diovan 160 valsartan
DESCRIPTION
farmakologiTRANSCRIPT
“DIOVAN 160 VALSARTAN “
Nama dagang di Indonesia
Diovan ® dari Novartis
Sub obat terapi
Obat kardiovaskuler
Indikasi
Pengobatan hipertensi, gagal jantung, dan pasca infark miokard
Kontraindikasi
Hamil dan laktasi, kerusakan hati yang berat, hipersensitif terhadap valsartan atau komponen
penyusunnya
Interaksi obat
Efek sitokrom P450 : menghambat CYP2C8/9 ; meningkatkan efek/toksisitas : kadar alsartan
dalam darah ditingkatkan oleh simetidin dan monoksidin.
Bentuk sediaan, dosis dan aturan pakai
Bentuk sediaan Diovan berupa tablet 40 mg, 80 mg, 160 mg, dan 320 mg.
1. Dosis untuk orang hipertensi adalah 80 mg satu kali sehari dan dapat ditingkatkan
sampai 160 mg/hari atau dapat ditambah diuretik jika tekanan darah belum dapat
terkontrol.
2. Dosis awal untuk orang gagal jantung adalah 40 mg 2x sehari, dan dosis maksimal
320 mg/hari.
3. Dosis untuk pasca infark miokard, dosis awal 20 mg 2x sehari.
Efek samping
Obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan dan merugikan meskipun tidak
semua efek samping ini terjadi. Jika ada efek samping yang terjadi maka harus langsung
memeriksakan diri ke dokter. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi
pada penggunaan Valsartan sebagai antihipertensi :
pusing (7%), lelah (19%), fatigue (3%), sakit kepala, vertigo (1%), diare (5%), nyeri
perut (2%), mual (1%), neutropenia (2%), hyperkalemia (2%), batuk dan infeksi saluran
pernafasan bagian atas (1%)
Resiko khusus
1. Pada wanita hamil : berbahaya pada trimester ke 2 dan 3 dan dapat menyebabkan
kematian janin.
2. Pada gagal ginjal obat ini harus digunakan secara hati-hati, fungsi ginjal dan
konsentrasi kalium harus selalu dimonitor khususnya penggunaan pada pasien lanjut
usia. Dan juga perlu penyesuaian dosis.
3. Pada kelainan hepar obat ini harus digunakan secara hati-hati karena dapat
meningkatkan efek valsartan. Hal ini disebabkan karena eliminasi yang lama,
sehingga penggunaan pada kelainan hepar harus dilakukan penyesuaian dosis.
Mekanisme aksi
Valsartan memberikan efek langsung sebagai antagonisme pada reseptor angiotensin II (AT2), berbeda dengan AC inhibitor. Vasartan menggeser angiotensin II dari reseptor AT1 dan menghasilkan efek penurunan tekanan darah melalui mengantagonis vasokontriksi yang diinduksi AT1, pembebasan aldosteron, katekolamin, vasopresin arginin, pengambilan air dan respon hipertropik. Mekanisme ini menghasilkan blokade yang lebih efisien terhadap efek angiotensin II jantung dengan efek samping lebih sedikit dibandingkan inhibitor AC.