Download - 03-LTM CL2-Nindya Viani
I. Judul : Manajemen Limbah dan Pencegahan Pencemaran
Nama : Nindya Viani
NPM : 1406532002
FG : 3
Sumber / Referensi yang digunakan :
1. Keller EA, Botkin DB. Waste Management, in Essential Environmental Science. John Wiley & Sons, Inc. USA (2008) : 332-403.
2. Puri Wulandari. Upaya Minimisasi dan Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. Program Sarjana
Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan Lingkungan, FKM, Universitas Indonesia (2012) : 28-30. Diunduh dari situs
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20293959-S-Puri%20Wulandari.pdf pada Jumat, 3 Oktober 2014, pukul 19.37 WIB.
1
II. Peta Konsep yang telah saya buat :
2
III. Penjelasan Peta Konsep tersebut
Salah satu penyebab pencemaran lingkungan adalah limbah yang dihasilkan oleh berbagai. Limbah ini dapat ditangani dengan
berbagai cara yang terbagi oleh :
1. Land Application
Injeksi limbah ke dalam sumur, yaitu pemasukkan limbah ke dalam sumur di bawah semua aquifer air tawar.
Permukaan yang terkurung. Cara ini cenderung kontroversial untuk menyimpan atau membuang limbah berbahaya, sebab
permukaan yang terkurung cenderung menjadi rembesan. Sehingga zat-zat kotor dalam limbah bisa mencemari
lingkungan.
Pemecahan secara biologis. Dilakukan dengan membuang material limbah dekat permukaan tanah. Cara ini sebenarnya
efisien untuk mengolah limbah industri tertentu yang dapat terurai (biodegradable).
Sayangnya, penerapan dengan cara ini dapat menimbulkan efek negatif dengan membuat lingkungan terkontaminasi. Hal ini
disebabkan oleh penumpukan sampah berlebihan ataupun kebocoran yang bisa saja terjadi pada saat injeksi. Kedua hal ini tentu
berdampak pada tanah beserta sumber daya yang ada di dalamnya, terutama air tanah itu sendiri. Air tanah tersebut menjadi tercemar
dengan indikasi airnya kotor, asin, dan menjadi tidak jernih.
3
2. Alternatif selain penerapan Land Application
Pengurangan sumber
Daur ulang
Pengolahan sumber daya
Insinerasi, yaitu :
Merupakan metode pilihan untuk memusnahkan limbah yang sampai saat ini masih banyak dipakai. Insinerasi adalah
proses oksidasi kering bersuhu tinggi yang dapat mengurangi limbah organik & mudah terbakar menjadi bahan anorganik
yang tidak mudah terbakar, serta efektif menurunkan volume dan berat limbah (Pruss, Giroult, dan Rushbrook, 2005).
Pembakaran harus dilakukan dengan suhu > 1000C selama 2-3 jam (sesuai dengan kondisi) karena bila tidak maka
pembakaran tidak sempurna dan akan menghasilkan emisi seperti karbon monoksida bahkan akan menghasilkan senyawa
berbahaya seperti dioksin dan furan, dimana mereka tidak berbau dan tidak berwarna namun sangat beracun.
Pembakaran limbah dengan insinerator hampir selalu menghasilkan abu. Abu tersebut harus segera dibersihkan dari ruang
pembakaran. Oleh karena itu, pengolahan limbah dengan insinerator harus memenuhi standar emisi udara.
4
Alternatif ini ditujukan untuk :
Memperoleh kembali/menggunakan kembali bahan-bahan kimia yang bermanfaat.
Penanganan untuk mengurangi toksisitas (racun).
Mengurangi volume limbah.
Pencegahan pencemaran ini, dapat dilaksanakan dengan berbagai hal diantaranya :
Pembelian bahan baku yang tepat, yaitu bahan baku yang tidak begitu mengandung bahan-bahan kimia berbahaya sehingga bisa
meminimalisir pencemaran.
Mempraktekkan pengendalian yang lebih baik dari bahan-bahan pabrik. Artinya, bahan-bahan pabrik tersebut harus dipilah dan
dikondisikan agar lebih ramah lingkungan
Penggantian zat kimia yang tidak beracun, artinya selektif dalam memproduksi sesuatu dengan memperhatikan penggunaan zat
kimia yang lebih baik
Memperbaiki tehnik dan disain pabrik, yaitu perbaikan proses dalam mengendalikan ketiga poin diatas.
5