documents.tips tugas teknologi beton 6 meidocx
DESCRIPTION
abcTRANSCRIPT
TUGAS TEKNOLOGI BETON
PERANCANGAN CAMPURAN ADUKAN BETON NORMAL
(BERDASARKAN BUKU TEKNOLOGI BETON DAN
SK SNI 03-XXXX-2002)
DISUSUN OLEH :
TAUFIQ ILHAM MAULANA
2010/297736/TK/36330
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
Daftar Isi
Judul
Daftar Isi
Rangkuman Hasil Analisis / Formulir Perancangan Campuran Adukan Beton Normal
Hasil Analisis dan Perhitungan
Lampiran
Perancangan Campuran Butiran Agregat Halus dan Agregat Kasar yang
Menghasilkan Agregat Campuran
Gb. 3.1. Gradasi Agregat Halus
Gb. 3.2. Gradasi Agregat Kasar
Gb. 3.3.C. Gradasi agregat campuran dengan butir maksimum 20 mm
Gb. L-7.2. Proporsi agregat halus pada agregat maksimum 20 mm
Gb. L-8.1. Hubungan kandungan air, berat jenis agregat campuran, dan berat
beton
Dari Buku Teknologi Beton karya Ir. Kardiyono Tjokrodimuljo, M.E. :
Bab XIII Perancangan Campuran Adukan Beton ( Beton Normal )
I Deviasi standar (s)
II Margin (m)
III Penetapan nilai faktor-air-semen
IV Faktor-air-semen maksimum, kuat tekan minimum,
dan Ion klorida maksimum
V Nilai slump
VI A. Penetapan besar butir maksimum agregat
B. Perkiraan Kebutuhan Air
VII Perbandingan berat antara agregat halus dan agregat kasar
VIII Perkiraan berat beton
Rangkuman Hasil Analisis / Formulir Perancangan Campuran Adukan Beton Normal
No. Aspek Nilai satuan1 deviasi standar (S) 4 MPa2 nilai tambah (m) 5.82 MPa
3Kuat tekan beton yang disyaratkan, pada umur 28 hari(dari RKS dan Lampiran IV), (fc') 28 MPa
4 Kuat tekan rata-rata perlu (f'cr = fc'+m) 33.82 MPa5 Jenis semen (pilih : biasa atau cepat keras) Biasa 6 Jenis agregat A Agregat Halus Alami B Agregat Kasar Batu Pecah 7 Faktor Air semen 0.46 8 nilai slump 10 cm9 ukuran maksimum butir agregat 20 mm10 kebutuhan air per meter kubik beton 204.9000 liter11 kebutuhan semen portland per meter kubik beton 445.43478 kg12 jenis agregat halus (zona gradasi ke) 4 13 proporsi berat agregat halus terhadap campuran 27 %14 berat jenis agregat campuran 2.6541
15 perkiraan berat beton per meter kubik2362.5000
0 kg
16 kebutuhan agregat campuran per meter kubik beton1712.1652
2 kg17 kebutuhan agregat halus per meter kubik beton 462.28461 kg
18 kebutuhan agregat kasar per meter kubik beton1249.8806
1 kg
Hasil Analisis dan Perhitungan
Perancangan campuran adukan beton normal menurut “Tata cara perhitungan struktur
beton untuk bangunan gedung” (SK SNI 03-xxxx-2002), halaman 117 buku Teknologi Beton
oleh Ir. Kardiyono Tjokrodimuljo, M.E.
Data awal beton yang ingin dibuat adalah sebagai berikut:
- kuat tekan beton yang disyaratkan/diinginkan, fc’ = 22.5 MPa
- Detail agregat (agregat normal, dengan BJ diantara 2,5-2,7 ; sesuai buku halaman 21) :
+ Berat jenis agregat halus = 2,53
+ Berat jenis agregat kasar = 2,7 (berdasarkan poin 14 halaman 119, bj untuk agregat
pecahan adalah 2,7)
Langkah-langkah pokok cara perancangan menurut standar ini ialah :
1. Penghitungan nilai deviasi standar (S)
Berdasarkan lampiran I, saya (asumsi) telah mempunyai pengalaman dan data beton
sebanyak lebih dari 30 benda uji berurutan dan kuat tekan betonnya kisaran (plus
minus) 7 Mpa dari kuat tekan yang akan dibuat dan bahan dasarnya beton yang
pernah saya buat serupa dengan beton yang akan saya buat.
Dalam hal ini, saya mengasumsikan mengambil Standar Deviasi sebesar 4. Bila
dalam lapangan sebenarnya, standar deviasi dihitung dengan rumus ;
S=√∑ ( fc−fcr )2
N−1
Dengan : S = deviasi standar (MPa)
fc = kuat tekan masing-masing silinder beton (MPa)
fcr = kuat tekan rata-rata (MPa)
N = banyaknya nilai kuat tekan beton
2. Penghitungan nilai tambah (margin), (m)
Sesuai dengan Lampiran II, nilai margin diambil dari yang terbesar diantara 2 rumus
di bawah, yakni :
m = 1.34 . S = 1.34 . 4 = 5.36
atau
m = 2.33 . S – 3.5 = 2.23 . 4 – 3.5 = 5.82 (sehingga yang diambil nilai ini)
3. Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc’) pada umur tertentu
a. Berdasarkan kuat tekan beton yang disyaratkan/diinginkan, fc’ = 25 MPa
b. berdasarkan lampiran IV, tabel L-4.2., kondisi lingkungan sedang, sehingga
kuat tekan minimum (MPa) (untuk beton normal dan ringan) adalah 28 MPa.
c. Maka dalam perhitungan, patokan nilai kuat tekan minimum diambil yang
terbesar, antara 22.5 MPa atau 28 MPa, sehingga yang terbesar adalah fc’ = 28
MPa
4. Kuat tekan rata-rata perlu (fcr’)
fcr’ = fc’ + m
dengan fcr’ = 28 MPa + 5.82 MPa = 33.82 MPa
5. Penetapan jenis semen Portland
semen Portland yang dipakai, yaitu Tipe I, untuk konstruksi umum, yang tidak
memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis
lain.
6. Penetapan jenis agregat
// Agretat halus : alami, dan Gradasi kasar (berdasarkan berat butir lolos ayakan dan
berdasarkan Tabel 3.2 atau Gb. 3.1. di buku)
// Agregat kasar : Batu pecah, ukuran gradasi maksimumnya adalah 20 mm
7. Penetapan nilai faktor air semen (fas)
a. Berdasarkan Lampiran III,
1) Menurut Gb. L-3.1. , dengan kuat tekan sebesar 33.82 MPa dan umur beton 28
hari, didapatkan fas sebesar 0.46
2) Menurut tabel L-3.1., untuk jenis semen tipe I dan jenis agregat kasar yaitu
buatan (batu pecah), maka umur saat 28 hari adalah 37 MPa, dan merujuk
pada
Gb. L-3.2., setelah didapat grafik baru dengan menyelaraskan titik pertemuan
37 MPa dan fas 0.5, didapatkan fas untuk 33.82 MPa akan >0.5
3) Oleh karena itu, berdasarkan lampiran III, diambil fas yang terkecil, sehingga
dari Lampiran III didapatkan fas sebesar 0.46
b. Berdasarkan Lampiran IV
Diketahui (asumsi), keadaan lingkungan beton kedap air yang terkena
lingkungan air (asumsi saya adalah kelembaban tinggi di daerah tropis), sehingga
fas maksimum adalah 0,5 berdasarkan Tabel L-4.1.
c. Oleh karena itu, dari poin (a.) dan poin (b.), diambil fas yang terkecil, yakni
fas = 0.46
8. Penetapan nilai slump
Dalam kasus ini, beton digunakan untuk pelat,, balok, kolom, dan dinding, dan
berdasarkan Lampiran V tabel L-5.1, untuk keperluan tersebut, maksimal nilai slump
adalah 15 dan minimal 7.5 cm, oleh karena itu, saya mengambil nilai slump sebesar
10 cm
9. Penetapan besar butir agregat maksimum
Berdasarkan ketentuan di Lampiran VI.A dan di lapangan, besar butiran agregat
maksimum yang dipakai adalah 20 mm
10. Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton
Data dibawah berdasarkan tabel L-6.1. Lampiran VI. B :
// Ah adalah jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat halusnya
Dalam hal ini, Ah untuk besar ukuran maks agregat 20 mm, jenisnya alami, dan nilai
slam diantara 60-180 mm (nilai slump adalah 100 mm), yaitu 195.
// Ak adalah jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat kasarnya
Dalam hal ini, Ak untuk besar ukuran maks agregat 20 mm, jenisnya batu pecah, dan
nilai slam diantara 60-180 mm (nilai slump adalah 100 mm), yaitu 225.
// Karena jenis agregat halus dan kasar berbeda (alami dan pecahan), maka
A = 0,67 Ah + 0,33 Ak
A = 0,67 x 195 + 0,33 x 225 = 204,9 liter air untuk membuat 1 meter kubik beton
ini.
11. Berat semen yang diperlukan
Wsemen= 1fasxWair
W semen = 204,9/0.46 = 445,43478 kg semen untuk membuat 1 meter kubik
beton ini.
12. Penetapan jenis agregat halus
Pasir/Agregat halus bergradasi kasar, yaitu masuk zona 4 (berdasarkan berat butir
lolos ayakan/terlampir dan berdasarkan Tabel 3.2 atau Gb. 3.1. di buku)
13. Proporsi berat agregat halus terhadap agregat campuran
Berdasarkan lampiran VII dan poin nomor (12), dengan nilai fas 0,46 ; nilai slump
diantara 60-180 mm (yaitu 100 mm) dan masuk gradasi zona 4, maka didapatkan
proporsi pasir + sebesar 27 persen (hasil pembacaan grafik, terlampir)
14. Berat jenis agregat campuran
b j campuran=kh
100x b jh+
k k100
xb jk
¿ 27100
x2,53+(100−27 )
100x 2,7
¿2 ,6541
15. Perkiraan berat beton
Berdasarkan lampiran VIII Gb. L-8.1., dengan berat jenis 2,6541 dan kandungan air
sebanyak 204,5 lt/m3 beton ; didapatkan berat beton sebanyak 2362,5 kg/m 3 beton.
Grafik terlampir.
16. Dihitung kebutuhan berat agregat campuran untuk setiap 1 m3 beton
W agregat campuran=W beton−W air−W semen
¿2362,5−204,9−445,43478
¿1712 ,16522kg
17. Dihitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (13) dan (16)
W agregat halus=k h xW agregat campuran
¿0,27 x1712,16522
¿462,28461 kg
18. Dihitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (13) dan (16)
W agregat kasar=k k xW agregat campuran
¿(1−0,27)x 1712,16522
¿1249,88061 kg
19. Selesai, kesimpulannya adalah :
Untuk membuat 1 m3 beton dengan spesifikasi diatas, diperlukan bahan sebanyak :
Air : 204,9 liter
Semen : 445,43478 kg
Pasir/Agregat halus : 462,28461 kg
Kerikil/Agregat kasar : 1249,88061 kg
Dan total berat 1 m3 beton diatas adalah 2362,5 kg