4
BAB 2
DATA dan ANALISA
2.1 Data dan Literatur
Data dan informasi yang mendukung Tugas Akhir ini dicapai degan 3
pendekatan, antara lain:
• Wawancara langsung dengan Mr. Patrice selaku koodinator program sekolah
ESMOD, wawancara lulusan dan survey ke sekolah ESMOD.
• Survey Online
• Literatur :
- Cat Walk/ Fashion Show
Sebuah acara yang diadakan oleh seorang desainer fashion untuk
memperlihatkan karya-karya desain pakaian mereka. Pada beberapa tipe
fashion show, para model berjalan diatas panggung untuk memamerkan
pakaian yang dikenakan mereka yang dirancang oleh desainer. (Wikipedia)
- Promosi
Merupakan salah satu unsur dalam paduan pemasaran berupa komunikasi
yang bersifat informatif dan persuasif. (Metode Perancangan Komunikasi
Visual Periklanan)
5
2.2 Hasil Survey Lapangan
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk melakukan survey langsung
di sekolah ESMOD dengan Mr. Patrice selaku Koordinator Program Akademis sekolah
ESMOD adalah sebagai berikut:
Menurut Mr. Patrice visi dari sekolah ESMOD ini adalah mengembangkan Indonesia
dibidang fashion, karena ada beberapa hal yang belum cukup dikembangkan dengan
benar, sedangkan misinya yaitu agar semua orang dapat sukses didunia professional dan
membuat rasa ingin tahu orang-orang Indonesia lebih besar lagi dan lebih tertarik pada
dunia fashion. ESMOD juga memiliki banyak kelebihan, seperti misalnya sekolah
ESMOD yang merupakan sekolah Internasional yang memiliki program-program
sekolah dari Paris dimana setiap program disetiap cabang sekolah ESMOD di seluruh
dunia semuanya memiliki kesamaan sehingga siswa sekolah ESMOD dapat berpindah-
pindah kesekolah ESMOD ditempat-tempat lainnya diluar Indonesia yang bertujuan agar
setiap siswa-siswa sekolah ESMOD dapat mengenal dan menemukan suatu perbedaan
budaya. Selain daripada itu, calon siswa sekolah ESMOD juga bisa memilih untuk
mengambil program-program di sekolah ESMOD yang dibagi menjadi program 1 tahun
dan program 3 tahun, bila calon siswa memilih untuk mengambil program 1 tahun maka
setelah 1 tahun lulus siswa tersebut akan diberikan sertifikat Internasional dan untuk
calon siswa yang mengambil program 3 tahun akan diberikan D3 Internasional. Siswa
yang ingin melanjutkan sekolah untuk mendapatkan gelar S1 dapat melanjutkan sekolah
ke beberapa negara seperti di Singapore (Rafles Design School), Dubai dan Moscow
selama 1 tahun. Kegiatan di sekolah ESMOD ini sangat banyak seperti membuat
6
ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit pakaian dan lain sebagainya.
Kurikulum yang diajarkan untuk para siswa sekolah ESMOD juga terus dikembangkan.
Seperti misalnya para siswa diajarkan menggambar tubuh manusia, mewarnai kulit
manusia, para siswa juga belajar membuat pakaian, kemudian para siswa juga diajarkan
membuat portfolio untuk kerja, dan tentunya siswa-siswa sekolah ESMOD juga
diajarkan marketing dikarenakan marketing sangat penting untuk memulai suatu bisnis
di dunia nyata sedangkan desain adalah sebuah impian setiap orang. Selain itu sekolah
ESMOD juga bekerja sama dengan banyak perusahaan agar program-program sekolah
ESMOD lebih dikenal dan terlihat oleh dunia luar. Kebanyakan guru yang mengajar
disekolah ESMOD berasal dari Indonesia, dimana semua guru juga belajar disekolah
ESMOD, selain itu juga terdapat 2 guru asal Paris yang mengajar disekolah ESMOD ini.
Di sekolah ESMOD ini para siswa kebanyakan berasal dari seluruh daerah di Indonesia
tetapi ada juga yang berasal dari luar Indonesia misalnya dari Filipina. Sedangkan rata-
rata siswa sekolah ESMOD pertahunnya sekitar 150 orang dan 20 orang untuk setiap
kelas. Sekolah ESMOD juga selalu memamerkan karya-karya siswa mereka. Biasanya
karya-karya siswa-siswa sekolah ESMOD dipamerkan di mall-mall yang berupa display
atau pada sebuah fashion show. Pameran karya-karya siswa sekolah ESMOD juga dibagi
menjadi 2 macam yaitu sebuah pameran untuk siswa yang masih sekolah di ESMOD,
sedangkan untuk alumni atau lulusan hanya dibuatkan video presentasi. Sekolah
ESMOD juga bekerjasama dengan banyak perusahaan seperti LEAJEANS, SURF
SINGAPORE, YKK oleh karena itu siswa-siswa lulusan sekolah ESMOD sangat mudah
mencari pekerjaan karena sebagian besar para siswa bekerja langsung dibeberapa
perusahaan yang telah bekerja sama dengan sekolah ESMOD, sedangkan sebagian
7
lainnya siswa lulusan sekolah ESMOD ada yang mendirikan rumah mode dengan brand
dan logo sendiri, ada juga yang menjadi desainer kostum untuk penyanyi dan ada juga
yang menjadi fashion editor di berbagai redaksi majalah maupun televisi.
Menurut Mr. Patrice setiap tahun pada bulan Juni sekolah ESMOD ini selalu
mengadakan event fashion show yang besar. Tempatnya tidak menentu, pernah di
Menara Emporium Kuningan, Balai Kartini maupun Bapindo Plaza. Sedangkan pada
setiap tanggal 25 November sekolah ESMOD juga selalu mengadakan pesta kostum
dimana setiap siswa-siswa sekolah ESMOD selalu menciptakan kostum mereka masing-
masing. Tujuan utama sekolah ESMOD ini mengadakan event adalah untuk
mempromosikan sekolah ESMOD, memperlihatkan kepada orang banyak semua
kemampuan para siswa sekolah ESMOD dan memberikan kesempatan kepada orang-
orang untuk mau bekerja sama dengan sekolah ESMOD ditahun-tahun berikutnya.
Disetiap eventnya selalu dihadiri oleh siswa-siswa ataupun alumni dari sekolah ESMOD
dan masyarakat umum, khususnya yang tertarik dan menyukai dunia fashion. Dalam
setiap kali mengadakan event Mr. Patrice selalu mengalami kendala seperti pemilihan
untuk konsep event dan desain untuk promosi event, pemilihan lokasi yang tepat untuk
event, dan mencari sponsor untuk mendukung berlangsungnya event.
Adapun harapan dan rencana yang dimiliki sekolah ESMOD yang dikatakan oleh Mr.
Patrice untuk setahun kedepan yaitu sekolah ESMOD akan mengembangkan pakaian
jeans dikarenakan kebanyakan orang selalu menggunakan jeans pada kehidupan sehari-
harinya, dan juga sekolah ESMOD akan mengembangkan kemampuan para siswa
mereka dibidang komputer dalam membuat pola.
8
2.3 Hasil Wawancara Lulusan
Adapun hasil wawancara kepada Rinindita sebagai seorang fashion desainer
muda alumni sekolah ESMOD adalah sebagai berikut:
1. Menurut Anda apa itu fashion, perlukah fashion untuk setiap orang?
Dita : Menurut saya fashion merupakan sebuah lifestyle, kebiasaan, salah satu cara setiap
orang untuk berekspresi. Fashion sangat perlu untuk setiap orang, karena fashion dapat
membuat orang lebih percaya kepada kita, menambah image orang kepada kita,
membuat orang kagum kepada kita.
2. Menurut Anda apakah fashion merupakan suatu pendidikan, mengapa?
Dita : Ya, fashion merupakan suatu pendidikan tetapi hanya untuk kalangan tertentu
yang suka akan penampilan karena fashion merupakan gaya seseorang dalam
berpenampilan, tetapi sayangnya orang-orang Indonesia masih belum terlalu peduli
dengan fashion, kebanyakan orang Indonesia lebih mementingkan masalah ekonomi,
hukum maupun politik.
3. Apakah Anda seorang desainer muda yang sudah memiliki rumah mode sendiri?
Dita : Ya, saya telah memiliki rumah mode sendiri.
4. Apa latar belakang Anda mendirikan rumah mode tersebut?
Dita : Karena menurut saya dunia fashion Indonesia belum berkembang, yang
berkembang hanya desainernya saja. Dari segi pasar, kebanyakan hanya ada pakaian
9
busana malam, oleh karena itu saya mendirikan rumah mode dengan bermacam-macam
desain yang penuh warna yang tidak hanya untuk dipakai pada malam hari.
5. Apa tujuan utama Anda mendirikan rumah mode?
Dita : untuk membuat fashion Indonesia berkembang, memotivasikan para desainer
muda untuk lebih tampil dimasyarakat serta mengenalkan kepada masyarakat agar lebih
tahu.
6. Apa visi dan misi rumah mode Anda untuk kedepan?
Dita : visi saya yaitu untuk memperkaya kenangan masa kecil dan mengembalikan
semua perasaan masa kecil di masa dewasa. Sedangkan misi saya yaitu menjadi salah
satu brand fashion yang memiliki style dan karakteristik yang kuat serta
memperkenalkan gaya-gaya baru kepada pasar Indonesia.
7. Darimana inspirasi untuk membuat suatu desain didapat?
Dita : Dari trend sekarang, dari selera pasar Indonesia, dari trend masa depan, dan trend
musim selanjutnya.
8. Apa konsep rancangan desain Anda?
Dita : Konsep desain untuk rancangan saya yaitu bergaya anak-anak yang didapat dari
tujuan dan visi misi saya mendirikan rumah mode.
9. Bagaimana penggunaan warna pada rancangan desain Anda?
10
Dita : Terkadang saya hanya menggunakan warna hitam dan putih pada rancangan
desain saya karena kombinasi kedua warna tersebut paling laku dipasaran. Tetapi saya
juga menggunakan banyak warna sampai warna pastel. Semua kesan yang sering saya
tampilkan adalah lucu, ceria, bermain-main, dan sedikit romantis.
10. Bahan-bahan apa saja yang biasa digunakan pada hasil rancangan desain Anda?
Dita : Biasanya saya hanya menggunakan bahan katun dan bahan-bahan organik.
11. Menurut Anda apakah sebuah event fashion show penting diadakan?
Dita : Ya tentu saja, dengan adanya fashion show saya bisa memperkenalkan rancangan-
rancangan desain saya serta produk-produk saya kepada orang-orang, juga dengan
adanya fashion show merupakan suatu kesempatan bagi saya untuk berpromosi.
2.4 Data Penyelenggara
2.4.1 Sejarah ESMOD Internasional
11
Pada tahun 1841, Alexis Lavigne, penjahit Ratu Euginie yang juga penemu patung
dada dan pita sentimeter, adalah orang pertama yang membuka sekolah mode.
Selama lebih dari 160 tahun, ESMOD telah menjadi yang terdepan dalam
pendidikan mode baik dalam teknik maupun seni. ESMOD menggabungkan
kreatifitas, teknik dan profesionalisme melalui jaringan yang terdiri dari 20 sekolah
yang bertempat di berbagai Negara di dunia dan ESMOD Internasional telah
memberikan pengaruh mode Perancis ke seluruh dunia.
2.4.2 ESMOD JAKARTA
ESMOD JAKARTA didirikan pada tanggal 6 September 1996 oleh Ibu Hartini
Hartarto, Ketua Yayasan Pendidikan Desain Indonesia. Esmod Jakarta turut menjaga
kualitas standard profesi Internasional yang ketat dan mendorong desainer-desainer
muda untuk mengadaptasikannya dalam kekayaan warisan dan akar budaya
Indonesia.
2.4.3 Visi dan Misi ESMOD
Visi sekolah ESMOD yaitu mengembangkan fashion di Indonesia.
Misi sekolah ESMOD yaitu agar semua orang sukses di dunia fashion yang
profesional serta membuat rasa ingin tahu masyarakat Indonesia lebih besar dan
lebih tertarik pada dunia fashion.
2.4.4 Program-Program sekolah ESMOD
2.4.4.1 Program 1 tahun (Pembelajaran dan Penetapan pada Situasi Nyata)
12
Tujuan:
- Mengenal profesi-profesi dalam mode di berbagai bidang dalam desain-pola-
tekstil-sejarah.
- Pengenalan dan pembelajaran dasar-dasar teknik yang diperlukan dalam
mengekspresikan ide-idenya.
- Pengembangan kepribadian dan otonomi siswa.
- Pengenalan kekhasan, tuntutan-tuntutan dan keinginan pasar industri tekstil
pakaian.
- Pengenalan pengembangan teknik industri dan pembelajaran melalui studi kasus
secara konkrit.
- Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi pribadi.
- Pembelajaran prospektif melalui trend mode.
- Pembelajaran konsepsi, kreasi dan pengelolaan koleksi.
- Pengembangan makna komunikasi dan semangat kerja kelompok.
- Konsepsi citra dan pengelolaan proyek-proyek personal, koleksi yang
berhubungan dengan pasar aktual di depan juri professional.
2.4.4.2 Program 1 tahun Fashion Design
Filosofi program Fashion Design adalah memungkinkan para siswa menjadi
kreatif, memiliki pengetahuan teknik dan mencapai profesionalisme. Para
13
perancang mode mempelajari garis-garis pakaian, bentuk, bahan dan aksesoris.
Mereka menguasai pengetahuan mengenai trend masa kini dan belajar
menciptakan koleksi-koleksi. Para perancang mode bekerja dengan membuat
pola, manager bagian produksi dan ahli marketing. Para perancang belajar
mengadakan presentasi dan memperkuat koleksi mereka terhadap calon pembeli
dan media.
2.4.4.3 Program 1 tahun Pattern Making
Filosofi program Pattern Making adalah memungkinkan para siswa menjadi
kreatif, memiliki pengetahuan teknik dan mencapai profesionalisme. Kreasi
perancang dimulai dari rancangan pakaian. Kreasi tersebut merupakan
implementasi ide desainer, meningkatkan apresiasi trend dan kreasi koleksi
dalam kecermatan yang proporsional. Kreativitas teknik perancang
memungkinkan memproduksi pakaian dari sketsa. Jatuhnya dan potongan
pakaian tergantung pada dua teknik khusus; flat pattern dan moulding dengan
menggunakan bahan blacu (cotton muslin) pada patung dummy Lavigne.
2.4.4.4 Program 3 tahun
Persiapan tahun pertama
Tujuan:
- Mengenal berbagai profesi dalam mode melalui berbagai bidang Desain-Tekstil-
Budaya-Mode-Marketing.
14
- Pengenalan dan pembelajaran dasar-dasar teknik yang diperlukan dalam
mengekspresikan ide-idenya.
- Menemukan dan mengenal aktualitas mode dan pembuatnya.
- Memahami makna analisis, sintesis dan pencarian pribadi.
- Pengembangan kepribadian dan otonomi seputar siswa.
- Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi personal.
- Pembelajaran prospektif melalui trend mode.
Pembelajaran tahun kedua
Tujuan:
- Mengenal kekhasan, tuntutan dan keinginan pasar industri tekstil pakaian.
- Pengenalan dan pengembangan teknik industri dan pembelajaran melalui studi
kasus konkrit.
- Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi personal.
- Pembelajaran prospektif melalui trend mode.
- Pembelajaran konsepsi, kreasi dan pengelolaan koleksi.
- Pengembangan pemahaman komunikasi dan semangat kerja kelompok.
- Pembelajaran kerja nyata di perusahaan dan penerapan pada situasi nyata melalui
kerjasama dengan para profesional.
15
Spesialisasi tahun ketiga
Tujuan:
- Mengenal suatu spesialisasi dan satu sektor spesifikasi dipasar.
- Pengetahuan tentang tuntutan dan teknik spesifik yang berhubungan dengan
pasar tersebut.
- Pengembangan diseputar kepribadiannya, filosofinya dan wawasan kreatifnya.
- Pendalaman pengetahuan dan pemerolehan teknis dalam sektor yang dipilih.
- Perolehan kompetensi dan metode kerja professional.
- Koneksi citra dan pengelolaan suatu proyek personal koleksi yang berhubungan
dengan spesialisasi.
- Presentasi suatu proyek personal koleksi didepan juri profesional.
2.4.4.5 Fashion Design ( Program 3 tahun)
Program Tahun 1 (Tahun Pengenalan)
Para siswa belajar merancang dan membuat ilustrasi silhouette mode serta
menunjukkan konsep pakaian; memahami cara draping pakaian dibadan;
memilih sesuai ciri-ciri khusus sebuah produk; menggunakan formulir teknik;
mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menyampaikan bagian informasi;
menyusun, memperbaiki dan melengkapi susunan warna (color range);
menganalisa pasar sesuai permintaan khusus; menyampaikan ide-ide;
16
menerangkan gaya (style) pakaian dan koleksi; mengusulkan warna bahan dan
perlengkapan yang cocok untuk produk; mengetahui penggunaan peralatan
komputer dibidang fashion design.
Program Tahun 2 (Tahun Pengajaran)
Siswa dapat membuat ilustrasi silhouette mode menurut caranya sendiri-sendiri;
menguasai informasi; menganalisa evolusi mode; menyusun koleksi yang
berbeda-beda; menyesuaikan masalah bentuk badan yang berbeda-beda dan
menggunakan formulir teknik yang dapat dipakai di industri garmen; merancang
dan menggambarkan rencana koleksi; mengetahui industri tekstil dan
mempertahankan rencana siswa; menyusun rencana penjurusan untuk program
spesialisasi tahun 3; mengetahui peralatan komputer.
Program Tahun 3 (Tahun Spesialisasi)
Kreasi koleksi pribadi berdasarkan spesialisasi melalui kreativitas, pengetahuan
teknik dan profesionalisme. Mereka dapat berkreasi dengan memperhatikan
referensi budaya, penelitian, pengetahuan pasar dan mengikuti mode dan
lingkungan sekitarnya. Mereka dapat memahami kehendak profesionalisme,
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, kemungkinan teknik serta
kemungkinan dapat menembus pasaran. Para siswa dapat menetapkan rencana
kerja, mengatur waktu kerja, mengevaluasi hasil-hasilnya, mempertahankan
rencana kerja mereka dan mengatur berbagai macam aspek profesional dan
penyedia yang terkait.
17
2.4.4.6 Pattern Making (Program 3 tahun)
Program Tahun 1 (Tahun Pengenalan)
Siswa mengetahui volume pada badan; membuat kemeja, rok dan gaun;
memahami ketrampilan, diplomasi dan mata untuk kerapihan dibidang pattern
making, bekerja dengan menggunakan kain pada patung dummy; mempelajari
langkah-langkah menjahit; membuat sketsa potongan; memilih kain yang sesuai
dengan desain; menyusun, memperbaiki dan melengkapi kartu-kartu untuk
langkah menjahit; mengekspresikan dan menyampaikan ide; mengetahui cara
pembuatan pattern dengan menggunakan peralatan komputer.
Program Tahun 2 (Tahun Pemerolehan Pengetahuan)
Siswa mempelajari cara membuat lengan dengan volume, gambaran dan pola
industri; mempelajari ketrampilan dan diplomasi; menyusun pelaksanaan
pembuatan pattern; merancang dengan komputer data bank; menganalisis
kemampuan bekerja; mengetahui peralatan industri dalam pattern making;
mengubah bentuk model dasar melalui teknik yang berbeda-beda; menyesuaikan
model-model yang ada ke tekstil; belajar bekerja secara berkelompok dan
mempertahankan rencana kerja; menguasai peralatan komputer; memahami
pengaturan waktu; menyusun rencana penjurusan untuk program spesialisasi
tahun 3.
Program Tahun 3 (Tahun Spesialisasi)
18
Kreasi koleksi pribadi berdasarkan spesialisasi melalui kreativitas, pengetahuan
teknik dan profesionalisme. Mereka dapat berkreasi dengan memperhatikan
referensi budaya, penelitian, pengetahuan pasar dan mengikuti mode dan
lingkungan sekitarnya. Mereka dapat memahami kehendak profesionalisme,
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, kemungkinan teknik dan kemungkinan
dapat menembus pasaran. Para siswa dapat menetapkan rencana kerja,
mengevaluasikan hasil-hasilnya, mempertahankan rencana kerja mereka dan
mengatur berbagai macam aspek professional dan supplier yang terkait.
2.4.4.7 Program Tambahan
Untuk mencapai professional dan mendapatkan seluruh pengetahuan dalam
dunia fashion, para siswa diberi pengarahan melalui kelas-kelas modologi
mengenai:
1) Teknologi Tekstil
Memungkinkan siswa untuk membedakan berbagai macam tekstil. Hal ini
mempermudah pemilihan bahan untuk rancangan yang telah ditentukan.
2) Seni dan Sejarah Fashion
Sejarah dan perkembangan seni serta pengaruh fashion dari jaman Mesir hingga
abad 21.
3) Fashion Marketing/Merchandising
19
Memberikan pengertian yang lebih baik kepada siswa mengenai bisnis didunia
mode. Termasuk perencanaan, pengembangan dan presentasi.
4) CAD (Computer Aided Design)
Pelatihan CAD disediakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam membuat
presentasi desain yang efektif dan mengenal industri garmen. Selama pelatihan
ini, siswa belajar untuk mengeksplorasi cara lain dalam membuat presentasi
figurin dikelas Fashion Design dan pecah pola, grading dan marker making
(penggunaan bahan) dikelas Pattern Making.
2.4.4.8 Pengembangan Karier dan Penempatan
Setelah berhasil menyelesaikan training dibidang Pattern Making dan Fashion
Design, siswa dilengkapi dengan pengetahuan mengenai bagaimana
mempersiapkan Curriculum Vitae mereka, mencari pekerjaan, dan hal-hal pokok
dalam menghadapi interview.
2.4.4.9 Studi Wisata
Studi Wisata (domestik/luar negeri) untuk tiap tingkat pendidikan siswa telah
disatukan kedalam program pendidikan regular. Tempat yang dituju disesuaikan
dengan tujuan dari program pendidikan tiap tingkat.
2.4.4.10 Pendidikan Intensif
Pendidikan berdasarkan pengabdian dan pengalaman lebih dari 160 tahun di
dunia mode. Perpaduan antara teori akademik dan praktek yang dipimpin oleh
20
pengajar ahli dan berpengalaman. Seminar dari para profesional, karyawisata ke
pabrik/perusahaan serta kunjungan ke pameran terkait merupakan bagian dari
kurikulum yang menunjang pendidikan intensif bagi siswa ESMOD.
2.4.4.11 Reputasi Internasional
ESMOD Internasional berpusat di Paris dengan cabang-cabang di Lyon,
Bordeaux, Rennes dan Roubaix serta memiliki lebih dari 20 cabang yang
tersebar di seluruh dunia, antara lain : Brazil (Sao Paolo), China (Beijing),
Germany (Berlin, Munich), Indonesia (Jakarta), Japan (Tokyo, Osaka), Korea
(Seoul), Lebanon (Beirut), Norway (Oslo), Syria (Damascus), Tunisia (Tunis,
Sousse), Russia (Moscow), United Emirates Arab(Dubai).
2.4.4.12 Karir yang Menantang
Setelah 3 tahun menjalani pendidikan, siswa ESMOD memperoleh akses
langsung ke berbagai profesi dalam dunia mode dan tekstil. Lulusan ESMOD
dibutuhkan perusahaan garmen dan tekstil yang merupakan industri non-migas
terbesar di dunia.
2.4.4.13 Wawasan Dunia
Siswa ESMOD berkesempatan mengikuti kompetisi internasional dan pertukaran
antar sekolah ESMOD di seluruh dunia yang dapat menambah wawasan dan
mengasah ketrampilan pada pasar Internasional di kawasan Eropa, Amerika dan
Asia.
21
2.4.4.14 Fasilitas
1) Perpustakaan & Bookstore
Memiliki koleksi buku mode, seni dan sejarah, majalah, video dan internet untuk
penggunaan siswa dan referensi. Tersedia juga berbagai macam peralatan yang
berhubungan dengan kegiatan akademis.
2) Bimbingan Konsultasi
Konsultasi akademis dan pribadi tersedia untuk membantu murid mengambil
keputusan yang berhubungan dengan pendidikan maupun pribadi.
3) Pengembangan/Penempatan Karir Siswa
Setelah lulus, ESMOD membantu alumni dengan pengembangan karir dan
penempatan kerja.
4) Fasilitas lain
ESMOD café, ruang istirahat, ruang kelas AC, laboratorium tekstil, laboratorium
komputer, ruang batik, ruang serba guna, halaman parkir.
2.4.4.15 Data event
Menurut salah satu siswa lulusan sekolah ESMOD, event ESMOD Fashion
Show yang sebelumnya berlangsung cukup glamour dengan menampilkan
banyak karya-karya rancangan desain siswa-siswa sekolah ESMOD yang
diperagakan oleh model-model profesional. Pada event menampilkan
22
pertunjukkan fashion show yang diakhiri dengan pemberian token penghargaan
untuk siswa yang hasil rancangan desainnya merupakan rancangan terbaik
menurut penilaian juri. Biasanya event fashion show disekolah ESMOD
berlangsung ramai dan dihadiri oleh para orangtua siswa, orang-orang luar
maupun media-media yang meliput. Event biasanya juga dijadwalkan pada hari-
hari tertentu dimana orang-orang sudah tidak begitu memiliki banyak kegiatan
seperti pada hari sabtu dengan jam acara yang dijadwalkan dari malam hari
sampai selesai. Tempat penyelenggaraan event juga dipilih ditempat-tempat
yang profesional seperti digedung tempat orang biasanya mengadakan resepsi
pernikahan. Event ini dihadiri oleh kurang lebih 1000 orang baik dari keluarga
siswa, alumni maupun kalangan umum.
Berikut ini lampiran data event fashion show yang akan diselenggarakan oleh
sekolah ESMOD :
Judul event : Esmod Fashion Festival 2008
Tema : Graduation Students
Acara : Fashion Show
Tempat : Bapindo Plaza
Tanggal : 26 Juni 2008
Jam : 19.00 - selesai
Sponsor : Puspita Martha, Bank Mandiri, Swarovski, NOKIA, Jeeves, Cosmo Girl, Metro TV, Sosro.
Juri : berasal dari toko Garment, Tekstil, Fashion, Media .
(semua juri berasal dari luar sekolah ESMOD)
23
Penghargaan : Siswa dengan karya terbaik mendapatkan sebuah TOKEN penghargaan ESMOD Fashion Festival 2008.
- Acara ini merupakan acara fashion show yang menampilkan karya desain siswa-
siswa lulusan sekolah ESMOD.
- Acara ini diadakan pada tanggal 26 Juni yang bertempat di Bapindo Plaza.
- Undangan diberikan bagi siswa-siswa ESMOD baik yang masih sekolah maupun
alumni serta keluarga siswa, dan diberikan kepada kalangan umum diluar
sekolah ESMOD yaitu relasi dan kalangan yang profesional dibidang fashion
termasuk para fashion desainer, industri tekstil dan garmen.
- Dipungut biaya bagi kalangan umum sebesar rp. 100.000 per orang.
- Diselenggarakan oleh ESMOD dan disponsori oleh Puspita Martha, Bank
Mandiri, Swarovski, NOKIA, Jeeves, Cosmo Girl, Metro TV, dan Sosro.
- Pada event ESMOD Fashion Festival 2008 ini menyertakan 33 siswa-siswi
lulusan sekolah ESMOD yang merancang desain pakaian minimum 5 outfit
perorangan dan juga berkolaborasi dengan SWAROVSKI sehingga yang akan
diperagakan total keseluruhan terdapat kurang lebih 200 outfit pada event
Fashion Show Festival ini, yang juga diperagakan oleh 200 orang model
profesional. Semua outfit termasuk womenswear, childrenswear, dan menswear.
Event ini juga mengundang kurang lebih 60 media, baik media cetak maupun
elektronik.
24
2.4.4.16 Visual
Berikut beberapa contoh desain visual dari event fashion show yang telah
diselenggarakan sebelumnya :
Gambar 2.1
Buku ini merupakan buku event yang berisi dari karya-karya siswa-siswa
ESMOD sampai sponsor yang mendukung berlangsungnya event tersebut. Pada desain
visual buku event ini memang menimbulkan kesan fashion, namun isi dari buku event ini
kurang sintaktik dengan tema.
25
2.4.5 Kompetitor (LaSalle College)
2.4.5.1 Sejarah LaSalle College
LaSalle College International Jakarta merupakan sekolah design dibidang
Fashion, Fashion Business, Computer Graphic & Multimedia dan Interior
Design. LaSalle College International Jakarta berdiri pada bulan Juli 1997
sebagai aspirasi dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dimana komunitas
yang tergabung di dalamnya adalah anggota-anggota dari industri tekstil dan
fashion.
Tujuan didirikannya LaSalle College International Jakarta adalah untuk
menciptakan dan mengembangkan tenaga professional Indonesia dibidang
industri tekstil dan fashion yang bertaraf Internasional. Untuk itu para anggota
API sepakat untuk mencari sekolah Fashion Design International yang terdapat
di beberapa Negara yang mempunyai kurikulum dan metode pengajaran
Internasional yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan trend di Indonesia.
Setelah melihat beberapa sekolah fashion tersebut, maka diputuskanlah untuk
26
bekerja sama dengan LaSalle College International yang berpusat di Montreal,
Canada, yang juga mempunyai sekolah desain di beberapa Negara seperti,
Australia, China, Colombia, Malaysia, Morocco, Philippines, Singapore, Turkey,
Tunisia, dan Vietnam (sekarang hanya ada di Canada, China, Colombia,
Indonesia, Morocco, Philippines dan Tunisia).
Dengan bendera PT.Indotex LaSalle International College, maka bergabunglah
LaSalle College International Canada, Montreal dengan beberapa anggota API
diantaranya Bpk. Hariyadi B. Sukamdani, Bpk. Nicholas The(Argo Manunggal
International), Ibu Poppy Dharsono, PT. Great River International, PT. Karwell
Indonesia Tbk, Yayasan Indotex, Koperasi API DKI Jakarta, Bpk. Chamroel
Djafrie dan Bpk. Abidin Siman dengan lokasi pertama kali di bulan Juli 1997 di
Gedung Pusat Niaga Lt. 5, Arena PRJ Kemayoran Jakarta Pusat.
Pada awal berdirinya pada bulan Juli 1997, dengan Mr. Jean Giguere sebagai
Director General, dibukalah Program Fashion Design, disusul dengan Program
Fashion Marketing(sekarang Program Fashion Business), di bulan November
1997. Kemudian di tahun 1998, tepatnya di bulan Maret, Program Computer
Graphic dibuka. Terakhir Program Interior Design dibuka pada bulan Desember
2002.
Dalam periode 1997-1999, LaSalle College International Jakarta telah
menghasilkan lulusan pertama pada Program Fashion Design dan Fashion
Business dengan mengadakan acara Graduation Show dengan tema Essence,
tepatnya di bulan Juli 1999 di Hotel Regent (sekarang Four Season).
27
Pada bulan November 1999, LaSalle menempati lokasi kedua di Mall
Ambasador Lt. 5, Jl. Prof. Dr. Satrio, Casablanca Jakarta Selatan. Pada saat itu
LaSalle College International Montreal mengirim Mrs. Jeannie Oh Saw Poh
menggantikan Mr. Jean Giguere sebagai Principal LaSalle College International
Jakarta dan Mr. Denis Bellemare sebagai Program Coordinator Computer
Graphic & Multimedia. Untuk Program Fashion Design ditunjuklah Mr. E.Diaz
Chairullah dan Ms. Dini Mirawati sebagai Koordinator, Program Fashion
Business ditunjuk Ms. Truly Hutagalung, sedangkan Program Interior Design
ditunjuk Ms. Siti Aisyah.
Pada Maret 2002, LaSalle College International Jakarta menghasilkan lulusan
selanjutnya di Program Fashion Design, Fashion Business dan Computer
Graphic & Multimedia dengan tema Tech on Craft di Museum Nasional, Jl.
Merdeka Barat Jakarta Pusat. Pada bulan Januari 2003, Mrs. Jeannie Oh Saw Poh
dan Mr. Denis Bellemare digantikan oleh Mr. Mario Poulin sebagai Principal dan
Mr. Gael Dube sebagai Program Coordinator Computer Graphic & Multimedia.
Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa di LaSalle College International
Jakarta, maka diputuskan untuk mencari lokasi yang dapat menampung jumlah
populasi mahasiswa, dosen dan staff. Untuk ketiga kalinya LaSalle College
International Jakarta menempati lokasi selanjutnya di Gedung Wirausaha Lt. 2
dan Lt. 3 Jl. HR Rasuna Said Kuningan Jakarta. Pada periode 2003-2006,
Program Coordinator Fashion Business, Interior Design dan Computer Graphic
& Multimedia mengalami beberapa kali pergantian pimpinan.
28
Atas pertimbangan dari para pemegang saham PT. Indotex LaSalle International
College, maka dipilihlah gedung Sahid Office Boutique Unit D-F, Komp. Hotel
Sahid Jaya Jakarta, sebagai lokasi terakhir LaSalle College International Jakarta
di bulan Agustus 2006. Diharapkan lokasi terakhir LaSalle College International
Jakarta makin berkembang, makin sukses dan dapat menampung siswa lebih
banyak lagi.
2.4.5.2 Visi dan Misi LaSalle College
Menciptakan dan mengembangkan tenaga profesional Indonesia di bidang
industri tekstil dan fashion yang bertaraf Internasional dan menciptakan
sumberdaya yang siap pakai.
2.4.5.3 Program-program LaSalle College
LaSalle College merupakan sekolah desain dan bisnis yang berpusat di Canada.
Tidak berbeda dengan yang berada di Canada, LaSalle College International
Jakarta yang berdiri pertama kali di Indonesia pada tahun 1997 juga menawarkan
pendidikan dibidang desain dan bisnis dengan standard Internasional.
Untuk bidang desain, program yang ditawarkan meliputi Fashion Design,
Fashion Business, Computer Graphic, dan Interior Design. Terdapat beberapa
Spesialisasi yang ditawarkan oleh Program Computer Graphic di LaSalle, yaitu
Multimedia, 3D Animation, Digital Photography, Video Editing, Video Games,
dan Marketing Communication & Advertising.
Terdapat dua program studi yang dapat dipilih para calon siswa LaSalle, yaitu:
29
o Advance Diploma dan program Certificate
Advance Diploma adalah program Diploma setara D3 yang dapat
ditempuh siswa selama 2 tahun (untuk full time program) atau 3 tahun (untuk
part time program). Siswa yang telah menyelesaikan program Advance Diploma
mempunyai kesempatan untuk melanjutkan keprogram Bachelor (setara s1)
diluar negeri dengan mentransfer credit nilai yang telah didapatkan selama
proses belajar mengajar di LaSalle College International Jakarta.
o Certificate
Certificate adalah program belajar 1 tahun (full time program) atau 2
tahun (part time program).
Dalam 1 tahun masa belajar dibagi dalam 3 semester, dan untuk kedua
program tersebut memperoleh ijasah yang langsung dikeluarkan LaSalle
College Montreal Canada.
Disamping terdapat 2 program diatas, LaSalle juga menawarkan Short Course
bagi calon siswa yang ingin mencoba/mengetahui cara belajar di LaSalle, dan
para profesional yang tidak mempunyai banyak waktu untuk memperdalam
pengetahuan dibidang design yang mereka geluti.
2.4.5.4 Syarat-syarat masuk LaSalle
Syarat dasar menempuh studi di LaSalle adalah calon siswa setidaknya
diharuskan memiliki ijazah SMU atau O-level (minimal 2 SMU sekolah
30
Internasinal). Yang memudahkan, LaSalle tidak mensyaratkan calon siswa
memiliki kemampuan menggambar atau latar belakang pengetahuan desain. Ini
karena setiap siswa di LaSalle akan diberikan pelajaran dari hal-hal yang paling
dasar. Namun, mengingat LaSalle adalah sekolah Internasional, maka untuk tes
masuk digunakan tes Bahasa Inggris..
2.4.5.5 Hubungan LaSalle dengan Industri
LaSalle College didirikan di Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan
sumberdaya yang siap pakai, untuk itu LaSalle bekerja sama dengan beberapa
pihak industri. Dengan dukungan dari pihak industi terkait melalui kegiatan
Industrial Project, Intership, dan Field Trip, disamping membuat para siswa
LaSalle dapat mengetahui dan bersentuhan secara langsung dunia bisnis dan
kerja, juga mempermudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai dengan latarbelakang pendidikannya.
2.4.5.6 Beberapa keuntungan yang diperoleh siswa yang belajar di LaSalle
1) Kurikulum yang digunakan dalam program International Diploma adalah
kurikulum Internasional (Canadian Curiculum) yang disesuaikan dengan
konteks Indonesia. Dengan begitu setiap siswa akan memiliki ijazah dan
kualifikasi Internasional sebagai bekal untuk menghadapi persaingan di era
globalisasi.
2) Credit yang diperoleh siswa selama belajar di LaSalle adalah transferable
credits sehingga siswa mempunyai kesempatan dan peluan besar untuk
31
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi (S1/Bachelor Degree) di universitas
ternama di luar negeri.
3) LaSalle memiliki program “industrial project and internship” serta “field
trips” yang akan memberi kesempatan bagi siswa untuk praktek kerja
langsung diberbagai perusahaan ternama yang menjadi partner LaSalle. Ini
sekaligus sebagai ajang untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka
dapatkan.
4) Tenaga pengajar di LaSalle merupakan praktisi dan tenaga profesional di
bidangnya yang memiliki hubungan erat dengan industri.
5) Jumlah maksimum siswa dalam satu kelas adalah 20 siswa. Hal ini tentu saja
dengan tujuan agar interaksi proses transfer ilmu antara tenaga pengajar dan
siswa dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2.4.5.7 Intake
Dalam 1 tahun LaSalle melakukan 3 kali penerimaan siswa/intake, yaitu di bulan
April, Agustus dan Desember.
2.4.5.8 Open House
Pada saat mendekati intake, diadakan open house yang bertujuan
memperkenalkan LaSalle secara keseluruhan baik penjelasan mengenai apa saja
yang dipelajari pada tiap program, bagaimana proses belajar mengajar serta
fasilitas-fasilitas yang disediakan sebagai pendukung.
32
2.4.5.9 Data Event
Judul : the 11th Adecade a decade to dedicate
Tema : Futuristik
Acara : Graduation Ceremony, Fashion Play, Movie Showcase
Tanggal : 20 Juli 2008
Tempat : Annex Building, Wisma Nusantara Complex lantai 11 – 12
2.4.5.10 Visual
Gambar 2.2
Brosur ini merupakan item promosi event kelulusan disekolah LaSalle. Desain
yang bertema futuristik ini memang terdapat mood future dan grafisnya, tetapi
dilain sisi kesan fashion pada desain secara visual masih kurang, sehingga mood
untuk fashion masih belum terlalu terasa.
33
2.4.6 Target
Menurut hasil survey dari sekolah ESMOD bahwa target sasaran dari event
sekolah ESMOD ini adalah siswa-siswa ESMOD sendiri baik lulusan maupun yang
masih sekolah dan juga masyarakat umum usia minimal 17 tahun, yang memiliki
ketertarikan pada dunia fashion serta mau dan peduli untuk berpenampilan menarik.
2.5 Data Pendukung
Sebagai suatu bentuk nyata bahwa dengan adanya sebuah event fashion show
merupakan sebuah usaha dan pilihan yang tepat untuk mempromosikan fashion
Indonesia kepada dunia yang sekaligus juga mengembangkan masyarakat Indonesia
dalam bidang fashion, maka saya lampirkan sebuah artikel event fashion show yang saya
kutip dari sebuah website :
Menurut salah satu web bisnis Indonesia yang saya baca, mengatakan bahwa dunia gaya
hidup berbusana tak sekedar bicara mengenai selembar kain yang membungkus tubuh
manusia. Melalui gaya berbusana atau fashion ternyata tersimpan kekuatan perubahan.
Perubahan harkat dan martabat Indonesia sebagai sebuah bangsa melalui dunia fashion
ini menjadi pesan penting yang tersirat dari ajang pameran Bali Fashion Week 2007
(BFW 2007) yang berlangsung di Bali, pada 22 November-25 November. Magnet Bali
sebagai daerah tujuan pariwisata yang diklaim oleh para pelancong sebagai milik dunia
menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia. Mardiana
Ika, yang merupakan sang penggagas ajang BFW yang berlangsung sejak 2001,
34
memiliki obsesi besar untuk menjadikan Bali sebagai gerbang menuju usaha
memperbaiki perekonomian sekaligus citra Indonesia di dunia. Ika yang berprofesi
sebagai desainer dan lama berdomisili di Hong Kong melihat Bali sebagai tempat yang
tepat untuk mempromosikan Indonesia. Maka, From Bali To The World, From Bali To
Paris, dan From Bali To New York merupakan tema yang diusung dalam perhelatan kali
ini. Tema itu ditulis dengan huruf yang mencolok pada dua kontainer besar dan layar
yang menghiasi panggung peragaan busana BFW 2007 yang berlangsung di ruang
terbuka di pinggir Pantai Kuta yang bernama Amphitheatre, Discovery Shopping Mall.
Menurut website tersebut warga dunia lebih mengenal Bali daripada Indonesia
disebabkan karena pesona alam dan budayanya yang eksotis membuat nama Bali dari
sisi pemasaran lebih menjual. Event tersebut diikuti lebih dari 100 pengusaha fashion
dan aksesori dari Bali, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya. Kekuatan Bali dan dunia
busana menjadi modal untuk menarik minat media lokal dan asing untuk meliput event
ini. Harapan dan tujuan dari diadakannya event tersebut adalah mempromosikan
Indonesia serta mengenalkan kepada negara-negara luar bahwa Indonesia juga memiliki
desainer-desainer yang kreatif, berbakat dan berkualitas yang tidak kalah bersaing di
dunia luar.
Menurut Dirjen Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Sakri
Widhianto yang hadir saat pembukaan BFW 2007 mewakili Menteri Perindustrian
Fahmi Idris, industri fashion memang diharapkan memberikan kontribusi untuk
meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Saat ini, nilai ekspor nonmigas Indonesia
yang baru 5% diharapkan meningkat menjadi 10% dalam 10 tahun ke depan. Untuk itu,
35
pemerintah, juga berkomitmen mendukung ajang promosi BFW yang diselenggarakan
pada setiap tahun. Beliau berharap Pemerintah propinsi Bali mau meningkatkan
dukungan terhadap BFW karena ajang ini juga bernilai pariwisata. Panitia event BFW
selalu memiliki kendala yang dari tahun ke tahunnya memang selalu mengalami
kesamaan, yaitu masalah pendanaan. Pemerintah sudah seharusnya mendukung upaya
warganya yang dengan suka rela bersedia mempromosikan Indonesia yang sebenarnya
merupakan tugas pemerintah. Terlepas dari kekurangan di balik layar kepanitiaan BFW
2007, menurut Musa Widyatmodjo salah satu pengusaha mode, dampak dari BFW ini
membantu memosisikan Indonesia sebagai penghasil produk kreatif yang bukan hanya
sekadar tukang jahit.
Manfaat lain adalah terjadi pertemuan antara berbagai macam usaha sekaligus
berkomunikasi di antara mereka hingga belajar cara berpameran skala internasional
karena saat ini sudah banyak pengusaha busana yang berorientasi ekspor. Apalagi,
menurut Musa, industri fashion kini tak bisa lagi di pandang sebelah mata dan hanya
dianggap sebagai usaha rumahan yang tidak serius dengan omzet tak seberapa. Fakta
membuktikan industri yang dianggap rumahan ini memiliki omzet yang tak kalah sedikit
dari industri kelas pabrikan. Rentetan dari industri fashion ini panjang. Mulai dari
industri tekstil, pengrajin hingga pengusaha aksesoris. Bahkan, dari busana ini lebih
mudah mempromosikan suatu bangsa. Melihat potensi industri fashion, sebagai
pengusaha mode, Musa meminta apabila pemerintah punya program pemberian kredit
hendaknya disosialisasikan kepada mereka. Dengan demikian event BFW menjadi event
yang tepat bagi pemerintah untuk mensosialisasikan program-programnya. Menurut
Sakri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru saja meluncurkan kredit penjaminan
36
untuk mendukung industri fashion dengan catatan pengusaha mode pun perlu
membekali manajemennya dengan cara pembukuan yang baik. Kredit penjaminan
tersebut bisa didapatkan melalui enam bank, antara lain Bank BNI, BRI, Bank Bukopin,
Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri. Berawal dari event BFW ini, kita semakin
memahami bahwa bangsa ini tak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga budaya dan
manusia kreatif. Kemampuan kita dalam melihat peluang dan memasarkan dunia fashion
bisa menjadi salah satu kekuatan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.
2.6 Analisa SWOT
2.5.1 Strength
a. Merupakan event yang memamerkan karya-karya portfolio siswa-siswa
ESMOD yang juga mempertunjukkan kurang lebih 200 rancangan desain
pakaian yang diperagakan oleh model profesional pilihan.
b. Sebuah event yang dikategorikan profesional karena melibatkan pihak
garmen dan tekstil.
2.5.2 Weakness
a. Belum adanya konsep dan rancangan komunikasi visual yang profesional
untuk mendukung promosi event yang profesional ini.
b. Kurang bervariasinya acara dan kegiatan pada event.
2.5.3 Opportunity
37
a. Merupakan ajang kesempatan bagi para calon lulusan untuk memamerkan
karya –karya perdana mereka pada dunia luar.
b. Memperlihatkan kemampuan siswa-siswa sekolah ESMOD kepada orang-
orang.
c. Merupakan suatu kesempatan untuk promosi sekolah ESMOD.
d. Memberi kesempatan kepada orang-orang dari berbagai pihak untuk mau
bekerjasama dengan ESMOD ditahun-tahun berikutnya.
2.5.4 Threat
a. LaSalle College sebagai sekolah desain yang juga mengadakan event fashion
show serupa.