dokumen-32-84
DESCRIPTION
dokumen-32-84TRANSCRIPT
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-1
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten yang
penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan. Penentuan
kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis
kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis.
Dalam upaya mengurangi disparitas pembangunan antara kawasan pusat
pertumbuhan (Kota Metropolitan Palembang) dengan kawasan-kawasan di sekitarnya
dan upaya optimalisasi potensi kawasan, maka diperlukan strategi pengembangan
wilayah pada kawasan-kawasan yang memiliki peran strategis sebagai motor
penggerak bagi pembangunan kawasan-kawasan di sekitarnya, baik dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan dan lingkungan. Penetapan kawasan
strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai pertimbangan aspek
strategis masing-masing kabupaten. Kawasan strategis yang ada di kabupaten memiliki
peluang sebagai kawasan strategis nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis
kabupaten didasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan
yang ditetapkan.
5.1 KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN BANYUASIN
Kawasan strategis ditetapkan selain dengan memperhatikan kondisi wilayah
Kabupaten juga memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis
provinsi yang ada di wilayah Kabupaten. Meninjau dari penetapan PP 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), di Kabupaten Banyuasin
tidak terdapat kawasan strategis yang menjadi kawasan strategis nasional, sehingga
Kawasan strategis yang terdapat di Kabupaten Banyuasin terdiri dari :
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-2
1. Kawasan strategis provinsi yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Sumatera
Selatan.
2. Kawasan strategis kabupaten merupakan hasil perumusan dan kesepakatan
pemangku kepentingan (stakeholder) penataan ruang wilayah Kabupaten
Banyuasin.
5.1.1 Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten Banyuasin
Kawasan Strategis Provinsi yang direncanakan untuk Kabupaten Banyuasin
adalah :
1. Kawasan Perkotaan Metropolitan Palembang, merupakan kawasan strategis
yang ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis
ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek
potensi ekonomi cepat tumbuh serta dukungan jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi. Kendati belum ditetapkan delineasi kawasannya
secara jelas, Kawasan Strategis Metropolitan Palembang ini akan dikembangkan ke
arah lebih luas yang mencakup sebagian wilayah Kabupaten Banyuasin, dengan
arahan penangan :
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasi kawasan,
penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitas menuju kawasan dalam
mendukung peningkatan fungsi kawasan sebagai kawasan metropolitan
Pengembangan pembangunan vertikal
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur
Perlu sinergitas pembangunan antar daerah
2. Kawasan Pelabuhan Tanjung Api-Api, merupakan kawasan strategis yang
ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek potensi
ekonomi cepat tumbuh serta dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang
kegiatan ekonomi. Kawasan Tanjung Api-Api berlokasi di Kecamatan Banyuasin II,
arahan dari RTRWP Sumatera Selatan untuk penanganannya meliputi :
Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang pelabuhan dan kawasan
industri
Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan hutan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-3
Mengembangkan pelabuhan internasional
Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya
Kerjasama dengan pihak swasta.
3. Kawasan Taman Nasional Sembilang, merupakan kawasan strategis yang
ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup yang merupakan kawasan lindung yang ditetapkan
bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau
diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan serta
memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian. Berlokasi di Kecamatan Banyuasin II seluas
205.750 Ha, dengan arahan penanganan :
Penyusunan Renstra dan peraturan zonasi
Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi daya dukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove
Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan
4. Kawasan Minapolitan, merupakan kawasan strategis yang ditetapkan dengan
kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek Sektor unggulan perikanan
dan industri yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi serta Dukungan
jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, namun dalam draft
RTRWP Sumatera Selatan lokasinya tidak ditentukan. Artinya Pemerintah
Kabupaten Banyuasin dapat menentukan lokasi untuk kawsan strategis
minapolitan tersebut. Sedangkan untuk arahan dari RTRWP Sumatera Selatan
untuk penanganannya meliputi : tambahkan lokasi
Penyusunan RDTR danPeraturan Zonasi
Mempertahankan tingkat produksi pangan dari sektor perikanan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan dan lumbung pangan;
Mempertahankan luasan lahan budidaya perikanan
Meningkatkan produktivitas perikanan budidaya
Meningkatkan pendapatan nelayan/pembudidaya dengan program
multiaktivitas minabisnis
Mengembangkan kawasan minabisnis dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan
potensi kawasan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-4
5.1.2 Kawasan Strategis Kabupaten Banyuasin.
Kawasan strategis kabupaten adalah kawasan pada wilayah kabupaten
Banyuasin yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang
sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau
lingkungan.
1. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek
Ekonomi
Merupakan kawasan-kawasan yang dapat berperan mendorong pertumbuhan
ekonomi wilayah secara makro dengan memanfaatkan potensi wilayah yang ada.
Rencana pengembangan kawasan strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Banyuasin adalah sebagai berikut :
a. Kawasan Pendukung Perkotaan Metropolitan Palembang
Kawasan strategis ini merupakan kawasan di wilayah Kabupaten Banyuasin
yang difungsikan untuk mendukung kawasan strategis Provinsi Sumatera Selatan yaitu
kawasan perkotaan metripolitan Palembang. Delineasi kawasan tersebut menjadi
kewenangan Kabupaten yang meliputi :
Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang,
Merupakan kawasan transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya
dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kawasan tersebut berlokasi di
Kecamatan Muara Telang dengan kegiatan utama sebagai pusat kegiatan agribisnis
dan pusat kegiatan perdagangan, dimana pengembangannya diharapkan mampu
mewujudkan tujuan dari pembangunan Kota Terpadu Mandiri tersebut, yaitu :
- Menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri yang mampu menarik
investasi swasta untuk menumbuh-kembangka kegiatan ekonomi transmigran
dan penduduk sekitar, serta membuka peluang usaha dan kesempatan kerja.
- Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan transmigran dan penduduk sekitar.
- Meningkatkan kemudahan transmigran dan penduduk sekitar untuk memenuhi
berbagai kebutuhan dasar.
Adapun arahan pengembangan untuk kawasan Kota Terpadu Mandiri Telang,
diantaranya :
- Pengembangan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-5
- Revisi Masterplan KTM
- Peningkatan investasi budidaya dan industri pertanian, jasa dan perdagangan.
- Penguatan kelembagaan dan masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan
kawasan KTM
Kawasan Perdagangan Betung.
Kawasan strategis ini memiliki nilai sangat strategis sebagai pintu gerbang
perbatasan kabupaten, yaitu antara Kabupaten Banyuasin dengan Kabupaten Musi
Banyuasin. Kawasan Betung memiliki peran sebagai pusat pelayanan kegiatan
(PPK). Kawasan koridor ini memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan-kegiatan
yang terkait dengan akses jalan regional bahkan nasional seperti pendukung
kegiatan industri atau zona industri, pergudangan, rest area. Lokasi yang strategis
tersebut membuat kawasan ini sangat sesuai untuk pengembangan kawasan
perdagangan skala regional. Kedapannya rencana pengembangan kawasan tersebut
berupa :
- Penyusunan rencana Detail Kawasan
- Pengembangan sarana dan prasarana transportasi.
- Pengaturan ruang pemanfaatan ruang koridor jalan Betung-Musi Banyuasin
- Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa
Kawasan Pusat Pemerintahan Pangkalan Balai
Kawasan ini dikembangkan menjadi lokasi perkantoran yang memiliki nilai strategis,
yaitu menjadi lokasi pusat perkantoran Kabupaten. Berdasarkan struktur ruang yang
akan dibentuk, Pangkalan Balai direncanakan menjadi PKL. Dengan demikian
kawasan tersebut akan mengemban fungsi sebagai pusat pemerintah, perdagangan
dan jasa yang melayani Kabupaten Banyuasin secara keseluruhan sehingga
kawasan ini diharapkan menjadi kawasan yang memiliki potensi ekonomi cepat
tumbuh. Rencana pengembangan kawasan tersebut diantaranya :
- Penyususan RTBL Kawasan
- Pengembangan Fasilitas Perkantoran
- Pengembangan Fasilitas Permukiman perkotaan
- Pengembangan fasilitas sosial-ekonomi
- Pengembangan sarana dan prasarana transportasi
Kawasan Pusat Permukiman Perkotaan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-6
Kawasan Sukajadi dan Sukomoro (Kec. Talang Kelapa), Jakabaring, Rambutan (Kec.
Rambutan) dan Mariana (Kec. Banyuasin I) dikembangkan menjadi kawasan
strategis yang berfungsi menjadi pendukung lokasi kawasan perkotaan Palembang.
Kawasan tersebut difungsikan untuk pusat kegiatan permukiman perkotaan.
Rencana pengembangan kawasan ini diantaranya :
- Penyususnan RTBL Kawasan
- Penataan Kasiba dan Lisiba
- Rencana pengembangan perumahan
- Rencana pengembangan fasilitas umum pendukung permukiman
- Pengembangan utilitas
- Pengembangan jaringan transportasi
b. Kawasan Strategis Pertanian
Kawasan ini merupakan kawasan strategis yang kegiatan utamanya pada sektor
pertanian meliputi agropolitan, pertanian pangan, perkebunan berbasis industri dan
migas serta perikanan.
Kawasan Agropolitan
Pengembangan kawasan agropolitan difokuskan pada Kec. Tanjung Lago,
Keberadaan kawasan ini berupa sentra pertanian lahan basah dan hortikultura yang
dapat dijadikan sebagai kawasan agrowisata dan pendidikan untuk pengenalan
bentuk dan jenis tanaman pangan, sayuran serta buah – buahan juga mengetahui
tentang teknik pengelolaannya. Diharapkan kawasan ini dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar maupun pertumbuhan ekonomi
kabupaten melalui potensi pertanian yang dimiliki. Arahan pengembangan untuk
kawasan agropolitan ini yaitu :
- Penyusunan Masterplan
- Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan
- pengembangan wilayah sentra produksi
- Operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi
- Peningkatan Infrastruktur transportasi ke daerah sentra produksi
- peningkatan produktivitas melalui penggunanaan teknologi tepat guna
- penyuluhan dan bimbingan kelompok tani, koperasi dan usaha keci
- Pengembangan kegiatan industri pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-7
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi
- Pengembangan jaringan kerjasama antar daerah pengelola kawasan, pemerintah
dan swasta
- Pengembangan lembaga pembiayaan
Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (Kimbun)
Kawasan ini ditujukan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari kegiatan perkebunan.
