Download - 7. MACAM RADIOGRAFIK EKSTRAORAL
MACAM RADIOGRAFIK EKSTRAORAL
MACAM RADIOGRAFIK EKSTRAORAL
Radiograf ini disebut radiografik ekstraoral karena pada pembuatannya film diletakkan di luar mulut penderita. Radiograf ekstraoral dapat memberikan gambaran regio orofasial, dan indikasi pembuatan radiograf ini adalah sebagai berikut :
Tidak dapat dilakukan pembuatan radiograf dengan menggunakan teknik intraoral
Ingin mengetahui keadaan pada daerah kepala dan struktur fasial
Evaluasi pertumbuhan skeletal
Trauma pada rahang dan tulang fasial
Macam-macam proyeksi radiograf ekstraoral, antara lain :
1.SKULL PROJECTION
1.1 Cephalometric Projection :
a. Cephalometric Projection of Posteroanterior of skull/ Posteroanterior Projection
b. Lateral Cephalaometric of Facial Bones
1.2. Waters Projection
1.3. Reverse-Towne Projection
1.4. Submentovertex Projection
2.MANDIBULAR LATERAL OBLIQUE PROJECTION/EISLER2.1. Lateral Oblique Projection of Body Mandible
2.2. Lateral Oblique Projection of Ramus Mandible
3.PANORAMIC RADIOGRAPHY = ROTATIONAL RADIOGRAPHY
4.TEMPORO MANDIBULAR JOINT RADIOGRAPHY4.1. Transcranial Projection
4.2. Transorbital Projection
4.3. Transpharyngel Projection
4.4. Tomography
4.5. Panoramic Radiography
4.6. Reverse-Towne Projection
SKULL PROJECTION
Skull Projection merupakan suatu teknik radiograf ekstraoral yang dapat memberikan gambaran dari kepala secara lengkap. Ada beberapa macam proyeksi untuk mendapatkan gambaran dari kepala, yaitu :
1.Cephalometric Projection
Cephalometric projection merupakan suatu teknik standart untuk mendapatkan gambaran kepala yang berguna di bidang orthodontik. Standarisasi adalah merupakan dasar dari pertumbuhan/perkembangan bidang-bidang cephalometri yaitu ukuran dan perbandingan dari titik-titik tertentu meliputi jarak dan garis dari skeleton fasial yang berguna di bidang orthodontik.
Indikasi klinis dari radiograf menggunakan teknik ini adalah :
a. Bidang Orthodontik :
Diagnosis awal : mengetahui abnormalitas skeletal dan/atau jaringan lunak
Menentukan rencana perawatan
Memonitor kemajuan perawatan
Evaluasi hasil perawatan
Penelitian pertumbuhan
b. Bidang Bedah Orthognatik
Evaluasi pre-operasi dari tulang skeletal dan jaringan lunak
Menentukan rencana perawatan
Evaluasi post-operasi
Ada dua macam proyeksi dari radiografik cephalometrik, yaitu :
a. Cephalometric Projection of Posteroanterior of skull/Posteroanterior Projection
b. Lateral Cephalometric of Facial Bones
a. Cephalometric Projection of Posteroanterior of skull/ Posteroanterior Projection
Disebut proyeksi posteroanterior karena arah sinar-x dari posterior secara langsung menuju ke anterior kepala sehingga dapat diketahui keadaan fasial asimetri dan berguna untuk membandingkan pre-operasi dan post-operasi yang berkaitan dengan mandibula pada tindakan operasi orthognatik.
Dari gambaran radiografik proyeksi ini dapat digunakan :
Untuk pemerikasan tulang tengkorak dalam arah medio lateral, misalkan adanya kelainan (tumor, kista), trauma (fraktur) atau pertumbuhan abnormal (acromegali, hydrocephalus) dari tulang tengkorak
Memperlihatkan adanya perubahan-perubahan progresif pada beberapa struktur tulang dibagian fasial yang meliputi tulang frontalis, ethoid-sinus, nasal fossa, tulang orbital.
