BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah
desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011)
menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan dari produk
tersebut. Dalam penelitian ini dibatasi sampai
menghasilkan produk saja yaitu sampai menghasilkan
rencana strategis peningkatan mutu SMPN 1 Bawen.
Adapun langkah-langkah pengembangan dapat dilihat
pada gambar 3.1 berikut ini.
(Diadaptasi dari Sugiyono dan Arikunto)
Gambar 3.1
Matrik Langkah Pengembangan
Menyusun
Rancangan
Penelitian
Potensi dan
Masalah
Desain
Produk
Validasi Desain
Perbaikan Desain
Pengumpulan
Data
3.2 Sumber Data
3.2.1 Kepala Sekolah
Adalah responden yang sangat penting dalam
penelitian ini karena kepala sekolah merupakan manajer
sekolah yang perannya sangat menentukan kemajuan
sekolah. Selain itu kepala sekolah dianggap sebagai
individu yang paling mengetahui tentang kualitas dan
profesionalisme para guru di sekolah.
3.2.2 Tenaga Pendidik (guru) dan Tenaga Kependidikan
(Staf)
Guru dan staf dapat memberikan penilaian objektif
terhadap kepemimpinan kepala sekolah serta penilaian
terhadap peserta didik.
3.2.3 Komite Sekolah
Komite sekolah menjadi komponen yang menjadi
mediator antara pihak sekolah dengan orang tua peserta
didik atau masyarakat. Selain itu komite sekolah juga
berfungsi sebagai kontrol terhadap penyelenggaraan dan
pengeluaran biaya pendidikan di sebuah sekolah,
sehingga perannya akan mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas. Melihat perannya yang sangat penting
maka komite menjadi bagian yang strategis untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Teknik yang digunakan dalam mendapatkan data
tersebut adalah dengan teknik Purposive Sampling (dipilih
sesuai dengan tujuan penelitian). Kriteria yang digunakan
untuk menentukannya adalah: (1) informan tersebut
sudah cukup lama dan intensif menyatu dalam kegiatan;
(2) secara penuh terlibat dalam kegiatan atau bidang
tersebut; (3) mempunyai waktu yang cukup untuk
dimintai informasi (Suharti, 2013).
3.3 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan di SMPN 1 Bawen yang
berlokasi di Jl. Soekarno – Hatta No. 54 Bawen. Penelitian
berlangsung pada tanggal 1 Agustus 2014 sampai
dengan 27 Agustus 2014.
3.4 Jenis Data
Data primer dari penelitian ini adalah data yang
didapatkan secara langsung dari objek yang diteliti,
diperoleh dari data pertama atau pihak yang dianggap
penting untuk memberikan informasi. Dalam penelitian
ini data primer berupa faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman bagi peningkatan mutu
sekolah di SMPN 1 Bawen. Subjek utama dalam penelitian
ini adalah kepala sekolah, guru, staf, dan komite.
Sedangkan data sekunder adalah data yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh
pengumpul data atau pihak lain. Dalam penelitian ini
data sekunder diperoleh dari sumber tertulis melalui studi
dokumentasi seperti profil sekolah, data guru, hasil
kelulusan peserta didik, rencana strategis sekolah,
prestasi akademik dan non-akademis, daftar inventaris,
dan jumlah peserta didik.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dari penelitian dapat
dilihat melalui Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Metode Pengumpulan Data
No
Data
Sumber
Data
Metode
Pengumpul
an Data
Instrumen
1
Bagaimana rencana strategis sekolah disusun dan dampak nya selama ini.
Dokumen, kepala sekolah, guru, staff, dan komite sekolah
Studi dokumen, dan teknik wawancara
Pedoman wawancara
2
Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
Kepala sekolah, guru, staff, dan komite sekolah
FGD Pedoman FGD
3
Fasilitas sekolah, kegiatan sekolah.
Bukti fisik Observasi Lembar observasi
3.5.1. Tahap Persiapan
Peneliti akan melakukan beberapa persiapan
sebelum melakukan penelitian. Adapun persiapan-
persiapan tersebut adalah:
1. Survei
Survei ini digunakan oleh peneliti untuk melihat
visi , misi dan tujuan SMP Negeri 1 Bawen.
2. Membuat Instrumen Penelitian
a. Membuat Lembar Observasi
Lembar ini bertujuan untuk mengumpulan data
yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah dan data
yang dibutuhkan berkaitan dengan tujuan penelitian.
b. Membuat Instrumen Analisis SWOT dan Panduan
FGD
Berdasarkan survei awal tentang SMP Negeri 1
Bawen, data akan diolah sebagai bahan instrumen
analisis SWOT, juga sebagai bahan panduan untuk
pelaksanaan FGD.
Setelah draft pertama instrumen analisis SWOT
tersusun, peneliti selanjutnya akan meminta masukkan
dari kepala sekolah. Setelah itu berdasarkan masukan
dari kepala sekolah peneliti akan melakukan perbaikan
instrumen analisis SWOT. Selanjutnya instrumen dipilih
lagi berdasarkan aspeknya, yaitu; input, proses dan
output.
3.5.2. Tahap Pelaksanaan
1. Menyusun rancangan penelitian
Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa
pedoman wawancara, lembar observasi, instrumen
analisis SWOT dan panduan FGD;
2. Potensi dan masalah
Peneliti kebetulan bekerja di tempat penilitian ini
dilakukan, maka setidaknya sudah mengetahui apa
yang menjadi potensi dan masalah di sekolah meski
masih perlu digali lebih mendalam lagi. Selain itu
peneliti juga melakukan wawancara dengan
stakeholder sekolah berkaitan dengan renstra SMPN 1
Bawen.
3. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti dapat dikatakan tahap
pelaksanaan dan pengamatan. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan FGD, selanjutnya akan diperoleh
analisis SWOT yang menggambarkan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman sekolah, yang
didasarkan pada bobot dan skor yang diberikan
berdasarkan FGD.
Focus Group Discussion (FGD) adalah metode
yang akan digunakan untuk mendapatkan data
pokok/ primer dalam penelitian ini. FGD adalah suatu
proses untuk mengidentifikasi masalah, analisis dan
penyebab masalah, dan menentukan cara-cara
penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai
alternatif pemecahan masalah dengan pertimbangan
sumberdaya yang tersedia. FGD dilakukan untuk
mendapatkan data tentang faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman dalam rangka
peningkatan mutu sekolah di SMPN 1 Bawen yang
didasarkan pada aspek input, proses dan output. FGD
ini akan melibatkan komite sekolah, unsur pimpinan
sekolah (kepala sekolah, wakil kepala), 2 orang guru, 1
orang komite, 1 orang bagian tata usaha. Dalam FGD
ini terjadilah proses curah pendapat (brainstorming)
untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal
dan eksternal. Setelah mendapatkan kesimpulan
tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
langkah selanjutnya adalah membuat rangkumannya
kedalam aspek input, proses dan output. Dalam
pertemuan selanjutnya akan membahas dan
menyepakati untuk bobot dan skor dari masing-
masing faktor yang sudah ada. Setelah itu tahap
selanjutnya adalah melakukan proses analisis data
melalui analisis SWOT.
4. Desain produk
Penelitian akan menghasilkan rencana strategis yang
belum teruji oleh pakar sehingga belum diketahui
kelemahannya. Maka pada tahap selanjutnya
dibutuhkan pengujian oleh pakar atau ahli. Peneliti
akan menguji rancangan renstra dengan pakar yang
menguasai bidang rencana strategis.
5. Validasi desain
Data yang sudah diperoleh akan diuji oleh pakar
untuk mengetahui kelemahan-kelemannya, yang
selanjutnya akan diperbaiki dengan mengurangi
kelemahan-kelemahan tersebut. Masukkan dari pakar
akan lebih menyempurnakan draft renstra yang telah
disusun oleh penulis. Penulis melakukan uji pakar
dengan seorang profesor dan seorang doktor yang
menguasai bidang rencana strategis. Kedua ahli
tersebut adalah Prof. Sutriyono, MSc., Ph.D. dan Dr.
Bambang Ismanto, M.Si. yang saat ini masih aktif
mengajar di UKSW Salatiga.
6. Perbaikan desain
Dari hasil perbaikan dari pakar maka akan
didapatkan rencana strategis yang lebih baik dan bisa
dipertanggung jawabkan. Selanjutnya rencana
strategis tersebut akan diserahkan kepada sekolah
sebagai alternatif peningkatan mutu melalui serah
terima antara penulis dengan pihak sekolah yang
diwakili oleh kepala sekolah.
3.6 Teknis Analisis
3.6.1 Analisis Hasil Wawancara, Observasi, dan Studi
Dokumen.
Data tentang bagaimana renstra SMPN 1
Bawen disusun serta bagaimana dampak dari
implementasi renstra tersebut dipilih mana yang penting
dan akan dipelajari, selanjutnya ditarik kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang
lain.
3.6.2 Analisis SWOT
Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis SWOT dan teknik yang digunakan adalah
analisis matrik IFAS (Internal Factors Summary), dan
analisis matrik EFAS (External Factors Analysis
Summary) dan analisis matrik SWOT (Strenghts
Weaknesses Opportunities Threats).
Langkah-langkah analisis SWOT adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman yang
dihadapi oleh SMP Negeri 1 Bawen.
2. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
oleh SMP Negeri 1 Bawen untuk meningkatkan
mutu.
3. Menetukan bobot relatif masing-masing faktor
berdasarkan tingkat kepentingannya sebagai
penentu keberhasilan upaya perbaikan mutu di
SMP Negeri 1 Bawen.
4. Menentukan rating atau skor (1 sampai dengan 5 )
dari masing-masing faktor yang menggambarkan
kondisi internal dan eksternal SMP Negeri 1 Bawen.
5. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot
dan rating untuk masing-masing faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
6. Menghitung total skor akhir faktor internal
(kekuatan – kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang – ancaman).
7. Menentukan posisi strategis dari faktor internal dan
faktor eksternal SMP Negeri 1 Bawen.
8. Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
dari hasil analisis SWOT untuk meningkatkan mutu
SMP Negeri 1 Bawen.
Kekuatan dan kelemahan akan dimasukkan ke
dalam Tabel 3.3 yaitu Tabel IFAS. Sementara itu untuk
faktor peluang dan ancaman akan dimasukkan ke dalam
Tabel 3.4, untuk kemudian dihitung bobot dan skornya.
Tabel 3.2 Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
NO STRENGT SKOR BOBOT TOTAL
1
2 dst
Dst Total kekuatan
NO WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL
1
2 Dst
Dst Total Kelemahan
SELISIH TOTAL KEKUATAN – TOTAL KELEMAHAN = S – W
= X
Sumber: Hisyam, 1998 (http:/daps.bps.go.id)
Tabel 3.3 External Factors Analysis Summary (EFAS)
NO
OPPORTUNITY
SKOR
BOBOT
TOTAL
1
2 dst.
Dst Total Peluang
NO
THREAT
SKOR
BOBOT
TOTAL
1
2 dst.
Dst Total Ancaman
SELISIH TOTAL PELUANG - TOTAL KELEMAHAN=
O - T = Y
Sumber: Hisyam, 1998 (http:/daps.bps.go.id)
3.6.3 Menyusun Rencana Strategis (renstra)
Tahapan dalam menentukan rencana strategis adalah
sebagai berikut:
1. Nilai total akhir IFAS digambarkan pada sumbu X
pada matrik SWOT, dan total nilai akhir EFAS
digambarkan dengan sumbu Y. Titik koordinatnya
adalah (X, Y) adalah hasil dari analisis SWOT yang
posisinya dapat berada pada kuadran SO
(Strenghts – Opportunities), kuadran ST (Strenght –
Threat), kuadran WO (Weaknesses – Opportunity)
dan kuadaran WT (Weaknesses – Threat).
2. Proses penentuan rencana strategis berdasarkan
posisi dari hasil SWOT untuk meningkatkan mutu
SMPN 1 Bawen.
EFAS
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
I I I I I I I I I
I
5
4
3
2
1 1 2 3 4
IFAS
- 4 - 3 -2 -1
Setelah dihitung total skor akhir dari faktor internal
dan total skor akhir dari faktor eksternal, data akan
dimasukkan ke dalam Tabel 3.5 yaitu matrik SWOT,
sebagai dasar pembuatan strategi
Tabel 3.4
Strategi Pengembangan Berdasarkan Analisis SWOT
Weaknesses (W)
Strengths (S)
Opportu
nities
(O)
Threats
(T)
-
Sumber: Wulanningrum, et al. (2006)
Total skor akhir dari faktor internal (IFAS)
digambarkan pada sumbu X pada matrik SWOT, dan total
skor akhir dari faktor eksternal (EFAS) digambarkan pada
sumbu Y. Garis koordinat (X,Y) menunjukkan hasil
-1
-2
-3
-4
-4 -3 -2
-1
ST WT
WO SO
analisis SWOT itu terletak dikuadaran mana. Kuadran
Strategi Agresif (SO) sebuah strategi yang digunakan
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan sekolah untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Kuadran Strategi Diversifikasi (ST) dilakukan dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki sekolah
untuk mengatasi masalah. Kuadran Strategi defensif (TW)
dilakukan dengan meminimalkan kelemahan yang ada di
sekolah untuk menghindari ancaman. Sedangkan
Kuadaran Strategi turn – around (WO) dilakukan dengan
meminimalkan kelemahan yang ada di sekolah untuk
menangkap peluang. Selanjutnya posisi kuadran tersebut
digunakan untuk menentukan strategi pengemabangan
yang dibuat untuk meningkatkan mutu sekolah SMPN 1
Bawen.
3.7 Teknik Validasi dan Reabilitas Data
Tujuan dari validasi dan reabilitas data adalah
untuk menguji keabsahan data yang diperoleh saat FGD
dilakukan. Hal ini sangat penting dilakukan karena
berkaitan dengan valid atau tidaknya penelitian.
Sugiyono (2013) menyatakan bahwa uji kredibilitas
data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian antara
lain dilakukan dengan perpanjang pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan
member check. Namun dalam penelitian ini penulis akan
melakukan 2 bagian saja, yaitu:
1. Triangulasi Sumber
Menguji kredibilitas data dengan cara mencek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Dalam penelitian ini data yang yang telah diperoleh
adalah hasil FGD, maka untuk menguji validasi
data penguji akan melakukan wawancara tambahan
10 orang guru dan peserta didik.
2. Diskusi dengan teman sejawat
Peneliti melakukan pengecekkan kembali
data-data yang sudah diperoleh melalui FGD,
wawancara, studi dokumentasi dengan melakukan
pemeriksaan sejawat. Hal ini dilakukan agar
persamaan persepsi dapat terbangun yang akhirnya
data yang diperoleh akurat. Pengecekkan data ini
akan peneliti lakukan bersama kepala sekolah dan
wakil kepala sekolah SMPN 1 Bawen.