-1-
SALINAN
PERATURAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2017
TENTANG
PENGHITUNGAN NILAI DAN PENATAUSAHAAN
ASET TAK BERWUJUD BERUPA PATEN
DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa paten yang diperoleh dari hasil penelitian dan/atau
pengembangan di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia bernilai ekonomi, perlu menetapkan menjadi aset
tak berwujud milik negara;
b. bahwa untuk tertib administrasi dan tertib asas dalam
penghitungan nilai dan penatausahaan paten sebagai aset
tak berwujud milik negara sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu penyempurnaan dan penyesuaian Peraturan
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 tentang Penilaian dan Pencatatan Aset Tak
Berwujud berupa Paten di Lingkungan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tentang
-2-
Penghitungan Nilai dan Penatausahaan Aset Tak Berwujud
berupa Paten di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5922);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);
6. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322);
-3-
7. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non-
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden
Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (Lembaran
Negara Republik Indonesian Tahun 2013 Nomor 11);
8. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 650);
9. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Peneliti (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 984);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
TENTANG PENGHITUNGAN NILAI DAN PENATAUSAHAAN
ASET TAK BERWUJUD BERUPA PATEN DI LINGKUNGAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan:
1. Aset Tak Berwujud yang selanjutnya disingkat ATB adalah
aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik yang merupakan salah satu jenis
aset yang dimiliki oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
2. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi
-4-
untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi
tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakannya.
3. ATB berupa Paten yang selanjutnya disebut ATBP adalah
aset nonkeuangan yang tidak mempunyai wujud fisik yang
berupa paten yang dimiliki oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
4. Penghitungan Nilai adalah suatu proses kegiatan kalkulasi
yang selektif didasarkan pada data/fakta yang objektif dan
relevan dengan menggunakan metode/teknik distribusi
nilai perolehan yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia untuk memperoleh nilai ATBP.
5. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan barang milik
negara berdasarkan peraturan perundang-undangan.
6. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan dalam suatu
kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang
teknologi yang berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
7. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut
metodologi ilmiah untuk memperoleh data dan informasi
yang berkaitan dengan pemahaman tentang fenomena
alam dan/atau sosial, pembuktian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis, dan
penarikan kesimpulan ilmiah.
8. Pengembangan adalah kegiatan untuk peningkatan
kemanfaatan dan daya dukung ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah terbukti kebenaran dan keamanannya
untuk meningkatkan fungsi dan manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi.
9. Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disebut
CaLK adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan atau terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran, neraca,
laporan arus kas, laporan operasional, laporan perubahan
ekuitas, laporan saldo anggaran lebih dalam rangka
pengungkapan yang memadai.
-5-
10. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara yang
selanjutnya disebut CaLBMN adalah catatan tambahan
dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan barang
milik negara untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.
11. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara yang selanjutnya disingkat SIMAK BMN adalah
sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan
laporan barang milik negara serta laporan manajerial
lainnya.
12. Berita Acara Serah Terima ATBP yang selanjutnya
disingkat BAST ATBP adalah berita acara nilai ATBP yang
ditransfer ke satuan kerja.
13. Berita Acara Penghitungan Nilai ATBP yang selanjutnya
disebut BA Penghitungan Nilai ATBP adalah berita acara
penghitungan nilai ATBP di lingkungan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
14. Amortisasi ATB adalah alokasi harga perolehan ATBP
secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya,
yang hanya dapat diterapkan atas ATBP yang memiliki
masa manfaat terbatas.
15. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang selanjutnya
disingkat LIPI adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian ilmu pengetahuan.
16. Satuan Kerja adalah satuan kerja di lingkungan LIPI yang
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya menghasilkan
invensi yang dimohonkan Paten.
Pasal 2
Peraturan Lembaga ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam
Penghitungan Nilai dan Penatausahaan ATBP di lingkungan
LIPI.
-6-
Pasal 3
Peraturan Lembaga ini bertujuan untuk:
a. melaksanakan tertib administrasi dan tertib asas dalam
Penghitungan Nilai dan Penatausahaan ATBP di lingkungan
LIPI;
b. membangun model kebijakan penatausahaan ATBP di
lingkungan LIPI yang sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan;
c. memberikan kontribusi yang substansial dalam rangka
pengelolaan ATBP pada lembaga Penelitian dan/atau
Pengembangan di Indonesia; dan
d. mengoptimalkan pemanfaatan data penaksiran nilai ATBP
untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif di
Indonesia.
