Download - 133285747 Makalah Gadar
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
1/23
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Di Indonesia ada sikap seakan - akan pasrah dalam menghadapi masalah
korban Gawat Darurat. Kalau ada orang meninggal / cacat kita cenderung
menganggapnya sebagai nasib atau sudah merupakan kehendak Tuhan.
Sebenarnya angka kejadian, kematian dan kecacatan dapat di cegah dan di
turunkan bila kita memahami cara- cara penanggulangan Kegawat Daruratan.
Penderita gawat darurat adalah penderita yang memerlukan pertolongan
segera dan bila tidak mendapat pertolongan segera dapat mengancam jiwanya
atau menimbulkan cacat permanent.
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat ( PPGD ) Upaya untuk mengatasi
keadaan gawat darurat agar pasien tidak meninggal, memburuk keadaannya atau
mencegah / mengurangi kecacatan.
.
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
2/23
2
1.2.SKENARIO
KECELAKAAN LALU LINTAS
Anda adalah Dokter di sebuah Puskesmas. Sepuluh menit yang lalu anda
diberitahu melalui HP, bahwa ada kecelakaan sepeda motor di wilayah kerja anda.
Bersama dengan satu perawat terlatih dan seorang asistan perawat, segera dilakukan
evakuasi terhadap pasien dari tempat kejadian di rumah sakit. Di tempat kejadian
dijumpai:
1. Seorang Pria berusia 32 tahun. Pada pemeriksaan dijumpai luka robek danfraktur terbuka pada lengan kiri atas, dan abrasi multipel pada permukaan
dada.
2. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, pada saat kejadian ia sadar dan dapatberbicara. Cederanya antara lain abrasi multipel dan angulated deformity
pada tungkai kiri bawah. Terdapat bercak darah yang mengering pada
hidung dan mulutnya.
Sebelum dirujuk, tim terlebih dahulu melakukan stabilisasi terhadap pasien-
pasien tersebut.
1.3.TUJUAN
1.3.1 TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat menerapkan usaha mempertahankan
kehidupan pasien dalam keadaan gawat darurat
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
3/23
3
1.3.2. TUJUAN KHUSUS
- Mahasiswa menguasai teknik evakuasi dantranportasi
- Mahasiswa dapat memperioritaskan klien sesuaidengan tingkat kegawatdaruratan
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
4/23
4
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. MOBILISASI DAN EVAKUASI
a. Pengetian1. Pemindahan pasien pasien dari tempat kejadian ketempat yang
memungkinkan dapat pertolongan yang lebih baik.
2. Suatu proses usaha memindahkan dari satu tempat ke tempat lain tanpaataupun mempergunakan bantuan alat, tergantung situasi dan kondisi
lapangan.
b. Tujuan : memindahkan penderita gawat darurat dengan aman tanpamemperberat keadaan penderita kesarana kesehatan yang memadai.
c. Sarana transportasi terdiri dari :1. Kendaraan pengangkat2. Peralatan medis dan non medis3. Petugas ( tenaga medis atau paramedic )4. Obatobat life saving dan life support
d. Persaratan Transportasi Penderita Gawat Darurat1. Sebelum diangkat
- Gangguan respirasi dan cv telah ditanggulang- Perdarahan telah dihentikan- Lukaluka telah ditutup- Patah tulang telah di fiksasi
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
5/23
5
2. Selama perjalanan harus selalu deperhatikan dan dimonitor-
Kesadaran
- Pernafasan- Tekanan darah- Denyut nadi- Keadaan luka
e. Perencanaan Dan Persiapan1. Menentukan jenis transportasi ( mobil, perahu, pesawat )2. Menentukan tenaga kesehatan yang mendampingi pasien3. Menentukan peralatan dan persediaan obat yang diperlukan selama
perjalanan baik kebutuhan rutin maupun darurat
4. Menentukan kemungkinan penyulit5. Menentukan pemantauan pasien selama transportasi
f. Beberapa Aturan Dalam Pengangkatan Dan Pemindahan Korban1. Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tidak
membahayakan penolong.
2. Terangkan secara jelas pada korban apa yang akan dilakukan agarkorban kooperatif.
3. Libatkan ponolong lain, yakinkan penolong lain mengerti apa yang akandikerjakan.
4. Pertolongan pemindahann korban dibawah satu komando agar dapatdikerjakan bersamaan.
5. Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar agar tidakmembuat cidera punggung penolong
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
6/23
6
2.2 JENIS ALAT TRANSPORTASI
Adalah proses memindahkan kasus gawat darurat dari satu tempat
ketempat lain.
Alat :
1. Tenaga Manusia : Satu orang, dua orang, tiga orang, empat orang2. Tandu kasur : Kasur, papan, dahan/bambu, matras3. Kendaraan : Darat, laut, udara
Satu orang ; terutama untuk anggota pemadam kebakaran kalau
menolong korban yang tidak sadar didalam gedung yang terbakar
atau yang melewati jalan / lorong sempit. Catatan: Cara seperti ini
tidak boleh dilakukan pada penderita yang mengalami patah tulang
punggung.
Dua orang ; kedua tangan korban pada bahu penolong yang berdiri
di kanan dan dikiri, posisi setengah duduk pada keempat tangan
penolong dapat juga menggunakan kursi.
Tiga orang ; tiga penolong saling berhadapan dan berpegangan
tangan dibawah si korban
Empat orang ; empat penolong saling berhadapan dan berpegangan
tangan dibawah si korban
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
7/23
7
Enam orang ; cara mengangkat korban dengan menggunakan kain
sprei, terutama kalau ada kecurigaan adanya patah tulang punggung.
Sarana transportasi terdiri dari :
a. Kendaraan pengangkatb. Peralatan medis dan non medisc. Petugas (tenaga medis/ paramedis)d. Obat-obat life saving dan life support
2.3. CARA MELAKUKAN EVAKUASI DENGAN ATAU TANPA
ALAT
1. Tanpa alat : proses pemindahan atau transportasi dilakukan oleh satupenolong, dua penolong atau lebih tanpa menggunakan alat- alat bantu .
1 penolong :
- Dipapah ( human crutch )- Diseret ( drag )- Ditimang ( cradle )- Digendong di punggung ( pick a back )
1 penolong dapat dilakukan dengan cara :- dua tangan menyangga paha korban dan dua tangan yang lain
menyangga punggung korban
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
8/23
8
- satu penolong mengangkat korban dari arah punggung korbansedangkan penolong yang lain menyangga tungkai korban.
- Oleh tiga atau 4 penolong dapat dilakukan dengan cara korban diangkatbersamasama dengan kondisi korban terbaring
2. Dengan bantuan alat- Dengan mengguanakan kursi kayu- Dengan mengguanakan tandu atau usungan- Dengan menggunakan usungan beroda atau tempat tidur beroda.- Dengan menggunakan kendaraan berupa : motor, mobil umum,
ambulance, pesawat terbang dll.
2.4 FRAKTUR DAN DISOKASI
PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya, fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar
dari yang dapat diabsorbsinya. (Smelter&Bare,2002).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, kebanyakan fraktur
akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit
seperti osteoporosis, yang menyebabkan fraktur yang patologis (Barret dan
Bryant, 1990).
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
9/23
9
DISLOKASI
Pengertian
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi). (brunner&suddarth).
Keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi
merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif
Mansyur, dkk. 2000).
ETIOLOGI FRAKTUR
Fraktur dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
Trauma Langsung : Kecelakaan lalu lintasTrauma tidak langsung: Jatuh
dari ketinggian dengan berdiri atau duduk sehingga terjadi fraktur tulang
belakang.Proses penyakit (osteoporosis yang menyebabkan fraktur yang
patologis).
Menurut Oswari E (1993), fraktur terjadi karena adanya :
a. Kekerasan langsung Terkena pada bagian langsung trauma.
b. Kekerasan tidak langsung Terkena bukan padabagian yang terkena
trauma.
c. Kekerasan akibat tarikan otot.
Sedangkan MenurutBarbaraCLong(1996), fraktur terjadi karena adanya :
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
10/23
10
a. Benturan & cedera (jatuh, kecelakaan)
b. Fraktur patofisiologi (oleh karena patogen, kelainan)
c. Patah karena letih
Etiologi Dislokasi
Dislokasi terjadi saat ligarnen memberikan jalan sedemikian rupa
sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normnal di dalam sendi.
Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan
(acquired) atau karena sejak lahir (kongenital).
Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang/fraktur yang
disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya
trauma, tonus atau kontraksi otot dan tarikan.
Dislokasi disebabkan oleh :
1. Cedera Olah Raga : Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi
adalah sepak bola, hoki, serta olah raga yang beresiko jauth misalnya :
terperosok akibat bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak
bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari kaki karena
secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.
2. Trauma yamg tidak berhubungan dengan olah raga, benturan keras pada
sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
11/23
11
3. Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin.
4. Patologis, terjadinya tear ligament dan kapsul articuler yang
merupakan komponen vital penghubung tulang.
TANDA DAN GEJALA FRAKTUR
a. LookDeformitas
- Penonjolan yang abnormal misalnya fraktur condylus lateralis humerus
- Angulasi
- Rotasi
- Pemendekan
- Odema
- Echymosis
- Laserasi
- Fungsi laesa : Hilangnya fungsi misalnya pada fraktur cruris tidak
dapat berjalan dan pada fraktur antebrachi tidak dapat menggunakan
lengan.
b. Feel
- Terdapat nyeri tekan dan nyeri sumbu
- Kejang otot
- Hilang sensasi
c. Move Krepitasi
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
12/23
12
Terasa krepitasi bila fraktur digerakkan tetapi ini bukan cara yang baik
dan kurang halus. Krepitasi timbul oleh pergeseran / beradunya ujung-
ujung tulang kortikal. Pada tulang spongiosa atau tulang rawan epifisis
tidak terasa krepitasi.
d. Nyeri
Nyeri bila digerakkan, baik pada gerakan aktif maupun pasif.
Gangguan Fungsi
Gerakan yang tidak normal
Gerakan yang terjadi tidak pada sendi misalnya pertenganhan femur
dapat digerakkan. Ini adalah bukti yang paling penting adanya fraktur
yang membuktikan adanya putusnya kontuinitas tulang sesuai defenisi
fraktur. Hal ini penting untuk membuat visum misalnya bila tidak ada
fasilitas pemeriksaan rontgen.
DISLOKASI
a. Deformitas Hilangnya tonjolan tulang yang normal, misalnya trauma
ekstensi dan eksorotasi pada dislokasi anterior sendi bahu. Pemendekan
astau pemanjangan (misalnya dislokasi anterior sendi panggul)
Kedudukan yang khas untuk dislokasi tertentu, misalnya dislokasi
posterior sendi panggul kedudukan endorotasi, fleksi dan aduksi.
b. Nyeri
c. Functio Laesa, misalnya bahu tidak darat endorotasi pada dislokasi
anterior bahu.
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
13/23
13
Bagaimana Mengetahui Adanya Patah Tulang
1. Riwayat: Setiap patah tulang umumnya mempunyai riwayat
trauma yang diikuti pengurangan kemampuan anggota gerak yang terkena.
Ingat bahwa fraktur tidak selalu terjadi pada daerah yang mengalami trauma
(tekanan).
2. Pemeriksaan:
Inspeksi (Lihat) bandingkan dengan sisi yang normal, dan
perhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Adanya perubahan asimetris kanan-kiri2. Adanya Deformitas seperti Angulasi (membentuk sudut) atau; Rotasi
(memutar)dan Pemendekan
3. Jejas (tanda yang menunjukkan bekas trauma);4. Pembengkakan5. Terlihat adanya tulang yang keluar dari jaringan lunak;
Palpasi (Meraba dan merasakan)
Perlu dibandingkan dengan sisi yang sehat sehingga penolong dapat
merasakan perbedaannya. Rabalah dengan hati-hati !
a. Adanya nyeri tekan pada daerah cedera (tenderness);
b. Adanya crepitasi (suara dan sensasi berkeretak) pada perabaan yang
sedikit kuat;
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
14/23
14
c. Adanya gerakan abnormal dengan perabaan agak kuat.
Perhatian:
Jangan lakukan pemeriksaan yang sengaja untuk mendapat bunyi
crepitasi atau gerakan abnormal, misal meraba dengan kuat sekali.
3. Gerakan
Terdapat dua gerakan yaitu :
Aktif: Adalah pemeriksaan gerakan dimana anda meminta korban
menggerakkan bagian yang cedera.
Pasif: Dimana penolong melakukan gerakan pada bagian yang cedera.
Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut:
Terdapat gerakan abnormal ketika menggeerakkan bagian yang cedera
Korban mengalami kehilangan fungsi pada bagian yang cedera.
Apabila korban mengalami hal ini, maka dapat disebabkan oleh dua
kemungkinan yaitu akibat nyeri karena adanya fraktur atau akibat kerusakan
saraf yang mempersarafi bagian tersebut (ini diakibatkan oleh karena
patahan tulang merusak saraf tersebut).
Pemeriksaan Komplikasi
Periksalah di bawah daerah patah tulang, Anda akan menemukan:
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
15/23
15
1. kulit berwarna kebiruan dan pucat;
2. denyut nadi tak teraba.
3. Selain itu pada bagian yang mengalami fraktur, otot-otot disekitarnya
mengalami spasme
JENIS FRAKTUR
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya
mengalami pergeseran.
b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
c. Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa
sampai ke patahan tulang.
e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya
membengkak.
f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang
g. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen
h. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam
i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada
tulang belakang)
j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo
pada daerah perlekatannnya.
http://blog.ilmukeperawatan.com/category/askepasuhan-keperawatankulitpenyakit-kuliteritrodermapemfigusslesindrom-steven-jhonsonssjhttp://blog.ilmukeperawatan.com/category/askepasuhan-keperawatankulitpenyakit-kuliteritrodermapemfigusslesindrom-steven-jhonsonssjhttp://blog.ilmukeperawatan.com/category/askepasuhan-keperawatanaskep-penyakit-dalamsistem-pernafasansisetm-endokrinsistem-cardiovaskulerjantungparuicugerontikhttp://blog.ilmukeperawatan.com/category/askepasuhan-keperawatanaskep-penyakit-dalamsistem-pernafasansisetm-endokrinsistem-cardiovaskulerjantungparuicugerontikhttp://blog.ilmukeperawatan.com/category/askepasuhan-keperawatankulitpenyakit-kuliteritrodermapemfigusslesindrom-steven-jhonsonssjhttp://blog.ilmukeperawatan.com/category/askepasuhan-keperawatankulitpenyakit-kuliteritrodermapemfigusslesindrom-steven-jhonsonssj -
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
16/23
16
PEMBIDAIAN
Pertolongan Pertama pada Patah Tulang
Prinsip Pertolongan
1.mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri;2.mencegah gerakan patah tulang yang dapat mengakibatkan kerusakan
jaringan lunak sekitarnya seperti: pembuluh darah, otot, saraf dan
lainnya.
Penanganan Secara Umum
1.DRABC2.Atasi perdarahan dan tutup seluruh luka3.Korban tidak boleh menggerakkan daerah yang terluka atau fraktur4.Imobilisasi fraktur dengan penyandang, pembalut atau bidai5.Tangani dengan hati-hati6.Observasi dan atasi syok bila perlu7.Segera cari pertolongan medis
Fraktur dan dislokasi harus diimobilisasi untuk mencegah memburuknya
cedera. Tetapi situasi yang memerlukan Resusitasi baik pernafasan maupun
jantung dan cedera kritis yang multipel harus ditangani terlebih dahulu.
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
17/23
17
Prioritas dalam menangani fraktur:
1. fraktur spinal;2. fraktur tulang kepala dan tulang rusuk;3. fraktur extremitas
Perhatian:
Dalam menangani fraktur, jangan hanya terpaku pada frakturnya saja
tetapi selalu mulai dengan DRABCH dan lakukan monitoring secara periodik.
Dan selalu ingat jika Anda tidak terlatih dan tidak berpengalaman
jangan melakukan reposisi baik pada fraktur mapun pada dislokasi.
Pembidaian adalah proses yang digunakan untuk imobilisasi fraktur dan
dislokasi. Pembidaian harus memfixasi tulang yang patah dan persendian yang
berada di atas dan dibawah tulang yang fraktur. Jika yang cedera adalah sendi,
bidai harus memfixasi sendi tersebut beserta tulang disebelah distal dan
proximalnya.
Tipe-tipe bidai:
1. Bidai Rigid adalah bidai yang terbuat dari kayu, plastik, alumunium ataubahan lainyang keras.
2. Bidai Soft adalah bidai dari bantal, selimut, handuk atau pembalut ataubahan yang lunak lainnya.
3.
Bidai Traksi
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
18/23
18
Digunakan untuk imobilisasi ujung tulang yang patah dari fraktur femur
sehingga dapat terhindari kerusakan yang lebih lanjut. Traksi merupakan
aplikasi dari kekuatan yang cukup untuk menstabilkan patah tulang yang patah,
traksi bukanlah meregangkan atau menggerakkan tulang yang patah sampai
ujung-ujung tulang yang patah menyatu.
Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian pada bagian badan yang mengalamai cedera;
b. Lakukan juga pembidaian pada kecurigaan patah tulang, jadi tidak perlu
harus dipastikan dulu ada atau tidaknya patah tulang;
c. Melewati minimal 2 sendi yang berbatasan.
Syarat Pembidaian
1. Bidai harus meliputi dua sendi, sebelum dipasang diukur terlebih dahulupada anggota badan yang tidak sakit;
2. Ikatan jangan terlalu ketat dan jangan terlalu kendor;3. Bidai dibalut/ dilapisi sebelum digunakan;4. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat
yang patah;
5. Jika mungkin naikkan anggota gerak tersebut setelah dibidai;6. Sepatu, cincin, gelang, jam dan alat yang mengikat tubuh lainnya perlu
dilepas.
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
19/23
19
Aturan dasar yang harus diingat ketika melakukan pembidaian:
1. Jika ragu-ragu fraktur atau tidak Bidai2. Bidai Rigid sebelum digunakan harus dilapisi dulu;3. Ikatlah bidai dari distal ke proximal4. Periksalah denyut nadi distal dan fungsi saraf sebelum dan sesudah
pembidaian dan perhatikan warna kulit ditalnya;
5. Jika mungkin naikkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang.
PEMBALUTAN
Pembalut harus dipasang cukup kuat untuk mencegah pergerakan tapi
tidak terlalu kencang sehingga mengganggu sirkulasi atau menyebabkan nyeri.
Dalam usaha untuk mencegah pergesekan dan ketidaknyamanan pada kulit,
penggunaan bantalan lunak dianjurkan sebelum melakukan balutan. Pengikatan
selalu dilakukan di atas bidai atau pada sisi yang tidak cedera, kalau kedua kaki
bawah mengalami cedera, pengikatan dilakukan di depan dan diantara bagian
yang cedera.
Periksa dengan interval 15 menit untuk menjamin bahwa pembalut tidak
terlalu kencang akibat pembengkakan dari jaringan yang cedera. Lewatkan
pembalut pada bagian lekuk tubuh seperti leher, lutut dan pergelangan kaki jika
diperlukan.
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
20/23
20
CARA IMOBILISASI FRAKTUR
Dengan Pembalut
Gunakan pembalut lebar bila ada;
1. Taruh pembalut dibawah bagian tubuh yang terjadi fraktur;2. Topang lengan atau tungkai dengan bidai sampai pembalut cukup
memfixasi
3. Setiap 15 menit periksa agar pembalut tudak terlalu ketat4. Periksa pembalut supaya tidak longgar
Dengan Bi dai
1. Dapat dipakai benda apa saja yang kaku dan cukup panjang melewati sendidan ujung tulang yang patah;
2. Pakai perban bantal diantara bidai dan bagian tubuh yang dibidai;3. Ujung-ujung lengan/tungkai dibalut di atas dan dibawah daerah fraktur.
Ikatan harus cukup kuat pada daerah yang sehat.
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
21/23
21
BAB III
PENUTUP
Evakuasi adalah Memindahkan korban ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman
untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. dengan cara-cara yang
sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan
darurat
Prinsip dasar:
1. Dilakukan jika mutlak perlu2. Menggunakan teknik yang baik dan benar3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih4. Penolong harus bisa melakukan perawatan darurat selama dalam perjalanan
Proses pengangkutan:
Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara atau alatbantu,
Tergantung pada kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korbanketersediaan alat).
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
22/23
22
Rangkaian pemindahan korban:
1. Persiapan,2. Pengangkatan korban ke atas tandu,3. Pemberian selimut pada korban4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Transportasi:
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yangfasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit.
Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harusdirujuk ke dokter
Syarat pemindahan korban: keadaan umum cukup baik tidak ada gangguan pernapasan pendarahan sudah di atasi luka sudah dibalut patah tulang sudah dibidai
-
7/28/2019 133285747 Makalah Gadar
23/23
23
DAFTAR PUSTAKA
Perry & Potter . 2006 . Fundamental Keperawatan Volume II . Indonesia : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Suparmi Yulia, dkk . 2008 . Panduan Praktik Keperawatan . Indonesia : PT Citra
Aji Parama
Perry, Petterson, Potter . 2005 . Keterampilan Prosedur Dasar . Indonesia : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
John A. Boswick, Ir., MD . Perawatan Gawat Darurat . Indonesia : Penerbit Buku
Kedokteran EGC