Download - 160110130077 Fitria Rahmah Dental Cements
Dental CementsFitria Rahmah
160110130077
Suatu bahan yang bisa dibentuk untuk menutup sebuah celah atau untuk menyemen dua
komponen menjadi satu.
Syarat Semen Dental
Tidak beracun, tidak mengiritasi
pulpa dan jaringan sekitarnya
Tidak larut dalam saliva dan cairan yang masuk ke dalam mulut
Tidak berubah dimensi pada waktu setting
Adhesif pada gigi, tidak pada
instrumen KG
Daya alir(flow) yang baik
Memiliki sifat optis translusen &
radioopaque
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Klasifikasi Semen Dental Semen dengan reaksi asam-basa Material yang mengalami polimerisasi :
Cyanoacrylates Polimer dimetacrylate Komposit polimer ceramic
Material lainnya : Kalsium hidroksidaGutta-perchaVarnish
E. C. Coombe. Sari Dental Material
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Tipe Restorasi
Sementara, Intermediate, dan Tetap
Direct & indirect
Estetik & Non-estetik
Kegunaan Dental Semen
• Digunakan untuk restorasi, endodontik, orthodontik, priodontik. Contohnya untuk endodontik sealers, semen pengikat orthodontik dan brackets craig’s
• Luting agent restorasi dan perlekatan orthodonti didalam dan di atas gigi
• Sebagai cavity liners dan basis untuk melindungi pulpa
• Restorative Materials
Terminology
• Permanen Restoration1. Contoh bahan yg digunakan untuk restorasi
tetap adalah direct filling gold, amalgam, komposit resin, glass ionomer cement, silikat semen, porselen
2. Lebih kuat dan tahan lama dibanding bahan untuk restorasi sementara dan intermediate
Terminology
– Temporary Restoration (Short term, Intermediate, Long term)1. Dilakukan sebelum restorasi tetap2. Bahan material yg digunakan hanya bertahan dalam
waktu singkat, beberapa hari atau beberapa minggu3. Gutta percha digunakan sebagai pengisi saluran akar,
namun tidak dapat beradaptasi dgn baik dgn dinding kavitas
4. Zinc Oksida Eugenol digunakan sbg pilihan restorasi sementara karena memiliki respons yg baik thd pulpa
Terminology
• Pulp capping : 1. Proses menempatkan agen khusus dekat
pulpa untuk membentuk dentin baru atau dalam penyembuhan pulpa
2. Contoh pulp capping agent : semen kalsium hidroksida
3. Tipe : Pulp Capping langsung Pulp Capping tidak langsung
Terminology
• Pulp Capping Langsung :1. Ekskavasi lesi yang
dalam2. Traumatic fractures gigi3. Iatrogenic exposure
selama preparasi kavitas
4. Iatrogenic exposure selama preparasi mahkota
• Pulp Capping Tidak Langsung
1. Secondary dentin formation near exposure
Terminology
• Pulp protection– Bases
Mengganti bagian dentin yang hilang atau rusak karena kariesMemberikan termal insulasi di bawah kedalaman restorasi metalik– Liners
Lapisan tipis untuk menjaga atau menutup dentin dari bakteri atau iritasi
– VarnishLining material yang melapisi dinding sebelum restorasi
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Basis Basis : lapisan semen yg ditempatkan di bawah restorasi
permanen untuk mendorong pemulihan pulpa dan untuk melindunginya dari berbagai jenis bahan yang membahayakan, seperti reaksi panas, kimia atau galvanis
Basis berfungsi sebagai pengganti untuk pelindung dentin yang telah hancur karena karies
Tipe : Basis High-Strength Basis Low-Strength
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Liners & Varnish Liners & varnish : agen dalam suatu pelarut yang bila
