KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHANKOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Sosialisasi PP 71 /2010 tentang SAP Akrual
PSAP 12PSAP 12PSAP 12 PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN OPERASIONAL
Jakarta, 14 Jakarta, 14 DesemberDesember 20102010,,
A. B. Triharta
1
TOPIK BAHASAN• PP 71/2010 tentang SAP berbasis Akrual• Konsepsi akrual dan peranan Laporan Operasional
(LO) dalam perhitungan cost penilaian kinerjaP d h l (LO) dalam perhitungan cost, penilaian kinerja, estimasi pendapatan dan perubahan ekuitas
Pendahuluan
• Pendapatan-LO dari kegiatan operasional• Beban dari kegiatan operasional• Surplus/Defisit dari kegiatan operasionalLaporan p g p• Kegiatan Non Operasional• Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa• Surplus/Defisit-LO
LaporanOperasional
• Ilustrasi Laporan Operasional• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi
PSAP 12LO dan
2
PSAP 12• Kesimpulan
LO danimplementasinya
SAP SAP BerbasisBerbasis AkrualAkrual(PP (PP NomorNomor 71/2010)71/2010)
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanPernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):1 PSAP N 01 t t P ji L K1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;6 PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;9 PSAP N 09 t t Ak t i K jib9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;12. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional. 3
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN KETERKAITAN ANTAR LAPORAN KETERKAITAN ANTAR LAPORAN
LO disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan
BASIS
ANGGARANANGGARANKAS
LRALRA SILPA/SIKPASILPA/SIKPALaporanLaporan
PerubahanPerubahanLRALRA SILPA/SIKPASILPA/SIKPA PerubahanPerubahanSALSAL
AKUNTANSIAKUNTANSIBASIS AKRUAL
LOLO Surplus/Surplus/ LaporanLaporanEk itEk it NN
4
LOLO Surplus/Surplus/DefisitDefisit--LOLO
PerubahanPerubahanEkuitasEkuitas
EkuitasEkuitas NeracaNeraca
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN FEATURE LAPORAN OPERASIONAL FEATURE LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatandan belanja
k l
Surplus/defisitakrual yang menambah/ mengurangi
Ada i h
akrual
Pemisahanl
mengurangiekuitas
pemisahankegiatan non operasionaldan pos luar
biasa
laporanpertanggung
jawabananggaran dan
l fi i l biasalaporan finansial
PP 71/2010
5LRA LRA & LO
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN FEATURE LAPORAN OPERASIONAL FEATURE LAPORAN OPERASIONAL
• Pendapatan LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan berdasarkan nilaibarang/jasa harus dilaporkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal transaksi dan diungkap dalam CaLK
• Transaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang/jasa antara lain hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi
• Pembiayaan tidak diperhitungkan dalam hit l /d fi it LO k t k iperhitungan surplus/defisit LO karena transaksi
pembiayaan tidak terkait dengan operasi pada periode pelaporan.
6
periode pelaporan.
