Download - Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
1/23
RANCANGAN ALAT PENGUJI KUALITAS AIR
MINUM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA
UNIVERSITAS INDONESIA2014
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
2/23
Daftar Isi
I. LATAR BELAKANG.................................................................................................................... 3
II. LANDASAN TEORI...................................................................................................................... 4
A. Parameter Kualitas Air Minum .................................................................................................... 4
B. Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) ...................................................................................... 5
C. Fluorescence Spectroscopy (FS) .................................................................................................. 6
D. Nitrate/Nitrit Ion Detection (N2ID) ............................................................................................. 8
E. Ion Selective Electrode (ISE)........................................................................................................ 9
F. Impedance Spectrum Analysis (ISA).......................................................................................... 10
III. PERANCANGAN ALAT......................................................................................................... 13
A. Subsistem Fluorescence Spectroscopy ..................................................................................... 14
B. Subsistem Atomic Absorption Spectroscopy ............................................................................ 15
C. Subsistem Nitrate/Nitrit Ion Detection ..................................................................................... 17
D. Subsistem Ion Selective Electrode ............................................................................................ 18
E. Subsistem ISA ............................................................................................................................ 19
IV. HASIL RANCANGAN ................................................................................................................... 22
V. KESIMPULAN ................................................................................................................................. 23
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
3/23
I. LATAR BELAKANG
Air minum adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Tanpa air minum, manusia tidak dapat
bertahan hidup. Air minum yang dapat dikonsumsi manusia berbeda dengan air bersih biasa karena
memiliki standard yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Standardisasi kualitas air minum penting
karena kandungan dalam air akan mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung. Jika air minum
yang dikonsumsi tidak memenuhi standard maka kemungkinan besar kesehatan peminumnya akan
memburuk.
Pada daerah perkotaan, air minum yang baik mudah didapatkan. Tapi di daerah tertentu, air
minum yang layak mungkin lebih sulit didapatkan. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa air yang
ditemukan layak minum, air tersebut harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini akan memberitahu kitatentang kandungan kimiawi dan biologis air tersebut. Pengujian yang sangat komprehensif dapat
dilakukan di laboratorium. Tapi pengujian dengan akurasi yang sama sulit untuk dilakukan di
lapangan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang mampu melakukan pengukuran dengan
akurasi yang mendekati pengukuran di laboratorium dengan kepraktisan dan portabilitas tinggi. Selain
itu, hasil pengukuran harus dapat dibaca secepatnya. Atas dasar inilah penulis merancang alat penguji
kualitas air minum yang praktis danportable.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
4/23
II. LANDASAN TEORI
A.
Parameter Kualitas Air Minum
Untuk melakukan standarisasi kualitas air minum pemerintah RI mengeluatkan peraturan yang
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum yang terdiri dari 9 pasal.
Pasal pasal yang perlu kita perhatikan untk perancangan alat uji kualitas air minum adalah
sebagai berikut :
Pasal 1 ayat 1 : Air minum adalah air yang melalui proses pengolahanatau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Pasal 2 : Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang
diproduksinya aman bagi kesehatan
Pasal 3 ayat 1 : Ar minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter
tambaan.
Pasal 3 ayat 2 : Parameter wajib sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan
persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati olehseluruh penyelenggara air
minum.
Pasal 3 ayat 3 : Pemerintah daerah dapat menetapkan parameter tambahan sesuai dengan
kondisi kualitas lingkungan daerah masing-masing dengan mengacu pada parameter tambahan
sebagaimana diatur dalam peraturan ini.
Pasal 4 ayat 1 : Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsimasyarakat
dilakukan pengawasan kualitas air minum secara ekternal dan internal.
Pasal 4 ayat 4 : Kegiatan pengawasan air minum seagaimana dimaksud dalam ayat 1
meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis hasil
pemeriksaan laboratorium, rekomendasi dan tidak lanjut.
Pasal-pasal diatas dapat dijadikan landasan untuk bagaimana alat uji ini dirancang.
