-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
1/38
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
2/38
NASKAH AKADEMIK
REVISI STANDAR KOMPETENSI
DOKTER GIGI INDONESIA
Disusun oleh:
POKJA Revisi Standar Kompetensi dan
Standar Pendidikan Profesi Dokter gigi
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI
HEALTH PROFESSIONAL EDUCATION QUALITY
I N D O N E S I A
2 0 1 1
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
3/38
i
KATA SAMBUTAN
Bila dibutuhkan sambutan oleh:
- Ketua HPEQ
- Ketua Afdokgi
dll
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
4/38
ii
LEMBAR KONTRIBUTOR
Daftar nama-nama yang turut serta dalam proses penyusunan naskah
akademik ini adalah:
1. Andi Sumidarti (Ketua Pokja)
2. Eriska Riyanti (Sekretaris)
3. Grita Sudjana (Anggota)
4. Harum Sasanti (Anggota)
5. Wiwi (Anggota)
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
5/38
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Health Professional Education Quality2. Kelompok Kerja Revisi Standar Kompetensi dan Pendidikan
Dokter Gigi Indonesia.
3. Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia.4. Seluruh Fakultas Kedokteran Gigi dan Program Studi Kedokteran
Gigi di Indonesia.
5. Persatuan Dokter Gigi Indonesia6. Tim Survei Institusi Pendidikan Dokter Gigi Indonesia7. Tim Survei Rumah Sakit Gigi Mulut8. Tim Survei Puskesmas dan Rumah Sakit Jejaring9. Stakeholders10.Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
6/38
iv
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah swt yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas
perkenan dan ridho-Nya, Naskah Akademik Revisi Standar Kompetensidapat diselesaikan. Naskah Akademik ini disusun berdasarkan hasil survei
pemetaan institusi pendidikan dokter gigi sesuai kebutuhan masyarakat,
survei penyelenggaraan RSGMP, kajian kebutuhan masyarakat, dan kajian
jenis tindakan serta jumlah kasus.
Mekanisme kerja yang dilalui menampung asupan dari berbagai
pihak selaku stakeholders yaitu unsur PDGI, FKG/Prodi, AFDOKGI, dan
RSGM. Kebersamaan dalam bertukar pendapat pada peyusunan Naskah
Akademik ini sebagai wujud komitmen dan dedikasi yang luhur terhadap
kualitas pendidikan profesi dokter gigi di Indonesia.
Selanjutnya, diharapkan Naskah Akademik ini dimanfaatkan untukpenyusunan Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi edisi tahun 2010.
Akhir kata ungkapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi
ditujukan kepada semua pihak yang telah membantu pemikiran, waktu,
dan tenaga sehingga buku ini dapat diselesaikan.
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
7/38
v
DAFTAR ISI
HalKata Sambutan ............................................................................... ii
Lembar Kontributor ....................................................................... iii
Ucapan Terima Kasih .................................................................... iv
Kata Pengantar ............................................................................... v
Daftar Isi ....................................................................................... vi
Bab I PENDAHULUAN ..................................................... 1
1. Latar Belakang ....................................................... 1
2. Urgensi .................................................................. 23. Tujuan Naskah Akademik ..................................... 2
4. Harapan ................................................................. 3
Bab II MEKANISME PENYUSUNAN PERNYATAAN
KEMAMPUAN DASAR DAN JENIS TINDAKAN
SERTA JUMLAH KASUS ................................... 4
Bab III STANDAR KOMPETENSI .................................... 6
Bab IV JENIS TINDAKAN SERTA JUMLAH KASUS ........ 27
Bab V PENUTUP ................................................................ 31
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
8/38
1
BAB I
P E N D A H U L U A N
1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Praktik Kedokteran, UU No. 29 tahun
2004 pasal 7 ayat 2, standar kompetensi dan standar pendidikan profesi
dokter dan dokter gigi yang disahkan bersama oleh Konsil Kedokteran
Indonesia dengan Kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi,
Asosiasi institusi pendidikan kedokteran, Asosiasi institusi pendidikan
kedokteran gigi, dan Asosiasi rumah sakit pendidikan. Di tahap ini,
penyusunan standar adalah dalam bentuk revisi standar yang ada. Oleh
sebab itu KKI perlu bekerjasama dan mendengarkan masukan dari para
penyelenggara pendidikan, dan pengampu kepentingan, alumni, danmasyarakat. Proses revisi standar hendaknya dimulai berbasis masukan
dari semua pihak tersebut.
Dokter gigi saat ini dan masa depan diharapkan memiliki kompetensi
yang mampu menjawab tantangan baik lokal maupun global berlandaskan
tuntutan MDGs dan Green Dentistry dalam rangka melaksanakan patient
safety practice. Untuk mencapai hal tersebut di atas pendekatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang holistik, menyeluruh, dan paripurna
menjadi penting dan perlu perhatian kita bersama.
Falsafah di atas dibangun atas dasar kebutuhan ideal profesi doktergigi. Namun pelaksanaan pendidikan kedokteran gigi di berbagai institusi
pendidikan (FKG dan Prodi KG) masih mengalami beberapa kendala
dalam mengimplementasikan standar kompetensi ke dalam kurikulum.
Masih ada beberapa FKG/Prodi yang belum memahami betul bagaimana
menyusun pernyataan kemampuan dasar dari kompetensi penunjang yang
ada, sehingga FKG/Prodi merasa ada missing link antara standar
kompetensi KKI ke kurikulum FKG/Prodi. Oleh karena itu dikhawatirkan
bila kemampuan dasar tidak tersusun dengan baik maka sasaran
kompetensi tidak tercapai.Pertemuan konsolidasi diharapkan dapat menghasilkan rancangan revisi
standar untuk kemudian dikaji dan disempurnakan dalam beberapa
kegiatan selanjutnya, dengan melibatkan kalangan yang lebih lengkap.
Dasar Hukum dilaksanakannya kegiatan adalah:
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional
2. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran
3. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan4. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
9/38
2
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang StandarPendidikan Nasional
Dengan adanya proyek HPEQ Kemendiknas bersama stakeholders
didapatkan kesempatan untuk menyempurnakan buku Standar Kompetensi
Dokter Gigi edisi tahun 2006.
2. URGENSI
Mengingat implementasi standar kompetensi dokter gigi di
FKG/Prodi se-Indonesia mulai diberlakukan sejak tahun ajaran 2007/2008,
berarti dalam waktu kurang lebih dua tahun kedepan akan dihasilkan
dokter dengan kurikulum berbasis kompetensi. Dalam waktu bersamaan
selanjutnya sudah disiapkan alat ukur keberhasilan kurikulum berbasis
kompetensi menurut persepsi lulusan dan pengguna jasa. Dengan
demikian, demi kelancaran terukurnya kurikulum berbasis kompetensimaka perlu disusun revisi standar kompetensi dokter gigi di Indonesia agar
lulusan dokter gigi Indonesia dapat berkomunikasi dan bersaing secara
profesional dengan dokter gigi di luar Indonesia.
