Download - 7. Metodologi Lapak Majt
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
1/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 1
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
URAIAN PENDEKATAN,
METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada Konsultan Pengawas, diperlukan pemahaman
tentang permasalahan pekerjaan dan kajian pola pikir permasalahan dan penanganannya, dimana
pendekatan umum yang akan dipergunakan dalam pemahaman pekerjaan tersebut adalah bahwa:
Konsultan akan mengarahkan kontraktor agar bekerja dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan.
Kontraktor dianggap mitra kerja yang perlu dan harus diawasi agar hasilnya tidak merugikanDireksi sehingga sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.
Konsultan pada prinsipnya berdiri diantara Direksi dan kontraktor dalam hal kebenaran teknis.
Gambar Sinergi pengelola proyek konstruksi
Hasil optimal pelaksanaan pembangunan harus dapat ditunjukkan secara nyata dan
dipertanggungjawabkan, baik secara keseluruhan maupun pada tiap tahapan kegiatan, yang
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
2/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 2
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
dilakukan dalam mewujudkan konsep pembangunan. Landasan yang perlu dimengerti adalah
bahwa pada hakekatnya proses pembangunan yang dilaksanakan merupakan proses
memanfaatkan sumber daya (manusia, material, alat, metode, dan dana) secara terorganisasi
menjadi produk pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan awal, yaitu tepat
mutu, waktu dan biaya. Proses dapat digambarkan sebagai berikut:
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan konstruksi secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan dengan benar, karena adanya saling ketergantungan dan saling pengaruh di antara
faktor-faktor biaya, waktu, dan kualitas. Yang kedua adalah masalah yang berkaitan dengan upaya
mencapai pelaksanaan konstruksi sebagai pekerjaan yang benar. Dalam hal ini dikaitkan dengan
kegiatan koordinasi dan pengendalian seluruh fungsi pengawasan.
Agar pelaksanaan konstruksi dapat berhasil, maka kegiatan unsur-unsur yang terkait terutama
konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana perlu dikoordinasikan dan dikendalikan secara
terarah dan sinergi. Guna mencapai hal demikian, maka tujuan, sasaran dan teknis pelaksanaan
setiap pekerjaan perlu dinyatakan secara jelas dan terinci.
Gambar Sinergi Terpadu
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
3/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 3
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
A.1 Kajian Pemikiran
Didalam rencana strategi pada umumnya perlu memperhatikan kekuatan dan kelemahan
yang ada , serta potensi dan ancaman yang ada dari beberapa faktor yang ada disekitarnya.
Secara skematis dapat disajikan seperti gambar dibawah ini :
Adapun analisa yang akan dipakai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Analisa situasi, adalah analisis secara umum mengenai lingkungan, site/ tapak, akses dll
yang dihubungkan dengan keadaan internal, kinerja dari Pembangunan proyek tsb.
Analisa SWOT, adalah kemungkinan peluang pengembangan dengan
memperhitungkan kekuatan dan potensi yang ada dan beberapa kelemahan dan
kendalanya
Analisa PEST ( Kesehatan, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi ) berupa peraturan
baik secara umum dan termasuk didalamnya dalam pemakaian peralatan yang modern
dalam pengoperasian Gedung dsb.
Analisa Stake Holder, adalah untuk mengetahui dukungan beberapa stake holder
terhadap perkembangan dan pelayananan perdagangan pada masysrakat secara
umum.
INPUT
1. Data Internal2. Data
Eksternal
OUTPUT
a. Bangunan yang memperhatikan :- Standartisasi fasilitaspasar modern
- Keserasian dan Unity dengan
bangunansekitar eksisting-Sarana lainnyab.Ruangan gedung yang baikc. Pembangunan Fisik Gedungyg
cermat
Gambar F.1 : Sistematika Kajian pemikiran
PROCESS
Analisa Situasi
Analisa SWOT
Analisa KeinginanPemilik
Studi perbandingan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
4/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 4
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
A.2 Pola Pikir Kajian Permasalahan
Permasalahan yang mungkin timbul dalam penanganan Kegiatan tersebut, diidentifikasi
berdasarkan tinjauan terhadap lingkup penugasan Konsultan dari tiap tahap kegiatan yang
akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya, pola pikir terhadap kajian permasalahan ini dapat
dilihat pada Diagram di bawah ini.
A.3 Pola Pikir Penanganan Pekerjaan
Sesuai kajian permasalahan di atas maka untuk penanganan Pekerjaan Pembangunan tersebut,
dijabarkan dalam rincian sebagai berikut :
a. Pemahaman Permasalahan
Dari kajian permasalahan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi masalah
merupakan pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut
akan digunakan sebagai titik tolak pendekatan penanganan pelaksanaanya.
Gedung / Bangunan
yang memenuhi standar
pelayanan
Bangunan Gedung
Yang representatif sesuai
standar pelayanan
Pengadaan Pelayanan danPrasarana yang memenuhi standarpelayanan
Penjabaran Visi dan Misibangunan dalam melaksanakanpenyempurnaan, pendayagunaandan pembinaan terhadap seluruhunsur sistem pelayanan
sebagai Unit yang Strategis
Pelaksanaan :
Transparan
Efektif dan efisien
Partisipatif
Accountability
Konsultan
Pengawas
Dinas Terkait
GambarA.2. Pola Pikir Kajian Permasalahan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
5/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 5
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Identifikasi permasalahan tersebut dilakukan pada komponen - komponen sebagai
berikut :
Tahapan Kegiatan
Lingkup Wilayah Lingkup Penugasan
Bidang Pembangunan yang ditangani.
Untuk lebih jelasnya keterkaitan masing-masing komponen tersebut dapat dilihat
pada Diagram berikut ini.
Adapun pembahasan yang lebih rinci dari kerangka identifikasi di atas adalah
sebagai berikut :
GambarA.3. Identifikasi permasalahan
Lingkup
Wilayah
Perencanaan
Lingkup
Penugasan
Bidang
Pembangunan
Unsur- Unsur
Signifikan
Implementasi
Melalui
Pendekatan dan
Metodolog i yangSesuai
Identifikasi
Permasalahan
Tahapan
Kegiatan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
6/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 6
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
1) Tahap Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan yang ada meliputi : tahap persiapan/
pemrograman, pendataan aspek-aspek yang terkait, penganalisaan terhadap
aspek-aspek yang berpengaruh dan penyusunan rekomendasi mengenai
kelayakan dan program penanganan.
Dari tahapan kegiatan tersebut pada setiap tahapannya memiliki karakteristik yang dapat
dijabarkan seperti pada Diagram berikut ini :
2) Lingkup Wilayah Kerja
Pemahaman terhadap lingkup wilayah kerja penugasan akan sangat
membantu terutama dalam penanganan pekerjaan yang berkaitan dengankarakteristik fisik daerah maupun karakteristik sosial ekonomi dan budaya
masing-masing daerah.
Lingkup Penugasan
Yang dimaksud dengan lingkup penugasan disini adalah konsentrasi jenis
tugas yang harus dilakukan oleh Konsultan termasuk hal-hal yang harus
Gambar F.4. Diagram Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan/
Pemograman
Pendataan
Analisis
Rekomendasi
Kendala waktu
Bentuk perpaduan & kemudahanpelaksanaan
Survey & investigasi
Pemahaman terhadap aspek terkait : Tata Ruang ( Spasial ) Aksesibilitas
Kelestarian Lingkungan Analisis Aspek Teknis Terkait
Rekomendasi
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Tepat Mutu
Tepat Waktu
Tepat Biaya
TertipAdministrasi
Berhasilguna
TAHAP KEGIATAN UNSUR-UNSUR YANG SIGNIFIKAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
7/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 7
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
diperhatikan (unsur-unsur yang spesifik) dalam lingkup penugasan tersebut.
Hal ini erat sekali keterkaitannya dengan mekanisme pendekatan dan
penanganan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga berhasil guna dan
tepat pada sasaran yang dimaksud.
b. Proses Pelaksanaan
Setelah mengkaji dan memahami permasalahan yang akan dihadapi, Konsultan
mencoba menyusun pemahaman - pemahaman tersebut dalam bagan alir yang
menunjukan proses pelaksanaan yang ditangani, baik meliputi proses input output
pada setiap tahap kegiatan maupun rincian mekanisme pelaksanaannya.
Secara garis besar, proses pelaksanaan secara makro mencakup kegiatan yang
bersifat konsep dan strategis yang kemudian diimplementasikan ke dalam langkah
konkret.
Perumusan Tujuan dan Sasaran (GOAL)
Pada tahap awal perlu dirumuskan tujuan dan sasaran perencanaan secara umum
dan bersifat kualitatif, yaitu berupa idealisme yang sudah disesuaikan dengan
kondisi wilayah perencanaan secara umum. Input (masukan) dalam perumusan
tujuan dan sasaran tersebut adalah berupa sinthesa awal potensi dan masalah
yang berkembang/terjadi di wilayah perencanaan pada umumnya, yang
seterusnya dirumuskan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan potensi
yang ada, serta pengendalian kendala-kendala yang terjadi.
Identifikasi Potensi dan Kendala
Pada tahap ini sudah dilakukan pendataan secara rinci sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dimana harus memperhatikan elemen-elemen perencanaan,
sehingga secara teoritis dapat disimpulkan potensi-potensi yang ada serta
kendala-kendala yang terjadi di wilayah Perencanaan dan wilayah sekitarnya.
Input perumusan potensi dan kendala tersebut adalah berupa data-data fisik,
potensi dan kondisi wilayah.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
8/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 8
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Analisis Pengembangan
Proses analisis ini mendasarkan 2 (dua) hal pokok, yaitu data-data yang sudah
dirumuskan dalam potensi dan kendala, serta kebijakan-kebijakan umum yang
ada, baik yang berupa kebijakan spasial, peraturan perundangan serta biaya yang
dibutuhkan. Gambaran skematis kegiatan pengendalian yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
Tahap Pelaksanaan
Pekerjaan
Kegiatan Pengendalian Biaya
- Konsepsi Perancangan - Pembuatan Cost Plan oleh Konsultan Perencana
- Pendekatan Skematis - Pembuatan Preliminary Estimate Cost
- Perancangan Skematis - Pembuatan Estimate Cost
- Pengembangan Rancangan - Penyesuaian Estimate Cost
- Dokumen Pelaksanaan - Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Pelelangan- Penentuan RAB hasil pelelangan oleh Konsultan
Pengawas
- Pelaksanaan Konstruksi
- Pengendalian Pekerjaan Tambah & Kurang oleh
Konsultan Pengawas
- Penerapan Value Engineering (tidak dilaksanakan
sesuai aanwijzing)
- Penyerahan - Pengukuran Biaya yang dikeluarkan
A.4 Pemahaman Terhadap Lokasi Pekerjaan
Dalam pelaksanaan Kegiatan ini, diperlukan data-data pendukung tentang kondisi wilayah
pengamatan. Disamping itu pengenalan kondisi dan permasalahan yang ada pada
lingkungan sekitar tersebut merupakan input data dalam proses pelaksanaan pembangunan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
9/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 9
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
sehingga mendapatkan hasil akhir yang lebih optimal dalam melaksanakan pengawasan
Pembangunan.