Parameter-parameter yang kami utamakan adalah parameter wajib, sementara itu untuk
parameter tambahan belum kami perhatikan namun dalam rancangan alat nantinya tetap
disediakan slot/jalur data untuk parameter tambahan.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
5/23
Berikut ini adalah parameter wajib yang perlu diperhatikan. Air yang boleh diminum adalah air
yang mempunyai parameter-parameter dengan kadar yang lebih kecil atau sama dengan kadar
maksimum yang tercantum pada tabel.
B.
Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)
AAS merupakan prosedur spektroanalitikal untuk menguantisasi unsur kimia menggunakan
penyerapan radiasi optis oleh atom bebas pada fase gas. Prinsip dasar yang digunakan adalah hukum
Beer-Lambert yang menghubungkan atenuasi cahaya terhadap sifat-sifat suatu bahan. Hukum Beer-
Lambert menyatakan bahwa tedapat hubungan logaritmik antara transmisi cahaya T melalui sebuah
bahan dengan koefisien atenuasi bahan dan jarak yang ditempuh cahaya melalui bahan tersebut.
Hubungan ini digambarkan dalam persamaan berikut ini.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
6/23
= = =
Iodan Iadalah intensitas cahaya sumber dan intensitas cahaya setelah melewati bahan.
adalah koefisien atenuasi dan N adalah konsentrasi bahan pengatenuasi.
C.
Fluorescence Spectroscopy (FS)
Pada analisis spectrochemical, radiasi radiasi spectrum elektromagnetik digunakan untuk
mengindentifikasi kuantitas bahan kimia. Spectrum adalah hasil dari plot frekuensi vs radiasi. Seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Grafik 1. Spektrum kloroform.
Suatu foton dari radiasi elektromagnetik, didekatkan dengan persamaan
=
dimana
E = energi
h = konstanta Planck (6,62 10-34 J.s)
v = frekuensi
Dan persamaan dibawah ini:
=
dimana c adalah kecapatan cahaya (3,0 108 m/s).
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
7/23
Kedua persamaan tersebut disubstisi sehingga didapatkan
.
Absorption Spectrophotometry
Jika sinar radiasi ditransmitkan ke sampel kimia, itu memungkinkan sampel akan mengabsorsi
sebahagian sinar radiasi tersebut, seperti terlihat gambar dibawah ini:
Gambar 1.Peristiwa pengabsorsian cahaya oleh sampel.
Dengan menggunakan sinar radiasi ultraviolet, dapat diaplikasikan untuk mendeteksi bateri coliforms
pada air minum, yang juga dikenal dengan fluorenscence, biasanya digunakan sinar ultraviolet. Alat
untuk mendeteksinya disebut spectrofluorometer.
Spectrofluorometry
Gambar 2. Sistem sederhana spectrofluorometer.
b
Thickness
Chemical Sample
Concentration, c
Po P
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
8/23
Sinar radiasi dari sumber cahaya ditembakkan ke diffraction grating lalu dibiaskan ke sempel kimia
setelah melewati aperure. Sampel kimia tersebut mengabsorsi sebahagian sinar lalu sebahagiannya
dibiaskan. Sinar yang dibiaskan tersebut ditangkap oleh detector lalu diproses menjadi gambar.
Gambar 3. Coliforms yang dideteksi oleh spectrofluorometer.
D.
Nitrate/Nitrit Ion Detection (N2ID)
Sensor ion dapat didefinisikan sebagai sensor kimia yang memiliki fungsi untuk mengukur tingkat
konsentrasi ion tertentu di dalam larutan. Komponen-komponen utama dari sensor ion adalah
elektroda, elektrolit pendukung, dan ion sensitive membrane. Terdapat dua jenis sensor ion
berdasarkan prinsip kerjanya yaitu, potensiometrik dan amperometrik. Sensor ion potentiometrik
merupakan jenis yang paling banyak ditemui yaitu ion selectiveelectrode dan memegang peranan
yang cukup penting. Salah satu implementsi dari ion selective electrode (ISE) adalah pH meter, ISFET,
dan MOSFET. Dalam prinsip amperometrik dilakukan pengukuran besar arus yang terjadi sebagai
akibat reaksi ion secara kimia berbanding lurus dengan jumlah konsentrasi ion yang dideteksi. Besar
arus yang diukur mengikuti rumus hukum Nerst sebagai berikut,
=
Dengan;
I = arus (A)
n = jumlah muatan elektron dalam reaksi elektroda
F = konstata Faraday (96465 C/mol)
D = koefisien difusi (m2/s)
t = waktu (detik)
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
9/23
E. Ion Selective Electrode (ISE)
Mengukur konsentrasi sianida pada air dapat dilakan dengan metode potensiometris. Metode
potensiometris didasarkan pada pengukuran beda potensial yang terjadi antara sepasang Elektroda
dalam larutan, yakni Elektroda Pembanding (EP) dan Elektroda indikator (EI) ion tertentu dimana
besarannya merupakan fungsi logaritma dari aktifitas ion tertentu yang ditunjuknya. Penentuan
secara langsung suatu ion dalam larutan dimungkinkan dengan pemilihan Elektroda Indikator bagi
ion yang ingin ditentukan.
Elektroda ion selektif (Ion Selective Electrode / ISE)adalah elektroda membran yang selektif
merespon keberadaan ion lain dalam larutan, juga spesifik menyelidiki keberadaan gas dan ion
dalam larutan. Ion yang paling umum digunakan yaitu elektroda ion selektif untuk pH. Ion lain yang
dapat diukur menggunakan ISE seperti, fluor, brom, kadmium, dan gas-gas dalam larutan sepertiNH3, CO2dan NO2. Elektroda ion selektif memberikan respon potensial tertentu pada ion yang
spesifik. Untuk potensial standar digunakan potensial dari ion H+yang dipakai pada pH meter.
Perbedaan potensial yang dihasilkan diantara dua elektroda akan tergantung pada aktivitas ion yang
spesifik dalam larutan. Aktivitas ion terkait pada konsentrasi ion yang spesifik, sehingga
memungkinkan untuk analisis ukuran ion yang spesifik. Beberapa ISE telah dikembangkan untuk
beberapa ion yang berbeda.
Gambar 4. Elektroda Ion Selektif untuk Sianida.
Elektroda ion selektif termasuk yang paling umum digunakan (pH elektroda) bekerja dengan prinsip
dasar dari sel galvanik. Dengan mengukur potensial listrik yang dihasilkan oleh membran pada ion
tertentu dan dibandingkan dengan elektroda indikator. Kekuatan beda potensial yang dihasilkan
sebanding dengan konsentrasi dari ion yang terukur (selektif). Rumus dasar yang digunakan pada sel
galvani yaitu :
=
Potensial sel sebanding dengan potensial ISE dikurangi potensial reference electrode. Seperti telah
diketahui, ISE yang paling umum digunakan yaitu pH elektroda yang mengandung membran gelas
tipis yang merespon konsentrasi H+
dalam larutan. Perbedaan potensial pada permukaan membranISE ditentukan dari persamaan :
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
10/23
= (2.303 )
Dimana :
K = konstanta untuk menghitung semua potensial ion.
R = konstanta gas
T = temperatur
n = jumlah elektron yang berpindah
F = konstanta Faraday
a = aktivitas ion analit dalam larutan.
Dengan memplotkan potensial yang diukur versus log(a) akan diperoleh kurva linier. Penentuan
konsentrasi suatu analit tertentu menggunakan elektroda ion selektif dapat dilakukan dengan
pengukuran langsung terhadap konsentrasi atau aktivasi ion yang dikenal dengan teknik
potensiometri langsung. Dimana dalam hal ini konsentrasi atau aktivasi ion analit ditentukan melalui
kurva kalibrasi yang diperoleh dari pengukuran potensial pada konsentrasi ion standar yang telah
diketahui dengan pasti.
F.
