distribusi obat rs

Upload: jefrina-ayu-wardani

Post on 13-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rs

TRANSCRIPT

Secara umum sistem distribusi obat di rumah sakit yaitu :a. Sistem resep individu (Individual Prescription)Resep individu adalah resep yang ditulis dokter untuk tiap penderita. Sistem ini biasanya digunakan oleh rumah sakit kecil dan atau rumah sakit pribadi, karena memudahkan cara untuk menarik pembayaran atas obat yang digunakan pasien dan memberikan pelayanan kepada pasien secara perorangan. Tapi meningkatkan kebutuhan personel bagian farmasi untuk tugas melayani resep perorangan. Keuntungan sistem Individual Prescription :1) Semua pesanan obat langsung diperiksa oleh farmasis.2) Memungkinkan interaksi antara farmasis, dokter, perawat, dan pasien.3) Meningkatkan pengawasan obat-obatan dengan lebih teliti.4) Memberikan cara yang cocok melaksanakan pembayaran obat-obatan yang digunakan pasien (Ray, 1983).b. Sistem persediaan lengkap di ruangan (ward floor stock)Pada sistem ini hampir semua obat-obatan dapat di suplai, kecuali yang jarang dipakai atau yang sangat mahal sekali disediakan pada setiap pos perawatan dan tidak ada pengembalian obat yang tidak terpakai. Akan tetapi pengawasan obat oleh farmasis menjadi sangat berkurang terutama dalam hal penyimpanan obat yang baik, pemberian obat yang benar ke pasien dan sangat memungkinkan untuk terjadinya kerusakan bahkan pencurian obat. Pada sistem ini pekerjaan dan tanggung jawab perawat menjadi lebih besar dalam menangani obat-obatan (Ray, 1983).Keuntungan sistem floor stock :1) Adanya persediaan obat-obatan yang siap pakai untuk pasien.2) Pengurangan transkrip pesanan obat bagi farmasi.3) Pengurangan jumlah personil farmasi yang dibutuhkan (Ray, 1983).Sedangkan kerugian pada sistem floor stock :1) Kesalahan pemberian obat bertambah besar karena farmasis tidak memeriksa ulang pesanan obat.2) Meningkatkan persediaan obat disetiap pos perawatan.3) Meningkatkan kemungkinan kerusakan obat dan pencurian obat.4) Meningkatkan biaya dalam hal menyediakan fasilitas tempat penyimpanan obat yang memadai pada tiap pos perawatan. 5) Dibutuhkan tambahan waktu kerja bagi perawat untuk menangani obat-obatan (Ray, 1983).c. Kombinasi Floor Stock dan Individual PrescriptionSistem ini umumnya digunakan oleh rumah sakit yang menggunakan sistem penulisan resep pesanan obat secara individual sebagai sarana utama untuk penjualan obat tetapi juga memanfaatkan sistem floor stock secara terbatas (Ray, 1983). d. Unit Dose Dispensing (UDD)Pada sistem ini obat didistribusikan ke ruang perawatan untuk setiap pasien dalam kemasan persekali minum/per sekali pemakaian.Keuntungan sistem Unit Dose Dispensing :1) Interaksi antara farmasis dengan dokter dan perawat dapat lebih intensif,2) Resep dapat dikaji oleh Farmasis,3) Farmasis dapat melakukan Therapeutic Drug Monitor,4) Farmasis mendapat profil pengobatan pasien dengan lengkap,5) Efisiensi ruang perawatan dalam penyimpanan obat,6) Mengurangi beban perawat dalam penyiapan obat, sehingga perawat mempunyai waktu lebih untuk merawat pasien,7) Meniadakan obat berlebih dan menghindari kerusakan obat,8) Menciptakan sistem pengawasan ganda, yaitu oleh farmasis ketika membaca resep sebelum dan sesudah menyiapkan obat, serta perawat ketika membaca formulir instruksi obat sebelum memberikan obat kepada pasien, hal ini akan mengurangi kesalahan pengobatan,9) Pasien hanya membayar obat yang telah dipakai (Ray, 1983).e. One Daily Dose (ODD)Dalam metode ini pasien mendapat obat yang sudah dipisah-pisah untuk pemakaian sekali pakai, tetapi obat diserahkan untuk sehari pakai pada pasien.