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN PERANAN LAPORAN OPERASIONAL PERANAN LAPORAN OPERASIONAL
PP 71/2010 AKRUAL Laporan pendapatan dan beban akrual
PP 24/2005 CTAPP 24/2005 CTAOpsional (Laporan Kinerja Keuangan)
Besarnya beban yang harus ditanggung olehBesarnya beban yang harus ditanggung olehCOST Besarnya beban yang harus ditanggung olehpemerintah dalam menjalankan pelayananBesarnya beban yang harus ditanggung olehpemerintah dalam menjalankan pelayanan
Operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerjaOperasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
COST
LO menyediakaninformasi mengenai berguna dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas dankehematan perolehan dan penggunaansumber daya ekonomi
berguna dalam mengevaluasi kinerjapemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas dankehematan perolehan dan penggunaansumber daya ekonomi
Memprediksi pendapatan LO yang akanMemprediksi pendapatan LO yang akan
gseluruh kegiatan
operasionalkeuangan entitaspelaporan yang
Performance
Memprediksi pendapatan LO yang akanditerima untuk mendanai kegiatan pemerintahdalam periode mendatang dengan menyajikanlaporan secara komparatif
Memprediksi pendapatan LO yang akanditerima untuk mendanai kegiatan pemerintahdalam periode mendatang dengan menyajikanlaporan secara komparatif
pelaporan yang penyajiannya
disandingkan denganperiode sebelumnya
Estimate
7Peningkatan ekuitas (bila surplus operasional) dan penurunan ekuitas (bila defisit operasional) Peningkatan ekuitas (bila surplus operasional) dan penurunan ekuitas (bila defisit operasional) Equity
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL PERANAN LAPORAN OPERASIONAL DALAM PERHITUNGAN COSTDALAM PERHITUNGAN COST
• Laporan Operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung cost per y g p g g g pprogram/kegiatan pelayanan
L P hitLaporanOperasional
Beban pega ai
PerhitunganCost
COST untuksetiap
program/
Beban pegawai
Beban belanja barang
Beban bunga
Beban subsidi
Labor cost
program/kegiatanBeban hibah
Beban bantuan sosial
Beban penyusutan
Material cost
8
Beban transfer
Beban lain-lainOverhead cost
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL PERANAN LAPORAN OPERASIONAL DALAM PENILAIAN KINERJADALAM PENILAIAN KINERJA
Konsep VFM digunakan untuk
Evaluasi kinerja berdasarkan konsep Value for Money (ekonomi, efisien & efektif)
Outcome (Hasil)
menilai apakah suatu organisasi telah mencapai benefit maksimal, dengan mengunakan sumber daya yang ada.
Output
efektivitassumber daya yang ada.
Input
Output (keluaran)
efisienLaporan
O i l(cost dariprogram/ kegiatan)
Operasional
LaporanKonsep VFM memberikan pengertian akan cost dan
9
ekonomiKinerjakinerja dalam mencapai
efisiensi dan efektivitas aktivitas organisasi
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL PERANAN LAPORAN OPERASIONAL DALAM PENILAIAN KINERJADALAM PENILAIAN KINERJA
UU 1/2004 & PP 8/2006UU 1/2004 & PP 8/2006MengaturMengatur tentangtentang laporanlaporan keuangankeuangan dandan kinerjakinerja instansiinstansi pemerintahpemerintahgg gg pp gg jj pp
KinerjaKinerja berupaberupa keluarankeluaran//hasilhasil daridari kegiatankegiatan/program yang /program yang hendakhendak atauatautelahtelah dicapaidicapai sehubungansehubungan dengandengan penggunaanpenggunaan anggarananggaran ((bebanbeban/cost)/cost),,
Manajemen Kinerja
telahtelah dicapaidicapai sehubungansehubungan dengandengan penggunaanpenggunaan anggarananggaran ((bebanbeban/cost)/cost), , dengandengan kuantitaskuantitas dandan kualitaskualitas terukurterukur
Manajemen Keuangan Manajemen KinerjaManajemen Keuangan
Aset & Kewajiban Pendapatan Cost KinerjaBeban
Mengaitkan cost dengan kinerja
10
LAPORANKEUANGAN
LAPORANLAPORANKINERJAKINERJA
EVALUASI KINERJAEVALUASI KINERJA
LAPORAN KINERJA : KETERKAITAN BEBAN DAN HASIL/KELUARAN