Pasal 4
Penghitungan Nilai dan Penatausahaan ATBP di lingkungan
LIPI dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. kepatuhan hukum;
b. kepastian nilai;
c. pengakuan terhadap output selain Paten;
d. tranparansi; dan
e. akuntabilitas
BAB II
PENGHITUNGAN NILAI
Pasal 5
(1) Metode Penghitungan Nilai ATBP dilakukan berdasarkan
harga perolehan yang berasal dari biaya Pengembangan
apabila Satuan Kerja dapat mengidentifikasi secara akurat
biaya Penelitian dan/atau Pengembangan.
(2) Dalam hal metode Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dilakukan, metode
Penghitungan Nilai ATBP dilakukan berdasarkan nilai
output Paten dan nilai proses Paten.
-7-
(3) Dalam hal metode Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak dapat dilakukan,
metode Penghitungan Nilai ATBP dilakukan berdasarkan
nilai proses Paten.
Pasal 6
(1) Metode Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) berdasarkan unsur:
nilai ATBP V
nilai output Paten Op
nilai proses Paten Pp
(2) Metode Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berdasarkan rumus:
Pasal 7
(1) Nilai output Paten (Op) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) dihitung berdasarkan nilai realisasi pagu
anggaran untuk menghasilkan ATBP yang diformulasikan
dengan luaran kegiatan Penelitian dan/atau
Pengembangan dan bobot angka kredit.
(2) Penghitungan nilai output Paten (Op) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berdasarkan unsur:
nilai output Paten Op
total bobot Paten Bp
total bobot output Penelitian dan/atau
Pengembangan
ΣB
nilai pagu N
(3) Penghitungan nilai output Paten (Op) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berdasarkan rumus:
(4) Total bobot output Penelitian dan/atau Pengembangan (ΣB)
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan output
-8-
kegiatan Penelitian dan/atau Pengembangan dan bobot
angka kredit yang dihitung berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 8
(1) Nilai proses Paten (Pp) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) dihitung berdasarkan tahapan proses
permohonan Paten.
(2) Penghitungan nilai proses Paten (Pp) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berdasarkan unsur:
a. biaya pendaftaran;
b. biaya percepatan publikasi, jika permohonan Paten
disertai dengan permohonan percepatan publikasi;
c. biaya pemeriksaan substantif;
d. biaya penerbitan sertifikat; dan
e. biaya lainnya selain sebagaimana dimaksud dalam
huruf a sampai dengan huruf d.
(3) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan
Peraturan Pemerintah tentang Tarif Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku bagi Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
Pasal 9
Metode Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (3) untuk ATBP dengan nilai output Paten
(Op) yang bernilai nol.
Pasal 10
Nilai ATBP hasil penghitungan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 berlaku untuk pencatatan pada sistem akuntansi
pemerintahan tidak serta merta menjadi nilai komersial ATBP.
Pasal 11
Satuan Kerja melaporkan setiap perubahan Nilai ATBP kepada
Pusat Inovasi.
-9-
BAB III
PENATAUSAHAAN
Pasal 12
(1) Satuan Kerja yang mengajukan permohonan Paten mengisi
formulir Penghitungan Nilai ATBP.
(2) Formulir Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit memuat informasi tentang:
a. jumlah biaya pengembangan yang dikeluarkan untuk
menghasilkan Invensi yang dimohonkan Paten;
b. jumlah realisasi pagu anggaran yang digunakan untuk
menghasilkan ATBP;
c. hasil kegiatan Penelitian dan/atau Pengembangan,
berupa:
1) Paten;
2) karya tulis ilmiah; dan
3) prototipe Invensi;
Pasal 13
Formulir Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 disahkan oleh Kepala Satuan Kerja disertai
dengan data dukung otentik.
Pasal 14
(1) Pengisian formulir Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 dilakukan secara manual atau
elektronik.
(2) Dalam hal pengisian formulir Penghitungan Nilai ATBP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
manual, Satuan Kerja menyerahkan formulir
Penghitungan Nilai ATBP kepada Pusat Inovasi pada saat
permohonan Paten diajukan.