Impedance Spectrum Analysis (ISA)
Untuk mendeteksi kandungan bakteri pada air dilakukan dengan cara menganalisa spektrum
impedansi dari sampel air. Spektrum impedansi dapat dicari dengan cara melakukan nyquist plot
dari komponen impedansi real Zredan komponen imajinernya Z im. Untuk mendapatkan kedua nilai ini
dibutuhkan suatu impedance analyzer, salah satu impedance analyzer yang mudah digunakan dan
portable adalah AD5933. Sistem terbungkus dalam satu buah IC yang dapat diinterfacekandengan
mikrokontroler via I2C.
IC AD5933 mengeluaran sinyal output berupa sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang
berubah-ubah melalui kaki Vout. Sinyal ini diberikan pada objek kemudian diterima lagi oleh kaki
Vin. Perbedaan antara sinyal input dan output dianalisa oleh embedded sistem yang ada di IC
sehingga menghasilkan nilai Zredan Zim. Dalam mengukur impedansi air untuk mengetahui
kandungan bakteri diperlukan sensitifitas yang tinggi sehingga tidak bisa jika hanya mencelupkan
kaki Vin dan Vout ke dalam air begitu saja. Maka dari itu diperlukan metode tambahan dengan
menambahkan sistem biosensor yang dinamakan EIS (Electrochemical Impedance Spectroscopic)
sensing.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
11/23
Bagan 1. Blok diagram fungsional AD5933.
Gambar 5.Sistem EIS sensing. a. Sirkuit ekuivalen dari EIS; b. Nyquist plot dari sistem EIS kosong; c.
Tampak samping dari sistem EIS. Bakteri akan melewati lubang mikro dari silikon filter dan
terperangkap di bawah filter yang berada diatas interdigitated electrode; d. Model 3D dari sistem
EIS
Kedua ujung elektroda dari sistem EIS dihubungkan ke kaki Vin dan Vout pada AD5933.
Dengan EIS ini pengukuran impedansi bakteri akan semakin akurat karena terjadi penumpukan
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
12/23
bakteri pada elektroda. Jika ada bakteri yang terjebak pada EIS maka kurva Nyquist (di gambar b)
akan berubah.
Gambar 6. Mengubungkan EIS, AD5933, dan mikrokontroler.
Ke mikrokontroler
via I2C
Elektroda EIS
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
13/23
III. PERANCANGAN ALAT
Secara garis besar ada dua macam pengujian yang harus dilakukan oleh alat ini, yaitu penghitungan
jumlah bakteri dan bahan kimia anorganik terlarut. Metode yang digunakan untuk mengukur jumlah
bakteri (E.coli dan koliform) adalah FS (Fluorescence Spectroscopy) dan ISA (Impedance Spectrum
Analyzer) sedangkan untuk mengukur kandungan unsur kimia (arsen, fluorida, kromium, kadmium,
dan selenium), metode yang digunakan adalah AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Untuk
mengukur kandungan Nitrat dan Nitrit digunakan metode N2ID (Nitrate/Nitrite Ion Detection) dan
untuk mengukur kandungan sianida (CN-) digunakan metode ISE (Ion Selective Electrode).Tiap
proses tersebut akan dilakukan oleh subsistem sehingga alat ini setidaknya memiliki 4 subsistem,
yaitu:
1. Subsistem AAS.
2. Subsistem FS.
3. Subsistem ISA.
4. Subsistem N2ID.
5. Subsistem ISE.
Bagan 2. Diagram blok sistem Water Quality Tester..
Secara keseluruhan, sistem ini diatur oleh mikrokontroler STM32F407VGT6 yang memiliki
spesifikasi sebagai berikut.
1. CPU ARM 32-bit Cortex dengan FPU (floating point unit).
2. Frequency mencapai 168 MHz.
3. 210 DMIPS / 1.25 DMIPS/MHz (Dhrystone 2.1)
4.
Dapat menjalankan instruksi DSP secara native.
5. Memoriflash1 MB.
Kontroler(STM32F407)
Antarmuka Pengguna(touchscreen display)
Sistem penyimpanandata (SD Card)
Subsistem FS
SubsistemISA
Subsistem AAS
Subsistem N2ID
Subsistem ISE
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
14/23
6. 24 saluran ADC 12-bit 2.4 MSPS.
