Download - AKL II Kosolidasi dengan harga perolehan
Rendra safa’at
12.03.4094
Akuntansi keuangan lanjutan II
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dengan Metode Harga Perolehan / Harga
Pokok
Prosedur Akuntansi Untuk Metode Harga Pokok• Metode harga pokok didasarkan pada teori, bahwa
akuntansi investasi dalam sebuah perusahaan anak harus
sama dengan akuntansi investasi jangka panjang lainnya
dalam bentuk surat-surat berharga.
• Perusahaan induk dan perusahaan anak adalah dua
perusahaan yang berbeda oleh karena itu, dividen yang
diterima atas modal saham perlu ditetapkan sebagai
pendapatan, dan keuntungan atau kerugian atas investasi
harus menunggu sampai surat berharga yang dimiliki
benar-benar dijual.
• Walaupun kaitan yang ada antara perusahaan induk dan
perusahaan anak dapat menggambarkan suatu kesatuan
ekonomis, namun sistem akuntansinya harus mencatat
status hukum dari transaksi yang terdapat dalam kaitan
atau hubungan antara keduanya
Lanjutan
Jika yang digunakan adalah metode harga pokok, maka
perkiraan perusahaan induk untuk investasi dalam
sebuah perusahaan anak akan sama persis dengan
perkiraan untuk setiap investasi jangka panjang lainnya
dalam surat-surat berharga.
Angka yang dilaporkan untuk saham perusahaan anak
dalam perkiraan investasi adalah sebesar harga
perolehannya semula. Setiap perusahaan modal
perusahaan induk dalam perusahaan anak yang
diakibatkan oleh laba dan rugi perusahaan anak
dikesampingkan.
Pengumuman dividen oleh perusahaan anak dicatat
dalam buku perusahaan induk dengan mendebet
perkiraan piutang dividen dan mengkredit perkiraan
pendapatan dividen. Selanjutnya, penerimaan dividen
yang diumumkan ini dicatat dengan mendebet perkiraan
kas dan mengkredit perkiraan piutang dividen.
Lanjutan
• Apabila metode harga pokok digunakan, maka
perusahaan induk tidak akan mengakui adanya
perubahan bersih yang terjadi pada kekayaannya dalam
perusahaan anak sampai neraca konsolidasi disusun.
Laba perusahaan anak baru akan diakui setelah laba ini
telah siap dibagi sebagai dividen bagi perusahaan induk.
Pada saat penyusunan neraca konsolidasi, perubahan
dalam modal perusahaan anak sejak tanggal perolehan
masih harus ditetapkan.
Dividen Dari Laba Yang Ditahan Pada
Perolehan
Dividen perusahaan anak yang merupakan
pembagian atas laba akuntansi sebelum tanggal
perolehan saham perusahaan anak harus dicatat
oleh perusahaan induk tidak sebagai pendapatan
deviden melainkan sebagai pengurang terhadap
saldo investasi.
Sebenarnya, dividen seperti ini ditetapkan sebagai
hasil pengembalian sebagian dari investasi atau
ekivalen dengan dividen likuidasi, karena
penyerahan aktiva dibarengi dengan penurunan
saldo aktiva dan modal perusahaan anak di bawah
jumlah perolehan.
Sumber dividen, baik dari laba akumulasi sebelum
maupun setelah tanggal perolehan saham,
kemungkinan dikesampingkan dan dividen
Lanjutan
Pengendalian yang dialami atas pengumuman dividen
tersebut, tetapi apabila pemegang saham relatif besar
jumlahnya dan adanya jalinan hubungan antara
perusahaan induk-perusahaan anak, maka dividen yang
sebenarnya tidak lebih daripada pemindahaan aktiva dari
perusahaan afiliasi ke perusahaan pengendali harus
dibukukan sebagai pengurang atas saldo investasi.
Laba akumulasi perusahaan anak sebelum tanggal
pengendalian oleh perusahaan induk, baik yang ditahan
maupun yang dibagikan tidak boleh diterapkan sebagai
laba yang ditahan baik dalam neraca tersendiri
perusahaan anak maupun dalam neraca konsolidasi.
Hanya jumlah-jumlah yang diperoleh setelah tanggal
afiliasi perusahaan saja yang dapat dianggap sebagai
unsur yang menambah laba ditahan.
PENCATATAN DENGAN METODE BIAYA
Laba perusahaan anak
Tidak dijurnal
Rugi perusahaan anak
Tidak dijurnal
Dividen perusahaan anak
Piutang dividen / kas xxx
Pendapatan dividen xxx
(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)
Hutang Piutang Perusahaan Afiliasi
Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan
melaporkan hak-hak dari perusahaan yang satu atas
perusahaan yang lain yang berafiliasi atau sebaliknya
kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada
perusahaan lain yang berafiliasi tersebut.saldo rekening-
rekening timbal balik yang timbul dapat berasal dari
transaksi-transaksi penjualan, pemberian uang
muka/piutang di antara perusahaan afiliasi,
pengumuman/pembagian dividen oleh perusahaan anak dll.
Saldo rekening-rekening timbal balik tersebut, harus
dieliminassi dalam neraca konsolidasi.
Masalah Eliminasi terhadap Wesel Tagih dan
atau Wesel Bayar yang telah Didiskontokan
Sebagai satu kesatuan usaha bagi perusahaan-
peusahaan yang berafiliasi, dengan didiskontokannya
wesel tersebut berarti timbulnya kewajiban untuk
membayar wesel tersebut pada saat jatuh tempo kepada
pihak di luar perusahaan afiliasi. Oleh sebab itu proses
penyusunan Neraca Konsolidasi mengikuti ketentuan
sbb:
Menghapuskan rekening-rekening Wesel Bayar pada
perusahaan afiliasi
Menghapuskan rekening Wesel Tagih Yang
Didiskontokan dengan rekening lawan “Wesel Bayar”
yang berarti timbulnya kewajiban pada pihak luar.
Konsolidasi Untuk Penyatuan Kepentingan (Pooling
of Interest) Setelah Likuidasi
• Jika laporan konsolidasi disiapkan untuk perusahaan
induk dan perusahaan anak berdasarkan penyatuan
kepentingan (pooling of interest), neraca lajur akan
menjadi sederhana sekali.
• Tidak ada goodwill yang akan diakui, dan tidak ada
penyesuaian yang perlu dilakukan penyesuaian terhadap
amortisasi goodwill atau perubahan penyusutan.
• Apalagi, laba perusahaan anak untuk sepanjang tahun di
mana pengambilalihan terjadi telah tercakup dalam laba
yang ditahan konsolidasi sehingga pos ini tidak perlu
dialokasikan meskipun tanggal pengambilalihan tidak
terjadi pada awal tahun.
Lanjutan
• Ayat jurnal pada neraca lajur akan diperlukan untuk
menyesuaikan setiap saldo perkiraan antar perusahaan
dan untuk mengeliminasikan perkiraan investasi pada
pembukuan perusahaan induk terhadap jumlah yang
sama dalam ekuitas pemegang saham perusahaan
anak. Setelah penyesuaian ini dilakukan, neraca
konsolidasi diperoleh dengan menggabungkan saldo
nilai buku perusahaan induk dan anak.