesda/JKL selain jumlah diatas ditambah
lagi kuota khusus sebanyak 5.000 peserta untuk golongan khusus seperti
para pegawai tidak tetap {PTT), guru tidak tetap (GTT) dll. Untuk pelayanan
kesehatan yang lebih maksimal, JKL juga melakukan kerjasama dengan
beberapa rumah sakit rujukan diluar Kabupaten Lingga. Beberapa
diantaranya Rumah Sakit Umum Kota Tanjung Pinang, Rumah Sakit Umum
Provinsi Kepulauan Riau, Rumah Sakit Otorita Batam, Rumah Sakit Awal
Bros dan Klinik Ginjal Habibie.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 84
1.1.10. Pelayanan Kesehatan Usila Pelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada
kelompok Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut, dimana pada kelompok ini
biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi
tubuh lainnya. Berikut gambaran cakupan pelayanan USILAdi Kabupaten
Lingga tahun 2011-2012.
Gambar 4.19
Persentase Cakupan Pelayanan USILA di Kabupaten Lingga tahun 2011-2012
Dari 7 puskesmas yang ada pelayanan Usila jelas tampak
kecendrungan penurunan, ini menunjukan kurangnya pelayanan kesehatan
pada kelompok tersebut. Untuk itu Dinas Kesehatan kabupaten Lingga
Tahun 2011 Tahun 2012
Daik 48,78 19,80
Penuba 58,06 25,55
Dabo Lama 72,27 11,39
Raya 70,83 15,09
Pancur 53,8 11,1
Senayang 62,16 24,11
Tajur Biru 29,79 33,21
48,78
19,80
58,06
25,55
72,27
11,39
70,83
15,09
53,8
11,1
62,16
24,11
29,7933,21
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
PE
RS
EN
TA
SE
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 85
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru RSL RSUD
Rawat Jalan 7406 15247 57316 14666 12186 16296 14380 2361 8162
Rawat Inap 0 0 0 0 0 344 196 1042 2883
7406
15247
57316
1466612186
1629614380
2361
8162
0 0 0 0 0 344 196 1042
2883
JUM
LA
H P
AS
IEN
perlu melakukan berbagai upaya dalam usaha meningkatkan pelayanan
kesehatan pra usia lanjut.
4.2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
4.2.1. Rawat Jalan dan Rawat Inap
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan
secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan
ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui
rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan
sedang hingga berat. Untuk gambaran cakupan rawat jalan dan rawat inap
di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.20 Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Lingga tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 86
Dari gambar 4.20 diatas jelas terlihat bahwa pelayanan rawat
jalan ditingkat dasar sudah cukup baik, hal ini terlihat jelas jumlah
kunjungan pasien di puskesmas jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
jumlah kunjungan rawat jalan di kedua rumah sakit. Keadaan ini mungkin
disebabkan selain meningkatnya sarana dan prasarana di puskesmas juga
telah meratanya tenaga dokter serta meningkatnya kepercayaan
masyarakat akan pelayanan yang ada di puskesmas. Hanya saja dari
gambar diatas dapat dilihat beberapa puskesmas perawatan belum
berfungsi dengan baik, hal ini mungkin disebabkan kekurangan tenaga
medis maupun paramedis serta keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk
itu ini merupakan tugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga untuk
mencari solusi agar masalah tersebut bisa teratasi dengan cepat.
4.2.2. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium
Kesehatan
Pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik merupakan
pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnose penyakit.
Kabupaten Lingga miliki 9 sarana pelayanan kesehatan yang meliputi 1
Rumah Sakit Umum Daerah, 1 Rumah Sakit Lapangan/Rumah Sakit
Bergerak dan 7 Puskesmas, yang masing-masing unit mempunyai
kemampuan Laboratorium kesehatan 100%.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 87
4.2.3. Pelayanan Kefarmasian
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
paripurna. Upaya tersebut dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu
bagi masyarakat. Pada Tabel 69 dapat dilihat, ketersediaan obat sesuai
kebutuhan di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 masih bervariasi.
Perhitungan tingkat ketersediaan obat dapat diperoleh dari jumlah item obat
yang cukup (>= 100%) dibagi jumlah item obat seluruhnya.
4.3. PERILAKU HIDUP BERMASYARAKAT
4.3.1. Rumah Tangga Ber-PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 88
-
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senaya
ng
Tajur
Biru
Rumah Yang di Pantau 94,7 72,4 76,2 100,0 90,7 91,2 50,6
Rumah Ber-PHBS 12,7 11,9 55,2 50,5 17,7 11,9 4,5
94,7
72,4 76,2
100,0
90,7 91,2
50,6
12,7 11,9
55,2 50,5
17,7 11,9
4,5
PE
RS
EN
TA
SE
Gambar 4.21
Persentase Pemantauan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Lingga tahun 2012
Dari gambar 4.21 diatas dapat dilihat bahwa masih ada beberapa
puskesmas yang masih belum maksimal melaksanakan pemantauan. Hal
ini dimungkinkan karena kekurangan tenaga sanitasi di puskesmas yang
ada. Dan dapat dilihat dari rumah tangga yang dipantau masih sangat
rendahnya rumah tangga yang ber-PHBS, ini mungkin salah satu penyebab
tingginya kasus ISPA di Kabupaten Lingga. Untuk mengatasi hal diatas
maka perlu peningkatan kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan dengan
harapan rumah tangga ber-PHBS meningkat ditahun yang akan datang.
4.3.2. Posyandu Aktif
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 89
0
5
10
15
20
25
30
35
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Jumlah Posyandu 28 13 33 23 23 22 25
Posyandu Aktif 28 13 33 23 23 22 25
28
13
33
23 2322
25
28
13
33
23 2322
25
JUM
LA
H P
OS
YA
ND
U
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Posyandu aktif adalah jumlah posyandu yang ada disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu yang melaksanakan kegiatan hari buka
dengan frekuensi lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata kader yang bertugas
5 orang atau lebih, dengan cakupan utama yaitu KIA,KB, Gizi, imunisasi
lebih dari 50% dan sudah ada atau lebih program tambahan serta cakupan
dana sehat kurang dari 50%.
Gambar 4.22 Jumlah Posyandu Yang Aktif di Kabupaten Lingga tahun 2012
4.4. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 90
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada
masyarakat dan institusi yang memiliki potensi pengancam kesehatan
masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pembinaan dimaksud
mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian rekomendasi
terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban),
pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain.
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat
penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat
untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya
terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan
keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus
berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat
juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah
kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga
memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
Berdasarkan tabel lampiran profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Lingga tahun 2012 persentase keseluruhan pemantauan rumah meningkat
dari tahun sebelumnya, (tahun 2011 sebesar 23,7%) hanya masih sangat
kecil yaitu sebesar 44.5% (22.728 yang dipantau dari 10.106 rumah yang
ada). Ini mungkin disebabkan kurang aktifnya petugas sanitasi dan
kekurangan tenaga sanitasi itu sendiri di puskesmas. Gambaran
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 91
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senaya
ng
Tajur
Biru
Rumah Yang di Pantau 2.376 929 992 1.329 1.371 1.354 1.755
Rumah Ber-PHBS 1.948 311 669 793 509 1.042 576
2.376
929 992
1.329 1.371 1.354
1.755
1.948
311
669
793
509
1.042
576
PE
RS
EN
TA
SE
persentase rumah sehat di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 4.23 Persentase Pemantauan Rumah Sehat
di Kabupaten Lingga tahun 2012
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa persentase rumah
sehat masih rendah. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya rumah sehat juga masih rendah. Untuk itu ini
merupakan pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan untuk berupaya
meningkatkan peran aktif masyarakat akan pentingnya rumah sehat.
Mungkin melalui kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 92
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1. SARANA KESEHATAN
5.1.1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya
kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan
rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Pada tahun 2012, jumlah puskesmas (termasuk puskesmas
perawatan) di Kabupaten Lingga masih sama seperti tahun 2012 terdapat
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 93
7 buah dan pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
berencana akan menambah 1 puskesmas non perawatan lagi seiring
dengan pemekaran kecamatan baru di Kabupaten Lingga. Adapun Rasio
puskesmas per 100.000 penduduk di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada
tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1. Rasio Puskesmas per-Kecamatan Terhadap 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Puskesmas Rasio
(100.000/pddk)
Lingga 18.506 2 10.81
Dabo Lama 32,105 1 3.11
Raya 17,918 1 5.58
Pancur 11,883 1 8.42
Senayang 21.965 2 9.11
Jumlah 102.377 7 6.84
Kondisi geografi Indonesia yang tidak merata, menyebabkan daerah
jangkauan puskesmas menjadi tidak sama, beberapa puskesmas memiliki
cakupan yang sangat luas dengan kondisi geografis yang tidak dapat dilalui
dengan kendaraan darat karena berupa kepulauan. sehingga dibeberapa
daerah puskesmas menggunakan angkutan perahu untuk tetap dapat
menjangkau masyarakat.
Mengingat kondisi diatas masih banyak wilayah di Kabupaten Lingga
yang belum memiliki sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
memadai. Dan berdasarkan prioritas pembangunan di Kabupaten Lingga
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 94
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayan
g
Tajur
Biru
Puskesmas Pembantu 8 3 4 7 6 3 5
Polindes 12 4 6 9 8 12 15
8
34
76
3
5
12
4
6
98
12
15
JUM
LAH
PU
ST
U/P
OLI
ND
ES
khususnya Dinas Kesehatan masih menitikberatkan
peningkatan/pembangunan sarana prasarana kesehatan. Pada Anggaran
tahun 2012 Dinas Kesehatan melalui dana sharing antara APBD Kabupaten
Lingga dengan APBD Provinsi Kepulauan Riau telah membangun 5
polindes baru, dimana pembangunan polindes tersebut rata-rata selama ini
petugas telah melaksanakan pelayanan kesehatan hanya saja masih
menumpang di rumah masyarakat. Adapun gambaran penyebaran pustu
polindes per-puskesmas di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.1. Jumlah Pustu dan Polindes per-Puskesmas
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 95
5.1.2. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan,
karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif kompleks, pelayanan
gawat darurat, berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih
pengetahuan dan keahli teknologi.
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana
rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan
yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta
rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2012 Kabupaten Lingga
mempunyai 1 buah rumah sakit umum daerah (RSUD Dabo) dan 1 buah
rumah sakit khusus yaitu Rumah Sakit Lapangan Kabupaten Lingga.
5.1.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Kesehatan adalah impian semua penduduk di muka bumi ini, tak
terkecuali Indonesia. Indonesia bahkan telah dua kali mencanangkan
program Indonesia Sehat. Yang pertama pada 2010, dimana indikator untuk
menuju kearah Indonesia sehat masih belum terpenuhi dan kemudian
diperbaharui menjadi Indonesia Sehat 2015.
Ada lima puluh indikator yang terangkum dalam beberapa garis
besar diantaranya penurunan angka kematian, penurunan angka kesakitan,
peningkatan status gizi, perbaikan sanitasi dasar, perilaku hidup bersih dan
sehat, penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup aksesabilitas
pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi inidikator-indikator tersebut
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 96
tentunya Kementrian Kesehatan telah menyusun berbagai staregi.
