RINGKASAN MATERI
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat
perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan.
Untuk dapat memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan keuangan harus dapat
diperbandingkan. Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu :
a) Perbandingan horizontal adalah perbandingan laporan keuangan suatu perusahaan
dengan perusahaan lain untuk periode yang sama.
b) Perbandingan vertikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu
perusahaan dengan laporan yang sama untuk periode-periode sebelumnya.
Perubahan dalam metode akuntansi dipisahkan menjadi tiga :
1) Perubahan dalam prinsip akuntansi
Perubahan dalam prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi
yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan
dalam periode sebelumnya.
Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan
mempunyai beberapa alternatif metode untuk penerapan suatu prinsip.
Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk :
a) Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi yang
baru pertama kali terjadi dalam perusahaan.
b) Penggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan
karena adanya perubahan sifat transaksi.
c) Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim.
1
Contoh dari perubahan prinsip akuntansi adalah :
a) Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti
dari LIFO ke FIFO atau ke rata-rata tertimbang.
b) Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double
declining balance method ke straight line method.
c) Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti
dari metode kontrak selesai ke metode persentase penyelesaian.
d) Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke
direct costing.
Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini perlakuannya diatur dalam
APB Opinion Nomor 20 dengan klasifikasi sebagai berikut :
a) Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif.
b) Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif.
c) Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan ke LIFO.
2) Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi.
Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-taksiran di mana
taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya pembebanan kerugian
piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi, taksiran jumlah garansi
yang akan dibayar dan lain-lain. Pada periode-periode berikutnya mungkin dapat
diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah dibuat dengan sebaik-baiknya tetapi
ternyata tidak tepat, maka perubahan-perubahan yang dibuat sebaiknya
dibebankan pada periode berjalan dan periode-periode yang akan datang. Periode-
periode yang lalu sudah tidak perlu diubah karena perubahan taksiran ini baru
diketahui pada periode berjalan.
Sebagai contoh, mesin harga perolehannya Rp 1.000.000,- umurnya ditaksir 8
tahun. Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin tadi
umurnya 10 tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan selama 5 tahun berjumlah 5
x Rp 125.000,- = Rp 625.000,- Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar
2
Rp 375.000,- Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku
sebesar Rp 375.000,- akan dibebankan dalam waktu 5 tahun, yaitu tahun ke-6
sampai dengan tahun ke-10. Beban depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin
sebesar Rp 375.000,- : 5 = Rp 75.000,- Dalam hal ini, tidak perlu dibuat jurnal
untuk membetulkan saldo rekening yang berhubungan.
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau seluruhnya dari
perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai perubahan taksiran
akuntansi. Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya dapat dipisahkan dari
perubahan taksiran-taksiran akuntansi (seperti umur, residu, dan lain-lain). Oleh
karena itu, perubahan metode depresiasi harus diperlakukan sebagai perubahan
prinsip akuntansi dan perubahan taksiran umur, nilai residu dan lain-lain
diperlakukan sebagai perubahan taksiran akuntansi.
3) Perubahan dalam kesatuan usaha.
Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan keuangan
konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing perusahaan,
perubahan-perubahan dalam anak perusahaan yang laporan-laporannya
dikonsolidasikan atau terjadinya penggabungan-penggabungan baru. Apabila
terjadi perubahan kesatuan usaha maka laporan keuangan tahun berjalan harus
menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu. Di samping itu, akibat-
akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus dicantumkan dalam laporan laba
rugi sebelum elemen-elemen luar biasa, begitu pula laba bersih dan jumlah
pendapatan per lembar saham. Laporan keuangan tahun berikutnya tidak perlu
lagi mencantumkan penjelasan seperti laporan tahun berjalan.
Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, laporan keuangan tahun sebelumnya harus disusun dengan anggapan
jika seandainya sudah terjadi perubahan kesatuan usaha.
Koreksi Kesalahan
3
Apabila diketahui adanya kesalahan dalam laporan keuangan dan rekening-
rekening, maka kesalahan-kesalahan itu harus diperbaiki agar catatan akuntansi
sesuai dengan keadaan sesungguhnya sehingga data yang dihasilkan dan akan
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan tidak menyesatkan.
Untuk mencegah timbulnya kesalahan-kesalahan disusun suatu sistem dan
prosedur akuntansi yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang saling
memeriksa sehingga kesalahan-kesalahan diharapkan dapat dibatasi seminimum
mungkin.
Untuk mencegah timbulnya kesalahan-kesalahan disusun suatu sistem dan
prosedur akuntansi yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang saling
memeriksa sehingga kesalahan-kesalahan diharapkan dapat dibatasi seminimum
mungkin. Kesalahan-kesalahan yang timbul dalam pencatatan, bisa terjadi karena
disengaja atau tidak. Kesalahan-kesalahan yang disengaja dapat disebabkan keinginan
untuk menghindarkan pajak, menyusun laporan keuangan yang menguntungkan
sehingga harga pasar surat berharga perusahaan dapat dipengaruhi, mempengaruhi
pandangan lembaga-lembaga tertentu seperti bank, menutupi kecurangan-kecurangan
dalam perusahaan seperti pencurian uang, atau persediaan barang dan lain-lain.
Apabila kesalahan-kesalahan itu timbul dari kehendak pimpinan perusahaan maka
sistem dan prosedur akuntansi yang disusun tidak dapat mencegahnya.
Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja timbul karena kesalahan dalam
melakukan pencatatan. Kesalahan-kesalahan ini antara lain kesalhan membukukan ke
rekening lain, kesalahan mencatat jumlah dan penjumlahan baik footing maupun
cross footing, kesalahan memisahkan antara pengeluaran modal dan pengeluaran
penghasilan, kelupaan tidak membebankan depresiasi dan lain-lain. Kesalahan yang
tidak disengaja ini akan dapat dicegah seminimum mungkin jika disusun sistem dan
prosedur akuntansi yang baik. Selain itu untuk mencegah timbulnya kesalahan-
kesalahan biasanya dilakukan pemeriksaan intern oleh pegawai perusahaan.
Jenis-Jenis Kesalahan
4
Kesalahan-kesalahan yang terjadi mungkin hanya mempengaruhi neraca saja atau
mungkin hanya mempengaruhi laporan laba rugi saja. Kesalahan-kesalahan yang
mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu :
a) Kesalahan-kesalahan yang bila tidak dibetulkan, akan menjadi betul sendiri dalam
periode berikutnya. Jika ada kesalahan-kesalahan seperti ini maka laporan laba
rugi untuk dua periode berturut-turut menjadi tidak benar. Neraca periode pertama
tidak benar, tetapi neraca periode berikutnya sudah menjadi benar sendiri. Contoh
kesalahan jenis ini adalah kesalahan dalam persediaan barang, kesalahan tidak
membuat penyesuaian untuk utang-utang dan pendapatan yang masih akan
diterima, dan kesalahan tidak membuat penyesuaian untuk biaya yang dibayar di
muka dan penghasilan yang diterima di muka.
b) Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi tetapi
tidak menjadi benar dengan sendirinya pada periode berikutnya. Neraca yang
disusun sesudah adanya kesalahan ini tidak akan benar sampai dibuat koreksi
yang perlu. Laporan laba rugi tahun berjalan menjadi tidak benar tetapi tahun-
tahun berikutnya akan tergantung pada jenis kesalahan itu. Mungkin pengaruhnya
hanya dalam periode berjalan atau juga mempengaruhi periode-periode yang akan
datang. Contoh kesalahan jenis ini adalah kesalahan dalam depresiasi dan
kesalahan mencatat pengeluaran modal sebagai pengeluaran penghasilan atau
sebaliknya.
Apabila diketahui adanya kesalahan, maka kesalahan itu harus dianalisis dan
dibuatkan koreksi yang diperlakukan sebagai koreksi periode sebelumnya. Koreksi
ini dicatat dalam periode ditemukannya kesalahan dan dilaporkan dalam laporan
keuangan periode tersebut sebagai koreksi pada saldo awal rekening laba tidak
dibagi. Dalam hal disusun laporan keuangan yang dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, maka laporan keuangan periode sebelumnya tersebut juga harus
dikoreksi.
Jurnal Koreksi
5
Jurnal koreksi yang dibuat untuk membetulkan kesalahan-kesalahan akan
tergantung pada bentuk laporan laba rugi yang disusun. Apabila laporan laba rugi
disusun dengan cara all inclusive, yaitu semua elemen yang mempengaruhi
perhitungan laba rugi dilaporkan dalam laporan laba rugi, maka jurnal koreksi akan
dicatat dalam rekening-rekening nominal. Apabila laporan laba rugi disusun dengan
cara current operating performance yaitu laporan laba rugi hanya menunjukkan
transaksi-transaksi yang sering terjadi yang timbul dalam periode itu maka jurnal
koreksi akan dicatat dalam rekening laba tidak dibagi.
Bila mengikuti prinsip yang sekarang berlaku, maka koreksi atas kesalahan
dicatat ke rekening laba tidak dibagi dan dilaporkan dalam laporan laba tidak dibagi.
Berikut ini diberikan contoh membuat jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan-
kesalahan yang terjadi dan pengaruh masing-masing kesalahan terhadap neraca dan
laporan laba rugi :
1) Kesalahan dalam persediaan barang.
Misalnya persediaan barang tanggal 31 Desember 2005 terlalu kecil Rp 10.000,-
Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi Nampak sebagai
berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Harga pokok penjualan terlalu besar,
karena persediaan akhir terlalu kecil
Laba bersih terlalu kecil
Aktiva terlalu kecil, karena
persediaan terlalu kecil
Laba tidak dibagi terlalu kecil
2006 Harga pokok penjualan terlalu besar,
karena persediaan awal terlalu kecil
Laba bersih terlalu besar
Neraca sudah benar, karena
kesalahan tahun 2005 dibenarkan
oleh kesalahan 2006
Apabila kesalahan ini diketahui sebelum buku-buku ditutup tahun 2006, maka
kesalahan ini perlu dibetulkan. Jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan seperti
ini adalah sebagai berikut :
Persediaan Barang Rp 10.000,-
6
Koreksi laba tahun-tahun lalu (Laba tidak dibagi) Rp 10.000,-
Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006, tidak
diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan persediaan akhir 2005 yang terlalu kecil
sudah dibetulkan dengan kesalahan persediaan awal tahun 2006 yang terlalu besar.
2) Kesalahan dalam pembelian dan persediaan barang.
Misalnya barang-barang seharga Rp 20.000,- yang dibeli tahun 2005 baru dicatat dalam
tahun 2006. Barang-barang tersebut tidak termasuk dalam perhitungan persediaan
akhir tahun 2005. Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi
nampak sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Harga pokok penjualan benar,
karena pembelian terlalu kecil
diimbangi dengan persediaan akhir
yang terlalu kecil
Laba bersih benar
Aktiva dan utang terlalu kecil
2006 Harga pokok penjualan benar,
karena pembelian terlalu besar
diimbangi dengan persediaan awal
yang terlalu kecil
Laba bersih benar
Neraca dan utang sudah benar,
karena kesalahan tahun 2005
dibenarkan oleh kesalahan 2006
Apabila kesalahan ini diketahui sebelum buku-buku ditutup dalam tahun 2006,
maka kesalahan ini perlu dibetulkan. Jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan
seperti ini adalah sebagai berikut :
Persediaan Barang Rp 20.000,-
Pembelian Rp 20.000,-
7
Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penurupan buku tahun 2006 tidak
diperlukan jurnal koreksi karena persediaan akhir dan pembelian tahun 2005 sudah
dibetulkan dengan adanya kesalahan persediaan awal dan pembelian tahun 2006.
3) Kesalahan mencatat pembelian.
Misalnya pembelian sebesar Rp 15.000,- pada akhir tahun 2005 baru dicatat pada
awal tahun 2006. Barang-barang ini termasuk dalam perhitungan persediaan akhir
tahun 2005. Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi Nampak
sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Harga pokok penjualan terlalu kecil,
karena pembelian terlalu kecil
Laba bersih terlalu besar
Aktiva benar tetapiutang terlalu
kecil
Laba tidak dibagi terlalu besar
2006 Harga pokok penjualan terlalu besar,
karena pembelian terlalu besar
Laba bersih terlalu kecil
Neraca sudah benar karena
kesalahan tahun 2005 sudah
dibetulkan oleh kesalahan tahun
2006
Apabila kesalahan ini diketahui sebelum buku-buku ditutup tahun 2006, maka
kesalahan ini perlu dibetulkan. Jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan seperti
ini adalah sebagai berikut :
Koreksi laba tahun-tahun lalu (Laba tidak dibagi) Rp 15.000,-
Pembelian Rp 15.000,-
Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006 tidak
diperlakukan jurnal koreksi karena kesalahan pembelian tahun 2005 yang terlalu kecil
sudah dibetulkan dengan kesalahan pembelian tahun 2006 yang terlalu besar.
8
4) Kesalahan mencatat penjualan barang.
Misalnya penjualan barang seharga Rp 35.000,- pada akhir Desember 2005 baru dicatat
pada tahun 2006. Karena barangnya sudah dikirim pada akhir tahun 2005 maka tidak
termasuk dalam persediaan akhir tahun 2005. Akibat dari kesalahan ini terhadap neraca
dan laba rugi Nampak sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Penjualan terlalu kecil
Laba bersih terlalu kecil
Aktiva terlalu ekcil karena piutang
tidak dicatat
Laba tidak dibagi terlalu besar
2006 Penjualan terlalu besar
Laba bersih terlalu besar
Neraca sudah benar karena
kesalahan tahun 2005 sudah
dibetulkan oleh kesalahan tahun
2006
Apabila kesalahan ini diketahui sesudah penutupan tahun 2005 maka jurnal
koreksinya sebagai berikut :
Penjualan Rp 35.000,-
Laba tidak dibagi Rp 35.000,-
5) Kesalahan mencatat biaya dibayar di muka.
Misalnya pada tanggal 1 Januari 2005 perusahaan membuat perjanjian asuransi
kebakaran untuk jangka waktu 5 tahun dengan premi sebesar Rp 50.000,- yang
dibayar di muka. Pembayaran premi didebitkan ke rekening biaya asuransi dalam
tahun 2005, pada akhir tahun 2005 dibuat penyesuaian yang mencatat asuransi
dibayar di muka sebesar saldo per 31 Desember 2006. Apabila pada akhir tahun
2005 tidak dibuat penyesuaian untuk premi asuransi maka kesalahan ini akan
membawa akibat sebagai berikut :
9
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Biaya terlalu besar karena tidak ada
penyesuaian untuk asuransi dibayar
di muka
Laba bersih terlalu kecil
Aktiva terlalu kecil, karena tidak
ada asuransi dibayar di muka
Laba tidak dibagi terlalu kecil
2006 Biaya sudah benar
Laba bersih sudah benar
Aktiva benar
Laba tidak dibagi terlalu kecil
akibat kesalahan tahun 2005
Apabila kesalahan ini diketahui sebelum buku-buku ditutup tahun 2006, maka
kesalahan ini perlu dibetulkan dengan jurnal sebagai berikut :
Asuransi dibayar dimuka Rp 30.000,-
Biaya Asuransi Rp 10.000,-
Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp 40.000,-
Jika pada akhir 2006 tidak dibuat jurnal untuk mencatat biaya dibayar dimuka dan
kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006, maka jurnal
koreksinya sebagai berikut :
Asuransi dibayar di muka Rp 30.000,-
Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp 30.000,-
6) Kesalahan mencatat utang biaya.
Misalnya bunga yang masih akan dibayar pada akhir tahun 2005 sebesar Rp
10.000,- tidak dicatat. Akibat kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi
Nampak sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Biaya terlalu kecil karena bunga
tidak dicatat
Laba bersih terlalu besar
Utang terlalu kecil karena utang
bunga tidak dicatat
Laba tidak dibagi terlalu besar
10
2006 Biaya terlalu besar karena bunga
tahun 2005 dicatat tahun 2006
Laba bersih terlalu kecil
Neraca sudah benar karena
kesalahan tahun 2005 dibenarkan
oleh kesalahan tahun 2006
Apabila kesalahan ini diketahui sebelum penutupan buku tahun 2006, maka harus
dibuatkan pembetulan. Jurnal koreksi yang dibuat untuk membetulkan kesalahan ini
adalah sebagai berikut :
Koreksi laba tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp 10.000,-
Biaya bunga Rp 10.000,-
Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006 maka tidak
perlu dibuat jurnal koreksi karena kesalahan mencatat biaya bunga yang terlalu kecil
dalam tahun 2005 sudah dibetulkan oleh kesalahan biaya bunga tahun 2006 yang
terlalu besar.
7) Kesalahan mencatat piutang pendapatan.
Misalnya pendapatan bunga yang masih akan diterima pada akhir tahun 2005
sebesar Rp 25.000,- tidak dicatat pada akhir tahun 2005. Pendapatan bunga baru
dicatat pada tahun 2006 yaitu pada saat diterimanya. Akibat kesalahan ini
terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Penghasilan terlalu kecil
Laba bersih terlalu kecil
Aktiva terlalu kecil karena piutang
pendapatan bunga tidak dicatat
Laba tidak dibagi terlalu kecil
2006 Penghasilan terlalu ebsar
Laba bersih terlalu besar
Neraca sudah benar karena
kesalahan tahun 2005 dibenarkan
oleh kesalahan tahun 2006
Apabila kesallahan ini diketahui sebelum penutupan buku 2006, maka perlu
dibuatkan jurnal koreksi sebagai berikut :
11
Pendapatan bunga Rp 25.000,-
Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp 25.000,-
Jika kesalahan ini diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006 maka tidak
diperlakukan jurnal koreksi karena kesalahan mencatat pendapatan bunga tahun 2005
yang terlalu kecil sudah dibetulkan oleh kesalahan mencatat pendapatan bunga tahun
2006 yang terlalu besar.
8) Kesalahan mencatat pendapatan diterima di muka.
Misalhnya pada tahun 2005 diterima uang sewa sebesar Rp 45.000,- dan pada
tahun 2006 diterima Rp 50.000,- Penerimaan sewa ini dikreditkan ke rekening
pendapatan sewa. Pada akhir tiap tahun 2005 dan 2006 tidak dibuat penyesuaian
untuk mencatat pendapatan diterima di muka sebesar Rp 30.000,- dan Rp 35.000,-
Akibat kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi Nampak sebagai
berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Penghasilan terlalu besar karena
pendapatan sewa terlalu besar
Laba bersih terlalu besar
Utang terlalu kecil karena
pendapatan diterima di muka tidak
dicatat
Laba tidak dibagi terlalu besar
2006 Penghasilan terlalu kecil karena
pendapatan sewa terlalu kecil
Neraca sudah benar karena
kesalahan tahun 2005 sudah
dibenarkan oleh kesalahan tahun
2006
Akibat tidak dicatatnya pendapatan diterima di muka pada akhir tahun 2006
sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Penghasilan terlalu tinggi Utang terlalu kecil karena
12
pendapatan diterima di muka tidak
dicatat
2006 Laba bersih terlalu tinggi Laba tidak dibagi terlalu tinggi
Jika kesalahan ini diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006, maka tidak perlu
dibuatkan koreksi karena kesalahan tahun 2005 sudah dibetulkan oleh kesalahan
tahun 2006. Kesalahan tahun 2006 yang tidak mencatat pendapatan diterima di muka
belum menjadi benar pada tahun 2007 sebelum buku-buku ditutup[. Oleh karena itu
perlu dibuatkan jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tahun 2006 sebagai
berikut :
Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp 35.000,-
Pendapatan sewa Rp 35.000,-
9) Kesalahan dalam kapitalisasi biaya.
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Biaya terlalu kecil karena biaya
reparasi dikapitalisasi. Selisihnya
sebesar biaya reparasi dikurangi
depresiasi biaya reparasi. Laba
bersih terlalu besar.
Laba bersih terlalu besar
Aktiva terlalu besar. Laba tidak
dibagi terlalu besar.
2006 Biaya terlalu besar karena depresiasi
mesin terlalu besar. Laba bersih
terlalu kecil.
Aktiva terlalu besar. Laba tidak
dibagi terlalu besar.
Jurnal koreksi bila kesalahan diketahui sebelum tutup buku 2006:
Akumulasi depresiasi xx.xxx
13
Koreksi laba tahun lalu xx.xxx
Depresiasi xx.xxx
Mesin xx.xxx
10) Kesalahan dalam taksiran umur
Jurnal koreksi untuk mencatat depresiasi tahunan sejak 2006:
Depresiasi xx.xxx
Akumulasi depresasi xx.xxx
11) Kesalahan dalam perhitungan kerugian piutang
Akibat kesalahan mengakui kerugian piutang tahun 2005
Laporan Laba Rugi Neraca
2005 Biaya terlalu kecil karena kerugian
piutang terlalu kecil
Laba bersih terlalu besar
Aktiva terlalu besar karena tidak
ada cadangan kerugian piutang
Laba tidak dibagi terlalu besar
2006 Biaya terlalu besar karena kerugian
piutang tahun lalu dibebankan
sekarang
Laba bersih terlalu kecil
Aktiva terlalu besar karena tidak
ada cadangan kerugian piutang
Laba tidak dibagi terlalu besar
karena laba bersih tahun lalu yang
terlalu besar hanya sebagian yang
diimbangi laba tahun sekarang
yang terlalu kecil.
Akibat kesalahan pengakuan kerugian piutang dalam tahun 2006
Laporan Laba Rugi Neraca
14
2005 Biaya terlalu kecil karena kerugian
piutang terlalu kecil
Laba bersih terlalu besar
Aktiva terlalu besar karena tidak
ada cadangan kerugian piutang
Laba tidak dibagi terlalu besar
Jurnal koreksi bila metode kerugian piutang dilakukan di tahun 2006 :
Koreksi laba tahun lalu (laba tidak dibagi) xxxx
Cadangan kerugian piutang xxxx
Menyusun Kembali Laporan Keuangan Tahun-Tahun Lalu
Penyusunan kembali diperlukan jika akan dilakukan analisa perbandingan laporan
keuangan dari beberapa periode yang berurutan.
Untuk memudahkan penyusunan laporan yang sudah dibetulkan, biasanya disusun
neraca lajur dengan kolom-kolom sebagai berikut :
1) Neraca atau laporan laba rugi sebelum koreksi
2) Jurnal koreksi
3) Neraca atau laporan laba rugi setelah koreksi
SOAL MATERI
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN
15
QUESTION
1. Dalam beberapa tahun terakhir, The Wall Street Journal menunjukkan bahwa
banyak perusahaan yang telah mengubah prinsip-prinsip akuntansi mereka.
Apakah alasan utama yang mendasari perusahaan mengubah metode
akuntansinya ?
Jawab :
1. Keinginan untuk menunjukkan gambar keuntungan yang lebih baik.
2. Karena adanya perubahan keadaan perekonomian, perusahaan mungkin
perlu mengubah metode akuntansinya agar lebih mencerminkan situasi
perekonomian saat itu.
3. Rekomendasi oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk mengubah
metode akuntansi.
4. Keinginan untuk menunjukkan ukuran yang lebih baik dari pendapatan
perusahaan.
5. Apa pengaruh tidak langsung dari perubahan prinsip akuntansi ? Deskripsikan
secara singkat pelaporan pengaruh tidak langsung dari perubahan prinsip
akuntansi.
Jawab :
Pengaruh tidak langsung dari perubahan prinsip akuntansi adalah semua
perubahan atas arus kas perusahaan pada periode berjalan atau masa depan yang
disebabkan oleh perubahan prinsip akuntansi yang diterapkan secara retrospektif.
Contoh pengaruh tidak langsung berupa perubahan pembagian laba atau
pembayaran royalti yang bergantung pada nilai dalam laporan seperti pendapatan
atau laba bersih. Pengaruh tidak langsung tidak mengubah nilai-nilai pada laporan
keuangan pada periode terdahulu.
7. Lenexa State Bank telah mengkapitalisasi biaya pemasaran tertentu dan
mengamortisasi biaya-biaya tersebut selama umur yang diharapkan. Pada tahun
16
berjalan, bank menentukan bahwa manfaat dari biaya-biaya tersebut di masa
depan dapat diragukan. Oleh karena itu, bank menerapkan kebijakan untuk
membebankan biaya-biaya ini pada saat terjadi. Bagaimana seharusnya perubahan
akuntansi ini dilaporkan dalam laporan keuangan komparatif ?
Jawab :
Perubahan akuntansi ini termasuk perubahan estimasi, perubahan estimasi harus
ditangani prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan yang harus dibuat dalam hasil
yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh semua perubahan estimasi
diperhitungkan pada (1) periode perubahan jika perubahan itu hanya
mempengaruhi periode yang bersangkutan atau (2) periode perubahan dan periode
di masa datang jika perubahan tersebut mempengaruhi keduanya. Akibatnya
perubahan estimasi dipandang sebagai koreksi atau penyesuaian normal yang
berulang, hasil alami proses akuntansi, dan perlakuan retrospektif dilarang.
9. Whittier Construction Co. membebankan semua bahan yang digunakan dalam
suatu proyek konstruksi tanpa mengakui setiap persediaan yang tersisa. Pada
tanggal 31 Desember 2010, perusahaan menentukan bahwa persediaan yang
tersisa bernilai $ 52.000. Dari jumlah tersebut, sebesar $ 29.000 muncul selama
tahun berjalan. Bagaimana informasi ini mempengaruhi laporan keuangan yang
akan dipersiapkan pada akhir 2010 ?
Jawab :
Perubahan ini harus ditangani sebagai koreksi kesalahan. Dengan demikian,
bagian dari perubahan yang timbul dari periode sebelumnya ($23,000) harus
dilaporkan sebagai penyesuaian atas saldo awal saldo laba pada laporan keuangan
tahun 2010. Jika pernyataan untuk tahun-tahun sebelumnya yang disajikan untuk
tujuan perbandingan, laporan ini harus disajikan kembali untuk mengoreksi
kesalahan. Sisa dari nilai persediaan ($29,000) harus dilaporkan dalam laporan
2010 sebagai pengurangan biaya bahan.
17
17. Elliott Corp lalai mencatat gaji akrual untuk tahun 2009 $ 2.000 , 2010 $ 2.100
dan 2011 $ 3.900. Berapakah jumlah lebih pengakuan (overstatement) atau
kurang pengakuan (understatement) laba ditahan pada tanggal 31 Desember
2012?
Jawab :
2009 : Understatement Biaya Overstatement Laba = + 2.000
2010 : Understatement Biaya Overstatement Laba = + 2.100
2011 : Understatement Biaya Overstatement Laba = + 3.900
2012 : Overstatement Biaya Understatement Laba = - 8.000
2012 : Balance
Jadi, jumlah understatement laba di tahan pada tanggal 31 Desember 2012 $
8.000.
Penjelasan : ( tahun 2009, 2010, dan 2011 telah tutup buku, laba yang lebih
diakui berpindah ke akun “Laba Ditahan” yang ada di Neraca. Sehingga laba
ditahan di awal tahun buku 2012, untuk sementara salah {overstatement $ 8.000},
gaji akrual tersebut dicatat atau diakui pada tahun 2012, sehingga mengakibatkan
laba 2012 menjadi berkurang sebesar $ 8.000. Sehingga setelah penutupan Laba
Rugi 31 Desember 2012 laba ditahan akan menjadi benar dengan sendirinya.)
BRIEF EXERCISE
BE 22-3 Shannon Inc, mengubah asumsi arus biayanya dari LIFO menjadi FIFO
pada tahun 2010. Kenaikan laba sebelum pajak pada tahun lalu adalah
$1.200.000. Tarif pajak adalah 40%. Buatlah ayat jurnal bagi Shannon
pada tahun 2010 untuk mencatat perubahan prinsip akuntansi ini.
Jawab :
Persediaan $ 1.200.000
Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan $ 480.000
Laba Ditahan $ 720.000
18
( 40% X $ 1.200.000 = $ 480.000 )
BE 22-4 Tedesco Company mengubah metode penyusutannya pada tahun 2010
dari saldo menurun berganda ke garis lurus. Penyusutan menurut saldo
menurun berganda sebelum 2010 adalah $90.000, sementara penyusutan
metode garis lurus sebelum tahun 2010 akan sebesar $50.000. Aktiva yang
dapat disusutkan milik Tedesco memiliki harga pokok sebesar $250.000
dengan nilai sisa sebesar $40.000, dan sisa umur manfaat selama 8 Tahun
pada awal tahun 2010. Buatlah ayat jurnal tahun 2010 jika ada, terkait
dengan aktiva yang dapat disusutkan milik Tedesco.
Jawab :
Ini adalah perubahan estimasi yang dipengaruhi oleh perubahan prinsip
akuntansi sebagai berikut :
Aktiva $ 250.000
Akumulasi Penyusutan (90.000)
Nilai tercatat pada 1 Jan 2010 160.000
Nilai Sisa (40.000)
Dasar Penyusutan $ 120.000
Penyusutan tahun 2010 ($ 120.000 ÷ 8 = $ 15.000)
Jurnal :
Beban Penyusutan Aktiva $ 15.000
Akumulasi Penyusutan Aktiva $ 15.000
BE 22-6 Pada tahun 2010, Bailey Corporation menyadari bahwa peralatan yang
dibeli pada 1 Januari 2008 seharga $50.000 ternyata telah dibebankan
pada saat itu. Peralatan tersebut seharusnya disusutkan selama 5 tahun
tanpa nilai sisa. Tarif pajak efektif adalah 30%. Buatlah ayat jurnal bagi
Bailey pada tahun 2010 untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
19
Jawab :
Peralatan $ 50.000
Akumulasi Penyusutan $ 20.000
Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan $ 9.000
Laba Ditahan $ 21.000
($ 50.000 X 2/5 = $ 20.000)
($ 30.000 X 30% = $ 9.000)
BE 22-7 Pada tanggal 1 Januari 2010, Beidler Company melaporkan laba ditahan
sebesar $2.000.000. Pada tahun 2010, Beidler menemukan bahwa beban
penyusutan tahun 2009 ternyata kurang saji sebesar $400.000. Pada tahun
2010, laba bersih adalah $900.000 dan dividen yang dimumkan adalah
$250.000. Tarif pajak adalah 40%. Buatlah laporan laba ditahan tahun
2010 untuk William R. Monat Company.
Jawab :
BEIDLER COMPANY
Laporan Laba Ditahan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Laba Ditahan, 1 Jan $ 2.000.000
Dikurangi : Koreksi kesalahan penyusutan (400.000)
Laba Ditahan, 1 Jan disesuaikan 1.600.000
Ditambah : Laba bersih 900.000
Dikurangi : Deviden (250.000)
Laba Ditahan, 31 Jan $ 2.250.000
EXERCISE
20
E 22-14 (Berbagai Perubahan Prinsip Akuntansi-Metode Persediaan) Di bawah ini adalah
laba bersih Benchley Instrument Co., sebuah perusahaan perorangan, yang
dihitung menurut 3 metode persediaan dengan sistem periodik.
FIFO Biaya Rata-Rata LIFO
2008 $26.000 $23.000 $20.000
2009 30.000 25.000 21.000
2010 29.000 27.000 24.000
2011 34.000 30.000 26.000
Diminta
(Abaikan semua pertimbangan pajak)
(a) Asumsikan bahwa pada tahun 2011 Benchley memutuskan untuk
mengubah metode penetapan harga persediaannya dari FIFO menjadi
biaya rata-rata. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk perubahan
yang terjadi selama 2011, dan tunjukan laba bersih yang dilaporkan
untuk tahun 2008 , 2009, 2010 , dan 2011.
(b) Asumsikan bahwa pada tahun 2011 Benchley , yang telah
menggunakan metode LIFO sejak pada tahun 2008, diubah menjadi
metode harga persediaan FIFO. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk
mencatat perubahan pada tahun 2011 dan tunjukkan laba bersih yang
dilaporkan untuk tahun 2008 , 2009, 2010 , dan 2011.
Jawab :
(a)
Laba Bersih Perbedaan Laba
Tahun FIFO Biaya Rata-Rata
2008 $26.000 $23.000 $3.000
21
2009 30.000 25.000 5.000
2010 29.000 27.000 2.000
Total Pada
Awal 2011
$85.000 $75.000 $10.000
Jurnalnya :
Laba ditahan 10.000
Persediaan 10.000
Laba Bersihnya :
Tahun Laba Bersih
2008 $23.000
2009 25.000
2010 27.000
2011 30.000
(b)
Laba Bersih Perbedaan Laba
LIFO FIFO
2008 $20.000 $26.000 $6.000
2009 21.000 30.000 9.000
2010 24.000 29.000 5.000
$65.000 $85.000 20.000
Jurnal :
Persediaan 20.000
Laba ditahan 20.000
Laba Bersih :
Tahun Laba Bersih
22
2008 $26.000
2009 30.000
2010 29.000
2011 34.000
E 22-15 (Ayat Jurnal Koreksi Kesalahan) Audit pertama atas pembukuan Fenimore
Company telah dilakukan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010. Dalam memeriksa pembukuan perusahaan tersebut, auditor
menemukan beberapa hal yang terlewatkan atau ditangani dengan tidak
tepat selama 3 tahun berakhir. Hal-hal tersebut adalah :
1. Pada awal tahun 2008, perusahaan membeli sebuah mesin seharga
$510.000 (dengan nilai sisa sebesar $51.000) serta memiliki umur
manfaat selama 5 tahun. Pembukuan yang digunakan metode
penyusutan garis lurus, namun tidak mengurangkan nilai sisa dalam
menghitung dasar penyusutan untuk 3 tahun.
2. Pada akhir tahun 2009, perusahaan lalai mengakrualkan gaji bagian
penjualan sebesar $45.000.
3. Suatu tuntutan pajak yang berkaitan dengan tahun 2008 telah
diselesaikan pada tahun 2010. Diputuskan bahwa perusahaan memiliki
hutang pajak tambahan sebesar $85.000 berkaitan dengan tahun 2008.
Perusahaan tidak mencatat kewajiban tersebut pada tahun 2008 atau
2009 karena menilai kemungkinan kalah dalam kasus ini kecil dan
didebit $85.000 dalam suatu akun kerugian di tahun 2010 dan
dikreditkan tunai yang jumlahnya sama.
4. Fenimore Company membeli hak cipta dari perusahaan lain pada awal
tahun 2008 seharga $50.000. Fenimore tidak mengamortisasi hak cipta
tersebut karena nilainya tidak berkurang. Hak cipta memiliki umur
manfaat terhitung pembelian 20 tahun.
23
5. Pada tahun 2010, perusahaan menghapus persediaan senilai $87.000
karena dinilai sudah using, kerugian ini langsung didebetkan ke laba
ditahan dan dikreditkan ke persediaan.
Diminta :
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada tahun 2010 untuk memperbaiki
pembukuan di atas, dengan asumsi bahwa pembukuan itu belum ditutup.
Abaikan pengaruh koreksi terhadap pajak penghasilan.
Jawab :
1. Mesin : $510.000
Umur : 5 :
$102.000 *
Mesin : $510.000
Nilai Sisa : $ 51.000-
Nilai Buku : $459.000
Umur : 5 :
$91.800 **
2008-2009 2010
Depreciation Taken $204.000 $102.000 *
Depreciation (correct) $183.600 $91.800 **
$20.400 $10.200
Jurnal :
Akumulasi Depresiasi Mesin 30.600
Beban Depresiasi 10.200
Laba ditahan 20.400
2. Laba ditahan 45.000
Beban Gaji Penjualan 45.000
24
3. Tidak ada jurnal
4. Hak Cipta : 50.000
Umur : 20 :
Beban amortisasi 2.500 *
Beban amortisasi 2.500 *
Laba ditahan 5.000
Hak cipta 7.500
5. Laba ditahan 87.000
Persediaan 87.000
25