Guna tercapainya kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
standar yang berlaku diperlukan pengembangan kemampuan dasar sebagai
kelengkapan dari standar kompetensi yang sudah ada. Pernyataan
kemampuan dasar yang tersusun harus diikuti oleh berbagai pengampu
kepentingan untuk disosialisasikan sehingga mendapatkan persamaan
pemahaman dari seluruh FKG/Prodi.Selain itu revisi standar kompetensi dokter gigi ini diperlukan dalam
rangka persiapan diri menghadapi akreditasi dari pihak yang berwenang
yang akan berlangsung tahun 2011.
3. TUJUAN NASKAH AKADEMIK
Tujuan utama penyusunan naskah akademik revisi standar kompetensi
dokter gigi adalah:
1. Menjelaskan perlunya melengkapi standar kompetensi dengankemampuan dasar.
2. Mengakomodasi kebutuhan kompetensi dokter gigi mengenaidokter gigi keluarga dan forensik odontologi.
3. Perlunya melengkapi standar kompetensi dengan jenis tindakanserta jumlah kasus minimal yang harus dicapai.
Adapun tujuan khusus disusunnya naskah akademik ini untuk menjadi
pedoman bagi institusi pendidikan dalam menerapkan standar kompetensi.
Kompetensi yang dicapai oleh lulusan dokter gigi meliputi kemampuan
kognitif, psikomotorik, dan afektif yang diharapkan dapat diraih. Ketiga
kemampuan di atas dirancang melalui pernyataan kemampuan dasar yang
berisikan Basic Medical Science, Basic Dental Science, Basic Scineces
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
10/38
3
and Behavioral Sciences, dan Mata Kuliah Dasar Umum sesuai ketetapan
pemerintah.
Pernyataan kemampuan dasar di atas dikembangkan melalui
berbagai pertimbangan berdasarkan kebutuhan masyarakat akan kesehatan
gigi dan mulut. Survei kebutuhan masyarakat yang telah dikaji oleh PokjaPemetaan Kedokteran Gigi (dapat dilihat pada Lampiran).
Tujuan lain disusunnya naskah akademik ini adalah untuk
menyelesaikan tugas institusi pendidikan profesi dokter gigi seperti yang
tertera pada buku Standar Kompetensi Dokter Gigi tahun 2006 Bab IV
halaman 26.
4. HARAPAN
Penyusunan naskah akademik ini diharapkan dapat membantu
institusi pendidikan profesi dokter gigi dalam menjabarkan danmenerapkan kurikulum berbasis kompetensi.
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
11/38
4
BAB II
MEKANISME PENYUSUNAN PERNYATAAN KEMAMPUAN
DASAR DAN JENIS TINDAKAN SERTA JUMLAH KASUS
Pernyataan kemampuan dasar disusun dengan tujuan melengkapipernyataan kompetensi penunjang yang tercantum pada Buku Standar
Kompetensi Dokter gigi terbitan Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006.
Pendekatan yang dipakai dalam penyusunan ini dilaksanakan melalui
beberapa cara, yaitu : (1) menampung usulan pernyataan kemampuan
dasar dari semua institusi penyelenggara pendidikan profesi dokter gigi,
(2) mengkaji pernyataan kemampuan dasar yang disusun oleh beberapa
institusi pendidikan profesi dokter gigi oleh Pokja, (3) menyusun
pernyataan kemampuan dasar oleh Pokja yang belum terakomodasi oleh
insitusi penyelenggara pendidikan profesi dokter gigi yang ada, (4)sosialisasi usulan pernyataan kemampuan dasar kepada para Dekan/Ketua
Prodi, (5) konfirmasi/ persetujuan atas rekapitulasi pernyataan
kemampuan dasar dari Dekan/Ketua FKG/Prodi.
Selain itu khusus untuk forensik kedokteran gigi dan dokter gigi
keluarga pernyataan kemampuan dasarnya dibangun berdasarkan
kebutuhan masyarakat yang diperkuat oleh paparan narasumber di bidang
tersebut (lihat Lampiran).
Di bawah ini skema mekanisme dimaksud berdasarkan aktivitas
dan waktu.
Perlimpahan rekapitulasi
pekerjaan rumah ke Pokja
September 2010
Mengumpulkan pekerjaan
rumah ke FKG/Prodi KG
September 2010
Distribusi pekerjaan
rumah ke FKG/Prodi
KG
Agustus 2010
Workshop Pokja (termasuk
Kedokteran Gigi Forensik
dan Dokter Gigi Keluarga,
kajian dan survei kebutuhanmasyarakat)
September s.dOktober 2010
Sosialisasi/Konfirmasi/
Persetujuan dari FKG /
Prodi KG dan
takeholders
September s.d Oktober
2010
Distribusi ke FKG /Prodi
untuk asupan melalui
email
September s.d Oktober
2010
Penyusunan Naskah
Akademik .
minggu ke IV oktober s.d
Minggu ke III November
2010
Penyerahan naskah
akademik kepada proyek
minggu IV November
2010
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
12/38
5
Melalui mekanisme yang sama, jenis tindakan dan jumlah kasus
diproses dalam workshop dengan cara serupa oleh Pokja jenis tindakan
dan jumlah kasus secara terpisah. Hasil kerja dari kedua Pokja ini
dituliskan pada Bab III dan Bab IV dari Naskah Akademik ini.
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
13/38
6
BAB III
STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi yang dituliskan pada bab ini merupakan kompetensi
minimal yang harus diraih oleh lulusan dokter gigi di Indonesia.
Pengorganisasian penulisan mengacu pada definisi Chambers (1993) yang
dipakai oleh institusi pendidikan profesi dokter gigi di berbagai negara di
dunia (lihat bab II, hal 5 Buku Standar Kompetensi Dokter Gigi edisi
tahun 2006). Naskah Akademik ini berhasil menyusun pernyataan
kemampuan dasar sebagai pelengkap susunan pernyataan kompetensi
terdahulu.Kemampuan dasar tersebut disusun berdasarkan mekanisme
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut adalah kelengkapan
dari kompetensi dimaksud.
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
14/38
7
Domain I : Profesionalisme
Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar
1. Etik dan Jurisprudensi (C3,P5,A4)
1.1 Menerapkan etika kedokteran gigi
kedokteran gigi serta hukum yang
berkaitan dengan praktik kedokteran
gigi secara profesional
1.1.1 Menerapkan etika kedokteran gigi secara
profesional (C3, P3, A4 ).