Hasil Perkebunan cenderung berfluktuasi, sehingga diperlukan untuk
mengembangkan usaha melalui industri. Pengembangan dari KIMBUN ini berupa
zona industri yang bertumpu pada pengolahan hasil pertanian (agro industri) yang
berasal dari perkebunan. DiKabupaten Banyuasin telah ditetapkan beberapa
kawasan yang memiliki fungsi sebagai kawasan KIMBUN, yaitu Kawasan KIMBUN
Muara Padang yang terdiri dari Kec. Banyuasin I, Kec. Air Kumbang, Kec. Muara
Padang dan Kec. Rambutan.
Arahan pengembangan untuk kawasan ini adalah :
- Penyusunan Masterplan
- Peningkatan sarana penunjang produksi seperti listrik, air bersih, pengolahan
limbah serta perlu adanya manajemen yang focus terhadap pengelolaan industri
berbasis perkebunan sesuai komoditas secara professional.
- Pengembangan jaringan trasportasi untuk kemudahan proses distribusi
- Pengembangan kegiatan industri pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi
Kawasan Sentra Produksi Beras Pertanian Pasang Surut
Kawasan pasang surut di Kabupaten Banyuasin sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai kawasan pertanian padi pasang surut. Kawasan pertanian
pasang surut tersebut diarahkan untuk pengembangan kawasan sentra produksi
beras yang dipusatkan di Kecamatan Tanjunglago, Kecamatan Muara Telang dan
Kecamatan Sumber Marga Telang. Kondisi tersebut menjadikan Kabupaten
Banyuasin sebagai pensuplay terbesar lumbung pangan nasional di Sumatera
Selatan. Kawasan pertanian pasang surut ini menjadi kegiatan utama bagi sebagian
besar penduduk Kabupaten Banyuasin yang dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi penduduk dan penyumbang PDRB bagi Kabupaten Banyuasin. Untuk
kedepannya arahan pengembangan kawasan pertanian pasang surut ini yaitu :
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-8
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan
rencana zonasi
- Peningkatan produksi hasil pertanian dan industri pengelolahan hasil melalui
pengembangan aplikasi budidaya dan bibit unggul yang adaptif terhadap
perubahan iklim (teknologi)
- Peningkatan dan Pengembangan Infrastruktur pendukung pertanian
- Evaluasi, revitalisasi dan Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi/daerah
reklamasi rawa
- Pengembangan lumbung padi
- Pengembangan sistem Perlindungan hak-hak petani untuk meningkatkan
kesejahteraan petani.
c. Kawasan Sentra Pertambangan dan Migas
Kawasan Sentra Pertambangan Migas
Kawasan Kec. Pulau Rimau dan Kec. Tungkal Ilir termasuk didalamnya Teluk
Betung, Penuguaan, Mukut, Bentayan dan Kluang. Kawasan ini difungsikan sebagai
kawasan KIMBUN dan Migas
Arahan pengembangan untuk kawasan ini adalah :
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan
rencana zonasi
- Peningkatan sarana penunjang produksi seperti air bersih, pengolahan limbah
- Pengembangan jaringan trasportasi untuk kemudahan proses produksi
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi
- Penataan kembali lahan bekas tambang
d. Kawasan Strategis Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.
Lokasi kawasan strategis ini terletak di Kecamatan Banyuasin II yang
dipromosikan sebagai pusat kegiatan wilayah (PKWp) dan sebagian di Kecamatan
Sumber Marga Telang sebagai kawasan pendukung industri Tanjung Api-Api. Kawasan
ini merupakan kawasan terpadu dimana kegiatan didalamnya berupa rencana
pembangunan pelabuhan utama skala internasional ditetapkan sebagai kawasan
strategis provinsi. Selain pelabuhan pada kawasan ini juga akan terdapat kawasan
industri dan dilengkapi dengan keberadaan fasilitas penunjang lainnya. Pembangunan
kawasan ini merupakan suatu nilai lebih yang tidak dimiliki Kabupaten lain, sehingga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-9
pengembangan kawasan secara optimal dapat memberikan pemasukan bagi
pendapatan asli daerah. Arahan pengembangan kawasan ini berupa :
- Pengembangan kawasan Industri Terpadu
- pelabuhan/terminal general kargo mencapai
- pelabuhan laut
- pelabuhan penyeberangan
- 1 stock pile batubara
- pelabuhan peti kemas
- pelabuhan/terminal curah cair (CPOIBBM/Migas/Pupuk/Semen)
- Pengembangan kawasa perkantoran
- Pengembangan kawasan Permukiman
- Pengembangan Fasilitas umum sosial-ekonomi
- Pengembangan Jaringan utilitas pendukung kegiatan pelabuhan, industri dan
permukiman
- Pengembangan JaringanTransportasi
e. Kawasan Strategis Industri
Pengembangan Kawasan industri di Kabupaten Banyuasin terletak di Gasing
Kecamatan Talangkelapa dan Mariana di Kecamatan Banyuasin I. Untuk kawasan
industri gasing, jenis industri berskala menengah hingga besar, sedangkan di Kawasan
Mariana kegiatan industri bertumpuh pada industri perkapalan, migas, CPO dan kayu.
