Download - 02-03 Ukuran-Ukuran Dalam Epidemiologi
04/17/23 1
UKURAN-UKURAN FREKUENSI YANG DIGUNAKAN DALAM EPIDEMIOLOGI
04/17/23 2
Definisi Epidemiologi
• Last (1988)– Epidemiologi adalah studi distribusi dan
determinan kesehatan yang terkait keadaan atau peristiwa dalam populasi tertentu, dan aplikasi studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan
04/17/23 3
Distribusi
• Epidemiologi peduli dengan frekuensi dan pola peristiwa kesehatan dalam suatu populasi
04/17/23 4
Ukuran-ukuran penyakit• Kuantifikasi kejadian penyakit• Hitung individu yang terinfeksi, yang sakit dan
yang meninggal• Menggunakan kata-kata
– Biasanya, kadang-kadang, jarang.– Kesepakatan kecil tentang arti umumnya yang
digunakan kata-kata untuk frekuensi• “biasanya” 0,5 – 0,8• “Kadang-kadang” 0,2 – 0,6• “jarang” 0,01 – 0,2
04/17/23 5
Ukuran-ukuran frekuensi peristiwa kesehatan
• Tipe kuantitas matematis
• Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
04/17/23 6
Tipe kuantitas matematis
• Enumerasi (hitungan)
• Rasio
• Proporsi
• Rate
04/17/23 7
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran-ukuran dampak
04/17/23 8
Tipe kuantitas matematis
• Hitungan (enumerasi) atau angka mutlak– Jumlah kasar atau frekuensi
– Contoh: 10 kasus, 1961 kasus
• Rasio– nilai yang didapat dengan pembagian suatu
kuantitas dengan kuantitas yang lain.
– kuantitas numerator (pembilang) boleh berbeda dari kuantitas denominator (penyebut) atau denominator mungkin tidak memuat numerator
– Contoh: b
a
04/17/23 9
Tipe kuantitas matematis
• Proporsi– suatu fraksi atau tipe rasio yang unsur
numerator adalah bagian dari denominator• Bila dikalikan dengan 100, biasanya disebut suatu
persentase.• Contoh: 28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50%
– Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti proporsi kasus adalah 50%.
04/17/23 10
Tipe kuantitas matematis
• Rate– Tipe spesifik dari rasio yang
digunakan mengkuantifikasi proses dinamik seperti pertumbuhan dan kecepatan
04/17/23 11
Tipe kuantitas matematis
• Rate– pernyataan numeris dari frekuensi suatu
peristiwa – dihitung dengan cara pembagian antara
jumlah individu yang mengalami peristiwa (numerator) dengan jumlah total (keseluruhan) yang mungkin dapat (kapabel) mengalami peristiwa (denominator atau populasi berisiko) dan perkalian dengan suatu konstanta (tetapan)
04/17/23 12
Tipe kuantitas matematis
• Rate– Format umum dari rate adalah
FxatorDeno
NumeratorRate
min
Numerator adalah jumlah orang atau individu yang mengalami peristiwa.
Denominator adalah jumlah populasi berisiko (jumlah total orang atau keseluruhan individu yang mungkin mengalami peristiwa).
F adalah faktor pengali, biasanya kelipatan 10, mengkonversi rate dari suatu fraksi ke suatu jumlah keseluruhan.
04/17/23 13
Tipe kuantitas matematis
• Rate– Dapat berarti
• suatu pernyataan numeris dari frekuensi kejadian yang terjadi dalam suatu kelompok orang tertentu (didefinisikan) di dalam satu periode waktu tertentu
– Sinonim• Tingkat• Laju
– Contoh: Pada tahun 2004, ada 100 kasus demam berdarah di suatu kota yang berpenduduk 1.250.000 orang. Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu ?