Termasuk salah satunya Desa Siaga.
Desa siaga adalah kondisi dimana suatu desa dianggap mampu dan
mau untuk mengetahui dan mengatasi permasalah kesehatan di
wilayahnya sehingga diharapkan kondisi-kondisi kesehatan yang ada dapat
tertanggulangi. Logikanya, jika unit terkecil dalam pemerintahan dapat
berdaya dan mandiri secara kesehatan otomatis bagian yang lebih besar
dari unit tersebutpun akan mandiri dan berdaya. Dalam pelaksanaannya,
pemerintah desa bekerjasama dengan lintas sektor dan lintas program yang
ada di wilayah kecamatan tersebut. Unit Pelayanan Terpadu tersebut hanya
berfungsi sebagai fasilitator, pelaksanaannya sepenuhnya tergantung dari
pemerintahan desa.
Dengan desa siaga, diharapkan kesadaran masyarakat dapat
terbangun. Masyarakat mampu menyadari bahwa pencegahan jauh lebih
murah dibandingkan pengobatan. Basis dari kegiatan Desa Siaga adalah
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
Tentu ini tidak mudah. Membangun kesadaran masyarakat dan lalu
membuat mereka berdaya dan akhirnya mandiri tentunya butuh proses
yang tidak sebentar dan dana yang tidak sedikit. Sudah beberapa tahun ini
melalui Dinas Kesehatan telah menganggarkan dana bantuan untuk
stimulus pelaksanaan desa siaga di Kabupaten Lingga, sebagian
pemerintah desa atau kecamatan masih menganggap Desa Siaga adalah
program tambahan. Mereka merasa cukup sampai dengan terbentuknya
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 97
Forum Kesehatan Desa, memiliki Poskesdes serta memiliki plang
pemberitahuan bahwa anda memasuki Siaga X. Namun secara teknis
pelaksanaannya mati suri. Dari 57 desa siaga yang ada di Kabupaten
Lingga hanya 24 desa atau 42,11% yang aktif, meningkat hanya 5,27% atau
desa siaga aktif hanya bertambah 3 desa dari tahun sebelumnya. Untuk itu
perlu sangat perlu dilakukan evaluasi terhadap kelemahan sistem yang
telah berjalan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk lain dari kegiatan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang telah berjalan sejak lama.
Perkembangan dan kinerja dapat dikelompokkan dalam 4 strata yaitu;
Posyandu Pratama, Madya,Purnama dan Posyandu mandiri.
Dari 153 posyandu yang ada, strata posyandu Madya merupakan
strata posyadu yang terbanyak yaitu 83 buah atau 50,30%. sedangkan
untuk strata Mandiri Kabupaten Lingga hanya memiliki 1 buah posyandu
(0,60%). Hal ini berarti, aktifitas ataupun kegiatan posyandu masih
bergantung kepada petugas kesehatan yang berada dilingkungan
setempat, untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya yang tepat untuk
meningkatkan ataupun mengubah persepsi masyarakat terhadap posyandu
agar. Perbandingan strata posyandu di Kabupaten Lingga dapat dilihat
pada gambar 5.2 berikut ini:
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 98
Gambar 5.2. Strata Posyandu Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
5.1.3 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan
ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat. Pendidikan kesehatan diselenggarakan
oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan di
berbagai jenjang.
Seiring dengan baru beberapa tahun terbentuknya Kabupaten
Lingga, dimana di Kabupaten Lingga sendiri sampai dengan tahun 2012
belum terdapat satu pun institusi yang menyelenggarakan pendidik tenaga
kesehatan, jadi selama ini warga Lingga yang ingin mengikuti atau
melanjutkan pendidikan kesehatan terpaksa ke luar daerah.
5.2. TENAGA KESEHATAN
Peran petugas kesehatan adalah suatu kegiatan yang diharapkan
dari seorang petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
Pratama;
29,94%
Madya; 50,30%
Purnama;
19,16%
Mandiri; 0,60%
Pratama Madya Purnama Mandiri
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 99
kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tenaga kesehatan dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu tenaga medis,
perawat & Bidan, Farmasi, Gizi, Teknisi Medis, Sanitasi dan Kesehatan
Masyarakat. Ke Tujuh kelompok tersebut tersebar di seluruh Puskesmas,
Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan.
Di Kabupaten Lingga rasio tenaga medis per 100.000 penduduk
(tenaga medis PNS) masih rendah, untuk dokter umum hanya 13.7% dokter
gigi 5.9%, seperti tahun sebelumnya untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan yang ada didesa-desa mulai tahun 2011 Kabupaten Lingga
mendapat bantuan dokter keluarga yang merupakan program Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Begitu juga dengan tenaga dokter
spesialis masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana Dinas
Kesehatan Kabupaten Lingga masih menjalin kerja sama dengan beberapa
universitas untuk dapat memberikan pelayanan spesialistik. Hanya saja
selama ini jumlah spesialis tidak sama untuk setiap bulannya di kedua
rumah sakit yang ada di Kabupaten Lingga.
Tabel dibawah ini merupakan gambaran ketenagaan yang ada di
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, adapun ketenagaan yang ditampilkan
merupakan gabungan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Tidak
Tetap (PTT) baik pusat maupun daerah, Tenaga Harian Lepas (THL) dan
Tenaga Sukarela. Khusus Dokter dan Bidan ditambah lagi Dokter Keluarga
dan Bidan Keluarga yang merupakan program Provinsi Kepulauan Riau.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 100
Sedangkan jumlah ketenagaan yang ditampilkan pada lampiran profil
merupakan jumlah ketenagaan yang PNS saja.
Tabel 5.2
Sebaran Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit/Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012
Unit Kerja
Tenaga Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat Bidan Farmasi Gizi Teknisi Medis
Analis Sanitasi Kesmas
RSUD Dabo 3 2 75 31 3 3 1 4 1 1
RSL Lingga
3 1 45 13 5 2 0 5 0 1
Daik 5 1 22 18 2 1 0 1 0 0
Penuba 3 1 7 5 1 0 0 0 0 0
Dabo Lama 5 2 33 15 1 1 0 2 1 0
Raya 6 0 23 23 1 0 0 1 1 0
Pancur 3 1 18 17 0 1 0 1 1 1
Senayang 1 2 18 18 0 1 0 2 2 0
Tajur Biru 3 1 16 17 1 1 0 1 0 0
Jumlah 32 11 257 157 14 10 1 17 6 3
5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan nomor
36 tahun 2009 pasal 171 ayat 1, bahwa Pembiayaan kesehatan bertujuan
untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan agar derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 101
Dalam rangka mendukung kegiatan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Lingga, Dinas Kesehatan selain didukung oleh APBD I juga
didukung melalui APBD II (melalui program pengentasan kemiskinan) dan
dana APBN (DAK dan Dana Tugas Perbantuan BOK), Total Anggaran
Kesehatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 68.107.964.293,00. Secara rinci
dapat dilihat dibawah ini
Tabel 5.3.
Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
NO
SUMBER BIAYA
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 57,813,445,293 84.88
a. Belanja Langsung 31,235,388,900
b. Belanja Tidak Langsung 26,578,056,393
2 APBD PROVINSI 6,708,450,000 9.85
3 APBN : 3,586,069,000 5.27
a. Dana Alokasi Khusus (DAK) 1,800,462,000 2.64
b. ASKESKIN 1,135,057,000 1.67
c. Dana Tugas Perbantuan BOK 650,550,000 0.96
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 68,107,964,293
TOTAL APBD KAB/KOTA 795,000,000,000
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7.27
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 665,266.26
Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa Adapun penggunaan
alokasi dana terbanyak adalah untuk Belanja Tidak Langsung (belanja gaji
pegawai) hal ini disebabkan selain banyaknya jumlah pegawai negeri
dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga juga untuk belanja gaji
pegawai RSUD Dabo juga masih melekat di anggaran dinas kesehatan
sedangkan untuk belanja langsungnya sudah terpisah.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 102
Berikut ini merupakan persentase pembiayaan kesehatan di APBD
Kabupaten Lingga tahun 2012.
Gambar 5.3 Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD
Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012
Dari gambar 5.3. diatas terlihat bahwa persentase anggaran
kesehatan termasuk gaji pada tahun 2012 dari total APBD Kabupaten
Lingga baru mencapai 7,27%, menurun dibandingkan pada tahun
sebelumnya. Salah satu penyebabnya dikarenakan pada tahun 2012
berjalan Kabupaten Lingga mengalami defisit anggaran yang akhirnya
berdampak pada penganggaran masing-masing SKPD di pemerintah
Kabupaten Lingga. Jumlah anggaran tersebut masih jauh dari harapan
harapan karena berdasarkan undang-undang Nomor 23 tahun 2009
tentang kesehatan, pasal 171 ayat 1 yang menyatakan besaran anggaran
6%
9%
7,27%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 103
kesehatan minimal 5% dari pendapatan negara (APBN) diluar gaji dan
pasal 2 menyatakan besaran anggaran pemerintah provinsi/kabupaten/kota
minimal 10% dari APBD diluar gaji.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 104
BAB VI
KESIMPULAN
6.1. KESIMPULAN
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan,
antara lain upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap derajat kesehatan
masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber
daya kesehatan.
Situasi Derajat Kesehatan Kabupaten Lingga pada tahun 2012 dapat
dilihat dari beberapa indikator yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup serta Status Gizi dan Angka
Kesakitan.
1) Pada tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita
(AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Lingga
mengalami peningkatan.
2) Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Lingga mengalami
peningkatan dari 69,88 tahun pada tahun 2008 menjadi 70.26 tahun
pada tahun 2011.
3) Status Gizi Masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu
BBLR, Status Gizi Balita. Jumlah BBLR Kabupaten Lingga pada tahun
2012 terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 105
4) Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 Kabupaten Lingga
mengalami kenaikan. Untuk K1 dari 90.3% pada tahun 2011 menjadi
97% pada tahun 2012. Sedangkan K4 dari 84.2% pada tahun 2011
menjadi 86.55 % pada tahun 2012.
5) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan mengalami peningkatan dari 79.6% pada
tahun 2011 menjadi 96.8% pada tahun 2012. Artinya target SPM
sudah tercapai.
6) Cakupan pelayanan nifas Kabupaten Lingga terjadi peningkatan, pada
tahun 2011 81,7%, menjadi 97,1% tahun 2012. Artinya target SPM
sudah tercapai.
7) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang dilayani sudah merata
diseluruh puskesmas Kabupaten Lingga dan telah mencapai target
SPM.
8) Cakupan Desa/Kelurahan UCI Kabupaten Lingga pada tahun 2012
mengalami kenaikan dari 77,2% menajdi 78,95%. Tetapi target UCI
belum tercapai untuk tahun 2012 (target 85%).
9) Cakupan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin Kabupaten Lingga pada tahun sudah mencapai 100%.
10) Cakupan Peserta KB Aktif menurun pada tahun 2012, dari 78.45%
menjadi 69.32%.
11) Angka kesuksesan TB paru tahun 2012 sebesar 87.27%.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 106
12) Penyakit terbanyak berdasarkan kunjungan adalah ISPA Akut
(41,85%).
