doni setyawan 1211041012

Upload: donny

Post on 10-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbhhjbvjhbh

TRANSCRIPT

Makalah Proteksi RadiasiSatuan Dosis Radiasi, Alat Ukur Radiasi, Nilai Batas Dosis Radiasi

Disusun oleh:Dony Setyawan (1211041012)

PROGRAM STUDI DIII RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADAMALANG2013

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya mengiringi terwujudnya makalah tentang Satuan Dosis Radiasi, Alat Ukur Radiasi, Nilai Batas Dosis Radiasi. Untuk kelengkapannya di jelaskan tentang pengertian Berdasarkan materi-materi yang di gunakan untuk menyusun tulisan ini yang hasilnya belum tentu sempurna. Di harapkan menjadi sumbangan pemikiran untuk menambah ilmu tentang kesehatan .Karena belum sempurnanya tulisan ini. Di harapkan kritik dan saran yang membangun. Atas pemikiran dan bantuannya diucapkan terima kasih.

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2Daftar isi3Bab I Pendahuluan1.1 Latar belakang41.2 Rumusan Masalah41.3 Tujuan 41.4 Manfaat4Bab II Pembahasan2.1 Satuan Dosis Radiasi5-92.2 Alat Ukur Radiasi9-122.3 Nilai Batas Dosis Radiasi13Bab III Penutup14Daftar Pustaka15

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone. Radiasi juga memiliki satuan dosis serta nilai batas dosis radiasi agar aman di gunakan dan bermanfaat, serta radiasi juga memiliki alat ukur radiasi yang dapat di gunakan untuk mengukur radiasi. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai Satuan Dosis Radiasi, Alat Ukur Radiasi, Nilai Batas Dosis Radiasi.

1.2 Rumusan masalah1.2.1 Apa saja satuan dosis radiasi?1.2.2 Apa saja alat ukur radiasi?1.2.3 Berapa nilai batas radiasi?

1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui apa saja satuan dosis radiasi.1.3.2 Untuk mengetahui apa saja alat ukur radiasi.1.3.3 Untuk mengetahui berapa nilai batas radiasi.

1.4 ManfaatAgar mahasiswa dapat mengetahui satuan dosis radiasi, mengetahui alat ukur radiasi, serta mengetahui berapa nilai batas radiasi.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Satuan Dosisis RadiasiSama halnya dengan besaran fisis lainnya, seperti panjang yang mempunyai satuan (ukuran) meter, inchi, feet, satuan berat (kilogram, ton, pound), satuan volume (liter, meter kubik), maka radiasi pun mempunyai satuan atau ukuran untuk menunjukkan besarnya paparan atau pancaran radiasi dari suatu sumber radiasi maupun banyaknya dosis radiasi yang diberikan atau diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi. Mengapa radiasi nuklir mempunyai satuan tidak lain karena radiasi nuklir, seperti halnya panas dan cahaya yang dipancarkan dari matahari, membawa (mentransfer) energi yang diteruskan ke bumi dan atmosfir. Jadi radiasi nuklir juga membawa atau mentransfer energi dari sumber radiasi yang diteruskan ke medium yang menerima radiasi. Sumber radiasi dapat berasal dari zat radioaktif, pesawat sinar-X dan lainya.Satuan radiasi ada beberapa nacam . satuan radiasi ini tergantung pada kriteria pengunaan yaitu :A. Satuan untuk paparan radiasi adalah Rontgen, dengan simbol satuan R.B. Satuan untuk dosis absorbsi medium adalah Radiation Absorbed Dose, dengan simbol satuan Rad.C. Satuan untuk dosis ekuivalen adalah Rontgen equivalen of man, dengan simbol satuan Rem.D. Satuan untuk aktivitas sumber radiasi adalah Bacquerel, dengan simbol satuan Bq

A. satuan paparan radiasiPaparan radiasi dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat dengan R saja, adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Dalam hal ini 1 Rontgen adalah intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di Udara sebanyak : 1,61 x 101 pasangan ion per kilogram udara pasangan ion per kilogram udara.Energi yang diperlukan untuk membuat membuat satu pasangan ion di udara adalah 5,4 x 10-18Joule. Oleh karena itu 1rongten dapat di konversikan ke joule sebagai berikut: 1R=(1,6x1015)(5,4x10-18)J/kg udara =8,69x10-3J/kgudara=0,00869J/kg udara. Satuan Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya paparan radiasi sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa digunakan untuk mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu medium, khususnya oleh jaringan kulit manusia.