Penjabaran mengenai kondisi Gedung pada umumnya hanya akan mencakup beberapa data
awal yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sistematika seringkas
mungkin. Pemahaman terhadap lokasi pekerjaan sedikit banyak akan menentukan
kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawab
konsultan
A.5. Bagan Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Gedung
Tahap Pelaksanaan Konstruksi
OUTPUT :
- Risalah PCM
- Menerapkan Rencana
Mutu Kontrak/Quality
Assurance
- Pengurusan IMB
- Penerbitan Ijin Mulai Kerja
-Penerbitan Site and Over
- Penetapan Struktur
Organisasi Kerja
- Persetujuan Mobilisasi
Peralatan
- Persetujuan Pemakaian
Materail
- Penyusunan Laporan
Mingguan
- Laporan Bulanan
- Ijin Pelaksanaan Bagian
Bagian Pekerjaan
-Pemeriksaan/PenelitianShop Dawing
- Justifikasi Perubahan-
perubahan
- Check List Mutu hasil
pelaksanaan Pekerjaan
- Proses Perintah
Perubahan / Change Order
- Perhitungan Volume
Pekerjaan
Pelaksanaan/Terpasang
- Membantu / Memeriksa
Pembayaran / Termyn- Mengadministrasikan
Proses Konstruksi
- Melakukan Pengendalian
Pelaksanaan Pekerjaan
- Melakukan Monitoring
Pelaksanaan Pekerjaan
sesuai
spesifikasi/peraturan yang
ditetapkan
E
MELAKSANAKANRAPAT KOORDINASI/ PRE
MELAKSANAKANRAPAT LAPANGAN
PERSETUJ
U-AN
MEMBANTUPERSIAPAN
2
PENGAWASANPENYELESAIAN
PEKERJAAN
PengajuanSho
PERSETUJ
PelaksanaanPeker aan
PERBAIKA
PERBAIKA
Y
TID
Y
TID
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
10/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 10
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
OUTPUT :
- Menerbitkan Hasil Chek
list mutu pekerjaan
- Pelaporan Kemajuan
Pekerjaan
- Penerbitan Berita Acara
Testing dan Commisioning
- Pemeriksaan / penelitian
serta persetujuan As Built
Drawing
- Menerbitkan hasil inspeksi
akhir masa pemeliharaan
- Membantu menerbitkan
Sertifikat Penyerahan
Terakhir.
- Pelaporan dan
Pengarsipan bendel
admininistrasi proses
pelaksanaan konstruksi
- Memberikan rekomendasi
untuk penyerahan
PertamaPenerbitan Sertifikat KelaikanMekanikal & Elektrikal
Test CommisioningPekerjaan M & E
PERSETUJUAN
PERBAIKAN
INSPEKSIPENYELESAIAN
PEKERJAAN
PERSETUJUANTIDAK
YA
Pengawasan PenyelesaianPekerjaan
2
Pemeriksaaan PertamaPenyelesaian Pekerjaan
Penyerahan I
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
PERBAIKAN
3
YA
TIDAK
PERBAIKAN
YA
TIDAK
YA
TIDAK
PERBAIKAN
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
11/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 11
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Catatan :
Bila salah satu proses telah dilakukan/dilakukan secara terpisah, maka langsung menuju
kegiatan selanjutnya
A.6 Metode Penanganan Pekerjaan
Berdasarkan bagan alir tersebut diatas, maka uraian Metodologi Penanganan Pengawasan
Pekerjaan secara proses dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :
Pada Tahap Persiapan :
Pada tahap persiapan konsultan Pengawas melakukan :
Penyusunan program, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
Memperhatikan jangka waktu yang disediakan oleh pengguna jasa, yaitu selama 5 (lima)
bulan, sebenarnya cukup untuk pelaksanaan konstruksi fisik bidang sipil dan infrastruktur
maupun mekanikal elektrikal, Namun bila sistem diatas dapat dijalankan, maka waktu
pelaksanaan pekerjaan terutama masa pelaksanaan konstruksi akan dapat dipercepat,
sehingga akan mempercepat penyerapan anggaran dan juga penyelesaian. Hal ini akan
bermanfaat bagi pihak Pengguna Jasa untuk penyiapan dan seting bangunan yang
selanjutnya akan mempercepat operasional pelaksanaan perdagangan.
SELESAI
3
Masa Pemeliharaan
Pemeriksaaan KeduaPekerjaan
PERSETUJUAN
Penyerahan II
PERBAIKAN
YA
TIDAK
OUTPUT :
- Pengawasan untuk
pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan- Melakukan Monirtoing
berkala pada masa
pemeliharaan
- Melakukan Inspeksi akhir
menjelang akhir masa
pemeliharaan
- Memberikan rekomendasi
untuk penyerahan kedua
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
12/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 12
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Untuk itu maka penggunaan metode tersebut menuntut aktualisasi pengawasan yang
kondusif dan intens didalam setiap langkahnya sehingga tidak terjadi proses berulang yang
akan memakan waktu. Untuk itu dibutuhkan beberapa prasyarat kondisi sebagai berikut :
1. Kerja sama yang baik antara unsur pelaku yang terlibat di lapangan, baik konsultan
pengawas, konsultan perencana, kontraktor pelaksana yang berada dalam
koordinasinya maupun Pemberi tugas yang diwakili Tim teknis proyek, dalam hal :
Pelaksanaan prosedur pekerjaan yang benar
Mentaati dan menjalankan peraturan dan standart teknis maupun administrasi dan
biaya yang telah tertuang dalam kontrak, dokumen pelakssanaan maupun
peraturan lainnya.
Memberikan keterangan dan informasi teknis secara benar dan bertanggung jawab.
Kondisi kerja sama yang baik tersebut dilakukan melakui system komunikasi antar
pelaku yang terlibat di lapangan (seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
tentang Apresiasi dan inovasi) melalui koordinasi-koordinasi teknis baik secara
langsung maupun melalui rapat-rapat koordinasi teknis di lapangan.
2. Performa personil (SDM) pelaku pekerjaan baik dari sisi konsultan pengawas dan
konsultan perencana, kontraktor pelaksan termasuk sub-sub kontraktor/specialist yang
berada dalam koordinasinya maupun Pemberi tugas yang diwakili Tim teknis proyek.
Kesemua personil yang terlibat di lapangan harus menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya secara professional sesuai tugas dan tanggung jawabnya dan sesuai bidang
keahlian yang ditangani.
3. Seluruh unsur pelaku yang terlibat di lapangan mampu mentaati dan menjalankan
jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan secara professional.
A.6.1. Organisasi Proyek
Terdapat 2 alternatif Organisasi Proyek Pelaksanaan yaitu :
a) Posisi Konsultan Pengawas sebagai Manajer Lini dari Pemimpin Proyek (Kuasa
Pengguna Anggaran / Project Administrator).
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
13/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 13
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Dalam posisi seperti ini Konsultan Pengawas bertanggung jawab penuh atas
keseluruhan kegiatan pembangunan dan bertanggung jawab kepada Kuasa Pengguna
Anggaran / Pemimpin Proyek. Alternatif ini dipergunakan pada proyek dengan sfiat
khusus dimana Konsultan Pengawas dibutuhkan berperan secara penuh.
b) Posisi Konsultan Pengawas sebagai staf dari Kuasa Pengguna Anggaran / Pemimpin
Proyek. Dalam posisi seperti ini Konsultan Pengawas mampu memberi dukungan
penuh dalam penyelenggaraan Proyek (complete staf support), namun pengambilan
keputusan dalam berbagai permasalahan Proyek yang bersifat penting tetap dilakukan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran / Pemimpin Proyek.
Memperhatikan lokasi, pola dan corak Pekerjaan Pengawasan kami sebagai calon penyedia
jasa mengajukan alternatif
Gambaran Skematis 2 alternatif bentuk organisasi proyek yang diuraikan diatas dapat
dilihat pada Gambar . Halaman berikut.
ALTERNATIF (a)
PEMILIK
ADMINISTRATOR
PROYEK
KONSULTAN
PENGAWAS
KONSULTAN
PERENCANA KONTRAKTOR
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
14/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 14
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
ALTERNATIF (b)
A.6.2 Metode Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu dilakukan oleh konsultan pengawas sejak dimulaianya pekerjaan oleh
Kontraktor. Pengendalian Mutu ditujukan untuk mendapatkan hasil pembangunan yang
memenuhi kebutuhan dari Pemilik Proyek yang meliputi :
Kondisi Kwantitatip dan Kwalitatip dari ruangan ruangan
Penggunaan bahan bahan bangunan
Sistem dan Sub system Elektrikal dan Mekanikal
Sistem dan Sub system drainase dan landsekap
Sistem dan Sub system Data dan Informasi
Pengendalian Mutu dilakukan pada tahap Pelaksanaan Konstruksi atau pada tahap reviewdesain bila ada.
Pada Tahap Review Desain Konsultan Pengawas mengendalikan pembuatan gambar-
gambar, serta perhitungan konstruksi/struktur dan Anggaran Biaya.
PEMILIK
ADMINISTRATOR
PROYEK
KONSULTAN
PENGAWAS
KONSULTAN
PERENCANAKONTRAKTOR
Gambar A.9.2. Alternatif Struktur Organisasi Proyek
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
15/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 15
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi Konsultan Pengawas senantiasa mengawasi
pelaksanaan setiap bagian pekerjaan serta melakukan prosedur-prosedur pelaksanaan
pekerjaan maupun pengujian-pengujian yang diperlukan (sesuai kebutuhan yang diminta).