Dengan diterapkannya LO, dapatg p y , pdihitung beban akrual untuk
dibandingkan dengan hasil/keluran
11
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL PERANAN LAPORAN OPERASIONAL DALAM ESTIMASI PENDAPATANDALAM ESTIMASI PENDAPATAN
• Laporan Operasional memberikan informasi untuk memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk
d i k i t i t h d l i d d tmendanai kegiatan pemerintah dalam periode mendatang dengan menyajikan laporan secara komparatif
12
PERANAN LAPORAN OPERASIONAL PERANAN LAPORAN OPERASIONAL DALAM PERUBAHAN EKUITASDALAM PERUBAHAN EKUITAS
PP 71/2010 AKRUAL PP 24/2005 CTAPP 24/2005 CTAMelaporkan perubahan ekuitas dan surplus/defisitOpsional
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Surplus/defisit LOSurplus/defisit LO pada periodebersangkutan
EkuitasEkuitas awal
Dampak kumulatifperubahan
kebijakan/kesalahanmendasar
13
Ekuitasakhir
mendasar
STRUKTUR LAPORAN OPERASIONALSTRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL• Penurunan manfaat
ekonomi/potensijasa dalam periodepelaporan
• Hak pemerintah• Diakui sebagai
penambahekuitas pelaporan
• menurunkan ekuitas• berupa
pengeluaran/ konsumsi
i b l
ekuitas• Dalam periode
tahun anggaranyg bersangkutan
• Tidak perlu
Pendapatan-LO (darikegiatan
Beban (darikegiatan
operasional) aset atau timbulnyakewajiban
pdibayar kembali operasional) operasional)
• Pendapatan/Beban• Pendapatan/Bebanyg bukan merupakanoperasi biasa
• Tidak diharapkansering/rutin terjadi
• Sifatnya tidak rutin, termasuksurplus/defisit daripenjualan aset non l d
Pos LuarBiasa
Kegiatan Non Operasional
14
• Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs
• Sifat & jumlahdiungkap dalam CalK
lancar danpenyelesaiankewajiban jangkapanjang
AKUNTANSI PENDAPATAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA LAPORAN OPERASIONALPADA LAPORAN OPERASIONAL
• Pada saat timbul hakatas pendapatan(hak untuk menagih) atau Berdasarkan azas
bruto• Pada saat
pendapatandirealisasi
Pengakuan Pencatatan
bruto
. .e ga ua
..Pengungkapan Klasifikasi..Pengungkapan KlasifikasiMenurut sumber pendapatan
Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan dalam
15
disajikan dalam CaLK
AKUNTANSI BEBAN AKUNTANSI BEBAN PADA LAPORAN OPERASIONALPADA LAPORAN OPERASIONAL
• Penyusutan dapatdilakukan denganmetode garis lurus,
• Saat timbulkewajiban
• Terjadinya konsumsiaset g ,
saldo menurun, dan unit produksi
• Terjadinyapenurunan manfaatekonomi/potensijasa Pengakuan Pencatatan
. .e ga ua
..Pengungkapan Klasifikasi• Menurut
klasifikasiekonomi
..Pengungkapan KlasifikasiBeban berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut
16
dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan disajikan dalam CaLK
AKUNTANSI KOREKSI DAN AKUNTANSI KOREKSI DAN PENGEMBALIAN PENDAPATANPENGEMBALIAN PENDAPATAN
Periode Penerimaan
Pengurangpendapatan
Pengurangpendapatan
Normal dan B l /
Tidak berulang/
Pengurang
Berulang/Recurring
Non-recurring
Pengurangekuitas pada
periodeditemukan
Pengurangpendapatan
17
ditemukan
Periode Sebelumnya
AKUNTANSI KOREKSI DAN AKUNTANSI KOREKSI DAN PENERIMAAN KEMBALI BEBANPENERIMAAN KEMBALI BEBAN
Periode beban dibukukan
Pengurangbeban pada
periode yang
Penambahbeban pada
periode yang sama sama
Menambah Mengurangi/penerimaan
bebanpkembali beban
Pendapatanlain-lain
Koreksi atasakun ekuitas
18Periode berikutnya
TRANSAKSI DALAM MATA UANG TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASINGASING
TersediaTransaksi dalam mata uang asingdicatat dengan menjabarkannya
dana dalammata uang
asing
dicatat dengan menjabarkannyake dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi
Transaksi dalam
• Mata uang asing dibelidengan Rupiah dicatat
Transaksi dalam
mata uang asing
harus dibukukan
Tid k
dengan Rupiah dicatatberdasarkan kurs transaksi
• Mata uang asing dibeli denganmata uang asing lainnya
dalam mata uang
Rupiah.
Tidaktersedia
dana dalammata uang
dicatat dengan menggunakankurs transaksi
• Transaksi dalam mata uangasing lainnya dicatat dalam
19
gasing
asing lainnya dicatat dalamrupiah berdasarkan kurstengah bank sentral padatanggal transaksi
20
21
CONTOH TRANSAKSI PADA LAPORAN CONTOH TRANSAKSI PADA LAPORAN OPERASIONALOPERASIONAL
TRANSAKSI PENDAPATAN AKRUAL - LO
1 Telah terbit Surat Ketetapan Dicatat sebagai pendapatan pajak pada1. Telah terbit Surat KetetapanPajak (SKP) di tahun 2009sebesar Rp500
Dicatat sebagai pendapatan pajak pada periode dikeluarkannya SKPJurnal:Piutang Pajak 500uta g aja 500
Pendapatan Pajak 500
2. Pajak diterima oleh Dicatat sebagai pelunasan piutangjkas negara Rp300
g p p g
Jurnal (BUN):Kas 300
Piutang Pajak 300
3. Pada tanggal neraca terdapat SKP yang belum dibayar oleh
Tidak ada jurnalSKP yang belum dibayar oleh Wajib Pajak Rp200
CONTOH TRANSAKSI PADA LAPORAN CONTOH TRANSAKSI PADA LAPORAN OPERASIONAL OPERASIONAL
TRANSAKSI BEBAN AKRUAL-LO
1 Satuan Kerja menerima Dicatat sebagai beban1. Satuan Kerja menerima tagihan listrik sebesar Rp200 pemakaian bulan Desember 20xx
Dicatat sebagai bebanJurnal:Beban langganan daya dan jasa 200
Utang Belanja 200g j2. Pada tanggal 31 Desember
20xx belum dilakukan pembayaran tagihan listrik
Tidak ada jurnal
TRANSAKSI NON OPERASIONAL
AKRUAL-LO
1 S tk j l t l Di t t b i S l j l t1. Satker menjual aset non lancarpada Desember 20xx sebesarRp 150, dengan hargaperolehan Rp 90
Dicatat sebagai Surplus penjualan aset non lancar.Jurnal:Kas 150p p
Aset tetap 90Surplus penjualan aset non lancar 60
KETERKAITAN LAPORAN KEUANGANKETERKAITAN LAPORAN KEUANGAN
Pendapatan 500Beban (200)
LaporanLaporan OperasionalOperasional LRALRAPendapatan 450Beban (200)
Surplus/Defisit Opr 300Kegiatan non operasional 60
pBelanja (0)Surplus/(defisit) 450Pembiayaan 1.000SILPA 1 450Surplus/Defisit LO 360
Laporan Perubahan Ekuitas
SILPA 1.450
LaporanLaporan PerubahanPerubahan SALSALLaporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas Awal 1.000Surplus/Defisit LO 360Ekuitas Akhir 1 360
LaporanLaporan PerubahanPerubahan SALSALSAL Awal 100Penggunaan SAL (30)SILPA 1.450Ekuitas Akhir 1.360
NeracaNeraca
SILPA 1.450SAL Akhir 1.520
Aset 2.000Kewajiban 640Ekuitas 1.360 24
HALHAL--HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM IMPLEMENTASI PSAP 12IMPLEMENTASI PSAP 12
• Keterkaitan laporan keuangan mengingat dual basis penganggaran dan pelaporandual basis penganggaran dan pelaporan.
• Keterkaitan laporan keuangan, terutama Laporan Operasional, dengan laporan kinerja
25
KESIMPULANKESIMPULAN
• Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga :
– Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkandipertanggungjawabkan
– Laporan pertanggungjawaban anggaran dapat dibedakan dengan laporan kinerja keuangan
– Dapat diketahui kinerja operasional pemerintah untuk periode pelaporan tertentu
– Laporan Operasional mempunyai nilai prediktif karena informasinya dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai
26
kegiatan pemerintah dalam periode mendatang
TerimaTerima KasihKasihKomiteKomite StandarStandar AkuntansiAkuntansi PemerintahanPemerintahanKomiteKomite StandarStandar AkuntansiAkuntansi PemerintahanPemerintahan
GedungGedung Prijadi Praptosuhardjo IIIPrijadi Praptosuhardjo III, Lt. , Lt. 22,,Kementerian KeuanganKementerian Keuangan
Jl Budi Jl Budi UtomoUtomo No 6 JakartaNo 6 JakartaJl. Budi Jl. Budi UtomoUtomo No. 6, JakartaNo. 6, Jakarta(021021) 352352--45514551, (021021) 344344--92309230 ExtExt 53115311
Faksimile : (021)-352-4551Website : www.ksap.org Website : www.ksap.org
E-mail : [email protected]