disusun guna memenuhi syarat untuk mendapat gelar sarjana...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
2019/2020
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Mendapat Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: M. BAHRUDIN
NIM 23040160143
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
2019/2020
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Mendapat Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
M. BAHRUDIN NIM 23040160143
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
iv
v
vi
vii
MOTTO
‟Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‟
(HR.Turmudzi)
“Hidup itu seperti naik sepeda. Untuk menjaga keseimbanganmu kamu
harus
tetap melaju”
(Albert Einstein)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta Alm. Bapak Mursididan Ibu Ngatmiyatun yang
telah menjadi orang tua terhebat selalu mendoakan dan mensuport dalam
keadaan apapun terutama ibu adalah ibu yang hebat.
2. Kepada adik perempuan sayaIntan Nhur Sania yang sudah mendoakan saya
dan memberi semangat.
3. Keluarga besar dari Bapak dan Ibu saya yang selalu mendo’akan dan
mensuport.
4. Teman-teman PGMI angkatan tahun 2016 yang telah menjadi teman terhebat.
5. Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan motivasi kepada saya (Nur
Salim, Atqia Alawi, Maulfi Fahrul Maani, Irfan Antorida, Alfarobi B.F, Fajar
Setiyono, dan Zainul Haq).
6. Sahabat-sahabat KKN 2020 Desa Bantengan.
7. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
ix
KATA PENGANTAR
Atas nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan
syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan
taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan
kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar kita Muhammad SAW yang
selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiamah nantinya. Aamiin.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan
selesainya skripsi ini penulis menyadari betul banyak peran dari pihak lain yang
telah membantu baik dari segi moril maupun spiritual. Oleh karena itu penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama IslamNegeri
(IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku ketua program studi Pendidikan
GuruMadrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd.selaku dosen pembimbing akademik.
5. BapakProf. Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
x
6. Bapak/Ibu dosen dan staf IAIN Salatiga terimakasih atas ilmu-ilmu yangsudah
diajarkan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
7. Kepala MI Isalamiyah Karangpakel, Ibu Siti Dawami, S.Pd. yang telah
memberikan izin penelitian kepada penulis.
8. Ibu Anna Fista N, S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran IPA kelas V
MI Islamiyah Karangpakel.
9. Bapak dan Ibu guru dari MI Isalamiyah Karangpakelyang telah menjadi teman
yang baik selama penelitian berlangsung.
10. Bapak (Alm. Mursidi) dan Ibu (Ngatmiyatun) tercinta, Adik (Intan Nhur
Sania) tercinta, serta keluarga dari Bapak dan Ibu yang saya sayangi.
11. Teman-teman PGMI angkatan 2016 yang telah berjuang bersama.
12. Sahabat-sahabat saya yang telah memberi dukukan kepada saya.
13. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan skripsi ini
Semoga amal kebaikan yang telah dicurahkan oleh penulis diterima Allah
SWT sebagai amal ibadah dan mendapat balasan yang berlipat ganda. Demikian
kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana ilmu bagi para
pembaca. Sebagai manusia biasa penulis menyadari banyak kekurangan, untuk itu
kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 10 Maret 2020
Penulis
M. Bahrudin NIM. 23040160143
xi
ABSTRAK Bahrudin, M. 2020. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Peredaran Darah
Pada Manusia Menggunakan ModelGuided Discovery Learning Pada Siswa Kelas V MIIslamiyah Karangpakel BoyolaliTahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:Prof.Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, dan Model Guided Discovery Learning.
Hasil belajar IPA di VMIIslamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali masih rendah terbukti dengan hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM ≥70. Hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang masih konvensional. Guru cenderung memberikan materi yang ada pada buku pedoman, menyampaikan lembar demi lembar pada siswa. Dengan kata lain, siswa kurang tertarik terhadap pelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh guru mudah terlupakan. Pendalaman konsep berkurang, dan siswa tidak mendapatkan kesempatan untuk menggali yang ingin atau harus siswa ketahui. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah Model guided discovery learningdapat meningkatkan Hasil Belajar IPA materi peredaran darah pada manusia pada siswa Kelas VMIIslamiyah KarangpakelKecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2019/2020penelitian ini untuk mengetahui Model guided discovery learningdapat meningkatkan hasil belajar IPA materi peredaran darah pada manusia pada siswa Kelas VMIIslamiyah KarangpakelKecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VMIIslamiyah KarangpakelKecamatan Klego Kabupaten Boyolaliyang berjumlah 24 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi dan soal tes. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasidan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran IPAtentang materi peredaran darah pada manusia diperoleh bahwa dengan menggunakan model guided discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VMIIslamiyah Karangpakel. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang tuntas pada pra siklus adalah sebanyak 9 siswa (37,5%) dengan nilai rata-rata kelas 55,83. Pada siklus I meningkat menjadi 16 siswa (66,7%) dengan nilai rata-rata kelas 72,83. Pada siklus II meningkat menjadi 21 siswa (87,5%) dengan nilai rata-rata 85,75.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ................................................................................ iii
NOTA PEMBIMBING ............................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIANTULISAN ................................................ vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ......................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............. 7
xiii
F. Definisi Operasional ......................................................... 8
G. Metode Penelitian ............................................................. 10
H. Sistematika Penulisan ...................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
1. Kajian Teori .................................................................................... 20
A. Belajar .............................................................................. 20
1. Pengertian Belajar ....................................................... 20
2. Prinsip-prinsip Belajar ................................................ 20
B. Hasil Belajar ....................................................................... 21
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................... 21
2. Indikator Hasil Belajar ................................................ 22
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ 23
C. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .......................................... 26
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI/SD ....... 26
2. Materi Peredaran Darah Pada Manusia ....................... 27
D. ModelPembelajaran............................................................. 34
1. Pengertian ModelPembelajaran .................................... 34
E. ModelGuided Discovery Learning ...................................... 36
1. Pengertian Model Guided Discovery Learning........... 36
2. Kelebihan dan Kelemakan Model Guided
Discovery Learning ..................................................... 37
3. Langkah-langkah Model Guided Discovery Learning 38
4. Prosedur Aplikasi Model Guided Discovery Learning 38
xiv
2. Kajian Pustaka ................................................................................. 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .............................................................. 45
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................... 61
1. Siklus I ....................................................................... 61
2. Siklus II ...................................................................... 67
B. Pembahasan ..................................................................... 72
1. Kegiatan Belajar Siswa .............................................. 72
2. Kegiatan Guru ............................................................ 75
3. Hasil Belajar ................................................................ 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 81
B. Saran ................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 86
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Nama Guru dan Karyawan MI Islamiyah Karangpakel .......... 48
Tabel 3.2 Dafftar Jumlah siswa MI Islamiyah Karangpakel............................ 49
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V MI Islamiyah Karangpakel ............................. 49
Tabel 4.1Hasil Belajar Siklus I ........................................................................ 61
Tabel 4.2Kegiatan Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 63
Tabel 4.3Kegiatan Guru Siklus I ...................................................................... 65
Tabel 4.4Hasil Belajar Siklus II ....................................................................... 67
Tabel 4.5 Kegiatan Belajar Siswa Siklus II ..................................................... 69
Tabel 4.6 Kegiatan Guru Siklus II ................................................................... 71
Tabel 4.7Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II................ 73
Tabel 4.8 Peningkatan Kegiatan Guru Siklus I ke Siklus II ............................ 75
Tabel 4.9Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I dan Siklus II ............. 78
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus PTK ................................................................................... 13
Gambar 2.1 Jantung Manusia ........................................................................... 30
Gambar 2.2 Pembuluh Darah Manusia ............................................................ 31
Gambar 2.3 Organ Paru-paru dan mekanisme Pertukaran O2 dan CO ........... 32
Gambar 2.4 Sistem Peredaran Darah Manusia ................................................ 33
Gambar 4.1Grafik Ketuntasan Siswa Pra Siklus ke Siklus I ke Siklus II ........ 79
Gambar 4.2 DiagramKetuntasan Siswa Pra Siklus ke Siklus I ke Siklus II .... 80
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus I ................................................................................. 87
Lampiran 2. RPP Siklus II ............................................................................... 101
Lampiran 3. Daftar Nilai Pra Siklus ................................................................. 1119
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Guru Siklus I .................................................. 120
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa Siklus I ................................................ 122
Lampiran 6. Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 124
Lampiran 7. Lembar Kegiatan Guru Siklus II ................................................. 128
Lampiran 8. Lembar Kegiatan Siswa Siklus II ................................................ 130
Lampiran 9. Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 132
Lampiran 10. Dokumentasi .............................................................................. 136
Lampiran 11. Surat Tugas Pembimbing........................................................... 141
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian................................................................... 142
Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 143
Lampiran 14. Lembar Konsultasi ..................................................................... 144
Lampiran 15. Satuan Kredit Kegiatan .............................................................. 146
Lampiran 16. Daftra Riwayat Hidup ................................................................ 150
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sarana untuk belajar. Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku yang dipengaruhi oleh adanya pengalaman.
Pembentukan tingkah laku ini meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan,
sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Selain itu, belajar adalah
proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari.
Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakuakan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku
tertentu, baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat
diamati secara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam
interaksinyadengan lingkungan (Suprihatiningrum, 2016: 14).
Menurut Usman, pembelajaran adalah sebuah proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik, yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dan proses pembelajaran
merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam
pembelajaran, yangsatu sama yang lainnya saling berhubungan dalam sebuah
rangkaian untuk mencapai tujuan (Hamid, 2014:207).
2
Bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan hukum yuridis tersebut,
pendidikan nasional mengemban misi untuk membangun manusia sempurna
(insan kamil).
Untuk membagun bangsa dengan jati diri yang utuh, dibutuhkan
sistem pendidikan yang memiliki materi yang holistik, serta ditopang oleh
pengelolaan dan pelaksanaan yang baik. Dengan demikian pendidikan
nasionalharus bermutu dan berkarakter (Suyadi, 2013: 4)
Nurkhlolis (2013: 26) berpendapat bahwa pendidikan adalah upaya
menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani,
dalam interaksi alam beserta lingkungannya. Allah Swt telah menjanjikan
kepada manusia akan meninggikan dan menaikkan derajat orang-orang yang
memiliki ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah Swt dalam Qur,an
surat (QS. AlMujadalah: 11) yang berbunyi :
أوتوالعلم د رجات والله بماتعملون خبیر یرفع الله الذینءامنوامنكم والذین
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat"(Qs.AlMujadalah: 11)
Widiana (2016: 149) pembelajaran IPA di sekolah dasar memiliki
peranan penting dalam pembelajaran IPA di jenjang-jenjang berikutnya sebab
pengetahuan awal siswa sangat berpengaruh pada minat dan kecenderungan
3
siswa untuk belajar IPA. Siswa pada saat pembelajaran IPA di MI jika
minatnya sudah rendah kemungkinan besar untuk jenjang selanjutnya hal yang
sama akan terjadi. Mata pelajaran tersebut sangat berkaitan dengan kehidupan
sehari hari dan juga termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan untuk ujian
nasional.
Pendidikan IPAmemegang peranan sangat penting dalam kehidupan
manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan manusia sangat tergantung
dari alam, zat terkandung di alam, dan segala jenis gejala yang terjadi di
alam. IPA merupakan rumpun ilmu yang memiliki karakter khusus yaitu
mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan
(reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya. Cabang ilmu
yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika,
Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Asih dan Sulistyowati, 2014: 22).
Dalam pelajaran IPA Biologi peredaran darah pada manusia adalah
sistem yang dapat mengedarkan darah dari jantung hingga ke seluruh
tubuh dan akan kembali lagi ke jantung yang meliputi komponen-komponen
dalam sistem peredaran darah pada manusia. Darah komponen terpenting
karena darah berfungsi sebagai pembawa nutrisi dan oksigen keseluruh tubuh,
ada tiga macam sel darah yaitu (Sel darah merah, Keping darah, sel darah
putih).
Jantung merupakan organ vital ditubuh manusia yang bertugas sebagai
pemompa darah ke seluruh tubuh, melalui serambi kiri dan bilik kiri jantung
berisi darah bersih yang kaya akan oksigen, sedangkan bilik dan serambi
4
kanan berisi darah kotor. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari
jantung ke seluruh tubuh, dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung
pembuluh dibagi menjadi tiga jenis yaitu (Arteri, Venula, Vena, dan Kapilar)
dan paru-paru berfungsi menyuplai oksigen ke dalam tubuh.
Berdasarkan hasil survei di MI Ialamiyah Karangpakel, Kecamatan
Klego, Kabupaten Boyolali, pada hari sabtu tanggal 2 Oktober 2019, peneliti
melakukan obsevasi dan wawancara dengan guru kelas V Ibu Anna Fista
Nugraheni, S.Pd.I, menemukan permasalahan terkait dengan pembelajaran
IPA di kelas V. Permasalahan yang peneliti temui yaitu nilai rata-rata hasil
belajar IPA masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan di sekolah yaitu 70. Nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA
di kelas V yaitu 55,83 dan dari 24 siswa hanya 9 siswa (37,5%) yang telah
mencapai KKM, sedangkan 15 siswa (62,5%) yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa agar
potensi-potensi yang ada pada peserta didik dapat ditingkatkan, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat khususnya pada hasil belajar IPA materi
peredaran darah pada manusia.
Dengan diterapkannya model guided discovery learning diharapkan
siswa lebih memahami IPA materi peredaran darah pada manusia, siswa
mampu mendapatkan hasil belajar lebih baik dari sebelumnya. Model
penemuan (discovery) merupakan pembelajaran yang lebih menekankan pada
pengalaman langsung. Pembelajaran dengan model penemuan lebih
5
mengutamakan proses dari pada hasil.Modelguided discovery learning adalah
suatu pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik
spesifik danmemandu siswa untuk memahami topik tersebut (Eggen dan
Kaunchak, 2012: 177).
Modelguided discovery learning sangat tepat diterapkan dalam
pembelajaran IPA khususnya materi peredaran darah pada manusia. Siswa
akan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran karena meraka akan
menemukan sendiri apa yang mereka pelajari dengan bimbingan guru dengan
cara mereka menemukan sendiri materinya itu berarti mereka lebih paham
terhadap materi tersebut dan tentunya pembelajarannya akan lebih bermakna.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
IpaMateri Peredaran Darah Pada Manusia Menggunakan ModelGuided
Discovery Learning Pada Siswa Kelas V MIIslamiyah Karangpakel
BoyolaliTahun Pelajaran 2019/2020”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini apakah penerapan model
pembelajaran guided discovery learningdapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi peredaran darah pada manusia terhadap siswa kelas V MI Islamiyah
Karangpakel tahun pelajaran 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
dalam penerapan modelguided discovery learningpada mata pelajaran
6
IPAmateri peredaran darah pada manusiaterhadap siswa kelas V MI Islamiyah
Karangpakel tahun pelajaran 2019/2020.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian dengan menggunakan model Guided Discovery Learning ini
diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam inovasi penerapan
pembelajaran IPA materi peredaran darah pada manusia, untuk
meningkatkan hasil belajar siswa di MI Islamiyah Karangpakel.
b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menambah khasanah pengetahuan tentang model pembelajaran
maupun media pendukung kegiatan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian dengan menggunakan model Guided Discovery
Learningini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa
terhadap hasil belajar serta peningkatan pemahaman mata pelajaran
IPA lebih khusus materi peredaran darah pada manusia.
b. Bagi Guru
Penelitian dengan menggunakan model Guided Discovery
Learningini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu metode
pembelajaran alternatif bagi guru untuk mengajarkan IPA terutama
7
pada peredaran darah pada manusia yang lebih mudah dipahami oleh
siswa.
c. Bagi Sekolah
Dengan mengetahui penerapan modelGuided Discovery
Learningdi MI Islamiyah Karangpakel, hasil penelitian ini diharapkan
dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan
dan pengembangan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah
tersebut.
d. Bagi Penulis
Dengan melaksanakan penelitian ini penulis dapat memperoleh
pengalaman langsung dalam menerapkan model guided discovery
learning.