04/17/23 14
Tipe kuantitas matematis
orang 100.000per kasus 8Rate berdarahdemam
orang
kasus
orang
kasus
Populasi
kasusRate
12500
1
000.250.1
100
04/17/23 15
Tipe kuantitas matematis
• Rate– Bentuk khusus dari suatu proporsi yang
memuat waktu (atau faktor lain) dalam denominator
– Contoh• Incidence rate = 3 kasus per 100 orang
per tahun• kematian per 1000 penumpang -
kilometer
04/17/23 16
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran frekuensi penyakit– Merefleksikan besar kejadian penyakit
(morbiditas) atau kematian karena penyakit (mortalitas) dalam suatu populasi
– Biasanya diukur sebagai suatu rate atau proporsi
04/17/23 17
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran asosiasi– Merefleksikan kekuatan atau besar asosiasi
antara suatu eksposur/faktor risiko dan kejadian suatu penyakit
– Memasukkan suatu perbandingan frekuensi penyakit antara dua atau lebih kelompok dengan berbagai derajat eksposur
– Beberapa ukuran assosiasi digunakan untuk mengestimasi efek
04/17/23 18
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran-ukuran asosiasi– Ukuran rasio :(Perbandingan relatif)
• rasio dua frekuensi penyakit • membandingkan kelompok terpajan dengan
kelompok tidak terpajan
– Ukuran perbedaan: (perbandingan absolut) • perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit
suatu kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan
04/17/23 19
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran-ukuran asosiasi– Koefisien model
• koefisien variabel diturunkan dari model matematis yang menujukkan besarnya hubungan antara variabel eksposur dan penyakit
– Koefisien korelasi • ukuran lain asosiasi yang juga diturunkan dari
model matematis, namun tidak merefleksikan parameter kausal
04/17/23 20
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran-ukuran asosiasi– Koefisien model
• Linier• Logistik• Cox• Poisson
04/17/23 21
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Koefisien model • Linier
– Interpretasi b1
• Peningkatan dalam outcome (penyakit) nilai rata-rata y (variabel kontinu) per unit meningkat dalam X1, disesuaikan (distandarisasi) dengan semua variabel lain dalam model
• Logistik– Interpretasi b1
• Peningkatan dalam log odds outcome (penyakit) per unit meningkat dalam X1, disesuaikan dengan semua variabel lain dalam model
kk XbXbXbXbby ......3322110
kk XbXbXbXbbodds ......log 3322110
04/17/23 22
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Koefisien model • Cox
– Interpretasi b1
• Peningkatan log hazard outcome per unit meningkat dalam X1, disesuaikan (distandarisasi) dengan semua variabel lain dalam model
• Poisson– Interpretasi b1
• Peningkatan dalam log rate outcome (penyakit) per unit meningkat dalam X1, disesuaikan dengan semua variabel lain dalam model
kk XbXbXbXbbhazard ......log 3322110
kk XbXbXbXbbrate ......log 3322110
04/17/23 23
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran-ukuran asosiasi– Koefisien korelasi
• b0 = intersep yaitu nilai y yang diestimasi ketika x = 0
• b1 = koefisien korelasi (regresi) yaitu peningkatan yang diperkirakan pada dependen variabel (y) per unit dalam variabel prediktor (x). Jika x =1, y = b0+b1, jika x=2, y = b0 + b1 * 2.
Xbby 10
04/17/23 24
Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
• Ukuran efek/dampak– Merefleksikan dampak suatu faktor pada
frekuensi atau risiko dari suatu masalah (outcome) kesehatan
– Merefleksikan kelebihan jumlah kasus karena suatu faktor (attributable) atau jumlah kasus yang dapat dicegah oleh eksposur (pemajan)
04/17/23 25
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens (incidence)
• Prevalens (prevalens)
• Mortalitas (mortality)
04/17/23 26
Ukuran-ukuran frekeunsi penyakit
• Insidens– merefleksikan jumlah kasus baru (insiden)
yang berkembang dalam suatu periode waktu di antara populasi yang berisiko
• Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit
• Periode Waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit
04/17/23 27
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens– Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus
lama maupun kasus baru) dalam populasi dalam suatu waktu atau periode waktu tertentu
– probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau menjadi sakit) dalam waktu atau periode waktu tertentu
04/17/23 28
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Mortalitas– Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu
populasi
04/17/23 29
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens– Insidens kumulatif (Cumulative Incidence)
• Nama lain: Risk, proporsi insidens
– Densitas insidens (Incidence Density)• Nama lain: insidens orang – waktu (Person – Time
Incidence), Tingkat insidens (Incidence rate)
04/17/23 30
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit
– Orang-orang yang berada dalam denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi atau tindak lanjut)
04/17/23 31
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Metode ini hanya layak bila ada sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari pengamatan
– Memerlukan bahwa semua non-kasus diamati selama seluruh periode pengamatan
04/17/23 32
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu tertentu
– menyatakan individu tidak meninggal karena sebab lain selama periode itu
04/17/23 33
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu– Merujuk pada individu– Mempunyai periode rujukan waktu yang
ditentukan dengan baik
04/17/23 34
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Rumus Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
waktupermulaan padaberisiko orangJumlah
tertentuwaktuperiodeselamainsidenskasusJumlahkumulatifInsidens
04/17/23 35
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Attack rate– jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama
epidemik– Contoh
Makanan Makan ARMTidak Makan ARTM
Sakit Tidak sakit
Sakit Tidak Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25
ARM = Attack Rate Makan
ARMTM = Attack Rate tidak makan
04/17/23 36
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
observasi dan dalam keadaan sehat (tahun)
A 7 B 7 C * 2 D 7 E 3 F 2 G 5
Keterangan
Periode sehat Periode sakit Hilang dalam pengamatan selanjutnya * Meninggal
Gambar 1
04/17/23 37
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Dari gambar 1.– Berapa Insiden Kumulatif (IK) selama 7 tahun waktu
pengamatan?– Jawab
pengamatan awal padaberisikoPopulasi
baru KasusIK
orang 100per kasus 43orang 7
kasus 3IK
04/17/23 38
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Densitas insidens = Insidens orang-waktu– Berarti rata-rata rate untuk populasi berisiko
selama waktu yang ditentukan– Karena denominator diukur dalam orang-
waktu, hal ini tidak perlu bahwa semua individu diamati untuk periode yang sama
04/17/23 39
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Densitas insidens = Insidens orang-waktu = Incidence Rate– Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu– Rumusnya:
waktuorangJumlah
waktuperiodedalamterjadiinsidenskasusJumlahinsidensDensitas
04/17/23 40
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
observasi dan dalam keadaan sehat (tahun)
A 7 B 7 C * 2 D 7 E 3 F 2 G 5
Keterangan
Periode sehat Periode sakit Hilang dalam pengamatan selanjutnya * Meninggal
Gambar 1
04/17/23 41
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Densitas Insidens (DI)= Insidens orang-waktu (PTI) = Incidence Rate (IR)?
