Download - 4.Kelenjar Adrenal
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
1/89
Kelenjar Adrenal
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
2/89
KELENJAR ADRENAL
adrenal di samping ginjal
Dua (@ 4 gram), terdapat di atas ginjal
Bagian dalam (20% bagian) medulla katekolamin Bagian luar (80% bagian) korteks mineralokortikoid,
glukokortikoid, hormon seks
2 organ endokrin yang berbeda embriologis, fungsi,
mekanisme kerja, pengaturan dan kategori hormon-nya
korteks adrenal berasal dari jaringan mesoderm yang dalam
perkembangannya 'ditembus' oleh jaringan khromafin yang
berasal dari neuroektoderm. Jaringan neuroektodermal ini
kemudian menjadi medula adrenal
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
3/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
4/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
5/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
6/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
7/89
KORTEKS ADRENAL
3 lapisan :
zona glomerulosa (terluar) 15% korteks adrenal
zona fasikulata (terbesar) 75%
zona retikularis 10%
menghasilkan hormon adrenokorteks
termasuk hormon steroid (lipofilik)
Setiap lapisan enzim berbeda hormon steroid yang
berbeda
zona glomerulosa : 11 dan 21 hidroksilase & 18 aldolase
zona fasikulata dan retikularis : 11, 17 dan 21 hidroksilase
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
8/89
Berdasarkan efeknya hormon steroid adrenal dibagimenjadi :
(1) mineralokortikoid (aldosteron (terutama), 11 deoksi-kortikosteron) keseimbangan elektrolit (zona
glomerulosa, ekslusif terdapat enzim aldosteronesynthase)
(2) glukokortikoid (kortisol (terutama), kortikosteron) metabolisme glukosa, lemak dan protein (zona fasikulata
(utama) dan zona retikularis)(3) hormon seks androgen dan estrogen (identik dengan
hormon dari testis atau ovarium) (zona fasikulata dan
retikularis (utama)) tidak ada hormon khas pria atauwanita, kecuali hormon plasenta sewaktu kehamilan
dehidroepiandrosterone (DHEA) dan androstenedion &estrogen
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
9/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
10/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
11/89
Hormon seks adrenal dihasilkan dalam jumlah yang
sangat kecil, dalam keadaan normal tidak cukup
menimbulkan efek maskulinisasi atau feminisasi
(keaktifan 20% testosteron)
Satu-satunya yang memiliki makna fisiologis pada wanita
DHEA (dehidroepiandrosteron)
perkembangan karakteristik tergantung-androgen pada
wanita pertumbuhan rambut pubis dan ketiak, lonjakanpertumbuhan pubertas, dorongan seks wanita
pada pria efeknya dikalahkan testosteron testis
Meningkatkan anabolisme protein dan merangsangpertumbuhan
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
12/89
Hormon adrenokorteks lipofilik terikat protein dalam
plasma :
60% aldosteron terikat albumin, 90% kortisol terikat
corticosteroid-binding globulin (CBG / transkortin), 98%
DHEA terikat albumin
Pada kehamilan atau pemakaian estrogen kadar CBG
plasma jumlah glukokortikoid dalam plasma , tapi
kadar bebasnya tetap (eucorticoid)
Jumlah androgen korteks yang dihasilkan pria dan wanita
adalah sama
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
13/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
14/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
15/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
16/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
17/89
ALDOSTERON
aktivitas terutama di duktus koligen nefron kortikal
meningkatkan retensi Na+ dan eliminasi K+
retensi Na+ retensi osmotik H2O volume CES
pengaturan jangka panjang tekanan darah
tanpa aldosteron pengeluaran berlebihan Na+ volume
plasma sangat turun syok sirkulasi
Sekresi ditingkatkan oleh :
(1) pengaktifan sistem renin-angiotensin-aldosteron (sistem
RAA) oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan penurunan
Na+ , penurunan volume CES, dan penurunan tekanan
darah
(2) stimulasi langsung korteks adrenal oleh peningkatan
konsentrasi K+ plasma
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
18/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
19/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
20/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
21/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
22/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
23/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
24/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
25/89
KONTROL HORMONAL
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
26/89
KONTROL HORMONAL
GINJAL MELALUI
PERPUTARAN
UMPAN-BALIK NEGATIF
a) ADH yang dihasilkan
hipotalamus otak dan
disekresikan ke dalam aliran
darah dari kelenjar pituitari
meningkatkan retensi cairan
dengan cara membuat ginjal
menyerap kembali dan
mendapatkan lebih banyakair
b) Sistem renin-angiostensin-
aldosteron berpusat dijuxtaglomerular apparatus
yang merespons terhadap
penurunan tekanan darah
atau volume darah dengancara membebaskan enzim
renin ke dalam aliran darah
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
27/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
28/89
meningkatkan lipolisis asam lemak bebas dalam darah
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
29/89
meningkatkan lipolisis asam lemak bebas dalam darahsebagai sumber energi untuk menghemat glukosa bagi otak
meningkatkan konsentrasi glukosa darah denganmengorbankan simpanan protein dan lemak
elektrolit : meningkatkan retensi ion Na+ dan Cl-, dan sekresiion K+ di ginjal (mirip dengan efek aldosteron)
Efek Permisif
untuk aktivitas hormon lain
contoh, kortisol harus ada dalam jumlah adekuat agar
katekolamin dapat memacu vasokontriksi
P d t i d l t
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
30/89
Peran adaptasi dalam stres
Stres respons umum nonspesifik tubuh terhadap setiap
faktor yang mengalahkan, atau akan mengalahkan,kemampuan kompensatorik tubuh dalam mempertahankanhomeostasis
Stressor :
fisik (trauma, pembedahan, panas atau dingin hebat)
kimia (penurunan pasokan O2, ketidakseimbanganasam-basa)
fisiologis (olahraga berat, syok perdarahan, nyeri)
psikologis atau emosi (cemas, takut, sedih)
sosial (konflik pribadi, perubahan gaya hidup) mekanisme belum jelas
t l k t h d i it i
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
31/89
seseorang yang terluka atau menghadapi situasi yang
mengancam nyawa harus menunda makan
kortisol peningkatan ketersediaan glukosa darah membantu melindungi otak & asam amino dari katabolisme
protein digunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak
Kortisol mengubah mood dan perilaku mekanismebelum jelas
Efek Anti Inflamasi dan Imunosupresif
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
32/89
Efek Anti-Inflamasi dan Imunosupresif
timbul pada kadar farmakologis, bukan kadar fisiologis digunakan kortisol sintetik menekan respons tubuh
terhadap penyakit
efek anti-inflamasi (anti peradangan), contoh untuk artritisreumatoid
efek imunosupresifmenghancurkan jaringan limfoidsecara berangsurjumlah limfosit basofil dan eosinofilserta produksi antibodi menurun
contoh pencegahan penolakan transplantasi organ
sebagai antialergi menghambat sintesis histaminoleh sel mast
H d i dik i d tid k b l h t
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
33/89
Harus ada indikasi dan tidak boleh terus-menerus :
kemampuan menolak infeksi menjadi terbatas
timbulnya efek lain : tukak lambung, tekanan darahtinggi, aterosklerosis, ketidak teraturan haid
umpan balik negatif yang menekan sumbuhipotalamus-hipofisis anterior
penekanan berkepanjangan atrofi irreversibel sel-selpenghasil kortisol di korteks adrenal
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
34/89
irama diurnal tertinggi pagi hari & terendah malam hari
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
35/89
irama diurnal tertinggi pagi hari & terendah malam hari
terutama berkaitan dengan siklus tidur-bangun kadar
tertinggi dan terendah dapat terbalik pada orang yangbekerja malam hari dan tidur pada siang hari, dan dapat
menghilang pada orang buta
Faktor stress independen terhadap kontrol umpan-balik
negatif
peningkatan konsentrasi kortisol plasma sebanding denganintensitas stres
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
36/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
37/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
38/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
39/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
40/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
41/89
GANGGUAN FUNGSI ADRENOKORTEKS
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
42/89
Hipersekresi Aldosteron / Hiperaldosteronisme
primer (sindroma Conn's):disebabkan oleh tumor sel zona glomerulosa yangmenghasilkan aldosteron yang berlebihan, dengan tanda-tanda hipernatremia tanpa disertai retensi air (edema);
karena Natrium plasma yang berlebih pada akhirnya akandibuang bersama-sama sejumlah air lewat urine ('Na-escape') ; hipertensi, hipokalemia (otot jantung menjadilemah, dan aritmia jantung)
sekunder
disebabkan oleh peningkatan kadar renin-angiotensinkarena dehidrasi (misal, perdarahan), kegagalan jantung,
dan sirosis hati. Berbeda dengan yang primer, padahiperaldosteronisme sekunder tidak terjadi 'Na escape'sehingga akan ditemui gejala edema
Biasanya juga terjadi tekanan darah meningkat (retensicairan dan Na+ berlebih)
Hi k i K ti l C hi S d
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
43/89
Hipersekresi Kortisol Cushings Syndrome
glukoneogenesis berlebihan kelebihan glukosa(glukosa darah ) & kekurangan protein
hiperglikemia dan glukosuria disebut diabetes
adrenal
sebagian glukosa yang berlebihan diendapkan sebagai
lemak tubuh di lokasi-lokasi yang khas : abdomen, wajah
(moon face), di atas bahu (buffalo hump / punuk
kerbau)
Penyebaran lemak centripetal : perut buncit, ekstremitas
kurus
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
44/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
45/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
46/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
47/89
Hipersekresi Androgen Adrenal
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
48/89
Sindrom adrenogenital
maskulinisasi (lebih sering terjadi) & feminisasi
gejala tergantung dari usia dan jenis kelamin
Wanita hirsutisme karakteristik seks sekunder pria
pola pertumbuhan rambut pria, suara berat, otot lengan dan
tungkai yang berkembang, payudara mengecil, haid terhenti
(penekanan androgen pada jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium untuk sekresi hormon seks wanita)
Bayi perempuan dengan sindrom adrenogenital female
pseudohermafroditism genitalia eksternal pria (klitorisyang membesar)
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
49/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
50/89
Anak laki-laki prapubertas karakteristik seks sekunder
t d b t k k b t
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
51/89
prematur pseudopubertas prekoks suara berat,
tumbuh janggut, penis membesar, dorongan seks tidak terjadi pembentukan sperma dan aktivitas gonad
lainnya (testis masih dalam status prapubertas
nonfungsional) steril Pria dewasa tidak timbul efek yang nyata (karakteristik
seks pria sudah ada)
Sindrom adrenogenital paling sering disebabkan oleh suatudefek enzim herediter pada jalur steroidogenik kortisol
defisiensi enzim sintesis kortisol sekresi kortisol
efek umpan balik negatif hilang sekresi CRH dan ACTH
korteks adrenal yang defektif tidak mampu merespons
pengalihan sebagian prekursor kolesterol ke jalur androgen
pembentukan DHEA
tidak terjadi penghambatan ACTH, tetapi penghambatan
d t i l i h tid k d d t i
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
52/89
gonadotropin-releasing hormone tidak ada gonadotropin
gamet tidak terstimulasi steril pengidap sindrom adrenogenital gejala virilisasi adrenal,
sterilitas, dan juga gejala defisiensi kortisol
Terapi : glukokortikoid eksogen
mengganti defisit kortisol dan menghambat sekresi
ACTH menghilangkan rangsangan berlebih pada kortekSadrenal sekresi androgen adrenal efek maskulinisasi
dan sterilitas hilang
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
53/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
54/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
55/89
INSUFISIENSI ADRENOKORTEKS
kedua organ harus terkena
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
56/89
kedua organ harus terkena
Hipoaldosteronisme
Na+ banyak terbuang, sedang ion K+ di-retensi, sehinggakadar ion K+ plasma
Na+ volume plasma tekanan darah jugasirkulasi darah terganggu dan bila tidak segeraditanggulangi akan mencapai keadaan syok yang fatal.
Hiposekresi glukokortikoid
reaksi vaskuler terhadap katekolamin menurun, mudahterkena reaksi alergi dan inflamasi, resistensi terhadap
stres menurun, pigmentasi kulit (karena kadar ACTH yangberlebihan dalam plasma), dan syok sirkulasi.
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
57/89
Pada bentuk primer (Addison disease) hipersekresi
ACTH hiperpigmentasi kulit
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
58/89
ACTH hiperpigmentasi kulit
(perkursor pro-opiomelanokortin : ACTH, MSH dan -endorfin)
defisiensi aldosteron dapat fatal hiperkalemia (
gangguan irama jantung) & hiponatremia ( volume CES volume darah hipotensi)
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
59/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
60/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
61/89
MEDULA ADRENAL
bagian sistem saraf simpatis yang termodifikasi
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
62/89
bagian sistem saraf simpatis yang termodifikasi
jalur simpatis terdiri dari dua neuron : neuron praganglion berasal dari SSP, serat akson
berakhir di neuron kedua (neuron pascaganglion)
neuron pascaganglion akson berakhir di organ efektor neurotransmitter yang dikeluarkan : norepinefrin reseptor adrenergik
medula adrenal neuron simpatis pascaganliontermodifikasi tanpa aksonmengeluarkanneurotransmitter langsung ke darah (karena itu digolongkan
sebagai hormon)
sel-sel kelenjar medula adrenal mempunyai asal yang samadengan sel-sel neuron adrenergik sistem saraf simpatis,yaitu sel neuroektodermal
Selain yang terdapat di medulla adrenal, masih ada sel
neuroektodermal yang serupa yaitu sel paraglia yang
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
63/89
ditemukan disekitar ganglion simpatis torakal danabdominal juga menghasilkan dan melepaskan
norepinefrin
Kelenjar medulla adrenal memiliki enzim phenyl-N -methyl-
transferase (PNMT) mengubah nor-epinefrin menjadi
epinefrin (adrenalin)
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
64/89
medulla adrenal sekresi norepinefrin (20%) & epinefrin
(80%) tambahan gugus metil ekslusif medula adrenal
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
65/89
setelah disintesis disimpan di granula kromafin (karenaitu medula adrenal sering disebut jaringan kromafin)
eksositosis aliran darah
medula adrenal sekresi norepinefrin jumlah terlalusedikit untuk menimbulkan efek
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
66/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
67/89
Reseptor
reseptor : afinitas setara antara norepinefrin dan epinefrin
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
68/89
p p p
respons eksitatorik, co.kontriksi arteriola reseptor 1 (eksklusif pada jantung) : afinitas setara antara
norepinefrin dan epinefrin respons eksitatorik
kronotropik dan inotropik reseptor 2 : afinitas terutama dengan epinefrin respons
inhibitorik, co.dilatasi bronkiolus
sebagian sel sasaran dapat mempunyai reseptor , 2, atau dan 2
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
69/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
70/89
medula adrenal berfungsi atas perintah saraf simpatis
memperkuat sistem saraf simpatis dan mempengaruhi
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
71/89
jaringan yang tidak langsung dipersarafi saraf simpatis (co.otot rangka efek metabolik penguraian simpanan
glikogen
stimulasi simpatis satu-satunya stimulus medula adrenal
mengeluarkan epinefrin
Stimulus konsentrasi epinefrin 300x lipat
stres trauma fisik atau psikologis, perdarahan, penyakit,
olahraga, hipoksia, pajanan dingin, hipoglikemia
stimulasi simpatis sekresi epinefrin
jumlah sekresi tergantung jenis dan intensitas stressor
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
72/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
73/89
epinefrin :
dilatasi saluran pernafasan (mengurangi resistensi udara
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
74/89
yang keluar masuk) mengurangi aktivitas pencernaan dan menghambat
pengosongan kandung kemih penundaan selama situasi
fight-or-flight
Efek Metabolik
merangsang mobilisasi simpanan karbohidrat dan lemak
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
75/89
energi yang dapat segera digunakan otot pada situasidarurat & menyediakan glukosa untuk otak
meningkatkan glukosa darah :
(1) merangsang glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati(2) glikogenolisis di otot rangka asam laktat diubah
oleh hati menjadi glukosa
(3) menghambat sekresi insulin dan merangsang glukagon meningkatkan lipolisis asam lemak darah
epinefrin meningkatkan laju metabolisme secarakeseluruhan
Efek Lain
mempengaruhi SSP terjaga dan waspada
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
76/89
pengeluaran keringat mengeluarkan panas ekstra karenakerja otot yang meningkat
otot polos mata midriasis pupil dan mendatarkan lensa
mata dapat melihat lebih luas
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
77/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
78/89
DISFUNGSI ADRENOMEDULA
HIPOSEKRESI
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
79/89
sebagian besar fungsi epinefrin dapat dilaksanakan hanyadengan pengaktifan sistem saraf simpatis
HIPERSEKRESI
Feokromositoma pengeluaran hormon tidak atas kontrol saraf
Gejala tergantung pada jumlah dan jenis katekolamin
yang dilepaskan dan pada cara pelepasannya (terus-menerus atau paroksismal)
hipertensi yang kontinu atau paroksismal, tremor,palpitasi, gelisah, keringat berlebihan, kadar gula darah dan
sakit kepala
RESPONS TERHADAP STRES
Dr. Hans Selye respons umum dan nonspesifik terhadap
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
80/89
stres sindrom adaptasi umum (general adaptationsyndrome)
respons saraf simpatis dan hormon
ACTH mungkin berperan mengatasi stres :
ACTH mempermudah proses belajar dan perilaku mempelajari respons perilaku yang sesuai untuk menghadapi
stresor serupa di masa datang
-endorfin (hasil pemecahan juga dari pro-opiomelanokortin) opiat endogen analgesia (penurunan resepsi nyeri)
akibat cedera fisik
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
81/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
82/89
STRES DAN KELENJAR ADRENAL
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan
korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medula adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stres
dengan cara mensekresikan hormon katekolamin, yaitu epinefrin dan norepinefrin. Korteks adrenal mengontrol
respons yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormon steroid.
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
83/89
sistem renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan sebagai
akibat penurunan aliran darah ke ginjal yang dipicu oleh
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
84/89
katekolamin vasopresin dan angiotensin juga memiliki efek vasopresor
langsung, yang akan bermanfaat mempertahankan tekanan
darah jika terjadi pengeluaran akut darah
Vasopresin mungkin memudahkan proses belajar
adaptasi terhadap stres di masa datang
KOORDINASI HIPOTALAMUS TERHADAP STRES
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
85/89
Semua respons terhadap stres dipengaruhi, secara
langsung atau tidak langsung, oleh hipotalamus
mengintegrasikan berbagai respons baik dari sistem saraf
simpatis maupun sistem endokrin
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
86/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
87/89
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
88/89
R t t t t k t fi ik d t
-
7/25/2019 4.Kelenjar Adrenal
89/89
Respons stres tepat untuk stres fisik, namun dapat
merugikan untuk stres psikososial
tidak diperlukan energi tambahan, tidak ada kerusakan
jaringan, tidak ada pengeluaran darah
penguraian cadangan energi tubuh dan retensi cairan
merupakan tindakan sia-sia