E. Hipotesis Tindakandan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan
dalam penelitian ini yaitu penerapan modelguided discovery learningdapat
meningkatkan hasil belajarmata pelajaran IPA materi peredaran darah
pada manusia terhadap siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel tahun
pelajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model guided discovery learningbisa dikatakan berhasil
jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
8
a. Secar Individual
Dari 24 siswa mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah
yaitu ≥70.
b. Secara Klasikal
Siswa yang mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70 dengan presentase
≥ 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas, Siklus akan berhenti
apabila tercapainya kriteria ketuntasan klasikal dari jumlah seluruh
siswa ≥ 85%.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dan Bringgs (dalam Jamil
Suprihatiningrum, 2016:37) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui
penampilan siswa (learner’s performance). Dan hasil belajar menurut
Reigeluth (dalam Jamil Suprihatiningrum, 2016: 37) adalah suatu kinerja
(performance) yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan)
yang telah diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan
(khusus) perilaku (unjuk kerja).Hasil belajar dibedakan dalam tiga aspek,
yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar
dalam penelitian ini adalah nilai dari soal materi Peredaran Darah Pada
9
Manusia dan pengaruhnya pada siswa kelas V MI lslamiyah Karangpakel
dengan menggunakan model guided discovery learning.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan kumpulan pengetahuan
yang diperoleh mencakup pengetahuan seperti keterampilan dalam hal
melaksanakan penyelidikan ilmiah. Menurut H.W. Fowler (Ahmadi dan
Supatmo, 2000:1) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala
kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Materi
pada pembelajaran IPA dalam tulisan ini adalah Peredaran darah pada
manusia.
3. Peredaran Darah Pada Manusia
Peredaran darah pada manusia adalah sistem yang dapat
mengedarkan darah dari jantung hingga ke seluruh tubuh dan akan
kembali lagi ke jantung yang meliputi komponen-komponen dalam sistem
peredaran darah pada manusia. Darah komponen terpenting karena darah
berfungsi sebagai pembawa nutrisi dan oksigen keseluruh tubuh, ada tiga
macam sel darah yaitu (Sel darah merah, Keping darah, sel darah putih).
Jantung merupakan organ vital ditubuh manusia yang bertugas sebagai
pemompa darah ke seluruh tubuh, melalui serambi kiri dan bilik kiri
jantung berisi darah bersih yang kaya akan oksigen, sedangkan bilik dan
serambi kanan berisi darah kotor. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh, dan dari seluruh tubuh kembali ke
10
jantung pembuluh dibagi menjadi tiga jenis yaitu (Arteri, Venula, Vena,
dan Kapilar) dan paru-paru berfungsi menyuplai oksigen ke dalam tubuh.
4. Model Guide Discovery Learning
Model adalah gambaran kecil atau miniatur dari sebuah konsep
besar. Model pembelajaran adalah gambaran kecil dari konsep
pembelajaran secara keseluruhan. Termasuk dalam hal ini adalah tujuan
dan sistem pengelolaan. Dengan demikian model pembelajaran adalah
suatu perencanaa atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
pembelajaran (Suyadi, 2013:14).
Guided discovery learning terdiri dari tiga suku kata, yaitu yang
pertama terdiri dari kata “guided” yang artinya terbimbing, yang kedua
“discovery” yang artinya penemuan, dan yang terakhir yaitu “learning”
yang artinya pembelajaran. Jadi jika digabungkan guided discovery
learning artinya pembelajaran penemuan terbimbing.Menurut Eggen dan
Kaunchak (2012:177) modelguided discovery learning adalah suatu
pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik
spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan PTK atau
Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilaksanakan guru di kelas. (Wijaya Kusumah 2010: 9)
mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
11
dalam kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan,
dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan memperbaiki.
Arikunto (2007:3) mengungkapkan PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan kepada guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa. Secara garis besar PTK adalah sebuah
penelitian yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya di dalam kelas
secara langsung untuk memecahkan suatu permasalahan di dalam kelas
tersebut dan meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
berkesinambungan dan bertahap.
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah siswa kelas V MI
Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali yang
berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 7 perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto, dkk (2007:17) langkah-langkah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini penelitian menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
12
dilakukan. Langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai
berikut:
1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa sebelum tindakan
penelitian.
2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
3) Merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
b. Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan penelitian adalah implementasi atau
penerapan isi rancangan, tahap ini dilaksanakan di kelas sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah di susun dengan
menggunakn metode guided discovery learning.
c. Pengamatan (observing)
Kegiatan pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
pengamat (peneliti). Kegiatan pengamatan dilaksanakan secara
bersama-sama dengan kegiatan tindakan. Kedua kegiatan tersebut
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
d. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam kegiatan ini
peneliti mengobservasi kekurangan-kekurangan yang ada pada
kegiatan pelaksanaan pe
mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan pada
siklus II, begitu seterusnya sampai mencapai indikator yang
diharapkan.
Berdasarkan langkah
dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, dkk., 2007: 1) :
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian
(Kusumah dan Dwitagama, 2010: 66).
13
kegiatan pelaksanaan pelajaran. Apabila dalam siklus I belum
mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan pada
siklus II, begitu seterusnya sampai mencapai indikator yang
an.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tersebut siklus PTK
dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, dkk., 2007: 1) :
Gambar 1.1 Siklus PTK
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian penulis menggunakan teknik
pengumpulan data diantara lain yaitu:
Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian
(Kusumah dan Dwitagama, 2010: 66).
ajaran. Apabila dalam siklus I belum
mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan pada
siklus II, begitu seterusnya sampai mencapai indikator yang
langkah penelitian tersebut siklus PTK
dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, dkk., 2007: 1) :
penelitian penulis menggunakan teknik
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian
14
Peneliti biasanya melakukan observasi secara langsung pada
kegiatan-kegiatan disekolah, seperti: kegiatan guru dalam mengelola
kelas, kegiatan guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar
dikelas yang berkaitan dengan upaya peningkatan hasilbelajar IPA
dengan model guided discovery learning. Instrumen yang paling tepat
dalam teknik observasi adalah melengkapinya dengan format atau
blangko pengamatan.
b. Dokumentasi
Pengumpulan data melalui dokumentasi berupa silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat
atau media yang digunakan, nilai siswasebelum dan sesudah
penelitian, foto kegiatan penelitian dan hal-hal lain yang dianggap
penting bagi penelitian ini.
c. Tes
Pengumpulan data melalui tes digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian. Pengumpulan data
melalui tes berupa soal-soalyang diberikan setelah materi disampaikan
kepada siswa.
Alat pengumpulan data berupa tes adalah alat ukur yang
diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang
diharapkan baik secara tertulis, lisan maupun tindakan. Data penelitian
ini biasanya berupa data kuantitatif (sebagian besar) dan dapat pula
berupa data kualitatif (Hatibe dan Amiruddin, 2012:49).
15
d. Wawancara
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
pembelajaran IPA di MI Islamiyah Karangpakel. Peneliti melakukan
wawancara dengan kepala sekolah dengan mengajukanPertanyaan
sebagai berikut :
Sejauh mana Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dikelas khususnya mata pelajaran IPA?
Bagaimana kondisi suasan kelas ketika mengikuti pembelajaran
dikelas khususnya mata pelajaran IPA?
Bagaimana wujud partisipasi guru dalam mengajarkan mata
pelajaran IPA?
Bagaimana pengambilan metode/setrategi dalam pembelajaran
dikelas khususnya mata pelajaran IPA?
Apa faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam
memaksimalkan dalam pembelajaran dikelas khususnya mata
pelajaran IPA?
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat bantu yang digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis. Beberapa hal insrtumen yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
16
Lembar observasi adalah lembar penilaian dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas selama menggunakan model guided
discovery learning untuk menilai :
1. Performance gurudalam mengajar
2. Aktifitas belajar siswa
b. Lembar Soal (Tes)
Lembar soal (tes) adalah alat ukur yang digunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes tertulisyang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan model guided discovery learning.
c. Silabus
Silabus diperlukan dalam instrumen penelitian adalah untuk
mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok
pembelajaran, dan indikator.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP digunakan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
dalam mencapai kompetensi dasar.
6. Analisis Data
Analisis data adalah usaha untuk memilih, memilah, membuang,
menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, megklasifikasi
untuk menjawab pertanyaan pokok: (a) tema apa yang dapat ditemakan
pada data, (b) seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan
penelitian (Arikunto, dkk., 2007:132).
17
Analisis data sangat diperlukan untuk mengetahui hasil dan untuk
menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan pada setiap siklusnya. Penelitian ini menggunakan analisis
data dengan rumus sebagai berikut:
a. Penilaian Rata-rata Kelas
Penilaian rata-rata kelas dapat menggunakan rumus (Djamarah,
2000: 264):
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
∑� = Jumlah nilai keseluruhan siswa
N = Banyaknya siswa
b. Penilaian Ketuntasan Belajar
Penilaian ketuntasan belajar dapat menggunakan rumus berikut
(Djamarah, 2000: 226) :
Keterangan:
P = Nilai dalam persen
N = Jumlah keseluruhan
F = Frekuensi siswa yang tuntas
M = ∑�
�
P = �
�����%
18
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data
pada penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman
judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan,
lembar pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
2. Bagian Inti
BAB 1 pendahuluan terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II kajian Teori terdiri dari: belajar, hasil belajar, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), materi Peredaran Darah Pada Manusia, model
pembelajaran, dan model guided discovery learning, dan Kajian Pustaka
BAB III pelaksanaan penelitian terdiri dari: subjek penelitian,
deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, dan deskripsi pelaksanaan
penelitian siklus II.
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari: hasil
penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan.
19
BAB V penutup terdiri dari: kesimpulan, saran, kata penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan
daftar riwayat hidup penulis.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne, belajar merupakan usaha yang dilakukan
manusia untukmencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses belajar
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja, yang kesemuanya itu
mempunyai keuntungan da mudah diamati (Wisudawati,2017:32).
Belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan peserta didik
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif menetap serta
membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Hosnan, 2014: 10).
Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat kita simpulkan
bahwa belajar adalah sutau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh pemahaman atau
pengetahuan sehingga terjadi adanya perubahan tingkah laku seseorang ke
arah yang lebih baik dari sebelumya belum tahu menjadi tahu.
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya diperhatikan beberapa
prinsip belajar, sehingga pada waktu proses pembelajaran berlangsung
siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal. MenurutDimyati
dan Mudjiono (2002: 42) prinsip-prinsip belajar terdiri dari perhatian dan
21
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual maka dari itu
belajar hendaknya dilandasi prinsip-prinsip belajar diatas.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dan Bringgs (Suprihatiningrum, 2016:37)
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s
performance).Dan hasil belajar menurut Reigeluth adalah suatu kinerja
(performance) yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan)
yang telah diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan
(khusus) perilaku (unjuk kerja).Hasil belajar dibedakan dalam tiga aspek,
yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar
dalam penelitian ini adalah nilai dari soal materi Peredaran Darah Pada
Manusia dan pengaruhnya pada siswa kelas V MI lslamiyah Karangpakel
dengan menggunakan model guided discovery learning.
Hasil Belajar adalah segala sesuatu akibat dari hasil belajar siswa
selama proses pembelajaran. Sedangkan, hasil belajar menurut Hamalik
hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan
sikap serta apersepsi dan abilitas (Asep Jihad, 2012:14). Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perilaku dari
ranah kognitif, efektif dan psikomotorik dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
22
Dari beberapa teori pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar yaitu kemampuan seseorang yang diperoleh setelah melalui
kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru
menerapkan tujuan pembelajaran. Siswa yang berhasil dalam belajar
adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk
mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan yang
dikehendaki maka dapat diketahui melalui evaluasi setelah pembelajaran.
Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikanfeedback
atau tindak lanjut sebagai acuan seorang guru untuk mengevaluasi siswa
yang kurang memhami pelajaran. Penilaian hasil belajar siswa mencakup
segala hal, yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotorik).
2. Indikator Hasil Belajar
Indikator prestasi belajar adalah hasil belajar yang meliputi segenap
ranah psikologi yang berubah akibat pengalaman dan proses belajar siswa.
Adanya indikator hasil belajar menurut Sudjana adalah sebagai berikut :
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dalam enam aspek yakni (1) pengetahuan (2) pemahaman (3) aplikasi
(4) analisi (5) sintesis (6) evaluasi.
2) Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yakni (1) penerimaan (2) jawaban atau reaksi (3) penilaian (4)
organisasi (5) internalisasi.
23
3) Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak, ada enam espek psikomotorik yakni (1)
gerakan reflek (2)ketrampilan gerak dasar (3) kemampuan perseptua
(4) keharmonisan atau ketepatan (5) gerakan ketrampilan kompleks
(6) gerakan ekspresif dalam interprelatif.
3. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt (Susanto, 2013: 12) belajar merupakan suatu
proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga siswa
mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu
baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
dua hal, yaitu siswa itu sendiri dan lingkungannya Adapun faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik Antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam diri
peserta didik, faktor internal meliputi :
a. Kecerdasan anak
Kecerdasan yang dimiliki oleh sesorang sangat mempengaruhi
cepat lambatnya penerimaan informasi serta terselesaikan tidaknya
suatu permasalahan. Alfred Binnet membagi inteligensi ke dalam
tiga aspek kemampuan, yaitu : kemampuan dalam memuaskan
kepada suatu masalah yang dipecahkan, kemampuan beradaptasi
terhadap suatu masalah yang dihadapinya secara fleksibel dalam
24
menghadapi masalah, dan kemampuan untuk untuk mengritik, baik
terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri.
b. Kesiapan dan kematengan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan
dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana
mestinya. Hal ini menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam
belajar. Oleh karena itu setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika
dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu.
c. Minat
Minat merupakan kecendrungan atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Seorang peserta didik yang mearuh minat besar
terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak
daripada peserta didik lainya. Sehingga karena pemusatan perhatian
tersebut memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih giat lagi
dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
d. Bakat Anak
Bakat merupakan memapuan atau potensi yang dimiliki seorang
untuk belajar lebih cepat. Kemampuan ini dimiliki seorang sebagai
bawaan sejak lahir. Jika seseorang menggunakan kemampuanya
secara maksimal dapat mempengaruhi hasil belajar yang didapat.