dioleskan pada suatu permukaan akan mudah menguap dan meninggalkan film/lapisan tipis
Film/lapisan tipis berperan sebagai penghalang yang memiliki fungsi tergantung dimana liners&varnish ini diberikan
Luting
Sementasi : proses penempelan material/bahan kedokteran gigi intermediate (co:semen) pada struktur gigi
Tipe :1. Sementasi sementara2. Sementasi tetap
Variasi Semen Dental
• Zinc Phosphate Cement• Zinc Oxide Cement• Silicate Cement• Zinc Polycarboxylate
Cement• Glass Ionomer Cement
• Resin Cement• Combination of Glass
Ionomer Cement + Resin Cement
• Calcium Hydroxide• Varnish• Mineral Trioxide
Aggregate Cement
Zinc Phosphate Cement
Zinc Phosphate Cement
• Definisi : semen tradisional untuk crown and bridge yang biasanya digunakan pada restorasi alloy
• Aplikasi :1. Luting of restorations (cementation)2. High strenght bases3. Temporary restorations4. Luting of orthodontic bands and brackets
Zinc Phosphate Cement
• ADA Sp No. 3 mendesain :1. Tipe 1 butir halus untuk luting dimana ketebalan
film 25 μm atau kurang2. Tipe 2 butir medium untuk luting dan filling
dimana ketebalan film lebih dari 40 μm• Sediaan :1. Powder and liquid system2. Capsule of preproportioned powder and liquid
(kuning, abu-abu, coklat keemasan, pink dan putih)
Sifat-sifat
• Compressive Strength1. Zinc phosphate cement lebih kuat daripada
zinc oxide eugenol tetapi tidak lebih kuat dari silicophosphate yaitu 103,5 Mpa
2. Faktor yang mempengaruhi kekuatan : P/L ratio lebih banyak powder, lebih kuat Water content mengurangi kekuatan
Sifat-sifat
• Tensile StrengthSemen ini lebih lemah yaitu 5,5 Mpa yang kemudian membuatnya lebih brittle
• Modulus Elastisitas1. 13,5 Gpa2. Stiff and elastic deformation
Sifat-sifat Sifat Thermis
Semen Zinc phosphate merupakan bahan insulator yang baik & efektif mengurangi efek galvanis
Sifat OptisSemen yg telah bereaksi bersifat opaque
AdhesiRetensi yang dihasilkan berupa gaya mechanical interlocking antara semen yang telah bereaksi dengan kekasaran permukaan kavitas dan restorasi
Sifat MekanisPowder >> → strength semakin kuat
Reaksi Setting
• Saat bubuk dicampur dengan liquid, asam fosfor memecahkan permukaan partikel, melarutkan zinc oxide membentuk asam zinc fosfat
• Alumunium dalam liquid diperlukan untuk pembentukan semen
• Alumunium kompleks dengan asam fosfor untuk membentuk gel zinc aluminofosfat
• Reaksi yang terjadi → eksotermis• Setting time : 5 - 9 menit
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Waktu Setting
Reaksi menjadi lambat jika bubuk tercampur dengan lambat
Mixing time : semakin lama waktu pengadukan → reaksi semakin lambat
P/L ratio : Liquid >> Powder → memperlambat reaksi
Suhu yang tinggi mempercepat reaksi
Manipulasi
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Manipulasi
• Spatula → Stainless steel• Mixing time → 1 menit 15 detik• Ratio Powder/Liquid : 1,4 mg/0,5 ml• Pengadukan bubuk dan cairan dilakukan diatas kaca untuk
memungkinkan bubuk dan cairan tercampur rata• Gunakan glass slab yang dingin untuk mengurangi panas
dari reaksi eksotermis
Prosedur
Bubuk ditambahkan sedikit demi sedikitPengadukan dilakukan dengan spatula stainless steel dengan gerakan cepat melingkarSetiap tambahan diaduk selama 15-20 detikDaerah pengadukan yang luas → menghilangkan panas dari hasil reaksi eksotermis
Semen Zinc phosphate diaduk pada glass slab dingin dengan daerah yang luas agar menghilangkan panas