(3) Pengajuan formulir Penghitungan Nilai ATBP selain
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diajukan
paling lama:
a. minggu kedua bulan Juni pada semester I tahun
anggaran berjalan; atau
-10-
b. minggu kedua bulan Desember pada semester II tahun
anggaran berjalan.
Pasal 15
Pembukuan ATBP dengan biaya proses yang diperoleh ditahun
berjalan, dilakukan dengan cara:
a. Pusat Inovasi mencatat sebagai pembelian Paten
berdasarkan biaya proses Paten;
b. Pusat Inovasi menerbitkan BAST ATBP dan melakukan
transfer keluar ke Satuan Kerja;
c. Satuan Kerja menerima arsip data komputer dan BAST
ATBP dari Pusat Inovasi dan dicatat melalui transfer
masuk; dan
d. Satuan Kerja menambahkan biaya perolehan berdasarkan
BA Penghitungan Nilai ATBP melalui koreksi
nilai/kuantitas.
Pasal 16
Dalam hal terdapat perubahan nilai proses Paten untuk ATBP
yang telah dibukukan oleh Satuan Kerja maka:
a. Pusat Inovasi membukukan nilai tersebut sebagai aset
tetap lainnya dalam renovasi;
b. Pusat Inovasi menerbitkan BAST ATBP dan melakukan
transfer keluar ke Satuan Kerja; dan
c. Satuan Kerja mencatat ATBP melalui penerimaan aset
tetap renovasi berdasarkan BAST ATBP sebagaimana
dimaksud dalam huruf b.
BAB IV
AMORTISASI DAN PENGHAPUSAN
Pasal 17
Tata cara Amortisasi ATBP berdasarkan peraturan
perundang-undangan mengenai pengelolaan barang milik
negara.
-11-
Pasal 18
(1) ATBP dapat diajukan untuk dihapuskan apabila:
a. Paten ditolak atau ditarik kembali berdasarkan surat
pemberitahuan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
b. masa perlindungan Paten sudah berakhir sesuai
dengan keterangan pada sertifikat Paten; atau
c. perlindungan paten batal demi hukum atau
dimintakan penghentian perlindungannya.
(2) Tata cara penghapusan ATBP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan peraturan perundang-undangan
mengenai pengelolaan barang milik negara.
(3) Penghapusan ATBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dijelaskan dalam CaLBMN dan CaLK oleh Satuan Kerja.
BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 19
Pusat Inovasi bertugas dan bertanggung jawab:
a. menyediakan formulir Penghitungan Nilai ATBP format
manual atau elektronik;
b. melakukan Penghitungan Nilai ATBP berdasarkan formulir
Penilaian Nilai ATBP yang diserahkan oleh Satuan Kerja;
c. menerbitkan BA Penghitungan Nilai ATBP yang
ditandatangani oleh Sekretaris Utama LIPI dan Kepala
Pusat Inovasi;
d. menerbitkan BAST ATBP yang ditandatangani oleh Kepala
Pusat Inovasi;
e. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja lain di
lingkungan LIPI yang terkait dengan Penghitungan Nilai
dan Penatausahaan ATBP; dan
f. melakukan rekapitulasi biaya proses Paten untuk
mendukung proses Penghitungan Nilai ATBP.
-12-
Pasal 20
Satuan Kerja bertugas dan bertanggung jawab:
a. melakukan pencatatan ATBP berdasarkan nilai yang
tercantum dalam BA Penghitungan Nilai ATBP, pada:
1) SIMAK BMN sebagai Paten apabila ATBP telah
memperoleh sertifikat Paten;
2) SIMAK BMN sebagai ATBP dalam proses pendaftaran
hak apabila permohonan Paten telah dilakukan namun
belum memperoleh sertifikat; dan/atau
3) CaLBMN untuk ATBP yang telah dibukukan
sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan angka 2);
dan
b. melakukan permohonan penghapusan ATBP yang
ditujukan kepada Kepala LIPI selaku pengguna barang
untuk ATBP yang telah memenuhi syarat untuk dihapus.
Pasal 21
Biro Umum bertugas dan bertanggung jawab:
a. melakukan rekapitulasi pencatatan seluruh ATBP yang
telah dilakukan oleh Satuan Kerja; dan
b. memfasilitasi penyelenggaraan rekonsiliasi dan
pemutakhiran data ATBP.
Pasal 22
Biro Perencanaan dan Keuangan bertugas dan bertanggung
jawab mengungkapkan penjelasan yang memadai mengenai
pencatatan ATBP sebagaimana yang tertuang dalam CaLBMN
ke dalam CaLK LIPI.
Pasal 23
Inspektorat bertugas dan bertanggung jawab melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan atau implementasi dari
Peraturan Lembaga ini berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
-13-
BAB VI
SANKSI
Pasal 24
(1) Satuan Kerja yang tidak melaksanakan Penghitungan Nilai
dan Penatausahaan ATBP diberikan sanksi.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
Kepala LIPI atau pejabat yang ditunjuk.
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
dalam bentuk:
a. surat teguran; dan/atau
b. publikasi melalui intraLIPI.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 25
(1) Contoh Penghitungan Nilai ATBP sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Lembaga ini.
(2) Formulir penilaian ATBP sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Lembaga ini.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 26
Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku, Peraturan
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 7 Tahun
2015 tentang Penilaian dan Pencatatan Aset Tak Berwujud
berupa Paten di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 264), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-15-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Lembaga ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2017
PELAKSANA TUGAS KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG SUBIYANTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 1811
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
ttd.
Nur Tri Aries Suestiningtyas
-16-
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2017
TENTANG PENGHITUNGAN NILAI DAN
PENATAUSAHAAN ASET TAK BERWUJUD
BERUPA PATEN DI LINGKUNGAN LEMBAGA
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
COTOH PENGHITUNGAN NILAI ATBP
1. Contoh Penghitungan Nilai ATBP secara Umum
Metode Penghitungan Nilai ATBP diperhitungkan dari nilai output Paten
(Op) dan nilai proses Paten (Pp). Metoda Penghitungan Nilai ATBP dapat
diimplementasikan dalam simulasi kasus dengan skema kegiatan
Penelitian dan/atau Pengembangan sebagai berikut:
Satuan Kerja : Pusat Penelitian xxxx
Program : Penelitian Energi Baru dan Terbarukan
Kegiatan : Pengembangan Sel Surya
Pagu : Rp285.000.000,00
Output : 1. Jurnal Internasional 1
2. Jurnal Nasional 2
3. Paten 1
4. Prototipe -
Status Proses Paten: Tersertifiksi (Granted)
-17-
Bobot kredit output untuk nilai ATBP di Satuan Kerja Pusat Penelitian
XXXX berdasarkan data di atas sebagai berikut:
Menghitung nilai output paten (Op) sebagai berikut:
Op = 30x Rp285.000.000,00 120 =Rp71.250.000,00
Menghitung nilai proses Paten (Pp) sebagai berikut:
No Jenis Biaya Besaran Biaya
1. Biaya Pendaftaran Rp450.000,00
2. Biaya Percepatan Publikasi 0
3. Biaya Pemeriksaan Substantif Rp2.000.000,00
4. Biaya Pengambilan Sertifikat Rp200.000,00
5. Biaya-biaya lainnya jika ada
Pp = Jumlah biaya tahapan proses
Pp =Rp450.000,00 + 0 + Rp2.000.000,00 + Rp200.000,00
= Rp2.650.000,00
Menghitung Nilai ATBP (V) sebagai berikut:
= Rp71.250.000,00 + Rp2.650.000,00
= Rp73.900.000
No Output Bobot
Kredit
Jumlah Total
Bobot
1. Jurnal Internasional 40 1 40
2. Jurnal Nasional 25 2 50
3. Paten Tersertifikasi (Bp) 30 1 30
Nilai Total Output Penelitian 120
-18-
2. Contoh Metode Penghitungan Nilai ATBP dengan Pengurangan Output
Prototipe
Dalam hal kegiatan Penelitian dan/atau Pengembangan menghasilkan
prototipe, maka pagu anggaran kegiatan terlebih dahulu dikurangi dengan
harga perolehan prototipe tersebut. Dengan demikian pagu yang digunakan
untuk menghitung nilai output adalah nilai pagu yang telah dikurangi
dengan harga untuk menghasilkan prototipe. Sebagai ilustrasinya,
misalkan harga untuk memperoleh prototipe senilai Rp 19.000.000,00.
maka nilai pagu yang digunakan untuk penaksiran nilai ATBP sebagai
berikut:
Rp285.000.000,00
Rp19.000.000,00
−
Rp266.000.000,00
N= Rp266.000.000,00
Nilai pagu tersebut selanjutnya dikalikan dengan porsi bobot nilai kredit
sebagai berikut:
Op = 30x RP266.000.000,00
120
= Rp66.500.000,00
Satuan Kerja : Pusat Penelitian xxxx
Program : Penelitian Energi Baru dan Terbarukan
Kegiatan : Pengembangan Sel Surya
Pagu : RP285.000.000,00
Output : 1. Jurnal Internasional 1
2. Jurnal Nasional 2
3. Paten 1
4. Prototipe 1
Status Proses Paten: Tersertifiksi (Granted)
-19-
Menghitung nilai proses Paten (Pp) sebagai berikut:
No Jenis Biaya Besaran Biaya
1. Biaya Pendaftaran Rp. 450.000,00
2. Biaya Percepatan Publikasi 0
3. Biaya Pemeriksaan Substantif Rp. 2.000.000,00
4. Biaya Pengambilan Sertifikat Rp. 200.000,00
5. Biaya-biaya lainnya jika ada
Pp = Jumlah biaya tahapan proses
Pp =Rp450.000,00 + 0 + Rp2.000.000,00 + Rp200.000,00
=Rp2.650.000,00
Selanjutnya angka tersebut di atas ditambahkan dengan biaya proses
Paten sampai proses tersertifikasi sebesar Rp2.650.000,00, maka nilai
valuasi ATB menjadi:
V = Rp66.500.000,00 + Rp2.650.000,00
= Rp69.150.000,00
PELAKSANA TUGAS KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG SUBIYANTO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
ttd.
Nur Tri Aries Suestiningtyas
-20-
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2017
TENTANG PENGHITUNGAN NILAI DAN
PENATAUSAHAAN ASET TAK BERWUJUD
BERUPA PATEN DI LINGKUNGAN LEMBAGA
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
FORMULIR PENILAIAN ATBP
I. Data Paten
Nomor Permohonan *
Judul
Inventor/Peneliti
*Diisi oleh Pusat Inovasi
II. Data Kegiatan
No
Judul kegiatan
Tahun
Jumlah
Sumber Anggaran (Pilih A atau B): A. Biaya Pengembangan B. Realisasi Anggaran DIPA/NonDIPA/PNBP/ Kerja sama/dll)
1
2
...
Keterangan: Biaya Pengembangan (A) adalah biaya yang dikhususkan untuk
menghasilkan suatu paten. Jika tidak dapat dipisahkan dengan biaya
penelitian, maka pilih sumber Anggaran (B) yaitu realisasi anggaran penelitian
(PAGU) yang berkaitan dengan paten yang diajukan.
FORMULIR PENILAIAN
ASET TAK BERWUJUD PATEN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Satuan Kerja :
Tahun :
-21-
III. Data Publikasi Ilmiah
No Judul Karya Tulis Ilmiah
(KTI)
Jenis KTI *) pilih salah satu
No Bukti Terbit
PN PI JN JI BN BI
1
...
PN : Proceeding Nasional; PI:Proceeding Internasional; JN: Jurnal Nasional; JI:
Jurnal Internasional; BN: Buku Nasional; BI: Buku Internasional
No Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) ** Jenis KTI *) pilih salah satu
PN PI JN JI BN BI
1
2
...
**direncanakan/belum terbit
IV. Data Prototipe/Desain
No Nama Prototipe/Desain No Keputusan
Prototipe
Sudah publikasi / belum dan bukti publikasi
............,............................ 2016
Kepala,
(………………………………..)
NIP
PELAKSANA TUGAS KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG SUBIYANTO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
ttd.
Nur Tri Aries Suestiningtyas
Tanggal Update: .............................................
Link Sistem Informasi Pengelolaan HKI LIPI:
http://inovasi.lipi.go.id/hki/index.php/patent/advsearch