diploma-2013-307514-chapter1

5
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan waktu, pembengkakan biaya, dan rendahnya kualitas. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Keterlambatan waktu yang terjadi, berdampak pada rendahnya kualitas dan tambahan biaya yang harus dikeluarkan diluar kontrak. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi pihak – pihak yang terkait. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih terhadap keterlambatan waktu. Keterlambatan dalam konstruksi merupakan masalah fenomena global. Di Indonesia, keterlambatan ini menjadi masalah klasik yang sering terjadi di setiap proyek konstruksi. Keterlambatan dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan kontrak. Keterlambatan berpotensi besar terhadap penambahan biaya, selain itu keterlambatan juga berpengaruh pada adanya time overrun, perselisihan, dan pemutusan hubungan kerja. Keterlambatan pelaksanaan pada satu aktivitas dalam proyek dapat menyebabkan keterlambatan pada aktivitas lainnya. Hal ini berdampak pada keterlambatan penyelesaian suatu proyek secara keseluruhan. Keterlambatan disebutkan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 pasal 120 dan No. 70 Tahun 2012 pasal 120, yaitu penyedia barang / jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan, dan tidak melampaui besarnya jaminan pelaksanaan. Keterlambatan juga akan berpengaruh pada pemutusan hubungan kontrak kerja seperti disebutkan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, yaitu PPK dapat

Upload: hakiki-saputra

Post on 19-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CONTOK SOAL

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan

waktu, pembengkakan biaya, dan rendahnya kualitas. Ketiga hal tersebut merupakan satu

kesatuan yang saling berkaitan. Keterlambatan waktu yang terjadi, berdampak pada

rendahnya kualitas dan tambahan biaya yang harus dikeluarkan diluar kontrak. Hal ini

dapat menyebabkan kerugian bagi pihak – pihak yang terkait. Oleh karena itu, diperlukan

perhatian lebih terhadap keterlambatan waktu.

Keterlambatan dalam konstruksi merupakan masalah fenomena global. Di Indonesia,

keterlambatan ini menjadi masalah klasik yang sering terjadi di setiap proyek konstruksi.

Keterlambatan dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana memperpanjang waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan kontrak. Keterlambatan

berpotensi besar terhadap penambahan biaya, selain itu keterlambatan juga berpengaruh

pada adanya time overrun, perselisihan, dan pemutusan hubungan kerja.

Keterlambatan pelaksanaan pada satu aktivitas dalam proyek dapat menyebabkan

keterlambatan pada aktivitas lainnya. Hal ini berdampak pada keterlambatan penyelesaian

suatu proyek secara keseluruhan. Keterlambatan disebutkan dalam Peraturan Presiden No.

54 Tahun 2010 pasal 120 dan No. 70 Tahun 2012 pasal 120, yaitu penyedia barang / jasa

yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan

dalam kontrak, akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari

harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan, dan tidak melampaui besarnya jaminan

pelaksanaan. Keterlambatan juga akan berpengaruh pada pemutusan hubungan kontrak

kerja seperti disebutkan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, yaitu PPK dapat

2

memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,

sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

Contoh proyek jalan yang mengalami keterlambatan waktu penyelesaian disajikan

pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Contoh proyek jalan yang mengalami keterlambatan penyelesaian

No. Proyek

Jadw

al

min

ggu

ke-

Pro

gres

sR

enca

na(%

)

Pro

gres

sR

ealis

asi

(%)

Dev

iasi

(%)

Penyebab keterlambatan

1.

Jalan Legundi –

Kanigoro –

Planjan

8 7,611 6,444 -1,167

Relokasi tiang listrik dan

pipa PDAM yang tidak

segera dilakukan

2.Jalan Parangtritis

– Tlogowarak3 0,319 0,192 -0,127

Mobilisasi alat dan SDM

yang terlambat

3. Flyover Jombor 6 0,184 0.096 -0,127Adanya bencana alam

letusan gunung Merapi

4.Jalan Lingkar

Selatan Wonosari4 0,463 0,381 -0,844

Kesulitan dump truck

mengakses lokasi proyek

5.Jalan Jenderal

Sudirman Cs9 9,103 8,976 -0,127

Kesulitan mendapatkan

material yang berkualitas

sesuai spesifikasi

Sumber : Data proyek konsultan perencana PT. Anugrah Kridapradana tahun 2013

1.2 Rumusan Masalah

Proyek konstruksi merupakan proyek komplek, yang melibatkan banyak pihak dalam

pelaksanaannya. Hal ini menimbulkan banyak resiko yang berdampak negatif pada

proyek. Salah satu dampak negatif yang terjadi adalah keterlambatan waktu penyelesaian.

3

Keterlambatan menimbulkan adanya dampak nyata yaitu pembengkakan biaya

konstruksi yang tentu saja perlu dihindari oleh penyedia atau pengguna jasa konstruksi.

Oleh karena itu, perusahaan jasa konstruksi perlu melakukan identifikasi faktor – faktor

yang menyebabkan keterlambatan waktu penyelesaian, sehingga proyek dapat berjalan

sesuai dengan yang direncanakan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Urutan (ranking) dari faktor – faktor penyebab keterlambatan penyelesaian konstruksi

jalan.

2. Nilai persentase besaran dari faktor – faktor penyebab keterlambatan penyelesaian

konstruksi jalan.

1.3 Batasan Masalah

1. Proyek pekerjaan konstruksi jalan di lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta pada kurun

waktu 2 tahun terakhir (tahun 2012-2013).

2. Proyek – proyek jalan di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota

Yogyakarta Bina Marga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Responden dalam penelitian ini adalah pihak – pihak yang terkait, seperti pemilik

(owner), konsultan pengawas, kontraktor pelaksana, akademisi, dan praktisi di bidang

konstruksi jalan.

4. Metode pengumpulan data berdasarkan wawancara langsung dan kuesioner.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian analisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi

keterlambatan proyek jalan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

adalah sebagai berikut :

4

1. Menganalisis urutan (ranking) dari faktor – faktor penyebab keterlambatan

penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan.

2. Mengetahui besaran persentase dari urutan (ranking) faktor – faktor penyebab

keterlambatan penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian pengidentifikasian faktor keterlambatan proyek dengan

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process adalah sebagai berikut :

1. Memberikan daftar urutan (ranking) faktor - faktor penyebab keterlambatan

penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan.

2. Memberikan nilai persentase besaran tiap faktor penyebab keterlambatan

penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan. Oleh karena itu dapat digunakan acuan bagi

penyedia atau pengguna jasa untuk menghindari keterlambatan waktu penyelesaian

pekerjaan konstruksi jalan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini disusun sesuai dengan sistematika yang diuraikan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan langkah awal yang berisi gambaran permasalahan secara

keseluruhan meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka berisi teori – teori dari pakar ahli maupun dari peneliti sebelumnya

yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini.

5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas alur penelitian secara keseluruhan, termasuk metode pengambilan

data – data yang diperlukan baik data primer maupun data sekunder.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian secara keseluruhan, hasil penelitian,

analisis hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir pada penelitian yaitu tujuan dari penelitian ini

dan beberapa saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.