13) Penderita DBD Kabupaten Lingga pada tahun 2012 terdapat 12
kasus atau IR 11.7 per 100.000 penduduk
14) Angka Annual parasite Incidence (API) tahun 2012 mengalami
penurunan 0.1 ( dari 12.2 tahun 2011 menjadi 12.1 pada tahun 2012)
artinya kasus malaria Kabupaten Lingga termasuk Higt Case
Incidence karena nilai API >5/1000 penduduk.
15) Cakupan desa siaga aktif Kabupaten Lingga pada tahun 2012 hanya
mencapai 42.11%.
16) Sarana Kesehatan yang dimiliki Kabupaten Lingga adalah 2 rumah
sakit, 7 puskesmas dan 36 puskesmas pembantu serta 69 polindes.
17) Pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 16 kasus HIV baru.
18) Persentase Anggaran Pembangunan Kesehatan belum ideal dan
terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnnya dari 9% menjadi
7,27% dari total APBD Kabupaten Lingga termasuk gaji.
6.2. SARAN
Dalam rangka mempercepat pencapaian target MDGs khususnya
peningkatan capaian program-program pembangunan kesehatan
berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM), perlu dilakukan beberapa
upaya antara lain :
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 107
1) Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada
pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan
yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan
kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan secara terus menerus
sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional.
2) Untuk pencapaian indikator SPM dan indikator Indonesia Sehat
dapat diupayakan dengan penurunan AKI, AKB dan peningkatan
status gizi masyarakat serta memperhatikan kebijakan-kebijakan
Pemerintah Kabupaten Lingga.
3) Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan
pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan
validitas data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak
akurat.
4) Meningkatkan monitoring dan evaluasi pencapaian program
kesehatan dengan melakukan supervisi-supervisi ke puskesmas
secara berkala.
5) Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas
serta keakuratan data profil kesehatan.
6) Meningkatkan pertemuan-pertemuan dengan penanggung jawab
program di puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten dalam
rangka memberikan feedback terhadap pelaksanaan program yang
sedang berjalan.
Profil Kesehatan
2012
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 108
7) Perlu adanya kesepakatan “satu pintu” untuk keluar masuk data di
tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, sehingga tidak ditemui
adanya data yang berbeda untuk indikator yang sama.
8) Perlu dibuat suatu software data base bidang kesehatan di tingkat
kabupaten untuk berbagai keperluan.
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2.118 Km2Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 57 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 49.570 52.807 102.377 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5,1 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 48,3 Jiwa/Km2Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 45,0 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 93,9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 81,8 81,6 81,4 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 20,9 20,9 20,9 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.255 1.164 2.419 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7,9 11,0 9,4 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 26 10 36 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 20,7 8,6 14,9 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 32 12 44 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 25,5 10,3 18,2 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 289,4 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 117 98 107,45 per 100.000 penduduk Tabel 10
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
20 Angka Prevalensi TB Paru 119 100 109,40 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 12 2 6,84 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 73,33 56,90 67,48 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 64,94 139,39 87,27 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,81 0,00 0,41 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 3 13 16 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 1 12 13 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 2 2 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 52,03 50,14 51,06 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 2 1 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 100,00 100,00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,19 0,10 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 3 3 6 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
50 Incidence Rate DBD 12,10 11,36 11,72 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Inciden 715,00 519,00 1234,00 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 50 30 40 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,51 3,95 3,72 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 94,09 92,93 93,55 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 10,50 12,99 11,66 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 3,42 4,47 3,91 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 86,55 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96,81 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 97,13 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 106,49 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83,38 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 79,24 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 60,56 57,85 59,25 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 33,00 29,73 31,41 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 55,44 56,54 55,98 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 80,78 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 9,52 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 69,32 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 102,39 90,12 96,49 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 1,02 89,86 96,16 % Tabel 36
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 64,84 54,00 59,58 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 78,95 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,26 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0,23 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 10,78 11,70 11,22 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Ga 100,00 100,00 100,00 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 55,18 45,21 50,30 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 59,78 54,71 57,30 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 49 51 50 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 4 4 4 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 24,59 20,14 22,18 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
97,27 96,86 97,08 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
18,97 17,35 18,18 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 13,31 21,80 17,51 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,12 0,14 0,13 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 96,82 97,37 97,08 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan
gigi dan mulut 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 74,45 60,71 67,36 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 100,00 100,00 100,00 % Tabel 56
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
99Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
15,79 25,36 20,25 %
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata
2&3
0,02 0,03 0,02 %
Tabel 56
101Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
0,02 0,02 0,02 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata
2&3
3,09 4,24 3,63 %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 165,65 124,80 144,58 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,89 4,80 4,36 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 4,91 2,21 3,32 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 2,29 1,60 1,88 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 34,45 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 2,92 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 5,55 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 34,60 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 57,87 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 84,94 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 77,39 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 60,36 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 73,40 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 76,37 % Tabel 66
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
117 TUPM Sehat 84,85 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 57,03 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1,00 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 4,00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 3,00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 5,00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar - % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 167,00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 2,31 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 57,00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 42,11 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 1,00 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis - - - per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 11,00 5,00 16,00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 18,16 9,47 13,67 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 3,00 4,00 7,00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 1,00 143,00 144,00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 137,73 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 57,00 151,00 208,00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Perawat Gigi 2,00 6,00 8,00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kefarmasian 9,00 10,00 19,00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Gizi - 9,00 9,00 Orang Tabel 76
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
143 Jumlah Tenaga Kesmas 13,00 11,00 24,00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Sanitasi 1,00 - 1,00 Orang Tabel 77
145 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 2,00 9,00 11,00 Orang Tabel 78
146 Jumlah Fisioterapis 1,00 1,00 2,00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
147 Total Anggaran Kesehatan 68.107.964.293,00 Rp Tabel 79
148 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 7,27 % Tabel 79
149 Anggaran Kesehatan Perkapita 665.266,26 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 LINGGA 609,5 17 1 18 18.506 4.251 4,35 30,36
2 SINGKEP 491,9 9 2 11 32.105 6.441 4,98 65,27
3 SINGKEP BARAT 337,1 8 1 9 17.918 3.516 5,10 53,15