25
e. Kemauan Belajar
Kemauan belajar merupakan tingkat enggan tidaknya seseorang
berkeinginan untuk belajar, tinggi rendahnya kemauan belajar dapat
mempengaruhi hasil belajar yang diraih sesorang.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar dari
peserta didik. Faktor eksternal meliputi:
a. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama yang mempunyai
kewajiban bagi pembentukan kepribadian anak. Keadaan keluarga
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik, perhataian yang kurang
terhadap anak, kurangnya ekonomi, serta kebiasaan prilaku orang tua
yang kurang baik dapat menghambat dan megurangi minat belajar
seorang anak.
b. Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat
pembinaan peserta didik. Sekolah hendaknya bekerja sama dengan
instansi-instansi yang memiliki tujuan yang sama dalam
memperbaiki pendidikan. Sekolah juga dihimbau untuk
menyediakan fasilitas pengembangan ketrampilan peserta didik,
contoh adanya latihan kepramukaan, kesenian, olahraga dll. Hal ini
dapat membantu menunjang pendidikan anak-anak di sekolah.
26
c. Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku dan
latar belakang pendidikan. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi
seorang terutama peserta didik.
d. Kompetensi Pendidik
Pendidik memiliki peran yang penting dalam berhasil
tidaknya suatu proses pembelajaran. Kualitas pengajaran disekolah
sangat ditentukan oleh pendidik. Pendidik yang profesional adalah
pendidik yang memiliki kompetensi dalam bidangnya dan
menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu
memilih metode belajar yang tepat bagi peserta didiknya (Susanto,
2013:15)
C. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Apakah yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
? Ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini, yaitu ilmu pengetahuan, dan
alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia.
Ilmu adalah pengetahuan ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara
ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan kumpulan pengetahuan
yang diperoleh mencakup pengetahuan seperti keterampilan dalam hal
melaksanakan penyelidikan ilmiah. Menurut H.W. Fowler (Ahmadi dan
27
Supatmo, 2000:1) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala
kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Materi
pada pembelajaran IPA dalam tulisan ini adalah Peredaran darah pada
manusia.
2. Materi Peredaran Darah Pada Manusia
A. Peredaran Darah Pada Manusia
Peredaran darah pada manusia memiliki peranan sangat
penting dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh adapun kompone-
komponen penting dalam sistem peredaran darah pada manusia salah
satunya Dalam pelajaran IPA Biologi organ peredaran darah pada
manusia, yaitu organ peredaran darah pada manusia merupakan
sistem yang dapat mengedarkan darah dari jantung hingga ke
seluruh tubuh dan akan kembali lagi ke jantung. Organ peredaran
darah sangat berperan penting untuk tubuh, karena organ
peredaran darah manusiamerupakan kegiatan peredaran darah
yang ada di dalam tubuh manusia.
Organ peredaran darah manusia ada empat komponen
utama, yaitu darah, jantung, pembuluh darah dan Paru-paru. Darah,
jantung ,pembuluh darah dan Paru-paru sebagai komponen
penyusun organ peredaran darah manusia yang akan bekerja
menjalankan tugas-tugas besar.
28
B. Komponen-Komponen Organ Peredaran Darah Pada Manusia
1. Darah
Darah merupakan komponen terpenting dalam sistem
peredaran darah. Darah memiliki fungsi sebagai pembawa nutrisi
dan oksigen ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari beberapa
bagian, yaitu plasma darah dan sel-sel daerah. Plasma daeah
merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang berfungsi
membawa zat-zat penting, adapun beberapa komponen-komponen
darah berikut.
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Mengandung pigmen (pewarna) darah yang disebut
hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen dari paru-
paru. Hemoglobin menyebabkan darah berwarna merah.
b. Keping Darah (Trombosit)
Memiliki ukuran sangat kecil dan mengandung suatu zat
yang bertugas membekukan darah. Zat itu disebut fibrinogen.
c. Pembuluh darah, Arteri, venula, vena
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh
kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri atas dua jenis, yaitu
pembuluh nadi dan pembuluh balik Pembuluh nadi disebut
arteri.Pembuluh balik disebut vena. Pembuluh nadi atau arteri
yaitu pembuluh yang membawa darah yang kaya akan oksigen
29
keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi yang paling
besar disebut aorta. Pembuluh balik yaitu pembuluh darah yang
membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dari seluruh
tubuh menuju jantung.
d. Sel Darah Putih (Leukosit)
Bentuknya tidak beraturan. Sel darah putih dapat bergerak
secara bebas. Sel darah putih berguna untuk membasmi kuman-
kuman yang masuk dalam tubuh.
2. Jantung
Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung memompa darah
dengan cara berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian,
sehingga jantung berdenyut, mengembang, dan mengempis.
Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri.
Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan pemiliknya.
Jantung tersusun atas kumpulan otot-otot yang sangat kuat yang
disebut miokardium. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu
serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.
30
Gambar 2.1 Jantung manusia
Sumber: (Kemendikbud, 2017:3)
Antara bagian kanan dan kiri jantung dibatasi oleh sekat
jantung yang disebut katup jantung. Katup jantung berfungsi untuk
mencegah bercampurnya darah yang mengandung oksigen dengan
darah yang mengandung karbon dioksida. Otot penyusun bilik
jantung lebih tebal daripada otot pada serambi jantung. Hal ini
disebabkan tugas bilik jantung lebih berat. Tugasnya, yaitu
memompa darah keluar dari jantung ke seluruh bagian tubuh.
Kontraksi dan relaksasi pada jantung mengakibatkan
terjadinya denyut jantung atau denyut nadi. Ketika jantung
memompa darah ke dalam pembuluh nadi, pembuluh tersebut ikut
berdenyut. Dengan demikian, melalui denyut nadi kamu dapat
mengetahui denyut jantung. Denyut nadi akan terasa jelas dengan
menekan pembuluh nadi pada pergelangan tangan dan bagian leher
di bawah telinga. Untuk dapat menghitung denyut nadi, ayo
lakukan percobaan berikut.
31
3. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali
ke jantung. Pembuluh darah terdiri atas dua jenis, yaitu pembuluh
nadi dan pembuluh balik Pembuluh nadi disebut arteri.
Pembuluh balik disebut vena. Pembuluh nadi atau arteri yaitu
pembuluh yang membawa darah yang kaya akan oksigen keluar
dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi yang paling besar
disebut aorta. Pembuluh balik yaitu pembuluh darah yang
membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dari seluruh
tubuh menuju jantung.
Gambar 2.2 Pembuluh darah manusia
Sumber:(Kemendikbud, 2017:5)
32
Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabang-cabang. Ujung
cabang pembuluh terkecil disebut, pembuluh kapiler.Pembuluh
kapiler sangat halus berdinding tipis dan berpori. Dalam pembuluh
kapiler ini terjadi pertukaran dua zat, yaitu antara oksigen dan
karbon dioksida. Panjang seluruh pembuluh darah manusia jika
dihubungkan dari satu ujung ke ujung yang lain dapat mencapai
sekitar 160.000 km.
4. Paru-paru
Paru-puru juga memiliki peranan yang penting dalam proses
peredaran darah. Dalam proses peredaran darah, paru-paru
berperan sebagai penyuplai oksigen ke dalam darah. Darah yang
telah diedarkan ke seluruh tubuh tidak lagi mengandung oksigen.
Akan tetapi banyak mengandung karbon dioksida.
Gambar 2.3 Organ paru-paru dan mekanisme pertukaran O2dan
CO
Sumber: (Kemendikbud, 2017:7)
Setelah kembali ke jantung, darah yang akan mengandung
karbon dioksida tersebut dipompa ke dalam paru-paru. Selanjutnya,
33
karbon dioksida diambil dan diganti dengan oksigen melalui proses
pernapasan. Paru-paru terdiri atas ribuan tabung bercabang.
Tabung bercabang yang jumlahnya ribuan semakin ke
ujung semakin mengecil. Pada ujung yang mengecil terdapat
kantong udara. Knatong udara tersebut dinamakan “alveoli”.
Masing-masing alveoli memiliki jaringan halus kapiler. Pada
jaringan halus kapiler inilah tempat terjadinya pertukaran oksigen
dan karbon dioksida.
C. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Mengalirnya darah di dalam tubuh disebut sistem peredaran
darah. Sistem peredaran darah dalam tubuh ada dua, yaitu peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar.
Gambar 2.4 Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sumber: (Kemendikbud, 2017:2)
Sistem peredaran darah kecil, yaitu darah mengalir dari bilik
kanan menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis.
34
Dalam paru-paru terjadi pertukaran darah yang banyak
mengandung karbon dioksida (CO2) dengan darah yang banyak
mengandung oksigen (O2). Darah yang banyak mengandung O2
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Sistem peredaran darah
kecil sebagai berikut.
Sistem peredaran darah besar, yaitu darah yang banyak
mengandung oksigen (O2) mengalir dari bilik kiri jantung ke seluruh
tubuh (kecuali paruparu) melalui arteri besar (aorta).
Selanjutnya, terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung
oksigen dengan darah yang banyak mengandung karbon dioksida di
seluruh tubuh. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida
kembali ke jantung melalui vena ke serambi kanan. (Kemendikbud,
2017:2)
D. Model Pembelajaran
a. Pengertian model pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di
dalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik
pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya apa
35
yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut tahapan-tahapan,
prinsip-prinsip dasar pembelajaran dengan reaksi guru dan siswa serta
sistem penunjang yang disyaratkan.
Menurut Arends (dalam Suprijono, 2013: 46) model pembelajaran
mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di dalamnya tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi
ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar.
Menurut Amri (2013: 34) model pembelajaran kurikulum 2013
memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau
prosedur. Ciri-ciri tersebut yaitu:
1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
36
Dalam pembelajaran yang efektif dan bermakna peserta didik
dilibatkan secara aktif, karena peserta didik adalah pusat dari kegiatan
pembelajaran serta pembentukan kompetensi dan karakter. Model
pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik dan
gaya mengajar guru.
Usaha guru dalam membelajarkan peserta didik merupakan bagian
yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran
yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode,
strategi, teknik maupun model pembelajaran merupakan suatu hal yang
utama.
Dari pendapat beberapa ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu pola atau perencanaan yang di rancang
untuk menciptakan suatu pembelajaran di kelas secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran dapat dijadikan
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Model-model pembelajaran memiliki banyak variasi, salah satunya yaitu
model Guided Discovery Learning.
E. Model Guided Discovery Learning
1. Pengertian Model Guided Discovery Learning
Adapun pengertian Model adalah gambaran kecil atau miniatur dari
sebuah konsep besar. Model pembelajaran adalah gambaran kecil dari
konsep pembelajaran secara keseluruhan. Termasuk dalam hal ini adalah
tujuan dan sistem pengelolaan. Dengan demikian model pembelajaran
37
adalah suatu perencanaa atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
pembelajaran (Suyadi, 2013:14).
Guided discovery learning terdiri dari tiga suku kata, yaitu yang
pertama terdiri dari kata “guided” yang artinya terbimbing, yang kedua
“discovery” yang artinya penemuan, dan yang terakhir yaitu “learning”
yang artinya pembelajaran. Jadi jika digabungkan guided discovery learning
artinya pembelajaran penemuan terbimbing.Menurut Eggen dan Kaunchak
(2012: 177) modelguided discovery learning adalah suatu pendekatan
mengajar di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan
memandu siswa untuk memahami topik tersebut.
2. Kelebihan dan Kelemahan Model Guided Discovery Learning
a. Kelebihan model guided discovery learning menurut Paul Eggen dan
Don Kaunchak (2012:201), adalah sebagai berikut:
1) Mendorong keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2) Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
3) Meningkatkan motivasi siswa.
4) Pengetahuan yang didapatkan akan melekat lebih lama.
5) Mengembangkan pemikiran siswa.
b. Kelemahan model guided discovery learning menurut Kemendikbud
(2013) adalah sebagai berikut:
1) Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-
38
konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi.
2) Dalam penerapannya membutuhkan waktu yang lama.
3. Langkah-Langkah Model Guided Discovery Learning
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengaplikasikan
modelguided discovery learning menurut (Kemendikbud. (2013):
a. Menentukan tujuan pembelajaran.
b. Menentukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya).
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif
(dari contoh-contoh generalisasi).
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi, tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari
yang konkret ke abstrak.
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
4. Prosedur Aplikasi Model Guided Discovery Learning
Menurut Syah dalam Kemendikbud (2013) dalam
mengaplikasihan model guided discovery learning di kelas, ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar
secara umum sebagai berikut:
a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
39
Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak
memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan belajar mengajar
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
belajar yang lainnya yang mengarah pada persiapan pemeahan
masalah.
b. Proble Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi ebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan
menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik
yang berguna dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk
menemukan suatu masalah.
c. Data Collection (Pengupulan Data)
Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis. Dengan demikian siswa diberi
kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan ujii
coba sendiri dan sebagainya.
40
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh oleh siswa baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, kemudian ditafsirkan. Semua informasi
hasl bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak dan diklasifikasikan.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi
dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing.
Pembuktian bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik
dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang siswa jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, penyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Generalization (Menarik Kesimpulan)
Tahap generalisasi adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuksemua kejadian
atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus
41
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya
penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang
luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
F. Kajian Pustaka
1. Berdasarkan hasil penelitian Suwartiningsihpada tahun 2015yang berjudul
“Penerapan Model Guided Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Tentang Materi Gaya Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Licin
Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang” bahwa penggunaan model
Guided Discovery Learning Mata pelajaran IPA materi Gaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan ketuntasan belajar
siswa, Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan selama III siklus,
pencapaian ketuntasan pada hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Pada data awal persentase jumlah siswa yang tuntas hanya 12%, siklus I
meningkat menjadi 60%, siklus II bertambah menjadi 84%, dan siklus III
bertambah kembali menjadi 96%. Dengan demikian, penerapan model
Guided Discovery Learning dalam pembelajaran gaya dapat memberikan
hasil yang positif terhadap proses pembelajaran serta dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SDN Licin. Dari skripsi saudara
suwartiningsih memiliki persamaan dengan skripsi yang akan ditulis yaitu
sama-sama menggunkan model Guided Discovery Learning sedangkan
perbedaan skripsi yang akan ditulis menggunakan mata pelajaran IPA
42
Materi perdaran darah pada manusia kelas V MI Islamiyah Karangpakel
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.
2. Berdasarkan hasil penelitian Lutfiana Safitri Suwartiningsih pada tahun
2015yang berjudul “Penerapan ModelGuided Discovery Learning Dengan
Menggunakan Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan
Hasil Belajar Siswa Kelas V C Subtema Hubungan Makhluk Hidup Dalan
Ekosistem Sdn Kenalrejo 02 Talun Blitar” bahwa penggunaan model
Guided Discovery Learning Mata pelajaran Tematik Subtema Hubungan
Makhluk Hidup Dalan Ekosistemdapat meningkatkan hasil belajar siswa
yang ditandai dengan ketuntasan belajar siswa, Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model guided
discovery learning dengan menggunakan pendekatan scientific mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya,aktivitas belajar siswa anatara siklus I
dan siklus II mengalami peningkatan. Rata-rata aktivitas belajar siswa
meningkat dari 12,2 (68%) pada siklus I menjadi 14,4 (80%) pada siklus II
Jumlah ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa (72,3%) pada siklus I
menjadi 17 siswa (94,4%) pada siklus II, Rata-rata hasil belajar siswa
meningkat dari 76,8 pada siklus I, menjadi 87 pada siklusII. Berdasarkan
peningkatan rata-rata hasil belajar siswa anatara siklus I dengan siklus II
sebesar 13,3%. Dari skripsi saudara safitri memiliki persamaan dengan
skripsi yang akan ditulis yaitu sama-sama menggunkan model Guided
Discovery Learning sedangkan perbedaan skripsi yang akan ditulis
43
menggunakan mata pelajaran IPA Materi perdaran darah pada manusia
kelas V MI Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.
3. Berdasarkan hasil penelitian Sri YunitaSuwartiningsihpada tahun 2017
yang berjudul “PENGARUH Penggunaan Model Pembelajaran Guided
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Padamateri
Sistem Pencernaan Kelas Viii SMPN 3 Sungguminasa Kab. Gowa” bahwa
penggunaan model Guided Discovery Learning Mata pelajaran Tematik
Subtema Hubungan Makhluk Hidup Dalan Ekosistemdapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang ditandai dengan ketuntasan belajar
siswa, Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
penerapan model guided discovery learning dengan menggunakan
pendekatan scientific mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya,aktivitas belajar siswa anatara siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan. Rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat dari 12,2 (68%)
pada siklus I menjadi 14,4 (80%) pada siklus II Jumlah ketuntasan belajar
meningkat dari 13 siswa (72,3%) pada siklus I menjadi 17 siswa (94,4%)
pada siklus II, Rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 76,8 pada
siklus I, menjadi 87 pada siklusII. Berdasarkan peningkatan rata-rata hasil
belajar siswa anatara siklus I dengan siklus II sebesar 13,3%. Dari skripsi
saudara yunita memiliki persamaan dengan skripsi yang akan ditulis yaitu
sama-sama menggunkan model Guided Discovery Learning sedangkan
perbedaan skripsi yang akan ditulis menggunakan mata pelajaran IPA
44
Materi perdaran darah pada manusia kelas V MI Islamiyah Karangpakel
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.
45
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Islamiyah Karangpakel.
Sejarah berdirinya madrasah ibtidaiyah islamiyah Karangpakel
Sumberagung Klego Boyolali diprakarsai oleh Bapak Sastro Manggolo,
Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo serta beberapa tokoh
masyarakat lainya pada tahun 1967 Pengelola Madrasah Ibtidaiyah
Islamiyah Karangpakel mendapat tanah kas desa seluas 700 m² dengan
modal swadaya masyarakat dapat berdiri bangunan seluas 321 m² untuk
proses belajar mengajar. Perubahan status Madrasah Ibtidaiyah adalah atas
usul para sesepuh dan umat islam karangpakel. Usul permohonan
masyarakat Karangpakel kepada pemerintah itu akhirnya disetujui dengan
adanya keputusan tentang :
a. Nama Madrasah : MI Islamiyah Karangpakel
b. Status Madrasah : Swasta
c. NSM : 112330915152
d. Dukuh : Karangpakel
e. Desa : Sumberangung
f. Kecamatan : Klego
g. Kabupaten : Boyolali
h. Provinsi : Jawa Tengah
i. Kode Pos : 57385
46
j. Akreditasi : A
k. Terhitung mulai tangal : 30 November 2001
l. Tahun Pendirian : 03 Januari 1967
m. KBM : Kurikulum 2013
n. Luas Tanah : ± 700 m²
o. Badan Pendiri : Umat Islam Karangpakel
p. Jarak Pusat Ke Kecamatan : 10 km
q. Jarak Pusat ke Kabupaten : 40 km
r. Status Bangunan : Hak Milik
Dalam pekembangannya, Madrasah telah mengalami telah
mengelami perubahan pengelola atau orang yang menjabat sebagai kepala
madrasah berikut adalah urutan pengelola atau Kepala Madrasah beserta
masa baktinya.
a. Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo
adalah pengagas berdirinya Madrasah.
b. Bapak Ahmadi tahun 1967-1991.
c. Bapak Gitono tahun 1992-1997
d. Bapak Syamsudin tahun 1998-2000.
e. Bapak Nurhadi, S.Ag tahun 2001-2009
f. Bapak M. Agus Luqman, M.Pd tahun 2010-2017
g. Siti Dawami, S.Pd tahun 2018 – sekarang
47
Demikianlah sejarah singkat Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Dukuh
Karangpakel, Desa Sumberagung, Kecematan Klego, Kabupaten
Boyolali.
2. Visi dan Misi
Visi MI Islamiyah Karangpakel.
Unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti.
Misi MI Islamiyah Karangpakel.
a. Disiplin dalam belajar dan kerja.
b. Profesional dalam pembelajaran.
c. Bertanggung jawab atas tugas
d. Dan menjunjung tinggi nilai akhlakul karimah,
3. Letak Geografis
MI Islamiyah Karangpakel Terletak di Dukuh Karangpakel, Desa
Sumberagung, Kecematan Klego, Kabupaten Boyolali.
4. Keadaan Guru, Karyawaan dan Siswa
Guru merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan
karena gurulah yang banyak berperan dalam mencetak generasi penerus.
Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidik selalu saja
diupayakan oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan
akhirnya kualitas out put yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan.
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego,
Boyolali memiliki tenaga edukatif 11 orang, termasuk kepala sekolah.
48
Untuk melancarkan administrasi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Daftar Guru dan Karyawan MI Islamiyah Karangpakel
No Nama L/P Status Jabatan
1 Siti Dawami, S.Pd P PNS Kepala Madrasah
2 Zumrotun, A.Ma P GTY Guru Kelas
3 Muntamah, S.Pd P GTY Guru Kelas
4 Siti Mufidah, S.Pd P GTY Guru Kelas
5 Anna Fista N, S.Pd.I P GTY Guru Kelas
6 Muhammad Majid, S.Pd.I L GTY Guru Kelas
7 Nur Annisa, S.Pd.I P GTY Guru Kelas
8 Basirun L PTT Penjaga Sekolah
9 Suhardi L Penjaga Penjaga Sekolah
10 M. Mukorobin, A.Ma L GTY Guru Kelas
11 Dwi Rahmawati, S.Pd L GTY Guru Kelas
Sumber: Arsip MI Islamiyah Karangpakel
Kondisi siwa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel,
Sumberagung, Klego, Boyolali pada tahun pelajaran 2019/2020
mempunyai 135 siswa dengan rincian sebagai berikut :
49
Tabel 3.2
Daftar Jumlah siswa MI Islamiyah Karangpakel
Sumber: Arsip MI Islamiyah Karangpakel
5. Karakter Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V yang
berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan. Rincian data kelas V.
Tabel 3.3
Data Siswa Kelas V MI Islamiyah Karangpakel
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 AAZ P
2 RIA L
3 ALR L
4 MUA L
5 AFA L
6 AFL L
NO Kelas Jumlah Keterangan
1 I 25 Siswa 1 kelas
2 II 20 Siswa 1 kelas
3 III 23 Siswa 1 kelas
4 IV 21 Siswa 1 kelas
5 V 24 Siswa 1 kelas
6 VI 22 Siswa 1 kelas
Jumlah 135 Siswa 6 kelas
50
7 ARM L
8 FNR L
9 FAN L
10 MFA L
11 MRR L
12 MDI L
13 PM L
14 RIAC L
15 RD P
16 RAA L
17 SSY P
18 SNP P
19 TAAS P
20 SY P
21 BAF L
22 EWTP L
23 AS L
24 SL P
Sumber: Arsip MI Islamiyah Karangpakel
6. Sarana dan prasrana
Dalam upaya untuk menunjang tujuan pendidikan pada Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali,
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatanya
secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang memiliki Madrasah
Islamiyah Karangpakel, antara lain yaitu :
a. 6 ruang kelas
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang kepala sekolah
51
d. 1 ruang tata usaha
e. 2 kamar mandi/WC guru
f. 4 kamar mandi/WC siswa
g. 1 ruang perpustakaan
h. 1 ruang tamu
i. 1 ruang gudang
j. 1 ruangan UKS
7. Kolabolator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian kolaboratif
dengan Ibu Anna Fista N, S.Pd.I sebagai guru kelas V yang melakukan
kegiatan proses pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti
membantu guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan melakukan
pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama
proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan model guided
discovery learning.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus penelitian.
Masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Uraian dari kedua Siklus tersebut adalah
sebagai berikut:
52
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA materi peredaran darah pada manusiadengan Model
Guided Discovery Learning.
2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi.
3) Guru menyiapkan media pembelajaran Peredaran darah pada
manusia dengan (Botol mineral, selang air berwarna merah, dan alas
untuk media)
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 18
November 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang kelas V MI
Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali dengan
jumlah siswa sebanyak 24 siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang
diajarkan pada tahap ini tentang organ peredaran darah dan fungsinya
pada manusia Langkah-langkah pelaksanaan Siklus I sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a.
(Religius)
53
2) Guru menanyakan kabar siswa.
3) Guru memotivasi siswa sebelum pembelajaran.
4) Guru mengecek kesiapan siswa dengan mengabsen kehadiran
siswa.
5) Guru menyampaikan tujuan. pembelajaran. (Integritas)
2. Kegiatan Inti
Stimulation (Pemberian rangsangan)
1) Siswa mengamati media peredaran darah pada manusia yang ada
didepan kelas. (Mengamati)
2) Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Apa saja
bagian-bagian yang tampak pada media peredaran darah pada
manusia? Dengan guru menstimulus daya analisis siswa
(Mengasosiasi)
3) Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang
peredaran darah pada manusia. (Mengamati)
Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
pendapat tentang apa yang diketahui mengenai peredaran darah
pada manusia. (Mengasosiasi)
5) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
mengidentifikasi apa yang dimaksud organ peredaran darah dan
fungsi peredaran darah pada manusia (Mengasosiasi)
54
7) Siswa berdiskusi dan mencatat hasil diskusi di buku tugas
masing-masing.
8) Siswa mengumpulkan buku tugasnya. (Mengasosiasi)
Data collection dan data processing (pengolahan data)
9) Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa
yang relevan untuk dijadikan sebagai hipotesis.
(Mengkomunikasikan)
Verification (pembuktian)
10) Melalui bimbingan guru baik secara lisan maupun tertulis, siswa
sesuai kelompoknya diminta melakukan percobaan penemuan
untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan mengenai
peredaran darah pada manusia dan fungsi dari organ peredaran
darah pada manusia. (Mencoba)
Generalisasi (menarik kesimpulan)
11) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil
dari diskusinya. (Mengkomunikasikan)
12) Kelompok lainnya menanggapi penjelasan kelompok yang maju.
(Mengasosiasi)
13) Setelah semua kelompok maju, guru memberikan tes tertulis dan
siswa mengerjakan tes tersebut dan dikumpulkan. (Mencoba)
3. Penutup
1) Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini
2) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (Integritas)
55
3) Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya. (Menanya)
4) Guru mengucapkan salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa. (Religius)
c. Tahap Observasi
Tahap pengamatan ini peneliti mengamati jalannya proses
belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain: persiapan guru dalam
pembelajaran dan kodisi siswa pada saat pembelaaran sedang
berlangsung.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa
jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan. Adapun refleksi yang didapatkan dalam
pelaksanaan siklus I adalah penggunaan model guided discovery
learning masih belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya:
a. Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
b. Siswa kurang berani bertanya dan mengemukakan pendapat.
c. Kemampuan siswa untuk memahami materi masih kurang.
Berdasarkan pada hasil evaluasi pada siklus I ini hanya ada 14
siswa yang mengalami ketuntasan belajar, maka dari itu perlu diadakan
perbaikan pada siklus berikutnya.
56
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA materi peredaran darah pada manusiadengan Model
Guided Discovery Learning.
2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi.
3) Guru menyiapkan media pembelajaran Peredaran darah pada
manusia dengan (Botol mineral, selang air berwarna merah, dan alas
untuk media)
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 27
November 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang kelas V MI
Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali dengan
jumlah siswa sebanyak 24 siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang
diajarkan pada tahap ini tentang organ peredaran darah dan fungsinya
pada manusia Langkah-langkah pelaksanaan Siklus I sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a.
(Religius)
57
2) Guru menanyakan kabar siswa.
3) Guru memotivasi siswa sebelum pembelajaran.
4) Guru mengecek kesiapan siswa dengan mengabsen kehadiran
siswa.
5) Guru menyampaikan tujuan. pembelajaran. (Integritas)
2. Kegiatan Inti
Stimulation (Pemberian rangsangan)
1) Siswa mengamati media peredaran darah pada manusia yang ada
didepan kelas. (Mengamati)
2) Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Apa saja
bagian-bagian yang tampak pada media peredaran darah pada
manusia? Dengan guru menstimulus daya analisis siswa
(Mengasosiasi)
3) Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang
peredaran darah pada manusia. (Mengamati)
Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
pendapat tentang apa yang diketahui mengenai sistem peredaran
darah pada manusia dan cara memelihara kesehatan organ
peredaran darah pada manusia. (Mengasosiasi)
5) Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang sistem
peredaran darah pada manusia dan cara memelihara kesehatan
organ peredaran darah pada manusia. (Mengamati)
58
6) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
mengidentifikasi tentang istem peredaran darah pada manusia dan
cara merawat organ peredaran darah pada manusia.
(Mengasosiasi)
8) Siswa secara berkelompok membuat bagan sistem peredaran
darah pada manusia. (Mencoba)
9) Siswa berdiskusi dan mencatat hasil diskusi di buku tugas
masing-masing. Siswa mengumpulkan buku tugasnya.
(Mengasosiasi)
Data collection dan data processing (pengolahan data)
10) Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa
yang relevan untuk dijadikan sebagai hipotesis.
(Mengkomunikasikan)
Verification (pembuktian)
11) Melalui bimbingan guru baik secara lisan maupun tertulis, siswa
sesuai kelompoknya diminta melakukan percobaan penemuan
untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan mengenai
sistem peredaran darah pada manusia dan cara merawat organ
peredaran darah pada manusia. (Mencoba)
Generalisasi (menarik kesimpulan)
12) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil
dari diskusinya dan menjelaskan bagan sistem peredaran darah
59
pada manusia yang telah dibuat oleh kelompok.
(Mengkomunikasikan)
13) Kelompok lainnya menanggapi penjelasan kelompok yang maju.
(Mengasosiasi)
14) Setelah semua kelompok maju, guru memberikan tes tertulis dan
siswa mengerjakan tes tersebut dan dikumpulkan. (Mencoba)
3. Penutup
1. Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (Integritas)
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya. (Menanya)
4. Guru mengucapkan salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa. (Religius)
c. Tahap Observasi
Tahap pengamatan ini peneliti mengamati jalannya proses
belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain: persiapan guru dalam
pembelajaran dan kodisi siswa pada saat pembelaaran sedang
berlangsung.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa
jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan. Adapun refleksi yang didapatkan dalam
pelaksanaan siklus II adalah penggunaan model guided discovery
60
learning sudah lebih maksimal dibandingkan siklus sebelumnya dan
sudah memenuhi target yang direncanakan, berikut gambarannya:
a. Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah sangat baik.
b. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran menjadi lebih baik.
c. Sebagian besar siswa telah memahami materi yang disampaikan
guru dengan baik.
d. Sebagian besar siswa sudah berani bertanya dan mengemukakan
pendapatnya.
e. Sebagian besar siswa berani mempresentasikan sistem peredaran
darah pada manusia dengan baik dan percaya diri.
Berdasarkan pada hasil evaluasi pada siklus II ini telah diperoleh
data yang cukup memuaskan karena dari 21 siswa 3 siswa diantaranya
telah memenuhi kriteria ketuntasan. Jumlah siswa yang tuntas pada
siklus II ini sudah mencapai target yang ditetapkan.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 18
November 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang kelas V MI
Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali dengan
jumlah siswa sebanyak 24 siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Pada siklus I
peneliti bertindak sebagai pengamat. Peneliti mengamati seluruh proses
pembelajaran yang berlangsung pada siklus I diantaranya hasil belajar,
kegiatan belajar siswa, dan kegiatan guru. Adapun hasil dari pengamatan
peneliti pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I
NO NAMA SISWA KKM NILAI KETRANGAN
1 AAZ 70 66 Belum Tuntas
2 RIA 70 53 Belum Tuntas
3 ALR 70 66 Belum Tuntas
4 MUA 70 53 Belum Tuntas
5 AFA 70 80 Tuntas
6 AFL 70 86 Tuntas
7 ARM 70 60 Belum Tuntas
8 FNR 70 80 Tuntas
9 FAN 70 86 Tuntas
62
10 MFA 70 70 Tuntas
11 MRR 70 70 Tuntas
12 MDI 70 79 Tuntas
13 PM 70 80 Tuntas
14 RIAC 70 70 Tuntas
15 RD 70 66 Belum Tuntas
16 RAA 70 80 Tuntas
17 SSY 70 73 Tuntas
18 SNP 70 86 Tuntas
19 TAAS 70 79 Tuntas
20 SY 70 86 Tuntas
21 BAF 70 60 Belum Tuntas
22 EWTP 70 80 Tuntas
23 AS 70 66 Belum Tuntas
24 SL 70 73 Tuntas
Nilai Rata-rata 70 72,83
Keterangan :
KKM : Kriteria Ketuntasan Minimal
Belum tuntas : 8 siswa
Tuntas : 16 siswa
Dari data di atas dapat diketahui berapa presentase siswa yang
telah mencapai KKM, presentase siswa yang belum mencapai KKM,
dan nilai rata-rata kelas. Berikut rinciannya:
1) Persentase Siswa yang Mencapai KKM
� =�
��100%
� =16
24�100%
� = 66,7%
2) Persentase Siswa yang Belum Mencapai KKM
63
� = �
��100%
� =8
24�100%
� = 33,33%
3) Nilai Rata-rata Kelas Siklus I
� =∑�
�
� =1748
24
� = 72,83
Pada siklus I ini menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 16
(66,7%), siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 (33,33%)dan nilai rata-
rata di kelas ini adalah 72,83, Secara klasikal pembelajaran belum
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM)
hanya mencapai 66,7% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil
presentase belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85%
dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan
Siklus selanjutnya yaitu Siklus II.
b. Kegiatan Belajar Siswa Siklus I
Kegiatan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
Tabel 4.2 Kegiatan Belajar Siswa Siklus I
No Aspek Pengamatan
Skor Penilaian B C K
Kegiatan Awal
64
1 Siswa menjawab salam dengan semangat.
√
2 Siswa mulai berdo’a dengan khusyu’ dan tenang.
√
3 Siswa merespon panggilan presensi dari guru.
√
4 Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru.
√
Kegiatan Inti 5 Siswa memperhatikan penjelasan dari
guru. √
6 Siswa membagi kelompok yang sudah ditentukan guru.
√
7. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
√
8 Siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
√
9 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru.
√
10 Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.
√
Penutup 11 Siswa dengan guru menyimpulkan
materi secara bersama-sama. √
12 Siswa menjawab salam penutup. √ Jumlah 12 8 4
Jumlah Total 24 Kategori Cukup
Keterangan:
Skor 3 (Baik) : Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru,
tidak mengobrol ketika di kelas, dan siswa mampu
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
dengan materi.
Skor 2 (Cukup) : Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan
guru, ada beberapa siswa yang mengobol di kelas,
dan ada siswa yang belum mamapu mengajukan
pertanyaan kepada guru sesuai materi.
65
Skor 1(Kurang) : Sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, sebagian besar siswa mengobrol
di kelas, dan seluruh siswa belum mampu
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
materi.
Kriteria Skor:
Baik : 25-36
Cukup : 13-24
Kurang : 0-12
c. Kegiatan Guru Siklus I
Kegiata guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Kegiatan Guru Siklus I
No Keterangan Skor 1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP Menyiapkan absensi Memeriksa kesiapan siswa Menyiapkan lembar observasi Penguasaan materi
√
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Menciptakan suasana kelas menyenangkan Memicu kreatifitas siswa Mampu membuat ice-breaking yang menyenangkan Mampu memotivasi siswa
√
3 Kemampuan guru dalam apersepsi Mendeskripsikan awal pelajaran
√
66
dengan kehidupan sehari-hari Motivasi siswa Menarik perhatian siswa Mampu mengajak siswa berfikir kritis
4 Ketepatan guru menggunakan media
a. Guru paham mengenai model guided discovery lerarning
b. Guru mampu menggunakan model guided discovery learning
c. Guru dapat memanfaatkan metode dan media yang sesuai dengan model guided discovery learning dengan baik
d. Guru dapat mengembangkan model guided discovery leraning sesuai kebutuhan
√
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan b. Melakukan evaluasi c. Memberikan tindak lanjut d. Memberikan motivasi e. Salam penutup
√
Jumlah 15
Kategori Baik
Keterangan:
Skor 1 : Kurang (1-5)
Skor 2 : Cukup (6-10)
Skor 3 : Baik (11-15)
Skor 4 : Sangat Baik (16-20)
67
2. Siklus II
Penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 27
November 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang kelas V MI
Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali dengan
jumlah siswa sebanyak 24 siswa dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Pada siklus I
peneliti bertindak sebagai pengamat. Peneliti mengamati seluruh proses
pembelajaran yang berlangsung pada siklus I diantaranya hasil belajar,
kegiatan belajar siswa, dan kegiatan guru. Adapun hasil dari pengamatan
peneliti pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus II
NO NAMA SISWA KKM NILAI KETRANGAN
1 AAZ 70 80 Tuntas
2 RIA 70 93 Tuntas
3 ALR 70 86 Tuntas
4 MUA 70 69 Belum Tuntas
5 AFA 70 86 Tuntas
6 AFL 70 86 Tuntas
7 ARM 70 93 Tuntas
8 FNR 70 86 Tuntas
9 FAN 70 93 Tuntas
10 MFA 70 86 Tuntas
11 MRR 70 86 Tuntas
12 MDI 70 93 Tuntas
13 PM 70 93 Tuntas
14 RIAC 70 66 Belum Tuntas
68
15 RD 70 93 Tuntas
16 RAA 70 86 Tuntas
17 SSY 70 66 Belum Tuntas
18 SNP 70 86 Tuntas
19 TAAS 70 93 Tuntas
20 SY 70 93 Tuntas
21 BAF 70 86 Tuntas
22 EWTP 70 80 Tuntas
23 AS 70 86 Tuntas
24 SL 70 93 Tuntas
Nilai Rata-rata 70 85,75
Keterangan :
KKM : Kriteria Ketuntasan Minimal
Belum tuntas : 3 siswa
Tuntas : 21 siswa
Dari data di atas dapat diketahui berapa presentase siswa yang
telah mencapai KKM, presentase siswa yang belum mencapai KKM,
dan nilai rata-rata kelas. Berikut rinciannya:
1) Persentase Siswa yang Mencapai KKM
� =�
��100%
� =21
24�100%
� = 87,5%
2) Persentase Siswa yang Belum Mencapai KKM
� = �
��100%
� =3
24�100%
� = 12,5%
69
3) Nilai Rata-rata Kelas Siklus I
� =∑�
�
� =2058
24
� = 85,75
Pada siklus II ini menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 21
(87,5%siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 (12,5%dan nilai rata-
rata di kelas ini adalah 85,75, Dari data tersebut menunjukkan
bahwa pada Siklus II pembelajaran sudah dianggap tuntas karena
sudah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan
≥ 85% dari jumlah siswa memperolah ≥ 70. Pembelajaran pada
Siklus II dianggap berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai
Siklus II.
a. Kegiatan Belajar Siswa Siklus II
Kegiatan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.5 Kegiatan Belajar Siswa Siklus II
No Aspek Pengamatan
Skor Penilaian B C K
Kegiatan Awal 1 Siswa menjawab salam dengan
semangat. √
2 Siswa mulai berdo’a dengan khusyu’ dan tenang.
√
3 Siswa merespon panggilan presensi dari guru.
√
4 Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru.
√
70
Kegiatan Inti 5 Siswa memperhatikan penjelasan
dari guru. √
6 Siswa membagi kelompok yang sudah ditentukan guru.
√
7. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
√
8 Siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
√
9 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru.
√
10 Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.
√
Penutup 11 Siswa dengan guru menyimpulkan
materi secara bersama-sama. √
12 Siswa menjawab salam penutup. √ Jumlah 24 8 0
Jumlah Total 32 Kategori Baik
Keterangan:
Skor 3 (Baik) : Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru,
tidak mengobrol ketika di kelas, dan siswa mampu
mengajuakan pertanyaan kepada guru sesuai
dengan materi.
Skor 2 (Cukup) : Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan
guru, ada beberapa siswa yang mengobrl di kelas,
dan ada siswa yang belum mamapu mengajukan
pertanyaan kepada guru sesuai materi.
Skor 1(Kurang) : Sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, sebagian besar siswa mengobrol
di kelas, dan seluruh siswa belum mampu
71
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
materi.
Kriteria Skor:
Baik : 25-36
Cukup : 13-24
Kurang : 0-12
b. Kegiatan Guru Siklus II
Kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Kegiatan Guru Siklus II
No Keterangan Skor 1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP Menyiapkan absensi Memeriksa kesiapan siswa Menyiapkan lembar observasi Penguasaan materi
√
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Menciptakan suasanakelas menyenangkan Memicu kreatifitas siswa Mampu membuat ice-breaking yang menyenangkan Mampu memotivasi siswa
√
3 Kemampuan guru dalam apersepsi Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Motivasi siswa Menarik perhatian siswa Mampu mengajak siswa
√
72
berfikir kritis
4 Ketepatan guru menggunakan media Guru paham mengenai model guided discovery lerarning Guru mampu menggunakan model guided discovery learning Guru dapat memanfaatkan metode dan media yang sesuai dengan model guided discovery learningdengan baik Guru dapat mengembangkan model guided discovery leraning sesuai kebutuhan
√
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran Kesimpulan Melakukan evaluasi Memberikan tindak lanjut Memberikan motivasi Salam penutup
√
Jumlah 19 Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Skor 1 : Kurang (1-5)
Skor 2 : Cukup (6-10)
Skor 3 : Baik (11-15)
Skor 4 : Sangat Baik (16-20)
B. Pembahasan
1. Kegiatan Belajar Siswa
Kegiatan belajar siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami
perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut dapat dilihat di tabel di
bawah ini:
73
Tabel 4.7 Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I keSiklus II
No Aspek Pengamatan
Skor
Penilaian
Siklus I
Skor
Penilaian
Siklus II
B C K B C K
Kegiatan Awal
1 Siswa menjawab salam dengan
semangat.
√ √
2 Siswa mulai berdo’a dengan
khusyu’ dan tenang.
√ √
3 Siswa merespon panggilan
presensi dari guru.
√ √
4 Siswa menjawab pertanyaan
apersepsi dari guru.
√ √
Kegiatan Inti
5 Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru.
√ √
6 Siswa membagi kelompok yang
sudah ditentukan guru.
√ √
7. Siswa berdiskusi dengan teman
sekelompoknya.
√ √
8 Siswa mempresentasikan hasil √ √
74
diskusi didepan kelas.
9 Siswa berani mengajukan
pertanyaan kepada guru.
√ √
10 Siswa mengerjakan soal yang
diberikan guru.
√ √
Penutup
11 Siswa dengan guru
menyimpulkan materi secara
bersama-sama.
√ √
12 Siswa menjawab salam
penutup.
√ √
Jumlah 12 8 4 24 8 0
Jumlah Total 24 32
Kategori Cukup Baik
Keterangan:
Skor 3 (Baik) : Seluruh siswa memperhatikanpenjelasan guru,
tidak mengobrol ketika di kelas, dan siswa mampu
mengajuakan pertanyaan kepada guru sesuai
dengan materi.
Skor 2 (Cukup) : Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan
guru, ada beberapa siswa yang mengobrl di kelas,
dan ada siswa yang belum mamapu mengajukan
pertanyaan kepada guru sesuai materi.
75
Skor 1(Kurang) : Sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, sebagian besar siswa mengobrol
di kelas, dan seluruh siswa belum mampu
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
materi.
Kriteria Skor:
Baik : 25-36
Cukup : 13-24
Kurang : 0-12
Dari data di atas menunjukkan adanya peningkatan kegiatan belajar
siswa dari siklus I ke siklus II. Kegitan belajar siswa pada siklus I
memperoleh jumlah total skor 24 atau masuk kategori cukup dan kegiatan
belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan jumlah skor total yaitu
32 atau masuk kategori baik.
2. Kegiatan Guru
Kegiatan guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Peningkatan tersebut dapat dilihat di tabel di bawah ini:
Tabel 4.8
Peningkatan Kegiatan Guru Siklus I ke Siklus II
No Keterangan Skor
Penilaian
Siklus I
Skor
Penilaian
Siklus II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar √ √
76
Menyiapkan RPP
Menyiapkan absensi
Memeriksa kesiapan siswa
Menyiapkan lembar observasi
Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam
penguasaan kelas
Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
Menciptakan suasana kelas
menyenangkan
Memicu kreatifitas siswa
Mampu membuat ice-
breakingyang menyenangkan
Mampu memotivasi siswa
√
√
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
Motivasi siswa
Menarik perhatian siswa
Mampu mengajak siswa berfikir
kritis
√ √
4 Ketepatan guru menggunakan
media
Guru paham mengenai model
guided discovery lerarning
Guru mampu menggunakan model
guided discovery learning
Guru dapat memanfaatkan metode
dan media yang sesuai dengan
√ √
77
model guided discovery learning
dengan baik
Guru dapat mengembangkan
model guided discovery leraning
sesuai kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
Kesimpulan
Melakukan evaluasi
Memberikan tindak lanjut
Memberikan motivasi
Salam penutup
√ √
Jumlah 0 2 9 4 0 0 3 16
Jumlah Total 15 19
Kategori Baik Sangat
Baik
Keterangan:
Skor 1 : Kurang (1-5)
Skor 2 : Cukup (6-10)
Skor 3 : Baik (11-15)
Skor 4 : Sangat Baik (16-20)
Dari data di atas menunjukkan adanya peningkatan kegiatan guru
dari siklus I ke siklus II. Kegiatan guru pada siklus I memperoleh jumlah
total skor 15 atau masuk kategori baik dan kegiatan guru pada siklus II
mengalami kenaikan dengan jumlah total skor 18 atau masuk kategori
sangat baik.
78
3. Hasil Belajar
Hasil belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami
peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
Tabel 4.9 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I dan Siklus II
No Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Tuntas 9 siswa
(37,5%) 16 siswa (66,7%)
21 siswa (87,5%)
2 Tidak Tuntas 15 siswa (62,5%)
8 siswa (33,33%)
3 siswa (12,5%)
3 Nilai Rata-rata Kelas 55,83 72,83 85,75
Dari data tabel 4.9di atas menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel dengan proses pembelajaran
menggunakan model Guided Discovery Learning. Siswa yang mencapai
KKM pada pra siklus hanya 9 siswa (37,5%), siswa yang tidak mencapai
KKM sebanyak 15 siswa (62,5%), dan nilai rata-rata kelas pada pra siklus
adalah 55,83. Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dibandingkan pada pra siklus, pada siklus I siswa yang mencapai KKM
sebanyak 16 siswa (66,7%), siswa yang tidak mencapai KKM pada siklus
I sebanyak 8 siswa (33,33%), dan nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah
72,83. Dan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup baik
yaitu siswa yang mencapaiKKM sebanyak 21 siswa (87,5%), siswa yang
tidak tuntas pada siklus II hanya 3 siswa (12,5%), dan nilai rata-rata kelas
pada siklus II cukup tinggi yaitu 85,75.
Dari hasil pada siklus II secara
bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Hasil Belajar IpaMateri
ModelGuided Discovery Learning Pada Sisw
Karangpakel
MI Islamiyah Karangpakel,
2019/2020 telah mencapai indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang
telah ditetapkan yaitu minimal
berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di Madrasah
tersebut yaitu 70.
Hasil Penelitian ini dapat digambarkan dengan menggunkan
gambar grafik 4.1.
Gambar 4.1 Grafik ketuntasan belajar siswa PraSiklus ke siklus I
79
Dari hasil pada siklus II secara keseluruhan maka dapat dinyatakan
bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
Hasil Belajar IpaMateri Peredaran Darah Pada Manusia
ModelGuided Discovery Learning Pada Siswa Kelas V M
BoyolaliTahun Pelajaran 2019/2020” yang dilaksanakan di
Islamiyah Karangpakel, Klego, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
telah mencapai indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang
telah ditetapkan yaitu minimal ≥85% dari jumlah seluruh si
berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di Madrasah
tersebut yaitu 70.
Hasil Penelitian ini dapat digambarkan dengan menggunkan
gambar grafik 4.1.
Gambar 4.1 Grafik ketuntasan belajar siswa PraSiklus ke siklus I
ke Silus II
(Sumber : Data Primer)
keseluruhan maka dapat dinyatakan
dengan judul “Peningkatan
Peredaran Darah Pada Manusia Menggunakan
Kelas V MIIslamiyah
yang dilaksanakan di
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
telah mencapai indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang
≥85% dari jumlah seluruh siswa yang
berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di Madrasah
Hasil Penelitian ini dapat digambarkan dengan menggunkan
Gambar 4.1 Grafik ketuntasan belajar siswa PraSiklus ke siklus I
Gambar 4.1 menunjukkan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan
model Guided Discovery Learning
siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II 87,5% siswa
tuntas belajar. Pembahasan tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan
Diagram 4.2
Gambar 4.2 Diagram ketuntasan belajar siswa PraSiklus ke siklus I ke
Gambar 4.2 menunjukkan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan
model Guided Discovery Learning
siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II 87,5% siswa
tuntas belajar.
80
Gambar 4.1 menunjukkan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan
Guided Discovery Learning terjadi peningkatan setelah Pra Siklus
siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II 87,5% siswa
tuntas belajar. Pembahasan tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan
Gambar 4.2 Diagram ketuntasan belajar siswa PraSiklus ke siklus I ke
Silus II
(Sumber : Data Primer)
Gambar 4.2 menunjukkan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan
Guided Discovery Learning terjadi peningkatan setelah Pra Siklus
siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II 87,5% siswa
19%
35%
46%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.1 menunjukkan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan
terjadi peningkatan setelah Pra Siklus 37,5%
siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II 87,5% siswa
tuntas belajar. Pembahasan tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan
Gambar 4.2 Diagram ketuntasan belajar siswa PraSiklus ke siklus I ke
Gambar 4.2 menunjukkan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan
terjadi peningkatan setelah Pra Siklus 37,5%
siswa tuntas belajar, Siklus I 66,7% siswa tuntas belajar, Siklus II 87,5% siswa
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitin Tindakan Kelas (PTK) yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan
model guided discovery learning terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V MI Islamiyah Karangpakel, Kecamatan Klego, Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020 pada mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) materi peredaran darah pada manusia. Hal tersebut
ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar dari pra siklus, siklus I
dan siklus II.
a. Hasil belajar pra siklus dari 24 siswa siswa hanya 9 siswa (37,5%) yang
telah mencapai KKM dan nilai rata-ratanya yaitu 55,83.
b. Hasil belajar siklus I, dari 24 siswa mencapai KKM sebanyak 16 siswa
(66,7%)dan nilai rata-rata kelasnya 72,83.
c. Hasil belajar siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 24 siswa ada
21 siswa yang tuntas (87,5%), dan nilai rata-rata kelasnya yaitu 85,75.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas setelah menggunakan model
guided discovery learningada beberapa hal yang harus dilakukan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar diantaranya:
82
1. Bagi Siswa
a. Siswa sebaiknya memerhatikan penjelasan guru baik teori yang
diberikan maupun teknik pembelajaran yang dilaksanakan
b. siswa hendaknya selalu aktif dalam kelas, jika ada hal-hal yang
belum diketahui terutama hal yang berhubungan dengan materi
pelajaran hendaknya bertanya dan jangan takut untuk
mengungkapkan pendapat,
c. siswa sebaiknya mengikuti proses pembelajaran secara aktif dalam
diskusi kelompok, orang tua sebaiknya ikut serta dalam memberi
motivasi kepada anak agar lebih giat dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Bagi Guru
Setelah diterapkan model guided discovery learningdalam IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) materi peredaran darah pada manusia maka
guru dapat :
a. Guru dapat melanjutkan penggunaan model guided discovery
learningpada mata pelajaran IPA agar dapat mengembangkan
keterampilan proses sains peserta didik dalam proses
pembelajaran.
b. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang aktif , inovatif dan
menyenangkan bagi siswa.
83
3. Bagi Sekolah
a. Pihak sekolah agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan dengan membekali diri pada pengetahuan yang luas
seperti dapat menerapkan model dalam pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan
model guided discovery learning dalam pembelajaran khususnya
IPA yang dari hasil penelitian dapat berpengaruh dalam
keterampilan proses sains peserta didik.
b. Bagi pihak sekolah dalam hal ini adalah sebagai
penyelenggara dalam memfasilitasi atau sarana yang cukup yaitu
berupa buku penunjang untuk membantu siswa dalam belajar.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2013. Cooperative learning teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pusaka Pelajar.
Ahmadi, Abu dan Supatmo. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan Kedua. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013. Prestasi Pustakarya. Jakarta.
Arikunto, Suharimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan Keempat.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asep Jihad & Haris Abdul. 2012. Evaluasi pembelajaran Yokyakarta: Multi
Presindo
Asih, Sullistyowati. 2014. Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Aqib, Zainal, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan kedua. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya.
Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Eggen, Paul Don Kouchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks.
Hatibe, Amiruddin. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta:
Suka-Press UIN Sunan Kalijaga.
Hamid, Sholeh. 2014. Metode Edutainment. Yogjakarta: Diva Press.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kemendikbud. 2013. Model Pembelajaran Penemuan. [pdf].
(https://docs.google.com/document/export?format=pdf&id), diakses
tanggal 25 Oktober 2019).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Tematik Terpadu Kurikulum
2013. Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Kemendikbud.
85
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Edisi
Kedua. Jakarta: PT Indeks.
Nurkholis. 2013. Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal
Kependidikan Vol 1 No 1. Purwokerto: STAIN Purwokerto.
Safitri. 2015. Penerapan ModelGuided Discovery Learning Dengan
Menggunakan Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan
Hasil Belajar Siswa Kelas V C Subtema Hubungan Makhluk Hidup Dalan
Ekosistem Sdn Kenalrejo 02 Talun Blitar. Malang : Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.https://uin-malang.ac.id/
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Cetakan Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran. Cetakan Ketiga.
Yogyakarta: AR-RUZZ Media.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.
Suwartiningsih. 2015. Penerapan Model Guided Discovery Learning untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Materi Gaya Di Kelas Iv Sekolah
Dasar Negeri Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Skripsi.
Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yunita. 2017. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Guided Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Padamateri Sistem
Pencernaan Kelas Viii SMPN 3 Sungguminasa Kab.Gowa. Makassar :
UIN Alauddin Makassar.
Wisudawati, Asih dan Eka Sulistyowato. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
Widiana, Wayan I. 2016. Pengembangan Asesmen Proyek dalam Pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 5 No 2. Bali:
Undiksha
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
87
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Islamiyah Karangpakel
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No Kompetensi Indikator
3.4 Memahami organ peredaran
darah dan fungsinya pada hewan
dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ
peredaran darah manusia.
3.4.1 Menyebutkan organ
peredaran darah pada
manusia .
3.4.2 Menyebutkan fungsi organ
peredaran darah pada
88
manusia.
3.4.2 Menyebutkan sistem
peredaran darah pada
manusia.
C. TUJUAN
1. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapatmenyebutkan
organperedaran darah pada manusia
2. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapatmenyebutkanfungsi
organ peredaran darah pada manusia.
3. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapatmenyebutkansistem
peredaran darah pada manusia.
Karakter siswa yang diharapkan:
Disiplin (discipline), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun
(diligence), Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness),
Percaya diri, dan Kreatif.
D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Organ Peredaran Darah Pada Manusia
Dalam pelajaran IPA Biologi organ peredaran darah pada
manusia, yaitu organ peredaran darah pada manusia merupakan sistem
yang dapat mengedarkan darah dari jantung hingga ke seluruh tubuh
dan akan kembali lagi ke jantung. Organ peredaran darah sangat berperan
penting untuk tubuh, karena organ peredaran darah manusia
merupakan kegiatan peredaran darah yang ada di dalam tubuh
manusia.
Organ peredaran darah manusia ada tiga komponen utama,
yaitu darah, jantung, pembuluhdarah dan Paru-paru. Darah, jantung dan
pembuluh darah dan Paru-paru sebagai komponen penyusun organ
peredaran darah manusia yang akan bekerja menjalankan tugas-tugas
besar.
89
1. Darah
Darah merupakan komponen terpenting dalam sistem peredaran
darah. Darah memiliki fungsi sebagai pembawa nutrisi dan oksigen ke
seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari beberapa bagian, yaitu plasma
darah dan sel-sel daerah. Plasma daeah merupakan cairan berwarna
kekuningan pada darah yang berfungsi membawa zat-zat penting,
adapun beberapa komponen-komponen darah berikut.
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Mengandung pigmen (pewarna) darah yang disebut
hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen dari paru-
paru. Hemoglobin menyebabkan darah berwarna merah.
b. Keping Darah (Trombosit)
Memiliki ukuran sangat kecil dan mengandung suatu zat
yang bertugas membekukan darah. Zat itu disebut fibrinogen.
c. Pembuluh darah, Arteri, venula, vena
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh
kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri atas dua jenis, yaitu
pembuluh nadi dan pembuluh balik Pembuluh nadi disebut
arteri.Pembuluh balik disebut vena. Pembuluh nadi atau arteri
yaitu pembuluh yang membawa darah yang kaya akan oksigen
keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi yang paling
besar disebut aorta. Pembuluh balik yaitu pembuluh darah yang
membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dari seluruh
tubuh menuju jantung.
d. Sel Darah Putih (Leukosit)
Bentuknya tidak beraturan. Sel darah putih dapat bergerak
secara bebas. Sel darah putih berguna untuk membasmi kuman-
kuman yang masuk dalam tubuh
90
2. Jantung
Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh. Jantung memompa darah dengan cara
berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian, sehingga jantung
berdenyut, mengembang, dan mengempis. Jantung terletak di dalam
rongga dada sebelah kiri. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan
tangan pemiliknya. Jantung tersusun atas kumpulan otot-otot yang
sangat kuat yang disebut miokardium. Jantung terdiri atas empat
ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.
Gambar. Organ Jantung
Dikutip dari Buku Siswa Kelas 5 Tema IV Sub tema 1 pembelajaran 1
Antara bagian kanan dan kiri jantung dibatasi oleh sekat jantung
yang disebut katup jantung. Katup jantung berfungsi untuk mencegah
bercampurnya darah yang mengandung oksigen dengan darah yang
mengandung karbon dioksida. Otot penyusun bilik jantung lebih tebal
daripada otot pada serambi jantung. Hal ini disebabkan tugas bilik
jantung lebih berat. Tugasnya, yaitu memompa darah keluar dari
jantung ke seluruh bagian tubuh.Kontraksi dan relaksasi pada jantung
mengakibatkan terjadinya denyut jantung atau denyut nadi. Ketika
jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi, pembuluh tersebut
ikut berdenyut. Dengan demikian, melalui denyut nadi kamu dapat
mengetahui denyut jantung. Denyut nadi akan terasa jelas dengan
menekan pembuluh nadi pada pergelangan tangan dan bagian leher di
91
bawah telinga. Untuk dapat menghitung denyut nadi, ayo lakukan
percobaan berikut,
3. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari
jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Pembuluh darah terdiri atas dua jenis, yaitu pembuluh nadi dan
pembuluh balik Pembuluh nadi disebut arteri.Pembuluh balik disebut
vena. Pembuluh nadi atau arteri yaitu pembuluh yang membawa darah
yang kaya akan oksigen keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh
nadi yang paling besar disebut aorta. Pembuluh balik yaitu pembuluh
darah yang membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dari
seluruh tubuh menuju jantung.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabang-cabang. Ujung
cabang pembuluh terkecil disebut, pembuluh kapiler.Pembuluh kapiler
sangat halus berdinding tipis dan berpori. Dalam pembuluh kapiler ini
terjadi pertukaran dua zat, yaitu antara oksigen dan karbon dioksida.
Panjang seluruh pembuluh darah manusia jika dihubungkan dari satu
ujung ke ujung yang lain dapat mencapai sekitar 160.000 km. Kamu
telah mempelajari tentang pembuluh darah. Untuk lebih memahami ayo
lakukan kegiatan menulisberikut ini.
4. Paru-Paru
Paru-paru juga memiliki peranan yang penting dalam proses
peredaran darah. Dalam proses peredaran darah, paru-paru berperan
sebagai penyuplai oksigen ke dalam darah. Darah yang telah diedarkan
ke seluruh tubuh tidak lagi mengandung oksigen. Akan tetapi banyak
mengandung karbon dioksida. Setelah kembali ke jantung, darah yang
akan mengandung karbon dioksida tersebut dipompa ke dalam paru-
paru. Selanjutnya, karbon dioksida diambil dan diganti dengan oksigen
melalui proses pernapasan.
Paru-paru terdiri atas ribuan tabung bercabang. Tabung bercabang
yang jumlahnya ribuan semakin ke ujung semakin mengecil. Pada
92
ujung yang mengecil terdapat kantong udara. Knatong udara tersebut
dinamakan “alveoli”. Masing-masing alveoli memiliki jaringan halus
kapiler. Pada jaringan halus kapiler inilah tempat terjadinya pertukaran
oksigen dan karbon dioksida.
B. Sistem Peredaran Darah
Mengalirnya darah di dalam tubuh disebut sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah dalam tubuh ada dua, yaitu peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil. Peredaran Darah
Gambar. Sistem Peredaran darah pada manusia
Dikutip dari Buku Siswa Kelas 5 Tema IV Sub tema 1 pembelajaran 1
1. Peredaran darah besar
Sistem peredaran darah besar, yaitu darah yang banyak
mengandung oksigen (O2) mengalir dari bilik kiri jantung ke seluruh
tubuh (kecuali paru-paru) melalui arteri besar (aorta). Selanjutnya,
terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung oksigen dengan
darah yang banyak mengandung karbon dioksida di seluruh tubuh.
Darah yang banyak mengandung karbon dioksida kembali ke jantung
melalui vena ke serambi kanan. Sistem peredaran darah besar adalah
sebagai berikut.
93
2. Peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah kecil, yaitu darah mengalir dari bilik kanan
menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Dalam paru-paru terjadi
pertukaran darah yang banyak mengandung karbon dioksida (CO2)
Dengan darah yang banyak mengandung oksigen (O2). Darah yang
banyak mengandung O2 kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Sistem peredaran darah kecil sebagai berikut.
E. PENDEKATAN & METODE
Model : Gided Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan
Terbimbing)
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, dan Ceramah
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media alat peredaran darah manusia (dari selang, botol, dan air berwarna
merah)
Papan tulis
G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Guru Tema 4 : Sehat itu penting Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Ilmu Pengetahuan Alam kelas V Penerbit Pustaka Persada.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Tahapan Model
Guided
Discovery
Learning
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan
Pendahuluan
4. Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa
berdo’a. (Religius)
10 Menit
94
5. Guru menanyakan kabar
siswa.
6. Guru memotivasi siswa
sebelum pembelajaran.
7. Guru mengecek kesiapan
siswa dengan mengabsen
kehadiran siswa.
8. Guru menyampaikan tujuan.
pembelajaran. (Integritas)
2 Kegiatan
Inti
Stimulation
(Pemberian
rangsangan)
14) Siswa mengamati media
peredaran darah pada
manusia yang ada didepan
kelas. (Mengamati)
15) Siswa diharapkan
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan: Apa saja bagian-
bagian yang tampak pada
media peredaran darah pada
manusia? Dengan guru
menstimulus daya analisis
siswa(Mengasosiasi)
16) Guru juga menyampaikan
pernyataan-pernyataan
tentang peredaran darah pada
manusia. (Mengamati)
50 Menit
95
Problem
statement
(pernyataan/ident
ifikasi masalah)
a. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk memberikan pendapat
tentang apa yang diketahui
mengenai peredaran darah
pada manusia.
(Mengasosiasi)
b. Guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok.
c. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk berdiskusi
mengidentifikasi apa yang
dimaksud organ peredaran
darah dan fungsi peredaran
darah pada manusia
(Mengasosiasi)
d. Siswa berdiskusi dan
mencatat hasil diskusi di
buku tugas masing-masing.
e. Siswa mengumpulkan buku
tugasnya. (Mengasosiasi)
Data collection
dan data
processing
(pengolahan
data)
a. Guru mengambil beberapa
pendapat dari hasil
identifikasi siswa yang
relevan untuk dijadikan
sebagai
hipotesis.(Mengkomunikasik
an)
Verification a. Melalui bimbingan guru baik
96
(pembuktian) secara lisan maupun tertulis,
siswa sesuai kelompoknya
diminta melakukan
percobaan penemuan untuk
mendapatkan lebih banyak
lagi pengetahuan mengenai
peredaran darah pada
manusia dan fungsi dari
organ peredaran darah pada
manusia. (Mencoba)
Generalisasi
(menarik
kesimpulan)
a. Perwakilan kelompok maju
ke depan untuk membacakan
hasil dari
diskusinya.(Mengkomunika
sikan)
b. Kelompok lainnya
menanggapi penjelasan
kelompok yang maju.
(Mengasosiasi)
c. Setelah semua kelompok
maju, guru memberikan tes
tertulis dan siswa
mengerjakan tes tersebut dan
dikumpulkan.(Mencoba)
3 Kegiatan
Penutup
a. Siswa mampu mengemukan
hasil belajar hari ini
b. Guru memberikan penguatan
dan kesimpulan (Integritas)
c. Siswa diberikan kesempatan
berbicara /bertanya dan
10 Menit
97
menambahkan informasi dari
siswa lainnya. (Menanya)
d. Guru mengucapkan salam
dan do’a penutup di pimpin
oleh salah satu siswa.
(Religius)
I. PENILAIAN
Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Tanggung jawab dan percaya diri
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Sikap siswa yang muncul saat proses pembelajaran
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Nilai Tanggung Jawab Percaya Diri
1 2 3 4 1 2 3 4
1 AAZ
2 RIA
3 ALR
4 MUA
5 AFA
6 AFL
7 ARM
8 FNR
9 FAN
98
10 MFA
11 MRR
12 MDI
13 PM
14 RIAC
15 RD
16 RAA
17 SSY
18 SNP
19 TAAS
20 SY
21 BAF
22 EWTP
23 AS
24 SL
Keterangan :
K (Kurang) : 1 B (Baik) : 3
C (Cukup) : 2 SB (Sangat Baik) : 4
Penilaian =�����ℎ����
8�100
2. Penilaian pengetahuan
Nama :
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
1. Saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari
seluruh tubuh kembali ke jantung disebut ....
a. Pembuluh nadi
b. Aorta
2. Organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
adalah …
a. Paru-paru
b. Hati
3. Mengalirmya darah di dalam tubuh disebut
a. Sistem pencernaan
b. Sistem peredaran darah
4. Perhatikan diagram sistem peredaran darah manusia berikut !
Bagan yang dilalui oleh darah pada sistem peredaran darah besar adalah...
A. B-3-A-4-D
B. B-4-A-
C. C-2-B-
D. B-1-C-
99
No absen
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
Saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari
seluruh tubuh kembali ke jantung disebut ....
Pembuluh nadi c. Pembuluh balik
d. Pembuluh darah
Organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
c. Jantung
d. Otot
Mengalirmya darah di dalam tubuh disebut…
Sistem pencernaan c. Sistem pernafasan
Sistem peredaran darah d. Sistem organ
Perhatikan diagram sistem peredaran darah manusia berikut !
Bagan yang dilalui oleh darah pada sistem peredaran darah besar adalah...
D
-3-D
-4-A
-2-D
No absen
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda
Saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari
Pembuluh balik
Pembuluh darah
Organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
Sistem pernafasan
Sistem organ
Perhatikan diagram sistem peredaran darah manusia berikut !
Bagan yang dilalui oleh darah pada sistem peredaran darah besar adalah...
100
5. Pertukaran darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon terjadi
pada …
a. Paru-paru c. Jantung
b. Hati d. Otot
II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian jantung ?
2. Sistem peredaran darah dalam tubuh terbagi menjadi dua yaitu …?
3. Bagian kanan dan kiri jantung yang dibatasi oleh sekat jantung disebut …?
4. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu …?
5. Sebutkan sistem peredaran darah pada manusia
Kunci jawaban
I. Pilihan ganda
1. D
2. C
3. B
4. B
5. A
II. Soal uraian
1. Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke
seluruh tubuh.
2. Peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
3. Katub jantung.
4. Serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, bilik kiri
5. Paru-paru - Serambi kiri - Bilik kiri - seluruh tubuh - Bilik kanan -
serambi kanan
101
102
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Islamiyah Karangpakel
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
F. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
G. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No Kompetensi Indikator
3.4
Memahami organ peredaran
darah dan fungsinya pada
hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan
organ peredaran darah
manusia.
3.4.1 Menyebutkan sistem peredaran
darah pada manusia.
3.4.2 Menyebutkan cara memelihara
kesehatan organ peredaran darah
pada manusia.
103
4.4 Menyajikan karya tentang
organ peredaran darah pada
manusia.
4.4.1 Mempresentasikan karya tentang
sistem peredaran darah pada
manusia melalui bagan.
H. TUJUAN
4. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapatmenyebutkan sistem
peredaran darah pada manusia.
5. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapatmenyebutkan cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah pada manusia
6. Setelah mengamati penjelasan guru mengenai sistem peredaran darah pada
manusia siswa dapat memggambar tentang sistem peredaran darah pada
manusia melalui bagan.
Karakter siswa yang diharapkan:
Disiplin (discipline), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun
(diligence), Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness),
Percaya diri, dan Kreatif.
I. MATERI PEMBELAJARAN
C. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Mengalirnya darah di dalam tubuh disebut sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah dalam tubuh ada dua, yaitu peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil. Peredaran Darah
104
Gambar. Sistem Peredaran darah pada manusia
Dikutip dari Buku Siswa Kelas 5 Tema IV Sub tema 1 pembelajaran 1
Bagan sistem peredaran darah pada manusia
1. Peredaran darah besar
Sistem peredaran darah besar, yaitu darah yang banyak
mengandung oksigen (O2) mengalir dari bilik kiri jantung ke seluruh
tubuh (kecuali paru-paru) melalui arteri besar (aorta). Selanjutnya,
terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung oksigen dengan
darah yang banyak mengandung karbon dioksida di seluruh tubuh.
Darah yang banyak mengandung karbon dioksida kembali ke jantung
melalui vena ke serambi kanan. Sistem peredaran darah besar adalah
sebagai berikut.
1. Paru-paru
2. Serambi kiri
3. Bilik kiri
4. seluruh tubuh
5. Bilik kanan
6. serambi kanan
105
2. Peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah kecil, yaitu darah mengalir dari bilik kanan
menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Dalam paru-paru terjadi
pertukaran darah yang banyak mengandung karbon dioksida (CO2)
Dengan darah yang banyak mengandung oksigen (O2). Darah yang
banyak mengandung O2 kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Sistem peredaran darah kecil sebagai berikut.
B. Gangguan Pada Organ Peredaran Darah Manusia
Gangguan pada organ peredaran darah manusia dapat terjadi
karena keturunan, kelainan bawaan (kelainan sejak lahir), maupun gaya
hidup dan makanan yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi,
kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Gangguan
pada organ peredaran darah manusia diantaranya :
1. Anemia
Gangguan ini berupa rendahnya kadar Hb (hemoglobin) dalam
darah. Ciri-ciri penderitanya adalah mudah lelah dan sering merasa
pusing, pucat, mata berkunang-kunang. Anemia dapat disebabkan oleh
luka yang mengeluarkan banyak darah, kekurangan zat besi, atau
adanya penyakit seperti kanker tulang.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi ditunjukkan dengan tingginya tekanan darah,
biasanya penderita hipertensi sering merasa pusing, jantung berdebar-
debar, sesak napas jika terlalu lelah, pundak dan leher terasa kaku,
106
mudah lelah, serta mudah marah. Penyakit ini dapat disebabkan faktor
keturunan serta kebiasaan makan makanan yang berlemak dan
kolesterol tinggi, kebiasaan merokok dan minim minuman keras,
mengalami stres, usia dll.
Besar kecilnya tekanan darah seseorang dapat diukur
menggunakan tensimeter. Untuk mengatasi penyakit hipertensi usaha-
usaha yang dapat dilakukan diantaranya
a. Diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh.
b. Behenti merokok dan alkoholc.Latihan fisik/olah raga secara
teratur, Menghindari stress.
3. Hipotensi ( tekanan darah rendah)
Hipotensi (tekanan darah rendah) dapat terjadi karena
menderita penyakit misalnya diare, gangguan pada jantung, infeksi,
dehidrasi, sedang hamil, kehilangan banyak darah, kekurangan nutrisi ,
dll.
Gejala hipotensi diantaranya ialah tiba-tiba merasa pusing atau
malah terjatuh dan pingsan. Atau yang paling umum terjadi ialah
merasa pusing ketika merubah posisi dari posisi tidur ke posisi duduk
atau berdiri.
4. Kanker Darah (Leukemia)
Penyakit ini disebabkan sel-sel darah putih yang
memperbanyak diri tanpa terkendali yang mengakibatkan sel darah
putih ini memakan sel darah merah. Kelainan ini dapat disebabkan
karena zat-zat karsinogenik (zat yang memicu timbulnya kanker)
5. Hemofilia
Hemofilia adalah suatu penyakit yang menyebabkan gangguan
perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah. Akibatnya,
107
perarahan berlangsung lebih lama saat tubuh mengalami luka. Dalam
keaembeku jika terjadi luka. Penyakit ini merupakan penyakit
keturunan.
6. Varises
Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena) yang
umumnya terjadi di bagian betis. Di bagian betis tersebut tampak
tonjolan berbelok-belok berwarna biru yang disebut varises. Varises
terjadi karena terlalu lama berdiri atau kerja yang banyak
menggunakan kaki.
7. Sklerosis
Sklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) karena
terbentuknya kerak keras di bagian dalam dinding pembuluh nadi. Bila
kerak tersebut dari senyawa lemak disebut ateroskerosis, sedangkan
bila terbentuk dari senyawa kalsium disebut arterisoklerosis. Akibat
adanya kerak pada dinding pembuluh darah, bisa menyebabkan
penyempitan pembuluh darah dan akibat selanjutnya terjadi hipertensi
(tekanan darah tinggi). Sklerosis dapat disebabkan makanan yang tidak
sehat, banyak mengandung lemak.
8. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner, terjadi karena adanya penumpukan
kolesterol pada dinding pembuluh arteri koroner sehingga
menyumbatnya. Penyakit ini disebabkan makanan yang banyak
mengandung kolesterol
9. Stroke
Stroke, disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak
sehingga saraf-saraf yang ada di otak tidak memperoleh cukup
oksigen. Keadaan ini menyebabkan kerja saraf terganggu.Stroke
108
biasanya diawali dengan penyakit hipertensi, dan atau penyakit
jantungkoroner.
10. Talasemia
Pada penyakit ini, bentuk sel darah merahnya tidak beraturan.
Hal ini menyebabkan daya ikat sel darah merah terhadap oksigen dan
karbon dioksidanya berkurang.
C. Memelihara Alat Peredaran Darah
Agar alat peredaran kita dapat bekerja dengan baik pada saat
mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh maka kita
perlu menjaga dan memeliharanya dengan baik. Hal ini juga dapat
mencegah munculnya penyakit atau gangguan yang menyerang alat
peredaran darah tersebut.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara alat
peredaran darah kita adalah dengan melakukan pola hidup yang sehat.
Beberapa upaya lainnya yang dapat dilakukan di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Olahraga secara teratur Olahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh
kita terhadap berbagai penyakit. Selain itu, olahraga juga dapat
membuat jantung yang merupakan alat peredaran darah dapat berfungsi
dengan baik.
b. Menghindari makanan berlemakLemak di dalam darah dapat
mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.Akibat penyempitan
pembuluh darah akan timbul penyakit jantung dan pendarahan otak.
c. Menghindari rokok dan minuman beralkohol zat-zat yang terkandung di
dalam rokok dapat menyebabkan penyakit jantung. Selain merokok,
mengkon-sumsi minuman beralkohol juga dapat mempengaruhi alat
peredaran darah. Jumlah alkohol yang terlalu banyak di dalam darah
109
dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan mudah terserang
penyakit.
d. Makan makanan yang bergizi cukup dan seimbang
e. Tidur dan istirahat yang cukup
J. PENDEKATAN & METODE
Model : Gided Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan
Terbimbing)
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, dan Ceramah
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media alat peredaran darah manusia (dari selang, botol, dan air berwarna
merah)
Papan tulis
G. SUMBER PEMBELAJARAN
3. Buku Guru Tema 4 : Sehat itu penting Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
4. Ilmu Pengetahuan Alam kelas V Penerbit Pustaka Persada.
5. https://kelasbuwahyu.wordpress.com/2015/07/30/peredaran-darah-
manusia-kelas-5/ (diakses tanggal 17 oktober 2019)
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Tahapan Model
Guided
Discovery
Learning
Kegiatan
Pembelajaran
Waktu
1 Kegiatan
Pendahuluan
9. Guru memberikan
salam dan mengajak
semua siswa
berdo’a. (Religius)
10. Guru
10 Menit
110
menanyakan kabar
siswa.
11. Guru
memotivasi siswa
sebelum
pembelajaran.
12. Guru mengecek
kesiapan siswa
dengan mengabsen
kehadiran siswa.
13. Guru
menyampaikan
tujuan. pembelajaran.
(Integritas)
2 Kegiatan
Inti
Stimulation
(Pemberian
rangsangan)
17) Siswa mengamati
media peredaran
darah pada manusia
yang ada didepan
kelas. (Mengamati)
18) Siswa diharapkan
mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan: Apa
saja bagian-bagian
yang tampak pada
media peredaran
darah pada
manusia? Dengan
guru menstimulus
daya analisis siswa
(Mengasosiasi)
50 Menit
111
19) Guru juga
menyampaikan
pernyataan-
pernyataan tentang
peredaran darah
pada manusia.
(Mengamati)
Problem
statement
(pernyataan/ident
ifikasi masalah)
f. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
apa yang diketahui
mengenai sistem
peredaran darah
pada manusia dan
cara memelihara
kesehatan organ
peredaran darah
pada manusia.
(Mengasosiasi)
g. Guru memberikan
penjelasan kepada
siswa tentang sistem
peredaran darah
pada manusia dan
cara memelihara
kesehatan organ
peredaran darah
pada manusia.
(Mengamati)
112
h. Guru membagi
siswa menjadi 5
kelompok.
i. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasi
tentang istem
peredaran darah
pada manusia dan
cara merawat organ
peredaran darah
pada manusia.
(Mengasosiasi)
j. Siswa secara
berkelompok
membuat bagan
sistem peredaran
darah pada manusia.
(Mencoba)
k. Siswa berdiskusi
dan mencatat hasil
diskusi di buku
tugas masing-
masing.
siswa
mengumpulkan
buku tugasnya.
(Mengasosiasi)
Data collection l. Guru mengambil
113
dan data
processing
(pengolahan
data)
beberapa pendapat
dari hasil
identifikasi siswa
yang relevan untuk
dijadikan sebagai
hipotesis.
(Mengkomunikasik
an)
Verification
(pembuktian)
m. Melalui bimbingan
guru baik secara
lisan maupun
tertulis, siswa sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan
penemuan untuk
mendapatkan lebih
banyak lagi
pengetahuan
mengenai sistem
peredaran darah
pada manusia dan
cara merawat organ
peredaran darah
pada manusia.
(Mencoba)
Generalisasi
(menarik
kesimpulan)
d. Perwakilan
kelompok maju ke
depan untuk
membacakan hasil
114
dari diskusinya dan
menjelaskan bagan
sistem peredaran
darah pada manusia
yang telah dibuat
oleh kelompok.
(Mengkomunikasik
an)
e. Kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan
kelompok yang
maju.
(Mengasosiasi)
f. .Setelah semua
kelompok maju,
guru memberikan
tes tertulis dan
siswa mengerjakan
tes tersebut dan
dikumpulkan.
(Mencoba)
3 Kegiatan
Penutup
e. Siswa mampu
mengemukan hasil
belajar hari ini
f. Guru memberikan
penguatan dan
kesimpulan
(Integritas)
g. Siswa diberikan
kesempatan
10 Menit
115
berbicara/bertanya
dan menambahkan
informasi dari siswa
lainnya. (Menanya)
h. Guru mengucapkan
salam dan do’a
penutup di pimpin
oleh salah satu
siswa. (Religius)
II. PENILAIAN
Teknik Penilaian
c. Penilaian Sikap : Tanggung jawab dan percaya diri
d. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Penilaian
3. Penilaian Sikap
Sikap siswa yang muncul saat proses pembelajaran
No Nama
Perubahan Tingkah Laku
Nilai Tanggung Jawab Percaya Diri
1 2 3 4 1 2 3 4
1 AAZ
2 RIA
3 ALR
4 MUA
5 AFA
6 AFL
7 ARM
116
8 FNR
9 FAN
10 MFA
11 MRR
12 MDI
13 PM
14 RIAC
15 RD
16 RAA
17 SSY
18 SNP
19 TAAS
20 SY
21 BAF
22 EWTP
23 AS
24 SL
Keterangan :
K (Kurang) : 1 B (Baik) : 3
C (Cukup) : 2 SB (Sangat Baik) : 4
Penilaian =�����ℎ����
8�100
4. Penilaian pengetahuan
117
Nama :
No absen
( I ) Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang
(x) pada huruf a, b, c, atau d!
6. Penyakit yang menyerang organ peredaran darah contohnya adalah ….
a. Tifus c. Stroke
b. Disentri d. Malaria
7. Saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari
seluruh tubuh kembali ke jantung disebut ....
c. pembuluh nadi c. pembuluh balik
d. aorta d. pembuluh darah
8. Perhatikan cara merawat alat peredaran darah berikut!
1. Olahraga secara teratur
2. Makan makanan berlemak
3. Makan makanan yang bergizi cukup dan seimbang
4. Merokok
5. Tidur dan istirahat yang cukup
Cara merawat alat peredaran darah diatas ditunujukkan nomor ......
c. 1, 2 dan 3
d. 1, 3 dan 5
e. 2, 3 dan 5
f. 3, 4 dan5
9. Gangguan peredaran darah yang disebabkan oleh terbentuknya kerak keras
dibagian dalam di dinding pembuluh nadi disebut.....
c. Hipertensi c. Varises
d. Diabetes d. Sklerosis
10. Perhatikan diagram sistem peredaran darah manusia berikut !
Bagan diatas termasuk peredarah darah ....
118
a. Besar c. Kecil
b. Sedang d. Berat
(II) Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1. Apa yang kamu ketahui mengenai Peredaran darah besar.....?
2. Sebutkan 3 gangguan pada organ peredaran darah manusia....?
3. Sebutkan 3 cara menjaga kesehatan organ peredaran darah ....?
4. Sistem peredaran darah dalam tubuh terbagi menjadi dua yaitu …?
5. Buatlah bagan sistem peredaran darah pada manusia ...?
Kunci jawaban
(I) Pilihan ganda
6. C
7. D
8. D
9. D
10. C
(II) Soal uraian
6. Sistem peredaran darah besar, yaitu darah yang banyak mengandung
oksigen (O2) mengalir dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh (kecuali
paru-paru) melalui arteri besar (aorta).
7. Anemia, Stroke dan Kangker darah
8. Menjaga pola makan dengan baik, Membiasakan olahraga secara
teratur dan Berusaha menjauhi rokok
9. Peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
10.
Skor Penilaian :
Pilihan Ganda
Essay
skor 1.
Skor Maksimal
Penilaian =
5. Bilik kanan
6. serambi kanan
119
Skor Penilaian :
Pilihan Ganda = 1
= Jawaban Benar skor 2, Jawaban salah
Skor Maksimal = 15
Penilaian = Jumlah Skor x 100
15
1. Paru-paru
2. Serambi kiri
3. Bilik kiri
4. seluruh tubuh
5. Bilik kanan
6. serambi kanan
= Jawaban Benar skor 2, Jawaban salah
120
Lampiran 3
Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
Mata Pelajaran IPA Kelas V Mi Islamiyah Karangpakel
NO NAMA
SISWA
KKM NILAI KETRANGAN
1 AAZ 70 40 Belum Tuntas
2 RIA 70 30 Belum Tuntas
3 ALR 70 60 Belum Tuntas
4 MUA 70 30 Belum Tuntas
5 AFA 70 70 Tuntas
6 AFL 70 60 Belum Tuntas
7 ARM 70 40 Belum Tuntas
8 FNR 70 65 Belum Tuntas
9 FAN 70 80 Tuntas
10 MFA 70 60 Belum Tuntas
11 MRR 70 80 Tuntas
12 MDI 70 40 Belum Tuntas
13 PM 70 80 Tuntas
14 RIAC 70 20 Belum Tuntas
15 RD 70 70 Tuntas
16 RAA 70 80 Tuntas
17 SSY 70 70 Tuntas
18 SNP 70 60 Belum Tuntas
19 TAAS 70 60 Belum Tuntas
20 SY 70 80 Tuntas
21 BAF 70 40 Belum Tuntas
22 BAF 70 20 Belum Tuntas
23 EWTP 70 30 Belum Tuntas
24 AS 70 75 Tuntas
Nilai Rata-rata 70 55,83
Jumlah Tuntas 9 Siswa (37,5%)
Jumlah Tidak Tuntas 15 Siswa (62,5%)
121
Lampiran 4
Lembar Kegiatan Guru Siklus I
No Keterangan Skor 1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP Menyiapkan absensi Memeriksa kesiapan siswa Menyiapkan lembar observasi Penguasaan materi
√
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Menciptakan suasana kelas menyenangkan Memicu kreatifitas siswa Mampu membuat ice-breaking yang menyenangkan Mampu memotivasi siswa
√
3 Kemampuan guru dalam apersepsi Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Motivasi siswa Menarik perhatian siswa Mampu mengajak siswa berfikir kritis
√
4 Ketepatan guru menggunakan media
e. Guru paham mengenai model guided discovery lerarning
f. Guru mampu menggunakan model guided discovery learning
g. Guru dapat memanfaatkan metode dan media yang sesuai dengan model guided discovery learning dengan baik
h. Guru dapat mengembangkan model
√
122
guided discovery leraning sesuai kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
f. Kesimpulan g. Melakukan evaluasi h. Memberikan tindak lanjut i. Memberikan motivasi j. Salam penutup
√
Jumlah 15
Kategori Baik
Keterangan:
Skor 1 : Kurang (1-5)
Skor 2 : Cukup (6-10)
Skor 3 : Baik (11-15)
Skor 4 : Sangat Baik (16-20)
123
Lampiran 5
Lembar Kegiatan Siswa Siklus I
No Aspek Pengamatan
Skor Penilaian B C K
Kegiatan Awal 1 Siswa menjawab salam dengan
semangat. √
2 Siswa mulai berdo’a dengan khusyu’ dan tenang.
√
3 Siswa merespon panggilan presensi dari guru.
√
4 Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru.
√
Kegiatan Inti 5 Siswa memperhatikan penjelasan dari
guru. √
6 Siswa membagi kelompok yang sudah ditentukan guru.
√
7. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
√
8 Siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
√
9 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru.
√
10 Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.
√
Penutup 11 Siswa dengan guru menyimpulkan
materi secara bersama-sama. √
12 Siswa menjawab salam penutup. √ Jumlah 12 8 4
Jumlah Total 24 Kategori Cukup
Keterangan:
Skor 3 (Baik) : Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru,
tidak mengobrol ketika di kelas, dan siswa mampu
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
dengan materi.
124
Skor 2 (Cukup) : Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan
guru, ada beberapa siswa yang mengobol di kelas,
dan ada siswa yang belum mamapu mengajukan
pertanyaan kepada guru sesuai materi.
Skor 1(Kurang) : Sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, sebagian besar siswa mengobrol
di kelas, dan seluruh siswa belum mampu
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
materi.
Kriteria Skor:
Baik : 25-36
Cukup : 13-24
Kurang : 0-12
Lampiran 6
125
Lampiran 6
126
127
128
129
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II
No Keterangan Skor 1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP Menyiapkan absensi Memeriksa kesiapan siswa Menyiapkan lembar observasi Penguasaan materi
√
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Menciptakan suasanakelas menyenangkan Memicu kreatifitas siswa Mampu membuat ice-breaking yang menyenangkan Mampu memotivasi siswa
√
3 Kemampuan guru dalam apersepsi Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Motivasi siswa Menarik perhatian siswa Mampu mengajak siswa berfikir kritis
√
4 Ketepatan guru menggunakan media Guru paham mengenai model guided discovery lerarning Guru mampu menggunakan model guided discovery learning Guru dapat memanfaatkan metode dan media yang sesuai dengan model guided discovery learningdengan baik Guru dapat mengembangkan model guided discovery leraning sesuai kebutuhan
√
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran Kesimpulan Melakukan evaluasi Memberikan tindak lanjut
√
130
Memberikan motivasi Salam penutup
Jumlah 19 Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Skor 1 : Kurang (1-5)
Skor 2 : Cukup (6-10)
Skor 3 : Baik (11-15)
Skor 4 : Sangat Baik (16-20)
131
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek Pengamatan
Skor Penilaian B C K
Kegiatan Awal 1 Siswa menjawab salam dengan semangat. √ 2 Siswa mulai berdo’a dengan khusyu’ dan
tenang. √
3 Siswa merespon panggilan presensi dari guru. √ 4 Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari
guru. √
Kegiatan Inti 5 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. √ 6 Siswa membagi kelompok yang sudah
ditentukan guru. √
7. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
√
8 Siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
√
9 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru.
√
10 Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru. √ Penutup
11 Siswa dengan guru menyimpulkan materi secara bersama-sama.
√
12 Siswa menjawab salam penutup. √ Jumlah 24 8 0
Jumlah Total 32 Kategori Baik
Keterangan:
Skor 3 (Baik) : Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru,
tidak mengobrol ketika di kelas, dan siswa mampu
mengajuakan pertanyaan kepada guru sesuai
dengan materi.
132
Skor 2 (Cukup) : Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan
guru, ada beberapa siswa yang mengobrl di kelas,
dan ada siswa yang belum mamapu mengajukan
pertanyaan kepada guru sesuai materi.
Skor 1(Kurang) : Sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, sebagian besar siswa mengobrol
di kelas, dan seluruh siswa belum mampu
mengajukan pertanyaan kepada guru sesuai
materi.
Kriteria Skor:
Baik : 25-36
Cukup : 13-24
Kurang : 0-12
Lampiran 9
133
134
135
136
137
Lampiran 10
DOKUMENTASI
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus 1
Gambar 1. Wawancara sebelum tindakan penelitian
Gambar 2. Guru membuka pembelajaran
Gambar 3. Guru menjelaskan materi
138
Gambar 4. Siswa membaca materi dan menulis materiyang dijelaskan oleh Guru
Gambar 5. Siswa melakukan kerja kelompok
Gambar 6. Siswa menjelaskan kerja kelompoknya ke seluruh kelompok
139
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus 2
Gambar 10. Siswa membuka catatan sebelum pembelajaran
Gambar 11. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Gambar 12. Siswa mencatat materi penjelasan dari guru
140
Gambar 13. Guru membagi siswa beberapa kelompok
Gambar 14. Siswa melakukan kerja kelompok
mbar 15. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok didepan kelas
141
Gambar 16. Siswa Menerangkan ke kelompok lain
Gambar 17. Semua siswa bersama peneliti
Lampiran 11
142
143
Lampiran 12
Lampiran 13
144
Lampiran 14
145
146
Lampiran 15
147
148
149
150
151
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis mencantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : M. Bahrudin
NIM : 23040160143
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 08 Juni 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dsn. Karangpakel, Des. Sumberagung, Kec.
Klego, Kab. Boyolali
Agama : Islam
Alamat Email : [email protected]
Nomer Telepon : 0856 0158 3914
Riwayat Pendidikan :
1. TK Roudlotul Alfah tahun 2004
2. MI Islamiyah Karangpakel 2010
3. MTs Negeri 1 Andong tahun 2013
4. SMK MA’arif NU 2 BOYOALI tahun 2016
Boyolali, 10 Maret 2020
M. Bahrudin
NIM. 23040160143