dodol nanas
DESCRIPTION
PKM Pembuatan Dodol NanasTRANSCRIPT
104 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN 2085-3548
PENINGKATAN NILAI PRODUK BUAH NANAS
MELALUI PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN DODOL NANAS
(Increasing Value of Pineapple Product by Dodol of Pineapple Processing and Packing)
Wijantri Kusumadati, Gusti Irya Ichriani Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
ABSTRACT
Fruits processing into a processed food product can extend storage periods and increasing
of selling value. Still at least the farmer women community that knows about fruit processing
technology was reason introduced dodol of pineapple processing technology and its packaging.
These activities have purposes (1) introduce the simple, cheap and right way about dodol of
pineapple processing technology to farmer women (2) diversification products from pineapple, and
(3) introduce the right packaging product. These activities conducted in Kelurahan Kalampangan,
Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. The activity forms were socialization and training about
the dodol of pineapple processing and packaging products to farmer women group (Kelompok Tani
Bina Lestari). Based on the trial obtained that the dodol of pineapple not packaged indicating
changes of taste and smell awful at the second week storage after processing, while as the dodol of
pineapple with packing can survive to 1 months without change of taste and odor. Results of
socialization and training showed participants not have knowledge and skill about making products
and packaging of fruit pineapple before this activity done, so they have positive respond during
activity takes place. At the end of program activities, besides having knowledge and skill about
processing and packaging dodol pineapple, participants also have the desire to make the dodol of
pineapple as side endeavors.
Key word : the dodol of pineapple
PENDAHULUAN
Buah nanas adalah salah satu jenis
buah tropika yang dapat berkembang dengan
baik di Kalimantan Tengah khususnya di kota
Palangka Raya. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kalimantan Tengah Tahun
2006 memperlihatkan produksi buah nanas
untuk Kalimantan Tengah sebesar 37.556 ton
dan daerah Palangka Raya adalah sebesar 200
ton (www.kalteng.go.id).
Buah nanas dapat tumbuh dengan
baik di lahan gambut. Selama ini petani lahan
gambut desa Kalampangan umumnya
menanam buah nanas sebagai pendamping
tanaman pangan. Petani disini hanya
mengandalkan buah nanas untuk dijual dalam
bentuk buah segar, dan harga jualnya rendah.
Terlebih lagi jika terjadi masa panen raya
yang membuat hasil panen berlimpah
sehingga sebagian besar buah dijual murah
atau dibiarkan membusuk di kebun. Oleh
karena itu saat panen melimpah, harga buah
nanas menjadi sangat murah.
Pengolahan pascapanen nanas di
Kota Palangka Raya saat ini masih belum
dilakukan secara optimal. Buah nanas matang
pada umumnya dikonsumsi sebagai buah
meja. Tingginya kadar air dalam buah
membuat nanas menjadi media yang baik
bagi pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk. Keadaan ini menyebabkan buah
nanas matang tidak tahan lama, yaitu hanya 4
– 5 hari setelah panen sudah mulai
membusuk. Di lain pihak penyimpanan yang
terlalu lama justru akan menambah biaya dan
tentu saja akan mengurangi pendapatan yang
semestinya diterima petani.
105 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN 2085-3548
Masih sedikit masyarakat yang
memiliki keterampilan cara dan pengolahan
buah nanas menjadi suatu produk olahan agar
dapat memperpanjang masa simpannya juga
guna meningkatkan harga jualnya. Demikian
pula dengan pengetahuan yang sedikit tentang
cara pengemasan produk olahan yang baik,
supaya produk dapat bertahan lebih lama,
harga jual lebih tinggi dan menarik
konsumen. menjadi alasan kenapa perlu
diperkenalkan teknologi pengolahan dan
pengemasan buah nanas ini.
Menyikapi hal tersebut, perlu
diupayakan pengolahan lebih lanjut dari buah
nanas yaitu dengan mengolahnya menjadi
dodol. Pengolahan dodol dari buah nanas
dapat dilakukan skala kecil yaitu skala rumah
tangga, karena prosesnya sederhana dan tidak
memerlukan biaya besar sehingga dapat
dilakukan sendiri oleh petani ataupun
kelompok organisasi masyarakat yang ada.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk (1)
mengenalkan teknologi pengolahan dodol
nanas yang sederhana, murah dan benar
kepada masyarakat terutama kepada ibu-ibu
petani di Kalampangan, (2) mengenalkan
diversifikasi produk olahan buah nanas, dan
(3) mengenalkan cara pengemasan produk
dodol nanas yang benar.
Dari kegiatan ini diharapkan
bermanfaat bagi ibu-ibu petani supaya dapat
mengaplikasikan teknik pengolahan dodol
buah nanas dan cara pengemasan produk,
sehingga terbentuk industri rumahan yang
dapat membantu pemasukan keluarga.
METODE PENELITIAN
Kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat ini dilakukan berupa penyuluhan
dan pelatihan yang diberikan kepada ibu-ibu
petani dari Kelompok Tani Bina Lestari di
Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka
Raya, Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini dilakukan dengan
beberapa tahapan (Gambar 1.), yaitu :
A. Persiapan Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan
meliputi :
1. Untuk pengolahan dodol nanas diperlukan
buah nanas 1 kg, gula pasir 2 sendok
makan, gula merah 150 gram, tepung ketan
100 g, ¼ buah kelapa sedang yang sudah
diparut. Alat-alat yang digunakan kompor,
parutan, wajan, panci, pengaduk, tempat
cetakan, pisau, wadah dan sendok plastik,
timbangan kue, plastik untuk alas
2. Untuk pengemasan produk dodol buah
nanas diperlukan plastik polypropiline,
kardus kecil, sealer, gunting dan kertas
label.
B. Proses Pengolahan Dodol Buah Nanas
Pengolahan buah nanas menjadi dodol
nanas adalah sebagai berikut :
Buah nanas yang telah dikupas, diparut
dan ditiriskan.
Kelapa diparut dan diperas hingga
menghasilkan santan kurang lebih 200
ml.
Gula merah dan gula pasir dilarutkan
dengan 50 ml air, panaskan dan saring.
Larutkan tepung ketan dengan air santan
dan air gula sampai tidak ada yang
menggumpal.
Panaskan parutan nanas kurang lebih 5
menit untuk mengurangi airnya,
kemudian tambahkan adonan tepung
ketan.
Aduk kurang lebih 45 menit atau sampai
terlihat tekstur dodol.
Pindahkan adonan dodol nanas yang
sudah jadi ke dalam cetakan yang sudah
dialas plastik, dinginkan.Setelah dingin
segera dikemas.
C. Pengemasan Produk Dodol Nanas
Produk dodol yang sudah selesai
dibuat, kemudian dikemas dengan plastik
polipropiline 0,8 mm. Selanjutnya dengan
jumlah tertentu dodol disusun dalam plastik
dan disealer atau dapat juga dimasukkan
kardus yang telah diberi label.
106 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN 2085-3548
Gambar 1. Diagram alur tahapan-tahapan pengolahan dan pengemasan produk olahan dodol
nanas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji coba
pembuatan dodol nanas sebelum dilakukan
sosialisasi pada masyarakat, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel pengamatan kualitas produk dodol nanas dengan dan tanpa kemasan pada 1, 2, 3
dan 4 minggu masa simpan produk hasil olahan (disimpan pada suhu ruang)
Parameter Dodol Tanpa Kemasan Dodol dengan Kemasan
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Rasa* Baik Berubah Berubah Berubah Baik Baik Baik Baik
Bau* Baik Tengik Tengik Tengik Baik Baik Baik Baik
Keterangan : * = diuji dengan metode organoleptik
M= masa simpan minggu setelah pengolahan
Setelah dilakukan uji coba secara
sederhana dengan metode organoleptik, maka
diketahui bahwa buah nanas dapat
diperpanjang masa pemanfaatan apabila
dilakukan teknologi pengolahan hasil yang
sederhana. Dari hasil uji coba juga diketahui
bahwa suatu produk akan lebih tahan lama
Gula pasir, gula merah Tepung ketan Kelapa Nanas
Diparut & diperas Dikupas/dipotong
Parut, tiriskan
Dicampur, dipanaskan dan Aduk Selama ± 45 menit
Adonan dodol nanas
Dicetak, didinginkan dan dipotong
Pengemasan dodol nanas
Santan
Dicairkan
107 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN 2085-3548
masa simpannya bila dikemas dengan baik
dan benar.
Pada produk dodol nanas tanpa
kemasan yang disimpan pada suhu ruang
menunjukkan perubahan rasa dan bau setelah
1 minggu masa simpan, selain itu pula
terdapat jamur yang tumbuh pada beberapa
bagian produk. Sedangkan pada produk dodol
nanas yang dikemas dalam kemasan plastik
yang tertutup rapat menunjukkan ketahanan
yang lebih lama terhadap perubahan rasa dan
bau. Hal ini berarti adanya pengemasan dapat
memperlama masa simpan suatu produk hasil
olahan.
Produk olahan untuk kategori
makanan sangat dipengaruhi oleh aktivitas
mikroba yang sedikit banyaknya terdapat
dalam produk olahan tersebut atau yang
berada di luar produk. Untuk mematikan atau
memperlambat kontaminasi itu dapat
dilakukan dengan tahapan proses pengolahan
hasil yang cukup bersih sehingga dapat
produk olahan dapat lebih steril.
Selain itu pula, tindakan setelah
dilakukan pengolahan hasil yaitu pengemasan
produk olahan juga upaya untuk
menghindarkan produk supaya tidak terpapar
udara luar yang mengandung berbagai jenis
mikroba, sehingga produk olahan menjadi
tahan lama. Oleh karena itu 2 faktor di atas
yaitu cara pengolahan produk yang bersih dan
pengemasan yang baik sangat berpengaruh
terhadap lama-tidaknya suatu produk
bertahan pada kualitas yang baik.
Setelah uji coba dilaksanakan, maka
tahapan selanjutnya adalah sosioalisasi.
Sasaran sosialisasi adalah ibu-ibu petani yang
ada di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan
Sebangau, Kota Palangka Raya. Di daerah ini
sebelumnya belum pernah diperkenalkan
teknologi pengolahan hasil berupa produk
olahan dodol.
Dalam acara sosiasilasi ini, ibu-ibu
tani dari Kelompok Tani (Poktan) Bina
Lestari diberikan penjelasan sesuai dengan
materi pengolahan dan pengemasan dodol
nanas yaitu mengenai keuntungan pengolahan
hasil terhadap buah nanas selain dapat
menambah nilai produk juga dapat menjadi
sumber pendapatan bagi rumah tangga. Selain
itu, materi tentang pengemasan produk dapat
memberikan wawasan baru bagi ibu-ibu ini
agar produk olahan menjadi tahan lama dan
nilai produk menjadi lebih tinggi.
Informasi-informasi dan pelatihan
pembuatan dan pengemasan dodol nanas
diikuti ibu-ibu tani dengan antusias. Hal ini
dibuktikan melalui partisipasi aktif ibu-ibu
saat kegiatan berlangsung, baik dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
langsung ikut mempraktekkan sesuai dengan
materi yang sudah dijelaskan. Dengan melihat
antusiasme ibu-ibu dan untuk memotivasi,
maka pada kesempatan sosialisasi ini pula,
kepada ibu-ibu Poktan Bina Lestari diberikan
seperangkat alat-alat pengolahan dan
pengemasan dodol nanas sebagai modal kerja
awal.
Setelah kegiatan ini, dari
pemantauan diperoleh informasi bahwa ibu-
ibu dari Poktan Bina Lestari ini akan
mencoba melakukan pembuatan dodol nanas
dan akan dipasarkan ke toko-toko penjual
makanan/oleh-oleh terdekat.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil kegiatan yang
telah dilaksanakan, maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pengolahan buah nanas menjadi produk
olahan dodol dan pengemasannya dapat
meningkatkan daya simpan dan menambah
nilai jual produk.
2. Hasil kegiatan ini, ibu-ibu tani Poktan
Bina Lestari memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang pengolahan dodol
nanas serta memiliki keinginan untuk
menjadikannya usaha sampingan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan
kepada Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Depdiknas Tahun Anggaran 2009
yang telah sepenuhnya mendanai kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat ini dan juga
108 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN 2085-3548
kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat
Universitas Palangka Raya.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek dan
Budidaya. UI Press, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2007. Kalimantan
Tengah dalam Angka 2007. Badan
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
Tengah. Palangka Raya.
www.kalteng.go.id.
Handoko, S.B. 1992. Prospek Pengembangan
Nanas di Indonesia. Sinar Tani Jawa
Barat.
Haryanto, E. dan Hendarto, B. 1996. Nanas.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Lisdiana dan Soemadi, W. 1997. Budi Daya
Nanas Pengolahan dan Pemasaran.
Aneka Ilmu, Semarang.
Rukmana, R. 1995. Nanas Budidaya dan
Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Suprapti, M.L., 2001, Membuat Aneka
Olahan Nanas, Puspa Swara, Jakarta.
Susanto, T. dan Budi S., 1994, Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian, Bina
Ilmu, Surabaya.
Syarief, dkk., 1989, Teknologi Pengemasan
Pangan, PAO Pangan dan Gizi,
Instintut Pertanian Bogor.