ditya kumara

6
Ditya Kumara, adalah nama seseorang yang pernah menghiasi hidupku. Seseorang yang mengajarkan aku untuk mengerti akan hidup dan yang membuat aku bisa berpikir lebih dewasa dalam keadaan apapun. Sifat penyabarnya membuatku ingin mengenal dirinya lebih jauh dan aku merasa nyaman berada didekatnya. Semua berjalan baik-baik saja hingga suatu saat kejadian terjadi dan mengubah segalanya menjadi serpihan kenangan yang akan terus kuingat. *** Beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada saat perayaan ulang tahun ke-17 kakakku menjadi moment yang tak akan pernah terlupakan. Moment dimana semua keluarga berkumpul menjadi satu dari yang terjauh hingga yang paling dekat semuanya ada dan sekaligus menjadi moment terindah yang pernah kurasakan saat bertemu dan berkenalan dengan dirinya. “Ternyata Ditya sudah besar ya” kata Ibuku “Iya tante, jarang ketemu mungkin tante kaget liat aku sekarang. Berubah ya sama yang dulu?” balas Ditya dengan senyumnya yang khas. Ibuku tersenyum, “Iya yang penting kamu sehat selalu. Sekarang tante mau kenalin kamu sama anak tante yang sebaya sama kamu. Namanya Risna mungkin kalian sudah tidak ingat satu sama lain karena jarak yang berjauhan” Aku melihat orang itu berjalan dengan Ibuku dan mereka terlihat sangat akrab. Mereka menuju kearahku dan tepat seperti dugaanku jantungku berdetak lebih cepat karena kehadirannya.

Upload: chandra-niansari

Post on 20-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahasa

TRANSCRIPT

Ditya Kumara, adalah nama seseorang yang pernah menghiasi hidupku. Seseorang yang mengajarkan aku untuk mengerti akan hidup dan yang membuat aku bisa berpikir lebih dewasa dalam keadaan apapun. Sifat penyabarnya membuatku ingin mengenal dirinya lebih jauh dan aku merasa nyaman berada didekatnya. Semua berjalan baik-baik saja hingga suatu saat kejadian terjadi dan mengubah segalanya menjadi serpihan kenangan yang akan terus kuingat. ***Beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada saat perayaan ulang tahun ke-17 kakakku menjadi moment yang tak akan pernah terlupakan. Moment dimana semua keluarga berkumpul menjadi satu dari yang terjauh hingga yang paling dekat semuanya ada dan sekaligus menjadi moment terindah yang pernah kurasakan saat bertemu dan berkenalan dengan dirinya. Ternyata Ditya sudah besar ya kata IbukuIya tante, jarang ketemu mungkin tante kaget liat aku sekarang. Berubah ya sama yang dulu? balas Ditya dengan senyumnya yang khas.Ibuku tersenyum, Iya yang penting kamu sehat selalu. Sekarang tante mau kenalin kamu sama anak tante yang sebaya sama kamu. Namanya Risna mungkin kalian sudah tidak ingat satu sama lain karena jarak yang berjauhanAku melihat orang itu berjalan dengan Ibuku dan mereka terlihat sangat akrab. Mereka menuju kearahku dan tepat seperti dugaanku jantungku berdetak lebih cepat karena kehadirannya.Risna kenalin ini Ditya, dan Ditya ini Risna anak tante yang sebaya sama kamu.Lelaki itu menatapku, menatapku dengan mata teduhnya lalu lekukan senyum itu muncul. Ditya jawabnya sembari mengajukan tangan kearahku.Aku Risna, senang berkenalan denganmu. Ucapku dengan senyumSamar-samar terdengar teriakan yang memanggil ibuku. Baiklah, lebih baik kalian mengobrol untuk mengisi waktu kata ibu sembari pergi meninggalkan kami berdua. Kemudian dia mulai membuka percakapan dan akhirnya kami pun mulai berbincang. Anehnya, kita berbincang layaknya teman yang sudah kenal sejak lama dan pembicaraan tersebut berlangsung hingga acara selesai.

***Semenjak pertemuan itu, keakraban terjalin erat antara aku dan Ditya. Dengan hadirnya dia selalu kerumahku, itu adalah hal yang membuat aku merasakan ada yang berbeda dari dalam dirinya.Selalu tersenyum dan ceria mebuatku membayangkan hidupnya tidak pernah dilanda oleh kesedihan apapun. Peristiwa ini berlangsung lama, hal ini membuat kita selalu bersama. Sehingga kita menyadari adanya kecocokan antara satu sama lain yang membuat kita tidak bisa saling berjauhan. Risna, kalo aku balik sekarang ke bandung apa kamu ngizinin aku? katanya suatu waktu ketika dia bercerita akan kembali ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya yang telah terhenti sebentar.Apa? Emangnya kamu bakal balik sekarang juga kalo aku ngizinin kamu?Dia tersenyum samar, Iya gak gitu juga, tapi aku gak bisa kalo jauh dari kamuAku menoleh ke arah Ditya dan tercengangApa yang bakal kamu lakuin Ris?Kemudian kita saling terdiam, terdiam dalam kesibukan pikiran masing-masing Ehmm, maaf kalo aku egois Dit kataku akhirnya. Tapi bisa kamu gausah balik lagi ke bandung? Aku udah nyaman banget sama kamu dan ehhmmDan apa Ris? tanyanya dengan mata yang bersinar.Dan aku juga gak bisa jauh dari kamu aku tertunduk lesu dengan perkataanku yang baru saja terucap.Ditya tersenyum lalu memelukku dan berbisik Aku gak akan ninggalin kamu Ris

***Pada saat ulang tahunnya, Ditya menggelar acara yang meriah tetapi hanya menghadirkan teman-teman sewaktu smpnya saja. Karena teman Smanya banyak berada dibandung. Hari itu sekaligus menjadi hari dimana aku dan Ditya tidak lagi menjadi teman akrab melainkan lebih dari itu. Tetapi setelah kejadian itu, banyak hal yang tak terduga terjadi. Dimulai dari kepergiannya kebandung secara tiba-tiba dan dalam waktu yang lama. Sesampainya di Bali dia jarang menemuiku dan komunikasi lagi denganku. Hal ini membuatku kesal dan memutuskan untuk menemuinya sendiri.Kenapa sekarang kamu berubah gini? Kenapa kamu berusaha menghindar dari aku? Dari yang biasanya selalu ketemu aku, knp sekarang jadi kayak gini Dit? kataku saat sudah sampai di rumahnya dan berhasil bertemu dengannya.Wajahnya berubah banyak dalam waktu singkat yang membuatnya lebih tidak wajar lagi. Wajahnya lebih keras. Pipinya lebih tirus dan garis wajahnya menjadi lebih keras. Apa yang sebenarnya telah terjadi padanya?Aku gak bisa jelasin sekarang sama kamu karena waktunya belum tepat RisApanya yang gak tepat? Mending bilang sekarang aja dari pada nunggu waktu lagi! balasku tidak sabar.Aku.. aku gak bisa sama kamu lagiTidak. Tolong katakan bahwa aku salah dengar. Tolong bilang bahwa aku salah dengar dan semua yang kudengar tadi salah. Tolong buat aku salah dengar.Tapi tidak. Aku sama sekali tidak salah dengar. Semua itu benar, amat benar. Dan kini air mataku telah jatuh dipipi. Diriku tak kuasa untuk menahannya. Mendengar berita seperti ini, membuatku menangis sejadi-jadinya. Dia hanya memelukku yang terus menangis di dadanya.Kebahagiaan yang selalu aku impikan kini lenyap hanya dengan peristiwa tersebut. sudah terlalu lemah aku berfikir, untuk mengangkat tubuhku saja aku sungguh tidak mampu. Risna, kamu jangan gini ya, kamu harus terus ngomong sama akuAku gak bisa apa-apa lagi dan gak akan nuntut banyak sama kamu sekarangkalo kamu gini terus, aku gak akan tenang balik ke bandung bujuknya dengan nada yang lembut. Terlalu lembut hingga membuatku ingin marah dan mengamuk.Aku menarik napas untuk meringankan amarahku, Aku gak perduli lagi sama kamu. Apa kamu lupa kamu pernah bilang gak akan ninggalin aku tapi kenyataannya apa?Dia berpaling sebentar, kemudian kembali menatapku Aku belum jelasin sepenuhnya sama kamu. Aku balik ke bandung buru-buru karena..Aku bangkit dan mulai berjalan menjauh, udahlah aku gak perlu banyak penjelasan. Dan kalo kamu memang mau pergi, silahkan. Aku gak akan ngelarang kamu untuk berbuat apapun lagi

***Keesokan harinya, Ditya berangkat menuju airport untuk balik ke Bandung. Tidak ada lagi kata kita melainkan aku dan kamu. Aku tak mau melihatnya lagi! Aku harus bsa melupakan kenangan manis dan pahit saat bersamanya apapun yang terjadi. Aku tidak ingin meninggalkan bekas dirinya didalam hidupku. Tekadku untuk melupakannya sudah bulat dan tidak ada yang bisa mencegahku.Hari berganti hari dan bulan berganti tahun.tapi, kenangan itu masih tersimpan rapi dihidupku. Entah mengapa aku tidak bisa melupakan begitu banyaknya kenangan yang telah terjadi bersamanya. Aku mendengar suara berisik dari ruang tamu dan aku segera mengeceknya. Dan ternyataDitya kembali lagi.Dia memelukku ketika kami bertemu, seolah hari-hari buruk itu tak pernah ada. Seolah tak pernah ada adegan berdarah-darah itu.Aku menangis tak bisa berkata apa-apa akrena ini sungguh mengejutkanku.Hei aku kembali, Sekarang aku tidak akan meninggalkan mu lagiAku tidak percaya padamu lagi, buktikanAku akan menetap di Bali karena aku sudah menyelesaikan sekolahku di Bandung. Aku mengikuti program percepatan karena ingin cepat-cepat balik ke bali. Karena kamuAku menganga, menatap orang yang berada didepanku dengan penuh ketidak percayan ini.

***Sekarang dia benar-benar tidak akan meninggalkanku. Dia sudah membuktikannya walaupun terjadi kesalah pahaman antara kita sebelumnya, dan aku harus menghargai perjuangannya sampai saat ini. Kini tidak ada lagi perselisihan dan keadaan kembali seperti semula. Aku kamu dan kita.