Arahan pemanfaatan pengembangan yang perlu dilakukan :
- Penyusunan Masterplan
- Penyusunan Rencana Detail Kawasan;
- Pengembangan jaringan transportasi
- Pengembangan infrastruktur lingkungan seperti pengelolahan limbah, ketersediaan
jalur hijau/RTH
- Pengembangan jaringan listrik dan telekomunikasi khususnya di kawasan Gasing
f. Kawasan Minapolitan
Minapolitan adalah kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena
berjalannya sistem dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik,
menghela kegiatan pembangunan perikanan di wilayah sekitarnya. Kondisi wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-10
Kabupaten Banyuasin yang memiliki kawasan pesisir terbesar di Sumatera Selatan,
diarahkan menjadi kawasan strategis untuk pengembangan minapolitan. Kabupaten
Banyuasin menetapkan kawasan minapolitan yaitu di Kawasan Sungsang yang
dikembangkan untuk perikanan tangkap dan laut serta sebagian kecil untuk perikanan
tambak. Kawasan Air Batu, Sukamoro dan Rantau Bayur untuk perikanan Budidaya air
tawar serta kawasan Muara Sugihan untuk pengembangan perikanan tambak/payau.
Kawasan-kawasan tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan
pembangunan perdesaan dan desa-desa hinterland melalui pengembangan ekonomi,
yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor perikanan, tetapi juga
pembangunan sektor secara luas seperti usaha perikanan, industri kecil, pariwisata,
jasa pelayanan, dan lain-lain. Arahan pengembangan untuk kawasan minapolitan ini
diantaranya :
- Penyusunan masterplan minapolitan
- Penyusunan Rencana Zonasi Minapolitan
- Pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan minapolitan
diantaranya pelabuhan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, jaringan
tranasportasi darat dan air, serta jaringan utilitas.
- Pengembangan prasarana sosial-ekonomi dilakukan untuk
memantapkan/membentuk sistem pusat-pusat permukiman.
- Meningkatkan pelayanan moda transportasi air (sungai)
2. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek
Lingkungan.
Merupakan kawasan strategis yang memberikan perlindungan alam, mempunyai
ekosistem asli yang dikelola dengan sistem Zonasi dan dimanfaatkan untuk
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang kebudayaan dan
berpotensi untuk rekreasi / pariwisata. Sedangkan fungsinya adalah sebagai
perbandingan sistem penyangga kehidupan pengawasan serta pemanfaatan secara
lestari keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-11
Kawasan Taman Nasional Sembilang
Tamana Nasional Sembilang merupakan kawasan
lahan basah yang sebagian besar terdiri dari hutan
mangrove dengan hutan rawa air tawar dan hutan rawa
gambut yang terletak di
belakangnya. Hutan mangrove
yang meluas hingga 35 km ke
arah darat (hulu) di kawasan ini
merupakan sebagian kawasan
hutan mangrove terluas yang tersisa di sepanjang pantai
timur pulau Sumatera. Kawasan ini merupakan habitat
bagi sejumlah spesies penting/terancam serta lebih dari 32 spesies burung air. Dataran
lumpur yang luas di kawasan ini merupakan habitat persinggahan bagi ribuan burung
air migran terutama pada bulan Oktober hingga April. Hutan mangrove yang ada juga
merupakan habitat yang subur bagi perikanan (ikan dan udang). Hal tersebut
memperlihatkan pentingnya nilai ekologi kawasan pesisir di Kawasan Taman Nasional
Sembilang. Masih terbatasnya aksesibilitas menuju kawasan Taman Nasional
Sembilang, untuk kedepan diharapkan adanya pengembangan jaringan transportasi di
kawasan ini khususnya jalur darat. Taman Nasional Sembilang yang juga ditetapkan
sebagai kawasan strategis provinsi ini terletak di ujung utara Kabupaten Banyuasin
tepatnya di Kecamatan Banyuasin II seluas 205.750 Ha.
Dalam kewenangan Kabupaten, arahan untuk pengembangan Kawasn Taman
Nasional Sembilang diantaranya :
- Pengembangan ekowisata
- pengembangan sarana prasarana pendukung pariwisata
- Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi.
- Peningkatan Pengendalian zona pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sembilang
- Peningkatan promosi wisata
Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-12
Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan merupakan hutan hujan tropis
atau hutan daratan seluas 75.000 Ha yang ditetapkan berdasarkan SK Menhut
No.004/Kpts-II/1983, kawasan tersebut terletak di Kecamatan Muara Padang dan
Kecamatan Rambutan. Kawasan ini merupakan habitat gajah Sumatera sebagai
plasma nutfah yang memiliki ciri khas dan termasuk satwa langka yang dilindungi.
arahan pengembangan kawasan strategis ini meliputi :
- Reboisasi dan Pemantapan kawasan sebagai habitat Gajah
- Revitalisasi infrastruktur pendukung pusat pelatihan gajah
- meningkatkan peran serta pemerintah, pemberdayaan masyarakat sekitar dan
investor.
- Peningkatan sosialisasi dan promosi
- Optimalisasi kawasan tersebut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek
Sosial-Budaya
Untuk Kabupaten Banyuasin, yang dikategorikan
sebagai kawasan strategis aspek sosial budaya yaitu
Kawasan Strategis perkampungan nelayan di Sungsang.
Sungsang merupakan salah satu perkampungan nelayan
terbesar yang terletak di daerah Muara Sungai Musi
ibukota kecamatan Banyuasin II, kabupaten Banyuasin.
Kawasan ini tempat bertemunya air tawar Sungai Musi dengan air laut Selat Bangka. Di
dusun ini tinggal penduduk dengan keragaman suku yang demikian kontras dengan
dominasi suku Melayu, Bugis dan Jawa. Pekerjaan utama masyarakat di dusun ini
adalah nelayan, meski memiliki pekerjaan utama sebagai nelayan namun hampir
sebagian besar penduduk di dusun sembilang juga memiliki huma, tempat bercocok
tanam sebagai penopang hidup.
Keberagaman suku menjadikan dusun ini kaya akan nilai-
nilai budaya. Mulai dari tata cara penangkapan dan
pengelolaan hasil perikanan, hingga pola bercocok tanam
dan tanaman yang digemari terlihat sangat berbeda.
Terdapat pola tradisional yang masih dilakukan, seperti
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-13
lelang lebak lebung yang merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat
setempat untuk memperoleh wilayah areal tangkapan ikan dengan cara lelang.
Kekhasan, keunikan serta keaslian kondisi di Kampung nelayan Sungsang dapat
ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk tempat pelestarian dan pengembangan
budaya skala kabupaten. Untuk kedepannya arahan pengembangan di Kawasan
kampung nelayan Sungsang yaitu :
- Revitalisasi dan rehabilitasi kawasan.
- Penyusunan rencana teknis Tata Bangunan dan Lingkungan
- Pengembangan sektor pariwisata.
- Pengembangan sarana dan prasarana permukiman serta transportasi.
- Peningkatan Industri rumah tangga berbasis perikanan.
4. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Kawasan yang dikategorikan sebagai kawasan strategis aspek Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yaitu Kawasan Strategis pusat penelitian di bidang
pertanian yang terletak di Kecamatan Sumbawa. Di Kawasan tersebut akan
direncanakan sebagai kawasan Agrocenter yang didukung keberadaan Balai Penelitian.
Kebijakan penetapan alokasi ruang ini mendukung pengembangan kawasan sebagai
kawasan strategis kabupaten karena memiliki sektor unggulan yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi kabupaten.
- Penyusunan rencana detail kawasan
- Pengembangan pusat Balai penelitian pertanian
- Pengembangan pusat balai penelitian ternak unggul.
- Pengembangan pusat penelitian perkebunan
- Pengembangan kawasan agrowisata perkebunan.
- Peningkatan sekolah pertanian pembangunan menjadi bertaraf internasional
- Pengembangan Pusat Pelatihan pertanian
Untuk lebih jelasnya penetapan kawasan strategis di Kabupaten Banyuasin dapat
dilihat pada Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 berikut :
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-14
Tabel 5.1 Kawasan Strategis Kabupaten Banyuasin
No
Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan
Lokasi Kawasan Strategis
Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ekonomi
1. Kawasan Pendukung Perkotaan Metropolitan Palembang : Kawasan Perkotaan Metropolitan Palembang
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasi kawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitas menuju kawasan dalam mendukung peningkatan fungsi kawasan sebagai kawasan metropolitan
Pengembangan pembangunan vertikal
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di
tingkat regional Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan
antar daerah
Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang
- Pengembangan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi
- Revisi Masterplan KTM - Peningkatan investasi budidaya dan industri
pertanian, jasa dan perdagangan. - Penguatan kelembagaan dan masyarakat
untuk terlibat dalam pengembangan kawasan KTM
Kawasan Perkotaan Berbasis Komoditas Pertanian
Kec. Muara Telang dan Tanjung Lago
Kawasan Perdagangan Betung
- Penyusunan rencana Detail Kawasan - Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi.
- Pengaturan ruang pemanfaatan ruang koridor jalan Betung-Musi Banyuasin
- Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa
Kawasan Pusat Perdagangan Regional
Kec. Betung
Kawasan Pusat Pemerintahan Pangkalan Balai
- Penyususan RTBL Kawasan - Pengembangan Fasilitas Perkantoran - Pengembangan Fasilitas Permukiman
perkotaan - Pengembangan fasilitas sosial-ekonomi - Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi
Pusat Pemerintahan Kabupaten
Pangkalan Balai
Kawasan
Jakabaring, Sukajadi dan Sukomoro (Kec. Talang Kelapa), Rambutan (Kec. Rambutan) dan Mariana (Kec.
- Penyususnan RTBL Kawasan
- Penataan Kasiba dan Lisiba - Rencana pengembangan perumahan - Rencana pengembangan fasilitas umum
pendukung permukiman - Pengembangan utilitas - Pengembangan jaringan transportasi
Pusat
Permukiman Perkotaan
Sukajadi dan
Sukomoro (Kec. Talang Kelapa), Rambutan (Kec. Rambutan) dan Mariana (Kec. Banyuasin I)
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-15
No
Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan
Lokasi Kawasan Strategis
Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
Banyuasin I)
2. Kawasan Strategis Pertanian - -
Kawasan Agropolitan
- Penyusunan Masterplan - Penyusunan rencana detail tata ruang
kawasan
- pengembangan wilayah sentra produksi - Operasional dan pemeliharaan jaringan
irigasi - Peningkatan Infrastruktur transportasi ke
daerah sentra produksi - peningkatan produktivitas melalui
penggunanaan teknologi tepat guna - penyuluhan dan bimbingan kelompok tani,
koperasi dan usaha keci - Pengembangan kegiatan industri
pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi - Pengembangan jaringan kerjasama antar
daerah pengelola kawasan, pemerintah dan swasta
- Pengembangan lembaga pembiayaan
Pusat Agropolitan Pertanian
pangan dan perkebunan
Kec. Muara Padang
- -
Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (Kimbun)
- Penyusunan Masterplan - Peningkatan sarana penunjang produksi
seperti listrik, air bersih, pengolahan limbah serta perlu adanya manajemen yang focus terhadap pengelolaan industri berbasis perkebunan sesuai komoditas secara professional.
- Pengembangan jaringan trasportasi untuk kemudahan proses distribusi
- Pengembangan kegiatan industri pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi
Pusat Industri berbasis perkebunan
Muara Padang yang terdiri dari Kec. Banyuasin I, Kec. Air Kumbang, Kec. Muara Padang dan Kec.
Rambutan
- -
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-16
No
Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan
Lokasi Kawasan Strategis
Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
Kawasan Pertanian Pasang Surut
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan rencana zonasi
- Peningkatan produksi hasil pertanian dan industri pengelolahan hasil melalui pengembangan Aplikasi teknik budidaya dan bibit unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim (teknologi)
- Peningkatan dan Pengembangan Infrastruktur pendukung pertanian
- Evaluasi, revitalisasi dan Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi
- Pengembangan lumbung padi - Pengembangan sistem Perlindungan hak-
hak petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani
Kegiatan pertanian pangan pasang surut
Kec. Tanjunglago Kec. Sumber Marga Telang, Kec. Muara Telang, dan Makarti Jaya
- -
3. Kawasan Pertambangan
Migas
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan rencana zonasi
- Peningkatan sarana penunjang produksi seperti air bersih, pengolahan limbah
- Pengembangan jaringan trasportasi untuk kemudahan proses produksi
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi - Penataan kembali lahan bekas tambang
Pusat produksi pertambangan
Kawasan Kec. Pulau Rimau dan
Kec. Tungkal Ilir
4. Kawasan Strategis Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
- Pengembangan kawasan Industri Terpadu - Pengembangan Fasilitas umum sosial-
ekonomi pendukung kawasan industri terpadu
- Pengembangan Jaringan utilitas pendukung
kegiatan pelabuhan, industri dan permukiman
- Pengembangan JaringanTransportasi
Kawasan Ekonomi Khusus
Kec. Banyuasin II dan Kec. Sumber Marga Telang
Kawasan Pelabuhan Tanjung Api-Api
Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang pelabuhan dan kawasan industri
Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan hutan
Mengembangkan pelabuhan internasional
Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya
Kerjasama dengan pihak swasta.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-17
No
Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan
Lokasi Kawasan Strategis
Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
5. Kawasan Strategis Industri
- Penyusuna Masterplan - Penyusunan Rencana Detail Kawasan; - Pengembangan jaringan transportasi - Pengembangan infrastruktur lingkungan
seperti pengelolahan limbah, ketersediaan jalur hijau/RTH
- Pengembangan jaringan listrik dan telekomunikasi khususnya di kawasan Gasing
Pusat Industri Terpadu
Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Banyuasin I
- -
6. Kawasan Minapolitan
- Penyusunan masterplan minapolitan - Penyusunan Rencana Zonasi Minapolitan - Pengembangan infrastruktur yang
mendukung pengembangan kawasan minapolitan diantaranya pelabuhan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, jaringan tranasportasi darat dan air, serta jaringan utilitas.
- Pengembangan prasarana sosial-ekonomi dilakukan untuk memantapkan/membentuk sistem pusat-pusat permukiman.
- Meningkatkan pelayanan moda transportasi air (sungai)
Pusat Kegiatan Perikanan
Sungsang Air Batu, Sukamoro, Rantau Bayur dan Muara Sugihan
Kawasan Minapolitan Mempertahankan tingkat produksi pangan dari sektor perikanan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan lumbung pangan;
Mempertahankan luasan lahan budidaya perikanan
Meningkatkan produktivitas
perikanan budidaya Meningkatkan pendapatan
nelayan/pembudidaya dengan program multiaktivitas minabisnis
Mengembangkan kawasan minabisnis dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Lingkungan.
1. Kawasan Taman
Nasional Sembilang
- Pengembangan ekowisata
- pengembangan sarana prasarana pendukung pariwisata
- Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi.
- Peningkatan Pengendalian zona pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sembilang
Kawasan
Konservasi Strategis
Kec. Banyuasin
II
Kawasan Taman
Nasional Sembilang
Pengendalian pemanfaatan SDA
yang melebihi daya dukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove
Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-18
No
Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan
Lokasi Kawasan Strategis
Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
- Peningkatan promosi wisata - Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi
2. Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan
- Reboisasi dan Pemantapan kawasan sebagai habitat Gajah
- Revitalisasi infrastruktur pendukung
pusat pelatihan gajah - meningkatkan peran serta pemerintah,
pemberdayaan masyarakat sekitar dan investor.
- Peningkatan sosialisasi dan promosi
- Optimalisasi kawasan tersebut untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Kawasan Pelestarian gajah Sumatera
Kec. Muara Padang dan Kec.
Rambutan
- -
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Sosial-Budaya
1. Kawasan
Perkampungan Nelayan
- Revitalisasi dan rehabilitasi kawasan.
- Penyusunan rencana teknis Tata Bangunan dan Lingkungan
- Pengembangan sektor pariwisata. - Pengembangan sarana dan prasarana
permukiman serta transportasi. - Peningkatan Industri rumah tangga
berbasis perikanan
Pusat kegiatan
sosial-budaya
Sungsang - -
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ilmu Pengetahuan danTeknologi
1. Kawasan Agrocenter Sembawa
- Penyusunan rencana detail kawasan - Pengembangan pusat Balai penelitian
pertanian - Pengembangan pusat balai penelitian ternak
unggul. - Pengembangan pusat penelitian perkebunan - Pengembangan kawasan agrowisata
perkebunan. - Peningkatan sekolah pertanian
pembangunan menjadi bertaraf internasional
Pusat Pendidikan dan Penelitian berbasis
pertanian
Kec. Sembawa - -
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-19
No
Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan
Lokasi Kawasan Strategis
Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
- Pengembangan Pusat Pelatihan pertanian
Sumber : Hasil Analisa,2011
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-20
Gambar 5.1 Peta Kawasan Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-21
5.2 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
5.2.1 Kawasan Pesisir
Kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut yang terdapat di dalam wilayah. Secara
ekologis batasan kawasan pesisir kearah darat berupa kawasan yang masih dipengaruhi
oleh proses-proses laut seperti pasang surut, intrusi air laut dan percikan air gelombang
sedangkan secara administrative yaitu batas terluar sebelah hulu dari desa pantai atau
jarak definitif secara arbitrer (2 km, 20 km dari garis pantai). Sedangkan untuk batasan
kawasan pesisir ke arah laut secara Ekologis yaitu kawasan perairan laut yang masih
dipengaruhi proses-proses alamiah dan kegiatan manusia di daratan, seperti aliran air
sungai, limpasan air permukaan, sedimen dan bahan pencemar dan secara Administratif
dengan jarak 4 mil dari garis pantai sesuai dengan kewenangan Kabupaten.
Kondisi kawasan pesisir di Kabupaten Banyuasin yang merupakan satu-satunya
Kabupaten yang memiliki kawasan pesisir terbesar di Provinsi Sumatera Selatan dengan
garis pantai sekitar 275 km dan luas wilayah laut 1.765,4 Km² memiliki batasan perencaan
(delineasi) kawasan pesisir yang didasarkan pada Undang-Undang nomor 27 Tahun 2007
yaitu untuk Kewenangan kabupaten/kota ke arah laut ditetapkan sejauh sepertiga dari
wilayah laut kewenangan provinsi (sepertiga dari 12 mil) sedangkan ke arah daratan
ditetapkan sesuai dengan batas administrasi kecamatan. Dari batasan tersebut kawasan
pesisir di Kabupaten Banyuasin meliputi lima kecamatan yaitu Kecamatan Banyuasin II,
Kecamatan Muara Sugihan, Kecamatan Air Salek, Kecamatan Makarti Jaya, dan Kecamatan
Tungkal Ilir. Delineasi kawasan pesisir Kabupaten Banyuasin dapat dilihat pada Gambar
5.2 Peta Kawasan Pesisir.
Secara umum pemanfaatan ruang di kawasan pesisir tersebutmeliputi pemanfaatan
umum, kawasan konservasi dan alur laut.
Pemanfaatan umum
Merupakan Kawasan pesisir yang dijadikan kawasan pemukiman, perdagangan dan
infrastruktur/prasarana public. Pemanfaatan umum kawasan pesisir di Kabupaten
Banyuasin meliputi :
a. Kawasan Pelabuhan Internasional Tanjung Api-Api/ Tanjung Carat, Pelabuhan
Pengumpan, Pelabuhan Khusus dan Pelabuhan Tengkorak
b. Kawasan Perikanan Tangkap, merupakan kawasan yang terdapat di seluruh perairan
Kabupaten Banyuasin yang diarahkan untuk mengendalikan dan membatasi metode
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-22
dan penggunaan alat tangkap dalam rangka pengendalian pemanfaatan potensi
perikanan tangkap, menerapkan alat tangkap sesuai jalur penangkapan SK
Mentan,dan untuk mendorong pemanfaatan potensi perikanan di Laut Selatan melalui
peningkatan teknologi dan kemampuan armada perikanan.
c. Kawasan pariwisata, meliputi kawasan Taman Nasional dan Taman Nasional Laut
Sembilang
d. Kawasan industry, merupakan kawasan industry Tanjung Api-Api/Tanjung Carat yang
direncanakan untuk dikembangkan di kecamatan Banyuasin II, kawasan ini berada di
kawasan reklamasi pantai seluas 3.931,346 Ha
e. Kawasan permukiman yang terpusat di permukiman kampung nelayan Sungsang,
Kecamatan Banyuasin II serta permukiman lain yang tumbuh akibat adanya
perkembangan wilayah, sentra ekonomi, industry, dan infrastruktur.
f. Kawasan pertanian, yang meliputi pertanian pangan lahan pasang surut yang tersebar
di seluruh kecamatan pesisir.
g. Kawasan hutan lindung dan hutan produksi.
Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi pesisir Kabupaten Banyuasin merupakan kawasan sepanjang
pantai yang memiliki manfaat penting dalam mempertahankan kelestarian fungsi kawasan
pesisir Kabupaten Banyuasin, dimana prinsip pemanfaatan lahan pada kawasan ini
merupakan tindakan pelestarian, rehabilitasi, dan tidak boleh mengganggu fungsi lindung.
Pada kawasan ini memiliki hutan bakau yang berfungsi untuk melindungi berbagai jenis
biota laut di pesisir Kabupaten Banyuasin yang dilindungi. kawasan konservasi yang
diarahkan untuk perindungan ekosistem mangrove dan fishing ground ada di sepanjang
Taman Nasional Sembilang yaitu kawasan perlindungan bagi pengelolaan sumberdaya
kawasan lindung yang dikelola untuk keberlanjutan pemanfaatan ekosistem laut.
Alur Laut
Merupakan wilayah Perairan di Kabupaten Banyuasin yang dialokasikan untuk alur
pelayaran baik lokal maupun alur pelayaran regional.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-23
5.2.2 Pulau-Pulau Kecil
Pulau-pulau kecil sebagai bagian dari sistem sumberdaya pesisir pada umumnya
memiliki potensi sumberdaya alam daratan (terestrial) yang sangat terbatas, tetapi
sebaliknya memiliki potensi sumberdaya kelautan yang cukup besar, dimana potesi
perikanan di pulau-pulau kecil didukung oleh adanya ekosistem laut yang perlu
dilestarikan. Pulau-Pulau kecil yaitu pulau-pulau di wilayah Kabupaten Banyuasin dengan
luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan
ekosistemnya. Kabupaten Banyuasn berdasarkan data terakhir Tahun 2010 memiliki sekitar
22 Pulau dimana 17 pulau terletak di kawasan pesisir dan 5 pulau lainnya terlatak di
perairan sungai. Berikut ini daftar Pulau-Pulau di Kabupaten Banyuasin :
Tabel 5.2 Pulau-Pulau Kecil Di Kabupaten Banyuasin Tahun 2010
NAMA PULAU KOORDINAT KECAMATAN KETERANGAN
Pulau yang terletak di Kawasan Pesisir
Alanggantang 01 55 42 LS – 104 34 11 BT Banyuasin II Taman Nasional Sembilang
Alangtikus 02 20 02 LS – 104 45 46 BT Banyuasin II Tidak berpenghuni
Gandul 02 39 53 LS – 104 56 34 BT Makarti Jaya Tidak berpenghuni
Betet 01 45 41 LS – 104 31 14 BT Banyuasin II Taman Nasional Sembilang
Burung 02 51 43 LS – 104 53 55 BT Makarti Jaya Tidak berpenghuni dan Daerah
konservasi Burung
Keramat 02 31 07 LS – 104 56 07 BT Banyuasin II dan Makarti Jaya
Berpenduduk Melayu
Payung 02 22 16 LS – 104 55 09 BT Banyuasin II Tdk berpenghuni Hutan
Lindung
Singgris 02 33 47 LS – 104 50 55 BT Banyuasin II Berpenduduk Melayu
Deltaupang 02 33 49 LS - 104 56 36 BT Banyuasin II dan Makarti
Jaya
Ada Perubahan nama sejak
thn 69 (Transmigran)
Selatcemara 02 31 07 LS – 104 56 06 BT Banyuasin II Tidak Berpenduduk
Deltasersalek 02 29 33 LS – 104 58 21 BT Muara sugihan, Banyuasin
I, Makarti Jaya, Air Salek
dan Muara Padang
Berpenduduk
Deltasersugihan 02 30 12 LS – 105 11 15 BT Muara Sugihan dan
muara Padang
Berpenduduk terdiri dari 39
Desa
Lopak besak 02 21 34 LS – 104 42 11 BT Banyuasin II Tidak Berpenduduk
Lopak kecik 02 21 39 LS – 104 42 11 BT Banyuasin II Tidak Berpenduduk
Deltatelang 02 36 04 LS – 104 52 54 BT Muara Telang, Makarti
Jaya, Tanjung Lago & Banyuasin II
Berpenduduk terdiri dari 27
desa
Pulau-Pulau yang terlatak di Perairan Sungai
Ketiu 02 50 12 LS – 104 49 16 BT Talang Kelapa Luas ± 2000 Ha, areal perkebunan Transpacifik Agro
Borang 02 54 39 LS – 104 52 50 BT Banyuasin I Berpenduduk I Desa Pulau
Borang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-24
NAMA PULAU KOORDINAT KECAMATAN KETERANGAN
Salahmano 02 57 29 LS – 104 52 16 BT Banyuasin I Berpenduduk sekitar 50 KK Perubahan nama sekitar thn
1970-an
Brendam 02 31 55 LS – 104 25 20 BT Pualu Rimau Tidak Berpenduduk, lahan pertanian
Kalong 02 36 15 LS – 104 21 15 BT Tungkal ilir Tidak Berpenduduk, lahan
pertanian
Sumber : Tata Pemerintahan Kabupaten Banyuasin 2011
Secara umum, rencana pengembangan untuk kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
di Kabupaten Banyuasin, adalah sebagai berikut :
Reklamasi Pantai ±4000 Ha
Penyusunan RDTR Kawasan Reklamasi Pantai
Penyusunan Rencana strategis Kawasan pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan rencana Zonasi Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Rencana Pengembangan transportasi
Peningkatan dan penyuluhan keterampilan masyarakat pesisir
Pengaturan dalam pengambilan atau pemompaan air tanah untuk menjaga
keseimbangan salinitas di lingkungan pesisir
Memelihara keseimbangan alamiah antara pertambahan tanah erosi dan sedimentasi
Pada daerah-daerah yang memungkinkan terkena dampak dari kegiatan industri
harus memiliki rencana-rencana penanggulangannya
Perlindungan terhadap kawasan konservasi
Restorasi hutan pesisir
Ketentuan pengelolaan dan pengaturan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil secara
teknis akan diatur berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-25
Gambar 5.2 Peta Kawasan Pesisir
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
KAWASAN STRATEGIS
V-26
Gambar 5.3 Peta Pulau-Pulau Kecil