Transcript
  • 8/17/2019 #2 Mengapa Aku Bekerja?

    1/4

    #2

    MENGAPA AKU BEKERJA?

    “ Bro..Bro, gw tadi ada lihat iklan, katanya besok ada job fair di kampus kita, kita

    besok kesana yuk!”

    Besoknya Hendi dan Gilang pun pergi ke event job fair yang ada di kampus mereka

    itu.

    “Wuih, banyak banget perusahaan yang ikut di pameran ini!,” celetuk si Gilang.

    “ Iya lang, banyak banget kan!, jadi bingung nih milih yang mana, hehe. Lu mau

    kerjanya dimana, lang?,” kata Hendi.

    “ Kalau gw sih yang mana aja, yang penting perusahaannya bonafit, posisi gw bagus,

     gaji gw gede, gw dapet tunjangan dan banyak fasilitas dari tuh perusahaan, jamkerjanya sedikit, kerjanya sampe hari umat doang, terus liburnya banyak!, gitu hen,

    hahaha,” seru si Gilang dengan semangat 45-nya.

    Hendi yang terpelongo mendengar pernyataan Gilang itu tiba-tiba tersadar setela! si

    Gilang menutup ra!angnya dengan tangan kanannya.

    “Woi!, kenape lu? Kesambet? "ahahaa. Kalau lu gimana, hen?,” tanya Gilang.

    “#ila lu ndro, eh..#ila lu lang, maruk bener lu, hadeeh. Kalau gw mah, yang penting

    tuh perusahaan enak aja buat jadi tempat kerja, terus gajinya $ukup buat kehidupan

     gw. %dah, itu doang,” kata Hendi dengan santainya.

    “ "mmm, sederhana banget sih harapan lu,” celetuk si Gilang.

    "ereka berdua pun mulai mencari pekerjaan di event job fair itu# dan pada ak!irnya

    mereka diterima kerja. Gilang diterima di perusa!aan asuransi# sedangkan Hendi

    diterima di perusa!aan telekomunikasi.

    $emudian# % bulan sejak event job fair tersebut&

    “ "en, gimana kerjaan lu disitu?,” kata Gilang.

    “ &nak sih, lang. 'api entah kenapa gw ngerasa kalau gw kayak gak jadi diri gw

     sendiri. &nak tapi ada rasa tersiksa gitu. Kalau lu, lang?,” tanya Hendi.

    “#w stres sama semua kerjaan gw, waktu buat diri gw sendiri malah hampir gak ada.

     (yesel gw, hen!,” kelu! Gilang kepada Hendi.

    “ Lho, bukannya lu )abtu dan *inggu libur, lang?,” tanya Hendi.

    “ Iya sih, tapi masalahnya, karena kerjaan gw banyak banget makanya gw )abtu dan

     *inggu sering ngelanjutin kerjaan gw yang di kantor. Kadang umat atau )abtuudah bisa kelar sih, tapi karena gw ke$apean, gw jadi bisanya istirahat doang di

  • 8/17/2019 #2 Mengapa Aku Bekerja?

    2/4

    rumah, kalau jalan+jalan lagi kan pake tenaga, hen. i tambah lagi, gw ternyata gak

     suka sama kerjaan gw. -ngkat tangan deh gw bro!,” kelu! Gilang.

    “'erus gimana dong, lang? Lu stres, gw juga tersiksa. -pa kita berdua resign aja kali

     yah?,” kata Hendi.

     'a!# para pembaca# bayangkan seandainya (nda berada di posisi mereka. "ana yang

    akan (nda pili!) (nda akan tetap bekerja di perusa!aan itu) atau (nda memili!

    resign)

    *aya yakin tidak sedikit dari kita yang memiliki dilema karir seperti yang di!adapi

    ole! Hendi dan Gilang. +oba (nda ingat kembali# sebelum (nda melamar kerja atau

    mulai bekerja di tempat (nda bekerja saat ini# apa yang (nda !arapkan dari sebua!

     pekerjaan) ,erna!ka! terbesit di benak (nda pertanyaan “"'G(,( ($

    B$/0().”

    $eta!uila!# ketika (nda berpikir ba!1a bekerja !anya untuk sekedar mencari nafka!#disitula! titik a1al kesala!an (nda yang membuat (nda merasa disiksa ole! rutinitas

    dari profesi yang (nda lakoni saat ini.

    *o# mengapa (nda bekerja)

    “)aya itu bekerja supaya bisa menghidupi diri saya dan keluarga saya, $oa$h?,” kata

    klien saya.

    “hmmm..,” saya pun !anya diam saja.

    2engan 1aja! sedikit kebingungan# dia pun kembali menamba!kan “ Kenapa $oa$h?

     -da yang salah?”

    “'idak..tidak. 'idak ada yang salah,” sa!ut saya.

    “ -nda bahagia?,” tamba! saya.

    “)aya bahagia kok, $oa$h!,” ja1abnya dengan lantang.

    “ Boleh saya tahu definisi dari kata bahagia yang -nda maksud?,” tanya saya

    kepadanya.

    +ukup lama juga dia memikirkan ja1aban dari pertanyaan itu. 2i tenga! ke!eningan#

    saya mencoba untuk memeca! ke!eningan dengan melontarkan pertanyaan tamba!an.

    “ Berapa kali dalam minggu -nda berkumpul bersama keluarga -nda?”

    “)eberapa sering -nda tertawa dalam minggu?”

    “)eberapa sering -nda merasa bersemangat dan menjadi diri -nda sendiri ketika

    melaksanakan pekerjaan -nda?”

    *eketika klien saya itu menutup kedua matanya# dan membukanya kembali sekaligus

    meli!at saya dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

  • 8/17/2019 #2 Mengapa Aku Bekerja?

    3/4

    “ *aaf $oa$h, saya tidak bahagia,” liri!nya dengan nada yang sendu.

    “ *engapa -nda tidak bahagia?,” sa!ut saya.

    “ Karena saya tidak men$intai pekerjaan saya, $oa$h,” ja1abnya kepada saya.

    “ *engapa -nda tidak men$intai pekerjaan -nda? /adahal -nda dan keluarga -nda

    hidup dari pekerjaan -nda saat ini, bukan?,” saya mencoba bertanya lebi! dalam lagi

    kepadanya.

    “ Betul, $oa$h. )aya tidak menikmati pekerjaan saya. Banyak hal dari pekerjaan saya

     yang saya lakukan dengan keterpaksaan,” ja1abnya.

    “)eandainya -nda menikmati pekerjaan -nda, menurut -nda apa yang akan terjadi

    di dalam hidup -nda?,” tanya saya.

    “)aya pikir, hidup saya pasti akan bahagia. )aya pun pasti bisa lebih maksimaldalam berkarya dan memberikan hasil melalui pekerjaan saya,” ja1abnya dengan

     berapi-api.

    “ Itu saja?,” sa!ut saya.

    “'idak, $oa$h. )elain hidup saya lebih bahagia oleh karena saya menikmati

     pekerjaan saya, saya pun kemungkinan besar akan mendapatkan penghasilan yang

    lebih dari hasil pekerjaan saya yang maksimal, dan bisa jadi karir saya semakin

    meningkat, dan saya pun bisa semakin lebih memberikan keamanan finansial bagi

    diri saya dan keluarga saya.”

    “#ood!, menurut -nda apakah keluarga -nda $ukup dibahagiakan dengan keamanan

     finansial?,” tamba! saya.

    “'idak, $oa$h. )eandainya saya menikmati pekerjaan saya, hal itu pun akan

    berdampak baik bagi keluarga saya dari segi waktu saya kepada mereka. )aya akan

    lebih mampu menyelesaikan pekerjaan saya dengan tepat waktu karena bagi saya

     pekerjaan tidaklah menjadi beban. )ehingga pengaturan dari pembagian waktu saya

    akan menjadi lebih baik antara pekerjaan dengan keluarga saya,” katanya dengan

    lebi! bersemangat.

    “ "ebat!, sekarang untuk mewujudkan hal itu semua, -nda akan mulai dari mana?,”

    tanya saya kepadanya.

    “)aya akan mulai dengan men$oba lebih menikmati setiap proses yang terjadi di

    dalam pekerjaan saya, $oa$h,” katanya.

    “)eandainya ternyata -nda tidak bisa menikmatinya? )aya harap yang -nda maksud

    adalah menikmati dengan setulus hati, bukan menikmatinya karena dipaksakan ya,”

    sa!ut saya.

    “ "mmm, pertama mungkin saya akan men$oba untuk mendiskusikannya dengankeluarga saya $oa$h. -tau mungkin saya akan berdiskusi dengan pimpinan saya

  • 8/17/2019 #2 Mengapa Aku Bekerja?

    4/4

    terkait pekerjaan saya, apakah ada pekerjaan atau posisi lain di dalam perusahaan

    tempat saya bekerja saat ini yang sesuai dengan hati, kemampuan dan karakter saya.

    0ah, pilihan paling terakhirnya mungkin adalah saya akan men$oba berpindah karir.

     Begitu, $oa$h!,” ja1abnya dengan mata dan nada yang penu! semangat dan !arapan

    akan peruba!an.

    “)elamat!, saya doakan -nda bisa menjalankan ren$ana -nda itu dengan baik,” sa!ut

    saya dengan ba!agia.

    0adi para pembaca sekalian# setela! membaca dialog antara saya dengan klien saya

    tadi# pertanyaan untuk (nda adala!# “"'G(,( ('2( B$/0().” *elamat

    menja1ab. 3


Top Related