akibat reaksi eksotermis
Modifikasi
• Komposisi – Kombinasi zinc fosfat dengan silikat– Gabungan zinc oxide dengan magnesium oxide
dengan bubuk silikat semen• Sediaan – Bubuk :• Opaque• Campuran : Zn + MgO + flouraluminosilicate
glass– Liquid
Semen Zinc Oxide Eugenol
Zinc Oxide Cement
• Definisi : Bahan yang paling tidak mengiritasi dari semua bahan gigi dan merupakan penutup istimewa terhadap kebocoran
• Spesifikasi ADA No.30 untuk bahan restorasi ada 4 jenis :1. Tipe 1 untuk semen sementara2. Tipe 2 untuk semen permanen di restorasi atau alat-
alat yang dibuat di luar mulut3. Tipe 3 untuk restorasi sementara dan basis penahan
panas4. Tipe 4 untuk pelapis kavitas
Zinc Oxide Cement
• Sediaan :1. Powder and liquid2. Two paste system
Zinc Oxide Cement
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Reaksi Setting
Reaksi pertama : hidrolisis zinc oxideZnO + H2O → Zn(OH)2
Reaksi selanjutnya :Zn(OH)2 + 2HE → ZnE2 + 2H2O
basa asam garam(Zinc hydroxide) (Eugenol) (Zinc eugenolate)
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Setting Time
→ berlangsung selama 4 - 10 menit→ reaksi sempurna antara ZnO & eugenol selama 12 jamDipengaruhi oleh : Ukuran partikel : partikel semakin kecil lebih cepat Akselerator : alkohol, asam glacial acetic, air Pendinginan glass slab (lempeng kaca) memperlambat
reaksi Retarder : glycol & glycerine Perbandingan bubuk & cairan : rasio semakin tinggi,
setting time semakin cepat
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Sifat Mekanis
Compressive strength (3-4 MPa s.d. 50-55 MPa)→ termasuk semen yang kekuatannya rendah → ukuran partikel mempengaruhi kekuatan, semakin
kecil ukuran partikel, semen semakin kuat → kekuatan dapat ditingkatkan dgn
alumina-EBA/polimer Tensile strength (0.32-5.3 MPa) Modulus Elastisitas (0.22 – 5.4 Gpa)
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Sifat Optik Semen ini bersifat opaque
Kelarutan Semen Zinc Oxide Eugenol memiliki kelarutan yg paling
tinggi Kelarutan dikurangi dengan menaikkan P/L ratio
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Sifat Biologis
pH 6.6-8.0 Tidak terlalu mengiritasi pulpa dibanding semen
lainnya Bakteriostatik, menghalangi pertumbuhan bakteri Semen Zinc Oxide Eugenol tidak melekat dgn baik
pada enamel atau dentin Memiliki efek menenangkan pada pulpa dalam
kavitas yang dalam
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Manipulasi
Powder/Liquid ratio = 4:1 sampai 6:1 Botol dikocok dengan hati-hati Bubuk&cairan yg sudah diukur disimpan pada
lempeng kaca Sejumlah bubuk digabungkan & diaduk pelan dgn
gerakan melingkar Oil of orange digunakan untuk membersihkan
eugenol cement dari alat-alat
Powder-Liquid System
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Manipulasi (cont.)
Keluarkan pasta dgn panjang yang sama Aduk rata sampai warnanya tercampur
Two Paste System
Setting Time 4-10 menit Semen ZOE mengeras dgn cepat dalam
mulut disebabkan oleh uap dan panas
Silicate Cement
Silicate Cement
• Diperkenalkan pada tahun 1903 sebagai tambalan anterior. Sifatnya translusen dan menyerupai porselen.
• Silicate rentan terhadap cairan mulut dan biasanya restorasi silikat bertahan selama 4 tahun
• Sediaan : bubuk dan liquid • Fungsi :
1. Restorasi estetik gigi anterior2. Restorasi intermediate untuk karies3. Satu-satunya semen yang tidak dapat dibuat sebagai
basis tambalan
Silicate Cement (cont.)
