LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Prakterk
Program Strata I Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Disusun oleh :
SITTI ZUHAL RUA
10105064
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PROGRAM STRATA I
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2008
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL KERJA PREKTEK
ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.
Jl. Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha 93612
Telp. (0403) 21008 – 21010 – 21027 – 21028 Fax 22401
Oleh :Sitti Zuhal Rua
10105064
Dosen Pembimbing
Muhamad Nasrun, S.Si, M.T
NIP. 4127 7100 6011
Pembimbing Lapangan
Yones Bhayangkara
PN. 9023
Mengetahui,Ketua Jurusan Teknik Informatika
Mira Kania Sabariah, S.T.M.T
NIP. 4127 70 06 008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis memanjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Laporan Hasil Kerja Praktek yang berjudul
Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
melengkapi program perkuliahan S1 pada Jurusan Teknik Informatika. Dalam
kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu.
1. Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya.
2. Orang Tua yang senantiasa memberikan do’a dan mendukung penulis
sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Ir. Edi Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor UNIKOM.
4. Bapak Prof.Dok.Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas
Teknik UNIKOM.
5. Ibu Mira Kania Sabariah selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.
6. Bapak Muhamad Nasrun, S.Si, M.T yang merupakan dosen wali sekaligus
dosen pembimbing bagi penulis.
7. Pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Raha yang telah
memberi kesempatan dan sangat banyak membantu penulis untuk
melaksanakan KP.
8. Bapak Yones Bhayangkara selaku pembimbing bagi penulis di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Raha.
9. Mba Nur Fidiya Wati dan Mba Sisi Anastasia sebagai teman satu ruangan
dan sebagai guru besar yang baik hati.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan kerja praktek.
Saya hanya manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan,
begitupun pada apa yang saya sajikan baik dari aplikasi yang saya
Penulis,
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................ i
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................. iv
Daftar Gambar ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ............................ 2
1.3 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek ............................ 3
1.4 Metode Pengumpulan Data ....................................... 4
1.5 Sistemakika Pelaporan Kerja Praktek ....................... 5
BAB II RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
2.1 Sejarah BRI ................................................................ 7
2.1.1 Visi dan Misi BRI ........................................ 9
2.1.2 Struktur Organisasi BRI Cabang Raha ........ 10
2.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pusat BRI ......... 11
2.2 Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI ..................... 14
2.2.1 Pengembangan Sistem Aplikasi ................... 15
2.2.2 Implementasi dan Support Sistem ................ 17
2.2.3 Operational, Infrastruktur &
Security ........................................... 18
2.3 Sejarah Teknologi Informasi BRI ............................... 20
2.3.1 Pengembangan teknologi Informasi ............. 23
2.4 Tempat dan Kedudukan BRI ...................................... 27
2.4.1 Bentuk dan Badan Hukum BRI .................... 27
2.4.2 Kantor Cabang BRI ...................................... 27
2.4.3 Produk BRI .................................................. 29
2.5 Database ..................................................................... 31
2.5.1 Tujuan Database ........................................... 32
BAB III KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
3.1 Jadwal Kerja Praktek ................................................... 37
3.2 Cara atau Teknis Kerja Praktek ................................... 37
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN MASALAH
4.1 Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH) .............. 39
4.1.2 SAP R/3 Overview ........................................ 39
4.1.3 SAP Modules ................................................. 40
4.1.3.1 Logistics ........................................ 40
4.1.3.2 Financials ...................................... 42
4.1.3.3 Human Resources ......................... 43
4.2 BRI - SAP R/3 Human Resources ............................... 45
4.2.1 Tahapan Pengembangan ............................... 46
4.3 Dukungan Teknologi dan Infrastruktur (DTI) ............ 47
4.4 Problem Background ................................................... 47
4.4.1 Problem ......................................................... 50
4.4.2 Requiretment ................................................. 53
4.5 Data Kerja Praktek ...................................................... 56
4.5.1 Network Diagram dan Konfigurasi ............... 56
4.5.2 Problems And Requiretment Form ............... 64
4.5.3 Context Diagram, External Entity,
DFD Level 1 .................................................. 81
4.5.4 Functional Decomposition, DFD Level 2,
ERD .............................................................. 87
4.5.5 DFD Logical ................................................. 99
4.5.6 Pseudocode ................................................... 103
4.5.7 Elementary Process Description .................... 107
4.5.8 Input dan Output ........................................... 120
4.5.8.1 Input ............................................. 120
4.5.8.2 Output ........................................... 124
4.6 Dokumentasi Aplikasi BRI .......................................... 128
4.6.1 BRI Aplplication ............................................ 128
4.6.2 Web Banking Application .............................. 136
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................. 142
5.2 Saran ............................................................................. 143
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.2 Struktur Organisasi BRI Kantor Pusat ............................. 13
2. Gambar 4.1 Network Diagram BRI ...................................................... 56
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Di Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak dibidang jasa
atau pelayanan baik milik swasta maupun milik pemeritah (BUMN). Salah satu
contoh perusahaan milik pemeritah (BUMN) yang bergerak dibidang jasa
perbankan adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. atau yang biasa kita
kenal dengan nama BRI.
Industri perbankan adalah salah satu industri dimana teknologi informasi
memegang peranan yang sangat penting. Dibutuhkan sistem informasi yang aman,
cepat, kuat dalam pemrosesan data ukuran besar dan stabil dalam
pengoperasiannya. Disamping harus mengikuti perkembangan teknologi,
perbankan harus mampu mensinergikannya dengan kebutuhan dan permintaan
dari pelanggan jasa perbankan sebagai bagian strategi bisnis dalam skala luas. Hal
inilah yang memberikan nilai lebih peran teknologi informasi bagi industri
perbankan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank tertua yang memiliki unit
kerja, jumlah nasabah dan penggunaan komputer terbesar di Indonesia. BRI juga
memperoleh berbagai penghargaan sebagai bank terbaik, BUMN, merk terbaik
dan berbagai penghargaan lain baik dari tingkat nasional maupun internasional.
Penghargaan e-company award menunjukkan bukti bahwa BRI telah berhasil
menerapkan teknologi informasi dengan baik.
Di BRI ini terdapat banyak bagian-bagian disetiap bidang kerjanya, salah
satu diantaranya yaitu bagian Layanan Pelanggan/Nasabah atau Costumer Service
yang bertugas untuk membantu nasabah yang ingin menggunakan jasa perbankan
seperti membuat nomor rekening baru, membuat atau mengganti ATM, membuat
dan mengesahkan kwitansi atau cek, dan lain-lain. Bagian Costumer Service ini
berperan penting dalam pengelolaan dan pengembangan BRI karena sangat
mendukung proses bisnis yang terintegrasi dari beberapa aplikasi yang ada di BRI
Cabang Raha.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata I
Jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di
Universitas Komputer Indonesia.
2. Untuk mengetahui peranan teknologi informasi sebagai fungsi strategis dalam
mendukung strategi bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dalam
kerangka desain dan konseptual.
3. Untuk mengetahui arsitektur dan implementasi teknologi informasi secara
praktis pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
4. Mendapat pengalaman kerja praktek pada salah satu bank terbesar dan terbaik
di Indonesia dalam rangka transfer budaya dan pengetahuan dunia kerja.
1.3 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk. Cabang Raha yang beralamat di Jalan Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33
Raha. Kerja praktek dilaksanakan mulai pukul 07:30 wita – 16:30 wita selama 1
bulan yaitu mulai tangggal 14 Juli 2008 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2008.
Beberapa hari diminggu pertama penulis hanya mengamati kerja para
pegawai yang bertugas di bagian Costumer Service, hari kemudian penulis
dijelaskan mengenai cara kerja dibagian Costumer Service, misalnya melayani
nasabah yang melakukan transaksi perbankan, pembukaan rekening baru
(Rekening Britama, Rekening Simpedes, Dan Tabungan Haji/ONH) baik rekening
perorangan (pribadi) ataupun rekening non perorangan (LSM, Sekolah, Instansi,
Koperasi, dan lain sebagainya). Setelah dianggap mampu, barulah penulis
dipercayakan untuk mulai melayani nasabah yang ingin menggunakan jasa
perbankan dengan berbagai macam fasilitas. Selama bekerja, penulis selalu
dipantau langsung oleh pegawai tetap di BRI tempat penulis melakukan kerja
praktek.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode-metode yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data
yaitu dengan cara :
1. Survey
Melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan dari bagian Costumer Service PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk.
2. Interview
Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pegawai
Costumer Service ataupun pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan
informasi berupa data-data yang berkaitan dengan tugas yang diberikan.
3. Field Research
Mencari literatur yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-
buku perpustakaan, atau dokumen-dokumen lain bahkan referensi dari
internet sebagai bahan acuan atau tinjauan agar mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan untuk melengkapi data-data dalam menganalisa
dan menyusun laporan.
1.5 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek
Untuk memudahkan pembahasan dalam laporan ini, maka digambarkan
secara umum dari tiap-tiap bab sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja
praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, metode pengumpulan data, sistematika
pelaporan kerja praktek.