• Jawab:– Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu
– Kemudian hitung
waktuorang
PTIIRDIbaru kasus
tahunorangwaktuorang 335237277
tahun-orang 100per kasus 9,1tahunorang33
PTIIRDIkasus3
04/17/23 42
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit• Instantaneous insidence density = instantaneous
incidence rate = person-time incidence rate– Kejadian segera dari kasus baru pada suatu “titik atau
segera dalam waktu T, per unit waktu di antara populasi berisiko selama waktu T
– Ukuran teoritis jumlah kasus yang terjadi per satuan populasi-waktu (orang-tahun berisiko).
– Mengukur kejadian penyakit pada satu titik waktu t (ditentukan secara matematik sebagai limit, seperti t 0.
– Probabilitas seseorang yang sehat pada waktu t akan mengalami sakit dalam interval t+t dibagi t
– Juga disebut force of morbidity, hazard rate
04/17/23 43
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Incidence Rate– Tidak ada periode rujukan (tidak ada seperti
rate 2-tahun)– Mempunyai dimensi yang invers waktu (misal:
0,001/tahun)– Mempunyai nilai nol dan infiniti (~)
04/17/23 44
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Latihan menghitung Incindence Rate
0 25 50 75 100
Tahun
D
DD = permulaan sakit
Populasi 1
Hitung Incidence Rate pada populasi 1
04/17/23 45
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Latihan menghitung Incindence Rate
0 25 50 75 100
Tahun
D
DD = permulaan sakit
Populasi 2
Hitung Incidence Rate pada populasi 2
04/17/23 46
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Densitas Insiden = Insidens orang waktu=Incidence Rate = 9,1 kasus/100 orang- tahun– Unit (satuan) orang-tahun dalam contoh di atas
adalah 1 x 100 x orang-tahun = 4 x 25 orang- tahun
• Angka ini dari orang-waktu dapat diakumulasi dengan observasi 100 orang selama 1 tahun, 25 orang selama 4 tahun, 10 orang selama 10 tahun.
04/17/23 47
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens– Prevalens titik (Point of Prevalence)
• Nama lain: prevalens, proporsi prevalens
– Prevalens periode (Periode of Prevalence)• Prevalens tahunan (Annual of Prevalence)• Prevalens selama hidup (Lifetime of Prevalence)
04/17/23 48
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens– probabilitas bahwa seorang individu menjadi
kasus (atau menjadi sakit) pada suatu titik waktu
– Tidak mempunyai dimensi– Variasi nilai antara nol dan satu
04/17/23 49
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence) = proporsi prevalens
TwaktupadaorangjumlahTotal
TwaktudalamtitiksatupadaadayangkasusJumlahtitikPrevalens
04/17/23 50
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
observasi dan dalam keadaan sehat (tahun)
A 7 B 7 C * 2 D 7 E 3 F 2 G 5
Keterangan
Periode sehat Periode sakit Hilang dalam pengamatan selanjutnya * Meninggal
Gambar 1
04/17/23 51
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Dari Gambar 1. Hitung prevalens pada tahun ke 2, 3, 4, 5, 6, 7 .• Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence) = proporsi
prevalens
TwaktupadaorangjumlahTotal
TwaktutitiksatupadaadayangkasusJumlahtitikPrevalens
Jawaban:
PT pada T = 2 0/7
PT pada T = 3 2/7
PT pada T = 4 2/6
Jawaban:
PT pada T = 5 2/6
PT pada T = 6 2/5
PT pada T = 7 2/5
04/17/23 52
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens periode– probabilitas seorang individu berada dalam keadaan sakit
kapan saja selama suatu periode waktu.
periodeselamaorangJumlah
waktuperiodesuatuselamaadayangkasusJumlahPeriodePrevalens
04/17/23 53
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
observasi dan dalam keadaan sehat (tahun)
A 7 B 7 C * 2 D 7 E 3 F 2 G 5
Keterangan
Periode sehat Periode sakit Hilang dalam pengamatan selanjutnya * Meninggal
Gambar 1
04/17/23 54
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Dari Gamabar 1. : Hitunglah Prevalens Periode (PP) dari tahun ke 1 hingga tahun ke 4.
