Download - 10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
Modal utama: hubungan yang erat dengan anak. Bonding yang baik membuat orangtua dan anak
lebih sensitif dan responsif pada kebutuhan masing-masing, termasuk dalam konteks disiplin.
1
2 Buat anak merasakan manfaat langsung disiplin
untuk keuntungan dirinya sendiri. Misal: tertib dengan akhir pekan khusus
untuk main dan santai, semua tugas untuk hari Senin sudah selesai dikerjakan hari Jumat.
3 Hindari disiplin dengan ancaman/paksaan
juga hukuman dan kekerasan karena hanya efektif untuk jangka pendek.
Saat pemaksa tidak hadir maka anak berkesempatan untuk tidak disiplin lagi.
4 Disiplin dimulai dengan pembentukan rutinitas dan
kebiasaan baik. Tidak berarti membosankan dan juga tidak selalu
berhubungan dengan intonasi tinggi.
5 Menyadari pentingnya proses
dan menghargai kemajuan sekecil apa pun. Perubahan perilaku dengan penanganan yang tepat membutuhkan waktu yang berbeda bagi setiap anak.
6 Konsisten pada esensinya, bukan pada aturannya. Ini yang sering paling menantang bagi orangtua.
Konsisten tidak sama dengan kaku justru mengajarkan fleksibilitas berpikir.
6 Misal: punya kesepakatan dengan anak
bahwa anak tidur di jam tertentu pada hari sekolah agar tidak bangun kesiangan dan tidak terlambat. Kalau
besoknya hari libur berarti bisa tidur lebih malam dari hari sekolah.
7 Hindari untuk terus menerus berusaha "melindungi" anak dari konsekuensi.
Anak belajar lebih efektif dari pengalaman.
7 Misal: tidak merapikan buku PR-nya dengan baik
sehingga ketinggalan di rumah. Anak seharusnya siap dengan konsekuensi tanpa
orangtua harus mengantarkan buku PR ke sekolah.
8 Hindari terus menerus mengkritik anak
sehingga anak melabel dirinya sendiri tidak baik. Bahas ‘kesalahan’ anak saat situasi positif dan mood bagus,
tidak pada saat anak melakukan kesalahan.
9 Apresiasi kedisplinan anak.
Jangan sekedar pujian, tapi spesifik ke perilaku dan sikap yang baik.
Sesekali tunjukan penghargaan di depan orang lain secara spontan.