Mampu menjabarkan batas
kewenangan dokter gigi dalam
menjalankan tanggung jawab
sesuai dengan norma agama,
etika, hukum, sosial dan budaya
yang berlaku di masyarakat
(C3P2A3)
1.1.2 Menjaga kerahasiaan profesi dalam hubungannya
dengan teman sejawat, staf dan pasien (C3, P3, A3).
1.1.3 Membedakan hak dan kewajiban dokter dan pasien
(C3, P3, A4).
1.2 Melakukan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut sesuai dengan kode etik
1.2.1 Memberikan pelayanan kedokteran gigi yang
manusiawi dan komprehensif (C3, P5, A3).
1.2.2 Menjaga hubungan terbuka dan jujur serta saling
menghargai dengan pasien, pendamping pasien dan
sejawat (C3, P3, A3).
1.2.3 Memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk
kepentingan rujukan (C3, P3, A4).
1.3 Memahami masalah - masalah yang
berhubungan dengan hukum yang
berkaitan dengan praktik kedokteran
gigi
1.3.1 Membedakan tanggung jawab administratif,
pelanggaran etik, disiplin dan hukum yang
diberlakukan bagi profesi Kedokteran Gigi
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku (C2, P1,A1).
1.3.2 Memahami peraturan dan perundang-undanganyang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi di
Indonesia (C2, P2, A2).
1.3.3 Mengetahui pemanfaatan jalur organisasi profesi
(C1, P2, A2).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
15/38
8
2. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah dan efektif (C4, P3, A3)
2.1 Menganalisis secara kritis kesahihan
informasi
2.1.1 Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk
mencari informasi yang sahih secara profesional
dari berbagai sumber (C3, P3, A3).
Mampu menghubungkan
sumber-sumber informasi
kesehatan untuk kepentingan
penulisan karya ilmiah, belajarmandiri, evidence based dentistry
dalam pengelolaan kesehatan gigi
dan mulut (C4P3A3)
2.1.2 Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk
menilai informasi yang sahih secara profesional dariberbagai sumber (C3, P3, A3).
2.2 Mengelola informasi kesehatan secara
ilmiah, efektif, sistematis dankomprehensif
2.2.1 Menyusun karya ilmiah sesuai dengan konsep, teori,
dan kaidah penulisan ilmiah (C3, P3, A3).
2.2.2 Menyajikan karya ilmiah kesehatan secara lisan
kesehatan secara lisan dan tertulis (C3, P3, A3).
2.3 Berfikir kritis dan alternatif dalam
mengambil keputusan
2.3.1 Menyusun pemecahan masalah berdasarkan
prioritas (C3,P3, A3).
2.3.2 Menilai kualitas produk dan teknologi kedokteran
gigi (C4, P3, A3).
2.4 Menggunakan pendekatan evidence
based dentistry dalam pengelolaan
kesehatan gigi dan mulut
2.4.1 Menapis sumber rujukan yang sahih untuk
kepentingan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3).
Mampu memilah kepentingan
dan peran ilmu kedokteran gigi
dasar dalam penyelesaian
berbagai kasus medik dental
melalui penilaian kritis
(C4P3A2)
2.4.2 Menggunakan informasi kesehatan secaraprofesional untuk kepentingan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
16/38
9
3. Komunikasi (C3, P3, A3)
3.1 Melakukan komunikasi, informasi,
dan edukasi secara efektif dan
bertanggung jawab baik secara lisan
maupun tertulis dengan pasien,
keluarga atau pendamping pasien serta
masyarakat, teman sejawat dan profesi
kesehatan lain yang terkait
3.1.1 Berdialog dengan pasien dalam kedudukan yang
setara (C3, P3, A3).
1. Menerapkan caraberkomunikasi secara
personal, kelompok dan
lintas budaya dengan pasien
(pasien, sejawat, dan tenaga
kesehatan lainnya yang
terkait (C3P2A2)
3.1.2 Bersikap empati terhadap pasien akan keluhan
kesehatan gigi dan mulut yang mereka kemukakan
(C3, P3, A3).
3.1.3 Menuliskan surat rujukan pasien kepada sejawat
dan atau penyelenggara kesehatan lain jika
diperlukan sesuai dengan standar prosedur
operasional yang berlaku (C3, P3, A3).3.1.4 Berdialog dengan teman sejawat, praktisi
kesehatan, dan praktisi lain terkait (C3, P3, A3).
4. Hubungan sosio kultural dalam bidang kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3)
4.1 Mengelola dan menghargai pasien
dengan keanekaragaman sosial,ekonomi, budaya, agama dan ras
melalui kerjasama dengan pasien dan
berbagai fihak terkait untuk
menunjang pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yang bermutu.
4.1.1 Memahami adanya keanekaragaman sosial,
ekonomi, budaya, agama dan ras berdasarkan asalusul pasien (C2,P2,A2). 2. Menerapkan pendekatan
prinsip psikologi dalam
melakukan pelayanan
kedokteran gigi (C3P2A2)
4.1.2 Memperlakukan pasien secara manusiawi tanpa
membeda-bedakan satu sama lainnya (C3, P3,
A3).
4.1.3 Bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk
menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut(C2, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
17/38
10
Domain II : Penguasaan I lmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan
ilmu kedokteran gigi.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar
5. Ilmu Kedokteran Dasar (C3, P3, A4)
5.1 Mengintegrasikan ilmu pengetahuan
biomedik yang relevan sebagai sumberkeilmuan dan berbagai data penunjang
untuk diagnosis dan tindakan medik
kedokteran gigi.
5.1.1 Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan
dengan bidang kedokteran gigi untuk menegakkanDiagnosis, menetapkan prognosis dan
merencanakan tindakan medik Kedokteran Gigi
(C3, P3, A4).
1. Menerapkan pengetahuanbiomedik dan tumbuh
kembang dalam lingkup
sistem stomatognatik serta
sistem farmakokinetik
(C3P2A3)
2. Mampu menjabarkantentang manfaat serta
proteksi radiasi, pembuatanradiografi intra oral dan
ekstra oral serta
kegagalannya serta mampu
menjabarkan keadaan
normal serta patologis dari
rongga mulut danmanifestasi penyakit
sistemik di rongga mulut
yang ditinjau secara
radiografi (C2P2A2)
5.1.2 Meghubungkan morfologi mikroskopis,
mikroskopis dan topografi organ, jaringan penyusun
sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai
landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis
dan merencanakan tindakan medik kedokteran gigi
(C3, P3, A4).5.1.3 Memahami proses tumbuh kembang
dentokraniofasial pranatal dan pascanatal (C2, P3,
A3).
5.1.4 Memahami proses penyakit/ kelainan yang
meliputi, infeksi, dan non ifeksi (C2, P2, A3).
5.1.5 Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi dan asepsis(C2, P3, A3).
5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan untuk
penyakit gigi dan mulut, termasuk efek samping
dan interaksinya (C2, P3, A4).
5.1.7 Memahami penggunaan dan bahaya sinar X (C2,
P3, A4).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
18/38
11
6. Ilmu Kedokteran Klinik (C4, P3, A4)
6.1 Memahami ilmu kedokteran klinik
yang relevan sebagai pertimbangan
dalam melakukan perawatan gigi dan
mulut pada pasien medik kompromis
6.1.1 Menghubungkan tatalaksana kedokteran klinik untuk
mengembalikan fungsi optimal sistem stomatognati
(C4, P3, A4).
Mampu menjabarkan
kelainan/penyakit sistemik yang
dapat menjadi penyulit pada
tindakan kedokteran gigi dan
mulut (C4P2A3)
6.1.2 Menjelaskan kelainan/penyakit sistemik yang
bermanifestasi di rongga mult pada pasien medik
kompromis (C2, P3, A4).
6.1.3 Menjelaskan cara pengelolaan pasien dengan
kelainan/ penyakit sistemik yang bermanifestasi di
rongga mulut pada pasien medik terkompromis secaraholistik dan komprehensif (C2, P2, A2).
6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik kompromis
secara profesional (C2, P3, A4).
7. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (C4, P4, A4)
7.1 Memahami prinsip ilmu kedokteran
gigi dasar mencakup: Biologi Oral,
Bio- Material dan Teknologi
Kedokteran Gigi untuk menunjang
keterampilan preklinik dan klinik,serta penelitian bidang kedokteran
gigi.
7.1.1 Menjelaskan ilmu-ilmu kedoketran gigi dasar untuk
pengembangan ilmu kedokteran gigi dasar dan klinik
(C2, P4, A4).
1. Mampu memilahkepentingan dan peran ilmu
kedokteran gigi dasar dalam
penyelesaian berbagai kasus
medik dental melalui clinical
appraisal (C4P2A2)
7.1.2 Menganalisis hasil penelitian kedokteran gigi dasar
yang berkaitan dengan kasus medik dental dan
disiplinilmu lain yang terkait (C4, P3, A4).
2. Mampu menjelaskankelainan struktur dan fungsi
baik secara organel maupun
seluler dalam menunjangpenegakan diagnosis dan
rancangan manajemen klinik
yang didalamnya termasuk
rencana perawatan,
perawatan dan prognosis. (C2
P2 A2)
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
19/38
12
7.1.3 Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasr untuk
menunjang keterampilan preklinik dan klinik, serta
penelitian bidang kedokteran gigi, meliputi : Biologi
Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi
Kedokteran Gigi (C2, P3, A4).
3. Mampu menjabarkan sifat,peran dan penggunaan secara
prosedural material
kedokteran gigi untuk
pemulihan berbagai kondisi
kelainan / penyakit (C3, P3,
A3)
7.1.4 Merencanakan material kedokteran gigi yang akan
digunakan dalam tindakan rekonstrksi untuk
mengembalikan fungsi stomatognati yang optimal(C4, P3, A4).
4. Mampu menerapkanpemahaman dan tata cara
pemeriksaan radiografi intraoral dan ekstra oral sesuai
kebutuhan (C2, P2, A3)
7.1.5 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris
dan radiografi intra oral dan ekstra oral untuk
diagnosis kelainan dan penyakit pada sistem
stomatognati (C2, P3, A4).
5. Untuk Radiologi KedokteranGigi: Mampu menerapkan
pemahaman dan tata cara
pemeriksaan radiografi intraoral dan ekstra oral sesuai
kebutuhan (C2P2A3)6. Untuk laboratoris: Mampu
menerapkan pemahaman dan
tata cara pemeriksaan
laboratoris sesuai kebutuhan
(C2P2A3)
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
20/38
13
8. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik (C4, P3, A4)
8.1 Memahami prinsip ilmu kedokteran
gigi klinik sebagai dasar untuk
melakukan pelayanan klinis kesehatan
gigi dan mulut yang efektif dan efisien
8.1.1 Memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi
dan mulut yang meliputi tindakan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif (C2, P3, A4).
1. Mampu memilih pendekatanpelayanan holistik sesuai
dengan kebutuhan
penyelesaian masalah
(kelainan/penyakit) kesgilut
tertentu secara chair side
talk(C2 P2 A3)
8.1.2 Menghubungkan berbagai tatalaksana kedokteran
gigi klinik untuk membantu dalam memberikanpelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
mengembalikan fungsi optimal sistem stomatognatik
(C4, P3, A4).
2. Mampu mengintegrasikanpenerapan ilmu kedokterandasar, kedokteran klinik,
kedokteran gigi dasar dan
kedokteran gigi klinik dalam
menunjang penegakkan
diagnosis dan rancangan
managemen klinik (rencana
perawatan, perawatan, dan
prognosis) (C4 P2 A3)
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
21/38
14
Domain III : Pemeri ksaan Fi sik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan
mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar
9. Pemeriksaan Pasien (C4, P3, A4)
9.1 Melakukan pemeriksaan fisik secara
umum dan sistemstomatognatikdengan mencatat
informasi klinis, laboratoris,
radiologis, psikologis, dan sosial guna
mengevaluasi kondisi medik pasien
9.1.1 Mengidentifikasi keluhan utama penyakit atau
gangguan sistem stomatognatik (C1, P2, A2).
1. Mampu menjelaskankondisi sistemik pasien
dengan patogenesis dan
patofisiologis rongga
mulut (C2P2A3)
2. Mampu menjabarkanprinsip dan tahapan
pemeriksaan dan
pemeriksaan penunjang)
untuk kepentingan
diagnostik dan prosedural
secara lengkap (C4P2A3)
9.1.2 Menerapkan pemeriksaan komprehensif sistem
stomatognatik dengan memperhatikan kondisi
umum (C3, P3, A4).
9.1.3 Menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris
yang dibutuhkan (C4, P4, A4).
9.1.4 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
laboratoris (C4, P3, A3).
9.1.5 Menentukan pemeriksaan penunjang radiologiintra oral dan ekstra oral yang dibutuhkan (C4,
P4, A4).
9.1.6 Menghasilkan radiograf dengan alat foto sinar X
intra oral (C3, P3, A3).
9.1.7 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan radiologi
intra oral dan ekstra oral secara umum
(C4, P3, A3).
9.1.8 Mengnalisis kondisi fisik, psikologis dan sosialmelalui pemeriksaan klinis (C4, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
22/38
15
9.2 Mengenal dan mengelola perilaku
pasien secara profesional
9.2.1 Menerapkan sikap saling menghargai dan saling
percaya melalui komunikasi yang efektif dan
efisien dengan pasien dan/atau pendamping
pasien (C3, P2, A3).
1. Mampumendemonstrasikan
prinsip-prinsip hubungan
kemitraan antara dokter,
pasien, dan keluarganya
(C3P3A3)
2. Mampumendemonstrasikan
komunikasi efektif antaradokter, pasien, dan
keluarga termasuk pasien
berkebutuhan khusus
(perilaku dan kelainan
sistemiknya) (C3P3A3)
9.2.2 Mengnalisis perilaku pasien yang memerlukan
perawatan khusus secara profesional (C4, P3,
A4).
9.2.3 Mengidentifikasi kondisi psikologis dan sosial-
ekonomi pasien berkaitan dengan
penatalaksanaan lebih lanjut (C1, P4, A3).
9.3 Menggunakan rekam medik sebagai
acuan dasar dalam melaksanakan
perawatan gigi dan mulut
9.3.1 Membuat rekam medik secara akurat dan
komprehensif (C1, P3, A4).
1. Mampu menjabarkan fungsidan peran dari rekam medik
sebagai bagian dari
informasi kesehatan dan
dokumen legal sesuai
dengan undang-undang danperaturan yang berlaku
(C3P2A2)
2. Mampu melakukanpengisian rekam medik
secara lengkap dan akuratsesuai dengan standar yang
berlaku dan berdaya dukung
kedokteran gigi forensik
(C2P2A2)
9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal
dengan baik (C3, P3, A4).
9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi
berdasarkan catatan medik yang tertulis pada
rekam medik (C3, P3, A4).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
23/38
16
10. Diagnosis (C4, P4, A4)
10.1 Menegakkan diagnosis dan
menetapkan prognosis penyakit/
kelainan gigi dan mulut melalui
interpretasi, analisis dan sintesis hasil
pemeriksaan pasien
10.1.1 Menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis
kerja berdasarkan analisis hasil pemeriksaan
riwayat penyakit, temuan klinis, temuan
laboratoris, temuan radiografis, dan temuan alat
bantu yang lain (C4, P4, A4).
1. Mampu menerapkaninformasi yang bersumber
dari iptek kedokteran dankedokteran gigi dalam
penegakan diagnosis
(C3P3A2)
2. Mampu menerapkanprinsip-prisnip/konsep
analisis informasi data
pasien dalam pembuatan
keputusan di berbagai
tatanan klinik kedokteran
gigi dan mampumengkomunikasinnya
secara efektif sesuai dengan
tanggung jawab secara
profesional (C3P3A2)
10.1.2 Memastikan lokasi, perluasan, etiologi karies
dan kelainan periodontal serta kerusakannya
(C4, P3, A4).
10.1.3 Membedakan antara pulpa yang sehat dan tidak
sehat (C4, P4, A4).
10.1.4 Membedakan antara jaringan periodontal yang
sehat dan tidak sehat (C4, P4, A4).
10.1.5 Memastikan penyimpangan dalam proses
tumbuh kembang yang mengakibatkan maloklusi
(C3, P4, A3).
10.1.6 Menjelaskan kondisi, kelainan, penyakit dan
fungsi kelenjar saliva (C2, P3, A4).
10.1.7 Menjelaskan gambaran klinis proses penyakit
pada mukosa mulut akibat inflamasi, gangguan
imunologi, metabolit dan neoplastik (C2, P3,
A4).
10.1.8 Menjelaskan keadaan kehilangan gigi yangmemerlukan tindakan rehabilitatif (C2, P3, A4).
10.1.9 Menjelaskan keadaan akibat kelainan oklusal
dan gangguan fungsi mastikasi dan kondisi yangmemerlukan perawatan (C4, P4, A4).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
24/38
17
10.1.10 Mengidentifikasi kelainan oromaksilofasial
(C4, P4, A4).
10.1.11 Menjelaskan hubungan kebiasaan buruk pasien
dengan adanya kelainan oromaksilofasial
(C2, P3, A2).
10.1.12 Membedakan kelainan dental, skeletal atau fasialyang berhubungan dengan gangguan tumbuh
kembang, fungsi dan estetik (C4, P3, A4).
10.1.13 Memastikan adanya manifestasi penyakit
sistemik pada rongga mulut (C4, P3, A4).
10.1.14 Menganalisis dan menentukan derajat risiko
penyakit rongga mulut dalam segala usia guna
menetapkan prognosis (C2, P3, A2).
10.1.15 Memastikan kelainan kongenital dan herediter
dalam rongga mulut (C3, P4, A3).
11. Rencana Perawatan (C4, P3, A3)
11.1 Mengembangkan, mempresentasikandan mendiskusikan rencana perawatan
yang didasarkan pada kondisi,
kepentingan dan kemampuan pasien
11.1.1 Menganalisis derajat risiko penyakit gigi danmulut (C4, P3, A2).
Mampu menerapkan prinsip-
prinsip penatalaksanaan klinik
dalam rangka membantupasien menentukan pilihan
perawatan yang sesuai dengan
kebutuhannya (C4P2A2)
11.1.2 Merencanakan pengelolaan ketidaknyamanan
dan kecemasan pasien yang berkaitan dengan
pelaksanaan perawatan (C3, P3, A3).
11.1.3 Merencanakan pelayanan preventif berdasarkan
analisis risiko penyakit (C3, P3, A3).
11.1.4 Merencanakan perawatan dengan
memperhatikan kondisi sistemik pasien (C3, P3,
A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
25/38
18
11.1.5 Mengembangkan rencana perawatan yang
komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis
(C3, P3, A3).
11.1.6 Menjelaskan temuan, diagnosis dan perawatanpilihan, ketidak nyamanan dan resiko perawatan
untuk mendapat persetujuan melakukan
perawatan ( C2, P2, A3).
11.1.7 Menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang
dibutuhkan, langkah-langkah perawatan, dan
perkiraan biaya perawatan (C2, P2, A3).
11.1.8 Bekerjasama dengan profesi lain untuk
merencanakan perawatan yang akurat
(C4, P3, A3).
11.2 Menentukan rujukan yang sesuai 11.2.1 Membuat surat rujukan kepada spesialis bidang
lain terkait dengan penyakit/ kelainan pasien(C3, P3, A3).
Mampu memilih bidang
profesi kesehatan terkait dalam
penyelesaian masalah
kesehatan gigi mulut pasien
melalui tata cara yang benar
(C3P2A2)
11.2.2 Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih
kompeten sesuai dengan bidang terkait ( C3, P3,
A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
26/38
19
Domain IV : Pemuli han Fungsi Sistem Stomatognatik
Melakukan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui penatalaksanaan klinik.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar
12. Pengelolaan Sakit dan Kecemasan (C4, P4, A4)
12.1 Mengendalikan rasa sakit dan
kecemasan pasien disertai sikap
empati
12.1.1 Meresepkan obat-obatan secara benar dan
rasional (C3, P3, A3).Mampu menerapkan
pendekatan non farmakologis(manajemen prilaku) dan
farmakologis (farmakodinamik
dan kinetik) (C4P3A3)
12.1.2 Mengatasi rasa sakit, rasa takut dan ansietasdengan pendekatan farmakologik dan non
farmakologik (C3, P3, A3).
12.1.3 Menggunakan anastesi lokal untuk
mengendalikan rasa sakit (control of pain) untuk
prosedur restorasi dan bedah (C4, P4, A4).
13. Tindakan Medik Kedokteran Gigi (C4, P5, A4)
13.1 Melakukan perawatan konservasi
gigi sulung dan permanen yang
sederhana
13.1.1 Mempersiapkan gigi yang akan di restorasi
sesuai dengan indikasi anatomi, fungsi dan
estetik (C3, P3, A3).1. Mampu melakukan
restorasi/rehabilitasi
bentuk, fungsi, dan estetik
gigi yang mengalami
kelainan, rusak atau
hilangnya gigi pada model(C4P3A3)
13.1.2 Mengisolasi gigi geligi dari saliva dan bakteri
(C3, P4, A3).
13.1.3 Membuang jaringan karies dengan
mempertahankan vitalitas pulpa pada gigi sulung
dan permanen (C3, P4, A3).
13.1.4 Memilih jenis restorasi pasca perawatan saluran
akar yang sesuai dengan indikasinya (C3, P3,
A4).
13.1.5 Membuat restorasi dengan bahan-bahan restorasi
yang sesuai indikasi pada gigi sulung dan
permanen (C4, P4, A4).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
27/38
20
13.1.6 Mempertahankan vitalitas pulpa dengan obat-
obatan dan bahan kedokteran gigi pada gigi
sulung dan permanen yang vital dan non vital
(C3, P3, A3).
2. Mampu mengikutiperkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
bahan dan alat kedokteran
gigi terkini dalam
melakukan restorasi dan
rehabilitasi dengan
memperhatikan sosial dan
finansial pasien (C3P2A2)
3. Mampu menjabarkanprinsip-prinsip bedah pada
jaringan keras dan lunak
dalam rongga mulut
(C3P2A2) atau Mampu
menjabarkan cara-cara
serta prinsip-prinsip bedah
rongga mulut di bidang
kedokteran gigi secara
lengkap dan jelas
(C3P2A2)
4. Mampu menjabarkanpenatalaksanaan lesi
jaringan lunak mulutdengan pendekatan
preventif, promotif, dan
kuratif baik secara
farmakologis dan non
farmakologis (C3P2A2)
13.1.7 Melakukan perawatan saluran akar pada gigi
sulung dan pertmanen yang vital dan non vital
(C3, P3, A3).
13.1.8 Menindaklanjuti hasil perawatan saluran akar
(C3, P3, A4).
13.2 Melakukan perawatan penyakit/kelainan periodontal
13.2.1 Melakukan perawatan awal penyakit kelainanperiodontal (C4, P4, A4).
13.2.2 Mengendalikan faktor etiologi sekunder padakelainan periodontal (C3, P3, A3).
13.2.3 Melakukan prosedur kuretase, flep operasi, dan
ginggivektomi sederhana pada kasus kelainan
periodontal dengan kerusakan tulang mencapai
tidak lebih dari sepertiga akar bagian koronal
(C3, P3, A3).
13.2.4 Menindaklanjuti hasil perawatan dan
pemeliharaan jaringan periodonsium (C3, P3,
A3).
13.3 Melakukan perawatan ortodonsia
pada pasien anak dan dewasa
13.3.1 Melakukan pencegahan maloklusi dental(C3, P4,
A3).
13.3.2 Memastikan faktor-faktor yang mempengaruhihasil perawatan (C3, P4, A3).
13.3.3 Melakukan perawatan maloklusi dental
sederhana dengan menggunakan alat lepasan dan
cekat (C3, P4, A4).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
28/38
21
13.4 Melakukan perawatan bedah
sederhana pada jaringan keras dan
lunak mulut
13.4.1 Melakukan pencabutan gigi sulung dan
permanen (C4, P5, A4). 5. Mampu menjabarkanprinsip-prinsip
kegawatdaruratan di
bidang kedokteran gigi
melalui pendekatan
ABCD dan tindakan yangdiperlukan (C3P2A2)
6. Mampu mengenalgangguan senditemporomandibula dan
merencanakan tindak
lanjutnya (C2P2A2)
7. Mampu menjabarkan cara-cara dan metode
perawatan maloklusi
dental (C3P2A2)
13.4.2 Melakukan bedah minor sederhana pada jaringan
lunak dan keras (C4, P5, A4).
13.4.3 Melakukan tindakan bedah preprostetik
sederhana (C4,P5, A4).
13.4.4 Menanggulangi komplikasi pasca bedah minor
(C4, P5, A4).
13.5 Melakukan perawatan non bedah
pada lesi jaringan lunak mulut
13.5.1 Mengelola lesi-lesi jaringan lunak mulut yang
sederhana (C4, P4, A4).
13.5.2 Memelihara kesehatan jaringan lunak mulut pada
pasien dengan kompromis medik ringan
(C4, P4, A4).
13.6 Melakukan perawatan kelainan senditemporomandibular dan oklusi dental
13.6.1 Melakukan terapi kelainan oklusi dental yangsederhana (C3, P3, A3).
13.6.2 Melakukan perawatan kelainan oklusi dengan
coronoplasty (C4, P4, A4).
13.6.3 Melakukan tahap awal perawatan TMJ nonbedah kelainan sendi temporomandibular (C3,
P3, A3).
13.7 Melakukan perawatan postodontik
pada pasien anak dan dewasa
13.7.1 Melakukan perawatan kasus gigi tiruan cekat,
gigi tiruan sebagian, gigi tiruan penuh sederhana
(C3, A3, P3).
13.7.2 Memilih gigi penyangga untuk pembuatan gigi
tiruan tetap dan lepasan (C4, P3, A4).
13.7.3 Menanggulangi masalah-masalah pasca
pemasangan gigi tiruan (C3, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
29/38
22
13.8 Mengelola kegawatdaruratan di
bidang kedokteran gigi
13.8.1 Mengelola kegawatdaruratan gigi dan mulut
berbagai usia (C3, P3, A3).
