dosen pembimbing : dr. ing. haryo sulistyarso...
TRANSCRIPT
Disusun oleh : Wika Eka S. (3609100016)
Dosen Pembimbing : Dr. Ing. Haryo Sulistyarso
Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pertumbuhan pembangunan yang terjadi pada kawasan tersebuttermasuk pesat, akan tetapi pembangunan yang terjadi terkesankurang terencana dengan baik. Hal ini terbukti dengan keberadaanbangunan-bangunan yang mangkrak, dimana keberadaan lahanyang belum dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya seperti itudapat menurunkan image suatu kawasan (Hallet, 1979). Artinyalahan tersebut memiliki dampak negatif terhadap estetikakawasan. Lahan kosong pada wilayah penelitian memiliki dampakekonomi yaitu menurunnya penerimaan PAD dari sektor pajakbagi pemerintah. Di samping itu juga mengakibatkan dampaksosial, yaitu hilangnya kesempatan peluang kerja dan dampakterhadap produksi pangan (Herbet dan Ferry, 1998). Dengan katalain lahan yang tak termanfaatkan pada wilayah penelitianmemiliki dampak negatif terhadap perekonomian pemerintah danmasyarakat.
Secara teoritis, lahan harus dimanfaatkan secara optimal karena jumlahdan luasannya terbatas, tetapi permintaanya terus bertambah. Kemudiansecara normative lahan memiliki fungsi sosial, dimana pemanfaatannyaharus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat (Ariastita,2005). Pada kenyataannya lahan tak termanfaatkan saat ini menunjukkanterjadinya inefisiensi pemanfaatan lahan dan tidak mendukung fungsisosial lahan. Pada akhirnya lahan kosong dapat menghambatpembangunan kota.
Keberadaan lahan kosong pada wilayah penelitianmemberikan dampak negatif terhadap pembangunan diKoridor Lingkar Timur Sidoarjo. Untuk itu dibutuhkanpemanfaatan lahan yang optimal untuk lahan kosongpada wilayah penelitian, guna sebagai langkah antisipasidari pemanfaatan lahan yang tidak sesuai.
Dalam penelitian ini akan diketahui jawaban daripertanyaan penelitian yaitu kegiatan atau pemanfaatanlahan apakah yang berpotensi untuk dikembangkanpada koridor Lingkar Timur Sidoarjo ?
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalahmenyusun optimalisasi pemanfaatan lahan kosongpada koridor Lingkar Timur Sidoarjo.
Dalam pencapaian tujuan di atas, maka dirumuskanbeberapa sasaran dalam penelitian sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kebutuhan akan kegiatan apasajakah yang berpotensi untuk berkembang padakoridor Lingkar Timur Sidoarjo.
2. Menguji kelayakan dari pemanfaatan lahan.
Lahan merupakan suatu lingkungan fisik yang meliputiseluruh komponen biosfer, dimana didalamnya terdapatberbagai kegiatan manusia, baik pada masa lalu maupunsekarang dan akan datang.
Tata guna lahan adalah pengaturan penggunaan tanahyang meliputi penggunaan permukaan bumi di daratandan penggunaan permukaan bumi di lautan.