4-1 ke tahun periodeselamaorangJumlah
41 ketahun waktueriodepselamaadayangkasusJumlahPP
Karena jumlah orang (populasi) dalam pengamatan berubah-ubah, maka kita dapat menggunakan jumlah rata-rata dari populasi, atau yang umum digunakan adalah jumlah populasi pada tengah tahun pengamatan (midpoint year)
29,07
2PP
04/17/23 55
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Dari gambar 1.– A, B,C,D, E, F, G. individu yang diamati
(ada 7 orang)– 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. tahun yang diamati (ada
7 tahun pengamatan)– Jumlah kasus baru selama 7 tahun
pengamatan ada 3 kasus– Rata-rata lama sakit = (3+5+2)/3 tahun = 3,3
tahun
04/17/23 56
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Dari gambar 1– Orang – waktu (Person – Time)
• Jumlah waktu seseorang yang memberikan kontribusi masa sehat sejak awal pengamatan.
– Untuk A masa sehat 7 tahun– Untuk B masa sehat 7 tahun– Untuk C masa sehat 2 tahun– Untuk D masa sehat 7 tahun– Untuk E masa sehat 3 tahun– Untuk F masa sehat 2 tahun– Untuk G masa sehat 5 tahun
• Total orang – tahun = (7+7+2+7+3+2+5) orang- tahun = 33 orang tahun
04/17/23 57
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Hubungan antara insidens dan prevalens– Jika dalam kondisi yang tetap, maka hubungan
insidens dan prevalens adalah• P = I x D• Prevalens (P) [Prevalens periode] = Insidens (I)
[Densitas Insindens] x rata-rata lama sakit (D)• Dari gambar 1. (untuk pengamatan selama 7 tahun)
– I = 3 kasus/33 orang-tahun. D = 3,3 tahun
– P = 3 kasus/33 orang tahun x 3,3 tahun– P = 3 kasus/10 orang– P = 30 kasus/100 orang
04/17/23 58
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit• Perbandingan Insidens dan Prevalens
Insidens Prevalens
• Hanya menghitung kasus baru
• Tingkat tidak bergantung durasi rata-rata penyakit• Dapat diukur sebagai rate atau proporsi• Merefleksikan kemungkinan menjadi penyakit sepanjang waktu• Lebih disukai bila melakukan studi etiologi penyakit
• Menghitung kasus yang ada (kasus baru dan lama)• Bergantung pada rata-rata lama (durasi) sakit• Selalu diukur sebagai proporsi
• Merefleksikan kemungkinan terjadi penyakit pada satu waktu tertentu• Lebih disukai bila studi utilisasi pelayanan kesehatan
04/17/23 59
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
Insidens Prevalens
Insidens Kumulatif
Incidence Rate
Titik Periode
Sinonim Proporsi Insidens
Incidence Density
Numerator Kasus baru Kasus baru Kasus yang ada
Kasus yang ada/baru
Denominator Populasi inisial
Orang - Waktu
Populasi Inisial
Populasi pertengahan
Unit Tidak ada Kasus per orang waktu
Tidak ada Tidak ada
Tipe Proporsi Rate Proporsi Proporsi
04/17/23 60
Dinamik prevalens
Kasus Lama
Kasus Baru
Prevalens
(Permukaan air)
Insidens (aliran masuk)
Bekas-bekas kasus
Sembuh
atau meninggal
04/17/23 61
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran mortalitas– Ratio kematian terhadap kasus (Death-to-case Ratio)
sama yang periode selama asididentifik yangpenyakit daribaru kasus
tertentuperiode selamaertentu penyakit t darikematianDTCR
Contoh:
Pada tahun 2004, ada 200 kasus baru tuberkulosis paru-paru yang dilaporkan di suatu wilayah. Pada tahun yang sama ada 15 kematian yang terjadi pada penderita tuberkulosis paru-paru, maka DTCR = 15/200 75 kematian per 1000 kasus baru
04/17/23 62
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran mortalitas– Infant Mortality Rate (IMR)
– Neonatal mortality rate (NMR)
hiduplahiryangbayi
meninggalyangbayiIMR
hiduplahiryangbayi
kehidupanpertamaharidalamumurbayikematianNMR
28
Contoh: IMR = 7,2 bayi yang meninggal per 1000 kelahiran hidup
Contoh: NMR = 5,4 kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup
04/17/23 63
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran mortalitas– Postneonatal Mortality Rate (PNMR)
– Maternal Mortality Rate (MMR)
hiduplahiryangbayi
bulansampaiumurmeninggalyangbayiPNMR
1128
hiduplahiryangbayi
nifasdan kelahiran kehamilan,dengan berkaitanyang sebabolehibukematianMMR
Contoh: PMNR = 2,8 kematian postneonatal per 1000 kelahiran hidup
Contoh: MMR = 6,1 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
04/17/23 64
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran mortalitas– Case Fatality Rate (CFR)
– Propotionate Mortality (PM)
insidens kasusJumlah
insidens kasus diantarameninggalCFR
sebab semuakematian