13.8.2 Mengelola kegawatdaruratan akibat penggunaanobat (C3, P3 A3).
13.8.3 Mengelola kegawatdaruratan akibat trauma di
rongga mulut pada pasien segala tingkatan usia
(C3, P3, A3).
13.8.4 Melakukan tindakan darurat medik kedokteran
gigi (C3, P3, A3).
13.9 Bekerja dalam tim secara efektif dan
efisien untuk mencapai kesehatan
gigi dan mulut yang prima
13.9.1 Bekerja dama secara terintegrasi diantara
berbagai bidang ilmu kedokteran gigi dalam
melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang prima ( C3, P3, A3).
13.9.2 Melaksanakan kerjasama dalam tim secaraprofesional (C3, P3, A3).
13.9.3 Melakukan rujukan kepada sejawat yang lebih
kompeten secara interdisiplin dan intradisiplin(C3, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
30/38
23
Domain V : Kesehatan Gigi dan Mulu t Masyarakat
Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan mulut yang prima.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar
14. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat (C4, P3, A4)
14.1 Mendiagnosis masalah kesehatan
gigi dan mulut masyarakat
14.1.1 Menilai Kesehatan Gigi dan mulut masyarakat
dengan menggunakan data hasil survei, data
epidemiologi & evidence based dentistry
(C4, P3, A3).
Meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut
masyarakat dan mencegah
terjadinya penyakit melalui
strategi pemberdayaan,
advokasi, dan kerjasama
kemitraan dengan berbagailembaga dan health
professional terkait (C4P2A3)
14.1.2 Mengidentifikasi faktor risiko yang berkaitan
dengan masalah kesehatan gigi dan mulut
masyarakat (C1, P3, A3).
14.1.3 Merencanakan program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat berdasarkan prioritas masalah (C4,
P3, A4).
14.2 Melakukan upaya promotif danpreventif pada masyarakat
14.2.1 Mengkomunikasikan program kesehatan gigi danmulut masyarakat (C3, P3, A3).
14.2.2 Menerapkan stategi promotif dan preventif
kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang telah
dilaksanakan (C4, P3, A3).
14.2.3 Menganalisis program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat yang telah dilaksanakan (C4, P3, A3).
14.3 Mengupayakan teknologi informasi
untuk kepentingan pelayanan
kesehatan masyarakat
14.3.1 Memahami penggunaan/ pemanfaatan teknologi
informasi untuk program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat (C2, P2, A2).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
31/38
24
14.3.2 Memahami penggunaan teknologi informasi dan
sumber belajar di bidang kesehatan gigi
masyarakat (C2, P2, A2).
14.3.3 Memahami penggunaan teknologi informasi untukpengumpulan dan pengolahan data di bidang
kesehatan gigi masyarakat (C2, P2, A2).
14.4 Bekerja dalam tim serta membuat
jejaring kerja (networking) yang
efektif dan efisien dalam usaha
menuju kesehatan gigi dan mulutyang optimal
14.4.1 Melakukan kerjasama dengan tenaga kesehatan
dan masyarakat, dalam upaya mencapai kesehatan
gigi dan mulut masyarakat yang optimal (C3, P3,
A3).
14.4.2 Melaksanakan jejaring kerja dalam pelaksanaan
program kesehatan gigi dan mulut masyarakat
(C3, P3, A3).
14.4.3 Melakukan kerjasama dan jejaring kerja dengan
masyarakat, dan instansi terkait dalam upayapemberdayaan masyarakat (C3, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
32/38
25
15. Manajemen Perilaku (C4, P3, A3)
15.1 Memahami konsep perilakukesehatan individu, keluarga dan
masyarakat di bidang kedokteran
gigi
15.1.1 Mengidentifikasi perilaku kesehatan individu,keluarga, dan masyarakat di bidang kesehatan gigi
dan mulut (C1, P3, A3).
Mampu melakukan manajemen
perilaku, manajemen data,
serta surveilance epidemiology
dengan rekam medik yangterstandar (C2P2A2)
15.1.2 Memotivasi perilaku hidup sehat individu,
keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan ggi
dan mulut (C3, P3, A3).
15.1.3 Menerapkan metoda pendekatan untuk mengubah
perilaku kesehatan gigi dan mulut individu sertamasyarakat (C3, P3, A3).
15.1.4 Membuat penilaian perubahan perilaku kesehatan
gigi dan mulut individu serta masyarakat
(C4, P3, A3).
15.1.5 Mampu menjabarkan upaya mengubah kebiasaan
masyarakat dari berorientasi kuratif menjadi
preventif (C2, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
33/38
26
Domain VI : Manajemen Praktik Kedokteran Gi gi
Menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik KG.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang Kemampuan Dasar
16. Manajemen Praktik dan Lingkungan Kerja (C3, P3,A3)
16.1 Menata manajemen praktik serta
tatalaksana lingkungan kerja praktik
kedokteran gigi
16.1.1 Memahami manajemen praktik dan tatalaksana
sesuai standar pelayanan kedokteran gigi
(C2, P3, A3).
Mampu menjelaskan prinsip-
prinsip dasar pengelolaan
praktek sesuai dengan perandan fungsi profesional dokter
gigi di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan gigi danmulut mengacu pada MDGs
dan konsep Green Dentistry
(C2P2A2)
16.1.2 Membuat perencanaan praktek kedokteran gigi
yang efektif dan efisien (C3, P3, A3).
16.1.3 Menjelaskan pengorganisasian dalam menjalankan
praktek (C2, P3, A3).
16.2 Menata lingkungan kerja kedokteran
gigi secara ergonomik dan prinsip
keselamatan kerja
16.2.1 Mengkomunikasikan program kesehatan gigi dan
mulut masyarakat (C3, P3, A3).
Mampu menerapkan prinsip-
prinsip/konsep dokter gigi
keluarga dalam upaya
meningkatkan kualitas
kesehatan gigi mulutmasyarakat (C4P2A2)
16.2.2 Menerapkan stategi promotif dan preventifkesehatan gigi dan mulut masyarakat yang telah
dilaksanakan (C4, P3, A3).
16.2.3 Menganalisis program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat yang telah dilaksanakan (C4, P3, A3).
16.3 Menerapkan prinsip dasar
pengelolaan praktik danhubungannya dengan aspek sosial
16.3.1 Melakukan prosedur perawatan gigi yang tepat
bersama-sama dengan tenaga medis lainnya(C3, P3, A3).
16.3.2 Melakukan komunikasi secara efektif dan
bertanggung jawab secara lisan maupun tulisan
dengan tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat
(C3, P3, A3).
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
34/38
27
BAB IV
JENIS TINDAKAN SERTA JUMLAH KASUS
Upaya untuk meraih kompetensi sesuai dengan ketetapan standar harus dilengkapi
dengan gambaran aktivitas pembelajaran klinik. Gambaran tersebut sangat penting dan
diwakili oleh jenis tindakan dan jumlah kasus agar perilaku praktik yang diharapkan darilulusan dokter gigi baru menjadi terukur dan dapat dipertanggungjawabkan bukan saja oleh
dokter gigi itu sendiri, tetapi oleh pemerintah, dalam hal ini institusi pendidikan profesi
dokter gigi beserta stakeholders. Perilaku dimaksud didapat dari latihan-latihan
menyelesaikan sejumlah tindakan medik gigi di klinik selama proses pendidikan berlangsung.
Tentunya penilaian pencapaian kompetensi perlu disandingkan dengan daftar tilik tindakan
klinik kasus tertentu. Selanjutnya rincian tentang hal tersebut di atas diilustrasikan dalam
tabel-tabel di bawah ini.
NO. MATERI
REQUIREMENT KLINIK
1. ILMU PENYAKIT MULUT
1. Test2. Pemeriksaan & Diagnosis3. Diskusi kasus4. Seminar kasus5. Perawatan kasus6. Kasus khusus (cheilitis, stomatitis,herpes ,candidiasis dll)wajib
didapatkan/informative
7. Kelainan oral pd penderita kasus penyakit sistemik8. Halitosis9. Kelainan Oral Geriatri
2. BEDAH MULUT
1. Test2. Ekstraksi3. Odontektomi impaksi ringan4. Alveolektomi5. Ekstraksi open method6. Diskusi kasus7. Insisi8. Eksisi9. Operkulektomi10. Asisten operasi11. Reposisi TMJ12. Kegawat daruratan13. Penegakan infeksi tumor jinak,kista,kangker14. Penanganan komplikasi exodonsi dan anastesi local (dry socket,shock dll15. Penanganan fraktur alveolus,gigi avulse,luksasi,akibat trauma dg fiksasi essig
(bIsa dg model)
16. Melakukan suturing17. Kewaspadaan universal (aseptic)
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
35/38
28
3. ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
1. Test2. Pemeriksaan lengkap dan diagnosis3. Fissure sealant4. Topikal aplikasi fluor5. Tumpatan kelas I amalgam6. Tumpatan kelas II amalgam7. Tumpatan SIK8. Tumpatan SSC/PCC desidui9. Pulpektomi gigi desidui10. Ekstraksi gigi desidui CE11. Ekstraksi gigi desidui INF12. Ekstraksi gigi desidui Blok13. Space maintainer14. Dental health education (DHE)15. Pengelolaan tingkah laku anak16. Perawatan gigi non vital
4. KONSERVASI
1. Test2. Tumpatan amalgam I-II3. Tumpatan Komposit I,II,IV,VI4. Tumpatan SIK V5. Tumpatan Inlay/Onlay6. Jacket Crown7. Pulpa Capping Direct/Indirect8.
Pulpektomi9. Mahkota pasak
10. PSA akar tunggal atau multi11. Desensitisasi
5 PERIODONSIA
1. Test2. Diagnosis periodonsi3. Scalling & polishing manual/ ultrasonik4. Kuretase/Operkulektomi5. Oklusal adjusment6. Diskusi kasus7. Gingivektomi8. Asisten operasi9. Bedah periodonsi mandiri10. Splinting pada pasien / model11. Bedah flap periodontal12. Terapi hipersensitip dentin13. Penanganan kasus pada hiperplastik gingival
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
36/38
29
6. PROSTODONSIA
1. Test2. Gigi tiruan cekat3. Gigi tiruan lepas4. Gigi tiruan penuh5. Mahkota pasak dan Jacket crown6. Reparasi gigi tiruan lepasan7. Relining dan rebasing
7. ORTODONSIA
1. Test2. Pemeriksaan dan Diagnosis Ortodonsia3. Diskusi kasus4. Rawat pasien baru (sederhana)5. Rawat pasien lama
8. RADIOLOGI
1. Test2. Intra Oral Periapikal3. Intra Orat Bite Wing4. Ekstra Oral Panoramik5. Ekstra Oral Sefalometrik6. Prosesing radiograf7. Interpretasi radiograf8. Diskusi kasus radiograf9. Kedokteran gigi forensik
9. KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
1. Test2. Skenario penyuluhan boneka3. Penyuluhan masyarakat4. Survey masalah kesehatan gigi masyarakat5. Praktikum di Puskesmas/RSU/ RSGMP6. Praktikum UKGS/UKGM7. Diskusi kasus masyarakat8. Kerumahsakitan (stase IPD,Anastesi,UGD)9. Sistem rujukan /administrasi rekam medis
METODE PEMBELAJARAN PADA TAHAP PROFESI
1. DEPARTEMENTAL BASE ;A. Tahapan pembelajaran dengan sistem siklus pada tiap-tiap bagian/departemen.B. Masing-masing bagian menerbitkan buku kegiatan klinikC. Dosen klinik membimbing mahasiswa pada pasien dalam satu kasus sesuai
spesialisasinya
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
37/38
30
2. INTEGRASI :A. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kasus pasien yang dijumpai dan ditangani
pada saat itu.
B. Buku kegiatan klinik sudah dijadikan satu selama periode profesiC.
Dosen klinik membimbing mahasiswa pada satu pasien dengan kasus utamadikaitkan dengan bidang atau departemen lainya
TINDAK LANJUT
1. Breakdown level of competence,baik itu kompetensi knowledge atau skills (daftar tilikkompentensi), Dengan adanya pembobotan pada masing-masing kasus.
2. Setiap bagian atau departemen memberikan logbook (buku kegiatan) tingkat kompetensimasing kegiatan klinik
3. Metode pembelajaran departemen base atau integrasi
-
7/27/2019 18.2 Draft Na Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi 2011
38/38
BAB V
PENUTUP
Penyusunan Naskah Akademik ini merupakan bahan dasar bagi pihak terkait, yakni
AFDOKGI dan institusi penyelenggara pendidikan profesi dokter gigi di Indonesia. Dengan
demikian diharapkan dalam waktu sesegera mungkin buku Revisi Standar KompetensiDokter Gigi dapat disusun untuk proses pengesahan di Konsil Kedokteran Gigi Konsil
Kedokteran Indonesia.
Selanjutnya, untuk jaminan mutu penyelenggaraan pendidikan profesi dokter gigi,
buku Revisi Standar Kompetensi Dokter Gigi nantinya perlu didampingkan dengan buku
Revisi Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi.