Universitas Kristen Petra
1
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Rajah atau dalam bahasa inggris disebut dengan tato, sebenarnya tato atau tato
berasal dari kata tatau yang berasal dari bahasa Polyneshia yang berarti memberi tanda.
Sejarah mencatat tato ditemukan oleh bangsa eropa saat menjelajah ke benua Amerika
pada abad 18 masehi, namun sebenarnya sejarah tato jauh lebih tua daripada itu.
Sumber sejarah yang lainnya menyebutkan bahwa tato sudah dikenal sejak 50 juta
tahun sebelum masehi. (Olong, 2006, p.84).
Dengan ditemukannya manusia es di pegunungan Alpen dengan sekujur tubuh
penuh dengan gambar dan titik-titik, banyak terdapat juga penemuan tubuh manusia
yang membeku, yang telah berusia kurang lebih 5000 tahun, pada tahun 1991. Para ahli
meyakini bahwa mummy tersebut muncul sekitar 3300 tahun sebelum masehi (sm).
Selain itu terdapat juga beberapa arkeologi modern yang menemukan beberapa
bukti sejarah tato di Negara Mesir, Romawi, Yunani, dan Jepang. kebudayaan yang
mengenal tato, seperti Jepang, suku dayak (Kalimantan), Cina, Tahiti, Polinesia, Rusia,
dan Mesir. Sedangkan pada masyarakat Jawa, pengenalan tato sudah ada semenjak
jaman sebelum colonial. (Olong, 2006, p.85).
Seni Tato kuno di Cina telah ditampilkan dalam sastra Cina, sejak dinasti Zhou
dari 1045 SM sampai 256 SM. Di dataran kuno, tato dikaitkan dengan kelompok atau
penjahat, bandit, dan gangster. Dengan motif yang memiliki kesamaan dengan tato
oriental dari Jepang, serta memiliki arti spiritual untuk jenis gambar tertentu yang
sama.(Olong, 2006, p.90).
Gambar 1.1 Monkey King
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/498351514996099971/
Universitas Kristen Petra
2
Orang – orang di timur tengah menggunakan tato dalam keadaan berkabung
untuk orang mati. Hal ini adalah untuk menghormati orang mati dan merasa
kehilangan, atau pada saat upacara pernikahan yang biasa memakainya adalah wanita,
karena sebagai penghias tubuh. Kebanyakan motif tato dari timur tengah bermotif
henna.(Olong, 2006, p.93).
Gambar 1.2 Henna Tato
Sumber : https://www.instagram.com/
Arkeolog telah menemukan seni tato Jepang di banyak patung – patung tanah liat
dari makam kuno yang telah berusia sekitar 5000 tahun. Patung – patung tanah liat
memiliki wajah manusia dengan tanda tato. Tato ini dianggap religious dan diketahui
memiliki kekuatan magis. Dalam sejarah dinasti di Cina menyatakan bahwa Jepang
merupakan master dari seni tato.(Olong, 2006, p118).
Universitas Kristen Petra
3
Gambar 1.3 Tato Hanya/oni
Sumber : https://www.instagram.com/
Tato diatas merupakan tato oriental yang bergambar hanya/oni atau di Indonesia
lebih dikenal dengan setan, sejarah oni bagi masyarakat Jepang di mulai dengan sebuah
roh yang datang dari dunia lain. ke dunia dengan memiliki kekuatan supranatural oni
sendiri mendatangkan kebaikan dan keburukan, sehingga masyarakat Jepang membuat
penyembahan kepadanya.
Menurut kepercayaan orang Polinesia, kekuatan spiritual dan keyakinan yang
kuat diwakili oleh tato. Dalam budaya Samoa, tato melambangkan jajaran, kelahiran,
dan reputasi keluarga.(Olong, 2006, p.88).
Universitas Kristen Petra
4
Gambar 1.4 Tato Polinesia
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/89720217556155549/
Di Thailand, tato pada biarawan cenderung memiliki kekuatan magis tertentu
untuk mendapatkan energy dan meningkatkan keterampilan mereka.(“Aneh Unik”,
2012).
Gambar 1.5 Tato Para Biarawan di Thailand
Sumber :https://id.pinterest.com/search/pins/?q=tattoo%20thailand&rs=typed
Berbicara tentang Indonesia, tato tribal adalah desain tato dari Borneo yang
terkenal saat ini. Kalimantan merupakan salah satu dari beberapa tempat yang telah
Universitas Kristen Petra
5
berhasil menjaga warisan budaya, yang telah ada ribuan tahun yang lalu, dan sekarang
masih terjaga.(Olong, 2006, p.195).
Gambar 1.6 Tato Suku Mentawai
Sumber : https://id.pinterest.com/search/pins/?q=tattoo%20mentawai&rs=
Seni tato yang berlaku di Inggris hanya setelah Captain Cook kembali dari
perjalanan panjang dari Polinesia dengan tato.
Di Yunani biasanya tato digunakan untuk menunujukkan lambang perbudakan.
Bangsa Maya dan Aztec Incans juga diketahui menggunakan tato. Tato ini kadang –
kadang juga digunakan sebagai tanda atau symbol milik kelompok suku.(Olong, 2006,
p.146).
Universitas Kristen Petra
6
Gambar 1.7 Tato Bangsa Maya/Aztec
Sumber : https://id.pinterest.com/search/pins/?q=tattoo%20aztec&rs
Seni rajah atau lebih sering di sebut dengan tato merupakan suatu seni melukis
tubuh dengan menggunakan jarum dan tinta khusus yang bersifat permanen. Banyak
sekali alasan mengapa ada masyarakat yang menginginkan tubuhnya di rajah.
Bukankah merajah tubuh itu sakit! dan merupakan suatu dosa bagi sebagian
kepercayaan suatu agama!.
Dalam kehidupan yang modern seperti sekarang sangatlah sulit untuk
membedakan suatu hal mana yang di sebut dengan dosa dan mana yang tidak berdosa.
Seperti hal ini, tato di jaman sekarang dijadikan sebuah tren dalam penampilan
seseorang, gaya hidup, maupun suatu pekerjaan. Dapat dilihat banyak sekali artis yang
menato tubuhnya hanya sebagai penghias tubuh atau juga menyimpan suatu makna
tersendiri.
Sisi positif pun akhirnya muncul setelah ada beberapa artis atau orang terkenal
yang mulai membuat tato pada tubuhnya. Dengan merubah suatu pemikiran yang ada
sebelumnya bahwa orang yang memiliki tato cenderung berperilaku negatif, kini tato
sudah dijadikan sebuah gaya dalam suatu hidup yang modern ini.
Di sisi lain segi negatif masih saja muncul, di benak masyarakat yang masih
berpedoman pada sejarah tato di masa lalu. Dengan pendirian yang kuat tanpa bisa
Universitas Kristen Petra
7
memadukan suatu jaman dahulu dengan jaman modern Bagi mereka semua yang
memiliki tato beretika jelek dan tidak sesuai dengan norma bagi pribadinya.
Pada kenyataannya seni tato atau rajah sudah mendunia dari jaman terdahulu
yang memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Banyak sekali keanearagaman
suatu budaya di dalam suatu negara, di kota bahkan di suatu wilayah, dengan
keanekaragaman budaya tersebut munculah sebuah budaya seni tato oriental yang di
miliki oleh masyarakat ataupun penduduk negara Jepang.
Bermula dari sebagai tanda kepada pribadi yang berperilaku sebagai penjahat
ataupun sebagai pahlawan rakyat tato tersebut di buatnya, dimulai dengan tanda salib
memiliki arti bahwa mereka adalah penjahat, ada juga tato dibuat untuk menandai para
budak - budak yang di miliki oleh pemiliknya, hingga ada juga tato kejahatan dibuat
dimana mereka melakukan kejahatannya, dengan kasus yang berat buat kejahatan yang
dilakukan oleh seseorang maka mereka akan di beri tato hingga di kepala.
