displasia bronkopulmoner

Upload: agnesia-naathiq

Post on 13-Oct-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Semua tentan displasia bronkopulmoner

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    1/9

    PENDAHULUAN

    Displasia bronkopulmoner adalah penyakit paru kronik yang sering diderita

    bayi-bayi yang lahir dengan kurang bulan atau prematur1. Bayi prematur ini akan sangat

    beresiko menderita displasia bronkopulmoner jika usia kandungannya kurang dari 34

    minggu, dan akan meningkat jika kurang usia kandungannya lebih dari 10 minggu.

    Resiko ini juga akan semakin meningkat dengan adanya bayi berat lahir rendah (BBLR)

    yang beratnya kurang dari 1.000 gram2. Bayi-bayi prematur ini sebagian besar

    memerlukan bantuan ventilasi mekanik untuk membantunya bernafas dan juga

    pemberian oksigen. Meskipun displasia bronkopulmoner ini juga dapat diderita oleh

    bayi dengan cukup bulan yang menggunakan bantuan ventilasi mekanik.

    Displasia bronkopulmoner tidak hanya berhenti sampai telah selesai

    diberikannya pengobatan. Namun penyakit ini akan memberikan efek pada kerja dari

    paru itu sendiri pada perkembangannya meskipun telah diberikan pengobatan. Hal yang

    dapat terjadi berupa edema paru, hipertensi pulmoner, keterlambatan perkembangan,

    dan resiko tinggi terhadap infeksi pneumonia3.

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    2/9

    ETIOLOGI

    Penyebab dari displasia bronkopulmoner ini adalah multifaktor dan banyak

    sekali yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah karena penggunaan ventilator

    mekanik. Pada bayi kurang bulan atau prematur, masih diperlukan bantuan dari

    ventilator mekanik untuk bernapas. Namun, pemakaian ventilator yang berlebihan justru

    dapat membuat kerusakan pada paru-paru bayi tersebut. Salah satunya adalah displasia

    bronkopulmoner ini2.

    Selain itu, diketahui juga bahwa displasia bronkopulmoner dapat terjadi pada

    bayi cukup bulan yang sebelumnya mengalami sindrom distres pernapasan, aspirasi

    mekonuim, pneumonia, maupun sepsis4.

    Resiko terjadinya displasia bronkopulmoner ini juga meningkat sehubungan

    dengan jenis kelamin laki-laki, baru saja menderita infeksi saluran pernapasan, sedang

    menjalani terapi oksigen, dan pada bayi dengan kelainan jantung kongenital3. Bahkan

    diketahui bahwa genetik juga mengambil peranan terhadap kejadian displasia

    bronkopulmoner ini. Pada kasus displasia bronkopulmoner, terjadi ekspresi berlebihan

    dari beberapa gen pada masa kehidupan hari ke-5, ke-14, dan hari ke-28 dibandingkan

    dengan bayi-bayi yang normal5.

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    3/9

    EPIDEMIOLOGI

    Displasia bronkopulmoner merupakan salah satu kasus yang sering terjadi pada

    bayi baru lahir, terutama pada bayi-bayi kurang bulan dan berat lahir rendah. Di

    Amerika, ada sekitar 5.000 sampai 10.000 kasus baru displasia bronkopulmoner setiap

    tahunnya2. Di Korea, ada pengelompokkan kasus ini sesuai dengan tingkat beratnya

    gangguan yang dialami bayi. Ada tingkatan ringan, sedang, dan berat. Berikut adalah

    grafiknya6:

    Grafik A adalah angka kejadian displasia bronkopulmoner menurut berat lahir

    bayi. Terlihat bahwa berat yang sangat kecil (

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    4/9

    PATOGENESIS

    Perjalanan penyakit displasia bronkopulmoner pada bayi diawali dengan

    kurangnya bulan kehamilan atau rendahnya berat lahir bayi. Bayi-bayi yang lahir pada

    keadaan tersebut belum memiliki paru-paru yang berkembang dengan baik. Cairan

    surfaktan yang menjaga agar alveoli tidak kolaps juga masih sedikit produksinya atau

    bahkan belum diproduksi. Hal itu yang membuat bayi prematur atau dengan berat lahir

    rendah membutuhkan ventilator mekanik dan tekanan oksigen untuk membantunya

    bernapas dan menggunakan paru-parunya dengan baik. Namun, pemakaian ventilator

    mekanik dan pemberian oksigen (barotrauma dan volutrauma) yang terus menerus dan

    tidak sesuai dengan kebutuhan akan menimbulkan reaksi inflamasi pada saluran

    respiratorik bayinnya. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya sel-sel inflamasi,

    mediator inflamasi, dan sitokin pada kasus-kasus displasia brokopulmoner. Sel-sel ini

    banyak ditemukan di ruang antar sel dan rongga udara, juga sel epitel paru. Penggunaan

    intubasi juga dapat menimbulkan kerusakan jaringan sehingga patogen-patogen yang

    ada di saluran respiratorik dapat masuk dan menimbulkan infeksi. Pemberian oksigen

    yang berlebihan juga dapat meimbulkan radikal bebas yang dapat menyebabkan

    kerusakan akut pada jaringan, peradangan, dan menghambat perkembangan peru.

    Reaksi inflamasi yang terus menerus atau persisten akan dikompensasi oleh tubuh

    dengan munculnya jaringan fibrosis sehingga terjadi displasia bronkopulmoner4.

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    5/9

    DIAGNOSIS

    Gejala dan tanda klinis dari displasia bronkopulmoner ini terlihat sangat umum.

    Biasanya bayi dengan displasia bronkopulmoner bernapas dengan cepat dan berat,

    terdapat sianosis pada bagian bibir dan kuku-kuku jari, batuk, wheezing, dan postur

    leher dan bahu yang buruk7. Sering kali penegakkan diagosis displasia bronkopulmoner

    ini memerlukan bantuan pemeriksaan penunjang, yaitu X-Ray. Gambaran foto rontgen

    thoraks yang nampak pada bayi dengan displasia bronkopulmoner akan ada bercak-

    bercak putih disekitar hilus. Bercak-bercak tersebut menandakan adanya fibrosis

    sebagai respon tubuh terhadap inflamasi yang berkelanjutan1. Berikut adalah gambaran

    foto rontgen thoraks bayi penderita displasia bronkopulmoner:

    Displasia bronkopulmoner juga dibedakan berat ringannya penyakit sesuai

    dengan gangguan yang ditimbulkan. Berikut adalah derajatnya4:

    Usia Gestasi < 32 minggu >= 32 minggu

    Waktu penentuan diagnostik

    BPD ringan

    36 minggu pascakonspsi

    atau saat diizinkan ulang,

    bergantung pada yang

    mana yang lebih dulu

    Terapi oksigen > 21%

    untuk minimal 28 hari

    Bernapas dengan udara

    Usia > 28 hari tetapi < 56

    hari, atau saat diizinkan

    pulang

    Bernapas dengan udara

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    6/9

    BPD sedang

    BPD berat

    ruangan pada usia 36

    minggu pascakonsepsi

    atau saat diizinkan pulang

    Kebutuhan oksigen =

    30% dan/atau udara

    tekanan positif pada 36

    minggu pascakonsepsi

    atau saat diizinkan pulang

    ruangan pada usia 56 hari

    atau saat diizinkan pulang

    Kebutuhan oksigen < 30%

    pada usia 56 hari, atau saat

    diizinkan pulang

    Kebutuhan oksigen >= 30%

    dan/atau udara tekanan

    positif pada usia 56 hari

    atau saat diizinkan pulang

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    7/9

    TATALAKSANA

    Penanganan kasus displasia bronkopulmoner pada bayi bertujuan agar bayi

    dapat bernapas spontan tanpa menggunakan alat bantu dan juga oksigen tambahan. Juga

    untuk mengurangi reaksi inflamasi yang telah muncul. Pengobatannya menggunakan

    kortikosteroid, bronkodilator, diuretik, dan jika perlu menggunakan antibiotik.

    Penggunaan kortikosteroid bertujuan untuk mengurangi reaksi inflamasinya.

    Kortikosteroid juga dapat membantu meningkatkan fungsi paru dalam pertukaran gas.

    Diketahui juga bahwa steroid dapat mengurangi ketergantungan oksigen pada bayi yang

    berusia 28 hari jika diberikan pada 96 jam pertama pasca kelahiran. Namun,

    penggunaan steroid ini menggunakan dosis rendah dan harus dengan pengawasan. Hal

    itu disebabkan penggunaan kortikosteroid pada bayi masih diperdebatkan. Juga efek

    sampingnya yang dapat mengganggu pertumbuhan kepala dan bahkan menimbulkan

    kematian1.

    Pengobatan selanjutnya menggunakan bronkodilator, yaitu nitrit oxide (NO).

    Penggunaan NO diketahui dapat mengurangi angka kejadian displasia bronkopulmoner

    pada bayi sampai dengan 50%. Penggunaannya juga berfungsi untuk mengurangi

    kejadian kerusakan otak karena berkurangnya suplai oksigen ke otak. Namun,

    penggunaan NO yang berlebihan pada hari pertama kelahiran bayi berat lahir rendah

    dapat menyebabkan pendarahan intrakranial1.

    Penggunaan diuretik pada kasus displasia bronkopulmoner ditujukan untuk

    mengurangi terjadinya resiko edema pulomoner yang sangat mungkin terjadi pada kasus

    ini. Pemberian antibiotik juga ditujukan untuk mencegah dan mengobati infeksi. Karena

    bayi-bayi dengan displasia bronkopulmoner sangat rentan mengalami pneumoni2.

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    8/9

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Displasia bronkopulmonar merupakan suatu keadaan klinis yang sangat sering

    terjadi pada bayi-bayi yang kurang bulan kehamilannya dan bayi dengan berat lahir

    rendah. Bayi-bayi lahir dengan cukup bulan dan berat cuku juga tidak menutup

    kemungkinan mengalami gangguan ini. hal ini berkaitan dengan pemakaian ventilator

    mekanik, pemberian oksigen yang berlebihan, serta adanya infeksi pada saluran

    pernapasan. Kerusakan yang terjadi bersifat permanen dan akan bertambah berat sejalan

    dengan pengobatan yang tidak tepat. Hal itu dapat membuat gangguan pada usia

    dewasanya kelak. Namun, dengan pengobatan yang tepat, gangguan yang ditimbulkan

    dapat dikurangi meskipun kerusakannya tidak dapat dihilangkan sehingga kesempatan

    hidup normal pada usia dewasa dapat bertambah.

  • 5/23/2018 Displasia Bronkopulmoner

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Jason G, John PK. Pathogenesis And Treatment Of BronchopulmonaryDysplasia. National Institutes Of Health (serial online): 2011. Available from:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3767848/pdf/nihms348454.pdf

    Accessed on June 18, 2014.

    2. Bronchopulmonary Dysplasia. Kids Health (serial online): 2011. Availablefrom:

    http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=

    143&article_set=20809 Accessed on June 18, 2014.

    3. Apa Itu Displasia Bronkopulmoner. Persify (serial online): 2013. Availablefrom:http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-

    diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098Accessed on June 18,

    2014.

    4. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama Cetakan Keempat. Jakarta: IDAI,2013.

    5. Jacek JP, dkk. Gene Expression Profiling in Preterm Infants: New Aspects ofBronchopulmonary Dysplasia Development. PLOS ONE (serial online): 2013.

    Available from:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3806835/pdf/pone.0078585.pdf

    Accessed on June 18, 2014.

    6. Chang WC, dkk. Incidence of Bronchopulmonary Dysplasia in Korea. JKMS(serial online): 2012. Available from:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410240/pdf/jkms-27-914.pdf

    Accessed on June 18, 2014.

    7. Symptoms, Diagnosis, And Treatment. American Lung Association (serialonline): 2011. Available from:http://www.lung.org/lung-

    disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-

    dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlAccessed on June 18, 2014.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3767848/pdf/nihms348454.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3767848/pdf/nihms348454.pdfhttp://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=143&article_set=20809http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=143&article_set=20809http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=143&article_set=20809http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3806835/pdf/pone.0078585.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3806835/pdf/pone.0078585.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410240/pdf/jkms-27-914.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410240/pdf/jkms-27-914.pdfhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.lung.org/lung-disease/bronchopulmonary-dysplasia/living-with-bronchopulmonary-dysplasia/symptoms-diagnosis-treatment.htmlhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3410240/pdf/jkms-27-914.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3806835/pdf/pone.0078585.pdfhttp://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/displasia-bronkopulmoner-_-9510001031098http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=143&article_set=20809http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=143&article_set=20809http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3767848/pdf/nihms348454.pdf