Prosedur tersebut dijalankan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan
peraturan-peraturan yang berlaku meliputi :
Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak, Gambar Pelaksanaan, RKS, Spesifikasi
Teknis, biil off Quantity)
Perhitungan-perhitungan konstruksi
Peraturan dan standarisasi pelaksanaan pekerjaan
Peraturan- peraturan lain dan standart-standart teknis yang berlaku
Didalam pengendalian mutu, setiap proses pelaksanaan pekerjaan maupun pengujian dari
awal sampai akhir harus memenuhi prosedur pelaksanaan sebagai contoh pada
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang dianggap khusus, Kontraktor dapat diminta
mempersiapkan terlebih dahulu contoh dari pekerjaan penyelesaian yang akan dilakukan
(mock up).
Dalam hal ini kami selaku calon penyedia jasa telah mempunyai sertifikasi ISO 9001-2000 di
bidang Manajemen Konstruksi yang telah diakui secara nasional maupun internasional
yang disertifikasi oleh lembaga sertifikasi RW-TUV, yang pada prinsipnya merupakan
standarisasi pengendalian mutu. Dalam penerapannya akan disesuaikan dengan kondisi
dan karakteristik pekerjaan yang akan ditangani.
Dalam pelaksanaan pengendalian mutu tersebut, kami akan menerapkan prosedur-
prosedur pengendalian mutu melalui monitoring pengendalian mutu yang telah mendapat
pengakuan standarisasi ISO 9001-2000. Pelaksanaan monitoring tersebut didukung dengan
form-form monitoring berupa isian yang formatnya telah lolos uji ISO 9001-2000.
Monitoring untuk pengendalian mutu tersebut antara lain adalah :
Monitoring prosedur pengendalian persiapan (PCM)
Monitoring prosedur uitset (seting out awal pekerjaan konstruksi)
Monitoring prosedur pekerjaan pondasi
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
16/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 16
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Monitoring prosedur pekerjaan pembesian
Monitoring prosedur pekerjaan penulangan/besi & pemeriksannya
Monitoring prosedur pekerjaan beton
Monitoring prosedur pekerjaan pemeliharaan beton
Monitoring prosedur pekerjaan uji konstruksi atap
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan arsitektur
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan finishing
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan Mekanikal
Monitoring prosedur pekerjaan-pekerjaan Elektrikal
Monitoring prosedur pengetesan/uji instalasi Mekanikal
Monitoring prosedur pengetesan/uji instalasi Elektrikal
Monitoring pengetesan kelancaran drainase dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, kami sampaikan contoh-contoh form tersebut yang akan kami
sampaikan pada lampiran proposal usulan teknis ini.
A.6.3. Metode Pengendalian Biaya
Kegiatan Pengendalian biaya dilakukan oleh Konsultan Pengawas secara
berkesinambungan sejak dimulainya pekerjaan sampai dengan penyelesaian keseluruhan
kegiatan Konstruksi oleh Kontraktor (penyerahan ke II) , dimana pada setiap tahap
pelaksanaan pekerjaan dilakukan perhitungan
Terdapat 4 alternatif metode Pengendalian Waktu yang sering dipergunakan, sebagai
berikut :
Bar Chart
Metode Pengendalian waktu yang paling mudah dan banyak dipergunakan, namun
tidak dapat dipergunakan untuk menunjukkan lintasan kritis. Bar Chart hanya dapat
dipergunakan untuk perencanaan dan penyesuaian waktu pembangunan.
Program Evaluation and Review Technique ( PERT )
Metode ini dipergunakan pada proyek proyek rintisan yang tidak memiliki data data
proyek sebelumnya yang biasa dimanfaatkan. Dapat menunjukkan lintasan kritis.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
17/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 17
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Crithical Path Method
Metode ini banyak dipergunakan pada proyek proyek konstruksi. CPM menunjukkan
lintasan kritis yang dapat dipergunakan untuk mengejar ketinggalan waktu
pembangunan. Paling banyak dipergunakan dalam proyek proyek konstruksi.
Precedence Diagram Method ( PDM )
PDM adalah metode yang dapat menunjukkan lintasan kritis serta mudah dipahami
dan dijalankan. Program Komputer pengendalian waktu pembangunan yang cukup baik
(misalnya Microsoft Project) mempergunakan metode ini.
Pada penyelenggaraan proyek ini Konsultan mengusulkan penggunaan metode PDM
bersama sama dengan metode Bar Chart.
A.6.4 Methode Pelaksanaan Pembangunan (Construction Method)
Seringkali pada hasil perencanaan, timbul beberapa desain yang bila dilaksanakan akan
menemui hambatan yaitu pada cara atau metoda pelaksanaan kontruksinya. Oleh sebab
itu Konsultan Pengawas sedini mungkin memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada
konsultan perencana tentang segala kemungkinan tentang alternatif metoda pelaksanaan
yang nantinya akan dipergunakan oleh kontraktor di lapangan. Selain itu konsultan
pengawas juga harus mengarahkan konsultan perencana dalam membuat penyajian detail-
detail konstruksi yang jelas dan lengkap. Hal ini dapat memberikan hasil perencanaan yang
komunikatif dan layak untuk dilaksanakan di lapangan. Hasil akhir dari hal tersebut adalah
kemudahan-kemudahan untuk menentukan pilihan penggunaan metoda pelaksanaan
konstruksi yang lebih efisien dari segi biaya dan waktu, serta menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik dalam waktu yang terkendali.
A.6.5 Value Engineering
Value Engineering dilaksanakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Hal ini perlu dilihat
kemungkinannya di lapangan nanti. Tetapi secara prinsip Konsultan Pengawas harus siap
untuk melakukan Value Engineering.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
18/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 18
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Metode Value Engineering diharapkan dapat memberikan mutu hasil pekerjaan yang lebih
baik dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang sama. Sebaliknya dapat dihasilkan
pekerjaan dengan mutu yang sama namun dengan memepergunakan biaya dan waktu
pelaksanaan yang lebih sedikit.
Melalui teknik penetapan sasaran, pengumpulan informasi dan perencanaan ulang, Value
Engineering dapat dapat diselenggarakan bersama sama dengan Konsultan Perencana
dan terutama Kontraktor.
A. STRATEGI PENDEKATAN
Selain pendekatan umum seperti tersebut di atas, diperlukan pula beberapa strategi-strategi
pendekatan metode kerja dalam rangka menjalankan fungsinya untuk melaksanakan tugas-
tugas yang telah ditetapkan dan mengantisipasi setiap permasalahan yang mungkin timbul.
Strategi-srategi pendekatan yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Teknik (Tecnical Approach)
Sesuai dengan diagram alur (flow chart) prosedur-prosedur dan skema koordinasi
terlampir, dapat dinyatakan bahwa proses kegiatan proyek sejak awal hingga berakhirnya
proyek merupakan suatu rangkaian proses yang terdiri dari berbagai satu dan lain hal yang
saling memiliki ketergantungan. Dengan strategi pendekatan secara teknis, maka tiap
personil Konsultan Pengawas mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan berbagai faktor
sebagaimana tergambar dalam diagram tersebut dengan tujuan agar sasaran-sasaran
sebagaimana yang telah direncanakan dapat dicapai.
2. Pendekatan Administrasi
a. Penanganan KoordinasiKoordinasi antar kegiatan yang melibatkan berbagai unsur akan dilakukan dengan
bantuan suatu sistem dan prosedur operasional. Dengan demikian mekanisme proyek
yang dapat berlangsung secara tertib, lancar dan terpadu. Sistim dan prosedur
operasional yang akan disiapkan oleh Konsultan pengawas terdiri dari prosedur
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
19/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 19
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
operasional dari tahap persiapan, tahap perencanaan sampai dengan tahap
pelaksanaan kontruksi.
1. Pada tahap persiapan, prosedur operasional terdiri atas :
(a) Prosedur bantuan pengadaan jasa konsultan.
(b) Prosedur bantuan evaluasi proses pengadaan rekaman.
(c) Prosedur bantuan penyiapan kontrak perjanjian perencanaan.
2. Pada tahap perencanaan, prosedur operasional terdiri atas:
(a) Prosedur specifik owners requitment.
(b) Prosedur penyusunan rencana induk pelaksanaan terpadu.
(c) Prosedur penyusunan master scedule.
(d) Prosedur penyusunan master budjet.
(e) Prosedur penyusunan paket pekerjaan.
(f) Prosedur penyusunan gambar kerja dan spesifikasinya.
(g) Prosedur penyusunan rencana kerja dan syarat-syarat.
(h) Prosedur penyusunan prosedur kerja pelaksanaan.
(i) Prosedur penyusunan proses perijinan bangunan.
3. Pada tahap pelelangan, prosedur operasional terdiri atas:
(a) Prosedur persiapan lelang.
(b) Prosedur pelelangan.
(c) Prosedur penentuan pemenang lelang.
4. Pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, akan diatur prosedur operasional yang
terdiri atas:
(a) Pelaporan, akan diselenggarakan secara periodik berupa laporan harian,
mingguan dan bulanan.
(b) Prosedur penggunaan barang dan peralatan.
(c) Prosedur pengajuan mulai kegiatan untuk pekerjaan.
(d) Prosedur perubahan pekerjaan.
(e) Prosedur pembayaran kepada pemborong.
(f) Prosedur pengajuan usulan penggunaan sub kontraktor/supplier.
(g) Prosedur penyerahan pekerjaan, barang dan peralatan.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
20/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 20
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
(h) Prosedur testing dan commisioning
b. Penanganan Pengendalian
Sistim pengendalian akan dilaksanakan berdasarkan atas ketetapan waktu, mutu dan
biaya serta pengendalian dan penyelenggaran tertib administrasi, adapun rincian
masing-masing pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian waktu
Untuk dapat tercapainya target-target waktu dari seluruh rangkaian kegiatan
termasuk pelaksanaan fisik sebagaimana yang telah direncanakan maka beberapa
faktor produksi seperti halnya tenaga, peralatan, material (termasuk finansial)
yang dimiliki baik oleh konsultan perencana, kontraktor dan seluruh pihak yang
terkait dapat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka
pencapaian sasaran. Pengendalian yang dimaksud pada tahap persiapan sampai
dengan akhir dari tahap pelaksanaan konstruksi yang meliputi:
(a) Membuat program pencapaian sasaran kegiatan proyek dalam bentuk
diagram panah (Net Work Planning) dan diagram balok (Bar Chart), program
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja program penyediaan dan
penggunaan peralatan dan perlengkapan.
