BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Diskripsi tempat penelitian
Pada bulan September tahun 2006, CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT membuka
pabrik Garment pertamanya yang berlokasi di Jl. Raya Salatiga –Kopeng Km7. Selama kurang
lebih dari sepuluh tahun, pabrik garment ini telah berkembang dan saat ini telah mempekerjakan
kurang lebih 110 karyawan . CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT merupakan pabrik
garment kelas menengah yang menghasilkan garment dengan kualitas bagus untuk pasar dunia
dengan harga yang sangat bersaing.
Pabrik garmen ini mampu menghasilkan berbagai jenis garment, dengan berbagai macam
model, antara lain jenis pakaian Men, Ladies, Children, dan Babies dengan total kapasitas
mencapai 100.000.000 pieces per bulan. Pelanggan pabrik garmen CV. JAYA MANUNGGAL
GARMENT ini tersebar di kawasan asia dikarenakan kualitasnya, keseragaman produknya,
dengan harganya yang bersaing dan mereka secara konsisten terus melakukan kerjasama dan
berkembang dengan CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT.
Dalam menghasilkan produk yang berkualitas, CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT
didukung oleh teknologi yang cukup modern dan tentunya dibantu oleh tenaga kerja ahli yang
kompeten di bidangnya. Selain itu pabrik garmen ini juga didukung oleh kantor di Sri langka,
untuk membantu dalam menyediakan semua kebutuhan pabrik, seperti halnya mesin-mesin,
accessories, material, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam memproduksi produk.
1.2.Diskirpsi data
Dalam penelitian ini dibahas tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu
variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah disiplin kerja dan motivasi kerja, sedangkan
variabel terikatnya adalah produktivitas kerja. Populasi penelitian ini adalah karyawan dari CV.
JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi di Pendingan,Jln Raya Salatiga Kopeng Km
7 yang berjumlah 110 karyawan yang terdiri dari masing masing bagian yaitu cutting,sewing
dan finishing.
Berikut ini akan diuraikan deskripsi data penelitian yang meliputi harga rata rata(mean),
median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD) dan frekuensi serta histogram penelitian dari
semua variabel. Selanjutnya juga diuraikan pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga
beserta pengujian persyaratan analisisnya yang meliputi uji normalitas, uji linieritas
1. Deskripsi variabel disiplin kerja (X1)
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer
SPSS versi 16.00 for windows, untuk variabel disiplin kerja dapat diketahui nilai rata-rata
(M) = 3.45 modus (Mo) =3.90, median (Me) = 3.50 dan standar deviasi (SD) =0.595
Selain data tersebut dapat diketahui pula nilai maksimum = 4.60 dan nilai minimum =
1.60. Berikut adalah perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan
histogram di bawah ini :
a. Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3.3 log 86
= 1 + 3.3 * 1.934
= 1 + 6,382
= 7,382
= 7
b. Rentang Data (Range)
= Data terbesar – data terkecil
= 4.60 – 1.60
= 3
c. Panjang Kelas
= Rentang data : jumlah kelas interval
= 3: 7
= 0,43
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data disiplin kerja
no Interval frekuensi presentase
1 4.60 – 5.00 1 1.2 %
2 4.10 – 4.50 9 10.5 %
3 3.60 – 4.00 32 37.2%
4 3.10 – 3.50 26 30.2%
5 2.60 – 3.00 13 15.1%
6 2.10 – 2.50 1 1.2%
7 1.60 – 2.00 4 2.7%
Jumlah 86 100%
Sumber : Data Primer diolah.
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Data disiplin kerja
Sumber: SPSS 16.00 for winows
Data nilai disiplin kerja diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah
di berkian kepada responden/karyawan di CV.JAYA MANUNGGAL
GARMEN yang berlokasi di jalan Raya Salatiga Kopeng KM 7. Data
tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indicator-indikator
disiplin kerja yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata
untuk masing-masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor
tertinggi adalah 5
Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja
dan tabel distribusinya:
1) Perhitungan Nilai Rata-rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)
a) Nilai Rata-Rata Ideal (Mi) = ½ (5 + 1,6) = 3,3
b) Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 1,6) = 0,56
2) Batasan-batasan Kategori Kecenderungan
a. Rendah = Min s/d Mi - 1 SDi
= 1,60 s/d 3,30 – 0,56
= 1,60 s/d 2,74
b. Sedang = Mi - 1 SDi s/d Mi + 1 SDi
= 3,30 – 0,56 s/d 3,30 + 0,56
= 2,74 s/d 3,86
c. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max
= 3,30 + 0,56 s/d 5
= 3,86 s/d 5,00
Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka dapat dibuatkan tabel
distribusi frekuensi kategori kecenderungan disiplin kerja yaitu :
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Disiplin Kerja
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Tinggi 3,86 s.d 5,00 10 11,6
2 Sedang 2,74 s.d 3,86 58 67,5
3 Rendah 1,60 s.d 2,74 18 20,9
86 100,00 %
Sumber : Data Primer diolah.
Berdasarkan tabel 9 menjelaskan bahwa nilai pada kategori tinggi
dicapai oleh 10 karyawati (11,6%), untuk kategori sedang dicapai oleh 58
karyawati (67,5 %), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 18 karyawati
(20,9 %). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan disiplin
kerja berpusat pada kategori sedang.
2. Deskripsi variabel motivasi kerja (X2)
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer
SPSS versi 16.00 for windows, untuk variabel motivasi kerja dapat diketahui nilai rata-
rata (M) = 3,468 modus (Mo) =3,40, median (Me) = 3,50 dan standar deviasi (SD)
=0.637 Selain data tersebut dapat diketahui pula nilai maksimum = 4.60 dan nilai
minimum = 1.70. Berikut adalah perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi
frekuensi dan histogram di bawah ini :
a. Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3.3 log 86
= 1 + 3.3 * 1.934
= 1 + 6,382
= 7,382
= 7
b. Rentang Data (Range)
= Data terbesar – data terkecil
= 4.60 – 1.70
= 2,9
c. Panjang Kelas
= Rentang data : jumlah kelas interval
= 2,9: 7
= 0,41
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data motivasi kerja
no Interval frekuensi Presentase
1 4.17 – 5.00 10 11,8 %
2 3,76 – 4,16 22 25,6 %
3 3,35 – 3,75 23 26,8%
4 2,94 – 3,34 12 14%
5 2.51 – 2,93 12 14%
6 2.12 – 2.52 3 4,8%
7 1.60 – 2.11 4 4,7%
Jumlah 86 100%
Sumber : Data Primer diolah.
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Data motivasi kerja
Sumber: SPSS 16.00 for winows
Data motivasi kerja diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di
berkian kepada responden/karyawan di CV.JAYA MANUNGGAL
GARMEN yang berlokasi di jalan Raya Salatiga Kopeng KM 7. Data
tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indicator-indikator
motivasi kerja yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-
rata untuk masing-masing karyawan. Untuk nilai terendah adalah 1 dan skor
tertinggi adalah 5.
Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori motivasi kerja
dan tabel distribusinya:
1) Perhitungan Nilai Rata-rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)
a. Nilai Rata-Rata Ideal (Mi) = ½ (5 + 1,7) = 3,35
b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 1,7) = 0,55
2) Batasan-batasan Kategori Kecenderungan
a) Rendah = Min s/d Mi - 1 SDi
= 1,70 s/d 3,35 – 0,55
= 1,70 s/d 2,80
b) Sedang = Mi - 1 SDi s/d Mi + 1 SDi
= 3,35 – 0,55 s/d 3,35 + 0,55
= 2,80 s/d 3,90
c) Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max
= 3,30 + 0,56 s/d 5
= 3,90 s/d 5,00
Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka dapat dibuatkan tabel
distribusi frekuensi kategori kecenderungan motivasi kerja yaitu :
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Motivasi Kerja
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Tinggi 3,90 s.d 5,00 32 37,2
2 Sedang 2,80 s.d 3,90 35 40,7
3 Rendah 1,70 s.d 2,80 19 22,1
86 100,00 %
Sumber : Data Primer diolah.
Berdasarkan tabel 11, menjelaskan bahwa nilai pada kategori tinggi
dicapai oleh 32 karyawan (37,2%), untuk kategori sedang dicapai oleh 35
karyawan (40,1 %), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 19 karyawan
(22,1 %). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan motivasi
kerja berpusat pada kategori sedang.