tertentusebabkarenakematianPM
04/17/23 65
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran mortalitas– Propotionate Mortality Ratio (PMR)
• Membandingkan Propotionate Mortality pada satu kelompok umur dengan kelompok umur yang lain pada satu populasi
2
1PMRgrup
grup
PM
PM
Contoh: PM pada semua kasus = 7,1%; PM pada umur 25 – 44 = 2,5%; PM pada umur 45 – 64 = 4,3%. PMR antara umur 45 – 64 dan 25 – 44 adalah (4,3/2,5) = 1,72
04/17/23 66
Ukuran-ukuran asosiasi
• Merefleksikan kekuatan atau besar asosiasi antara suatu eksposur/faktor risiko dan kejadian suatu penyakit
• Melibatkan suatu perbandingan frekuensi penyakit antara dua atau lebih kelompok dengan berbagai derajat eksposur
• Beberapa ukuran asosiasi digunakan untuk mengestimasi efek
04/17/23 67
Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran rasio (perbandingan relatif) – rasio dua frekuensi penyakit
membandingkan kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan
• Ukuran perbedaan efek (perbadingan absolut)– perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit
suatu kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan
04/17/23 68
Ukuran-ukuran asosiasi
• Koefisien model– koefisien variabel diturunkan dari model
matematis yang menujukkan besarnya hubungan antara variabel eksposur dan penyakit
• Koefisien korelasi– ukuran lain asosiasi yang juga diturunkan
dari model matematis, namun tidak merefleksikan parameter kausal
04/17/23 69
Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran rasio– Rasio risiko atau risiko relatif (RR)
terpajantidakkelompokpadaRisiko
terpajankelompokpadaRisikoRR
– Rasio Insidens Kumulatif (RIK)
terpajantidakkelompokpadakumulatif Insidens
terpajankelompokpadakumulatifInsidensRIK
04/17/23 70
Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran rasio– Rasio rate atau rasio densitas insidens (RDI)
terpajantidakkelompokpadainsidensDensitas
terpajankelompokpadainsidens DensitasRDI
– Rasio Prevalens (RP)
terpajantidakkelompokpada Prevalens
terpajankelompokpadaPrevalensRP
04/17/23 71
Contoh 5.
Tabel 1. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam suatu kohort.
Kategori merokok
Jumlah kasus stroke
Orang-tahun observasi (lebih dari 8 tahun)
Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang tahun)
Tidak pernah merokok
70 395.594 17,7
Mantan perokok 65 232.712 27,9Perokok 139 280.141 49,6
Total 274 908.447 30,2Sumber: diterjemahkan dari:Beaglehole et al. Basic Epidemiology. WHO. 1993. 18.
04/17/23 72
Ukuran-ukuran asosiasi
• Dari Tabel 1.• Hitunglah:
– Rasio rate atau rasio densitas insidens (RDI)
terpajantidakkelompokpadainsidensDensitas
terpajankelompokpadainsidens DensitasRDI
8,217,7
49,6RDI
04/17/23 73
Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran rasio– Rasio odds (Odds ratio = OR)
• Nama lain: Odds relative; rasio kros-produk• rasio dua odds yang digunakan dalam studi kasus-
kontrol untuk mengestimasi rasio rate atau rasio risiko
04/17/23 74
Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran rasio– Rasio odds (Odds ratio = OR)
• odds untuk satu kelompok dibagi dengan odds untuk kelompok yang lain
• Mempunyai interpretasi yang sama seperti risiko relatif
04/17/23 75
Ukuran-ukuran asosiasi
• Odds suatu kejadian– rasio probabilitas bahwa kejadian terjadi
terhadap probabilitas kejadian tidak terjadi
P = Probabilitas suatu kejadian terjadi1 – P = Probabilitas suatu kejadian tidak terjadi
P1
PperistiwasuatuOdds
04/17/23 76
Tabel 1. Tabulasi silang pemajan dan status sakit, insidens sakit dan Probabilitas odds sakit.
Status sakit
Pemajan Sakit Tidak sakit
Total Insiden sakit (Risk)
Probabilitas odds sakit
+ a b a + b a/(a+b)
- c d c + d c/(c+d)
Total a + c b + d a+b+c+d
b
a
baaba
a
1
d
c
dccdc
c
1
04/17/23 77
Ukuran-ukuran asosiasi
sakitpemajan ORcxb
dxa
dbca
OR
d
b
dbbdb
b
OR kontrolpemajan
1
/
c
a
caaca
a
OR kasuspemajan
1
/
a b
c d
kasus kontrol
+
-Pemajan
04/17/23 78
Odds Ratio (OR) = Relative Odds = Cross Product Ratio
Faktor Kasus Kontrol Total
Perokok 650 (a) 950 (b) 1600
Bukan perokok
50 (c) 350 (d) 400
Total 700 1300 2000
kontroluntukpemajanOdds
kasusuntukpemajanOddsRatioOdds
04/17/23 79
Odds Ratio (OR) = Relative Odds
cxb
dxa
db
ca
RatioOdds
kontroluntukpemajanOdds
kasusuntukpemajanOddsRatioOdds
8,450950
350650
x
x
cxb
dxaRatioOdds
Perokok mempunyai risiko menjadi kasus 4,8 kali dari yang bukan perokok.