(b) Mengatur koordinasi antar kegiatan dengan penyelenggara proyek lainnya.
(c) Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan untuk pembayaran angsuran
penyelesaiaan dan penyerahan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi.
2. Pengendalian mutu
Pengendalian mutu dilakukan semenjak kegiatan perencanaan dengan cara
memberikan ketentuan-ketentuan didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang
telah dinyatakan dalam dokumen kontrak (Design dan Tecnical Spesification)
maupun terhadap peraturan-peraturan dan standart yang berlaku.
Pengendalian mutu pada tahap pelaksanaan konstruksi dengan melakukan tugas-
tugas pengawasan, dengan pekerjaan yang meliputi:
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
21/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 21
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
(a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan dari segi kualitas dan
kuantitas bahan bangunan serta pelaksanaannya.
(b) Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-
penyesuaian yang menjadi pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
(c) Menetapkan koreksi-koreksi teknis.
(d) Membuat laporan berkala harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi.
(e) Melakukan test material maupun meneliti pekerjaan dalam hal-hal tertentu
yang dipandang perlu.
(f) Memonitor pembuatan gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing).
3. Pengedalian Biaya
Dalam rangka menghindari terjadinya pembengkakan biaya, konsultan Pengawas
melakukan pengendalian pada masa pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan
cara:
(a) Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan
sehubungan dengan kualitas maupun kuantitas pekerjaan.
(b) Menekan waktu pelaksanaan atau minimal dengan rencana semula.
4. Pengendalian Administrasi
dilakukan dalam rangka terciptanya tertib administrasi yang pada akhirnya akan
menunjang tercapainya efesien dalam waktu dan biaya serta terjaminya kualitas
produk.
B. METODE PELAKSANAAN
Metode penanganan pekerjaan memiliki arti penting dalam menjamin keberhasilan
pelaksanaan proyek. Penentuan metode pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini harus secara
cepat dan akurat, sehingga dengan jangka proyek yang sangat terbatas dapat diselesaikan
sesuai rencana.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
22/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 22
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
A). Metodologi pengawasan di tinjau dari beberapa disiplin ilmu.
Aspek-aspek terlibat dalam komponen Supervisi pembangunan gedung seperti diuraikan
dalam bahasan sebelumnya dapat dirinci melalui keterkaitan antara metodologi
pengawasan terhadap beberapa disiplin ilmu yang terkait sebagai berikut :
Aspek Komponen Yang Signifkan Metodologi Pegawasan
Arsitektur Penyesuaian Desain
Estetika
Penggunaan material
Kerapian
pelaksanaan/finishing
pekerjaan
Kesesuaian dengan
gambar dan RKS
Keterkaitan dengan aspek
lain
Pengawasan terhadap penggunaan
material
Metode atau teknik penyelesaian finishing
Indikasi langkah atau urutan pekerjaan
sehingga tidak terjadi re-work
Check list pekerjaan
Pemahaman peraturan bangunan
setempat (Uitzet)
Struktur/konstruksi Penyesuaian Desain
Penggunaan material
Kesesuaian spesifikasi
(gambar & RKS)
Pengetesan bahan
Keterkaitan dengan aspek
lain
Pemahaman prinsip struktur dan
mekanisme pelaksanaan/ prosedur
Pengawasan spesifikasi bahan dan
persyaratan
Pengawasan metode/ teknis pelaksanaan
Koordinasi urutan pekerjaan
Pemahaman tes dan uji coba bahan/ daya
dukung beban
Mekanikal &
Elektrikal
Spesifikasi teknis dan
persyaratan lain yang
berlaku
Efisiensi, kemudahan
kontrol dan pemeliharaan
Keawetan
Pengawasan penggunaan bahan
(kesesuaian spek. teknis)
Pengawasan sistem jaringan dan
sambungan
Persyaratan fisik lain
Pemahaman tes/uji
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
23/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 23
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Keamanan instalasi
Estetika dan keterkaitan
dengan komponen lain
Administrasi Kelengkapan data
pendukung dan legalitas
Prosedur pelaksanaan
pekerjaan
Mekanisme organisasi
Aspek keuangan
Pemahaman terhadap organisasi proyek
dan mekanisme yang berlangsung
didalamnya
Sistem pengarsipan dan dokumentasi
Dukungan operasional kegiatan (teknis
dan keuangan)
B). Metodologi Pelaksanaan Pengawasan Untuk Tindakan Antisipatif
Mata rantai aktivitas dalam tahap konstruksi (construction stege). Pada umumnya semua
aktivitas tersebut perlu diperhatikan, namun yang berpengaruh secara dominan dan
berkaitan erat dengan pelaksanaan pengawasan adalah antara lain:
a. Quality Control dan pengawasan detailing.
b. Administrasi dan dokumentasi.
c. Koordinasi.
d. Urutan (sequence) pelaksanaan dan procedural.
Dalam segi pengawasan mutu dan detailing cukup banyak variasinya sesuai dengan
obyeknya, rangkaian aktivitas pengawasan dikaitkan dengan mata rantai konstruksi.
Seberapa jauh rangkaian pengawasan diperlukan harus dilihat dari seberapa jauh resiko
yang mengarah pada kegagalan, yang penting disini adalah rangkaian tersebut memiliki
unsur-unsur:
a. Urutan proses yang jelas
b. Posisi checking yang terpadu
c. Terdapat aturan main/referensi pengujian yang jelas
d. Kejelasan batas penyimpangan/toleransi
e. Aparat yang efektif dan berdisiplin
f. Peralatan dan bahan penguji yang meyakinkan
g. Ada langkah pengamanan terhadap kemungkinan manipulasi pengujian
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
24/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 24
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
h. Langkah lanjut yang dari adanya tanda-tanda atau kenyataan penyimpangan
i. Kejelasan kriteria pemeriksaan partial dan final
j. Kejelasan kekuatan legal dari pemeriksaan partial
k. Administrasi dan dokumentasi yang baik dari pengujian
l. Format penyajian data yang mempermudah pengambilan kesimpulan
Metode yang digunakan untuk pengawasan berkaitan untuk antisipasi terhadap terjadinya
kegagalan, meliputi :
a. Pemahaman terhadap proses konstruksi, metoda konstruksi dengan segala
komponennya
b. Penguasaan perkiraan waktu yang wajar, teknis scheduling/ Rescheduling (misal :
menghindari floating time saat awal, pekerjaan yang dapat dilakukan secara bersamaandan lain-lain)
c. Quality control, monitoring dan evaluasi data secara partial secepat mungkin untuk
pertimbangan langkah penyesuaian atau langkah dan legalitas.
Teknis pelaksanaan pengawasan tersebut melakukan pemahaman terhadap filosofi dan
pelaksanaannya sehingga menghasilkan produk pengawasannya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan, Konsultan Pengawas menggunakan
metoda - metoda kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan kegiatan/proyek. Ada
beberapa metoda yang sering digunakan untuk pekerjaan pengawasan
pembangunan yang umum untuk digunakan yaitu:
1. Pengumpulan data dan informasi
Pengumpulan data ini meliputi mencari informasi dari Pemimpin
Kegiatan/Proyek yang kemudian dikonfirmasikan dengan daerah setempat termasuk
juga kelengkapan gambar kerja, RKS, dan Berita Acara Aanwijzing dengan mengadakan
pemahaman dan pendalaman serta mempelajari dokuman tersebut untuk dianalisa
agar dapat mengambil sikap selanjutnya sebagai penunjang pekerjaan pada mobilisasi
tenaga/personil, pengadaan peralatan agar siap pakai, kemudian pengurusan ijin-ijin.
Disamping dokumen tersebut juga perlu mendapatkan dokumen penawaran
kontraktor yang akan menangani pekerjaan tersebut untuk selanjutnya seb agai
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
25/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 25
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
bahan untuk membuat nilai bobot dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Peninjauan lapangan dan pemantauan persiapan pekerjaan kontraktor
Pemimpin Kegiatan/Proyek dan perencanaan, pengawasan, kontraktor dengan
teamnya bersama-sama menunjukkan/memberikan pengarahan mengenai pekerjaan
permasalahan yang ada pada setiap lokasi pekerjaan. Berdasarkan hasil peninjauan
lapangan dan setelah mempelajari data-data yang didapat maka " inception report"
dibuat sebagai bahan untuk diskusi dengan pemberi tuges/Direksi yang merupakan
informasi hasil peninjauan lapangan dan rencana pelaksanaan berikutnya. Di dalam
peninjauan lapangan sekaligus diadakan pengecekan data Kegiatan. Pengecekan data
secara garis besar meliputi:
Pengecekan gambar kerja yang sudah ada.
Pengecekan kedudukan patok (BM) sebagai titik referensi.
Pengecekan masalah-masalah kondisi tanah danlokasi pekerjaan.
Hasil yang diperoleh merupakan data sebagai dasar pelaksanaan pengawasan
terhadap kontraktor pelaksana.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisas i Pengawasan akan dipimpin oleh Pemimpin
Kegiatan/Proyek salaku Pengguna Anggaran yang akan didukung oleh staff administrasi
dan dibantu oleh staff teknis. Selanjutnya pihak Konsultan Pengawas memiliki
hubungan dengan Pemimpin Kegiatan hubungan kontraktual. Dalam melaksanakan
pekerjaan Konsultan Pengawas akan dikepalai oleh seorang Team Leader/Koordinator
Pengawas dengan mendapat dukungan penuh dar i te naga ah li berpen galaman
baik berupa nasihat maupun keterlibatan langsung dan anggota team ini terdiri dari
Pengawas Lapangan dan tenaga pendukung administrasi proyek.
HUBUNGAN KERJA ANTARA PEMILIK PROYEK, KONSULTAN PENGAWAS, KONSULTAN
PERENCANA DAN KONTRAKTOR
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
26/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 26
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Gambar Hubungan Kerja
C). Perincian Tugas Konsultan Pengawas
1). Umum
1). Persiapan-persiapan sebelum ke lapangan (di kantor lapangan)
a). Mempelajari dan memahami gambar-gambar yang berlaku (revisi terakhir)
teristimewa yang menyangkut d isiplinnya, dan segera melapor kepada
team leader bila menemui kelainan-kelainan/hal-hal yang tidak jelas.
b). Mempelajari syarat-syarat umum, spesifikasi, peraturan-peraturan yang
berlaku (mencatat hal-hal yang penting untuk menjadi pegangan dilapangan).
c). Memeriksa laporan harian (hari sebelumnya) memparaf bila betul dan
diteruskan ke team leader untuk ditandatangani.
d). Mempelajari rencana kerja harian pemborong dan pemparaf jadwal kerjanya
di lapangan.