b. Lateral Cephalometric of Facial Bones
Radiograf Lateral Cephalometric of Facial Bones merupakan radiograf cephalometrik yang menggambarkan struktur kepala dari sisi lateral yang berguna di bidang orthodontik. Dari radiograf proyeksi ini dibuat diagram berdasarkan titik anatomi tertentu, dan disebut sebagai cephalometric tracing. Hasil cephelometric tracing merupakan dasar untuk perawatan di bidang ortho, dan dapat memberikan gambaran tentang :
Inklinasi gigi anterior
Hubungan mandibula dan maksila terhadap kranial base
Hubungan antara gigi yang satu dengan yang lainnya
Hubungan antara tulang dan jaringan lunak wajah
Selain itu proyeksi ini dapat digunakan untuk :
Pemeriksaan adanya trauma, kelainan patologis dan pertumbuhan abnormal dari tulang kranium dan tulang fasial dalam arah lateral
Melihat adanya perubahan-perubahan di regio naso pharyngeal, sinus paranalisis dan hard palate dalam arah lateral
Melihat arah pertumbuhan dari tulang fasial (bidang ortodonsia)
2.Waters Projection (Occipitomental Projection)
Radiografik Waters adalah merupakan variasi dari gambaran PosteroAnterior dan merupakan radiograf yang digunakan untuk melihat keadaan sinus maksilaris. Selain itu, radiografik waters juga dapat dipakai untuk :
Memperlihatkan sinus ethmoidale, tulang orbital, sutura frotozygomaticus, cavum nasalis
Menunjukkan posisi prosesus coronoid yang terletak diantara tulang maksila dan zygomatic arch.
3.Reverse-Towne Projection
Pada umumnya penggunaan radiografik dengan teknik ini dilakukan pada pasien dengan :
Fraktur pada leher condyli
Ada pergeseran posisi condyli
Memperlihatkan dinding/posisi posterolateral dari maxillary antrum
4. Submentovertex Projection (Full Axial Projection)
Proyeksi submentovertex digunakan pada kasus-kasus yang membutuhkan gambaran dari :
- Dasar tulang tengkorak
Keadaan dan posisi tulang condyli, sphenoid sinus, lengkung mandibula, dinding lateral dari sinus maxilaris
Adanya fraktur di daerah zygomatic
Bagian medial dan lateral dari pterygoid plate, foramen pada dasar tulang tengkorak
MANDIBULAR LATERAL OBLIQUE PROJECTION/EISLER
Radiografik teknik ini merupakan suatu teknik radiografik ekstraoral yang pada umumnya dilakukan untuk membuat radiograf pada rahang bawah. Radiografik menggunakan teknik ini tidak membutuhkan alat x-ray khusus karena dapat dilakukan dengan menggunakan dental x-ray.
Ukuran film yang digunakan 13 X 18 cm, dengan kaset tempat film berukuran 15 X 18 cm.
Ada 2 macam teknik Mandibular Lateral Oblique Projection, yaitu :
1. Lateral Oblique Projection of Body Mandible
2. Lateral Oblique Projection of Ramus Mandible
1.Lateral Oblique Projection of Body Mandible
Gambaran radiografik proyeksi ini memperlihatkan gigi geligi P2 sampai dengan M3 satu sisi, inferior body dari mandibula.
Posisi film pada pipi dengan gigi molar pertama terletak ditengah-tengah film, batas bawah flim 2 cm di bawah border inferior mandibula dan sejajar.
Arah sinar-x langsung menuju ke arah gigi molar pertama rahang bawah dengan jarak 2 cm dari angulus mandibula.
2. Lateral Oblique Projection of Ramus Mandible
Gambaran radiografik proyeksi ini memperlihatkan ramus mandibula sampai dengan condyle satu sisi, gigi M3 atas dan bawah satu sisi dalam satu film.
Posisi film pada daerah ramus ke arah posterior hingga condyli, batas bawah kaset film sejajar border inferior mandibula dan berjarak 2 cm di bawahnya.
Arah sinar-x langsung pada daerah posterior menuju ke tengah-tengah ramus, dengan jarak 2 cm dari border inferior mandibula di regio molar pertama.
Panoramic Radiography = Rotational Radiography
Adalah suatu cara pembuatan foto sinar x ekstraoral yang dapat memperlihatkan seluruh daerah rahang atas dan bawah dalam satu lembar film.