Interpretasinya: odds perokok menjadi kasus 4,8 kali lebih besar dari odds bukan perokok
04/17/23 80
Prevalence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio bila data didasarkan pada kasus-kasus
prevalens
Faktor Kasus Kontrol Total
Perokok 650 (a) 950 (b) 1600
Bukan perokok
50 (c) 350 (d) 400
Total 700 1300 2000
8,450950
350650Prevalence
x
xRatioOdds
25,3125,0
40625,0
400/50
1600/650)(Prevalence Ratioproportion
04/17/23 81
Incidence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio bila data didasarkan pada kasus-kasus
insidens
Faktor Sakit Tidak sakit Total
Perokok 20 (a) 980 (b) 1000
Bukan perokok
10 (c) 990 (d) 1000
Total 30 1970 2000
02,298010
99020I
x
xRatioOddsncidence
00,201,0
02,0
1000/10
1000/20)(Incidence Ratioriskproportion
04/17/23 82
• Pada penyakit yang jarang terjadi,nilai Odds Ratio hampir sama dengan nilai Relative Risk (Risk Ratio). Nilai Prevalence Odds Ratio hampir sama dengan nilai Prevalence Proportion Ratio.
• Pada penyakit yang umum terjadi, nilai Odds Ratio lebih ekstrim dari pada Risk Ratio.
04/17/23 83
Ukuran-ukuran dampak
• Ukuran perbedaan dampak/efek– Perbedaan risiko = Risk Difference (RD) =
Attributable Risk (AR) = Excess Risk (ER) = Absolute Risk (AR)
• [Risiko pada kelompok terpajan] – [Risiko pada kelompok tidak terpajan]
• Berguna untuk mengukur besarnya masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan
• bermanfaat untuk penilaian prioritas untuk aksi kesehatan masyarakat (Public Health Action)
04/17/23 84
Ukuran-ukuran dampak/efek
• Ukuran perbedaan efek– Attributable Risk (AR) Percent = AR%
%100
Insidens
InsidensInsidensAR%
terpajan
terpajantidakterpajan x
04/17/23 85
Ukuran-ukuran dampak
• Ukuran perbedaan dampak/efek– Perbedaan insidens kumulatif = Cumulative
Incidence Difference= CID• [IK pada kelompok terpajan] - [IK pada kelompok
tidak terpajan]
IK = Insidens Kumulatif
04/17/23 86
Ukuran-ukuran dampak
• Ukuran perbedaan efek– Perbedaan rate/ perbedaan densitas insidens
(IDD = Insidence Density Difference)• IDD = [Densitas insidens dalam kelompok
terpajan] - [Densitas insidens pada kelompok tidak terpajan]
– Perbedaan prevalens (PD = Prevalence Differrence)
• PD = [Prevalens dalam kelompok terpajan] - [Prevalens dalam kelompok tidak terpajan]
04/17/23 87
Ukuran-ukuran dampak
• Ukuran dampak– Fraksi atributabel = fraksi etiologik = Etiologic Fraction
(EF) = attributable fraction = AF • Dinyatakan sebagai pembagian risk difference dengan rate
kejadian pada populasi yang terpajan.• Proporsi penyakit yang akan dieliminasi jika tidak ada
pemajan pada populasi yang tertentu
populasi
terpajantidakpopulasi
Insidens
InsidensInsidensAF
04/17/23 88
Ukuran-ukuran dampak
• Ukuran dampak– Fraksi atributabel dalam kelompok terpajan (AFE
= attributable Fraction in exposed)• proporsi rate (tingkat) insidens penyakit di antara terpajan
yang akan direduksi jika eksposur dieliminasi
populasi
terpajantidakterpajan
Insidens
InsidensInsidensAFE
04/17/23 89
Ukuran-ukuran dampak
• Fraksi yang dicegah dalam populasi = Fraction Prevented in population = PF– proporsi jumlah beban penyakit dalam populasi yang
telah dicegah oleh faktor eksposur
terpajantidak
populasiterpajantidak
Insidens
InsidensInsidensPF
04/17/23 90
Ukuran-ukuran dampak
• Fraksi yang dicegah dalam kelompok terpajan (PFE = Prevented Fraction in the Exposed)
terpajantidak
terpajanterpajantidak
Insidens
InsidensInsidensPFE
04/17/23 91
Ukuran-ukuran dampak
• Population Attributable Risk (PAR) – = Attributable Fraction (population) atau Etiologic Fraction
(population) = Population Attributable Risk Proportion = Population Attributable Risk Fraction
– Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili rate penyakit dalam kelompok terpajan
– Rumus PAR
terpajantidakpopulasi InsidensInsidensPAR
04/17/23 92
Ukuran-ukuran dampak
• Population Attributable Risk Percent (PARP) attributable fraction (population) atau etiologic fraction (population)– Berarti proporsi kasus baru yang dapat dicegah jika pada
semua orang yang tidak terpajan– Rumus PAR%
%100
Insidens
InsidensInsidensPAR%
populasi
terpajantidakpopulasi x
04/17/23 93
Contoh 1
• Pada suatu wabah terdapat 40 orang laki-laki menderita penyakit hepatitis, dan 20 orang perempuan menderita hepatitis. Berapa proporsi perempuan yang menderita hepatitis? Berapa rasio penderita laki-laki : penderita perempuan?
04/17/23 94
Jawaban contoh 1.
