Dokumentasi Instrumentasi Created on Saturday, 10 September 2011 Written by Mansur Hidayat

Setiap disiplin ilmu di dunia industri mempunyai cara tersendiri untuk menjelaskan suatu diagram dan tanpa pengecualian instrumentasi. Cakupan instrumentasi sangat luas, namun tidak satupun bentuk diagram cukup untuk menerangkan apa yang kita butuhkan. Artikel ini akan membahas perbeadaan 3 tipe diagram instrumentasi yang dipakai di industri. Process Flow Diagrams (PFDs) Process and Instrument diagrams (P&IDs Loop Diagrams (Loop Sheet) SAMA diagramsPada level tertinggi, teknisi instrumentasi tertarik di bidang interkoneksi proses vessel, pipa dan flow path dari suatu aliran fluida. Bentuk dari suatu diagram untuk menjelaskan proses disebut process flow diagrams (PFDs). Untuk instrumentasi pada diagram ini jarang diwakilkan dalam gambar, karena fokus pada proses itu sendiri. Gambar PFDs dicontohkan di bawah ini.

Pada level terendah, teknisi instrumentasi tertarik pada interkoneksi instrumentasi. Termasuk semua nomor pengkabelan, nomor terminal, jenis & tipe kabel dan range kalibrasi dari intrument itu sendiri. Bentuk diagram yang levelnya lebih detail ini disebut loop diargram (loop sheet). Di sini proses vessel, perpipaan jarang dijelaskan dalam diagram, karena fokus pada intrumentasi itu sendiri. Adapun contohnya di bawah ini.

Process and instrument diagram (P&IDs) bearada ditengah antara process flow diagram dan loop diagram. P&ID menunjukkan susunan dari semua proses vessel, perpipaan dan mesin yang berhubungan. Sedangkan instrumentasi ditunjukkan pada diagram yang diukur dan dikontrol. Di sini, seseorang dapat melihat aliran dari suatu proses dengan baik diantara instrumentasi yang mengukur dan mengontrol proses ini. Gambar di bawah ini salah satu contoh dari P&ID.

SAMA diagram digunakan untuk tujuan berbeda, yaitu mendokumentasi strategi sistem kendali. Pada SAMA diagram, penekanan terletak di algoritma yang digunakan untuk mengontrol proses. Diagran ini sering digunakan pada industri pembangkit listrik, namun tidak menutup kemungkinan digunakan pada insdutri yang lain.

Seorang teknisi intrument dituntut bisa membaca semua instrument diagram, karena harus sering berganti diagram berbeda ketika mengerjakan suatu sistem kontrol yang komplek. Pertama teknisi harus memulai dengan PFD & P&ID diagram untuk mengetahui suatu proses kesesluruhan, mengetahui bagaimana setiap komponen berinteraksi. Selanjutnya teknisi tersebut mengidentifikasi menggunakan loop diagram untuk mengetahui dimana seharusnya kita meghubungkan tester dan mengamati sinyal yang muncul dari proses ini.Analogi lain dari dokumentasi intrument ini yaitu sebuah peta atau lebih tepatnya kita gunakan globe (bola dunia), atlas dan peta kota tertentu. Globe ini menunjukkan gambar bagian besar dari bumi, benua atau negara. Sedangkan atlas digunakan untuk memperbesar gambar negara atau benua dari globe sehingga lebih terperinci antara gambar negara, provinsi, dan koneksi travel dari suatu tempat. Pada peta kota, gambar dari atlas terseubt diperincikan lagi menjadi sebuah gambar kota tertentu yang mempunya fasilitas, jembatan, terminal, kantor pemerintah bahkan alamat rumah yang ada pada kota tersebut. Tidak praktis apabila globe berisikan informasi dari detail kota dan alamat rumah.Kesimpulan dari dokumentasi ini bukan membuat gambar diagram semakin komplek, namun membantu para teknisi instrument untuk mudah menggunakan suatu diagram serta memudahkan proses perbaikan suatu sistem.sumber: lesson in industrial instrumentation by Tony R. Kuphaldt