7/16/2019 5.4. Kultur Meristem - Amalia Shalihah 140410100061
http://slidepdf.com/reader/full/54-kultur-meristem-amalia-shalihah-140410100061 1/6
5.4. Kultur Meristem
5.4.1. Definisi Kultur Meristem
Kultur meristem adalah salah satu teknik dalam kultur jaringan tanaman dengan
menggunakan jaringan meristematik atau jaringan muda sebagai eksplannya. Jaringan
Meristem atau meristematik merupakan kumpulan sel-sel yang aktif membelah pada tempat
tertentu pada tanaman, dimana sel-sel tersebut akan membentuk sistem jaringan secara
permanen seperti akar, tunas, daun, bunga dan lain-lain. Sel-sel jaringan meristem
mempunyai kemampuan embrionik yang dapat membelah tanpa batas untuk membentuk
jaringan dewasa untuk kemudian menjadi organ-organ tanaman.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga macam yaitu:1. Meristem apikal
Adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal
selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat
aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari
meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar (meristem antara)
Adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.
Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral (meristem samping)
Adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan sekunder
adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang
tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari
dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan
sekunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
7/16/2019 5.4. Kultur Meristem - Amalia Shalihah 140410100061
http://slidepdf.com/reader/full/54-kultur-meristem-amalia-shalihah-140410100061 2/6
Gambar 5.1. Jaringan meristematik pada tanaman.
(Sumber: Erik, 2011).
Pada umumnya jaringan meristematik yang dikultur dapat berupa meristem pucuk
terminal atau meristem tunas aksilar. Dalam kultur meristem, perkembangan diarahkan untuk
mendapatkan tanaman sempurna dari jaringan meristem tersebut dan dapat sekaligus
diperbanyak.
5.4.2. Tujuan dari Kultur Meristem
Tujuan dari aplikasi kultur meristem diantaranya adalah untuk memperbanyak
tanaman, terutama tanaman hortikultura. Hal ini disebabkan karena sel-sel meristem pada
umumnya stabil. Proses mitosis pada sel-sel meristem terjadi bersama dengan pembelahan sel
yang berkesinambungan, sehingga ekstra duplikasi DNA dapat dihindarkan. Hal ini pula
yang menyebabkan tanaman hasil kultur meristem identik dengan tanaman donornya
(Gunawan, 1988). Jaringan meristem merupakan jaringan vegetatif sehingga plantlet yang
dihasilkannya pun merupakan suatu klon. Oleh karena itu kelompok tanaman yang dihasilkan
dari kultur meristem sering disebut mericlone.
Selain dari perbanyakan tanaman aplikasi kultur meristem lainnya ialah menciptakan
tanaman yang bebas virus. Menurut Gautheret (1982, dalam Gunawan 1988), aktivitas kultur
meristem yang mengeliminasi virus pada tanaman diawali oleh penelitian dari seorang
biokemis yaitu Stanley. Pada saat itu ia sedang bekerja dengan kultur akar tomat untuk
menumbuhkan virus yang diisolasi. Dalam subkltur, ada akar yang tidak mengandung virus,
7/16/2019 5.4. Kultur Meristem - Amalia Shalihah 140410100061
http://slidepdf.com/reader/full/54-kultur-meristem-amalia-shalihah-140410100061 3/6
terutama bila eksplan yang dikultur berukuran kecil. Pada tahun 1952, Morel dan Martin
merupakan orang pertama yang berhasil menumbuhkan meristem tanaman dahlia yang
terserang virus dan memperoleh tanaman yang bebas virus. Setelah itu penggunaan kultur
meristem terhadap berbagai jenis tanaman banyak dikembangkan.
Tujuan lain dari pengaplikasian kultur meristem ialah untuk memperoleh pengetahuan
tentang peranan nutrisi dan hormon terhadap proses diferensiasi serta pertumbuhan pada
embrio somatik maupun tunas, dan sering diaplikasikan untk menyimpan plasma nutfah.
5.4.3. Keunggulan Kultur Meristem
Kultur meristem lebih praktis sebagai cara perbanyakan klon yang cepat dan bebas
penyakit. Berikut ini merupakan table jenis tanaman yang berhasil dibebas viruskan karena
diperbanyak secara kultur meristem:
Tabel 5.1. Beberapa jenis tanaman yang telah berhasil dibebaskan dari virus melalui
kultur meristem
(Sumber: Anonim, 2010).
7/16/2019 5.4. Kultur Meristem - Amalia Shalihah 140410100061
http://slidepdf.com/reader/full/54-kultur-meristem-amalia-shalihah-140410100061 4/6
Keberhasilan dari kultur meristem ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya
media kultur, keadaan fisiologis eksplan dan lingkungan fisik tumbuh. Sering terjadi bahwa
jaringan meristem yang ditanam tidak menunjukkan proses morfogenesis, hal ini disebabkan
sel-sel dari eksplan tidak mengadakan pembelahan dan berdiferensiasi. Jaringan meristem
merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah, biasanya jaringan ini akan mempunyai
daya hidup yang lebih besar dan dapat beregenerasi dengan baik apabila ditanam bersama
dengan daun primordianya. Akan tetapi lebih disarankan apabila tujuannya untuk
mendapatkan tanaman bebas virus sebaiknya meristem ditanam tanpa disertakan daun
primordia.
5.4.4. Mekanisme Kultur Meristem
Pada tahun 1960 Morel berhasil memperbanyak tanaman Cymbidium yang bebas
virus. Dari hasil perbanyakan kultur meristem anggrek tersebut, Morel menemukan
pembentukan kalus terlebih dahulu. Dan dari kalus tersebut kemudian membentuk struktur
yang serupa dengan perkembangan awal dari perkecambahan biji anggrek sebelum menjadi
tanaman. Struktur tersebut disebut dengan protocorm. Protocorm akan memperbanyak diri
menjadi massa protocorm yang baru apabila ditumbuhkan pada media tumbuh yang sama dan
akan tumbuh menjadi tanaman lengkap (plantlet) apabila dipindahkan ke media pendewasaan
dan perakaran.
Berbeda dengan Morel yang telah berhasil mengklonkan tanaman anggrek melalui
protocorm, Hussey dan Stacey (1960) memperbanyak tanaman kentang secara massal yang
bebas virus melalui subkultur tunas aksiler secara berulang. Eksplan tunas kentang yang
sudah bebas virus dijadikan eksplan awal ditumbuhkan pada media perbanyakan yang
menghasilkan tunas dengan buku-buku yang mengandung tunas ketiak disetiap bukunya.
Tiap bulan dapat dihasilkan rata-rata 3-5 buku. Setiap empat minggu buku-buku tersebut
dipotong untuk dikulturkan ke media baru. Setelah empat minggu dipotong-potong lagi.
Demikian seterusnya sehingga dalam satu tahun dapat dihasilkan jutaan tanaman.
Di Indonesia sendiri, perbanyakan tanaman melalui kultur meristem telah dilakukan
oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang. Bertujuan untuk mengeliminasi
virus dari tanaman kentang. Dengan langkah sebagai berikut:
1. Eksplan yang digunakan adalah tunas-tunas yang tumbuh dari umbi berukuran 3-5 cm.
Titik tumbuh / jaringan meristem yang diambil berukuran 0.25-0.4 mm dengan
menggunakan skalpel atau jarum. Pengambilan meristem dilakukan dibawah mikroskop
binokuler (pembesaran 25-40 kali) dalam lingkungan steril (dalam laminar airflow).
7/16/2019 5.4. Kultur Meristem - Amalia Shalihah 140410100061
http://slidepdf.com/reader/full/54-kultur-meristem-amalia-shalihah-140410100061 5/6
2. Meristem ditanam secara in vitro pada media dasar MS yang ditambah suplemen sukrosa
30 g/l, myo-inositol 100 mg/l, GA3 0.1-0.25 mg/l, agar 7 g/l, pH 5.6-5.7. Biakan
kemudian diinkubasi di ruang kultur dengan suhu 20-22oC, dengan diberi penerangan
1000-2000 lux selama 16 jam per hari.
3. Subkultur dilakukan setelah jaringan meristem tumbuh dan berkembang menjadi plantlet.
Pada umumnya jaringan meristem akan tumbuh dan berkembang menjadi plantlet setelah
3-6 bulan stelah tanam.
4. Plantlet kemudian diperbanyak dengan metoda penanaman stek satu buku pada media MS
yang diperkaya air kelapa 100 ml/l, gula 30 g/l, GA3 0.15 mg/l, agar 7 g/l, pH 5.7.
5. Biakan disimpan pada kondisi yang sama dengan kultur meristem. Stek mikro tersebut
umumnya dapat diperbanyak kembali setelah berumur 3-5 minggu.
Gambar 5.2. Skema perbanyakan tanaman kentang bebas virus
Ket.: (A). Persiapan bahan tanaman; (B) Sterilisasi eksplan (dilakukan dalam laminar);
(C). Isolasi meristem (dilakukan di bawah mikroskop dan pemotongan meristem
menggunakan jarum suntik); (D) Penanaman dan pertumbuhan meristem pada media kultur
dan setelah aklimatisasi
(Sumber: Gunawan, 1988).
7/16/2019 5.4. Kultur Meristem - Amalia Shalihah 140410100061
http://slidepdf.com/reader/full/54-kultur-meristem-amalia-shalihah-140410100061 6/6
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Sterilisasi Media Kultur Jaringan Invitro. http://sterilisasimediakulturjaring
aninvitro.blogspot.com/2010/08/kultur-meristem.html. Diakses pada 1 Mei 2013,
pukul 19.36 WIB.
Erik. 2011. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. http://erickbio.files.wordpre
ss.com/2011/07/t umbuhan.png. Diakses pada 1 Mei 2013, pukul 19.31 WIB.
Gunawan, L.W. 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Depdikbud Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi PusatAntar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor .
Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Lilly Publisher.
Yogyakarta.