Berjalannya waktu sebuah tato bukanlah suatu tanda yang mencerminkan sifat
negatif melainkan sebuah seni yang diungkapkan dengan menghias tubuh dengan
warna dan lukisan secara permanen
seni tato dari negara Jepang mempertahankan gaya tato yang dimilikinya sebagai
suatu kekuatan yang akan ada di dalam dirinya dan akan hilang bersama dirinya setelah
dia meninggal. Dari alat juga membedakan seperti yang dimiliki dari pembuat tato
Jepang selalu membuat tato dengan menggunakan jarum dan bersifat tradisional
berbeda dengan para pembuat tato dari Eropa yang menggunakan alat berupa mesin
dynamo dan mengutamakan kemudahan dan fleksibelitas. Hal inilah tato Jepang
memilki sebuah julukan yaitu tato oriental.
Dengan daya tarik tersendiri itulah tato Jepang atau lebih sering disebut dengan
tato oriental mulai banyak diminati bagi para pecinta tato maupun para masyarakat
yang mempercayai dengan makna dari sebuah tato oriental itu sendiri.
Disinilah perancangan buku ini dibuat untuk menuntun para masyarakat baik dari
pecinta tato ataupun bukan untuk lebih memahami tentang sebuah tato oriental. Dari hal
hal yang mendasar seperti arti dari suatu gambar dan metode - metode ataupun tata
letak suatu tato memiliki arti sendiri, dan masih banyak lainnya sehingga dapat
mempermudah dan meluruskan segala permasalahan yang di dapat dari masyarakat
yang menginginkan tato dengan tema oriental tersebut.
Universitas Kristen Petra
8
Dengan menghilangkan berbagai anggapan negatif dari sudut manapun karena
sebuah tato di jaman sekarang bukan sebagai pertanda maupun penghalang dalam
proses kita berkarier, melainkan hanyalah secuil kecil dalam tiap pribadi yang memiliki
pandangan sendiri - sendiri dengan bertato.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang buku esai tentang sebuah filosofi yang menarik,
informatif, dan mudah dipahami oleh para penggemar atau masyarakat Indonesia
terhadap filosofi sebuah seni tato Jepang.
1.3 TUJUAN PERANCANGAN
Merancang buku esai tentang sebuah filosofi yang dapat memberikan pemahaman
secara lengkap mengenai seni tato Jepang.
1.4 BATASAN LINGKUP PERANCANGAN
Target perancangan sesungguhnya adalah masyarakat Indonesia yang ingin
mengerti dan memahami lebih dalam seni tato dari Jepang yang sering disebut dengan
oriental, atau pribadi yang menginginkan sebuah tato oriental. Yang menjadikan ciri
khas kebudayaan tato Jepang.
a. Geografis
• Domisili : Indonesia
• Wilayah : Jawa timur, kota besar, dsb
• Iklim : Tropis
b. Demografis
• Usia : 21 – 60 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
• Kelas sosial : A – A+
c. Psikografis
• Gaya hidup : Modern
• Kepribadian : Suka terhadap seni bertato
• Kebiasaan : Suka terhadap hal – hal seni tubuh
Universitas Kristen Petra
9
1.5 MANFAAT PERANCANGAN
1.5.1 Bagi Mahasiswa
Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa
agar dapat lebih berpikir kritis dan kreatif untuk dapat mengembangkan lagi dari info
yang sudah ada ini maupun baik bagi permasalahan yang ditemukan ditengah
masyarakat.
1.5.2 Bagi Institusi (Keilmuan DKV)
Hasil perancangan ini diharapkan dapat bermanfaat agar keilmuan DKV dapat
terus mendorong mahasiswa dengan memberikan ilmu – ilmu kreatif yang dapat
dipraktekan guna mengatasi permasalahan ditemukan ditengah masyarakat.
1.5.3 Bagi Pecinta Oriental Tato
Hasil perancangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pecinta tato oriental
agar lebih mudah dalam memilih dan mencari sebuah arti dari sebuah tato oriental
yang di inginkan, dan menambah informasi penunjang yang berkaitan erat dengan tato
oriental.
1.5.4 Bagi masyarakat
Hasil perancangan ini di harapkan dapat bermanfaat bagi para masyarakat agar
memahami lebih dalam tentang seni tato oriental baik dari sejarah, segi sebuah seni
yang memiliki arti, keindahan, hingga pada segi positif dari sebuah tato oriental.
1.6 DEFINISI OPERASIONAL
Dalam perancangan ini yang dimaksud dengan tato oriental adalah salah satu
kategori tato berasal dari Jepang yang paling banyak diminati oleh para pecinta tato
maupun masyarakat biasa, karena memiliki gaya tersendiri dan pola warna yang
membuat tato jenis oriental khas Jepang memiliki ciri tersendiri.
1.7 METODE PERANCANGAN
1.7.1 DATA YANG DIBUTUHKAN
Dalam perancangan ini, penulis menggunakan metode kualitatif.
Metode Pengumpulan Data:
Dari konsep pengumpulan data penulis menggunakan sumber primer yaitu data
langsung didapat dari objek yang diteliti oleh penulis, selain itu juga menggunakan
Universitas Kristen Petra
10
metode sumber sekunder yaitu data yang didapat dari buku, internet dan informasi
lainnya.
Proses pengumpulan data ini menggunakan beberapa metode diantaranya :
1.7.1.1 Data Primer
a. Interview atau wawancara sumber terkait wawancara ini akan dilakukan
dengan struktur bebas dalam pertanyaan - pertanyaan yang tidak tersusun
secara sistematis kepada narasumber yang merupakan ahli pembuat tato
professional.
b. Observasi lapangan secara langsung. Mengamati tempat pembuatan tato
tersebut beserta dengan proses pembuatnnya.
1.7.1.2 Data Sekunder
a. Kepustakaan 3 Metode ini adalah dengan menggunakan kajian informasi -
informasi dari media cetak layaknya surat kabar, majalah, buku, maupun
jurnal.
b. Internet Metode ini dilakukan dengan meneliti data-data yang beredar lewat
jaringan internet.
c. Dokumentasi Data Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data
dengan cara memotret, mengamati, mencatat dan sejenisnya. Hasil
dokumentasi data dapat berupa foto, gambar, buku, dan arsip.
1.8 METODE ANALISIS DATA
Pada tahap ini data dianalisa dengan cara mengelompokkan data hasil wawancara
maupun studi pustaka tentang tato oriental serta menghubungkannya dengan teori -
teori yang ada dengan observasi di lapangan dan kemudian disajikan ke dalam metode
5W1H, karena di rasa dengan menggunakan metode 5W1H sudah dapat menjawab
persoalan yang ada dan guna mendukung dalam visualisasi penerapan karya desain
yang nantinya akan dikemas kedalam sebuah buku pengetahuan.
1.9 KONSEP PERANCANGAN
Konsep perancangan dari buku esai mengenai tato oriental adalah untuk
mengenalkan dan menanamkan nilai kepada masyarakat untuk memahami tentang seni
tato oriental. Perancangan ini ditujukan untuk masyrakat baik pecinta tato maupun
Universitas Kristen Petra
11
masyarakat biasa dengan target usia 21-60 tahun. Perancangan ini dibuat dengan foto
dokumentasi yang di dapat serta data - data yang di dapat untuk memenuhi kelengkapan
isi dari buku esai tersebut, seperti desain illustrasi berupa sketsa secara digital maupun
manual. Gaya data dari yang di dapat menggunakan gaya illustrasi. Buku esai ini
menceritakan tentang sejarah munculnya sebuah tato yang bertemakan oriental, serta
memberikan informasi mengenai sebuah tato oriental memiliki arti tersendiri dari motif
maupun seni gambarnya .
Dalam buku esai mengenai tato oriental ini pembaca akan diajak untuk melihat
sebuah sejarah dari adanya sebuah tato oriental hingga sampai pada tato oriental
memiliki berbagai macam jenis dan arti tersendiri di dalam sebuah gambar oriental ini,
juga memberikan pencerahan terhadap masyarakat baik pecinta seni tato oriental
maupun masyarakat biasa. Gaya bahasa menggunakan bahasa yang sederhana yang
disesuaikan untuk usia 21 - 60 tahun. Buku ini dibuat full colour.
Universitas Kristen Petra
12
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Perancangan
Batasan Masalah
1. Tujuan Kreatif 2. Strategi Kreatif 3. Program Kreatif 4. Biaya Kreatif
Konsep Perancangan
Konsep Kreatif
Manfaat Perancangan
Artwork
Mock Up
Layout
Script
Metode Perancangan
Produk
Finishing
1.10 SKEMATIKA PERANCANGAN
Gambar 1.8 Sistematika Perancangan