7. DAC 12-bit.
8. 140general purposes I/O ports.
9. Antarmuka 3 saluran I2C, 4 saluran USART, 3 saluran SPI, dan 2 saluran CAN.
10.
Antarmuka kamera 8-14 bit dengan kecepatan mencapai 54 MB/s.
11.True random number generator.
12.Real-time clock.
A. Subsistem Fluorescence Spectroscopy
Berikut ini adalah sistem dan Instrumentasi spectrofluorometer.
Bagan 3. Blok diagram sistem spectrofluorometer.
Bagan 4 Fflow chart sistem spectrofluorometer.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
15/23
Power suplai tersebut adalah power supply tegangan tinggi yang mana memberikan supply ke lampu
merkuri sehingga lampu merkuri menghasilkan sinar. Sinar dari lampu merkuri diteruskan ke
diffraction grating untuk mendapatkan sinar ultrafioviolet. Selanjutnya sinar tersebut ditransmitkan
ke sampel setelah melewati filter. Sampel tersebut akan mengabsorsi sebahagian sinar lalu
sebahagian sinar lainnya dideteksi oleh sensor CCD (Charge-Coupled Device). Sensor CCD adalah suatu
sensor optik dimana perangkat untuk pergerakan listrik, biasanya dari dalam perangkat ke daerah
yang mana muatan dapat dimanipulasi. Dengan kata lain, CCD merubah besaran listrik menjadi optik
dan sensor CCD outputnya sudah dalam sinyal digital. Selanjutnya sinyal output dari sensor CCD
diproses oleh controller, lalu controller tersebut akan menampilkan dan menyimpan data yang sudah
diproses.
B.
Subsistem Atomic Absorption Spectroscopy
Subsistem AAS memiliki aktuator dan sensor sebagai berikut.
1.
Aktuator
a. Tabung graphitedan driver-nya.
b.
Laser dan driver-nya.
c.
Valvedan driver-nya.
2. Sensor
a.
Termokopel.
b. Fotodioda.
Ketika air sampel telah dimasukkan, pengguna akan menekan tombol Initiate AAS Sequencesehingga
kontroler akan mulai melakukan proses AAS. Berikut ini adalahflowchartsubrutin proses AAS.
Pengguna menekan
tombol Initiate AAS
Sequence.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
16/23
Aktuator menutup
valvetabung
graphite.
Supercapacitor
mulai mengisi.
Setelah kapasitor penuh, discharge
dilakukan.
Termokopel akan memonitor suhu
tabun ra hite.
Laser-laser diaktifkan denganinterval 10 ms.
Fotodioda membaca intensitas
caha a laser.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
17/23
Berikut ini adalah diagram blok subsistem AAS.
Bagan 5. Blok diagram AAS.
C.
Subsistem Nitrate/Nitrit Ion Detection
Berikut ini adalah diagram alur dan diagram blok dari subsistem pendeteksi ion nitrat/nitrit.
Kontroler
Pengondisi sinyal termokopel Termokopel
Pengondisi sinyal fotodioda Fotodioda
Driver Graphite Graphite
Drive Laser Laser
Servo Valve
Kontroler akan memproses data menggunakan teknikDSP dan kemudian menyimpan dan menampilkannya
pada display.
Aktuator membuka valvesetelah
suhu sampel telah mencapai 100oC.
Sensor dihubungkan dengan PC
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
18/23
Berikut ini adalah diagram blok untuk subsistem N2ID.
Bagan 6. Diagram blok subsistem pendeteksi ion nitrat dan nitrit.
D.
Subsistem Ion Selective Electrode
Metode potensiometris dilakukan dengan cara membaca beda potensial yang timbul antara kedua
buah elektroda, elektroda ion selektif dan elektroda referensi. Beda potensial yang timbul berbeda-
beda bergantung pada konsentrasi ion yang ada di tabung yang berisi cairan analit.