Kegunaan : restorasi estetik gigi anterior Compressive strength 180 MPa ; Semen silikat →
semen terkuat dalam KG Tensile strength 3.5 MPa P/L ratio : 1.6 gm/4 ml Sifat Biologis : dapat mengiritasi pulpa Restorasi silikat larut dalam cairan mulut
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Silicate Cement
• Komposisi
Powder Liquid
Silica (SiO) – 40 % Phosphoric acid – 62 %
Alumina – 30 % Alumunium phosphate – 2 %
Sodium fluoride (NaF) Zinc phosphate – 6 %
Calcium fluoride (CaF2) Magnesium phosphate
Calcium Phosphate or Lime Water – 40 %
Cryolite – 19 %
Reaksi Setting
Setting time : 3-6 menit Faktor yg mempengaruhi setting time :
1. Semakin baik bentuk partikel → semakin cepat setting2. Faktor yg memperlambat setting :
Mixing time yg panjangSuhu yg rendahP/L ratio yg kecil
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Finishing & Polishing
Finishing akhir harus ditunda selama beberapa hari Finishing yg terlalu cepat dapat menyebabkan fraktur
pada margin
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Kelebihan Semen Silikat
Powder/Liquid ratio yg tepat Pengadukan cepat : 10-15 detik Estetisnya baik Mengandung fluoride, antikariogenik
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Kekurangan Semen Silikat
• Konsistensi asam fosfor 52% (sangat asam) mengiritasi pulpa
Manipulasi
• Spatula yang digunakan : agate, spatula plastik/cobalt-chromium
• Spatula logam tidak dianjurkan utk digunakan karena membuat diskolorisasi pada adukan
• Mixing time : 1 menit• Bubuk disimpan pada glass slab yg tebal, dingin, dan
kering dan dibagi menjadi dua atau tiga bagian besar, kemudian diaduk dengan cairan akan menghasilkan struktur seperti gel
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Zinc Polycarboxylate
Cement
Zinc Polycarboxylate Cement
Merupakan semen pertama yg mengembangkan sistem reaksi kimia antara struktur gigi dengan semen
Kegunaan :1. Restorasi penyemenan tetap2. Basis & liners3. Penyemenan Band Orthodonti4. Pengisi saluran akar pada Endodonti
Zinc Polycarboxylate Cement
Powder LiquidZinc oxide Solusi asam
poliakrilat/polimer asam akrilat dengan asam
karboksilat tidak jenuhMagnesium oksida
Selenium fluorida Ditambah : asam maleat, itakoat, trikarboksilat
Bismuth oksidaAlumunium oksida
Reaksi Setting
• Ketika bubuk &cairan diaduk, permukaan partikel bubuk dipecah oleh asam, melepaskan zinc, magnesium, dan ion timah
• Ion timah mengikat rantai polimer melalui grup karboksil
• Setting time 7 – 9 menit (setting time dapat ditingkatkan dengan mendinginkan glass slab, waktunya menjadi lebih singkat)
Sifat Mekanis
• Compressive strength 55 MPa• Tensile strength 6.2 MPa• Kekuatan semen tergantung pada : ratio P/L yang
tinggi meningkatkan kekuatannya, berat molekul dari asam poliakrilat juga berpengaruh pada strength, pengadukan dengan konsistensi agak cair membuat semen ini tidak terlalu kuat
Manipulasi
• Konsistensi encer digunakan utk penyemenan• Konsistensi kental digunakan utk pelapis kavitas• Manipulasi menggunakan instrumen yg tajam bukan
logam• Waktu pengerasan 5-6 menit• Jika hasil adukan sudah mengkilap, maka adukan siap
utk diaplikasikan
Glass Ionomer Cement
Glass Ionomer Cement
Dinamakan Glass Ionomer : Bubuk → kaca ; reaksi setting & ikatan adhesif pada struktur gigi → ikatan ionik
Digunakan untuk restorasi gigi yang terkikis Telah dikombinasikan dengan semen silikat&semen
polycarboxylate Nama lain untuk semen ini : Poly(alkenoate) cement,
GIC (glass ionomer cement), ASPA (alumino silicate polyacrylic acid)
Glass Ionomer Cement
• Aplikasi :1.Bahan restoratif estetik anterior2.Untuk daerah terkikis dan restorasi kelas V3.Sebagai luting agent4.Core build up5.Pit and fissure sealant
Glass Ionomer Cement
• Klasifikasi
• Untuk penyemenanType I
• Untuk restorasiType II
• Liners & BasisType III
• Fissure & pit sealantType IV
• Sementasi alat orthoType V
• Core build upType VI
Glass Ionomer Cement
Komposisi1. Powder
Silica (SiO)2 41.9%
Alumina (Al2O3) 28.6%
Alumunium flouride (AlF3) 1.6%Kalsium flouride (Caf2) 15.7%
Sodium flouride (NaF) 9.3%Alumunium phosphate (AlPO4) 3.8%
2. LiquidAsam poliakrilikAsam itakonikAsam TartarikAsam maleatAsam tricarballylicAir
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Copolimerisasiitikonik, asam maleat cenderung meningkatkan reaktivitas cairan, menurunkan viskositas
Asam tartarikmenambah waktu kerja & memperpendek setting time
Airunsur pokok yg paling penting, sbg medium tempat reaksi berlangsung; kelebihan air dapat menghasilkan semen yg lemah
Setting
• Ketika bubuk&cairan dicampurkan, asam memecah partikel kaca → jadi ion kalsium, alumunium, sodium & fluoride luluh menjadi medium yang encer
• Initial set terjadi ketika ion kalsium mengikat rantai asam poliakrilat, membentuk massa padat
• Setelah 24 jam, alumunium juga mulai cross link dgn rantai asam poliakrilat
• Ion Sodium & Fluoride tidak ber cross linking, namun menggantikan ion hidrogen dalam grup karboksilat
• Air sangat penting dalam reaksi sementasi sebagai medium, membuat semen menjadi lebih kuat
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Sifat-Sifat
a) Semen ini mengambil beberapa sifat semen silikat terutama dalam hal kekuatan, translusens,dan kandungan fluorida ; dari segi ini semen ini lebih unggul dari semen jenis zinc-oksida
b) Semen glass-ionomer juga mempunyai sifat adhesive seperti semen zinc polikarboksilat.
c) Saat manipulasi tidak boleh menggunakan spatula logam, karena dapat menyebabkan diskolorisasi
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Manipulasi
• Persiapan rongga mulut/Permukaan gigi• Proporsi/Mixing• Proteksi pulpa selagi pengerasan• Finishing
Manipulasi
• Persiapan rongga mulut1. Permukaan gigi harus bersih agar perlekatan
dengan semen efektif2. Menggunakan 10% asam poliakrilik selama 10-15
detik kemudian dibilas dengan air selama 30 detik. Untuk area yang sangat dalam persiapan harus dilindungi setetes calcium hydroxide
3. Setelah pembilasan, permukaan dikeringkan dan tidak boleh ada darah atau saliva karena akan mengurangi kekuatan bonding
Manipulasi
• Proporsi dan Mixing1. Powder/liquid rasio adalah 3 : 12. Bubuk pada botol dituang perlahan. Liquid dan
bubuk dipersiapkan sebelum pencampuran3. Powder dibagi dalam 2 penambahan.
Penambahan 1 dicampurkan kedalam liquid sampai homogen, penambahan 2 ditambahkan sisa bubuk dengan metode folding agar didapatkan struktur gel
Manipulasi
• Proteksi pulpa selagi pengerasan1. GIC tergolong sensitif terhadap udara dan air
ketika pengerasan2. Setelah ditempatkan pada kavitas, plastic matrix
ditempatkan untuk melindungi semen dari lingkungan mulut dan menjaga kontur restorasi
3. Setelah 5 menit, matriks dapat dilepas dan permukaan semen dapat diberi varnish, bonding agent light curing
Manipulasi
• Finishing1. Kelebihan semen dapat dirapikan dari
pinggir kavitas setelah semen mengeras2. Restorasi semen yang telah dirapikan,
dilapisi lagi dengan agen proteksi untuk melindungi semen dari saliva
Resin Cement
Resin Cement
• Semen resin berbasis methyl methacrylate dan sudah ada sejak 1952 untuk sementasi inlay, mahkota dan lainnya.
