dispepsia
DESCRIPTION
dispepsiaTRANSCRIPT
DISKUSI KELOMPOK KEDUA
Tanggal : Kamis 13 Desember 2012 Modul : Infeksi Dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Pokok Bahasan : Gangguan pada Lambung dan DuodenumSubpokok Bahasan : DispepsiaKomptensi : 4Penanggung jawab : Prof Julianto Widjojo,dr.,SpPD-KGE Narasumber :
1. Welly Ratwita dr.,M.Kes 2. Z.J Manoe dr.,AIA3. Dewi Ratih dr,M.Kes 4. Ali Taufan, dr .M.Hkes 5. Nurjati dr., AIF
Sasaran Belajar :Setelah menyelesaikan diskusi kelompok ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat kerangka konsep untuk menegakkan diagnosis dalam skenario yang diawali dari keluhan utama
2. Menjelaskan proses timbulnya tanda, gejala, dan komplikasi pada organ yang terlibat dalam kasus berdasarkan etiopatofisiologi kasus
3. Menjelaskan epidemiologi kasus4. Merencanakan penatalaksanaan sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan dan kompetensi
dokter umum dengan mempertimbangkan aspek bioetik humaniora
Skenario :
Tn Saeful Jamal, usia 20 tahun, seorang mahasiswa datang ke klinik tempat saudara bertugas
dengan keluhan mual, setelah makan perut terasa kembung dan kencang seperti bengkak serta
cepat merasa kenyang. Dari anamnesis diketahui pula bahwa keluhan yang dialami Tn Saeful
terasa sudah lama dan sering hilang timbul.
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik : Keadaan umum: compos mentis, tekanan darah normal, nadi, respirasi dan
suhu dalam batas normal.
Pada palpasi ditemukan nyeri tekan di perut bagian epigastrium.
Tugas.
Jawablah dan diskusikan pertanyaan dibawah ini dengan jelas!
1. Buatlah diagnosa banding dan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang dengan menyusun resume kasus (overview case)
2. Buatlah kerangka konsep dalam menganalisis kasus.
3. Jelaskan definisi dari diagnosa yang anda tegakkan, sebutkan berapa macam ?
4. Jelaskan etiopatofisiologi penyakit tersebut?
5. Jelaskan anatomi dari gaster dan persyarafan motorik dan sensorik organ tersebut!
6. Jelaskan fisiologi mual dan muntah!
7. Jelaskan proses pembentukkan asam lambung ditinjau dari aspek biokimia
8. Jelaskan insidensi dari penyakit yang anda tegakkan diagnosisnya?
9. Pemeriksaan laboratorium apa saja yang masih perlu dilakukan untuk lebih memastikan
diagnosa tersebut?
10. Jelaskan penatalaksanaan penyakit tersebut?
11. Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada kasus tersebut?
12. Bagiamana prognosis pasien tersebut?
13. Bagaimana aplikasi bioetik dan humaniora pada kasus tersebut?
JAWABAN
1. OVERVIEW .
Tn.Saeful jamel(20TH) dengan keluhan mual, perut terasa kembung dan
kencang(bengkak), cepat merasa kenyang(tanda & gejala), sudah lama terjadi(kronik)
dan hilang timbul.
Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
Palpasi : nyeri tekan di regio epigastrium
Diagnosis banding : - dispepsia organik
- dispepsia fungsional
- gastro esofageal reflux diseas (GERD)
- ulcer
Diagnosis kerja : - dispepsia
2. PETA KONSEP
Basic science- anatomi gaster- biokimia sekresi hcl- Faal gaster- farmakologi
Etiologi-abnormalitas motoric gaster-perbahan sensivitas gaster-stress dan psikososial-insfeksi helicobacter pylori
Patgen &patfis-etiologi
Fisiologi gaster terganggu
Nyeri, mual, dsb
Tanda & gejala-mual-kembung-cepat kenyang-seperti bengkak
Diagnosis banding-dispepsia organic-dispepsia fungsional-GERD-ulcer
Diagnosis kerja-dispepsia
Penatalaksanaan :-non farmakologis-farmakologis
Prognosis : Quo ad vitam: ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonam
Pem. Penunjang:-endoskopi-usg-barium enema
epidemiologi
Aspek bioetik danHumaniora-medical indication-pasien preference-quality of live-contextual feature
Komplikasi-ulkus peptikum-dehidrasi-anemiadsb
3.DEFINISI DISPEPSIA Dispepsia Istilah yang digunakan untuk suatu sindrom atau kumpulan gejala
keluhan yang terdiri darinyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, perut terasa penuh atau begah.
Dyspepsia secara umum dibagi dua :o Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai
penyebabnya. Sindroma dyspepsia organic terdapat kelainan yang nyata terhadap organ tubuh misalnya tukak (luka) lambung, usus dua belas jari, radang pancreas, atau radang empedu
o Dispepsia non-organik atau dispepsia fungsional atau dispepsia non ulkus (DNU), bias tidak jelas penyebabnya. Dispepsia fungsional tanpa disertai kelainan atau gangguan struktur organ berdasarkanpemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi dan endoskopi
Dispepsia berdasarkan manifestasi klinis :o Dispepsia tipe refluks: adanya rasa terbakar pada epigastrium, dada dengan
gejala perasaan asam di muluto Dyspepsia tipe dismotilitas : nyeri epigastrium yang bertambah sakit setelah
makan, disertai kembung, cepat Kenyan, rasa penuh setelahmakan, mual atau muntah, bersendawa
o Dyspepsia tipe ulkus : nyeri eigastrium yang mereda bila makan atau minum antacid dan nyeri biasanya terjadi sebelum makan dan tengah malam
o Dyspepsia non spesifik (tidak bergabung dalam salah satu tipe diatas)
4.ETIOPATOFISIOLOGI#etiologi-perubahan pola makan-pengaruh obat – obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu yang sama-alkohol dan nikotin rokok-stres-tumor atau kangker saluran cerna
etiologi
abnormalitasmotorik gaster
Setres & faktor psikososial
Perubahan sensivitas gaster
Inspeksi hellicobakter pylori
Gangguan reflex vagal
Aktivitas vagal terganggu
Makanan yang mengiritasi lambung (pedas) Menginfeksi
daerah mukosa antrum
inflamasi
Aktivitas fak.12
nyeri
Hipersekresi hcl
Mengiritasi mukosa
nyeri
Proses pemindahan makanan dari fundus keduodenum terhambat
Pengosongan lambung terhambat
nyer aerofagi Pem.hcl naik
muntah
dehidrasi
5.ANATOMI GASTER
Gaster : suatu kantong yang terletak dibawah diafragma berbentuk huruf J Letak : regio epigastrika & hipokondrium sinistra intraperitoneal Pembagian:
- Cardia = bagian atas pintu masuk makanan dari esofagus- Fundus = menonjol ke kranial sebelah kiri oesophagus- Corpus = dari muara oesophagus sampai tempat terkaudal
Vaskularisasi- Sumber dari truncus coeliaca
1.a.gastrica sinistra2.a.gastrica dextra3.a.gastromentalu dextra4.a.gastromentalis sinistra5.a.gastrica brevis
- dimukosa ada 3jenis sel1.sel goblet2.sel parietal3.sel chief
6.MEKANISME MUAL DAN MUNTAH
-stimulasi taktil-iritasi lambung dan duodenum-tek.intrakarnium naik-rotasi/akselerasi kepala-faktor emosi-bahan kimia
Rangsang diantarkan oleh aferen vagal dan simpatis
Inspirasi dalam dan
Kordinasi pusat muntah
Inspirasi dalam dan penutupasn glotis
Kontraksi diafragma
Menekan lambung
Kontraksi otot perut menekan rongga abdomen
Tekanan intraabdomen naik
Memaksa visera abdomen bergerak ke atas
Gerak anti peristaltik
Isi lambung bergerak keatas
Uvuls naik keatas dan epiglotis
muntah
7.PEMBENTUKAN ASAM LAMBUNG BERDASARKAN BIOKIMIAPLASMA SEL PARIETAL LUMEN
CO2+H2O=H2CO3
HCO3- HCO3 H+ H+
K+ K+ HClCl- Cl- Cl-
- H+ keluar sel parietal menuju kelumen lambung, bertukar dengan k+ dari lumen, dengan transport aktif oleh k+ ?atp – aseyang ada dimembran sel mukosa
