Download - 01-Paparan-Dinas ESDM
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
1/33
PENGELOLAAN USAHA
PERTAMBANGAN DIPROVINSI JAWA TENGAH
Oleh :
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI JAWA TENGAH
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
2/33
TERSEBAR TIDAK MERATA
TAK TERBAHARUKAN (UNRENEWABLE)
SANGAT MENYENTUH LINGKUNGAN
DIKELOLA SEBIJAK-BIJAKNYA
KESATUAN SISTEM
GEOLOGIS
EKOSISTEM
PENGELOLAAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
3/33
DASAR HUKUM
UUD 1945[Pasal 33, Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai Negara dan dipergunakan sebesar-besarnyakemakmuran rakyat.
UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral danBatubara (Pengganti UU No. 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pertambangan)
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah(Urusan bersama Pusat, Provinsi, Kab./Kota)
UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
[berdasarkan fungsi utama kawasan (lindung dan budidaya), kegiatan
pertambangan dilakukan dalam kawasan peruntukan tambang yang
masuk dalam kawasan budidaya]
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
4/33
DASAR HUKUM
PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota[Pasal 2 ayat 4, Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas 31 (tiga
puluh satu) bidang urusan pemerintahan meliputi: termasuk didalamnya energi dan sumber daya
mineral, dimana urusan pemerintah adalah penetapan kriteria kawasan pertambangan dan wilayah
kerja usaha pertambangan mineral dan batubara serta panas bumi setelah mendapat pertimbangan
dan/atau rekomendasi provinsi dan kabupaten/kota]
PP No. 75 tahun 2001 tentang Perubahan Kedua atas PP No.32 thn 1969 ttg pelaksanaan UU No. 11 thn 1967 ttgKetentuan-ketentuan Pokok Pertambangan
[Pasal 64(1&2), Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha penyelenggaraan
pertambangan umum yang dilakukan oleh Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangannya
yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi]
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
NasionalKawasan pertambangan diarahkan pada kawasan andalan dan kawasan startegis nasional.
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
5/33
I. Pengelolaan Sumberdaya Mineral
Mineral right berada ditangan Negara sesuaiUUD 45 Pasal 33;
Pemerintah melakukan Pengaturan,Inventarisasi potensi sumberdaya mineral, untuk
dapat dilakukan penambangan dan selanjutnyamenjadi kekuatan ekonomi riil
Pusat diatur dengan UU No. 4 Tahun 2009 danPP
Daerah melaksanakan dengan PERDA
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
6/33
UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009Pengganti dari :
Falsafah diterbitkannya UU No. 4/2009 adalah adanyaperubahan paradigma terhadap pengelolaan sumber
daya alam
UU NO. 11 / 67 TENTANG POKOK-POKOK USAHAPERTAMBANGAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
7/33
1. Pertambangan Mineral
Meliputi :
a. Pertambangan Mineral Radioaktif
b. Pertambangan Mineral Logam
c. Pertambangan Mineral Bukan Logam
d. Pertambangan Batuan
2. Pertambangan Batubara
PENGELOMPOKKAN USAHA PERTAMBANGAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
8/33
1. Wilayah Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara
Indonesiaadalah seluruh wilayah daratan, perairan,dan landas kontinen Indonesia.2. Wilayah Pertambangan sebagai bagian dari tata
ruang nasional merupakan landasan bagi penetapankegiatan pertambangan.
3. Wilayah Usaha Pertambangan yang selanjutnyadisebut WUP adalah wilayah prospek pertambangan
yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam tata ruangberdasarkan ketersediaan data, potensi atauinformasi geologi.