4 LINGGA UTARA 283,2 7 1 8 11.883 2.580 4,61 41,96
5 SENAYANG 396,0 10 1 11 21.965 3.472 6,33 55,47
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.117,7 51 6 57 102.377 20.260 5,05 48
Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 LINGGA 18.506 707 1.633 4.440 1.597 594 8.971 724 1.664 4.842 1.739 566 9.535 46,66 94,08
2 SINGKEP 32.105 1.124 2.650 7.522 3.267 1.128 15.691 1.146 2.877 8.079 3.352 960 16.414 44,49 95,60
3 SINGKEP BARAT 17.918 638 1.741 4.472 1.369 445 8.665 737 1.761 4.834 1.509 412 9.253 47,06 93,65
4 LINGGA UTARA 11.883 364 1.041 2.820 1.109 368 5.702 394 1.037 3.238 1.175 337 6.181 42,45 92,25
5 SENAYANG 21.965 623 2.164 5.624 1.688 442 10.541 772 2.265 6.105 1.848 434 11.424 43,89 92,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 102.377 3.456 9.229 24.878 9.030 2.977 49.570 3.773 9.604 27.098 9.623 2.709 52.807 44,95 93,87
Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 3.456 3.773 7.229
2 5 - 9 5.049 5.201 10.250
3 10 - 14 4.327 4.403 8.730
4 15 - 19 3.892 4.472 8.364
5 20 - 24 4.062 4.706 8.768
6 25 - 29 5.003 5.334 10.337
7 30 - 34 4.806 4.831 9.637
8 35 - 39 3.898 4.215 8.113
9 40 - 44 3.217 3.540 6.757
10 45 - 49 2.881 2.962 5.843
11 50 - 54 2.509 2.684 5.193
12 55 - 59 2.197 2.317 4.514
13 60 - 64 1.443 1.660 3.103
14 65 - 69 1.232 1.101 2.333
15 70 - 74 689 768 1.457
16 75+ 909 840 1.749
Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga
LINGGA2012
102.377JUMLAH 49.570 52.807
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 LINGGA 8.971 7.338 81,80 9.535 7.871 82,55 18.506 15.209 82,18
2 SINGKEP 15.691 13.041 83,11 16.414 13.537 82,47 32.105 26.578 82,78
3 SINGKEP BARAT 8.665 6.924 79,91 9.253 7.492 80,97 17.918 14.416 80,46
4 LINGGA UTARA 5.702 4.661 81,74 6.181 5.144 83,22 11.883 9.805 82,51
5 SENAYANG 10.541 8.377 79,47 11.424 9.159 80,17 21.965 17.536 79,84
49.570 40.341 81,38 52.807 43.203 81,81 102.377 83.544 81,60
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN
Sumber: …………… (sebutkan)
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 LINGGA 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,9 2,3 100,0 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,8 2,3 100,0 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,9 2,3 100,0
2 SINGKEP 23,2 12,0 32,4 10,9 15,8 3,0 2,6 100,0 23,2 12,0 32,4 11,0 15,8 3,0 2,6 100,0 23,2 12,0 32,4 10,9 15,8 3,0 2,6 100,0
3 SINGKEP BARAT 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0
4 LINGGA UTARA 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0
5 SENAYANG 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0
NO KECAMATAN
Sumber : ………sebutkan
TABEL 6
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 156 3 160 152 0 152 308 3 311
2 PENUBA 77 3 80 54 2 56 131 5 136
3 SINGKEP DABO LAMA 385 2 387 346 5 351 731 7 738
4 SINGKEP BARAT RAYA 207 1 208 215 3 218 422 4 426
5 LINGGA UTARA PANCUR 148 0 148 136 0 136 284 0 284
6 SENAYANG SENAYANG 150 0 150 140 2 142 290 2 292
7 TAJUR BIRU 132 1 133 121 1 122 253 2 255
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.255 10 1.266 1.164 13 1.177 2.419 23 2.442
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 7,9 11,0 9,4
Sumber: KIA Dinkes Lingga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 5 - 5 1 0 1 6 0 6
2 PENUBA 2 2 4 0 0 0 2 2 4
3 SINGKEP DABO LAMA 11 - 11 7 0 7 18 0 18
4 SINGKEP BARAT RAYA 1 1 2 0 1 1 1 2 3
5 LINGGA UTARA PANCUR 2 1 3 1 1 2 3 2 5
6 SENAYANG SENAYANG 5 - 5 1 0 1 6 0 6
7 TAJUR BIRU - 2 2 0 0 0 0 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 6 32 10 2 12 36 8 44
20,7 4,8 25,5 8,6 1,7 10,3 14,9 3,3 18,2
Sumber: KIA Dinkes Lingga
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANAK BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKI PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 LINGGA DAIK 308 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 131 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
3 SINGKEP DABO LAMA 731 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 1 3
4 SINGKEP BARAT RAYA 422 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2
5 LINGGA UTARA PANCUR 284 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
6 SENAYANG SENAYANG 290 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 253 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.419 0 0 1 1 0 1 1 2 1 3 0 4 1 4 2 7
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 289,4
Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUNJUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 LINGGA DAIK 3.404 0
2 PENUBA 1.324 0
3 SINGKEP DABO LAMA 7.797 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 4.877 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.836 0
6 SENAYANG SENAYANG 2.990 0
7 TAJUR BIRU 2.834 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.062 0
AFP RATE (NON POLIO) 0,00
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di R
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 10
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 6.247 7.027 13.274 13 10 23 0 0 0 13 10 23 208,1 142,3 173,3 1 0 1
2 PENUBA 2.724 2.508 5.232 3 2 5 0 0 0 3 2 5 110,1 79,7 95,6 3 0 3
3 SINGKEP DABO LAMA 15.691 16.414 32.105 23 22 45 0 0 0 23 22 45 146,6 134,0 140,2 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 8.665 9.253 17.918 4 5 9 0 0 0 4 5 9 46,2 54,0 50,2 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.702 6.181 11.883 2 2 4 0 0 0 2 2 4 35,1 32,4 33,7 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 4.939 6.338 11.277 7 5 12 1 1 2 8 6 14 162 95 124 0 0 0
7 TAJUR BIRU 5.602 5.086 10.688 6 6 12 0 0 0 6 6 12 107 118 112 2 1 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.570 52.807 102.377 58 52 110 1 1 2 59 53 112 119 100 109 6 1 7
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 117,0 98,5 107,4 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 12,1 1,9 6,8
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 12 9 21 80 62 142 13 10 23 108,33 111,11 109,52
2 PENUBA 5 3 8 10 7 17 4 1 5 80,00 33,33 62,50
3 SINGKEP DABO LAMA 35 16 51 98 60 158 33 12 45 94,29 75,00 88,24
4 SINGKEP BARAT RAYA 18 11 29 29 19 48 7 2 9 38,89 18,18 31,03
5 LINGGA UTARA PANCUR 13 6 19 25 10 35 3 1 4 23,08 16,67 21,05
6 SENAYANG SENAYANG 12 6 18 25 15 40 9 3 12 75,00 50,00 66,67
7 TAJUR BIRU 10 7 17 30 25 55 8 4 12 80,00 57,14 70,59
JUMLAH (KAB/KOTA) 105 58 163 297 198 495 77 33 110 73,33 56,90 67,48
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2011
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 13 10 23 8 61,54 8 80,00 16 69,57 3 23,08 1 10,00 4 17,39 84,62 90,00 86,96
2 PENUBA 4 1 5 2 50,00 0 0,00 2 40,00 0 0,00 2 200,00 2 40,00 50,00 200,00 80,00
3 SINGKEP DABO LAMA 33 12 45 21 63,64 15 125,00 36 80,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 63,64 125,00 80,00
4 SINGKEP BARAT RAYA 7 2 9 1 14,29 2 100,00 3 33,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14,29 100,00 33,33
5 LINGGA UTARA PANCUR 3 1 4 3 100,00 1 100,00 4 100,00 0 0,00 1 100,00 1 25,00 100,00 200,00 125,00
6 SENAYANG SENAYANG 9 3 12 2 22,22 4 133,33 6 50,00 1 11,11 3 100,00 4 33,33 33,33 233,33 83,33
7 TAJUR BIRU 8 4 12 4 50,00 0 0,00 4 33,33 5 62,50 9 225,00 14 116,67 112,50 225,00 150,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 77 33 110 41 53,25 30 90,91 71 64,55 9 11,69 16 48,48 25 22,73 64,94 139,39 87,27
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 787 750 1.537 79 75 154 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 0 PENUBA 327 312 639 33 31 64 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 1.932 1.858 3.790 193 186 379 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 1.078 1.029 2.107 108 103 211 4 3,7 0 0,0 4 1,9
5 LINGGA UTARA PANCUR 715 682 1.397 72 68 140 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 SENAYANG SENAYANG 680 650 1.330 68 65 133 1 1,5 0 0,0 1 0,8
7 0 TAJUR BIRU 647 614 1.261 65 61 126 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.166 5.895 12.061 617 590 1.206 5 0,8 0 0,0 5 0,4
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 14
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 3 13 16 0 0 0 1 12 13 0 2 2
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 13 16 0 0 0 1 12 13 0 2 2
Sumber: P2M Dinkes LinggaKet: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NIHIL 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 - 0 0,00
Sumber: P2M Dinkes Lingga
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSAL P
POSITIF HIVL + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 6.247 7.027 13.274 264 297 561 105 40 110 37 215 38
2 PENUBA 2.724 2.508 5.232 115 106 221 145 126 135 127 280 127
3 SINGKEP DABO LAMA 15.691 16.414 32.105 664 694 1.358 195 29 206 30 401 30
4 SINGKEP BARAT RAYA 8.665 9.253 17.918 367 391 758 151 41 130 33 281 37
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.702 6.181 11.883 241 261 503 164 68 170 65 334 66
6 SENAYANG SENAYANG 4.939 6.338 11.277 209 268 477 156 75 169 63 325 68
7 TAJUR BIRU 5.602 5.086 10.688 237 215 452 175 74 200 93 375 83
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.570 52.807 102.377 2.097 2.234 4.331 1.091 52,0 1.120 50,1 2.211 51,1
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 1,89 0,98
Sumber: P2M Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
2 PENUBA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
3 SINGKEP DABO LAMA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
4 SINGKEP BARAT RAYA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
5 LINGGA UTARA PANCUR - 1 1 - 0,00 1 100,00 1 100,00 0,00 0,00 - 0,00
6 SENAYANG SENAYANG - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
7 TAJUR BIRU - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - 0,00 1 100,00 1 100,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Sumber: P2M Dinkes Lingga
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,2 0,1
Sumber: P2M Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2011 2010
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: P2M Dinkes Lingga
L + P
RFT MB
L PL P
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-GAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TABEL 22
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 LINGGA DAIK 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 2 3 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 12,1 11,4 11,7
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
KABUPATEN LINGGATAHUN 2011
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 666 50 7,5 385 300 685 34 16 50 0 0 0 0,0 0,0 0,0
PENUBA 232 98 42,2 125 115 240 63 35 98 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 SINGKEP DABO LAMA 632 40 6,3 340 306 646 22 18 40 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 SINGKEP BARAT RAYA 625 179 28,6 327 309 636 101 78 179 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 LINGGA UTARA PANCUR 371 140 37,7 190 204 394 88 52 140 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 SENAYANG SENAYANG 858 331 38,6 450 427 877 184 147 331 0 0 0 0,0 0,0 0,0
TAJUR BIRU 1.396 396 28,4 725 674 1.399 223 173 396 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.780 1.234 25,8 2.542 2.335 4.877 715 519 1.234 0 0 0 0,0 0,0 0,0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 14,4 9,8 12,1
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL DIPERIKSA POSITIF % POSITIF
SEDIAAN DARAH
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 LINGGA DAIK 0 0 0 1 4 5
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 19 12 31 24 12 36
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 19 12 31 25 16 41
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 50 30 40
Sumber: P2M Dinkes LinggaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 156 152 308 156 100,0 152 100,0 308 100,0 4 2,5641 5 3,3 9 2,9
2 0 PENUBA 77 54 131 77 100,0 54 100,0 131 100,0 3 3,9 0 0,0 3 2,3
3 SINGKEP DABO LAMA 385 346 731 385 100,0 346 100,0 731 100,0 20 5,2 34 9,8 54 7,4
4 SINGKEP BARAT RAYA 207 215 422 207 100,0 215 100,0 422 100,0 12 5,8 4 1,9 16 3,8
5 LINGGA UTARA PANCUR 148 136 284 148 100,0 136 100,0 284 100,0 2 1,4 0 0,0 2 0,7
6 SENAYANG SENAYANG 150 140 290 150 100,0 140 100,0 290 100,0 2 1,3 2 1,4 4 1,4
7 0 TAJUR BIRU 132 121 253 132 100,0 121 100,0 253 100,0 1 0,8 1 0,8 2 0,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.255 1.164 2.419 1.255 100,0 1.164 100,0 2.419 100,0 44 3,5 46 4,0 90 3,7
Sumber: KIA Dinkes Lingga
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 LINGGA DAIK 407 427 834 47 11,55 32 7,49 79 9,47 346 85,01 377 88,29 723 86,69 39 9,58 40 9,37 79 9,47 17 4,18 19 4,45 36 4,32
2 PENUBA 185 190 375 2 1,08 7 3,68 9 2,40 167 90,27 178 93,68 345 92,00 56 30,27 40 21,05 96 25,60 4 2,16 8 4,21 12 3,20
3 SINGKEP DABO LAMA 1.085 999 2.084 19 1,75 25 2,50 44 2,11 1.015 93,55 901 90,19 1.916 91,94 119 10,97 174 17,42 293 14,06 38 3,50 39 3,90 77 3,69
4 SINGKEP BARAT RAYA 1.203 875 2.078 2 0,17 1 0,11 3 0,14 1.184 98,42 838 95,77 2.022 97,31 10 0,83 19 2,17 29 1,40 16 1,33 30 3,43 46 2,21
5 LINGGA UTARA PANCUR 256 262 518 2 0,78 3 1,15 5 0,97 245 95,70 253 96,56 498 96,14 58 22,66 57 21,76 115 22,20 12 4,69 13 4,96 25 4,83
6 SENAYANG SENAYANG 285 192 477 0 0,00 0 0,00 0 0,00 273 95,79 187 97,40 460 96,44 12 4,21 6 3,13 18 3,77 3 1,05 3 1,56 6 1,26
7 TAJUR BIRU 265 280 545 6 2,26 4 1,43 10 1,83 238 89,81 263 93,93 501 91,93 93 35,09 83 29,64 176 32,29 36 13,58 32 11,43 68 12,48
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.686 3.225 6.911 78 2,12 72 2,23 150 2,17 3.468 94,09 2.997 92,93 6.465 93,55 387 10,50 419 12,99 806 11,66 126 3,42 144 4,47 270 3,91
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
L L+P
GIZI BURUKGIZI LEBIH
L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIK
LP L+P L
GIZI KURANG
PL L+PPP
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASLINGGA2012
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT YANKES
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 LINGGA DAIK 331 322 97,3 270 81,6 318 309 97,2 318 309 97,2
2 PENUBA 137 135 98,5 126 92,0 131 130 99,2 131 131 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 811 778 95,9 704 86,8 776 737 95,0 776 735 94,7
4 SINGKEP BARAT RAYA 452 434 96,0 385 85,2 432 415 96,1 432 424 98,1
5 LINGGA UTARA PANCUR 300 294 98,0 261 87,0 287 283 98,6 287 287 100,0
6 SENAYANG SENAYANG 286 281 98,3 263 92,0 273 270 98,9 273 266 97,4
7 TAJUR BIRU 270 263 97,4 230 85,2 259 253 97,7 259 253 97,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.587 2.507 96,9 2.239 86,5 2.476 2.397 96,8 2.476 2.405 97,1
Sumber: KIA Dinkes Lingga
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KABUPATENTAHUN
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 LINGGA DAIK 331 99 29,9 116 35,0 66 19,9 23 6,9 15 4,5 220 66,5
2 PENUBA 137 31 22,6 37 27,0 29 21,2 17 12,4 11 8,0 94 68,6
3 SINGKEP DABO LAMA 811 443 54,6 409 50,4 394 48,6 428 52,8 417 51,4 1.648 203,2
4 SINGKEP BARAT RAYA 452 187 41,4 214 47,3 101 22,3 15 3,3 5 1,1 335 74,1
5 LINGGA UTARA PANCUR 300 71 23,7 64 21,3 24 8,0 20 6,7 26 8,7 134 44,7
6 SENAYANG SENAYANG 286 0 - 18 6,3 83 29,0 51 17,8 16 5,6 168 58,7
7 TAJUR BIRU 270 83 30,7 68 25,2 32 11,9 28 10,4 28 10,4 156 57,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.587 914 35,3 926 35,8 729 28,2 582 22,5 518 20,0 2.755 106,5
Sumber: …………….. (sebutkan)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 331 257 77,64 241 72,81
2 PENUBA 137 135 98,54 114 83,21
3 SINGKEP DABO LAMA 811 733 90,38 679 83,72
4 SINGKEP BARAT RAYA 452 405 89,60 385 85,18
5 LINGGA UTARA PANCUR 300 276 92,00 261 87,00
6 SENAYANG SENAYANG 286 258 90,21 242 84,62
7 TAJUR BIRU 270 263 97,41 235 87,04
JUMLAH (KAB/KOTA) 2587 2.327 89,95 2.157 83,38
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 LINGGA DAIK 331 66 57 86,1 156 152 308 23 23 46 15 64,1 10 43,9 25 54,1
2 PENUBA 137 27 26 94,9 77 54 131 12 8 20 9 77,9 6 74,1 15 76,3
3 SINGKEP DABO LAMA 811 162 121 74,6 385 346 731 58 52 110 35 60,6 32 61,7 67 61,1
4 SINGKEP BARAT RAYA 452 90 85 94,0 207 215 422 31 32 63 27 87,0 25 77,5 52 82,1
5 LINGGA UTARA PANCUR 300 60 60 100,0 148 136 284 22 20 43 7 31,5 6 29,4 13 30,5
6 SENAYANG SENAYANG 286 57 55 96,2 150 140 290 23 21 44 8 35,6 6 28,6 14 32,2
7 TAJUR BIRU 270 54 6 11,1 132 121 253 20 18 38 13 65,7 16 88,2 29 76,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.587 517 410 79,2 1.255 1.164 2.419 188 175 363 114 60,6 101 57,8 215 59,3
Sumber: KIA Dinkes Lingga
L + PL P
BUMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATUS
KOMPLIKASI
NEONATUS KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 155 145 300 26 16,8 24 16,6 50 16,7 631 606 1.237 423 67,036 430 70,957 853 68,957 318 217 68,239
2 PENUBA 64 60 124 20 31,3 18 30,0 38 30,6 263 252 515 212 80,608 162 64,286 374 72,621 131 111 84,733
3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 154 41,2 140 38,6 294 39,9 1.558 1.495 3.053 778 49,936 871 58,261 1.649 54,012 776 632 81,443
4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 78 37,0 60 30,3 138 33,7 867 831 1.698 515 59,4 489 58,845 1.004 59,128 432 355 82,176
5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 56 39,7 40 30,8 96 35,4 575 551 1.126 294 51,13 267 48,457 561 49,822 287 252 87,805
6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 21 15,8 17 13,6 38 14,7 547 525 1.072 271 49,543 237 45,143 508 47,388 273 215 78,755
7 TAJUR BIRU 128 116 244 43 33,6 39 33,6 82 33,6 519 498 1.017 257 49,518 234 46,988 491 48,279 259 218 84,17
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 398 33,0 338 29,7 736 31,4 4.960 4.758 9.718 2.750 55,444 2.690 56,536 5.440 55,979 2.476 2.000 80,775
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
PUSKESMASJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO KECAMATAN
TABEL 33
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
SUNTI
K% PIL %
KON DOM
%OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LINGGA DAIK 13 0,9 0 0,0 6 0,4 105 6,9 124 8,1 1.109 72,8 287 18,8 4 0,3 0 0,0 0 0,0 1.400 91,9 1.524 100,0
2 PENUBA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 0,4 3 0,4 528 73,4 186 25,9 2 0,3 0 0,0 0 0,0 716 99,6 719 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 32 1,0 0 0,0 13 0,4 102 3,2 147 4,7 1.508 47,8 1.483 47,0 20 0,6 0 0,0 0 0,0 3.011 95,3 3.158 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 10 0,4 10 0,4 1.457 61,8 887 37,6 5 0,2 0 0,0 0 0,0 2.349 99,6 2.359 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 3 0,2 0 0,0 2 0,1 110 6,2 115 6,4 1.163 65,2 499 28,0 7 0,4 0 0,0 0 0,0 1.669 93,6 1.784 100,0
6 SENAYANG SENAYANG 1 0,1 0 0,0 0 0,0 7 0,8 8 0,9 749 80,6 171 18,4 1 0,1 0 0,0 0 0,0 921 99,1 929 100,0
7 TAJUR BIRU 2 0,2 0 0,0 0 0,0 37 2,8 39 3,0 672 51,5 591 45,3 4 0,3 0 0,0 0 0,0 1.267 97,0 1.306 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 51 0,4 0 0,0 21 0,2 374 3,2 446 3,8 7.186 61,0 4.104 34,8 43 0,4 0 0,0 0 0,0 11.333 96,2 11.779 100,0
Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 34
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN NYA
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LINGGA DAIK 4 1,4 0 0,0 0 0,0 28 10,1 32 11,6 210 75,8 35 12,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 245 88,4 277 100,0
2 0 PENUBA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 76,2 23 22,8 1 1,0 0 0,0 0 0,0 101 100,0 101 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 1 0,2 0 0,0 0 0,0 17 2,7 18 2,8 415 65,0 202 31,7 3 0,5 0 0,0 0 0,0 620 97,2 638 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 10 5,6 10 5,6 95 53,1 71 39,7 3 1,7 0 0,0 0 0,0 169 94,4 179 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0,0 0 0,0 0 0,0 27 12,2 27 12,2 113 50,9 79 35,6 3 1,4 0 0,0 0 0,0 195 87,8 222 100,0
6 SENAYANG SENAYANG 1 0,8 0 0,0 0 0,0 7 5,4 8 6,2 98 76,0 23 17,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 121 93,8 129 100,0
7 0 TAJUR BIRU 2 2,8 0 0,0 0 0,0 8 11,1 10 13,9 35 48,6 27 37,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 62 86,1 72 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 0,5 0 0,0 0 0,0 97 6,0 105 6,5 1.043 64,5 460 28,4 10 0,6 0 0,0 0 0,0 1.513 93,5 1.618 100,0
Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 2.172 277 12,8 1.524 70,2
2 PENUBA 898 101 11,2 719 80,1
3 SINGKEP DABO LAMA 5.331 638 12,0 3.158 59,2
4 SINGKEP BARAT RAYA 2.972 179 6,0 2.359 79,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 1.974 222 11,2 1.784 90,4
6 SENAYANG SENAYANG 1.872 129 6,9 929 49,6
7 TAJUR BIRU 1.773 72 4,1 1.306 73,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.992 1.618 9,5 11.779 69,3
Sumber: KIA Dinkes Lingga
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 156 152 308 166 106,4 135 88,8 301 97,7 165 105,8 135 88,8 300 97,4
2 PENUBA 77 54 131 68 88,3 55 101,9 123 93,9 68 88,3 55 101,9 123 93,9
3 SINGKEP DABO LAMA 385 346 731 402 104,4 328 94,8 730 99,9 400 103,9 328 94,8 728 99,6
4 SINGKEP BARAT RAYA 207 215 422 224 108,2 184 85,6 408 96,7 224 108,2 183 85,1 407 96,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 148 136 284 150 101,4 122 89,7 272 95,8 149 100,7 121 89,0 270 95,1
6 SENAYANG SENAYANG 150 140 290 142 94,7 116 82,9 258 89,0 141 94,0 115 82,1 256 88,3
7 TAJUR BIRU 132 121 253 133 100,8 109 90,1 242 95,7 133 100,8 109 90,1 242 95,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.255 1.164 2.419 1.285 102,4 1.049 90,1 2.334 96,5 1.280 1,0 1.046 89,9 2.326 96,2
Sumber: KIA Dinkes Lingga
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L L + P
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 155 145 300 91 58,7 72 49,7 163 54,3
2 0 PENUBA 64 60 124 42 65,6 33 55,0 75 60,5
3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 247 66,0 194 53,4 441 59,8
4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 133 63,0 105 53,0 238 58,2
5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 100 70,9 78 60,0 178 65,7
6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 89 66,9 70 56,0 159 61,6
7 0 TAJUR BIRU 128 116 244 80 62,5 62 53,4 142 58,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 782 64,8 614 54 1.396 59,6
Sumber: KIA Dinkes Lingga
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
1 2 3 4 5 6
1 LINGGA DAIK 14 12 85,7
2 PENUBA 4 4 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 11 9 81,8
4 SINGKEP BARAT RAYA 9 9 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 8 5 62,5
6 SENAYANG SENAYANG 4 2 50,0
7 TAJUR BIRU 7 4 57,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 45 78,9
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LINGGA DAIK 155 145 300 140 90,3 135 93,1 275 91,7 142 91,6 136 93,8 278 92,7 142 91,6 139 95,9 281 93,7 -1,4 -3,0 -2,2
2 PENUBA 64 60 124 56 87,5 51 85,0 107 86,3 64 100,0 59 98,3 123 99,2 63 98,4 58 96,7 121 97,6 -12,5 -13,7 -13,1
3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 356 95,2 345 95,0 701 95,1 358 95,7 329 90,6 687 93,2 346 92,5 311 85,7 657 89,1 2,8 9,9 6,3
4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 211 100,0 198 100,0 409 100,0 193 91,5 185 93,4 378 92,4 189 89,6 188 94,9 377 92,2 10,4 5,1 7,8
5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 118 83,7 112 86,2 230 84,9 120 85,1 115 88,5 235 86,7 117 83,0 117 90,0 234 86,3 0,8 -4,5 -1,7
6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 118 88,7 111 88,8 229 88,8 134 100,8 125 100,0 259 100,4 152 114,3 149 119,2 301 116,7 -28,8 -34,2 -31,4
7 TAJUR BIRU 128 116 244 123 96,1 116 100,0 239 98,0 118 92,2 108 93,1 226 92,6 111 86,7 103 88,8 214 87,7 9,8 11,2 10,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 1.122 93,0 1.068 93,9 2.190 93,5 1.129 93,6 1.057 93,0 2.186 93,3 1.120 92,9 1.065 93,7 2.185 93,3 0,2 0,3 0,2
Sumber: …………….. (sebutkan)
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NO KECAMATANL P
PUSKESMASJUMLAH BAYI
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 155 145 300 141 91,0 134 92,4 275 91,7 148 95,5 128 88,3 276 92,0
2 PENUBA 64 60 124 60 93,8 59 98,3 119 96,0 60 93,8 59 98,3 119 96,0
3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 365 97,6 348 95,9 713 96,7 339 90,6 347 95,6 686 93,1
4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 208 98,6 196 99,0 404 98,8 211 100,0 198 100,0 409 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 119 84,4 112 86,2 231 85,2 127 90,1 110 84,6 237 87,5
6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 113 85,0 107 85,6 220 85,3 125 94,0 121 96,8 246 95,3
7 TAJUR BIRU 128 116 244 124 96,9 115 99,1 239 98,0 128 100,0 117 100,9 245 100,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 1.130 94 1.071 94 2.201 94 1.138 94,4 1.080 95,0 2.218 94,7
Sumber: …………….. (sebutkan)
L + PL P L + P LNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
P
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 155 145 300 54 34,8 57 39,3 111 37,0
2 PENUBA 64 60 124 18 28,1 17 28,3 35 28,2
3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 20 5,3 27 7,4 47 6,4
4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 - 0,0 - 0,0 - 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 20 14,2 24 18,5 44 16,2
6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 - 0,0 - 0,0 - 0,0
7 TAJUR BIRU 128 116 244 18 14,1 8 6,9 26 10,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 130 10,8 133 11,7 263 11,2
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KECAMATAN
JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 15 11 26 15 11 26 100,00 100,00 100,00
2 PENUBA 4 4 8 4 4 8 100,00 100,00 100,00
3 SINGKEP DABO LAMA 8 21 29 8 21 29 100,00 100,00 100,00
4 SINGKEP BARAT RAYA 7 14 21 7 14 21 100,00 100,00 100,00
5 LINGGA UTARA PANCUR 2 4 6 2 4 6 100,00 100,00 100,00
6 SENAYANG SENAYANG 5 2 7 5 2 7 100,00 100,00 100,00
7 TAJUR BIRU 6 4 10 6 4 10 100,00 100,00 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 47 60 107 47 60 107 100,00 100,00 100,00
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 631 606 1.237 385 61,0 302 49,8 687 55,5
2 PENUBA 263 252 515 209 79,5 165 65,5 374 72,6
3 SINGKEP DABO LAMA 1.558 1.495 3.053 866 55,6 680 45,5 1.546 50,6
4 SINGKEP BARAT RAYA 867 831 1.698 404 46,6 317 38,1 721 42,5
5 LINGGA UTARA PANCUR 575 551 1.126 314 54,6 247 44,8 561 49,8
6 SENAYANG SENAYANG 547 525 1.072 284 51,9 224 42,7 508 47,4
7 TAJUR BIRU 519 498 1.017 275 53,0 216 43,4 491 48,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.960 4.758 9.718 2.737 55,2 2.151 45,2 4.888 50,3
Sumber: KIA Dinkes Lingga
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH %JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 787 750 1.537 407 51,7 427 56,9 834 54,3 215 52,8 217 50,8 432 51,8 20 4,9 22 5,2 42 5,0
2 PENUBA 327 312 639 185 56,6 190 60,9 375 58,7 93 50,3 82 43,2 175 46,7 7 3,8 4 2,1 11 2,9
3 SINGKEP DABO LAMA 1.932 1.858 3.790 1.085 56,2 999 53,8 2.084 55,0 498 45,9 434 43,4 932 44,7 38 3,5 43 4,3 81 3,9
4 SINGKEP BARAT RAYA 1.078 1.029 2.107 1.203 111,6 875 85,0 2.078 98,6 599 49,8 525 60,0 1.124 54,1 11 0,9 25 2,9 36 1,7
5 LINGGA UTARA PANCUR 715 682 1.397 256 35,8 262 38,4 518 37,1 164 64,1 148 56,5 312 60,2 21 8,2 14 5,3 35 6,8
6 SENAYANG SENAYANG 680 650 1.330 285 41,9 192 29,5 477 35,9 138 48,4 120 62,5 258 54,1 17 6,0 21 10,9 38 8,0
7 TAJUR BIRU 647 614 1.261 265 41,0 280 45,6 545 43,2 116 43,8 114 40,7 230 42,2 21 7,9 12 4,3 33 6,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.166 5.895 12.061 3.686 59,8 3.225 54,7 6.911 57,3 1.823 49,5 1.640 50,9 3.463 50,1 135 3,7 141 4,4 276 4,0
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMASP
BALITA YANG ADALL+P L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 17 19 36 12 70,6 7 36,8 19 52,8
2 0 PENUBA - 8 8 - 0,0 - 0,0 - 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 38 39 77 7 18,4 7 17,9 14 18,2
4 SINGKEP BARAT RAYA 16 30 46 6 37,5 6 20,0 12 26,1
5 LINGGA UTARA PANCUR 12 13 25 2 16,7 1 7,7 3 12,0
6 SENAYANG SENAYANG 3 3 6 2 66,7 3 100,0 5 83,3
7 0 TAJUR BIRU 36 32 68 1 2,8 5 15,6 6 8,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 122 144 266 30 24,6 29 20,1 59 22,2
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 145 102 247 140 96,6 95 93,1 235 95,1
PENUBA 67 52 119 67 100,0 51 98,1 118 99,2
2 SINGKEP DABO LAMA 292 280 572 283 96,9 278 99,3 561 98,1
3 SINGKEP BARAT RAYA 223 196 419 214 96,0 191 97,4 405 96,7
4 LINGGA UTARA PANCUR 81 92 173 80 98,8 91 98,9 171 98,8
5 SENAYANG SENAYANG 106 108 214 103 97,2 105 97,2 208 97,2
TAJUR BIRU 150 125 275 148 98,7 114 91,2 262 95,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.064 955 2.019 1.035 97,3 925 96,9 1.960 97,1
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 97,3 96,9 97,1
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 723 631 1.354 140 19,4 95 15,1 235 17,4
2 PENUBA 309 349 658 80 25,9 51 14,6 131 19,9
3 SINGKEP DABO LAMA 1.810 1.538 3.348 303 16,7 299 19,4 602 18,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 1.013 982 1.995 214 21,1 191 19,5 405 20,3
5 LINGGA UTARA PANCUR 644 635 1.279 98 15,2 91 14,3 189 14,8
6 SENAYANG SENAYANG 667 633 1.300 111 16,6 105 16,6 216 16,6
7 TAJUR BIRU 602 683 1.285 148 24,6 114 16,7 262 20,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.768 5.451 11.219 1.094 19,0 946 17,4 2.040 18,2
Sumber: Yankes Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TABEL 48
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 462 518 980 82 17,75 112 21,62 194 19,80
2 PENUBA 207 200 407 45 21,74 59 29,50 104 25,55
3 SINGKEP DABO LAMA 1.206 1.200 2.406 57 4,73 217 18,08 274 11,39
4 SINGKEP BARAT RAYA 735 610 1.345 63 8,57 140 22,95 203 15,09
5 LINGGA UTARA PANCUR 452 440 892 51 11,28 48 10,91 99 11,10
6 SENAYANG SENAYANG 400 446 846 103 25,75 101 22,65 204 24,11
7 TAJUR BIRU 421 380 801 116 27,55 150 39,47 266 33,21
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.883 3.794 7.677 517 13,31 827 21,80 1.344 17,51
Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
LINGGA2012
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1 100,00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 4 4 100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 3 3 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00
Sumber: Yankes Dinkes Lingga
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATENTAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NIHIL 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - - -
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
JUMLAH DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
JUMLAHDITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7
1 LINGGA DAIK 14 0 0 -
2 PENUBA 4 0 0 -
3 SINGKEP DABO LAMA 11 0 0 -
4 SINGKEP BARAT RAYA 9 0 0 -
5 LINGGA UTARA PANCUR 8 0 0 -
6 SENAYANG SENAYANG 4 0 0 -
7 TAJUR BIRU 7 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 0 0 -
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
DESA/KELURAHAN TERKENA KLBNO PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
KECAMATAN
TABEL 52
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 3 9 12 75 106 181 0,0 0,1 0,1
2 PENUBA - 1 1 70 115 185 0,0 0,0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 13 20 33 125 193 318 0,1 0,1 0,1
4 SINGKEP BARAT RAYA 5 8 13 179 224 403 0,0 0,0 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 35 62 97 5 25 30 7,0 2,5 3,2
6 SENAYANG SENAYANG - - - 10 34 44 0,0 0,0 0,0
7 TAJUR BIRU - - - - - - 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 56 100 156 464 697 1.161 0,1 0,1 0,1
Sumber: Yankes Dinkes Lingga
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 LINGGA DAIK 22 0 0,0 22 100,0 149 98 247 140 94,0 95 96,9 235 95,1 62 29 91 62 100,0 29 100,0 91 100,0
PENUBA 10 0 0,0 10 100,0 67 52 119 67 100,0 51 98,1 118 99,2 45 38 83 45 100,0 38 100,0 83 100,0
2 SINGKEP DABO LAMA 25 0 0,0 25 100,0 288 284 572 283 98,3 278 97,9 561 98,1 277 104 381 277 100,0 104 100,0 381 100,0
3 SINGKEP BARAT RAYA 21 0 0,0 21 100,0 221 198 419 214 96,8 191 96,5 405 96,7 210 66 276 210 100,0 66 100,0 276 100,0
4 LINGGA UTARA PANCUR 15 0 0,0 15 100,0 82 91 173 80 97,6 91 100,0 171 98,8 75 72 147 75 100,0 72 100,0 147 100,0
5 SENAYANG SENAYANG 18 0 0,0 18 100,0 108 106 214 103 95,4 105 99,1 208 97,2 56 46 102 56 100,0 46 100,0 102 100,0
TAJUR BIRU 20 0 0,0 20 100,0 154 121 275 148 96,1 114 94,2 262 95,3 98 40 138 98 100,0 40 100,0 138 100,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 131 - 0,0 131 100,0 1.069 950 2.019 1.035 96,8 925 97,4 1.960 97,1 823 395 1.218 823 100,0 395 100,0 1.218 100,0
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TABEL 54
KABUPATEN LINGGA2012
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 LINGGA DAIK 97 27
2 PENUBA 62 12
3 SINGKEP DABO LAMA 66 11
4 SINGKEP BARAT RAYA 20 17
5 LINGGA UTARA PANCUR 123 8
6 SENAYANG SENAYANG 94 7
7 TAJUR BIRU 12 18
SUB JUMLAH I 474 100
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 12 4
2 Rumah Sakit 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 486 104
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 6.247 7.027 13.274 1.293 904 2.197 0 0 0 2.402 2.000 4.402 3.041 2.951 5.992 6.736 5.855 12.591 107,8 83,3 94,9
2 PENUBA 2.724 2.508 5.232 90 78 168 0 0 0 650 505 1.155 1.008 900 1.908 1.748 1.483 3.231 64,2 59,1 61,8
3 SINGKEP DABO LAMA 15.691 16.414 32.105 1.710 1.600 3.310 0 0 0 1.380 1.004 2.384 5.305 4.095 9.400 8.395 6.699 15.094 53,5 40,8 47,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 8.665 9.253 17.918 300 267 567 0 0 0 901 800 1.701 3.900 3.800 7.700 5.101 4.867 9.968 58,9 52,6 55,6
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.702 6.181 11.883 136 109 245 0 0 0 1.830 1.804 3.634 3.507 2.393 5.900 5.473 4.306 9.779 96,0 69,7 82,3
6 SENAYANG SENAYANG 4.939 6.338 11.277 254 215 469 0 0 0 1.800 1.734 3.534 2.534 2.343 4.877 4.588 4.292 8.880 92,9 67,7 78,7
7 TAJUR BIRU 5.602 5.086 10.688 207 193 400 0 0 0 2.442 2.352 4.794 2.213 2.010 4.223 4.862 4.555 9.417 86,8 89,6 88,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.570 52.807 102.377 3.990 3.366 7.356 0 0 0 11.405 10.199 21.604 21.508 18.492 40.000 36.903 32.057 68.960
PERSENTASE (KAB/KOTA) 8,0 6,4 7,2 0,0 0,0 0,0 23,0 19,3 21,1 43,4 35,0 39,1 74,4 60,7 67,4 74,4 60,7 67,4
4
LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS
TABEL 56
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 5.443 4.951 10.394 5.443 100,0 4.951 100,0 10.394 100,0 1.061 19,5 1.442 29,1 2.503 24,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0
2 PENUBA 1.658 1.405 3.063 1.658 100,0 1.405 100,0 3.063 100,0 654 39,4 864 61,5 1.518 49,6 1 0,1 2 0,1 3 0,1
3 SINGKEP DABO LAMA 6.685 5.099 11.784 6.685 100,0 5.099 100,0 11.784 100,0 677 10,1 1.145 22,5 1.822 15,5 2 0,0 2 0,0 4 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 4.801 4.600 9.401 4.801 100,0 4.600 100,0 9.401 100,0 641 13,4 1.081 23,5 1.722 18,3 1 0,0 - 0,0 1 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.337 4.197 9.534 5.337 100,0 4.197 100,0 9.534 100,0 1.087 20,4 1.543 36,8 2.630 27,6 - 0,0 3 0,1 3 0,0
6 SENAYANG SENAYANG 4.334 4.077 8.411 4.334 100,0 4.077 100,0 8.411 100,0 175 4,0 261 6,4 436 5,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0
7 TAJUR BIRU 4.655 4.362 9.017 4.655 100,0 4.362 100,0 9.017 100,0 901 19,4 940 21,5 1.841 20,4 2 0,0 1 0,0 3 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 32.913 28.691 61.604 32.913 100,0 28.691 100,0 61.604 100,0 5.196 15,8 7.276 25,4 12.472 20,2 6 0,0 8 0,0 14 0,0
Sumber:JPKM Dinkes Lingga
L P L + P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALANPELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P
TABEL 57
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 5.443 4.951 10.394 - 0,0 - 0,0 - 0,0 155 2,8 176 3,6 331 3,2
2 PENUBA 1.658 1.405 3.063 - 0,0 - 0,0 - 0,0 30 1,8 23 1,6 53 1,7
3 SINGKEP DABO LAMA 6.685 5.099 11.784 - 0,0 - 0,0 - 0,0 500 7,5 616 12,1 1.116 9,5
4 SINGKEP BARAT RAYA 4.801 4.600 9.401 - 0,0 - 0,0 - 0,0 157 3,3 231 5,0 388 4,1
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.337 4.197 9.534 - 0,0 - 0,0 - 0,0 71 1,3 100 2,4 171 1,8
6 SENAYANG SENAYANG 4.334 4.077 8.411 4 0,1 2 0,0 6 0,1 29 0,7 26 0,6 55 0,7
7 TAJUR BIRU 4.655 4.362 9.017 2 0,0 3 0,1 5 0,1 75 1,6 45 1,0 120 1,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 32.913 28.691 61.604 6 0,0 5 0,0 11 0,0 1.017 3,1 1.217 4 2.234 3,6
Sumber:JPKM Dinkes Lingga
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 58
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Daik 4.303 3.103 7.406 0 0 0 6 2 8
2 Puskesmas Dabo Lama 34.315 23.001 57.316 0 0 0 5 0 5
3 Puskesmas Raya 8.342 6.324 14.666 0 0 0 5 0 5
4 Puskesmas Pancur 7.164 5.022 12.186 0 0 0 3 2 5
5 Puskesmas Senayang 7.900 8.396 16.296 174 170 344 0 0 0
6 Puskesmas Tajur Biru 6.780 7.600 14.380 96 100 196 12 4 16
7 Puskesmas Penuba 8.134 7.113 15.247 0 0 0 6 0 6
SUB JUMLAH I 76.938 60.559 137.497 270 270 540 37 8 45
1 RSUD Dabo 4.132 4.030 8.162 1.187 1.696 2.883 4 2 6
2 RS Lapangan Lingga 1.045 1.316 2.361 472 570 1.042 0 0 0
SUB JUMLAH II 5.177 5.346 10.523 1.659 2.266 3.925 4 2 6
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 82.115 65.905 148.020 1.929 2.536 4.465 41 10 51
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 49.570 52.807 102.377 49.570 52.807 102.377
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 165,7 124,8 144,6 3,9 4,8 4,4
Sumber: ……………… (sebutkan)
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Dabo 55 1.028 1.573 2.601 58 36 94 27 26 53 56,4 22,9 36,1 26,3 16,5 20,4
2 RS Lapangan Lingga 29 459 558 1.017 15 11 26 7 8 15 32,7 19,7 25,6 15,3 14,3 14,7
84 1.487 2.131 3.618 73 47 120 34 34 68 4,9 2,2 3,3 2,3 1,6 1,9
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAH
SAKITa
TABEL 60
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Dabo 55 2.601 94 53 6.829 34,0 2,6 5,1
2 RS Lapangan Lingga 29 1.017 26 15 3.734 35,3 3,7 6,7
84 3618 120 68 10.563 34,5 2,9 5,6
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITaJUMLAH
TEMPAT TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI PERAWATAN
BOR LOS TOI
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 3.226 3.054 94,7 388 12,7
2 PENUBA 1.145 829 72,4 99 11,9
3 SINGKEP DABO LAMA 9.782 7.454 76,2 4.118 55,2
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.662 3.662 100,0 1.851 50,5
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.615 2.371 90,7 419 17,7
6 SENAYANG SENAYANG 2.399 2.187 91,2 261 11,9
7 TAJUR BIRU 2.426 1.228 50,6 55 4,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 25.255 20.785 82,3 7.191 34,6
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSAJUMLAH YANG
SEHAT% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 3.460 2.376 68,7 1.948 82,0
2 0 PENUBA 1.147 929 81,0 311 33,5
3 SINGKEP DABO LAMA 7.507 992 13,2 669 67,4
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516 1.329 37,8 793 59,7
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.580 1.371 53,1 509 37,1
6 SENAYANG SENAYANG 2.396 1.354 56,5 1.042 77,0
7 0 TAJUR BIRU 2.122 1.755 82,7 576 32,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 22.728 10.106 44,5 5.848 57,9
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TABEL 63
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 3.460
2.560 73,99 2.311 90,27
2 PENUBA 1.147
929 80,99 663 71,37
3 SINGKEP DABO LAMA 7.507
1.132 15,08 773 68,29
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516
1.329 37,80 1.159 87,21
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.580
1.371 53,14 1.353 98,69
6 SENAYANG SENAYANG 2.396
1.354 56,51 1.042 76,96
7 TAJUR BIRU 2.122
991 46,70 909 91,73
JUMLAH ( KAB/KOTA) 22.728 9.666 42,53 8.210 84,94
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 LINGGA DAIK 3.719 2.699 72,6 14 0,5 2.507 92,9 - 0,0 143 5,3 - 0,0 - 0,0 45 1,7 2.709 100,4
2 PENUBA 1.465 1.016 69,4 - 0,0 306 30,1 - 0,0 709 69,8 - 0,0 - 0,0 2 0,2 1.017 100,1
3 SINGKEP DABO LAMA 7.917 904 11,4 33 3,7 126 13,9 - 0,0 500 55,3 - 0,0 28 3,1 217 24,0 904 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 5.516 1.329 24,1 - 0,0 80 6,0 - 0,0 1.135 85,4 - 0,0 24 1,8 90 6,8 1.329 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 3.107 1.374 44,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 371 27,0 - 0,0 29 2,1 894 65,1 1.294 94,2
6 SENAYANG SENAYANG 2.925 990 33,8 131 13,2 - 0,0 - 0,0 632 63,8 - 0,0 238 24,0 293 29,6 1.294 130,7
7 TAJUR BIRU 2.212 1.755 79,3 5 0,3 560 31,9 - 0,0 1.056 60,2 - 0,0 50 2,8 104 5,9 1.775 101,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.861 10.067 37,5 183 1,8 3.579 35,6 - 0,0 4.546 45,2 - 0,0 369 3,7 1.645 16,3 10.322 102,5
%
KELUARGA
DIPERIKSA
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
TABEL 65
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 LINGGA DAIK 2.490 14 0,6 33 1,3 2.306 92,6 - 0,0 - 0,0 127 5,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 20 0,8 2.480 99,6
2 PENUBA 1.016 - 0,0 2 0,2 306 30,1 - 0,0 - 0,0 709 69,8 - 0,0 - 0,0 9 0,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.017 100,1
3 SINGKEP DABO LAMA 904 33 3,7 - 0,0 126 13,9 126 13,9 - 0,0 500 55,3 - 0,0 28 3,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 217 24,0 785 86,8
4 SINGKEP BARAT RAYA 1.329 - 0,0 85 6,4 50 3,8 - 0,0 143 10,8 937 70,5 - 0,0 24 1,8 - 0,0 - 0,0 90 6,8 - 0,0 1.215 91,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.039 - 0,0 65 3,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 95 4,7 1.390 68,2 - 0,0 476 23,3 13 0,6 - 0,0 - 0,0 1.550 76,0
6 SENAYANG SENAYANG 1.928 - 0,0 288 14,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 176 9,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 5 0,3 464 24,1
7 TAJUR BIRU - - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.706 47 0,5 473 4,9 2.788 28,7 126 1,3 143 1,5 2.544 26,2 1390 14,3 52 0,5 485 5,0 13 0,1 90 0,9 242 2,5 7.511 77,4
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TERLINDUNG
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARG
A
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA
DENGAN
SUMBER AIR
MINUM
TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING
METERANLEDING ECERAN
POMPA
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
SUMUR TERLINDUNG
TABEL 66
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 LINGGA DAIK 3.719 2.699 72,6 2.423 89,8 2.098 86,6 2.699 72,6 1.891 70,1 1.560 82,5 2.699 72,6 1.477 54,7 1.179 79,8
2 PENUBA 1.465 1.128 77,0 672 59,6 238 35,4 1.128 77,0 70 6,2 3 4,3 1.128 77,0 72 6,4 17 23,6
3 SINGKEP DABO LAMA 7.917 972 12,3 825 84,9 606 73,5 972 12,3 512 52,7 311 60,7 972 12,3 576 59,3 496 86,1
4 SINGKEP BARAT RAYA 5.516 1.329 24,1 1.071 80,6 847 79,1 1.329 24,1 603 45,4 402 66,7 1.329 24,1 276 20,8 81 29,3
5 LINGGA UTARA PANCUR 3.107 1.184 38,1 1.001 84,5 574 57,3 1.184 38,1 765 64,6 634 82,9 1.184 38,1 676 57,1 598 88,5
6 SENAYANG SENAYANG 2.925 533 18,2 398 74,7 98 24,6 533 18,2 153 28,7 50 32,7 553 18,9 109 19,7 98 89,9
7 TAJUR BIRU 2.212 1.755 79,3 1.258 71,7 155 12,3 1.755 79,3 127 7,2 65 51,2 1.755 79,3 106 6,0 45 42,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.861 9.600 35,7 7.648 79,7 4.616 60,4 9.600 35,7 4.121 42,9 3.025 73,4 9.620 35,8 3.292 34,2 2.514 76,4
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKIPUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
TABEL 67
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 4 4 4 100,00 5 5 5 100,00 2 1 2 200,00 61 53 46 86,79 72 63 57 90,48
2 PENUBA - - - #DIV/0! 4 4 4 100,00 1 1 1 100,00 4 4 4 100,00 9 9 9 100
3 SINGKEP DABO LAMA 5 5 5 100,00 12 11 9 81,82 2 2 - - - - 19 18 14 77,778
4 SINGKEP BARAT RAYA - - - - 10 10 10 100,00 - - - - 2 2 2 100,00 12 12 12 100
5 LINGGA UTARA PANCUR 3 3 3 100,00 9 9 4 44,44 1 1 - - 17 15 8 53,33 30 28 15 53,571
6 SENAYANG SENAYANG 2 2 2 100,00 2 2 2 100,00 1 1 - - 49 49 44 89,80 54 54 48 88,889
7 TAJUR BIRU 1 1 1 100,00 6 6 6 100,00 2 2 2 100,00 5 5 4 80,00 14 14 13 92,857
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 15 15 100,00 48 47 40 85,11 9 8 5 62,50 138 128 108 84,38 210 198 168 84,85
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 44 41 93,2 6 6 100,0 44 37 84,1 28 28 100,0 8 8 100,0 44 35 79,5 174 155 89,1
2 PENUBA 7 7 100,0 2 2 100,0 21 21 100,0 23 12 52,2 6 3 50,0 - - - 59 45 76,3
3 SINGKEP DABO LAMA 11 11 100,0 1 - - 40 - - 36 - - 37 - - 1 - - 126 11 8,7
4 SINGKEP BARAT RAYA 17 17 100,0 3 2 66,7 33 4 12,1 54 - - 29 - - - - - 136 23 16,9
5 LINGGA UTARA PANCUR 15 14 93,3 - - - 23 19 82,6 52 14 26,9 20 8 40,0 - - - 110 55 50,0
6 SENAYANG SENAYANG 15 8 53,3 - - - 28 27 96,4 19 8 42,1 8 7 87,5 - - - 70 50 71,4
7 TAJUR BIRU 29 29 100,0 - - - 30 30 100,0 24 24 100,0 24 24 100,0 - - - 107 107 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 138 127 92,0 12 10 83,3 219 138 63,0 236 86 36,4 132 50 37,9 45 35 77,8 782 446 57,0
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 69
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT
PEMAKAIAN RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE TINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 8.001 1.636 4,89 27,18
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 1.578 189 8,36 46,45
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 100 16 6,39 35,52
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 194 18 10,63 59,05
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 78 19 4,18 23,21
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 5.500 707 7,78 43,22
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 39 7 5,48 30,43
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 123 20 6,16 34,25
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 175 19 9,36 51,99
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 5.792 653 8,86 49,25
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 251 21 12,03 66,83
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 30 4 7,27 40,39
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 397 51 7,83 43,51
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 74 9 8,42 46,77
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 3.334 631 5,28 29,34
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 108.000 21.751 4,97 27,58
17 Kloroquin tablet Tablet - 672
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 3.760 332 11,34 62,98
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 269 40 6,73 37,41
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 9.687 1.280 7,57 42,04
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 194 16 12,26 68,11
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 6 2 3,06 17,01
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet - 130
24 Multivitamin Sirup Botol - -
25 Garam Oralit Bungkus 26.000 4.546 5,72 31,77
26 OAT Kat 1 Pkt 361 12 30,08 167,13
27 OAT Kat 2 Pkt 4 1 4,00 22,22
28 OAT Kat 3 Pkt - -
29 OAT Kat Sisipan Pkt 31 1 31,00 172,22
30 OAT Kat Anak Pkt 22 1 22,00 122,22
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 1 1 0,51 2,85
32 Salep 2-4 Pot 1.440 138 10,43 57,93
33 Infus set dewasa Kantong 4.562 313 14,56 80,90
34 Infus set anak Kantong 1.340 123 10,87 60,38
Sumber:
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 1 0 0 0 1
5 PUSKESMAS PERAWATAN 4
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 3
7 PUSKESMAS KELILING 5
8 PUSKESMAS PEMBANTU 36
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 0 -
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 1 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 16 16
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 -
14 POSKESDES 1
15 POSYANDU 167
16 APOTEK 0 0 0 0 0 5 5
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 7 7
18 GFK 0 0 1 0 0 0 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
Sumber: ……................ (sebutkan)
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00 0 0,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100,00
4 PUSKESMAS 7 7 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00
Sumber: ……………… (sebutkan)
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 9 32,14 13 46,43 6 21,43 0 0,00 28 100,00 28 100,00
2 PENUBA 4 30,77 7 53,85 2 15,38 0 0,00 13 100,00 13 100,00
3 SINGKEP DABO LAMA 2 6,06 29 87,88 2 6,06 0 0,00 33 100,00 33 100,00
4 SINGKEP BARAT RAYA 1 4,35 0 0,00 22 95,65 0 0,00 23 100,00 23 100,00
5 LINGGA UTARA PANCUR 10 43,48 12 52,17 0 0,00 1 4,35 23 100,00 23 100,00
6 SENAYANG SENAYANG 22 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 100,00 22 100,00
7 TAJUR BIRU 2 8,00 23 92,00 0 0,00 0 0,00 25 100,00 25 100,00
50 29,94 84 50,30 32 19,16 1 0,60 167 100,00 167 100,00
2,31
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF
NO
TABEL 73
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 LINGGA DAIK 14 14 100,00 3 21,43 0 28
2 PENUBA 4 4 100,00 3 75,00 0 13
3 SINGKEP DABO LAMA 11 11 100,00 6 54,55 1 33
4 SINGKEP BARAT RAYA 9 9 100,00 5 55,56 0 23
5 LINGGA UTARA PANCUR 8 8 100,00 3 37,50 0 23
6 SENAYANG SENAYANG 4 4 100,00 1 25,00 0 22
7 TAJUR BIRU 7 7 100,00 3 42,86 0 25
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 57 100,00 24 42,11 1 167
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/ KELURAHAN
POSKESDESPUSKESMAS
TABEL 74
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Puskesmas Daik - - - 1 - 1 1 - 1 1 - 1
2 Puskesmas Dabo Lama - - - 1 1 2 1 1 2 - 2 2
3 Puskesmas Raya - - - 1 1 2 1 1 2 - - -
4 Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Senayang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1
6 Puskesmas Tajur Biru - - - - - - - - - - - -
7 Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 3 6 3 3 6 1 3 4
1 RSUD Dabo - - - 3 1 4 3 1 4 1 - 1
2 RS Lapangan Lingga - - - 3 1 4 3 1 4 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 6 2 8 6 2 8 2 - 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0,0 0,0 0,0 18,2 9,5 13,7 18,2 9,5 13,7 6,1 5,7 5,9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 2 - 2 2 - 2 - 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 11 5 16 11 5 16 3 4 7
Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga
DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA
TABEL 75
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
BIDAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Daik 1 15 16 - - - 3 14 17 2 2 4 5 16 21 1 1 2
2 Puskesmas Dabo Lama - 15 15 1 - 1 2 19 21 - 5 5 3 24 27 - 1 1
3 Puskesmas Raya - 17 17 2 - 2 5 12 17 1 2 3 8 14 22 - - -
4 Puskesmas Pancur - 8 8 - - - 4 8 12 2 1 3 6 9 15 - 1 1
5 Puskesmas Senayang - 21 21 - - - 6 5 11 1 2 3 7 7 14 - 2 2
6 Puskesmas Tajur Biru - 14 14 - 1 1 8 4 12 - - - 8 5 13 - - -
7 Puskesmas Penuba - 5 5 - - - 2 2 4 1 - 1 3 2 5 - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 95 96 3 1 4 30 64 94 7 12 19 40 77 117 1 5 6
1 RSUD Dabo - 31 31 1 4 5 7 30 37 1 7 8 9 41 50 1 - 1
2 RS Lapangan Lingga - 14 14 1 4 5 4 22 26 - 2 2 5 28 33 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 45 45 2 8 10 11 52 63 1 9 10 14 69 83 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 138 109 276 195 4 11 8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 3 3 - - - 1 3 4 2 2 4 3 5 8 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 143 144 5 9 14 42 119 161 10 23 33 57 151 208 2 6 8
Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingg
PERAWATPERAWAT GIGI
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDANJUMLAHSARJANA KEPERAWATAN a D-III PERAWATNO UNIT KERJA JUMLAHD-I PERAWATb
TABEL 76
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI aD-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Daik - - - - 2 2 - 2 2 - - - - 1 1 - 1 1
2 Puskesmas Dabo Lama - 1 1 1 1 2 1 2 3 - - - - 1 1 - 1 1
3 Puskesmas Raya - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - 1 1 - 1 1
4 Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
5 Puskesmas Senayang - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - 1 1 - 1 1
6 Puskesmas Tajur Biru - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
7 Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 3 3 6 3 4 7 - - - - 6 6 - 6 6
1 RSUD Dabo 1 1 2 - 1 1 1 2 3 - - - - 2 2 - 2 2
RS Lapangan Lingga 1 1 2 1 2 3 2 3 5 - - - - 1 1 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 1 3 4 3 5 8 - - - - 3 3 - 3 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 12 17 15 - 17 9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 - 3 - 1 1 3 1 4 - - - - 1 1 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 3 8 4 7 11 9 10 19 - - - - 10 10 - 9 9
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Daik - - - - 1 1 - 1 1 - - -
Puskesmas Dabo Lama - 1 1 - - - - 1 1 - - -
Puskesmas Raya - - - - 1 1 - 1 1 - - -
Puskesmas Pancur 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - -
Puskesmas Senayang - - - - 2 2 - 2 2 - - -
Puskesmas Tajur Biru 1 - 1 - - - 1 - 1 - - -
Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 - 5 5 2 6 8 - - -
1 RSUD Dabo 2 - 2 - 1 1 2 1 3 - - -
RS Lapangan Lingga - 1 1 - - - - 1 1 - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 3 - 1 1 2 2 4 - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 - 1 - - - 1 - 1 - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8,1 15,1 11,7 0,0 0,0 0,0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 1 9 - 2 2 8 3 11 1 - 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 3 16 - 8 8 13 11 24 1 - 1
Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b
TABEL 78
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Daik - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Dabo Lama - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Raya - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Pancur - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Senayang - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Tajur Biru - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 6 6 - - - - - - - 6 6 - - -
1 RSUD Dabo 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 1 - 1
RS Lapangan Lingga - 2 2 - - - 1 - 1 1 2 3 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - - - 1 - 1 2 3 5 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4,0 17,0 10,7 2,0 1,9 2,0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 9 10 - - - 1 - 1 2 9 11 1 1 2
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lin
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
TABEL 79
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 57.813.445.293 84,88
a. Belanja Langsung 31.235.388.900
b. Belanja Tidak Langsung 26.578.056.393
2 APBD PROVINSI 6.708.450.000 9,85
3 APBN : 3.586.069.000 5,27
- Dana Dekonsentrasi 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 1.800.462.000 2,64
- ASKESKIN 1.135.057.000 1,67
- Dana Tugas Perbantuan BOK 650.550.000 0,96
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
68.107.964.293 100,0
795.000.000.000
7,27
665.266,26
Sumber: ……................ (sebutkan)
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN