the power of falling waterstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · web...

46
ALAT PERAGA IPA SD DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA SD Dr. Insih Wilujeng, M.Pd. Program Studi Pendidikan Fisika, FMIPA, UNY Program Studi S2 Pendidikan Sains PPs, UNY 1

Upload: lyxuyen

Post on 03-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

ALAT PERAGA IPA SDDAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA SD

Dr. Insih Wilujeng, M.Pd.Program Studi Pendidikan Fisika, FMIPA, UNYProgram Studi S2 Pendidikan Sains PPs, UNY

Disampaiakan Dalam Kegiatan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) MI Bidang Studi Sains/IPA, hari Sabtu, 6 Oktober dan 13 Oktober 2012

1

Page 2: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

A. Pendahuluan

Suatu hal penting yang perlu diperhatikan cepat atau lambat oleh para guru adalah

bagaimana menimbulkan ketertarikan para siswa terhadap subjek yang dibelajarkan. Hal ini

merupakan permasalahan yang sudah ada sejak dulu yang akan dihadapi setiap guru, yaitu

masalah motivasi. Bagaimanakah caranya agar para guru dapat menimbulkan motivasi pada

siswanya? Pertama-tama timbulkan di dalam diri siswa suatu keinginan yang amat besar,

siswa yang dapat melakukan hal itu akan memiliki seluruh dunia. Siapa yang tidak dapat,

akan menapaki jalan kesendirian (Tik L. Liem, 2007: vii)

Keinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri

siswa dengan cara memberikan stimulus dari lingkungan keseharian mereka dalam hal ini

sekolah. Salah satunya adalah menunjukkan kepada siswa hal-hal yang menarik bagi siswa,

khusus siswa SD/MI adalah dalam bentuk kegiatan motivasi dalam awal pembelajaran sains.

Langkah-langkah dalam pembelajaran sains, untuk kegiatan awal pembelajaran selalui

dilakukan motivasi dan apersepsi. Dua kegiatan tersebut saling melengkapi, karena motivasi

harus mampu mengarahkan pertanyaan apersepsi guna mengukur pengetahuan awal siswa.

Bentuk motivasi dalam pembelajaran sangat beragam bisa berupa cerita, demonstrasi,

penunjukan aplikasi konsep juga game ringan.

Motivasi harus menimbulkan rasa ingin tahu siswa, sehingga kalau motivasi tersebut

menyertai informasi yang dikenal, maka akan mampu membuat gerbang-gerbang

pengetahuan baru. Gerbang-gerbang pengetahuan baru menghubungkan dengan pengamatan-

pengamatan yang sudah dikenal melalui berbagai macam indera, menyediakan konteks

(kejadian yang berkaitan), maka pengetahuan yang dibangun akan menuju tempat

penyimpanan memori permanen (Slavin, 2003: 23) .

Mencermati permasalahan bahwa masih banyak guru sains SD/MI yang mengalami

kebingungan untuk menciptakan bentuk kegiatan motivasi pembelajaran karena yang secara

umum dilakukan guru adalah memberi pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa.

Pemberian pertanyaan yang terus menerus justru akan membuat siswa mengalami kejenuhan

dan suasana yang menegangkan dalam belajar. Mencermati permasalahan yang telah

dideskripsikan, maka kegiatan kelompok kerja guru bagi guru-guru sains MI Krincing,

Secang, Magelang tentang pembuatan science equipment untuk kegiatan motivasi dan

kegiatan intii dalam pembelajaran sains sangatlah perlu untuk dilakukan.

2

Page 3: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

B. Kajian Teori

1. Hakikat Sains

Jika kita lihat dalam kamus Webster, terdapat beberapa definisi sains, tetapi yang

paling dekat dan berkenaan dengan guru di sekolah adalah, bahwa sains merupakan suatu

cabang ilmu yang berkenaan dengan pengamatan dan pengelompokkan fakta-fakta terutama

dengan pembentukan atau formulasi kuantitatif dari hukum-hukum umum yang dapat

diverivikasi terutama dengan menggunakan pendekatan induktif dan hipotesis.

Benjamin (1986) seorang filosof sains mendefinisikan sains sebagai suatu cara

penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi mengenai dunia kita (alam semesta) dengan

menggunakan metode pengamatan dan metode hipotesis-hipotesis yang telah teruji yang

didasarkan pada pengamatan.

Dalam dua definisi dapat dilihat bahwa sains merupakan proses sekaligus produk.

Definisi kedua menunjukkan bahwa sains lebih banyak aktivitas daripada studi terhadap

fakta-fakta. Jika kita dengar kata “penyelidikan” apa yang biasanya langsung terpikir adalah

proses tanya jawab untuk mencari kebenaran persoalan.

Dalam menangani proses-proses sains, hampir-hampir mustahil bagi seseorang

menghindari berurusan dengan konsep-konsep sains. Kita harus mengamati beberapa

kejadian, berhipotesis mengenai penyebab peristiwa terjadi. Pasti ada suatu pusat perhatian

atau konsep sains yang di sekitarnya proses-proses sains dapat diparaktikkan oleh para siswa.

Dengan menampilkan berbagai “kejadian yang mengherankan” kepada para siswa dengan

cara yang tepat adalah sangat alami dan bernalar jika para guru melibatkan siswa dalam

proses penyelidikan, akan mudahlah bagi guru untuk memberi pertanyaan-pertanyaan yang

jawabannya sederhana untuk persoalan yang hendak diuji.

2. Proses belajar

Vester (1975) menyebutkan kondisi-kondisi penting agar informasi baru dapat

menembus tempat penyimpanan memori permanen adalah menimbulkan rasa ingin tahu

(motivasi); menyertakan informasi yang dikenal; menggunakan semua pintu gerbang;

menghubungkan dengan pengamatan yang dikenal; menyediakan susana yang berisi

kegembiraan dan antusiasme.

Baez (1980) menyebutkan rasa ingin tahu adalah satu dari empat pembawaan penting

dalam manusia yang akan memperkaya kualitas hidupnya. 4-K, yaitu keingintahuan,

kreativitas, kompetensi dan keharuan adalah empat pembawaan penting dalam manusia.

Penggunaan bahan-bahan sederhana atau menyertai pertanyaan dengan informasi yang

dikenal juga merupakan satu dari kondisi-kondisi penting dalam pembelajaran. Dalam rangka

3

Page 4: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

siswa dapat mempelajari sesuatu yang baru, guru harus memulai dengan sesuatu yang telah

dikenal dan sudah terbiasa dengannya. Demonstrasi atau menunjukkan kejadian yang

mengherankan, tidak akan berhasil jika tidak menggunakan bahan-bahan sederhana yang

dikenal siswa. Brandwein (1990) menyatakan bahwa suatu permasalahan tidak akan dikenal,

kecuali jika benda atau kejadiannya dikenali.

Guru berceramah, maka siswa hanya memanfaatkan satu pintu gerbang yaitu

pendengaran, namun bila guru mendemonstrasikan sesuatu, penglihatan digunakan sebagai

jalam masuk menuju otak. Siswa melakukan percobaan, maka ketiga pintu gerbang yaitu

peraba, penciuman dan perasa digunakan sebagai pintu gerbang. Kegiatan demonstrasi dan

kegiatan tindak lanjut mengenai konsep-konsep sains yang sama maka memaksimumkan

penggunaan pintu gerbang ke otak.

Contoh-contoh penerapan konsep dan contoh prinsip-prinsipb tertentu dalam kehidupan

sehari-hari sngat diperlukan dalam belajar sains, misalnya “mengapa kalian berpegangan

pada sesuatu yang kokoh ketika menaiki bus yang segera melaju?.

3. Kejadian yang Mengherankan

Kejadian yang mengherankan adalah situasi yang menyimpang (diskrepansi) dengan

hal-hal yang diperkirakan siswa akan terjadi. Keadaan ini juga biasa disebut konflik

konseptual. Piaget (1974) menyatakan bahwa kebingungan dan keragu-raguan merupakan

langkah awal untuk belajar. Kejadian yang mengherankan baik berupa demonstrasi atau

kegiatan percobaan digunakan untuk memotivasi siswa, menciptakan keingintahuan yang

sangat dalam bagi siswa.

Prosedur-prosedur menggunakan kejadian yang mengherankan adalah sebagai berikut.

a. Penyajian/presentasi: mendeskripsikan atau menyebutkan nama-nama benda serta

tindakan-tindakannya tanpa menyebutkan penyebabnya

b. Interaksi: mengajukan pertanyaan pada siswa yang akan membimbing siswa

mencari alasan tentang mengapa terjadi. Dengan langkah ini siswa akan

mempraktikkan proses sains, seperti mengamati, mengukur, menyimpulkan,

berhipotesis dan bereksperimen.

c. Pelibatan: melibatkan siswa dalam kejadian yang mengherankan serupa atau

kejadian yang bertentangan dengan intuisi, maka akan memperkuat pembelajaran

dan pengingatan konsep.

4

Page 5: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

Penyajian demonstrasi hendaknya mampu menimbulkan minat; menggunakan bahan-

bahan sederhana; gunakan semua pintu gerbang; kaitkan dengan contoh dan ikat dengan

kegembiraan dan antusias.

4. Alat Peraga IPA SD

THE POWER OF FALLING WATER

Make a simple water turbine to produce ‘hydro’ power

INTRODUCTION [METHOD]

Many of the world's most powerful machines are driven by the power of water. In the days of our ancestors, falling water was used to drive water wheels to produce power for grinding grain. These days many natural forms of running water, like rivers, are used to drive very large water turbines to form powerful 'hydroelectric power stations'. In the following science experiment we will build a simple water turbine to explain the principle of how hydroelectric power is generated:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

PLASTIC BOTTLE WINE CORK KNITTING NEEDLE NAIL COAT HANGER WIRE FOUNTAIN PEN NIBS

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Start off by pushing a thin long knitting needle through the centre of a wine bottle cork, so that the cork is positioned more or less in the middle of the needle.

5

Page 6: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

2. Ask you parents for some old fountain pens and use the nibs to act as water 'scoops' by sticking them into the cork at even spacings and at right angles from the cork base. Use at least 5 nibs to make sure the water wheel is driven properly by the water stream. This will form your turbine rotor.

3. Bend the stiff wire from an old coat hanger to make a stand and a cradle for the 'turbine rotor'. Make sure the rotor is able to turn freely on the cradle.

4. Next, press a nail trough the side, and close to the bottom, of a plastic bottle with water. This will create a constant stream of running water and will be the source of power to drive your water turbine.

5. Place the bottle a little higher than the turbine for the water stream to hit the 'rotors' at right angles and the wheel will start to spin. This rotational energy is often used in real life to drive the shaft of an electric generator.

FOOD FUNGUS

Create a colourful fungus garden

INTRODUCTION [METHOD]

Microorganisms, also called 'fungi', live around us and we come into contact with it every day. Microorganisms are microscopically small and in most instances we do not even know that they are there. Fungus keeps reproducing, and can also grow very large in favourable conditions such as on rotting food. We know this as mold. Many different types of fungi exist around us, let's see how many types we can grow in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

LARGE GLASS JAR TAP WATER BANANA CHEESE BREAD

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

6

Page 7: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

1. Place a few food items such as bananas, cheese and bread in a large glass jar. Fill the jar with food only about 1/3rd full with these foods.

2. Sprinkle a few spoons of water over the food in the jar to create a nice and moist environment for the fungi to grow in.

3. Put the lid on the jar and leave it in a cool dry place, out of direct sunlight where it will not be disturbed.

4. After a few days you will notice the fungi that grow on the food to create a colourful fungus garden!

BIO-JAR

Build your own biosphere

INTRODUCTION [METHOD]

A 'biosphere', also called an 'ecospheres' is a mostly closed ecosystem, of a specific size, that contains a mix of plants and animals that is completely self-sufficient. The only input to a biosphere is energy or 'light'. All other materials needed by the biosphere such as water, nutrients, oxygen, nitrogen and carbon dioxide, amongst others, are sealed within it and recycled through the process of life, death, and decay. Planet earth is also a biosphere, even though it is much, much larger than the biosphere we will be creating in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

341

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Use small pebbles to lay out the bottom of a very large glass jar. Use enough pebbles to completely cover the entire bottom of the jar.

2. Obtain some 'horticultural charcoal' from your local garden supply store and sprinkle some of it over the pebbles to create a thin layer of charcoal.

7

Page 8: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

3. Using scissors, cut a circular shape out of a piece of cloth the same diameter as the inside of the jar. Place it inside the glass jar to cover the layer of charcoal.

4. Now, use a large bowl and spoon to mix together the following items, all available from your local garden supply store: 1 cup potting soil, ½ cup peat moss, ½ cup vermiculite, ½ cup compost and ¼ cup aquarium sand.

5. Place a layer of the mixture in 'step 4' on top of the cloth that was placed over the charcoal and add some water to moisten the mix.

6. Plant a small bean plant or similar into the soil, and add some more soil as necessary to fix the plant securely in the ground. Also add some more water.

7. Screw the lid tightly onto the jar and seal the sides of the lid with duct tape if necessary.

8. Place your 'biosphere' glass jar somewhere where it will receive enough indirect sunlight. Observe your biosphere daily and record any changes over two weeks. See how long your biosphere lasts!

RELAY REPLAY!

Build a relay to remotely control other electrical circuits

INTRODUCTION [METHOD]

An electrical relay is a switch which is under the control of another circuit. A classic relay consists of an electromagnet, used to control switches that may either 'open' or 'close' another electrical circuit. There are many reasons for using a relay, but mostly in situations where a small current flow is used to switch on a large current flow, or high voltage which also makes the system safer to use. A classic example of an electrical relay is the system used to start a car. When someone turns an ignition key, the ignition does not interact directly with the car battery. Instead, it activates an electrical relay which passes the signal on so that the car can start. In this science experiment, use a 'relay' to control the activation of two LED's by opening or closing a circuit to control another:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

INSULATED COPPER WIRE 2x 9-VOLT BATTERIES 2x 9-VOLT LED’S SINGLE THROW SWITCH DOUBLE THROW RELAY WIRE CUTTERS ADULT HELPER

8

Page 9: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Assemble the 'first circuit' (red) as per the diagram above by connecting a 9-Volt battery to a switch and a relay in series with insulated copper wires and alligator clips.

2. Assemble the 'second circuit' (blue) as per the diagram above by now connecting two LED's to the relay in series with another battery in between them connected to the relay in parallel.

3. Turn on the switch (red circuit) and notice which of the LED's lights up. When the switch is turned off, the other LED will light up!

ON OR OFF

Build and learn about an ‘AND’ and ‘OR’ computer logic circuit

INTRODUCTION [METHOD]

The first complex electronic appliances were all made up of various single components such as tubes, capacitors, coils and resistors and transistors. Today 'integrated circuits' may contain thousands of these single components built into a much smaller single unit that can perform a handful of operations. Such circuits can include storage of data 'flip-flops' and 'gates'. A 'logic gate' is a circuit that will allow passage of a signal under certain conditions only. The two most common computer logic gates are the 'AND' and the 'OR' gates. Use toggle switches to represent the concept of 'AND' and 'OR' computer logic gates in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

SMALL ELECTRONIC BREADBOARD INSULATED SOLID HOOK-UP WIRE 4x SINGLE THROW SWITCHES 2x LED LIGHTS 6-VOLT BATTERY SOLDERING IRON & WIRE WIRE CUTTERS

9

Page 10: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

ADULT HELPER

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Obtain a small piece of electronic 'breadboard', two 6 volt LED lights and four single pole / single throw switches from an electronics hobby store.

2. Working with a soldering iron is dangerous! Ask your parents or an adult to help you with the soldering iron to connect all the components to the breadboard to form the two circuits as in the diagram above (the polarity of all the components in this experiment is important, make sure you connect the '+' and '-'terminals of each correctly!).

3. Construct logic circuit 1 so that the two toggle switches are placed in series representing the 'AND' gate. Only if both switches in this circuit is placed in the 'on' position, the LED will light.

4. Construct logic circuit 2 so that the two switches are placed in parallel. If either the 1st or 2nd switch is placed in the 'on' position, the LED will light!

5. Make a chart with all the possible combinations of on/off positions and the switches with the 'AND' and 'OR' logic tables. Try each switch combination by placing the switches in various on and off positions and take note in which combinations the LED's are lit or not!

ELECTRO-MAGNETIC BOUNCER

Make a wire spring jump up and down with electro-magnetism

INTRODUCTION [METHOD]

In this science experiment, you will use the power of electric current to make a thin wire coil behave in a mysterious way. When current is passed along a conductor, the conductor behaves like a magnet, especially if the conductor or wire is formed in a coil. A wire twisted along the base of another object to form a coil, is called an electro-magnet:

10

Page 11: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

TUFF YOU NEED [MATERIALS]

9-VOLT BATTERY THIN COPPER WIRE & INSULATED WIRE STYROFOAM BALL SMALL, FLAT BALL SALT PENCIL BOOKS

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Twist a thin copper wire around the base of a pencil to form a coil and slip it off the pencil.

2. Push a copper nail through the centre of a Styrofoam ball so the both ends stick out about 10-20mm. Tie the one end of the thin copper wire to the head of the copper nail.

3. Push the sharp end of a long pencil in the side of the Styrofoam ball so that it is perpendicular to the nail.

4. Fix the other end of the pencil in position on a stack of books so that the thin copper wire coil is suspended from the nail in the Styrofoam ball, about 100-150mm away from the books.

5. Stretch out the wire coil suspended from the nail in the ball so that it becomes a kind of a 'spring' with the other end suspended just above the surface of the table.

6. Fill a small, flat bowl with supersaturated warm salt water, and place it underneath the coil so that the bottom tip of the coil is just below the surface of the salt water.

7. Ask your parents or an adult to help you strip away about 20mm of insulation of the ends of two insulated wires of about 400mm in length each.

8. Connect the end of each of the insulated wires to the terminals of a 9-volt battery and connect one of the free ends of the insulated wire to the nail sticking out at the top of the Styrofoam ball. Now, place the other free end of insulated wire into the salt water solution in the bowl and see how the copper spring bounces on the water frantically!

ASTRO'ORDINARY

11

Page 12: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

Make a simple astrolabe to measure the altitude of objects in the sky

INTRODUCTION [METHOD]

An 'astrolabe' is a device used for measuring altitude, including the height of objects in the sky. The name has its origins from the Greek words 'astron' and 'lambanien' meaning 'the one who catches the heavenly bodies'. Creating your own astrolabe can be quick and easy, as you will see in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

THICK CARDBOARD COLOURED STRING DRINKING STRAW WASHER (WEIGHT) STICKY TAPE SCISSORS PROTRACTOR

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. On a piece of thick, white cardboard, use a pencil and the outline of a round object to draw a quarter circle with a radius of about 150mm.

2. Use a protractor to divide the rounded edge into 9 equal segments, representing 10 degree increments from 0 degrees to 90 degrees, as in the diagram above.

3. Label the degree markings on the 'astrolabe' with a pen from 0 degrees to 90 degrees from both sides as in the drawing above.

4. Cut the 'astrolabe' out with scissors and make a small hole near the corner. 5. Fix a drinking straw to one of the flat sides of the 'astrolabe' with sticky tape, and cut

the sides of the drinking straw short to protrude only slightly past either side of the quarter circle.

6. Pass a piece of coloured string through the hole in the corner and either tie the string in a knot at the back of the cardboard, or tape it there.

7. Tie the small washer or other 'weight' to the opposite end of the string as shown.

12

Page 13: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

8. To use the 'astrolabe' to take a measurement, look at the top of a tall object through the straw, and have someone read the altitude in degrees from the side of the astrolabe. The point where the string crosses the scale is the proper measurement.

9. Now, use your astrolabe to measure the altitude of the sun by holding it so that the straw points in the direction of the Sun. Do not look directly into the sun as it might damage your eyes!

10. Aim the straw so that you see the shadow of the straw on your hand. Adjust the straw position slightly until a small circle of light forms on your hand. The straw is now pointing directly at the Sun.

11. Ask someone to read the Sun's altitude (in degrees) where the string crosses the scale. Take note of the time of day the reading was made and record your results.

12. Take altitude readings every two weeks at the same time of day for a few months, and notice the change in altitude over time. Make a chart to record your findings!

HOW IS WATER MADE?

Use electrolysis to find out what substances is water made of

INTRODUCTION [METHOD]

All chemical substances or elements can be described in a shorthand method, for example H₂O for water, or CO₂ for carbon dioxide. Chemists often use this method of describing all the chemical substances, better known as a substance's 'chemical formula'. A chart known as the 'periodic table' contains all the chemical elements according to their atomic number, weight, density and more. For instance Hydrogen's formula is 'H' and oxygen's formula is 'O' and water's chemical formula is known as H₂O. This shows us that water is made up of 1 part oxygen and two parts hydrogen. Prove this is true in the following exciting science experiment – the electrolysis of water:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

BOWL OF WATER CARBON RODS LONG MATCH 9V BATTERY 2x TEST TUBES

13

Page 14: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Use a 9-volt battery for this experiment. Please do not use any other means of electricity as this could be very dangerous!

2. Obtain two small carbon rods (the electrodes) from your hardware store and connect a wire to each of them. Then, connect the other ends of the wires to the positive and negative terminals of the battery.

3. Place the electrodes in glass test tubes filled with water as in the diagram above and place these in the bowl of water. The two carbon electrodes will carry the electric current into and out of the water in the bowl.

4. Once the battery is connected and all items have been set up as per the instructions, you will notice that bubbles of gas will start to rise from the carbon rods or 'electrodes'.

5. The gas will collect in the top of the tubes and after a while you will notice that the one tube contains twice as much gas as the other (The hydrogen).

6. Ask your parents or an adult to help you test these gasses in the following matter: Take the first test tube out of the water and immediately drop a lighted match into it – you will hear a loud 'pop' as the gas inside burns up rapidly indicating it is hydrogen. Do the same with the second test tube but drop a glowing, not a burning match inside. It will burst into flames indicating it is oxygen gas.

CANDLE IN THE WIND

Re-light a candle by igniting the smoke with a

INTRODUCTION [METHOD]

Amaze your friends with your stunning candle act. You can light the candle without touching the wick in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

CANDLE MATCHES ADULT HELPER

14

Page 15: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Ask your parents or an adult to light up a candle and place it in a saucer on a table. 2. Now, blow the candle out and then watch the smoke drift upwards into the air. 3. Quickly strike up a match, but this time don't light the wick, hold the match near the

top of the smoke stream. 4. The smoke will instantly catch fire and burn downward until it reaches the wick itself

and then — your candle is once again lit!

FALLING TIME

Calculate the viscosity factor of various liquids

INTRODUCTION [METHOD]

All fluids, liquids and gases, show signs of 'viscosity' to some degree. Viscosity may be thought of as the friction within a fluid, similar to the friction between two solids that resists the motion of one over the other. Friction makes it possible for an object to acceleration relative to another object, such as the friction between the wheels of a car on a highway. Measure the viscosity of various liquids by calculating the average time a round solid object takes to fall through the liquid to the bottom of a bottle in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

GLASS BOTTLES SMALL BALL BEARING STOP WATCH COOKING OIL BABY OIL GOLDEN SYRUP MAGIC MARKER

15

Page 16: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Pour a small glass bottle about ¾ full of 'cooking oil' and mark the level of the liquid with a magic marker. This mark will be used when testing the other liquids so that a constant level is used and the liquids can be properly compared.

2. Drop a small ball bearing (about 10mm diameter) into the liquid in the bottle and use a stopwatch to time the number of seconds it takes for the ball bearing to fall to the bottom of the bottle.

3. Do the procedure two more times, and each time record the results to obtain the average falling time for each of the liquids tested.

4. Repeat steps 1 to 3 for the 'baby oil', 'syrup' and other substances you might want to test.

5. Draw up a data chart to compare the viscosity of various liquid substances.

GONE WITH THE WIND

Observe how a stream of air can follow a curved surface

INTRODUCTION [METHOD]

Air pressure is a very powerful force. Let us prove how powerful air pressure can be with the following simple science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

2L PLASTIC BOTTLE CANDLE MATCHES ADULT HELPER

16

Page 17: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Place a large plastic water bottle on a table and place a candle in a saucer next to the bottle about 8-12cm away.

2. Ask your parents or an adult to light the candle. 3. Now, blow hard on the side of the bottle that faces away from the lit candle. 4. The candle will be extinguished even though the candle is not in the direct stream of

air flowing from the other side of the bottle!

SIPHON SUCTION

Find out how a simple siphon works

INTRODUCTION [METHOD]

Even though air is light, there is so much of it that air can exert huge pressure at ground level. Air pushes in all directions at ground level with a force of over 1 kg per sq cm. The weight of the air present in a large room of your house could weigh about 70kg or as much as a person! Use air pressure to make a simple siphon in the following science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

BOOKS TAP WATER THIN, PLASTIC TUBE 2x BOWLS SCISSORS

17

Page 18: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Place two plastic bowls on a table or flat surface. Fill one of the bowls about ¾ full with tap water and place it on a stack of books so that it is about 200-300mm higher than the other bowl standing on the table.

2. Place the other bowl next to the first bowl on the books. 3. Now, cut a piece of plastic or rubber tubing (about 500-600mm long) and place the

one end inside the bowl with the water on top of the books. 4. Suck on the free end of the tubing until all the air is removed and the tubing is full of

water. Place your tongue over the end of the tubing to prevent the water from escaping.

5. Remove your tongue from the open end of the tubing and carefully place your finger over the end to hold back the water.

6. Position the end of the tubing in the second bowl and watch what happens!

WORKING UNDER PRESSURE 2

Propel a small boat with compressed air

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

STYROFOAM SLAB OR TRAY DRINKING STRAW BALLOON STICKY TAPE

18

Page 19: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Make the shape of a small sail boat by cutting out a boat shaped platform out of a sheet of high density Styrofoam or Balsa wood. A good size for the boat in this experiment would be about 200mm x 80mm (ask an adult to help you when working with a knife or a saw).

2. Make the edges nice and smooth with a suitable fine sandpaper. 3. Next, make a hole for the straw in the centre of the back of the boat to fit through. 4. Fix a balloon on one end of the drinking straw nearest to the bendy part and seal it to

be air tight with sticky tape. 5. Slide the straw through the hole at the back of the boat with the bendy part just below

the surface of the boat's bottom, and cut the excess piece of the straw short. If necessary, fix the straw in position with sticky tape (the idea is to have a short 'jet' that is pointing towards the back of the boat for propulsion).

6. Blow up the balloon and whilst holding the balloon closed so that the air does not escape, place the boat in a body of water and let the boat set off. Have fun with your very own jet propelled boat!

ROCKET SCIENCE UNDER PRESSURE

Launch your own horizontal rocket with the power of air pressure

INTRODUCTION [METHOD]

The human fascination with space travel has existed for many centuries and in 1969, Neil Armstrong became the first human being to set foot on the moon! It takes a lot of energy to break through the earth's gravitational force and the atmosphere to outer space. A rocket is a very powerful machine which obtains 'thrust' or 'propulsion' by ejecting a jet of fast moving fluid exhaust from its engine, and is used to travel from the earth out to space. Let us explore how rockets work with this simple science experiment:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

STRING LONG BALLOON

19

Page 20: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

DRINKING STRAW STICKY TAPE SCISSORS 2x CHAIRS

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Slide a 'straight' drinking straw over a piece of string of about 3 metres long. 2. Place two chairs about 2 to 2,5 metres apart and tie the string between them to their

backs. Move one of the chairs slightly away from the other to make sure the string is stretched tight. The drinking straw should be able to move freely along the taut string.

3. Now, blow up a 'long' party balloon and while holding the end close, ask a friend to tape the balloon to the drinking straw.

4. Move the drinking straw with the balloon to one of the chairs so that the 'open' end of the balloon is next to the chair. Release the end so that the air in the balloon can escape and see how fast your rocket moves along the string!

PARACHUTE PLEASURE

Study how a parachute floats down to earth so slowly

INTRODUCTION [METHOD]

Gravity constantly pulls all objects towards the earth's surface. A parachute is designed to slow down the effect that gravity has on a falling object, by catching air and compressing it under an umbrella shaped object as it falls down. This decreases the rate of fall rapidly, making it safe for humans or other delicate objects to be dropped from the sky and landing softly and safely. In this science experiment we will test how effective this concept can be by making our own parachute:

STUFF YOU NEED [MATERIALS]

STRING DUSTBIN LINER CARDBOARD BOX STICKY TAPE

20

Page 21: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

EGGS

HOW TO PROCEED [PROCEDURE]

1. Use a small cardboard box as the base of the parachute and fix a piece of string to each corner of the top of the box with sticky tape.

2. Cut out a square sheet of plastic of about 500x500mm out of dustbin liner. 3. Using sticky tape, attach the free ends of the four pieces of string fixed to the

cardboard box earlier, to each end of the square piece of dustbin liner. Make sure that each piece of string has the same length (about 400-500mm) so that the cardboard box stays upright when falling down through the air.

4. Now, taking a few eggs with you - go to a safe, high place from where the parachute can be launched, such as a balcony at your home or school.

5. Drop an egg from the balcony without the parachute and notice how quickly it falls down and breaks on the ground. Next, place an egg in the cardboard box of your parachute and drop it from the balcony again. Your parachute will float down to the earth at a much slower rate preventing the egg from breaking when it reaches the ground!

21

Page 22: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

A. Pendahuluan

Sains merupakan disiplin ilmu yang mempelajari objek alam dengan metode ilmiah

(Sund, 1989). Objek tersebut meliputi benda-benda di sekitar anak. Air, udara, bunyi, api,

tanah, tumbuhan, hewan, dan dirinya sendiri merupakan objek-objek sains yang sering

menjadi perhatian anak. Berbagai gejala alam seperti hujan, angin, petir, kebakaran,

hewan yang beranak dan bertelur, tumbuhan yang berbunga dan berbuah yang menarik

perhatian anak juga merupakan objek sains. Objek-objek tersebut dipelajari melalui

metode ilmiah yang disederhanakan. Menurut NSTA (National Science Teacher

Association) (2005) salah satu standar sains adalah sains sebagai cara penyelidikan

(science as inquiry). Standar ini menyatakan pentingnya melatih anak melakukan

“penyelidikan” terhadap berbagai fenomena alam. Observasi, eksplorasi, dan

eksperimentasi melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, dan melakukan klasifikasi

merupakan kegiatan belajar sains melalui proses inquiry. Untuk memandu siswa

melakukan proses inkuiri sains digunakanlah Lembar Kerja Siswa (LKS).

B. Pengertian LKS

LKS merupakan bagian dari enam perangkat pembelajaran. Para guru di negara maju,

seperti Amerika Serikat mengembangkan enam perangkat pembelajaran untuk setiap

topik; di mana untuk IPA disebut science pack. Keenam perangkat pembelajaran tersebut

adalah (1) syllabi (silabi), (2) lesson plan (RPP), (3) hand out (bahan ajar), (4) student

worksheet atau Lembar Kerja Siswa (LKS), (5) media (minimal powerpoint), dan (6)

evaluation sheet (lembar penilaian).

LKS merupakan lembaran di mana siswa mengerjakan sesuatu terkait dengan apa

yang sedang dipelajarinya. Sesuatu yang dipelajari sangat beragam, seperti melakukan

percobaan, mengidentifikasi bagian-bagian, membuat tabel, melakukan pengamatan,

menggunakan mikroskop atau alat pengamatan lainnya dan menuliskan atau menggambar

hasil pengatamantannya, melakukan pengukuran dan mencatat data hasil pengukurannya,

menganalisis data hasil pengukuran, dan menarik kesimpulan. Untuk mempermudah siswa

melakukan proses-proses belajar, digunakanlah LKS.

Beberapa definisi LKS muncul terkait dengan kegiatan belajar tersebut, seperti (1)

a sheet of paper used for the preliminary or rough draft of a problem, design, etc., (2) a

piece of paper recording work being planned or already in progress, (3) a sheet of paper

22

Page 23: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

containing exercises to be completed by a pupil or student (http://www.contentextra.com).

Menurut definisi di atas, LKS adalah selembar kertas untuk (1) menyusun skema

pemecahan masalah atau membuat desain, (2) mencatat data hasil pengamatan, dan (3)

lembar diskusi/latihan kerja siswa. Ratna Wilis Dahar (1986) menyatakan bahwa LKS

adalah lembar kerja yang berisikan informasi dan interaksi dari guru kepada siswa agar

dapat mengerjakan sendiri suatu aktifitas belajar, melalui praktek atau penerapan hasil-

hasil belajar untuk mencapai tujuan intruksional.

LKS merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun

kokurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat

(Azhar, 1993 : 78). LKS (lembar kerja siswa) adalah materi ajar yang dikemas secara

integrasi sehingga memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri

(http://pustaka.ut.ac.id).  Berdasarkan definisi di atas, LKS di dalam mata pelajaran yang

berbeda akan berbeda pula bentuknya. LKS di dalam mata pelajaran IPA umumnya berisi

panduan kegiatan penyelidikan atau eksperimen, tabel data, dan persoalan yang perlu

didiskusikan siswa dari data hasil percobaan. LKS untuk mata pelajaran bahasa berisi

latihan terkait dengan kemampuan membaca, menulis, mendengar dan berbicara. LKS

untuk pelajaran matematika bisa berisi persoalan matematika bergambar, persoalan cerita

matematis, atau operasi matematis. LKS untuk pelajaran seni lukis dapat berisi latihan

mewarnai, menggambar, dan ekspresi seni. Dengan demikian, LKS berbeda-beda

bentuknya antarmatapelajaran yang berbeda.

LKS untuk siswa SD, SMP, dan SMA atau bahkan perguruan tinggi juga berbeda-

beda. LKS untuk SD biasanya sederhana dan bergambar. Hal itu disesuaikan dengan

tingkat perkembangan mental anak yang masih bersifat operasional konkrit. Untuk siswa

sekolah menengah, LKS lebih abstrak sesuai dengan tingkat perkembangan mental mereka

yang menurut Piaget (1970) sudah mampu berfikir formal.

C. Komponen LKS

Meskipun tidak sama persis, komponen LKS meliputi hal-hal berikut:

1. Nomor LKS, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru mengenal dan

menggunakannya. Misalnya untuk kelas 1, KD, 1 dan kegiatan 1, nomor LKS-nya

adalah LKS 1.1.1. Dengan nomor tersebut guru langsung tahu kelas, KD, dan

kegiatannya.

2. Judul Kegiatan, berisi topik kegiatan sesuai dengan KD, seperti Komponen Ekosistem.

23

Page 24: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

3. Tujuan, adalah tujuan belajar sesuai dengan KD.

4. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka dituliskan alat

dan bahan yang diperlukan.

5. Prosedur Kerja, berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermudah siswa

melakukan kegiatan belajar.

6. Tabel Data, berisi tabel di mana siswa dapat mencatat hasil pengamatan atau

pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data, maka bisa diganti dengan

kotak kosong di mana siswa dapat menulis, menggambar, atau berhitung.

7. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa melakukan analisis

data dan melakukan konseptualisasi. Untuk beberapa mata pelajaran, seperti bahasa,

bahan diskusi bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat refleksi.

D. Fungsi LKS

LKS memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai panduan siswa di dalam melakukan kegiatan belajar, seperti melakukan

percobaan. LKS berisi alat dan bahan serta prosedur kerja.

2. Sebagai lembar pengamatan, di mana LKS menyediakan dan memandu siswa

menuliskan data hasil pengamatan. LKS berisi tabel yang memungkinkan siswa

mencatat data hasil pengukuran atau pengamatan.

3. Sebagai lembar diskusi, di mana LKS berisi sejumlah pertanyaan yang menuntun

siswa melakukan diskusi dalam rangka konseptualisasi. Melalui diskusi tersebut siswa

dilatih membaca dan memaknakan data untuk memperoleh konsep-konsep yang

dipelajari.

4. Sebagai lembar penemuan (discovery), di mana siswa mengekspresikan temuannya

berupa hal-hal baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

5. Sebagai wahan untuk melatih siswa berfikir lebih kritis dalam kegiatan belajar

mengajar.

6. Meningkatkan minat siswa untuk belajar jika kegiatan belajar yang dipandu melalui

LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar serta menarik perhatian siswa.

E. Model LKS

Menurut Reighluth (1996) ada dua pendekatan pembelajaran yaitu ekspositori dan

eksploratori. Kedua pendekatan ini merupakan dua kutub yang berlawanan. Pendekatan

24

Page 25: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

eksploratori menekankan pentingnya siswa melakukan eksplorasi dalam rangka inkuiri

dan diskoveri. Pendekatan ini menuntut siswa belajar secara aktif melakukan eksplorasi;

mengamati objek, melakukan pengukuran, memanipulasi objek, melakukan percobaan,

dan sebagainya. Robert Sund (1998) menyebut pendekatan ini sebagai open discovery.

Menurutnya, secara umum ada tiga metode pembelajaran yaitu (1) mendengar-berbicara,

(2) membaca-menulis, dan (3) mengamati-melakukan. Setiap pendekatan dan metode di

atas memiliki pengaruh terhadap model LKS, sehingga digunakan model LKS yang

berbeda-beda pula.

Rumpun metode mendengar-berbicara mencakup (1) ceramah, (2) membaca, (3)

bertanya, (3) diskusi, (4) analisis film, (5) debat, (6) iur gagasan. Model LKS jenis ini

berisi lebih menekankan pada perintah dan hasil-hasil resitasi. Misalnya, guru memberi

ceramah tentang “Pencemaran Sampah”, lalu guru menyuruh siswa mendiskusikan

persoalan dan alternatif solusi dari pencemaran sampah tersebut untuk kemudian

dipresentasikan di kelas. Maka, LKS cenderung bersifat tertutup, berisi perintah

mendikusikan persoalan, mencari alternatif solusi, dan presentasi di kelas.

Rumpun kedua yaitu metode membaca-menulis. Rumpun ini meliputi (1) buku teks,

(2) buku kerja, (3) kapur-papan tulis, (4) bulletin, (5) laporan, (5) reviu teman, (6)

mencatat, (7) membuat jurnal. Misalnya, guru memberi teks bacaan tentang Sampah yang

diambil dari Koran, lalu guru menyuruh siswa membaca teks, dan mendiskusikan

persoalan dan alternatif solusi dari pencemaran sampah tersebut. Mungkin pula siswa

diminta membuat kliping terkait pencemaran sampah kemudian menulis resensinya. Maka,

LKS bersifat semi terbuka, berisi perintah membaca, mendikusikan persoalan, dan

mencari alternatif solusi yang dilaporkan secara tertulis.

Rumpun ketiga yaitu mengamati-melakukan, mencakup (1) demonstrasi, (2) kerja

lapangan, (3) kerja lab/ hands on, (4) proyek, (5) eksplorasi/diskoveri, (6) permainan.

Misalnya, pada topic pencemaran akibat sampah, guru menyuruh anak secara

berkelompok mengamati tempat-tempat yang banyak sampahnya, mengidentifikasi jenis-

jenis sampahnya, mencatat volume dan asalnya, dan mendesain alat pengolah sampah.

LKS jenis ini bersifat lebih terbuka, berisi alat dan bahan, panduan kerja, serta tabel

pengamatan dan pertanyaan pengarah diskusi siswa. Model-model LKS dapat dilihat pada

lampiran.

25

Page 26: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

F. Langkah-langkah Penyusunan LKS

1. Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan

materi pembelajaran, serta alokasi waktu.

2. Menganalisis silabi dan memilih alternatif kegiatan belajar yang paling sesuai dengan

hasil analisis SK, KD, dan indikator.

3. Menganalisis RPP dan menentukan langkah-langkah kegiatan belajar (Pembukaan, Inti:

eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan Penutup).

4. Menyusun LKS sesuai dengan kegiatan eksplorasi dalam RPP. Misalnya, dalam materi

Ekosistem, kegiatan eksplorasinya adalah siswa mengamati ekosistem sawah atau yang

ada di sekitar sekolah. Maka LKS berisi panduan bagaimana memilih daerah yang

merupakan ekosistem, bagaimana menghitung individu, populasi, dan komunitas,

bagaimana mengukur suhu, kelembaban, dan faktor abiotik lainnya, dst.

G. Penggunaan LKS

Penggunaan LKS disesuaikan dengan pendekatan/metode pembelajarannya, dapat di

depan atau di belakang kegiatan pembelajaran. Pada pendekatan eksploratori yang

menekankan pentingnya proses inkuiri, LKS digunakan di awal pembelajaran. Guru

mengemukakan persoalan yang akan dikaji, membagi LKS, dan siswa melakukan kegiatan

belajar sesuai petunjuk kerja dalam LKS. Hasil belajar/hasil pengamatan dicatat di dalam

tabel atau lembar amatan di dalam LKS. Siswa berdiskusi sesuai pertanyaan-pertanyaan

yang ada dalam LKS dan menuliskan hasilnya di dalam LKS. Hasil belajar ini

dipresentasikan di kelas dan dibahas bersama seluruh siswa. Kelompok lain mungkin

menemukan hal-hal yang berbeda. Guru memberi kesempatan siswa melakukan elaborasi

dan kemudian memberI konfirmasi atas hasil belajar kelas tersebut, lalu menutup kegiatan

pembelajaran. Alur pembelajaran seperti ini mengikuti Standar Proses (Permendiknas

nomor 41 tahun 2007) yang terdiri atas (1) Pembukaan, (2) Kegiatan Inti terdiri atas (a)

eksplorasi, (b) elaborasi, dan (c) konfirmasi, dan (3) Penutup.

H. Penilaian melalui LKS

Penilaian melalui LKS dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, yaitu

penilaian kinerja. Ketika siswa praktik atau melakukan kegiatan belajar sesuai LKS guru

melakukan penilaian melalui observasi. Misalnya, apakah siswa sudah dapat

menggunakan alat dan melakukan pengukuran dengan benar? Apakah siswa mampu

bekerjasama dengan baik pada saat melakukan kegiatan belajar? Kedua, menilai hasil

26

Page 27: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

kerja siswa. Guru dapat mengambil sampel hasil kerja siswa dan melkukan Tanya-jawab

tentang hasil kerjanya tersebut. Ketiga, melalui portofolio. Hasil kegiatan belajar siswa

yang ditulis di dalam LKS dapat dijadikan portofolio anak.

I. Salah LKS

Di lapangan beredar banyak sekali LKS. LKS tersebut umumnya berisi latihan soal

atau reviu dari bahan ajar setiap topik. Bentuknya berupa pertanyaan-pertanyaan. Hal itu

sebenarnya bukan LKS, tetapi merupakan evaluation sheet atau lembar penilaian. LKS

semacam itu tidak melatih siswa melakukan proses penyelidikan (inkuiri), sebaliknya

hanya berupa drill latihan soal. LKS tersebut berbeda jauh dengan lembar kerja siswa

sesungguhnya yang berisi panduan kegiatan eksplorasi.

J. Contoh

A. TUJUAN : Setelah kegiatan ini, diharapkan: siswa mampu menjelaskan proses arus konveksi siswa mampu membuat hubungan proses arus konveksi dalam bumi

dengan peristiwa gempa bumi

B. ALAT DAN BAHAN1. Kompor spiritus2. Bejana gelas besar3. Air4. Potongan-potongan kertas berwarna (sekam kayu)

C. RINGKASAN MATERI

Penyebab Kulit Bumi BergerakPergerakan kulit bumi (lempeng tektonik) disebabkan oleh adanya arus konveksi. Arus konveksi ini terjadi karena material (batuan) penyusun bumi yang dekat dengan inti bumi mengalami pelelehan karena panas yang tinggi. Kemudian karena meleleh berat jenisnya mengecil sehingga naik ke atas dan setelah sampai di dekat permukaan, material yang leleh tersebut akan mendingin. Setelah mendingin, material tersebut berat jenisnya akan bertambah sehingga material tersebut akan tenggelam (turun) lagi. Setelah tenggelam material tersebut akan mengalami pelelehan lagi dan seterusnya sehingga naik dan turunnya material tersebut akan menimbulkan sirkulasi (perputaran) arus panas. Sirkulasi

27

Page 28: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

arus panas ini yang disebut sebagai arus konveksi yang menggerakkan kulit bumi ini

Adanya arus konveksi menyebabkan kulit bumi bergerak relatif satu terhadap yang lain dan menimbulkan berbagai jenis-jenis batas lempeng (plate boundary).

D. LANGKAH KERJA

1. Isilah bejana gelas dengan air ± tiga perempatannya dan taburkan serbuk sekam atau potongan kertas ke dalam air

2. Panaskan bejana dengan pembakar spiritus, usahakan nyala api tidak terlalu besar

3. Beberapa saat setelah dipanaskan, amati dan gambarkan gerakan serbuk sekam/potongan kertas dalam lembar pengamatan kalian

4. Letakkan beberapa potong sterofoam(gabus) di atas permukaan air, apa yang terjadi dengan potongan stereofoam tersebut? (Ingatkan siswa untuk berhati-hati saat memasukan potongan stereofoam, kalau perlu menggunakan alat bantu (penjepit)

5. Kemudian Jawab pertanyaan-pertanyaan

28

Page 29: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

29

Gambar Arus Konveksi

Page 30: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat dengan cara memberi garis bawah!

1. Dari kegiatan yang telah kalian lakukan, maka panas dari kompor spirtus dapat kita pikirkan sama dengan panas yang ada dalam (kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi)

2. Gerakan potongan kertas berwarna atau serbuk sekam dapat kita pikirkan sama dengan gerakan (kulit bumi, material dalam bumi)

3. Gerakan potongan kapas di atas permukaan air dapat kita pikirkan sama dengan gerakan (kulit bumi, material dalam bumi)

4. Jadi simpulan tentang peristiwa gempabumi adalah:Gempabumi disebabkan oleh adanya (arus air, arus konveksi) yang bersumber panas dari lapisan (inti dalam, inti luar) Perputaran panas menyebabkan bergeraknya (kulit bumi, mantel bumi). Jika energi panas yang berputar besar, maka dorongan terhadap (kulit bumi, mantel bumi) akan (besar, kecil)

Nama : …………………………...........Kelas :………................................Tanggal : ........................................

Feather, Ralph M. Et. Al. 1995. Merril Earth Science. Teacher Wrapround Edition, New York: GLENCOE McGraw-Hill

LKS 1.130

Page 31: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

MENGAPA BUMIKU BERGONCANG?

Tujuan:

1. Siswa dapat membaca dengan baik.2. Siswa mengerti isi bacaan.3. Siswa dapat melakukan dialog.4. Siswa dapat menerangkan proses terjadinya gempabumi.5. Siswa mengerti cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempabumi.

Prosedur:

1. Ajak voluntir sebanyak tiga orang siswa2. Siswa pertama membaca dengan keras bacaan yang tersedia3. Siswa ke dua dan ke tiga berperan sebagai Udin dan Ayah melakukan dialog.4. Siswa pertama membacakan pertanyaan satu per satu dan kelas mencoba

menjawab pertanyaan.

BACAAN

Udin siswa kelas II Sekolah DasarDia tinggal di Yogyakarta.Pagi itu pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006, Udin bangun tidur agak kesiangan.Dengan tergesa-gesa Udin bersiap-siap ke sekolah.Saat Udin baru saja memakai sepatu di teras depan rumahnya, tiba-tiba tubuhnya bergoyang-goyang.Udin sangat ketakutan.Sambil menangis dan berteriak memanggil ibunya, Udin berlari ke halaman rumahnya yang luasSampai di halaman dan gempa bumi sudah reda, Udin masih terus menangis dan memanggil-manggil ibunya.Beberapa saat ibu dan ayahnya menghampiri dan memeluk Udin.Bersyukur sekali keluarga Udin selamat.Mereka semua akhirnya menuju tempat pengungsian, karena memang atap rumahnya rusak parah

31

Page 32: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

DIALOG

Di tempat pengungsian Udin berbincang-bincang dengan bapaknyaUdin : Pak, mengapa bumi bisa

bergucang seperti tadi ya?Bapak : Peristiwa itu namanya gempabumiUdin : Udin tahu pak, tapi mengapa

bisa terjadi dan mengapa pagi-pagi sekali

Bapak : Ya nak, gempabumi itu terjadinya kapan saja, tiba-tiba dan cepat. Gempa bumi disebabkan karena di dalam bumi kita sangat panas

Udin : Mengapa panas di dalam bisa menyebabkan bumi berguncang

pak?Bapak : Oh...ya bapak jelaskan.Panas

didalam bumi lama lama medorong lapisan-lapisan bumi di bagian atasnya sampai di bagian permukaan bumi

Udin : lapisan-lapisan bumi...............? apa itu pak?

Bapak : Ya bumi ini terdiri dari beberapa lapisan, termasuk kerak bumi di bagian yang paling luar. Nanti di kelas V kamu akan belajar lebih banyak tentang lapisan-lapisan bumi. Gempa bumi dapat juga diakibatkan oleh runtuhan gua kapur, daerah tambang dan ledakan nuklir.

Udin : Terimakasih pak, Udin jadi mengertiBapak : Ya, sekarang bapak segera ikut

kerjabakti untuk membantu

32

Page 33: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

para korban dan kamu tetap waspada serta jangan takut!

Sesudah membaca bacaan di atas dan melakukan dialog, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.1. Dimanakah Udin tinggal?2. Kapan di kota Udin terjadi gempabumi besar?3. Apa yang dirasakan Udin saat gempabumi terjadi?4. Apa sajakah yang bisa menyebabkan gempabumi?5. Bagaimana Udin menyelamatkan diri ketika terjadi

gempabumi?

Willian C. Kyle, Jr. et.al.2000. Real Science. United States of America: SRA/McGra-Hill. A Division of The McGraw-Hill Comapanies

Daftar Pustaka

Baez, Albert V. (1980). Curiosity, Creativity, Competence and CompassionGuidelines for Science Education in the Year 2000. Atlantik Institute of Education

Brandwein, Paul F., (1990 ). The Method of Intelligence, Presentation to NSTAConvention

Benjamin, Abraham Coenellius. (1986). Science Technology and Human Values. Columbia, Univ. Of Missouri Press

Vester, Frederic. (1975). Teaching Science by Inquiry. Bosch en Keaning, baarm

Piaget, Jean. (1974). The Child and Reality; Problems of Genetic Psychology. Translated by Arnold Rosin. London: Fredericc Muller

Slavin, R. (2003). Educational Psichology: Theory and Practice. Copyright © Allyn & Bacon

Tik L. Liem. (2007). Asyiknya Meneliti Sains. Jawa Barat: Pudak Scientific

Anonim (2010). Student Worksheet Definitions. http://www.contentextra.com/bacconline/OnlineResources/

33

Page 34: THE POWER OF FALLING WATERstaff.uny.ac.id/.../makalah-min-krincing-magelang.docx · Web viewKeinginan yang amat besar untuk mempelajari sains dapat diciptakan di dalam diri siswa

Appleton, K. (1993). Using theory to guide practice: Teaching science from a constructivist perspective. School Science and Mathematics, 93(1993). 269-274.

Bryce, T. G. K.; McCall, J.; MacGregor, R. I. J.; & Weston, R. A. J, (1990). Techniques for Assessing Process Skills in Practical Science. Oxford: Heinemann Educational Books.

DeVries, R. & Kohlberg, L. (1987). Constructivist early childhood education: Overview and comparison with other program, Washington, DC.: NAEYC.

Hewson, P. W. & Hewson, M. G. (1988). An appropriate conception of teaching science: A view from studies of science learning. Science Education, 72, 597-614.

Hooper, C. (1990). In Focus: What science is learning about learning science. The Journal of NIH Research, Vol. 2, No. 4 (1990), 75-89.

National Research Council (1996). National Science Education Standards. Washington, DC.: National Academy Press.

NSTA (2005). “National science Education Standards.” http://www.nap.edu/readingroom/books/nses/html.

34