2). Pengawasan di lapangan.
a). Melaporkan masalah/penyimpangan di lapangan terhadap gambar-gambar,
misalnya kondisi lapangan, gangguan dari luar dan lain-lain.
b). Mencocokkan kemajuan kerja dengan rencana, dan segera memberi tahu
team leader bila , terjadi keterlambatan (terutama pekerjaan-pekerjaan kritis
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
27/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 27
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
yang berpengaruh langsung kepada pekerjaan/pihak lain) untuk dicarikan
jalan mengatasi sebelum terlanjur berlarut-larut.
c). Memberikan persiapan kerja sebelum memparaf ijin melanjutkan kerja
untuk ditandatangani team leader.
2). Pengawasan Bahan dan Alat
1. Memeriksa bahwa bahan/alat yang masuk telah sesuai dengan contoh yang
disetujui (sesuai standart atau persetujuan Perencana atau yang berwenang)
sebelum dipakai/dipasang, bila perlu ditest.
2. Mencocokkan laporan jumlah bahan yang masuk dan harus sesuai yang
dibutuhkan, terutama untuk pekerjaan yang kontinue (misalnya
pengecoran beton).3. Mengawasi pemisahan barang/alat yang tidak memenuhi syarat (sesegera
mungkin dikeluarkan dari lapangan) agar tidak bercampur dengan yang
diijinkan untuk dipakai.
4. Mengawasi cara pengerjaan bahan-bahan (disesuaikan dengan gambar kerja yang
disetujui).
3). Pengawasan Tenaga Kerja
1. Mengawasi pelaksana melaksanakan tujuannya dan segera melapor ke Team Leader
bila tidak sesuai syarat-syarat atau cara-cara yang lazim. Hal ini perlu
un tu k men ce ga h pek er j aa n bongkar/pasang.
2. Memeriksa jumlah ketenagaan yang ada dan rnencocokkan schedule ketenagaan
dan produktivitas yang direncanakan.
4). Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
1. Memeriksa bahwa hasil kerja sehari-hari pemborong sesuai dengan dokumen
kontrak ( baik kualitas maupun kuantitas).
2. Segera melapor ke Team Leader, bila ada penyimpangan. Team Leader dapat
segera bertindak untuk tidak berlarut-larut, atau membuat punch list untuk
dilaksanakan pemborong.
3. Menyiapkan memo lapangan kepada pemborong, baik berupa saran ataupun
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
28/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 28
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
perintah/peringatan, memparafnya untuk ditandatangani Team Leader.
4. Mencatat volume (kuantitas) pekerjaan yang selesai sesuai syarat-syarat,
menyimpannya dengan baik, untuk dipakai sebagai bahan Team dalam
mengeluarkan berita acara pembayaran, eskalasi harga dan lain-lain.
5. Mengawasi dan melaporkan ke Team Leader mengenai testing yang
dilakukan (misalnya; beton, baja, pavement, hidrolik, kepadatan, CBR, kelembaban
dan lain-lain).
6. Menghitung volume kerja tambah/kurang.
5). Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Tidak mengeluarkan instruksi, sebelum yakin tidak akan mengakibatkan kerja
tambah/perpanjangan waktu.2. Instruksi-instruksi kepada pelaksana (pemborong) berupa instruksi tertulis harus
ditandatangani Team Leader setelah diparaf oleh inspector / Pengawas
3. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus terutama yang membahayakan agar minta
didampingi Team Leader atau ahlinya/staf ahli.
4. Mengambil contoh-contoh untuk beton yang akan di test, agar diawasi sendiri
teristimewa pengambilan kubus/silinder beton.
5. Pengaturan penumpukan bahan/alat agar tidak mengganggu kegiatan kegiatan lain.
D). Koordinasi Kerja
Koordinasi kerja dibagi 2 (dua) :
Koordinasi kerja keluar (external)
Koordinasi kerja kedalam (internal)
Koordinasi kerja keluar (external) yang dimaksud adalah hubungan kerja dengan pihak
bouwheer (pemberi kerja) beserta stafnya dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan,
dimana pihak konsultan:
1. Bertanggung jawab langsung kepada pihak Pemberi Tugas yang sifatnya berupa
kontraktual.
2. Membantu pihak proyek dalam melaksanakan pengawasan muiai dari awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi fisik (dikeluarkannya SPMK) hingga akhir penyerahan ke-2 (Kedua).
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
29/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 29
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
3. Tugas dan wewenang secara rinci telah dijelaskan pada bab lain.
E). Pengawasan Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Dalam rapat pemberian penjelasan, telah diberikan informasi mengenai
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Konsultan sebagai berikut:
1. Dana pembangunan berasal dari pemerintah sehingga perlu dikelola dengan cermat.
2. Pelaksanaan pembangunan harus tepat waktu sesuai dengan rencana waktu yang telah
ditentukan.
3. Selain penjelasan-penjelasan tersebut diatas, kami menilai bahwa perlu pula mendapat
perhatian hal-hal sebagai berikut
4. Segi fungsional sasaran fisik merupakan syarat pokok agar dapat berfungsi
secara optimal untuk mampu memberikan hasil yang maksimal.5. Harus kuat clan balk (teknis dapat dipertanggungjawabkan) sehingga dapat menekan
biaya pemeliharaan seminimal mungkin.
6. Hemat energi, untuk menghasilkan biaya operasional minimal.
7. Sistem operasional penggunaan bangunan perlu mendapat perhatian seksama
agar dapat memberikan daya guna dan hasil guna yang optimal.
Atas dasar-dasar tersebut di atas konsultan pengawas perlu melakukan
p e n g e n d a l i a n w a k t u d e n g a n s e k s a m a . P e n g e n d a l i a n w a k t u a k a n
diselenggarakan dengan memperhatikan metoda lintasan kritis (CPM-Ciritical Parh
Method) yaitu dengan jalan:
1. Penyusunan Network Planning.
2. Pembuatan Barchart dengan diagram S (Curve-S)
Pada tahap konstruksi fisik network planning dan barchart dengan diagram S-nya akan
selalu ditinjau kembali sesuai dengan pengendalian kegiatan dan pengendalian
program. Dalam hal ini, konsultan pengawas perlu bekerjasama secara erat dengan
kontraktor pelaksana yang harus mengerahkan sumber-sumber daya seperti buruh/tenaga
kerja, peralatan, bahan dan keuangan.
F). Pengawasan/Pengontrolan Kualitas dan Kuantitas
Untuk menjamin mutu/kualitas bahan/material, sebelumnya harus dijalankan suatu
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
30/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 30
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
proses jaminan kualitas, ukuran/dimensi adalah pengontrolan yang rutin selama pelaksana
pembangunan. Untuk itu harus diperhatikan 3 (tiga) langkah berikut ini:
1. Dalam test perjanjian spesifikasi teknis harus tertera, kualitas yang diminta
digambarkan satu demi satu termasuk disini penjebaran prestasi secara teknik,
gambar-gambar perjanjian dan gambar-gambar kerja.
2. Suatu ketentuan teknik harus ditetapkan dalam perjanjian misainya ketentuan DIN,
BSS (Brit ish Stand art Spes ificat ion), ASTM (Americans Standart Testing And
Matrials) atau ISO (International Standar Organisation), dll.
3. Kotentuan-ketentuan pengontrolan harus juga dijelaskan, yang menetukan berapa
banyak materi test dan pelaksanaan test.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan pengontrolan terbentuk pengontrolan kualitas rutin,misalnya :
Kubus beton
Soil test
Mergar test
G). Tata Cara Penanganan Proyek
a. Administrasi
Seperti telah disebutkan dimuka bahwa sistem dan prosedur operasional yang disiapkan
oleh konsultan pengawas, terdiri dari prosedur operasional pada setiap tahap
pelaksanaan. Berdasarkan hal ini maka penanganan proyek akan dimulai pada tahapan
persiapan sampai dengan penyerahan akhir pekerjaan. Adapun rincian penanganan
proyek untuk masing-masing tahapan akan kami sajikan pada halaman berikut ini.
b. Teknis
Pedoman Pengawasan di Lapangan
Keberhasilan Pekerjaan Pengawas akan sangat dipengaruhi oleh sampai sejauh mana
Team yang tergabung dalam Organisasi Proyek dapat:
1. Memahami lingkup tugas wewenang & tanggung jawabnya baik sebagai individu
maupun sebagai team work.
2. Menjalankan tugasnya dengan baik.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
31/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 31
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
3. Menggunakan wewenang dengan tepat.
4. Mempertanggungjawabkan secara profesional & proporsional terhadap tugas dan
wewenang yang melekat padanya.
Untuk menunjang maksud tersebut, telah dibuat dan disusun uraian tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing disiplin bidang keahlian, agar mudah di pahami, uraian
tersebut disusun dalam bentuk Pedoman Pengawasan di Lapangan.
PEDOMAN PENGAWASAN DI LAPANGAN
Pedoman Pengawasan di lapangan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian :
A. Job discription
B. Item Pekerjaan dan hal-hal yang harus diperhatikan
C. Item pekerjaan yang memerlukan izin pelaksanaan
A. JOB DESCRIPTIONBAGIAN KOORDINASI LAPANGAN
a. Pada garis besarnya tugas Pengawas adalah:
a. Pengawasan Mutu
b. Pengendalian Biaya
c. Koordinasi Antara Kontraktor & Pemilik Proyek
d. Tertib Administrasi
b. Secara lebih terperinci sesuai daftar terlampir :
1. Persiapan dokumen lapangan 17. Laporan Pengawasan
2. Pre Construction Meeting 18. Laporan presentasi kerja
3. Rencana Pelaksanaan 19. Surat kesanggupan
4. Tim Scedule dan Kurva S 20. Devisiasi perencanaan
5. Gambar Pelaksanaan 21. Devisiasi pelaksanaan
6. Survey Material 22 Devisiasi Owner
7. Ijin pelaksanaan & ijin lembur 23. As build drawing
8. Pengawasan Pengukuran 24. Defect list
9. Pengawasan Material & mutu 25. Serah terima pekerjaan
10. Memo Instruksi 26. Pekj. Tambah kurang
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
32/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 32
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
11. Kebersihan 27. Monitoring Master Schedule
12. Rapat Koordinasi Kontraktor 28. Surat menyurat
13. Rapat koord. Intern 29. Kunjungan tamu
14. Rapat Staf Inti 30. Hubungan dengan perencana
15. Monitoring Schedule 31. Hubungan dengan Bowheer
16. Laporan harian Kontraktor 32. Bimbingan kerja praktek
B. ITEM PEKERJAAN DAN HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a. CUT AND FILL
1. Menghayati Gambar 9. Stripping
2. Menghayati site 10. Pemadatan
3. Rencana Pelaksanaan 11. Pelindung hujan
4. Peralatan & tenaga kerja 12. Saluran sementara
5. Test perlapisan 13. Penempatan bahan bakar
6. Lokasi Pembuangan tanah 14. Kualitas operator
7. Lokasi tanah dr. Luar 15. Persiapan suku cadang
8. Jenis tanah urugan
b. PONDASI
Pondasi dan Plat Beton
1. Bouwplank 7. Lantai kerja
2. Profil Pondasi Lain 8. Beton Deking
3. Aanstamping 9. Pembesian4. Elevasi dasar galian, Turap dll. 10. Peralatan
5. Mutu Batu & Material 11. Finishing
6. Adukan 12. Bongkar Bekisting
c. STRUKTUR BETON
Bekisting
1. Steiger+Landasan Steiger, Mutu
Material
8. Releasing
2. Peil, As, Lot 9 Jembatan cor
3. Peralatan + Tenaga Kerja 10 Batas cor
4. Jarak Skur, Panel-panel 11 Pembersihan
5. Posisi Form Tie 12 Water stop
6. Ukuran-ukuran & Sambungan2 13 Sparring-sparring
7. List dan Refill
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
33/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 33
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Pembesian
1. Ukuran tulangan & Jarak tulangan 7. Pembersih
2. Stek Kolom, Stek Dinding dll. stek 8. Mutu/Jenis Besi
3. Bindraat 9. Kaki Ayam4. Angker-angker 10. Peralatan + Tenaga
5. Beton Deking 11. Kait
6. Dowel 12. Panjang Penyaluran
Pengecoran
1. Kebersihan 6. Additive Beton
2. Material, Mutu, Volume 7. Batas Cor
3. Tenaga Kerja 8. Rencana Pengecoran4. Peralatan, Molen, Triller 9. Slump dan Kubus
5. Cuaca Tenda Lampu dll. 10. Finishing Cor
d. STRUKTUR BAJA
Posisi Angkur (Sebelum Dicor)
1. Titik Koordinat 4. Pengukuran Diagonal/Bentang
2. Mal Angkur 5. Elevasi
3. Panjang Drat Angkur 6. Sistim Grouting
Kolom (Sebelum Erection)
1. Posisi/Jarak as ke as Angkur 7. Kelurusan Bahan
2. Pembersihan unt. tujuan grouting 8. Mutu cat dasar I & pembersih
3. Panjang Kolom 9. Peralatan Erection
4. Diameter & posisi lubang2 Bor 10. Letak Sambungan
5. Letak Plat Simpul/Stiffner 11. Hasil X-Ray Test
6. Ketebalan Plat, Profil/Bahan
Vak Werk / Gelagar
1. Cara Asembling 6. Mutu Cat Dasar dan Kebersihan
2. Posisi Lubang Baut Terhadap
Komponen Lain
7. Peralatan erection
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
34/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 34
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
3. Anti Lendut 8. Ikatan Angin Batang Penyokong
4. Ukuran Tebal dan Kelurusan
Profil/bahan
9. Pengelasan
5. Posisi Plat Buhul/Stiffner yang
berkaitan dengan komponen lain
Kuda-kuda / Span (Sebelum Di Erection)
1. Cara Asembling 9. Peralatan Erection
2. Posisi dan Diameter Lubang Baut
Terhadap Komponen Lain
10. Mutu Fabrikasi/Pengelasan
3. Anti Lendut 11. Hasil X-Ray Test
4. Ukuran Tebal dan Kelurusan
Profil/bahan
12. Pengeotan/Vertikal Kolom
5. Posisi Plat Buhul Stiffner/Kopel
yang berkaitan dg. Komponen lain
lain
13. Kondisi Penyangga Kuda-kuda
6. Mutu pengecatan dasar
I+kebersihan
14. Persiapan Penyangga Kuda-kuda
7. Merk Baut yang dipakai 15. Pengaku Kap ementara untuk Erection
8. Pengencangan baut (terutama HTB) 16. Posisi Plat dudukan Gording/Ikatan
Angin
Gording
1. Diameter Lubang dan Jarak Lubang 5. Mutu/Merk/pajang Baut
2. Ukran, Tebal dan Kelurusan
profil/Bahan
6. Mutu Pengelasan Sambungan
3. Vertkal/Lot Kap 7. Trekstang
4. Mutu Pengecatan Dasar I dan
Pembersihan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
35/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 35
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Talang Horizontal/Vertikal
1. Ukuran & Jarak Dudukan 7. Ukran Jarak Paku Keling
2. Kemiringan Dudukan 8. Ketebalan/Mutu Sealent
3.Jarak/Posisi Klem
9.Arah/sudut Belokan Talang Vertikal
4. Tebal Kwalitas Bahan Talang 10. Posisi Talang Vertikal
5. Pengelasan Sambungan 11. Mutu Cat Dasar
6. Sistim Sambungan
Pengecatan Finish
1. Merk/Warna Cat 4. Pembersihan yang akan di Cat
2. Campuran/engencer Cat 5. Sarana Pembantu & Keselamatan Kerja
3. Peralatan Cat
e. FINISHING
Lantai
1. Kepadatan Tanah 7. Jarak Kelurusan Nat
2. Mutu Material 8. Plint
3. Pola Lantai 9. Alat Polys
4. Rencana Pemasangan 10. Obat Polys
5. Leveling 11. Kebersihan
6. Adukan
Dinding
1. As, Siku
9.
Sparing-sparing, Pemipaan, Instalansi
dll. Finishing dinding, Finishing Interim
2. Mutu Material 10. Tempel, Batu marmer3. Adukan 11. Plesteran Lot, Lurus
4. Alat Pembantu, Lot, Benang dll. 12. Nat Kelling Kozyn
5. Sealent 13. Posisi ozn, Lot, Waterpass, dll.
6.Posisi Lubang Jendela, Pintu-pintu
14.Daun Jendela+Pintu, Engsel-engsel
7. Balok Latei 15. Kunci-kunci
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
36/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 36
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
8. Kolom Praktis 16.
Langit-langit
1. Pola&Rencana Pemasangan 6. Jarak Kelurusan Nat
2.Posisi & pemasangan Fixtures, grill,
AC dll
7.Plint
3. Leveling & Ketinggian 8. Pegecatan
4. Material 10.. S t e i g e r
5. System Pengantung
Tangga-tangga
1. Jumlah & Ukuran anak Tangga 6. Material
2. Angker-angker Railing,Tingi Railing 7. Pola Pemasangan
3. Pertemuan Railling pada Belokan-
belokan
8. Anti Slip
4. Antrede
Kamar Mandi
1. Lubang-lubang Drainase 6. Plumbing
2. Sytem Penggantung Cermin 7. Mutu Material
3. Kemiringan Lantai 8. Lubang Penguras bak
4. Posisi Saturazy Fixture 9. Kebersihan
5. Floor Drain 10.. Water Proofing
f. LANDSCAPING
P e r s i a p a n
1. Shop Drawing 3. Rencana Kerja/Pelaksanaan
2. Approval Material 4. Schedule
J a l a n
1. Pengukuran 5. Test
2. Pemadatan 6. Pengaspalan
3. Kansteen 7. Concrette Pave
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
37/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 37
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
4. Peralatan 8. Kebersihan
L a m p u
1. Posisi 4. Kabel
2. Tiang 5. Panel3. Armatur
S a l u r a n
1. Pengukuran 5. Kelurusan
2. Galian 6. Kemiringan
3. Material 7. Finish Permukaan
4. Adukan 8. Tutup Saluran
T a n a m a n
1. Rabuk 4. Posisi Tanaman
2. Jenis 5. Pemeliharan
3. Cara menanam 6. Air Penyiram
g. LISTRIK
Daya (Kabel Tuvur)
1. Jenis, Type, ukuran 5. Arde
2. Test Isolasi 6. Galian, Pasir, Bata3. Sparing 7. Saluran Daya (Pemipaan, Pengabelan,
sambungan-sambungan, Trecnh, Race
Way)
4. Klem Kelurusan & Alat Bantu
P a n e l
1. Komponen/Kelengkapan 5. Cat, Kunci
2. Type Panel (Indoor, Out Door) 6. Duduka Panel
3. Wiring/Susunan Alat Bantu 7. Ketinggian
4. Kontruksi 8. Busbar
Pemipaan/Race Way
1. Jenis Bahan 4. Ketinggian
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
38/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 38
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
2. Kelurusan/Keserasian 5. Alat bantu (Klem,Gantungan dll)
3. Cat
Fixtures (Lampu, stop Kontak, Saklar)1. Bahan (Merk,Type Warna) 3. Sistim Arde
2.Ketinggian, Kelurusan/Kebersihan
A r d e
1. Jenis bahan Ukran 5. Alat-alat Bantu
2.Test Tahanan Tanah
6.Ikatan-ikatan/Sambungan-sambungan
3. Kerapihan
h. PLUMBING
Pemipaan & Fiiting
1. Type, Merk 5. Hasil Test Tekanan
2. Ukuran 6. Cat & Warna
3. Leveling 7. Dudukan & Klem Pipa
4. Mutu Sambungan 8. Kerapihan
Galian & Urugan
1. Elevasi Dasar Galian 4. Pemadatan
2. Ketebalan Lapisan Pasir 5. Kebersihan
3. Daerah Pemasangan Pipa
Sanitary Fixtures, Water
1. Type, Merk 6. Kerapihan
2. Elevasi 7. Hasil est
3. Leveling 8. Kelengkapan
4. Jarak Pemasangan 9. Dudukan & Klem
5. Mutu Pemasangan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
39/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 39
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Pompa-pompa
1. Tpe,Merk 5. Dudukan Pondasi + coupling
2. Data Teknis Daya,Tegangan, arus,
frequensi,kapasitas, head (suction
& Disccharge)
6. Kerapihan
3. Kelengkapan Peralatan 7. Hasil Test
4. Pondasi & Angker 8. Cat
Tangki Tekan
1. Type, Merk 7. Cat2. Kondisi Tangki 8. Mutu Pemasangan
3. Data Teknis : tekanan kerja, tebal &
jenis
9. Pondasi / Angker
4. Mutu Pengelasan 10. Diameter Out Let & Inlet
5. Kelengkapan Peralatan 11. Test Plant
6. Jarak Pemasangan
i. TELEPHONE
Equipment Utama
1. PABX (merk dan Typenya) 3. BATTERY (data teknis dan
penempatannya)
2. MDF (kapasitasnya)
Pemipaan
1. Kelurusan 5. Ukuran
2. Pasang Klem 6. Merk/type
3. Gantungan 7. cat
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
40/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 40
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
4. Dudukan
Pengkabelan
1. Merk/Type 4. Klem & gantungan-gantungan
2. Ukuran 5. Perapihan
3. Test Tahanan Isolasi
Arde
1. Jenis bahan 4. Ikatan-ikatan/sambungan2
2. Ukuran 5. Perapihan
3. Test Tahanan Tanah 6. Alat-alat bantu
Fixtures
1. Merk/Type 3. Kelengkapan
2. Kapasitas 4. Kerapihan
Test
1. Test partial
2. Test system
j. INSTALANSI PENANGKAL PETIR
1. Material : Jenis bahan Tiang
konduktor, pentanahan dan alat2
5.Test Tahanan Tanah
2. Penempatan Tiang6.
Merk & Type isotop
3. Pondasi Tiang 7. Cat
4. Ketinggian
C. ITEM PEKERJAAN YANG HARUS MENGGUNAKAN IZIN PELAKSANAAN
a. SIPIL
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
41/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 41
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
1. Pengukuran 17. Surface Coarse
2. Pemagaran 18. Tanam Rumput
3. Penempatan Keet 19. Pemadatan Sub Grade
4. Penempatan Alat Kerja 20. Pemadatan Base Coarse
5. Pemasangan Bouwplank 21. Pemadatan Sub Base Coarse
6. Pengeboran/Penggaian 22. Pasang unci-kunci
7. Pasang Bekisting 23. Pemasangan Daun Pintu
8. Pasang Pembesian 24. Pemasangan Kaca-kaca
9. Pengeboran 25. Stel Kozyn pintu/Jendela
10. Pemasangan Bata 26. Pemasangan Rangka Atap
11. Bongkar Bekisting 27. Pemasangan Penutup Atap
12. Acian Plesteran 28. Pemasangan Rangka Plafond
13. Penempatan Material & Arus
Pengangkutan29.
Pasang Ubin
14. Pembokaran Tanah/bangunan 30. Polys Ubin
15. Pengecatan 31. Pemasangan Plafond
16. Pemasangan rangka atap 32. Pasang Kunci-kunci
b. BAJA
1. Pelaksanaan dan Penyetelan
Angkur
6.Pemasangan Dudukan Talang
2. Penyimpanan
Materila/Komponen Baja7.
Pemasangan Bonder
3. Erection Kolom dan Kolom Crane,
dengan Pemasangan Vak Werk
8.Pemasangan Rel dan Rangka Pintu
4. Pemasangan Talang Horizontal &
Talang Vertikal
9.Pesangan Atap dan Penutup
5. Pemasangan Wall Clading,
Lystplank, penutup pintu,
Sunscreen
10.
Pemasangan Kolom Rangka Dinding
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
42/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 42
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
c. LISTRIK
1. Pemasangan stop kontak & saklar 13. Lokasi Asembling
2. Pembuatan Keet & Gudang
Sementara
14. Galian dan Urugan
3. Pemasagan Kabel-kabel 15. Pembuatan Kabel trench
4. Penempatan & Pembongkaran
Materila
16.Pemasangan Pondasi Panel
5. Pemasangan Lampu-lampu
Armatur
17Pemasangan Panel-panel
6. Emasangan Sparing-sparing Pipa 18. Pemasangan Arde-arde
7. Bobokan-bobokan untukpemasangan pipa, panel dll.
19. Pembuatan Bak Kontrol
8. Pemasagan Pemipaan &
pancingan
20.Pengelasan-pengelasan
9. Pemasangan Braket, Kanal Lampu
taman dll.
21.Pemasangan Race Way
10. Penyambungan Kabel-kabel
tuvur, panel-panel dll.
22.Pengecatan-pengecatan
11. Test Tahanan isolasi kabel,
tahanan tanah arde 23.
Penyambungan daya
12. Pemasangan Kabel-kabel tuvur 24. Test seluruh sistim
d. TELEPON
1. Pebuatan Keet & Gudang
Sementara10.
Pemasangan Kabel
2. Penempatan & Pembongkaran
Material
11.Pemasangan kabel-kbel tuvur
3. Penyambungan roset & pesawat
telephon
12.Galian Urugan
4. Pemasangan Sparing-sparing pipa 13. Pemasangan trench kabel
5. Bobokan-bobokan untuk pipa-
pipa, panel-panel LDF, angker dll.14.
Pemasangan trench kabel
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
43/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 43
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
6. Pengeboran/Penggaian 15. Pengecatan-pengecatan
7. Pemasangan pemipaan &
Pancingan16.
Test Tahanan isolasi
8. Pemasangan Accu, TRO / PABX 17. Penyambungan Linne PTT
9. Lokasi Asembling 18. Tes seluruh sistim
e. AIR & CONDITIONING
1. Pembuatan Keet & Gudang
Sementara12.
Lokasi Asembling
2. Penempatan & Pembongkaran
Material13.
Pemasangan angkur-angkur
3. Transportasi equpment-
equipment ke site14. Pemasangan pemipaan
4. Pemasangan sparing-sparing pipa 15. Pengelasan
5. Pemasangan equpment-
equipment
16.Test Pemipaan
6. Pemasangan braket-braket, klem-
klem, penggantung-penggantung17.
Pengecatan
7. Bobokan-bobokan untuk
pemasangan ducting, pipa-pipa
exhaust fan dll
18. Pemasangan Panel
8. Bobokan untuk Pemasangan
Knalpot, Exhaut System dll.19. Pemipaan & Pengkabelan
9. Pembuatan Pondasi equipment,
panel-panel AC
20. Test tahanan isolasi & panel AC
10. Emasangan FCU, Exhaust fan,
termo stat 21. Balancing
11. Pemasangan Ducting 22. Test Seluruh sistim
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
44/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 44
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Contoh langkah penanganan yang lebih terperinci terhadap beberapa tahapan/item
pekerjaan:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Berdasarkan pengamatan terhadap lokasi proyek, sebagai langkah awal perlu
adanya pertimbangan dan langkah tertentu mengingat kemunginan adanya
masalah pokok yang akan timbul, adapun langkah-langkah tersebut:
a. Penanganan Lingkungan
1. Pengaturan sirkulasi kendaraan di lingkungan lokasi dalam kaitannya dengan
keluar masuk proyek.
2. Mengurangi/mengendalikan gangguan terhadap lingkungan, baik berupa
gangguan udara, suara, maupun material bangunan.
b. Penanganan Lokasi
1. Penanganan lokasi rencana pengembangan secara lengkap, baik lokasi itu
sendiri dan keadaan sekitarnya.
2. Mengenal arah aliran air, sumber air limbah, serta keadaan pembuangan
akhir yang ada di daerah lokasi sekitarnya.
3. Mempertimbangkan dan memperhitungkan masalah yang akan timbul yang
diakibatkan oleh curah hujan baik pada lokasi pengembangan ataupun
lingkungan sekitarnya.
4. Mempersiapkan beberapa alternatif penyelesaiaan tahap masalah-masalah
seperti diatas.
5. Melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan lokasi
pengembangan dari semak-semak/rumput.
6. Membuat Gudang-gudang, tempat kerja dan kantor direksi keet dengan
memanfaatkan setiap m2 tanah seefesien mungkin.
7. semengadakan sumber air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, air kerja
harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan
yang bersangkutan.
8. Mengadakan penerangan listrik pada lokasi pekerjaan.
9. Pengukuran Tapak (Ueitzet)
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
45/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 45
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
10.Dalam pelaksanaan Ueitzet (pengukuran tapak) dilaksanakan bersama
antara konsultan perencana, konraktor, konsultan pengawas dan unsur
teknis terkait.
11.Untuk pekerjaan pengukuran dapat dibedakan beberapa alat ukur patok
antara lain:
Patok ukur permanen untuk as bangunan (theodolith)
Patok ukur untuk level lapisan pengurungan (waterpass)
12.Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dan teliti baik untuk titik-
titik as maupun ketinggian (peil) rencana bangunan, maka perlu diadakan
kesepakatan dengan unsur yang terlibat di dalam penentuan as dan peil
bangunan.
13.Perlu ditempatkan titik-titik tetap (Bench Mark) yang diletakan diluar
rencana bangunan, pada tempat yang mudah terlihat, bebas dari gangguan,
ditanam kuat dan tidak mudah berubah, terbuat dari tiang beton. Ebagai
ukuran 0.00 (algemenemur peil) diambil dari lantai bangunan yang ada
disesuaikan dengan ketinggian as jalan.
14.Pada arah memanjang ditentuakan 2 titik pada as bangunan yang apabila
ditarik garis perpotongan dengan as bangunan arah memanjang membentuk
suduk 90o.
15.Pemindahan titik as bangunan dan peil dari lantai ke lantai ke lantai yang
lebih tinggi diuat patok bantu kurang lebih 1 m dari as bangunan yang akan
dipindahkan pada arah dalam pada lantai yang dekat dibuat lubang ukuran
10 cm x 10 cm.
16.Pengukuran penggunanaan alat Theodolith dan Waterpass dengan
pengecekan yang kontinyu agar dicapai vertikal bangunan sesuai yang
direncanakan.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
46/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 46
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
2. PEKERJAAN STRUKTUR
a. Pekerjaan Struktur Beton
Kualitas Beton :
1. Mutu beton ditentukan dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
sebagai hasil dari analisa struktur rencana. Untuk mencapai mutu beton
yang dimaksud diadakan perencanaan campuran (mixdesgn) sehingga
komposisi semen. Agregat halus serta agregat kasar dapat ditentukan
untuk membuat campuran beton yang sesungguhnya.
2. Kekentalan (konsistensi) adukan beton disesuaikan dengan nilai-nilai slump
yang terletak pada batas-batas tertentu sesuai dengan PBI 1971 atau SKSNI
T-15-1991-03.
Sering terjadi di lapangan kekuatan beton yang diproduksi cenderung bervariasi
dari adukan satu ke adukan berikutnya. Besarnya variasi tersebut bergantung
pada:
(1) variasi mutu bahan (agregat) antar adukan
(2) variasi hasil pengadukan
(3) variasi hasil pemadatan
(4) stabilitas pekerja (fit or tired)
Untuk menjamin kekuatan beton yang baik, maka diperlukan pekerjaan
pengendalian mutu beton, yaitu memantau dan mengevaluasi secara terus-
menerus agar beton yang dibuat di lapangan selalu mempunyai kuat tekan
sesuai yang diharapkan.
Bahan-bahan :
a. Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti: semen,
agregat halus (pasir), agregat kasar (batu pecah), air, baja tulangan dan
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
47/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 47
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
bahan-bahan campuran lain sebelum digunakan diadakan pemeriksaan.
Hasil pemekrisaan harus dicapai syarat-syarat bahan sesuai dengan Bab 3
PBI 1971.
b. Air yang digunakan untuk campuran dan perawatan beton diadakan
pemekrisaan kelembaga pemekrisaan bahan yang diakui. Air ini tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis
atau bahan lain yang merusak beton dan atau baja tulangan.
Mutu besi / baja tulangan :
a. Mutu besi brdasarkan SII (standart Industri Indonesia) 0136 80
b. Baja tulangan tidak boleh mengandung serpih-serpih lipatan, retak,
gelombang-gelombang, ceruk-ceruk yang dalam atau tidak boleh berlapis-
lapis, dan hanya berkat sedikit pada permukaan.
c. Bentuk baja tulangan dalam dalam jarak antara dua sirip melintang tidak
boleh lebih dari 0.7 dan tinggi sirip tidak boleh kurang dari 0.05d
(d=diameter pengenal batang tulangan). Sirip melintang tidak boleh
membentuk sudut kurang dari 45o
terhadap sumbu batang.
Tolenrensi diameter untuk baja tulangan polos :
Diameter Tolerensi Penyimpangan Kebundaran
s/d 14 mm + 0.4 mm
Max. 70 % dari batas
toleransi
16 mm s/d 25 mm + 0.5 mm
28 mm s/d 34 mm + 0.6 mm
36 mm s/d 50 mm + 0.8 mm
Cara Uji :
a. Pengambilan contoh secara acak (random), contoh diambil minimal 1 : 5
mm dari ujung batang tulangan, tidak boleh dengan cara panas.
b. Jumlah contoh diambil sbb:
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
48/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 48
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
1. Setiap kelompok yang terdiri dari ukuran yang berasal dari satu nomor
leburan, diambil satu contoh.
2. Setiap kelompok yang beratnya > 5 ton, maka setiap kelipatan 5 ton
diambil bahan uji ; atau minimum dua contoh percobaab tarik dan
perlengkapan untuk setiap 20 ton besi dengan catatan tiga contoh
untuk setiap diameter besi.
3. Dengan cara lain yang disepakati bersama.
c. Pengujian meliputipengujian sifat tampakdanpengujian sifat mekanis.
1. Pengujian sifat tampak meliputi penentuan ada tidaknya cacat-cacat
pada besi seperti : lipatan-lipatan, serpih-serpih, retak-retak.
2. Pengujian sifat mekanis meliputi percobaan tarik (strain) dan
percobaan lengkung.
Syarat-syarat uji lengkung, dapat dilihat pada daftar berikut :
KELAS BAJA
UJI TARIK UJI LENGKUNG
BATAS ULUR
MIN KG/MM2
KUAT TARIK
MIN KG/M2REGANG
SUDUT
LENGKUNG
DERAJAT
DIAMETER
PELENGKUNG
BJTP No. 2
No. 3 24 3920
24180 3 x D
BJTP No. 2
No. 330 49
16
20180 3 x D
BJTP No. 2
No. 324 39
16
22180 3 x D
BJTP No. 2No. 3
30 49 14
20180 3 x D
BJTP No. 2
No. 340 57 16 180 3 x D
Bekisting / Cetakan Beton
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
49/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 49
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
Acuan beton dan perancah merupakan pekerjaan penting dan strategis karena
akan menentukan posisi, alinyemen, ukuran dan bentuk beton yang dicetak.
Sesuai dengan fungsinya maka syarat kekokohan, stabilitas, kerapian acuan dan
perancah sangat menentukan keberhasilan pekerjaan beton secara
keseluruhan. Meskipun demikian tetap saja pekerjaan ini digolongkan sebagai
pekerjaan yang sementara karena acuan berikut perancah akan dibongkar dan
disingkirkan setelah beton mengeras. Pekerjaan acuan dimulai dengan
merancang berdasarkan pada bentuk beton jadi sesuai dengan gambar detail
dan spesifikasi teknis dari dokumen perencanaan. Acuan beton sedapat
mungkin dibuat berdasarkan pola rancangan panel-panel baku berukuran
standar yang secara luwes dapat dirakit untuk dipakai pada bermacam
permukaan bidang cetakan. Syarat utama dalam pembuatan acuan beton
adalah rapat air, dimensinya tepat sesuai dengan gambar rencana, lurus dan
rata pada seluruh permukaannya, serta kokoh dalam menopang seluruh beban
termasuk getaran-getaran yang ditimbulkan sewaktu memasang tulangan
ataupun pemadatan beton.
Yang perlu diperhatikan untuk pemeriksaan kekuatan bekisting adalah:
1. Berat sendiri beton
2. Kemungkinan bertumpuknya beton suatu tempat.
3. Beban hidup akibat orang, mesin-mesin dan peralatan lain.
4. Tekanan dari beton cair yang arahnya tegak lurus kolom/dinding.
5. Tinggi, kecepatan dan waktu pengecoran.
Berikut beberapa panduan dalam penggunaan perancah di tempat kerja:
1. Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan, yang tidak bisa dijamin
keamanannya bila dikerjakan secara aman pada suatu ketinggian dan /
atau setiap ketinggian pekerjaan yang melebihi 2 meter harus
menggunakan perancah yang memenuhi standar.
2. Papan untuk perancah harus tahan retak atau pecah.
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
50/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 50
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
3. Paku harus mempunyai panjang dan tebal yang cukup.
4. Paku besi yang getas (cast iron) tidak boleh digunakan.
5. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perancah harus disimpan
dengan baik dan jauh dari material yang berbahaya.
6. Perancah harus dihitung dengan faktor pengaman (safety factor) sebesar 4
kali beban maksimal.
7. Perancah harus diberi tangga pengaman untuk tempat berjalan dan lain-
lain fasilitas yang aman.
8. Perancah harus cukup diberi penguat (Brace).
9. Semua kerangka berdirinya perancah bangunan harus berdasarkan
standard konstruksi; mempunyai pondasi yang kuat dan cukup tertanam
dan diberi penguat untuk kestabilan.
10. Batu bata, pipa yang rusak, bahan pembuat cerobong asap dan bahan-
bahan lain yang tidak semestinya dipakai untuk penahan perancah, tidak
boleh dipakai.
11. Paku-paku harus ditanam penuh, tidak boleh separuh dan kemudian
dibengkokkan.
12. Paku tidak boleh menerima gaya tegangan langsung.
13. Tali baja yang digunakan untuk perancah, tidak boleh terkena asam atau
bahan kimia, yang memudahkan keadaan korosi (karat) dan bahan ini tidak
boleh digunakan, untuk tali perancah kayu yang terbuat dari serat tidak
dapat digunakan atau yang dapat mengundang bahaya.
14. Bila terpaksa menggunakan perancah kayu karena ketiadaan perancah
yang terbuat dari besi/pipa, maka pemilihan bahan harus berurat lurus,
padat, tidak ada mata kayu yang besar-besar, kering tidak membusuk, tidak
ada lubang ulat dan lain-lainya yakni tidak ada kerusakan yang dapat
membahayakan runtuhnya susunan perancah.
15. Untuk perancah yang berdiri sendiri harus terdiri atas gelagar memanjang
dan melintang yang dihubungkan dengan kuat pada tiang penyanggah, ke
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
51/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 51
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
atas atau ke samping, bergantung pada pemakaiannya untuk menjamin
kesetabilan sampai perancah dapat dilepas.
16. Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang.
17. Setiap bentuk dan komposisi perancah harus diperiksa sebelumnya oleh
petugas K3L untuk meyakinkan:
a. dalam kondisi yang stabil
b. bahan yang dipakai tidak rusak
c. cukup baik untuk digunakan, dan
d. sudah diberi pengaman.
18. Pemeriksaan perancah harus dilaksanakan oleh petugas K3L dan
didokumentasikan:
a. sedikitnya seminggu sekali
b. sesudah cuaca buruk, atau gangguan dalam masa pembangunan yang
agak lama
19. Setiap bagian harus dipelihara dengan baik dan teratur sehingga tidak ada
yang rusak atau membahayakan waktu dipakai.
20. Perancah tidak boleh sebagian dibuka dan ditinggal terbuka, kecuali kalau
hal itu tetap menjamin keselamatan.
21. Perancah yang tidak bebas harus dikaitkan ke bangunan dengan sistem
jepit (rigid connections) yang kuat dengan jarak tertentu.
22. Perancah yang tidak boleh terlalu tinggi di atas angker yang tertinggi,
karena dapat membahayakan kestabilan dan kekuatannya.
23. Pada waktu mengangkat perlengkapan yang digunakan pada perancah:
a. Bagian-bagian dari perancah harus diperiksa dengan cermat dan kalau
perlu diperkuat.
b. Setiap penggeseran dan penyanggah ( putlog ) harus dicegah.
c. Tiang penyanggah harus dihubungkan erat pada bagian bangunan yang
kuat, di tempat alat pengangkat dipasang.
24. Dalam melakukan kegiatan pemasangan perancah dan pembongkaran
perancah hanya boleh dilakukan oleh petugas yang telah memiliki keahlian
-
7/25/2019 7. Metodologi Lapak Majt
52/90
PENAWARAN TEKNISURAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
P a g e | 52
DOKUMEN PENAWARAN Pengawasan Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Semarang Tahun Anggaran 2015
dalam pekerjaan peran