• Proporsi penderita perempuan
• Rasio penderita laki-laki : perempuan = 40:20 = 2:1
%3,33%100
4020
20
x
04/17/23 95
Contoh 2.
• Ada 1200 kasus baru terjadi dalam periode 3 tahun pada suatu kota yang berpenduduk 4 juta orang. Berapa tingkat insidensnya (Incidence Rate =IR) penyakit tersebut ?
04/17/23 96
Jawaban contoh 2.
waktuOrang
barukasusIR
tahunorangkasusxx
IR 000.100/103104
12006
04/17/23 97
Contoh 3.
• Dalam suatu wilayah diestimasikan bahwa penduduk pada pertengahan tahun 200.000 orang, kemudian dilaporkan ada 40 kasus malaria selama tahun 1996. Berapakah tingkat insidensnya?
04/17/23 98
Jawaban contoh 3.
tahunorangkasusx
IR /0002,0102
405
Tingkat insidens ini dapat juga dinyatakan dengan:
0,002 kasus/100 orang-tahun0,2 kasus/1000 orang-tahun2 kasus /10.000 orang-tahun
04/17/23 99
Contoh 4.
• Pada tanggal 1 Juni 2004 ada 120 orang menderita (kasus) TBC paru-paru di suatu wilayah yang diperkirakan ada 200.000 penduduk. Berapakah prevalens (point of prevalence) dari penyakit TBC paru-paru?
04/17/23 100
Jawaban contoh 4.
orangkasusx
P /0006,0102
1205
= 0,06 kasus per 100 orang penduduk pada 1 Juni 1996= 0,6 kasus per 1000 orang penduduk= 6 kasus per 10.000 orang penduduk
04/17/23 101
Contoh 5.
Tabel 1. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam suatu kohort.
Kategori merokok
Jumlah kasus stroke
Orang-tahun observasi (lebih dari 8 tahun)
Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang tahun)
Tidak pernah merokok
70 395.594 17,7
Mantan perokok 65 232.712 27,9Perokok 139 280.141 49,6
Total 274 908.447 30,2
Sumber: diterjemahkan dari:Beaglehole et al. Basic Epidemiology. WHO. 1993. 18.
04/17/23 102
Contoh 5. Pertanyaan untuk tabel 1.
1. Berapa Risk difference (perbedaan risiko) = attributable risk = excess risk/absolute risk antara kelompok yang terpajan (perokok) dengan yang tidak terpajan (tidak pernah merokok)?.
2. Berapa nilai Attributable Fraction = Etiological Fraction ?
3. Berapa nilai Population Attributable Risk (PAR) dan PAR%?
04/17/23 103
Jawaban contoh 5.1
terpajantidakterpajan (rate)Insidens(rate)InsidensAR
AR = [(49,6 – 17,7) per 100.00 orang-tahun] = 31,9 per 100.00 orang-tahun.
Risk difference (perbedaan risiko) = Attributable Risk = AR = excess risk/absolute risk antara kelompok yang terpajan (perokok) dengan yang tidak terpajan (tidak pernah merokok)
04/17/23 104
Jawaban contoh 5.2
%100
(rate)Insidens
(rate)Insidens(rate)InsidensAR%
terpajan
terpajantidakterpajan x
Attributable Fraction = Etiological Fraction = AR%
%64%10049,6
17,7 49,6AR%
x
Artinya: Diharapkan akan terjadi pengurangan risiko sebesar 64% untuk terkena stroke di antara perempuan yang merokok, jika mereka berhenti merokok, dengan asumsi bahwa merokok adalah penyebab dan dapat dicegah.
04/17/23 105
Jawaban contoh 5.3
terpajantidakpopulasi (rate)Insidens(rate)InsidensPAR
tahunorangper 000.100)7,172,30(PAR
tahunorangper 000.1005,12PAR
Population Attributable Risk (PAR)
tahunorangper 000.100)7,172,30(PAR
04/17/23 106
Jawaban contoh 5.3
%100
(rate)Insidens
(rate)Insidens(rate)InsidensPAR%
populasi
terpajantidakpopulasi x
%1002,30
)7,172,30(PAR% x
%4,41PAR%
Population attributable risk (PAR) Percent = PAR% = Etiologic Fraction in population
Berarti bahwa 41,4% kasus baru dapat dicegah jika semua individu tidak terpajan
04/17/23 107
Ringkasan
• Risk Difference (RD) – = Attributable Risk (AR) – = Excess Risk (ER) – = Absolute Risk (AR)
• Attributable Risk (AR) Percent = AR%– = Attributable Fraction in exposed = AFE
– = Etiologic Fraction in exposed = EFE
04/17/23 108
Ringkasan
• Risk Difference (RD) in Population– = Population Attributable Risk (PAR) – = Excess Risk (ER) in population
• Population Attributable Risk Percent (PARP) = PAR%– = Attributable Fraction in population = AFP
– = Etiologic Fraction in population= EFP
04/17/23 109
Contoh 6.Tabel 2. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori kadar kolesterol
Jumlah kasus stroke
Orang-tahun observasi
Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang tahun)
rendah 60 300.000 20,0Tinggi 180 360.000 50,0
Total 240 660.000 36,4
Sumber: diterjemahkan dari:Beaglehole et al. Basic Epidemiology. WHO. 1993. 18.
