Download - Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih
ALASAN KEHADIRAN DAN KETIDAKPADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN
KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN
KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014
Oleh: Tim Peneliti KPU Kota Singkawang
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2015
i
HADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
memberikan kekuatan, hidayah, dan pencerahan serta pengetahuan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian dengan judul
“Alasan Kehadiran Dan Ketidakhadiran Pemilih Pada Pemilu Legestalif
dan Presiden Kota Singkawang Tahun 2014”. Selama melakukan penelitian
dan penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan penghargaan dan terima kasih, terutama kepada:
1. Komisi Pemilihan Umum Kota Singkawang sebagai penyelenggara dan
penyedia dana penelitian.
2. Responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi
kuisioner dalam penelitian ini.
3. Berbagai pihak yang telah turut membantu terselesaikannya penelitian ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan tersebut dicatat sebagai amal shalih dan mendapat balasan yang
lebih besar dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
laporan ini. Untuk itu, penulis membuka diri atas berbagai kritik dan saran dari
para pembaca demi lebih sempurnanya laporan ini maupun untuk penelitian-
penelitian berikutnya. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak
yang memerlukan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Singkawang, Juli 2015
Penulis
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kota Singkawang dalam Peta Republik indonesia ....................... 22 Gambar 4.2 Stratifikasi responden .................................................................... 22 Gambar 4.3 Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden pada pemilu 2014 .......................................................................... 27 Gambar 4.4 Persepsi masyarakat terhadap perlunya pemilu ............................ 27 Gambar 4.5 Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan .... 32
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tahapan kegiatan penelitian.......................................................... 13 Tabel 4.1 Distribusi responden ..................................................................... 15 Tabel 4.2 Hasil angket berdasarkan pengalaman memilih............................ 16 Tabel 4.3 Hasil angket berdasarkan tingkat pendidikan pemilih berpengalaman ................................................................. 19 Tabel 4.4 Pembagian wilayah kecamatan dan kelurahan Kota Singkawang .......................................................................... 23 Tabel 4.5 Persebaran alasan kehadiran pemilih pada pemilu 2014 .............. 28 Tabel 4.6 Persebaran alasan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014 ...... 28 Tabel 4.7 Persepsi responden terhadap peran KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu ............................................. 29 Tabel 4.8 Persepsi responden terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih ......................................................................... 30
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Curiculum Vitae peneliti ............................................................... 37 Lampiran 2 Contoh isian kuisioner oleh responden ......................................... 41 Lampiran 3 Surat perintah tugas melaksanakan penelitian .............................. 68 Lampiran 4 Contoh bukti kunjungan penelitian ............................................... 73 Lampiran 5 Foto dokumentasi penelitian ......................................................... 77
vi
DAFTAR ISI Halaman Judul .............................................................................................. i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................. vi RINGKASAN ............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH
DALAM PEMILU LEGESLATIF DAN PRESIDEN TAHUN 2014 .................................................................................. 7 A. Arti Penting Kehadiran Pemilih ................................................. 7
1. Definisi Pemilih ...................................................................... 7 2. Pentingnya Kehadiran Pemilih................................................ 8
B. Payung Hukum Pemilih .............................................................. 9 C. Faktor-Faktor Pendorong Pemilih Dalam Memberikan Hak Pilih ............................................................... 10
1. Faktor Internal ......................................................................... 10 2. Faktor Eksternal ...................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 13
A. Setting Penelitian ........................................................................ 13 B. Metode dan Instrumen Pengambilan Sample ............................. 13 C. Teknik Analisis Data .................................................................. 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 15
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 15 1. Responden ............................................................................... 15 2. Hasil angket ............................................................................ 15
vii
B. Pembahasan ................................................................................ 21 1. Profil singkat Kota Singkawang ............................................. 21 2. Stratifikasi responden .............................................................. 25 3. Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014 .................................................................. 26 4. Persepsi masyarakat terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih ...................................... 29 5. Persepsi masyarakat terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih ................................................................... 30 6. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi pemillih .................................................................. 31 7. Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang......... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 34 A. Kesimpulan ................................................................................. 34 B. saran ............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36 LAMPIRAN .................................................................................................. 37-
viii
ALASAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN
KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014
Oleh
Tim Peneliti KPU Kota Singkawang
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu legislatif dan presiden Tahun 2014 di Kota Singkawang. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi jenis alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014, mengetahui persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu, mengetahui persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dan memberikan rekomendari kepada KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan memperhitungkan persentase jumlah responden yang memilih pernyataan tertentu pada kuisioner yang diberikan. Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 450 orang yang tersebar pada tiga daerah pemilihan (dapil): dapil 1 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, dapil 2 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Barat, dan dapil 3 meliputi wilayah Singkawang Tengah dan Singkawang Utara. Stratifikasi responden dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pengalaman memilih, dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama pemilih menggunakan hak pilihnya adalah yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Sementara alasan ketidakhadiran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagian besarnya karena tidak mempunya kartu pemilih/tidak terdaftar. Sebagian besar (62,25%) persepsi masyarakat menyatakan bahwa KPU telah melakukan sosialisasi pemilu dan terdapat 20,00% responden yang berpersepsi KPU belum melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Sebagian besar persepsi masyarakan menyatakan bahwa visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga mempengaruhi pemilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya. Dari hasil penelitian, dapat direkomendasikan kepada KPU untuk meningkatkan perannya terutama pada tahapan sosialisasi politik dengan pola sosialisasi yang tepat, pendataan calon pemilih, dan pemberian kartu pemilih untuk menekan angka golput pada pemilu mendatang.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan Umum (pemilu) merupakan sarana demokrasi untuk memilih
presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD). Hak memilih diatur dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Bab X tentang Warga Negara dan Penduduk, pada pasal 28 yang menyebutkan
bahwa, “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Hal yang
sama juga dijelaskan pada Bab XA, tentang Hak Asasi Manusia, manusia
memiliki kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat. Dalam amanah
Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, DPR,
DPD dan DPRD, dijelaskan bahwa pemilih adalah warga negara Indonesia yang
telah berumul 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.
Jelaslah kiranya bahwa setiap warga negara yang memenuhi persyaratan
dalam pemilu mendapatkan jaminan dari undang-undang. Sehingga dapat
dikatakan bawa keikutsertaan seseorang dalam melaksanakan haknya dalam
pemilu, bagian dari menjujung hukum dan pemerintahan. Karena itu, untuk
mewadahi aspirasi masyarakat dalam menyampaikan hak-hak dalam pemilu
diperlukan wadah pemilu yang jurdil dan demokratis yang diselanggarakan dalam
suasana yang bebas dari tekanan dengan dintadai antara lain:
2
1. Setiap pemilih mempunyai hak memberikan suara dalam pemilu tanpa
diskriminasi
2. Setiap pemilih mempunai hak mendapatkan akses informasi yang efektif,
tidak berpihakdan diskriminasi
3. Tidak seorangpun warga yang memilih hak dapat dicegah haknya memberikan
suaranya
4. Setiap orang yang ditolak haknya untuk memilih atau untuk didaftarkan
sebagai pemilihdapat mengajukan banding ke pihak yang berwenang
5. Setiap pemilih mendapatkan jaminan kerahasiaan dalam menentukan pilihan
dalam bilik suara
6. Setiap pemilih dapat menentukan hak yang sama dengan orang lain, dan
sebagainya
Keikutsertaan masyarakat dalam pesta demokrasi merupakan salah satu
kriteria pemilu yang bebas dan adil sekaligus menjadi tolok ukur tegaknya
demokrasi. Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar menyebutkan bahwa:
“Pemilu yang jurdil merupakan syarat fundamental tegaknya demokrasi. Dengan pemilu yang jurdil, rakyat yang sudah mempunyai hak pilih akan memilih wakil-wakilnya diparlemen atau memilih pemimpin-pemimpin politik (presiden, gubernur, bupati, wali kota, dsb) di mana orang-orang yang dipilih akan membuat keputuasan-keputusan politik untuk dijalankan demi kepentingan rakyat”. (200:8)
Realitanya, hampir setiap penyelenggaraan pemilu masih banyak terdapat
masalah. Semakin tumbuhnya golput dalam pemilu, fenemona politik uang (Vote
Buying) yang kian marak, diskriminasi dan intimidasi pada pemilih, tingkat
rasional pemilih yang tidak cerdas dan tingkat melek politik warga yang rendah
3
merupakan bagian problem pemilu dan mempunyai andil dalam buruknya
penyelengaraan pemilu. Suasana demikian akan berpengaruh terhadap calon
pemilih yang memiliki hak suara dengan berbagai asumsi dan prasangka,
sehingga dapat memunculkan keenggananan untuk hadir dalam TPS.
Secara nasional partisipasi pemilih sejak pemilu 1999 sampai dengan
pemilu 2014 bergerak fluktuatif. Pada pemilu legislatif, penurunan partisipasi
pemilih sekitar 10% konsisten terjadi sampai pada pemilu 2009. Sementara itu
pada pemilu 2014, angka partisipasiny naik sebesar 5%. Pada kasus pilpres,
tercatat dalam pemilu 2014 pertama kalinya dalam sejarah angka pertispasinya
lebih rendah dibandingkan pemilu legeslatif.
Beragamnya problema pemilu tersebut yang juga berimbas ke daerah-
daerah termasuk kota Singkawang. Kota Singkawang yang merupakan
pemerintahan kota yang masih muda yang berdiri tanggal 21 Juni 2001 secara
resmi sebagai pemerintahan daerah otonom. Singkawang merupakan kota yang
unik, karena penduduknya yang multi etnis dengan luas wilayah 50400 km2,
setidaknya telah tiga kali mengikuti pemilu, yaitu tahun 2004, tahun 2009 dan
tahun 2014.
Pada tahun 2014, Kota Singkawang menyelenggarakan pesta demokrasi
yang ketiga dengan jumlah pemilih, terdiri dari: Jumlah DPT 164.150 dengan
jumlah pemilih seluruhnya baik DPT, DPT Tambahan, DPT Khusus, pemilih
khusus menggunakan KTP, seluruhnya berjumlah 167.266. Sementara jumlah
pemilih seluruhnya yang menggunakan hak pilih baik DPT, DPT Tambahan, DPT
khusus, pemilih khusus menggunakan KTP seluruhnya berjumlah 96.784.
4
Data tersebut menunjukkan bahwa, antara jumlah pemilih yang memiliki
hak memilih dibandingkan kenyataan memilih di TPS masih rendah. Dengan kata
lain, banyak pemilih yang tidak menngunakan hak pilihnya. Hal ini juga
mengindikasikan bahwa partisipasi masyarakat Kota Singkawang yang memiliki
hak memilih dalam pemilu dapat dikategorikan masih rendah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian untuk
menjawab apa yang sesungguhnya terjadi sehingga banyak pemilih yang tidak
menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Inilah yang malatari perlunya penelitian
guna mencari jawab dari persoalan terhadap pemilih yang tidak memanfaatkan
hak pilihnya, dengan judul,” Alasan Kehadiran dan Ketidakhadirsan Pemilih pada
Pemilu Legeslatif dan Presiden di Kota Singkawang Tahun 2014”.
B. Identifikasi Masalah
Melalui penelusuran persoalan pelaksanaan pemilu di Kota Singkawang,
terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini:
1. Terdapat pemilih yang sudah terdaftar tetapi tidak berada di tempat
atau telah pindah tempat.
2. Terdapat pemilih yang sudah meninggal tetapi masih terdaftar.
3. Terdapat pemilih terdaftar tetapi tidak mau hadir di TPS (tidak
menggunakan hak pilihnya)
5
C. Rumusan Masalah dan Sub Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, fokus penelitian ini adalah
mengkaji kasus pemilih-pemilih terdaftar yang tidak mau menggunakan hak
pilihnya untuk menyalurkan suaranya. Rumuskan permasalahan penelitian ini
adalah: “Bagaimanakah alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih pada
Pemilu Legeslatif dan Presiden Tahun 2014?”. Dari rumusan masalah tersebut
kemudian dipersempit dengan sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu
Legeslatif dan Presiden di Kora Singkawang Tahun 2014?
2. Bagaimana persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik
dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih
untuk menggunakan hak pilihnya.
3. Bagaimana persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai
atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi
pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
4. Rekomendasi apa yang diberikan kepada KPU Kota Singkawang
berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan partisipasir pemilih pada
pemilu-pemilu berikutnya?
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan mendeskripsikan distribusi jenis alasan kehadiran dan
ketidakhadiran pemilih pada pemilu legeslatif dan preseiden di Kota
Singkawang Tahun 2014.
6
2. Mengetahui persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik
dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih
untuk menggunakan hak pilihnya.
3. Mengetahui persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai
atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi
pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
4. Mengetahui rekomendari yang diambil untuk meningkatkan partisipasi
pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya di Kota Singkawang.
E. Manfaat Penelitian
1. Memberikan sumbang saran KPU Singkawang guna menginventarisir
berbagai persoalan dalam penyelenggaran pemilu, sehingga dapat
ditemukan solusi dan pemecahan masalah dalam usaha meningkatkan
peran serta serta pemilih serta dapat memberikan layanan yang prima
dalam menyelanggarakan pemilu di Kota Singkawang yang berada
dalam kewenangannya.
2. Bagi masyarakat, memberikan penyadaran pentingnya peran serta
masyarakat dalam pemilu untuk tegaknya demokrasi Indonesia guna
mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.
3. Bagi peneliti, adalah berperan serta dalam kepedulian tegaknya
demokrasi melalui pemilu yang jurdil dengan cara melakukan
penelitian.
7
BAB II KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH DALAM PEMILU
LEGESLATIF DAN PRESIDEN TAHUN 2014
A. Arti Penting Kehadiran Pemilih
1. Definisi Pemilih
Setiap warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih untuk
memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai ketentuan
perundang-undangan. Dalam UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu menyebutkan
bahwa warga negara yang memiliki hak pilih adalah warga negara Indonesia yang
telah genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin
(UUD RI No 12: 28). Secara rinci, syarat-syarat tentang pemilih yang dapat
memberikan hak suaranya adalah sebagai berikut:
a. WNI yang berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.
b. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya
c. Terdaftar sebagai pemilih.
d. Bukan anggota TNI/Polri.
e. Tidak sedang dicabut hak pilihnya
f. Terdaftar di DPT.
g. Khusus untuk Pemilukada calon pemilih harus berdomisili sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan didaerah yang bersangkutan
8
2. Pentingnya kehadiran Pemilih
Kehadiran pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu)
untuk memberikan hak pilihnya merupakan suatu yang sangat penting dan sangat
menentukan keberhasilan pelaksanaan pemilu. Kehadiran pemilih dalam
memberikan hak pilihnya mengidikasikan tegaknya demokrasi. Bahkan pilar
utama penyelenggaraan pemilu itu ditentukan seberapa besar partisipasi pemilih
dalam menyampaikan hak-haknya. Dengan kata lain, sehebat apapun
penyelenggaraan pemilu dengan biaya yang besar, tetapi pengguna hak pilihnya
tidak menghadirinya, maka pemilu yang demikian adalah pemilu yang gagal total.
Abdurahman Wahid, sebagaimana di kutip Eman Hermawan
menyebutkan, bahwa demokrasi merupakan suatu sistem dan nilai yang
mendukung peradaban tinggi, melindungi mereka yang minoritas dan berpendapat
berbeda dari keolompok mayoritas, mempersatukan beragam arah kecendrungan
kekuatan-kekuatan bangsa, mengubah kecerberaian arah masing-masing
kelompok menjadi berputar bersama menuju arah kedewasaan, kemajuan dan
integritas bangsa. (2000:109)
Jadi, tegaslah bahwa kehadiran pemilih dalam memberikan hak-hak
suaranya menjadi pilar dan tolok ukur dari keberhasilan dari penyelanggaraan
pemilu sekaligus membangun demokrasi. Bahkan sering ada ungkapan yang
menyatakan,”satu suara dapat menentukan nasib suatu bangsa”. Sehubungan
dengan hal tersebut seperti yang digambarkan Abraham Lincoln (1993),
“pemerinatahn dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”, (government of the
people, by the people, for the people). Sudah barang tentu, gambaran
9
pemerintahan yang demikian adalah ketika setiap warga negara memiliki
kemerdekaan dan kebebasan menyampaikan pendapat dan pikiranya serta
memberikan hak-hak suaranya dalam pemilu tanpa adanya intimindasi.
B. Payung Hukum Pemilih dalam Memberikan Hak Memilih
Beberapa payung hukum yang menjamin hak warga negara Indonesia
untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu antara lain:
1. Di dalam Undang-Undang terbaru yang mengatur mengenai
penyelenggaraan Pemilu yaitu UU No. 15 Tahun 2011 disebutkan dalam
Pasal 1 angka 1 bahwa Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
menunjukkan adanya bentuk pelanggaran hukum terhadap jaminan hak
memilih yang melekat pada warga negara Indonesia. Menurut ketentuan
Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dinyatakan
bahwa “Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan
politiknya”. Lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 43 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999, dinyatakan bahwa :
“Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
10
3. UUD 1945 mulai Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28, Pasal 28D ayat (3),
Pasal 28E ayat (3); Berisi tentang Hak Politik warga Negara mencakup
hak untuk memilih dan dipilih, penjamin hak dipilih. Sementara hak
memilih juga diatur dalam Pasal 1 ayat (2); Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A (1);
Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 22C (1) UUD 1945. Faktor yang mendorong
Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih.
C. Faktor yang mendorong Pemilih dalam Memberikan Hak Pilihnya
Faktor yang mendorong seseorang pemilih dalam menunaikan hak
pilihnya setidaknya dapat dilihat dari dua hal, yaitu factor internal dan faktor
eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal (dari dalam) adalah adanya kesadaran pemilih bahwa hal
tersebut merupakan haknya sebagai warga negara yang dijamin oleh UUD
1945 Pasal 27 ayat 1, 2 dan 3. Demikian juga disebutkan dalam UU No 39
Tahun 1999 tentang Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih
dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan
suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kategori pemilih seperti ini
adalah pemilih cerdas dan berpengetahuan.
2. Faktor eksternal
Adapun faktor eksternalnya atau faktor luar yang mendorongnya
dalam menunaikan hak pilihnya adalah sebagai berikut:
11
a. Memilih secara asal karena tidak kenal calon dan tidak simpatik partai
yang harus dipilihnya, bisa jadi calon yang dipilihnya menarik hatinya
b. Teman dekat atau orang yang dikenalnya, sehingga merasa tidak nyaman
kalau tidak memilihnya.
c. Persepsi pemilih terhadap figur. Persepsi masyarakat terhadap figur,
misalnya kepopuleran figur dan kepercayaan publik terhadap
kemampuan figur bakal calon (viabilitas) dalam memimpin dapat
mendorong pemilih untuk memilih salah satu dari para calon tersebut.
d. Faktor sosial yang berasal dari luar dirinya. Faktor-faktor sosial yang
berasal dari luar individu akan memotivasi individu untuk menentukan
pilihan partai maupun kandidat. Kepercayaan, afiliasi kelompok sosial,
dan identitas sosial yang tumbuh dalam diri pemilih menjadi faktor
mobilisator dalam memilih. Untuk itu partai atau calon biasanya
mempersonifikasikan diri sebagai figur yang identik dengan
kepercayaan, kelompok, dan identitas sosial tersebut.
e. Terkait dengan isu-isu sosial, diantaranya kondisi ekonomi, sosial,
budaya, politik, dan pelayanan yang selama ini dirasakan dan dialami
warga negara. Untuk itu sejumlah isu memungkinkan diidentifikasi
untuk mengetahui arah perilaku memilih terhadap partai dan kandidat.
Keduanya akan menawarkan sejumlah janji kebijakan saat kampanye
yang terkait dengan kondisi warga. Beberapa isu yang mungkin muncul
di antaranya: pelayanan dan jaminan kesehatan, pelayanan dan jaminan
pendidikan, masalah pengangguran, transportasi umum, lingkungan
12
hidup, anggaran, kemudahan berusaha, pajak, perlindungan kesenian
tradisional, dan isu-isu publik lainnya. Berdasarkan isu-isu inilah bisa
diketahui kecenderungan preferensi memilih. Program partai dan calon
bisa menjadi pertimbangan untuk memilih. Atau, hasil-hasil
pembangunan yang menjadi perhatian individu warga negara bisa pula
menjadi basis pilihan individu. Ideologi dan afiliasi parpol merupakan
faktor berikutnya yang akan memotivasi pemilih untuk menentukan
pilihan.
13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Singkawang Kalimantan Barat dengan
melibatkan 450 responden yang tersebar pada tiga daerah pemilihan (dapil): dapil
1 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, dapil
2 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Barat, dan dapil 3 meliputi wilayah
Singkawang Tengah dan Singkawang Utara. Waktu penelitian selama tiga bulan
terhitung sejak bulan Mei-Juli 2015 dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tahapan kegiatan penelitian
No Kegiatan Waktu
Bulan Minggu Ke 1 Penyusunan proposal penelitian Mei I 2 Persiapan berkas instrumen penelitian Mei I-II 3 Pengambilan data Mei III-IV 4 Pengolahan dan analisis data Juni I 5 Penyusunan laporan Juni I-IV 6 Finalisasi dan penyempurnaan laporan Juli I 7 Penggandaan laporan dan diseminanasi Juli II
B. Metode dan Instrumen Pengambilan Sampel
Metode pengumpulan data adalah dengan mewancarai responden terpilih
secara tatap muka menggunakan instrumen kuesioner oleh pewawancara dengan
kualifikasi minimal mahasiswa. Pemilihan sampel menggunakan metode multi-
stage random sampling dengan stratifikasi dan tingkatan cluster sebagai berikut:
1. Stratifikasi pertama: populasi dikelompokan menurut daerah pemilihan,
dan masing-masing daerah pemilihan diberi kuota 150 responden.
14
2. Stratifikasi kedua: populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50%
laki-laki, dan 50% perempuan.
3. Stratifikasi kedua: populasi dikelompokkan menurut pengalamanya
memilih: pemilih pemula yang baru berkesempatan memilih pertama kali
pada tahun 2014 (15%) dan pemilih berpengalaman yang telah
berkesempatan memilih dua kali atau lebih (85%).
4. Stratifikasi ketiga: populasi dikelompokan ke dalam kategori pendidikan
terakhir SMA/sederajat (85%) dan mahasiswa ke atas (15%).
C. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan memberi gambaran
mengenai situasi yang terjadi dengan menggunakan analisa kuantitatif. Analisis
kuantitatif yang digunakan adalah perhitungkan persentase jumlah responden
yang menjawab pernyataan tertentu yang diajukan. Dengan metode deskriptif,
hasil penelitian yang diperoleh di lapangan akan dipaparkan dengan cara peneliti
melukiskan, memaparkan dan menyusun suatu keadaan secara sistematis sesuai
dengan teori yang ada untuk menarik kesimpulan. Mengingat penelitian deskriptif
merupakan penelitian bersifat interpretatif, tidak menutup kemungkinan adanya
bias nilai dari peneliti. Untuk itu, penelitian ini juga mengacu pendapat sumber-
sumber dari ahli pemilu, akademisi, dan juga sumber-sumber lainnya.
15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Responden
Distribusi responden ditampilkan dalam tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Distribusi responden No Uraian Jumlah 1 Kuisioner yang disebar 450 2 Kuisioner kembali 438 3 Kuisioner yang error 38 4 Kuisioner yang yang diambil sebagai sampel (terdiri dari): 400
- Responden laki-laki 217
- Responden perempuan 183
5 Responden berdasarkan pengalaman memilih dalam pemilu: 400
- Pemilih pemula (baru pertama kali memilih) 51
- Pemilih berpengalaman, terdiri dari: 349
Pendidikan maksimal SMA 288
Pendidikan di atas SMA (D1 ke atas) 61
2. Hasil angket
a. Berdasarkan pengalaman memilih
Berdasarkan pengalaman pemilih, jenis responden dibedakan menjadi dua:
pemilih pemula, yaitu responden yang pada pemilu tahun 2014 merupakan
kesempatan pertamanya untuk mengikuti pemilu, dan pemilih berpengalaman,
yaitu responden yang telah berkesempatan mengikuti pemilu dua kali atau lebih.
Hasil angket berdasarkan pengalaman pemilih ditampilkan pada tabel 4.2 berikut:
16
Tabel 4.2 Hasil angket berdasarkan pengalaman memilih
No Pernyataan Kuisioner
Jawaban Responden
Pemilih Pemula Pemilih
Berpengalaman Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Apakah anda terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?
a Terdaftar 45 88.24 342 97.99 387 96.75 b Tidak Terdaftar 6 11.76 7 2.01 13 3.25
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
2 Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?
a Ikut memilih 37 72.55 275 78.80 312 78.00 b Tidak ikut memilih 14 27.45 74 21.20 88 22.00
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
3
Untuk yang “Ikut memilih” pada pemilu 2014, apa alasan yang mendorong anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?
a Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan
25 67.57 206 74.91 231 74.04
b Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon
6 16.22 16 5.82 22 7.05
c Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih
3 8.11 24 8.73 27 8.65
d Mendukung partai 3 8.11 22 8.00 25 8.01 e Dibayar oleh calon 0 0.00 0 0.00 0 0.00
f Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu
0 0.00 1 0.36 1 0.32
g Alasan lain 0 0.00 6 2.18 6 1.92
Jumlah 37 100.00 275 100.00 312 100.00
4
Untuk yang “Tidak ikut memilih” pada pemilu 2014, mengapa anda tidak menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?
a Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar
5 35.71 14 18.92 19 21.59
b Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih
1 7.14 6 8.11 7 7.95
c Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil
2 14.29 9 12.16 11 12.50
d Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik
0 0.00 10 13.51 10 11.36
e Tidak ada calon favorit 3 21.43 8 10.81 11 12.50
f Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan
2 14.29 9 12.16 11 12.50
g Harus Bekerja 1 7.14 10 13.51 11 12.50
h ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan
0 0.00 5 6.76 5 5.68
i Alasan lain 0 0.00 3 4.05 3 3.41
Jumlah 14 100.00 74 100.00 88 100.00
17
No Pernyataan Kuisioner
Jawaban Responden
Pemilih Pemula Pemilih
Berpengalaman Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
5 Apakah menurut Bapak/Ibu Pemilu merupakan:
a Hak dari Warga Negara 32 62.75 190 54.44 222 55.50 b Kewajiban Warga Negara 19 37.25 159 45.56 178 44.50
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
6 Apakah anda mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti Pemilu?
a Sangat perlu 26 50.98 230 65.90 256 64.00 b Tidak perlu 11 21.57 74 21.20 85 21.25 c Tidak perduli 14 27.45 45 12.89 59 14.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
7 Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?
a Ya 34 66.67 215 61.60 249 62.25 b Tidak 9 17.65 71 20.34 80 20.00 c Tidak tahu 8 15.69 63 18.05 71 17.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
8 Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?
a Ya 28 54.90 216 61.89 244 61.00 b Tidak 13 25.49 66 18.91 79 19.75 c Tidak tahu 10 19.61 67 19.20 77 19.25
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
9 Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih?
a Memiliki harapan yang tinggi 27 52.94 199 57.02 226 56.50 b Memiliki harapan yang rendah 15 29.41 80 22.92 95 23.75 c Tidak berharap sama sekali 9 17.65 70 20.06 79 19.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
10
Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih?
a Sangat mempengaruhi 14 27.45 221 63.32 235 58.75 b Mempengaruhi 18 35.29 72 20.63 90 22.50 c Tidak mempengaruhi 19 37.25 56 16.05 75 18.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
11 Apakah anda merasa partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah memperjuangkan kepentingan anda?
a Ya 20 39.22 117 33.52 137 34.25 b Tidak 13 25.49 137 39.26 150 37.50 c Tidak tahu 18 35.29 95 27.22 113 28.25
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
18
No Pernyataan Kuisioner
Jawaban Responden
Pemilih Pemula Pemilih
Berpengalaman Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
12
Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014 sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat?
a Ya 28 54.90 152 43.55 180 45.00 b Tidak 13 25.49 104 29.80 117 29.25 c Tidak tahu 10 19.61 93 26.65 103 25.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
13 Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih?
a Sangat mempengaruhi 20 39.22 70 20.06 90 22.50 b Mempengaruhi 23 45.10 79 22.64 102 25.50 c Tidak mempengaruhi 8 15.69 200 57.31 208 52.00
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
14 Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih?
a Sangat mempengaruhi 18 35.29 98 28.08 116 29.00 b Mempengaruhi 12 23.53 81 23.21 93 23.25 c Tidak mempengaruhi 21 41.18 170 48.71 191 47.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
15
Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu?
a Ya 22 43.14 92 26.36 114 28.50 b Tidak 24 47.06 135 38.68 159 39.75 c Tidak tahu 5 9.80 122 34.96 127 31.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
b. Berdasarkan tingkat pendidikan
Pemilih berpengalaman yang telah berkesempatan mengikuti pemilu dua
kali atau lebih dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tingkat pendidikannya
pemilih pemula, yaitu responden berpendidikan maksimal SMA dan responden
dengan pendidikan di atas SMA (D1 ke atas). Hasil angket berdasarkan tingkat
pendidikan ditampilkan pada tabel 4.3 berikut:
19
Tabel 4.3 Hasil angket berdasarkan tingkat pendidikan pemilih berpengalaman
No Pernyataan Kuisioner
Jawaban Responden Pemilih SMA ke
bawah Pendidikan di
atas SMA Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Apakah anda terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?
a Terdaftar 282 97.92 60 98.36 342 97.99 b Tidak Terdaftar 6 2.08 1 1.64 7 2.01
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
2 Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?
a Ikut memilih 227 78.82 48 78.69 275 78.80 b Tidak ikut memilih 61 21.18 13 21.31 74 21.20
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
3
Untuk yang “Ikut memilih” pada pemilu 2014, apa alasan yang mendorong anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?
a Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan
176 77.53 30 62.50 206 74.91
b Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon
10 4.41 6 12.50 16 5.82
c Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih
18 7.93 6 12.50 24 8.73
d Mendukung partai 17 7.49 5 10.42 22 8.00 e Dibayar oleh calon 0 0.00 0 0.00 0 0.00
f Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu
1 0.44 0 0.00 1 0.36
g Alasan lain 5 2.20 1 2.08 6 2.18
Jumlah 227 100.00 48 100.00 275 100.00
4
Untuk yang “Tidak ikut memilih” pada pemilu 2014, mengapa anda tidak menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?
a Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar
12 19.67 2 15.38 14 18.92
b Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih
4 6.56 2 15.38 6 8.11
c Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil
8 13.11 1 7.69 9 12.16
d Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik
8 13.11 2 15.38 10 13.51
e Tidak ada calon favorit 7 11.48 1 7.69 8 10.81
f Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan
9 14.75 0 0.00 9 12.16
g Harus Bekerja 8 13.11 2 15.38 10 13.51
h Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan
3 4.92 2 15.38 5 6.76
i Alasan lain 2 3.28 1 7.69 3 4.05
Jumlah 61 100.00 13 100.00 74 100.00
20
No Pernyataan Kuisioner
Jawaban Responden Pemilih SMA ke
bawah Pendidikan di
atas SMA Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
5 Apakah menurut Bapak/Ibu Pemilu merupakan:
a Hak dari Warga Negara 156 54.17 34 55.74 190 54.44 b Kewajiban Warga Negara 132 45.83 27 44.26 159 45.56
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
6 Apakah anda mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti Pemilu?
a Sangat perlu 195 67.71 35 57.38 230 65.90 b Tidak perlu 59 20.49 15 24.59 74 21.20 c Tidak perduli 34 11.81 11 18.03 45 12.89
7 Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?
a Ya 175 60.76 40 65.57 215 61.60 b Tidak 55 19.10 16 26.23 71 20.34 c Tidak tahu 58 20.14 5 8.20 63 18.05
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
8 Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?
a Ya 172 59.72 44 72.13 216 61.89 b Tidak 57 19.79 9 14.75 66 18.91 c Tidak tahu 59 20.49 8 13.11 67 19.20
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
9 Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih?
a Memiliki harapan yang tinggi 163 56.60 36 59.02 199 57.02 b Memiliki harapan yang rendah 63 21.88 17 27.87 80 22.92 c Tidak berharap sama sekali 62 21.53 8 13.11 70 20.06
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
10
Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih?
a Sangat mempengaruhi 202 70.14 19 31.15 221 63.32 b Mempengaruhi 47 16.32 25 40.98 72 20.63 c Tidak mempengaruhi 39 13.54 17 27.87 56 16.05
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
11 Apakah anda merasa partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah memperjuangkan kepentingan anda?
a Ya 96 33.33 21 34.43 117 33.52 b Tidak 114 39.58 23 37.70 137 39.26 c Tidak tahu 78 27.08 17 27.87 95 27.22
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
21
No Pernyataan Kuisioner
Jawaban Responden Pemilih SMA ke
bawah Pendidikan di
atas SMA Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
12
Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014 sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat?
a Ya 123 42.71 29 47.54 152 43.55 b Tidak 77 26.74 27 44.26 104 29.80 c Tidak tahu 88 30.56 5 8.20 93 26.65
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
13 Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih?
a Sangat mempengaruhi 51 17.71 19 31.15 70 20.06 b Mempengaruhi 59 20.49 20 32.79 79 22.64 c Tidak mempengaruhi 178 61.81 22 36.07 200 57.31
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
14 Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih?
a Sangat mempengaruhi 72 25.00 26 42.62 98 28.08 b Mempengaruhi 64 22.22 17 27.87 81 23.21 c Tidak mempengaruhi 152 52.78 18 29.51 170 48.71
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
15
Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu?
a Ya 64 22.22 28 45.90 92 26.36 b Tidak 108 37.50 27 44.26 135 38.68 c Tidak tahu 116 40.28 6 9.84 122 34.96
Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00
B. Pembahasan
1. Profil Singkat Kota Singkawang
Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah
Kabupaten Sambas (UU Nomor : 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan
Singkawang. Pada tahun 1981 Kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang
(PP Nomor 49 Tahun 1981). Pada tahun 1999 dilakukan pemekaran kabupaten
Sambas menjadi dua wilayah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II, yakni
Sambas dan Bengkayang yang mengakibatkan wilayah Kota Administratif
22
Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Bengkayang (UU Nomor : 10 Tahun 1999). Pada tahun 2001, Badan Petimbangan
Otonomi Daerah menyetujui Singkawang menjadi Daerah Otonom berdasarkan
Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang
yang diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam
Negeri dan otonomi Daerah.
Gambar 4.1 Kota Singkawan dalam peta wilayah Republik Indonesia
23
Secara geografis Kota Singkawang ini terletak antara 108° 52’ 14,19”
sampai dengan 109o 09’ 46,22” Bujur Timur (BT) dan 00o 44’ 57,57” sampai
dengan 01o 00’ 48,65” Lintang Utara (LU), berjarak ± 135 km dari Ibukota
Propinsi (Pontianak), dapat dicapai melalui transportasi darat maupun laut
(Pelabuhan Singkawang).
Kota Singkawang secara administratif terbagi dalam 5 wilayah kecamatan
yang meliputi 26 kelurahan. Luas total wilayah Kota Singkawang ini adalah
50.400 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas
• Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Samalantan Kabupaten
Bengkayang.
• Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
Bengkayang. Sebelah Barat: berbatasan dengan Laut Natuna
Rincian pembagian kecamatan, kelurahan dan luas wilayah masing-masing
kelurahan tertuang pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Pembagian wilayah kecamatan dan kelurahan Kota Singkawang
No. KECAMATAN/KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)
A. SINGKAWANG TENGAH 2.855 5,66 1. Roban 2.000 3,97 2. Condong 200 0,40 3. Sekip Lama 218 0,43 4. Jawa 75 0,15 5. Bukit Batu 362 0,72 B. SINGKAWANG BARAT 1.806 3,58 1. Pasiran 720 1,43 2. Melayu 141 0,28 3. Tengah 18 0,04 4. Kuala 625 1,24 5. Sungai Wie 302 0,60
24
No. KECAMATAN/KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)
C. SINGKAWANG TIMUR 16.626 32,99 1. Pajintan 1.791 3,55 2. Nyarungkop 2.473 4,91 3. Mayasopa 7.064 14,02 4. Bagak Sahwa 2.261 4,49 5. Sanggau Kulor 3.038 6,03 D. SINGKAWANG UTARA 6.665 13,22 1. Sungai Garam 424 0,84 2. Naram 954 1,89 3. Sungai Bulan 636 1,26 4. Sungai Rasau 636 1,26 5. Setapuk Kecil 848 1,68 6. Setapuk Besar 1.445 2,87 7. Semelagi Kecil 1.724 3,42 E. SINGKAWANG SELATAN 22.447 44,54 1. Sedau 10.155 20,15 2. Sagatani 7.064 14,02 3. Sijangkung 3.391 6,73 4. Pangmilang 1.837 3,64
KOTA SINGKAWANG 50.400 100,00
Pada tahun 2014, Kota Singkawang melaksanakan pemilu yang ketiga
dengan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
sebanyak 164.150 orang. Jumlah pemilih seluruhnya baik DPT, DPT Tambahan,
DPT Khusus, pemilih khusus menggunakan KTP, seluruhnya berjumlah 167.266
orang. Sementara jumlah pemilih seluruhnya yang menggunakan hak pilih baik
DPT, DPT Tambahan, DPT khusus, pemilih khusus menggunakan KTP
seluruhnya berjumlah 96.784.
25
2. Stratifikasi responden
Dalam penelitian ini disebarkan 450 angket ke tiga daerah pemilihan
(dapil). Dari 450 angket tersebut yang dapat ditarik kembali/diambil kembali oleh
petugas sebanyak 438. Sebanyak 12 angket tidak kembali, salah satu alasan
responden tidak bersedia mengisi angket tersebut karena mencurigai angket yang
disebarkan memiliki motif politik untuk mendukung salah satu pasangan calon
wali kota pada pemilu mendatang. Meskipun telah dijelaskan oleh petugas bahwa
angket tersebut murni bertujuan penelitian yang dilakukan Komisi Pemilihan
Umum Kota Singkawang, tetapi yang bersangkutan tetap bersikeras tidak
berkenan mengembalikan angket kepada petugas.
Dari 438 angket yang terkumpul, selanjutnya dilakukan pemilahan. Dari
hasil pemilahan diperoleh sebanyak 400 angket diolah lebih lanjut dan 38 angket
yang dibuang/disortir dikarenakan:
1. Tidak diisi sama sekali (2 responden)
2. Terdapat jawaban ganda (lebih dari satu) pada aspek yang ditanyakan (2
responden)
3. Mengisi “Memilih pada Pemilu 2014” tetapi memberikan alasan
ketidakhadiran dalam pemilu 2014 atau sebaliknya, menyatakan “tidak
memilih pada pemilu 2014” tetapi memberikan alasan kehadiran pada
pemilu 2014 tersebut (34 responden)
Dari 400 angket yang dilakukan stratifikasi, terdapat 217 responden laki-
laki dan 183 responden perempuan. Stratifikasi berdasarkan pengalaman pemilih
diperoleh jumlah responden yang merupakan pemilih pemula (baru pertama kali
berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang
merupakan pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan me
atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih
berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61
responden berpendidikan di atas SMA (D1
3. Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014
Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai
pemilih pada pemilu tahun 2014 dan hanya 13 responden
terdaftar sebagai pemilih. Sementara
pemilih, sebanyak 31
memilih sebanyak 75
berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang
n pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan me
atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih
berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61
responden berpendidikan di atas SMA (D1 ke atas).
Gambar 4.2 Stratifikasi responden
Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014
Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai
pemilu tahun 2014 dan hanya 13 responden yang menyatakan tidak
terdaftar sebagai pemilih. Sementara dari 387 responden yang terdaftar sebagai
sebanyak 312 responden menyatakan ikut memilih
75 responden pada pemilu 2014. Jika dijumlahkan dengan
26
berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang
n pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan memilih dua kali
atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih
berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61
Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014
Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai
ang menyatakan tidak
dari 387 responden yang terdaftar sebagai
menyatakan ikut memilih dan yang tidak
Jika dijumlahkan dengan
pemilih yang tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang
tidak menggunakan hak pilihnya.
Gambar 4.3 Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden
Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden
yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256
responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden
(21,25%) merasa tidak perlu
terhadap pemilu.
Gambar 4.4
Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun
yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik
uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tida
memilih pada pemilu 2014.
Tidak perlu21.25%
Tidak perduli14.75%
tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang
tidak menggunakan hak pilihnya.
Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden pada pemilu 2014
Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden
yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256
responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden
1,25%) merasa tidak perlu mengikuti pemilu, 59 (14,75%) merasa tidak peduli
Gambar 4.4 Persepsi masyarakat terhadap perlunya pemilu
Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun
yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik
uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tida
memilih pada pemilu 2014.
Sangat perlu
64.00%
27
tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang
Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden
Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden
yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256
responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden
mengikuti pemilu, 59 (14,75%) merasa tidak peduli
masyarakat terhadap perlunya pemilu
Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun
yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik
uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tidak
28
Tabel 4.5 Persebaran alasan kehadiran pemilih pada pemilu 2014
No Alasan kehadiran Jawaban responden
Pemula Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1 Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan
25 67.57 206 74.91 231 74.04
2 Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon
6 16.22 16 5.82 22 7.05
3 Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih
3 8.11 24 8.73 27 8.65
4 Mendukung partai 3 8.11 22 8.00 25 8.01 5 Dibayar oleh calon 0 0.00 0 0.00 0 0.00
6 Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu
0 0.00 1 0.36 1 0.32
7 Alasan lain 0 0.00 6 2.18 6 1.92
Jumlah 37 100 275 100 312 100
Dari tabel terlihat bahwa alasan utama (74.04%) kehadiran responden, termasuk
pemilih pemula pada pemilu 2014, adalah karena mereka yakin bahwa melalui
pemilu dapat memperbaiki keadaan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
politik tentang fungsi pemilu sebagai sistem demokrasi telah disadari oleh
masyarakat.
Distribusi alasan ketidakhadiran responden ditunjukkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Persebaran alasan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014
No Alasan kehadiran Jawaban responden
Pemula Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1 Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar
5 35.71 14 18.92 19 21.59
2 Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih
1 7.14 6 8.11 7 7.95
3 Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil
2 14.29 9 12.16 11 12.50
4 Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik
0 0.00 10 13.51 10 11.36
5 Tidak ada calon favorit 3 21.43 8 10.81 11 12.50
6 Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan
2 14.29 9 12.16 11 12.50
7 Harus Bekerja 1 7.14 10 13.51 11 12.50
8 Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan
0 0.00 5 6.76 5 5.68
9 Alasan lain 0 0.00 3 4.05 3 3.41
Jumlah 14 100 74 100 88 100
29
Dari 88 responden yang menyatakan tidak memilih, 13 responden di antaranya
memang tidak terdaftar sebagai pemilih dan 75 responden terdaftar tetapi
memutuskan untuk tidak memilih. Alasan utama ketidakhadiran pada pemilu 2014
adalah karena tidak meiliki kartu pemilih/tidak terdaftar (21,59%).
4. Persepsi masyarakat terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih
Peran Komisi Pemilihan Umum dan partai politik dalam mendorong
partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu sangatlah
penting. Dalam penelitian ini lebih dari 60% responden menyatakan telah
merasakan peran KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu
kepada masyarakat. Sayangnya masih terdapat sekitar 20% responden yang
menyatakan belum merasakan peran KPU dan partai partai politik dalam
melakukan sosialisasi pemilu, dan sisanya menjawab tidak tahu.
Tabel 4.7 Persepsi responden terhadap peran KPU dan partai politik dalam menlakukan sosialisasi pemilu
No Pernyataan tentang peran KPU dan
partai politik
Jawaban responden Pemula Berpengalaman Total
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1 Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?
A Ya 34 66.67 215 61.60 249 62.25 B Tidak 9 17.65 71 20.34 80 20.00 C Tidak tahu 8 15.69 63 18.05 71 17.75
Jumlah 51 100 349 100 400 100
2 Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?
A Ya 28 54.90 216 61.89 244 61.00 B Tidak 13 25.49 66 18.91 79 19.75 C Tidak tahu 10 19.61 67 19.20 77 19.25
Jumlah 51 100 349 100 400 100
30
Dari data tersebut, peneliti tidak memiliki kapasitas untuk memberikan ulasan
lebih jauh. Tetapi data tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk
merumuskan pola sosialisasi yang tepat baik oleh KPU maupun partai politik
sehingga sosialisasi politik tersebut dapat dirasakan oleh semua masyarakat
utamanya dalam rangka mendorong partisipasi pemilih dalam pemilu mendatang.
5. Persepsi masyarakat terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih
Faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih yang diteliti dalam
penelitian ini meliputi faktor visi dan misi dan harapan perubahan yang diusung
oleh calon atau partai politik, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga.
Tabel 4.8 Persepsi responden terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih
No Pernyataan tentang faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih
Jawaban responden Pemula Berpengalaman Total
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1 Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih?
a Memiliki harapan yang tinggi 27 52.94 199 57.02 226 56.50 b Memiliki harapan yang rendah 15 29.41 80 22.92 95 23.75 c Tidak berharap sama sekali 9 17.65 70 20.06 79 19.75
Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00
2
Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih?
a Sangat mempengaruhi 14 27.45 221 63.32 235 58.75 b Mempengaruhi 18 35.29 72 20.63 90 22.50 c Tidak mempengaruhi 19 37.25 56 16.05 75 18.75
Jumlah 51 100 349 100 400 100
3 Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih?
a Sangat mempengaruhi 20 39.22 70 20.06 90 22.50 b Mempengaruhi 23 45.10 79 22.64 102 25.50 c Tidak mempengaruhi 8 15.69 200 57.31 208 52.00
Jumlah 51 100 349 100 400 100
31
No Pernyataan tentang faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih
Jawaban responden Pemula Berpengalaman Total
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
4 Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih?
A Sangat mempengaruhi 18 35.29 98 28.08 116 29.00 B Mempengaruhi 12 23.53 81 23.21 93 23.25 C Tidak mempengaruhi 21 41.18 170 48.71 191 47.75
Jumlah 51 100 349 100 400 100
5
Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu?
A Ya 22 43.14 92 26.36 114 28.50 B Tidak 24 47.06 135 38.68 159 39.75 C Tidak tahu 5 9.80 122 34.96 127 31.75
Jumlah 51 100 349 100 400 100
Selain isu agama, sebagian besar responden menyatakan bahwa faktor tersebut
mempengaruhi bahkan sebagiannya menyatakan sangat mempengaruhi mereka
untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu 2014. Untuk isu agama, 52,00%
responden menyatakan tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih
atau tidak memilih pada pemilu 2014. Hal menarik untuk pemilih pemula, 43,14%
menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi mereka dalam hal memilih atau tidak
memilih pada pemilu 2014.
6. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi pemillih
Dari total 349 responden yang merupakan pemilih berpengalaman,
dilakukan stratifikasi berdasarkan tingkat pendidikan: 288 responden
berpendidikan maksimal SMA dan 61 responden berpendidikan di atas SMA (D1
ke atas). Dari 288 responden berpendidikan maksimal SMA, 227 (78,82%)
diantaranya memutuskan memilih pada pemilu 2014, sedangkan dari 61
responden berpendidikan di atas SMA, 48 (78,69%) diantaranya memutuskan
memilih. Distribusi alasan ke
dengan sebelumnya.
mengambil keputusan untu
Gambar 4.5 Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan
7. Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang
Dalam penelitian ini, dari 400 responden,
sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih.
Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil,
tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan
lebih akurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang
terabaikan.
memilih. Distribusi alasan kehadiran dan ketidakhadiran tidak berbeda jauh
. Artinya, tingkat pendidikan tidak berpengaruh dalam
mengambil keputusan untuk memilih atau tidak memilih dalam pemilu.
Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan
Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang
Dalam penelitian ini, dari 400 responden, 387 responden telah
sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih.
Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil,
tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan
kurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang
32
tidak berbeda jauh
Artinya, tingkat pendidikan tidak berpengaruh dalam
k memilih atau tidak memilih dalam pemilu.
Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan
responden telah terdaftar
sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih.
Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil,
tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan
kurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang
33
Dari 387 responden yang telah terdaftar, 312 responden memutuskan
memilih dan 75 responden tidak memilih. Alasan utama responden tidak memilih
karena mereka tidak memiliki kartu pemilih. Meskipun persentasenya kecil, tetapi
hal ini dapat menjadi potensi timbulnya golput pada pemilu mendatang. Dalam
hal ini, menjadi tanggung jawab KPU untuk lebih memperhatikan dan mendorong
peran petugas yang berwenang membagikan kartu pemilih sehingga semua
pemilih yang telah terdaftar mendapat kartu pemilih.
Dari penelitian persepsi tentang arti pentingnya pemilu, masih terdapat
21,25% responden yang merasa bahwa pemilu tidak penting. Selain itu dari
penelitian persepsi responden tentang kinerja KPU dalam melakukan sosialisasi
politik untuk mendorong partisipasi pemilih, masih terdapat 20,00% responden
yang menyatakan bahwa KPU belum melakukan sosialisasi politik. Hasil
penelitian ini harus menjadi pertimbangan bagi KPU untuk melakukan sosialisasi
lebih intensif tentang arti pentingnya pemilu sehingga dapat merubah persepsi
masyarakat tentang pentingnya pemilu. Selain itu, KPU juga harus mencari pola
sosialisasi yang tepat sehingga peran KPU dapat dirasakan oleh semua
masyakarat.
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Merujuk pada tujuan dan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Alasan yang mendorong pemilih menggunakan hak pilihnya sebagian
besarnya adalah yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Alasan
lainya karena memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon, memiliki
tokoh idola untuk dipilih, dan mendukung partai politik. Sementara alasan
ketidakhadiran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagian
besarnya karena tidak mempunya kartu pemilih/tidak terdaftar. Alasan
lainya adalah sebagai protes karena pelaksanaan pemilu dirasa tidak adil,
bingung memilih calon yang terlalu banyak, tidak ada calon favorit, harus
bekerja/keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan, tidak tahu kalau namanya
terdaftar sebagai pemilih, dan tidak percaya pemilu bisa memperbaiki
keadaan.
2. Sebagian besar persepsi masyarakat menyatakan bahwa KPU dan partai
politik telah melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi
pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
3. Sebagian besar persepsi masyarakan menyatakan bahwa visi misi partai
atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga mempengaruhi
pemilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya.
35
4. Dari hasil penelitian, dapat direkomendasikan kepada KPU untuk
meningkatkan perannya terutama pada tahapan sosialisasi politik dengan
pola sosialisasi yang tepat, pendataan calon pemilih, dan pemberian kartu
pemilih untuk menekan angka golput pada pemilu mendatang.
B. Saran
Sebelum menutup laporan penelitian ini, peneliti memberikan saran
kepada KPU, hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, isu politik uang tidak dapat dibuktikan. Oleh karena
itu, perlu penelitian khusus yang dapat mendalami kebenaran adanya
politik uang pada pemilu.
2. Terdapat perbedaan sikap antara pemilih pemula dengan pemilih
berpengalaman pada isu agama. Pemilih pemula menyatakan isu agama
mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu
sedangkan pemilih berpengalaman menyatakan isu agama tidak
mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh isu agama
tersebut bagi pemilih.
36
DAFTAR PUSTAKA
Eman hermawan dan Umaruddin Masdar, 2000, Demokrasi untuk Pemula, Yogyakarta: DKN Garda Bangsa.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Munawar M. Saad, 2008, Sejarah Berdirinya Pemerintahan Kota Singkawang,
STAIN Pontianak Press, Pontianak. Majelis Permusyawataran rakyat, Materi Sosialisasi UUD 1945 dan Ketetapan
Maslis Permusyawaratan RI, Sekjen MPRRI, 2011. Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Rieneka Cipta, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 Tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan
Umum Anggota Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah, Dan dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Peraturan KPU Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Seleksi Anggota KPU Propinsi
dan KPU Kabupaten/Kota. Profil Kota Singkawang, http://labpm2.ipdn.ac.id/diakses 1 Juli 2015.
37
Lampiran 1. Curiculum Vitae Peneliti
A. Ketua
1. Nama : Drs. SUGIANTO ADI SAPUTRA, M.Ag.
2. Tempat, Tanggal Lahir : GENTENG, 24 MARET 1968
3. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
4. Pekerjaan : DOSEN
5. Tempat Tugas :
1) Nama : KAMPUS STIT SYRARIF ABDURRAHMAN
2) Alamat RA/ Madrasah : JL. RATU SEPUDAK SUNGAI GARAM
3) Kecamatan : SINGKAWANG UTARA
4) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG
5) Provinsi : KALIMANTAN BARAT
6) No. Telp. Sekolah : 0562-3308065
6. Alamat Rumah :
1) Kelurahan/Jalan : JL. SIAGA, GG. SEPAKAT II
2) Kecamatan : SINGKAWANG TENGAH
3) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG
4) Provinsi : KALIMANTAN BARAT
5) No. HP : 081345917500
6) Alamat e-mail : [email protected]
7. Pendidikan Setelah SMA :
1) Sarjana : PAI IAIN SYAHID PONTIANAK TAHUN 1993
2) S2 : STUDI ISLAM, UMS SURAKARTA TAHUN 2003
38
8. Karya tulis yang pernah dipublikasikan
: 1. Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Empati, Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al-Qalam, Volume 1 Nomor 1, tahun 2006, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Amuntai, Kalimantan Timur;
2. Menggiatkan Guru Menulis Merupakan Keniscayaan, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 1 Edisi Desember 2013, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat.
3. Membangun Citra Guru Madrasah (Gagasan terhadap eksistensi guru Madrasah), Jurnal Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan At-Tihad, Volume 4 Nomor 6 Oktober 2006, KOPERTIS XI Kalimantan.
4. Problematika Kehidupan dunia Anak, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 2 Edisi Juni 2014, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat.
5. Guru Inspiratif, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 3 Edisi Maret 2015, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat.
6. Lebih dari 30 artikel yang telah dipublikasikan pada harian Pontianak Post dan Majalah Harmoni.
39
B. Sekretaris
1. Nama Guru : SUTARDI, S.Si, M.Sc.
2. Tempat, Tanggal Lahir : BANTUL, 19 APRIL 1981
3. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
4. Pekerjaan : GURU
5. Tempat Tugas :
1) Nama : MAN MODEL SINGKAWANG
2) Alamat RA/ Madrasah : JL. VETERAN ROBAN SINGKAWANG
3) Kecamatan : SINGKAWANG TENGAH
4) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG
5) Provinsi : KALIMANTAN BARAT
6) No. Telp. Sekolah : 0562-640455
6. Alamat Rumah :
1) Kelurahan/Jalan : KOMP. KOWINA ASRI I NO. 17-A, ROBAN
2) Kecamatan : SINGKAWANG TENGAH
3) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG
4) Provinsi : KALIMANTAN BARAT
5) No. HP : 085245650224
6) Alamat e-mail : [email protected]
7. Pendidikan Setelah SMA :
3) Sarjana : JURUSAN KIMIA UGM, TAHUN 2005
4) S2 : JURUSAN KIMIA UGM, TAHUN 2011
40
8. Karya tulis yang pernah dipublikasikan
: 1. Sintesis Magnetit (Fe3O4) dan Aplikasinya untuk adsorpsi Pb(II) dalam Medium Air, pada Seminar Nasional Bioteknologi Tahun 2006, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);
2. Kajian Kinetika Adsorpsi Hg(II) oleh Sintesis MCM-41 dan NH2-MCM-41 dalam Medium Air, pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA tahun 2011, Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Pembelajaran Quiz Team “Think Fast Do Best” pada Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi di Kelas X MAN Model Singkawang, pada Jurnal Kaunia edisi Oktober 2013, Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Adsorpsi Hg(II) dengan Adsorben Zeolit MCM-41 Termodifikasi, pada Jurnal Kaunia edisi April 2014, Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5. Lebih dari 30 judul artikel pendidikan dan sosial masyarakat telah dimuat di Pontianak Post dan majalah Harmoni.
41
Lampiran 2 Contoh isian kuisioner oleh responden Lampiran 3 Surat perintah tugas melaksanakan penelitian Lampiran 4 Contoh bukti kunjungan penelitian
77
Lampiran 5 Foto dokumentasi penelitian
Salah satu ketua RP mengisi daftar bukti kunjungan kepada peneliti
Responden mengisi kuisioner
78
Responden mengisi kuisioner
Responden mengisi kuisioner