3. Deskripsi Variabel produktivitas Kerja (Y)
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer
SPSS versi 16.00 for windows, untuk variabel produktivitas kerja dapat diketahui nilai
rata-rata (M) = 3,488 modus (Mo) =3,80, median (Me) = 3,55 dan standar deviasi (SD)
=0.602 Selain data tersebut dapat diketahui pula nilai maksimum = 4.70 dan nilai
minimum = 1.00. Berikut adalah perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi
frekuensi dan histogram di bawah ini :
a. Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3.3 log 86
= 1 + 3.3 * 1.934
= 1 + 6,382
= 7,382
= 7
b. Rentang Data (Range)
= Data terbesar – data terkecil
= 4.70 – 1.00
= 3,70
c. Panjang Kelas
= Rentang data : jumlah kelas interval
= 3,70 : 7
= 0,52
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Data Produktivitas Kerja
no Interval frekuensi Presentase
1 4.05– 5.00 9 10.5 %
2 3,55 – 4,05 34 40%
3 3.04 – 3.54 26 30.2%
4 2.53 – 3.03 11 12.8%
5 2.02 – 2.52 3 3.5%
6 1.51 – 2.01 2 2.3%
7 1.00 – 1.50 1 1.2%
Jumlah 86 100%
Sumber : Data Primer diolah.
Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Data Produktivitas Kerja
Sumber: SPSS 16.00 for winows
Data motivasi kerja diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di
berkian kepada responden/karyawan di CV.JAYA MANUNGGAL
GARMEN yang berlokasi di jalan Raya Salatiga Kopeng KM 7. Data
tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator
produktivitas kerja yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari
rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk nilai terendah adalah 1 dan
skor tertinggi adalah 5.
Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori produktivitas
kerja dan tabel distribusinya:
3) Perhitungan Nilai Rata-rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)
a. Nilai Rata-Rata Ideal (Mi) = ½ (5 + 1) = 3
b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 1) = 0,66
4) Batasan-batasan Kategori Kecenderungan
a) Rendah = Min s/d Mi - 1 SDi
= 1,00 s/d 3 – 0,66
= 1,70 s/d 2,44
b) Sedang = Mi - 1 SDi s/d Mi + 1 SDi
= 3 – 0,66 s/d 3 + 0,66
= 2,44 s/d 3,66
c) Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max
= 3 + 0,66 s/d 5
= 3,66 s/d 5,00
Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka dapat dibuatkan tabel
distribusi frekuensi kategori kecenderungan produktivitas kerja yaitu :
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kecenderungan produktivitas Kerja
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Tinggi 3,66 s.d 5,00 43 50.00
2 Sedang 2,44 s.d 3,66 37 43.1
3 Rendah 1,00 s.d 2,44 6 6.9
86 100,00 %
Sumber : Data Primer diolah.
Berdasarkan tabel 13, menjelaskan bahwa nilai pada kategori tinggi
dicapai oleh 43 karyawan (50%), untuk kategori sedang dicapai oleh 37
karyawan (43,1 %), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 19 karyawan
(6.9%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan produtivitas
kerja berpusat pada kategori tinggi.
1.3. Uji Prasyarat Analisis
1.3.1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunkan analisis kolmogorov –
smimov. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan program SPSS versi16.00
for winows dan data hasilnya dapat dilihat pada tabel diberikut:
Tabel 14.Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Variabel Sigtabel Sighitung Kesimpulan
X1 0,05 0,214 Normal
X2 0,05 0,299 Normal
Y 0,05 0,304 Normal
Sumber : Data Primer diolah.
Hasil uji normalitas tersebut menjelaskan bahwa variabel disiplin
kerja, motivasi kerja dan produktivitas kerja mempunyai sebaran data yang
berdistribusi normal, dimana harga Sig hitung lebih besar dari harga Sig tabel pada
signifikansi 0,05.
1.3.2. Uji linieritas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui pola hubungan antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat apakah berbentuk linear
atau tidak. Uji linearitas dapat diketahui dengan menggunakan uji Sig Data
diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.00 for
Windows dengan melihat signifikansi deviation from linearity dari uji Sig
linear. Berikut disajikan tabel hasil pengujian linearitas :
Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Linearitas
Model Hubungan Sig tabel Sig hitung Keterangan
X1 dengan Y 0.05 0,616 Linier
X2 dengan Y 0.05 0,101 Linier
Sumber : Data Primer diolah.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu Sighitung lebih kecil dari Sigtabel
maka dianggap hubungan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat adalah tidak linear. Sebaliknya jika Sighitung lebih besar dari Sigtabel maka
linear.
Berdasarkan tabel 15, nilai Sighitung hubungan antara variabel disiplin
kerja (X1) terhadap produktivitas kerja(Y) dan nilai Sighitung hubungan antara
motivasi kerja(X2) terhadap produktivitas kerja(Y) lebih besar dari Sigtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bebas dengan
variabel terikat adalah linear.
1.4.Pengujian hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah. Untuk
itu hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana untuk hipotesis 1
dan 2 serta menggunakan analisis korelasi ganda untuk hipotesis 3. Analisis
tersebut digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi baik secara sendiri-
sendiri maupun secara bersama - sama antara variabel bebas (Disiplin kerja dan
Motivasi kerja) terhadap variabel terikat (Produktivitas kerja). Adapun
hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis 1,Terdapat hubungan yang signifikan tingkat disiplin kerja dengan
produktivitas kerja di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi
di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7
Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (rx1y)
antara variabel disiplin kerja(X1) terhadap produktivitas kerja (Y), besarnya
koefisien korelasi yang dihasilkan berdasarkan analisis menggunakan bantuan
program komputer SPSS versi 16.00 for Windows didapatkan koefisien
korelasi senilai 0,405 dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05
Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan
bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya
tingkat hubungan antara variable disiplin kerja(X1) terhadap produktifitas
kerja (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 16. Interprestasi Koefisien Korelasi X1 terhadap Y
Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan
X1 terhadap Y 0.405 0,40 - 0,599 Sedang
Sumber : Data Primer diolah.
Tabel 16 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 -
0,599, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori
sedang dengan nilai positif. Bahwa terdapat terdapat hubungan yang
signifikan tingkat disiplin kerja dengan produktivitas kerja di CV. JAYA
MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga
Kopeng Km 7.
2. Hipotesis 2,Terdapat hubungan yang signifikan motivasi kerja dengan
produktivitas kerja di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi
di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7.
Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (rx2y)
antara variabel motivasi kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y), besarnya
koefisien korelasi yang dihasilkan berdasarkan analisis menggunakan bantuan
program komputer SPSS versi 16.00 for Windows didapatkan koefisien
korelasi senilai 0,472 dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05
Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan
bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya
tingkat hubungan antara variabel Motivasi kerja (X2) terhadap Produktivitas
kerja (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 17. Interprestasi Koefisien Korelasi X2 terhadap Y
Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan
X2 terhadap Y 0,472 0,40 - 0,599 Sedang
Sumber : Data Primer diolah.
Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40-
0,599, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam
kategori sedang dengan nilai positif. Bahwa Terdapat hubungan yang
signifikan motivasi kerja dengan produktivitas kerja di CV. JAYA
MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya
Salatiga Kopeng Km 7.
3. Hipotesis 3,Terdapat hubungan yang signifikan tingkat disiplin kerja dan
motivasi kerja dengan produktifitas kerja di CV. JAYA MANUNGGAL
GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7
Pengujian hipotesis 3 dilakukan menggunakan analisis multikolinieritas,
yaitu analisis korelasi ganda 2 prediktor. Data diolah dengan bantuan program
komputer SPSS versi 16.00 for Windows. Berikut disajikan tabel ringkasan
hasil korelasi ganda 2 prediktor antara X1 dan X2 terhadap Y:
Tabel 18. Ringkasan Hasil Uji korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y
Variabel Koefisien
X1 0,248
X2 0,383
Konstanta 1,305
R 0,548
R2 0,300
Sumber : Data Primer diolah.
Berdasarkan tabel 18 dapat dilakukan untuk melakukan pengujian
hipotesis 3. Langkah - langkah dalam melakukan pengujian hipotesis 3 adalah
sebagai berikut :
a. Membuat Persamaan Garis korelasi 2 Prediktor (korelasi ganda)
Berdasarkan tabel 4.5, maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut :
Y = 1,305 + 0.248X1 + 0,383X2
Persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien prediktor X1
sebesar 0,248 yang artinya apabila disiplin kerja(X1) meningkat 1 poin,
maka akan menyebabkan naiknya nilai produktivitas kerja (Y) sebesar
0,248 dengan asumsi nilai motivasi kerja (X2) tetap. Selanjutnya dapat
diketahui pula nilai koefisien X2 sebesar 0,383 yang artinya apabila nilai
motivasi kerja (X2) meningkat 1 poin, maka akan menyebabkan naiknya
nilai produktivitas kerja(Y) sebesar 0,383 dengan asumsi nilai disiplin
kerja (X1) tetap.
b. Mencari Koefisien Korelasi Antara Prediktor X1 dan X2 terhadap
Kriterium Y
Koefisien korelasi (Ry(1,2)) dicari untuk menguji hipotesis 3 dengan
melihat seberapa besar hubungan antara disiplin kerja (X1) dan motivasi
kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y). Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi
16.00 for Windows, didapatkan koefisien korelasi antara X1 dan X2
terhadap Y sebesar 0,548. Nilai koefisien korelasi ini selanjutnya
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai
berikut :
Tabel 19.Interprestasi Koefisien Korelasi X1 dan X2 terhadapY
korelasi R hitung Nilai Interpestasi Keterangan
X1 dan X2 terhadap Y 0,548 0,40 – 0,599 Sedang
Sumber : Data Primer diolah.
Tabel 19 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 -
0,599, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam
kategori Sedang dengan nilai positif dengan Sig hitung sebesar 0.016 <
0.05 . Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu Terdapat hubungan
yang signifikan tingkat disiplin kerja dan motivasi kerja dengan
produktivitas kerja di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang
berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukan tingkat ketepatan garis regresi.
Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari ragam
produktivitas kerja (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS versi
16.00 for windows menunjukan R2 sebesar 0,300 nilai tersebut berarti
30,0% perubahan pada variabel produktivitas kerja (Y) dapat diterangkan
oleh variabel persepsi disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)
sedangkan 70.0% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
1.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data penelitian yang dianalisis maka dilakukan pembahasan
tentang hasil penelitian sebagai berikut :
1. Hasil analisis deskriptif nilai disiplin kerja pada kategori tinggi dicapai
oleh 10 karyawan (11,6%), untuk kategori sedang dicapai oleh 58
karyawan (67,5 %), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 18
karyawan (20,9 %). Sehingga diketahui bahwa tingkat disiplin kerja
berpusat pada kategori sedang. Dengan demikian disiplin kerja
karyawan di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi
di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7 memiliki peran penting
dalam menunjang produktivitas kerja di dalam organisasi. Organisasi
yang berjalan optimal tidak dapat di kaitkan sepenuhnya hanya pada
kebutuhan ekonomi saja, karena pada kenyataanya faktor disiplin kerja
mempunyai peran yang tidak kalah penting untuk membentuk
seserorang mempunyai tanggung jawab dalam bekerja. Siswanto
(2005:292) disiplin kerja sebagai sikap menghormati, menghargai,
dan taat pada peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak
tertulis serta sanggup menjalankannya, tidak mengelak dangan sanksi-
sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya. Dengan memiliki pengetahuan dan ketrampilan itu
pegawai diharapkan mengetahui, memahami, melaksanakan dan
mematuhi segala aturan dan norma-norma dalam lingkungan kerja
sebagai sistem organisasi pegawai serta metode-metode tertentu dalam
menyelesaikan sebuah pekerjaan atau tugas-tugasnya sehari-hari
dengan baik supaya efektif dan effisien yang akhirnya dapat
memenuhi tujuan organisasi yang diharapkan
2. Hasil analisis deskriptif motivasi kerja diketahui bahwa nilai pada
kategori tinggi dicapai oleh 32 karyawan (37,2%), untuk kategori
sedang dicapai oleh 35 karyawan (40,1 %), dan untuk kategori rendah
dicapai oleh 19 karyawan (22,1 %). Sehingga diketahui bahwa tingkat
motivasi kerja karyawan berpusat pada kategori sedang. Dengan
demikian motivasi kerja karyawan di CV. JAYA MANUNGGAL
GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng
Km 7 memiliki peran yang tak kalah penting juga dalam menunjang
produktivitas kerja di dalam organisasi. Dalam rangka untuk
memotivasi bawahan dalam suatu organisasi, sangat ditentukan oleh
kepiawaian seorang pimpinan untuk memahami faktor-faktor motivasi
sebagai dayapendorong atau penguat (reinforcement) sehingga
individu tergerak untuk bekerja. Hasibuan (2008:141) motivasi kerja
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi dapat ditimbulkan, dikembangkan dan diperkuat oleh faktor-
faktor tertentu. Makin kuat motivasi yang di berikan kepada pegawai,
makin kuat pula usahanya untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Hasil analisis deskriptif produktivitasnilai pada kategori tinggi dicapai
oleh 43 karyawan (50%), untuk kategori sedang dicapai oleh 37
karyawan (43,1 %), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 19
karyawan (6.9%). Sehingga diketahui bahwa tingkat produktivitas
kerja karyawan berpusat pada kategori tinggi. . Dengan demikian
bahwa produktivitas kerja memiliki peran yang sangat penting bagi
karyawan di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi
di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7 di dalam mencapai
tujuan organisasi. Produktivitas sering pula di kaitkan dengan cara atau
strategi yang efisien dan efektif sehingga proses produksi berlangsung
tepat waktu dengan demikian tidak di perlukan kerja lembur dengan
segala implikasinya Terutama implikasi biaya. Ambar Teguh Sulistiani
dan Rosidah (2009:162) mengemukakan bahwa produktivitas kerja
menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir
yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah
efisiensi dan efektivitas. Dan kiranya jelas bahwa yang merupakan hal
logis dan tepat apa bila peningkatan produktivitas di jadikan salah satu
sasaran jangka panjang perusahaan/organisasi dalam rangka
pelaksanaan strateginya. Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1995:281)
produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan
antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk
menghasilkan hasil tersebut.
4. Hipotesis 1 : Terdapat hubungan yang signifikan tingkat disiplin kerja
dengan produktifitas kerja di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT
yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7,
Hasil analisis korelasi sederha menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara disiplin kerja (X1) dengan produktivitas kerja(Y)
karyawan di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi
di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7. Besarnya hubungan
positif variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y) dapat
ditunjukkan dengan hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu
termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya koefisien korelasi
adalah 0,406 dan Sig hitung sebesar 0.000. Dengan demikian bahwa
semakin tinggi disiplin kerja karyawan maka semakin tinggi pula
produktivitas kerja karyawan. Hal ini berlaku untuk hal sebaliknya
yaitu semakin rendah disiplin kerja karyawan ,maka semakin rendah
pula produkrtivitas kerja karyawan. Hasibuan (2008:194) dalam suatu
organisasi umumnya individu-individu yang berada di dalamnya
sadar akan adanya norma atau aturan organisasi dan mereka pun
sadar akan tuntutan kepatuhan tehadap norma atau aturan tersebut.
5. Hipotesis 2 : Terdapat hubungan yang signifikan motivasi kerja
dengan produktitvfitas kerja di CV. JAYA MANUNGGAL
GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng
Km 7.
Hasil analisis korelasi sederha menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara motivasi kerja (X2) dengan produktivitas kerja(Y)
karyawan di CV. JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi
di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km 7. Besarnya hubungan
positif variabel bebas (X2) terhadap variabel terikat (Y) dapat
ditunjukkan dengan hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu
termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya koefisien korelasi
adalah 0,472 dan Sig hitung sebesar 0.000. Dengan demikian bahwa
semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka semakin tinggi pula
produktivitas kerja karyawan. Hal ini berlaku untuk hal sebaliknya
yaitu semakin rendah motivasi kerja karyawan ,maka semakin rendah
pula produktifitas kerja karyawan. Siagian (2009:62) menyatakan
bahwa motivasi kerja adalah dorongan bagi seseorang untuk
memberikan konstribusi yang sebesar mungkin untuk demi
keberhasilan organisasi mencapai tujuannya.
6. Hipotesis 3 Terdapat hubungan yang signifikan tingkat disiplin kerja
dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja di CV. JAYA
MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya
Salatiga Kopeng Km 7
Hasil anaisis korelasi ganda menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara disiplin kerja(X1) dan motivasi kerja(X2) secara
bersam sama dengan produktivitas kerja karyawan (Y) di CV. JAYA
MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya
Salatiga Kopeng Km 7. Besarnya hubungan positif variabel bebas (X1
dan X2) terhadap variabel terikat (Y) dapat ditunjukkan dengan hasil
tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori
sedang, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,548 dan nilai
koefisien determinasi R2 yang diperoleh sebesar 0,300.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi disiplin
kerja karyawan dan motivasi kerja karyawan maka semakin tinggi
produktivitas kerja karyawan. Menurut Sedarmayanti (2009:57),
produktivitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
sikap mental berupa motivasi kerja, disiplin kerja dan etika
kerja, pendidikan, keterampilan, manajemen hubungan industrial
pancasila, tingkat penghasilan dan kesehatan, jaminan social,
lingkungan sosial dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan
kesempatan berprestasi Hasil dari koefisien determinasi (R2) sebesar
0,300. Nilai tersebut berarti 30% perubahan pada variabel
produktifitas kerja karyawan (Y) dapat diterangkan oleh disiplin
kerja(X1), motivasi kerja (X2) sedangkan 70% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.