• Aplikasi :1. Penyemenan mahkota & jembatan2. Penyemenan porselain veneer & inlay3. Untuk ikatan langsung pada bracket
orthodontic
Resin Cement
• Klasifikasi : Filled and unfilled resins• Sediaan (Chemically cured) :
1. Powder/liquid system2. Two paste system3. Single paste with accelerator in bonding
agent4. Dual cured – two paste system
Resin Cement
• Komposisi : Powder
resin matrix (monomer diakrilat),filler anorganikcoupling agent (organo silane)fotoinisiator&aktivator
Liquidmetil metakrilatamine tersier
Sifat-sifat
• Compressive strength 180 MPa (26000 Psi)• Tensile strength 30 Mpa (4000 Psi)• Film thickness 10-25 μm• Biological properties mengiritasi pulpa• Solubility tidak larut dalam cairan mulut• Polymerization shrinkage tinggi• Adhesion properties Tidak menempel pada
struktur gigi (microleakage)• Bond strength to enamel 7,4 Mpa (1070 Psi)
Manipulasi
• Etching the restoration1. Etching metal protected by covering it with wax2. Etching porcelain protected by coating it with wax3. Orthodontic brackets good mechanical retension• Etching the tooth surface
1. Dengan phosphoric acid2. Bonding agent• Cementing the restoration
1. Powder/liquid system or 2 paste system2. Single paste system
Combination of Glass Ionomer Cement +
Resin Cement
Combination of Glass Ionomer Cement + Resin Cement
• Compomer, resin ionomers, RMGI, light cured GIC, dual cure GIC and tricure GIC• Klasifikasi :
1. Resin modified glass ionomer cement (RMGI), contoh : Fuji II LC
2. Poly acid-modified composites (PMC), contoh : Dyract, Variglass VLC
• Sediaan :1. Chemically cured2. Light cured3. Dual cured
Combination of Glass Ionomer Cement + Resin Cement
•Aplikasi :1. Restorasi Kelas I, III, atau kavitas V2. Bases and liners3. Adhesives for orthodontic brackets4. Cementation of crowns and bridges5. Repair of damaged amalgam cores pf cusps6. Retrograde root filling
Combination of Glass Ionomer Cement + Resin Cement
• Komposisi
Powder Liquid
Ion Iechable glasses (silica,alumina)
Polyacrylic acid
Photinitiators or chemical initiators or both
Water
Polymerizable resin Methacrylate monomer
Hidroxyethyl methacrylate monomer
Combination of Glass Ionomer Cement + Resin Cement
•Sifat 1. Strength Compressive strength (105 Mpa),
tensile strength (20 Mpa)2. Hardness 40 KIIN3. Adhesion 4. Microleakage paling banyak dibandingkan GIC5. Anticariogenicity signifikan6. Pulpal response similar to GIC7. Estetik
Combination of Glass Ionomer Cement + Resin Cement
•Manipulasi1. RMGI dicampur dan digunakan setelah
pengkondisian gigi dengan asam poliakrilik (10-25 %).
2. PMC diletakkan setelah etching asam fosforik (bond agent application and light cured)
Calcium Hydroxide
Anusavice, Kenneth J. Philip's Science of Dental Material
Kalsium Hidroksida
Tersedia dalam bentuk pasta dengan filler radiopaque
Reaksi pengerasan: kalsium hidroksida + salisilat kalsium disalisilat
E. C. Coombe. Sari Dental Material
Sifat-sifat
Menetralisir asam fosfor dari semen fosfatKetebalan 0,25 mm sudah cukup efektif untuk
menahan terobosan asampH 11-12 basa menghancurkan daya tahan
mikroorganismpe pada karies gigiCompressive strength setelah 24 jam 6 – 10
MN/m2
Tensile strength 1-2 MN/m2
Kelarutan tinggi 25-30% dalam air setelah satu minggu
E. C. Coombe. Sari Dental Material
Aplikasi
•Basis di bawah semen yang mengandung asam fosfor•Bahan lining di bawah restorasi polimer keramik•Bahan pulp capping•Mencegah kerusakan pulpa
Reaksi Setting
•Kalsium hidroksida bereaksi dengan ester salisilat untuk membentuk chelate yaitu kalsium disalisilat amorf, zinc oksida ikut bereaksi•Setting time 2.5 – 5.5 menit, reaksi ditentukan oleh
akselerator
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Manipulasi
•Panjang yg sama dari kedua pasta diaduk untuk menjadi campuran yang warnanya sama•Material diaplikasikan pada daerah yg dalam pada
kavitas
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Varnish
Aplikasi
1. Mengurangi microleakage sekitar pinggiran pada restorasi amalgam baru
2. Pada restorasi amalgam, digunakan jg utk mencegah korosi dalam tubulus dentin
3. Varnish digunakan pada permukaan restorasi logam sebagai pelindung sementara dalam kasus shock galvanis
4. Fluoride yang mengandung varnish melepaskan fluoride
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Larutan varnish biasanya diaplikasikan menggunakan tampon kecil di ujung kawat atau canal reamer.
Terapkan selapis tipis varnish dengan sebagian tampon.Gunakan aliran udara yang lembut untuk
mengeringkan.Tambahkan lapisan baru hanya setelah lapisan
sebelumnya kering.Untuk menghindari kontaminasi, gunakan setiap
tampon baru untuk setiap penambahan varnish.
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Komposisi
Karet alam → copal, rosin atau sintetik resin larut dalam pelarut organik seperti alkohol, aseton atau eter
Agen pengobatan ditambahkan juga seperti klorobutanol, thymol, dan eugenol
Beberapa varnish mengandung fluoride
Manappallil, John J. Basic Dental Material.
Sifat-sifat
•Mengurangi tetapi tdk mencegah masuknya asam phosporic dari semen ke dentin di bawahnya => karena terbentuknya pinpoint jolepada lapisan varnish•Tidak memiliki kekuatan mekanik, tidak bersifat
thermal insulation => karena ketebalannya tidak adekuat (1-40 µm)•Contact angle pada dentin 53o-106o
Mineral Trioxide Aggregate Cement
Mineral Trioxide Aggregate
•MTA (Mineral Trioxide Aggregate) adalah suatu semen yang menutup hubungan antara saluran akar dan permukaan luar gigi.•Komposisinya terdiri dari sejumlah mineral antara
lain silikat trikalsium, aluminat trikalsium, silikat dikalsium, oksida trikalsium, aluminoferi, tetrakalsium, kalsium sulfat, dan bismuth oksida.•MTA baik digunakan pada kasus obturasi apikal gigi
dengan apeks terbuka, kaping pulpa dan pulpotomi, perbaikan lesi perforasi, perbaikan lesi resorbsi, dan sebagai obturasi retrogade
Mineral Trioxide Aggregate
Kelebihan•mampu merangsang regenerasi dan pembentukan
jaringan keras, •biokompatibel, •daya tahan terhadap pembentukan celah mikro
dengan atau tanpa adanya kontaminasi darah dan mempunyai efek antibakteri terhadap sejumlah bakteri fakultatif
Mineral Trioxide Aggregate
Kelemahan•Tidak mempunyai efek antibakteri terhadap
sejumlah bakteri anaerob,•Mempunyai warna abu-abu sehingga memberikan
warna gelap atau hitam pada dentin, •Setting time panjang, dan•Harga relatif mahal
DAFTAR PUSTAKA
• Anusavice, J.K. 2003. Phillips’s Science of Dental Materials, 12th Ed. Philadelphia: WB Saunders.• Combe, E.C. 1992. Sari Dental Material, 1st Edition. Jakarta : Balai
Pustaka.• Craig, G.C & Powers J.M . 2002. Restorative Dental Materials 11th
Edition. Missouri: Mosby• John J. Manappallil. 2003. Basic Dental Materials. New Delhi : Jaypee.