Indikasi pembuatan radiografik panoramik :
Untuk pemeriksaan rutin secara global
Studi penelitian pada sampel kelompok besar yang tidak memungkinkan survei intraoral karena keterbatasan tenaga dan waktu
Pemeriksaan global pasca trauma
Adanya kelainan patologis/anomalis pada rahang dan gigi, seperti : gigi impaksi, supernumerary teeth, fraktur rahang, tumor/kista pada rahang
Perawatan orthodontik
Keuntungan dari pembuatan radiograf panoramik adalah :
Dapat memperlihatkan struktur gigi dan jaringan pendukungnya dalam satu lembar film
Teknik pembuatan radiograf mudah
Dosis radiasi lebih rendah dibandingkan menggunakan full mouth periapical teknik
Prinsip kerja :
Radiografik panoramik merupakan suatu teknik pembuatan rafiograf yang unik. Hal ini disebabkan fokus proyeksi pada dimensi vertikal tidak sama dengan fokus proyeksi dalam dimensi horisontal. Fokus proyeksi pada dimensi vertikal merupakan fokus fungsional sebagai hasil dari proyeksi radiografik konvensional (gambar 1). Sedangkan untuk dimensi horisontalnya, fokus proyeksi berupa pusat rotasi berkas sinar sempit (gambar 2). Obyek akan diproyeksikan secara berturut-turut pada film oleh berkas sinar yang berotasi tersebut.
Gambar : Fokus Proyeksi Dimensi Vertikal
Gambar : Fokus Proyeksi dimensi horisontal
Temporo Mandibular Joint Radiography
TMJ (Temporo Mandibular Joint) merupakan salah satu regio yang sulit digambarkan secara radiografik. Terdapat beberapa macam proyeksi untuk pembuatan radiografik TMJ yang disesuaikan dengan regio/aspek mana yang akan ditonjolkan/digambarkan dari bagian-bagian yang kompleks dari TMJ tersebut. Yang merupakan problema klinik disini yaitu adanya variasi kelainan yang dapat melibatkan TMJ dengan bermacam-macam gejala yang menyertainya. Salah satu gejala yang paling sering yaitu adanya rasa sakit pada sendi TMJ sehingga dapat menyebabkan fungsi TMJ tergganggu.
Macam-macam proyeksi radiografik yang dapat digunakan untuk pembuatan radiograf TMJ :
1.Transcranial Projection
2. Transpharyngeal Projection
3. Transorbital Projection
4. Tomography
5. Panoramik
6. Reverse Townes1.Transcranial Projection
Proyeksi transcranial dilakukan bila ada rasa sakit dan gangguan fungsi dari TMJ, misalnya : sakit, adanya suara clicking waktu buka tutup mulut, hanya sedikit dapat membuka mulut (trismus).
Selain itu dapat digunakan untuk :
Melihat arah pergerakan sendi TM
Melihat gambaran radiografik dari :
glenoid fossa
articular eminence
joint space
condylar head
2.Transpharyngeal Projection
Indikasi utama penggunaan proyeksi transpharyngeal adalah :
Adanya rasa sakit dan gangguan fungsi dari TMJ
Untuk pemeriksaan radiografik dari kelainan patologis, seperti :
- osteoarthritis
- rheumatoid arthritis
- kista/tumor di regio kepala condyli
- fraktur di regio leher dan kepala condyli
3.Transorbital Projection (Zimmers View)
Indikasi klinis untuk proyeksi transorbital adalah :
Untuk pemeriksaan permukaan articular of the condylar dan kelainan pada sendi/joint, adanya fraktur pada leher condyli dengan mediolateral displacement
Proyeksi ini jarang sekali dilakukan karena mempunyai resiko terhadap kerusakan lensa mata akibat radiasi.
4.Tomography
Indikasi proyeksi tomography :
Adanya perubahan posisi dan keadaan abnormal dari sendi TM
Untuk pemeriksaan daerah condyli dan fossa articularis pada penderita yang sukar buka mulut (trismus total)
5.Panoramic Radiography
Indikasi klinis pada radiografik panoramik adalah sama dengan proyeksi transpharyngeal, yaitu :
Adanya rasa sakit dan gangguan fungsi dari TMJ
Mengetahui adanya kelainan patologis pada sendi
Mengetahui keadaan patologis di regio kepala condyli
Condylar hypo/hyperplasia
6.Reverse Townes Projection
Indikasi klinis dari proyeksi ini adalah untuk :
Mengetahui permukaan artikular dari condyli dan gangguan pada sendi
Fraktur pada leher dan kepala condyli
Condylar hypo/hyperplasia
Tabel 1. Summary of the different parts of the TMJ shown by the main radiogrphic projections.
Radiographic investigationArea of joint shown
TranscranialLateral aspect of :
Glenoid fossa
Articular eminence
Joint space
Condylar head
TranspharyngealLateral view of :
Condylar had and neck
Articular surface
Panoramic Lateral view of both condylar heads lying within the focal trough
Reverse townes Posterior view of both condylar heads and necks
Transorbital Anterior view of :
Condylar head and neck
Articular surface
TomographyAll aspect of :
Glenoid fossa
Articular eminence
Joint space
Condylar head