25
BAB III
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR
3.1. Analisis Fungsi Bangunan
Pada sub bab analisa fungsi bangunan akan membahas mengenai kapasitas dan
karakteristik pengguna, studi aktivitas, analisa pengguna dan aktivitas, ruang dalam,
dan struktur ruang.
3.1.1. Kapasitas, Karakteristik Pengguna, dan Kegiatan
A. Pendekatan analisis jumlah pelaku dan kegiatan dalam bangunan:
Kelompok aktivitas pada Galeri Kerajinan Tangan Khas Jawa Tengah ini
dibagi menjadi 4 kriteria yaitu :
- Kelompok aktivitas kegiatan utama
Kelompok Aktivitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat
Kegiatan
Utama
Pembelian dan
mengantri tiket
Pegunjung , staff loket
tiket
Loket tiket , waiting area
Publik
Berkeliling dan melihat
area pameran
Pengunjung , staff tour
guide
Galeri pameran
indoor dan outdoor
Publik
Melihat pertunjukan
Pengunjung , staff tour
guide Hall, teater Publik
Mendengarkan seminar dan Praktek
membuat kerajinan
Pengunjung , staff tour
guide , pembicara, seniman/ pengrajin
R. Workshop
Umum
Semi publik
Mendengarkan seminar dan Praktek
membuat batik
Pengunjung , staff tour
guide , pembicara, seniman/ pengrajin
batik
R. Pelatihan Batik
Semi publik
Menjual dan membeli
Pengunjung , seniman/ pengrajin
Kios-kios Publik
26
hasil kerajinan
Tabel 3. 1 Pengelompokan aktivitas utama Sumber : Analisis pribadi, 2019
- Kelompok aktivitas kegiatan penunjang
Kelompok Aktivitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat
Kegiatan
Penunjang
Istirahat dan membeli makan , minum
Pegunjung , staff kafe
Kafetaria Publik
Mengambil uang
Pengunjung , seluruh
staff pengelola
ATM Center Publik
Beribadah
Pengunjung , seluruh
staff pengelola
Mushola Publik
Memberikan pertolongan kesehatan
Pengunjung , staff
kesehatan / klinik
R.Penanganan / klinik
Publik
Tabel 3. 2 Pengelompokkan aktivitas penunjang
Sumber : Analisis pribadi,2019
- Kelompok aktivitas kegiatan pengelola
Kelompok Aktivitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat
Kegiatan Jumlah
Pengelola
Melakukan rapat direksi
Direktur dan kepala divisi
dari BEKRAF
R. Rapat Privat
2 Mengawasi segala
kegiatan dan sistem yang
berjalan
Direktur dan kepala divisi
dari BEKRAF
R. Kerja Privat
Melakukan kegiatan
keuangan
Staff keuangan
R. Kerja Privat 4
Melakukan kegiatan
perawatan bangunan
Staff utilitas R. MEE , R.
Kontrol, Gudang
Privat 4
27
Melakukan kegiatan
administrasi
Staff administrasi
R. Kerja , R. arsip
Privat 6
Melakukan pendataan
dan pengontrolan
barang-barang
pameran
kurator / Staff
Pameran
R. Kerja , Gudang
penyimpanan Privat 8
Melakukan kerja sama,
publikasi dan pemasaran
Staff promosi dan kerjasama
R. Kerja, R. Arsip
Semi Privat
4
Melayani dan
memberikan informasi
Staff umum R. Informasi Privat 6
Memberikan penjelasan
kepada pengunjung
Tour guide Hall / waiting
area Publik 4
Menjual tiket Staff
penjualan tiket
Loket tiket Publik 3
Menerima tamu
Direktur dan kepala divisi
R. Tamu Semi Privat
3
Total pengelola 44
Tabel 3. 3 Pengelompokkan aktivitas pengelola
Sumber : Analisis pribadi, 2019
- Kelompok aktivitas kegiatan pelayanan
Kelompok Aktivitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat
Kegiatan Jumlah
Pelayanan
Membersihkan seluruh ruang
Cleaning Service
R. Cleaning service , R.
Janitor , Gudang
Servis 10
BAB / BAK Seluruh
pengguna bangunan
KM / WC , Lavatory
Servis
Menjaga keamanan
gedung
Staff keamanan /
Satpam
R. CCTV ,Pos jaga
Semi Privat
6
Merawat taman
Staff perawatan
R. MEE , R. Kontrol, Gudang
Servis 8
28
Menjaga dan merawat sistem ,
jaringan dan instalasi pada
bangunan
Staff utilitas R. Kontrol ,
R.MEE Servis 5
Memarkirkan kendaraan
Seluruh pengguna bangunan
Area parkir Servis
Total staff pelayanan 29
Tabel 3. 4 Pengelompokkan aktivitas pelayanan Sumber : Analisis pribadi, 2019
B. Pendekatan analisis jumlah pengunjung dalam bangunan :
Studi analisis jumlah pengunjung galeri kerajinan tangan ini mengambil
sampel data wisatawan yang berkunjung ke IBC (International Batik
Center) Pekalongan. Berdasarkan survey dan bertanya langsung kepada
pengelola di IBC, pada 2012 lalu setiap hari setiap hari jumlah pengunjung
IBC mencapai 400 sampai 500 pengunjung, sejak tahun 2013 jumlah
meningkat menjadi 600 sampai 700 pengunjung per hari. Kisaran jumlah
pengunjung tersebut bertahan sampai tahun 2015. Dimana tahun tahun
tersebut menjadi masa keemasan IBC, namun pada tahun 2016 hingga
sekarang semakin merosot jumlah pengunjungnya. Saat melakukan
survey langsung pada November 2018, IBC sangat sepi pengunjung.
Pengelola mengatakan 100 pengunjung per hari pada saat hari kerja dan
200 pengunjung per hari pada saat hari libur saja sudah termasuk banyak.
Berdasarkan data pengunjung di atas maka studi analisis kapasitas
pengunjung akan diambil jumlah rata-rata pada saat masa keemasan IBC
yaitu tahun 2012-2015 sebagai berikut
29
400+500+600+700
4 = 550 pengunjung
C. Pola Aktivitas
1. Pola aktivitas kedatangan dan kepulangan (secara umum)
Diagram 3. 1 Pola aktivitas dan Pola aktivitas kepergian / kepulangan Sumber : Analisis pribadi
Secara umum pola kedatangan dan kepulangan hampir sama dengan studi
projek sejenis pada bab sebelumnya. Pada kompleks IBC kelemahannya
adalah pengunjung yang masuk dan kemudian ingin melakukan drop off harus
mutar mengelilingi kompleks dulu. Kelebihannya adalah dapat mengarahkan
pengunjung untuk dapat menikmati keseluruhan bangunan terlebih dahulu.
Namun hal tersebut juga membuat tidak efektif, belum lagi kalau sedang
ramai, hal itu dapat menyebabkan kemacetan. Pada projek kali ini pengunjung
datang melalui pintu utama kemudian bisa langsung memilih ingin melakukan
drop off terlebih dahulu atau langsung parkir, hal ini dapat membuat
pergerakan lebih efektif.
30
2. Pola aktivitas pengunjung umum
Diagram 3. 2 pola aktivitas pengunjung umum Sumber : Analisis pribadi
Secara umum pola aktivitas pengunjung adalah seperti diagram di atas.
Pengunjung datang, kemudian memarkirkan kendaraan, lalu ke bagian
informasi untuk mengetahui informasi dan jadwal acara/event pada hari
tersebut, kemudian membeli tiket. Setelah memiliki tiket masuk lalu
mendengarkan pengarahan dari tour guide, kemudian berkeliling area dan
berfoto ditemani oleh tour guide.
Bagi pengunjung yang membeli tiket acara workshop bisa langsung mengikuti
acara workshop bila sudah tiba jamnya. Sembari menanti jam workshop,
pengunjung dapat menikmati taman atau beristirahat (makan/minum,
BAK/BAB, beribadah) atau juga bisa melihat dan membeli souvenir kerajinan
tangan yang dijual. Kemudian setelah puas mengikuti acara workshop dan
keliling kompleks, pengunjung bisa pulang.
31
D. Studi Ruang Khusus
Ruang pameran
Ruang pameran karya kerajinan tangan merupakan bagian utama dalam
galeri ini, sehingga perlu beberapa persyaratan untuk memenuhi standar
kenyamanan ruang tersebut.
1. Sudut kenyamanan manusia memandang
Untuk memudahkan pengunjung dalam melihat sekaligus
menggunakan alat peragaan yang berada didalam galeri ini, maka
perletakan obyek sangatlah penting. Berikut adalah standar kenyamanan
memandang pada ruang pamer
Gambar 3. 1 Kenyamanan memandang obyek Sumber : Human dimension and interior space, hal.198
Gambar 3. 2 Kenyamanan memandang virtual computer Sumber : Human dimension and interior space, hal.198
32
2. Jalur sirkulasi ruang pamer
Jalur sirkulasi didalam ruang pameran alat peraga ini harus dapat
membantu pengunjung galeri ini memahami informasi-informasi yang
bermanfaat berdasarkan obyek peragaan yang digunakan. Berdasarkan
buku Public Space Design in Museums Robillard terdapat 7 kategori
jenis sirkulasi, yaitu :
a. Lurus (Straight)
b. Membentuk garis lurus (Linier)
c. Terbuka (Open)
d. Memutar (Loop)
e. Bercabang pada area lobby dan teras (Branch, Lobby Voyer)
f. Bercabang pada gallery dan lobby (Branch, Gallery-Lobby)
g. Bercabang membentuk garis lurus (Branch, linier)
E. Waktu Operasional Bangunan
Tabel 3.6 Waktu Operasional Bangunan
Sumber: Analisa Pribadi
Senin-Jumat Sabtu-Minggu dan hari libur
9.00 – 16.00 WIB 8.00 – 21.00 WIB
Pada hari senin-jumat buka pukul 9 pagi sampai 4 sore untuk memaksimalkan dan
membuat biaya operasional lebih efektif. Pada hari biasa sasaran pengunjung adalah
pelajar dan mahasiswa yang akan melakukan studi tour atau penelitian atau sekedar
refreshing Bersama teman dan kerabat, ibu-ibu rumah tangga atau freelance yang
tidak memiliki pekerjaan tetap di kantor.
33
Kemudian pada hari sabtu, minggu, dan hari libur dapat memaksimalkan jam
operasional dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam. Pada weekend ini sasaran
pengunjung dapat lebih luas dan mencakup semua kalangan.
F. Studi Kebutuhan Ruang
Tabel 3. 5 tabel kebutuhan ruang
Sumber: Analisis Pribadi.
NAMA RUANG SIFAT
RUANG
Fasilitas utama Exhibition room Publik
Workshop room Publik
Stock room Publik
Restoration Publik
Auction room / kios-kios. Publik
Ruang diskusi karya Publik
Ruang pelatihan batik Publik
Loket Publik
Ruang informasi Publik
Fasilitas Pendukung ATM Center Publik
Cafetaria Publik
Minimarket Publik
Ruang staff Publik
Toko souvenir besar Publik
Fasilitas pengelola R. kantor direksi dan pimpinan Private
Ruang rapat Private
Ruang kantor administrasi Semi private
Ruang kantor staff Semi private
Ruang arsip Private
Ruang makan pengelola Semi private
34
Pantry Semi private
Gudang benda koleksi Private
Gudang temporary Private
Ruang reparasi benda koleksi Private
Ruang guide Semi private
Fasilitas servis Area parkir staff Semi
private
Area parkir pengunjung Publik
Lavatory servis
Musholla Servis
Loading dock Semi private
Dapur Servis
R. CCTV Semi private
R. Genset Semi private
R. ME Semi private
R. AHU Semi private
G. Studi Persyaratan Ruang
Tabel 3. 6 Persyaratan Ruang Sumber: Analisis Pribadi
NO NAMA RUANG
ASPEK
Akustik Pencahayaan
Penghawaan
Keamanan
Sta
bil
Te
nan
g
Ala
mi
Bu
ata
n
Ala
mi
Bu
ata
n
Keb
ak
ara
n
Se
ku
rita
s
1 Exhibition room ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
2 Workshop room ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
3 Stock room ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
4 Restoration ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
5 Auction room / kios-kios. ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
6 Ruang diskusi karya ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
7 Ruang pelatihan batik ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
8 Loket ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
9 Ruang informasi ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
11 ATM Center ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
12 Cafetaria ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
35
13 Minimarket ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
14 Ruang staff ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
15 Toko souvenir ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
16 Ruang penitipan barang ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
18 R. kantor direksi dan pimpinan
▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
19 Ruang rapat ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
20 Ruang kantor administrasi ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
21 Ruang kantor staff ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
22 Ruang arsip ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
23 Ruang makan pengelola ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
24 Pantry ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
25 Gudang benda koleksi ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
26 Gudang temporary ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
27 Ruang reparasi benda koleksi
▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
28 Ruang guide ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
30 Area parkir staff ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
31 Area parkir pengunjung ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
32 Lavatory ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
33 Musholla ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
34 Loading dock ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
35 Dapur ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
36 R. CCTV ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
37 R. Genset ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
38 R. ME ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
39 R. AHU ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
36
3.1.2. Studi Besaran Bangunan
Studi Kebutuhan Luas Bangunan
Untuk menentukan dasar perhitungan besaran ruang, serta kapasitas ruang
yang dibutuhkan pada proyek “Galeri Kerajinan Tangan Khas Jawa Tengah di
Semarang” ini berdasarkan pada standar :
NAD : Neufert Architect Data
TSS : Time Saver Standard, Joseph D. Ciara
MH : Metric Handbook Planning and Design Data
AH : Architect Handbook
AS : Asumsi berdasarkan studi analisis.
SRK : Studi ruang khusus.
Sedangkan untuk perhitungan sirkulasi berdasarkan pada buku Time Saver
Standart for Building Type 2nd Edition, sebagai berikut :
• 5% - 10 % = Sirkulasi minimum
• 20% = Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
• 30% = Tuntutan kenyamanan fisik
• 40% = Tuntutan kenyamanan psikologis
• 50% = Tuntutan sesuai dengan spesifik kegiatan
• 70% - 100 % = Sirkulasi dengan banyak kegiatan
37
a. Studi besaran ruang untuk fasilitas utama Tabel 3. 7 Analisis besaran ruang fasilitas utama Sumber : Analisis pribadi
FASILITAS UTAMA
Nama Ruang Jumlah ruang
Aktivitas Studi Luas (m2) Kapasitas
Perhitungan
Sirkulasi Luas Ruang
(m2) Unit set perabot Luas (m2)
R. Exhibition 1 melihat pameran
SRK 1471.58 906 - box panel 2153.7 - 2153.7
R. Workshop umum
1 Workshop (sesuai event)
AS 400 200 - Alat-alat workshop
400 - 400
R. Pelatihan Batik
11 Pelatihan batik Detail perhitungan terlampir pada tabel dibawah 355.88
R. restoration 1 Pemeliharaan karya
SRK 323.45 100 - Meja, kursi, karya
364.17 - 364.17
Auction / kios-kios
30 Jual beli kerajinan tangan
SRK 9 80 - - 270 30% 294
Loket tiket 1
menjual tiket AS 1.62
103
3 set meja + kursi 4.86
50% 153.39 menyimpan barang
AS 2.4 1 lemari penyimpanan
2.4
mengantri AS 0.95 100 - 95
Resepsionis 1 memberi informasi
AS 4.5 2 2 set meja + kursi 9 30% 11.7
R. Diskusi karya 1 duduk di kursi AS 0.34
200 200 kursi 34
70% 129.2 stage AS 8 1 stage 8
TOTAL 3862,04
SIRKULASI ANTAR RUANG 10% 386,204
TOTAL + SIRKULASI 4248,244
38
Studi Ruang Pelatihan Batik
Kebutuhan Ruang
Kebutuhan Perabot
Jml
Luas
Perabot
(m)
Sumber
Luas
Ruangan
(m)
Studio Gambar
10 0rang
Meja Gambar 10 2.25 AS 22.5
Lemari penyimpanan
arsip 10 0.61 NDA 6.1
Kursi 10 0.36 AP 3.6
Jumlah 32.2
Sirkulasi 190% 61.18
Luas (m) 93.38
Ruang Memola
10 orang
Canting 10
1.8
AS
18 Dingklik 10 AS
Gawangan 10 AS
Wajan 10 AS
Jumlah 18
Sirkulasi 120% 21.6
Luas (m) 39.6
Ruang Nembok
10 orang
Canting 10
1.8
AS
18 Dingklik 10 AS
Gawangan 10 AS
Wajan 10 AS
Jumlah 16.8
Sirkulasi 120% 21.6
Luas (m) 39.6
R. Ekstrasi Warna
10 orang
Kompor 2 5
AS 10
Panci 2 AS
Jumlah 10
Sirkulasi 100% 10
Luas (m) 20
Ruang Pencelupan
10 orang Bak Cuci 5 0.9 AS 4.5
Jumlah 4.5
Sirkulasi 430% 19.35
Luas (m) 23.85
Ruang Jemur
2 orang Gawangan 10 0.6 AS 6
Jumlah 6
Sirkulasi 325% 19.5
Luas (m) 25.5
Ruang Pencucian
2 orang Bak Cuci 3 2.25 AS 6.75
Jumlah 6.75
Sirkulasi 160% 10.8
39
Luas (m) 17.55
Ruang Fiksasi
2 orang Bak Cuci 3 2.25 AS 6.75
Jumlah 6.75
Sirkulasi 160% 10.8
Luas (m) 17.55
Ruang Melorod
2 orang
Kompor 3 5
AS 15
Panci 3 AS
Jumlah 15
Sirkulasi 100% 15
Luas (m) 30
KM/WC
4 Unit
Monoblock 1 0.35 NAD 0.35
Bak 1 0.64 NAD 0.64
Wastafel 1 0.24 NAD 0.24
Jumlah 1.17
Sirkulasi 75% 0.87
Luas (m) x 4 unit 4.65
R. Workshop Meja Kerja 20 0.98 NAD 19.6
Kabinet 5 0.5 NAD 2.5
Jumlah 22.1
Sirkulasi 100% 22.1
Luas (m) 44.2
LUAS TOTAL 355.88
40
b. Studi besaran ruang fasilitas penunjang
Tabel 3. 8 Analisis besaran ruang fasilitas penunjang Sumber : Analisis pribadi
FASILITAS PENUNJANG
Nama Ruang Jumlah ruang
Aktivitas Studi Luas (m2)
Kapasitas
Perhitungan
Sirkulasi Luas ruang
(m2) Unit set perabot Luas (m2)
ATM Center 4 Mengambil uang
AS 3 4 4 mesin atm 12 30% 15,6
Toko souvenir besar
1
memilih souvenir
AS 1.62
30
3 lemari display 4.86
30% 64.42
Melayani pengunjung
AS 4.5 2 set meja kasir + kursi
9
menyimpan barang
AS 2.4 3 lemari penyimpanan
7.2
mengantri AS 0.95 30 - 28.5
Kafetaria 1
Makan, minum AS 1.65
100
20 set meja kursi 2 orang
33
40% 274.96
Makan, minum AS 3.96 15 set meja kursi 4 orang
59.4
Melayani pengunjung
AS 4.5 2 set meja kasir + kursi
9
mengantri AS 0.95 100 - 95
Minimarket 1 Jual beli NAD 1.2 50 - Rak display 60 50% 90
41
Mushola 1 Beribadah AS 1.05 30 30 Sajadah 31.5
30% 54.67
Berwudhu AS 1.32 8 8 Kran air 10.56
R. Staff 1
Menyimpan barang
AS 1.2 8
8 Loker staff 9.6 30% 14.976
persiapan AS 0.96 2 Meja kursi 1.92
TOTAL 514,626
SIRKULASI ANTAR RUANG 10% 51,4626
TOTAL + SIRKULASI 566,0886
c. Studi besaran ruang fasilitas pengelola
Tabel 3. 9Analisis besaran ruang fasilitas pengelola Sumber : Analisis pribadi
FASILITAS PENGELOLA
Nama Ruang Jumlah Ruang
Aktivitas Studi Luas (m2)
Kapasitas
Perhitungan
Sirkulasi Luas ruang
(m2) Unit Set perabot Luas (m2)
R. Direksi dan pimpinan BEKRAF
1
Bekerja di meja kerja
AS 10.23
5
1 meja kerja + kursi utama + kursi tamu
10.23
40% 32.466 Duduk di sofa AS 1.2 4 kursi sofa 4.8
Menerima tamu
AS 0.96 1 meja tamu 0.96
Menyimpan barang
AS 2.4 3 lemari + rak buku
7.2
R. kantor administrasi
1
Bekerja di meja kerja
AS 4.5
2
2 meja kerja + kursi
27
30% 14.82 Menyimpan barang
AS 2.4 1 lemari 7.2
R. kantor Staff 1 Duduk di kursi AS 0.34 10 10 kursi 5.1 30% 10.66
42
Menyimpan barang
AS 2.4 2 lemari barang 4.8
R. Arsip 2 Menyimpan barang
AS 2.4 1 4 lemari penyimpanan
19.2 30% 24.96
R. guide 1
Duduk di sofa AS 1.2
4
4 Sofa tamu 4.8
30% 7.488 Menerima tamu
AS 0.96 1 meja tamu 0.96
R. makan dan pantry untuk pengelola
1
Makan minum AS 4.5
6
3 meja + kursi 13.5
30% 38.22 Menyiaokan makanan
AS 4.5 3 meja 13.5
Membuat minuman
AS 2.4 1 Kitchen set 2.4
R. Rapat 1
Rapat / berdiskusi
AS 16
18
2 meja + kursi rapat
32
30% 44.72 Menyimpan barang
AS 2.4 1 lemari penyimpanan
2.4
TOTAL 173,334
SIRKULASI ANTAR RUANG 10% 17,3334
TOTAL + SIRKULASI 190,6674
d. Studi besaran ruang fasilitas pelayanan
Tabel 3. 10 Analisis besaran ruang fasilitas pelayanan Sumber : Analisis pribadi
FASILITAS PELAYANAN
Nama Ruang Jumlah ruang
Aktivitas Studi Luas (m2)
Kapasitas
Perhitungan
Sirkulasi Luas ruang
(m2) Unit set perabot Luas (m2)
43
Dapur 1
memasak makanan
AS 40
3
3 Kompor, microwave
120
50% 192.15 menyiapkan makanan
AS 0.45 2 meja 0.9
mengambil makanan
AS 3.96 2 kulkas 7.2
Mushola 1 Beribadah AS 1.05 30 30 Sajadah 31.5
30% 54.67
Berwudhu AS 1.32 8 8 Kran air 10.56
Gudang 2 menyimpan barang
AS 2.4 2 8 lemari penyimpanan
38.4 70% 65.28
Janitor 10 menyimpan peralatan
AS 2.4 1 10 lemari penyimpanan
24 70% 31.2
Toilet (pria) 4
BAB AS 1.68
8
4 toilet 6.72
30% 61.152 BAK AS 0.6 4 urinoir 2.4
Mencuci muka AS 1.32 2 wastafel 2.64
Toilet (wanita) 4 BAB / BAK AS 1.68
8 8 toilet 13.44
30% 97.344 Mencuci muka AS 1.32 4 wastafel 5.28
Toilet disabilitas (pria)
2 BAB / BAK AS 2.88
1 1 toilet 2.88
30% 10.92 Mencuci muka AS 1.32 1 wastafel 1.32
Toilet disabilitas (wanita)
2 BAB / BAK AS 2.88
1 1 toilet 2.88
30% 10.92 Mencuci muka AS 1.32 1 wastafel 1.32
TOTAL 523.636
SIRKULASI ANTAR RUANG 10% 52,3636
TOTAL + SIRKULASI 575,9996
44
e. Studi besaran ruang fasilitas mekanikal elektrikal
Tabel 3. 11 Analisis besaran ruang fasilitas mekanikal elektrikal Sumber : Analisis pribadi
FASILITAS MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Nama Ruang Jumlah ruang
Aktivitas Studi Luas (m2)
Kapasitas Perhitungan
Sirkulasi Luas Ruang
(m2) Unit set perabot Luas (m2)
R. Genset 1 mengontrol mesin genset
AS 50 - 1 mesin genset 50 30% 65
R. Pompa air 1 mengontrol mesin pompa
AS 20 - 1 mesin pompa 20 30% 26
R. AHU 3 mengontrol mesin AHU
AS 20 - 1 mesin AHU 20 30% 78
R. Chiller 1 mengontrol mesin chiller
AS 50 - 1 mesin chiller 50 30% 65
R. Panel listrik 6 mengontrol panel listrik
AS 5 - 1 panel listrik
5 30% 39
R. CCTV 1
mengawasi monitor
AS 4.5
2
2 set meja + kursi 9
30% 14.82 menyimpan barang
AS 2.4 1 lemari barang 2.4
TOTAL 287,82
SIRKULASI ANTAR RUANG 10% 28,782
TOTAL + SIRKULASI 316,602
45
Luas Bangunan (LB) = (Luas fasilitas utama + fasilitas penunjang + fasilitas
pengelola + fasilitas pelayanan + fasilitas mekanikal elektrikal) + Sirkulasi
antar ruang 10%
Luas Bangunan (LB) = 4248,244 m2 + 566,0886 m2 + 190,6674 m2 + 575,9996
m2 + 316,602 m2
Luas Bangunan (LB) =5897,6016 m2 ~ dibulatkan 5900 m2
3.1.3. Struktur Ruang
Hubungan Ruang Makro
Diagram 3. 3 Pola ruang makro Sumber : Analisis pribadi
Keterangan :
46
Diagram 3. 4 pola aktivitas pengelola kepala divisi Sumber : Analisis pribadi
Diagram 3. 5 pola aktivitas pengelola operasional dan administrasi Sumber : Analisis pribadi
47
Diagram 3. 6 pola aktivitas pengelola teknis Sumber : Analisis pribadi
Diagram 3. 7 pola aktivitas pengelola pelayanan umum Sumber : Analisis pribadi
48
3.2. Analisis Tapak
3.2.1. Jenis Ruang Luar
1. Studi Luas Lahan Parkir
Pengelola + staff
Jumlah pengelola : 44 + 29 orang per hari
Mobil (20%) : 20% x 73 = 15 Mobil
Motor (60%) : 60% x 73 = 44 Motor
Kendaraan umum (20%) : 20% x 73 = 15 Angkutan umum
Pengunjung
Jumlah pengunjung : 550 orang per hari
Mobil (40%) : 220 orang
2 penumpang (50%) : 27,5 dibulatkan 28 mobil
4 penumpang (50%) : 13,75 dibulatkan 14 mobil
Motor (40%) : 220 orang
2 penumpang : 110 Motor
Bus priwisata (15%) : 33 orang
20 penumpang : 2 Bus
Kendaraan umum (5%) : 11 orang
42 Mobil
49
Total Kebutuhan Luas Parkir Kendaraan
Berikut merupakan perhitungan dari kebutuhan luas lahan parkir
kendaraan untuk pengelola dan pengunjung.
Tabel 3. 12 Analisis besaran lahan parkir pengelola Sumber : analisis pribadi
LAHAN PARKIR PENGELOLA
Jenis kendaraan
Kapasitas Studi Standard (m2) Luas (m2)
Mobil 15 NAD 15 225
Motor 44 NAD 2 88
Total 313
Sirkulasi 100% 313
Luas total + sirkulasi 626
Tabel 3. 13 Analisis besaran lahan parkir pengunjung Sumber : analisis pribadi
LAHAN PARKIR PENGUNJUNG
Jenis kendaraan
Kapasitas Studi Standard (m2) Luas (m2)
Mobil 42 NAD 15 630
Motor 110 NAD 2 220
Bus 2 NAD 30 60
Total 910
Sirkulasi 100% 910
Luas total + sirkulasi 1.820
Total Luas Lahan Parkir
Total luas lahan parkir = Lahan parkir pengelola + lahan parkir pengunjung
Total luas lahan parkir = 626 m2 + 1.820 m2 = 2.446 m2
50
2. Kebutuhan Luas Taman Bermain Anak
Tabel 3. 14 Total Kebutuhan Parkir Pengunjung Sumber : Analisis Pribadi, 2019
Ruang Bermain Anak
Kapasitas Aktivitas Luas (m²)
50 anak a. Bermain b. Berinteraksi
Kebutuhan Luas Gerak Anak 1,5 m² a. Sirkulasi anak bermain
50 x 1,5 = 75 m² b. Rumah-rumahan
5,7 x 3,2 = 18,24 m² c. Ayunan
2,5 x 4,5 = 11,25 m² d. Papan Seluncur
1 x 5,5 = 5,5 m² e. Papan jungkat-jungkit
4 x 0,5 = 2 m²
Total Luasan Ruang Khusus + Sirkulasi100%
111.99m² 111.99 223.98 m² Dibulatkan 224 m²
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui jumlah keseluruhan
dari total kebutuhan ruang luar pada projek Perustakaan Anak adalah
sebagai berikut :
Jumlah Luas Parkir + Jumlah Luas Taman Bermain
2446 + 224 = 2670 m²
3.2.2. Luas lahan efektif yang digunakan untuk bangunan berdasarkan pada
kondisi tapak dan peraturan
Program Besaran Ruang
Berikut adalah hasil dari analisis besaran ruang dikelompokkan
berdasarkan fasilitas ada pada tabel berikut:
51
Tabel 3. 15 Analisis besaran kelompok kegiatan
Sumber : Analisis Pribadi
Kelompok kegiatan Luas (m2)
Fasilitas utama 4248,244
Fasilitas penunjang 566,0886
Fasilitas pengelola 190,6674
Fasilitas pelayanan 575,9996
Fasilitas mekanikal elektrikal 316,602
Luas bangunan 5897,6016 m2 ~
dibulatkan 5900 m2
Sirkulasi antar ruang 10% 590
Luas total bangunan 6490
a. Regulasi Semarang Barat (BWK III)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60 %
Koefisien Luas Bangunan (KLB) maksimum 1,8 (3 lantai)
b. Luas Kebutuhan Tapak
= Luas Total Bangunan : KLB
= 6490 m2 : 1,2
= 5408,33 m2
c. Luas Lantai Dasar
= KDB 60% x Luas kebutuhan tapak
= 60% x 5409 m2
= 3245,4 m2
d. Tinggi bangunan
= Luas total : lantai dasar
= 6490 m2 : 3245,4 m2
= 1,99 (dibulatkan 2)
= 2 lantai
e. Luas Ruang Terbuka
= Luas kebutuhan tapak – Luas lantai dasar
= 5409 m2 – 3245,4 m2
52
= 2163,6 m2
f. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
= 40% x Luas ruang terbuka
= 40% x 2163,6 m2
= 865,44 m2
g. Luas Kebutuhan total yang dibutuhkan
= Luas kebutuhan parkir + Luas lahan
= 2446 m2 + 6678 m2
= 9124 m2 ~ dibulatkan 9200 m2
3.3. Analisa Lingkungan Buatan
3.3.1. Analisa bangunan sekitarnya
Gambar 3. 3 bangunan di sekitar tapak Sumber : google maps + analisa pribadi
Pada nomor 1 adalah arah menuju bandara Ahmad Yani, tapak ini berada
dekat dengan bandara yang dapat berdampak positif untuk menangkap
lebih banyak pengunjung yang dari dan akan ke bandara. Sedangkan
nomor 2 menunjukkan bahwa tapak berada dekat di daerah tujuan kuliner
di semarang seperti tanjung laut, kampung laut, wong art café, lesehan
1
3
4
2
5
6
7
8
9
53
victory, dan lain-lain. Nomor 3 menunjukkan tapak berada dekat dengan
hotel fovere, hal ini dapat berdampak pada tamu hotel yang ingin wisata
dan mencari oleh-oleh dapat langsung ke galeri kerajinan tangan khas jawa
tengah ini. Nomor 4 adalah PRPP dan Merakaca, kedua bangunan itu
adalah tujuan wisata budaya di semarang. Dampaknya terhadap projek ini
adalah dapat mengadakan banyak kerjasama di bidang kebudayaan dan
Pendidikan degan PRPP / Maerakaca bila ada event khusus. Nomor 5 dan
8 adalah fasilitas Pendidikan yang ada di dekat tapak. Ada SMA Kristen
Terang Bangsa, SMPN 25, SMAN 14, SMKN 10, dan lain-lain. Hal ini dapat
menguntungkan galeri dalam kerjasama dengan banyak instansi di bidang
Pendidikan. Nomor 6 dan 9 menunjukkan tapak terletak di dekat fasilitas
umum seperti gereja Kristen, gereja katolik, dan beberapa masjid di dekat
tapak. Yang terakhir untuk nomor 7 menunjukkan tapak berada dekat
dengan stadium futsal knights.
3.3.2. Analisa transportasi, utilitas kota
Lokasi tapak berada di ujung persimpangan jalan, tapak dapat diakses dari
2 jalan, yaitu Jl. Madukoro Raya dengan lebar jalan 9m dan ditambah jalan
kecil selebar 4m. Tapak juga dapat diakses melalui Jl. Marina Raya yang
memiliki lebar 6m. Lokasi tapak terbilang strategis karena hanya berjarak
2,5 km dengan Bandara Internasional Ahmad Yani. Lokasi terbilang jauh
dari pusat kota, jarak antara tapak ke simpang lima adalah 6 km. Pada
lokasi tapak sering untuk lalu lintas kendaraan berat seperti truk, mini bus,
bus, dan lain-lain.
Transportasi yang melintas di sekitar Jl. Madukoro Raya ada mobil pribadi,
sepeda motor, angkutan umum, BRT, bahkan sering juga untuk lewat
kendaraan berat seperti truk. Namun yang menjadi nilai lebih adalah
54
adanya halte BRT di dekat lokasi tapak. Sedangkan kendaraan yang
melintas di Jl. Marina Raya rata-rata adalah kendaraan pribadi seperti
mobil dan motor.
Utilitas atau jaringan kota pada sekitar tapak sudah terdapat akses jaringan
listrik dan telepon. Sekitar tapak sudah dilengkapi dengan lampu jalan,
serta sudah terdapat drainase atau saluran pembuangan kota. Sistem
pembuangan atau pengolahan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan
yang di ambil secara berkala. Di sekitar tapak terdapat petugas kebersihan
kota yang membersihkan sampah dan daun-daun berguguran.
3.3.3. Analisa vegetasi (perkotaan)
Untuk vegetasi di sekitar tapak sudah terbilang cukup. Banyak pepohonan
dan penghijauan di sekitar tapak, terutama di sepanjang Jl. Marina Raya.
Di tengah jalan ada paru-paru kota sebagai pembatas jalur. Di jalan
madukoro raya juga terdapat vegetasi di tengah sebagai pembatas. Di
dalam tapak sendiri terdapat beberapa pepohonan yang bisa
dipertahankan.
3.4. Analisa Lingkungan Alami
3.4.1. Klimatologi
Beriklim tropis dengan adanya dua musim yaitu musim kemarau dan
penghujan. Suhu rata-rata pada siang hari 32 oC. Pada siang hari terasa
lebih terik daripada daerah Semarang lainnya karena lokasi tapak dekat
dengan pantai. Kelembaban 51 %. Tekanan udara 1009 hPa2
2 data dari The Weather Channel iPhone
55
Dengan kondisi iklim di atas, cara mengatasinya adalah dengan memberi
banyak vegetasi serta mengatur arah bukaan dan sun-shading.
3.4.2. Geologi dan Topografi
Geologi
Kecamatan Semarang Barat merupakan dataran rendah
Berdasarkan data di peta geologi Kota Semarang, kecamatan Semarang
Barat memiliki endapan permukaan tanah alluvium. Aluvium (Qa)
merupakan endapan aluvium pantai, sungai dan danau.
Topografi
Topografi Kota Semarang memiliki tekstur miring yaitu terdiri dari daerah
perbukitan, dataran rendah dan pantai. Kecamatan Semarang Barat
termasuk golongan Lereng II dengan kemiringan 2% - 5%.