BAB. II RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
Bab ini memberikan informasi umum tentang Sejarah BRI, Visi dan Misi
BRI, Struktur Organisasi BRI Cabang Raha, Struktur Organisasi Kantor Pusat
BRI, Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI, Pengembangan Sistem Aplikasi,
Implementasi dan Support Sistem, Operational Infrastruktur & Security, Sejarah
Teknologi Informasi BRI, Pengembangan Teknologi Informasi, Tempat dan
Kedudukan BRI, Bentuk dan Badan Hukum BRI, Kantor Cabang BRI, Produk
BRI, Database, Tujuan Database.
BAB III. KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
Bab ini memaparkan mengenai jadwal kerja praktek, cara/teknis kerja
praktek, data kerja praktek.
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN MASALAH
Bab ini menjelaskan tentang Pengembangan Aplikasi Head Office
(PAH), SAP R/3 Overview, SAP Modules, Logistic, Financials, Human
Resources, BRI – SAP R/3 Human Resources, Tahapan Pengembangan,
Dukungan Teknologi dan Infrastruktur (DTI), Problem Background, Problem,
Requiretment, Data Kerja Praktek, Network Diagram dan Konfigurasi, Problems
and Requiretment Form, Context Diagram-External Entity-DFD Level 1,
Functional Decomposition-DFD Level 2-ERD, DFD Logical, Pseudocode,
Elementary Process Description, Input dan Output, Dokumentasi Aplikasi BRI,
BRI Application, Web Banking Application
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang didapatkan
selama pelaksanaan kerja praktek. Selain itu dalam bab ini juga berisi saran.
BAB II
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
2.1 Sejarah BRI
Pada awalnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en
Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan
Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode
setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946
Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di
Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN
diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100%
ditangan Pemerintah.
PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan
pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus
pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain
tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp.
6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan
pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat
maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang
berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah,
12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang
Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island
Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil
Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
2.1.1 Visi dan Misi BRI
1. Visi BRI :
- Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah.
2. Misi BRI :
- Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
2.1.2 Struktur Organisasi BRI Cabang Raha
Berdasarkan Facs KW BRI Makassar No : B.401/KW-XIII/SDM/02/07
tanggal 08 Februari 2007, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Raha memiliki struktur organisasi yang terdiri dari :
- 1(satu) orang Pemimpin Cabang (Pinca)
- 1 (satu) orang Asisten Manager Operasional (AMO)
- 1 (satu) orang Supervicer Penunjang Bisnis
- 1 (satu) orang Supervicer Pelayanan Kas
- 1 (satu) orang Account Officier Komersial
- 1 (satu) orang Account Officier Program
- 2 (dua) orang Account Officier Konsumer
- 1 (satu) orang Administrasi Kredit Komersial
- 2 (dua) orang Administrasi Konsumer
- 1 (satu) orang Sekretaris dan SDM
- 1 (satu) orang Sekretaris dan Logistic
- 1 (satu) orang IT Maintenance
- 4 (empat) orang Teller Tunai
- 1 (satu) orang Teller OB
- 1 (satu) orang Payment Point
- 2 (dua) orang Costummer Service (CS)
- 1 (satu) orang Administrasi Dana Jasa (Adm. DJS)
- 2 (dua) orang Penilik
- 1 (satu) orang Petugas Administrasi Unit (PAU)
- 1 (satu) orang TKK (Pembantu PAU)
- 2 (dua) orang Pegawai Cadangan.
- 4 (empat) orang Satpam
- 2 (dua) orang Sopir
- 2 (dua) orang Pramubakti
2.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pusat BRI
STAFF
1. Teller(Receptionist bank).
Petugas ini menangani pelayanan langsung kepada nasabah seperti penyetoran dan
pengambilan uang dari rekening, pembukaan dan penutupan rekening, dan
administrasi peminjaman ataupun pembayaran hutang.
2. Deskman
Petugas ini menangani komplain ataupun masukan dari nasabah. Petugas ini harus
memiliki hati yang kuat untuk menahan amarah, dan bersedia mendahulukan
senyum dibandingkan perasaan dan emosinya.
3. Tim Survey
Petugas ini mensurvey nasabah yang ingin meminjam uang. Survey meliputi
keadaan rumah, dan keterangan pekerjaan.
4. Teknisi mesin
Petugas ini bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat yang digunakan oleh
bank.
5. Satpam
Satpam bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kantor bank, mulai dari
parkir, kenyamanan pelanggan dan keamanan gedung bank
6. Mantri
Petugas ini menangani analisis kredit bagi peminjaman uang di bank
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BRI Kantor Pusat
2.2 Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI
Divisi teknologi dan Sistem Informasi (TSI) adalah divisi yang bertugas
mengembangkan dan mengelola teknologi sistem informasi di BRI dengan fungsi
dan peran sebagai ‘business enabler’ yang berdaya guna (efektif), berhasil guna
(efisien), mengacu pada Perencanaan dan Strategi pengembangan TSI BRI jangka
panjang yang telah ditetapkan oleh direksi BRI selaku Komite Pengarah
Kebijaksanaan dan Manajemen TSI di BRI
Divisi ini dibagi dalam 3 bidang yaitu, bidang Pengembangan Sistem
Aplikasi, bidang Implementasi & Support System dan bidang Operasional,
Infrastuktur & Security serta Perencanaan Strategis.
Dengan jumlah personil 160 orang dan didukung piranti teknologi tinggi,
divisi ini harus menangani semua aktivitas di BRI baik dikantor pusat maupun
berbagai permasalahan di daerah. Berikut penjelasan mengenai masing masing
bidang.
2.2.1 Pengembangan Sistem Aplikasi
Bidang ini terbagi kedalam 4 group yaitu, pengembangan aplikasi Core Banking
(PAC), Banking Delivery (PAB), Head Office (PAH) dan Aplikasi Khusus (PAK).
Dengan tugas pokok, mengembangkan dan memelihara sistem aplikasi Core
Banking System, Banking Delivery System, Management Support System dan
Special System secara menyeluruh dan terpadu dengan mengacu pada IT master
Plan yang telah ditetapkan.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan
sistem aplikasi Core Banking System yang comprehensive dan integrated
meliputi Loans System, Deposit System, Trade Finance System, Customer
Information File (CIF), General Ledger (GL) & Accounting System,
Branch Delivery System (BDS), Syariah Banking System dan Web Base
System.
- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan
sistem aplikasi Banking Delivery System meliputi ATM System, Debit
Card, Credit Card, Point of Sales (POS), KIOSK, Home Banking (Internet
Banking), Call Center (Phone Bangking), Mobile Bangking, SOPP,
Integration/Payment Point (Jastel,PLN) Customer Remote
Terminal/Interface to 3rd party, Middleware, Electronic Banking (E-
Banking) guna mendukung ‘produk delivery’ bagi nasabah dalam rangka
mengantisipasi persaingan dalam retail bangking business yang sangat
kompetitif
- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan
sistem aplikasi Managemen Support System yang meliputi Human
Resources Management System, Fixed Asset Information System,
Financial Information System, Executive Information System, Customer
Relationship Management, Risk Management (Lose event Database),
Office Automation (Web/Home Page, Internet, Email, Workflow/Nota
dinas) yang akurat (reliable), dapat dipercaya (valid), tepat waktu (timely),
guna mendukung analisa bisnis setiap level management di BRI
- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan
sistem aplikasi Special System yang meliputi Data Warehouse (Risk
Management Reporting, Business Reporting, Financial Reporting, Bank
Consolidation Reporting dan Regulatory Reporting/LBU), Micro System
(STU Development), Treasury System (OPICS, Dow Jones, Reuter’s
PIPU, Custodian), Internasional System (SWIFT, Nostro), RTGS
(Development and Support for Integration with Branch/Head Office to/
from Bank Indonesia, Electronic Clearing/SKEJ, Bulog, Aplikasi integrasi
dengan perusahaan anak (Asuransi, DPLK), Siskohat, Electronic Data
Interchange (EDI), dan aplikasi yang bersifat khusus.
- Menjamin agar sistem aplikasi yang dikembangkan bisa
diimplementasikan secara handal, flexible, auditable serta mampu
mengakomodasikan kebutuhan setiap unit bisnis dan support bisnis
2.2.2 Implementasi dan Support System
Dibagi dalam 1 group dan 3 bagian yaitu, group Pengendalian Mutu
System (PMS), bagian Sentra Layanan Gangguan (SLG), Implementation System
Core Banking (ISC), Implementation System Non Core Banking (ISN). Dengan
tugas Pokok, Mengelola dan memelihara Operation Procedure, Quality
Assurance Sistem Aplikasi, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Pilot
Implementation, Rollout Implementation sistem aplikasi, mengelola operasional
Response Center dan melakukan koordinasi dengan fungsi TSI diwilayah secara
efektif, mengacu pada Operation Level Agreement (OLA) dan service level
agreement (SLA) yang telah disepakati dengan unit bisnis.
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab :
- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan
Operation Procedure dan System Control yang menyatu (integrated)
dengan sistem aplikasi software, sehingga menciptakan operation
procedure dan system control yang efisien bagi penggunanya dilapangan.
- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi proses Quality
Assurance sistem aplikasi software yang dikembangkan besera operation
procedure-nya.
- Menjamin kualitas sistem aplikasi dan operation procedure yang
dikembangkan bisa diimplementasikan secara handal, flexible, auditable
serta mampu mengakomodasi kebutuhan setiap unit kerja BRI.
- Mengelola pelaksanaan Pilot Implementation dan Rollout Implementation
sistem aplikasi yang meliputi Core Banking System, Banking Delivery
System, Management Support System dan Special System secara disiplin
dan ketat terutama yang berkaitan dengan waktu, training, biaya dan
kualitas dari pelaksanaannya.
- Mengelola serta menjamin kualitas service management yang meliputi
fungsi Response Center (help desk) dengan baik sesuai dengan service
level agreement yang telah disepakati dengan unit bisnis
2.2.3 Operasional, Infrastuktur & Security
Terbagi 3 bagian yaitu, Operasional dan Sentra Data (OSD), Dukungan
Teknik dan Infrastruktur (DTI), dan Pengelola System Security (PSS).
Dengan tugas pokok, Mengelola operasional sentra data BRI,
infrastruktur dan jaringan komunikasi, security management TSI BRI, mengacu
pada operation service level agreement (OLA) dan service level agreement (SLA)
yang telah ditetapkan antara Divisi TSI dengan Unit Kerja terkait.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
- Mengelola serta menjamin kualitas operasional Core Banking System
(Host Compter), Banking Delivery System, Management Support System
serta Special System berjalan dengan baik, sesuai dengan operational level
agreement (OLA) yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan Unit
Kerja terkait.
- Mengelola dan menyediakan layanan pengolahan data atau informasi
(Dataware house) untuk keperluan unit kerja lainnya (Kanpus, Kanwil,
Kanca, Kancapem, Kantor Unit, Kanins, Pusdik, Sendik dsb.)
- Mengelola dan menjamin operasi jaringan komunikasi data BRI diseluruh
unit kerja BRI (Cabang, BRI unit, Kanwil, dan Kanpus) berjalan dengan
baik sesuai dengan (OLA) yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan
Unit kerja terkait.
- Mengelola security management pada aplikasi Core Banking System,
Banking Delivery Sistem, Management Support System, Special System
dan infrastruktur TSI (jaringan komunikasi ) serta sistem komputer BRI
- Mengelola dan menjamin kualitas Dissaster Recovery Center berjalan
dengan baik guna meningkatkan kontinuitas operasional Bank.
- Menjamin agar kualitas operasional TSI disetiap unit usaha (Kanca,
Kancapem, Kantor Unit) berjalan dengan baik sesuati dengan operation
level agreement (OLA) yang telah disepakati antara divisi TSI dengan Unit
kerja terkait.
2.3 Sejarah Teknologi Informasi BRI
1976 Penggunaan mesin pembukaan di BRI dimulai sejak tiga dasawarsa silam.
Kantor Cabang (Kanca) BRI menggunakan hardware (H/W) Oliveti,
Borrough dan BCS, sedangkan untuk konsolidasi data di Kantor Pusat
(Kanpus) dan Kantor Wilayah (Kanwil) menggunakan mainframe IBM
untuk aplikasi neraca.
1985 Pada periode ini operasional Kanca BRI dengan aplikasi induk OLBS
menggunakan perangkat keras Wang dan Philips. Untuk aplikasi
konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil disamping neraca juga dilengkapi
dengan RAK, Gaji yang menggunakan PC serta PKK dengan H/W Philips.
1986 Tahapan ini ditandai dengan pindahnya kantor pusat BRI dari Veteran ke
Jl. Sudirman. Digedung baru ini, BRI melengkapi sarana perkantorannya
dengan LAN antar semua divisi dan bagiannya. Perangkat jaringannya
masih berupa router dan switch yang seiring waktu dengan bertambahnya
nasabah dan transaksi di BRI mengalami beberapa kali perubahan dan
peningkatan sistem.
1987 Kantor BRI unit yang semula melakukan pencatatan secara manual kini
mulai dikomputerisasikan dengan menggunakan Sistem Teller Unit (STU).
1989 Ditandai dengan maraknya penggunaan open system, BRI menggunakan
SCO Unix sebagai sistem operasi dimana aplikasi induk OLSIB dengan
H/W PC-base berjalan. Sedangkan untuk konsolidasi data di Kanpus dan
Kanwil digunakan MSIB dengan H/W Hewlett Packard.
Sejak saat ini, dalam rangka pelayanan di Kanca muncul beragam aplikasi
yang dapat dikategorikan non core banking system dan terkoneksi
(interface) dengan core baking system (OLSIB). Aplikasi non core tersebut
mulai dari Artomail, Tapsun hingga CepeBRI yang menggunakan PC.
1994 Aplikasi management support system seperti SDM/LOG yang
menggunakan PC mulai dikembangkan.
1995 Automated Teller Machine (ATM), Transaksi Antar Cabang (TAC) dan
Siskohat adalah aplikasi-aplikasi utnuk operasional Kanca dengan H/W
ON/2 mulai dipergunakan
1996 Dimulainya era VSAT (Very Small Aparture Terminal), atau satelite. BRI
yang bermitra dengan PT CSM, selaku penyedia jasa satelite semakin giat
membangun infrastrukturnya. Mulanya VSAT dipasang pada 7 kantor
wilayah. Pada waktu itu hubungan antar kantor cabang dan kantor wilayah
masih dilakukan dengan cara manual.
VSAT membuat proses tranfer data berlangsung sangat cepat. Setiap
perubahan dapat dimonitor dengan cepat, begitu juga dengan perubahan
tentang pola kebutuhan dan permintaan nasabah BRI dapat dipenuhi
dengan baik. Penggunaan VSAT ikut memacu pertumbuhan ATM yang
dimiliki BRI.
1997 Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pada era ini BRI
membuat suatu blueprint penerapan TI di BRI yang dikenal dengan BRI
IT plan. Dan setahun kemudian mengimplementasikannya. Seleksi
software dilakukan pada tahun 1999 dengan tindak lanjut pengembangan
Silverlake Integrated Banking System (SIBS) yang kemudian dikenal
dengan BRINets yang menggunakan H/W IBM AS/400
2001 Konektivitas antar semua bagian, cabang dan unit di Indonesia dan luar
negeri adalah visi yang dicanangkan pada era centralized ini. Hal ini
merupakan tantangan bagi BRI yang memiliki kurang lebih 4000 unit
kerja yang beberapa diantaranya tersebar dibeberapa pulau dan lokasi
terpencil diIndonesia.
Dari sisi aplikasi sendiri, pengembangan tetap dilakukan baik dari sisi core
banking seperti transaksi perbankan, mapupun non core banking seperti
keperluan perkantoran dan penanganan sumberdaya manusia di BRI.
2.3.1 Pengembangan Teknologi Informasi
Pada tahun 2002 telah dilakukan kegiatan berupa dukungan kemudahan
sistem dan prosedur dalam pelayanan fasilitas jasa perbankan seseuai dengan
perkembangan teknologi yang centralized dan mengacu kepada peraturan yang
berlaku dilingkungan perbankan serta memberikan solusi terbaik terhadap
permasalahan operasional. Support yang diberikan telah dan akan selalu
mendukung kelancaran bisnis dengan tetap mengeliminir risiko yang mungkin
timbul.
Selanjutnya untuk lebih mendukung bisnis BRI dan sejalan dengan
perkembangan teknologi, kegiatan back office Kantor Cabang/Kantor Cabang
Pembantu secara bertahap akan dialihkan ke sentra-sentra operasi sehingga
Kanca/Kancapem lebih fokus kepada kegiatan bisnis
Penutupan tahun 2002 memberi makna khusus pada BRI. Dengan
pemanfaatan 25.583 komputer diseluruh jaringan kerjanya, maka dalam hal
penggunaan komputer, BRI merupakan institusi perbankan terbesar di Indonesia
dan nomor 3 di ASEAN plus Hongkong. Untuk mengantisipasi tantangan-
tantangana di masa mendatang, baik dalama bidang bisnis maupun bidang
teknologi informasi, BRI telah mengelompokkan arsitektur teknologi
informasinya kedalam core banking system, baking delivery system, dan
management support system, Secara ringkas, kemajuan yang dicapai oleh BRI
pada tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Pertama, pengembangan dan implementasi New Core Banking System.
Melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya, pada tahun 2002 BRI melakukan
migrasi dari core banking system yang lama (OLSIB, Tabungan Pensiun) ke
BRINETS. Hasilnya, per 31 Desember 2002, total unit kerja BRI yang tekag
terintegrasi ke BRINETS mencapai 454 buah. Jumlah tersebut meliputi Kantor
Pusat, Kantor Cabang Khusus, dan Kantor Cabang sebanyak 240 unit kerja; KCP
sebanyak 99 unit kerja, dan BRI Unit sebanyak 115 unit kerja. Dari jumlah BRI
Unit tersebut, 22 diantaranya merupakan unit kerja BRINETS dengan berbasis
web (internet)
Dengan diimplementasikannya BRINETS diKantor Pusat (dalam hal ini
Desk AO dan Divisi Internasional) berarti new core banking system tersebut telah
terintegrasi dengan aplikasi Bank Indonesia untuk pengiriman uang rupiah antar
bank, RTGS (Real Time Gross Settlement), dan aplikasi untuk pengiriman
financial message, S.W.I.F.T (Sociate Worldwide Interbank Financial
Telecommunication)
Secara teknis, integrasi ini membuat semua unit kerja BRINETS bisa
melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kedua aplikasi tersebut.
Pengintegrasian sistem-sistem lain yang dikembangkan ditahun 2002 meliputi
sentralisasi sistem kliring elektronik, sistem informasi manajemen logistik, human
resources information system, OPICS, datawarehouse, dan SIMLOG, HRIS,
ON/2 (untuk ATM).
Dalam hal perbankan syariah, saat ini dikembangkan sistem aplikasi
yang terpisah dari BRINETS. Aplikasi ini mempunyai karakteristik bisa on-line
antar unit kerja syariah dan bisa on-line dengan unit kerja BRINETS.
Kedua pengembangan Banking Delivery System. Untuk memperluas
jangkauan pelayanan kepada nasabah, BRI mengembangkan dua jenis sistem
pelayanan (banking delivery system) yaitu conventional outlet yang berupa kantor
cabang, kantor cabang pembantu dan BRI Unit, sert e-outlet yang berupa ATM,
phone banking, internet banking, dan point of sales. Keunggulan conventional
outlet adalah bahwa semua sistem perbankan telah terintegrasi dalam BRINETS.
Pelayanan kepada nasabah dilakukan secara real time on line dimana nasabah
dapat melakukan transaksi penarikan dan penyetoran diseluruh unit kerja BRI.
Jenis produk yang dilayani secara real time online ini antara lain meliputi giro,
tabungan, pinjaman serta pengiriman uang, baik dalam rupiah maupun valas.
Dalam hal e-outlet, sampai dengan 31 Desember 2002, BRI telah
mengoperasikan 582 unit ATM BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
BRI juga melakukan aliansi dengan bank-bank lain dalam bentuk ATM Link
(yang melibatkan bank-bank milik negara) dan ATM Bersama (yang melibatkan
32 bank swasta lain). Aliansi strategis ini membuat BRI siap melayani nasabah di
6100 unit shared-ATM selama 24 jam sehari nonstop.
Bentuk lain dalam menjawab tuntutan nasabah atas kemudahan dan
kualitas pelayanan adalah diaplikasikannya layanan phone banking yang disebut
Call BRI. Layanan phone bank ini antara lain meliputi : Informasi Saldo, mutasi
rekening, transfer, pembayaran tagihan Telkom, serta informasi semua produk dan
jasa BRI.
Ketiga, penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen. Pada tahun 2002
BRI tengah mengembangkan sistem informasi yang baru. Secara lengkap, sistem
informasi manajemen yang dikembangkan yaitu : data warehouse, financial
information system, risk management information system, market risk dan credit
risk (credit risk rating dan early warning system); sistem informasi manajemen
logistik; serta sistem informasi internal audit (SIIA).
Keempat, Penyempurnaan Datacom Network. BRI telah melakukan
reassesment jaringan infrastruktur yang ada saat ini untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kerja. Pada tahun 2002 telah dilakukan upgrade backbone jaringan
di Kantor Pusat yang selanjutnya diikuti dengan upgrade jaringan peningkatan
bandwidth. Selain itu sistem komunikasi VSAT dann frame relay yang ada
diganti dengan VSAT broadband.
Kelima, Pengembangan Disaaster Recovery Center (DRC). Untuk
menjamin keamanan data dan kelangsungan pelayanan kepada nasabah, BRI
tengah membangun DRC untuk Host dan Network Communication
Keenam, Penyeragaman System Development Life Cycle (SDLC). Pada
tahun 2002, BRI melakukan penyeragaman pada semua proyek aplikasi baru.
Setelah dilakukan review pada existing methodology, yang selanjutnya dilakukan
perancangan SDLC yang baru akan diterapkan pada tahun 2003.
2.4 Tempat dan Kedudukan BRI
BRI Cabang Raha bertempat di Jl. Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33
Raha 93612. Bank BRI ini merupakan kantor cabang penunjang yang
berkedudukan di bawah kantor BRI pusat yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal
Sudirman No. 44 – 46 Jakarta 10210.
2.4.1 Bentuk dan Badan Hukum BRI
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100%
ditangan Pemerintah.
2.4.2 Kantor Cabang BRI
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. adalah sebuah perusahaan
perbankan yang sangat besar dan memiliki banyak Kantor Cabang, Kantor
Cabang Pembantu, dan Kantor Unit di berbagai kota di Indonesia. contohnya di
kawasan sulawesi, begitu banyak terdapat Kantor Cabang (Kanca) BRI di sana,
diantaranya:
1. Kanca Bantaeng
2. Kanca Barru
3. Kanca Bau-bau
4. Kanca Bulukumba
5. Kanca Enrekang
6. Kanca Jeneponto
7. Kanca Kendari
8. Kanca Kolaka
9. Kanca Majene
10. Kanca Makassar A. Yani
11. Kanca Makassar Somba Opu
12. Kanca Mamuju
13. Kanca Maros
14. Kanca Polewali
15. Kanca Palopo
16. Kanca Panakukang
17. Kanca Pangkep
18. Kanca Pare - Pare
19. Kanca Pinrang
20. Kanca Raha
21. Kanca Sengkang
22. Kanca Sidrap
23. Kanca Sinjai
24. Kanca Sungguminasa
25. Kanca Takalar
26. Kanca Watampone
27. Kanca Watansoppeng
2.4.3 Produk BRI
Produk Jasa dan Layanan :
- Simpanan :
1. Deposito = Depobri Rupiah, Depobri Valas, Depobri On Call
(DOC),SertiBRI
2. Giro = GiroBRI Rupiah, GiroBRI Valas
3. Tabungan = BriTama, SIMPEDES, Tabungan Haji, BRI Prioritas, Britama
Dollar
- Pinjaman :
1. Mikro = Kupedes
2. Retail = Kredit Agunan Kas, Kredit Express, Kredit Investasi, Kredit
Modal Kerja, Kredit Modal Kerja Ekspor, Kredit Modal Kerja
Impor, Kredit Modal Kerja Konstruksi, BRI Guna, Bank
Garansi, Kredit Waralaba, Kredit SPBU, Kredit Resi Gudang,
Kredit Talangan BBM, Kredit Modal Kerja Konstruksi - BO I
3. Menengah= Agribisnis, Bisnis Umum
4. Program = KPEN-RP, KPR & KPRS Bersubsidi, Kredit Ketahanan Pangan
dan Energi
5. KURBRI
- Jasa :
1. Jasa Bisnis = Bank Garansi, Kliring, ATM, Remittance, SKBDN
2. Jasa Keuangan = Bill Payment, CEPEBRI, INKASO, Penerimaan Setoran,
Transaksi Online, Transfer dan LLG
3. Jasa Lain = Setoran Pajak, Dana Orang Tua Asuh, Western Union,
Denda Tilang, Zakat dan Infaq, Layanan Ekspor, Layanan
Impor
4. Kelembagaan = Cash Management, Ekspor-Impor, Salary Crediting, SPP
Online, Cash Management BRI
5. E-Banking = ATM BRI, SMS Banking BRI, Phone Banking BRI
6. Treasury = Foreign Exchange, Money Market, Fixed Income
Securities (FIS), Derivative dan Structured Treasury
Product
7. International
- Produk Konsumer :
1. Kartu Kredit
2. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) = Syarat dan Ketentuan KPR,
Simulasi
3. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) = Product Knowladge, Simulasi
4. Kredit Multi Guna (KMG) = Syarat dan Keuntungan KMG,
Simulasi
5. Kios
- Investment Banking :
1. DPLK
2. ORI
3. Reksadana
4. Produk Jasa Investment
2.5 Database
Database atau basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip.
Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk mengelolanya, maka
kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti memberi sampul atau
map pada kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok/jenis arsip,
memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap
sampul/map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu di
dalam lemari. Mengapa hal-hal tersebut dilakukan? Agar pada suatu saat nanti,
sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil kembali arsip dapat
melakukannya dengan cepat dan mudah.
Database atau basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis
kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau
berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan,
peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sekian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
2.5.1 Tujuan Database
Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi
sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data
atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali
data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara
manual (non elektronis) atau secara elektronis tetapi tidak dalam bentuk
penerapan basis data, misalnya dalam bentuk dokumen teks biasa.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis
data, maka redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada. Banyaknya
redundansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan yang harus
disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang
penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan
membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama
dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain data, keunikan data, dan
sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat
berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukan/penyimpanan data.
4. Ketersediaan (Availability)
Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat
memiliki data yang disebar di banyak lokasi geofrafis. Misalnya, data nasabah
sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan
nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer, data yang berada di
suatu lokasi/cabang dapat diakses oleh lokasi/cabang lain.
5. Kelengkapan
Lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data
bersifat relative (baik dalam kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila
seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap,
maka pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Untuk mengakomodasi
kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat
menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur
dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan
penambahan field-field baru pada suatu tabel.
6. Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak
menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem
yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat.
Dengan begitu kita dapat menentukan siapa (pemakai) yang boleh menggunakan
basis data bersama objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi
apa saja yang boleh dilakukannya.
7. Kebersamaan Pemakai (Sharability)
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas pada satu pemakai saja, satu
lokasi saja, satu sistem/aplikasi saja. Misalnya, data pegawai dalam basis data
kepegawaian dapat digunakan oleh banyak pemakai. Basis data yang dikelola oleh
sistem/aplikasi yang mendukung lingkungan multi-user akan dapat memenuhi
kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya
persoalan baru seperti inkosistensi data atau kondisi deadlock.
8. Penerapan Database
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam suatu
organisasi/perusahaan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan
sistem informasi yang dewasa ini sudah menjadi keharusan demi meningkatkan
efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan, operasional organisasi/perusahaan.
Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam setiap informasi. Tidak
ada sistem informasi yang bisa dibuat tanpa adanya basis data.
Secara teknis/nyata, bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan
basis data demi efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasi antara lain :
a. Kepegawaian
Untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai.
b. Pergudangan
Untuk perusahaan manufaktur, grosir, apotik, dan lain-lain.
c. Akuntansi
Untuk berbagai perusahaan.
d. Reservasi
Untuk hotel, pesawat, kereta api, dan lain-lain.
e. Layanan Pelanggan
Untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan,
dan lain-lain).
BAB III
KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
3.1 Jadwal Kerja Praktek
Selama melakukan kerja praktek, penulis ditempatkan di Costumer
Service PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha yang bertempat
di jalan Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha. Kerja praktek dimulai pukul
07:30 wita – 16:30 wita selama 1 bulan yaitu mulai tangggal 14 Juli 2008 - 14
Agustus 2008.
3.2 Cara atau Teknis Kerja Praktek
Cara/metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek adalah
metode deskripsi, yang mana penulis berusaha untuk menggambarkan kenyataan
yang terjadi di BRI Cabang Raha yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal S.
Sukowati Raha, yaitu :
1. Survey
Melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan dari bagian Costumer Service
2. Interviev
Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pegawai Costumer
Service dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan informasi berupa
data-data yang berkaitan dengan tugas yang diberikan.
3. Field Research
Mencari literatur yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-buku
perpustakaan, atau dokumen-dokumen lain atau bahkan referensi dari internet
sebagai bahan acuan atau tinjauan agar mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan untuk melengkapi data-data dalam menganalisa dan menyusun
laporan.
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini yaitu untuk
mengetahui peranan dan arsitektur teknologi informasi maka pada pelaksanaan
kerja praktek ini sebelumnya perlu didapatkan gambaran global tentang peranan
teknologi informasi. Kemudian disusul dengan observasi pada bidang terkait
secara lebih detail
No
Lingkup kerja Deskripsi Lokasi
1 Gambaran umum PT BRI
- Sejarah dan perkembangan BRI- Manajemen perbankan
Divisi Teknologi Sistem Informasi
(TSI)2 Peranan TI di BRI - Sejarah dan Perkembangan
- Tugas serta wewengan dari divisi Teknologi Sistem Informasi
3 Operasional Infrastuktur, dan
Security
- Observasi terhadap Data Center, perangkat jaringan, dan perangkat pendukung lainnya.
Bagian Dukungan Teknik dan
Infrastruktur (DTI)
4 Dukungan Teknik dan Infrastruktur
- Aktivitas kegiatan di DTI- Konfigurasi dan dokumentasi pada
infrastruktur5 Pengembangan
Aplikasi- Perkembangan aplikasi dari core
banking dan non core bankingBagian
Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH)
6 Pengembangan Aplikasi Head
Office
- Aktivitas kegiatan di PAH- Software package dari SAP- Conceptual Design dan Blueprint dari
sistem informasi di BRI
B A B I V
ANALISIS DAN PERANCANGAN MASALAH
4.1 Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH)
4.1.2 SAP R/3 Overview
SAP adalah salah satu paket software untuk keperluan pengelolaan
perusahaan atau lazim disebut software ERP (Enterprise Resource Planning).
SAP mengembangkan modul software fungsional yang independen meliputi
sumberdaya manusia (Human Resources), penjualan (Sales), persediaan barang
(Inventory), perencanaan produk (Product Planning), Akuntansi (Accounting) dan
pengendalian (Controling) yang dapat melakukan pertukaran informasi secara
terpadu. Hal ini memungkinkan perusahaan mengetahui permintaan dan
persediaan serta posisi keuangan pada waktu bersamaan, yang sebelumnya
diperlukan laporan yang berbeda-beda untuk setiap sistem.
Kemudahan untuk mengkustomisasi modul serta pendekatan dilapangan
(best practice) pada perusahaan manufaktur dan penjualan raksasa selama puluhan
tahun menyebabkan software ini sangat populer.
Software ini dapat dikustomisasi dengan menggunakan bahasa
pemrograman yang didisain khusus oleh SAP yaitu ABAP/4 sehingga mudah
disesuaikan untuk berbagai jenis dan ukuran perusahaan
Arsitektur R/3 terdiri dari lapisan presentasi, database dan aplikasi.
Presentasi merupakan lapisan yang berinteraksi secara langsung dengan
pengguna. Aplikasi menangani proses-proses bisnis, dan database mengelola
update dokumen dan file database.
SAP dapat berjalan pada beraneka sistem. Platform SAP sangat beragam
seperti pada sebagian besar UNIX, Windows NT, 2000 dan IBM AS/400. Untuk
database sendiri SAP dapat menggunakan Oracle, ADABAS D, Informix, DB2
for UNIX, DB2/400, dan Microsoft SQL Server 6.0.
4.1.3 SAP Modules
Aplikasi SAP R/3 adalah modular, dapat berdiri sendiri atau
dikombinasikan dengan solusi yang lain. Kemampuan integrasi inilah yang
meningkatkan manfaat dari penggunaan aplikasi ini.
4.1.3.1 Logistics
Logististics meliputi semua proses pada pembelian (purchasing),
manajemen material (materials management), perakitan (manufacturing),
warehousing, manajemen kualitas (quality management), pemeliharaan pabrik
(plant maintenance), manajemen layanan (service management), penjualan (sales)
dan distribusi (distribution). Semua aplikasi mengakses shared database yang
konsisten, didukung dengan manajemen data produksi.
Sales & Distribution (SD), mendukung aktivitas penjualan dan
pembelian dalam fungsi yang dapat berdiri sendiri untuk pembelian, proses
pemesanan langsung (prompt order processing), on-time delivery, interactive
variant configuration, dan interface langsung pada analisa keuntungan dan
produksi (profitability analysis and production).
- Production Planning and Control (PP) menyediakan solusi semua proses
secara komprehensif untuk semua jenis manufaktur dari perakitan,
produksi persedian hingga manajemen rantai suplai (supply chain
management)
- Project System (PS) mengkoordinasikan semua fase dalam proyek, dan
mampu berkoordinasi langsung dengan Purchasing dan Controlling, dari
pengajuan desain, penyetujuan hingga manajemen sumberdaya dan biaya
pengiriman
- Materials Management (MM) mengoptimalkan proses pembelian melalui
fungsi workflow-driven processing yang memungkinkan evaluasi
pensuplai secara otomatis, biaya pengadaan dan penggudangan yang lebih
murah, dan verifikasi tagihan terintegrasi.
- Quality Management (QM) memonitor, menangkap dan mengelola semua
proses yang terkait dengan quality assurance sepanjang penyuplaian
barang, proses inspeksi dan koordinasi, pengukuran kesalahan, dan sistem
informasi laboratorium terintegrasi.
- Plant Maintenance (PM) menyediakan perencanan, kontrol dan proses dari
penjadwalan pemeliharaan, inspeksi, pemeliharaan terkait dengan
kerusakan untuk meyakinkan bahwa sistem operasional dapat berjalan,
termasuk pabrik dan perlengkapan untuk pelanggan.
- Service Management (SM) menyediakan fungsi layanan pelanggan untuk
berkompetisi dalam pasar global.
- Product Data Management (PDM) mendukung dalam menciptakan dan
mengelola data produk dalam bagian product life cylce
4.1.3.2 Financials
Financials adalah paket dari integrated financial application yang
memenuhi semua kebutuhan dari financial accounting, investment management,
controlling, treasury management, dan enterprise controlling.
- Financial Accounting (FI) mengumpulkan data pada perusahaan yang
terkait dengan akuntasi, menyediakan dokumentasi dan informasi
komprehensif secara lengkap.
- Controlling (CO) adalah rangkaian dari fungsi perencaan dan pengendalian
untuk perusahaan, dengan kesatuan sistem laporan untuk
mengkoordinasikan isi dan prosedur dari proses internal perusahaan
- Investment Management (IM) menyediakan manajemen terintegrasi dan
proses pengukuran investasi dan proyek dari perencanaan hingga
pelaksanaan, termasuk analisa pra investasi dan simulasi depresiasi.
- Treasury (TR) adalah solusi lengkap untuk manajemen keuangan secara
efisien yang memastikan likuiditas dari perusahaan, baik dari struktur, aset
keuangan, keuntungan dan mengurangi risiko.
- Enterprise Controlling (EC) secara terus menerus memantau indikator
faktor kesuksesan dan performa perusahaan
4.1.3.3 Human Resources
Menyediakan solusi untuk perencanaan dan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan menggunakan aplikasi terintegrasi yang meliputi seluruh
tugas manajemen personal dan membantu menyederhanakan dan mempercepat
proses kerja.
- Personnel Management (PM), meliputi administrasi personal (personnel
administration), penerimaan (recruitment management), perjalanan dinas
(travel management), benefits administration dan administrasi penggajian
(salary administration).
- Organizational Management (OM), membantu pemeliharaan struktur
organisasi secara akurat tidak bergantung seberapa cepat perubahan itu
terjadi. Merupakan alat yang bekerja secara sistematis yang
mempertimbangkan efek akhir dari semua kegiatan personel hingga
rencana pembiayaan.
- Payroll Accounting (PA) memiliki semua fungsi penggajian secara global
dan memiliki kemampuan baik dalam penggajian terpusat atau tersebar.
- Time Management (TM) terintegrasi dengan penggajian (payroll
accounting), controlling, production planning, plant maintenance, project
system berikut dengan layanan dan perencanaannya. Menyediakan
berbagai laporan yang membantu untuk melacak dan menganalisa waktu
dari pegawai dengan lengkap dan akurat.
- Personnel Development (PD) membantu dengan perencanaan dan analisa
terhadap penjadwalan seminar, training, kursus, hingga kegiatan bisnis.
Dimana sudah termasuk dengan pendaftaran, pemesanan, harga dan
tagihan
4.2 BRI – SAP R/3 Human Resources
Di BRI, SAP HR ini dipakai pada divisi Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) dalam pengembangannya dibentuk sebuah tim yang terdiri dari
pengembang dari divisi TSI bagian Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH)
dan pengguna dari MSDM serta konsultan yang saling bekerja sama membangun
sistem ini.
Modul yang digunakan yakni modul Organization Management,
Personel Administration, Time Management, Payroll dan Travel Management
yang dikerjakan pada fase satu. Kemudian pada fase dua dilanjutkan dengan
modul Recruitment, Appraisal, Training Event Management, Career & Succesion
Planing, Compensation & Benefit.
Pemisahan dalam dua fase ini dimaksudkan agar pengembangan sistem
lebih fokus dan saling terkait serta membagi beban kerja. Fase pertama lebih
mengarah kepada sungsi SDM yang lebih bersifat administrasi (Personnel
Administration) sedangkan fase kedua lebih mengarah pada fungsi pengembangan
(Personnel Development) yang berdasarkan pada sistem MSDM yang baru yakni
berbasiskan kompetensi serta konsep Hay Management.
4.2.1 Tahapan Pengembangan
Pengembangan masing-masing fase ini melalui beberapa tahapan yakni :
1. Project Preparation
Dalam tahapan ini semua persiapan dilakukan, termasuk didalamnya pekerjaan
yang bersifat administratif, penyusunan jadwal, penugasan anggota tim dalam
sub modul, persiapan aktivitas berdasarkan project charter dan lain-lain.
2. Business Blueprint
Dalam tahapan ini draft business blueprint didiskusikan dengan pihak terkait
termasuk user, diskusi bisa berulang kali sampai disepakaati business process
yang sesuai dengan BRI
3. Realization
Tahapan ini merupakan inti kegiatan dalam proses pengembangan dimana
didalamnya termasuk kegiatan konfigurasi sesuai dengan apa yang tertuang
dalam business blueprint yang telah disepakati, melakukan kustomisasi
(penyesuaian) yang diperlukan, test integrasi, test migrasi data, pendistribusian
dan instalasi hardware, system walkthrough, establish authorization for users,
pelaksanaan train the trainer, UAT (user acceptance test), end user training
serta migrasi data. Terkadang apa yang telah dikembangkan dan disepakati
bersama terdapat hal-hal yang masih kurang sesuai dan hal tersebut harus
diselesaikan pada tahap ini
4. Final Preparation
Persiapan akhir perlu dilakukan terutama memastikan semua sistem telah
berjalan dan unit kerja pilot telah siap untuk Go Live
5. Go Live
Sistem dinyatakan golive dan user mulai berinteraksi dengan aplikasi baru.
4.3 Dukungan Teknologi dan Infrastruktur (DTI)
Bagian Dukungan Teknologi dan Infrastruktur (DTI) bertugas mengelola
serta menjamin kualitas operasional agar berjalan baik. Dalam kesempatan kerja
praktek ini didapatkan penjelasanan dan tinjauan langsung terhadap infrastruktur
teknologi informasi di BRI meliputi :
1. Arsitektur Sistem Informasi BRI
2. Network Switching BRI
3. Koneksi Kantor Pusat – Remote Sistem
4. Standard Konfigurasi Power Management System Kanca BRI
5. Konfigurasi Komputer dan Komunikasi BRI
4.4 Problem Background
1. Proses menabung
Dalam menabung atau menyetor uang ke rekening, nasabah dapat
mengisi formulir penyetoran uang yang berisi informasi mengenai uang yang
akan ditabung, dan lain-lain. Kemudian, nasabah mengantri sesuai dengan
nomor antrian yang telah diambil sebelumnya untuk dipanggil oleh teller.
Setelah dipanggil, nasabah menyerahkan uang beserta buku tabungan.
Kemudian, teller akan menangani transaksi dan, mengupdate dan menyerahkan
buku tabungan nasabah. Transaksi selesai.
2. Pengambilan uang
Untuk mengambil uang dari rekening, bank menyediakan dua layanan.
Nasabah dapat mengambil uang melalui Automatic Teller Machine atau
langsung ke petugas teller bank.
a. Untuk mengambil lewat ATM, nasabah hanya perlu datang ke mesin-mesin
ATM yang disediakan oleh pihak bank. Caranya, pertama-tama masukkan
kartu ATM ke mesin ATM. Setelah itu masukkan nomor PIN nasabah.
Setelah itu masukkan transaksi yang diinginkan, yaitu pengambilan uang.
Kemudian masukkan nominal uang yang ingin diambil dari tabungan.
Transaksi akan berhasil apabila PIN yang dimasukkan benar, dan sisa
tabungan mencukupi.
b. Untuk mengambil tabungan lewat kantor BRI, caranya pertama-tama
nasabah mengisi formulir penarikan tabungan yang berisi mengenai
informasi sekitar pengambilan tabungan. Kemudian nasabah mengambil
nomor urut yang disediakan. Setelah mengambil nomor urut, nasabah
menunggu untuk dipangggil oleh teller. Setelah dipanggil, nasabah
menyerahkan uang beserta buku tabungan. Kemudian, teller akan
menangani transaksi dan, mengupdate dan menyerahkan buku tabungan
nasabah.Transaksi selesai.
3. Bagaimana cara nasabah meminjam uang
Untuk meminjam uang, pertama - tama nasabah mengajukan surat
permohonan peminjaman uang dengan jaminan tertentu, misalnya BPKB
motor, atau surat tanah. Setelah itu, pihak bank akan menindaklanjuti surat
tersebut, yaitu dengan melakukan survey mengenai kebenaran surat - surat
tersebut, keadaan rumah, pekerjaan, juga nominal uang yang disetujui, beserta
bunganya. Bila disetujui, maka dalam masa tertentu uang akan dicairkan. Dan
bila tidak disetujui, maka transaksi gagal.
4. Bagaimana cara nasabah membayar hutang
Cara nasabah membayar hutang bisa dengan cara datang langsung ke
bank, atau bisa juga dengan langsung memotong gaji dari nasabah yang
bersangkutan, atau bisa juga dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening
tertentu.
5 Bagaimana cara calon pelanggan membuka rekening
Pertama-tama pelanggan datang ke kantor bank BRI. Kemudian dia
mengisi formulir pendaftaran. Setelah mengisi formulir pendaftaran, dia
menyerahkan formulir pendaftaran di meja teller bagian pendafataran. Setelah
itu, teller memeriksa kebenaran identitas dengan cara mencocokkan dengan
KTP atau tanda bukti identitas lain dari nasabah. Kemudian nasabah
diwajibkan untuk menabung dengan jumlah minimal tertentu.
6 Bagaimana cara pelanggan menutup rekening
Ada beberapa cara. Nasabah bisa mengambil uang secara langsung ke
kantor bank BRI. Kemudian BRI akan meminta sejumlah uang untuk biaya
penutupan rekenig, atau bisa juga dengan menyisakan saldo minimal untuk
beaya penutupan rekening. Atau kalau nasabah malas untuk mengurus, nasabah
bisa mengambil uang melalui ATM dan menyisakan saldo minimal, dan
nasabah mengikhlaskan saldo tersebut.
4.4.1 Problem
1. Bank memberikan penghargaan kepada customer
Untuk menarik minat pelanggan, maka Bank memberikan reward
kepada pelanggan. Misalnya dengan saldo seratus ribu rupiah atau
kelipatannya, pelanggan mendapatkan poin. Semakin banyak poin, semakin
besar kesempatan menang.
2. Bank memberikan hadiah langsung kepada nasabah baru
Untuk menarik pelanggan baru, maka bank memberikan hadiah
langsung kepada pelanggan berupa payung, atau souvenir - souvenir tertentu.
Pertimbangannya, beaya yang dikeluarkan masih bisa ditutupi dengan beaya
pembukaan dan penutupan rekening. Selain itu biasanya souvenir berisi tulisan
atau gambar dan logo BRI, bisa sekalian promosi. Dan surplusnya, tentu saja
tabungan dari nasabah.
3. Membuka program BRI syariah
Dengan semakin majunya perkembangan jaman, semakin banyak
orang yang mempunyai ideology membangun perekonomian secara syariah.
Dengan adanya program BRI syariah, tentu menjadi pilihan bagi penanam
modal yang tertarik membangun perekonomian berasaskan syariah. Dan
program ini diharapkan bisa menyedot semakin banyak nasabah.
4. BRI Mobile Banking
Pembukaan layanan mobile banking. Layanan ini dilakukan setelah
pembukaan layanan internet banking. layanan yang diberikan mirip dengan
internet banking, namun berbasiskan aplikasi mobile. Nasabah melakukan
transaksi melalui sms.
5. Kesalahan pengentrian data nasabah oleh petugas maupun oleh nasabah.
Kesalahan pengentrian data dapat mengakibatkan kerugian yang besar
dan berpengaruh pada vialid tidaknya suatu data.
6. Database error
Kesalahan ini sangat fatal karena berpengaruh pada record-record
nasabah yang telah menjadi pelanggan beberapa tahun mungkin. Salah satu
informasi yang paling penting adalah data-data akun nasabah, yang berisi data-
data nilai uang.
7. System crash
Jika system mengalami crash, akan menghentikan hampir seluruh
kegiatan di bank. Resiko tambahan pun dapat terjadi, antara lain diikuti dengan
kerusakan alat-alat maupun error pada database.
8. Interface dengan system lain
Untuk memberikan pelayanan lebih kepada nasabah,bank BRI harus
dapat berhubungan dengan system lain(perusahaan). Oleh karena itu harus ada
interface yang tangguh dan error free.
4.4.2 Requiretment
1. BRI Internet Banking
Pembukaan layanan internet banking. Nasabah dapat menikmati layanan
transfer, transaksi pembelian dan penjualan, transaksi pembayaran melalui
internet. Nasabah bisa mendapatkan akses layanan yang lebih luas, lebih mudah
dan lebih nyaman karena dapat diakses dari berbagai tempat yang mendukung
internet.
2. BRI PhonePlus
BRI PhonePlus adalah layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam,
menjamin keleluasaan dan kepuasan Anda dalam mendapatkan segala informasi
dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan
jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak. Untuk
segala pertanyaan atau bantuan secara pribadi, Anda dapat langsung berbicara
dengan Customer.
3. BRI Smallbusiness & MicroBanking
Kredit untuk tujuan usaha yang bersifat produktif, diberikan kepada
perusahaan perorangan maupun badan usaha yang memiliki Gross Annual Sales
(GAS) sampai dengan Rp 5 Miliar.
4. Kredit Koperasi Primer
KKPA (Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya) adalah
layanan kredit investasi dan/atau kredit modal kerja kepada koperasi primer untuk
diteruskan guna membiayai usaha produktif anggotanya. Maksimal kredit yang
diberikan Rp. 50 juta per anggota koperasi.
5. Penabungan uang cash melalui ATM
Penggunaan ATM untuk menabung dapat menghemat waktu nasabah
bagi yang ingin menabung cash.
6. Penerbitan BRI flashcard
Dengan adanya BRI flash card diharapkan akan menambah keuntungan
bank. Karena bank secara tidak langsung menerapkan system debit.
7. BRI Life Insurance
Merupakan semcam salah satu anak perusahaan dari Bank BRI yang
fokus pada penyediaan jasa asuransi baik untuk jiwa, kesehatan, maupun pensiun
baik untuk individu maupun perusahaan.
8. Produk BRI Multifinance
Produk fasilitas yang memudahkan nasabah dalam pembiayaan mobil,
motor, dan barang elektronik dalam jangka waktu yang tidak lama dan angsuran
ringan setiap bulannya.
4.5 Data Kerja Praktek
4.5.1 Network Diagram dan Konfigurasi
Network diagram dan konfigurasi yang digunakan yaitu :
1. Network Diagram
Gambar 4.1 Network Diagram BRI
2. Konfigurasi
Konfigurasi yang digunakan yaitu :
Router 1
Router 2
Router 1
!
version 12.0
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime msec
!
hostname Router1
!
aaa new-model
AAA authentication login default local
aaa authentication login CONSOLE none
aaa authentication ppp default if-
needed local
enable password somethingSecret
!
username santiago password 0 letmein
username Router2 password 0 open4me2
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
!
isdn switch-type primary-5ess
!
controller T1 0
framing esf
clock source line primary
linecode b8zs
pri-group timeslots 1-24
!
controller T1 1
framing esf
clock source line secondary
linecode b8zs
pri-group timeslots 1-24
!
controller T1 2
framing esf
linecode b8zs
pri-group timeslots 1-24
!
controller T1 3
framing esf
linecode b8zs
pri-group timeslots 1-24
!
interface Ethernet0
ip address 10.10.1.1 255.255.255.0
no ip directed-broadcast
!
interface Serial0:23
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
ip tcp header-compression passive
dialer rotary-group 1
dialer-group 1
isdn switch-type primary-5ess
isdn incoming-voice data
!
interface Serial1:23
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
ip tcp header-compression passive
dialer rotary-group 1
dialer-group 1
isdn switch-type primary-5ess
isdn incoming-voice data
!
interface Serial2:23
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
ip tcp header-compression passive
dialer rotary-group 2
dialer-group 1
isdn switch-type primary-5ess
isdn incoming-voice modem
!
interface Serial3:23
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
ip tcp header-compression passive
dialer rotary-group 2
dialer-group 1
isdn switch-type primary-5ess
isdn incoming-voice modem
!
interface FastEthernet0
ip address 10.10.2.1 255.255.255.0
no ip directed-broadcast
!
interface Group-Async1
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
async mode interactive
ip tcp header-compression passive
peer default ip address pool
IPaddressPool
no cdp enable
ppp authentication chap
group-range 1 48
!
interface Dialer1
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
ip tcp header-compression passive
dialer-group 1
ppp authentication chap
!
interface Dialer2
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
ip tcp header-compression passive
dialer-group 1
peer default ip address pool
IPaddressPool
ppp authentication chap
!
ip local pool IPaddressPool 10.10.10.1
10.10.10.254
ip classless
ip route 10.8.186.128 255.255.255.240
no ip http server
!
line con 0
login authentication CONSOLE
transport input none
line 1 48
autoselect during-login
autoselect ppp
modem Dialin
line aux 0
line vty 0 4
!
End
Router 2
!
version 12.0
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime msec
!
hostname Router2
!
aaa new-model
aaa authentication login default local
aaa authentication login CONSOLE none
aaa authentication ppp default local
enable password somethingSecret
!
username Router1 password 0 open4me2
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
!
isdn switch-type basic-5ess
!
interface Ethernet0
ip address 10.8.186.134
255.255.255.240
no ip directed-broadcast
!
interface Serial0
no ip address
no ip directed-broadcast
shutdown
!
interface Serial1
no ip address
no ip directed-broadcast
shutdown
!
interface BRI0
ip unnumbered Ethernet0
no ip directed-broadcast
encapsulation ppp
dialer string 5555700 class DOV
dialer load-threshold 5 outbound
dialer-group 1
isdn switch-type basic-5ess
ppp authentication chap
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 BRI0
no ip http server
!
!
map-class dialer DOV
dialer voice-call
dialer-list 1 protocol ip permit
!
line con 0
login authentication CONSOLE
transport input none
line aux 0
line vty 0 4
!
End
4.5.2 Problems And Requiretment Form
4.5.3 Context Diagram, External Entity, DFD level 1
1. Context Diagram
2. Tabel External Entity
3. Document Flow Diagram
4. DFD level 1
4.5.4 Functional Decomposition, DFD level 2, ERD
1. Functional Decomposition
2. DFD level 2
4.5.5 DFD Logical
1. DFD logical
4.5.6 Pseudocode
1. Membuka Account
IF nasabah NOT registered
register nasabah
make account for nasabah
IF accountbalance = 0
deposit to account
ENDIF
give nasabah bank card
inform nasabah that they have been registered
ENDIF
2. Menabung
IF nasabah registered
fill form
deposit money
ELSE
send nasabah elsewhere
ENDIF
3. Meminjam Uang
IF nasabah registered
fill form
process loan
IF loan accepted
survey the nasabah
loan money to nasabah
ELSE
cancel loan
ELSE
send nasabah elsewhere
ENDIF
4. Mentransfer Uang ke Sesama Bank
IF nasabah registered
login ATM/fill form
fill transfer data
IF money transfer < total balance AND account destination is valid
transfer the money
ELSE
cancel transfer
ENDIF
ELSE
send nasabah elsewhere
ENDIF
5. Menarik Tabungan
IF nasabah registered
fill form
fill withdrawal data
IF withdrawal money < total balance
take money
ELSE
cancel withdrawal
ENDIF
ELSE
send nasabah elsewhere
ENDIF
6. Mentransfer uang ke bank lain
IF nasabah registered
login ATM/fill form
fill transfer data
IF money transfer < total balance AND account destination is valid
transfer the money
ELSE
cancel transfer
ENDIF
ELSE
send nasabah elsewhere
ENDIF
7. Menerima transfer dari bank lain
IF nasabah registered
check account
IF transfer exist
withdraw money
ENDIF
ELSE
send nasabah elsewhere
ENDIF
8. Pendaftaran Mahasiswa
IF mahasiswa NOT registered
register mahasiswa
make account for mahasiswa
IF accountbalance = 0
deposit to account
ENDIF
give mahasiswa bank card
inform mahasiswa that they have been registered
ENDIF
4.5.7 Elementary Process Description
4.5.8 Input dan Output
4.5.8.1 Input
1. Identify The Data To Be Input.
Pendaftaran nasabah baru
Transaksi dan transfer
2. Determine The Input Method.
Form pendaftaran
Form transaksi dan transfer
Bukti transaksi
3. Design The Screen
4. Design The Validation Process
4.5.8.2 Output
Dari Tabel kita bisa dapatkan beberapa informasi yang menarik sehubungan
dengan kemampuan bank menghimpun dana milik masyarakat.
1. Nampaknya Bank BRI Cab Surabaya merupakan bank yang paling dipercaya
masyarakat dalam penyimpanan uang yaitu mencapai Rp 57.834 Triliun atau
sekitar 5% dari total dana simpanan penduduk.
2. Bank BRI cabang Jakarta ada diperingkat 2 dengan kemampuan menghimpun
Rp 39.379 Triliun (sekitar 3.3%).
4.6 Dokumentasi Aplikasi BRI
4.6.1 BRI Application
1. Form Home
Berisi tampilan utama aplikasi ini yang terdiri dari beberapa menu pilihan, yaitu :
2. Registrasi : Untuk melakukan pendaftaran nasabah baru.
3. Transfer : Untuk melakukan transfer uang baik sesama bank
BRI maupun Bank lain
4. Menabung : Untuk menambah tabungan saldo
5. Pengambilan tunai : Untuk melakukan pengambilan tunai
6. Other : Untuk mengecek saldo tabungan
7. Pilihan pegawai : Pilihan pegawai yang akan menangani transaksi
2. Form registrasi
Form pendaftaran nasabah baru. Form ini akan diisi oleh pegawai yang
menanganinya dengan mengisi beberapa data untuk keperluan seorang nasabah.
No KTP
Nama calon nasabah
Pekerjaan : Jika bukan mahasiswa, dapat mengisi pada textbox yang ada
dan apabila mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi pada combobox.
Alamat
BRI cabang tempat registrasi
Back to menu untuk kembali ke menu utama (Home)
Form konfirmasi
Berisi review transaksi yang akan dilakukan. Pilih yes, bila data sudah benar dan
melanjutkan transaksi. Pilih no, bila ada kesalahan data dan kembali ke form
pengisian sebelumnya.
3. Form menabung
Form untuk menabung dan menambah saldo seorang nasabah sesuai dengan
nominalnya.
No rekening nasabah BRI
Nominal, besarnya jumlah yang akan ditabung
Terbilang
ID transaksi
Back to menu untuk kembali ke menu utama (Home)
Form Konfirmasi
Berisi review transaksi yang akan dilakukan. Pilih yes, bila data sudah benar dan
melanjutkan transaksi. Pilih no, bila ada kesalahan data dan kembali ke form
pengisian sebelumnya.
4. Form Pengembilan Tunai
Form untuk penabung melakukan pengambilan tunai
No rekening nasabah BRI
Nominal, besarnya jumlah yang akan diambil
Terbilang
ID transaksi
Back to menu untuk kembali ke menu utama (Home)
Form Konfirmasi
Berisi review transaksi yang akan dilakukan. Pilih yes, bila data sudah benar dan
melanjutkan transaksi. Pilih no, bila ada kesalahan data dan kembali ke form
pengisian sebelumnya.
5. Form Other
Form untuk melihat saldo nasabah terakhir dengan memilih ID nasabah / No
KTP. Pilih ID nasabah, klik button cek saldo untuk mengetahui saldo terakhir
4.6.2 Web Banking Application
Gambar ini merupakan tampilan depan, disediakan menu untuk login
untuk nasabah. Selain itu juga terdapat event – event apa yang akan ada di BRI.
Sistem penginputan dengan menggunakan database, sehingga memudahkan admin
untuk melakukan update terhadap tampilan html. Menu transfer disediakan tetapi
diadakan cek session dulu bila ada seseorang yang melakukan transfer. Bila belum
login, maka akan ditolak.
Bila sudah Login, maka ada ucapan selamat datang terhadap user yang
masuk. Hal ini dilakukan dengan cara mengecek sessionnya, bila session
terbentuk, maka nama yang valid akan muncul. Saldo saat ini ditampilkan, beserta
menu untuk melakukan transfer, bayar listrik, bayar air, dan menu untuk
melakukan logout.
Ini adalah menu transfer. Terdapat menu untuk mengisi jumlah saldo
yang dikirimkan, dan nomor rekening yang dikirimkan.
Ini adalah menu bayar listrik. Nasabah tinggal memasukkan nomor ID
rekening listrik, dan secara otomatis, debet saldo akan dikurangi dengan
pembayaran rekening listrik. Tetapi karena sistem ini belum terintegrasi dengan
perusahaan yang bersangkutan, maka sementara biaya pembayaran listrik masih
berupa data rekayasa, tetapi update terhadap database sudah dibuat.
Ini adalah menu bayar air. Nasabah tinggal memasukkan nomor ID
rekening air, dan secara otomatis, debet saldo akan dikurangi dengan pembayaran
rekening air. Tetapi karena sistem ini belum terintegrasi dengan perusahaan yang
bersangkutan, maka sementara biaya pembayaran listrik masih berupa data
rekayasa, tetapi update terhadap database sudah dibuat.
Ini adalah menu about us. Terdapat Nama dan NRP pembuat, disertai
latar belakang pembuatan website.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Laporan kerja praktek ini diharapkan dapat menjadi bahan atau salah satu
masukan bagi perusahaan tempat dimana penulis melakukan kerja praktek. Ada
beberapa kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan sebagai hasil dari
evaluasi pengembangan system dalam laporan kerja praktek ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada apa yang telah dilaksanakan pada saat kerja praktek dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Teknologi informasi dalam indutri perbankan memegang peranan yang sangat
penting. Dengan fungsi, strategisnya teknologi informasi harus sejalan dengan
strategi bisnis dari bank itu sendiri. TI tidak hanya digunakan untuk
komputerisasi data dan proses bisnis belaka, tapi mencakup keseluruhan
aktivitas perbankan.
2. Peranan teknologi informasi di BRI digambarkan dengan arsitektur TI yang
terdiri dari aplikasi Core Banking System yang merupakan jantung operasional
perbankan, Banking Delivery System yang bertujuan memberikan kemudahan
kepada nasabah melalui penggunaan teknologi mutakhir dan Management
Support System untuk mendukung pembuatan keputusan dan manajemen
informasi.
3. Untuk menjadi bank dengan kinerja yang terbaik, teknologi hanyalah
merupakan alat pendukung. Dukungan teknologi tinggi tetap lebih bermanfaat
jika didukung oleh kualitas sumberdaya manusia yang baik pula. BRI
merupakan bank yang memiliki pusat-pusat pendidikan yang terbaik dalam
mewujudkan SDM yang berkualitas baik dalam bidang teknologi informasi
maupun bidang inti perbankannya.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan Kerja Praktek di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. yaitu :
1. Mengingat Core Banking System dan Banking Delivery System adalah
merupakan jantung operasional perbankan, maka sebaiknya Core Banking
System dan Banking Delivery System hanya dapat diakses oleh staf dan
karyawan yang berwenang saja agar kerahasiaan data nasabah dapat tetap
terjamin.
2. Sebaiknya BRI didukung dengan komputer yang spect nya lebih tinggi /
canggih agar dapat mengakses dapat lebih cepat sehingga waktu yang
digunakan bisa menjadi jauh lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fathansyah. Ir, Basis Data: Ilmu Komputer, Informatika, Bandung
2. Sejarah dan Prosedur Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk,
Edaran Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk