dirjen buk_21 maret
DESCRIPTION
peraturanTRANSCRIPT
-
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U (K)Semiloka Nasional Rumah Sakit Pendidikan PTN
21 Maret 2014
-
SISTEMATIKA
PENDAHULUAN
KEBIJAKAN PERUMAHSAKITAN
PENETAPAN KELAS RS
PERIJINAN PENYELENGGARAAN RS
AKREDITASI
MEKANISME PENETAPAN RS PENDIDIKAN
PENUTUP
-
PENDAHULUAN
-
RENSTRA KEMENKES 2010 - 2014
VISI MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
MISI
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani
Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatanyang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
TUJUAN
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
-
VISI
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan
Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat
madani
Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
Menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumber daya
kesehatan
Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik
MISI
1
STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN
2 3 4 5 6
NILAI - NILAI
PRORAKYAT INKLUSIF RESPONSIF EFEKTIF BERSIH
-
Pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan
kerja sama nasional dan global
pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NASIONAL.
pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan merata dan bermutu
ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Manajemen kesehatan :
akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasilguna memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab
-
KEBIJAKAN PERUMAH SAKITAN
-
8PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PERUMAHSAKITAN
1. UU No. 29 / 2004 ttg Praktik Kedokteran2. UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah3. UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan4. UU No. 44 / 2009 tentang Rumah Sakit 5. UU No 20 / 2013 tentang Pendidikan Kedokteran6. PP No. 65 / 2005 ttg Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM.7. PP No. 38 / 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Pusat,
Pemda Propinsi & Kab/Kota 8. PP No. 41 / 2007 ttg Organisasi Perangkat Daerah9. Permendagri No. 57/ 2007 ttg Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah10.Permenkes No 147/MENKES/PER/I/2010 tentang Perizinan RS 11.Permenkes No 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi RS12.Permenkes No 1069/MENKES/PER/X/2013 tentang RS Pendidikan13.SPB no. 02/V/PB/2013 dan No 38 tahun 2013 ttg RS PTN
-
UU NO 44 / 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
DEFINISI RUMAH SAKIT
RS adalah Institusi Pelayanan Kesmenyelenggarakan pelayanan kesehatanperorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawatjalan dan gawat darurat
-
KEBIJAKAN PERUMAHSAKITAN
1. Penetapan Kelas RS
2. Perijinan penyelenggaraan RS
3. Registrasi RS
4. Akreditasi Pelayanan RS
5. Penetapan RS Pendidikan
-
PERIZINAN RS
KELAS RS PEMBERI IZIN REKOMENDASI
Kls A & RS PMA/PMDN Menteri Kesehatan Dinas Kesehatan Prov.
Kls B Pemda Prov Dinas Kes Kab/kota
Kls C & D Pemda Kab/kota Dinas Kes Kab/kota
Setiap penyelenggara RS wajib memiliki izin (Pasal 25 Undang-Undang no 44 tahun 2009 ttg Rumah Sakit)
PERMENKES No 147/MENKES/PER/I/2010 tentang PERIZINAN RS
Permohonan izin mendirikan & izin operasional RS diajukan menurut jenis & klasifikasi RS
(Pasal 3 ayat 1 No 147/MENKES/PER/I/2010 tentang PERIZINAN RS)
-
adalah pengelompokan kelas RS berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan
KLASIFIKASI RSPERMENKES NO 340/MENKES/PER/III/2010 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH
SAKIT
Setiap RS wajib mendapatkan penetapan kelas dari Menteri.
Klasifikasi RS ditetapkan berdasarkan:
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen.
RS dapat ditingkatkan kelasnya setelah lulus tahapan pelayanan akreditasi kelas dibawahnya.
-
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT UMUMUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
Kelas A RS Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuanpelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang medik, 12 (dua belas) spesialis lain dan 13 (tiga belas) subspesialis.
Kelas B RS Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuanpelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 4 (empat) spesialis penunjang medik, 8 (delapan) spesialis lain dan 2 (dua) subspesialis dasar.
Kelas C RS Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuanpelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasardan 4 (empat) spesialis penunjang medik.
Kelas D RS Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuanpelayanan medik paling sedikit 2 (dua) spesialis dasar.
-
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT KHUSUSUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
Kelas A RS Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan mediksubspesialis sesuai kekhususan yang lengkap.
Kelas B RS Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan mediksubspesialis sesuai kekhususan yang terbatas.
Kelas C RS Khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan mediksubspesialis sesuai kekhususan yang minimal
-
1) Untuk Peningkatan mutu pelayanan RS wajib diakreditasi minimal 3 tahun sekali
2) Akreditasi RS yg dimaksud dilakukan oleh lembaga independen dari dalam/luar negeri berdasarkan standar akreditasi yg berlaku
Ayat 3 RS wajib mengikuti Akreditasi NasionalAyat 5 RS yg akan mengikuti akreditasi internasional harus sudah mendapatkan status akreditasi nasionalAyat 7 RS terbaru yang telah memperoleh izinoperasional & beroperasi minimal 2 tahun wajib mengajukan permohonan akreditasi
AKREDITASI RS
-
MEKANISME PENETAPANRS PENDIDIKAN
-
RS dapat ditetapkan menjadi RS Pendidikansetelah memenuhi persyaratan dan standar RS Pendidikan (1)
RS Pendidikan ditetapkan oleh Menterisetelah berkoordinasi dengan Menteri yang membidangi Pendidikan (2)
Pasal 22
Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.
Pasal 23 ayat 1
UU No. 44/2009 tentang RS
-
Pendidikan Profesi di rumah sakit dilaksanakansetelah rumah sakit ditetapkan menjadi RumahSakit Pendidikan. (ayat 1)
Penetapan RS menjadi RS Pendidikan dilakukanoleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang kesehatan setelahberkoordinasi dengan Menteri (ayat 4)
Pasal 13
RS Pendidikan memiliki fungsi pendidikan, penelitian dan pelayananPasal 14 ayat 1
UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
-
FUNGSI PELAYANAN KESEHATANa. menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis,
administrasi dan manajemen;b. memberikan pelayanan kesehatan sekunder dan tersier;c. menyelenggarakan jejaring pelayanan rujukan dan pembinaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat kedua danketiga
FUNGSI PENDIDIKANa. menyelenggarakan pendidikan klinis kedokteran dengan tetap
mengutamakan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien;b. mengaplikasi, menerapkan dn mempromosikan keterampilan
dan kehalian klinik dari dokter;c. mendukung perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan
dan melakukan koreksi dalam proses pendidikan profesikedokteran; dan
d. sebagai pusat etika kedokteran
FUNGSI RS PENDIDIKAN
-
FUNGSI PENELITIAN
a. menapis dan mengadopsi teknologi kedokteran
b. melakukan penelitian dan / atau pengembangan ilmu kedokteran
c. mengembangkan pusat unggulan bidang kedokteran spesialistik subspesialistik; dan
d. mengembangkan penelitian dalam satu kesatuan tujuan kemajuan pendidikan kedokteran dan ilmu biomedis
Lanjutan .
-
SYARAT PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN DI RUMAH SAKIT PENDIDIKANUU No 20 thn 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
mempunyai dosen dengan kualifikasi dokter dan/atau dokter gigi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memiliki teknologi kedokteran dan/atau kedokteran gigi yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran;
mempunyai program penelitian secara rutin;
persyaratan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
-
TUJUAN PENETAPAN STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Meningkatnya mutu pelayanan di RS Pendidikan;
Meningkatnya mutu pendidikan sesuai dengan standar pendidikan profesi kedokteran;
Meningkatnya penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran di RS Pendidikan.
-
Mengacu World Federation of Medical Education (WFME)
STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKANKMK 1069 thn 2008
Penilaian RS Pendidikan berupa standar-standar :
1. Visi, Misi, Komitmen dan Persyaratan
2. Manajemen dan Administrasi
3. SDM untuk Program Pendidikan Klinik
4. Penunjang Medik
5. Perancangan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Klinis yang Berkualitas
-
Ijin pendirian RS dan/atau ijin penyelenggaraan RS yang masih berlaku
Surat penetapan kelas RS Pernyataan kesediaan Pemilik RS untuk menjadikan
RS sebagai RS Pendidikan Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Propinsi
setempat Naskah Perjanjian Kerja Sama RS dengan Institusi
Pendidikan Kedokteran Telah terakreditasi sesuai dengan klasifikasi RS Profil RS 3 (tiga) tahun terakhir
Persyaratan :
TATA CARA PENETAPANRUMAH SAKIT PENDIDIKAN
-
Prosedur Pengajuan :
Pemilik RS/Pimpinan RS mengajukan Permohonan kepada Menkes cq Dirjen Bina Upaya Kesehatan dengan dilampirkan persyaratan dengan tembusan disampaikan kepada :
Direktur BUK Rujukan Ka Dinkes Propinsi setempat Ka Dinkes Kabupaten/Kota setempat
-
Tim Assessor
Unsur Kementerian Kesehatan ARSPI AIPKI Kemendikbud (Ditjen Dikti) *
* Rencana yang akan datang
80% 100% : A berlaku 5 tahun, SK Menkes
60% - 79% : B berlaku 3 tahun, SK Dirjen BUK an. Menkes
33% - 60% : C berlaku 1 tahun, SK Dirjen BUK
-
RS PENDIDIKAN UTAMA : RS Jejaring Institusi Pendidikankedokteran yang digunakan sbg wahana pembelajaranklinik peserta didik utk memenuhi seluruh atau sebagianbesar modul pendidikan
RS PENDIDIKAN AFILIASI (EKSILENSI); RS Khusus/ RSU dg unggulan tertentu yg menjadi pusat rujukan yanmedik tertentu yg merupakan jejaring institusi pendidikankedokteran dan digunakan sbg wahana pembelajaranklinik utk memenuhi modul pendidikan tertentu secarautuh
RS PENDIDIKAN SATELIT: RS Jejaring Inst. Pendidikankedokteran yg digunakan sbg wahana pembelajaran klinikpeserta didik utk memenuhi sebagian modul pendidikan
KLASIFIKASI RS PENDIDIKAN(KMK 1069/2008)
-
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DAN JEJARING
Rumah SakitPendidikan Utama
RSPSatelit
RS Kelas A atau B
-Telah Terakreditasi 12 pelayanan- Ditetapkan sebagai RS Pendidikan)
Community Medicine
Primary Medical Care
Tertiary -Secondary Medical Care
Clinical Medicine
RS Kelas B atau C1.Telah Terakreditasi
minimal 5 pelayanan2.Ditetapkan sebagai RS
Pendidikan
RSPAfiliasi
RSPSatelit
RSPSatelit
RSPSatelit
BalkesmasPuskesmasKlinikDokterKeluarga
-
Kemenkes, Pemda (Propinsi/Kabupaten/Kota), KKI, ARSPI, AIPKI dan MKKI membina serta mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pembinaan dan Pengawasan Rumah Sakit Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dapat dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Propinsi sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
SANKSI Teguran Tertulis kepada Pemilik Rumah Sakit dan
tembusannya disampaikan kepada Institusi Pendidikan Kedokteran yang terkait.
Penghentian sementara kegiatan Rumah Sakit Pendidikan.
Pencabutan Penetapan Rumah Sakit Pendidikan.
-
RS PENDIDIKAN YANG TELAH DITETAPKAN SESUAI KMK 1069 Thn 2008
(menurut Kelas Rumah Sakit)
RS Umum Pendidikan Kelas A
14 RS (RSCM, RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, Rumkitpolpus Sukanto, RSUPSanglah, RSUP Sardjito, RSUP Wahidin S, RSUP Syaiful Anwar, RSUD Zainoel Abidin, RSUP Adam Malik, RSUD Soetomo, RSUP Hasan Sadikin, RSUP Kariadi, RSPAD Gatot Subroto)
RS Umum Pendidikan Kelas B
34 RS (RSUD Raden Mattaher, RS Siloam, RS Atmajaya, RSUD Wahab Syahranie, RSUD Soedarso, RS Sudono Madiun, RSU Dustira Cimahi, RS Islam Sultan Agung, RSUP Djamil, Rumkital Ramelan, RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Banyumas, RS UKI, RSUD Salatiga, RSUD Subandi Jember, RSUD Senopati Bantul, RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Dr. H. Abdul Moelok, RS Immanuel Bandung, RSUD Arfin Ahmad, RSUD Dr Djasamen Saragih, RSUD Tugurejo, RSUD Tangerang, RSUD Gunung Jati Cirebon, RSUP Dr. Soeradji T Klaten,,RSUD Kab. Sidoarjo, RSUD Bahteramas Sultra, RS AL Dr. Mintohardjo, RSU HajiSurabaya , RSUD Doris Sylvanus, RSUD Cilegon, RSUD Kota Jogjakarta, RSUD Saras Husada, RSUD Anutapura)
RS Khusus Pendidikan
3 RS ( RS Orthopedi Prof. Soeharso, RSJ Dr. Soerojo Magelang, RSK Dharmais)
Berdasarkan KEPMENKES 1069/MENKES/SK/XI/2008
-
RS PERGURUAN TINGGI NEGERI
-
RS PTN Ditjen Dikti
NO. UNIVERSITAS NO. UNIVERSITAS
1 UNIVERSITAS PADJADJARAN 11 UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2 UNIVERSITAS GADJAH MADA 12 UNIVERSITAS SAM RATULANGI
3 UNIVERSITAS AIRLANGGA 13 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4 UNIVERSITAS HASANUDDIN ** 14 UNIVERSITAS MATARAM
5 UNIVERSITAS JEMBER 15 UNIVERSITAS UDAYANA
6 UNIVERSITAS RIAU 16 UNIVERSITAS JAMBI
7 UNIVERSITAS ANDALAS 17UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8 UNIVERSITAS TANJUNGPURA 18 UNIVERSITAS INDONESIA
9 UNIVERSITAS LAMPUNG 19 UNIVERSITAS DIPONEGORO
10 UNIVERSITAS SEBELAS MARET
-
Peraturan BersamaMenteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2/V/PB/2013 dan Nomor 38 tahun 2013
Tentang RS Perguruan Tinggi Negeri
PASAL 1 1. RS PTN merupakan RS Pemerintah dalam hal ini Kemdikbud yang dikelola
Perguruan Tinggi Negeri
2. RS PTN ditujukan menjadi wahana pendidikan di bidang Kedokteran dan kesehatan, penelitian dan pelayanan kesehatan secara terpadu
. PASAL 2 RS PTN berfungsi sebagai wahana:
a. Pendidikan untuk mengembangkan kompetensi profesi daninterprofesional dan membangun karakter profesional bagi tenagakesehatan;
b. Penelitian di bidang kesehatan terutama riset translasi; dan
c. Pelayanan kesehatan prima
-
Lanjutan (2) PASAL 3
1. Pengembangan dan pengelolaan RS PTN dilakukan kerjasama antara Kemdikbud dan Kemenkes
2. Kemdikbud menyediakan :
a. Seluruh aset RS
b. SDM
c. Anggaran untuk investasi, operasional dan Manajemen RS
3. Kementerian Kesehatan mendukung:
a. Proses penetapan menjadi rumah sakit pendidikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
b. Manajemen dalam bentuk jejaring dan pengampuan
c. Keberlangsungan pendidikan, pelayanan dan penelitian
-
PENUTUP (1)1. Setiap institusi penyelenggara pendidikan kedokteran
harus menyediakan rs pendidikan, dapat memiliki RS atau bekerjasama dengan RS yang ada;
2. RS yang akan menyelenggarakan fungsi pendidikan terlebih dahulu telah ditetapkan kelasnya berdasarkan kemampuan pelayanan dan telah terakreditasi kualitas pelayanannya
3. Dalam penetapan RS Pendidikan, Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kemendikbud
4. kementerian kesehatan, selaku user terbesar berkewajiban turut serta membina pendidikan kedokteran dari sisi teknis
-
PENUTUP (2)
4. Sesuai SKB Nomor 2/V/PB/2013 dan Nomor 38 tahun 2013 Tentang RS Perguruan Tinggi Negeri, Kmenterian Kesehatan akan membantu proses penetapan RS PTN menjadi rumah sakit pendidikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
5. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kemendikbud dalam perencanaan, penyusunan kebijakan dsbnya mengenai RS Pendidikan
6. Revisi KMK 1069 tahun 2008 mengenai Pedoman Klasifikasi dan Standar RS Pendidikan saat ini masih di tingkat pembahasan, menunggu terbitnya PP RS Pendidikan yang merupakan produk hukum turunan dari UU No 20 thn 2013 mengenai Pendidikan Kedokteran
-
TERIMAKASIH
Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
TERIMA KASIH37