- HCO3- keluar dari sel plasma, bertukar dengan ion Cl-,selanjutnya Cl- keluar
kelambung terus berikatan dengan H+
8. insidensi Umur >45th
Jenis kelamin wanita lebih banyak dari pria(2:1) Etnik kulit hitam > kulit putih Ada yang menyebut 1 dari 10 orang, ada yang mengatakan 25% dari populasi Mengenai jenis kelamin, baik lelaki maupun perempuan (tidak mengenal batas usia
muda tua) Di Indonesia, survey yang dilakukan dr. Ari F. Syam dari FK UI pada tahun 2001
menghasilkan angka mendekati 50% dari 93 pasien yang diteliti Menurut penelitian dari luar negeri bahwa dari mereka yang memeriksakan diri ke
dokter, hanya ⅓ yang tidak memiliki ulkus (borok) pada lambungnya/dyspepsia non ulkus
Angka di Indonesia sendiri, penyebab dyspepsia adalah 86% dyspepsia fungsional, 13% ulkus dan 1% disebabkan oleh kanker lambung
Prevalence of dyspepsia (including reflux) in general population 20-49% Only 8-10% of patients with dyspepsia have ulcer 15-30% orang tua/dewasa pernah mengalami dyspepsia WHO 2007 : 10-20% di Asia Pasifik
9.PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium
o Darah lengkap untuk identifikasi factor infeksi (leukositosis)o Amilasi untuk pancreatitiso Gula daraho Fungsi tiroido Spesimen tinja dan urin
Pemeriksaan endoskopi bila disertai alarm symptoms Pemeriksaan radiologi
o USGo Barium sulfat gastro-duodenale graphy
Pemeriksaan pH meter untuk mengukur tingkst keasaman lambung Tes invasive untuk identifikasi Helicobacter pylori Endoskopi
10.PENATALAKSANAANNON FARMAKOLOGIS :
Hindari makanan asam, pedas, tinggi lemak, kopi Pola makan dan gaya hidup
FARMAKOLOGIS : Antacid 20 – 150 mg/hari menetralisir asam lambung Antikolinergik
Contoh : Pirenzepin (menghambat reseptor muskarinik menekan sekresi asam lambung 28-43%)
Penyekat H2 reseptor : Ranitidin, Simetidin, Roksatidin, Famotidin Penghambat pompa asam : Omeprazol, Lansoprazol, Pantoprazole Sitoprotektif : Misoprostol dan Enprostil menekan sekresi asam lambung oleh
sel parietal Golongan prokinetik : Domperidon, Metoklopramid, Cisapride pembersihan
asam lambung dan pengurangan refluks, meningkatkan motilitas gaster Psikoterapi
RESEPDR.LAMBO
SIP: 4111111022ALAMAT JL.CONTONG ASIK
CIMAHI,13 DESEMBER 2012
R/OMEPRAZOLE 20mg no VII
S 1 DD 1
Pro : Tn.saeful jamalUmur : 20th
11.KOMPLIKASI1. Luka dinding lambung yang melebar2. Hematemesis3. Melena4. Dehidrasi5. Anemia6. Perforasi7. Peritonitis8. Sepsis
12.PROGNOSIS- quo ad vitam : adbonam- quo ad functionam : dubia ad bonam- quo ad sanationam : dubia ad bonam
13.ASPEK BIOETIKA HUMANIORA MEDICAK IN DICATION
Beneficence:goldenrule principleMenegakan diagnosis berdasarkan anamesis, pem.fisik, pem. Laboratorium
PASIEN PREFERENCE Autonomi:inform consent
Memberikan inform consent, disini inform consen diberikan pada pasien karena dianggap kompeten
QUALITY OF LIVE Beneficence: mencegah akibat buruk,prognosis.
- quo ad vitam : adbonam- quo ad functionam : dubia ad bonam- quo ad sanationam : dubia ad bonam
QONTEXTUAL FEATURE justice : tidak membeda bedakan sara, mendistribusikan keuntungan dan kerugian
pada pasien