Polarisai 100 mV aktif, untuk
menghindarkan sensor dari eksitasi
berlebih
Sensor mulai membaca kadar
Nitrat/Nitrit dalam air
Data masuk ke konverter, dimana
data yang didapat berupa Arus dan
diubah menjadi tegangan
Simpan data ke PC
dan Nitrit
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
19/23
Bagan 7. Diagram blok subsistem ISE.
Keterangan :
1. Elektroda ion selektif (CN-)
2. Cairan analit (air sampel)
3. Elektroda pembanding (LaF3)
Beda potensial yang dari kedua elektroda sangat kecil (orde milivolt), maka dari itu
diperlukan instrumentation amplifier untuk menguatkan tegangan. Tegangan kemudian dikonversi
menjadi level digital oleh ADC dan dikirim ke kontroler utama untuk diolah dan ditampilkan sebagai
nilai konsentrasi sianida.
E.
Subsistem ISA
Gambar 7. Blok diagram sistem pendeteksi kandungan bakteri pada air.
1
2
3
Instrumentation
amplifier
-
+A/D converter
Kontroler
Utama
Display
Sistem EISAD5933
Impedance
analyzer
Mikrokontroler
(slave)
Kontroler Utama
(master)
DisplayAliran
sampel air
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
20/23
Untuk melakukan pengambilan data, air sampel dialirkan melalui selang kapiler ke sistem
EIS. 2 Elektroda pada EIS yang terhubung dengan Vout dan Vin pada AD5933 akan menimbulkan
beda potensial pada sampel air. Beda potensial ini menimbulkan arus listrik pada sampel air.
Besarnya arus listrik ini bergantung pada impedansi sampel, arus listrik akan semakin besar jika
impedansi sampel kecil (bedasarkan hukum Ohm). Arus ditangkap oleh kaki Vin kemudian dikonversi
menjadi tegangan oleh I-V converter di dalam AD5933 dan dikonversi menjadi level digital. Dengan
menggunakan algoritma tertentu, IC dapat membandingkan sinyal tegangan digital Vout dan Vin
sehingga didapat impedansi real dan imajinernya.
Data impedansi real dan imajiner dikirimkan ke mikrokontroler melalui interface I2C. Di
mikrokontroler kedua data ini diolah dan dikalibrasi sehingga didapat nilai yang sebenarnya. Data ini
kemudian dikirim ke kontroler utama (master) untuk ditampilkan berupa nyquist plot. Nyquist plot
menceritakan bagaimana kandungan bakteri pada sampel air ini. Di sini perlu adanya kalibrasi untuk
menentukan hubungan antara bentuk kurva dan jumlah kandungan bakterinya.
Gambar 8. Hasil kalibrasi kandungan bakteri dalam air dan plot nyquist-nya
Gambar 3 menunjukkan jika air tidak mengandung bakteri maka hasil nyquist plotnya adalah yang
berwarna hitam sedangkan kurva yang lain adalah untuk ar yang mengandung bakteri. Semakin
banyak kandungan bakteri dalam air maka kurva hasil plot nyquist semakin mengecil.
Berdasarkan peraturan pemerintah, baik bakteri E. Coli atau bakteri lainnya kandungannya
harus 0 mg/liter pada air minum standar. Maka dari itu cukuplah diambil 1 kurva nyquist sebagai
acuan untuk air bersih. Air yang sudah dijamin bersih dari bakteri diambil kurva nyquistnya oleh
sistem dan disimpan pada database. Saat sistem melakukan pengukuran sampel air yang lain dan
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
21/23
kurva yang didapat berbeda dengan kurva database, maka air terdiagnosa memiliki kandungan
bakteri, jika kurva sama/fitting dengan kurva database maka air tidak memiliki kandungan bakteri.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
22/23
IV. HASIL RANCANGAN
Berikut ini adalahflowchartlengkap dari alat penguji kualitas air yang kami buat.
-
7/21/2019 Alat Penguji Kualitas Air Minum.pdf
23/23
V.
KESIMPULAN
a.
Alat penguji kualitas air yang kami rancang dapat mengukur berbagai parameter yang
penting untuk menentukan kualitas air minum.
b. Alat yang dirancang memiliki portabilitas tinggi tanpa mengorbankan akurasinya.