04/17/23 110
Pertanyaan contoh 6.
• Hitunglah nilai
• 1. RR
• 2. RD
• 3. AR%
• 4. PAR
• 5. PAR%
• 6. PFE
• 7. PFP
04/17/23 111
Jawaban contoh 6.1
5,220
50
E
E
I
IRR
)(ExposedterpajanInsidensIE
)( ExposedNonterpajantidakInsidensIE
04/17/23 112
Jawaban pertanyaan contoh 6.2 – 6.3
tahunorangkasusIIRDEE 000.100/)2050(
tahunorangkasusRD 000.100/30
%100% xI
IIAR
E
EE
%10050
2050% xAR
%60% AR
(2)
(3)
04/17/23 113
Jawaban pertanyaan contoh 6.4 – 6.5
tahunorangkasusIIPAREP 000.100/)204,36(
tahunorangkasusPAR 000.100/4,16
%100% xI
IIPAR
P
EP
%1004,36
204,36% xPAR
%1,45% PAR
(4)
(5)
04/17/23 114
Jawaban pertanyaan contoh 6.6
E
EEE I
IIPF
20
5020
E
EEE I
IIPF
(6)
5,1EPF
04/17/23 115
Jawaban pertanyaan contoh 6.7
E
PEP I
IIPF
20
4,3620
E
PEP I
IIPF
(7)
82,0PPF
04/17/23 116
Rumus lain untuk PFP (Prevented Fraction in the Population)
RRRRp
RRpPF
c
cP
)1(
)1(
Pc = fraksi kasus terpajan untuk faktor pencegah
04/17/23 117
Kerterkaitan antar rumus antara ukuran-ukuran
EE
EEE I
RD
I
IIAF
RR
RR
RRI
I
I
I
I
IIAF
E
E
E
E
E
EEE
111
AFE = Attributable Fraction in Exposed
RD = Risk Difference = Excess Risk = Absolute Risk
RR = Risk Ratio = Relative Risk = Risiko Relatif
04/17/23 118
Kerterkaitan antar rumus antara ukuran-ukuran
RRI
I
I
I
I
IIPF
E
E
E
E
E
EEE
1
P
E
P
E
P
P
P
P
P
EPP I
I
I
I
I
I
I
ER
I
IIAF
1
PFE = Prevented Fraction in Exposed.
AFP = Attributable Fraction in Population
ERP = Excess Risk in Population
04/17/23 119
Cara lain menghitung PARP (Population Attributable Risk Percent)
• Cara 1.– Hitung Attributable
Risk (AR)– Lalu kalikan AR
dengan Prevalens faktor risiko
– Kemudian dibagi dengan tingkat (rate) Insidens di populasi, setelah itu kalikan 100%
EE II
PxAR
%100)(
xI
PxAR
Pop
04/17/23 120
Cara lain menghitung PARP (Population Attributable Risk Percent)
• Cara 2.– Kalikan AR dengan
Prevalens faktor risiko dengan (RR-1)
– Kemudian [P x (RR-1)] dibagi [P x (RR-1)]+1}
1RRxP
PARPRRP
RRP
11
)1(
Cara 2 ini menggunakan RR, sangat berguna karena dengan metode ini kita dapat menghitung estimasi risiko relatif dari dua studi (kasus kontrol dan kohort). Metode ini disebut Odds Ratio untuk studi kasus kontrol)
04/17/23 121
Cara lain menghitung PARP (Population Attributable Risk Percent)
• Cara 3.– Hitung Population
Attributable Risk (PAR)
– Kemudian dibagi dengan tingkat (rate) Insidens di populasi, setelah itu kalikan 100%
EPop II
%100xI
II
Pop
EPop
04/17/23 122
Ringkasan ukuranTipe
Kuantitas Matematis
Tanpadenominator
Dengan denominator
EnumerasiHitung,
angka mutlakRasio Proporsi Rate
04/17/23 123
Ringkasan ukuranTipe
Kuantitas Matematis
Enumerasi Rasio Proporsi Rate
•RR•OR•IDR
•%•AR%•PAR%
•Crude•Spesific•Adjusted
04/17/23 124
Ringkasan ukuran
Ukurandalam
epidemiologi
UkuranFrekuensiPenyakit
Ukuran asosiasi
Ukuran efek/dampak
04/17/23 125
Ukuran frekuensi penyakit
Ukuran frekuensiPenyakit
Insidens Prevalens
Insidens Kumulatif
Incidence Density
Prevalens titik
Prevalens periode
Mortalitas
04/17/23 126
Ukuran frekuensi penyakit
UkuranRasio
Risk Ratio
Odds Rasio
Insidence DensityRatio
Prevalence Ratio
04/17/23 127
Ukuran frekuensi penyakit
UkuranEfek
/dampak
Perbedaan efek
FraksiEfek
RDARER
PAR
AR% PAR% PF
RD = Risk Difference
AR = Attributable Risk
ER = Excess Risk
PAR = Population Attributable Risk
PF = Prevented Fraction