Sumber Variabel
Fanning, The Appraisal Institute
(1999;2001)
1. Kelayakan Hukum
2. Kelayakan Fisik
3. Kelayakan Keuangan
4. Produktifitas Maksimum
Hidayati dan Harjanto, 2003 1. Kelayakan Hukum
2. Kelayakan Fisik
3. Kelayakan Keuangan
4. Produktifitas Maksimum
Wijaya, 2006 1. Kelayakan Hukum
2. Kelayakan Fisik
3. Kelayakan Keuangan
4. Produktifitas Maksimum
Survey Primer
Survey Sekunder
No Kelompok Jumlah Responden
1 Pemerintah 4
2 Pengusaha 13
3 Masyarakat 59
Jumlah 76
NoSasaran Variabel Sub Variabel
Definisi
OperasionalParameter
1 Prinsip
Penggunaa
n Tertinggi
Terbaik
Kelayakan
Hukum
Penetapan
wilayah
Mengacu pada
kebijakan RTBL
dan RTRW
Kabupaten
Sidoarjo
Ketetapan aturan
zoning untukkawasan
komersial
Peraturan
bangunan
Mengacu pada
kebijakan RTBL
koridor Lingkar
Timur Sidoarjo
KDB 61-70%
KDH 20-25%
KTB 51-60%
GSB 11-15 m
KLB 3 lantai
Peraturan
lingkungan
Berdasarkan
Peraturan Menteri
Negara
Lingkungan Hidup
No 11 Tahun 2006
Luas lahan > 5 ha dan
bangunan > 10.000 m2
wajib dilengkapi
dokumen AMDAL
No Sasaran Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Parameter
1 Prinsippenggunaan tertinggi
terbaik
Kelayakanfisik
Ukuran Ukuran eksisting lahan ditentukan berdasarkan pengukuran hasil
survey lapangan
Ditentukan berdasarkan hasil pengamatan survey
Bentuk Bentuk eksisting lahan ditentukan berdasarkan pengamatan hasil
survey lapangan
Ditentukan berdasarkan hasil pengamatan survey
Kelapangan / tingkat kedataran
Tingkat kedataran eksisting lahanditentukan berdasarkan
pengamatan hasil survey lapangan
Ketinggian antara 2-4 m dpl, kemiringan lahan
antara 0-8%
Aksesibilitas Ketersediaan aksesibilitasmenggunakan ukuran jaringan
transportasi di Kabupaten Sidoarjo
Ketersediaan akses berupa jaringan jalan dan
kebutuhan moda transportasi yang
mendukung
Ketersediaan dan kapasitas fasilitas
umum
Dukungan ketersediaan dankapasitas fasilitas umum terhadapkebutuhan alternatif penggunaan
lahan
Dilengkapi infrastrukturpenunjang
No Sasaran Variabel Sub VariabelDefinisi
Operasional Parameter
1 Prinsip Penggunaan Tertinggi
Terbaik
Kelayakan keuangan
Net Present Value (NPV)
Ukuran untuk menentukan layak
tidaknya suatu investasi akan
dilakukan. NPV > 1, maka investasi
layak
NPV bernilai > 0 atau NPV
bernilai positif (+)
NPV bernilai < 0 atau NPV
bernilai negatif (-)
Internal Rate of Return
Ukuran mengetahui nilai
pengembalian yang akan diterima harus > tingkat
suku bunga bank = investasi layak
IRR harus > tingkat suku bunga bank
No Sasaran Variabel Sub VariabelDefinisi
Operasional Parameter
1 Prinsip Pengguna
an Tertinggi Terbaik
Produktifitas
maksimum
Profitability index
Untuk membandingkan
keuntungandengan investasi awal PI
harus > 1
PI > 1 investasi dapat diterima, PI < 1 investasi
ditolak
Payback period
Tingkat pengembalian paling cepat
memiliki nilai ekonomi paling
tinggi
Pengembalianpaling cepat
memiliki nilaiekonomi paling
tinggi
Letak Lahan Kosong
Lahan kosong pada wilayah penelitian memiliki ukuranluas sebesar 23.450 m2. Berada pada Koridor LingkarTimur Sidoarjo km5, Kecamatan Sidoarjo, KabupatenSidoarjo. Letak lokasi lahan kosong berada di tengahKoridor Lingkar Timur Kabupaten Sidoarjo depankomplek pertokoan.
Batas Lokasi Lahan Kosong
Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan, lokasi lahan kosong beradapada sebuah areal lahan milik seorang yang berdomisili di Jakarta. Padabagian depan (muka) lahan menghadap Jl. Lingkar Timur , sedangkanpada bagian belakang berbatasan langsung dengan permukiman. Secaralebih mendetail, batas-batas lokasi lahan kosong adalah sebagai berikut :
Batas utara : Perumahan Belvara
Batas selatan : Perkampungan Bluru Kidul
Batas timur : Perkampungan Bluru Kidul
Batas barat : Pertokoan
No Kode Jenis Penggunaan LahanSkoring
Jumlah Rata-Rata
1 Z Pergudangan 366 4.81
2 N Perumahan 310 4.07
3 L Perkantoran / bisnis lainnya 296 3.89
4 Q Travel pengiriman barang 275 3.61
5 W Penyaluran grosir 247 3.25
6 T Perbaikan kendaraan (bengkel) 241 3.17
7 AG Pertokoan 240 3.15
8 J Bisnis lapangan olahraga 234 3.07
9 H Klub malam dan bar 228 3.00
10 S SPBU 227 2.98
11 M Pemasaran properti 221 2.90
12 D Restoran 215 2.82
13 R Penyediaan ruang pertemuan 214 2.81
14 AE Jasa komunikasi 214 2.80
15 AC Jasa bangunan 213 2.72
16 AD Lembaga keuangan 201 2.64
17 U Pasar tradisional 200 2.63
18 AF Pusat riset pengembangan IPTEK 194 2.55
19 V Pasar lingkungan 193 2.53
20 P Penyediaan makanan dan minuman 192 2.52
21 I Studio ketrampilan 186 2.44
22 X Supermarket 185 2.43
23 B Penginapan losmen 179 2.35
24 G Gedung kesenian 170 2.23
25 C Penginapan hotel 164 2,15
26 K Taman perkemahan 149 1.96
27 O Apartment 142 1.86
28 AB Shopping center 135 1.77
29 Y Mall 129 1.69
30 F Bioskop 123 1.61
31 A Cottage 122 1.60
32 AA Plaza 116 1.52
33 E Kebun binatang 96 1.26
Hasil perhitungan skala likert memunculkan tiga jenisalternatif penggunaan lahan, peringkat paling tinggidiantaranya :
1. Pergudangan
2. Perumahan
3. Perkantoran / bisnis lainnya
Uji Kelayakan Hukum
No Parameter Uji Kelayakan Penjelasan Hasil Uji
1 Penetapan Wilayah (Zoning) Mengacu pada ketentuan RTRW Kab. Sidoarjo 2009-2029.
Berdasarkan aturan kebijakan tersebut, maka koridor Lingkar Timur
Sidoarjo ditetapkan sebagai kawasan mix use dimana didalamnya
terdapat kawasan industry, komersil, dan permukiman. Alternatif
pergudangan tersebut termasuk dalam kegiatan industry dan komersil.
Oleh karena itu, alokasi fungsi kegiatan dianggap sesuai dengan
kebijakan pengaturan wilayah yang telah ditetapkan oleh Pemkab
Sidoarjo
Layak
2 Aturan Tentang Bangunan
(Building Codes)
i. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 70%
ii. Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar 15 m
iii. Koefisien Lantai Bangunan 1 lantai
Layak
3 Kebijakan Lingkungan
(Environmental Regulation)
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 11 Tahun 2006
tentang Jenis Rencana Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
RKL dan RPL
Sistem pengelolaan sampah telah dilakukan secara mandiri
Sistem pembuangan air limbah telah dilakukan secara mandiri
Layak
Uji Kelayaan FisikNo Parameter Uji Kelayakan Penjelasan Hasil Uji
1 Ukuran (Size) Lahan kosong memiliki luas 23.450m2. Dengan spesifikasi luas bangunan sebagai berikut :
i. Perhitungan luas lantai bangunan
Luas 1 bangunan gudang adalah 432m2. Jika pada lokasi penelitian akan didirikan 30
bangunan, maka luas total lahan terbangun 12.960m2.
i. Perhitungan luas lahan parkir
Untuk lahan parkir berada di depan masing-masing bangunan yakni dengan luasan 5m x
12m yakni 60m2. Maka total luas lahan parkir adalah 60x30 yakni 1800m2.
(Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 3)
Layak
2 Bentuk (Shape) Dari hasil peninjauan lapangan, lahan memiliki bentuk agak segitiga, dimana bagian depan
yang berhubungan langsung dengan Jl. Lingkar Timur Sidoarjo lebih lebar dari pada bagian
belakang. Namun perbedaan tersebut tidak terlalu mempengaruhi pemanfaatan lahan karena
luasan lahan yang luas memudahkan pengaturan bangunan.
Layak
3 Kedataran (Terrain) Topografi lokasi lahan kosong dapat dikatakan datar dengan ketinggian sekitar 4m dari
permukaan air laut, dan kemiringan lahan antara 0-8%. Keadaan topografi yang demikian
merupakan potensi yang menguntungkan untuk pengembangan pembangunan fisik secara
merata dengan biaya pembangunan yang relative murah karena tidak memerlukan
pengerukan tanah.
Layak
4 Aksesibilitas (Accessibility) Lokasi penelitian berada di sisi jalan arteri sekunder dengan lebar jalan 11m, dapat diakses
dari berbagai lokasi di Sidoarjo dan merupakan jalan alternatif Surabaya-Malang.Layak
5 Ketersediaan dan Kapasitas Fasilitas Publik
(Capacity & Avaibility Of Public Utilities)
Lokasi penelitian memiliki ketersediaan prasarana yang mampu menunjang kegiatan
pergudangan diantaranya :
Jaringan listrik dari PLN
Jaringan telepon dari Telkom
Jaringan air bersih dari PDAM
Saluran drainase
Pos polisi
Penerangan jalan umum
Layak
Uji Kelayakan Finansial
No Parameter Uji
Kelayakan
Penjelasan Hasil
Uji
1 Total Pemasukan
Terdiskon (Net
Present Value)
i. Biaya investasi awal adalah
Rp26.813.500.000
ii. Income pertahun adalah
Rp5.433.300.000
iii. Nilai NPV adalah 8.929.986.356.36
(Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 1)
Layak
2 Tingkat
Pengembalian
(Internal Rate of
Return)
Nilai IRR harus > 8% dari bunga bank. Pada
hasil analisa menunjukkan IRR = 15%.
Menunjukkan bahwa investasi tersebut
layak.
(Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 1)
Layak
Uji Produktifitas Maksimum
Produktifitas maksimum dihitung engan dua cara yaitunilai Profitability Index (PI) dan Payback Period.Berdasarkan hasil perhitungan analisis yang telahdilakukan, maka nilai PI adalah 82,4. Sedangkan untukpayback period adalah 5tahun dengan ketentuan incomedihitung berdasarkan pendapatan konstan. Makapenggunaan lahan ini dapat direkomendasikan untukpenggunaan pengembangan lahan kosong pada wilayahpenelitian.pada Koridor Lingkar Timur Sidoarjo.
Uji Kelayakan Hukum
No Parameter Uji Kelayakan Penjelasan Hasil Uji
1 Penetapan Wilayah (Zoning) Mengacu pada ketentuan RTRW Kab. Sidoarjo 2009-2029.
Berdasarkan aturan kebijakan tersebut, maka koridor
Lingkar Timur Sidoarjo ditetapkan sebagai kawasan mix
use dimana didalamnya terdapat kawasan industry,
komersil, dan permukiman. Alokasi fungsi kegiatan
perumahan dianggap sesuai dengan kebijakan pengaturan
wilayah yang telah ditetapkan oleh Pemkab Sidoarjo
Layak
2 Aturan Tentang Bangunan
(Building Codes)
i. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 60%
ii. Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar 15 m
iii. Koefisien Lantai Bangunan 1 lantai
Layak
3 Kebijakan Lingkungan
(Environmental Regulation)
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 11
Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL).
RKL dan RPL
Sistem pengelolaan sampah telah dilakukan secara
mandiri
Sistem pembuangan air limbah telah dilakukan secara
mandiri
Layak
Uji Kelayakan FisikNo Parameter Uji Kelayakan Penjelasan Hasil Uji
1 Ukuran (Size) Lahan kosong memiliki luas 23.450m2. Dengan spesifikasi luas bangunan sebagai
berikut :
Perhitungan luas lantai bangunan
Luas 1 bangunan rumah adalah 120m2. Jika pada lokasi penelitian akan didirikan
105 bangunan, maka luas total lahan terbangun 12.600m2.
(Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 1)
Layak
2 Bentuk (Shape) Dari hasil peninjauan lapangan, lahan memiliki bentuk agak segitiga, dimana bagian
depan yang berhubungan langsung dengan Jl. Lingkar Timur Sidoarjo lebih lebar dari
pada bagian belakang. Namun perbedaan tersebut tidak terlalu mempengaruhi
pemanfaatan lahan karena luasan lahan yang luas memudahkan pengaturan bangunan.
Layak
3 Kedataran (Terrain) Topografi lokasi lahan kosong dapat dikatakan datar dengan ketinggian sekitar 4m
dari permukaan air laut, dan kemiringan lahan antara 0-8%. Keadaan topografi yang
demikian merupakan potensi yang menguntungkan untuk pengembangan
pembangunan fisik secara merata dengan biaya pembangunan yang relative murah
karena tidak memerlukan pengerukan tanah.
Layak
4 Aksesibilitas (Accessibility) Lokasi penelitian berada di sisi jalan arteri sekunder dengan lebar jalan 11m, dapat
diakses dari berbagai lokasi di Sidoarjo dan merupakan jalan alternatif Surabaya-
Malang.
Layak
5 Ketersediaan dan Kapasitas Fasilitas
Publik (Capacity & Avaibility Of Public
Utilities)
Lokasi penelitian memiliki ketersediaan prasarana yang mampu menunjang kegiatan
pergudangan diantaranya :
Jaringan listrik dari PLN
Jaringan telepon dari Telkom
Jaringan air bersih dari PDAM
Saluran drainase
Pos polisi
Penerangan jalan umum
Layak
Uji Kelayakan Finansial
No Parameter Uji
Kelayakan
Penjelasan Hasil Uji
1 Total Pemasukan
Terdiskon (Net
Present Value)
i. Biaya investasi awal adalah
Rp35.507.500.000
ii. Income pertahun adalah Rp3.100.000.000
iii. Nilai NPV adalah -13.616.895.984.52
(Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 1)
Tidak
Layak
2 Tingkat Pengembalian
(Internal Rate of
Return)
Nilai IRR harus > 8% dari bunga bank. Pada
hasil analisa menunjukkan IRR = -2%.
Menunjukkan bahwa investasi tersebut tidak
layak.
(Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 1)
Tidak
Layak
Uji Kelayakan HukumNo Parameter Uji Kelayakan Penjelasan Hasil Uji
1 Penetapan Wilayah (Zoning) Mengacu pada ketentuan RTRW Kab. Sidoarjo 2009-2029.
Berdasarkan aturan kebijakan tersebut, maka koridor
Lingkar Timur Sidoarjo ditetapkan sebagai kawasan mix use
dimana didalamnya terdapat kawasan industry, komersil, dan
permukiman. Alokasi fungsi kegiatan perkantoran dianggap
sesuai dengan kebijakan pengaturan wilayah yang telah
ditetapkan oleh Pemkab Sidoarjo, karena perkantoran
termasuk pada kegiatan komersil
Layak
2 Aturan Tentang Bangunan
(Building Codes)
i. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 60%
ii. Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar 15 m
iii. Koefisien Lantai Bangunan 3 lantai
Layak
3 Kebijakan Lingkungan
(Environmental Regulation)
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 11 Tahun
2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).
RKL dan RPL
Sistem pengelolaan sampah telah dilakukan secara
mandiri
Sistem pembuangan air limbah telah dilakukan secara
mandiri
Layak
Uji Kelayakan FisikNo Parameter Uji Kelayakan Penjelasan Hasil Uji
1 Ukuran (Size) Lahan kosong memiliki luas 23.450m2. Dengan spesifikasi luas bangunan sebagai
berikut :
Perhitungan luas lantai bangunan
Luas 1 bangunan rumah adalah 120m2. Jika pada lokasi penelitian akan didirikan
105 bangunan, maka luas total lahan terbangun 12.600m2.
(Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 3)
Layak
2 Bentuk (Shape) Dari hasil peninjauan lapangan, lahan memiliki bentuk agak segitiga, dimana bagian
depan yang berhubungan langsung dengan Jl. Lingkar Timur Sidoarjo lebih lebar dari
pada bagian belakang. Namun perbedaan tersebut tidak terlalu mempengaruhi
pemanfaatan lahan karena luasan lahan yang luas memudahkan pengaturan bangunan.
Layak
3 Kedataran (Terrain) Topografi lokasi lahan kosong dapat dikatakan datar dengan ketinggian sekitar 4m
dari permukaan air laut, dan kemiringan lahan antara 0-8%. Keadaan topografi yang
demikian merupakan potensi yang menguntungkan untuk pengembangan
pembangunan fisik secara merata dengan biaya pembangunan yang relative murah
karena tidak memerlukan pengerukan tanah.
Layak
4 Aksesibilitas (Accessibility) Lokasi penelitian berada di sisi jalan arteri sekunder dengan lebar jalan 11m, dapat
diakses dari berbagai lokasi di Sidoarjo dan merupakan jalan alternatif Surabaya-
Malang.
Layak
5 Ketersediaan dan Kapasitas Fasilitas
Publik (Capacity & Avaibility Of Public
Utilities)
Lokasi penelitian memiliki ketersediaan prasarana yang mampu menunjang kegiatan
pergudangan diantaranya :
Jaringan listrik dari PLN
Jaringan telepon dari Telkom
Jaringan air bersih dari PDAM
Saluran drainase
Pos polisi
Penerangan jalan umum
Layak
Uji Kelayakan Finansial
No Parameter Uji
Kelayakan
Penjelasan Hasil Uji
1 Total Pemasukan
Terdiskon (Net Present
Value)
i. Biaya investasi awal adalah
Rp74.567.050.000
ii. Income pertahun adalah Rp7.950.000.000
iii. Nilai NPV adalah -
19.649.910.072.61
(Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 1)
Tidak
Layak
2 Tingkat Pengembalian
(Internal Rate of
Return)
Nilai IRR harus > 8% dari bunga bank. Pada
hasil analisa menunjukkan IRR = 1%.
Menunjukkan bahwa investasi tersebut tidak
layak.
(Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 1)
Tidak
Layak
Uji Kelayakan Pergudangan Perumahan Perkantoran Penjelasan
Kelayakan Hukum
Penetapan
WilayahLayak Layak Layak Penggunaan lahan sudah sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan
Aturan Bangunan Layak Layak LayakAturan bangunan sesuai dengan
pedoman dalam acuan RTRW
Kebijakan
LingkunganLayak Layak Layak
Aktifitas kegiatan wajib dilengkapi
dokumen AMDAL
Kelayakan Fisik
Ukuran Layak Layak Layak Ukuran representativ mengikuti dengan
kondisi bangunan dan lahan
Bentuk Layak Layak Layak
Bentuk bangunan mengikuti kebijakan
dalam aturan teknis yang telah
ditetapkan dalam acuan RTRW
Kedataran Layak Layak LayakKedataran sekitar 4m dari permukaan air
laut
Aksesibilitas Layak Layak Layak Aksesibilitas lokasi mudah dijangkau dan
berada pada kelas jalan arteri sekunder
Ketersediaan
InfrastrukturLayak Layak Layak
Ketersediaan infrastruktur cukup
memadai dan didukung dengan sarana
dan prasarana yang cukup baik
Kelayakan
Keuangan
Net Present Value Layak Tidak Layak Tidak Layak Hasil NPV untuk pergudangan: >1,
perumahan: <1, dan perkantoran: <1
Internal Rate of
ReturnLayak Tidak Layak Tidak Layak Hasil IRR untuk pergudangan: 23%,
perumahan: 4%, dan perkantoran: 1%
Produktivitas
Maksimum
Profitability Index Layak - -Hasil PI untuk pergudangan: 8,24,
perumahan: 8,24, dan perkantoran: 0,09
Payback Period Layak - -Payback period untuk pergudangan
adalah selama 4 tahun
Komplek pergudangan merupakan pemanfaatan lahan yang palingoptimal dan sesuai untuk diimplementasikan pada lokasipenelitian. Dibanding dengan perumahan dan perkantoran,komplek pergudangan ini memiliki nilai tertinggi dan terbaik baikdari segi kelayakan hukum, kelayakan fisik, kelayakan finansial,dan produktivitas maksimum.
Komplek pergudangan yang akan didirikan terdiri dari bangunangudang dengan luasan 12m x 36m yakni 432m2. Jika luas lahankosong pada lokasi penelitian adalah 23.450 m2. Dengan demikian,maka pada lokasi penelitian dapat didirikan 30 bangunanpergudangan, sedangkan sisanya merupakan ruang terbukadimana terdapat jalan untuk akses didalamnya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH…