Download - 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 1/28
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nyalah kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Bahaya Permen Terhadap Kesehatan Gigi
Anak Usia Dini di TK Mekar Arum Bandung”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu
syarat pemenuhan tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Genap, tahun ajaran 2010-
2011 yang telah ditugaskan.
Dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam pembuatan karya tulis ini. Diantaranya :
1. Ibu Eka Riza Hanny M, MM. Pd. , selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
yang telah membimbing kami dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
2. Seluruh teman-teman di SMA Negeri 8 Bandung, khususnya peserta didik yang
duduk di kelas XI-IPA 2.
3. Murid-murid dan orang tua murid TK Mekar Arum Bandung yang telah bersedia
mengisi lembar questioner yang telah kami buat, sebagai salah satu syarat terbentuknya
karya tullis ilmiah ini, dan juga sebagai gambaran mengenai kepedulian terhadap
kebersihan gigi.
4. Serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan membantu namun tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan karya tulis ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan tetapikami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini. Karena
terbatasnya pengetahuan kami, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan karya tulis ini.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 2/28
Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati
pembaca mohon dimaklumi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bandung, Februari 2011
Penulis
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 3/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permen adalah salah satu makanan yang sangat digemari oleh anak-anak. Menurut
jenisnya, ada begitu banyak ragam permen. Diantaranya permen karet, permen jeli, permen
empuk, permen kristal, dan masih banyak lainnya. Ada juga permen cokelat atau permen
karamel yang berbahan dasar gula yang mengalami pemanasan hingga berubah warna jadi
kuning kecokelatan. Zat yang terkandung dalam satu butir permen yaitu :
Sukrosa dan glukosa
Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa.
Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah
mengapa permen juga disebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga terkandung di
dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.
Sakarin atau siklamat
Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula
buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Bahan ini sekarang
jarang digunakan lagi.
Asam malat atau asam sitrat
Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam
atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah
kita mengonsumsi buah-buah tersebut.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 4/28
Zat pewarna
Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna.
Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning
tartazin.
Zat tambahan lainnya
Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun presentase
kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita
rasa.
Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak
sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai). Ada juga permen yang
mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.
Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel
juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal. Meski
ada zat tambahan ini, komponen permen yang dominan tetaplah gula.
Namun dibalik rasa manisnya permen, permen memiliki efek negatif yang sangat
merugikan. Karena pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah.
Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan
gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak
yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila
kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi bisa
disimpulkan bahwa permen termasuk junk food.
Permen juga bisa menjadi faktor pemicu kurangnya nafsu makan pada anak. permen
yang dikonsumsi mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak.
Karena gula yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga
mengurangi selera makan anak.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 5/28
Selain itu, permen juga bisa menyebabkan karies pada gigi anak. Karies gigi adalah
sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang.
Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai
kasus berbahaya, dan bahkan kematian.
Banyak orangtua yang tidak tahu bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh permen bisa
berujung kepada kematian. Sebenarnya pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat
tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga giginya. Anak yang sering
mengkonsumsi permen tapi rajin menggosok gigi secara teratur kecil kemungkinan
mempunyai karies gigi. Namun sebaliknya, jika anak tersebut malas menggosok gigi dan
sering mengkonsumsi permen maka mudah sekali terkena karies gigi.
Epidemiologi
Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian
besar orang dewasa pernah menderitakaries. Prevalensi karies tertinggi terdapat
di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika Serikat, karies
gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi
dari asma.Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-
anak. Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari limapuluh tahun
mengalami karies.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Penelitian ini difokuskan kepada peserta didik dan orang tua peserta didik TK Mekar
Arum, dan juga dokter gigi dalam kesehatan gigi anak-anak usia dini. Kesadaran orang tua
terhadap bahaya suatu makanan yang dikonsumsi anak-anak adalah suatu hal yang penting.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 6/28
PETA RUMUSAN MASALAH
1.1 Bagan 1 Rumusan Masalah
2. Pembatasan Masalah
Seberapa suka anak-anak mengkonsumsi permen dan seberapa banyaknya anak-anak
mengkonsumsi permen dapat berdampak terhadap kesehatan giginya, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hal ini difokuskan pada anak-anak pada masa TK, yaitu berumur
sekitar 4-5 tahun.
Pada akhirnya pertumbuhan gigi pada masa anak-anak bisa terganggu karena
dipengaruhi oleh zat-zat yang terkandung dalam permen tersebut. Tentu saja secara tidak
langsung dapat berpengaruh pada pola makan anak itu sendiri. Rasa nyeri pada gigi
menyebabkan anak menjadi malas makan, dan tetap lebih menyukai permen meskipun telah
merasakan akibat dari permen tanpa membersihkan giginya kembali. Sehingga diperlukan
PESERTA
DIDIK TK
DOKTER GIGI
FOKUS
BAHAYA
PERMEN
BAGI
KESEHATAN
ANAK
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 7/28
adanya tindakan untuk mengatasi bahaya permen bagi gigi, baik dari tindakan anak itu sendiri
maupun tindakan dari orang tua dan pihak TK. Diperlukan juga cara mengatasi kendala dalam
mendidik anak untuk mengurangi konsumsi permen dan membersihkan gigi.
BAGAN PEMBATASAN MASALAH
1.2 Bagan 2 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup pembatasan masalah dalam penelitian ini :
• Penyebab anak-anak menyukai permen
• Bahaya yang ditimbulkan
• Pencegahan yang dilakukan
• Upaya orang tua untuk mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan
• Kendala dalam mengantisipasi bahaya tersebut
PESERTA
DIDIK TK
BAHAYA
PERMEN BAGI
KESEHATAN
GIGI ANAK
GIGI SEHA
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 8/28
3. Tujuan dan manfaat penelitian
1.1 Tujuan penelitian
Mengetahui seberapa banyak anak-anak yang giginya rusak oleh permen
Mengetahui macam-macam kerusakan gigi akibat permen.
Mengetahui cara mengantisipasi kerusakan gigi dan juga kendalanya.
1.2 Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Mendorong anak-anak untuk mengurangi konsumsi permen agar karies gigi tidak
menyebar.
b. Manfaat praktis
Membuat anak menjadi lebih rajin merawat gigi.
4. Asumsi dan pertanyaan penelitian
a. Asumsi
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 9/28
Permen dapat merusak gigi
Anak TK yang sering mengkonsumsi permen mempunyai karies gigi lebih banyak
b. Pertanyaan penelitian
Metode dan teknik penelitian
5. Metode penelitian
Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode deskriptif dan pendekatan
kualitatif.
a. Deskriptif
Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode deskriptif dengan
mendeskripsikan apa itu bahaya permen terhadap kesehatan gigi. Penyusun juga
menjelaskan pentingnya kesehatan gigi terhadap pertumbuhan anak.
b. Pendekatan Kualitatif
Dalam penelitian ini penyusun menggunakan pendekatan kualitatif dengan
memaparkan tentang seberapa signifikan pengaruh permen terhadap kesehatan gigi
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 10/28
anak-anak, dan apa sajakah upaya-upaya orangtua dalam mengantisipasi bahaya-
bahaya tersebut.
6. Sistematika Laporan
Untuk mengetahui pemahaman penelitian, maka penulis menyusun sistematika
laporannya sebagai berikut :
a. BAB I : Menggambarkan latar belakang masalah, sesuai dengan ruang
lingkup tujuan penelitian yang dirumuskan.
b. BAB II : Menguraikan kerangka teori yang relevan dengan topik yang
diteliti sehingga dapat dijadikan landasan teoritis dalam pembahasan temuan-
temuan penelitian.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 11/28
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pentingnya Kesehatan Gigi Anak-Anak
Jangan anggap remeh kesehatan gigi dan mulut anak. Banyak orang tidak pernah
membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan
anak. Maka dari itu, betapa penting perhatian orangtua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak,
terutama anak-anak yang masih balita. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan
gigi tetap si anak.
Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan
sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang
penyakit. Setiap orangtua sebaiknya menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa anak-
anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan memberi mereka awal kehidupan yang baik sehingga
mereka mampu hidup sehat di masa depan.
Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan gigi pada permukaan gusi
dan diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam tulang pendukung gigi untuk menempati
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 12/28
posisi fungsionalnya dalam rongga mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan
suatu tanda pertumbuhan seorang anak. Tahap pertama pertumbuhan gigi sangat jelas selama
minggu keenam dari kehidupan embrional.
Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting pertumbuhan seorang anak.
Orangtua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya. Orangtua juga harus mengajari
anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan memberi contoh cara menyikat gigi yang
benar.
Salah satu fungsi gigi susu yang dianggap penting ialah perkembangan fungsi bicara.
Kemampuan menggunakan gigi untuk pengucapan didapatkan seluruhnya dengan bantuan gigi
susu. Gigi susu juga berperan dalam fungsi kosmetik dengan perkembangan penampilan anak.
Secara tidak langsung cara bicara anak dapat dipengaruhi jika terdapat kesadaran pada dirinya
akan kerusakan pada gigi, dan hal ini akan membuatnya malu ketika membuka mulut saat
bicara.
Perawatan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi,
seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Anak juga harus diajak atau
diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat bermanfaat dalam membiasakan
pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa takut anak kepada dokter gigi.
Orangtua dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anak, yaitu dengan
mengajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara ini juga mengenalkan
anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan peralatan yang digunakan
dokter. Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau ayahnya tetap tenang saat dokter gigi
melakukan perawatan.
Tak kalah penting ialah memilih dokter gigi anak yang memahami dan mendapat pendidikan bagaimana membuat anak-anak nyaman saat ke dokter gigi. Misalnya, dokter yang
menyediakan ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta mengisi dinding ruangan dengan
gambar-gambar yang menarik dan disukai anak-anak.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 13/28
Selain itu, orangtua harus memperhatikan pola makan anak. Jangan terlalu sering
memberi anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis ini mudah tertinggal
dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan berakibat tidak baik. Makanan
manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam mulut dan membentuk asam yang merusak
email gigi. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang atau yang
dikenal sebagai karies.
B. Bahaya Permen Bagi Kesehatan Gigi Anak-Anak
Permen rasanya tidak bisa dipisahkan dari anak-anak. Setiap anak selalu menyukai
benda kecil yang manis ini.
Sebagai orang tua, Anda harus bijak menyikapi dan membatasi asupan permenyang dikonsumsi anak demi kesehatan buah hati Anda. Permen yang diproduksi dengan bahan
utama gula sangat tidak baik untuk kesehatan anak. Minimal ada tiga dampak negatif
mengonsumsi terlalu banyak permen berbahan dasar sukrosa dan glukosa bagi anak-anak.
Permen tidak memiliki kandungan gizi. Sebutir permen menghasilkan 20-30 kalori
yang bila terus ditumpuk akan menjadi cadangan lemak. Anak bisa mengalami obesitas,
kencingamanis,adanagangguana jantung.
Makan permen tanpa tahu cara yang benar menggosok gigi secara teratur, dipastikan bisa
merusak gigi anak-anak. Sisa permen di sela gigi akan terfermentasi dan membentuk asam
yanga bisaamenyebabkanagigia berlubang.
Terlalu banyak makan permen juga bisa mengurangi nafsu makan anak-anak. Sebab zat gula
yangaterkandungadalama permena bisaamemberiaefek akenyang.
Anda dapat menggantinya dengan buah segar. Mengajak anak-anak mengurangi konsumsi
permen, cokelat, snack gurih secara bertahap merupakan langkah bijak orangtua. Terutama
setelah memahami zat kimia sintetis permen serta dampak buruk bagi kesehatan anak-anak.
Secara bertahap orangtua perlu mengganti permen dengan camilan sehat.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 14/28
Zat-zat yang terkandung dalam permen antara lain:
Sukrosa dan glukosa :
Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut
sukrosa. Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula
pasir. Itulah mengapa permen juga disebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga
terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat
dinikmati.
Sakarin atau siklamat :
Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula
buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Bahan ini sekarang
jarang digunakan lagi.
Asam malat atau asam sitrat :
Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam
atau segar seperti jeruk, stroberi, atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah
kita mengonsumsi buah-buah tersebut.
Zat pewarna :
Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna.
Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning
menggunakan tartazin.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 15/28
Zat tambahan lainnya :
Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun, presentase
kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita
rasa.
Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak
sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai). Ada juga permen yang
mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.
Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel
juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal.
Meskipunqadaazatatambahanaini,akomponena permenayangadominanatetaplahagula.
Namun dibalik rasa manisnya permen, permen memiliki efek negatif yang sangat
merugikan. Karena pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah.
Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan
gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak
yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila
kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa permen termasuk junk food.
Permen juga bisa menjadi faktor pemicu kurangnya nafsu makan pada anak. permen
yang dikonsumsi mendekati waktu makan akan mengganggu selera makan anak. Karena gula
yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga mengurangi selera
makan anak.
Selain itu, permen juga bisa menyebabkan karies pada gigi anak. Karies gigi adalah
sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang.
Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai
kasus berbahaya, dan bahkan kematian.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 16/28
Banyak orangtua yang tidak tahu bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh permen bisa
berujung kepada kematian. Sebenarnya, pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat
tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga giginya. Anak yang sering
mengkonsumsi permen tapi rajin menggosok gigi secara teratur kecil kemungkinan
mempunyai karies gigi. Namun sebaliknya, jika anak tersebut malas menggosok gigi dan
sering mengkonsumsi permen maka mudah sekali terkena karies gigi.
C. Akibat Yang Ditimbulkan Permen
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh permen adalah karies gigi. Karies gigi
adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi
berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi,
infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa
lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman
perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan. Peningkatan prevalensi karies banyak
dipengaruhi perubahan dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar
di seluruh dunia.
Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apa yang terlihat
dapat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi
terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjadi lubang
cokelat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadangdiperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan
seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat
merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 17/28
yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH
rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun
menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini
menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.
Faktor penyebab karies gigi :
Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama, antara lain:
1. Gigi dan air ludah. Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak dan kental,
mempermudahaterjadinyaakaries.
2. Adanya bakteri penyebab karies. Bakteri yang menyebabkan karies adalah dari jenis
StreptococcusadanaLactobacillus.
3. Makanan yang kita dikonsumsi. Makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi seperti
permen dan coklat, memudahkan terjadinya karies.
D. Cara Mencegah Karies pada Gigi Anak-Anak
Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.Rontgen gigi bisa dilakukan
setiap 12-36 bulan sekali, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi.
Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:
1.aMenjagaakebersihanamulut.
Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau setelah sarapan
dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap
hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin.
Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-
sela gigiayangatidak adapatadicapaiaolehasikatagigi.
Menggosok agigiayanga baik amemerlukanawaktuaselamaa3amenit. Pada awalnya,
plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi
minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 18/28
2.aMakanan.
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat
adalahagula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu
(levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama
terhadap gigi.
Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri
Streptococcusamutansadiadalama plak aakanamenghasilkanaasam. Jumlah gula yang dimakan
tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi.
Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-
manis. Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi
cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi. Untuk menghindari terbentuknya
karies, sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan, minum teh, atau kopi tanpa
gula.
3.a Penambalan.
Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang
sulit dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair.
Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di
dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau
lekukan tersebut. Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun
dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.
4.aTerapiaantibakteri.
Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di
dalamamulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman.
Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa
menyebabkan terjadinya karies. Karena itu, kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 19/28
dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan
yang jelek.
E. Perawatan Kesehatan Gigi Anak-Anak
1. Pelaksanaan kesehatan gigi anak
Rasa takut dan cemas pada perawatan gigi anak banyak dirasakan oleh anak-anak.
Hal ini merupakan hambatan untuk mencapai keberhasilan perawatan secara optimal. Rasa
cemas dan takut tentu akan mempengaruhi tingkah laku sampai si anak dewasa. Insidensi rasa
takut dan cemas terhadap perawatan gigi sebanyak 16% ditemukan pada anak-anak usia
sekolah. Hasil penelitian di Indonesia ditemukan sebanyak 22% menyatakan rasa takut dan
cemas terhadap perawatan gigi.
Apabila seorang dokter gigi anak ingin memperoleh kenyamanan pada saat
merawat pasien anak, maka ia harus berhasil menciptakan kerjasama dengan anak. Untuk itu,
mau tidak mau ia harus paham aspek emosional yang ada pada anak dan orangtuanya. Agar
dapat mengatasi dengan baik, seorang dokter gigi anak harus mengetahui bahwa secara emosi
ia terlibat dengan pasiennya. Ia harus memperhatikan faktor-faktor psikologis dan sosial yang
membentuk tingkah laku anak dan sikap perilakunya terhadap kedokteran gigi.
Salah satu penyesuaian yang umumnya dilakukan anak adalah pengembangan
bentuk perilaku yang dapat diterima secara sosial dan dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional mereka. Perawatan oleh dokter gigi anak adalah salah satu kebutuhan fisik mereka.
Apakah anak dapat menerima perawatan gigi dengan senang atau menolak tergantung dari
bagaimana perilaku yang terbentuk. Pembentukan emosi anak terhadap kedokteran gigi, sama
halnya pembentukan emosi yang lain. Yakni, dibentuk dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat sekitarnya, serta dibawah pengaruh orangtuanya.
Dalam konsep perawatan gigi anak dikenal segitiga perawatan gigi anak. Konsep
ini menjelaskan 3 komponen yang berperan dalam perawatan gigi anak yaitu “anak” sebagai
pasien, “orangtua” dan lingkungan dimana anak tinggal, serta “dokter gigi” beserta lingkungan
kliniknya.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 20/28
Anak ditempatkan di puncak segitiga, karena ia merupakan pusat perhatian baik
dari orangtua beserta lingkungannya maupun dokter gigi beserta perawatnya. Orangtua
berperan dalam memberikan informasi pada dokter gigi serta memberi dorongan pada anak
agar dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan dokter gigi. Sehingga dengan cara itu,
komunikasi dan kerjasama berjalan dengan lancar.
Umur kronologis anak memegang peranan penting pada pola pertumbuhan dan
perkembangan. Secara umum, kita dapat mengasumsikan bahwa semakin muda usia anak,
semakin negatif sikap anak terhadap perawatan gigi. Menurut Ingersoll (1982), umur
intelektual 3 tahun merupakan puncak dalam proses perkembangan yang menandai kesediaan
anak untuk menerima perawatan gigi.
Masa bayi berlangsung selama 15 bulan. Pada masa gigi sulung mulai tumbuh,
bayi akan memasukkan benda apapun yang dijumpainya ke dalam mulutnya bahkan trauma
pada giginya yang mengharuskannya berobat ke dokter gigi anak. Oleh sebab itu, jika bayi
bermasalah dengan gigi dan mulutnya, dapat dilakukan di RS besar dengan menggunakan
anestesi umum (bius total).
Pada masa anak berumur 15-24 bulan (toddler ), anak berkembang dengan cepat
secara kognitif dan verbal dan kesadaran terhadap dirinya tumbuh dengan pesat. Anak belummampu mengerti mengapa perawatan gigi harus dilakukan atau menyadari pentingnya perilaku
kooperatif di klinik gigi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dokter gigi anak pada masa ini dengan
bantuan orangtua adalah pemeriksaan gigi dilakukan pada anak yang dipangku oleh
orangtuanya, sehingga anak merasa lebih nyaman dan aman. Mungkin anak akan bergerak-
gerak dan mengeluh, pada saat ini orangtua dapat memeluk dan memegang tangan dan kaki
anak agar dokter gigi dapat memeriksa gigi dan mulut anak.
Anak berusia 2-6 tahun termasuk pada masa pra-sekolah. Mereka lebih terampil
menggunakan kata-kata dan simbol serta lebih efektif dalam komunikasi interpersonal.
Pendekatan dokter gigi anak menuju perilaku yang kooperatif adalah dengan memahami
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 21/28
karakteristik perilaku. Bila anak senang berbicara, maka hal ini harus dimanfaatkan oleh dokter
gigi secara efektif.
Masa anak berusia 6-12 tahun, disebut juga masa middle years child . Masa anak
mulai kehilangan gigi sulung dan diganti gigi tetap. Pada masa ini, anak belajar berkomunikasi
lebih intensif. Pemikiran mereka makin logis dan makin reversible. Anak sudah dapat
menerima penjelasan dan kecemasan mudah diatasi, dengan demikian penerangan mengenai
kedokteran gigi lebih mudah dilakukan.
Masa adolescent yaitu usia 12 tahun sampai kedewasaan penuh. Individu berubah
secara morfologis dan emosional. Pada masa ini, dokter gigi anak lebih mudah bekerjasama.
Perilaku mereka terhadap dokter gigi lebih menghargai dan komunikasi yang dijalin seperti
padasorangadewasaayaituakomunikasiasatua bandingasatu.
Di dunia kedokteran gigi, perilaku ideal ialah pasien memelihara kebersihan
mulutnya dengan baik, melakukan diet control untuk kesehatan giginya, bersikap tenang dan
kooperatif selama perawatan. Setiap dokter gigi anak mengharapkan perilaku pasien yang
dirawatnya mendekati ideal pada saat kunjungan ke dokter gigi walaupun hal ini sangat jarang
terjadi, tetapi dokter gigi anak tidak boleh menganggap bahwa perilaku anak yang tidak
kooperatif pada kunjungan pertama tidak dapat diubah pada kunjungan berikutnya. Agar dapat
melakukan pembentukan perilaku anak sesuai dengan yang diharapkan, dokter gigi dapat
melakukan rencana perawatan sedemikian rupa sehingga perilaku anak secara bertahap
berubah kearah yang diinginkan, perilaku yang dapat menerima perawatan yang diperlukan.
Pendekatan secara bertahap dalam pembentukan perilaku dapat menyebabkan
keterlambatan dimulainya proses perawatan. Namun keterlambatan ini dapat dikompensasi bila
anak sudah kooperatif. Selain itu dalam perawatan gigi anak, selain faktor kooperatif, tempat
perawatan dokter gigi juga berpengaruh karena secara psikologis apabila anak sudah dalam
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 22/28
perawatan dokter gigi yang sudah dikenalnya, maka sampai anak nyaman dia akan melakukan
perawatanasampaiaselesai.
Rasa takut dalam perawatan gigi anak merupakan masalah yang serius dalam
bidang kesehatan. Dampak rasa takut ini kemungkinan akan menetap sampai dewasa dan akan
menimbulkan perilaku menghindari perawatan gigi atau perilaku yang mengganggu selama
perawatan gigi dilakukan.
Peran orangtua sangatlah penting bila suatu perawatan gigi anak dikatakan dapat
berhasil karena dalam prakteknya kadang-kadang orangtua ragu-ragu atau cemas apabila
anaknya hendak dirawat giginya dan pada akhirnya kecemasan orangtua akan terlihat oleh anak,
sehingga secara tiba-tiba anak akan menolak dilakukan perawatan giginya.
Menurut Johnson dan Baldwin, adanya hubungan yang bermakna antara kecemasan
orangtua dengan perilaku anak saat kunjungan pertama ke dokter gigi anak. Mereka menemukan
bahwa kecemasan tinggi pada ibu akan berpengaruh negatif pada anaknya. Orangtua sebaiknya
mempersiapkan anak sebelum dilakukan perawatan gigi dan bila anak menanyakan sesuatu yang
ingin diketahui mereka sudah menyiapkan jawaban yang akan menambah rasa aman anak.
Kehadiran ibu mempunyai pengaruh positif dengan memberikan rasa aman. Sebagian besar anak
yang akan menerima perawatan gigi dapat menjadi tenang dan kooperatif setelah menerima
teknik pendekatan tingkah laku. Teknik pendekatan tingkah laku anak dalam kedokteran gigi
berdasarkan pendekatan psikologis anak. Seorang dokter gigi anak diharapkan dapat menangani
pasien anak dengan baik. Untuk itu, dokter gigi anak perlu membekali dirinya dengan dasar-
dasar psikologi untuk dapat mengerti anak dan kemudian menanganinya dengan tepat
berdasarkan keadaan pasiennya. Banyak keuntungan yang didapat bila dokter gigi anak dapat
membuat seorang pasien anak yang tidak kooperatif menjadi kooperatif. Selain kepercayaan
anak meningkat pada dokter gigi, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan orangtua anak pada
dokter gigi sehingga konsep perawatan gigi anak dapat tercapai.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 23/28
2. Merawat gigi anak agar tetap bersih dan sehat
Gigi adalah salah satu organ yang sangat penting. Selain fungsinya untuk mencerna
makanan, juga sebagai salah satu elemen estetika. Sebagai orang tua, ingatkah betapa bahagianya
Anda ketika melihat ujung gigi susu pertama si kecil muncul? Satu per satu gigi susu si kecil
yang tumbuh Anda hitung sampai lengkap. Tentu Anda tidak mau gigi-gigi itu rusak dan tanggal
sebelum waktunya. Sayangnya riset terbaru menunjukkan bahwa ribuan anak kecil sudah harus
menderita sakitnya cabut gigi karena gigi mereka membusuk.
Kapan Perawatan Gigi Anak Harus Dimulai?
Perawatan gigi harus dimulai sejak gigi susu anak mulai tumbuh, karena :
1. Pada masa gigi susu, sedang terjadi pembentukan gigi tetap di dalam tulang, sehingga jika
ada kerusakan gigi susu yang parah dapat mengganggu proses pembentukan gigi tetapnya.
Hal ini dapat mengakibatkan gigi tetap anak tumbuh tidak normal.
2. Mulut adalah lokasi pertama yang dilalui makanan dalam proses pencernaan. Jika terjadi
gangguan pada mulut, maka kelancaran proses pencernaan pun terganggu.
3. Infeksi yang terjadi pada gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan organ di dalam
tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, dll, karena infeksi dalam mulut dapat menyebar
ke organ-organ tersebut.
4. Infeksi gigi dan mulut akan membuat anak malas beraktivitas dan belajar.
Bagaimana cara merawat gigi anak?
Rawatlah gigi anak sejak gigi pertamanya muncul :
• Begitu gigi pertama anak muncul, bersihkanlah sisa susu yang menempel pada gigi anak
dengan tisu atau kain kasa lembut yang dibasahi air hangat perlahan-lahan dengan gerakan
memutar.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 24/28
• Bila gigi sudah mulai tumbuh lebih banyak, Anda bisa menggunakan sikat gigi khusus yang
dililitkan pada jari Anda. Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, permukaan lidah, dan
gusi.
a. Untuk tahap pengenalan lebih baik tidak memakai pasta gigi. Cukup gunakan air hangat
matang saja.
b. Setelah beberapa minggu dan anak sudah tidak melakukan penolakan lagi, mulailah
memperkenalkan pasta gigi khusus anak, CleanMe Pasta Gigi Isomalt Kid Strawberry
yang bebas fluoride, sehingga aman bila tertelan.
c. Karena anak belum bisa berkumur, jangan lupa menyediakan lap atau tisu.
d. Jadikan pengalaman membersihkan gigi sebagai pengalaman yang menyenangkan,
sehingga saat anak mulai diperkenalkan dengan sikat gigi pada usia 1 tahun, anak tidak takut lagi melihat sikat gigi.
e. Biarkan si kecil melihat orang tuanya menggosok gigi sebagai contoh, demikian
diungkapkan oleh Drg. Taty Z. Cornain, Sp.KGA.
f. Periksakan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali.
Bagaimana cara membiasakan anak menggosok gigi?
• Mulailah mengajari anak menggosok gigi sendiri ketika anak berusia 2 tahun. Pangkulah di
depan cermin dan Anda dari belakang memandu tangan si kecil menggerakkan sikat gigi
dengan gerakan memutar. Pilihlah sikat gigi yang ukurannya sesuai dengan anatomi mulut
anak, memiliki bulu sikat yang lembut dan pegangannya nyaman digenggam.
• Tanamkan disiplin dengan membiasakan si kecil menyikat gigi minimal 2 kali sehari, setiap
setelah makan dan sebelum tidur.
• Anak sudah bisa mulai diperkenalkan dengan dokter gigi, meski belum ada keluhan. Temani
dia memeriksakan giginya secara rutin 6 bulan sekali.
• Pilihlah pasta gigi yang aman serta mempunyai rasa yg bervarian. Karena jika tertelan aman,
dan juga rasanya pasti disukai anak.
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 25/28
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
Pada bagian ini akan dikemukakan temuan-temuan di lapangan,berupa wawancara dan
observasi dengan pihak orang tua murid,murid-murid TK,dokter gigi maupun berupa
keterangan yang didapat dari hasil dokumentasi yang ada hubungannya dengan bahaya permen terhadap kesehatan gigi anak-anak sekolah tertuju yaitu TK Mekar Arum
Bandung yang terletak di Jalan Cigending No.687 Bandung. Deskripsi data dari hasil
penelitian ini dipaparkan dalam bentuk uraian-uraian tentang fenomena yang terjadi
dilapangan,termasuk tabel yang dimaksudkan untuk memperjelas gambaran yang
ditemukan di lapangan.
Sejalan dengan bahaya yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah, maka penyajian data
hasil penelitian ini dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :
1. Upaya apakah yang dilakukan orang tua dalam kesehatan gigi anak-anaknya
2. Kendala apakah yang dihadapi dan bagaimana langkah pemecahannya dalam mengatasi
bahaya permen terhadap kesehatan gigi anak-anak sebagai upaya meningkatkan kesehatan
gigi
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 26/28
3. Hasil-hasil apakah yang telah dicapai dalam upaya kesehatan gigi anak-anak
B. Temuan Hasil Penelitian
Mengetahui gambaran tentang bahaya permen terhadap kesehatan gigi anak-anak dengancara wawancara terhadap anak-anak TK.Setelah mewawancarai dan melihat bagai mana kondisi
gigi pada saat itu ternyata sebagaian besar sangat mengkhawatirkan.Karies gigi pada anak yang
disebabkan penumpukan gula dalam gigi yang menjadi asam lama kelamaan gigi akan berlubang
(karies gigi) terjadi juga pada siswa sisa TK Mekar Arum.
Adapun siswa yang gigi dibagian depannya rusak dan gigi itu warnanya menjadi hitam
itu adalah salah satu kerusakan gigi oleh bakteri.bakteri sangat rentan dengan keadaan gigi yang
terdapat sisa-sisa makanan manis contohnya seperti permen.Keadaan seperti itu akan
menyebabkan gigi mengeluarkan bau tidak sedap.Salah satu penyebab itu adalah kurangnya
kesadarn untuk menggosok gigi.
Orang tua sangat berperan dalam kesehatan gigi anak-anak.Jika orang tua yang sangat
peduli pada kesehatan gigi anak maka gigi anak itupun sehat dan mereka mengkonsumsi permen
tidak setiap saat.
C. Upaya Yang Dilakukan Orang Tua dalam Mencegah Bahaya Permen
Dalam hasil pembagian angket kepada orang tua murid menunjukan hasil sebagai berikut :
1. Pemeriksaan rutin kepada dokter gigi
2. Berusaha meyakinkan anaknya bahwa permen itu bahaya
3. Mengajarkan menyikat gigi dengan benar
D. Faktor Penghambat Dalam Upaya Mencegah Bahaya Permen
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 27/28
Dalam hasil pembagian angket kepada orang tua murid dalam mencegah bahaya permen
menunjukan hasil sebagai berikut:
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menyusun menganalisis hasil kuesioner dan berdasarkan teori-teori para ahli serta
beberapa artikel yang didapat, kerusakan gigi yang disebabkan oleh permen merupakan sesuatu
yang harus dicegah sejak dini karena dapat berakibat fatal. Sisa-sisa permen yang menempel
pada gigi akan berubah menjadi asam dan asam akan membuat gigi berlubang atau bisa disebut
karies gigi.Karies gigi dapat mengakibatkan sel pada gigi mati jika sel tersebut telah mati maka
5/12/2018 53420965 Karya Tulis Ilmiah Copy - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/53420965-karya-tulis-ilmiah-copy 28/28
akan meyebabkan kematian pula pada manusia.Pencegahan kerusakan gigi dapat dilakukan
dengan cara menggosok gigi dengan teratur, dan juga perlu pengawasan orang tua dalam hal ini,
karena masih minimnya pengetahuan anak tentang kesehatan gigi. Orangtua pun harus rutin
mengajak anaknya ke dokter gigi untuk pemeriksaan gigi rutin.Selain itu orang tua berperan
penting dalam pengawasan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya.Sedapat mungkin orang
tuapun memberi tahu bagaimana bahaya yang ditimbulkan oleh permen yang mereka konsumsi.
B. Saran
Untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh permen pada gigi anak-anak sebaiknya
dilakukan dengan cara menggosok gigi anak-anak dengan teratur, dan juga perlu pengawasan
orang tua dalam hal ini, karena masih minimnya pengetahuan anak tentang kesehatan gigi.
Orangtua pun harus rutin mengajak anaknya ke dokter gigi untuk pemeriksaan gigi rutin.Selain
itu orang tua berperan penting dalam pengawasan makanan yang dikonsumsi anak-
anaknya.Sedapat mungkin orang tuapun memberi tahu bagaimana bahaya yang ditimbulkan oleh
permen yang mereka konsumsi.