4. Wilayah Pencadangan Negara yang selanjutnyadisebut WPN adalah sebagian Wilayah HukumPertambangan Indonesia yang dicadangkan untukkepentingan strategis nasional setelah melalui
Konsep Wilayah Usaha Pertambangan (WUP)
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
9/33
9
BUTIR-BUTIR PENTING DALAM UU MINERBA
Penyederhanaan sistem perizinan: IUP eksplorasi dan IUP Operasi
Produksi. Selain itu juga ada Izin Pertambangan Rakyat (IPR) dan IUPKhusus (IUPK)
Penetapan IUP mineral logam & batubara melalui lelang. IUPKdiberikan oleh menteri di ex WPN (WUPK)
Klarifikasi wewenang dan ruang lingkup Pemerintah Pusat, Propinsi danKabupaten/Kota.
Pengolahan dan pemurnian mineral logam harus dilakukan di Indonesia
Penambangan, pengolahan dan pemurnian oleh pemegang IUP/IUPK
Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
Demi kepentingan nasional, Pemerintah menetapkan domestic market
obligation(DMO) untuk mineral dan batubara. Pemegang IUPK wajib untuk membagikan keuntungan bersih setelah
produksi: 4% kepada Pemerintah 6% kepada Pemda.
Perjanjian/kontrak yang sudah ada (existing) tetap dihormati.
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
10/33
PERALIHAN (1)
Pada saat UU No. 4/2009 diberlakukan (antara lain) :
1. KK dan PKP2B tetap diberlakukan sampai jangka waktuberakhirnya perjanjian (dan KP).
1. Penyesuaian dalam pasal KK dan PKP2B (kecualimengenai penerimaan negara).
Permohonan KK dan PKP2B yang telah diajukan kepadaMenteri dan telah mendapatkan persetujuan prinsip danSIPP tetap dapat diproses.
1. Semua peraturan perundang-undangan yang merupakanperaturan pelaksanaan dari UU Nomo 11 Tahun 1967dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dengan ketentuan dan UU No. 4/2009.
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
11/33
PERALIHAN (2)
Pada saat PP diberlakukan :1. KP/SIPD/SIPR yang telah ada sebelum berlakunya PP tetap
diberlakukan s.d masa berlakunya berakhir dan berubah menjadiIUP/IPR (perubahan paling lambat 1 tahun).
2. KP/SIPD milik BUMN/BUMD yang telah ada sebelum berlakunya PPtetap diberlakukan sampai masa berlaku berakhir, termasuk luasperpanjangan dan peningkatan.
3. Pemegang KP yang telah melakukan tahap eksplorasi/Eksploitasipaling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya PP) menyampaikanrencana kerja.
4. KP yang telah produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian
paling lambat 5 thn sejak diberlakukannya UU No 4/2009.
5. Permohonan KP/SIPD/SIPR yang telah diterima sebelumdiberlakukannya UU No. 4/2009 dan telah mendapatkan pencadanganwilayah diproses lebih lanjut tanpa melalui lelang.
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
12/33
FASILITASI(1)
Surat Edaran No. 03.E/31/DJB/2009 antara lain berisikan :
1. KP eksisting diberlakukan hingga izin berakhir.2. Menghentikan sementara penerbitan IUP baru hingga tersusunnya PP.
3. Proses peningkatan dan perpanjangan KP berkoordinasi denganDJMBP.
4. Menyampaikan permohonan KP (telah mendapat persetujuanpencadangan).
5. Pemegang KP mengajukan rencana kerja untuk seluruh wilayah.6. KP yang diterbitkan setelah 12 Januari 2009 dibatalkan.
7. Pemerintah akan mengeluarkan format IUP.
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
13/33
FASILITASI(2)
1. Surat Dirje MBP No. 1053/30/DJB/2009 antara lain berisikan :
2. KP eksisting diberlakukan hingga izin berakhir.3. Menghentikan sementara penerbitan IUP baru hingga tersusunnya PP.
4. Proses peningkatan dan perpanjangan KP berkoordinasi denganDJMBP dan menggunakan format IUP
5. Permohonan KP sebelum 12 Januari 2009 (telah pencadangan wilayah)diproses tanpa lelang dan menggunakan format IUP
6. Permohonan KK/PKP2B yang telah mendapatkan persetujuan prinsipagar membentuk badan hukum
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
14/33
BAHAN GALIAN
- BAHAN GALIAN ADALAH BATUAN YANG TERDAPAT BAIK DI BAWAH
PERMUKAAN MAUPUN YANG TERSINGKAP YANG DAPAT DITAMBANG
SECARA EKONOMIS
- BAHAN GALIAN : - BIJIH MENGANDUNG LOGAM
- MINERAL INDUSTRI
- BATUBARA
GENESA (TERBENTUKNYA BATUAN)
TERBENTUKNYA BATUAN
TERDIRI DARI :
- ENDAPAN PRIMER TERBENTUK KARENA AKTIVITAS PEMBEKUAN MAGMA
- ENDAPAN SEKUNDER TERBENTUK AKIBAT PROSES-PROSES KEGIATANUMUMNYA DIPERMUKAAN BUMI
BAHAN GALIAN INDUSTRI
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
15/33
BAHAN GALIAN INDUSTRI
DI JAWA TENGAH
DIORITE M ARMER TRASS PHOSPATEFELDSPARD BALL CLAY
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
16/33
BREBESPEMALANG
SLAWI
PEKALONGAN
BATANGKENDAL
SEMARANG
DEMAK
KUDUS
JEPARA
PATIREMBANG
BLORA
SRAGEN
SUKOHARJO
SURAKARTABOYOLALI
SALATIGA
MAGELANG
MUNGKID
PURWOREJO
KEBUMEN
BANJARNEGARAPURBALINGGA
PURWOKERTO
CILACAP
NUSAKAMBANGAN ISLAND
: Regency /Municipa lity: Province b order: Regency borde r
: Road: Train line: Reservoir
KARIMUNJAWAISLANDS
EASTJAVAPROVINCE
WESTJAVAPROVINCE
YOGYAKARTA
PROVINCE
INDONESIA OCEAN
J AV A SEA
WONOSOBO
TEMANGG UNG
KLATEN
KARANGANYAR
WONOGIRI
PURWODADI
UNGARAN
North
0.5
0 1 3 Cm
1.5Km
TEGAL
PETA13BAHANGALIANUNGGULAN
DI JAWATENGAH
EM AS G AM PING KAO LINE BENTONITE BATUBARAPASI R BESI PASIRKUARSA
DIORITE M ARMER TRASS PHOSPATEFELDSPARD BALL CLAY
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
17/33
II. USAHA PERTAMBANGAN YG BAIK & BENAR
1) Ciri Good Mining Practice Mentaati hukum/perizinan Mempunyai perencanaan teknis pertambangan komprehensif dan
mengikuti standar
Menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta
mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi Melaksanakan konservasi bahan galian
Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan
Menjamin keselamatan dan partisipasi masyarakat
Mengakomodir kemampuan/dan partisipasi masyarakat
Menghasilkan nilai tambah optimal Meningkatnya kemampuan/kesejahteraan masyarakat sekitar
Menciptakan pembangunan berkelanjutan
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
18/33
PENGELOLAAN
PERTAMBANGAN YANGBAIK DAN BENAR
PEDULI K3PEDULI LINGKUNGAN
PUNYA NILAI TAMBAH
Pengembangan Wilayah/
Masyarakat
PENERAPAN PRINSIP
KONSERVASI
OPTIMALISASI PEMANFAATAN
logam dan mineral
BAGI MASYARAKAT
P
E
R
A
TU
R
A
N
P
E
RU
N
D
A
N
G
A
N
ST
A
N
D
A
R
D
IS
A
S
I
Penetapan cadangan
Kajian kelayakan
Konstruksi
Penambangan, pengolahan, pengangkutan
Penutupan tambang
Pasca tambang/pembangunan berkelanjutan
Penerapan Teknik Pertambangan yang Tepat
ROI KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
NILAI TAMBAH DENGAN PENGGERAK EKONOMI
+
-
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
19/33
Cadangan SDATak Terbarukan
Eksploitasi SDATak Terbarukan
Pengembangan SDA
Terbarukan
Pendapatan Pemerintah
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, dan
terlaksananya Pembangunan Berkelanjutan
-
Efek Ganda SDATak Terbarukan
Eksplorasi
+
TATA RUANGWILAYAH
Dikutip dari Bahan Disertasi -S.Witoro.S Perencanaan Penutupan Tambang dalam rangka Pembangunan Berkelanjutan, Tahun2002
Pola Ideal Dalam Pengelolaan Manfaat Sumber-sumber Daya
Tak Terbarukan dalam Pembangunan Berkelanjutan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
20/33
2) Pengelolaan
Perizinan (tahapan perizinan, jenis perizinan)
Teknik Pertambangan (penetapan cadangan, studi kelayakan,konstrusi, penambangan, pengolahan/pemurnian, pengangkutan)
Perlindungan Lingkungan Pertambangan (dokumen Amdal:Andal/RKL/RPL dan RTPKL)
K 3 (pengawasan administrasi struktural dan operasional
fungsional, pembinaan zero accident dan pemberian Safety Award) Konservasi (optimalisasi produksi, pengolahan, kadar marjinal,
mineral ikutan)
Nilai Tambah (pengembangan teknologi, peningkatan hubungankerja, pemakaian produk dalam negeri)
Penutupan dan Pasca Tambang (legalitas dokumen, penanggung jawab lapangan, kriteria keberhasilan, penjamin penutupantambang dan pengawasan)
Standardisasi Pertambangan (sistem SNI, standardisasiertambangan, akreditasi/sertifikasi)
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
21/33
3) Implementasi Good Mining Practice
Acuan (standar, pedoman, kriteria dan norma)
Sumber Daya Manusia (kualitas dan integritas,sinergi, kemitraan dan koordinasi)
Peralatan dan Teknologi (tepat guna dan costeffective)
Law Enforcement (konsistensi, kontrol eksternaldan internal)
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
22/33
Dengan diberlakukannya UU No. 4 Th 2009 sertadisusunnya RPP sebagai aturan pelaksanaannyadiharapkan dapt menumbuhkembangkankondusivitas iklim investasi di Indonesia.
Dengan demikian pemanfaatan bahan galiansebagai sumber devisa dapat dilakukan denganoptimal
USAHA PERTAMBANGAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
23/33
USAHA PERTAMBANGAN
(Peraturan Daerah Nomor 6/1994)
Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan Chanya dapat dilakukan dengan Surat IjinPertambangan Daerah (SIPD)
SIPD meliputi :
IJIN EKSPLORASI
EKSPLOITASI
PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN
PENGANGKUTANPENJUALAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
24/33
PERSYARATAN SIPD Prinsip SIPD, pemberian wewenang pengusahaan sumberdaya
mineral kepada perorangan, badan usaha, koperasi, BUMD,
BUMN yang berkemampuan dan dapat dipercaya.
Bahan galian tidak terbaharui, menyangkut kepentingan umum,sensitif berdampak lingkungan.
Diperlukan syarat :
KTP, AKTE BADAN HUKUM USAHA
Referensi Bank
Memiliki NPWP
PETA Situasi
Rencana Kerja Eksporasi/Eksploitasi
Dokumen AMDAL, UKL-UPL
Tenaga Ahli/Kepala Teknik
Kesanggupan Reklamasi, Jaminan Eksplorasi, Jaminan Reklamasi
KEWAJIBAN PEMEGANG SIPD :
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
25/33
KEWAJIBAN PEMEGANG SIPD :
PASAL 5 : SETIAP USAHA PERTAMBANGAN BGG C HRS DENGAN
IJIN GUBERNUR
SIPD TIDAK DAPAT DIPINDAH TANGANKAN KECUALIIJIN GUBERNUR
PASAL 11 : BERKEWAJIBAN MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA,PENGAMANAN TEKNIS DAN LINGKUNGAN HIDUP
MEMBERIKAN LAPORAN SECARA TERTULIS ATAS
PELAKSANAAN USAHANYA SETIAP 3 BULAN SEKALIKPD GUBERNUR/ BUPATI
MEMATUHI SEMUA SYARAT-SYARAT YGTERCANTUM DALAM SIPD
3 KEPMENTAMBEN NO 1221 K/008/M PE/1995
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
26/33
3. KEPMENTAMBEN NO. 1221.K/008/M.PE/1995
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA
USAHA PERTAMBANGAN UMUM
PASAL 3
PENGUSAHA WAJIB MENYEDIAKAN BIAYA DAN
FASILITAS YANG DIPERLUKAN DALAM
MELAKSANAKAN UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PERUSAKAN DAN
PENCEMARAN
PASAL 4 :
PENGUSAHA WAJIB MENUNJUK KTT UNTUK
MEMIMPIN LANGSUNG DI LAP. AKAN
PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGL.
PENC. LINGK.
PENETAPAN SIPD
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
27/33
PENETAPAN SIPDKep.Gub JTG No. 188.3/01/1996 ttg JUKLAT PERDA 4/1994
SIPD seluas 50 s/d 1000 Ha oleh GUBERNUR;
SIPD seluas sampai dengan 50 Ha oleh KEPALA DISTAMBENProv. Jateng;
Keduanya diterbitkan setelah mendapat rekomendasi Bupati/Walikotasetempat dan Instansi terkait.
SIPD kurang dari 1 Ha tanpa menggunakan alat berat untuk jenis
bahan galian konstruksi dan kerajinan oleh BUPATI/WALIKOTA SIPD kurang dari 1 Ha untuk bahan galian Industri diberikan oleh
Bupati/Walikota setelah mendapat rekomendasi teknis dari KepalaDISTAMBEN Prov.Jateng.
SIPD Pengolahan/Pemurnian tanpa alat berat dan SIPD
Pengangkutan dan SIPD Penjualan diberikan olehBUPATI/WALIKOTA
EKSPLOITASI
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
28/33
PEMBERSIHANLAHAN
PEMBONGKARAN DG
PELEDAKAN
PEMBONGKARAN DG
PENGGARUAN
DOZING
PEMUATANKE
DUMPTRCK
PENGUMPULAN TANAHPENUTUP UNTUK
REKLAMASI
BEKAS LAHANTAMBANG YANG
TLH DIREKLAMASI
PENGANGKUTANHASIL TAMBANG
PENYIRAMANJALAN TAMBANG
UNTUKMENGURANGI
DEBU
PENUMPAHANKEDLM ALAT
PEREMUK
BAHAN TAMBANGYANG TLH
MENGALAMIPENGECILAN
UKURAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
29/33
DILEMA
PERTAMBANGAN
BERSKALA KECIL
PELANGGARAN KETENTUAN PERTAMBANGAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
30/33
PELANGGARAN KETENTUAN PERTAMBANGAN
1. Pengurusan ijin dilakukan hasil penertiban dan lokasi
tambang dalam kondisi rusak.
2. Penambang tidak berangkat dari pelaku bisnis yang
tidak memiliki keahlian di bidang pertambangan.
3. Desakan kuat berlangsungnya pertambangan denganalasan ekonomi rakyat kecil.
A A
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
31/33
DAMPAK
1. Kecelakan tambang
(Thn 2005 pada 3 SIPD Kab. terjadi kecelakan
dengan 7 korban meninggal)
2. Kerusakan Lingkungan (bekas tambang tidak
direklamasi)3. Hilangnya Pendapatan Negara
UPAYA YANG DILAKUKAN
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
32/33
UPAYA YANG DILAKUKAN
1. Pembinaan kepada Kepala Teknik Tambang atau
Pengawas Lapangan/pemegang SIPD
2. Penertiban, pengawasan dan pengendalian terus
ditingkatkan
3. Mendorong penguatan kelembagan dan fasilitasitugas pokok dan fungsi pertambangan di Kab/Kota.
-
8/2/2019 01-Paparan-Dinas ESDM
33/33