B. satuan untuk dosis serapRadiasi pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya kepada medium. Dalam hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui banyaknya radiasi yang terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis radiasi terserap atau Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis absorbsi merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Dosis absorbsi sebesar 1 Rad sama dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar 0,01 Joule/kg. Bila dikaitkan dengan radiasi paparan makaAkan diperoleh hubungan antara Rontgen (R) dan Rad sebagai berikut:

Kalau 1 R= 0,00869 Joule/kg. udara, maka 1R akan memberikan dosis absorbs sebesar 0,00869/0,01 Rad atau sama dengan 0,869 Rad. Jadi 1R= 0,869 Rad.

Bila medium yang dikenai radiasi adalah jaringan kulit manusia, harga 1 R = 0,0096 Joule/kg. jaringan, sehingga 1 R akan memberikan dosis absorbsi pada jaringan kulit sebesar 0,0096/0,01 Rad = 0,96. Jadi dosis serap untuk jaringan kulit dengan paparan radiasi sebesar 1R=0,96 Rad.

Kedua harga konversi dari Rontgen ke Rad tersebut diatas tidak begitu besar perbedaannya, sehingga dalam beberapa hal dianggap sama. Untuk keperluan praktis dan agar lebih mudah mengingatnya seringkali dianggap bahwa 1 R = 1 Rad.

Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray yang disingkat Gy. Dalam hal ini 1 Gy sama dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar 1 Joule/kg. dengan demikan maka: 1Gy = 100 Rad. Sedangakan hubungan antara Rongen dengan Gray adalah 1R = 0,00869 Gy

C.Dosis ekuivalenSatuan untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dalam hal ini tingkat kerusakan sistem biologis yang mungkin ditimbulkan oleh suatu radiasi tidak hanya tergantung pada dosis serapnya saja (Rad) akan tetapi tergantung juga pada jenis radiasinya.Sebagai contoh, kerusakan sistem biologis yang disebabkan oleh radiasi neutron cepat sebesar 0,01 Gy (1Rad) akan sama dengan yang diakibatkan oleh radiasi sinar Gamma sebesar 0,1 Gy (10 Rad), Dua harga dosis serap yang berlainan yang berasal dari dua jenis radiasi, namun mengakibatkan kerusakan yang sama perlu diperhatikan dalam menghitung besarnya dosis ekuivalen. Dalam hal ini ada suatu faktor yang ikut menentukan perhitungan dosis ekuivalen, yaitu yang dinamakan dengan Quality Factor ata disingkat Q, yaitu suatu bilangan (faktor) yang tergantung pada jenis radiasinya. Dosis ekuivalen ini semula berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau disingkat dengan Rem yang kemudian menjadi nama satuan untuk dosis ekuivalen. Hubungan antara dosis ekuivalen dengan dosis absobrsi dan quality factor adalah sebagai berikut : Dosis ekuivalen (Rem) = dosis serap (Rad) QSedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut : Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) QNDalam persamaan tersebut di atas harga N adalah faktor modifikasi yang juga merupakan faktor koreksi terhadap adanya laju dosis serap dan lain sebagainya. Pada saat ini harga N menurut International Commision on Radiation Protection (ICRP) mendekati 1, sehingga persamaannya menjadi : Dosis ekuivalen (Sv) = dosis serap (Gy) Q Berdasarkanperhitungan: 1Gy = 100 Rad, maka 1Sv = 100 Rem.Harga quality factor (Q) ditentukan oleh kemampuan jenis radiasi dalam mengionisasikan zarah yang ada pada jaringan kulit. Sebagai contoh, radiasi alpha mampu menghasilkan 1 juta pasangan ion untuk setiap milimeter panjang lintasan pada jaringan kulit. Harga Q untuk radiasi Gamma, dan juga untuk sinar-X adalah 1, sedangkan harga Q untuk jenis radiasi lainnya adalah sebagai berikut :Jenis RadiasiHarga Q

Gamma, Beta, dan Sinar-X1

Neutrol thermal2,3

Neutron cepat dan proton10

Alpha20

D. aktivitas sumberPancaran radiasi sifatnya sama dengan pancaran cahaya yaitu menyebar ke segala arah. Oleh karena itu banyaknya partikel yang dipancarkan per satuan waktu dari suatu sumber radiasi merupakan ukuran intensitas atau aktivitas suatu sumber radiasi. Banyaknya partikel yang dipancarkan per satuan waktu sering juga dinamakan dengan peluruhan per satuan waktu. Apabila suatu sumber radiasi memancarkan 1 partikel per detik maka aktivitas sumber radiasi tersebut adalah 1 Bacquerel. Nama Bacquerel dipakai sebagai satuan untuk iaktivitas sumber radiasi, disingkat menjadi Bq. Dengan demikian maka:1 Becquerel (Bq) = 1 peluruhan per detik.Satuan Becquerel (Bq) ini dipakai dalam satuan SI sejak tahun 1976. Sebelum itu satuan untuk intensitas suatu sumber radiasi menggunakan satuan Curie atau disingkat Ci. Satu CuriDi devinisikan sebagai berikut :1Ci = 3,71010 peluruhan per detik.Hubungan antara satuan Bacquerel dan satuan Curie adalah sebagi berikut :1Ci = 3,71010 Bq atau:1Bq = 27,02710^-11Ci atau:Kedua satuan aktivitas radiasi tersebut, Curie dan Bequerel, sampai saat ini masih tetap dipakai. Pada umumnya untuk intensitas radiasi yang tinggi digunakan satuan Curie, sedangkan untuk intensitas rendah digunakan satuan Bequerel. Radiasi intensitas rendah sering juga memakai satuan mili dan mikro, dimana 1mCi = 10-3 Ci dan 1 Ci = 10-6Ci

2.2. Alat Ukur RadiasiAlat ukur proteksi radiasi digunakan untuk kegiatan keselamatan kerja dengan radiasi, nilai yang ditampilkan dalam satuan dosis radiasi seperti Rontgent, rem, atau Sievert. Sedangkan sistem pencacah dan spektroskopi digunakan untuk melakukan pengukuran intensitas radiasi dan energi radiasi secara akurat. Sistem pencacah lebih banyak digunakan di fasilitas laboratorium. Alat ukur proteksi radiasi dibedakan menjadi tiga yaitu : Dosimeter perorangandigunakan untuk mencatat dosis radiasi yang telah mengenainya secara akumulasi dalam selang waktu tertentu, misalnya selama satu bulan. Contoh dosimeter perorangan adalah film badge, TLD dan dosimeter saku. Setiap pekerja radiasi diwajibkan menggunakan dosimeter perorangan.

a. Film BadgeFilm badge terdiri atas dua bagian yaitu detektor film dan holder. Detektor film dapat menyimpan dosis radiasi yang telah mengenainya secara akumulasi selama film belum diproses. tingkat kehitaman film pada hasil baca Film badge menandakan banyak dosis radiasi yang telah diterima.

Holder film selain berfungsi sebagai tempat film ketika digunakan juga berfungsi sebagai penyaring (filter) energi radiasi. Dengan adanya beberapa jenis filter pada holder, maka dosimeter film badge ini dapat membedakan jenis dan energi radiasi yang telah mengenainya.

Energi radiasi pengion yang mengenai film akan menyebabkan beberapa butiran AgBr terionisasi(AgBr). Semakin besar dosis radiasi yang diserap semakin banyak butiran AgBr yeng terionisasi. Dalam proses penucian dengan larutan pengembang (developer),butiran-butiran Ag+ yang terionisasi akan berubah menjadi logam perak yang berwarna hitam. Proses pencucian kedua dengan larutan fixer akan melarutkan molekul-molekul AgBr sisa,Sedangkan yang telah menjadi logam perak akan terikat kuat seabagai bayangan hitam laten. Terlihat bahwa tingkat kehitaman bayangan akan sesuai dengan banyak dosis yang telah mengenainya. Dosimetri film badge ini terdiri dari film, seperti film yang digunakan untuk rongten gigi, dan tempat film (holder). Holder film dosimetri ini mempunyai fungsi penting yaitu sebagai penyaring atau filter. Terdapat beberapa jenis filter separti plastik setebal 0,5 mm dan 3mm, aluminium 0,6mm, tembaga 0,3 mm, campuran Sn 0,8 mm dan Pb 0,4 mm serta campuran Cd 0,8 mm dan Pb 0,4 mm. Masing-masing jenis filter tersebut berfungsi untuk menyaring jenis radiasi atau energi radiasi yang berbeda. Dosimetri film badge ini mempunyai sifat akumilasi yang cukup baik. Film-film yang ada dipasaran dapat digunakan sampai 3 bulan. Keuntungan film lain dengan adanya filter-filter, film badge ini dapat membedakan jenis radiasi yang mengenai dan mempunyai rentang energi pengukuran yang lebih besar daripada disimetri saku. Keuntungan lain, film hasil setelah diproses dapat digunakan untuk perhitungan yang lebih teliti serta dapat didokumentasikan. Kelemahannya,untuk mengetahui dosis yang telah mengenai harus diproses secara khusus.

film badge harus dipakai dengan benar sehingga dapat menerima dosis secara akurat dan dapat merepresentasikan hasil yang diterima dari film badge tersebut. Seluruh bagian dari film badge harus dikenakan pada tubuh antara leher dan pinggang, biasanya sering diletak pada ikat pinggang atau saku baju.

Cara pembacaannya :Film badge tidak dapat dibaca secara langsung, melainkan menggunakan alat densitometer. Film Badge menggunakan satuan millirem. Jika radiasi gamma kurang dari 20 millirem tidak dapat diukur secara akurat. Akan tetapi cukup akurat untuk eksposur lebih besar dari 100 millirem.

b. TLD (Termoluminisensi Dosimeter)Dosimeter ini sangat menyerupai dosimeter film badge, hanya detektor yang digunakan ini adalah kristal anorganik thermoluminisensi, misalnya bahan LiF. Proses yang terjadi pada bahan ini bila dikenai radiasi adalah proses termoluminisensi. Senyawa lain yang sering digunakan untuk TLD adalah CaSO4.Dosimeter ini digunakan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, baru kemudian diproses untuk mengetahui jumlah dosis radiasi yang telah diterimanya. Pemrosesan dilakukan dengan memanaskan kristal TLD sampai temperatur tertentu, kemudian mendeteksi percikan-percikan cahaya yang dipancarkannya.

Cara baca :Alat yang digunakan untuk memproses dosimeter ini adalah TLD reader.

Surveimeterdigunakan untuk mengukur laju dosis (intensitas) radiasi secara langsung. Surveimeter mutlak diperlukan dalam setiap pekerjaan yang menggunakan zat radioaktif atau sumber radiasi pengion lainnya agar setiap pekerja mengetahui atau dapat memperkirakan dosis radiasi yang akan diterimanya setelah melaksanakan kegiatan tersebut. Surveimeter harus bersifat portabel, mudah dibawa dalam kegiatan survei radiasi di segala medan.

Monitor Kontaminasidigunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi zat radioaktif, baik di udara, di tempat kerja, maupun yang melekat di tangan, kaki atau badan pekerja. Peralatan ini mutlak diperlukan bagi fasilitas yang menggunakan zat radioaktif terbuka, misalnya untuk keperluan teknik perunut menggunakan zat radioaktif

2.3 Nilai Batas Dosis RadiasiDosis radiasi yang diterima oleh seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan tidak boleh melebihi nilai batas dosis yang telah ditetapkan oleh Instansi Yang Berwenang. Dengan menggunakan program proteksi radiasi yang disusun dan dikelola secara baik, maka semua kegiatan yang mengandung risiko paparan radiasi cukup tinggi dapat ditangani sedemikian rupa sehingga nilai batas dosis yang telah ditetapkan tidak akan terlampaui. ICRP mendifinisikan dosis maksimum yang diijinkan diterima seseorang sebagai : dosis yang diterima dalam jangka waktu tertentu atau dosis yang berasal dari penyinaran intensif seketika, yang menurut tingkat pengetahuan dewasa ini memberikan kemungkinan yang dapat diabaikan tentang terjadinya cacat somatik gawat atau cacat genetik.Menurut Bapeten, nilai batas dosis dalam satu tahun untuk pekerja radiasi adalah 50 mSv (5 rem), sedang untuk masyarakat umum adalah 5 mSv (500 mrem). Menurut laporan penelitian UNSCEAR, secara rata-rata setiap orang menerima dosis 2,8 mSv (280 mrem) per tahun, berarti seseorang hanya akan menerima sekitar setengah dari nilai batas dosis untuk masyarakat umum.Ada dua catatan yang berkaitan dengan nilai batas dosis ini. Pertama, adanya anggapan bahwa nilai batas ini menyatakan garis yang tegas antara aman dan tidak aman. Hal ini tidak seluruhnya benar. Nilai batas ini hanya menyatakan batas dosis radiasi yang dapat diterima oleh pekerja atau masyarakat, sejauh pengetahuan yang ada hingga saat ini. Yang lebih penting dari pemakaian nilai batas ini adalah diterapkannya prinsip ALARA pada setiap pemanfaatan radiasi. Kedua, adanya perbedaan nilai batas dosis untuk pekerja radiasi dan masyarakat umum. Nilai batas ini berbeda karena pekerja radiasi dianggap dapat menerima risiko yang lebih besar (dengan kata lain, menerima keuntungan yang lebih besar) daripada masyarakat umum, antara lain karena pekerja radiasi mendapat pengawasan dosis radiasi dan kesehatan secara berkala.

BABIIIPENUTUP

3.1 KesimpulanDari paparan di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :1. satuan radiasi ini tergantung pada kriteria pengunaan yaitu :A. Satuan untuk paparan radiasi adalah Rontgen, dengan simbol satuan R.B. Satuan untuk dosis absorbsi medium adalah Radiation Absorbed Dose, dengan simbol satuan Rad.C. Satuan untuk dosis ekuivalen adalah Rontgen equivalen of man, dengan simbol satuan Rem.D. Satuan untuk aktivitas sumber radiasi adalah Bacquerel, dengan simbol satuan Bq2. Alat ukur proteksi radiasi dibedakan menjadi tiga yaitu :A. Dosimeter perorangan Film Badge TLD (Termoluminisensi Dosimeter)B. SurveimeterC. Monitor Kontaminasi3. nilai batas dosis dalam satu tahun untuk pekerja radiasi adalah 50 mSv (5 rem), sedang untuk masyarakat umum adalah 5 mSv (500 mrem).

3.2 SARANBagi MahasiswaDiharapkan mahasiswa dapat mempelajari secara sungguh- sungguh agar dapat memahami Satuan Dosis Radiasi, Alat Ukur Radiasi, Nilai Batas Dosis Radiasi dengan baik serta dapat mengamalkan ilmu yang telah didapat .

DAFTAR PUSTAKA

www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-4.htmwww.infonuklir.com/read/detail/136/perkembangan-nilai-batas-dosispojokndt.blogspot.com/2009/12/satuan-radiasi.htmlwww.soratemplates.com/www.radiologiymc.blogspot.com www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi/Dasar_05.htmsekilasinfocdr.blogspot.com/2011/01/alat-ukur-radiasi.html

3