dok. hackerspace fowab · 10 pembicara dalam 10 slide se-lama 10 menit,” lanjutnya. ... tahu dan...

1
CHRISTINE FRANCISKA S ELAMA ini industri krea tif di Bandung masih berjalan sendi- ri-sendiri. Reza Budi Prabowo, 27, merasakan tak ada tempat baginya untuk ber- bagi dan membicarakan masa depan di dunia kreatif yang digelutinya. Maklum, Reza bekerja pada bidang yang relatif baru. Rave Warrior tempatnya bekerja me- rupakan perusahaan teknologi informasi (TI) yang fokus pada pengembangan user interface dan user experience. Hal itu ma- sih tergolong langka dan asing di telinga. Namun berkat obrolan di du- nia maya, Reza dan beberapa kenalannya mulai berjejaring. Lewat Twitter, mereka berkenal- an dan memperkenalkan diri. Dari situ Reza mulai menyadari bahwa jumlah perusahaan start- up TI yang berbasis di Bandung banyak dan sebetulnya berpo- tensi besar untuk berkembang. “Dari situ kita kemudian membentuk Forum Web Anak Bandung (Fowab). Awalnya hanya ajang kumpul developer. Namun, belakangan bidang bisnis kreatif lain yang berkaitan dengan web mulai ikutan juga seperti copy writer dan desain- er,” jelas Reza. Pendiri Fowab merupakan anak muda yang tergabung dalam industri yang berbeda seperti Icreativelabs, Choca- holic, Gagas Imaji, Rave Warrior, Galenic, dan Thinkrooms. Tak sekadar berjejaring dan kumpul-kumpul, Fowab rajin mengadakan acara per tiga bulan dalam bentuk bincang- bincang dan lokakarya yang berhubungan dengan dunia web. Uniknya, di akhir acara me- reka memberi kesempatan ke- pada perusahaan kreatif un- tuk mengumumkan lowongan kerja. “Ada juga sesi hire me. Jadi, orang yang masih belum dapat kerja bisa presentasi ten- tang kebolehannya dia di depan semua orang,” kata Reza. Dengan adanya sesi cari kerja itu, Fowab diharapkan dapat memfasilitasi dan semakin mengembangkan industri krea- tif di Bandung. “Ke depan, kita juga mau bikin konsep ten by ten yang menghadirkan presentasi 10 pembicara dalam 10 slide se- lama 10 menit,” lanjutnya. Wadah bersama Tak puas sampai situ, Fowab juga membuat sebuah tem- pat kumpul yang diberi nama Hackerspace Bandung. Sebutan hackerspace sendiri merupakan istilah yang lazim digunakan sebagai melting pot pekerja web. Hack yang kerap dikonotasikan sebagai kegiatan jahat di du- nia maya sebetulnya memiliki makna positif. Hacker dalam denisi sebenarnya merupakan seseorang yang selalu ingin tahu dan gemar mendalami web secara serius. Yohan Totting, pegiat Fowab, sudah memiliki impian untuk membuat wadah itu sejak lama. Namun, baru bisa diwujudkan saat ia berkunjung ke tempat sejenis di Singapura. “Di sana baru deh kita da- pat gambaran tentang konsep hackerspace yang riil. Pulang, langsung diterapkan dengan bantuan anak-anak,” katanya. Dengan dilengkapi delapan komputer, Hackerspace diiba- ratkan sebagai rumah kedua bagi para pekerja kreatif berba- sis web. Penggunanya tak hanya ditujukan bagi developer, tapi juga berbagai profesi seperti de- sainer, penulis, reviewer, komu- nitas, atau pelanggas (freelancer) kreatif lain. “Kadang kita suka bosan kerja di kantor yang isinya cuma empat sampai enam orang. Bolak-balik rumah dan kantor bikin bosan. Rasanya seperti terkucilkan dari peradaban. Tempat ini jadi sebuah wadah asyik untuk kenal orang baru dan berdiskusi ide segar,” kata Reza. “Buat freelancer seperti saya, Hackerspace juga jadi tempat yang asyik buat kerja karena biasanya saya kerja di rumah terus, enggak punya kantor,” kata Yohan yang fokus pada bi- dang pengembangan aplikasi. Masih kurang Sebagai salah satu pegiat in- dustri kreatif, Reza berpendapat masih banyak tantangan yang dihadapi pekerja kreatif. Sa- lah satunya ialah infrastruktur Kota Bandung yang kurang memadai. Jika dibandingkan dengan Malang, misalnya, ja- ringan internet Bandung masih kurang baik, bahkan sering putus-putus. Sementara itu, dukungan pemerintah juga dinilai masih minim untuk mendorong per- tumbuhan industri ini. Di sisi lain, masyarakat Bandung ma- sih belum bisa mengapresiasi produk yang dihasilkan dari industri kreatif. Indikatornya sederhana. “Klien kita justru banyak dari Jakarta atau luar negeri karena kalau punya klien orang Bandung, harganya pasti jatuh sekali,” cerita Reza. Dengan gerakan Fowab, pekerja kreatif Bandung ber- harap bisa meningkatkan in- dustri kreatif bersama-sama. “Bandung punya potensi besar untuk kembangkan ide-ide baru. Kami ingin mengatakan bahwa profesi sebagai entrepre- neur dan freelancer sangat layak ditekuni oleh anak-anak muda Bandung,” jelas Reza. Semenjak didirikan pada Febuari 2011, banyak manfaat yang dirasa pekerja kreatif. Selain tambah ilmu, pekerjaan pun lebih mudah didapat ka- rena memiliki jaringan-jaringan antarprofesi yang kuat. “Kita ingin semua profesi yang berbasis web bisa kumpul semua di Fowab. Seperti bloger, musik, atau lm yang menggu- nakan media web bisa gabung dan berjejaring bersama di sini,” kata Yohan. (M-6) [email protected] Bersama-sama ciptakan wadah berkumpul dan berbagi untuk kembangkan bisnis kreatif berbasis web di Bandung. Forum Web Anak Bandung (Fowab) Tambah Ilmu, Industri Kreatif kian Maju FOWAB: Kegiatan anggota Forum Web Anak Bandung (Fowab) di Hackerspace Bandung. DOK. HACKERSPACE 28 JUMAT, 16 DESEMBER 2011 P OP KOMUNITAS DOK. HACKERSPACE

Upload: ngoxuyen

Post on 29-Jun-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CHRISTINE FRANCISKA

SELAMA ini industri krea tif di Bandung masih berjalan sendi-ri-sendiri. Reza Budi

Prabowo, 27, merasakan tak ada tempat ba ginya untuk ber-bagi dan membicarakan masa depan di dunia kreatif yang digelutinya.

Maklum, Reza bekerja pada bidang yang relatif baru. Rave Warrior tempatnya bekerja me-rupakan perusahaan teknologi informasi (TI) yang fokus pada pengembangan user interface dan user experience. Hal itu ma-sih tergolong langka dan asing di telinga.

Namun berkat obrolan di du-nia maya, Reza dan beberapa kenalannya mulai berjejaring. Lewat Twitter, mereka berkenal-an dan memperkenalkan diri. Dari situ Reza mulai menyadari bahwa jumlah perusahaan start-up TI yang berbasis di Bandung banyak dan sebetulnya berpo-tensi besar untuk berkembang.

“Dari situ kita kemudian membentuk Forum Web Anak Bandung (Fowab). Awalnya

hanya ajang kumpul developer. Namun, belakangan bidang bisnis kreatif lain yang berkaitan dengan web mulai ikutan juga seperti copy writer dan desain-er,” jelas Reza.

Pendiri Fowab merupakan anak muda yang tergabung dalam industri yang berbeda seperti Icreativelabs, Choca-holic, Gagas Imaji, Rave Warrior, Galenic, dan Thinkrooms.

Tak sekadar berjejaring dan kumpul-kumpul, Fowab rajin mengadakan acara per tiga bulan dalam bentuk bincang-bincang dan lokakarya yang berhubungan dengan dunia web.

Uniknya, di akhir acara me-reka memberi kesempatan ke-pada perusahaan kreatif un-tuk mengumumkan lowongan kerja. “Ada juga sesi hire me. Jadi, orang yang masih belum dapat kerja bisa presentasi ten-tang kebolehannya dia di depan semua orang,” kata Reza.

Dengan adanya sesi cari kerja itu, Fowab diharapkan dapat memfasilitasi dan semakin mengembangkan industri krea-tif di Bandung. “Ke depan, kita

juga mau bikin konsep ten by ten yang menghadirkan presentasi 10 pembicara dalam 10 slide se-lama 10 menit,” lanjutnya.

Wadah bersamaTak puas sampai situ, Fowab

juga membuat sebuah tem-pat kumpul yang diberi nama Hackerspace Bandung. Sebutan hackerspace sendiri merupakan istilah yang lazim digunakan sebagai melting pot pekerja web. Hack yang kerap dikonotasikan sebagai kegiatan jahat di du-nia maya sebetulnya memiliki makna positif. Hacker dalam defi nisi sebenarnya merupakan seseorang yang selalu ingin tahu dan gemar mendalami web secara serius.

Yohan Totting, pegiat Fowab, sudah memiliki impian untuk membuat wadah itu sejak lama. Namun, baru bisa diwujudkan saat ia berkunjung ke tempat sejenis di Singapura.

“Di sana baru deh kita da-pat gambaran tentang konsep hackerspace yang riil. Pulang, langsung diterapkan dengan bantuan anak-anak,” katanya.

Dengan dilengkapi delapan komputer, Hackerspace diiba-ratkan sebagai rumah kedua bagi para pekerja kreatif berba-sis web. Penggunanya tak hanya ditujukan bagi developer, tapi juga berbagai profesi seperti de-

sainer, penulis, reviewer, komu-nitas, atau pelanggas (freelancer) kreatif lain.

“Kadang kita suka bosan kerja di kantor yang isinya cuma empat sampai enam orang. Bolak-balik rumah dan kantor bikin bosan. Rasanya seperti terkucilkan dari peradaban.

Tempat ini jadi sebuah wadah asyik untuk kenal orang baru dan berdiskusi ide segar,” kata Reza.

“Buat freelancer seperti saya, Hackerspace juga jadi tempat yang asyik buat kerja karena biasanya saya kerja di rumah terus, enggak punya kantor,”

kata Yohan yang fokus pada bi-dang pengembangan aplikasi.

Masih kurangSebagai salah satu pegiat in-

dustri kreatif, Reza berpendapat masih banyak tantangan yang dihadapi pekerja kreatif. Sa-lah satunya ialah infrastruktur Kota Bandung yang kurang memadai. Jika dibandingkan dengan Malang, misalnya, ja-ringan internet Bandung masih kurang baik, bahkan sering putus-putus.

Sementara itu, dukungan pemerintah juga dinilai masih minim untuk mendorong per-tumbuhan industri ini. Di sisi lain, masyarakat Bandung ma-sih belum bisa mengapresiasi produk yang dihasilkan dari industri kreatif. Indikatornya sederhana.

“Klien kita justru banyak dari Jakarta atau luar negeri karena kalau punya klien orang Bandung, harganya pasti jatuh

sekali,” cerita Reza. Dengan gerakan Fowab,

pekerja kreatif Bandung ber-harap bisa meningkatkan in-dustri kreatif bersama-sama. “Bandung punya potensi besar untuk kembangkan ide-ide baru. Kami ingin mengatakan bahwa profesi sebagai entrepre-neur dan freelancer sangat layak ditekuni oleh anak-anak muda Bandung,” jelas Reza.

Semenjak didirikan pada Febuari 2011, banyak manfaat yang dirasa pekerja kreatif. Selain tambah ilmu, pekerjaan pun lebih mudah didapat ka-rena memiliki jaringan-jaringan antarprofesi yang kuat.

“Kita ingin semua profesi yang berbasis web bisa kumpul semua di Fowab. Seperti bloger, musik, atau fi lm yang menggu-nakan media web bisa gabung dan berjejaring bersama di sini,” kata Yohan. (M-6)

[email protected]

Bersama-sama ciptakan wadah berkumpul dan berbagi untuk kembangkan bisnis kreatif berbasis web di Bandung.

F o r u m W e b A n a k B a n d u n g ( F o w a b )

Tambah Ilmu, Industri Kreatif kian Maju

FOWAB: Kegiatan anggota Forum Web Anak Bandung (Fowab) di Hackerspace Bandung.

DOK. HACKERSPACE

28 JUMAT, 16 DESEMBER 2011POP KOMUNITAS

DOK. HACKERSPACE